Laporan PKL M Fahmi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



PT PLN (PERSERO) Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1



latar belakang Tujuan utama pendidikan nasional diarahkan pada pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM), yaitu pengembangan manusia Indonesia seutuhnya yang meliputi wawasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), memiliki keterampilan dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dilaksanakan suatu program pendidikan dan penelitian secara berkesinambungan. Hal ini dimaksudkan agar terjadi keterkaitan yang baik antara dunia pendidikan dengan dunia industri dalam hubungan yang saling membutuhkan, saling melengkapi dan mendukung dalam pencapaian tujuan pembangunan. Fakultas Teknik Universitas Muhammidayah Sumatera Barat (FTUMSB) sebagai salah satu lembaga pendidikan yang bertugas menghasilkan tenaga kerja yang professional dalam bidang pendidikan berupaya melaksanakan program-program pendidikan yang bertujuan menghasilkan lulusan yang tidak hanya memahami Ilmu Pengetahuan dan Teknologi secara konseptual dan teoritis di perkuliahan, tetapi juga mampu mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu tersebut di lingkungan industri dan dunia kerja secara praktis. Salah satu upaya pencapaian tujuan tersebut maka Fakultas Teknik Universitas Universitas Muhammidayah Sumatera Barat (FT-UMSB) mengirimkan mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademik untuk melaksanakan Kerja Praktek (KP). KP merupakan suatu perwujudan pendidikan sistem ganda. Yang dimaksud pendidikan sistem ganda adalah pendidikan yang dilaksanakan pada dua



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



1



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



lingkungan, yaitu lingkungan akademik dan di aplikasikan di lingkungan industri, dunia usaha, dunia kerja, dengan tujuan agar ilmu yang didapat selama perkuliahan dapat di aplikasikan dan dikembangkan di dunia industri setelah menyelesaikan studi di bangku perkuliahan. Lama waktu pelaksanaan KP dilaksanakan sesuai dengan beban Satuan Kredit Semester (SKS) yang diambil dan jumlah jam kerja perminggu dari industri tempat pelaksanaan KP biasanya selama 30 hari sesuai dengan standar jam kerja di Indonesia. Dalam pelaksanaannya KP ini selain



memberikan



kesempatan



kepada



mahasiswa



untuk



melatih



keterampilan yang dimiliki sesuai dengan bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang diajarkan, juga sebagai sarana latihan bagi mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja. Melalui KP ini mahasiswa diharapkan mampu memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diperoleh pada Perguruan Tinggi. Sekaligus juga sebagai pedoman bagi Perguruan Tinggi untuk memperoleh informasi mengenai kelayakan aplikasi ilmu pengetahuan serta mengetahui kebutuhan dunia kerja mengenai teknologi yang akan di kembangkan oleh Perguruan Tinggi, khususnya pada Fakultas Teknik Universitas Universitas Muhammidayah Sumatera Barat (FT-UMSB). Dengan pelaksanaan kegiatan KP tersebut, diharapkan mahasiswa mampu menyempurnakan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama perkuliahan dengan pengetahuan dan pengalaman kerja selama di dunia industri. Dengan demikian terjadi sinkronisasi perkembangan dunia industri dengan perkembangan kurikulum pendidikan di perkuliahan, sehingga



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



2



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



lulusan yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan standar industri. KP juga dimaksudkan untuk memberikan wawasan yang lebih luas kepada mahasiswa mengenai perkembangan aktual di dunia industri. KP dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan, untuk menilai secara langsung kemampuan yang dimiliki mahasiswa, dengan tujuan mencari tenaga kerja yang sesuai atau dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan, Unit Pelaksana Pembangkit Ombilin sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang telah memanfaatkan Teknologi Elektronika, Instrumentasi dan Kontrol serta komputerisasi dalam proses produksi sehari-hari, sangat diharapkan kontribusinya dalam proses peningkatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sekaligus berbagi pengalaman kerja dan mampu memberikan contoh aplikasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang sedang berkembang kepada mahasiswa untuk kemajuan dunia pendidikan demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berpendidikan, berilmu, produktif, adaptif dan kreatif. Setelah pelaksanaan KP ini diharapkan mahasiswa akan memiliki etos kerja yang baik untuk mendukung kemampuan serta keterampilan yang didimilki terkait dengan kegiatan KP yang dilaksanakan.



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



3



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



1.2



Tujuan Kerja Praktek Kegiatan KP bertujuan: a.



Sebagai salah satu program perkuliahan yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.



b.



Mempraktekkan langsung di lapangan teori – teori yang telah didapat selama perkuliahan.



1.3



c.



Mempersiapkan diri memasuki dunia kerja.



d.



Malatih diri dan mencari pengalaman tetang disiplin kerja di industri.



Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek Tempat mahasiswa melaksanakan KP ditentukan oleh koordinator KP atau dipilih oleh mahasiswa yang bersangkutan dengan kriteria sebagai berikut: a.



Perusahaan atau Industri mempunyai badan hukum yang sah serta bergerak dalam bidang produksi dan jasa.



b.



Perusahaan atau Industri dalam melakukan kegiatan atau operasinya memerlukan tenaga kerja atau ahli yang bisa memberikan bimbingan kepada mahasiswa selama mengikuti KP.



c.



Melalui kegiatan atau operasi yang dilakukan perusahaan, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman langsung dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya di FT – UMSB.



1.4



Sistematika Penulisan Laporan 1. BAB I Pendahuluan. Menguraikan latar belakang, sistematika penulisan 2. BAB II Manajemen Perusahaan Menjelaskan sejarah perusahaan, struktur organisasi



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



4



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



3. BAB III Proses Produksi. Berisikan struktur produksi dan teta letak dan fasilitas mesin 4. BAB IV Tugas Khusus. Memuat penjelasan tentang hasil perhitungan di lapangan, penyebab masalah, serta penanggulangan masalah. 5. BAB V Penutup. Memuat kesimpulan dan saran



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



5



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1



Sejarah perusahaan Pembangunan PLTU Ombilin merupakan upaya pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan akan pasokan daya listrik yang terus meningkat. Pembangunan PLTU Ombilin juga merupakan perwujudan dari program pemerintah yang terdapat dalam GBHN yang bertujuan untuk menunjang di verifikasi dan konversi energi dengan memanfaatkan sumber daya batu bara. Pada PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin merupakan bagian dari sistem interkoneksi kelistrikan SumbagselSumbagteng. Konstribusi kelistrikan yang di salurkan Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin untuk keseluruhan pembangkit yang ada di sistem interkoneksi Sumatera Bagian Barat dan Riau. Kota Sawahlunto di Propinsi Sumatera Barat, merupakan daerah penghasil batu bara sebagai sumber energi listrik. Pembangunan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin - Sijantang dengan menggunakan bahan bakar batu bara merupakan salah satu cara pemanfaatan potensi batu bara di daerah Sawalunto dan sekitarnya. PLTU Ombilin merupakan PLTU mulut tambang yang direncanakan beroperasi tahun 1986 dengan batu bara Ombilin dari PT. AIC dan PT. BA UPO, namun realisasinya PLTU Ombilin baru memulai beroperasi sejak akhir tahun 1996. Pada PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin di bentuk berdasarkan surat direksi PT PLN (Persero) No. 080. K / 023 / DIR / 1995, pada tanggal 18 September 1995 tentang pembuatan dan penetapan tingkat unit Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin pada PT PLN (Persero) Wilayah III Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin yang membawahi daerah kerja Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin dengan kapasitas terpasang 2 x 100 MW.



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



6



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Pada saat awal PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin berdiri berdasarkan surat Direksi No. 112. K / 023 / DIR / 1996, tanggal 18 November 1996 tentang Unit Pelaksana PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan pada tanggal 01 Januari 1997, di bentuk unit Organisasi PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin PLTU Ombilin terdiri dari 2 unit, masing-masing unit memiliki kapasitas 100 MW. PLTU Ombilin baru beroperasi untuk pertama kalinya pada tanggal 26 Agustus 1996 untuk unit 1, sedangkan untuk unit 2 baru beroperasi pada tanggal 15 November 1996. Gardu induk pada PLTU Ombilin menggunakan Gas Insulated Switchgea ryang berkapasitas 3150 A yang beroperasi lebih awal yakni pada tanggal 1 April 1996. Pembangunan PLTU Ombilin unit 1 dan 2 di daerah Sawahlunto telah melalui tahapan yang standar dan tentunya juga telah mempertimbangkan beberapa aspek yang menunjang untuk diputuskannya pembangunan suatu pembangkit yang sesuai dengan infrastruktur yang ada. Adapun tahapan pembangunan PLTU Ombilin antara lain dimulai dengan tahap pasca konstruksi, tahap konstruksi, tahap operasi, tahap pasca operasi. Pada bulan Juli 1993 konstruksi utama dimulai dan secara bertahap pembangunan PLTU Ombilin Unit 1 dan unit 2 mulai dikerjakan, 3 (tiga) tahun kemudian yaitu pada bulan Juli 1996, unit 1 beroperasi disusul pada tahun yang sama yaitu pada bulan November 1996 PLTU unit 2 kemudian beroperasi, sedangkan PLTU itu sendiri dimungkinkan dapat beroperasi selama ± 30 tahun. Tenaga listrik yang dihasilkan PLTU Ombilin melalui generator dengan tegangan 11,5 kV dinaikkan menjadi 150 kV melalui trafo utama. Kemudian disalurkan melalui jaringan tegangan tinggi 150 kV yang terhubung



ke



sistem



interkoneksi



Sumbagsel,



Sumbagteng



yang



dikendalikan oleh Pusat Penyaluran dan Pengaturan Beban Sumatera (P3BS).



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



7



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Tahapan-tahapan pembangunan PLTU, kantor dan sarana penunjang lainnya adalah sebagai berikut: No.



Tanggal/Bulan/Tahun



Proses



1.



Juli 1993



Awal pembangunan



2.



Februari 1996



Awal dimulai Comissioning



3.



26 Agustus 1996



Pengoperasian PLTU Unit 1



4.



05 November 1996



Pengoperasian PLTU unit 2



5.



15 Desember 1997



Serah terima proyek selesai



6.



21 Juli 2004



PLTG bergabung berkapasitas 3 x 21,35 MW yang berlokasi di Kecamatan



Pauh limo Padang. Tabel 2.1 Tahapan Pembangunan PLTU Ombilin 2.2



Profil perusahaan Visi dan Misi perusahaan PT PLN (Persero) memiliki visi dan misi sebagai berikut: Visi: Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang serta unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani. Misi: a) Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. b) Menjadikan



tenaga



listrik



sebagai



media



untuk



meningkatkan dari kualitas kehidupan masyarakat. c) Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



8



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



kegiatan ekonomi. d) Menjalankan



kegiatan



usaha



yang



berwawasan



lingkungan



Motto: “Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik“ “ELECTRICITY FOR A BETTER LIFE“ 2.3



Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Unit Pelaksana



Pembangkitan Ombilin



Tabel 2.2. strukture organisasi pltu ombilin



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



9



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Struktur organisasi di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin merupakan suatu susunan yang didalamnya terdapat bagian-bagian yang saling mendukung satu sama lainnya. Dimana PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin dikepalai oleh Manager dan dibantu oleh beberapa Manager bagian dan Senior Specialist II yang terdiri dari a) Penjabat Lingkungan Bertugas sebagai pengawas lingkungan hidup dan pengendalian pencemaran lingkungan b) Penjabat Keamanan Menyelenggarakan keamanan dan ketertiban dalam lingkungan kerja c) Senior Specialyst II /Analyst/ Assistant Analyst Quality Assuarance Bertanggung jawab untuk memastikan suatu produk sesuai kualitas d) Senior Specialyst II /Analyst /Asistant Analsty Kinerja e) Senior Specialyst II / Analyst /Asistant Analsty Manjer Resiko f) Manager Bagian Enjiniring Melakukan perencanaan dan evaluasi pengoperasian unit. Untuk menjalankan tugas tersebut dibantu oleh para jabatan fungsional. 1. Supervisor Pengelola Sistem 2. Supervisor Pemeliharaan Prediktif g) Manager Bagian Operasi Melakukan pengoperasian unit untuk pembangkitan tenaga listrik. Untuk menjalankan tugas tersebut Asman Operasi di bantu oleh 6 (enam) Supervisor: 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Muhammad Fahmi 171000221201017



Supervisor Operasi Shift A Supervisor Operasi Shift B Supervisor Operasi Shift C Supervisor Operasi Shift D Supervisor Analisa Kimia Supervisor Rendal Operasi



5 Oktober – 5 November



10



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



h) Manager Bagian Pemeliharaan Melaksanakan pemeliharaan pembangkitan tenaga termal. Untuk melaksanakan tugasnya di bantu oleh enam supervisor, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. i)



e)



Supervisor Pemeliharaan Boiler Supervisor Pemeliharaan Turbin Supervisor Pemeliharaan Listrik Supervisor Pemeliharaan Kontrol dan Instrumen Supervisor Rendal Pemeliharaan Supervisor Logistik



Manager Bagian Coal dan Ash Handling 1.



Supervisor Operasi Coal dan Ash Handling



2.



Supevisor Pemeliharaan Coal dan Ash Handling



3.



Supervisor Pengelolaan Bahan Bakar



Manager Bagian Keuangan, SDM dan Administrasi Menyelenggarakan tata usaha ke sekretariatan kepegawaian akuntansi keuangan. Untuk menjalankan tugas dibantu oleh 1.



Supervisor SDM dan Umum



2.



Supervisor Keuangan



f)



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



11



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



BAB III PROSES PRODUKSI 3.1



Tata Letak Pabrik



Gambar 3.1 letak PLTU Lokasi PT. PLN (Persero) Sektor Ombilin cukup strategis karena adanya aliran sungai Ombilin yang di dapat olah untuk berbagai kebutuhan pada pembangkit listrik tersebut diantaranya sebagai penambah air dibagian Boiler untuk diubah menjadi uap sebagai penggerak Turbin dan juga untuk Sistem Pendingin, pemadam kebakaran (fire



fighting),



serta



memenuhi



 berbagai



keperluan



sehari-hari



dilingkungan PLTU Ombilin. Disamping itu bahan baku utamanya yaitu batu bara yang jarak tambangnya cukup dekat dari lokasi perusahaan



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



12



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



3.1



Siklus Pltu Ombilin



Gambar 3.2 siklus PLTU ombilin Peralatan utama PLTU Ombilin secara umum dibagi atas 3 (tiga) bagian, yaitu: 3.2.1 Boiler Boiler adalah peralatan tempat pembakaran untuk prosespemanasan yang mengubah air menjadi uap. Boiler memiliki beberapa peralatan pembantu, yaitu: 1) Economizer Economizer adalah Pengisian air Untuk Boiler Drum yang memanfaatkan kalor dari gas buang. Economizer terdiri dari beberapa pipa-pipa kecil yang di susun berlapis-lapis, pada bagian dalam pipa mengalir air pengisi yang di pompakan oleh Boiler Feep Pump ke Boiler Drum. Pada setiap unit boiler terpasang satu unit Economizer. 2) Boiler Drum Boiler



Drum



merupakan



bejana



tempat



menampung air yang datang dari Economizer. Dalam boiler drum terdapat peralatan Screen



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



13



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Dryer yang berfungsi untuk mengeringkan uap dan Steam Separator yang berfungsi sebagai pemisah uap dengan air. Banyaknya air pengisi yang masuk ke Boiler Drum harus sebanding dengan banyaknya uap yang meninggalkan Boiler Drum sehingga level air terjaga konstan. 3) Down Comer Down Comer berupa pipa yang berukuran besar dan dapat menghubungkan bagian bawah Boiler Drum dengan Lower Header. Down Comer berfungsi untuk mengalirkan air yang turun dari Boiler Drum menuju Lower Header. Dari Lower Header air masuk ke Tube Wall Riser untuk menyerap panas dari pembakaran dan kembali ke Boiler Drum. 4) Tube Wall Panas yang di hasilkan oleh proses pembakaran di dalam Furnace sebagian di berikan kepada air yang ada di dalam Tube Wall sehingga air berubah menjadi uap. Selain berfungsi untuk merubah air menjadi uap, Tube Wall juga mencegah penyebaran panas dalam Furnace ke udara luar. 5) Super Heater Uap yang di hasilkan oleh Riser masih berbentuk uap basah. Untuk mendapatkan uap kering dan memiliki kandungan panas yang lebih tinggi, maka uap tersebut di panasi lebih lanjut sehingga menjadi uap kering (Super Heater Steam). Pemanasan uap dilaksanakan pada beberapa pipa Super Heater yang di pasang di bagian atas ruang bakar (Furnace).



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



14



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Super heater terbagi atas 2 (dua) kelompok, yaitu: a) Low TemperaturSsuper Heater (LTSH) b) High Temperatur Super Heater (HTSH) 3.2.2Turbin Turbin adalah alat yang berfungsi untuk merubah energi kinetik menjadi energi mekanik. Pada PLTU Ombilin yang di gunakan adalah turbin uap (steam turbin), memiliki sudu-sudu 20 tingkat. Sudu-sudu pada turbin ini terdiri dari sudu tetap dan sudu gerak. Turbin uap ini juga di lengkapi dengan 2 main stop valve dan 4 governor valve. Spesifikasi Steam Turbin di PLTU Ombilin adalah sebagai berikut: 6) Jenis: Condensing Turbin, silinder tunggal, poros tunggal



dan



non



reaheat



serta



mempunyai



kemampuan operasi dengan 5 jenis pemanasan pendahuluan (Regenerative Feed Heating System). 7) Type/tingkat: impuls/ 20 tingkat 8) Daya: 100 MW 9) Daya maksimum: 110 MW dalam kondisi Throttle Valve terbuka lebar (VWO) dan 5% Over Pressure. 10) Data kondisi Quarante Output Tekanan uap



: 100 bar



Suhu uap



: 510ºC



Enthalpy



: 3400 KJ/ Kg



Jumlah uap



: 373,4T/ hr



Tekanan condenser



: 0,091 bar Kecepatan



putar poros Pabrik



:3000 rpm :GECALSTHOM Rateu LaCourneuve



Tipe



:TC 114 MV 140



Tekanan uap keluar



: 96 mbar



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



15



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



3.2.3Generator Generator



merupakan



peralatan



yang



dapat



mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Pada PLTU Ombilin ini generator yang digunakan adalah generator sinkron yang mempunyai 2 buah kutub. 3.3.



Sistem Pengoperasian PT PLN (Persero) Unit Pelaksana



Pembangkitan Ombilin Sistem pengoperasian PLTU berbeda dengan PLTA. PLTA hanya memiliki sistem lebih sederhana berupa pengolahan air saja. Sedangkan PLTU memiliki semua teknologi yang dibutuhkan mulai dari pengolahan air, pengolahan bahan bakar batubara serta diesel (High Speed Diesel), teknologi pengolahan pembuangan limbah (asap dan debu hasil pembakaran batu bara), teknologi transportasi batu bara, teknologi pendinginan dengan menara pendingin dan masih banyak lagi teknologi- teknologi sederhana yang membentuk PLTU Ombilin ini menjadi sistem terbesar pembangkit tenaga listrik. Sistem-sistem itu secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi: a) Sistem Pengolahan Air b) Sistem Bahan Bakar (batu bara dan HSD) c) Sistem Air dan Uap d) Sistem Udara Pembakaran dan Gas Buang Skema umum alur konversi energi dari pengoperasian PLTU Ombilin ini adalah: Furnace Boiler Turbin Generator Kimia



Panas



Potensial



Kinetik



Listrik



Tabel 3.1 Skema Konversi Energi PLTU Ombilin



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



16



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



3.3.1 Bahan Bakar Yang Digunakan Adalah Sebagai Berikut: a) High Speed Diesel (HSD) a. Bahan bakar solar di gunakan untuk pembakaran awal yaitu di saat unit batu bara di operasikan hingga beban sekitar 35 MW. Bahan bakar solar di tampung pada tangki HSD yang telah di siapkan. Di PLTU Ombilin terdapat 2 buah tangki HSD yaitu: 1) Satu tangki untuk Storage Tank dengan kapasitas 620 kl. 2) Satu tangki untuk Daily Tank dengan kapasitas 220 kl. Selanjutnya minyak diesel HSD tersebut dikabutkan di Burner dan dinyalakan dengan busi listrik (Ignitor). b) Batu Bara Peralatan utama pada sistem bahan bakar batu bara adalah: 1) Coal bunker 2) Coal Feeder 3) Coal Mill 4) Sealing Air Fan 5) Primary Air Fan Peralatan



Coal



Bunker



di



gunakan



sebagai



tempat



penampungan batu bara sebelum batu bara tersebut di giling di dalam Coal Mill. Sebelum di tampung pada Coal Bunker, batu bara tersebut telah melalui Reclaim Hooper, Crush House, Transfer Tower dengan menggunakan Belt Conveyor yang di lengkapi dengan Magnetic Separator dan Metal Detector. Pada Crusher House ini batu bara akan di pecah sehingga ukurannya sekitar 40 mm. Setiap unit boiler mempunyai empat buah Coal Bunker dan setiap Coal Bunker berfungsi menyuplai satu buah Coal Mill. Kapasitas masing-masing Coal Bunker adalah 160 ton. Dari Coal Bunker batu bara di transfer ke Coal Mill dengan menggunakan bantuan Coal Feeder. Coal Feeder berfungsi untuk menyuplai batu bara ke dalam mill sesuai dengan kebutuhannya. Volume batu bara Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



17



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



yang di suplai ke dalam mill pada akhirnya akan menentukan banyaknya uap yang akan di produksi oleh Boiler. Coal Mill adalah alat untuk menggiling batu bara menjadi serbuk yang sangat halus. Batu bara yang halus ini dapat membantu proses pembakaran menjadi sempurna dan cepat. Untuk satu unit terdapat empat Coal Mill dan satu Coal Mill mempunyai empat keluaran. Masing - masing keluaran menuju setiap sudut (Corner) pada Boiler. Serbuk batu bara yang di hembuskan ke ruang bakar boiler di bantu dengan bantuan udara dari Primary Air Fan. Primary Air Fan ini juga membantu proses pembakaran pada boiler, karena sebelumnya sudah ada nyala api (Burner) maka serbuk batu bara tersebut terbakar. Setelah api batu bara sudah normal selanjutnya Burner solar di matikan. Seperti sudah di jelaskan diatas bahwa untuk penyalaan awal di ruang bakar boiler bahan bakar adalah HSD. HSD dipakai sampai daya yang dibangkitkan generator untuk setiap unit sampai maksimal + 35 MW. Kemudian dari 35 MW sampai 60 MW bahan bakar boiler adalah batu bara yang di ambil dari dua buah silo (Coal Bunker). Dari 60 MW sampai beban maksimum (100 MW) batu bara di tambah satu silo lagi. Sedangkan dari 25 MW sampai 35 MW adalah masa transisi dari bahan bakar HSD ke bahan bakar batu bara. 3.3.2



Sistem Siklus Air dan Uap Air di pompakan ke dalam boiler dengan menggunakan



pompa air pengisi (Boiler Feed Pump), melalui katup pengatur. Sebelum masuk ke dalam Boiler Drum air di panaskan terlebih dahulu di Low Pressure Heater juga di panasi di High Pressure Heater dengan menggunakaan uap ekstrasi dari turbin dan kemudian di panaskan di Economizer dengan menggunakan panas gas buang pada boiler, sehingga temperatur air mendekati



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



18



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



titik didihnya. Dari Ecomonizer air disalurkan ke Boiler Drum. Dari Boiler Drum bersirkulasi melalui Down Comer berupa pipa berukuran besar yang menghubungkan bagian bawah Boiler Drum dengan Lower Header. Dari Lower Header air masuk ke Tube Wall (Riser) berupa dinding segi empat (berupa pipa-pipa) yang mengitari ruang bakar. Panas yang di hasilkan dari proses pembakaran di dalam ruang bakar sebagian di berikan pada air yangberada dalam Tube Wall sehingga air berubah menjadi uap basah. Uap hasil penguapan dari Tube Wall terkumpul dalam Boiler Drum. Uap mengalir kedalam puncak Boiler Drum melewati Steam Separator (pemisah uap) dan Screen Dryer (pengering uap), kemudian keluar dari drum dalam keadaan kering menuju Super Heater yang terdiri dari Low Temperatue Super Heater dan High Temperature Super Heater yang berfungsi sebagai pemanasan lanjut. Uap panas dari Super Heater di salurkan melalui De Super Heater yang bertujuan untuk mengatur temperatur uap menuju turbin. Butir-butir air yang terpisah dari uap Boiler Drum jatuh bersirkulasi kembali bersama air. Sebagian uap bekas dari turbin di tampung di dalam Condenser. Pada Condenser terjadi pengembunan dengan bantuan air pendingin dari Cooling Tower. Air hasil pengembunan di tampung pada Hot Well. Air tersebut di pompakan menuju Low Pressure Heater (LPH) dengan bantuan Condensate Pump. Air dari LPH di salurkan pada Deaerator dan terjadi pula pemanasan di dalam Deaerator dengan menggunakan uap ekstrasi dari turbin, dan pada Deaerator tersebut air Condensate bercampur langsung dengan uap pemanasan dari turbin. Fungsi dari Deaerator ini adalah untuk mengurangi



kandungan



gas



dalam



air



pengisi



(Water



Condensate).



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



19



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Air dari Deaerator tersebut di tampung pada Feed Water Tank dan di pompakan dengan menggunakan Boiler Feed Pump menuju High Pressure Heater. 3.3.3



Sistem Udara Pembakaran dan Gas Buang a) Sistem Udara Proses pembakaran pada Furnace udara di ambil dari luar dengan menggunakan Force Draft Fan yang merupakan kipas udara yang menghisap udara luar dengan menghembuskan ke ruang bakar melalui Tubular Air Heater. Pada Tubular Air Heater udara dipanaskan sehingga temperatur udara pembakaran ± 300ºC yang berguna untuk menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna. Sebagian dari udara panas setelah melalui Tubular Air Heater, di hisap dan dinaikkan tekanannya oleh Primary Air Fan sebagai udara primer. Udara ini di gunakan untuk mengeringkan batu bara di dalam Coal Mill serta menghembuskan serbuk batu bara ke dalam ruang bakar melalui Coal Burner. b) Sistem Gas Buang Percampuran udara dan bahan bakar bereaksi dalam proses pembakaran yang menghasilkan panas dan gas buang, abu berat (Bottom Ash) dan abu ringan (Fly Ash). Gas buang ini mengalir dari ruang bakar di dalam saluran gas buang (Flue Gas Duct) menuju cerobong (Stack). Panas dari gas buang ini sebelum menuju cerobong di manfaatkan untuk memanaskan Super Heater dan Economizer dan kemudian gas buang di alirkan ke dalam Tubular Air Heater dan di manfaatkan untuk memanaskan udara.



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



20



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Dari Tubular Air Heater gas buang tersebut masuk ke Electrostatic



Precipitator.



Pada



Electrostatic



Precipitator ini terjadi penangkapan debu yang keluar bersama gas buang. Debu yang menempel pada Electrostatic Precipitator ditampung di dalam Ash Hooper yang kemudian di tampung pada Ash Silo untuk di buang ke tempat pembuangan.



Sedangkan



gas



bersih



keluar



dari



Electrostatic Precipitator di buang ke cerobong melalui Induce Draft Fan yang merupakan kipas hisap yang menghisap gas buang dari dalam ruang bakar dan melalui cerobong. 3.3.4



Sistem Kelistrikan PLTU Ombilin PLTU Ombilin mempunyai dua unit pembangkitan dengan



kapasitas masing-masing 100 MW. PLTU Ombilin mulai beroperasi pada tahun 1996 dengan tujuan untuk memenuhi pasokan listrik daerah Sumatera Barat dan Riau. Sistem kelistrikan PLTU Ombilin terdiri atas: 3.3.4.1



Sistem 150 kV Setelah generator berputar 3000 rpm maka akan



diberikan penguatan dari eksiter sehingga generator tersebut akan menghasilkan tegangan 11,5 kV. Keluaran dari tegangan tersebut di naikkan menjadi 150 kV pada trafo Step Up, kemudian di salurkan ke jaringan interkoneksi melalui GIS (Gas Insulated Switchgear). Sistem GIS pada PLTU Ombilin mempunyai sistem rel daya ganda dengan 1,5 pemutus beban dan dilengkapi gas SF6 (Sulfur Hexaflorida) yang berfungsi sebagai isolasi dan pemadam busur api. Secara umum rel daya ganda mempunyai beberapa keandalan, antara lain:



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



21



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



1)



Sistem operasi lebih baik



2)



Mempunyai kapasitas lebih baik



3)



Mempunyai keandalan lebih tinggi pada saluran transmisi



4)



Kontinuitas pelayanan lebih terjamin



3.3.4.2 Sistem 6 kV Untuk pengisian bus 6 kV pada saat unit belum beroperasi di suplai dari GIS melalui diameter lima



ke



Station



Service



Transformer



dimana



tegangannya akan di turunkan dari 150 kV menjadi 6 kV. Tegangan pada bus 6 kV di gunakan untuk pengoperasian motor-motor yang berguna untuk pengoperasian awal unit, seperti motor-motor pada Crusher House, Boiler Feed Pump, Condensate Pump dan Circulating Water Pump.



3.3.4.3 Sistem 380 Volt Sistem 380 Volt terbagi dalam dua kondisi, yaitu kondisi normal dan kondisi abnormal. Pada kondisi normal tegangan 380 Volt diambil dari bus 6 kV yang terlebih dahulu diturunkan melalui trafo Step Down. Pada kondisi Abnormal apabila pada bus 380 Volt terjadi penurunan tegangan hingga 70% maka untuk menyuplai tegangan minus 380 Volt di ambil dari Diesel Emergency. Tegangan 380 Volt ini digunakan sebagai sumber tegangan pada motormotor kecil untuk pengoperasian unit dan juga untuk menyuplai tegangan pada bus 220 Volt. 3.3.4.4 Sistem 220 Volt AC



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



22



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Pengisian bus 220 Volt AC pada kondisi normal, operasi di suplai dari bus 380 Volt. Tegangan 220 Volt AC ini di gunakan sebagai penerangan dan peralatan lainnya. Apabila tegangan bus 380 Volt mengalami gangguan, maka untuk pengisisan tegangan bus 220 Volt AC di suplai dari Diesel Emergency. 3.3.4.5 Sistem Uninteruptable Power Supply (UPS) Pada sistem 220 Volt AC UPS tegangan di suplai dari bus 380 Volt. UPS adalah suatu peralatan yang gunanya berfungsi untuk memberikan suplai daya secara kontiniu dalam keadaan normal maupun abnormal. UPS di PLTU Ombilin di pasang pada sistem LNA yang memberikan suplai 220 Volt AC satu fasa untuk keperluan sistem kontrol komputer. PLTU Ombilin mempunyai tiga sistem UPS, yaitu UPS unit 1, UPS unit 2, dan UPS Common. Ketiga UPS tersebut mempunyai data- data yang sama. Pada sistem UPS ini terdapat beberapa bagian peralatan, yaitu: 1. Rectifier, berfungsi mengubah tegangan AC ke DC. 2. Charger, berfungsi memberikan suplai arus ke baterai dalam kondisi charging. 3. Inverter, berfungsi untuk merubah tegangan DC ke AC dan menyuplai beban pada kondisi normal. 4. Stabilizer, berfungsi untuk menstabilkan tegangan keluaran trafo dan menyuplai beban operasi pada kondisi Inverterout Service. 5. Static Switch merupakan saklar yang bertindak secara otomatis dari keluaran Inverter ke Input Reverse apabila keluaran Inverter terganggu. Apabila terjadi gangguan pada bus 380 Volt,



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



23



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



maka yang menyuplai tegangan 220 Volt AC untuk UPS adalah baterai sampai bus 380 Volt beroperasi lagi. 3.3.4.6 Sistem 220 Volt DC Sistem 220 Volt DC tegangannya di suplai dari bus 380 Volt melalui Rectifier yang di lengkapi dengan trafo Step Down, dimana tegangan 220 Volt DC di gunakan untuk Emergency Lighting, Alarm Lighting, dll. 3.3.4.7 Sistem 48 Volt DC Sistem 48 Volt DC di gunakan untuk peralatan proteksi seluruh unit, diantaranya poteksi Over Current, proteksi Over Voltage, proteksi Under Voltage, dll. Selain itu, tegangan 48 Volt DC juga digunakan untuk sistem pengontrolan unit. 3.3.4.8 Sistem Gas Insulated Switchgear (GIS) Sistem gas pada PLTU Ombilin berfungsi sebagai isolasi dan pemadaman busur api. Secara umum sistem ini mempunyai rel daya ganda dan dibawah ini merupakan beberapa keandalan dari GIS antara lain: a. Pada saat terjadi gangguan pada salah satu rel daya sewaktu pemeliharaan pelayanan beban tetap bisa di layani dengan mengalihkan pada rel daya yang tidak teganggu. b. Kontiniutas pelayanan lebih terjamin. c. Pemulihan pelayanan relative lebih cepat, bila terjadi gangguan pada sistem rel daya.gas Insulated Switchgear (GIS) pada PLTU Ombilin terdiri dari 6 (enam) Feeder tegangan, yaitu:



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



24



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Muhammad Fahmi 171000221201017



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



1.



Feeder satu, arah GI Salak



2.



Feeder dua, arah GI Indarung



3.



Feeder tiga, arah GI Batusangkar 1



4.



Feeder empat, arah GI Batusangkar 2



5.



Feeder lima, arah GI Kiliranjao 1



6.



Feeder enam, arah GI Kil



5 Oktober – 5 November



25



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



BAB IV TUGAS KHUSUS 4.1



latar belakang Pertumbuhan penduduk di Indonesia setiap tahunnya sangatlah pesat, hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk Indonesia saat ini yang telah melewati angka 250 juta jiwa. Dengan meningkatnya jumlah penduduk maka penggunaan energi juga semakin meningkat. Salah satu energi yang digunakan oleh manusia adalah energi listrik, untuk kebutuhan aktifitas sehari-hari maupun kebutuhan di industri contohnya untuk penerangan, penghidupkan mesin, alat komunikasi, dan lain – lain. Penggunaan energi listrik yang banyak ini jika tidak diimbangi dengan pasokan energi listrik yang mencukupi maka akan menyebabkan masalah yang merugikan banyak pihak. Dalam hal ini, pembuatan sumber energi listrik di Indonesia sangat diperlukan. Salah satu sumber energi listrik yang dipakai di Indonesia adalah pembangkit listrik tenaga uap. Pembangkit ini menggunakan air sebagai fluida kerja dan batubara sebagai bahan bakar untuk menghasilkan uap air. Pembangkit listrik tenaga uap terdiri dari beberapa komponen utama yaitu turbin uap, kondensor, boiler, dan pompa. Komponen - komponen ini harus beroperasi dengan baik untuk menghasilkan listrik yang optimal. Pemeliharaan juga dilakukan untuk menghindari kerusakan dan masalah yang terjadi di lapangan Bagian penting dari PLTU salah satunya adalah Submerged Scraper Conveyor (SSC). Alat yang paling sering digunakan dalam system transportasi padat adalah conveyor. memilihan mesin pemindah bahan sangat penting dalam operasional, karena pemindahan bahan merupakan salah satu kegiatan yang memiliki prosentase cukup besar dalam kegiatan produksi. Oleh karena itu  pemindahan bahan harus dilakukan secara efektif dan efisien, salah satunya dengan pemilihan mesin dan peralatan pemindahan bahan yang tepat. pemilihanmesin pemindahan yang tepat



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



26



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



memerlukan pertimbangan, salah satunya faktor teknis antara lain. jenis dan sifat bahan yang akan ditangani, kapasitas perjam yang dibutuhkan, arah dan jarak perpindahan, cara menyusun muatan (pada tempat asal, akhir,dan antara, karakteristik proses produksi yang terlibat dalam  pemindahan muatan, kondisi lokal yang spesifik, dan jangka waktu penggunaan alat.. Komponen dari submerged scraper conveyor yang bekerja tanpa henti untuk mengangkut sisa batu bara. Scraper coveyor. terdiri dari susunan 64 scraper conveyor mengalami gesekan langsung dengan sisa batu bara dan lantai . sehingga dapat menimbulkan keausan dalam jangka waktu tertentu. Pemilihan material scraper conveyor dengan nilai keausan yang tinggi sangat penting dilakukan untuk mengurangi tingkat keausan pada scraper. 4.2



Tujuan Kerja Praktek Kegiatan KP bertujuan: Tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk menemukan laju keausan material scraper



4.3



Manfaat Kerja Praktek ` Manfaat yang diharapkan dari penyusunan laporan ini adalah dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan waktu penukaran scraper



4.4



Batasan Masalah Pada laporan ini dilakukan pembatasan masalah yang terbatas pada pemilihan material berdasarkan tingkat kekerasannya dan sudah umum digunakan pada komponen scraper.



4.5



Rumusan Masalah scraper yang berkontak langsung dengan submerged scraper conveyor



sepanjang lintasan



dan masa limbah batu bara sehingga



mengalami tingkat keausan yang tinggi. Oleh sebab itu, diperlukan material alternatif pada scraper yang memiliki nilai keausan tinggi sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan scraper dan pengantian scraper . 4.6



Alur Pengambilan Data Dalam suatu pembuatan laporan kerja / penelitian juga dikenal suatu metode yang digunakan, yaitu metoda kualitatif dan kuantitatif. Metoda kualitatif adalah metoda yang berisikan suatu pengamatan kerja yang



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



27



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan perrhitungan. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam metoda ini. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan Metoda kuantitatif adalah metoda yang sistematis terhadap bagian – bagian dan fenomena serta hubungan – hubungannya. Tujuan metoda ini adalah mengembangkan dan menggunakan model – model matematis. Proses pengambilan data. Sebagai berikut. Start



Identifikasi Masalah



Studi Literatur \



Pengolahan Data



Pembahasan



Penarikan Kesimpulan dan saran



Selesai



Tabel .4.1 fllowchart pengambilan data 4.6.1Pengolahan data Langkah–langkah pembuatan yang dilakukan dalam usaha agar tujuan serangkaian proses Kerja Praktek dapat tercapai adalah :



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



28



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Metode pengamatan langsung Melakukan pengamatan langsung terhadap komponen dan cara kerjanya yang menjadi pembahasan dalam laporan ini. Metode wawancara Mengajukan pertanyaan terkait penanganan terhadap masalah yang terjadi dan faktor lain yang dapat mempersulit penanganan masalah. Pertanyaan diajukan kepada staf ahli dan mekanik lapangan di PT PLN (Persero) unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin. Metode kepustakaan Mempelajari buku-buku dari perpustakaan PT PLN (Persero) unit Pelaksana Pembangkitan Ombilin dan sumber referensi lain seperti jurnal ilmiah, ebook, dan makalah internet terkait masalah yang dibahas dalam laporan ini. 4.6.2 Peralatan Kerja Vernier Caliper ( jangka sorong) Vernier Caliper digunakan untuk mengukur kedalaman scrapconveyor dari keausan secara aktual. Dalam pengukuran digunakan Vernier Caliper digital agar perngukuran lebih akurat dan lebih teliti,



Gambar 4.1 vernier caliper (jangka sorong) 4.7



Pembahasan Dan Perhitungan Bottom Ash System adalah sistem alat  yang khusus menangani atau menyalurkan abu sisa pembakaran. Selain menangani dan menyalurkan abu



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



29



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



dari dalam furnace, Bottom Ash System juga menyalurkan abu ke system SSC. Yang berperan sebagai penampung sisa pembakaran yang jatuh secara grvitasi yang berasal dari dalam ruang bakar. Agar terjaga level air di bak SSC,  bak SSC disuply air secara terus menerus dan dilengkapi pompa- pompa yang mensirkulasikan airnya (Cooling water system), sehingga level dan temperaturenya tetap terjaga (suhu tidak tinggi)..Abu dari SSC diangkut dengan belt conveyor berjalan ke battom as dan kemudian disalurkan lagi menggunakan truck.



Gambar 4.2 SSC (submerged scraper conveyor) 4.8



Maintenance Submerges scraper conveyor(SSC) Maintenace dari SSC yang dilakuakan tanpa harus melakukan overhoul semi yang hanya berupa penggantian scraper dan chain pengisisan oli dengan yang baru dengan cara : a. Menghentikan pengoperasian SSC b. Memotong bagian pasak yang berhubungan atara chain denga scraper dengan menggunkan balnder (oxy-cetylene) c. Melepaskan scraper dengan chain d. Mengeluarkan chain dan scraper di dalam lintasan SSC e. Pasang chain dan scraper yang baru f. Lalu las sambungan scraper dan chain g. Pemeriksaan oli dengan menambahkanya h. Pengeporasia kembali



4.9



Perhitungan Laju Keausan Scraper SSC (Pada Satu Sisi) Berikut ini adalah penghitungan scraper ssc dari 5 sampel scraper SSC menggunakan rumus asumsi:



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



30



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



a. luas dan volume scraper Ket a=ketebalan , Merupakan permukaan yang mengalami keausan Keausan b=panjang scraper



a



b



c= lebar scraper c



Gambar 4.3 scraper Tinggi (yang mengalami keausan)(T) Panjang (P) Lebar (L)



= 1.75 cm = 138.5 cm = 7.5 cm







Luas permukaan A=P.L A = 138.5 . 7.5 A = 1,038.75 cm²







Volume permukaan scraper yang mengalami keausan Vp= P.L.T Vp= 138.5 x 7.5 x 1.75 Vp= 1817.8125 cm³



b. Laju keausan Jam Operasi



= 35,040



jam Tebal awal



= 1.75



cm Scraper percobaan 1 



Volume scraper yang habis akibat aus Tebal awal (To)



= 1.75cm



Tebal akhir(Ti)



= 0.38 cm



T aus = To-Ti = 1.75cm – 0.38cm



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



31



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



= 1.37 cm Va



= A x T aus =1,038.75 cm² x 1.37cm =1423.0875 cm³



 Laju keausan scraper Wa=



Va jam operasi



Wa=



1423.0875 cm ³ 35,040 jam Wa=0.04061cm ³ / jam Wa=40.61 mm ³/ jam



Scraper percobaan 2 



Volume scraper yang habis aus Tebal awal (To) = 1.75cm Tebal akhir(Ti) = 0.43 cm T aus = To-Ti = 1.75cm – 0.43cm = 1.32 cm Va



= A x T aus =1,038.75 cm² x 1.32cm =1371.15 cm³



 Laju keausan scraper Wa=



Va jam operasi



Wa=



1371.15 cm ³ 35,040 jam Wa=0.03913 cm³ / jam Wa=39.13 mm ³/ jam



Scraper percobaan 3 



Volume scraper yang habis akibat aus Tebal awal (To) = 1.75cm Tebal akhir(Ti) = 0.355 cm



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



32



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



T aus = To-Ti = 1.75cm – 0.355cm = 1.395 cm Va



= A x T aus =1,038.75 cm² x 1.395cm =1,449.06625 cm³



 Laju keausan scraper Wa=



Va jam operasi



Wa=



1,449.06625 cm ³ 35,040 jam



Wa=0.04135 cm³ / jam Wa=41.35 mm ³ / jam Scraper percobaan 4 



Volume scraper yang habis akibat aus Tebal awal (To) = 1.75cm Tebal akhir(Ti) = 0.320 cm T aus = To-Ti = 1.75cm – 0.320cm = 1.43 cm Va



= A x T aus =1,038.75 cm² x 1.43cm =1485.4125 cm³



 Laju keausan scraper Wa=



Va jam operasi Wa=



1485.4125 cm ³ 35,040 jam



Wa=0.042391cm ³ / jam Wa=42.391 mm ³/ jam Scraper percobaan 5 



Muhammad Fahmi 171000221201017



Volume scraper yang habis akibat aus



5 Oktober – 5 November



33



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Tebal awal (To) = 1.75cm Tebal akhir(Ti) = 0.275 cm T aus = To-Ti = 1.75cm – 0.275cm = 1.475 cm Va



= A x T aus =1,038.75 cm² x 1.475cm =1532.15625 cm³



 Laju keausan scraper Wa=



Va jam operasi Wa=



1532.15625 cm ³ 35,040 jam



Wa=0.043725 cm³ / jam Wa=43.725 mm ³/ jam scrape r



Tebal awal (cm)



Tebal akhir (cm)



Volume aus (cm3)



1



1.75cm



0.38 cm



2 3



1.75cm 1.75cm



0.43 cm 0.355 cm



4



1.75cm



0.430 cm



1423.0875 cm³ 1371.15 cm³ 1,449.06625 cm³ 1371.15 cm³



5



1.75cm



0.275 cm



1532.15625 cm³ Tabel 4.2 perubahan Laju Keausan



Laju keausan (cm3/jam) 0.04061 cm ³/ jam 0.03913 cm ³/ jam 0.04135 cm ³ / jam 0.042391 cm ³ / jam 0.043725 cm ³ / jam



Material enis material yang digunakan dalam penelitian ini adalah material pelat baja tahan aus jenis CREUSABRO®8000. Adapun komposisi kimia dari CREUSABRO®8000 dapat dilihat pada C Mn Ni Cr Mo S 0,240 1,168 0,289 0,875 0,227 0,0005



Tabel 4.3 Komposisi Kimia Creusabroo 8000



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



34



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Sifat mekanisme plat Kekerasan Kekuatan UTS (HB) Tarik (MPa) (MPa) 470



4.7



EL (%)



KCVL-200C (J/Cm2)



E (GPa)



1250 1630 12 55 Tabel 4.4 sifat mekanisme plat creusabro 8000



205



Kesimpulan 1. submerged screaper conveyor berfungsi untuk menampung dan menyalurkan sisa pembakaran dari ruang pembakaran yang terjatuh akibat adanya gaya gravitasi ke bottom ash melalui SSC dan belt conveyor 2.



Scraper pada SSC yang digunakan memiliki luas permukaan sebesar 1,038.75 cm²dan volume yang mengalami keausan 1817.8125 cm³



3.



Keausan rata-rata yang terjadi pada scraper sebesar 1.398 cm dalam 350404 jam waktu operasiLaju keausan rata-rata dari scraper pada satu sisi adalah 0.041441 cm³/jam



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



35



PT PLN (PERSERO) UIK SBS UPK Ombilin



Univeristas Muhammadiyyah Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



Univeristas PT PLN (PERSERO) UIK SBS Muhammadiyyah UPK Ombilin Sumatera Barat. Laporan kerja praktek



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1



Kesimpulan 1. Scraper pada SSC yang digunakan memiliki luas permukaan sebesar 1,038.75 cm²dan bidang volume yang mengalami kehausan 1817.8125 cm³ 2.



Keausan rata-rata yang terjadi pada scraper sebesar 1.398 cm dalam 35404 jam waktu operasi



3.



Laju keausan rata-rata dari scraper pada satu sisi adalah 0.041441 cm³/jam



4.



Memang sangat bermanfaat sekali mesin submerged scarper conveyor ini sebagai salah satu kebutuhan PLTU untuk memindahkan sisa pembakaran dengan mudah.



5.2



Saran Selalu memperhatikan , melakukan , mengindahkan K3 di tempat



kerjanya senatiasa agar terhindar dari resiko-resiko kerja yang mungkin selalu ada. Dengan terlindungnya dari resiko kecelakan kerja , diharapkan dapat menjalankan dengan senang / puas hati



Muhammad Fahmi 171000221201017



5 Oktober – 5 November



36