22 0 213 KB
LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT. PLN (Persero) P3B Sumatera JL. LISTRIK NO. 12 MEDAN
OLEH WAWAN SETIAWAN 092406146
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan kerja praktek yang telah kami laksanakan mulai tanggal 21 Juni – 09 Juli 2011 di PT. PLN (Persero) P3B Sumatera dapat kami selesaikan dengan baik. Laporan Praktek Kerja Lapangan ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan pendidikan D-III pada Program Studi Teknik Informatika Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Adapun Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun berdasarkan pengalaman penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di PT. PLN (Persero) P3B Sumatera Jalan Listrik No. 12 Medan. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya ketika pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan hingga penyelesaian laporan ini, antara lain: 1. Teristimewa buat kedua orang tua saya tercinta, atas perhatian dan
dukungannya serta doanya selama ini. 2. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Dr. Marpongahtun, M.Sc, selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak Prof. Drs. Tulus, Vordipl.Math., M.Si., Ph.D, selaku Ketua
Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
iii
5. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc, selaku pembimbing I PKL saya yang ikut serta
membantu penulis dalam menyelesaikan laporan PKL ini. 6. Bapak Sungkun Sembiring, selaku pembimbing II PKL saya yang banyak
memberikan saya bimbingan dan pengetahuan selama melaksanakan PKL. 7. Seluruh karyawan yang ada di PT. PLN (Persero) P3B Sumatera. 8. Bapak/Ibu
staf pengajar jurusan D-III Teknik Informatika Fakultas
Matematika dan Imu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Penulis sadar laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna dengan segala kekurangannya. Untuk itu kami harapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan dari laporan kerja praktek kami. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa dan pembaca sekalian demi menambah pengetahuan tentang praktek kerja lapangan.
Medan, November 2011 Penulis
iv
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB 1
BAB 2
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan
1
1.2
Tujuan Praktik Kerja Lapangan
2
1.3
Ruang Lingkup
3
1.4
Sistematika Penulisan
3
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1
Sejarah Berdirinya Perusahaan
7
2.2
Perusahaan Listrik Setelah Kemerdekaan
9
2.3
Nasional Perusahaan Listrik Indonesia
10
2.4
Sejarah PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
10
2.5
Pemisahan Wilayah, Pembangkitan dan Penyaluran
11
2.6
Makna Logo Perusahaan
13
2.7
Visi, Misi dan Motto PT PLN (Persero)
15
v
BAB 3
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 3.1
Pengalaman Praktik Kerja Lapangan
16
3.1.1
Jadwal Praktik Kerja Lapangan
16
3.1.2
Disiplin Kerja
17
3.2
Daftar Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
17
3.3
Penggunaan Alat-alat Perusahaan
18
3.3.1
Komputer/Laptop
18
3.3.2
Wifi
19
3.4
Hambatan-hambatan dan Analisis Selama Praktik Kerja Lapangan 3.4.1 3.4.2
BAB 4
20
Hambatan-hambatan Selama Praktik Kerja Lapangan
20
Analisis Terhadap Hambatan-hambatan Selama Praktik Kerja Lapangan
20
KESIMPULAN DAN SARAN 4.1
Kesimpulan
22
4.2
Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
25
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
: Surat Pengantar dari Fakultas
Lampiran B
: Surat Jawaban dari Perusahaan / Instansi
Lampiran C
: Surat Keputusan (SK) Dosen Pembimbing
Lampiran D
: Daftar Nilai PKL
Lampiran E
: Daftar Hadir PKL
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan
Sebelum penulis menguraikan latar belakang mengenai Praktik Kerja Lapangan (PKL), terlebih dahulu perlu dijelaskan pengertian dari PKL. PKL adalah suatu kegiatan mandiri dengan terjun langsung ke suatu instansi pemerintah atau perusahaan swasta, dimana instansi atau perusahaan tersebut telah memenuhi syarat sebagai tempat dilakukannya PKL yang merupakan mata kuliah yang harus diikuti oleh semua mahasiswa.
Untuk memperoleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan mempunyai disiplin kerja yang tinggi di bidang masing-masing, maka dibutuhkan suatu sistem pendidikan. Sistem ini dilakukan oleh sebuah universitas sebagai salah satu lembaga atau badan yang nantinya akan menciptakan SDM yang handal dan profesional.
Dalam kegiatan PKL, mahasiswa di harapkan dapat mempelajari dan mengetahui tentang kegiatan-kegiatan di tempat PKL sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan serta keterampilan mahasiswa. Ilmu pengetahuan secara teori dan praktik
2
yang berguna untuk mempraktikkan teori yang diperoleh adalah dua hal yang saling menunjang. Tujuannya agar mahasiswa siap terjun ke masyarakat dengan bekal menerapkan keterampilan yang ada. Namun hal tersebut belum begitu sempurna jika mahasiswa tidak melibatkan diri dalam kegiatan yang nyata.
Akhirnya, untuk menerapkan apa yang telah disebutkan, maka perusahaan atau instansi lain yang menjadi pilihan penulis adalah PT. PLN (Persero) P3B Sumatera.
Dengan demikian ilmu yang diperoleh mahasiswa selama pendidikan dapat dipergunakan untuk diterapkan dalam pekerjaan PKL ditempat mahasiswa melaksanakan PKL. Diharapkan PKL ini dapat membekali mahasiswa dalam memenuhi upaya bangsa untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Adapun tujuan PKL yang diadakan di PT. PLN (Persero) P3B Sumatera adalah sebagai berikut: a. Agar mahasiswa dapat melihat situasi kerja yang sebenarnya sehingga nantinya mahasiswa diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan dunia kerja. b. Melatih mental yang cukup dalam menghadapi dunia kerja dan memperbaiki sikap untuk lebih dewasa dan bertindak lebih baik dan sopan santun, tutur kata dan cara berpakaian. c. Untuk mengetahui secara langsung aktivitas yang dilakukan oleh suatu
perusahaan dalam hal ini adalah PT. PLN (Persero) P3B Sumatera.
3
d. Meningkatkan rasa tanggung jawab antara kelompok terutama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan sehingga potensi yang dimiliki oleh mahasiswa dapat lebih dioptimalkan.
1.3 Ruang Lingkup
Dalam pelaksanaannya, PKL memiliki peranan penting untuk mendidik mahasiswa/i agar dapat melaksanakan tanggung jawab dari tugas yang diberikan dengan baik dan juga meningkatkan rasa percaya diri terhadap ruang lingkup pekerjaan yang dihadapi
Dalam ruang lingkup kerja pada pelaksanaan program PKL tidak hanya bertumpu pada aktifitas kerja tetapi juga menyangkut berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi serta solusi yang diambil dengan tetap memperhatikan prosedur dan batasanbatasan yang telah ditetapkan, sehingga kecakapan kerja yang diperoleh seperti struktur organisasi, bidang kerja, hubungan sosial dan pada batasan-batasan tertentu mengenai berbagai persoalan dan kendala yang dihadapi dan bagaimana upaya pemecahannya.
1.4 Sistematika Penulisan Agar dapat memberikan gambaran yang jelas pada penulisan Laporan PKL ini, maka penulis membaginya dalam beberapa bab sebagai berikut: BAB 1
: PENDAHULUAN Bab ini mengurai latar belakang PKL serta sistematika penulisan laporan.
4
BAB 2
: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan sejarah ringkas dan perkembangan PT. PLN (Persero) P3B Sumatera serta struktur organisasinya.
BAB 3
: LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN Bab ini menguraikan kegiatan-kegiatan yang penulis laksanakan selama Praktik Kerja Lapangan di PT. PLN (Persero) P3B Sumatera.
BAB 4
: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup yang menguraikan kesimpulan dan saran.
BAB 2
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT. PLN (Persero) Sumatera Utara sesungguhnya merupakan representasi (gabungan) dari beberapa unit yang beroperasi secara bersama di wilayah kerja Propinsi Sumatera Utara. Di dalamnya terdapat 6 unit PLN yang masing-masing memiliki fungsi spesifik yang saling melengkapi dalam satu sistem operasi ketenagalistrikan, yaitu : a. PT. PLN (Persero) Pikitring Sumut & Aceh, yang tugas utamanya melakukan
pembangunan Pusat Pembangkit, Jaringan Transmisi serta Gardu Induk. b. PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, bertanggung jawab
atas pengoperasian serta pemeliharaan pembangkit untuk memproduksi tenaga listrik dalam jumlah besar yang bersumber dari pemanfaatan berbagai energi primer. c. PT. PLN (Persero) P3B Sumatera - Unit Pengatur Beban Sumatera Bagian
Utara, bertugas menyalurkan tenaga listrik dalam jumlah besar dari pusat pembangkit listrik ke pusat beban melalui jaringan transmisi bertegangan tinggi, dan pengoperasian sistem tenaga listrik. d. PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara, berfungsi mendistribusikan
tenaga listrik dari Gardu Induk sampai ke tangan konsumen melalui Jaringan
6
e. Tegangan Menengah (JTM), Jaringan Tegangan Rendah (JTR), Gardu Distribusi dan Sambungan Rumah (SR). f. PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan, menyediakan jasa pendidikan dan
pelatihan bagi pegawai PLN maupun instansi lain diluar PLN yang membutuhkan.
Secara Umum PLN Regional Sumut ini melayani daerah yang meliputi 20 Kabupaten, dan 7 Kotamadya se - Propinsi Sumatera Utara. Dalam memberikan layanannya PLN didukung oleh 7 unit Kantor Cabang, 11 Rayon, 50 Ranting, 4 Sub Ranting dan 114 Kantor Jaga dengan jaringan tegangan menengah sepanjang 20.064 Kms, 21.242 Kms jaringan tegangan rendah serta 14.703 buah gardu dibawah naungan PLN Wilayah Sumatera Utara yang melayani 2.104.916 pelanggan (data s/d September 2005).
Kebutuhan listrik daerah Sumut sendiri dipasok dari 8 Unit Pembangkit yang dioperasikan PLN Pembangkitan Sumbagut. Suplai tenaga listrik terbesarnya berasal dari PLTGU Belawan yang terletak di Pulau Naga Putri Sicanang dengan daya tepasang sebesar 1077,9 MW. Dan untuk menyalurkan listik agar sampai ke pelanggan, PLN juga mengoperasikan 3.295,4 Kms jaringan transmisi tegangan tinggi dan gardu induk berkapasitas 2.175 Mva kelolaan PLN P3B Sumatera - Unit Pengatur Beban Sumbagut. [PLN - 2006].
7
2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan
Kelistrikan di Indonesia dimulai pada abad ke-19, pada saat beberapa perusahaan Belanda, antara lain pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Kelistrikan untuk kemamfaatan umum mulai ada pada saat perusahaan swasta Belanda yaitu NV. NIGN yang semula bergerak di bidang gas memperluas usahanya di bidang listrik untuk kemamfaatan umum. Pada tahun 1927 pemerintah Belanda membentuk Lands Waterkracht Bedrijuen (LWB) yaitu perusahaan listrik negara yang mengelola PLTA Plegen, PLTA Lamajan, PLTA Bengkok Dago, PLTA Tonsea Lama di Sulawesi Utara dan PLTU di Jakarta. Selain itu dibeberapa kotapraja dibentuk perusahaan-perusahaan listrik kotapraja. Dengan menyerahnya Pemerintah Belanda kepada Jepang dalam Perang Dunia II maka Indonesia di kuasai Jepang, oleh karena itu perusahaan listrik dan gas yang ada diambil alih oleh Jepang dan semua personil dalam perusahaan listrik tersebut diambil alih oleh orang-orang Jepang. Dengan jatuhnya Jepang ketangan Sekutu, dan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, maka kesempatan yang baik ini dimamfaatkan oleh pemuda dan buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang dikuasai Jepang. Setelah berhasil merebut perusahan listrik dan gas dari tangan kekuasaan Jepang kemudian pada bulan September 1945, delegasi dari Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang diketuai oleh Kobarsjih menghadap Pimpinan KNI pusat yang pada waktu itu diketuai oleh Mr. Kasman Singodimedjo untuk melaporkan hasil perjuangan mereka. Selanjutnya Delegasi Kobarsjih bersama-sama dengan pimpinan KNI pusat menghadap Presiden Soekarno, untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan listrik dan gas kepada Pemerintah Republik Indonesia. Penyerahan tersebut diterima oleh
8
Presiden Soekarno dan kemudian dengan penetapan Pemerintah tahun 1945 No. 1 s/d 27 Oktober 1945 maka dibentuklah Jawatan Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga.
Dengan adanya Agresi Belanda I dan II sebagian besar perusahaan-perusahaan listrik dikuasai kembali oleh Pemerintah Belanda atau pemiliknya semula. Pegawaipegawai yang tidak mau bekerja sama kemudian mengungsi dan menggabungkan diri pada kantor-kantor Jawatan Listrik dan Gas di daerah-daerah Republik Indonesia yang bukan daerah pendudukan Belanda untuk meneruskan perjuangan. Para pemuda kemudian mengajukan mosi yang dikenal dengan Mosi Kobarsjih tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik dan Gas Swasta kepada Parlemen RI selanjutnya dikeluarkan Keputusan Presiden R.I. Nomor 163, tanggal 3 Oktober 1963 tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik bangsa asing di Indonesia jika waktu konsesinya habis.
Sejalan
dengan
meningkatnya
perjuangan
bangsa
Indonesia
untuk
membebaskan Irian Jaya dari cengkraman penjajahan Belanda maka dikeluarkan Undang-Undang Nomor 86 tahun 1958 tertanggal 27 Desember 1958 tentang nasionalisasi semua perusahaan Belanda dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1985 tentang Nasionalisasi perusahaan listrik dan gas milik Belanda. Dengan undangundang tersebut maka seluruh perusahaan listrik Belanda berada ditangan bangsa Indonesia. Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia mengalami pasang surut sejalan dengan pasang surutnya perjuangan bangsa. Tanggal 27 Oktober 1945 kemudian dikenal sebagai Hari Listrik dan Gas, hari tersebut telah diperingati untuk pertama kali pada tanggal 27 Oktober 1946 bertempat di gedung Badan Pekerja Komite Nasional
9
Pusat (BPKNP) Yogyakarta. Penetapan secara resmi tanggal 27 Oktober 1945 sebagai Hari Listrik dan Gas berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Nomor 235/KPTS/1975 tanggal 30 September 1975 yang digabung dengan Hari Kebaktian Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang jatuh pada tanggal 03 Desember 1975. Mengingat pentingnya semangat dan nilai-nilai Hari Listrik maka berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 1134.K/43. K/43 PK/1992 tanggal 31 Agustus 1992 ditetapkanlah tanggal 27 Oktober 1992 sebagai Hari Listrik Nasional.
2.2 Perusahaan Listrik Setelah Kemerdekaan
Dengan dikumandangkannya Proklamasi Kemerdekaan RI telah menggugah hati serta mempertebal tekad para karyawan perusahaan listrik untuk mengambil alih segera pimpinan perusahaan listrik dari kekuasaan Jepang. Pengambil alihan yang pertama terjadi pada tanggal 21 September 1945 di pusat (Jawa Denki jeayp Kosha) Jakarta oleh kesatuan aksi karyawan listrik dan setelah itu meluas ke daerah lainnya seperti perusahaan listrik di Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Bandung, dan berbagai kota lainnya di pulau Jawa dan di luar Jawa. Kesatuan aksi para karyawan perusahaan listrik seluruh kawasan wilayah Indonesia berhasil mengambil alih secara keseluruhan pada pertengahan bulan Oktober 1945.
Hari jadi listrik bersejarah bagi karyawan generasi 1945 menurut Keputusan Pemerintah No. 1 s/d 27 Oktober 1945. Dalam persetujuan Konferensi Meja Bundar di negara Belanda ditetapkan bahwa kecuali perusahaan milik pemerintah (Lands Waterkracth Bebrijven atau LWB) dikembalikan pada pemiliknya. Perusahaan listrik
10
yang beroperasi di Indonesia adalah perusahaan asing yang dimiliki Belanda antara lain: NV. ANIEM, NV. GEBEO dan NV. OGEM kecuali pembangkit tenaga listrik yang semula LWB tetap dikuasai pemerintah RI dengan nama PLN. Panupetel/direksi pembangkit yang bernaung dibawah Direktorat Jenderal ketenagaan Kementerian PU
2.3 Nasional Perusahaan Listrik Indonesia
Pelaksanaan Nasionalisasi terhadap perusahaan listrik Belanda NV.OGEM untuk Jakarta, Cirebon terjadi pada tanggal 1 Januari 1954 dan terhadap NV.ANIEM pada tanggal 1 November 1954 untuk pelistrikan wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah, setelah itu dibentuk “PEODITEL” sebagai pusatnya adalah direksi pembangkit yang keduanya dibawa Direktorat Jenderal Ketenagaan Kementerian PUT tahun 1975. Untuk pengolahan selanjutnya pemerintah membentuk dewan direksi yang anggotanya terdiri atas: Direktur Penoditel, Direktur ex NV. GBO, Direktur ex NV. ANIEM dan Sekjen PUT yang bertindak sebagai ketua dewan direktur.
2.4 Sejarah PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara, maka dengan keputusan Direksi PLN No.KPTS 009/DIRPLN/66 tanggal 14 April 1966, PLN Eksploitasi I dibagi menjadi 4 cabang dan satu sector, yaitu cabang Medan, Binjai, Sibolga, P.Siantar(Berkedudukan di Tebing Tinggi). PP No. 18 tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dengan hak, wewenang dan tanggung jawab membangkitkan, menyalurkan, dan mendistribusikan
11
tenaga listrik keseluruh wilayah RI. Dalam SK Menteri tersebut PLN Eksploitasi I Suamtera Utara diubah menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera Utara. Kemudian menyusul Peraturan Menteri PUTL No.013/PRT/75 yang merubah PLN Ekploitasi II menjadi PLN Wilayah II Sumatera Utara.
Dengan keluarnya peraturan pemerintah No.23/1994 tanggal 16 Juni 1994 maka ditetapkan status PLN sebagai persero. Adapaun yang melatarbelakangi perubahan status tersebut adalah untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang terus meningkat dewasa ini. Dimana pada abad 21 nanti PLN tidak dapat menghadapi tantangan yang ada. PLN harus mampu menggunakan tolak ukur Internasional, dan harus mampu berswadaya
tinggi,
dengan
manajemen
yang
berani
transparan,
terbuka,
desentralisasi,profit center dan cost center.
Untuk mencapai tujuan PLN meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong perkembangan industri PJPT II yang tanggung jawabnya cukup besar dan berat, kerjasama dan hubungan yang harmonis dengan instansi dan lembaga yang terkait perlu dibina dan ditingkatkan terus.
2.5 Pemisahan Wilayah , Pembangkitan dan Penyaluran
Perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat, hal ini ditandai dengan bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan, kemampuan pasokan listrik dan indikasi – indikasi pertumbuhan lainnya. Untuk mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan Sumatera Utara di masa – masa mendatang serta sebagai
12
upaya untuk meningkatkan kulitas pelayanan jasa kelistrkan, maka berdasarkan Surat Keputusan Nomor 078.K/023/DIR/1996 tanggal 8 Agustus 1996 dibentuk organisasi baru bidang jasa pelayanan kelistrikan yaitu PT.PLN(Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara yang terpisah dari PT.PLN (Persero)Wilayah II, maka fungsi – fungsi pembangkitan dan penyaluran yang sebelumnya dikelola PT.PLN (Persero) Wilayah II berpisah tanggung jawab pengelolaanya ke PLN Pembangkitan dan Penyaluran Sumbagut. Sementara itu, PT PLN(Persero) Wilayah II berkonsentrasi pada distribusi dan penjualan. Pada tahun 2003 PT.PLN (Persero) Wilayah II berubah menjadi PT.PLN Wilayah Sumatera Utara. Saat ini pelanggan PT.PLN(Persero) Wilayah Sumatera Utara sampai dengan bulan September 2009 berjumlah 2,428,009 pelanggan dengan rupiah tagihan Rp 328,490,139,265.00.
Pada tahun 2009 tepatnya pada bulan Agustus tanggal 31, Area Pengelola Data Center dibentuk. Beberapa tugas dan tanggung jawab Area Pengelola Data Center adalah: 1. Melakukan
pengawasan/pemeliharaan
terhadap
aplikasi/software,
hardware dan jaringan komunikasi yang ada(existing/selesai) di PT PLN (Persero)Wilayah Sumatera Utara 2. Mengusulkan pengembangan produk yang berhubungan dengan Data Center kepada manajemen PT PLN (Persero) wilayah Sumatera Utara 3. Melakukan koordinasi dengan bidang/bagian terkait terhadap produk yang akan dikembangkan 4. Mengusulkan Rencana Anggaran Biaya(RAB) produk yang akan dikembangkan dalam Area Pengelola Data Center 5. Membuat kebijakan yang berhubungan Data Center
13
Saat ini Area Pengelola Data Center bertugas menangani: -
Sentralisasi Billing
-
Sistem Informasi Pengelolaan Piutang Pelanggan (SIP3)
-
Payment Point Online Bank dan Pos
-
Penataan Data Pelanggan dan Jaringan
2.6 Makna Logo Perusahaan
Setiap perusahaan mempunyai logo sebagai ciri khusus yang membedakan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Pada umumnya logo yang menjadi lambang perusahaan mempunyai makna. Bentuk dari logo itu sendiri tergantung dari kebijaksanaan perusahaan dan sesuai dengan apa yang menjadi tugas perusahaan tersebut.
PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara sebagaimana perusahaan lainnya juga memiliki logo sebagai ciri perusahaan tersebut. Logo tersebut dapat berarti mewakili produk PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara yaitu menjual arus listrik kepada masyarakat.
14
Bentuk dari Logo PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara adalah sebagai berikut:
Logo PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara terdiri atas: 1. Tanda Petir Tanda petir menggambarkan muatan listrik yang menimbulkan gelombang arus(fasa). 2. Gelombang Gelombang menggambarkan bahwa di dalam arus listrik terdapat tiga macam ion yaitu: ion positif, negatif dan netral. 3. Warna Warna yang ada di dalam logo terdiri atas: a. Merah
: Menggambarkan arus (fasa) merah.
b. Biru
: Menggambarkan arus (fasa) biru.
c. Kuning : Menggambarkan arus (fasa) kuning.
Selain itu dapat juga menggambarkan adanya tiga golongan konsumen utama yang dilayani oleh PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara itu sendiri yaitu: a. Masyarakat umum (rumah tangga),
15
b. Rumah sakit dan hotel, c. Lapangan/Perusahaan manufacture.
2.7 Visi, Misi dan Motto PT PLN (Persero) P3B Sumatera
Visi dari PT PLN (Persero) P3B Sumatera Diakui sebagai pengelola penyaluran dan pengaturan beban Sistem Tenaga Listrik dengan tingkat pelayanan setara kelas dunia yang mampu memenuhi harapan steholders
dan
memberikan
kontribusi
dalam
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat..
MISI a. Mengelola operasi system tenaga listrik secara andal.
b. Mengelola transaksi tenaga listrik secara kompetitif, transparan dan adil. c. Melakukan dan mengelola penyaluran tenaga listrik tegangan tinggi secara
efisien, andal dan ramah lingkungan. d. Melaksanakan pembangunan instalasi sistem transmisi tenaga listrik sumatera.
MOTTO Motto dari PT PLN (Persero) P3B Sumatera adalah “Kesinambungan Penyaluran Listrik_untuk_Sumatera”
BAB 3
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
3.1 Pengalaman Praktik Kerja Lapangan
Pada prinsipnya dengan diadakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa mempunyai suatu pengalaman yang baru, yang dapat membantu mahasiswa untuk membandingkan antara teori yang dipelajari pada saat kuliah dengan PKL di perusahaan.
Selama 3 minggu mengadakan PKL pada PT. PLN (Persero) P3B Sumatera, penulis merasakan banyak pengalaman selama PKL dan penulis juga merasakan bahwa pengalaman-pengalaman tersebut membuat wawasan penulis semakin bertambah lebih baik.
Selama mengikuti PKL perusahaan menetapkan jadwal PKL dari hari Senin sampai hari Jumat yakni sesuai dengan jadwal kerja yang berlaku di PT. PLN (Persero) P3B Sumatera. Adapun hal-hal yang harus penulis perhatikan dan kerjakan selama pelaksanaan PKL ialah sebagai berikut:
3.1.1 Jadwal Praktik Kerja Lapangan Jadwal PKL hari Senin sampai dengan hari jumat penulis masuk pukul 07.30 WIB, sampai dengan pukul 16.00 WIB, dan pada hari Jumat penulis sudah di lapangan di
17
PT. PLN (Persero) P3B Sumatera, pada pukul 07.00 WIB untuk mengikuti Senam Kesegaran Jasmani dan mulai bekerja pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
3.1.2 Disiplin Kerja
Untuk setiap harinya penulis harus berpakain rapi dan mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan pihak perusahaan, yakni memakai kemeja warna putih dan celana warna hitam.
3.2 Daftar Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan sehari-hari selama tiga minggu di Dinas PT. PLN (Persero) P3B Sumatera, penulis diberikan kesempatan di Bagian Rencana dan Evaluasi untuk melakukan kegiatan-kegiatan seperti karyawan lainnya. Selama melaksanakan PKL penulis melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
No.
HARI/TANGGAL
1
Selasa/21 Juni 2011
2
Rabu/22 Juni 2011
3
Kamis /23 Juni 2011
4 5 6 7
Jumat/24 Juni 2011 Sabtu/25 Juni 2011 Minggu/26 Juni 2011 Senin/27 Juni 2011
8
Selasa/28 Juni 2011
KEGIATAN - Melakukan persetujuan antara mahasiswa dengan perusahaan untuk mematuhi peraturan yang berlaku. - Pengenalan setiap bagian departemen dan staff pegawai di bagian Sarana Dan Prasarana - Membantu pekerjaan pegawai menggunakan Ms. Office. - Menginstal ulang komputer - Libur. - Libur. - Instalasi driver komputer yang diperlukan pegawai yang bermasalah. - Mencoba dan memperbaiki file sharing computer yang bermasalah.
18
9
Rabu/29 Juni 2011
10 11
Kamis/30 Juni 2011 Jumat/1Juli 2011
12 13 14
Sabtu/2 Juli 2011 Minggu/3 Juli 2011 Senin/4 Juli 2011
15 16
Selasa/5 Juli 2011 Rabu/6 Juli 2011
17
Kamis/7 Juli 2011
18
Jumat/ 8 Juli 2011
19
Sabtu/9 Juli 2011
- Instalasi dan memasang scanner yang bermasalah pada komputer - Memperbaiki sharing printer yang bermasalah. - Sharing data dari komputer ke komputer di bagian Rencana dan Evaluasi - Libur. - Libur. - Service Sistem Operasi computer yang bermasalah - Print data melalui sharing computer ke komputer - Mengupgrade Ms Office 2003 ke Ms 2007 di Kantor - Service komputer (setting komputer dan scanning virus) - Mengupdate antivirus di kantor bagian Rencana dan Evaluasi dengan memakai jaringan nirkabel - Membersihkan virus dan tune-up konfigurasi komputer - Libur
3.3 Penggunaan Alat-alat Perusahaan
Untuk memenuhi peningkatan efektifitas dan peningkatan produktifitas kerja, maka PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara, memerlukan suatu sarana dalam memenuhi kebutuhan kerja sehari-hari. Alat-alat yang digunakan di kantor PT PLN (Persero) P3B Sumatera adalah sebagai berikut:
3.3.1 Komputer/Laptop
Di PT PLN (Persero) P3B Sumatera khususnya di bagian ADC(Area Data Center) juga memakai komputer atau laptop. Perangkat komputer atau laptop merupakan
19
peralatan yang sangat penting karena dengan adanya komputer setiap kegiatan perusahaan dapat dilaksanakan dengan cepat. Komputer yang digunakan oleh penulis dalam pengetikan menggunakan system operasi yaitu Windows Server 2003. Penulis juga diperbolehkan untuk membawa laptop masing-masing, berhubung komputer dalam perusahaan tersebut terbatas Adapun tugas-tugas yang penulis lakukan dengan menggunakan laptop adalah Membuat table rekapitulasi trafo distribusi terpasang dan rusak tahun 2009 per cabang dan per ranting/rayon dengan menggunakan Macromedia Dream Weaver 8 serta Menyisipkan script CSS(Cascading Style Sheet) kedalam table agar sesuai dengan tampilan web berbasis ASP.
3.3.2 Wifi (Wireless Fidelity)
PT PLN (Persero) P3B Sumatera menyediakan koneksi internet dengan Wifi. Di setiap gedung diberikan hospot agar dapat bertukar informasi, menstranfer data keseluruh unit PT PLN (Persero) P3B Sumatera dan sekitarnya. Komputer maupun laptop hanya menggunakan jaringan nirkabel, dimana computer dibantu dengan wireless adapter agar terhubung dengan internet.
20
3.4 Hambatan-hambatan dan Analisis Selama Praktik Kerja Lapangan
3.4.1 Hambatan-hambatan Selama Praktik Kerja Lapangan
Hambatan yang dialami penulis selama melaksanakan PKL adalah sebagai berikut: 1. Pada awalnya penulis sulit beradaptasi pada perusahaan dan rasa ragu-ragu dalam melaksanakan pekerjaan yang sering dialami. 2. Selama PKL penulis tidak dapat mengetahui dan tidak dapat mengerti sebagian aktivitas perusahaan, karena penulis hanya ditugaskan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. 3. Terbatasnya waktu karyawan-karyawan dalam membimbing mahasiswa yang melaksanakan PKL.
3.4.2 Analisis Terhadap Hambatan-hambatan Selama Praktik Kerja Lapangan
Cara penulis untuk mengatasi semua hambatan tersebut adalah penulis menganggap para pegawai yang di PT PLN (Persero) P3B Sumatera, sebagai atasan yang perlu dihormati, dipatuhi dan rekan kerja penulis serta berusaha untuk percaya diri untuk melakukan suatu tugas.
Apabila penulis merasa ada perbedaan ilmu yang penulis telah terima dibangku sekolahan dan ditempat PKL penulis berusaha untuk bertanya karena merupakan satu kesempatan bagi penulis untuk menambah ilmu dan wawasan
21
sehingga di dalam memasukan data penulis tidak terlalu canggung dan lebih santai mengerjakan semua pekerjaan.
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama tiga minggu di PT PLN (Persero) P3B Sumatera, penulis banyak memperoleh pengalaman yang berharga yang tidak mungkin diperoleh dari tempat lain. Dan juga disiplin kerja yang membuat penulis terbiasa dalam suasana kerja yang sebenarnya.
Selama melaksanakan PKL, Penulis mendapat pekerjaan yang belum pernah dikerjakan selama bangku kuliah. Penulis juga sering mengalami hambatan dalam mengerjakan tugas, namun atas berkat kerja sama yang baik dengan para pegawai, hambatan tersebut dapat diatasi. Penulis setiap hari mendapat bimbingan dari pegawai dan staf yang bertugas di bagian Rencana dan Evaluasi.
Dengan melaksanakan PKL ternyata membawa dampak yang cukup berarti bagi penulis yang secara langsung diharapkan dalam dunia usaha/bisnis yang sesungguhnya, dimana selama di bangku perkuliahan masih asing bagi penulis untuk dapat mengetahui tantangan-tantangan kerja apa saja yang harus dihadapi kelak saat
23
terjun ke dunia kerja dan sifat individu yang akan ditemui sebagai rekan-rekan bekerja nantinya.
Dari pelaksanaan PKL di PT PLN (Persero) P3B Sumatera, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. PT PLN (Persero) P3B Sumatera bergerak dibidang penyediaan dan penjualan
tenaga listrik serta pelayanan kepada pelanggan – pelanggannya. 2. PT PLN (Persero) P3B Sumatera memegang peranan penting untuk
menanggulangi dan mengimbangi peningkatan permintaan akan kebutuhan tenaga listrik oleh masyarakat di Sumatera Utara terkhusus kota Medan. 3. PT PLN (Persero) P3B Sumatera memegang peranan penting dalam
penyaluran tenaga listrik guna meningkatkan pembangunan bagi masyarakat dan juga bagi negara. Penggunaan jasa komputer di PT PLN (Persero) P3B Sumatera ini meningkatkan kualitas dan kuantitas serta juga meningkatkan data dari hasil pekerja tersebut. Dengan adanya kegiatan PKL ini dapat menimbulkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab terhadap suatu pekerjaan serta meningkatkan kedisiplinan bagi mahasiswa dan juga lebih menetapkan ilmu yang diperoleh selama di bangku perkuliahan dan dengan adanya program PKL ini memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi mahasiswa untuk dapat melihat dan mengenal dunia kerja yang sesungguhnya.
23
4.2.
Saran
Selama melaksanakan PKL, penulis banyak mendapatkan informasi-informasi baik itu mengenai susunan organisasi, sejarah berdirinya PT PLN (Persero) P3B Sumatera, Cara kerja setiap bagian-bagian di ADC serta bidang kegiatannya.
Saran-saran penulis bagi PT PLN (Persero) P3B Sumatera yang dapat diberikan adalah: 1. Komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan dan sebaiknya perlu tetap
dipertahankan. 2. Perlunya perbaikan dan pembaharuan fasilitas-fasilitas di PT PLN (Persero) P3B
Sumatera, untuk menunjang kinerja karyawan agar bisa bekerja secara maksimal. 3. Perlunya kesesuaian antara jurusan mahasiswa dengan tempat PKL yang
ditempatinya, agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah di PT PLN (Persero) P3B Sumatera. 4. Diharapkan hubungan kerja sama yang baik dan harmonis antara Univeritas
Sumatera Utara dengan perusahaan PT PLN (Persero) P3B Sumatera.
23
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pln.co.id
23