Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Ahmad Ikram [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN HASIL PRAKTEK KERJALAPANGAN (PKL) SMK NEGERI 1 PINRANG



PROGRAM KEAHLIAN TEHNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA



DISUSUN OLEH : NAMA : INDA NIS : 20169116 KELAS : XI AP 3 SEKOLAH : SMKN 1 PINRANG



SMK NEGERI 1 PINRANG Jl.Langnga Tassokko E No.Telp. (0421) 924789 No.Fax 0421924789,Email:smkn 1-prg @ yahoo-com TAHUN AJARAN 2017/2018



LAPORAN HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)



i



PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE



PT.PLN (PERSERO) AREA PAREPARE



NAMA PERUSAHAAN/INSTANSI : PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE ALAMAT : JL.VETERAN NO.32.TELP.(0421)25544 PAREPARE NOMOR TELEPON : 042125544 NO.FAX :042125474 NAMA PIMPINAN :M. ARIEF



ii



KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) Penyusunan laporan PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) ini adalah salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Akhir Nasional (UAN) tahun diklat 2018/2019 dan laporan ini juga sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan dan menyelasaikan praktek kerja Lapangan di PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE. Laporan ini dapat terbuat dan di selesaikan dengan adanya bantuan dari pihak pembimbing materi maupun teknis, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih Khususnya kepada,  Bapak DRS. H. LASIDANG, M.PD selaku Kepala Sekolah SMK NEGERI 1 PINRANG  Ibu Ir. ANDI ROSDIAN. M.T selaku Manajer di PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE.yang telah memberikan penulis kesempatan untuk melakukan PKL di PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE.  Orang Tua/ Wali yang telah memberikan dukungan baik secara moral maupun Spiritual.  Seluruh teman temanku di SMK NEGERI 1 PINRANG  Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang senantiasa selalu membantu penulis, sehingga penulis dapat melanjutkan penulisan ini hingga selesai pada akhirnya. Meskipun penulis telah berusaha dengan sebaik-baiknya dalam menyusun laporan ini, namun penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dari sistematika maupun susunan kalimatnya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.



PAREPARE, 09april 2018



AHMAD IKRAM NIS : 20169436



DAFTAR ISI



iii



HALAMAN JUDUL SMK NEGRI 1 PINRANG….……….………………………………… HALAMAN JUDUL PT. PLN (Persero) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE. KATA PENGANTAR................................................................................................................ DAFTAR ISI.............................................................................................................................. LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN/INSTANSI........................................................ LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH....................................................................................



i ii iii iv v vi



BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1.1 Latar Belakang PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)………………………….. 1.2 Pengertian PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)…………………………….... 1.3 Maksud PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)…………….……....................... 1.4 Tujuan PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)…………….……......................... 1.4 Tujuan Pembuatan Laporan…………………………………………………….......... 1.5 ManfaatPRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)…………………………………. 1.6 Sasaran………………………………………………………………………………. 1.7 Dasar PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)……………………………………



1 1 1 1 2 2 3 3 3



BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INSTANSI.................................................. 2.1 Sejarah Perusahaan………………………………………………………….............. 2.2 Visi dan Misi Perusahaan ............................................................................................ 2.3 Struktur Organisasi Perusahaan.................................................................................... 2.4 Waktudan Tempat Pelaksanaan……………………………………………………... 2.5 Motto Perusahaan……………………………………………………......................... 2.6 Falsafah Perusahaan………………………………………………………………..... 2.7 Penjelasan Kegiatan……………………………………………………...................... 2.8 Hasil Kegiatan………………………………………………………………………..



4 4 8 9 16 17 17 17 17



BAB III ISI LAPORAN........................................................................................................... 3.1 Aktivitas selama PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL). ...................................... 3.2 Rangkuman kegiatan..................................................................................................



18 18 18



BAB IV PENUTUP................................................................................................................. 4.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 4.2 Saran............................................................................................................................



26 26 27



BAB X LAMPIRAN................................................................................................................ 5.1 Foto Perusahaan Dan Bagian-Bagiannya....................................................................



28 28



iv



LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN/INSTANSI PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE MULAI TANGGAL 08 JANUARI S/D 09 APRIL 2018 Telah disetujui dan diterima baik oleh pimpinan dan sufervaisor guna melengkapi tugas-tugas akhir dalam rangka penyelesaian studi pada program Praktek Kerja Lapangan (PKL) SMK Negeri 1 Pinrang.Laporan PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) ini telah di setujui dan disahkan oleh Instansi : Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa : NAMA : MUH. IQBAL NIS : 20169313 KELAS : XI TIPTL 1 Tempat : PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE Telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE mulai Tanggal 08 Januari 2018 s/d 09 April 2018. Parepare, 09 April 2018



Mengetahui : Manajer Rayon Mattirotasi



MUKHSIN NIP: 7293044F



Penbimbing Instansi



M.IKBAL NID.8106040F



LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE MULAI TANGGAL 08 JANUARI 2018 S/D 09 APRIL 2018 Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa : NAMA : AHMAD IKRAM NIS : 20169436 KELAS : XI MULTIMEDIA 3 Tempat : PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE Telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE Mulai Tanggal 08 Januari 2018 s/d 09 April 2018 Pinrang, 09april 2018



Mengetahui : KEPALA SEKOLAH SMK NEGERI 1 PINRANG



Drs. H. Lasidang, M.Pd NIP: 196603021991031014



KETUA JURUSAN MULTIMEDIAPEMBIMBING



Hasanuddin Sjam, S.Kom.MMMursalim, S.Pd NIP: 19197407022005022004NIP:197807022011011004



v



vi



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakan PKL (PraktekKerja Lapanga)



Praktek kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi para siswa, yang memadukan antara pendidikan di Sekolah dengan pendidikan di Dunia Industri yang diperoleh dengan melakukan praktek kerja secara langsung dan terarah untuk menambah keahlian tertentu. Tujuan utama pendidikan kejuruan adalah mempersiapkan lulusan untuk dapat bekerja secara mandiri. Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian dan siap kerja, oleh karena itu diadakan suatu program PKL (Praktek Kerja Lapangan) agar setiap Siswa lulusan SMK mempunyai suatu pengalaman dalam dunia usaha, sebelum memasuki dunia usaha tersebut secara nyata setelah lulus sekolah. 1.2



Pengertian PKL Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan oleh Peserta Didik Sekolah Kejuruan, mencakup pengalaman kerja dan tugas lain yang sesuai dengan program keahliannya masing-masing. Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan oleh SMK Negeri 1 Pinrang, selain tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK, yang harus dilaksanakan pada semester II, tidak diartikan secara terbatas, sebagai latihan saja. Praktek Kerja Lapangan (PKL) dimulai dengan pengenalan medan dan pembentukan keterampilan terbatas, sehingga secara sepenuhnya Peserta Didik dapat berdiri sendiri. 1.3



Maksud dan Tujuan PKL (Praktek Kerja Lapangan)



1.2.1



Maksud Praktek Kerja Lapangan adalah suatu bentuk penyelenggaraan penddidkan keahlian kejuruan, yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung pada bidang pekerjaan yang relevan, terarah dan mencapai kemampuan keahlian tertentu. Dalam pengertian tersebut tersirat, bahwa ada dua pihak yaitu lembaga pendidikan dan lapangan kerja (industri/ perusahaanatau instansi tertentu) yang secara bersama-sama menyelenggarakan suatu program keahlian kejuruan.Dengan demikian kedua belah pihak seharusnya terlibat dan bertangguang jawab mulai dari tahap perencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampai pada tahap penilaian dan penentuan kelulusan peserta diklat, serta pemasarannya.



1.2.2 Tujuan



1



Penyelenggaraan pendidikan dengan PKL (Praktek Kerja Lapangan) pada SMK bertujuan untuk:  Agar Siswa mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang didapatkan di Sekolah dan diterapkan pada Dunia Usaha.  Memantapkan, meningkatkan dan memperluas keterampilan yang di miliki oleh siswa dalam dunia kerja.  Sebagai sarana komunikasi antara Siswa SMK dengan Instansi atau kantor tempat pelaksanaan praktek kerja.  Memberikan kesempatan kepada Siswa SMK untuk beradaptasi dengan suasana atau iklim lingkungan kerja yang sebenarnya baik sebagai pekerja mandiri terutama yang berkenan dengan di siplin kerja.  Memberikan masukan dan umpan balik guna perbaikan dan pengembangan pendidikan. Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas, bahwa praktek kerja lapangan yang di laksanakan pada instansi – instansi pemerintah atau swasta yang mempunyai tujuan tertentu, yaitu meningkat dan memperluas pengetahuan bagi siswa terhadap jenis-jenis lingkungan kerja. Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas, bahwa praktek kerja lapangan yang di laksanakan pada instansi – instansi pemerintah atau swasta yang mempunyai tujuan tertentu, yaitu meningkat dan memperluas pengetahuan bagi siswa terhadap jenis-jenis lingkungan kerja. 1.4



Tujuan Pembuatan Laporan



Pembuatan Laporan yang merupakan karya tulis adalah kewajiban bagi setiap siswa/siswi SMK NEGERI 1 PINRANG yang telah menyelesaikan PKL (Praktek Kerja Lapangan). Pembuatan laporan ini bertujuan :  Siswa/siswi mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang didapat di sekolah dan penerapannya di dunia kerja.  Siswa/siswi mampu mencari alternatif pemecahan masalah kejuruan secara lebih luas dan mendalam yang terungkap dari buku laporan yang dibuatnya.  Siswa/siswi dapat memahami cara-cara pembuatan suatu laporan Praktek Kerja Lapangan/industri.  Agar siswa/siswi dapat mencurahkan dan menuangkan pikiran serta segenap kemampuan kedalam tulisan.  Siswa/siswi dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.  Mengumpulkan data guna kepentingan sekolah dan dirinya sendiri.  Menambah perbendaharaan perpustakaan sekolah dan dapat menunjang pengetahuan bagi siswa angkatan berikutnya.  Sebagai bukti nyata bahwa penulis telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan/industri.



1.5 .Manfaat PKL



2



Setiap kegiatan yang dilakukan pasti memiliki manfaat, demikian pula dengan kegiatan praktek kerja lapangan yang telah selesai dilaksanakan. Adapun manfaat dari kegiatan praktek kerja lapangan yang telah penulis laksanakan adalah sebagai berikut Keahlian professional yang diperoleh dari praktek kerja lapangan, dapat meningkatkan rasa percaya diri, yang selanjutnya akan mendorong untuk meningkatkan keahlian professional pada tingkat yang lebih tinggi. Waktu tempuh untuk mencapai keahlian professional menjadi lebih singkat. Setelah lulus sekolah dengan praktek kerja lapangan, tidak memerlukan lagi waktu latihan lanjutan untuk mencapai tingkat keahlian siap pakai. Melatih disiplin, tanggung jawab, inisiatif, kreatifitas, motivasi kerja, kerjasama, tingkah laku, emosi dan etika. Kami PKL di KANTOR PT.PLN (PERSERO)WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE, memperoleh banyak pengetahuan mengenai berbagai ilmu tentang KELISTRIKAN, di daerah parepare dan sekitarnya. 1.6 .Sasaran Sasaran yang ingin dicapai adalah terbentuknya seperangkat pengetahuan, keterampilan nilai dan sikap serta pola tingkah laku yamg diperlukan bagi propesinya serta cakap dan tepat menggunakannya dalam penyelenggaraan menejemen baik di sekolah maupun diluar sekolah.sehingga apabila peserta didik telah selesai maka peserta didik tersebut memliki keterampilan untuk bekerja di perusahaan atau institusi. 1.7 .Dasar Praktek Kerja Lapangan (PKL) wajib diikuti oleh setiap Peserta Didik yang ada di lingkungan SMK Negeri 1 Pinrang dengan berpedoman :  Kebijakan pemerintah yang tertuang pada Garis-garis Besar Haluan Negara, bahwa tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah menghasilkan manusia pembangunan yang mampu berperan dalam sektor pembangunan.  Sadar akan terdapatnya saling ketergantungan yang tak dapat dihindarii antara pendidikan menengah kejuruan di suatu pihak dan dunia kerja dii pihak lain.  Misi pembangunan, manusia yang mampu berperan sebagai tenaga terampil tingkat menengah yang layak kerja secara sistematis dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) berbagai Program Keahlian dalam KTSP SMK serangkaian mata pelajaran program keahlian yang mendukung tercapainya tujuan suatu program keahlian dilaksanakan dalam waktu dan jumlah kredit yang memadai, sebagaimana tertera dalam struktur program keahlian yang bersangkutan.



BAB II



3



GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN / INSTANSI 2.1 Sejarah Berdirinya PT. PLN (Persero) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE KELISTRIKAN PAREPARE DARI MASA KEMASA



di postingan kali ini saya akan menceritakan tentang sejarah berdirinya PT PLN. (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PARE-PARE mengapa saya menceritakan sejarah pln pare-pare karna saya perna magang di kantor tersebut



Kelistrikan Pada Masa Pendidikan Belanda Masyarakat kota Parepare sudah menikmati listrik sejak zaman pendudukan Belanda, yang bermula sejak dibangunnya Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) oleh NV MEPB (NV Maschappijtot Exploitatie Van Plaslijke Bedrijven) pada akhir tahun 1930. NV MEPB sendiri, didirikan pada tanggal 19 September 1930 oleh Pemerintah Belanda yang berkantor pusat di Jalan Kenari No. 2 Makasaar. NV MEPB membawahi 8 (delapan) unit cabang yang tersebar di daerah, mengelola industri (Pabrik) Es dan usaha kelistrikan. PLTD yang dibangun oleh NV MEPB tersebut



4



berlokasi di Ujung Sabbang Parepare (Lokasi kantor Ranting Mattirotasi), dengan mesin diesel MAN berkapasitas daya terpasang 5 x 90 kw, untuk kebutuhan tenaga pabrik es dan penerangan bagi masyarakat sekitarnya. Untuk melayani kebutuhan pelanggan yang semula berjumlah 75 pelanggan digunakan jaringn distribusi bertiang kayu dengan tegangan 127/220 Volt. Sehubungan dengan permintaan masyarakat akan tenaga listrik, dan pertambahan pelanggan listrik kota Parepare, serta untuk memasok tenaga listrik ke kota Pinrang dan bagi pembangunan PLTA Sawitto, maka daya terpasang PLTD Ujung Sabbang Parepare ditingkatkan. Penyaluran tenaga listrik dari PLTD Ujung Sabbang Parepare ke kota Pinrang dan Sawitto, menggunakan konstruksi tiang kayu besi dengan tegangan 15.000 Volt. Kelistrikan Pada Masa Pendudukan Jepang Pada tahun 1942 sampai dengan tahun 1945, NV MEPB diambil alih pengelolannya oleh pemerintah Jepang dan namanya dirubah menjadi NHKK (Nippon Hatsusoden Kabusiki Kaisha). Selama pemerintahan Jepang menguasai kelistrikan di Parepare, tidak terdapat penambahan kapasitas pembangkit, baik untuk kebutuhan industri es, maupun untuk kebutuhan penerangan bagi masyarakat. Kelistrikan Pasca Proklamasi 1945 Setelah Proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945. NHKK diambil alih kembali oelh pemerintahan Belanda dan Namanya diganti menjadi NV MPS, yang selanjutnya setelah penyerahan kedaulatan secara penuh NV MPS dirasionalisasi dan diserahkan kepada pemerintah Indonesia dan namanya berubah menjadi PT. MPS (Perseroan terbatas Maskapai Perusahaan Setempat) Sistem Penyaluran/Distribusi Sistem penyaluran tenaga listrik yang disuplai dan PLTD Soreang Parepare dengan tegangan 6000 Volt dan dari PLTD Sawitto Pinrang dengan tegangan 15000 Volt menggunakan tiang konstruksi kayu besi 2 jalur melalui gardu hubung Ujung Sabbang Parepare. Gardu Hubung Ujung Sabbang, tenaga listrik didistribusikan dalam kota Parepare dengan tegangan 6000 Volt dan 15000 Volt menggunakan kabel tanah, sedangkan untuk daerah selatan kota, dengan saluran udara berketegangan 3000 Volt. Penggolongan Jenis Tarif Penggolongan jenis tarif listrik bagi pelanggan listrik pada saat itu adalah : 1. Tarif Abonomen (A) Daya 45 s.d 150 VA, peruntukannya pelanggan Rumah Tangga 2. Tarif Sosial (A1) Daya 45 s.d 150 VA, peruntukannya Rumah Sakit, Rumah Ibadah dan Sekolah. 3. Tarif Meter (M) Untuk kebutuhan usaha, industri dan rumah tangga dengan daya tersambung200 VA keatas, tarif meter ini terbagi atas 2 jenis yaitu :  Tarif Meter dengan pembatas  Tarif meter tanpa pembatas Perkembangan Pasca 1960



5



Pada tahun 1961, PT MPS dialihkan pengelolaannya kepada daerah tingkat sehingga Badan Hukumnya dirubah menjadi PD MPS (Perusahaan Daerah Maskapai Perusahaan Setempat). Pada tahun 1965 sesuai tuntutan unit-unit cabang dan kondisi saat itu, PD MPS dirubah menjadi PD PLSS (Perusahaan Daerah Perusahaan Listrik Sulawesi Selatan) yang bidang usahanya khusus kelistrikan. Pada tahun 1967, PD PLSS membentuk unit-unit cabang di masing-masing daerah tingkat II, dan kelistrikan di Parepare di serahkan pengelolaannya kepada PT MPS yang merupakan salah satu unit-unit usaha PD PLSS dengan wilayah kerja meliputi Kotamadya Parepare, Kabupaten Barru, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Polmas, Kabupaten Majene, Kabupaten Sidrap, Kabupeten Enrekang, Kabupaten Tanatoraja, Kabupaten Luwu dan Kabupaten Bone. Periode Perum Listrik Negara (PLN) Pada tanggal 1 April 1977, PD MPS dilikwidasi dan usaha kelistrikan si Sulselra dialihkan sepenuhnya kepada Perum Listrik Negara (PLN) wilayah VIII yang merupakan satusatunya BUMN yang usahanya bidang kelistrikan. Parepare menjadi unit cabang PLN yang membawahi beberapa unit ranting dengan jumlah pelanggan sebanyak 9000 pelanggan. Reorganisasi PLN Cabang Parepare Pada tanggal 1 April 1980, dibentuk cabang Pinrang yang wilayah kerjanya meliputi Kab. Pinrang, Kab. Polmas, Kab. Majene dan Kab. Mamuju. Kelistrikan Kab. Luwu yang tadinya merupakan unit dari cabang Watampone, administrasinya menjadi bagian dari cabang Parepare. Pada tanggal 1 April 1983, dibentuk lagi PLN Cabang Palopo yang wilayah kerjanya meliputi Kab. Luwu dan Kab. Tana Toraja, sehingga wilayah kerja yang dikelola PLN Cabang Parepare meliputi Kotamadya Parepare, Kab. Barru, Kab. Sidrap dan Kab. Enrekang. Periode Perseroan Terbatas Berdasarkan keputusan Presiden, dan Anggaran dasar PT PLN (Persero). Akte Notaris Soetjipto, SH No. 169 tanggal 30 Juli 1994, Perum Listrik Negara dilikwidasi menjadii Persero, dan kelistrikan di parepare statusnya tetap sebagai kantor cabang namanya menjadi PT PLN (Persero) wilayah Sulselrabar Area Parepere. Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir ke 19, pada saat beberapa perusahaan Belanda, antara lain pabrik Gula dan pabrik Teh mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Ketenagalistrikan untuk kemanfaatan umum mulai ada pada saat perusahaan swasta Belanda, yaitu NV.NIGN, yang semula bergerak di bidang gas memperluas usahanya dibidang penyediaan tenaga listrik untuk kemamfaatan umum. Pada tahun 1972 Pemerintah Belanda membentuk s’Lands Waterkvacht Bedrijven (LWB), yaitu perusahaan listrik negara yang mengelola PLTA Plengan, PLTA Lamajan, PLTA Bengkok Dago, PLTA Ubrug dan Kracak di Jawa Barat, PLTA Giringan di Madiun, PLTA Tes di Bengkulu. PLTA Tonsea Lama di Sulawesi Utara, dan PLTU di Jakarta.Selain itu, di beberapa Kotapraja dibentuk perusahaanperusahaan listrik Kotapraja. Dengan menyerahnya pemerintah Belanda kepada Jepang dalam Perang Dunia II, maka Indonesia dikuasai Jepang.Oleh karena itu, perusahaan listrik dan gas yang ada diambil alih oleh Jepang dan semua personil dalam perusahaan listrik tersebut diambil alih oleh orang-orang Jepang. Dengan Jatuhnya Jepang ke tangan Sekutu, dan diproklamasikannya Kemerdekaan



6



Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945, maka kesempatan yang baik ini dimanfaatkan oleh Pemuda dan buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang dikuasai Jepang. Setelah berhasil merebut perusahaan listrik dan gas dari tangan kekuasaan Jepang, kemudian pada bulan September 1945 suatu Delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas menghadap Pimpinan KNI Pusat yang pada waktu itu diketuai oleh Mr. Kasman Singodimejo untuk melaporkan hasil perjuangan mereka.Selanjutnya Delegasi bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat menghadap Presiden Soekarno, untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan listrik dan gas kepada Pemerintah Republik Indonesia. Penyerahan tersebut diterima oleh Presiden Soekarno dan kemudian dengan penetapan pemerintah No.1 Tahun 1945 tertanggal 27 Oktober 1945, dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga. Dengan adanya Agresi Militer Belanda I dan II, sebagian besar perusahaan-perusahaan listrik dikuasai kembali oleh pemerintah Belanda atau pemiliknya semula.Pegawai-pegawai yang tidak mau bekerjasama kemudian mengungsi dan menggabungkan diri pada kantor-kantor Jawatan Listrik dan Gas di daerah-daerah Republik Indonesia yang bukan daerah pendudukan Belanda untuk meneruskan perjuangan.Selanjutnya, dikeluarkan Keputusan Presiden RI. Nomor. 163 tanggal 03 Oktober 1953 tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik bangsa asing di Indonesia di Indonesia jika waktu konsesinya habis. Sejalan dengan meningkatnya perjuangan bangsa Indonesia untuk membebaskan Irian Jaya dari cengkraman Penjajah Belanda, maka dikeluarkan Undang-Undang Nomor. 86 Tahun 1958 tertanggal 27 Desember 1958 tentang Nasionalisasi semua perusahaan Belanda dan Peraturan Pemerintah Nomor. 18 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik dan Gas Milik Belanda. Dengan Undang-Undang tersebut, maka seluruh perusahaan listrik Belanda berada di tangan bangsa Indonesia. Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia megalami pasang surut sejalan dengan pasang surutnya perjuangan bangsa. Tanggal 27 Oktober 1945 kemudian dikenal sebagai Hari Listrik dan Gas. Hari tersebut diperingati untuk pertama kali pada tanggal 27 Oktober 1946, bertempat di Gedung Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) Yogyakarta. Penetapan secara resmi tanggal 27 Oktober 1945 sebagai Hari Listrik dan Gas berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Nomor. 20 Tahun 1960, namun kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Nomor 235/KPTS/1975 tanggal 30 September 1975 peringatan Hari Listrik dan Gas yang digabung dengan Hari Kebangkitan Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang jatuh pada tanggal 3 Desember. Mengingat pentingnya semangat dan nilainilai hari listrik, maka berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor. 1134.K/43.PE/1992 tanggal 31 Agustus 1992 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik Nasional.



7



2.2 Visi dan Misi PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE KEBIJAKAN SISTEM MANAJEMEN TERINTEGRASI Visi Menjadi Area pelayanan ketenagalistrikan yang memiliki reputasi Unggul,Bersih dan Prima di Tingkat Asia. Misi Manajemen di seluruh karyawan PT.PLN (Persero) AREA PAREPARE berkomitmen:  Menerapkan System Manajemen Terintegrasi (ISO 9001 : 2008,14001 : 2004 dan Sistem Manajemen K3 (PP RI No.50 Tahun 2012) dalam setiap kegiatan di Organisasi.  Meningkatkan kualitas SDM yag memiliki integritas dan etika profisionalisme serta berbasis kompetensi dengan melakukan pelatihan internal dan eksternal.  Mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta meningkatkan keandalan dan kualitas tenaga listrik yang optimal serta dapat menjamin kepuasan pelanggan.  Mematuhi peraturan perundagan yang berlaku dan relevan dengan proses bisnis perusahaan dan melakukan perbaikan yang berkesenambungan.  Memastikan seluruh kegiatan operasi yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan kerja diidentifikasi dan diatur penanganannya termasuk Bahan Berbahaya dan Beracun/Bahan Kimia Berbahaya.  Menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung Implementasi Sistem Manajemen Terintegrasi.



 2.3



Struktur



dan



Organisasi



Perusahaan 8



MANAJER AREA PAREPARE



SPV. PENGADAAN



ASMAN PA ASMAN TE



SPV. Pemeliharaan meter



SPV. ADM & UMUM



transaksi



ASMAN JARINGAN



ASMAN PERENCANAAN



SPV. Seksi



SPV. Seksi



pemeliharaan



pengendalian SPV.



SPV. K3L



Perencanaan SPV. TE



sistem SPV.operasi



SPV. SEKSI



SPV. Pelayanan pelanggan



PENGENDALIAN SUSUT



Adapun strruktur organisasi PT PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPAREsecara umum dapat dilihat pada lampiran 1, karena penulis ingin mempersingkat maka penulis mencantumkan juga struktur organisasi khusus bidang keuangan saja yang



9



kebetulan kami ditempatkan pada bagian tersebut tepatnya pada bagian Akuntansi , struktur organisasi tersebut dapat dilihat pada lampiran ke 2 (dua). 1) .Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas  Struktur Organisasi Perusahaan Sebagai perusahaan Negara yang bergerak di bidang kelistrikan mempunyai struktur organisasi yang menggambarkan batas-batas tugas dan tanggung jawab serta hak dari setiap tingkatan jabatan dalam lingkungan PT PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar itu sendiri, ini dimaksudkan agar setiap karyawan PT PLN mengetahui sampai dimana hak dan kewajibannya serta kepada siapa ia harus bertanggung jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung.Hal ini sangat penting untuk menghidari kerancuan di dalam PT PLN (Persero) Area ParePare itu sendiri Adapun struktur organisasi dari PT PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar (Sultan Batara) dapat dilihat pada skema berikut ini.  Pembagian Tugas Organisasi merupakan alat yang dibentuk untuk mencapai tujuan perusahaan, baik tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.Sementara itu struktur organisasi mencerminkan pembagian tugas dari berbagai bagian yang terdapat dalam organisasi tersebut, agar tidak terjadi tumpang tindih dalam melaksanakan tugas oleh para karyawan. 2) Tugas dan Tanggung Jawab Berdasarkan pada skema struktur organisasi, maka pembagian tugas dan tanggung jawab penulis hanya mencantumkan beberapa bidang saja, sebagai berikut :  General Manager Bertanggung jawab atas pengadaan usaha, melalui optimalisasi seluruh sumber daya secara efisien, efektif dan sinergis serta menjamin penerimaan hasil penjualan tenaga listrik, peningkatan kualitas pelayanan, peningkatan profit serta iklim kerja yang produktif.  Manajer Bidang perencanaan Bertanggung jawab atas tersusunnya perencanaan kerja, sistem manajemen kerja, perencanaan investasi dan pengembangan aplikasi sistem informasi untuk mendukung upaya pengusahaan tenaga listrik yang memiliki efisiensi, mutu dan keandalan yang baik serta upaya pencapaian sasaran dan ketersediaan kerangka acuan pelaksanaan kerja. Adapun uraian tugas dalam bidang ini adalah : Menyusun perencanaan wilayah RUPTL (Rencana Umum Pengembangan Tenaga Listrik). RJP (Rencana Jangka Panjang) RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) Rencana pengembangan sistem ketenaga listrikan. 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Menyusun sistem manajemen kinerja unit-unit kerja; Menyusun metode evalusi kelayakan investasi dalam melakukan penilaian finansialnya. Menyusun program pengembangan aplikasi sistem informasi Menyusun dan mengelola manajemen mutu. Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Menyusun laporan manajemen di bidangnya.



10



 Manajer Bidang Pembangkit Bertanggung jawab atas penyusunan strategi, standar operasi dan pemeliharaan, standar desain konstruksi dan kebijakan manajemen termasuk keselamatan ketanagalistrikan untuk menjamin kontinyitas pengusahaan tenaga listrik dengan efesiensi serta mutu dan keandalan yang baik dan dukungan logistik bagi operasional pengusahaan tenaga listrik di unit pelaksana. Adapun uraian tugas dari bidang ini adalah :  Menyusun strategi pengoperasian dan pemeliharaan sistem pembangkit, transmisi dan jaringan distribusi serta membina penerapannya.  Menyusun standar untuk penerapan dan pengujian peralatan pembangkit, transmisi dan distribusi serta standar opersi dan pemeliharaan sistem pembangkit, transmisi dan jaringan distribusi.  Menyusun standar desain dan kriteria konstruksi pembangkit, transmisi, jaringan distribusi dan peralatan kerjanya serta membina penerapannya.  Melakukan pengendalian susut energi listrik dan gangguan pada sistem pembangkitan, transmisi, distribusi serta saran perbaikannya.  Menyusun metoda kegiatan konstruksi dan administrasi pekerjaan serta membina penerapannya.  Menyusun kebijakan manajemen sistem pembangkitan, transmisi dan jaringan distribusi.  Menyusun kebijakan manajemen pengadaan dan perbekalan pembangkitan, transmisi dan distribusi serta membina penerapannya.  Menyusun kebijakan manajemen lingkungan dan keselamatan ketenagalistrikan serta membina penerapannya.  Menyusun pengembangan sarana komunikasi dan otomatisasi operasi pembangkitan, transmisi dan jaringan distribusi.  Menyusun, memantau dan mengevaluasi ketentuan data induk pembangkit, transmisi dan jaringan distribusi.  Musulan RKAP yang terkait dengan bidangnya.  Menyusun laporan manajemen di bidangnya.  Manajer Bidang Transmisi & Distribusi Keberhasilan PLN Sulserlabar dua kali berturut-turut meraih kinerja terbaik merupakan PR berat buat kita ke depan untuk mempertahankannya. Jika ke depan kami melakukan kelalaian, mohon diberi bimbingan, teguran. Karena bagi kami teguran adalah suatu bentuk perhatian agar kita bisa lebih baik.Saya sangat mengharapkan dukungan dari Bapak GM dan rekan-rekan lainnya. Saya akan berusaha sebaik-baiknya melanjutkan program-program manajer bidang sebelumnya. Kepada teman yang akan meninggalkan PLN Sulselrabar, selamat jalan semoga lebih sukses di tempat kerja yang baru.”  Bidang Niaga & Pelayanan Pelanggan Bertanggung jawab atas upaya pencapaian target pendapatan dari penjualan tenaga listrik, pengembangan pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan pelanggan serta transaksi pembelian tenaga listrik yang meberikan nilai tambah bagi perusahaan, serta ketersediaan standar pelaksanaan kerja dan terciptanya interaksi kerja yang baik antara unit-unit pelaksana. Adapun uraian tugas dari Bidang Niaga ini adalah :  Menyusun  Ketentuan dan strategi pemasaran.  Perencanaan penjualan energi dan rencana pendapatan.



11



 Mengevaluasi harga jual beli tenaga listrik.  Menghitung biaya penyediaan tenaga listrik.  Menegosiasikan harga jual beli tenaga listrik.  Menyusun  Strategi pengembangan pelayanan pelanggan.  Standar dan produk pelayanan.  Ketentuan Data Induk Pelanggan (DIL) dan Data Induk Saldo (DIS).  Konsep kebijakan sistem informasi pelayanan pelanggan.  Melakukan pengendalian DIS dan oponame saldo piutang. Mengkoordinasikan pelaksanaan penagihan kepada pelanggan tertentu, antara lain TNI/POLRI dan intansi vertikal.  Mengkaji pengelolaan pencatatan meter dan menyusun rencana penyempurnaannya.  Menyusun mekanisme interaksi antar unit pelaksana.  Menyusun rencana pengembangan usaha baru serta pengaturannya.  Membuat usulan RKAP bersama dengan Bidang Perencanaan dan Bidang lainnya.  Menyusun dan mengelola manajemen mutu.  Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.  Menyusun laporan manajemen di bidangnya.  Bidang Keuangan Bertanggung jawab atas penyelenggaran atas pengelolaan anggaran dan keuangan unit usaha sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik, pengeloalaan pajak dan asuransi yang efektif serta penyajian laporan keuangan dan akuntansi yang akurat dan tepat waktu. Adapun tugas dalam bidang keuangan ini adalah : Menyusun kebijakan anggaran dan proyeksi keuangan perusahaan. Mengendalikan anggaran investasi dan anggaran operasi. Mengendalikan aliran kas pendapatan. Mengendalikan aliran kas pembiayaan. Melakukan pengelolaan keuangan. Melakukan analisis dan evalusi laporan keuangan unit-unit. Menyusun laporan keuangan konsolidasi. Menyusun laporan rekonsoliasi keuangan. Menyusun dan menganalisa kebijakan resiko dan penghapusan asset. Melakukan pengelolaan pajak dan asuransi. Membuat usulan RKAP yang terkait dengan bidangnya. Menyusun dan mengelola manajemen mutu. Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Manyusun laporan manejemen di bidangnya.



1.



 Manajer Bidang SDM & KHA Sumber Daya Manusia



12



Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pengelolaan manajemen SDM dan Organisasi, administrasi kepegawaian dan hubungan industrial untuk mendukung kelancaran kerja organisasi. Adapun tugas dari Bidang SDM dan Organisasi ini adalah :  Mengelola :  Pengembangan organisasi dan manajemen.  Pengembangan sumber daya manusia.  Manajemen sumber daya manusia.  Administrasi dan data kepegawaian.  Melakukan analisis dan evalusi jabatan.  Membina hubungan industrial.  Membuat usulan RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) yang terkait dengan bidangnya.  Menyusun dan mengelola manajemen mutu.  Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. 2.



Komunikasi, Hukum dan Adminstrasi. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pengelolaan administrasi kesekretariatan, komunikasi masyarakat dan hukum, dan pengelolaan keamanan, sarana dan prasarana kantor serta pembinaan lingkungan untuk mendukung kelancaran kerja organisasi. Adapun tugas dari Bidang Komunikasi, Hukum dan Administrasi ini adalah :  Mengelola :  Serifikasi asset.  Dekomentasi dan perpustakaan  Administrasi kesekretariatan, protokol dan rumah tangga kantor induk.  Mengelola :  Komunikasi kemasyarakatan dan pelanggan.  Fasilitas dan prasarana kerja.  Sistem keamanan dan pengamanan kantor.  Mengelola program bina/peduli lingkungan.  Melakukan advokasi hukum dan peraturan Perusahaan.  Membuat usulan RKAP yang terkait dengan bidangnya.  Menyusun dan mengelola manajemen mutu.  Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.







Auditor Internal



13



Internal audit di PT. PLN (Persero) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat telah mengalami perubahan sebutan pada tahun 2000 dari kontrol intern menjadi Audit Internal. Perubahan tersebut seiring dengan perubahan nama dan struktur organisasi kantor Wilayah dari PT. PLN (Persero) Wilayah VIII menjadi PT. PLN (Persero) unit bisnis Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Di tahun 2003 terjadi perubahan dari PT. PLN (Persero) unit bisnis Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara menjadi PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat seiring dengan perubahan organisasi Wilayah, Audit Internal juga mengubah paradigma dari yang semula bertindak sebagai pengawas atau Polisi berubah fungsi menjadi Konsultan dan Katalis dengan konsep kemitraan. Dalam tugasnya Audit Internal yang berfungsi sebagai Konsultan dan Katalis meski tidak dapat dihilangkan sama sekali fungsi pengawasannya namun tetap di implementasikan dengan konsep kemitraan.Untuk menjamin kelancaran proses audit, Kepala Audit Internal senantiasa berkomunikasi dengan General Manager dan jajarannya. Sementara hasil Audit dilaporkan ke General Manajer dengan tindasan ke Satuan Pengawasan Intern (SPI) PT. PLN (Persero) Kantor Pusat untuk menjadi bahan evaluasi apabila nanti melakukan pemeriksaan ke unit. Audit Internal pada organisasi PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat terletak dibawah General Manajer diatas baris posisi Manajer– Manajer Bidang. Posisi ini untuk Organisasi Wilayah sudah cukup memadai namun bilamana Audit Internal Merupakan kepanjangan tangan SPI, maka posisi ini menjadi tidak cukup Independen karena Internal Audit atau Audit Internal adalah bagian dari Organisasi PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat peran audit internal dalam melaksanakan tugasnya dapat digolongkan dalam tiga fungsi antara lain: 1. Sebagai Watchdog “Internal audit is an independent appraisal function establish within an organizations to examine an evaluate eats activities as a service to organization“. Peran internal auditor berfungsi sebagai pemeriksa terhadap penyimpangan, evaluasi dalam proses audit ketaatan. Pada umumnya peran auditor seperti ini ditanggapi auditee sebagai beban, Auditor dianggap “Polisi“ yang selalu mengawasi kerja mereka, rekomendasi yang dihasilkan audit Internal ditanggapi auditee hanya sesaat dan bersifat jangka pendek saja.



2.



Sebagai Consultant



14



“Internal auditor is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization operations. It help an organization accomplish its objectives by bringing a systematic disciplined approach to evalute and improve the effectiveness of risk management control, and governance”. Peran audit internal berfungsi sebagai konsultan dalam proses audit kinerja operasional, Audit Internal berperan sebagai penasehat, memberi rekomendasi dan solusi guna membantu manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasional dan fokus perbaikan menuju efisiensi, efisien dan ekonomis dalam penggunaan sumber daya yang ada, rekomendasi yang dihasilkan biasanya bersifat jangka menengah. 3.



Sebagai Catalist Peran audit internal sebagai fasilisator yang berfungsi “agent of change“ Audit Internal harus dapat mendorong karyawan dan manajemen untuk mau dan mampu berubah mengikuti perkembangan kebutuhan pelanggan dan organisasi, serta tanggap terhadap perubahan risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan organisasi dan dapat mencegah atau meminimalkan risiko tersebut. Peran katalis disini berkaitan dengan proses quality assurance (Jaminan Kwalitas) dan menuntut keterlibatan audit Internal bersama manajemen untuk mengenali risiko secara terpadu. Quality assurance bertujuan meyakinkan bahwa kegiatan operasional akan menghasilkan produk/jasa yang bermutu serta berkwalitas baik dan konsisten dapat menjawab serta memenuhi kebutuhan pelanggan/pengguna jasa, rekomendasi yang dihasilkan bertujuan memberi nilai tambah bagi organisasi dan berdampak jangka panjang. Adapun fungsi dari auditor internal adalah membantu pimpinan dalam menyelenggarakan pembinaan dan penilaian atas sistem pengendalian manajemen maupun operasional serta memberikan rekomendasi bagi perbaikan dan kemajuan perusahaan. Serta bertanggung jawab atas penyelenggaran audit internal sesuai program kerja pemeriksaan tahunan dan pemantauan tindak lanjut hasil temuan, pembinaan dan penyempurnaan sistem manajemen dan operasional untuk mendukung terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik. Adapun tugas dari Audit internal ini adalah :  Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan, sesuai program kerja perusahaan.  Melaksanakan audit internal yang meliputi audit keuangan, teknik, manajemen dan SDM.  Memberikan masukan dan rekomendasi yang menyangkut proses manajemen dan operasional.  Memonitor tindak lanjut temuan hasil audit internal.







Sektor – sektor



15



Mengelola dan melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan pembangkit dan atau transmisi tenaga listrik di wilyah kerjanya secara efisien sesuai tata kelola yang baik berdasarkan kebijakan kantor induk untuk menghasilkan mutu dan keandalan pasokan tenaga listrik sesuai standar yang ditetapkan, serta melakukan pembinaan dan pemberdayaan unit asuhan dibawahnya. Ada 2 (dua) Unit Pengatur yaitu: A. Area Penyaluran dan Pengatur Beban (AP2B) Mengelola dan melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan transmisi tenaga listrik serta pengaturan beban di wilayah kerjanya secara efisien sesuai tata kelola yang baik berdasarkan kebijakan kantor induk untuk menghasilkan mutu dan keandalan pasokan tenaga listrik sesuai standar yang ditetapkan, serta melakukan pembinaan dan pemberdayaan unit asuhan dibawahnya. B. Area Pengatur Distribusi (APD) Merencanakan, melaksanakan dan melakukan evaluasi serta membuat laporan atas kegiatan operasi pengaturan jaringan distribusi di daerah kerjanya secara efisien dengan mutu dan keandalannya yang baik untuk mencapai kinerja unit. 



CABANG Mengelola dan melaksanakan kegiatan penjualan tenaga listrik, pelayanan pelanggan, pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit dan jaringan distribusi tenaga listrik di wilayah kerjanya secara efisien sesuai tata kelola yang baik berdasarkan kebijakan kantor induk untuk menghasilkan pendapatan perusahaan yang didukung dengan pelayanan, mutu dan keandalan pasokan yang memenuhi kebutuhan pelanggan, serta melakukan pembinaan dan pemberdayaan untuk asuhan di bawahnya. 2.4Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penulis melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) selama 3 bulan, yang yang dimulai pada tgl 08 Januari 2018 s/d 09 April 2018. Adapun tempat pelaksanaan yang penulis pilih adalah PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPAREyang beralamat di JL.VETERAN NO.32 PAREPARE 91114.TELP : 0421-25544. Penulis melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) Di bagian KINERJA. Selama 3 bulan penulis melaksanakan PKL Pada: HARI KERJA



JAM MASUK



JAM ISTIRAHAT



JAM PULANG



SENIN SELASA RABU KAMIS JUM,AT



7 : 30 7 : 30 7 : 30 7 : 30 7 : 00



12 : 00 – 13 : 00 12 : 00 – 13 : 00 12 : 00 – 13 : 00 12 : 00 – 13 : 00 12 : 00 – 13 : 00



16 : 00 16 : 00 16 : 00 16 : 00 16 : 30



16



2.5.Motto Listrik untuk kehidupan yang lebih baik (Electrity for a better life) 2.6.Falsafah Perusahaan Pembawa kecerahan dan kegairahan dalam kehidupan masyarakat yang produktif. 2.7.Penjelasan kegiatan a) pada tanggal 08 januari 2018 kantor PLN area parepare mengadakan proses penerimaan siswa siswi peserta PKL b) belajar mengarsip dan input data piutang pelanggan dan mengetri data c) salah satu pegawai juga mengajarkan cara untuk mengarsip data pelanggan secara cepat dan tepat d) melakukan pembenahan arsip PDL dan mengisi papan informasi bulanan cater. e) selanjutnya proses penulisan data pelanggan, dalam pembenahan arsip PDL f) mengisi data perusahaan PLN AREA PAREPARE Tahun 2018 g) berhubung siswa SMK NEGRI 1 PINRANG yang berjurusan multimedia, kami juga membantu dalam pengecekan data piutang pelanggan h) di sini saya dapat membantu pegawai kantor PLN dalam pengerjaan berbagai macam pekerjaan yang berhubungan dengan KANTOR PLN area parepare 2.8.Hasil Kegiatan Setelah 3 (Tiga) bulan saya mengikuti dan menyelesaikan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE.penulis mendapat banyak ilmu baru,seperti yang tidak di dapat disekolah.dan Menambah wawasan dalam dunia kerja.



17



BAB III ISI LAPORAN 3.1 Aktivitas selama pkl A. PERSIAPAN Sebelum melaksanakan PKL di PT.PLN (Persero) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE maka penyusun terlebih dahulu mempersiapkan langkah-langkah yang akan dilaksanakan. Adapun uraian persiapan kerja tersebut sebagai berikut : 1. Persiapan mental dalam upaya melaksanakan Adaptasi di lingkungan Kerja di PT.PLN (Persero)WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE. 2. Persiapan fisik selama PKL penyusun senantiasa menjaga kesehatan dengan sebaikbaiknya. 3. Mengetahui tata tertib dan ketentuan-ketentuan yang berlaku pada bagian Administrasi Pelayanan. Dengan adanya persiapan diatas maka diharapkan dalam pelaksanaan kerja penyusun tidak terlalu mengalami kesulitan. B. PELAKSANAAN Seluruh siswa yang mengikuti praktek kerja lapangan(PKL) harus melaksanakan segala kegiatan kantor yang dalam pelaksanaannya dibutuhkan ketelitian, keterampilan dari siswa itu sendiri tanpa harus ada instruksi, agar pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) dapat terselesaikan dengan lancar dan baik. Selain melaksanakan tugas kegiatan kesekretarisan siswa harus melaksanakan tata tertib yang ada di instansi tempat pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL). Pelaksanaan kesekretarisan dilaksanakan seluruh siswa harus betul-betul ditanggung jawabkan, karena seorang sekretaris selain harus bisa mempertanggung jawabkan yang telah dilaksanakan, juga harus cekatan dalam memperbaiki jika ada suatu kesalahan.Agar segala sesuatu yang telah kami laksanakan dapat diterima oleh seluruh karyawan instansi. 3.2 Rangkuman kegiatan Dalam pelaksaan kegiatan pelaksaan praktek kerja lapangan (PKL) yang telah kamii laksanakan selama jangka waktu 3 bulan di Bagian Administrasi Pelayanan PT.PLN (Persero) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPAREdiantaranya :  Penerimaan peserta PKL (Praktek Kerja Lapangan).  Sosialisasi tentang K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) K2 (Keselamatan Ketenagaan Kelistrikan).  Membuat absen menggunakan excel.



18



 Mengetik visi dan misi PT.PLN (Persero) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE.  Mengetik Dos dan Don’Ts PT.PLN (Persero) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE  Membuat daftar realisasi kinerja area parepare  Memasukkan angka pencapaian rekapitulasi saidi saifi perjenis gangguan area parepare  Merekap semua laporan gangguan penyulang ITM (FGTM) AREA PAREPARE Contoh gambar:



 saya merekap semua jumlah rupiah per KWH tertinggi dan terendah di setiap rayon PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE. Contoh gambar:



19



 memasukkan data jumlah pelanggan di setiap rayon PT.PLN (Persero) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE. Contoh gambar:



 memasukkan angka KWH jual bulanan tertinggi dan tahunan total di setiap rayonPT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE. Contoh gambar:



20



 Memasukkan target dan realisasi di setiap rayon PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE. Contoh gambar:



 Memasukkan jumlah pelanggan dan jumlah rupia saldo PRR THN 2018 yang sudah di hapus di setiap rayon PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE. Contoh gambar:



21



 Memprint semua yang telah saya ketik di exel dan memasukkannya di dalam map kinerja PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE.  Memindahkan nilai – nilai yang merah dan kuning di setiap rayon PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE. Contoh gambar:



 Memprint visi, misi, dos dan don.ts PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE.  Menulis hasil harian di setiap rayon PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE. Contoh gambar:



22



 Menulis saldo akhir, saldo awal dan total jumlah pelanggan dan rupiah yang masuk pada tanggal 26/02/2018 di setiap rayon PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE. Contoh gambar:



 .Mengarsip data pelanggan Contoh gambar:



23



FOTO DOKUMENTASI KEGIANTAN



24



Selain melaksanakan kegiataan di instansi (PLN), kami juga senantiasa melaksanakan kedisiplinan Perusahaan yang ditetapkan di instansi tempat kami praktek , karena dalam suatu



Organisasi baik berupa kantor maupaun perusahaan disiplin merupakan hal yang sangat penting bagi tercapainya tujuan kantor tersebut. Dengan adanya disiplin kerja pegawai dapat melaksanakan tugas pekerjaan dengan sebaikbaiknya dan disetai tanggung jawab yang tinggi.Dalam melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) kami selalu mengutamakan ketelitian dalam melaksanakan tugas-tugas yang harus kami laksanakan agar tidak terjadii kesalahan yang mungkin bisa tejadi, sehingga kami dapat memperbaikinya kembali. Selain mengutamakan ketelitian dalam bekerja, kami juga senantiasa mengutamakan kerjasama diantara kami dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sehingga seluruh tugas dapat terselesaikan dengan cepat dan tidak memakan waktu yang lama. Kami selalu megerjakan tugas dengan berurutan tidak segaligus langsung dikerjaan, tetapi kami membagi-bagi tugas sesuai dengan kemampuan masing-masing, sehingga tugas cepat selesai dengan lancar dan baik. Dengan mengutamakan kerjasama dan ketelitian, akhirnnya kami dapat menyelesaikan kegiataan praktek kerja lapangan (PKL) dengan baik dengan tidak telepas darii bimbingan seluruh kayawan/karyawati yang ada di instansi tempat kamii melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) sehingga kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) dapat berjalan dengan baik . C. Hasil-hasil yang diperoleh Dalam melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) selama jangka waktu 3 bulan banyak hal yang kami peroleh baik dalam suka maupun duka, dan kami dapat pelajaran semua yang telah kami laksanakan sehingga pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) tidak sia-sia, bahkan sebaliknya kami mendapatkan ilmu pengetahuan tentang tata cara kegiatan kantor yang baik. Selain mendapat ilmu pengetahuan dari kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) kami dapat mengenal lebih dekat dengan karyawan di lingkungan PLN AREA PAREPARE di bagian Audit internal yang telah memberikan pengetahuannya kepada kami yang dapat dijadikan pengalaman jika sudah memasuki dunia kerja nanti. Melalui kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) kami dapat memperaktekan apa yang telah dipelajari di sekolah. Kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) merupakan sarana untuk menyalurkan dan mengukur tingkat kemampuan kita sebagai seorang sekretaris. Dengan kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) kami bisa menambah wawasan tentang apa saja yang harus dikerjakan oleh seorang sekretaris selain melayani pimpinan kami dapat mengetahui bahwa seorang sekretaris juga harus simple dalam bergaul dan harus ramah tamah terhadap tamu baik itu tamu pimpinan maupun karyawan lain .kami juga dapat mengetahui tata cara menelepon efesien yang sangat berpengaruh terhadap nilai seorang sekretaris. Kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) sangat menunjang sekali terhadap pendidikan di sekolah kejuruan, sebab dengan melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) kami dapat lebih mematangkan ilmu pengetahuan sehingga kami dapat mengetahui hal-hal yang bersangkutan dengan ilmu-ilmu kesekretarisan yang dapat kami ambil sebagai pengalaman untuk persiapan kami menuju dunia usaha atau dunia kerja yang baik lagi dan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekualitas.



25



a. Keunggulan Adapun keunggulan yang dimliki oleh PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE adalah sebagai berikut : 1. Kerjasama dan komunikasi yang terjalin dengan baik antara karyawan, baik dari satu bagian ke bagian lain yang berbeda. 2. Mempunyai fasilitas yang mendukung seperti computer,jaringan Wifi dll. 3. Tersedianya system aplikasi On line yang lebih memudahkan dalam pembayaran listrik. 4. Memiliki aplikasi baru yang lebih memudahkan pelanggan yaitu AP2PST (Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat). 5. Adanya penggunaan ID atau password untuk absen elektronik. 6. Perusahaan ini bekerja secara tim terencana dan sistematis serta fokus pada tugas masingmasing. b.Kelemahan 1. Menurut pelanggan bahwa kuranya sosialisasi mengenai aplikasi baru dari PT. PLN sehingga masih banyak yang belum paham mengenai system pembayaran OnLine. 2. Tingkat kedisiplinan hadir tepat waktu pada karyawan masih kurang merata di beberapa bagian devisi.



BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Setelah penulis melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE dan membuat laporan ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :  Praktek Kerja Lapangan ini dapat memperluas dan menambah wawasan bagi siswa dalam pendidikan di dunia kerja.  Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan untuk menambah suatu gambaran dalam menjalani dunia kerja.  Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan untuk menambah ketermpilan siswa dalam setiap praktek dan menerapkan teori-teori yang didapat langsung pada objeknya.  Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan ini, siswa/siswi tidak lagi memerlukan waktu latihan lanjutan bila ingin memasuki dunia kerja.



26



4.2 Saran-Saran Pada kesempatan ini, ijinkanlah penulis untuk memberikan beberapa saran kepada pihak industri dan pihak sekolah yang sekiranya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan guna kemajuan dimasa mendatang



4.2.1 Saran-saran untuk pihak industry  Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini akan lebih terarah apabila disusun Suatu jadwal yang harus dikerjakan siswa/siswi selama melaksanakan Praktek Kerja Industri.  Agar industri dapat menyediakan seorang instruktur khusus yang pada hari-hari tertentu dapat memberikan pelajaran teori yang berhubungan dengan pekerjaan yang dilaksanakan siswa/siswi sehingga siswa/siswi dapat mengerti dan memahami pekerjaan yang dilaksanakan.



4.2.2 Saran-saran untuk pihak sekolah Pihak sekolah agar dapat memantau kegiatan siswa yang sedang melaksanakan PKl (Praktek Kerja Lapangan secara intensif sehingga segala kesulitan yang timbul dapat dipecahkan bersama.



4.2.3 Penutup Keberhasilan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini sangat dibutuhkan oleh para siswa/siswi agar dapat bisa mengikuti salah satu syarat untuk menempuh UAS/UAN.Dengan dibuatnya laporan PKL ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi lancarnya pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan, terutama pada tahap awal kerja berkaitan dengan paket keahlian yang ada di Dunia usaha/Dunia industri. Dengan dibuatnya laporan ini minimal diharapkan juga ada kesamaan Visi antara pihak sekolah dengan dunia usaha sebagai industri pasangan. Harapan saya sebagai penulis semua penjelasan didalam laporan ini telah tersusun rapi sesuai dengan tujuan siswa/siswi tingkat 2. Penulis telah berusaha menyusun dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami,dan dimengerti bagi yang membacanya.



27



BAB X LAMPIRAN 5.1 Foto PERUSAHAAN DAN Bagian-Bagiannya 1.1. Bagian depan Kantor PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA



PAREPARE



1.2.Musollah Kantor PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE



28



1.3.Bagian Parkir Kantor PT.PLN (PERSERO) RAYON MATTIROTASI



1.4. Bagian/Ruangan Kinerja Kantor PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR AREA PAREPARE



29



1.5. Lapangan olahraga/Tempat olahraga



30