Laporan Praktikum 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM ACARA III PERHITUNGAN LUAS LAHAN, KEMIRINGAN LERENG, PENAMPANG MELINTANG DAN VOLUME GENANGAN KARTOGRAFI DASAR Dosen Pengampu : Drs. Rudi Hartono, M.Si



oleh : Nama



: Rika Mandasari



Nim



: 170721636537



Off



:L



Asisten Dosen



: Lela Wahyu Ning Tyas



UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN GEOGRAFI PENDIDIKAN GEOGRAFI 2017



LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI PERHITUNGAN LUAS LAHAN, KEMIRINGAN LERENG, PENAMPANG MELINTANG DAN VOLUME GENANGAN PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI MALANG



Laporan Praktikum Kartografi yang berjudul Interpretasi peta ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kartografi, telah disahkan dan disetujui pada Hari



:



Tanggal : Oleh : RIKA MANDASARI 170721636537



Mengetahui Asisten Praktikum



Lela Wahyu Ning Tyas



Dosen Pengampu



Drs. Rudi Hartono,M. Si



A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Agar mahasiswa dapat mengetahui luas lahan menggunakan metode square 2. Agar mahasiswa mengetahui berapa persen kemiringan suatu lereng 3. Agar mahasiswa dapat membuat dan memahami cara membuat penampang melintang 4. Agar mahasiswa dapatmengetahui volume genangan suatu danau atau waduk B. LANDASAN TEORI a) Menghitung Luas Lahan Luas adalah jumlah areal yang terproyeksi pada bidang horizontal dan dikelilingi oleh garis-garis batas. Menghitung luas lahan bertujuan untuk mengetahui aeberapa luas area tersebut. Lagan atau area yang dapat di hitung luasnya di bagi menjadi 2 yaitu lahan terbangun dan lahan tidak terbangun. Yang termasuk ke dalam lahan terbangun yaitu seperti permukiman penduduk, dan yang termasuk kedalam lahan yang tidak terbangun yaitu seperti sawah, ladang, danau dan sebagainya. Menghitung luas lahan dapat dilakukan dalam 3 metode yaitu : 1. Square Method (Metode persegi)



Pengukuran luas dengan metode persegi ini dilakukan dengan cara membuat petakpetak atau kotak-kotak bujur sangkar pada daerah yang akan dihitung luasnya. Pada batas tepi yang luasnya setengah kotak atau lebih dibulatkan menjadi satu kotak sedangkan kotak yang luasnya kurng dari setengah dihilangkan (tak dihitung). Berikut Rumus untuk menghitung luas dengan square method : L = jumlah kotak (n) x (luas setiap kotak) x skala2



2. Stripped Method (Metode Jalur) Pengukuran luas dengan metode jalur ini dilakukan dengan membuat jalur atau garis horisontal yang sejajar dan berinterval sama, kemudian pada bagian tepi jalur ditarik garis keseimbangan. Berikut ini rumus untuk menghitung luas dengan Strippe Method:



L = jumlah luas segi empat (jalur) x skala2



3.



Triangle Method (Metode Segitiga) Pengukuran luas dengan metode segitiga ini dilakukan dengan membuat segitigasegitiga diseluruh daerah yang akan diukur luasnya pada peta dan pada sisa daerah diluar segitiga ditambahkn garis-garis yaang tegak lurus dengan base line (sisi segitiga) yang disebut offset. Berikut ini rumus untuk menghitung luas dengan metode Triangle Method: L = (jumlah luas segitiga + jumlah luas offset)x skala2



b) Penampang Melintang Penampang melintang dilakukandngan membuat garis melintang yang memotong garis kontur. Ciri-ciri garis kontur yaitu : 1. satu garis menunjukan satu ketinggian 2. garis kontur rapat = lereng terjal/curam 3. garis kontur renggang = lereng landai 4. angka kontur menunjukkan interval (CI) 5. angka kontur dalam satuan meter interval kontur menunjukkan bahwa jarak antara setiap kontur selalu tetap atau sama. Rumus untuk menhitung interval kontur yaitu: CI = 1/2000 X PENYEBUT SKALA



c) Menghitung Kemiringan lereng Kemiringan lereng merupakan ukuran kemiringan lahan relative terhadap bidang datar yang secara umum dinyatakan dalam persen atau derajat. Kecuraman lereng,panjang lereng dan bentuk lereng semuanaya akan mempengaruhi besarnya erosi dan aliran



permukaan.. Berikut satu cara menghitung derajat kemiringan lereng pada peta topografi. Berikut rumus menghitung kemiringan lereng : Kemiringan x-y = beda tinggi x-y/jarak sebenarnya x 100



Tabel kelas kemiringan lereng dan nilai skor kemiringan lereng TipeRelief



SudutLereng(%)



BedaTinggi(m)



Datar



0-2



140



d) Volume Genangan rumus volume genangan CI x L1+ L2 + L2+L3 + L3+L4 + L4+L5 2 C. ALAT DAN BAHAN 1. Alat tulis 2. Milimeter Block 3. Penggaris 4. Mika bening 5. Peta RBI 1: 25.000



D. CARA KERJA A. Menghitung Luas Lahan 1. Menentukan daerah yang akan diukur luasannya



> 1000



2. Menggambar daerah tersebut pada mika bening. Dan memindahkannya ke milimeter block yang memiliki grid berukuran 1 x 1 3. Menghitung jumlah kotak yang terpenuhi daerah tersebut 4. Menghitung luas daerah tersebut dengan mengalikan jumlah kotak penuh dengan luas kota. Selanjutnya dikompilasikan dengan skala peta.



B. Menghitung Kemiringan Lereng 1. Membuat penampang melintang pada peta kontur yang diperoleh dari peta RBI maupun dari internet 2. Membuat garis koordinat dengan angka yang terdapat pada peta kontur 3. Menarik garis potong-potong dari titik garis kontur ke titik koordinat yang telah dibuat 4. Setelah selesai menarik garis potong-potong, kemudian tariklah garis yang mengikuti bentuk yang telah ditarik.



C. Menghitung Volume Genangan 1. Gambar garis kontur yang terdapat pada peta kontur secara terpisah (di gambar per bagian) 2. Hitung luasnya per bagian kontur 3. Jumlahkan seluruh luas yang telah dihitung. 4. Kemudian hirunglah volume genangan mengunakan rumus



E. HASIL PRAKTIKUM Luas lahan terbangun L= N x 1 x 1 x skala2 L= 13 X 1 X 1 X 250002 = 8. 125.000.000 cm2 = 0,8125 km2 Luas lahan tidak terbangun L= N x 1 x 1 x skala2 L= 16 x 1 x 1 x 250002 =10.000.0000.0000 cm2 = 1 km2



Kemiringan lereng Kemiringan lereng disajikan dalam 3 cara yaitu pecahan, persen dan m/km. 



Pecahan kontur (cm)



Slope = jarak sebenarnya



(cm)



= 3600m-2800m 1,2 x50.000 cm = 800m 60.000 = 80.000 cm 60.000 cm = 1,3 cm/km 



Persen = 1,3 x 10 % = 130 %



Volume Genangan L 2800 = 43 x 1 x 1 x 50.0002 = 107.500.000.000 cm2 = 10,75 km2 L 3000 = 29 x 1 x 1 x 50.0002 = 72.500.000.000 cm2 = 7,25 km2 L 3200 = 16 x 1 x 1 x 50.0002 = 40.000.000.000 cm2 = 4 km 2 L 3400 = 9 x 1 x 1 x 50.0002 = 22.500.000.000 cm2 = 2,25 km2 L 3600 = 4 x 1 x 1 x 50.0002 = 10.000.000.000 = 1 km2 Volume genangan = CI



L1 + L2 2



+ L2 + L3 2



+ L3 + L4 2



+ L4 + L5 2



= 2



1 + 2,25



+



2



2,25 + 4



+ 4 + 7,25



2



2



+ 7,25 + 10,75 2



= 2 1,75 + 3,25 + 4 + 5,62 + 9 = 2 x 19,62 = 39, 24 km2



F. PEMBAHASAN Praktikum kali ini yaitu mengenai perhitungan luas lahan, kemiringan lereng, penampang melintang dan volume Genangan. Pada praktikum menghitung luas mengambil sample lahan terbangun dan lahan tidak terbangun. Sample lahan terbangun yang diambil yaitu permukiman di desa Rowokangkung, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang yang telah dihitung menggunakan metode square di ketahui memiliki luas sebesar 0,8125 km2. Sample lahan tidak terbangun yang kali ini yaitu kebun di desa Dawuan Wetan, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang yang juga telah di hitung menggunakan metode square memiliki luas sebesar 1 km2. Selain menghitung luas, pada praktikum kali ini juga membuat penampang melintang untuk mengetahui kemiringan lereng, sampel yang digunakan kali ini yaitu gunung semeru yang telah di hitung kemiringan salah satu lerengnya yaitu sebesar 130%. Jika diklasifikasikan lereng yang di hitung masuk kedalam kategori Bergunung curam. Mayoritas masyarakat yang tinggal di lereng gunung Semeru bermata pencaharian sebagai petani. Mereka hidup dari bercocok tanam di kebun, ladang dan lahan pertanian yang terdapat di lereng pegunungan Bromo-Semeru. Masyarakat Dusun Ngadas bertanam tanaman yang lazim tumbuh pada daerah berhawa dingin, yaitu kentang, kol (kubis), dan bawang prei atau bawang daun. Pada praktikum kali ini juga mengitung volume genangan yang di peroleh dari pemekaran garis-garis kontur gunung semeru, setiap bagian kontur di hitung luasnya yang kemudian di hitung menggunakan rumus. Dari perhitungan yang telah dilakukan mendapatkan hasil volume genangan yaitu sebesar 39,24 km2..



G. KESIMPULAN Pada praktikum kali ini diperoleh kesimpulan yaitu :  permukiman di desa Rowokangkung, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang memiliki wilayah yang tidak cukup luas yakni kurang dari 1 km 2, jika di



bandingkan dengan luas kebun yang berada di desa Dawuan Wetan, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang yang memiliki luas 1 km2. Dari sini dapat disimpulkan bahwa luas kebun lebih besar daripada luas permukiman.  Dari hasil kemiringan lereng yang telah di peroleh dapat disimpulkan bahwa pola permukiman di daerah lereng gunung semeru yaitu berupa berkelompok, di karenakan lereng yang sangat curam sehingga tidak banyak lahan yang bisa di jadikan tempat untuk membangun permukiman.



H. DAFTAR RUJUKAN http://www.lestelita.com/2010/09/pola-tata-ruang-permukiman-suku-tengger.html



Purwanto. 2012. Kartografi Dasar. Malang :Universitas Negeri Malang, Fakultas Ilmu Sosial http://awaluddinzaenuri.blogspot.co.id/2011/09/menghitung-luas-danvolume-genangan.html http://awaluddinzaenuri.blogspot.co.id/2011/09/menghitung-luas-danvolume-genangan.html