Laporan Praktikum Dasar Kesmas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR KESMAS EPIDEMIOLOGI Identifikasi Agen Penyakit Tuberkulosis



NAMA



: Jennifer Irene Amorita Hadiono



NIM



: K011191196



FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2021



1. Latar Belakang Basil Tahan Asam (BTA) merupakan salah satu jenis kuman berbentuk batang yang tahan terhadap pencucian alkohol asam saat dilakukan pewarnaan. Kuman ini biasa juga dikenal dengan sebutan Mycobaterium tuberculosis (Endahyani et al., 2010). Bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat menyebabkan penyakit tuberculosis, di mana penyakit ini meurpakan penyakit menular yang sifatnya akut maupun kronis terutama saat ia menyerang paru yang disebabkan oleh BTA yang bersifat batang gram positif (Mycobacterium tuberculosis). Diagnosis penyakit Tuberkulosis pada orang dewasa dapat dideteksi dengan ditemukannya BTA pada pemeriksaan dahak secara mikroskopis (Buntuan, 2014). Untuk mengidentifikasi keberadaan BTA, perlu diketahui pula bagaimana ciri-ciri dari basil tahan asam ini. Ciri-ciri dari BTA yaitu memiliki karbon (C) berantai yang panjangnya mencapai 1-4 mm dengan lebar 0,3-0,6 mm, serta memiliki dinding sel yang terbal yang terdiri dari lapisan lilin dan asam lemak mikolat, lipid yang ada bisa mencapai 60% berat dinding sel. Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit tuberculosis, di mana penyakit ini sangat rentan penularannya karena biasanya penularan terjadi melalui jalan pernapasan (Sirajuddin dkk, 2019). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi Mycobacterium tuberculosis adalah pewarnaan Ziel Neelson atau pewarnaan tahan asam yaitu dengan memilahkan kelompok Mycobacterium dan Norcandia dengan bakteri lainnya. Kelompok bakteri ini disebut bakteri tahan asam karena dapat mempertahankan zat warna pertama (carbol fuchsin) sewaktu dicuci dengan larutan pemucat (alkohol asam). Larutan asam terlihat berwarna merah, sebaliknya pada bakteri yang tidak tahan asam karena larutan pemucat (alkohol asam) akan melakukan reaksi dengan carbol fuchsin dnegan cepat, sehingga bakteri tidak berwarna (Sirajuddin dkk, 2019). 2. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mencari Basil Tahan Asam (BTA) (Sirajuddin dkk, 2019). 3. Prinsip Kerja Dinding bakteri yang tahan asam mempunyai lapisan lilin dan lemak yang sukar ditembut cat. Oleh karena pengaruh fenol dan pemanasan, maka lapisan lilin dan lemak yang terbuka akan merapat kembali. Pada pencucian dengan asam alkohol warna fuchsin tidak dilepas. Sedangkan pada bakteri tidak tahan asam akan luntur dan mengambil warna biru dan methylene blue (Sirajudin dkk, 2019).



4. Alat dan Bahan



A. Alat a) Mikroskop b) Object dan deg glass c) Pipet tetes d) Ose bulat e) Penjepit Preparat (gegep) f) Lampu spritus g) Rak pewarnaan B. Bahan a) Sputum b) Carbol Fushin 0,3% c) Alkohol Asam 3% d) Methylen Blue 0,3% e) Minyak Emersi 5. Cara Kerja A. Prosedur Pembuatan Sediaan a) Diambil kaca sediaan yang bersih, bebas lemak, dan tidak ada goresan. b) Disiapkan sebuah kaca sediaan yang diberi tanda ukuran 2x3 cm sebagai pola. c) Diletakkan kaca pola di bawah kaca sediaan. d) Lampu spritus dinyalakan dan ose dipanaskan sampai membara mulai ujung sampai ke pangkal. e) Dengan menggunakan ose steril lalu diambil bagian sputum yang kental berwarna putih kekuningan atau putih kehijauan, lalu diletakkan pada kaca sediaan. f) Sputum diratakan dengan menggunakan ose hingga seluruh pola terisi. g) Dimasukkan ose ke dalam botol yang berisi pasir dan alkohol 70% (tinggi alkohol ± 3 cm di atas pasir). Kemudian tangkai ose digoyangkan pelan-pelan untuk melepaskan sisa partikel sputum yang melekat pada ose. h) Letakkan ose berdekatan dengan api spritus, setelah kering barulah dibakar sampai pijar. i) Keringkan sediaan pada suhu kamar, sediaan dilewatkan di atas nyala api lampu spritus sebanyak 3 kali selama 3-5 detik.



B. Prosedur Pewarnaan



a) Letakkan sediaan di atas rak pewarnaan dengan apusan menghadap ke atas. b) Tuangkan Carbol Fuchsin 0,3% sampai menutupi seluruh permukaan kaca sediaan. c) Panaskan kaca sediaan secara hati-hati dengan cara melewatkan nyala api pada bagian bawah kaca sehingga keluar uap (jangan sampai mendidih) lakukan selama 3 menit. d) Sediaan dibiarkan hingga dingin selama 5 menit. e) Sediaan dicuci dengan air mengalir. f) Tuangkan asam alkohol 3% di atas kaca sediaan sampai warna merah dari fuchsin hilang. g) Sediaan dicuci dengan air mengalir. h) Tuangkan Methylen Blue 0,3% di atas sediaan dan biarkan selama 10-20 detik atau larutan Methylen Blue 0,1% selama 1 menit. i) Sediaan dicuci dengan air mengalir dan keringkan pada suhu kamar. C. Prosedur Pembacaan dan Interpretasi Hasil a) Sediaan yang sudah kering diperiksa di bawah mikroskop. b) Teteskan satu tetes minyak emersi di atas sediaan, periksa dengan okuler 10x dan objektif 100x. c) Carilah Basil Tahan Asam (BTA) yang berwarna merah dengan latar belakang biru. d) Periksa paling sedikit 100 lapangan pandang dengan cara menggeserkan sediaan dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri pada garis lurus. e) Pembacaan hasil dilakukan dengan menggunakan skala IUATLD sebagai berikut: i. Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapangan pandang : Negatif ii. Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapangan pandang : Ditulis jumlah kuman yang ditemukan iii. Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapangan pandang : + (1+) iv. Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapangan pandang : ++ (2+) v. Ditemukan >10 BTA dalam 1 lapangan pandang : +++ (3+)



6. Hasil Praktikum



a. Gambar Pengamatan



Gambar 6.1



Gambar 6.2



b. Pelaporan Hasil Berdasarkan gambar 6.1 yang melakukan pengamatan BTA dengan metode pewarnaan Ziel Neelson ditemukan adanya BTA sekitar 10-99 BTA dalam 100 lapangan pandang. Sehingga dengan adanya pengamatan ini dapat dinyatakan bahwa orang tersebut menderita penyakit Tuberkulosis positif 1 karena terdapat sekitar 10-99 BTA dalam 100 lapangan pandang. Sedangkan pada gambar 6.2 didapatkan adanya 7 BTA dalam 1 lapangan pandang yang menyatakan bahwa orang tersebut mederita penyakit Tuberkulosis positif 2 (Murtafi’ah dkk, 2020).



7. Kesimpulan



Basil Tahan Asam (BTA) merupakan salah satu jenis kuman berbentuk batang yang tahan terhadap pencucian alkohol asam saat dilakukan pewarnaan. Kuman ini biasa juga dikenal dengan sebutan Mycobaterium tuberculosis. Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit tuberculosis, di mana penyakit ini meurpakan penyakit menular yang sifatnya akut maupun kronis. Diagnosis penyakit Tuberkulosis pada orang dewasa dapat dideteksi dengan ditemukannya BTA pada pemeriksaan dahak secara mikroskopis. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi Mycobacterium tuberculosis adalah pewarnaan Ziel Neelson atau pewarnaan tahan asam. Melalui metode ini dapat dilihat jika bakteri bersifat asam maka akan timbul warna merah sedangkan jika bakteri bersifat tidak tahan asam maka bakteri tersebut tidak akan berwarna. Berdasarkan uji yang dilakukan, ditemukan 2 hasil dari sample yang berbeda. Di mana pada pemeriksaan pertama diperoleh sekitar 10-99 BTA pada 100 lapangan pandang yang menunjukkan bahwa pasien menderita penyakit tuberculosis positif 1. Dan dari hasil pemeriksaan sample yang kedua, diperoleh hasil adanya 7 BTA pada 1 lapangan pandang yang menunjukkan bahwa pasien menderita penyakit tuberculosis positif 2 karena terdapat sekitar 1-10 BTA dalam 1 lapangan pandang.



DAFTAR PUSTAKA Buntuan, V., 2014. Gambaran Basil Tahan Asam (BTA) Positif Pada Penderita Diagnosa Klinis Tuberkulosis Paru di Rumah Sakit Islam Sitti Maryam Manado Periode Januari 2014 s/d Juni 2014. Jurnal e-Biomedik, [online] 2 (2), hal 593-596. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/view/5604 [diakses 7 April 2021] Endahyani, S. N., 2010. Histogram dan Nilai Derajat Keabuan Citra Thoraks Computed Radiography (CR) untuk Penderita Tuberculosis (TB) Paru-Paru. Jurnal Sains & Matematika (JSM), hal. 119. Murtafi’ah, N., Fadhilah, F. R., & Krisdaryani, R., 2020. Perbandingan hasil pemeriksaan Mycobacterium tuberculosis dengan GeneXpert dan pewarnaan Ziel Neelsen. Riset Informasi Kesehatan, [online] 9 (2), hal. 188-196. http://www.stikeshi.ac.id/jurnal/index.php/rik/article/cite/381/ApaCitationPlugin [diakses 7 April 2021] Sirajuddin, S., dkk., 2019. Penuntun Praktikum Dasar Kesehatan Masyarakat: di Laboraturium Kimia Biofisik. Makassar: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.