Laporan Praktikum Fisika Hukum II Newton [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA HUKUM II NEWTON



Disusun oleh : MELLFANI RHAMADINDA NENDRA TIGARA XII IPA 4 5603/25



SMA NEGERI MOJOAGUNG Jalan Raya Janti 18 Mojoagung Jombang 61482 Telp. (0321) 495 408 E-mail : [email protected] Fax. (0321) 492 107 Website : www.smanmojoagung.sch.id Tahun Pelajaran 2017/2018



1



DAFTAR ISI Contents BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 3 1.1.



Latar Belakang ....................................................................................... 3



1.2.



Rumusan Masalah .................................................................................. 3



1.3.



Tujuan Praktikum .................................................................................. 3



BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................... 4 2.1.



Hukum II Newton ................................................................................... 4



BAB III METODE PRAKTIKUM ...................................................................... 5 3.1.



Sampel Praktikum .................................................................................. 5



3.2.



Alat dan Bahan ....................................................................................... 5



3.3.



Prosedur Kerja ....................................................................................... 5



BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................... 7 4.1.



Tabel Pengamatan .................................................................................. 7



4.2.



Analisis Data ........................................................................................... 7



4.3.



Pembahasan ............................................................................................ 8



BAB V PENUTUP ................................................................................................. 9 5.1.



Kesimpulan ............................................................................................. 9



5.2.



Saran ........................................................................................................ 9



Daftar pusataka ................................................................................................... 10 Lampiran ............................................................................................................. 11



2



BAB I PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Gaya merupakan suatu tarikan atau dorongan yang akan menggerakkan atau mengubah benda. Gaya merupakan besaran yang mempunyai nilai dan arah. Misalnya, saat kita mendorong ataupun menarik meja artinya kita telah memberi gaya pada meja tersebut. Dalam hal ini terjadi peristiwa gerak benda atau yang biasa kita kenal sebagai hukum newton. Hukum newton merupakan hukun dalam fisika yang pertama kali dicetuskan oleh ilmuwan bernama Sir Issac Newton mengenai sifat gerak benda. Hukum newton tidak bisa dibuktikan dari prinsip-prinsip lain, selain itu hukum newron memungkinkan kita untuk dapat memahami jenis gerak yang paling umum. Menurut Sir Issac Newton hukum newton dibagi menjadi 3, yaitu Hukum I Newton, Hukum II Newton dan Hukum III Newton. Disini akan dibahas tentang Hukum II Newton. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana sifat gaya-gaya mekanis pada bidang miring? 1.3. Tujuan Praktikum Mengetahui sifat gaya-gaya mekanis pada bidang miring.



3



BAB II KAJIAN TEORI



2.1. Hukum II Newton Issac Newton (1642 - 1727) menerbitkan sebuah paper yang amat monumental dan bahkan menjadi sebuah buku dasar yang melandasi seluruh teori tentang gerak benda. Dalam bukunya menyatakan 3 pokok pernyataan, yang dikenal dengan tiga hukum newton. Tiga hukum newton inilah yang menjadi landasan ilmu mekanika hingga saat ini. Hukum II newton “Jika resultan gaya pada suatu benda tidak nol, maka benda akan mengalami perubahan kecepatan.” Makna dari hukum II newton ini adalah jika ada gaya yang tidak berimbang terjadi pada sebuah benda, maka benda yang semula diam akan bergerak dengan kecepatan tertentu, atau jika benda semula bergerak dapat menjadi diam (kecepatan nol). Bertambah kecepatannya atau melambat karena dipengaruhhi gaya luar tadi. Hal ini dapat diungkapkan dalam rumus hukum newton, yaitu : ∑F = m.a Dimana a adalah percepatan, m adalah massa, dan ∑F merupakan gaya total. Simbol ∑ (sigma) berarti “jumlah dari”, F adalah gaya, sehingga ∑F berarti jumlah vektor dari semua gaya yang bekerja pada benda tersebut, yang didefinisikan sebagai gaya total. Hukum II newton tentang gerak menyatakan bahwa perubahan dari gerak selalu berbanding lurus terhadap gaya yang dihasilkan atau bekerja, dan memiliki arah yang sama dengan garis normal dari titik singgung gaya benda.



4



BAB III METODE PRAKTIKUM 3.1. Sampel Praktikum Nama



: Mellfani Rhamadinda Nendra Tigara



Hari



: Rabu



Tanggal : 07 Februari 2018 Tempat



: Laboratorium Fisika SMA Negeri Mojoagung



3.2. Alat dan Bahan No.



Alat dan Bahan



Jumlah



1



Dasar statif



1



2



Kaki statif



2



3



Batang statif pendek



1



4



Batang statif panjang



1



5



Balok penahan



1



6



Pengait beban



1



7



Balok bertingkat



1



8



Jepit penahan



1



9



Katrol besar (Ø = 50 mm)



2



10



Steker perangkai



1



11



Beban (50 gram)



1



12



Bidang Miring



1



13



Dinamometer 1,5 N



1



3.3. Prosedur Kerja 1. Merakit peralatan. 2. Memasang balok penahan pada batang statif panjang (tegak). 3. Menggabungkan dua buah katrol besar dan memasangkan pengait beban di antara kedua katrol tersebut serta memasangkan pula sebuah steker perangkai pada salah satu katrol. 5



4. Merakit bidang miring pada balok penahan dengan menggunakan jepit penahan.



5. Mengatur ketinggian (h) balok penahan sesuai dengan tabel. 6. Pada setiap ketinggian (h) tertentu membaca gaya (FR) pada dinamometer dan mengisikan pada tabel pengamatan. 7. Memasangkan beban pada steker dikiri dan kanan katrol gabungan. 8. Mengulangi langkah 4 sampai 7 dan mengisikan hasil pengamatan kedalam tabel. 9. Keterangan : percepatan gravitasi 9,8 ms-2. 10. Panjang bidang miring (l) = 50 cm.



6



BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Tabel Pengamatan



Tanpa tambahan



Dengan tambahan



beban



beban



Gaya berat w = 0,65 No. 1



Tinggi 10 cm



Gaya berat w = 1,6



Gaya (FR)



FR/w



Gaya (FR)



FR/w



0,2 N



0,30



0,5 N



0,31



Sinα = (h/l) 10 50



2



20 cm



0,3 N



0,46



0,9 N



0,56



20 50



3



30 cm



0,4 N



0,61



1,2 N



0,75



30 50



4



40 cm



0,5 N



0,76



1,5 N



0,93



40 50



= 0,2 = 0,4 = 0,6 = 0,8



4.2. Analisis Data Pada percobaan pertama hasil yang didapat saat tinggi balok penahan 10 cm dan mengaitkan katrol tanpa tambahan beban pada dinamometer yang dipasang pada bidang miring dengan gaya berat (w) sebesar 0,65 diperoleh gaya (FR) sebesar 0,2 N sehingga FR/w diperoleh sebesar 0,30. Sedangkan pada katrol dengan tambahan beban gaya berat (w) sebesar 1,6 diperoleh gaya (FR) sebesar 0,5 N sehingga FR/w diperoleh sebesar 0,31. Dan sinα = h/l diperoleh sebesar 0,2. Pada percobaan kedua hasil yang didapat saat tinggi balok penahan 20 cm dan mengaitkan katrol tanpa tambahan beban pada dinamometer yang dipasang pada bidang miring dengan gaya berat (w) sebesar 0,65 diperoleh gaya (FR) sebesar 0,3 N sehingga FR/w diperoleh sebesar 0,46. Sedangkan pada katrol dengan tambahan beban gaya berat (w) sebesar 1,6 diperoleh gaya (FR)



7



sebesar 0,9 N sehingga FR/w diperoleh sebesar 0,56. Dan sinα = h/l diperoleh sebesar 0,4. Pada percobaan ketiga hasil yang didapat saat tinggi balok penahan 30 cm dan mengaitkan katrol tanpa tambahan beban pada dinamometer yang dipasang pada bidang miring dengan gaya berat (w) sebesar 0,65 diperoleh gaya (FR) sebesar 0,4 N sehingga FR/w diperoleh sebesar 0,61. Sedangkan pada katrol dengan tambahan beban gaya berat (w) sebesar 1,6 diperoleh gaya (FR) sebesar 1,2 N sehingga FR/w diperoleh sebesar 0,75. Dan sinα = h/l diperoleh sebesar 0,6. Pada percobaan keempat hasil yang didapat saat tinggi balok penahan 40 cm dan mengaitkan katrol tanpa tambahan beban pada dinamometer yang dipasang pada bidang miring dengan gaya berat (w) sebesar 0,65 diperoleh gaya (FR) sebesar 0,5 N sehingga FR/w diperoleh sebesar 0,76. Sedangkan pada katrol dengan tambahan beban gaya berat (w) sebesar 1,6 diperoleh gaya (FR) sebesar 1,5 N sehingga FR/w diperoleh sebesar 0,93. Dan sinα = h/l diperoleh sebesar 0,8.



4.3. Pembahasan Menurut hukum II newton nilai FR/w tanpa tambahan beban, nilai FR/w dengan tambahan beban dan nilai h/l hasilnya sama besar. Sedangkan pada percobaan yang kami lakukan diperoleh hasil yang sedikit berbeda. Pada percobaan I dan II nilai FR/w tanpa tambahan beban, nilai FR/w dengan tambahan beban dan nilai h/l hasilnya selisih sedikit 0,01 – 0,1. Pada percobaan III dan IV nilai FR/w tanpa tambahan beban, nilai FR/w dengan tambahan beban dan nilai h/l hasilnya selisih cukup besar 0,05 – 0,17. Faktor yang mempengaruhi perbedaan nilai dalam percobaan yang kami lakukan adalah kurang teliti saat membaca dinamometer dan mungkin alatnya ada yang rusak.



8



BAB V PENUTUP



5.1. Kesimpulan Hukum II newton menyatakan bahwa nilai FR/w tanpa tambahan beban, nilai FR/w dengan tambahan beban dan nilai h/l hasilnya sama besar. Sedangkan hasil percobaan yang telah dilakukan hasil FR/w tanpa tambahan beban, nilai FR/w dengan tambahan beban dan nilai h/l memiliki perbedaan nilai. Kesalahan ini disebabkan kurang teliti membaca dinamometer, terlalu tergesa – gesa, dan mungkin tidak mengetahui cara membaca alat ukurnya. 5.2. Saran Ketika pelakukan percobaan jangan terlalu tergesa-gesa, harus teliti saat membaca dinamometer dan sebelum melakukan percobaan pahami langkah kerjanya.



9



Daftar pusataka http://www.academia.edu/199973489/HUKUM_IINEWTON http://www.wirahadie.com/2017/01/percobaan-hukum-ii-newton.html



10



Lampiran Percobaan I :



Tanpa Tambahan Beban



Dengan Tambahan Beban



Percobaan II



Tanpa Tambahan Beban



Dengan Tambahan Beban



11



Percobaan III



Dengan Tambahan Beban



Percobaan IV



Tanpa tambahan beban



Dengan tambahan beban



12