LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Air 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR MENENTUKAN TAHANAN OSMOTIK SEL – SEL DARAH MERAH



DI SUSUN OLEH : ANJALI KRISTINA 18030002 S.E.P



SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN MATAULI



i



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



ii



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt yang telah memberikan waktu dan kesempatan untuk penulis dalam menyelesaikan laporan praktikum Fisiologi Hewan Air tepat pada waktu yang telah di tentukan. Penulis ucapkan terimakasih kepada asisten yaitu Bapak Operiaman Luhu.S.Pi.,M.Si yang telah membimbing penulis serta rekan penulis yang lainnya mulai dari awal praktikum berlangsung himgga akhir praktikum. Penulis jugaa berterimakasih kepada Bapak karena telah memberikan ilmunya kepada penulis sehingga penulis dapat melaksanakan praktikum dengan baik dan benar. Sebagai manusia yang penuh dengan kesalahan penulis mohon maaf jika laporan ini tidak sesuai dengan harapan dan penulis mohon kritik dan saran atas laporan yang telah penulis kerjakan.



Pandan, Maret 2020



Anjali Kristina



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



iii



DAFTAR ISI



ISI



Halaman



KATA PENGNATAR............................................................................



ii



DAFTAR ISI...........................................................................................



iii



DAFTAR GAMBAR..............................................................................



iv



I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang....................................................................................



1



1.2.Rumusan Masalah............................................................................... 1.3.Tujuan dan Manfaat............................................................................



2



II. TINJAUAAN PUSTAKA................................................................



3



III. METODE PRAKTIKUM 3.1. Waktu dan Tempat.............................................................................



5



3.2. Alat dan Bahan...................................................................................



5



3.3. Metode Praktikum..............................................................................



5



3.4. Prosedur praktikum............................................................................



5



IV. HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Hasil...................................................................................................



6



4.2. Pembahasan........................................................................................



13



V. KESIMPULAN dan SARAN 5.1. Kesimpulan........................................................................................



15



5.2. Saran...................................................................................................



15



DAFTAR PUSTAKA..............................................................................



16



LAMPIRAN.............................................................................................



17



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



iv



DAFTAR GAMBAR



Halaman Gambar 1.................................................................................... .............



6



Gambar 2..................................................................................................



6



Gambar 3..................................................................................................



7



Gambar 4..................................................................................................



7



Gambar 5..................................................................................................



8



Gambar 6..................................................................................................



8



Gambar 7..................................................................................................



9



Gambar 8..................................................................................................



9



Gambar 9..................................................................................................



10



Gambar 10................................................................................................



10



Gambar 11................................................................................................



11



Gambar 12.................................................................................................



12



Gambar 13.................................................................................................



12



Gambar 14.................................................................................................



12



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



v



DAFTAR LAMPIRAN



Halaman Lampiran 1Alat dan Bahan..........................................................................



12



Lampiran 2 ProsedurPpraktikum.................................................................



13



Lampiran 3 Dokumentasi............................................................................



14



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



vi



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



1



I. PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Darah adalah sutu zat cair ysng memiliki peran sangat penting bagi kehidupan. Di katakan pepnting karena karen berfungsi sebagai pengantar dan mengikat oksigen serta sari – sari makanan ke eluruh tubuh. Sehingga perandarah samgat di butuhkan bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Darah berfungsi mengedarkan suplay makanan keapda sel – sel tubuh, membawa oksigen ke jaringan – jaringan tubuh, meambaw hormon dan enzim ke organ yang memerlukan. Pertumbuhan oksigen dari air dengan CO2 terjadi [ada bagian semipermiable yaitu pembuluh yang terdapat di daerah insang.selain itu di daerah indang juga terjadi pengeluaran kotoran yang bernitrogen. Insang juga mengeleminir mineral yang berdisfusi. Jantung mengekuaran darah yang relatif kurang akan oksigen dan berkadar CO2 yang tinggi. Darah merupakan salah satu komponen sistem transport yang sangat vital keberadaannya. Fungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut zat – zat kimia seperti hormon, pengangkut zat buangan hasi; metabolisme tubuh, dan pengangkut oksigen dan karbondioksida. Selain itu, komponen darah seperti trombosit dan plasma darah memiliki peran penting sebagai pertahanan pertama dari serangan penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Darah terbagi menjadi dua yaitu eritrosi ( sel darah merah) dan sel darah putih (lekosit), dimana kedua jenis darah tersebut memiliki fungsi dan peran yang berbeda. Sel darah merah (eitrosit) memiliki fungsi yaitu sebagai alat transportasi mengantarkan dan memngikat oksigen serta zat – zat makanan keselruh tubuh, sedangkan leukosit (sel darah putih) memiliki fungsi yaitu sebagai antibody tubuh sebagi pelindung dari penyakit, bakteri dan virus. Darah biasanya tidak tembus cahaya, hal ini di sebabkan oleh sifat optik eritrosit yang terdapat di dalam darah.



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



2



1.2. rumusan Masalah 1. Bagaimana bentuk sel darah setelah di beri larutan NaCl 2. Bagaimana reaksi darah ketika dicampurkan dengan larutan NaCl



1.3. Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum “Menentukan Tahanan Osmotik Dalam Darah” yaitu memahami bagaimana terjadinya proses darah setelah di campurkan dengan larutan NaCl



1.4. Manfaat Praktikum Manfaat praktikum “Menentukan Tahanan Osmotik Dalam Darah” untuk mengetahui bentuk darah serta reakdi yang timbul akibat larutan NaCl di campurkan kedalam darah.



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



3



II. TINJAUAN PUSTAKA



Darah adalah suatu jaringan yang bersifat cair. Darah terdiri dari sel – sel yang terdapat secara bebas dalam medium yang bersifat seperti air, ialah plasma. Sel –sel darah teridiri dari eritrosit, leukosit, dan trombosit. Eritrosit atau sel darah merah berfungsi untuk mengangkut oksigen. Leukosit atau sel darah putih berfungsi untuk membunuh bibit penyakit ( Syamsuri, 2003 ). Di dalam darah mempunyai dua komponen utama yaitu sel-sel darh dan plasma darah. Sel –sel darah terbagi lagi menjadi sel darah merah atau eritrosit, sel darah putih atau leukosit dan sel pembeku darah atau butir – butir darah ( trombosit ). Sedangkan plsma darah di sebut juga sebagai cairan darah. ( Pulungan et al., 2010 ). Sistem peredaran darah ikan bersifat tunggal, artinya hanya terdapat dalam satu jalur sirkulasi peredaaran darah. Setar darah jantung, darah menuju insang untuk melakukan peretukaran gas. Selanjutnya, darah di alirkan ke dorsal aorta dan Pertukaran zat – zat pun terjadi pada saat pengaliran darah ini (Djariah, 2001). Pada umumnya sistem peredaran darah pada ikan adalah peredaran darah tunggal. Sistem peredaran darahnya terdiri dari jantung yang berfungsi sebagi pemompa darah, vena berfungsi sebagai pembawa darah ke jantung, dan arteri berfungsi sebagai pembawa darah dari jantung dan kapilr berfungsi sebagai penghubung arteri dan vena (Tim Ikhtiologi 2001). 1gr hemoglobin dapat mengikat sekitar 1,34 ml oksigen. Kadar hemoglobin yang tendah dapat di jadikan sebagai petunjuk mengenai rendahnya kandungan protein pakan (kuswardani, 2006) Ada dua macam haemolisis yaitu haemolisis osmotik yang terjadi karena adnya perbedaan antara tekanan osmosa cairan di dalam sel darah merah dengan cairan yang berada di sekeliling sel darah merah. Tekanan osmosa sel darah merah adalah sama dengan osmoda larutan



NaCl 0,9%, bila sel darah merah di



masukkan kedalam larutan NaCl 0,8% belum terlihat adanya haemolisa, tetapi sel darah yang di masukkan ke dalam larutan NaCl 0,4% hanya sebagian dari sel darah merah yang mengalami haemolisis dan sebgian lagi sel darah merah nya masi utuh. Perbedaan ini di sebabkan karena umur sel darah merah yang sudah



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



4



tua, membran sel muda pecah, sedangkan sel darah merah yang muda, membran selnya masih kuat. Bila sel darah merah di msukkan larutan NaCl 0,3%, semua seldarah merah akan mengalami haemolisa sempurna. Yang kedua, haemolisis kimimawi membran sel darah merah di rusak oleh macam – macam substansi kimia. Seperti, kloroform, aseton, alkohol, benzena dan eter, substansi lain adalah bisa ular, kalajengking, dan garam empedu. (Wulangi, 2009). Difusi merupakan perpindahan partikel zat dari suatu tempat yang kosentrasi partikelnya tinggi ke tempat yang presentasinya rendah sampai terjadi kesetimbangan yang dinamis (Syamsuri, 2007) Osomosis adalah perpindahan molekul air dari larutan yang berkonsentrasi air tinggi ke larutan yang berkonsentrasi air rendah melalui selaput semi permable atau selektif semi permeble (Syamsuri, 2007)



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



5



III. METODE PRAKTIKUM



3.1. Waktu dan Tempat Praktikum Pada paktikum ini alat yang di gunakan yaitu tabung reaksi, pipet tetes, suntik, mikroskop, cover glass, objek glass, slst tulis, stopwatch, nampan, serbet dan buku penuntun, sedangkan alat yang di gunakan dalam paktikum ini yaitu darah ikan, ikan, EDTA, NACL 0% - 3%, dan es batu. 3.3. Metode Praktikum Metode yang di gunakan dalam praktikum ini adalah metode langsung di mana objek di teliti dan di amati secara langsung oleh praktikan guna diambil datanya sesuai dengan tuntunan yang terdapat didalam buku penuntun paktikum. 3.4. Prosedur Praktikum 



Sediakan 9 tabung raksi yang di beri nomor 1 -9







Ambil larutan NACL 0%, 0,3%, 0,5%, 0,6%, 0,7%, 0,8%, 0,9%, 1%, dan 3%.







Larutan di masukkan kedalam tabung reaksi sesuai dengan label, teteskan sebanayk 10 tetes daah ikan ke dalam tabung reaksi dengan perlahan, biarkan selama 30 menit.







Amati setiap tabung reaksi setelah 30 menit di lapisan mana darah lenyap







Ambil satu tetes darah dari setiap tabung reaksi letakkan di setiap objel glass dan tutup dengan cover glass. Amati dan gambar hasilnya.



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



6



IV. HASIL dan PEMBAHASAN



4.1. Hasil Hasil yang di peroleh dari praktikum ini yaitu darah yang di campur dengan NaCl 0% bereaksi adanya gumpalan darah yang lumayan banyak di bagian bawah, berwarna merah segar.



Gambar 1 (darah +NaCl 0%) Darah yang di campur dengan NaCl 0,3% bereaksi adanya gumpalan namun lebih sedikit dan berwarna merah segar.



Gambar 2 (darah+NaCl 0,3%) Darah yang di campur larutan NaCl 0,5% bereaksi tidak terdapat gumpalan dan sel darah berwarna merah terang secara merata.



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



7



Gambar 3 (darah+NaCl 0,5%) Darah yang di campur dengan larutan NaCl 0,6% bereaksi tidak adanya gumpalan di bagian bawah dan memiliki sel darah yanga berwarna merah terang secara merata.



Gambar 4 (darah+NaCl 0,6%) Darah yang di campur dengan larutan NaCl 0,7% bereaksi tidak terdapat gumpalan di bagian bawah dan memiliki sel darah merah yang berwaran merah terang secara merata.



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



8



Gambar 5 (darah+NaCl 0,7% Darah yang di campur dengan larutan NaCl 0,8% tidak terdapat endapan di b agian bawah dan memiliki sel darahyang berwana merah terang secara merata.



Gambar 6 (darah+NaCl 0,8%)



Darah yang d campur dengan larutan NaCl 0,9% terdapt terdapat gumpalan yang banyak di bagian darah dan berwaena merah tua sedangkan sel darahnya berwarna merah terang agak gelap .



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



9



Gambar 7 (darah+NaCl 0,9%)



Darah yang di campur larutan NaCl 1% terdapat gumpalan yang banyak di bagian bawah dan warna darah di bagian atas berwarna merah pucat serta di bagian paling atas berwarna putih.



Gambar 8(darah+NaCl 1%) Darah yang di campur dengan larutan NaC, 3% bereaksi terdapat gumpalan namun itdak terlalu banyak di bagian bawah dan darah berwarna merah muda dan merata.



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



10



Gambar 9 (darah+NaCl 3%) Tidak hanya secara makroskopis saja tahanan osmotik dalam darah yang melaui perlakuan yaitu mencampukan darah dengan larutan NaCl 0% - 3% namun, dapat diamati secara mikroskopis.



Gambar 10 (mkroskopis darah+NaCl 0,3%)



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



Gambar 11(mikroskop darah+NaCl 0,7%)



Gambar 12 (mikroskop darah+NaCl 0,8%)



11



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



Gambar 13 (mikroskop darah+NaCl 0,9%)



Gambar 14 (mikroskop darah+NaCl %)



12



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



13



Gambar 15 (mikroskop darah+NaCl 3%)



4.2. pembahasan Dari hasil praktikum dapat di simpulkan bahwa pada larutan NaCl 0% menimbulkan reaksi adanya gumpalan di bagian bawah namun tidak banyak



dan



sel – sel darah berwarna merah terang. Darah yang di



tambahkan larutan NaCl 0,3% memiliki sel darah merah yang berwarna merah terang dan merata serta terdapat gumpalan di bagian bawahnya. Darah yang di masukkan larutanNaCl 0,5% memliki sel darah merah yang berwarna merah terang dan tidak terdapatnya endapan darah di bagian bawah. Darah yang di masukkan larutan NaCl 0,6% memiliki sel darah merah yang berwana merah namun tidak terlau terang warnanya dan tidak terdapat endapan di bagian bawahnya. Darah yang di masukkan laurtan NaCl 0,7% memiliki sel darah merah yang berwarna paling terang di bagian atasnya saedangkan pada bagian bawahnya sedikit memudar. Darah yang di masukkan larutan NaCl 0,8% memiliki sel darah merah yang berwarna merah tua di bagian atas hingga tengah sedangkan bagian bawahnya warnanya agak pudar. Darah yang di masukkan larutan NaCl 0,9%



memiliki sel dara merah yang berwarna merah tua di baggian



bawahnya sedanagkan di bagian atasnya berwarna merah cerah dan



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



14



terdapat gumpalan di bagian bawahnya. Darah yang di masukkan larutan NaCl 1% memiliki sel darah merah yang berwarna mersh tua di bagian bawahnya, terdapat gumpalan serta bagian atasnya berwarna merah pucat. Darah yang di masukkan larutan NaCl 3% memiliki sel darah merah berwarna merah pucat di bagian atasnya sedangkan di bagian bawahnya terdapat gumpalan darah dan warnanya merah tua.



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



15



V. KESIMPULALN dan SARAN



5.1. Kesimpulan Kesimpulna dari praktikum ini yaitudarah yang di campur degan NaCl dengan konsentrasi yang berbeda maka reaksi yang di timbulkan juga berbeda, sesuai dengan konsentrasi larutan yang di berikan sperti pada hasil praktikum reaksi darah meiliki ciri khasnya seperti ada sel darah merah yang berwarna merah muda hingga pucat, adanya gumplan serta sel darah yang berwarna merah terang. Jadi, sel darah akan berubah sesuai dengan larutan yang diberi serta konsentras yang berbeda pula.



5.2. Saran Dalam pelaksanaan praktikum semuanya akan berjalan lancar apabila semua tim bekerja sama di tambah lagi praktikan sangat membutuhkan asisten untuk membantu kami dalam menjalankan praktikum agar sesuai dengan penuntun dan hasil yang di harapkan, dan dengan adanya bimbingan praktikum dari asisten semoga tim praktikan dapat lebih mandiri ke depannya.



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



DAFTAR PUSTAKA



Pulungan,Chaidir. P, Windarti, Ridwan Manda. P. 2010, Penuntun Praktikum Ikhtiologi, Fakultas Perikanan Universitas Riau. (tidak di terbitkan)



Syamsuri, dkk, 2003. Biologi 2000. Erlangga. Jakarta. 269 hal.



Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi SMU Kelas 2. Erlangga. Jakarta. Wulangi. 2009. Prinsip – prinsip Fisiologo Hewan, Jurusan Biologi. ITB : Bandung.



16



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



LAMPIRAN



17



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



18



Lampiran 1 Alat dan Bahan



Tabung Reaksi



Buku Penunutn



Objek Glass



Ikan Mas



Nampan



Alat Tulis



serbet



Cover Glass



Mikroskop



Pipet Tees



NaCl



Darah Ikan



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



19



Lampiran 2 Prosedur Praktikum 1. siapkan alat dan bahan seperti ikan,NaCl, pipet tetes, suntik, tabung reaksi, serbet, nampan, stopwawtch dll. 2. masukkan cairan EDTA kedalam suntik (kalibrasi), setelah suntik di beri cairan EDTA suntikkan ke bagian linealateralis untuk proses mengambil darah. 3. setelah darah di ambil, masukkan ke dalam 9 tabung reaksi yang sudah di beri tanda, lalu beri larutan NaCl sesuai dengan tanda yang telalh di beri pada setiap tabung reaksi. 4. setalah darah diseyiap tabung reaksi di beri larutan biarkan selama 30 menit lalu amati perubahan atau reaksi setiap darah dalam tabung. 5. setelah di amati, ambil satu persatu darah letakkan di atas objek glass tutup dengan cover glass lalu amati di bawah mikriskop. 6. amati hasilnya dan catat



Dosen Asisten : Operiman Hulu, S.Pi., M.Si



Lampiran 3 Dolumentasi



20