Laporan Praktikum Fisiologi Sistem Panca Indera-Sensoris [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI SISTEM PANCA INDERA – SENSORIS



Disusun oleh : Hendra Rizqullah Hendriawanto Putra (151910383011)



PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI RADIOLOGI PENCITRAAN FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2020



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Tujuan 



Untuk mengetahui kemampuan sensoris



1.2 Dasar Teori Kulit adalah organ yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitive, bervariasi pada keadaan iklim, umur, jenis kelamin, ras, dan juga bergantung pada lokasi tubuh. Warna kulit berbedabeda, dari kulit yang berwarna terang, pirang dan hitam, warna merah muda pada telapak kaki dan tangan bayi, serta warna hitam kecoklatan pada genitalia orang dewasa. Demikian pula kulit bervariasi mengenai lembut, tipis dan tebalnya; kulit yang elastis dan longgar terdapat pada palpebra, bibir dan preputium, kulit yang tebal dan tegang terdapat di telapak kaki dan tangan dewasa. Kulit yang tipis terdapat pada muka, yang berambut kasar terdapat pada kepala. Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu lapisan epidermis, lapisan dermis, dan lapisan subkutis. Tidak ada garis tegas yang memisahkan dermis dan subkutis, subkutis ditandai dengan adanya jaringan ikat longgar dan adanya sel dan jaringan lemak (Perdanakusuma, 2007: 5). Kulit ialah salah satu alat indera yang mampu untuk menerima sebuah rangsangan temperatur suhu, sentuhan,rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat sebuah reseptor yang peka terhadap sebuah rangsangan fisik (mekanoreseptor). Contohnya yaitu pada sentuhan, tekanan, panan, dingin, dan nyeri. Reseptor ini juga berupa ujung saraf yang bebas ataupun ujung saraf yang diselubungi sebuah kapsul jaringat ikat. Umumnya pada setiap jenis reseptor hanya bisa menerima satu jenis rangsang saja. Kulit mempunyai fungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya pada otot dan tulang, dan sebagai alat peraba dengan dilengkapi berbagai macam



reseptor yang peka terhadap berbagai suatu rangsangan yaitu sebagai alat ekskresi serta untuk pengatur suhu tubuh. Kulit Terdiri Dari 3 Lapisan Yaitu :  Lapisan Epidermis (Lapisan Luar/Kulit Ari), Lapisan Epidermis memiliki tebal kurang lebih 0,1 mm dan terdiri atas empat lapisan jaringan epitel. Setiap Lapisan pada Epidermis memiliki ciri khas tersendiri, Lapisan Epidermis ini tidak memiliki pembuluh darah, sehingga ia mendapatkan suplai nutrisi melalui proses difusi dari lapisan dermis yang ada dibawahnya. Berikut adalah 4 Lapisan pada Epidermis : Lapisan Tanduk(Stratum Korneum); Lapisan Malphigi (Stratum Granulosum); Lapisan Spinosum (Stratus Spinosum); Lapisan Basal (Stratum Germinativum). 



Lapisan Dermis (Kulit Jangat), Lapisan Dermis adalah lapisan kulit yang terdiri atas pembuluh darah, kelenjar minyak, kantung rambut, ujung – ujung saraf indra, dan kelenjar keringat. Pembuluh darah pada lapisan ini sangat luas sehingga mampu menampung sekitar 5 % dari jumlah darah di seluruh tubuh. Berikut adalah penjelasan untuk penyusun Kulit Dermis : Pembuluh Darah; Ujung Saraf Indera; Ujung Saraf Indera; Kelenjar Keringat; Katung Rambut; Kelenjar Minyak.







Hipodermis (Jaringan ikat Bawah Kulit), Hipodermis merupakan jaringan ikat yang terletak di bawah lapisan dermis, namun batas pemisah antara bagian Hipodermis dengan bagian dermis ini tidak jelas. Lapisan ini merupakan tempat penyimpanan lemak dalam tubuh, sehingga sering juga dikenal dengan Lapisan Lemak Bawah Tubuh. Lemak tersebut berfungsi untuk melindungi dari benturan benda keras, sebagai penjaga suhu tubuh karena lemak dapat menyimpan panas, dan sebagai sumber energi cadangan.







Klasifikasi reseptor antara lain:







Berdasarkan tipe energi khusus atau kepekaan terhadap modalitas tertentu: 1. Termoreseptor (peka terhadap perubahan suhu).



2. Mekanoreseptor (peka terhadap sentuhan dan tekanan). 3. Kemoreseptor (peka terhadap perubahan kimiawi). 4. Osmoreseptor (peka terhadap perubahan tekanan osmotik). 



 Berdasarkan sumber rangsangan: 1. Ekteroreseptor, terletak pada permukaan tubuh dan berespons terhadap rangsangan eksterna atau luar. 2. Proprioreseptor, berespons terhadap perubahan posisi dan pergerakan terutama berhubungan dengan sistem muskuloskeletal. 3. Interoreseptor, terletak pada visera/ alat dalam dan pembuluh darah. 



Berdasarkan morfologi: 1. Badan terakhir yang bebas/ terbuka (tanpa kapsul) yang tak berhubungan dengan tipe sel lainnya. 2. Badan akhir yang berkapsul (korpuskular) yang mengandung unsur bukan saraf di samping saraf badan akhir saraf.



BAB II METODOLOGI PRAKTIKUM



2.1 Alat dan Bahan •



1 Lembar kecil amplas dalam 5 tingkat kekasaran







Jarum pentul







Kertas folio







Alat tulis







Kain untuk menutup mata



2.2 Tata Laksana 1. Setiap mahasiswa menyediakan 1 (satu) orang coba. Bisa diri sendiri atau orang lain. 2. Membuat gambar kedua telapak tangan OP di kertas folio. 3. Menutup mata OP saat dilakukan perlakuan. 4. Masing masing amplas diberi kriteria 1-5. 5. Kriteria 1 untuk yang paling halus dan 5 untuk yang paling kasar. 6. Percobaan 1  reflek nyeri 1. OP ditutup matanya dengan kain. 2. Menusuk jarum secara ringan di 12 titik secara acak di kedua telapak dan jari tangan. 3. 3 diantaranya ditusuk kuat 4. 3 ditusuk sedang 5. 3 ditusuk ringan 6. 3 tidak dilakukan penusukan 7. Setiap lokasi penusukan diberi catatan di kertas yang sudah digambar tangan sebelumnya. 7. Percobaan 2  membedakan berbagai sifat benda 1. Masing-masing jenis amplas di coba ke telapak tangan atau jari tangan untuk mengenal. Masing-masing amplas di beri kriteria yang sdah dtentukan sebelumnya.



2. OP ditutup matanya. 3. OP meraba permukaan ampelas (diacak) dan menyebutkan kriteria tingkat kekasaran amplas tersebut. 4. TIDAK BOLEH DIULANG 8. Beri tanda titik atau bulatan untuk setiap titik tusukan dengan keterangan. 9. Contoh : 1. Tusuk ringan – teraba 2. Tusuk sedang – tidak teraba Kriteria *) Centang Sesuai Dengan Hasil Perabaan OC 1



2



3



4



5



Hasil Sesungguhnya **)



Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 4 Uji 5 •



Centanglah setiap uji dengan kriteria yang disebutkan oleh OP







Pada kolom hasil, tulis kriteria yang sebenarnya. Contoh kriteria 4, meski OP menyebutkan 3.



BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN



3.1 Data Hasil Percobaan 3.1.1 Percobaan 1



3.1.2 Percobaan 2 Kriteria *) Centang Sesuai Dengan Hasil Perabaan OC



Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 4 Uji 5



1 V V V



2 V V V



3 V V V



4 V V V



Hasil Sesungguhnya **)



5 V V V V V



3.2 Analisis Hasil Dari percobaan di atas pada percobaan 1 dapat disimpulkan bahwa rasa sakit dari tusukan jarum tergantung letak tusukan dan tingkat tusukan tersebut ada yang kuat, sedang, ringan, dan tidak ditusuk. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan ketebalan dari kulit OC. Pada percobaan 2 didapatkan data bahwa semakin kasar amplas yang diraba, telapak tangan akan merasakan kekasaran dari amplas tersebut. Dari data di atas pada uji 4 hingga uji 5 didapatkan bahwa jika telapak tangan sudah tergesek oleh amplas terus menerus, telapak tangan akan merasakan kekasaran dari amplas.



BAB IV



PENUTUP



4.1 Kesimpulan Dari hasil percobaan di atas dapat dibuktikan bahwa ketebalan kulit mempengaruhi kepekaan dari rasa sakit pada tangan saat ditusuk dan dapat dibuktikan juga bahwa semakin kasar amplas yang digunkan, semakin terasa telapak tangan merasakannya. 4.2 Saran  



Berhati-hati saat menusuk jarum agar telaak tangan tidak terluka Saat mengacak amplas, sebaiknya janga sampai diulang sebelum uji berikutnya



DAFTAR PUSTAKA



http://atikaauliasarilaporan.blogspot.co.id/2016/10/prak-anatomi-danfisiologi.html http://peneliti.id/panca-indra-manusia/ yurierikaarifin.blogspot.com/2015/06/laporan-lengkap-praktikum-anatomida.html



LAMPIRAN



Alat dan Bahan



Percobaan 1 Kuat



Percobaan 2



Sedang



Ringan