LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA (Aqua Aromatika Sereh) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA AQUA AROMATIKA SEREH



Disusun oleh : Siti Mutiah



16330037



Nurhilyah Ailah



16330747



Karina Putri P



16330066



Yohana



16330051



Vega Lacerta VAE



17330734



Sisilia Yunita Milo Nay



18330711



Tanggal Praktikum : Jumat, 12 April 2019 Nama Asisten :



PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL JAKARTA 2019



I.



Judul Aqua aromatika sereh



II.



Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan memahami cara pembuatan aqua aromatika dengan menggunakan metode maserasi dan distilasi uap.



III. Prinsip Pembuatan aqua aromatika sereh ini dilakukan dengan metode distilasi uap, dimana distilasi atau penyulingan merupakan metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat didihkan sehingga menguap dan uap tersebut kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. IV.



Teori Aqua aromatik menurut Farmakope Indonesia Edisi II adalah larutan jenuh minyak atsiri atau zat-zat yang beraroma dalam air. Air aromatik ada yang memiliki daya terapi yang lemah terlebih digunakan untuk memberi aroma pada obat-obatan atau sebagai pengawet. Air aromatik tidak boleh berwarna dan berlendir, tetapi harus mempunyai bau dan rasa yang menyerupai bahan asal. Air aromatik mempunyai bau dan rasa yang tidak menyimpang dari bau dan rasa minyak atsiri asal. Air aromatik harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, dan diletakkan di tempat yang sejuk. Apabila air aromatik dalam penyimpanan terjadi kekeruhan, maka sebelum digunakan harus dikocok kuat-kuat. Klasifikasi Tanaman Sereh (Cymbopogon citratus) Kingdom



:Plantae



(tidak termasuk) : Angiospermae



(tidak termasuk) : Monokotil (tidak termasuk) : Commelinids Ordo



: Poales



Famili



: Poaceae



Genus



: Cymbopogon



Spesies



: Cymbopogon citratus.



Tanaman sereh (Cymbopogon citratus) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang mempunyai potensi cukup besar untuk dikembangkan. Karena sereh masih belum banyak dibudidayakan di Indonesia, sebagian besar hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari sebagai campuran makanan atau rempah-rempah. Namun bila tanaman ini diproses dan diolah, akan mendapatkan potensi ekspor yang cukup besar. Selain sebagai bumbu dapur, sereh juga dapat diambil minyaknya untuk digunakan berbagai macam kebutuhan. Tanaman sereh merupakan tanaman tahunan yang tumbuh pada daerah yang tidak tetap atau hidup meliar, hidup lama, dan kuat. Tanaman ini semacam rumput, berumpun banyak, dan mengumpul menjadi gerombol yang besar. Tanaman ini biasanya mempunyai tinggi berkisar antara 40 – 70 cm, mempunyai daun berwarna hijau muda, batang tumbuhan tidak berkayu, dan tersusun atas epidermis batang, jaringan pengangkut, jaringan korteks, dan empulur batang. Pada jaringan parenkim korteks, terdapat sel atau kelenjar minyak, sehingga tumbuhan ini dapat digunakan untuk membuat minyak atsiri (Ariyani et al., 2008).



Gambar 1 Sereh (Cymbopogon citratus) dalam bentuk segar Cara yang tepat dalam pembuatan aqua aromatika adalah distilasi atau penyulingan. Proses penyulingan merupakan proses yang sederhana, karena hanya membutuhkan uap dalam jumlah tertentu. Penyulingan (distilasi) adalah suatu proses pemisahan secara fisik suatu campuran dua atau lebih produk yang mempunyai titik didih yang berbeda, dengan cara mendidihkan terlebih dahulu komponen yang mempunyai titik didih rendah terpisah dari campuran atau lebih berdasarkan perbedaan tekanan uap dari masing-masing senyawa tersebut. Adapun tujuan proses penyulingan adalah untuk memperoleh minyak atsiri dari tanaman aromatik yang mempunyai kandungan eteris yang sulit untuk diekstrak pada kondisi lingkungan normal. Dalam industri minyak atsiri dikenal tiga macam metode penyulingan, yaitu destilasi air (water distillation), distilasi kukus (steam and water distillation), dan distilasi uap (steam distilation) (Slamet et al., 2013). V.



Alat dan Bahan a. Alat -



Gunting



-



Erlenmeyer



-



Beaker gelas



-



Seperangkat alat distilasi uap



-



Aluminium foil



-



Batu didih



-



Botol coklat



b. Bahan -



Sereh dalam keadaan segar



-



Aquades



c. Rangkaian Alat



VI.



Prosedur a. Persiapan Bahan -



Sereh dicuci terlebih dahulu dan dibersihkan dari pengotor.



-



Dipotong kecil-kecil, lalu ditimbang



-



Setelah itu dimaserasi dalam beaker gelas menggunakan pelarut aquades



b. Pembuatan Aqua Aromatika Sereh -



Alat destilasi dibersihkan terlebih dahulu.



-



Sereh yang telah dimaserasi dimasukkan ke dalam labu destilasi.



-



Kemudian dimasukkan aquades sebanyak kira-kira 100 ml ke dalam labu destilasi yang telah berisi sereh.



-



Selanjutnya ditutup dengan aluminum foil



-



Setelah itu, alat destilasi uap dinyalakan, lalu ditunggu selama 1 – 2 jam.



-



Setelah selesai, destilat yang tertampung diukur lalu dimasukkan dalam botol coklat, tutup rapat, beri label nama kelompok dan tanggal praktikum.



-



Semua pengerjaan harus ditutup kertas aluminium foil



-



Perhatikan pipa kaca yang tenggelam dan tidak



VII. Hasil Hasil praktikum dari pengerjaan aqua aromatik sereh yaitu destilat yang tertampung sebanyak 120 ml dari total sereh yang ditimbang sebanyak 60 gram. Secara organoleptik, bau yang dihasilkan adalah bau dari bahan asalnya yaitu sereh. VIII. Pembahasan Pada praktikum ini metode distilasi yang digunakan adalah distilasi uap (steam distillation). Prinsip kerja dari alat ini adalah menguapkan air dalam labu distilasi menjadi steam (uap). Uap melewati tumpukan daun sereh dan membawa minyak atsiri yang terdapat dalam daun sereh, lalu didinginkan. Proses pendinginan berlangsung dalam kondensor. Uap melewati pipa spiral di dalam kondensor dan pada bagian luar pipa spiral didinginkan menggunakan air pendingin dari bak penampung air pendingin. Uap yang sudah didinginkan berubah menjadi kondensat. Air pendingin dari kondensor dikembalikan ke bak penampung air pendingin. Pendinginan air dalam penampung air pendingin berlangsung secara alami. Dalam proses destilasi uap, semakin besar laju alir uap maka digusi uap pada permukaan bahan baku semakin baik dan menyebabkan hasil minyak atsiri menjadi optimal (Ma’sum dan Proborini, 2016). Berdasarkan Farmakope Edisi II bahwa syarat dari air aromatika yaitu tidak boleh berwarna dan berlendir serta memiliki bau dan rasa yang sesuai dengan bahan asalnya, dimana bahan yang digunakan adalah sereh. Berdasarkan hasil praktikum, air aromatika sereh yang dihasilkan tidak berwarna dan berlendir serta meiliki bau dan rasa sesuai dengan bahan sereh. Sehingga hasil praktikum yang diperoleh sesuai dengan ketentuan air aromatika Farmakope Indonesia.



IX.



Kesimpulan Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa pembuatan isolasi minyak atsiri dari sampel sereh (Cymbopogon citratus) menggunakan metode destilasi uap dengan prinsip pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Uap tersebut yang akan didinginkan sehingga kembali ke bentuk cairan.



X.



Daftar Pustaka 1. Ariyani, F., Setiawan, L. E., dan Soetaredjo, F. E. (2008). Ekstraksi Minyak Atsiri dari Tanaman Sereh dengan Menggunakan Pelarut Metanol, Aseton, dan n-Heksana. Jurnal Widya Teknik. 7 (2) : 124 – 133. 2. Ma’sum, Z dan Proborini, W. D. (2016). Optimasi Proses Destilasi Uap Essential Oil. Jurnal Reka Buana. 1 (2) : 105 – 109. 3. Slamet, Supranto, dan Riyanto. (2013). Studi Perbandingan Perlakuan Bahan Baku dan Metode Distilasi terhadap Rendemen dan Kualitas Minyak Atsiri Sereh Dapur (Cymbopogon citratus). ASEAN Journal of Systems Engineering. 1 (1) : 25 – 31.