Laporan Praktikum Ipa Lina Nurhidayati [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



LKPI LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SD PDGK 4107



DI SUSUN OLEH : Nama NIM Program Pokjar UPBJJ



: : : : :



LINA NURHIDAYATI 835987791 S.I PGSD Ipuh Bengkulu



UPBJJ BENGKULU FAKULTAS KEGURUAN DA ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA 2020.1



2



LKPI LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SD PDGK 4107



DI SUSUN OLEH : Nama NIM Program Pokjar UPBJJ



: : : : :



LINA NURHIDAYATI 835987791 S.I PGSD Ipuh Bengkulu



UPBJJ BENGKULU FAKULTAS KEGURUAN DA ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA 2020.1



i



LEMBAR PENGESAHAN Laporan Praktikum IPA di SD Dusun untuk memenuhi persyaratan dalam memenuhi mata kuliah Praktikum IPA di SD PDGK 4107, Universitas Terbuka Pokjar Ipuh, UPBJJ UT Bengkulu



Gajah Makmur, ......... 2020 Mahasiswi



LINA NURHIDAYATI NIM : 835987791



Supervisor,



................................



ii



SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Mahasiswa



: LINA NURHIDAYATI



NIM



: 835987791



Program Studi



: S.I PGSD



Dengan ini menyatakan bahwa laporan kegiatan praktikum IPA ini merupakan hasil karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiatisme atau pengutipan dengan caracara tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila kemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.



Ipuh, 21 Desember 2020 Yang membuat pernyataan



LINA NURHIDAYATI 835987791



iii



BIODATA



DATA MAHASISWA



Nama NIM Program Study Sekolah



: : : :



LINA NURHIDAYATI 835987791 S.I PGSD SDN 03 Malin Deman



: : : : :



OGA PUSPITA GMN, M.Pd,Si 19001539 Mts Negeri 2 Mukomuko 085273360758



DATA TUTOR/INSTRUKTOR



Nama NIP/ID Tutor Instansi Asal Nomor HP Alamat Email



iv



KATA PENGANTAR   Dengan mengucapkan rasa syukur kehaadirat Ilahi Rabbi, penulis merasa gembira dan  bahagia atas tersusunnya laporan Praktikum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD ini. Betapa maha besar Allah, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, yang selalu memberikan perlindungan, kasih sayang, dan berbagai ilmu pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan ini dengan baik. Profesi yang paling berperan dalam dunia pendidikan adalah guru, dengan kata lain guru mempunyai posisi vital dalam perkembangan kehidupan manusia yang dinamis ini. Untuk selanjutnya penulis merasa terbantu berkat adanya masukan, bantuan dan sumbangsihnya dalam memberikan masukan kepada penulis, sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Dan pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ribuan terimakasih kepada : 1. Yang terhormat Ibu Dr.Yumiati, M.Si selaku Kepala UPBJJ UT Bengkulu. 2. Yang terhormat Bapak Ibu Oga Puspitasari GMN, S.Pd, M.Pd, Si selaku Tutor Pembimbing dan Supervisor 1 yang mengarahkan dan membimbing saya dan mahasiswa lainnya. 3. Rekan-rekan seperjuangan Program S.I PGSD Pokjar Ipuh UPBJJ Universitas Terbuka Bengkulu yang telah memberikan semangan dan masukan kepada saya. 4. Suami saya tercinta Setiono, S.Pd yang telah memberikan dukungan penuh serta do’anya dalam menyelesaikan laporan ini. Penulis juga menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan perlu banyak lagi perbaikan. Maka dari itu penulis menerima kritik dan saran dari berbagai pihak guna dapat menyusun laporan ini menjadi lebih baik lagi dan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan. Amiinn,,



Ipuh, 21 Desember 2020



LINA NURHIDAYATI



v



DAFTAR ISI



LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................................. BIODATA................................................................................................................. KATA PENGANTAR.............................................................................................. DAFTAR ISI............................................................................................................. MODUL I : MAKHLUK HIDUP Kegiatan Praktikum 1 Ciri-ciri Makmhluk Hidup.................................................................................. Kegiatan Praktikum 2 Gerak Pada Tumbuhan........................................................................................ Kegiatan Peaktikum 3 Respirasi Pada Makhluk Hidup........................................................................... Kegiatan Praktikum Mandiri : Simbiosis I. Simbiosis Parasitisme.................................................................................... II. Simbiosis Mutualisme................................................................................... III. Simbiosis Mutualisme...................................................................................



i ii iii iv v



1 6 10 17 21 24



MODUL II : MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA Kegiatan Praktikum 1 : Ekosistem I. Ekosistem Darat........................................................................................... II. Ekosistem Perairan....................................................................................... III. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, Piramida Ekologi....................... Kegiatan Praktikum 2 : Pencemaran Lingkungan I. Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Allium Cepa).............................................................................................. II. Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan............................................. DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................



27 31 36



43 50 56



MODUL III : MAKANAN Kegiatan Praktikum 2 : Uji Makanan (Uji Karbohidrat, Lemak dan Protein) I. Uji Karbohidrat............................................................................................ 57 II. Uji Lemak.................................................................................................... 60 III. Uji Protein.................................................................................................... 64 MODUL IV : MAKANAN



vi



Kegiatan Praktikum 2 : Gerak I. Gerak Lurus Beraturan (GLB)..................................................................... II. Gerak Lurus Berubah Beratuan (GLBB)..................................................... Praktikum Mandiri : Pesawat Sederhana Kegiatan Praktikum 3 : Pesawat Sederhana I. Katrol........................................................................................................... II. Tuas.............................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................



69 74



79 86 90



MODUL 6 : GELOMBANG Kegiatan Praktikum 1: Jenis dan Bentuk Gelombang I. Jenis-jenis Gelombang................................................................................. 91 II. Sifat Pemantulan Gelombang....................................................................... 97 III. Gelombang Stasioner................................................................................... 101 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 107 MODUL 7 : LISTRIK DAN MAGNET Kegiatan Praktikum 1 : Kelistrikan I, Muatan Listrik................................................................................................. II, Arus dan Tenaga Listrik................................................................................. III, Energi Listrik................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................



108 112 118 122



MODUL 8 : OPTIK Praktikum Mandiri : Mata Kegiatan Praktikum 3 : Mata I, Bintik Buta....................................................................................................... 123 II, Iris (Pupil) Mata............................................................................................. 127 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 131 MODUL 9 : BUMI DAN ALAM SEMESTA Kegiatan Praktikum 2 : Panas Matahari I, Panas Matahari............................................................................................... 132 II, Gerhana.......................................................................................................... 137 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 141



1



MODUL 1 : MAKHLUK HIDUP Kegiatan Prakrikum 1 CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP A. Tujuan Penelitian Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal. B.  Dasar Teori Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan.Ciri-ciri tersebut membedakannya dari benda tak hidup atau benda mati. Ciri-ciri makhluk hidup adalah bernapas,perlu makan,bergerak terhadap rangsang,tumbuh dan berkembang C.  Alatdan Bahan 1.  Alat-alat tulis 2. Tabel pengamatan 3. Alam sekitar. D. Cara Kerja 1. Menyiapkan alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan 2. Pergi ke lingkungan sekitar lingkungan tempat tinggal 3. Menemukan lebih kurang 10 mahluk hidup ( 5 hewan dan 5 tumbuhan) 4. Mencatat kesepuluh jenis mahluk hidup tersebut kedalam lembar  pengamatan 5. Member tanda cek ( √ ) sesuai dengan cirri – cirri yang telah diamati pada tabel. E. Hasil Pengamatan Berdasarkan temuan makhluk hidup di lingkungan tempat tinggal dan sekitarnya, kami menemukan kurang lebih 10 makhluk hidup.



NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Ciri-ciri Makhluk Hidup CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP NAMA MAKHLUK HIDUP 1 2 3 4 5     Ayam     Kucing     Sapi     Kambing     Burung     Seledri     Putri Malu     tanaman cabe     Kakung     Pepaya



*) Keterangan : 1.    Bergerak dan Bereaksi Terhadap Rangsang 2.    Bernapas 3.    Perlu Makan 4.    Tumbuh



         



2



5.    Berkembang F. Pembahasan Ciri-ciri makhluk hidup: 1. Bernafas Mahluk hidup bernafas untuk bertahan hidup. Ketika bernafas, mahluk hidup mengambil oksigen ( zat asam ) dan mengeluarkan zat asam arang ( karbon dioksida ) serta uap air. 2. Tumbuh kembang Tumbuh   :  suatu proses bertambah besarnya ukuran makhluk hidup atau volume dan penambahan ukuran tidak kembali pada ukuran semula. Kembang :  proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan. 3. Perlu makan dan air Setiap mahluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap mahluk hidup mempunyaicara berbeda – beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada mahluk hidup lainnya. 4. Berkembang biak Berkembangbiak adalah cara memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. 5. Menanggapi rangsang Sesuatu yang ada di luar tubuh mahluk hidup merupakan rangsangan. Rangsangan dapat berupa cahaya, panas, bunyi, dingin, bau, sentuhan, gelap, dan terang. Mahluk hidup memiliki kemampuan menerima dan menanggapi rangsangan. G. Kesimpulan Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sebagai makhluk hidup. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakan dari benda tak hidup adalah dalam hal berkembangbiak, menerima dan member tanggapan terhadap rangsang, dapat tubuh kembang, perlu makan dan air, serta melakukan pernafasan H. Jawaban Pertanyaan 1. Iya benar, tumbuhan memenuhi ciri –ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang. Hal ini bisa dibuktikan apabila tanaman putri malu disentuh atau terkena rangsangan, daunnya akan menutup. 2. Persamaan dan perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan Perbedaan N Persamaan o. Tumbuhan Hewan 1 Sama sama          Tidak memiliki alat          Umumnya melakukan pernapasan khusus memiliki alat



3



pernapasan khusus          Mengambil dan            Mengambil dan mengeluarkan gas secara pasif mengeluarkan gas secara aktif Sama-sama          Dapat menyusun          Makan makhluk memerlukan makanan sendiri dari zat hidup lain makanan dan air – zat sederhana yang ada         Makanan diambil dilingkungannya dalam bentuk          Makanan diambil dalam padat dan cair bentuk gas dan cair Sama-sama dapat          Tumbuh kembang          Masa tertentu tumbuh dan berlangsung selama serempak pada berkembang hidupnya, ada di daerah seluruh bagian tumbuh tertentu tubuh          Bentuk tubuh menyebar         Bentuk tubuh dan bercabang, jumlah tertentu, jumlah bagian tubuh tak tentu bagian tubuh tertentu. Sama-sama dapat          Pembuahan terjadi di          Pembuahan dapat melakukan dalam alat terjadi di dalam perkembangbiakan perkembanganbiakan tubuh maupun luar secara kawin atau betina tubuh tak kawin          Umumnya jumlah anak          Umumnya jumlah banyak, tidak dipelihara anak terbatas induk dan dilindungi dipelihara dan induk dilindungi Sama-sama          Reaksi lambat, terbatas,         Reaksi terhadap menerima dan dan lebih pasif rangsang cepat, memberikan          Umumnya menetap atau simultan dan aktif tanggapan terhadap bergerak sebagian tubuh         Dapat berpindah rangsang tempat pernapasan



2



3



4



5



I. KESULITAN Susahnya mencari bahan yang akan di amati dan kondisi yang tidak stabil karena cuaca yang sangat ekstrim. J. FOTO/VIDIO PRAKTIKUM



Persiapan



GAMBAR KEGIATAN Alat dan bahan yang digunakan



4



1. 2. 3.



proses



Alat-alat tulis Tabel pengamatan Alam sekitar



Sapi juga, tumbuh, bergerak dan memerlukan makanan, tumbuh dan berkembang dengan cara beranak



Burung juga, tumbuh, bergerak dan memerlukan makanan, tumbuh dan berkembang dengan cara beranak



Kucing juga, tumbuh, bergerak, memerlukan makanan, dan berkembang dengan cara beranak



Cabe juga, tumbuh, bergerak, memerlukan makanan, dan berkembang dengan bijinya



5



Seledri juga, tumbuh, bergerak, memerlukan makanan, dan berkembang dengan bijinya



6



Kegiatan Praktikum  2 GERAK PADA TUMBUHAN A. Tujuan Penelitian 1. Mengamati gerak seismonasti 2.  Mengamati gerak niktinasti 3.  Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan B. Dasar Teori Gerak pada tumbuhan tidak mudah  kita amati kecuali beberapa tumbuhan tertentu yang melakukan niktisasi dan seismonasi. Gerak tubuh pada tumbuhan dibagi atas gerak taksis,nastidan tropisme C. Alat dan Bahan 1. Seismonasti dan niktinasti a. Tanaman putri malu b. Kotak karton atau kardus 1 buah c. Stop watch atau jam tangan 1 buah d. Alat-alt tulis dan Penggaris. 2. Geotropisme a. Pot berukuran kecil 2 buah b. Tanah yang subur secukupnya c. Biji cabe d. Air secukupnya D. Cara Kerja 1.  Seismonasti a. Menyediakan alat dan bahan b. melakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun – daun putri malu tersebut c. Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan 2.  Niktinasti a. Menyediakan 2 tanaman putri malu b. Memberi tanda A pada tanaman putri malu pertama dan B pada putri malu kedua c. Sedangkan tanaman putrimalu B ditutup dengan menggunakan kardus yang kedap cahaya dengan hati – hati agar tidak menyentuhnya .Biarkan tertutup selama kurang lebih setengah jam. d. Setelah setengah jam dibuka dengan hati-hati agar tidak tersentuh e. Mengamati yang terjadi pada putri malu B dan membandingkan dengan putri malu A f. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan 3. Gerak Tropisme (Geotropisme negatif)



7



a.



b. c. d. e.



Membuat dua buah pot tanaman cabe  dengan menanam 5 biji cabe dalam setiap pot yang telah diberi lubang pada alasnya Memberi label A untuk pot pertama dan B untuk pot kedua Meletakkan pot B secara horizontal, sedangkan pot A dibiarkan berdiri dan menyimpan keduanya di tempat terbuka Melakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama satu minggu Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja



E. Hasil Pengamatan 1. Seismonasti



2.



Gambar 2.1. Jenis sentuhan Pada Putri malu Tabel 2.1. Hasil Pengamatan Seismonasti Jenis sentuhan Reaksi



No . 1 2



Halus Sedang



3



Kasar



Daun menutup pelan Daun menutup agak cepat Daun menutup cepat sekali



Keterangan Reaksi lambat Reaksi agak cepat/srentak Reaksi cepat/spontan



Niktinasti Gambar 2.2. Niktinasti pada tanaman putri malu Tabel 2.2. Hasil pengamatan gerak Niktinasti No Putri malu Reaksi putri malu . Mula-mula Setengah jam kemudian 1 Disimpan di Daun segar Daun segar tanpa ada tempat terang tanpa  menutup yang menutup 2 Ditutup kardus Daun segar Daun menutup tanpa  menutup



3.      Geotropisme Negatif Gambar 2.3. Geotropisme negatif pada tanaman Tabel 2.3. Hasil pengamatan Geotropisme negatif Pengamatan Hari KeKeterangan Jenis Pot 1 2 3 4 5 6 7 A 5 5, 6 6,5 6,9 7,2 7,5 Lurus Ke atas 5 Tumbuh menuju arah 5, datangnya sinar matahari, B 5 5,9 6,4 6,8 7,2 7,4 5 batang membengkok ke atas



8



F. Pembahasan Gerak dan iritabilitas merupakan salah satu ciri makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan. Gerak pada hewan mudah diamati, sedangkan gerak pada tumbuhan tidak mudah diamati, kecuali tumbuhan putri malu yang melakukan niktinasti dan seismonasti. G. Kesimpulan Cepat lambatnya reaksi tumbuhan dalam menanggapi rangsang tergantung pada halus, sedang, dan kasarnya sentuhan. Tumbuhan tumbuh mengikuti arah datangnya sinar (rangsang cahaya) H. JawabanPertanyaan 1)     Contoh tanaman lain yang dapat melakukan gerak niktinasti selain putri malu adalah tanaman petai cina dan pohon turi. Karena proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan berdaun majemuk.Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai daun (anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor. Menurunnya tekanan turgor ini disebabkan karena pengaruh perubahan suhu. 2)      Gerak niktinasti terjadi karena pengaruh perubahan suhu, sedangkan gerak seismonasti terjadi karena pengaruh rangsangan sentuhan. I. KESULITAN DALAM PRAKTIKUM Dalam praktikum harus sangat jeli dalam meneliti karena bahan yang di teliti yaitu tumbuhan yang langka sehingga membutuhkan alat yang lengkap dan waktu yang lama. J. FOTO/VIDIO PRAKTIKUM



GAMBAR KEGIATAN



persiapan



Peralatan yang akan di gunakan untuk meneliti putri malu



Proses



Sentuhan sedang dan lembut



9



Di sentuh dengan kasar



TAHAP AKHIR



Daun segar tanpa  menutup Setengah jam kemudian Ditutup kardus Reaksi Daun segar tanpa  menutup Setengah jam kemudian Daun menutup Di letakkan tempat yang terang



Di letakkan di dalam ruangan kedap cahaya



Kegiatan Praktikum 3



10



 RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP Bernapas berarti memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen diangkut oleh darah ke sel-sel tubuh. Di dalam sel terjadi proses pembakaran bahan-bahan makanan oleh oksigen dan menghasilkan karbondioksida A. Tujuan Penelitian 1. Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen) 2. Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida. B. Dasar Teori Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas/melakukan respirasi.Ketika melakukan respirasi/pernapasan, makhluk hidup mengambil oksigen dari lingkungannya dan mengeluarkan karbondioksida serta uap air ke dalam lingkungannya. Oksigen di dalam tubuh makhluk hidup digunakan untuk proses pembakaran (oksidasi), dari proses ini akan dihasilkan energi yang akan digunakan untuk aktivitas hidup. C. Alat dan Bahan 1. Untuk respirasi memerlukan oksigen a.       Botol ukuran kecil 3 buah. b.      Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah. c.       Plastisin secukupnya. d.      Kapur sirih secukupnya. e.       Kapas secukupnya. f.       Jangkrik 1 ekor. g.      Kecambah secukupnya h.      Pipet tetes 1 buah. i.        Air yang diberi pewarna merah secukupnya. 2.     Untuk respirasi menghasilkan karbondioksida a.       Kapur sirih secukupnya b.      Air secukupnya c.       Botol selai 3 buah d.      Plastisin secukupnya e.       Sedotan limun 6 buah f.       Spidol 1 D. Cara Kerja 1. Respirasi memerlukan oksigen a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. b.  Memasukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya memasukkan kapas secukupnya. c. Masukkan kedelai yang sedang berkecambah kedalam botol yang telah diberi kapur sirih dan kapas pada langkah (2). Kemudian berilah label A pada botol tersebu



11



Memasukkan jangkrik ke dalam botol yang telah diberi kapas pada langkah (2).Kemudian berilah label B pada botol tersebut. e. Melapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin, kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin menutup mulut botol, sedotan air kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol. f. Merapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat dan rapi. g. Memberi label C pada respirometer buatan tanpa menggunakan makhluk hidup (sebagai kontrol). h. Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air yang diberi pewarna merah. i. Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang waktu 5 menit selama 5 kali pengamatan. j. Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (Tabel 3.1) 2. Respirasi menghasilkan karbondioksida a. Membuat air kapur jenuh. Larutkan kapur sirih kedalam lebih kurang 250 ml hingga jenuh. b. Biarkan air kapur mengendap hingga diperoleh air yang jernih c. Sedotlah air kapur jernih dengan selang plastik kecil d. Tuanglah air kapur jenuh pada botol (A), (B), (C) dengan ukuran yang sama. e.  Pasanglah perangkat percobaan yaitu sedotan, plastisin seperti gambar. f. Hisaplah udara dari botol (A) melalui sedotan limun, gunakan untuk bernapas. Selanjutnya hembuskan napas anda ke botol (B) melalui sedotan limun. g. Lakukan langkah tersebut berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi keruh. h. Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap respirometer. i. Tuangkan hansil pengamatan pada tabel pengamatan. d.



E. Hasil Pengamatan 1. Pernafasan memerlukan oksigen Tabel 3.1. hasil pengamatan Respirasi membutuhkan oksigen Keadaan Air Berwarna pada Respirometer, 5 menit: No Respirometer . Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima 1. A 0,1 0,2 0,3 0,5 0,5 2. B 0,4 0,7 0,9 1 1,05 3. C 0 0 0 0 0 2. Pernafasan mengeluarkan karbondioksida Gambar 3.5 percobaan Respirasi menghasilkan Karbondioksida Tabel 3.2. hasil pengamatan Respirasi menghasilkan Karbondioksida



12



Botol Percobaan A B C



Kondisi Mula-Mula Jernih Jernih Jernih



Kondisi Akhir Percobaan Jernih Keruh Keruh



F. Pembahasan a. Respirasi memerlukan oksigen 1. Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 0,1 cm untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,2cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,3cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat dan kelima respirometer menunjukkan angka yang sama yaitu 0,5cm. 2. Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer B (yang diisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,4 cm untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,7cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,9 cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat 1 cm dan 5 menit  kelima respirometer menunjukkan angka 1,05cm. 3. Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) tidak berjalan dan menunjukkan angka yang sama yaitu 0 ml baik pada waktu 5 menit pertama, kedua, ketiga, keempat maupun kelima. 4. Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 3.1 dapat kita amati bahwa cairan berwarna pada respirometer yang diisi makhluk hidup dapat berjalan/berpindah tempat hal ini menunjukkan adanya pergeseran/pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer, sedangkan cairan berwarna pada respirometer tanpa makhluk hidup tidak berjalan hal ini menunjukkan tidak adanya pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer. b.      Respirasi mengeluarkan Karbondioksida Dari percobaan diatas, kami telah membuat alat pernapasan sederhana yang bertujuan untuk membuktikan bahwa sistem pernapasan manusia menghasilkan gas karbondioksida. Berdasarkan percobaan yang telahdilakukan, proses pernapasan manusia menghasilkan karbondioksida. Hal ini dibuktikan oleh larutan kapur yang telah di uji yaitu air kapur yang jernih menjadi lebihkeruh setelah ditiup dengan selang atau sedotan.Pada proses pernapasan, oksigen yang dihirup pada saat menarik napas akanberdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh hemoglobin untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein. Hasil pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi pernapasan berupa pengolahan O2 menjadi energy dan penglepasan



13



CO2 tersebut dilakukan di dalam sel dan terjadi pada bagian yang disebut mitokondria. Udara hasil pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air). Oleh karena itulah, apabila kita mengembuskan napas di kaca akan terbentuk titiktitik air.Pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada manusia, alveolus yangterdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas. Pada udara pernapasan ada udara yang masuk dan ada udara yang dikeluarkan. Susunan atau komposisi udara yang masuk dan udara yang dikeluarkan dalam pernapasan berbeda-beda. Perbedaan komposisikandungan gas dalam udara terdiri atas nitrogen79,01 %, oksigen 20,95 %, carbondioksida 0,04 % dan sisanya adalah gas- gas lain. Sedangkan komposisi gas yang keluar dari udara yang dipernapaskan terdiri dari nitrogen 79,6 %, oksigen 18,6 %, dan karbondioksida 4,0 %. Manusia membutuhkan suply oksigen secara terusmenerus untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut. G. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk hidup pasti melakukan respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi, makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah dapat dibuktikan bahwa setelah kita menghirup oksigen akan dihembuskan karbon dioksida, hal ini ditunjukkan pada perubahan air kapur yang awalnya jernih kemudian berubah menjadi keruh setelah berikatan dengan karbondioksida. Warna kapur yang keruh itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan karbondioksida. H. Jawaban Pertanyaa 1.  Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk mengikat   sehingga   yang dikeluarkan jangkrik setelah melakukan respirasi/pernapasan bereaksi dengan kapur sirih. 2.          Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A) bergerak dan (B) tidak bergerak. Hal ini disebabkan karena respirometer (A) diisi dengan makhluk hidup (jangkrik) sedangkan kita semua mengetahui bahwa setiap makhluk hidup melakukan respirasi. Pada saat melakukan respirasi makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Dengan demikian, tetesan pewarna (eosin) pada respirometer (A) bergerak disebabkan karena adanya pergerakan/pergeseran udara (oksigen) di dalam respirometer. Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (B) tidak bergerak karena tidak ada makhluk hidup di dalam respirometer sehingga tidak terjadi respirasi di dalamnya akibatnya udara di dalam respirometer (B) tidak bergerak dan tetesan pewarna (eosin) pada respirometer (B) pun tidak ikut bergerak. 3.         Air kapur yang paling keruh didapatkan dpada botol (B), karena pada udara hasil pernapasan dari hisapan udara di botol (A) banyak mengandung CO2. Karena terdapat endapan garam pada air kapur. Ketika air kapur



14



(Ca(OH)2) direaksikan dengan CO2 yang dihasilkan oleh ekspirasi pernapasan kita akan menghasiulkan garam (CaCO3) dan air (H2O). Garam inilah yang menyebabkan air kapur menjadi keruh.



I. SARAN MASUKAN (KESULITAN) Susah mencari alat yang digunakan untuk praktikum seperti oksigen dan membutuhkan kacang yang bersih agar dapat tumbuh. J. FOTO / VIDIO PRAKTIKUM



15



Persiapaan



Alat dan bahan yang di gunakan



dalam



proses



penelitian respirasi 1. Untuk respirasi memerlukan oksigen a.       Botol ukuran kecil 3 buah. b.      Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah. c.       Plastisin secukupnya. d.      Kapur sirih secukupnya. e.       Kapas secukupnya. f.       Jangkrik 1 ekor. g.      Kecambah secukupnya h.      Pipet tetes 1 buah. i.        Air yang diberi pewarna merah secukupnya. 2.     Untukrespirasi menghasilka n karbondioksida a.       Kapur sirih secukupnya b.      Air secukupnya c.       Botol selai 3 buah d.      Plastisin secukupnya e.       Sedotan limun 6 buah f.       Spidol 1



Kapur sirih dengan air dan PROSES



diberi



oksigen



perubahan warna



terjadi



16



No .



Keadaan Air Berwarna pada Respirometer, 5 menit: Respirometer Pertama



Kedua



Ketiga



Keempat



Kelima



1.



A



0,1



0,2



0,3



0,5



0,5



2.



B



0,4



0,7



0,9



1



1,05



0



0



0



0



3.



C



0



TAHAP AKHIR



Tahap akhir dari respirasi



 



Kegiatan Praktikum Mandiri : SIMBIOSIS



17



1.



SIMBIOSIS PARASITISME A.   Tujuan    :   Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar B. Alat dan Bahan  :           1. Alat-alat tulis 2. Tabel pengamatan 3. Lingkungan sekitar C. Teori Dasar         :  Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti kehidupan.Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup berdampingan.Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis.Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion.Parasitisme adalah di mana pihak yang satu mendapat keuntungan dan merugikan pihak lainnya D. Cara Kerja         : 1. Siapkan alat-alat tulis dan table pengamatan yang diperlukan 2.  Pergilah ke lingkungan yang ada disekitar tempat tringgal anda, jika ada pergilah ke kebun atau hutan terdekat. 3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi anatara heawan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan. 4. Temukan sedikitnya 5 hubungan yang terjadi! 5. Tuliskan hasil identifikasi anda pada Lembar Kerja. E. Data Pengamatan :           Gambar 2.1. Contoh Simbiosis Parasitisme Tabel. 1.1. Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme Jenis No hubungan parasitisme



1



Parasitisme



Pihak yang dirugikan Jenis makhluk hidup Pohon Mangga



2



Tanaman Pagar



3



Tanaman Jambu air



4



Kucing



Jenis kerugian Diambil makanan Diambil makananny a Diambil makananny a Dihisap



Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk hidup



Jenis keuntungan



Benalu



Mendapat makanan



Tali Putri



Mendapat makanan



Ulat



Mendapat makanan



Kutu



Mendapat  makanan



18



5



Manusia



darahnya Dihisap darahnya



Kutu



Mendapat makanan



F. Pembahasan : Benalu (Loranthus, suku Loranthaceae adalah sekelompok tumbuhan parasit yang hidup dan tumbuh pada batang (dahan) pohon tumbuhan lain. Benalu dapat dijumpai dengan mudah pada pohon-pohon besar di daerah tropis.Biji tumbuhan ini pada buahnya menghasilkan getah seperti lem berbentuk jeli yang lengket. Penyebaran tumbuhan ini terjadi dibantu oleh burung, apabila burung memakan buah dan bijinya lalu mengekskresikan pada dahan pohon, bijinya yang lengket akanmenempel pada dahan pohon selanjutnya akan berkecambah dan benalu muda mulai tumbuh. Pada pohon jambu air dan pohon mangga, benalu dan tali putri sebagai pohon parasit akan memperoleh makanan dari pohon inangnya (pohon tempat benalu/taliputrihidup). Kutu yang ada pada kucing akan menghisap darah kucing dan kutu yang ada pada rambut manusia akan hidup dengan cara menghisap darah manusia. G.  Kesimpulan Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa makhluk hidup hidup yang bersifat parasit akan mendapatkan keuntungan dan akan merugikan merugikan pihak yang lain. Sebagai contoh yang mudah di temukan  adalah benalu pada pohon mangga dan pada pohon-pohon lainnya, putri malu pada inangnya, kutu akan mendapatkan makanan dari kucing/hewan lain yang dihinggapinya, kutu akan menghisap darah pada kepala manusia atau cacing akan memakan makanan yang ada dalam perut manusia. H. Pertanyaan dan Jawaban 1. Apakah hubungan kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan parasitisme? Jawab : Ya,  Karena dalam hal ini kutu mendapatkan makanan yang banyak dari anjing sedangkan anjing dirugikan yaitu rusaknya bulu pada anjing 2. Di antara hubungan parasitisme yang anda temukan ,adakah yang menyebabkan kematian pada inangnya? Jawab : Ya,   Terutama pada tumbuhan mangga apabila benalu didiamkan maka dia akan memakan tumbuhan inangnya sehingga tumbuhan tersebut akan layu,kering dan mati.



I. KESULITAN PRAKTIKUM Susah mencari bahan yang di gunakan. J. FOTO/VIDIO PRAKTIKUM



19



GAMBAR KEGIATAN PERSIAPAN



Bahan dan alat yang akan di gunakan untuk penlitian praktik IPA



PROSES



-Kutu menyerang manusia denganmenghisap darah di kepala -pohon yang di tempeli benalu lamalama pohon akan mati - Ulat yang makan tumbuhan daun ulat kenyang namun daun jadi rusak



TAHAP AKHIR No



Jenis hubungan parasitism e



Pihak yang dirugikan



Pihak yang diuntungkan



Jenis makhluk hidup



Jenis kerugian



Jenis makhluk hidup



Jenis keuntungan



Pohon Mangga



Diambil makanan



Benalu



Mendapat makanan



2



Tanaman Pagar



Diambil makanannya



Tali Putri



Mendapat makanan



3



Tanaman Jambu air



Diambil makanannya



Ulat



Mendapat makanan



1



Parasitisme



Satu pihak yang menguntungkan dan satu pihak di rugikan



20



4



Kucing



Dihisap darahnya



Kutu



Mendapat  makanan



5



Manusia



Dihisap darahnya



Kutu



Mendapat makanan



II.     SIMBIOSIS KOMENSALISME A.  Tujuan Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar



21



B. Alat dan Bahan a. Alat tulis b. Lembar pengamatan c. Lingkunagn sekitar C. Cara Kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Pergi ke lingkungan sekitar 3. Mengidentifikasi beberapa jenis Simbiosis Komensalisme 4. Menemukan 3 hubungan yang terjadi 5. Menulis identifikasi pada lembar kerja 6. Menganalisis makhluk hidup mana yang diuntungkan dan mana yang tidak diuntungkan dan juga dirugikan 7. Menuangkan hasil dengan melengkapi table D. DasarTeori Simbiosis berasal dari bahasa Yunani : syn “dengan” dan biosis “hidup”, yang artinya adalah dekat dan sering-interaksi jangka panjang antara biologis yang berbeda species (Bennett,1877). Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion. Hubungan simbiotik termasuk asosiasi di mana satu pasangan hidup di dalam yang lain. Atau simbiosis bisa diartikan hubungan timbal balik antara organisme yang berbeda: Simbiosis dibedakan menjadi 3 yaitu : 1. Simbiosis Parasitisme 2. Simbiosis Komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis, di mana suatu spesies makhluk hidup diuntungkan, sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan ataupun dirugikan. 3. Simbiosis Mutualisme E. Hasil Pengamatan



Jenis hubungan Komensalisme Tanaman anggrek pohon inangnya



Pihak yang diuntungkan Jenis Makhluk Jenis Hidup Keuntungan dengan Tanaman Aggrek (Tumbuhan)



Mendapatkan tempat tinggal



Tanaman paku tanduk rusa Paku Tanduk Rusa Mendapatkan dengan pohon inangnya (Tumbuhan) tempat tinggal



Jenis Makhluk Hidup yang tidak untung juga tidak rugi Pohon (inangnya) Tumbuhan (Pohon)



Tabel. 1.2. Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme F. Pembahasan Simbiosis komensalisme merupakan hubungan antara  2 makhluk hidup dimana pihak yang satu diuntungkan sedangkan pihak yang lain tidak diuntungkan dan tidak dirugikan. Seperti pada contoh diatas berikut alasannya: 1. Tanaman Anggrek dengan pohon inangnya



22



Tanaman anggrek biasanya hidup pada pohon yang tinggi untuk mendapat cahaya, sehingga dapat melakukan fotosintesis sendiri. Akar tanaman adalah akar epifit, yaitu mengembangkan akar sekulen dalam melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh tetapi tidak merugikan pohon inangnya. 2. Tanaman paku tanduk rusa dengan pohon inangnya. Tanaman tanduk rusa biasanya digunakan sebagai tanaman hias yang ditempelkan pada batang pohon. Tanaman tanduk rusa memiliki sifat yang sama dengan tanaman anggrek, yaitu tidak menyerap makanan dari tanaman inangnya. G. Kesimpulan Simbiosis komensalisme merupakan pola interaksi antara makhluk hidup dimana salah satu simbion mendapat keuntungan sedangkan simbion yang satunya lagi tidak mendapatkan keuntungan juga tidak mengalami kerugian. H. JawabanPertanyaan Hubungan komensalisme dalam kadar tertentu tidak menimbulkan kerugian, seperti pada tanaman anggrek dengan pohon inangnya. Anggrek menempel pada inangnya hanya untuk tempat hidup, bukan untuk mengambil sari-sari makanan pohon inangnya I. KESULITAN MASALAH PALTIKUM Lumayan susah utuk melakuan penelitian pada hewan disekitar J. FOTO/VIDIO PRAKTIKUM



GAMBAR KEGIATAN persiapan



Alat dan bahan untuk meneliti



23



Proses



No .



1



2



Jenis hubungan Komensalism e



Tanaman anggrek dengan pohon inangnya Tanaman paku tanduk rusa dengan pohon inangnya



Tanduk rusa menempel pada pohon Sehingga pohon dan tanduk rusa saling mengunungkan juga tidak merugikan.



Pihak yang diuntungkan Jenis Makhluk Jenis Hidup Keuntunga n



Tanaman Aggrek (Tumbuhan)



Mendapatka n tempat tinggal



Paku Tanduk Ru sa (Tumbuhan)



Mendapatka n tempat tinggal



Jenis Makhluk Hidup yang tidak untung juga tidak rugi Pohon (inangnya ) Tumbuha n (Pohon)



Di antara tumbuhan tersebut satu menguntungkan namun yang satu tidak menguntungkan namun tidak rugi.



Tahap akhir III.     SIMBIOSIS MUTUALISME Tujuan Mengamati Simbiosis Mutualisme pada lingkungan sekitar. B. Alat dan Bahan 1. Alat tulis 2. Lembar Pengamatan 3. Lingkungan Sekitar C. Cara Kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Pergi ke lingkungan sekitar 3. Mengidentifikasi beberapa Simbiosis Mutualisme A.



24



4. 5. 6. 7.



Menemukan 3 hubungan Simbiosis Mutualisme Menulis identifikasi pada lembar kerja Jenis keuntungan apa saja yang diperoleh pada setiap spesies Menuangkan hasil pada lembar kerja



Dasar Teori Simbiosis berasal dari bahasa Yunani : syn “dengan” dan biosis “hidup”, yang artinya adalah dekat dan sering-interaksi jangka panjang antara biologis yang berbeda species (Bennett,1877). Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion. Hubungan simbiotik termasuk asosiasi di mana satu pasangan hidup di dalam yang lain. Atau simbiosis bisa diartikan hubungan timbal balik antara organisme yang berbeda. Simbiosis dibedakan menjadi 3 yaitu : 1. Simbiosis Parasitisme 2. Simbiosis Komensalisme 3. Simbiosis Mutualisme adalah hidup bersama di antara dua spesies makhluk hidup, dimana kedua spesies tersebut mendapatkan keuntungan. E. Hasil Pengamatan D.



Tabel Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme N Jenis Pihak I yang diuntungkan o hubung Jenis Jenis Keuntungan an Makhluk Simbiosi hidup s 1 Jamur Jamur Mendapatkanmaka dan nan Ganggan g    Bunga Bunga Dibantu proses 2 dengan penyerbukannya  Lebah 3 Bungan Bunga Membantu proses dan (Tumbuha penyerbukan Kupun) kupu F.



Pihak II yang diuntungkan Jenis Jenis Keuntungan Makhlu k hidup Gangga ng



Mendapatkan mineral dan air



Lebah



MendapatkanMaka nan



KupuMendapatkanmaka kupu nan (Hewan)



Pembahasan Simbiosis mutualisme adalah simbiosis yang menguntungkan kedua simbion, simbion yang menguntungkan kelangsungan kedua simbion tersebut. Berikut uraian pengamatan dari simbiosis mutualisme: - Jamur dengan Ganggang Gambar Jamur dengan Ganggang Hijau Jamur mendapatkan makanan dari hasil fotosintesis ganggang, sedangkan ganggang mendapatkan air dan mineral tanah dari jamur - Bunga dengan Lebah



25



-



G.



Bunga dibantu penyerbukan oleh lebah dan lebah menghisap madu dari bunga. Bunga dan Kupu-kupu Kupu-kupu mendapatkan nectar pada bunga sebagai makanannya. Sedangkan bunga dapat melakukan proses penyerbukan dibantu oleh kupukupu.



Kesimpulan Simbiosis mutualisme merupakan simbiosis yang saling menguntungkan. Tidak ada pihak yang dirugikan dari kedua simbion. Karena salah satu simbion memerlukan simbion lain untuk melakukan proses untuk kelangsungan hidupnya.



Jawaban Pertanyaaan Contoh simbiosis mutualisme yang terjadi pada tubuh manusia adalah bakteri E. Coli dalam usus besar manusia yaitu untuk membantu proses pembusukan sisa pencernaan, sedangkan bakteri E. Coli mendapatkan makanan. I. Kesulitan atau keluhan Susahnya mencari tumbuhan yang ada di sekeliling lingkungan terdekat. J. FOTO/VIDIO PRAKTIKUM H.



GAMBAR KEGIATAN



26



Tahap awal



Alat dan bahan yang akan digunakan untuk menrliti sebuah praktikum ipa tentang simbiosis mutualaisme 1. 2. 3.



kupu-kupu yang menghisap madu pada bunga sehingga menjadikan bunga dapat menembangkan proses bunga menjadi buah di antara 2 makhluk hidup tersebut saling menguntungkan -Jamur dan ganggang yang saling menguntungkan sama – sama hidup di suatu tempat yang sama



Proses



Tahap akhir N o



Jenis hubunga n Simbiosi



Alat tulis Lembar Pengamatan Lingkungan Sekitar



Pihak I yang diuntungkan Jenis Jenis Keuntungan Makhluk hidup



Jenis Makhluk hidup



27



MODUL 2 : MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA KEGIATAN PRAKTIKUM 1 EKOSISTEM I, EKOSISTEM DARAT A. Tujuan Penelitian Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan darat buatan B. Dasar teori Ekosistem darat adalah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.Terdiri dari ekosistem darat alami dan ekosistem darat buatan. Ekosistem darat terdiri dari komponen abiotik dan biotik.komponen abiotik tersebut terdiri dari bahan onorganik,dan organic dan kondisi alam/iklim serta komponen biotiknya seperti produsen (tumbuhan), konsumen (hewan), dan dekonposer (pengurai) yang saling berinteraksi. C. ALAT DAN BAHAN 1. Seperangkat alat tulis 2. Loup/kaca pembesar 3. Barometer 4. Lingkungan sekitar D. CARA KERJA 1.



Tentukan ekosistem darat disekitar tempat tinggal atau sekolah tempat anda mengajar yang kita akan amati komponen-komponennya.



2.



Setelah anda temukan tempatnya,kemudian amati komponen-komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan,angina,jenis/ warna tanah.



3.



Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer,sementara untuk mengetahui



keadaan



pencahayaan



,angin,atau



tanah



anda



dapat



memperkirakan saja. 4.



Catat semua data pada table 2.1 dalam lembar kerja di belakang modul ini.



5.



Setelah



mengamati



komponen



abiotik,anda



perhatikan



komponen



biotiknya.Catat semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut. 6.



Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.jika dapat lengkapi dengan nama lengkapnya.



7.



Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang anda temui di ekosistem tersebut ,baik yang tetap maupun yang hanya singgah(hewan terbang).



28



8.



Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di tanah,atau pada sela-sela daun/batang,gunakan jika perlu.



9.



Semua data dicatat pada table 2.2 dalam lembar kerja di belakang modul ini.



10. Sebagai pembanding,tentukan semua ekosistem darat buatan yang ada di seitar tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar anda. 11. Lakukan semua kegiatan dari no2 samapai no 8 seperti di atas.Kemudian semua data di catat pada table 2-3 dan table 2-4 dalam lembar kerja di belakang modul ini. 12. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut E. HASIL PENGAMATAN Tabel 2.1 Komponen abiotik ekosistem darat alami N



Komponen Abiotik



Kondisi/keadaan



O 1 2 3 4 5



Suhu udara Angin Cahaya Tanah Kelembapan udara



Sedang Sedang Cukup Warna hitam Tinggi



Tabel 2.2 Komponen biotik ekosistem darat alami N



Jenis tumbuhan



Jenis hewan



Pengurai



O 1 2 3 4 5



Senggani Putri malu Rumput teki Alang-alang Lumut



Belalang Semut Kupu-kupu Elang ulat



Jamur cacing bakteri



Tabel 2.3 Komponen abiotic ekosistem darat buatan



29



N



Komponen biotik



Kondisi/keadaan



O 1. 2. 3. 4. 5.



Cahaya matahari Angina Pupuk Suhu udara Tanah



Cukup Sedang Cukup Sedang Berwarna hitam



Tabel 2.4 Komponen biotik ekosistem darat buatan N



Komponen biotik



Kondisi/keadaan



Pengurai



O 1. 2. 3. 4. 5.



Tebu Jagung Serai Kunyit Lengkuas



Kupu-kupu Semut Belalang Ayam Jangkrik



bakteri Cacing jamur



F. PEMBAHASAN Dari hasil pengamatan pada tabel 2.1 tentang komponen abiotik ekosistem darat dapat diuraikan bahwa komponen abiotik darat alami yaitu terdiri dari pencahayaan yang cukup,tanah yang berwarna hitam,dengan keadaan angin yang sedang,suhu udara sedang dan kelembapan udara yang tinggi. Selain komponen abiotik terdapat juga komponen biotik yang terdapat pada tabel 2.2 yang mana komponen biotiknya terdiri dari jenis tumbuhan rumput teki,putri malu,alang-alang,lumut dan senggani sedangkan jenis hewannya yaitu belalang,kupu-kupu,semut,elang,dan ulat. Dari hasil pengamatan pada tabel 2.3 tentang komponen abiotik darat buatan komponen abiotiknya terdiri dari cahaya matahari yang cukup,angina yang sedang,pupuk yang cukup,suhu udara sedang dan tanah berwarna hitam. Sedangkan komponen biotik ekosistem darat terdiri dari jenis tumbuhan tebu,jagung,serai,kumyit,



dan



lengkuas



kupu,semut,ulat,belalang,ayam dan janktik F. KESIMPULAN



.Dan



jenis



hewan



yaitu



kupu-



30



Dari hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa,komponenkomponen pendukung ekosistem darat terbagi atas dua komponen penyusun yaitu komponen abiotik dan komponen biotik G. KESULITAN YANG DI ALAMI:SARAN DAN MASUKAN Kesulitan yang di alami selama proses pengamatan yaitu kondisi cuaca yng tidak menentu.Sering mengalami cuaca hujan bercampur petir. K. FOTO PRAKTIKUM Tahap awal/ pembukaan



Persiapan alat dan bahan 1. Lingkungan sekitar 2. Tabel pengamatan ekosistem darat alami 3. Lup/kaca pembesar 4. barometer



Proses kegiatan



Peroses mengamati komponen biotik dan abiotik ekosistem darat alami yaitu padang rumput.



Tahap akhir



Mencatat hasil pengamatan komponen abiotic ekosistem darat alami seperti: Suhu sedang, angina sedang, cahaya cukup, tanah hitam, kelembapan udara tinggi.



31



Komponen biotik jenis hewan seperti: Belalang, semut, kupu-kupu, elang dan ulat. Sedangkan jenis tumbuhannya seperti: senggani, putri malu, rumput teki, alang-alang dan lumut. Pengurai yaitu: jamur, cacing, bakteri.



II, EKOSISTEM PERAIRAN A. TUJUAN PENELITIAN Mengamati komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem perairan B. TEORI DASAR



32



Ekosistem perairan adalah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa perairan yang mana didalam ekosistem tersebut semua organisme berintraksi dengan baik bersama lingkunagnnya. Dalam ekosistem perairan terdapat komponen biotik dan komponen abiotik



yang



mana



komponen



abiotiknya



meliputi



:



udara,air,tanah,cahaya,dan kadar garam,sedangkan komponen biotiknya meliputi makhluk hidup yang hidup diekosistem tersebut baik itu tumbuhan maupun hewan C. Alat dan Bahan 1.



Alat tulis



2.



Luop/kaca pembesar



3. Baromete 4. Termometer 5.



Lingkungan sekitar



D. CARA KERJA 1. Tentukan satu ekosistem perairan alam atau buatan yang ada disekitar tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar anda. 2. Amati kemponen abiotiknya seperti pada percobaan 1 diatas. Catat semua data pada tabel 2.5 dalam lembar kerja dibelakang modul ini. 3. Amati pula biotiknya seperti percobaan 1. Catat data yang diperoleh pada tabel 2.6 dalam lembar kerja dibelakang modul ini. 4. Buatlah kesimpulan secara singkat. E. HASIL PENGAMATAN Tabel 2.5 Komponen abiotik perairan No 1. 2. 3. 4. 5.



Komponen Abiotik Tanah Air Cahaya Suhu Kadar garam Tabel 2.6



Kondisi/keadaan Berwarna hitam Jernih/banyak Cukup Rendah Rendah



Komponen biotik ekosistem perairan



33



No 1. 2. 3. 4. 5.



Jenis Tumbuhan Padi Genjer Kangkumg Enceng gondok Rumput F.



Pengurai Bakteri Cacing



JAWABAN PERTANYAAN



Perbedaan perairan



Jenis Hewan Ikan nila Katak Tikus Keong Ulat



yang jelas nampak jelas antara ekosistem darat



dengan



yaitu : 1. Komponen abiotik paling utama ekosistem darat adalah tanah, sedangakan komponen abiotik yang utama pada ekosistem adalah air. 2. Penyusun komponen biotik pada ekosistem darat adalah makhluk hidup yang bisa bertahan hidup di daratan,sedangkan penyusun komponen biotik pada ekosistem perairan merupakan makhluk hidup yang hidupnya di air dan ada pula makhluk hidup yang dapat hidup di air dan di darat yaitu hewan amfibi. G. PEMBAHASAN Dari hasil pengamatan pada tabel 2.5 komponen abiotik ekosistem perairan yaitu tanah yang berwarna hitam,air yang jernih, suhu rendah,kadar komponen



garam biotik



rendah,serta



yang



terdapat



cahaya pada



yang



cukup.sedangakan



ekosistem



perairan



yaitu



padi,genjer,kangkung,enceng gondok dan rumput.sedadangakn jenis hewannya ikan nila,katak,tikus,ulat dan keong. Serta pengurainya yaitu bakteri,cacing H. KESIMPULAN Ekosistem perairan buatan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya Jika disuatu ekosistem darat komponen abiotiknya yang paling utam adalah tanah, maka ekosistem perairan komponen abiotik yang paling utama adalah air. I. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN Kesulitan yang di alami dalam proses pengamatan adalah cuaca yng tidak menentu dan sangat ekstrim dalam meneliti



34



J.



FOTO PRAKTIKUM



Tahap awal



Persiapan alat dan bahan 1. Lingkungan sekitar 2. Tabel pengamatan ekosistem perairan 3. Lup/kaca pembesar 4. barometer



Kegiatan proses



Proses mengamati komponen abiotic dan biotik ekosistem perairan buatan yaitu sawah



Tahap akhir/ hasil



Mencatat hasil pengamatan ekosistem perairan buatan komponen biotik dan abiotic seperti: tanah berwarna hitam, air jernih/banyak, cahaya cukup, suhu rendah, kadar garam rendah. Sedangkan jenis hewan yaitu ikan nila, katak, tikus, keong, ulat. Jenis tumbuhannya yaitu: padi, genjer, kangkung, eceng gondok, dan rumput. Pengurai yaitu: bakteri dan cacing.



35



III, RANTAI MAKANAN,JARING-JARING MAKANAN,PIRAMIDA EKOLOGI A. TUJUAN PERCOBAAN Menetukan rantai makanan ,jarring-jaring makanan dan pyramida ekologi dalam ekosistem darat dan ekosistem perairan. B. . ALAT DAN BAHAN 1. Alat tulis 2. Lingkungan sekitar C.



TEORI DASAR Aliran energi yang terdapat dalam suatu ekosistem dari tumbuhan sebagai



produsen menuju berbagai organisme sebagai konsumen terjadi melalui proses berurutan memakan dan dimakan yang dikenal dengan istilah rantai makanan. D.



CARA KERJA a. Ekosistem darat



36



1. Perhatikan data pada tabel 2.2 dan tabel 2.4 dari percobaan 1(pilih salah satu) .buatlah bagan rantai makanan pertama dari komponen biotiknya mulai dari tumbuhan sebagai produsen pada urutan pertamanya. 2. Tentukan jenis hewan pertamanya sebagai konsumen 1 (Herbivor)pada urutan kedua.selanjutnya,tentukan



jenis



hewan



kedya



sebagai



konsumen



11(karnivor)pada urutan ke111,dan seterusnya. 3. Buat beberapa bagan rantai makanan sesuai dengan urutanya,sehingga semua jenis tumbuhan maupun hewan yang ada sudah terdapat di dalamnya. 4. Dari beberapa rantai makanan yang sudah ada dan saling berinteraksi , buatlah jaring-jaring maanannya. 5. Bagan semua rantai makanan dan jaring-jaring makanan dibuat pada gambar 2.1 dan gambar 2.2 dalam lembar kerja di belakang modul ini. 6. Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini,kelompokan komponen bitiknya kedalam tingkat tropik.Catat data tersebut pada tabel 2.7 dalam lembar kerja di belakang modul ini. 7. Dari data pada tabel 2.7 buatlah bagan piramida ekologinya,berdasarkan kelompok tingkat trofik komponen biotiknya pada tabel 2.3 dalam lembar kerja di belakang modul ini. b. Ekosistem Perairan 1. Untuk ekosistem perairan , buatlah bagan rantai makanan dan jaring-jaring makanannya berdasarkan data pada tabel 2.6 caranya sama seperti yang di lakukan pada ekosistem poin 1-4. 2. Bagan semua rantai makanan dan jaring-jaring makanan di buat pada gambar 2.4 dan gambar 2.5 dalam lembar kerja di belakang modul ini. 3.



Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini,kelompokan komponen biotiknya kedalam tingkat trofik.catat data tersebut pada tabel 2.8, dalam lembar lembar kerja di belakang modul ini.



4. Dari data pada tabel 2.8 buatlah bagan pitramida ekologinya pada gambar 2.6 dalam lembar kerja di belakang modul ini. 5. Buatlah kesimpulan mengennai rantai makanan , jaring-jaring makanan maupun bagan piramida ekologinya dari kedua tipe ekosistem ini.



37



E. HASIL PENGAMATAN 1. Ekosistem Darat Rantai makanan I Rumput



belalang



(produsen)



ayam



(konsumen I)



elang



(konsumen II)



(konsumen III)



Rantai makanan II Pohon tebu (produsen)



ulat



burung



(konsumen I)



elang



(konsumen II)



(konsumen III)



Rantai makanan III Pohon jagung (produsen) Rumput



ulat



ayam



(konsumen I)



ular



(konsumen II)



belalang



Pohon jagung



(konsumen III)



ayam



ular



burung



Pohon tebu



ulat



katak



elang



Gambar 2.1 Bagan jaring-jaring makanan pada ekosistem darat Tabel 2.7 Tingkat trofik komponen pada ekosistem darat No 1 2 3



1 Rumput Pohon jagung Pohon tebu



Tingkat trofik 2 3 belalang Ayam Ulat Burung katak



Pengurai 4 Ular Elang



Bakteri



38



Tingkat Trofik IV Ular/elang Tingkat trofik III Ayam/ burung Tingkat trofik II Belalang/ ulat Tingkat trofik I



Rumput/ pohon jagung/ pohon tebu Gambar 2.3 Bagan piramida ekologi pada ekosistem darat



1. Ekosistem perairan Rantai makanan I  Alga sebagai produsen di makan oleh ikan (I)  Ikan di makan oleh burung bangau (II)  Burung bangau di makan oleh buaya (III) Rantai makanan II  Alga sebagai produsen di makan oleh serangga air (I)  Serangga air di makan oleh katak (II)  Katak di makan ular (III) dan Ular di makan elang (IV) Rantai makanan III  Fiptoplankton sebagai produsen di makan ikan (I)  Ikan di makan oleh ular (II)  Ular di makan oleh elang (III) (1)



(2)



Alga



ikan



bangau



buaya



(produsen)



(konsumen I)



(konsumen II)



(konsumen III)



Alga



Serangga air



katak



Ular



Elang



39



(3)



(produsen)



(konsumen I)



(konsumen II)



(konsumen III)



Fiptoplankto



ikan



ular



elang



(konsumen I)



(konsumen II)



(konsumen III)



(konsumen IV)



n (produsen)



Gambar 2.4 Bagan rantai makanan pada ekosistem perairan bangau



ikan



alga



ular katak



fitoplankton



elang Serangga air



Gambar 2.5



buaya



Bagan jaring-jaring makanan anda ekosistem perairan No 1 2 3



1 Alga Fitoplankton



Tingkat trofik 2 3 Ikan Bangau Serangga air Katak



Pengurai 4 Ular Elang Buaya



Bakteri



Tabel 2.8 Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem perairan Tingkat Trofik IV Ular/elang/buaya Tingkat trofik III bangau/ katak Tingkat trofik II Ikan/ serangga air



40



Tingkat trofik I



alga / fitoplankton Gambar 2.6 Bagan piramida ekologi pada ekosistem perairan



F.



JAWABAN PERTANYAAN 1. Komponen yang sama yang terdapat di dalam ekosistem darat dan perairan adalah komponen abiotiknya yaitu air, tanah, suhu, angina, dan cahaya. Hanya saja pada ekosistem darat jumlah komponen airnya lebih sedikit di bandingkan ekosistem perairan. 2. Ekosistem darat dan perairan yang paling banyak komponen biotiknya adlah ekosistem darat karena jenis makhluk hidupnya lebih kompleks.



G. PEMBAHASAN Di dalam ekosistem terdapat rantai makanan yaitu hubungan makan dan di makan antar makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya ekosistem akan seimbang dan terjaga kelestarian nya apabila jumlah produsen lebih banyak di bandingkan dengan konsumen tingkat satu. Dan konsumen tingkat satu harus lebih banyak dari konsumen tingkat dua begitu seterusnya. Dari hasil pengamatan yang telah di lakukan struktur trofik tertinggi dari pengamatan di atas adalah ular dan burung elang baik pada ekosistem darat maupun perairan. H. KESIMPULAN Rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan merupakan satu kesatuan berturut-turut yang tidak dapat di pisahkan. Dengan kata lain rantai makanan merupakan bagian dari jaring-jaring makanan dan terbentuknya piramida ekologi karena adanya jaring-jaring makanan. I.



KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN Kesulitan yang di alami yaitu lokasi/tempat yang sulit dijangkau dan proses pengamatan jenis-jenis hewannya.



41



J.



FOTO / VIDIO PRAKTKUM Tahap awal kegiatan



Alat dan bahan yaitu alat tulis, lingkungan



sekitar



(



replica



gambar)



proses kegiatan



Menentukan tumbuhan sebagai prosedur dan menentukan jenis hewan sebagai konsumen 1,2 dan seterusnya.



42



Tahap akhir kegiatan



Dari hasil pengamatan, struktur



Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem perairan



tertinggi dari pengamatan yaitu ular, dan burung elang baik pada ekosistem



Tingkat Trofik IV



perairan.



Ular/elang/buaya Tingkat trofik III bangau/ katak Tingkat trofik II Ikan/ serangga air Tingkat trofik I



alga /



fitoplankton



IV, PENCEMARAN LINGKUNGAN



darat



maupun



43



I, Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah (allium cepa) A. TUJUAN Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah. B. Alat dan bahan 1. Neraca analitik/ sendok teh 1 buah 2. Tabung reaksi 14 buah 3. Rak tabung reaksi 1 buah 4. Gelas kimia 1000 mL 7 buah 5. pengaduk 7 buah 6. Mistar dengan skala mm 1 buah 7. Kertas untuk label secukupnya 8. Air ledeng 9. Bawang merah 14 siung 10. Deterjen serbuk 1gram C. TEORI DASAR Pencemaran perairan yang dapat di akibatkan oleh produk industry yang banyak di gunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu deterjen bubuk.Deterjen dalam kadar tertentu dapat mengganggu kehidupan organisme target maupun non target D. CARA KERJA 1. Sediakan larutan deterjen serbuk 100%,Pengenceran 50%,pengenceran 25%, pengenceran 12,50%,pengenceran 6,25%,pengenceraan 3,10%, serta control air 2. ledeng. Lalu simpan larutan yang telah diberi label sebagai berikut Label 1 : 100% Label 2 : 50% Label 3 : 25% Label 4: 12,50% Label 5: 6,25% Label 6: 3,10%



44



3. Cara menyediakan larutan a) Larutkan, satu gram deterjen 100%,lalu tambahkn air ledeng hingga 1000Ml.Kemudian beri label 100% b) Ambil 500mL Larutan deterjen 100%,lalu tambahkn air ledeng hingga 1000Ml.Kemudian beri label 50% c) Ambil 500mL Larutan deterjen 50%,lalu tambahkn air ledeng hingga 1000Ml.Kemudian beri label 25% d) Ambil 500mL Larutan deterjen 25%,lalu tambahkn air ledeng hingga 1000Ml.Kemudian beri label 12,50% e) Ambil 500mL Larutan deterjen 12,50%,lalu tambahkn air ledeng hingga 1000Ml.Kemudian beri label 6,25% f) Ambi 500mL Larutan deterjen 6,25%,lalu tambahkn air ledeng hingga 1000Ml.Kemudian beri label 3,10%. 4. Sediakan bawang merah berukuran sama yng memeiliki diameter hamper sama dengan diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah. Kupas kulit epidermis untuk menghindari bahan kimia tersisa yang terdapat si kulit epidermis tersebut.kupas juga bagian akar primordial yang berwarna kecoklatan dari bawang merah tersebut.Hati-hati agar lingkaran primordial itu tetap tersisa untuk pertumbuhan akar. 5. Isikan larutan deterjen yang sudah disediakan kedalam tabung reaksi hingga penuh.setiap konsentrasi larutan yang sama diisikan kedalam 2 tabung reaksi. 6. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial terletak dibawah hingga menyentuh laarytan deterjen. 7. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain diatas tabung kontrol (yang hanya berisi air ledeng). 8. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24jam , bila larutannya tampak berkurang tambahkan lagi hingga penuh. 9. Setelah 72jam, angkat bawang merah tersebut lalu itung panjang akarnya. Rata-ratakan panjang akar yang di peroleh untuk setiap perlakuan .Bila ada akar panjang yang mencolok perbedaanya di abaikan (tidak usah di rataratakan) .tuliskan hasil pengamatan anda pada tabel 2.9 dalam lembar kerja di belakang modul ini.



45



10. Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan dengan mengguanakan rumus : IG=rata-rata panjang akar control- rata-rata panjang akar konsentrasi x X 100% Rata-rata panjang akar kontrol 11. Buatlah grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya pada Grafik 2.1 dalam lembar kerja di belakang modul ini. E.



HASIL PENGAMATAN Tabel 2.9 Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah



No 1 2 3 4 5 6 7



100% 90%



Konsentrasi Kontrol 3,1% 6,25% 12,5% 25% 50% 100%



Rata-rata akar 4 mm 2 mm 1,6 mm 1,2 mm 0,6 mm 0,2 mm 0 mm



panjang



IG(%) 58 % 60% 70% 81% 90% 100%



46



80% 70% 60% 50% 0



3,1



6,25



12,5



25



50



100



Grafik 2.1 hambatan pertumbuhan akar bawang mera F. JAWABAN PERTANYAAN Konsentrasi larutan deterjen minimum yang mampu menghentikan proses pertumbuhan akar bawang merah yaitu konsentrasi 100% karena, jika kurang dari 100% akar bawang merah akan tetap hidup meskipun terdapatnya hambatan. G. PEMBAHASAN Pencemaran yaitu sebagai masuknya bhan atau energy kedalam lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak di harapkan,baik yang bersifat fisik,kimiawi,maupun biologi,yang mengganggu kesehatan eksistensi manusia dan aktifitas manusia serta orgnisme lainnya. Deterjen yang merupakan limbah domestik yang selama ini sering kali digunakan dalam kehidupan sehari-hari . Didalam deterjen terdapat 2 bahan penting dalam pembentukan deterjen surfaktan,dan builders.yang mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap lingkungan. Percobaan ini menggunakan bawang merah , dengan bagian yang di gunakan adalah akar, karena pada akar primodial merupakan meristem yang masih bisa berkembang dengan baik,sehingga mudah untuk di amati. H. KESIMPULAN Dari percobaan yang telah di lakukan ,dapat di simpulkan bahwa deterjen mempunya dampak negative terhadap organisme lain. Dapat di lihat bahwa semakin tinggi konsentrasi deterjen menyebabkan terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah akan berakibat tidak idupnya makhlukhidup.



47



I.



KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN Kesulitan yang di alami selama proses yaitu terbatasnya alat serta bahan, dan



memerlukan ketelitian yang baik.



J.



FOTO/VIDIO PRAKTIKUM Tahap awal kegiatan



Alat dan bahan yang digunakan yaitu,



neraca



analtik/sendok,



2



tabung reaksi 14 buah, rak tabung reaksi, gelas kimia, mistar dengan skala mm 1 buah, kertas untuk label, deterjen dan bawang merah.



Tahap proses



Memasukkan deterjen sesuai takaran dan menyusun bawang di atas tabung reaksi yang sudah di isi air larutan deterjen.



Tahap akhir kegiatan



Dari hasil pengamatan yang telah di lakukan,



masing-masing



bawang



menghasilkan akar yang berbedabeda, semakin tinggi larutan deterjen maka



semakin



besar



hambatan



dalam pertumbuhan bawang



48



II, PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN A. TUJUAN Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau. B. ALAT DAN BAHAN 1.  Neraca analitik/ sendok teh 2.



Gelas kimia 600 Ml 10 buah



49



3. Kertas saring/tissue secukupnya 4.   Kertas timah secukupnya 5.   Mistar dengan skala mm 1 buah 6.    Kertas untuk label secukupny 7.    Gelas kimia 1000 Ml 1 buah 8.    Air ledeng secukupnya 9.



Deterjen serbuk 1gram



C. TEORI DASAR Pencemaran perairan yang dapat di akibatkan oleh produk industry yang banyak di gunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu deterjen bubuk.Deterjen dalam kadar tertentu dapat mengganggu kehidupan organisme target maupun non target. D. CARA KERJA 1. Sediakan larutan deterjen serbuk 100%,Pengenceran 50%,pengenceran 25%, pengenceran 12,50%,pengenceran 6,25%,pengenceraan 3,10%, serta control air ledeng. Lalu simpan larutan yang telah diberi label sebagai berikut Label 1 : 100% Label 2 : 50% Label 3 : 25% Label 4: 12,50% Label 5: 6,25% Label 6: 3,10% 2. Cara menyediakan larutan a. Larutkan, satu gram deterjen 100%,lalu tambahkn air ledeng hingga 1000Ml.Kemudian beri label 100% b. Ambil 500mL Larutan deterjen 100%,lalu tambahkn air ledeng hingga 1000Ml.Kemudian beri label 50% c. Ambil 500mL Larutan deterjen 50%,lalu tambahkn air ledeng hingga 1000Ml.Kemudian beri label 25% d. Ambil 500mL Larutan deterjen 25%,lalu tambahkn air ledeng hingga 1000Ml.Kemudian beri label 12,50%



50



e. Ambil 500mL Larutan deterjen 12,50%,lalu tambahkn air ledeng hingga 1000Ml.Kemudian beri label 6,25% f. Ambi 500mL Larutan deterjen 6,25%,lalu tambahkn air ledeng hingga 1000Ml.Kemudian beri label 3,10% 3. Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masingmasing diberi lingkaran kertas saring. 4. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung.Sementara kacang hijau yang tenggelam yang di gunakan dalam percobaan ini (kacang hijau terpilih). 5. Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI dan 10 butir dalam larutan control.Biarkan rendaman selama lima menit. 6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. 7. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama,kira-kira 100 ml 8. Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk. 9. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar. Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm. jika pada pengmatan dua hari tidak tmbuh akar dianggap kacang hijau mati. Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja tabel 2.10 . 10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam. E. HASIL PENGAMATAN



Tabel 2.10. Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan



No. 1 2



Konsentrasi larutan deterjen Hari ke-1 (24) 100% 50% 25% 12,5% 1 1 2 2 1 2 2 2



6,25% 2 3



3,1% 3 4



Kontrol 5 6



51



3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Ratarata



No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Ratarata



1 1 1 0 1 1 0 1 8



2 2 1 2 0 1 2 0 13



3 2 2 3 0 2 0 0 16



3 2 0 2 2 2 2 3 20



3 3 4 3 3 2 3 3 29



4 3 3 4 4 3 3 4 35



6 5 7 7 6 7 6 7 62



1



1



2



2



3



4



6



Konsentrasi larutan deterjen Hari ke-2 (24 jam) 100% 50% 25% 12,5% 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 5 4 1 3 4 3 2 2 4 0 0 3 6 3 3 0 0 3 2 2 4 3 0 3 0 4 3 0 0 4 18 21 29 30



6,25% 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 35



3,1% 5 5 4 3 6 3 4 6 3 6 45



Kontrol 7 6 6 7 7 6 7 8 7 8 69



2



4



5



7



2



3



3



Kosentrasi



12 10



6,3 5,1



8



4,9 4,6



6



4,3



4,9



52



4



3,25 2,3



3,1



2



2,7



3,7



3,1



2,8



1,4 0



100%



50%



25%



12,50%



6,25%



3,10%



kontrol



Grafik 2.2. Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24 jam F.  JAWABAN PERTANYAAN 1. Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen. 2. Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut bukan bibit unggul (mandul) 3. Kertas timah berfungsi agar tidak ada cahaya yang masuk karena jika cahaya masuk akan menghambat proses pertumbuhan kecambah. G. PEMBAHASAN 1. Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan. Ada 4 tahap pencemaran 2. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu. 3. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem 4. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal. 5. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi. H. KESIMPULAN Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.



53



I. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN Kesulitan yang di alami yaitu ketika proses meletakkan kacang hijau kedalam tabung reaksi,dan kurangnya alat serta bahan .



J. FOTO/VIDIO PRAKTIKUM Alat dan bahan yaitu sendok the 1 buah, gelas kimia 10 buah, kertas saring/tisu, kertas tima secukupnya, mistar skala mm1



buah,



kertas



untuk



label



secukupnya, gelas kimia secukupnya, air ledeng, deterjen, dan kacang hijau. Tahap awal percobaan Melarutkan deterjen kedalam takaran yang telah diberi label,meletakan kacang hijau dalam gelas kimia dengan larutan.



Proses percobaan Kecambah



pada



(rendah)



masih



konsentrasi bisa



tertentu



mengalami



pertumbuhan walaupun ada hambatan tetapi pada konsentrasi tinggi kecambah tumbuh



namun



tidak



mengalami



pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati. Tahap akhir pecobaan



54



DAFTAR PUSTAKA



Andrew, W.A.et. Al. (1983). Discovering science. Ontario: Prentice-Hall Canada Inc. Murray, J. (1983). Experimental Work in Biology. USA: D.G. Mackean. Nurdin, I. dkk. (1981). Penuntun Praktikum IPA 2. Jakarta : univeraitas Terbuka. Ratnaningsih, A. (1986). Petunuk Praktikum Biologi. Jakarta: Karunika Universitas Terbuka. Salim. E. (1989) . Lingkungan Hidup Dan Pembangunan. Jakarta: LP3ES. Soemarwoto, O. (1989) Ekologi Lingkungan Hidup Dan Pembangunan. Djambatan. Subagja, Y. Dkk. (2001). Ekologi. Jakarta : Universitas Terbuka.



Jakarta:



55



Kegiatan Praktikum 2 : Uji Makanan (Uji Karbohidrat, Lemak dan Protein ) I, UJI KARBOHIDRAT A. TUJUAN PERCOBAAN Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat. B. LANDASAN TEORI Karbohidrat atau amilum merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hydrogen, dan eksogen. Untuk mengetahui amilum di dalam bahan makanan dapat di uji dengan pemberian larutan iodium dalam KI. C. ALAT DAN BAHAN 1) Piring plastik 1 buah 2) Pipet 1 buah 3) Pisang 1 iris kecil 4) Apel 1 iris kecil 5) Nasi 2-3 butir 6) Telur rebus ( bagian putihnya) 1 iris kecil 7) Tahu putih 1 iris kecil 8) Margarin seujung sendok 9) Biscuit 1 potong kecil 10) Tepung terigu 1 sendok kecil



56



11) Gula pasir 1 sendok kecil 12) Kentang 1 iris kecil 13) Kalium iodida 0,1 ml D. CARA KERJA 1) Semua pengamatan harus di catat dan atau di gambar langsung dalam lembar kerja yang di peruntukkan bagi percobaan ini. 2) Susun semua makanan yang di beri nama bahan-bahan makanan yang akan di uji di atas piring plastik. 3) Tetesi satu per satu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium dalam KI/lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang di tetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang di uji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru setelah di tetesi larutan yodium. 4) Catat semua hasil pengamatan ke dalam Lembar Kerja dan buatlah kesimpulan tentang zat-zat yang mengandung amilum. E. HASIL PENGAMATAN Uji karbohidrat No



Bahan makanan



Warna sebelum di



Warna sesudah



keterangan



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.



Pisang Apel Nasi Putih telur rebus Tahu putih Margarin Biscuit Tepung terigu Gula pasir kentang



beri yodium Putih Putih Putih Putih Putih Kuning Putih Putih Putih Kuning



di beri yodium Putih Putih Ungu Putih Ungu kuning Ungu Ungu Ungu Ungu



Putih Putih Putih-ungu Putih Putih-ungu Kuning Putih-ungu Putih-ungu Putih-ungu Putih-ungu



F. .PEMBAHASAN Dari 10 sampel makanan yang mengandung karbohidrat dapat di lihat dari perubahan warna yang di hasilkan setelah melalui uju tetes. Nasi, tahu putih,



57



tepung terigu, dan kentang terlihat banyak mengalami perubahan warna itu menandakan banyak kandungan karbohidrat. G. KESIMPULAN Dari hasil pengamatan dapat kita simpulkan bahwa bahan makanan yang mengandung karbohidrat akan berubah warna menjadi ungu apabila di tetesi dengan larutan yodium. H. JAWABAN PERTANYAAN 1. Iya, nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir berubah warnanya menjadi ungu karena mengandung karbohidrat 2. Karena bahan makanan berubah menjadi biru-ungu menunjukkan mengandung karbohidrat. Sedangkan yang tidak mengandung karbohidrat tidak beubah menjadi biru-ungu. 3. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat : nasi, biscuit, tepung terigu, gula pasir, dan kentang. 4. Nasi, biscuit, tepung terigu, gula pasir dan kentang. I. KESULITAN Kesulitan yang sering terjadi biasanya pada saat melakukan kegiatan pratikum dan Pada saat itu banyakan waktu dalam melakukan pratikum tidak pas, jadi bagi yang ingin melakukan pratikum sebaik nya harus mengatur waktu saat pratikum. J. FOTO PRAKTIKUM Persiapan bahan-bahan seperti 1. Tepung 2. Kentang



0,1 m 10 mL



3. Gula pasir



9. Apel



4. Pisang



10. Nasi



5. Biscuit



11. Tahu putih



6. Papaya



12. Putih telur



7. Margarine Tahap awal/pembukaan



8. Kalium iodide



rebus



13. pipet setelah bahan-bahan sudah di siapkan dan di susun rapi lalu teteskan kalium



58



iodida ke bahan makanan tersebut



Proses kegiatan Setelah makanan di beri cairan kalium yang terjadi perubahan warna biru keunguan adalah nasi, biscuit, tepung. Dan sedikit perubahan pada apel, kentang. Dan adapun bahan makanan yang tidak ada perubahan sama sekali yaitu margarine, putih telur.



Tahap akhir



59



II, JUDUL PERCOBAAN: UJI LEMAK A. TUJUAN PERCOBAAN Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak. B. LANDASAN TEORI Lemak merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hedrogen, dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. C. ALAT DAN BAHAN 1) Piring plastik 1 buah 2) Pipet 2 buah 3) Kertas coklat sampul buku ukuran 10x10 cm 12 lembar 4) Lampu senter 1 buah 5) Li;in 1 buah 6) Sendok 1 buah 7) Kemiri 2 buah 8) Margarine 1 sendok kecil 9) Wortel 1 buah 10) Seledri 1 tangkai 11) Biji jagung kering genggam 12) Singkong kering 1 iris 13) Kacang tanah yang di kupas kering 3-5 butir 14) Papaya 1 potong kecil 15) Santan 1-3 sendok kecil 16) Minyak goring 5 ml 17) Susu 1-3 sendok teh



60



18) Air 5 ml D. CARA KERJA 1) Buatlah dua buahkertas coklat sampul buku yang telah di potong-potong dengan ukuran 10x10 cm2 2) Ambil pipet, isap air dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat 3) Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipetdan teteska di atas kertas coklat yang lainnya. 4) Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar sepuluh menit. Sesudah itu periksa keduanya dengan menghadap cahaya. Amati dan catat keadaan permukaan ke atas kertas tersebut. Manakah kertas yang masih meninggalkan bekas? Catatan: gunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak. 5) Ambillah sepuluh kertas coklat yang sama seperti (1). Berilah nomor dan nama,jenis bahan makanan yang di uji. Bahan makanan yang di uji (1) kemiri, (2) margarine, (3) seledri (4) wortel, (5) biji jagung kering, (6) singkong kering, (7) kacang tanah kering, (8) papaya, (9) santan, (10) Susu. 6) Haluskan kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira Sepuluh kali dan bersihkan sisah kemiri,. Biarkan sekitar lima sampai sepuh menit. 7) Setelah sepuluh menit, amati kertas coklat satu persatu. Pergunakanlah lampu atau senterke arah bekas usapan dari bahan makanan yang di uji. Kertas manakah yang meninggalkan bekas noda minyak? Catatlah pengamatan pada tabel di lembar kerja. E. HASIL PENGAMATAN Tabel Hasil Pengamatan Uji Lemak No



Nama bahan yang di



Meninggalkan



uji



bekas noda



Keterangan



61



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11



Kemiri Mentega Seledri Wortel Biji jagung Singkong kering Kacang tanah Papaya Santan Susu Minyak Goreng



minyak Ya Tidak           



Mengandung Lemak Mengandung Lemak Tidak Mengandung Lemak Tidak Mengandung Lemak Tidak Mengandung Lemak Tidak Mengandung Lemak Mengandung Lemak Tidak Mengandung Lemak Mengandung Lemak Tidak Mengandung Lemak Mengandung Lemak



F. PEMBAHASAN Semua bahan di ujikan dengan cara di gosokkan pada kertas coklat satu persatu, setelah semua bahan di ujikan lalu kertas ceklat di angkat selama sepuluh menit. Terlihat ada kertas coklat yang masih bernoda minyak di lihat menggunakan senter ada juga kertas yang kembali kering sperti semula. G. KESIMPULAN Dari 10 bahan yang di uji, ada empat bahan yang meninggalkan noda minyak pada kertas coklat, kemiri, mentega, kacang tanah dan santan banyak mengandug lemak. Sedangkan seledri dan susu mengandung sedikit minyaktetapi tidak mengandung lemak. H. JAWABAN PERTANYAAN 1. Kertas coklat bekas kemiri licin ketika di usapkan ke kertas coklat. Bekas seledri tidak terlalu licin ketika di usapkan. Kertas bekas papaya tidak tampak noda minayak ketika di usap. 2. Kertas coklat bekas kemiri tembus lampu senter ketika di sorot kertas coklat bekas seledri agak berminyak tapi tidak bernoda minyak tapi hanya berkerut bekas air. 3. Bahan makanan yang mengandung sumber lemak adalah kemiri, santan dan margarine



62



I. KESULITAN Kesulitan yang sering terjadi biasanya pada saat melakukan kegiatan pratikum dan Pada saat itu banyakan waktu dalam melakukan pratikum tidak pas, jadi bagi yang ingin melakukan pratikum sebaik nya harus mengatur waktu saat pratikum. J. FOTO-FOTO PRAKTIKUM Persiapan alat dan bahan seperti 1. Minyak 9. Jagung kelapa kering 2. Air putih 10. Kertas 3. Santan coklat 4. Susu 11. Kemiri 5. Senter 12. Wortel 6. Margarine 13. Kacang 7. Sendok tanah 8. Lilin 14. Papaya 15. Seledri Tahap awal / pembukaan Menggosokkan salah satu bahan makanan ke kertas warna coklat, seperti yang terlihat pada gambar saya sedang menggosokkan kemiri dan buah pepaya.



Kegiatan proses setelah buah papaya dan kemiri di oleskan ke masing-masing kertas warna coklat tersebut lalu di sorot senter, dan yang terjadi adalah kemiri tersebut menyisahkan minyak dan mengandung lemak. Sedangkan papaya hanya berair dan tidak mengandung lemak.



Tahap akhir / Hasil



63



III, UJI PROTEIN A. TUJUAN PERCOBAAN Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung protein. B. LANDASAN TEORI Protein adalah senyawa organic kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer asam amino yang di hubungkan satu sama lain dengan ikatan peptide. Molekul protein mengandung karbon, hydrogen, oksigen nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. C. ALAT DAN BAHAN 1. Piring plastik 1 buah 2. Pipet 2 buah 3. Lilin 1 buah 4. Alas gelas/piring kecil (untuk menyimpan lilin yang menyala) 1 buah. 5. Cangkir plastic 1 buah 6. Sendok makan 1 buah 7. Korek api 1 dus 8. Jepitan jemuran/penjepit tabung reaksi 1buah 9. Kertas label 10. Air kapur 10 ml 11. Air 10 ml 12. Gula pasir 1 sendok 13. Putih telur rebus 1 iris 14. Roti 1 iris kecil 15. Tempe 1 iris kecil 16. Daging ayam rebus 1 iris kecil 17. Tepung terigu 1 sendok makan 18. Tembaga sulfat 2 sendok makan



64



19. Bulu ayam 1 helai 20. Seledri 1 batang 21. Kangkung 1 batang D. CARA KERJA 1. Nyalakan lilin, dirikan di atas gelas (piring kecil atau alas lainnya). Jepitlah bulu ayam dengan penjepit jemuran/tabung reaksi,kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Amatilah dan jelaskan bau yang di timbulkannya. Gunakan bulu ayam ini sebagai control. 2. Jepitlah satu persatu bahan yang akan di uji, kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Bahan yang di uji adalah seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, dan daging ayam. Amati bau yang di timbulkan. Manakah dari bahan yang di bakar tersebut bau nya sama seperti bau bulu ayam yang terbakar. 3. Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein berdasarkan uji pembakaran. 4. Selanjutlah lakukanlah dengan cara uji dengan menggunakan tembaga sulfat sebagai berikut: (1) larutkan dua sendok makan tembaga sulfat ke dalam 1 cangkir air. (2) aturlah bahan makanan yang akan di uji di atas piring plastic. Nahan makanan yang akan di uji meliputi gula pasir, roti, tempe, daging ayam, dan tepung teigu. 5. Siapkan piet sebanyak 2 buah, berikan label 1 untuk pengisapair dan yang lainnya untuk mengisap air tembaga sulfat. Harus di ingat bahwa kedua pipet tersebut jangan saling tertukar, artinya jika sejak pertama di pakai untung mengisap air kapur, demikian juga jika pertama di pakai untuk mengisap larutan tembaga sulfat maka seterusnya untuk larutan tembaga sulfat. 6. Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan yang di uji. Pada daerah bekas tetesan air air kapur, berikan pula dua tetes tembaga sulfat. Amati dan catat perubahan warna yang terjadike dalamlembar kerja yang sudah tersedia. E. HASIL PENGAMATAN Uji protein No



Jenis bahan



Mengandung protein



Keterangan



65



makanan 1 Gula pasir 2 Kangkung 3 Putih telur 4 Roti 5 Tempe 6 Daging ayam 7 Tepung terigu 8 Seledri 9 Susu 10 Ikan F. Pembahasan



Ya



Tidak 



        



Tidak terdapat protein Protein nabati Protein hewani Terdapat protein Protein nabati Protein hewani Protein Protein nabati Protein nabati Protein nabati



Dari bahan makanan yang di uji ada yang berubah warna ada juga yang tidak berubah warna. Ketika di beri larutan kapur dan tembaga sulfat, di antaranya yang berubah adalah kangkung, putih telur, tempe goring, daging ayam. Dan seledri berubah menjadi ungu. G. KESIMPULAN Bahan makanan yang mengandung protein akan berubah warna menjadi ungu jika di tetesi dengan larutan kapur dan larutan tembaga. H. JAWABAN PERTANYAAN 1. Tidak semua bahan yang di beri larutan kapur dalam larutan tembaga sulfat berubah warna menjadi warna ungu 2. Baunya mirip dengan bulu ayam yang di bakar ketiga bahan di bawa 3. Ketiganya berwarna ungu Berbeda, telur telah muda, tempe agak muda, tua, daging ayam lebih tua warnanya karena banyak zat lain yang menyusun bahan tersebut 4. Putih telur, daging ayam dan tempe mengandung protein 5. Bahan makanan sumber lemak adalah kemiri, kacang tanah, santan dan mentega. I. KESULITAN Kesulitan yang sering terjadi biasanya pada saat melakukan kegiaatan pratikum dan Pada saat itu banyakan waktu dalam melakukan pratikum tidak pas, jadi bagi yang ingin melakukan pratikum sebaik nya harus mengatur waktu saat pratikum. J. FOTO PRAKTIKUM



66



Tahap pertama menyiapkan bahan seperti yang tampak pada gambar di samping



Tahap awal Proses percobaan pembakaran bulu ayam dan tempe



Kegiatan proses Berdasarkan uji yang telah di lakukan bahan makanan yang mengandung sumber protein adalah bulu ayam.



Tahap akhir



67



MODUL 4 : MEKANIKA KEGIATAN PRAKTIKUM 2. GERAK I, GERAK LURUS BERATURAN (GLB) A. Tujuan Percobaan Mengetahui gerak lurus beraturan B. LANDASAN TEORI Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk garis lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tetap baik besar maupun arah. Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama dengan sesaat yang tetap baik besar maupun arah. Dengan perkataan lain: Kecepatan rata-rata pada gerak lurus beraturan tak tergantung ada interval (jangka) waktu yang dipilih. Percepatan pada gerak lurus beraturan adalah , sebab tetap, berarti pada gerak lurus berarturan tidak ada percepatan (Sarojo, 2002 : 37-39). C. ALAT DAN BAHAN 1. Katrol gantung tunggal 2. Stop watch 3. Penggaris 4. Beban gantung 100gr (2 buah) 5. Statif dan klem 6. Benang kasur 7. Plastisin D. CARA KERJA 1) Rakitlah alat dan bahan. 2) Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan



M2 naik



68



3) Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A 4) Ukur panjang BC 5) Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C 6) Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A tetap, B tetap, C berubah) 7) Catat datanya pada tabel di bawah ini



E. DATA HASIL PENGAMATAN Tabel Pengamatan GLB



F. .JAWABAN PERTANYAAN 1 .Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertical dan sumbu horizontal).



69



2) V = S/T



3) Kesimpulan :  gerak lurus beraturan (GLB) adalah. gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan G. . PEMBAHASAN Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan pada suatu benda tersebut H. . KESIMPULAN Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap I. . SARAN-MASUKAN (KESULITAN YANG DI ALAMI) Kesulitan yang sering terjadi biasanya pada saat melakukan kegiaatan pratikum dan Pada saat itu banyakan waktu dalam melakukan pratikum tidak pas, jadi bagi yang ingin melakukan pratikum sebaik nya harus mengatur waktu saat pratikum



70



J. FOTO-FOTO PRAKTIKUM GLB Persiapan alat dan bahan Persiapan



1. Katrol gantung 5. Statif tunggal



klem



2. Stopwatch



6. Benang kasur



3. Penggaris



7. Plastisin



4. Beban gantung 8. 100 gr (2 buah)



Proses



dan



Proses



melakukan



Beban



tambahan



percobaan



dan



penyusunan alat dan bahan



Tahap akhir/ hasil



Benda yang melakukan gerak dari keadaan



diam



atau



mulai



dengan



71



kecepatan



awal



akan



berubah



kecepatannya karena ada percepatan pada suatu benda tersebut



72



II, GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB) A. . Tujuan Percobaan Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB) B. LANDASAN TEORI GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan  percepatan linear tetap dengan kecepatan (percepatan positif), maka  kecepatannya semakin lama semakin cepat yang disebut dengan GLBB  dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan berlawanan arah maka  kecepatannya semakin lama semakin lambat dan akhirnya berhenti.  Hal tersebut dinamakan GLBB diperlamabat C.ALAT DAN BAHAN 1) Katrol gantung tunggal 2) Stop watch 3) Penggaris 4) Beban gantung 100 gr (2 buah) 5) Statif dan klem 6) Benang kasur 7) Plastisin 8) Beban tambahan D. CARA KERJA Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk! 1. Menyusun alat. 2. Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB > BC) 3. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B



73



4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak dari B ke C (tBC) 5. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap,  C tetap, B berubah) dan catat datanya pada tablet



E.



HASIL PENGAMATAN Tabel 4.6.  Pengamatan GLBB



F. . JAWABAN PERTANYAAN 1. Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu t (AB) pada percobaan GLBB.



2. Perhitungan percepatan benda berdasarkan grafik GLBB.



74



3. Kesimpulan  :  gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a=t) atau perlambatan (a= -). Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan gerakan mengalami percepatan. 4. Perbedaan grafik GLB Dengan Grafik GLBB Grafik GLB berupa garis lurus, karena kecepatan suatu benda yang bergerak lurus adalah tetap bila dalam selang waktu jarak tempuh dan arahnya sama. Sedangkan grafik GLBB berupa garis lurus tetapi berubah-ubah, dikarenakan mengalami percepatan yang tetap/konstan. G. PEMBAHASAN Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan H. KESIMPULAN Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap. I.



SARAN-MASUKAN (KESULITAN YANG DIALAMI)



75



Kesulitan yang sering terjadi biasanya pada saat melakukan kegiaatan pratikum dan Padasaat itu banyakn waktu dalam melakukan pratikum tidak pas,jadi bagi yang ingin melakukan pratikum sebaik nya harus mengatur waktu saat pratikum. K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM Persiapan



Persiapan alat dan bahan 1. Katrol gantung tunggal 2. Stopwatch 3. Penggaris 4. Beban gantung 100 gr (2 buah) 5. Statif dan klem 6. Benang kasur 7. Plastisin 8. Beban tambahan



Proses



Merangkai alat bahan



76



Tahap akhir / Hasil



Benda yang melakukan gerak dari keadaan kecepatan



diam



atau



awal



mulai akan



dengan berubah



kecepatannya karena ada percepatan



77



Praktikum Mandiri Kegiatan Praktikum 3 : PESAWAT SEDERHANA 1. Percobaan 1 : A. Judul Percobaan : Katrol B. Tujuan Percobaan 1. Menjelaskan manfaat dari katrol 2. Menentukan keuntungan mekanik (KM) Pada katrol C. Alat dan Bahan 1. Katrol tetap 2. Katrol bergerak 3. Neraca pegas 0-500 gram 4. Beban 200 gram, 100 gram, 50 gram, 20 gram, (Masing-masing dua buah) 5. Benang secukupnya atau senar plastik 6. Statif atau penggantung katrol D. Landasan Teori Katrol adalah salah satu dari enam jenis pesawat sederhana yang berupa suatu roda dengan



bagian



berongga



di



sepanjang



sisinya



untuk



tempat tali atau kabel. Katrol biasanya digunakan dalam suatu rangkaian yang dirancang untuk mengurangi jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat suatu beban. Walaupun demikian, jumlah usaha yang dilakukan untuk membuat beban tersebut mencapai tinggi yang sama adalah sama dengan yang diperlukan tanpa menggunakan katrol. Besarnya gaya memang dikurangi, tetapi gaya tersebut harus bekerja atas jarak yang lebih jauh. Usaha yang diperlukan untuk mengangkat suatu beban secara kasar sama dengan berat beban dibagi jumlah roda. Semakin banyak roda



78



yang ada, sistem semakin tidak efisien karena akan timbul lebih banyak gesekan antara tali dan roda. Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk. Katrol Tetap Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat digunakan. Katrol jenis ini biasanya dipasang pada tempat tertentu. Katrol yang digunakan pada tiang bendera dan sumur timba adalah contoh katrol tetap.



(a) katrol pada tiang bendera (b) katrol pada sumur timba Contoh penggunaan katrol tetap b. Katrol Bebas Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi katrol berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini biasanya ditempatkan di atas tali yang kedudukannya dapat berubah, seperti tampak pada gambar di bawah.



79



Katrol bebas Salah satu ujung tali diikat pada tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik maka katrol akan bergerak. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan. c. Katrol Majemuk Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnya ditarik maka beban akan terangkat beserta bergeraknya katrol bebas ke atas.



Katrol majemuk E. Prosedur Percobaan 1. Lakukankalah kalibrasi untuk beban yang akan di gunakan (200 gr, 100 gr.50 gr, dan 20 gr) dengan menggunakan neraca pegas seperti pada gambar 4.13 periksa apakah skala pada pegas menunjukkan



80



keterbacaan yang sama dengan nilai yang tertera.masukkan data hasil kaligrasi anda dalam tabel 4.7 pada lembar pengamatan di akhir modul ini 2. setelah beban A tergantung catatlah skala yang terdapat pada pegas.kemudian bandingkan dengan masa beban A 3. kemudian lakukan langkah 2 dengan mengganti beban pada A secara berurutan dari 100 gr samapai 400 gr 4. selanjutnya lakukan kegiatan praktikum menggunakan katrol bergerak dan katrol tetap seperti gambar 4.15 5. catatlah skala pegas pada B untuk setiap beban yang di gantungkan pada katrol bergerak di A 6. lakukan kegiatan pada langkah 4 & 5 dengan mengganti beban A dari 100 gr menjadi 400 gr F. Data Hasil Pengamatan



a. Katrol Tetap Data hasil kalibrasi No



Beban



Data hasil kalibrasi



1



200 gr



2,1 N



2



220 gr



2,2 N



Skala pada pegas: 0-8 N Perbandingan dengan massa A Berdasarkan tabel dapat dibandingkan antara beban dengan hasil kalibrasi yaitu 200 : 2,1 b. Katrol Bebas Data hasil kalibrasi No



Beban



Data hasil kalibrasi



1



200 gr



2,1 N



2



100 gr



1N



81



Skala pada pegas: 0-8 N Perbandingan dengan massa A Berdasarkan tabel dapat dibandingkan antara beban dengan hasil kalibrasi yaitu 100 : 1 c. Katrol Majemuk Data hasil kalibrasi No



Beban



Data hasil kalibrasi



1



200 gr



2,1 N



2



100 gr



1N



Skala pada pegas: 0-8 N Perbandingan dengan massa A Berdasarkan tabel dapat dibandingkan antara beban dengan hasil kalibrasi yaitu 100 : 1 G. Jawaban Pertanyaan 1. Jika massa di A lebih besar dari massa di B, maka panjang OR dibandingkan OE akan lebih pendek OR dikarenakan beban yang digantung lebih berat. 2. Berdasarkan hasil percobaan maka: Beban x lengan beban = 20 x 100 = 2000 gram                                      = 20 x 50   = 1000 gram                                      = 10 x 20   = 200   gram 3. Contoh pasawat sederhana yang menggunakan asas tuas: Golongan 1 : jungkit-jungkit, gunting, palu, linggis, pencabut paku Golongan 2 : alat pemecah buah / biji, saat kita mendorong gerobak pasir. Golongan 3 : saat kita menggunakan sekop.



H. Pembahasan Kami melakukan kalibrasi untuk beban 20 gram, 100 gram, dan 200 gram dengan menggunakan neraca pegas skala 0,8 N. Hasil kalibrasinya seperti tertuang



dalam



tabel



4.7. kemudian



pada



beban



A



diganti



secara



berurutan  mulai dari 100 gram hingga 200 gram, lalu dicatat perubahan skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol bergerak di A secara bergantian sesuai urutan beban. Hasilnya pada katrol tetap terjadi pengurangan gaya yang kecil sekali, sebesar 0,2 Newton pada perbedaan masa benda.



82



Pada katrol bebas terjadi pengurangan gaya yang cukup besar yaitu sebesar 1,1 Newton dengan perbedaan massa benda. Pada katrol majemuk juga terjadi pengurangan gaya yang cukup besar yaitu sebesar 1,1 Newton dengan perbedaan massa benda.



I. Kesimpulan Semakin besar dan jauh jarak beban dengan katrol, maka semakin kecil gaya yang diperlukan. J. Saran-masukan (kesulitan yang di alami) Kesulitan yang sering terjadi biasanya pada saat melakukan kegiaatan pratikum dan Pada saat itu banyakan waktu dalam melakukan pratikum tidak pas, jadi bagi yang ingin melakukan pratikum sebaik nya harus mengatur waktu saat pratikum Bahan-bahan yang di gunakan untuk praktikum sangat sulit di cari K. FOTO-FOTO PRAKTIKUM Persiapan



Persiapan alat dan bahan 9. Katrol tunggal



gantung 13. Statif dan klem 14. Benang kasur



10. Stopwatch



15. Plastisin



11. Penggaris



16.



Beban



12. Beban gantung 100 tambahan gr (2 buah)



83



Proses



Proses



melakukan



percobaan



dan



penyusunan alat dan bahan



Tahap akhir/ hasil



Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan pada suatu benda tersebut



84



II, TUAS A. Tujuan Percobaan 1.



Menjelaskan manfaat tuas



2. Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada tuas B. Alat dan Bahan 1. Penggaris ukuran panjang 30-100 cm 2. Statif/penyangga untuk menggantung penggaris 3. Benang secukupnya 4. Beban antara 10 gram sampai dengan 200 garm masing-masing satu buah 5. Klip kertas sebagai pengganti beban C. LANDASAN TEORI



85



Tuas atau pengungkit adalah salah satu pesawat sederhana yang digunakan untuk mengubah efek atau hasil dari suatu gaya. Hal ini dimungkinkan terjadi dengan adanya sebuah batang ungkit dengan titik tumpu , titik gaya , dan titik beban yang divariasikan letaknya. Contoh penggunaan prinsip pengungkit adalah gunting, linggis, dan gunting kuku. pada masa ini, tuas sudah banyak dikembangkan menjadi berbagai alat yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. gunting kuku adalah salah satu alat fisika yang menggunakan prinsip tuas.  E. Prosedur Percobaan Susunlah penggaris dan statif / penyangga seperti gambar 4.16 berikut



Gantungkan penggaris dengan lengan-lengan yang panjang, sehingga dalam keadaan setimbang, dalam hal ini anggaplah titik nol (0) berada ditengah-tengah penggaris (misal, jika panjang penggaris 30 cm maka titik sumbu nol pada angka 15) a. Gantungkan beban 100 gram pada lengan kiri(A) dan 20 gram pada lengan kanan (B). Atur kedudukan penggaris supaya dalam keadaan seimbang. b. Catatlah jarak OR dan OE pada tabel 4.8 pada lembar pengamatan akhir modul ini. c. Ulangi langkah (b) dan (c) untuk melengkapi tabel 4.8 tersebut F. Hasil Pengamatan Tabel 4.8.  TUAS  N



JARAK OR



JARAK OE



86



O 1. 3 CM 2. 6 CM 3. 7 CM G. Jawaban Pertanyaan



25,5 CM 14,5 CM 14 CM



1. Jika massa di A lebih besar dari massa di B, maka panjang OR dibandingkan OE akan lebih pendek OR dikarenakan beban yang digantung lebih berat. 2. Berdasarkan hasil percobaan maka: Beban x lengan beban = 20 x 100 = 2000 gram                                      = 20 x 50   = 1000 gram                                      = 10 x 20   = 200   gram 3. Contoh pasawat sederhana yang menggunakan asas tuas:  Golongan 1 : jungkit-jungkit, gunting, palu, linggis, pencabut paku  Golongan 2 : alat pemecah buah / biji, saat kita mendorong gerobak pasir.  Golongan 3 : saat kita menggunakan sekop.



H. Pembahasan             Kami menyatel alat seperti tuas pada KIT IPA SD agar dalam keadaan



setimbang. Mula-mula kami menggantungkan beban seberat 100 gram pada lengan A (sebelah kiri) dan pada lengan B seberat 20 gram. Kemudian digeser-geser posisinya agar dalam keadaan setimbang, lalu kami mengukur jarak OR (antara lengan beban kanan / B ketitik O / titik tumpu). Jarak OE (antara lengan beban kanan / B ketitik O / titik tumpu). Kegiatan ini diulangi hingga 3 kali seperti terlihat pada tabel diatas ( tabel 4.8.) I. Kesimpulan Jika massa A lebih besar daripada massa di B maka panjang OR dan OE tidak akan seimbang. J. Saran-masukan (kesulitan yang Dialami) Kesulitan yang sering terjadi biasanya pada saat melakukan kegiaatan pratikum dan Padasaat itu banyakn waktu dalam melakukan pratikum tidak pas,jadi bagi yang ingin melakukan pratikum sebaik nya harus mengatur waktu saat pratikum. K. Foto-foto Praktikum Persiapan alat dan bahan Persiapan



9. Penggaris



ukuran



panjang 30-100 cm 10. Statif/penyangga untuk



87



menggantung penggaris 11. Benang secukupnya 12. Beban antara 10 gram sampai



dengan



garm



200



masing-masing



satu buah 13. Klip



kertas



sebagai



pengganti beban



Gantungkan penggaris dengan Proses



lengan-lengan yang panjang, sehingga setimbang,



dalam



keadaan



dalam



hal



ini



anggaplah titik nol (0) berada ditengah-tengah



penggaris



(misal, jika panjang penggaris 30 cm maka titik sumbu nol pada angka 15) a. Gantungkan beban 100



gram



pada



lengan kiri(A) dan 20



gram



pada



lengan kanan (B). Atur



kedudukan



penggaris dalam



supaya keadaan



seimbang. b. Catatlah jarak OR dan OE pada tabel 4.8 pada lembar pengamatan akhir



88



modul ini. c. Ulangi langkah (b) dan



(c)



melengkapi



untuk tabel



4.8 tersebut



Tahap akhir / Hasil



N O 1.



JARAK OR 3 CM



2.



6 CM



3.



7 CM



JARAK OE 25,5 CM 14,5 CM 14 CM



DAFTAR PUSTAKA



Burton. I.J. (biologi united kingdom: Cambridge University press Carolla, R. et al (1992). Human anatomy physiology, 2nd Ed. New York Mc graw Hill Inc. Guyer, My, & Charles E.L. (1964). Animal Biologi 5 th Ed New York: Harper d Raw Publishing. Ideal, A. & A Halim pintar biologi untuk SMP kelas 1,2,3. Surabaya : Gitamedia Press. Ichsan, M. DKK. (2001). Ilmu kesehatan dan gizi. Jakarta : Universitas Terbuka. Martin, J. (2002) biology London : combridge universitas press.



89



Muchtady, D. (2003) pangan dan gizi. Jakarta : pusat penerbit Universitas terbuka, Jakarta. Rifai, M.A (2002). Kamus biology Jakarta. Riyady,H. (1999). Gizi dan kesehatan keluarga. Jakarta : universitas terbuka Jakarta. Wahyuningsih, T. (2003). Praktikum bilogi III. Jakarta : pusat penerbitan universitas terbuka, Jakarta. Ward, B.R (1982). Makanan dan pencernaan. Semarang : penerbit PT Mandira.



Kegiatan Pratikum 1 : Jenis dan Bentuk Gelombang I, JENIS-JENIS GELOMBANG A. Tujuan Percobaan Mengamati bentuk dan jenis gelombang tranversal dan gelombang longitudinal. B. Landasan Teori Gelombang dapat didefenisikan sebagai getaran yang merambat melalui medium yang dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang terjadi karena adanya sumber getaran yang bergerak terus-menerus. Medium pada proses perambatan gelombang tidak selalu ikut berpindah tempat bersama dengan rambatan gelombang. Misalnya bunyi yang merambat melalui medium udara, maka partikelpartikel



udara



akan



rambatnya,gelombang di



bergerak



osilasi



bedakan



(lokal)



saja.



Berdasarkan



arah



menjadi gelombang longitudinal



90



dan gelombang transversal.Sedangkan



medium



perambatannya gelombang di



bedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. C. Alat dan Bahan 1) Slinki 2) Kabel Listrik, panjang 5 m ɸ =0,5 cm 3) Benang Kasur panjang 3 m 4) Karet Gelang D. Cara Kerja a) Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau di[egang oleh teman anda. Ujung yang lain dipegang sendiri. b) Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat ke kiri lain ke kanan seperti pada gambar berikut.



Amatilah gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung slinki? Apa yang merambat pada slinki? c) Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah 2. Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang transversal. Bagaimana arah getar dan arah gelombang tersebut? d) Ikatkan karet gelang tersebut di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki yang anda pegang berulang-ulang. Amatilah karet gelang tersebut, ketika gelombang berjalan, ikut pindahkah karet gelang tersebut? Adakah energi yang merambat melalui pegas? Jika ada, darimanakah asalnya? e) Lakukan percobaan dari langkah a sampai dengan d sekali lagi. Kali ini slinki diganti dengan kabel listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki. Jika ada perbedaannya sebutkan!



91



f) Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada tiang yang cukup kokoh atau dipegang dengan anda. Ujung yang lain dipegang sendiri. Usiklah ujung slinki yang anda pegang berulang-ulang dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat ke belakang lain kedepan seperti gambar di berikut.



Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang terjadi di sebut gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang longitudinal tersebut? g) Apa perbedaan antara gelombang transversal dengan gelombang longitudinal? E. Hasil Pengamatan 



Apabila diusik ke kanan dan kekiri maka rambatan gelombang sama ke kanan dan kekiri/ gelombang transversal. Berikut bentuk gelombang tranversal :







Apabila di slinki di ikat karet maka karet akan berpindah saat bergetar lalu  ke tempat semula.







Apabila slinki di gerakan maju mundur maka rambatan gelombang lurus / longitudinal. Berikut bentuk gelombang longitudinal :



92



F. Pembahasan 1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk gelombang. Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi. 2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya. 3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki digerakkan ). 4. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya sama yaitu diberi usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.Bedanya adalah pada kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut. 5. Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat pada tiang atau dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan



93



berulang-ulang dengan cepat kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar berikut:



Pada



percobaan



ini



diamati



arah



usikan



dan



rambatannya



(gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya.Maka gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal. G. Kesimpulan 1. Jenis gelombang yang ditimbulkan oleh slinki tergantung pada besaran gaya yang diberikan dan arah usikan. 2. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah rambatannya. 3. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah rambatannya. 4. Perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal terletak pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah rambatannya. H. Jawaban Pertanyaan .     



Apakah perbedaan gelombang transversal dan longitudinal? Jawab : Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus dengan arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali. Arah getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal sehingga arah getar dan arah rambatnva satins. Gelombang longitudinal Adalah gelombang yang memiliki arah getar sejajar dengan arah rambatnya contohnya adalah gelombang pada slinki yang digerakkan maju mundur. I.



Kesulitan yang dialami Kurangnya Waktu dalam melaksanakan Pratikum IPA di SD



J.



Saran dan Masukan



94



Untuk pembaca yang ingin melaksanakan pratikum serupa hendaknya lebih mengatur waktu dengan baik, agar hasil pratikum yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal. 6.



Foto dokumentasi



Tahap awal kegiatan Proses kegiatan



Tahap akhir



95



II, SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG



96



A. Tujuan Pecobaan Mengamati sifat pemantulan gelombang B. Landasan Teori Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan mengalami perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas tidak mengubah bentuk/fase C. Alat dan Bahan a) Slinki b) Benang c) Kerikil D. Cara Kerja 1. Lakukan percobaan tersebut dikolam, di bak air atau dibejana yang berisi air, jatuhkan kerikil keatas permukaan air, kemudian amati gelombang yang terjadi di permukaan air. Bagaimanakah bentuk gelombangnya ? Perhatikan sisi-sisi kolam, bak atau bejana yang dikenai gelombang. Adakah gelombang yang dipantulkan ? 2. Rentangkan Slinki sejauh 1,5 m. Ikatkan salah satu ujungnya pada tiang yang kokoh atau dipegang teman anda, ujung yang satu ini harus tetap pada tempat yang tidak bergeser (disebut ujung terikat). 3. Ujung slinki lainnya anda pegang, getarkan situ tali sehingga membentuk setengan panjang gelombang. Seperti pada gambar 6.9 berikut.



Amati perambat setengah gelombang (denyut) sampai gelombang tersebut hilang. Jika pola perambatan gelombang tersebut belum teramati dengan jelas, getarkan lagi ujung slinki tersebut, dapatkah gelombang dipantulkan ? bagaimana fase gelombang pantul dibandingkan dengan fase gelombang asalnya ?



97



4. Ujung Slinki yang terikat atau yang dipegang oleh teman anda sekarang ikat dengan benang yang panjangnya ± 1,5 m. Ikatkan ujung benangyang jauhnya 1,5 m dari ujung sliki ke tiang yang kokoh atau dipegang saja oleh teman anda. Ujung slinki ini sekarang dapat bergerak bebas oleh karena itu kita sebut slinki ujung bebas. 5. Getarkan ujung slinki yang anda pegang satu kali sehingga membentuk setengah panjang gelombang seperti percobaan 2 langkah 2. Amati perambatan setengah panjang gelombang ini. Dengan ujung bebas ini, bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan dengan gelombang asalnya ? E. Hasil Pengamatan Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang yang dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus dengan arah rambatannya. Dan dibagian pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang, gelombng dipantulkan kembali. Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang dpat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang aslnya. Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya 150cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama. F. Pembahasan 1. Slinki direntangkan sejauh 1.5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang (dijaga tetap dan tidak bergeser) ujung yang lain dipegang. Lalu digetarkan satu kali sehingga membentuk gelombang. Diamati perambatan setengah gelombang sampai gelombang tersebut menghilang. Jika belum dapat diamati, getarkan lagi ujung slinki. Ternyata yang terjadi adalah gelombang  tersebut dipantulkan kembali. Dan fase gelombang pantul sama dengan gelombang asalnya. 2. Percobaan dengan slinki yang terikat-ikat dengan benang yang panjangnya +1,5 m. Ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang, ternyata ujung slinki dapat bergerak bebas. Oleh karena itu disebut slinki ujung besar G.



Kesimpulan



98



1. Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan. 2. Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama. 3. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali 4. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase gombang berlawanan arah. 5. Ujung slinki yng terikat bebas, gelombang datang=gelombang pantulnya H. Jawaban Pertanyaan 



Bak air diisi air hampir penuh lalu dijatuhkan kerikil pada permukaan air,ternyata terjadi gelombang dipermukaan yang bentuknya searah dengan arah rambatannya.Jika diperhatikan gelombang yang mengenai sisi bak air maka dipantulkan kearah datangnya gelombang.







Slinki direntangkan sejauh 1.5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang (dijaga tetap dan tidak bergeser) ujung yang lain dipegang. Lalu digetarkan satu kali sehingga membentuk gelombang. Slinki membentuk setengah panjang gelombang.







Ternyata yang terjadi adalah gelombang  tersebut dipantulkan kembali. dan fase gelombang pantul sama dengan gelombang asalnya.







Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase gombang berlawanan arah.



I. Kesulitan yang dialami Kurangnya Waktu dalam melaksanakan Pratikum IPA di SD J.



Saran dan Masukan Untuk pembaca yang ingin melaksanakan pratikum serupa hendaknya lebih mengatur waktu dengan baik, agar hasil pratikum yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal.



K. FOTO PRAKTIKUM Alat Dan Bahan Yang Disiapkan



99



Tahap awal kegiatan Proses menggunakan slingki Proses kegiatan



Tahap akhir



Hasil dari penelitian gelombang slingki ,membentuk setengangelombang panjang



100



III, GELOMBANG STASIONER A. Tujuan Percobaan 1. Mengamati gelombang stasioner 2. Menjelaskan pengertian gelombang stasioner. 3. Menjelaskan hal – hal yang menimbulkan gelombang stasioner.  4. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap panjang gelombang B. Landasan Teori Gelombang stasioner yaitu perpaduan ataupun super posisi dari dua gelombang yang identik tetapi berlawanan arah. Sebagai contoh gelombang tali yang diikat di salah satu ujungnya, lalu ujung yang lain kita ayunkan naik turun.  Besar amplitudo gelombang stasioner akan berubah-ubah di antara nilai maksimum dan nilai minimumnya. Titik yang amplitudonya maksimum disebut juga perut dan titik dengan amplitudo minimum disebut simpul. Gelombang stasioner ada dua jenis yaitu gelombang stasioner pada ujung tetap dan stasioner ujung bebas. C.  Alat dan Bahan 1. Catu daya  2. Pewaktu ketik atau bel listrik.  3. Benang Kasur, panjang 1,5 m 4. Beban gantung 75 gram, 100 gram, 125 gram.  D. Cara kerja 1. Rangakai alat dan bahan seperti gambar 6.10 (percobaan Melde)



101



Keterangan: 1. Catu daya 2. Pewaktu ketik 3. Tali 4. Katrol 5. Beban gantung Catu daya dipasang pada tegangan 6 Volt AC. Massa beban gantung yang digunakan 75 gram, hitunglah tegangan tali (lama dengan berat beban gantung). 2. Hidupkan catu daya, geser pewaktu ketik kearah control meja perlahan-lahan sampai timbul gelombal stasioner pada tali.Amati gelombang stasioner tersebut, terlihat berjalankah ?mengapa? terjadikah paduan gelombang pada gelombang stasioner. 3. Ukur panjang gelombang λ1 pada tali tersebut. 4. Matikan catu daya, Ganti atau tambahkan beban hingga menjadi 100 gram. Hitung tenganangan tali (T) dengan beban 100 gr tersebut. 5.  Hidupkan catu gaya, geser-geser perwaktu sehingga timbul kembali gelombang stasioner pada tali itu. Ukur panjang Gelombang λ2 pada tali tersebut. 6. Matikan catu daya, ganti atau tambahakan beban (T3) sehingga menjadi 125 gram, htung tegangan tali dengan beban 125 gram. 7. Hidupkan catu daya, geser-geser perwaktu ketik hinga timbul kembali gelombang stasioner pada tali itu. Ukur panjang gelombang pada tali tersebut.



102



8. Bandingakan pajang gelombang stasioner λ1, λ2, λ3,bandingakan hubungan pajang gelombang dengan tangan tali. E. Hasil Pengamatan Pada saat rangkaian diuji coba atau dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali bergetar naik turun. F.



Pembahasan 1. Catudaya dipasang pada tegangan 6 volt. Massa beban gantung yang digunakan 75 gram.Tegangan tali sama dengan massa beban dibagi panjang tali yaitu: T  :   M     :    75 gram    : 50         l                1.5 m 2. Pada saat catudaya dihidupkan pewaktu detik digeser ke arah katrol meja secara perlahan sampai timbul gelombang stasioner pada tali, ternyata muncul gelombang stasioner terlihat berjalan, karena ada energi dari catudaya dan terjadi perpaduan gelombang pada gelombang stasioner. 3. Panjang gelombang dapat diukur pada tali tersebut yaitu: λ1  : 2l       Dengan n : 1,2,3         n λ2  : 2l  :  2.1,5 m   :  3   : 3        n1                       1             1 4. Catudaya diamati beban ditambah menjadi 100 gram.Maka tegangan talinya  adalah:   T  :  m  :  100 gr  :  68



                     



      l       1.5 m



5. Catudaya dihidupkan, pewaktu ketik digeser hingga timbul kembali gelombang tali. Maka panjang gelombang (λ2) dapat dihitung: λ2= m =2.1,5 =3 =1                 l        2       2



103



6. Beban ditambah menjadi 125 gr.Tegangan tali pada massa tersebut adalah: T = m = 125 gr = 83                  l      1.5 m 7. Catudaya dihidupkan hingga timbul gelombang pada tali maka panjang gelombangnya 3(λ3) adalah: λ3= m =2.1,5 =3 =1                 l        3       3 8. Perbandingan panjang gelombang λ1,λ2 dan λ3 = 3 : 1,5 : 1 G. Kesimpulan Gelombang stasioner adalah perpaduan dua gelombang yang mempunyai frekuensi, cepat rambat, dan amplitude yang sama besar tetapi merambat pada arah yang berlawanan. Secara sederhana gelombang stasioner merupakan perpaduan atau superposisi dari dua gelombang yang identik namun arah rambatnya berlawanan. Gelombang stasioner adalah sebuah gelombang yang memiliki Amplitudo yang berubah-ubah antara nol sampai nilai maksimum tertentu. H. JAWABAN PERTANYAAN 1. Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang dipermukaan air.Gelombang ini merupakan gelombang transversal,karena arah getarannya tegak lurus terhadap arah rambatannya. 2. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik,maka cahaya merambatkan partikel-partikel yang bermuatan positif dan negatif dengan frekuensi gelombang pendek dan gelombangnya bergerak lurus kesemua arah. 3.



4. Hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan gelombang dengan daya tertentu.



104



5. Jika panjang gelombang berbeda, maka frekuansinya tetap atau sama 1



1



ƛ



ƛ



6. F =



1 7. F =



83 5



I.



Kesulitan yang dialami Kurangnya Waktu dalam melaksanakan Pratikum IPA di SD



J.



Saran dan Masukan Untuk pembaca yang ingin melaksanakan pratikum serupa hendaknya lebih mengatur waktu dengan baik, agar hasil pratikum yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal. k.



foto dokumentasi Tahap awal kegiatan



Proses kegiatan



Di siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan



Proses mendorong kedepan ke belakang maka singki mudah diteliti antara besi slingki membentuk sebuah renggan sebenarnya



105



Tahap akhir



Akhirnya sudah terdeteksi tentang gelombang



106



DAFTAR PUSTAKA Augusta, R. Ristasa. (1995). Sistem Saraf, Hormon dan Alat Indera pada Hewan dan Manusia. Dirjen Dikluspora, Jakarta. Haslam, Andrew. (1997). Tubuh. Alih Bahasa Esther S. Mandjani Quality Press, PO. Box 331, CPA 15418, Jakarta. Kimball, John W. (1983). Biology.Addison Wesley Publishing Company. London. Parker, Steve. (2002). Indera. PT Mandiri Jaya Abadi, Semarang.



107



MODUL 7 : LISTRIK DAN MAGNET Kegiatan Praktikum 1 : Kelistrikan I, MUATAN LISTRIK A. TUJUAN PERCOBAAN a)



Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul dari sifat muatan



b) B.



Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan



ALAT DAN BAHAN 1. Bola pingpong 2 buah 2. Benang jahit secukupnya 3. Lembaran wool dan nillon 4. Tas plastik 5. Isolasi 6. Sisir plastik 7. Potongan kertas yang kecil-kecil



C. LANDASAN TEORI Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. dengan arti lain Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti electron dan proton yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. D. CARA KERJA 1. Gantung sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan benang dan isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada bola pingpong. Amatilah apa yang terjadi. 2. Gosokkan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian dekatkan pada potonga-potongan kertas yang terletak di atas meja. Amati apa yang terjadi. 3. Apa yang terjadi apabila percobaan (2) di biarkan dalam waktu yang cukup lama. 4. Ikat kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke pinggir meja (tempelkan dengan isolasi). Amati apa yang terjadi.



108



5. Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amatilah apa yang terjadi 6. Lengkapi tabel dengan hasil pengamatan, apakah hasilnya “tolak-menolak” atau “tarikmenarik”. E. HASIL PENGAMATAN 1. Terjadi gaya tarik-menarik antara tas plastic dengan bola pingpong 2. Ada muatan listrik 3. Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis 4. Tidak terjadi reaksi sama sekali antara kedua bola pingpong 5. Saling tolak menolak karena kedua bola pingpong bermuatan listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.



Bola pingpong kiri di gosok



F.



Bola pingpong kanan di gosok dengan Wool



Plastik



Nilon



dengan Wool



Tarik menarik



Tarik menarik



Tarik menarik



Plastic



Tarik menarik



Tolak menolak



Tarik menarik



Nilon



Tarik menarik



Tarik menarik



Tolak menolak



JAWABAN PERTANYAAN 1. Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik 2. Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling tolak-menolak 3. Terdapat 4 benda yaitu: A,B,C dan D. jika A menarik B, B menarik C, C menarik D. Di ketahui A bermuatan negatif maka: B bermuatan positif, C bermuatan negatif, D bermuatan positif 4. Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik menarik.



G. PEMBAHASAN Muatan listrik adalah muatan dasar yang di miliki suatu benda, yang mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. Listrik de bedakan atas dua bagian yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis adalah muatan listrik



109



dalam sedangkan listrik dinamis adalah muatan listrik yang bergerak atau di sebut arus listrik. Pada percobaan pertama bila pingpong di gantung kemudian tas plastic di gesek pada baju berapa kali kemudian di dekatkan pada bola pingpong yang terjadi adalah tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong ini karena adanya muatan listrik. Pada percobaan ke dua sisir di gesekkan pada rambut kemudian di dekatkan pada potongan-potongan kertas di atas meja hasilnya adalah tarik-menarik di karenakan adanya muatan listrik. Kemudian percobaan ketiga, jika di biarkan dengan waktu yang cukup lama yang terjadi adalah tidak ada gaya tarik-menarik lagi. karena, potongan kertas sudah tidak tertarik lagi oleh sisir, di sebabkan gaya listrik pada sisir sudah habis. Pada percobaan ke empat, kedua bola pingpong di ikatkan dengan benang kemudian di gantung pada bagian pinggir meja, dekatkan kedua bola jangan sampai bersentuhan yang terjadi adalah tidak terjadi reaksi sama sekali di antara kedua bola pingpong. Ini di karenakan tidak ada muatan listrik. Pada percobaan ke lima, bola kiri dan bola kanan di gosokkan pada kain wool yang terjadi adalah saling tolak menolak karena kedua bola pingpong sejenis akibat gesekan dengan kain wool.



H. KESIMPULAN Besar daya listrik sebanding dengan beda potensial karena kuat arus listriknya. Energy listrik tergantung pada besarnya daya listrik dan waktu yang di butuhkan



J. KESULITAN YANG DIALAMI Lumayan kesulitan yang dialami dalam percobaan muatan listrik ini karena sedikit rumit dalam. K.FOTO/VIDIO PRAKTIKUM MUATAN LISTRIK



110



TAHAP AWAL



Mempersiapkan alat dan bahan untuk melakukan pratikum Muatan Listrik yang terdiri dari : Bola Pingpong, Benang, Wool, Plastic, Isolasi, Potongan Kertas Dan Sisir Plastic.



PROSES KEGIATAN



Pada foto proses kegiatan disamping menyusun alat dan bahan sesuai prosedur percobaan yang sudah tertera di modul dan laporan ini, Gantung kedua bola pingpong



pada



menggunakan



bagian benang



pinggir dan



meja



isolasi.



dengan



Kemudian



menggosok bola pimpong dengan kain wol.



TAHAP AKHIR



Terjadi gaya tarik-menarik antara tas plastic dengan bola pingpong, Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis , Tidak terjadi reaksi sama sekali antara kedua bola pingpong, Saling tolak menolak karena kedua bola pingpong bermuatan listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.



111



II, ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK A. TUJUAN PERCOBAAN a) Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik B.



b) Mejelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian ALAT DAN BAHAN 1. Baterai 1,5 Volt 3 buah 2. Kabel penjepit secukupnya ( merah dan hitam ) 3. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt / 0,007A 3 buah 4. Avo meter 1 buah 5. Dudukan baterai 3 buah



C. LANDASANTEORI Arus listrik yaitu muatan lisrik yang diakibatkan suatu pergerakan elektronelektron, dan kemudian mengalir melewati media konduktor tiap satuan waktu. Arus listrik sendiri bisa diukur dalam satuan coulumb/ detik atau biasa dikenal dengan istilah Ampere. Tegangan listrik adalah besarnya beda potensial antara dua titik yang dialiri oleh arus listrik yang diukur dalam satuan Volt. Jadi jika arus itu mengalir, tapi tegangan itu tidak mengalir. Tegangan itu timbul akibat adanya arus yang mengalir yang ditahan oleh suatu Resistansi dalam suatu rangkaian D. CARA KERJA a. Pecobaan 1 : Arus Listrik 1. Susunlah 3 Buah baterai secara seri 2. Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-) 3. Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu ( dipilih salah satu dari bola lampu 2,5 volt-5,6 volt ). Jika lampu menyala menandakan adanya aliran arus dari kutub (+) menuju kutub (-) . tetapi jika belum menyala periksalah sebabnya. 4. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan amperemeter yang dipasang secara seri, catat besarnya. tetapi jika tidak tersedia AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir. 5. Susunlah rangkaian seperti gambar berikut Tentukanlah apakah jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor, dengan cara mengisi hasil pengamatan anda pada tabel berikut ini.



112



E. HASIL PENGAMATAN a. Percobaan Arus Listrik 1. Menyusun rangkaian listrik dengan 3 baterai secara seri 2. Menghubungkan kabel merah dengan kutub (+) dan kabel hitam dengan kutub (-). 3. Salah satu ujung kabel merah dan hitam dipasang bola lampu.Ternyata lampu menyala. Hal ini menandakan adanya aliran listrik dari kutub positif menuju kutub negative. 4. Nyala lampu menunjukkan adanya arus yang mengalir. Tabel 8.1. Hasil pengamatan terhadap jenis bahan No



Bahan



Lampu



Konduktor



Menyala



Tidak



Ya



Tidak



1



Kawat besi











2



Kawat tembaga











3



Sendok kawat











4



Kayu











5



Karet penghapus











6



Grafit (matapensil)











7



Kertas











8



Tas plastic











9



Air keran











10



Air garam











113



b. Percobaan 2 : Tegangan Listrik a). Rangkaian listrik seperti gambar dibawah ini :



Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada tegangan listrik b). Membuat rangkaian listrik



Saklar (s) ditutup, ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang mengalir lebih besar. c) Membuat rangkaian listrik :



Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini karena disebabkan jumlah baterainya juga lebih banyak.



114



d) Menggunakan 3 buah baterai yang dirangkai secara seri yang sama pada langkah a, b, dan c



Pada gambar keempat ini, setelah saklar ditutup lampu menyala sangat terang karena jumlah baterainnya banyak. Sehingga muatan listrik yang mengalir juga besar. F. JAWABAN PERTANYAAN 1. Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi kepotensial rendah. Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik. 2. Pada percobaan I, baterai disusun seri agar nyala lampu bersinar terang 3. Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik : -      I =  V                                   



R



-      R =  V



                          



 I



            



-     V = I . R



            



- I = arus listrik (ampere)



            



- V = tegangan listrik (volt)



            



- R = hambatan listrik (ohm)



4. Paralel baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir lebih Sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu redup G. PEMBAHASAN 



Arus listrik yaitu muatan lisrik yang diakibatkan suatu pergerakan elektron-elektron, dan kemudian mengalir melewati media konduktor tiap satuan waktu. Arus listrik



115



sendiri bisa diukur dalam satuan coulumb/ detik atau biasa dikenal dengan istilah Ampere. 



Tegangan listrik adalah besarnya beda potensial antara dua titik yang dialiri oleh arus listrik yang diukur dalam satuan Volt. Jadi jika arus itu mengalir, tapi tegangan itu tidak mengalir. Tegangan itu timbul akibat adanya arus yang mengalir yang ditahan oleh suatu Resistansi dalam suatu rangkaian.



H. KESIMPULAN 1. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan 2. Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik. I=V                           



R =  V



V=I.R



I=V



 I



R



J. KESULITAN YANG DIALAMI Kurangnya Waktu dalam melaksanakan percobaan, karena terlalu banyak percobaan yang harus dilakukan Dan rumitnya dalam mencari alat dan bahan yang di gunakan karena bahan yang di gunakan jarang yang menyediakan. K.FOTO/VIDIO PRAKTIKUM TAHAP AWAL



Mempersiapkan



alat



dan



bahan



untuk



melakukan pratikum Arus dan Tegangan Listrik yang terdiri dari : Baterai, Kabel Penjepit, Bola Lampu, dan Dudukan Baterai.



PROSES KEGIATAN



Pada



foto



supervisor



proses



kegiatan



disamping



dan



mahasiswa/mahasiswi



menyusun alat dan bahan sesuai prosedur percobaan yang sudah tertera di modul dan laporan ini, Menyusun 2 baterai di dalam dudukan



baterai



hubungkan



dengan



116



mengunakan kabel merah (+) dan hitam(-) serta pasang dua bola lampu.



TAHAP AKHIR



Pada foto tahap akhir disamping merupakan hasil dari percobaan yang dapat kita ketahui bahwasa besarnya arus listrik yang mengalir menyebabkan bola lampu dapat menyala. Terlihat jelas lampu menyala.



III, ENERGI LISTRIK



117



A. TUJUAN PERCOBAAN Menjelaskan rangakaian energi listrik B.



ALAT DAN BAHAN 1.



Baterai 1,5 volt 3 buah



2.



Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)



3.



Bola lampu 2,5 volt -3,6 volt/0,007A 3 buah



4.



AVO meter 1 buah



5.



Dudukan baterai 3 buah



C. LANDASAN TEORI



Energi



listrik adalah energi utama



yang



dibutuhkan



bagi



peralatan listrik/energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan ampere (A) dan tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan ketentuan kebutuhan konsumsi daya



listrik



dengan



satuan



menggerakkan motor, lampu penerangan,



Watt



memanaskan,



(W)



untuk



mendinginkan



atau



menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang lain. Energi



yang



dihasilkan



dapat



berasal



dari



berbagai



sumber,



seperti air, minyak, batu bara, angin, panas bumi, nuklir, matahari, dan lainnya. Satuan dasar energi listrik adalah Joule, satuan lain adalah KWh (Kilowattjam). Biasanya listrik berasal dari pembangkit listrik, misalnya: PLTA, PLTB, PLTD (diesel), PLTM, PLTS (surya), PLTU, dan lainnya E. CARA KERJA 1. Rangkailah alat seperti gambar dibawah ini (3 baterai dirangkai secara seri)



118



2. Tutuplah saklar S, kemudian biarkan beberapa saat a. Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat. b. Setelah ± 2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan kawat, apa yang terjadi? 3. Bukalah saklar S, letakkan ujung termometer pada lilitan kawat, catat skala yang ditunjukan thermometer (.....°C) 4. Tutuplah saklar S, kemudian setelah 2 menit catatlah skala yang ditunjukan thermometer (.....°C) 5. Apakah ada kenaikan suhu pada skala thermometer setelah saklar ditutup? Mengapa demikian? F. HASIL PENGAMATAN 



Dari hasil percobaan, setelah saklar (S) ditutup yang terjadi pada lilitan kawat adalah adanya arus listrik diantara kawat tersebut setelah dua menit. Pantul korek api diletakkan pada lilitan kawat yang terjadi adalah pantul korek api menjadi berubah dari energi panas dan terdapat cahaya.







Setelah itu saklar (S) dibuka. Saklar yang ditunjukkan termometer pada ujung lilitan kawat adalah (75°C). Kemudian saklar (S) ditutup kembali setelah 2 menit termometer menunjukkan (90°C).







Jika ditanya apakah suhu pada saklar naik setelah saklar termometer ditutup jawabannya iya, karena jika ditutup arus listrik yang dihantarkan lebih besar lagi.



G. JAWABAN PERTANYAAN 1. Mengubah energi listrik menjadi energi kalor. 2. Hasil Hitungan : a.



c.



V =IxR



b.



P =VxI



1,5 = I x 1



P = 1,5 x 1,5



I



P



= 1,5 x 1



I = 1,5 Volt P = E t 2,25 = E 60 detik



= 2,25 Watt



119



E



= 2,25 60



E = 0,0375 Joule



H. PEMBAHASAN Saklar yang ditutup dan pantul korek api yang diletakkan dililitan kawat membuat adanya arus listrik yang dapat mengubah energi panas dan terdapatnya cahaya. Ini berarti semakin besar arus yang mengalir dapat menjadikan energi listrik yang lebih baik pula. Pada percobaan saklar yang ditunjukkan thermometer ujung lilitan kawat dengan saklar terbuka lebih dingin ukuran °C-nya dibandingkan dengan saklar yang ditutup, ini dikarenakan arus listrik pada saklar yang ditutup mengalir lebih besar dari pada yang terbuka. I.



KESIMPULAN Daya Listrik yaitu tingkat penggunaan energi listrik dalam rangkaian listrik. Lampu luar menyerap daya listrik kemudian mengubahnya menjadi cahaya. Sedangkan setrika mengubah daya listrik menjadi panas. Jadi semakin tinggi nilai Watt yang terjadi semakin tinggi pula daya listrik atau energi yang digunakan.



I. KESULITAN YANG DIALAMI Dalam percobaan mengalami kesulitan dalam alat dan bahan karena di daerah kami tidak begitu menyediakan alat seoerti yang kami praktikan namun pihak UT menyediakan alat dan bahan, di dalam praktik listrik ini sangatlah rumit perlunnya kejelian dalam mempraktikan sehingga mahasiswa perlu kreatif dan teliti dalam menentukannya . J. FOTO/VIDIO PRATIKUM ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK



120



TAHAP AWAL



Mempersiapkan



alat



dan



bahan



untuk



melakukan pratikum Arus dan Tegangan Listrik yang terdiri dari : Baterai, Kabel Penjepit, Bola Lampu, dan Dudukan Baterai.



PROSES KEGIATAN



Pada



foto



supervisor



proses



kegiatan



disamping



dan



mahasiswa/mahasiswi



menyusun alat dan bahan sesuai prosedur percobaan yang sudah tertera di modul dan laporan ini, Menyusun 2 baterai di dalam dudukan



baterai



hubungkan



dengan



mengunakan kabel merah (+) dan hitam(-) serta pasang dua bola lampu.



TAHAP AKHIR



Pada foto tahap akhir disamping merupakan hasil dari percobaan yang dapat kita ketahui bahwasa besarnya arus listrik yang mengalir menyebabkan bola lampu dapat menyala. Terlihat jelas lampu menyala.



121



DAFTAR PUSTAKA



Grourd, Kiry. (1991). (1993). Longman A-level physics. Essex : Longman Group UK Limited.



Roger, M. (1991) A- Level physics Chestenham : Stanley Thornes Publisher Limited.



Young. H.D. (1992). Universyty Physics, 8ᵀͪ Edition. Addison-Wesley Publishing Company, Inc.



122



MODUL 8 : OPTIK PRAKTIKUM MANDIRI : MATA KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : MATA I, BINTIK BUTA A. TUJUAN a. Mengetahui bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik buta b. Menentukan jarak benda yang dilihat yang bayangannya mengenai bintik buta B. ALAT DAN BAHAN a. Gambar A dan B b. Tabel pengamatan c. Alat tulis dan penggaris C. LANDASAN TEORI Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahanya melalui kornea dan diteruskan ke aqeus homor , pupil lensa mata vitrous humor kemudian retina akan mengenali selsel batang dan kerucut. Sel kerucut sebagai fptpreeptor yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan mengubahanya menjadi implus yang dihantarkan kesaraf optik ke otak besar bagian belakang pada lobus oksipitalis ini terjadi asosiasi berupa kesan melihat benda pembiasan cahaya dari suatu benda yang ajan membentuk bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina karena cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenali sel-sel yang kerucutnya meneruskannya ke otak terjadi kesan melihat sebaliknya bayangan suatu benda akan tidak nampak jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta retina D. CARA KERJA a. Percobaaan bintik buta 1) Bintik buta (1) a) Siaapkan lat dan bahan yang ditentuka yaitu gambar 7.13 A Tabel pengamatan dan alat tulis b) Tutup mata anda dengan jari-jari tangan c) Peganglah gambar 7.13 A dengan jarak kurang lebih 60 cm dari mata anda



123



d) Pusatkan pandangan mata kanan anda pada positif (+), selanjutnya secara perlahan lahan ekatkan gambar tersebut kebagian muka kanan anda tetao terfokus pada tanda (+) tersebut e) Pada jarak berapa mata mata anda pada bundaran htam (◦) pada gambar tersebut tidak tampak dalam pandangan mata anda? f) Catathasil pengamatan anda pada lembar pengamatan anda pada lembar penamatan, tabel pengamatan di bagian akhir modul ini 2) Bintik buta (2) a) Perhatikan gambar 7.13 B b) Tutup mata kiri dengan jari kanan anda dengan mata kanan anda pandanglah ke arah positif (+) secar tajam jarak gambar mulai denagn 60 cm dari mata anda c) Cecar perlahan, dekatkanlah gambar tersebut kearah muka anda ,sementara pandangan anda tetap tertuju pada tanda (+) d) Pada jarak verapa dari mata garis pendek tampak menghilag dari pandangan e) Lanjtkan gerakan gambar 7.13 B tersebut selanjutnya pada jarak berapa garis pendek tersebut ? apa yang anda lihat antara garis panjang dengan garispendek? f) Catat gasil penamatan anda pada lembar pengamatan tabel di bagian akhir modil ini. E. JAWABAN PERTANYAAN 1. Pada percobaan satu tanda titk menghilang kafena fokus mata kita ke tanda (+), semakin dekat jarak fokus maka tanda (*) akan hilang 2. Pada percobaan 2 antara garis panjang dan garis pendek tampak menyatu karena fokus benda sangat dekat dengan mata kita, kira –kira pada jarak 5 cm kedua garis tersebut menyatu F. KESIMPULAN Jarak pandang semakin dekat maka fokus mata (penglihatan) akan semakin buram bahkan tidak tamapak. G. KESULITAN YANG DI ALAMI Dalam melakukan praktik lumayan sedikit mudah dalam mencari alat dan bahan ynag di dipraktikan namun dalam praktik membtuhkan kejelian agar tidak salah. H. FOTO/VIDIO PRAKTIKUM.



124



Tahap awal



Alat dan bahan yang harus disiapkan untu praktikum a. Gambar A dan B b. Tabel pengamatan c. Alat tulis dan penggaris



Proses



Proses kegiatan praktik gambar 7.13 A Dan 7.13 B



125



Tahap akhir



Maka Jarak pandang semakin dekat maka fokus mata (penglihatan) akan semakin buram bahkan tidak tamapak.



126



II, IRIS(PUPIL) MATA A. TUJUAN PERCOBAAN a. Untuk mengetahui reaksi pupil mata manusia pada cahaya pada cahaya redup dan terang b. Mengetahui reaksi pupil mata kucing pada cahaya redup dan terang. B. ALAT DAN BAHAN a. Lilin b. Korek api c. Senter d. Kucing e. Tabel pengamatan f.



Alat tulis



C. CARA KERJA a. Iris pupil mata pada manusia 1) Mintalah temanmu untuk bekerja sepasangan 2) Masukkan kedalam suatu ruangan yang teduh (cahaya redup) 3) Mintaah teman anda untuk duduk berhadap, kemudian suruhlah menutup mata denagn kedua tangannya ambil dan nyalakan lilin lebih kurang 10 cm dari mata kawan anda tersebut.selanjutkan mintalah kawan anda untuk membuka nmata kiri. Selanjutnya amati pipil matanya dengan cermat dan gambarannya hasilnya. 4) Matikan lilin dan suruhlah kawan anda membuka mata kanan kemudian perhatikan pula bagaumana bentuk dan keadaan pupil mata teman anda tersebut dengan cermat dan gambarkan hasil tuangkan hasil pengamatan anda pada lembar kerja b. Iris (pupil) mata pada kucing 1) Amblah seekor kucing dan bawalah ke ruangan yang teduh 2) Amati pipil mata kucing tersebut, selanjutnya gambarkan hasil pengamatan. 3) Ambilah sebuah senter kemudian soritkan senter tersebut ke mata kucing tersebut, baik bentuk maupun ukuran , selanjutnya



127



gambarlah hasil pengamatan anda. Tuangkan hasil setiap pengamatananda dalam bentuk pada lembar kerja. D. LANDASAN TEORI Mata merupakan salah satu indera pada manusia yang sangat penting di dalam mata sendiri terdapat beebrapa bagian-bagian penting pula,salah satuna adalah pupil , pupil adalah bagian mata yang merupakan celah berbentuk lingkaran yang terletak ditenga iris,, fungsi pupi untuk mengatur jumlah cahaya masuk ke mata akan melebar jika jumlah cahay yang masuk banyak agar cahaya yang masuk dapat maksumal pupil akan mengecil apabila jummlah cahaya yang masuk banyak , agar jumlah cahaya yang masuk tidak banyak bisa dikatakan pupil berfungsi mengatur cahaya agar fungsi penglihatan dapat maksimal



E. TABEL HASIL PENGAMATAN No



Objek Yang Diamati



1.



Pada manusia Pada kucing



2.



Keadaan Cahaya Terang Redup Terang redup



Bentuk Pupil MEMBESAR √ √



MENGECIL √ √ -



F. PEMBAHASAN Setelah melakukan pengamatan pupil pada manusia atau kucing bisa mengalami pada keadaan cahaya redup maupun terang. Pupil akan membesar atau melebar, jika pada keadaan redup berfungsi untuk menangkap cahaya lebih banyak .ini berfubgsi agar cahaya yang masuk pada mata tidak terlalu banyak agar fungsi penglihatan maksimal. G. JAWABAN PERTANYAAN 1. Pupil mata kucing pada keadaan gelap akan membesar dikarenakan agar cahaya yang masuk lebih banyak.sehingga berfungsi penglihatan dapat maksimal. 2. Pupil mata kucing jika di sorot lampu akan mengecil karena mengatur cahaya yang masuk agar tidak berlebihan. Sehingga pandangan bisa maksimal. H. KESIMPILAN Setelah melakukan pengamatan pupil mata manusia mmaupun kucing bisa mengalami perubahan bentuk sesuai banyak atau sedikitnya cahaya yang masuk.hal ini berfungsi untuk mengatur cahaya yang masuk ke mata agar penglihatan dapat maksmal. I.



FOTO/VIDIO PRAKTIKUM



128



Tahap awal



Alat dan bahan yang harus disapkan a. Lilin b. Korek api c. Senter d. Kucing e. Tabel pengamatan f.



Alat tulis



Proses



Proses praktik penyinaran mata kucing yang di sinari dengan senter



Tahap akhir



Hasil dari penelitian yang saya lakukan -manusia apabila terang pupil akan mengecil apabila gelap pupil akan melebar -pada kucing apabila terang pupil akan melebar dan apabila gelap pipl akan mengecil.



129



130



DAFTAR PUSTAKA



Sumardjono , dkk .(2000). Fisika dasar 1 universitas terbuka negeri malang



I madepadri.(2000) petunjuk praktikum konsep dasar IPA I, modul 5 jakarta universitas terbuka



Mackean, DG (1988), experimental work in biologi ,london.combined Ed john murray Ltd



@ google com



131



MODUL 9 : BUMI DAN ALAM SEMESTA KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PANAS MATAHARI I, PANAS MATAHARI A. TUJUAN Menjelaskan matahari sebagai sumber panas. B. ALAT DAN BAHAN a. 2 bauah tempat air yang sama ukuranya (panci,baskom, atau ember) b. Termo meter 0-100’c. c. Lempeng plastic transparan d. stopwatch. e. Luksmeter (bila ada) C. LANDASAN TEORI Perpindahan panas dapat dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui 3 cara yaitu : konduksi,konveksi, dan radiasi. contoh : bentuk perpindahan panas secara radiasi adalah adalah perpindahan panas dari matahari ke bumi dengan melewati gelombang hampa.



dalam



proses



radiasi



energy



yang



di



bawa



adalah



gelombang



elektromahnetik.jadi panas dapat merambat dengan cara memancar / radiasi pada peristiwa radiasi, panas yang memancar tanpa zat antara besar kecilnya panas suatu benda tergantung pada suhu benda makin tinggi suhu benda makin besar pula radiasi panas yang di keluarkan. makin panas air maka rambatanya makin tinggi. CARA KERJA a. Isilah kedua tempat air dengan air dingin yang sama banyak nya



132



b. Ukuran dengan thermometer suhu air dingin (Ti) tersebut,catatlah dalam lembar pengamatan. c. Tempatkan kedua tempat air tersebut di bawah langsung sinar matahari. d. Tempatkan lempeng plastic transparan di atas salah satu tempat air dengan jarak sekitar 10 cm dari permukaan air dalam tempat air.susunan alat dan bahan percobaan seperti gambar berikut.



e. Atur agar kedua tempat air tersebut selalu menghadap sinar matahari. f.



Amati temperature air pada kedua tempat air tersebut (To) setiap 30 menit ,selama 10 kali pengukuran. Catatlah dalam lembar pengamatan.



D. HASIL PENGAMATAN Waktu menit



Pengukuran



Pengukuran penerangan



temperature



(luks/A)



(oc) Panci tanpa



Panic dengan



Panic



Panic tanpa



lempeng



Lempeng



tampa



lempeng 1



30



10



10



lempeng 2



60



20



15



3



2



50



30



25



4



3



120



50



40



5



4



150



60



50



6



5



180



80



70



7



6



210



90



80



8



7



240



100



90



9



8



E. JAWABAN PERTANYAAN



133



1. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas dan cahaya matahari sampai denngan permukaan bumi adanya penghambat atau tidak - Awan yang tebal - Intentitas cahaya - Jenis benda yang menerima 2. Matahari di sebut sebagai energy panas karena adanya kenaikan suhu pada percobaan. Contohnya : menyemur pakaian di bawah terik matahari dapat kering karena adanya energy panas dari matahari, berbeda dengan menyemur pakaian kain yang tidak langsung karena matahari. 3. Pengaruh lempeng plastic transparan terhadap penerimaan panas sebagai perbandingan untuk membuktikan bahwa energy yang tidak di susun transparan lebih cepat panas di bandingkan dengan mengunakan plastic transparan. F.



PEMBAHASAN Berdasarkan kegitan pratikum tentang panas matahari merupakan sumber energy panas dan juga merupakan bagian dari tata surya di mana matahari terdiri dari tiga lapisan karena matahari yang tampak cemberlang dari bumi. Adalah : pelosper pengamatan teliti menunjuk kan bahwa rutosper terdiri atas butiran2 cahaya gemerlang di sebut GRAHULE. Bagian dalam matahari terdiri dari jenis zona confeltun ,bagian dalam matahari sedemikian panas nya sehingga tidak dapat atom-atom secara individual karena tumbukan tumbukan berkecepatan tinggi secara terus menerus melepaskan electron – electron dari inti. jadi bagian ini terdiri dari atas inti-inti dari permukaan dan electron – electron berkecepatan tinggi ini membentuk fase ke 4 yang di sebut plasma matahari merupakan suatu plasma dengan kecepatan 1400 kg/m3 dalam terusmenerus terjadi reaksi yang di kenal sebagai reaksi rantai proton – proton dalam reaksi ini terjadi perubahan massa menjadi energy – energy ini di lepaskan melalui zona Radiatif dan zona konvektif.



134



G. KESIMPULAN Berdasarkan pratikum di atas dapat di simpulkan bahawa matahari terdiri atas tiga lapisan yaitu .potospir, kromospir, dan korora bagian dalam matahari terdiri dari panas teras ,zona radiatif dan zona konvektif yang menimbulkan panas. H. KESULITAN YANG DI ALAMI (SARAN DAN MASUKAN) untuk melakukan kegiatan praktikum ini diperlukannya waktu yang sangat tepat apabila cuaca yang di lakukan kurang kondusif atau mengalami hujan kan susah melaksanakan praktik, dan yang saya alami cuacanya kurang baik sehingga menunggu waktu yang baik I.



FOTO/VIDIO PRAKTIKUM TAHAP AWAL



Menyiapkan alat dan bahan praktikum panas matahari yaitu : ember, termometer, plastic transparan, dan stopwatch.



135



KEGIATAN PROSES



Isilah baskom dengan air ukur dengan thermometer. Tempatkan air dibawah sinar matahari sertakan lempeng plastic transparan di atas salah satu tempat air.



Setelah air diletakan dibawah sinar matahari terjadi perbedaan suhu panas. Air yang di letakan di bawah sinar matahari lebih panas di bandingkan yang dibawah plastic transparan. TAHAP AKHIR



136



II, GERHANA A. TUJUAN Membuktikan terjadinya Gerhana B. ALAT DAN BAHAN 1. Bola pimpong 2. Stastis berkawat runcing 3 buah 3. bola plastic dengan 10 cm 4. Lampu senter atau proyektor Film 5. Spidol C. LANDASAN TEORI Gerhana matahari ketika posisi bulan terletak diantara bumi dan matahari,[1] sehingga menutup sebagian atau seruh cahaya matahari. Walaupun bulan lebih kecil ,bayangan bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuh nya karena bulan yang berjarak rata-rata jarak ,384,400 kilo meter dari bumi lebih dekat di banding kan matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilo meter. D. CARA KERJA 1. Tuliskan bulan pada bola pimpong,Matahari pada senter dan gambar bola plastic sebagai globe (bumi). 2. Tusuk bola pimpong tersebut, dengan statistik berkawat runcing sehingga dapat berdiri tegak, lakukan hal yang sama untuk bola plastic . 3. Ikatkan lampu senter pada stastik berkawat runcing. 4. susun di atas meja dalam ruang gelap ( bila ada) ke tiga peralatan tersebut. 5. nyalakan lampu senter, Amati dan gambar jalannya sinar lampu yang mengenai globe. 6. Susun percobaan dengan merubah posisi bola pimpong dengan bola plastic 7. nyalakan lampu dan amati gambar,jalannya sinar yang menimpa bola pimpong dan di terima oleh globe.



E. HASIL PENGAMATAN Gambar 9.7 Susunan alat dan bahan percobaan Gerhana bulan



137



Globe/bola lampu Lampu senter/pryektor film



Bola ping pong



Gambar 9.8 Susunan Alat dan bahan Percobaan Gerhana Matahari Bola ping pong



Globe/bola plastik Lampu senter/pryektor film



F. JAWABAN PERTANYAAN 1. Gerhana yaitu lintasan bulan mengilingi bumi membentuk bidang yang tidak



sebidang dengan eliptika.Eliptika merupakan bidang



lintasan bumi mengilingi matahari. 2. Terjadinya gerhana matahari berdasarkanhasil pengamatan adalah: Sinar lampu



senter terhadap bola pimpong menuju globe dan menyebabkan



terjadinya gerhana matahari.terjadinya gerhana bulan:jika sinar lampu senter terhalang



oleh



globe



yang



menuju



bola



pimpong



dan



menyebabkan terjadinya gerhana bulan. 3. umbra merupakan daerah gelap yang tertutup oleh globe( inti bumi) dan penumbra merupakan daerah yang lebih terang dari pada daerah umbra. G. PEMBAHASAN



138



Berdasarkan pratikum di atas bahwa suatu gerhana berarti penggelapan cahaya dari suatu benda langit, oleh benda lainnya gerhana terbagi menjadi 2 (dua) yaitu : Gerhana bulan dan Gerhana matahari. Gerhana bulan terjadi bila mana bulan berada pada atau dekat pada purnama dan berada pada dekat bidang Eliptika gerhana selalu tidak terjadi setiap bulan nya karena bidang Edar bulan mengelilingi bumi membentuk sudut kira-kira 5’ Terdapat bidang Eliptika Gerhana bulan atau Gerhana Matahari hanya dapat terjadi pada dekat titik – titik simpul Karena bumi bulan dan matahari hampir terletak pada garis lurus. Dari hasil pengamatan, sinar lampu senter terhalang oleh globe ,yanag menunjuk bola pimpong hal ini yang menyebabkan terjadi nya Gerhana bulan. Gerhana matahari terjadi bilamana bulan berada pada dekat pada bidang eliptika jika dua peristiwa ini terjadi jika bersama-sama Maka matahari,bulan ,dan bumi hampir berada pada suatu garis lurus.gerhana total terjadi dalam daerah umbra dan gerhana sebagian terjadi dalam daerah penumra. Dari hasi pengamatan sinar lampu senter terhadap bola pimpong menuju globe menyebabkan globe menjadi gelap terjadilah (gerhana matahari). H. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pratikum di atas dapat di simpulkan bahwa, Kata gerhana berarti pengelapan cahaya dari suatu benda langit oleh benda lainnya Gerhana terjadi dari gerhana Bulan dan Gerhana Matahari. Gerhana Matahari terjadi bila bulan berada pada dekat dengan bidang eliptika. I.



Kesulitan Yang Dialami Bagi pembaca yang ingin melakukan praktikum dapat melakukan kegiatan di dalam ruangan yang tertutup sehingga dapat melihat terjadinya gerhana lebih jelas.



K. FOTO/VIDIO PRAKTIKUM



TAHAP AWAL



Menyiapkan alat dan bahan dalam praktikum percobaan gerhana yaitu bola pingpong, statis kawat, globe, dan lampu senter.



139



KEGIATAN



TAHAP AKHIR



Tusuk bola pimpong dengan kawat sehinga dapat berdiri sertakan globe di belakangnya. Senter bola pimpong dengan senter.



Dari pengamatan sinar lampu senter terhadap bola enuju globe hal ini yang menyebabkan globe menjadi gelap terjadinya gerhana matahari.



140



DAFTAR PUSTAKA



Abel, G.O (1982) exploration of universe (fourth edition). New york: Sounders college Publishing. Chiras, D.D. (1988). Environmental science (second edition). Menlo park, California: the Benjamin Cummings publishing company, Inc. Danielson, E.W., Denecke Jr., E.J. (1986). Earth science (third edition). New york: macmillan publishing company. Sumardi yosafat, (2004). Konsep Dasar IPA I petunjuk praktikum. Jakarta: Universitas Terbuka.