Laporan Praktikum Kimia Dasar Stoikiometri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR STOIKIOMETRI (RUMUS EMPIRIS,PENENTUAN REAKSI PEMBATAS DAN PENGENDAPAN GARAM,ANALISIS VOLUMETRI)



DI SUSUN OLEH Nama : OCTA RENITA NIM : E1A020081 Program studi : pendidikan biologi Semester/Kelas : 1/C Dosen Pengampu : Syarifah wahidah al idrus S.Pd.,M.Si Mata Kuliah : kimia dasar Universitas Mataram



STOIKIOMETRI A. RUMUS EMPIRIS 1.



TUJUAN a. Untuk menentukan rumus empiris dua senyawa oleh reaksi kombinasi b. Menentukan rasio mol produk dekomposisi senyawa



2.



ALAT DAN BAHAN  ALAT 1. 2 Cawan krus ( salah satu di lengkapi tutup) 2. Neraca 3. Kertas tisu 4. Pembakar Bunsen 5. Penjepit cawan krus 6. Amplas 7. Kaki tiga  BAHAN 1. Pita Mg 2. CaCO3 1gr HASIL PENGAMATAN



3.



DATA PENGAMATAN NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 4.



Alat dan Bahan Cawan krus + tutup Cawan krus + tutup + pita Mg Cawan krus + tutup + pita Mg setelah reaksi Cawan krus tanpa tutup Cawan krus tanpa tutup + CaCO3 Cawan krus tanpa tutup + CaCO3 setelah reaksi



Massa 38,394 gr 38,447 gr 38,5 gr 25,815 gr 25,816 gr 26,787 gr



PEMBAHASAN Sebelum melakukan praktikum hal pertama kali yang harus dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang di butuhkan ,setelah itu menimbang cawan krus beserta dengan massanya.dari hasil penimbangan cawan krus dengan tutup di peroleh massanya sebesar 38,394 gr.selanjutnya memasukkan pita Mg yang telah di amplas bagian pengotornya.lalu masukkan ke dalam cawan krus beserta dengan tutupnya kemudian timbang kembali sehingga menghasilkan massa 38,447 gr.dari data yang di peroleh,akhirnya dapat di peroleh massa dari Mg yaitu dengan cara berikut: Massa Mg = cawan krus dengan pita Mg – cawan krus sebelum diisi pita Mg = 38,447-38,394 =0,053 gr Selanjutnya akan dilakukan pembakaran menggunakan alat pembakaran Bunsen.lalu letakkan cawan krus dengan pita Mg beserta tutup tunggu hingga pita Mg terbakar sempurna.setiap 30 detik sekali melihat keadaan pita Mg di dalam cawan krus sampai pita Mg terbakar dengan sempurna.jika



muncul api pada pita Mg tutup kembali sampai pita Mg tidak mengeluarkan api lagi.setelah tidak ada api yang menyala pada pita Mg segera hentikan pemanasan .setelah itu tunggu sampai pita Mg dingin.pindahkan kedalam desikator.setelah cawan krus kembali dingin sesuai dengan suhu ruangan lalu timbang cawan krus dengan tutup dan juga pita Mg setelah reaksi adalah 38,5 gr  menentukan perbandingan mol magnesium terhadap oksigen serta rumus empiris Massa Cawan krus + tutup = 38,394 gr Massa Cawan krus + tutup + pita Mg = 38,447 gr Massa Mg = 0,053 gr Cawan krus + tutup + pita Mg setelah reaksi = 38,5 gr Massa MgO = 38,5 gr - 38,394 gr = 0,106 gr Massa O = 38,5 gr - 38,447 gr = 0,053 gr Massa atom Mg = 24,3 gr Massa atom O = 16,0 Jumlah mol atom oksigen = massa oksida / massa atom oksigen = 0,053 /16 = 0,003 mol Jumlah mol atom Mg = massa magnesium /massa atom Mg = 0,106 /24,3 = 0,004 mol Mol Mg : mol oksigen 3 ; 4 Rumus empiris =Mg3O4 Selanjutnya percobaan menggunakan cawan krus tanpa tutup kemudian timbang cawan krus sehingga menghasilkan massa sebesar 25,815 gr.selanjutnya masukkan 1gr CaCO3 kedalam cawan krus kemudian menghasilkan massa sebesar 25,816 gr.lalu letakkan cawan krus ke tempat pembakan Bunsen hingga terjadi pembakaran sempurna.kemudian pindahkan cawan krus kedalam desikator .setelah di keluarkan di dalam desikator kemudian timbang cawan krus dengan CaCO3 setelah reaksi menghasilkan massa 26,787 gr.  Menentukan perbandingan mol dan rumus empiris Diketahui : Massa Cawan krus tanpa tutup = 25,815 gr Massa Cawan krus tanpa tutup + CaCO3 = 25,816 gr Massa Cawan krus tanpa tutup + CaCO3 setelah reaksi = 26,787 gr Perbandingan mol Massa akhir dari CaCO3 = 26,787 gr - 25,816 gr = 0,971 gr Mol CaCO3 = 100/0,971 gr = 102,9 Mol Ca dalam CaCO3 = 40 x 102,9 = 4.116 Mol C dalam CaCO3 = 12 x 102,9



= 1.234,8 Mol O dalam CaCO3 = 48 x 102,9 = 4.939,2 Maka: Mol Ca : mol C : mol O 4.116 : 1.234,8 : 4.939,2 4 : 1 : 5 Jadi rumus empiris Ca4CO5



5.



KESIMPULAN 1. Rumus empiris merupakan rumus sederhana yang menunjukkan jumlah suatu atau perbandingan atom yang terkecil.



B. PENENTUAN REAKSI PEMBATAS DAN PENGENDAPAN GARAM



1. TUJUAN a. Menentukan reaktan pembatas dalam campuran garam b. Menentukan komposisi persen setiap zat dalam campuran garam 2. ALAT DAN BAHAN  ALAT 1. Kaca arloji 2. Erlenmeyer 3. Tabung sentrifil 4. Spatula 5. Kertas saring 6. Gelas beker 100 ml 7. Gelas beker 250 ml 8. Sentrifugasi 9. Pipet tetes 10. Corong gelas  BAHAN 1. Campuran garam (CaCl2 2H2O + K2C2O4) 2. K2C2O4 0,5 M 3. CaCl2 0,5 M 4. Aquades 3. HASIL PENGAMATAN  Berat Kaca arloji 17,842 gr  Berat Kaca arloji + 1 gr campuran garam sebesar 1,007 gr  Berat Kertas saring 0,407 gr  Berat Kertas saring + campuran garam 0,600 gr  larutan diteteskan K2C2O4 0,5 M warna berubah menjadi keruh  larutan diteteskan CaCl2 0,5 M warnanya tidak berubah 4. PEMBAHASAN Salah satu bahan Bahan yang digunakan dalam praktikum yaitu Campuran garam (CaCl2 2H2O + K2C2O4) dengan perbandingan tertentu.kemudian menggunakan kaca arloji untuk berat awal sebelum di tamabahkannya campuran garam yaitu 17,842 gr,kemudian timbang 1gr campuran garam sehingga didapatkan hasil 1,007 gr.kemudian gunakan kertas saring untuk menyaring nantinya.timbang kertas saring sehingga menghasilkan berat sebesar 0,407 gr.setelah menimbang garam,masukkan campuran garam yang sudah di timbang lalu masukkan kedalam gelas beker 250 ml dan tambahkan aquades hingga 150 ml tunggu hingga mengendap.aduk dengan menggunakan spatula agar tercampur.kemudian lipat kertas saring hingga menyerupai corong kemudian masuukan kedalam corong gelas dan Erlenmeyer.siapkan 2 buah tabung Tabung sentrifil ukuran 10 ml.setelah campuran garam dengan aquades mengendap ambil cairan yang berwarna bening kemudian masukkan kedalam tabung sentrifil,jangan sampai mengambil garam yang mengendap.kemudian tuang kedalam Erlenmeyer yang sudah di beri kertas saring,garam yang mengendap lalu di saring.jadi air trsaring sempurna kedalam Erlenmeyer.proses penyaringa selesai.larutan pada sentrifils masuk ke dalam proses sentrifugasi.jika alatnya sudah berhenti,maka keluarkan kedua larutan tersebut.setelah dikeluarkan larutan menjadi lebih bening dari sebelumnya.selanjutnya menentukan di uji kelebihan C2H4²ˉ atau CH²+.kemudian sediakan



K2C2O4 0,5 M dan CaCl2 0,5 M.kemudian salah satu larutan diteteskan K2C2O4 0,5 M warna berubah menjadi keruh sedangkan yang diteteskan CaCl2 0,5 M warnanya tidak berubah.selanjutnya ambil kertas saring kemudian letakkan di atas kaca arloji sebelum di masukkan ke dalam oven.setelah itu masuukan kedalam oven,tunggu hingga sampel mongering.setelah kering keluarkan dari dalam oven.timbang sampel tersebut hingga mendapatkan hasil sebesar 0,600 gr. Pertanyaan: Berapa massa kalsium oksalat alhidrat yang di bentuk satu gram campuran garam Penyelesaian: diketahui Massa kertas saring = 0,407 gr Massa garam + kertas saring = 0,600 gr Massa garam = 1,007 gr Ditanya : kalsium oksalat Massa akhir garam = 0,600 gr – kertas saring awal = 0,600 gr – 0,407 gr = 0,193 gr Massa air = Massa garam - Massa garam + kertas saring = 1,007 gr – 0,193 gr = 0,814 gr Sehingga massa CaC2O4 sama dengan masa akhir garam yaitu 0,193 gr 5. KESIMPULAN 1. CaC2O4 merupakan endapan Kristal karena memiliki ksp yang relative kecil sehingga senyawa tersebut mudah mengendap.



C. ANALISIS VOLUMETRI



1. TUJUAN a. Menentukan konsentrasi molar asam kuat 2. ALAT DAN BAHAN  ALAT 1. Erlenmeyer 2. Pipet ukur 3. Pehisap cairan 4. Urep  BAHAN 1. NaOH 0,1 M 2. Indikator PP 3. HCl 3. HASIL PENGAMATAN  V NaOH =27,5 ml  Proses titrasi Larutan menjadi merah muda 4. PEMBAHASAN Pada praktikum ini membahas tentang analisis volumetri yaitu menentukan konsentrasi molar asam kuat .dalam menentukan konsentrasi molar asam kuat melalui proses titrasi.titrasi ini berfungsi untuk menentukan konsentrasi suatu senyawa dengan menggunakan senyawa yang sudah diketahui konsentrasinya.bahan-bahan yang digunakan dalam menentukan konsentrasi asam kuat yaitu NaOH 0,1 M,Indikator PP dan HCl.pertama Masukkan NaOH kedalam urep.Kemudian ambil 25 ml HCl yang belum di ketahui konsentrasi menggunakan pipet ukur.Lalu masuukan kedalam Erlenmeyer . tambahkan 2 tetes indikator PP lalu goyangkan agar tercampur dengan merata.Setelah itu proses titrasi sampai larutan tersebut berubah warna menjadi merah muda untuk mengetahui berapa NaOH digunakan,yaitu sebesar V NaOH = 27,5 ml. Menghitung konsentrasi molar HCl yang belum diketahui Proses titrasi V NaOH = 27,5 ml Persamaan reaksi HCl + NaOH NaCl + H2O NaOH yang di pakai = 0,1 M x 27,5 ml = 2,75 mmol Menghitung konsentrasi HCl MHCl = VNaOH x MNaOH VHCl = 27,5 ml x 0,1 M 25 ml = 0,11 M 5. KESIMPULAN



1. titrasi berfungsi untuk menentukan konsentrasi suatu senyawa dengan menggunakan senyawa yang sudah diketahui konsentrasinya 2. HCl tergolong dalam asam kuat