Laporan Praktikum Medium Dan Sterilisasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Medium dan Sterilisasi Medium and Sterilization Cut Sarah Rizkita Rahmi [email protected] Abstrak Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi atau zat makanan yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba. Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu misalnya alat-alat bahan, makanan, bahan atau zat kimia dan lain-lain dari mikroorganisme baik yang patogen maupun yang tidak patogen.. Praktikum yang berjudul Medium dan Sterilisasi bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan medium, serta melakukan berbagai macam cara sterilisasi. Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode observasi kinestetik. Adapun hasil yang diperoleh adalah praktikan dapat mempelajari dan mempraktikkan proses pembuatan medium potato dekstrose agar dan nutrient agar, serta dapat melakukan proses sterilisasi dengan baik dan benar. Kata kunci : medium, sterilisasi, mikroorganisme Abstract Medium is a material consisting of a mixture of nutrients or food substances used to grow microbes. Sterilization is a way to free something, for example, tools, materials, food, chemical substances or substances, etc. from microorganisms, both pathogenic and non-pathogenic. The practicum entitled Medium and Sterilization aims to find out how to manufacture the medium, as well as carry out various methods of sterilization. The method used in this practicum is the kinesthetic observation method. The results obtained are that the practitioner can learn and practice the process of making potato dextrose agar and nutrient agar medium, and can carry out the sterilization process properly and correctly. Keyword : medium, sterilization, microorganism



1



Cut Sarah Rizkita Rahmi : Medium dan Sterilisasi



Pendahuluan Ilmu biologi merupakan ilmu sains, dimana ilmu sains berkaitan dengan cara mencari tahu. Ilmu pengetahuan bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan proses penemuan yang lebih menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar mahasiswa mampu menjelajahi dan mendalami alam sekitar. Kegiatan praktikum dalam pembelajaran sains merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan. Mikroorganisme adalah suatu telaah mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis. Dalam dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme, yaitu bakteri, protozoa, virus serta algae dan cendawan mikroskopis. Dalam mikroorganisme kita mempelajari banyak segi mengenai jasad-jasad renik ini (juga dinamakan mikroba atau protista), dimana adanya, ciri-cirinya, kekerabatan antara sesamanya seperti juga dengan kelompok organisme lainnya, pengendaliannya dan peranannya dalam kesehatan serta kesejahteraan manusia. (Syah, 2016, p.59-60). Media merupakan bahan yang dapat digunakan sebagai tempat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri. Beberapa jenis bakteri dapat hidup baik pada media yang sangat sederhana, yang hanya mengandung garam anorganik ditambah sumber karbon organik seperti gula, namun ada pula bakteri yang memerlukan suatu media yang sangat kompleks selain mengandung sumber karbon dan nitrogen juga perlu penambahan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya, namun yang terpenting media harus mengandung nutrisi yang merupakan substansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam air.Nutrisi dalam media harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup (Supriatin, 2016, p.72). Nutrient agar merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. Nutrient agar terbuat dari campuran ekstrak daging dan pepton dengan menggunakan agar sebagai



2



pemadat. Dalam hal ini agar digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya mudah membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Dalam hal ini ekstrak beef dan pepton digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein, nitrogen, vitamin serta karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang (Fatmariza, 2017, p.69-70). Media kultur digunakan di laboratorium untuk penanaman mikroorganisme dan memberi nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan mikroorganisme (Rizki, 2019, p.1). Sterilisasi merupakan proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan Suatu benda yang steril dipandang dari sudut mikrobiologi, artinya bebas dari mikroorganisme hidup. Pada proses sterilisasi,spora bakteri adalah yang paling resisten diantara semua organisme hidup (Adji, 2017, p.18). Metode/Cara Kerja Waktu dan Tempat Praktikum dilakukan pada tanggal 28 Februari 2021 pukul 09.50-10.40 WIB di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Target/Objek/Populasi/Sampel Target dalam praktikum ini adalah Target dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan medium dan melakukan berbagai macam cara sterilisasi. Sampel yang digunakan adalah kaldu nutrisi agar (NA), dan kentang dektrose atau potato dektrose agar (PDA). Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk membuat media sebagai tempat penanaman bakteri Data,Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh adalah data kualitatif berupa cara pembuatan medium dan melakukan berbagai macam cara sterilisasi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan



Cut Sarah Rizkita Rahmi : Medium dan Sterilisasi



adalah dengan melakukan proses pengamatan langsung dan praktik langsung Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan memakai metode pengamatan langsung serta dengan membaca berbagai sumber referensi (buku dan jurnal) yang ada dan penjelasan dari asisten laboratorium. Pembahasan Media adalah sebuah substansi yang komposisinya terdiri dan nutrisi tertentu yang diperlukan untuk menumbuhkan dan mempelajari sifat-sifat bakteri. Media selain untuk menumbuhkan mikroba juga dibutuhkan untuk isolasi & inokulasi mikroba serta untuk uji fisiologi dan biokimia mikroba (Yusmaniar, 2017). Medium merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran zat makanan (nutrient) yang berfungsi sebagai tempat tumbuh mikroba. Suatu media dapat menumbuhkan mikroorganisme dengan baik harus memenuhi persyaratan antara lain: media harus mempunyai pH yang sesuai, media tidak mengandung zat-zat penghambat, media harus steril, dan media harus mengandung semuanutrisi yang mudah digunakan mikroorganisme (Wantini, 2018). Menurut bentuknya medium digolongkan menjadi tiga yaitu medium cair, medium semi padat, yaitu medium yang mengandung bahan yang sama seperti medium cair tetapi ditambah agar-agar sehingga hampir padat dan medium padat yaitu medium cair yang ditambah agar-agar sehinga jadi padat (Utama, 2013). Pada praktikum atau pengamatan yang telah dilakukan jenis medium yang dibuat adalah medium semi buatan yaitu NA dan PDA dan secara kegunannya tergolong ke dalam medium umum. Pembuatan NA dan PDA tidak jauh berbeda, masing-masing bahan utama tersebut direbus hingga menghasilkan kaldu dan pati (Gustiani, 2013). Medium NA berfungsi untuk membiakkan bakteri secara umum. Sedangkan PDA hanya berfungsi untuk menumbuhkan bakteri. Pembuatan NA dilakukan menambahkan pepton sebanyak 5 gram, bakteri yang sudah tumbuh di kemudian di



3



inkubasi pada suhu 30˚C selama 2 hari, hal ini di perkuat oleh (Lestari, 2012). Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah timbangan untuk menimbang media yang akan digunakan , cawan petri untuk menyimpan media, gelas ukur untuk mengukur akuades, labu erlenmeyer sebagai wadah pembuatan media, tabung reaksi sebagai wadah untuk meletakkan media, wajan untuk merebus kentang dan daging, autoklaf untuk mensterilisasi alat dan bahan, kompor pemanas dan magic stirrer untuk menghomogenkan media. PDA atau Potato Dekstrose Agar adalah medium semi buatan karena medium ini terdiri atas bahan-bahan alami yaitu kentang dan campuran senyawa kimia yaitu dextrose. Kentang berfungsi sebagai sumber karbohidrat bagi pertumbuhan mikroba, dekstrosa sebagai sumber gula, dan agar berfungsi untuk memadatkan medium. Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan PDA adalah kentang 50 gr, dekstrosa 2,5 gr, agar-agar 3,75 gr, aquades 250 ml. pertama-tama kentang dicuci bersih lalu dikupas dan ditimbang sebanyak 50 gr lalu dipotong kecil-kecil, lalu direbus dengan aquades.



Cut Sarah Rizkita Rahmi : Medium dan Sterilisasi



Gambar 1. Kentang yang dipotong kecil



Gambar 2. Kentang direbus Setelah kentang matang disaring dan difiltrasi ke gelas ukur, apabila kurang dari 250 ml maka ditambahkan aquades. Selanjutnya dituangkan ke tabung elenmeyer, ditambahkan dekstrosa serta agar-agar kemudian ditutup dengan alluminium foil dan di letakkan di magic stirrer hingga media homogen.



4



Gambar 3. Medium dihomogenkan dengan magic stirrer Sementara NA atau Nutrisi Agar adalah medium semi buatan karena medium ini terdiri atas bahan-bahan alami yaitu daging dan campuran senyawa kimia yaitu pepton. Proses pembuatan NA atau agar nutrisi dibutuhkan daging tanpa lemak 125 gr, pepton 1,25 gr, agar-agar 3,75 gr. Proses pembuatan NA sama dengan proses pembuatan PDA, hanya saja dekstrosa pada PDA diganti dengan pepton pada NA. Setelah kedua larutan dihomogenkan maka dilakukan pensterilisasian dengan menggunakan autoklaf sebelum medium siap digunakan.



Cut Sarah Rizkita Rahmi : Medium dan Sterilisasi



penumbuhan mikroba harus ada syarat agar mikroba tumbuh dengan baik yaitu medium harus mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan mikroba, kemudian tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH harus sesuai dan juga harus steril. Maka mikroba akan tumbuh dengan baik. Saran



Praktikan sebaiknya sudah memiliki pengetahuan dasar tentang materi yang akan dilaksanakan sebelum pelaksanaan praktikum, juga selalu bersikap hati-hati selama berada di ruang laboratorium.



Gambar 4. Autoclave Autoclave diisi dengan air suling sebanyak 3-5 liter, panaskan sampai udara keluar dari autoklaf. Masukkan PDA, NA, dan cawan petri ke dalam autoklaf, tutup rapat kecuali klep udara, supaya udara yang masih ada dalam autoklaf masih dapat keluar, karena jika masih ada udara sedangkan klep sudah tertutup rapat maka sterilisasi ini tidak mencapai suhu dan tekanan yang seharusnya. Setelah air menetes dari klep udara lalu ditutup rapat dan pemanasan dilanjutkan sampai suhu 121˚C, tekanan 1 atm selama kurang lebih 15 menit. Kemudian pemanasan dihentikan. Setelah disterilkan di autoklaf kemudian diinokulasi pada laminar air flow awalnya 20 menit, dan setelah 20 menit diisi PDA dan NA tersebut kedalam cawan petri dan tunggu sampai 30 menit. Kemudian medium disimpan untuk diamati keberhasilan pembuatan medium selama kurang lebih 24 jam, apabila setelah 24 jam medium memiliki tingkat kepadatan yang tepat serta tidak terdapat mikroba maka proses pembuatan medium berhasil. Simpulan dan Saran Simpulan Hasil dari praktikum dapat disimpulkan bahwa medium ialah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi atau zat makanan yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba. Pada 5



Daftar Pustaka Adji, D, Larashanty, H, dan Zuliyanti. 2007. Perbandingan Efektifitas Sterilisasi Alkohol 70%, Inframerah, Autoklaf, dan Ozon terha.dap Pertumbuhan Bakteri Bacillus subtilis. Jurnal Sain 25(1). Hal. 18-26. Fatmariza, M. Inayati, N. Rohmi. 2017. Tingkat Kepadatan Media Nutrient Agar Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphyloccus aureus. Jurnal Analis Medika Bio Sains 4(2). p.69-70. Gustiani, E. 2013. Pengendalian Cemaran Mikroba pada Bahan Pangan Asal Ternak (Daging dan Susu) Mulai dari Peternakan Sampai Dihidangkan. Jurnal Litbang Pertanian, 28:3, 89-97.



Lestari, Y. 2012. Kualitas Air Minum yang Diproduksi Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Bungus Padang Berdasarkan Persyaratan Mikrobiologi. Jurnal Penelitian, 13:1, 129-133. Rizki, Z. Syahnita, H. 2019. Pemanfaatan Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan



Cut Sarah Rizkita Rahmi : Medium dan Sterilisasi



Tauge (Vigna radiate) Sebagai Media Alternatif untuk Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphyloccus aureus. Jurnal Penelitian Kesehatan 6(1). p.1. Supriatin, Y. Rahayyu, M. 2016. Modification Of Carry-Blair Transport Media For Storage Salmonella typhi. Jurnal Teknologi Laboratorium 5(2). p.72. Syah, I,S, K. 2016. Penentuan Tingkatan Jaminan Sterilitas Pada Autoklaf Dengan Indikator Biologi Spore Strip. Farmaka 14(1). Hal. 59-60. Utama, S. 2013. Profil Mikrobiologis Pollard yang Difermentasi dengan Ekstrak Limbah Pasar Sayur pada Lama Peram yang Berbeda. Jurnal Agripet. 13:2, 2630. Wantini, S., & Octavia, A. (2018). Perbandingan Pertumbuhan Jamur Aspergillus flavus Pada Media PDA (Potato Dextrose Agar) dan Media Alternatif dari Singkong (Manihot esculenta Crantz). Jurnal Analis Kesehatan, 6(2), 625-631. Yusmaniar, Wardiyah, & Nida, K. (2017). Mikrobiologi dan Parasitologi. Jakarta: kementrian Kesehatan Republik Indonesia.



6