Laporan Praktikum Mesin Shaping [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mesin sekrap (shapper machine) atau mesin ketam merupakan mesin perkakas yang digunakan untuk membentuk benda kerja dengan cara penyayatan oleh pahat yang bergerak lurus bolak-balik. Pahat yang digunakan pada mesin sekrap mirip dengan pahat yang dipakai pada mesin bubut, di mana kedua pahat tersebut memiliki satu mata pemotong yang menyayat benda kerja selapis demi selapis. Pahat sekrap menyayat benda kerja dalam satu arah, yaitu pada waktu bergerak ke depan yang disebut sebagai gerak kerja. Setelah melakukan penyayatan pahat akan bergerak ke belakang kembali ke posisinya semula hal ini sering disebut sebagai gerak bebas. Pada pengoperasiannya benda kerja ditempatkan pada meja mesin sekrap dan dijepit dengan menggunakan ragum atau klem. Benda kerja bersama-sama meja dapat digerakkan atau digeserkan ke samping melintang gerakan pahat yang bergerak lurus bolak-balik (maju-mundur). Dengan gerakan benda kerja dan pahat seperti itu, maka akan terjadi penyayatan benda kerja oleh pahat sekrap. Berbagai operasi dapat dilaksanakan pada mesin sekrap, seperti menyekrap datar, menyekrap bidang siku, menyekrap bidang miring, menyekrap bentuk cembung, menyekrap bentuk cekung, membuat alur pasak, menyekrap bertingkat, menyekrap bentuk v (membuat v-block) dan lain-lain.



1.2. Rumusan Masalah Dari rumusan masalah di atas, kami dapat mengambil satu rumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimana proses pembuatan v – block dengan menggunakan mesin sekrap?”



1



1.3. Tujuan praktikum Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui dan mempraktikan tata cara pembuatan v-block dengan menggunakan mesin sekrap.



1.4. Kegunaan Praktikum Mahasiswa dapat membuat benda kerja sesuai dengan gambar benda kerja yang diinginkan, dapat menggunakan mesin sekrap dengan baik dan benar, dan bisa mengaplikasikan ilmu praktikum kedalam dunia kerja industri nanti.



1.5. Aplikasi 1.5.1 Bagi Praktikan  Mahasiswa terampil menggunakan mesin sekrap dengan efektif dan efisien.  Mahasiswa manpu merencanakan dan menghasilkan suatu produk dengan menggunakan mesin sekrap.  Mahasiswa mampu



mengetahui alat-alat apa saja yang harus



digunakan untuk mengoperasikan mesin sekrap. 1.5.2. Bagi Industri  Digunakan untuk membuat beberapa suku cadang (produk).  Digunakan sebagai mesin pendukung dari mesin lain dalam proses produksi.  Dibidang perbengkelan, mesin ini sangat mendukung dalam pembuatan alur.



2



BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Mesin sekrap adalah suatu mesin perkakas dengan sistem langkah bolak balik dalam proses kerjanya. Dalam pemotongan pahatnya melakukan pemakanan dengan maju saja dan berupa garis lurus pada permukaan benda kerja. Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip kerja dari mesin sekrap adalah benda kerja dijepitkan pada catok yang dipasangkan pada meja yang dapat digeser dengan arah melintang terhadap sumbu mesin, sedangkan pahatnya dipasang pada eretan yang bergerak sepanjang sumbu mesin secara bolak – balik. Langkah pengeretan dapat diukur panjang pendeknya, gerakan maju dapat juga dapat juga diatur naik turunnya untuk penyetelan benda kerja, sedangkan untuk memakankan untuk pahat dilakukan dengan memutar eretan kebawah. Hasil kerja dari mesin sekrap adalah pembuatan alur pada komponen –komponen mesin. Panjang langkah saat pemakanan dapat diatur dengan dengan menggerakkan poros roda gigi, gerak langkah mundur membutuhkan waktu lebih cepat daripada langkah maju. Untuk langkah maksimum, poros harus ditempatkan pada jarak maksimum dari titik pusat roda gigi. Pada waktu langkah maju, mekaanisme penggerak pemakanan



bekerja, gerak



pemakanan ini dapat dilakukan secara manual, hanya saja hal tersebut mengakibatkan kerugian yang berupa kasarnya permukaan benda kerja dan permukaan benda tersebut tidak konstan. Kerugian tersebut dapat dihindari dengan cara menggerakkan gerak pemakanan secara otomatis.



3



2.2 Jenis jenis mesin Sekrap Berikut merupakan jenis-jenis dari mesin sekrap: 1. Mesin Sekrap Datar atau Horizontal Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi dan pekerjaan serbaguna terdiri atas rangka dasar dan rangka yang mendukung lengan horizontal.



Benda



kerja



didukung



pada



rel



silang



sehingga



memungkinkan benda kerja untuk digerakkan ke arah menyilang atau vertikal dengan tangan atau penggerak daya. Pada mesin ini pahat melakukan gerakan bolak-balik, sedangkan benda kerja melakukan gerakan ingsutan. Panjang langkah maksimum sampai 1.000 mm, cocok untuk benda pendek dan tidak terlalu berat. 2. Mesin Sekrap Vertikal Mesin sekrap jenis ini digunakan untuk pemotongan dalam, menyerut dan bersudut serta untuk pengerjaan permukaan-permukaan yang sukar dijangkau. Selain itu mesin ini juga bisa digunakan untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertikal. Gerakan pahat dari mesin ini naik turun secara vertikal, sedangkan benda kerja bisa bergeser ke arah memanjang dan melintang. Mesin jenis ini juga dilengkapi dengan meja putar, sehingga dengan mesin ini bisa dilakukan pengerjaan pembagian bidang yang sama besar. 3. Mesin Planner Digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang panjang dan besar. Benda kerja dipasang pada eretan yang melakukan gerak bolak-balik, sedangkan pahat membuat gerakan ingsutan dan gerak penyetelan. Lebar



4



benda ditentukan oleh jarak antar tiang mesin. Panjang langkah mesin jenis ini ada yang mencapai 200 sampai 1.000 mm.



2.4 Jenis mesin sekrap berdasarkan fungsinya a.



Mesin sekrub horizontal Umumnya digunakan pada pekerjaan produksi dan



pekerjaan serba guna. Mesin ini terdiri atas dasar dan rangka dan mendukung ram horozontal b.



Mesin ketam Digunakan



untuk



penyelesain



benda



kerja



yang



memerlukan kecepatan potong dan tekanan dalam pergerakan ram konstan dari awal sampai dengan akhir pemotongan c.



Mesin ketam potong tarik



Diginakan untuk pemotongan blok cetakan besar pada produksi massal d.



Mesin ketam vertikal Digunakan untuk pemotontongan dalam dan penyerutan



bersudut serta untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertikal. Biasanya pada pembuatan cetakan untuk logam dan non logam.



2.1. Komponen Utama Mesin Sekrap dan Fungsinya



5



Gambar 2.1. Mesin Sekrap (shaping) dan komponen utamanya 2.1.1. Badan Mesin Badan mesin merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak dan tuas pengatur. 2.1.2. Meja Mesin Meja mesin berfungsi sebagai tempat kedudukan benda kerja atau penjepit benda kerja. Meja mesin didukung dan digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak. Eretan lintang dapat diatur otomatis. 2.1.3. Lengan Lengan berfungsi untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan diikat dengan engkol menggunakan pengikat lengan. Kedudukan lengan di atas badan dan dijepit pelindung lengan agar gerakannya lurus. 2.1.4. Eretan Pahat Eretan pahat berfungsi sebagai pengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar roda pemutar, pahat akan turun atau naik. Ketebalan pamakanan dapat dibaca pada dial. Eretan pahat terpasang di bagian ujung lengan dengan ditumpu oleh dua buah mur baut pengikat. Eretan dapat dimiringkan untuk penyekrapan bidang bersudut atau miring. Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur sudut eretan. 2.1.5. Pengatur Kecepatan Bagian ini berfungsi untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per menit. Untuk pemakanan tipis dapat dipercepat. Pengaturan harus pada saat mesin berhenti. 2.1.6. Tuas Panjang Langkah



6



Tuas ini berfungsi untuk mengatur panjang pendeknya langkah pahat atau lengan sesuai panjang benda yang disekrap. Pengaturan dengan memutar tap ke arah kanan atau kiri. 2.1.7. Tuas Posisi Pahat Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi untuk mengatur kedudukan pahat terhadap benda kerja. Pengaturan dapat dilakukan setelah mengendorkan pengikat lengan. 2.1.8. Tuas Pengatur Gerakan Otomatis Meja Melintang Untuk menyekrap secara otomatis diperlukan pengaturanpengaturan panjang engkol yang mengubah gerakan putar mesin pada roda gigi menjadi gerakan lurus meja. Dengan demikian meja melakukan gerak ingsutan (feeding).



Pengerjaan Mesin Sekrap 2.2.1. Sekrap Datar Menyekrap datar adalah bahwa gerak menyayatnya kearah mendatar dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri, arah gerakan pahat tersebut tergantung pada posisi pahat atau dari bentuk sudutsudut bebasnya, jika pahat tersebut berbentuk pahat kanan maka penyayatannya dimulai dari sebelah kanan ke kiri dan sebaliknya. 2.2.2. Sekrap Tegak Menyekrap tegak maka gerak penyayatannya pahat berlangsung dari atas ke arah bawah secara tegak lurus, dalam hal ini pergerakkan sayatan pahat dilakukan dengan memutar eretan pahat dengan tangan. Tebal pemakanan hendaknya tipis saja ± 0,5 mm 2.2.3. Sekrap Sudut Jika



menyekrap



bagian



yang



menyudut



maka



gerak



penyayatannya di lakukan dengan memutar eretan pahat yang kedudukannya menyudut sesuai dengan besarnya sudut yang di sekrap. 2.2.4. Sekrap Alur



7



Alur yang dapat disekrap adalah alur terus luar, alur terus dalam, alur buntu dan alur tembus.



2.3.1 Rumus-Rumus yang Digunakan dalam Pengerjaan Mesin Sekrap (Shaping) 2.3.1. Waktu Langkah Potong (tc) tc = Dimana :



L (menit) Vc



L = Panjang langkah potong (mm) Vc = 8000 mm/menit (jenis pahat cor kelabu)



2.3.2. Waktu Langkah Balik (tr) L tr = Vr (menit)



Dimana :



Vr = Kecepatan balik = (3.Vc / 2) (mm/menit)



2.3.3. Waktu Langkah Total (ttot) ttot = tc + tr (menit) 2.3.4. Banyaknya Waktu Yang Diperlukan (S)  Langkah pemakanan lebar awal : W



S1 = F (langkah) 1 Dimana :



F1 = Hantaran awal (mm)



 Langkah pemakanan lebar akhir : W



S2 = F (langkah) 2 Dimana :



F2 = Hantaran akhir (mm) W = Lebar pemakanan benda kerja (mm)



2.3.5. Banyaknya Langkah Total (Stot) Stot = ( X1 . S1 ) + (X2 . S2 ) (langkah) Dimana : X1 = Banyaknya langkah pemakanan turun awal



8



X1 =



h1 (langkah) d1



X2 = Banyaknya langkah pemakanan turun akhir X2 =



h2 (langkah) d2



h1 = Kedalaman pemakanan awal benda kerja (mm) d1 = Besarnya kedalaman pemakanan awal = 0,5 mm h2 = Kedalaman pemakanan akhir benda kerja (mm) d2 = Besarnya kedalaman pemakanan akhir = 0,25 mm 2.3.6. Waktu Pengerjaan Total (T) T = Stot . ttot (menit)



1.4. Definisi V-Block



Gambar 2.2. Bentuk V-Block dan kegunaannya Bentuk V blok seperti namanya adalah berupa balok baja dengan alur V untuk tempat kedudukan benda kerja terutama benda kerja dengan penampang bulat, sedangkan alur lurus adalah untuk tempat kedudukan penjepit. Fungsi penjepit ini adalah untuk mengikat benda kerja yang dikerjakan agar ia tidak dapat bergerak. Dalam pelaksanaan pengikatan benda kerja sering digunakan dua atau tiga buah V blok secara bersamaan, karena benda kerja yang akan dikerjakan panjang.



9



Gambar 2.3. Penggunaan dua V-Block untuk benda kerja silinder yang panjang Alat bantu (V blok) ini dapat digunakan sebagai tempat kedudukan benda kerja yang bulat, sehingga pelaksanaan pekerjaan melukis dan menandai dapat dilangsungkan dengan baik. Gambar di atas menunjukkan pemakaian V blok untuk mencari titik pusat benda kerja yang bulat.



10



11



IV. Langkah Awal ( Pra Pengerjaan Benda Kerja ) Langkah awal pada proses penyekrapan berupa pemasangan benda kerja pada ragum dan pemasangan alat pelengkap seperi ragum dan pahat, yang selanjutnya dilakukan pengesetan atau penyetelan beberapa bagian mesin sesuai kebutuhan. Pemasangan benda kerja pada ragum. a.



Longgarkan



rahang



ragum



dengan memutar baud penyetelnya dengan menggunakan engkol. b.Pasang



balok



yang



tingginya



cukup



untuk



benda



kerja



penyangga sama



dan



menyangga agar



dapat



dilakukan penatalan. c.Tempatkan benda kerja pada atas balok jajar yang sudah dipasang pada pertengahan rahang ragum. d.Kencangkan kembali baut penjepit hingga benda kerja terjepit rapat dan sempurna oleh rahang ragum.



12



e. Setel sudut ragum ke sudut



yang



diperlukan



dengan cara melonggarkan dahulu mur - mur pengunci ragum



kemudian



putar



ragum



kesudut



yang



diperlukan lalu kencangkan kembali mur – murnya.



- Pemasangan pahat dan penyetelanya. a.Masukan pahat yang telah disiapkan pemegang baut



pada



lubang



pahat yang



penjepitnya



telah



13



dilonggarkan terlebih dahulu, kemudian kencangkan kembali baut penjepit tersebut. b.Seting kedudukan pahat agar posisinya tegak lurus terhadap benda kerja dengan cara melonggarkan baut penjepit pemegang pahat pada toolpos kemudian seting pemegang pahat agar tegak lurus dengan benda kerja, lalu kencangkan kembali baut penjepit. - Menyetel langkah pahat. Langkah



pahat



dapat



disetel dengan memutar poros penyetel



langkah



dengan



engkol yang sudah tersedia dan mengendorkan terlebih dahulu



mur



porosnya.



pengunci Adapun



perbandingan panjang langkah pada benda kerja adalah 10 : 20 setelah langkah telah disetel dengan tepat maka mur pengunci dikencangkan kembali dan lepaskan engkolnya.



PRAKTIKUM DAN PEMESINAN (PEMBUATAN V-BLOCK) 3.1. Peralatan dan Bahan yang Digunakan



14



 Kacamata



 Kuas



 Koin (untuk



 Jangka



meminjam



sorong  Palu karet



alat)  Benda kerja



 Kunci L



 Gambar



 Kunci 24-22



kerja



V-



Block



 Kunci 17-19  Penitik



 Pahat



Alur



dan



Pahat



 Palu penitik  High



Netral



surgauge



 Kikir



 Pendingin



 Paralel path



 Majun



Gambar 3.1. Peralatan dan Pendingin untuk Menyekrap Bentuk V - Block



3.2. Gambar Kerja V-Block



15



Gambar 3.2. Proyeksi Ortogonal dari VBlock Beserta Ukurannya (Proyeksi Amerika)



3.3.



Langkah Kerja 16



3.3.1. Penyekrapan Datar (Facing)  Pasang pahat netral pada tool post. Kencangkan



pahat



dengan



menggunakan kunci L.  Buka ragum pada mesin sekrap kemudian tempatkan paralel path dan benda kerja berada di atas paralel path, lalu tutup kembali. Pastikan



benda



kerja



tercapit



dengan kuat pada ragum. Gunakan palu



untuk



pencekaman



mengencangkan dan



memastikan



benda kerja tegak lurus dengan meja kerja.  Nyalakan mesin sekrap, kemudian atur posisi dan panjang langkah sampai didapat langkah 10 mm kedepan dan 20mm kebelakang benda kerja.  Atur kecepatan pemakanan pada interval 40-60 (gunakan switch 1 agar tidak terlalu cepat).  Lakukan pemakanan pada sisi panjang, sisi lebar, dan sisi tinggi di masing - masing kedua bagian sisinya



sampai



didapatkan



permukaan yang rata pada benda kerja.  Ukur dan dan beri tanda pada benda kerja dengan ukuran 46 mm x 46 mm x 46 mm.



17



 Lakukan



pemakanan



sampai



didapat ukuran yang sesuai dengan tanda. Tuangkan pendingin sedikit demi sedikit agar pahat tidak cepat aus. 3.3.2. Penandaan Benda Kerja  Pastikan



benda



kerja



sudah



berbentuk kubus dengan ukuran 46 mm x 46 mm x 46 mm.  Beri tanda berupa goresan pada benda kerja (sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar



kerja)



dengan



menggunakan high surgauge.  Lakukan penitikan pada tiap-tiap goresan



dengan



menggunakan



penitik dan palu penitik.



3.3.3. Penyekrapan Alur (Kedalaman 5 mm)



Gambar 3.3. Gambaran benda kerja berukuran 46 mm x 46 mm x 46 mm Keterangan :



18



 ABF E = Sisi A  DC GH = Sisi B  AD HE = Sisi C  BC GF = Sisi D  AB CD = Sisi E  EFG H = Sisi F



19



 Pasang pahat alur pada tool post. Kencangkan pahat dengan menggunakan kunci L.  Cekam benda kerja dengan ragum (pencekaman dilakukan pada sisi A dan B) dan posisikan sisi C ke arah atas.  Atur posisi pahat di tengah tengah sisi C (sesuai dengan ukuran pada gambar kerja)  Nyalakan mesin sekrap dan lakukan pemakanan alur pada sisi C hingga kedalaman 5 mm. Tuangkan pendingin sedikit demi sedikit agar pahat tidak cepat aus.  Lakukan hal yang sama pada sisi D, E, dan F. Khusus untuk sisi E dan F, pemakanan dilakukan sampai batas maksimum pemakanan oleh pahat alur.



3.3.4. Penyekrapan Alur untuk Bentuk V



Gambar 3.4. Hasil penyekrapan kasar oleh pahat alur (dilakukan pada sisi E dan F)  Proses penyekrapan masih menggunakan pahat alur.  Lakukan pemakanan kasar alur (seperti gambar diatas) pada sisi E (sepanjang 7



mm pada bagian sisi miring kiri dan kanan) dan



sisi F (sepanjang 11,5



mm pada bagian sisi miring kiri dan



kanan) yang masing masing telah dibatasi garis titik-titik.



Tuangkan pendingin sedikit demi sedikit agar pahat tidak cepat aus.  Lakukan pemakanan alur di tengah-tengah sisi E dan F hingga kedalam 5 mm dari batas ujung sisi miring kasar bagian bawah.



5 Gambar 3.3. Ukuran kedalaman alur dari sisi miring kasar bagian bawah 3.3.5. Penyekrapan Bentuk V (Finishing)  Pasang pahat netral pada tool post. Kencangkan pahat dengan menggunakan kunci L.  Cekam benda kerja dengan ragum (pencekaman dilakukan pada sisi A dan B) dan posisikan sisi E ke arah atas.  Miringkan eretan pahat sebesar 450 ke arah kanan dengan cara mengendorkan kunci yang melekat pada eretan pahat, kencangkan kembali jika sudah dimiringkan.  Atur langkah pahat untuk memposisikan pahat bersentuhan dengan benda kerja dan set nol (0) pada skala nonius eretan pahat jika sudah bersentuhan.  Jika sudah pada posisi nol (0) jauhkan kembali pahat pada benda kerja tetap pada posisi nol (0).  Lakukan proses penyayatan benda kerja pada sisi miring kanan dengan memutar eretan pahat  sebesar 1—2 mm. Tuangkan pendingin sedikit demi sedikit agar pahat tidak cepat aus.  Penyayatan dibatasi oleh garis yang sudah tergores atau tergambar pada benda kerja sehingga akan memudahkan proses penyayatan.  Jika sudah selesai gunakan cara yang sama untuk melakukan penyayatan sisi miring kiri.



 Lakukan langkah yang sama pada sisi F (ukuran pemakanan sesuai dengan garis titik yang telah ditentukan pada benda kerja).  Apabila proses penyekrapan sudah selesai, haluskan sisi-sisi vblock dengan menggunakan kikir untuk menghilangkan geram yang masih menempel pada v-block (tidak tersayat oleh pahat).



Gambar 3.4. Kemiringn Eretan (450)



BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN 4.1. Panjang Langkah L = P + 30 mm L = 46 + 30 = 76 mm



4.2. Putaran :



4.3. Waktu Langkah Potong : tc =



L (menit) Vc



76mm ` tc = 8000mm / menit = 0,0095 menit



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Mesin sekrap dioperasikan dengan cara mengatur langkah, kecepatan pemakanan, dan kedalaman pemakanan. Mesin sekrap dapat membuat berbagai peralatan yang salah satunya adalah V-Block. Ada berbagai macam proses penyekrapan dalam pembuatan V-Block. Yang pertama adalah penyekrapan datar (menggunakan pahat netral) untuk menghaluskan permukaan dan membentuk benda kerja menjadi kubus berukuran 46 mm x 46 mm x 46mm. Yang kedua adalah penyekrapan alur (menggunakan pahat alur) untuk membuat alur dengan kedalaman 5 mm yang nantinya berfungsi sebagai penyangga untuk penjepit benda kerja silinder. Lalu proses yang ketiga adalah penyekrapan miring secara kasar (menggunakan pahat alur) sebagai langkah awal dalam pembuatan bentuk V, dan di tengah-tengahnya disekrap alur lagi hingga kedalaman 5 mm. Dan proses yang terakhir adalah penyekrapan bentuk V (menggunakan pahat netral) dengan cara memiringkan eretan pahat sebesar 45° lalu menyekrap sisi yang telah disekrap kasar sebelumnya hingga permukaan miringnya halus. Setelah disekrap, V-Block harus dikikir untuk menghilangkan geram yang masih menempel atau menghaluskan permukaan yang tidak rata (tidak disekrap secara sempurna).



5.1. Saran



Dalam proses penyekrapan V-Block, sebaiknya dilakukan secara hatihati dan pemakananan harus dilakukan sedikit demi sedikit agar diperoleh hasil penyekrapan yang sempurna (permukaannya halus dan hasilnya sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan oleh gambar kerja). Selain itu, pendingin harus selalu dituangkan sedikit demi sedikit selama proses penyekrapan agar pahat yang digunakan tidak cepat aus.



DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2016. PENGERTIAN MESIN SEKRAP BAGIAN UTAMA DAN FUNGSINYA|Pusat



Lingkaran.



Tersedia



[Online]



:



http://pusat-



lingkaran.blogspot.com/2016/09/pengertia-mesin-sekrap-bagian-utamadan.html [Diakses 27 Oktober 2018] Bayuwiro. 2016. SEKRAP (SHAPING) PROCESS & TOOLING. Tersedia [Online] : http://desainmanufaktur.bayuwiro.net/index.php/2016/01/06/sekrapshaping-processes-tooling/ [Diakses 27 Oktober 2018] Dionsius.



2016.



V



BLOK.



Tersedia



http://teknikmesinpedia.blogspot.com/2016/04/v-blok.html



[Online]



:



[Diakses



27



Oktober 2018] Syafi’i,



Ahmad.



2016.



PROSES



PEMBUATAN



BLOK-V



DENGAN



MENGGUNAKAN MESIN SKRAP SEBAGAI AKSESORIS MESIN FRAIS. Tersedia



[Online]



:



http://langgengcaddmechanical.blogspot.com/2016/05/proses-pembuatan-blokv-dengan.html [Diakses 27 Oktober 2018] Triyono, MA. 2014. BAGIAN-BAGIAN MESIN SEKRAP. Tersedia [Online] : http://mohamadandy16.blogspot.com/2014/03/bagian-bagian-mesinsekrap.html [Diakses 27 Oktober 2018]