Laporan Praktikum Mikroskop [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk mengamai benda yang sangat kecil, yang tidak tampak oleh mata telanjang, seperti virus, bakteri, jaringan tanaman, sel dan lain-lain. Cara pengamatan dengan menggunakan mikroskop adalah dengan menempatkan benda yang diamati (preparat) di bawah lensa objektif. Pengamatan benda dapat diamati melalui lensa okuler. Untuk mendapat pengamatan yang jelas dapat menaikturunkan lensa objektif dengan memutar tombol sehingga didapat hasil yang jelas(Syaifudin,2014). Mikroskop terdiri atas beberapa bagian yaitu lensa okuler, tubus, lensa objektif, meja alas, pangarah halus, pengarah kasar, kondensor, cermin cekung, serta kaki mikroskop. Organisme lain dalam tumbuhnya terdiri atas banyak sel, berkelompok membentuk massa dengan berbagai psesialisasi lapisan-lapisan sel yang berbeda. Hal ini menunjukan bahwa sel merupakan satuan struktur mahluk hidup (Sobowo, 2009). Perkembangan mikroskop saat ini sudah sampai pada mikroskop digital yang memudahkan pengamat mikroskop untuk melihat objek benda. Cukup dengan mengamati citra hasil dari objek layar monitor. Mikroskop digital banyak sekali manfaatnya apabila ditinjau dari besar kecilnya objek yang diamati dari segi keilmuwan dan pendidikan(Bawono,2014). Salah satu kasus yang berkaitan dengan mikroskop yaitu masalah penyakit malaria. Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar berbasis komunitas yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2013, di Indonesia prevalensi malaria menunjukan sebesar 6,0%, sebagian besar wilayah di bagian timur Indonesia masih menjadi daerah endemik malaria. Penyebaran penyakit



malaria menjadi semakin luas dengan mobilitas pendududuk dari dan ke daerah endemis. Malaria pada manusia dapat didiagnosis dengan menggunakan beberapa cara yaitu antara lain dengan pemeriksaan mikroskopis, pemeriksaan serologis menggunakan monoclonal antibody dengan Rapid Diagnosis Test (RDT) dan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) ataupun menggunakan third harmonic generation imaging.Diagnosis mikroskopis masih merupakan gold standard dalam pemeriksaan malaria. Keuntungan dari metode mikroskopis selain murah, dapat mengidentifikasi spesies parasit dengan tepat, namun



pemeriksaan



menggunakan



mikroskop



yang



dilakukan



untuk



pemeriksaan malaria manual menimbulkan ketidak nyamanan saat bekerja selain itu penggunaan cahaya lampu halogen atau cahaya polikromatis (putih) untuk mendeteksi parasit malaria saat ini, semua bentuk dan warna yang dapat direkam sehingga menimbulkan banyak terlihat gangguan atau artefak pada lapang pandang dan penentuan objek menjadi bias. Pemeriksaan mikroskopis manual juga sangat ditentukan oleh keahlian dari tenaga laboratorium karena penentuan keadaan tidak terjangkit malaria di buktikan dengan pendeteksian minimum 100 lapang pandang, sehingga kemungkinan kesalahan deteksi lebih besar tergantung pengalaman tenaga Pengembangan Mikroskop(Susanti,2017). Berdasarkan uraian di atas, yang melatarbelakangi Praktikum Pengenalan Mikroskop dan Membuat Preparat Basah dan Melihat Letak Bayangan untuk mengetahui bagian-bagian dan fungsi dari mikroskop, serta praktikan terampil dalam menggunakan mikroskop untuk mengetahui cara membuat preparat basah dan melihat letak bayangan. B.



Tujuan Adapun tujuan dari Percobaan Pengenalan Mikroskop dan Membuat Preparat Basah dan Melihat Letak Bayangan, yaitu: 1.



Untuk mengenali dan mengetahui fungsi dari setiap bagian mikroskop serta terampil dalam menggunakan mikroskop.



2.



Untuk mengetahui cara membuat preparat basah dan melihat letak bayangan.



C.



Manfaat Adapun manfaat dari Percobaan Pengenalan Mikroskop dan Membuat Preparat Basah dan Melihat Letak Bayangan, yaitu: 1.



Manfaat Umum Dengan adanya mikroskop untuk kita dapat melihat kuman yang kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang , dan mikroskop termasuk alat optik yang digunakan pada kamera dalam kehidupan sehari-hari karena lensa yang digunakan pada mikroskop juga digunakan pada kamera.



2.



Manfaat bagi Ilmu Kesehatan Masyarakat Dengan adanya alat mikroskop kita dapat mengamati berbagai bentuk parasit, bakteri atau virus yang dapat menyebabkan penyakit sehingganya mikroskop ini sangat berguna bagi ilmu kesehatan masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan sehingganya penyakit ini tidak mewabah.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.



Sejarah Mikroskop Mikroskop yang pertama digunakan oleh ilmuan zaman Renaissans, dan mikroskop yang mungkin kita gunakan adalah mikroskop cahaya. Dalam mikroskop cahaya (light microscope, LM), cahaya nampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca(Campbell,2010). Bentuk kehidupan dari dunia mikroba yang pertama kali beliau amati adalah bakteri atau kuman. Dari pengamatan tersebut Anthonie Van Leeuwenhoek berhasil menemukan suatu bentuk kehidupan yang tidak dapat dilihat dengan maat telanjang. Bentuk kehidupan tersebut kemudian dinamakan animalcules, yang tidak lain adalah bakteri atau kuman. Leeuwenhoek menggambarkan bentuk kehidupan temuannya, yaitu bulat atau kokus,batang atau basil,dan spiral yang sampai saat ini digunakan sebagai bentuk dasar morfologi bakteri(Elli,2014). Dengan mikroskop ciptaanya ia dapat melihat bentuk makhlukmakhluk kecil yang sebelumnya tidak diduga sama sekali keberadaannya. Mikroskop buatan Leeuwenhoek itu memberikan pembesaran sampai 300 kali. Hasil pengamatan tersebut berasal dari berbagai objek seperti air selokan, air hujan, kotorsn gigi, potongan rambut, dan kerokan kuku(Elli,2014). Antara tahun 1674 sampai 1683 ia terus menerus mengadakan hubungan dengan lembaga royal society di Inggris. Ia melaporkan hal-hal yang diamatinya dengan mikroskop itu kepada lembaga tersebut. Laporan itu di sertai dengan gambar-gambar mikroorganisme yang beraneka ragam. Di dalam sejarah mikrobiologi, Leeuwenhoek dapat dianggap sebagai penemu mikroskop (Elli,2014). Sementara itu seorang ilmuan asal Inggris, juga melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop terhadap sel tumbuhan dan jaringan hewan.selanjutnya pada tahun 1838-1839, Mathias Schledein dan



Theodor Schwann melakukan penelitian terhadap sel makhluk hidup dan dapat disimpulkan bahwa semua makhluk hidup tersusun dari sel-sel(Elli,2014). Abad XIX ahli optika menawarkan mikroskop untuk dijual ke segala penjuru kota-kota Eropa. Pada tahun 1880 telah dibuat mikroskop kompoun (compound microscope), dan pada tahun 1903 diperkenalkan mikroskop medan gelap (dark-field microscope)yang diperkenalkan pada tahun 1940, dan phase contrast microscope pada tahun 1944(Elli,2014). B.



Definisi Mikroskop Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas, karena itu banyak masalah yang mengenai organisme yang akan diamati hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat bantu. Salah satunya adalah mikroskop . mikroskop berasal dari bahasa latin, micro yang artinya kecil dan scopium yang artinya penglihatan, yang berfungsi untuk meningkatkan daya pisah seseorang, sehingga memungkinkan untuk dapat mengamati objek yang sangat luas(Tim Dosen Pembina,2017) Mikroskop merupakan saah satu alat yang penting pada kehidupan laboratorium. Mikrsokop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran sangat kecil. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil(Abdullah,2014). Mikroskop adalah suatu alat yang digunakan dalam membentuk suatu bayangan yang diperbesar dari suatu objek kecil untuk meningkatkan kemampuan daya pisah seseorang, sehinga memungkinkan untuk dapat mengamati objek yang halus. Mikroskop tersusun dari kaca pembesar bikonveks atau sistem lensa ekuivalen, baik dengan pegangan tangan atau dalam kerangka sederhana(Martin,2012). Salah satu alat yang digunakan untuk mengamati obyek yang sangat kecil dan tidak kasat mata adalah mikroskop. Mikroskop sangat diperlukan, terutama dalam pengamatan sel dan jaringan pada tumbuhan atau hewan. Tanpa bantuan mikroskop, maka untuk mengamati bagian-bagian sel dan jaringan



dengan jelas dan rinci tidak dapat dilakukan. Mikroskop dapat membuat objek pengamatan yang kecil terlihat besar(Elli,2014). C.



Bagian dan Fungsi Mikroskop Adapun bagian-bagian dan fungsi mikroskop menurut Kinaryosi (2014), yaitu : 1.



Kaki mikroskop Kaki mikroskop merupakan penyangga yang digunakan untuk meyangga mikroskop agar tidak jatuh.



2.



Kondesor Kondesor



merupakan



bagian



mekanik



yang



berfungsi



untuk



mengumpulkan cahaya sehingga dapat menerangi preparat. 3.



Lengan mikroskop Lengan mikroskop merupakan komponen mikroskop yang berfungsi untuk memegang mikroskop.



4.



Makrometer Makrometer merupakan komponen mikroskop yang berfungsi untuk menaikturunkan tubus mikroskop secara cepat agar diperoleh fokus bayangan objek yang tepat.



5.



Meja objek Meja objek merupakan komponen mikroskop yang digunakan untuk meletakkan objek yang akan diamati.



6.



Mikrometer Micrometer merupakan komponen mikroskop yang berfungsi untuk mencari bayangan yang paling jelas.



7.



Penjepit objek Penjepit objek merupakan komponen mikroskop yang berfungsi untuk menjepit kaca objek yang akan diamati.



8.



Revolver



Revolver merupakn komponen mikroskop yang digunakan untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan. 9.



Sekrup Sekrup merupakan komponen mikroskop yang berfungsi untuk mengatur sudut berdirinya mikroskop.



10.



Tubus Tubus merupakan tabung menghubungkan antara lensa objektif dengan lensa okuler.



D.



Sifat Lensa Pada Mikroskop Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada dua lensa, yaitu lensa objekif dan lensa okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil. Sedangkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar. Cara pemakaiannya adalah benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fokus lensa objektif. Sedangkan mata kita tepat berada di lensa okuler, dengan kata lain dekat dengan lensa. Mata pengamat berada dibelakang lensa objektif dengan bayangan dari okuler tepat di titik fokus lensa(Elli,2014).



BAB III METODOLOGI A.



Waktu dan Tempat Adapun waktu dan tempat pelaksanaan dari Percobaan Pengenalan Mikroskop dan Membuat Preparat Basah dan Melihat Letak Bayangan, yaitu: Hari/Tanggal : Sabtu, 16 November 2019



B.



Waktu



: Pukul 11.00 WITA – Selesai



Tempat



: Laboratorium Terpadu FK UNTAD



Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dari Percobaan Pengenalan Mikroskop dan Membuat Preparat Basah dan Melihat Letak Bayangan, yaitu: 1. Alat a. Mikroskop b. Gunting c. Pipet tetes d. Kaca objek e. Deck glass 2. Bahan a. Koran b. Aquadest



C.



Prosedur Kerja Adapun prosedur kerja dari Percobaan Pengenalan Mikroskop dan Membuat Preparat Basah dan Melihat Letak Bayangan , yaitu : 1.



Menggunting selembar Koran dengan potongan kira-kira 3x3 mm yang mengandung sedikitnya 1 huruf a.



2.



Meletakkanlah potongan kertas itu di tengah gelas benda (kaca objek) dengan yang dicetak menghadap ke atas.



3.



Meneteskan aquades secukupnya dengan menggunakan pipet tetes, usahakan agar disekitarnya masih ada air.



4.



Selanjutnya menutup potongan kertas itu dengan gelas penutup (deck glass), usahakan supaya tidak terjadi gelombang udara.



5.



Melihat melalui lensa okuler, dan membandingkan letak bayangan huruf a di dalam okuler dengan yang ada di dalam preparat (objek yang sedang diamati).



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.



Hasil pengamatan No



Gambar Sebelum



Keterangan Sesudah



Sebelum a. Nyata



a. Maya



b. Tegak



b. Tegak



c. Sama



c. Diperbesa



besar



1.



Perbesaran 10 x 0,25



Sesudah



r



B.



Pembahasan Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati bendabenda yang berukuran sangat kecil. Mikroskop membuat benda-benda kecil kelihatan lebih dari pada wujud sebenarnya dan mikroskop membuat kita melihat pola-pola terperinci yang tidak tampak oleh mata telanjang. Mikroskop memiliki komponen-komponen dari kaca yang mudah rusak, berupa lensa-lensa dan cermin. Makanya kita harus menghindarkan perlakuan yang dapat membuat benturan dengan komponen tersebut. Dalam percobaan ini mikroskop yang digunakan berfungsi untuk melihat objek yang tidak dapat di lihat oleh mata telanjang, gunting berfungsi untuk memotong bahan yang akan diamati yaitu koran, pipet tetes berfungsi untuk meneteskan aquades pada objek yang akan di amati, kaca objek berfungsi tempat di letakannya objek, dan deck glass untuk menutup objek. Dan bahan yang di gunakan yaitu koran sebagai objek yang akan di amati, dan aquades berfungsi untuk membasahi koran, dan tissue untuk membersihkan kaca objek dan deck glass. Pada percobaan yang telah di lakukan untuk melihat preparat basah dan melihat letak bayangan, menggunting selembar koran berukuran kira-kira 3x3 mm yang mengandung huruf “a” kemudian meletakkan potongan kertas itu di tengah gelas benda( kaca objek ) dengan yang di cetak menghadap ke atas lalu meneteskan aquadest secukupnya dengan menggunakan pipet tetes dan mengusahakan agar disekitarnya masih ada air fungsi meneteskan air pada preparat adalah agar preparat menempel pada kaca objek. Selanjutnya menutupnya dengan gelas penutup (deck glass), dan mengusahakan agar tidak terjadi gelembung udara. Jika terjadi gelembung udara maka akan terjadi pembiasan



yang



menyebabkan



preparat



susah



diamati.



Lalu



kami



mengamatinya melalui lensa okuler dan membandingkan letak bayangan huruf a di dalam lensa okuler dengan yang ada di dalam preparat. Dari hasil pengamatan membuat preparat basah dan melihat letak bayangan, lensa yang digunakan itu dengan perbesaran 10 x 0.25 . Hasil yang didapatkan yaitu sebelum dilakukan percobaan bayangan itu nyata, tegak dan sama besar tetapi setelah dilakukan percobaan dengan menggunakan perbesaran 10 x 0.25 maka hasil yang didapatkan yaitu letak bayangan menjadi terbalik, maya, dan diperbesar. karena bayangan pada mikroskop dipengaruhi oleh dua lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif akan membentuk bayangan maya, terbalik, dan diperbesar. Dalam mikroskop baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula. Jadi data hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah benar dan sesuai seperti dasar teori yang dikemukakan oleh Elli Arianti (2014) bahwa sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada dua lensa, yaitu lensa objekif dan lensa okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil. Sedangkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar. Cara pemakaiannya adalah benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fokus lensa objektif. Sedangkan mata kita tepat berada di lensa okuler, dengan kata lain dekat dengan lensa. Mata pengamat berada dibelakang lensa objektif dengan bayangan dari okuler tepat di titik fokus lensa.



BAB V PENUTUP A.



Kesimpulan Adapun kesimpulan dari Percobaan Pengenalan Mikroskop dan Membuat Preparat Basah dan Melihat Letak Bayangan, yaitu: 1.



Mikroskop merupakan



alat optik yang terdiri dari susunan



beberapa lensa pembesar yang digunakan untuk melihat benda, jasad renik, mikroorganisme, atau bagian tubuh makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.Bagian-bagian mikroskop dan fungsinya yaitu, Kaki Mikroskop berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop. Lengan Mikroskop digunakan untuk memegang mikroskop pada saat memindah mikroskop. Cermin datar digunakan bila sumber sinar cukup terang, dan cermin cekung digunakan bila sumber sinar kurang. Kondensor berfungsi mengumpulkan sinar. Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengatur bukaan iris. Meja Preparat merupakan tempat meletakkan objek . Pada revolver tersebut terdapat lensa objektif. Lensa Objektif berfungsi untuk perbesaran bayangan nyata, dibalik, diperbesar. Lensa Okuler berfungsi untuk perbesaran bayangan maya, tegak, diperbesar. Pengatur Kasar dan Halus berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat. 2.



Membuat preparat basah dan melihat letak bayangan dengan cara menggunting potongan koran kira-kira 3x3 mm yang mengandung 1 huruf “a”, kemudian meletakan potongan huruf ditengah kaca objek dengan huruf menghadap keatas, lalu meneteskan secukupnya aquadest dengan menggunakan pipet tetes dan menutupnya dengan deck glass, usahakan tidak terjadi gelembung udara, setelah itu lihatlah lensa okuler dan membandingkan letak bayangan huruf “a” yang ada



di meja preparat. Dan hasil pengamatan yang dilakukan bahwa ternyata letak bayangan pada lensa objektif memiliki sifat maya, tegak, dan diperbesar. Pada lensa okuler memilki sifat semu, terbalik, dan diperbesar. A.



Saran Adapun saran dari Percobaan Pengenalan Mikroskop dan Membuat Preparat Basah dan Melihat Letak Bayangan, yaitu: 1.



Saran untuk Praktikum Selanjutnya Saran untuk percobaan selanjutnya yaitu ketenangan dalam laboratorium harus dijaga agar praktikan dapat konsentrasi dalam melakukan pengamatan, dan juga kelengkapan alat praktikum juga lebih diperhatikan lagi, karena kekurangan alat dapat mempengaruhi proses berjalannya praktikum



2.



Saran untuk Asisten Adapun saran untuk asisten yaitu agar asisten tetap baik kepada praktikan dan selalu membimbing praktikannya dengan baik dan benar.



DAFTAR PUSTAKA Abdullah. 2014.’analisis keterampilan psikomotorik dalam penggunaan mikroskop pada siswa kelas VII SMPN 8 Banda Aceh, Jurnal edukasi dan sains biologi’. Vol 3. UMUSLIM. Aceh Bawono, A.2014.‘Identifikasi Focus Mikroskop Digital Menggunakan Metode Otsu’ Vol 17. Universitas Diponegoro, Semarang. Campbell, A. Neil. 2010. ‘Biologi’. Jakarta: Erlangga. Elli Arianti, 2014. ‘Mikroskop sederhana dari Botol plastik Sebagai Alat Pembelajaran pada Pengamatan Sel. Jurnal EduBio Tropika’, 2(2): 187- 250. Elli, Arianti.2014.’Mikroskop Sederhana Dari Botol Plastik Sebagai Alat’.Erlangga: Jakarta.



Kinaryosi, S. 2014. ‘Bagian-bagian Mikroskop. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia’. Vol 6, No. 1, Hal 133-137. Manual’. Vol.9. Universitas Institut Teknologi Bandung. Martin, Elizabeth A. 2012. ‘Kamus Sains’. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Subowo. 2009. ‘Biologi Dasar’.  Erlangga: Jakarta. Susanti, Ida dkk.2017.‘Jurnal Teknologi Laboratorium’. Vol. 6. Universitas Indonesia. Jakarta. Syaifudin.2014.‘Perancangan Sistem Pencahayaan dan Kamera pada Mikroskop Tim Dosen Pembina. 2017. ‘Petunjuk praktikum biologi umum’. Jember : Double Helix Studio.



LEMBAR ASISTENSI PENGENALAN MIKROSKOP, MEMBUAT PREPARAT BASAH DAN MELIHAT LETAK BAYANGAN NAMA



: Maria Galla’



STAMBUK : P 101 19 083 KELOMPOK: II ASISTEN NO.



: Putri Cendana HARI/TANGGAL



KOREKSI



TTD