Laporan Praktikum - Osmosis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR (OSMOSIS)



Nama



: Silmi Qorinallah



NIM



: 11210162000079



Fakultas/Jurusan



: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan/Pendidikan Kimia



Tanggal Praktikum : 23 September 2021



PROGRAM



STUDI



PENDIDIKAN



KIMIA



JURUSAN PENDIDIKAN



ILMU



PENGETAHUAN



ALAM



FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 202 1A. Judul Osmosis B.



Waktu dan Tempat Hari/Tanggal : Kamis, 23 September 2021 Waktu



: 17.11—19.26



Tempat: Rumah C.



Tujuan Praktikum Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini ialah : 1. Mengidentifikasi terjadinya osmosis pada kentang dan ubi ungu 2. Menguji membran semipermeable pada kentang dan ubi ungu 3. Menguji osmosis pada larutan isotonik, hipotonik, dan hipertonik 4. Mengetahui perubahan kentang dan ubi ungu setelah percobaan



D.



Dasar Teori Osmosis merupakan air berdifusi melintasi membran semipermeabel dari daerah konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah ke zat terlarut yang lebih tinggi konsentrasi sampai konsentrasi zat terlarut di kedua sisi membrannya sama Difusi air melintasi membran selektif permeabel (Campbell, 2010). Faktor yang mempengaruhi Osmosis : 1. Ukuran molekul yang meresap : Molekul yang semakin kecil daripada garis pusat lubang membran akan meresap dengan semakin mudah. 2. Keterlarutan lipid : Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap semakin cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid. 3. Luas permukaan membrane : Kadar resapan menjadi semakin cepat jika luas permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah semakin besar. 4. Ketebalan membrane : Kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan jarak yang wajib dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang tebal, kadar resapan melalui satu membran yang tipis adalah semakin cepat. 5. Suhu : Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan menjadi semakin cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah. Sedangkan menurut Keenan, et al,. 1984, faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya osmosis pada sel hidup :



1. Ukuran zat terlarut : semakin banyak zat terlarut maka peristiwa terjadinya osmosis akan semakin cepat. Karena zat terlarut memiliki tekanan osmotik yang berfungsi untuk memecah zat pelarut yang bergerak melalui membran semipermeable. 2. Tebal membran : semakin tebal suatu membran akan menghambat terjadinya osmosis. Karena dapat menyebabkan semakin sulitnya zat terlarut menembus membran tersebut 3. Luas permukaan 4. Jarak zat pelarut dan zat terlarut 5. Suhu E.



Rumusan Masalah 1. Bagaimana osmosis yang terjadi pada kentang dan ubi? 2. Bagaimana perbedaan membran semipermeable yang ada pada kentang dan ubi? 3. Mengapa terjadi perbedaan dari kentang dan ubi yang dilarutkan pada larutan yang memiliki konsentrasi berbeda? 4. Apa yang terjadi pada kentang dan ubi setelah di rendam pada 30 menit pertama, kedua, dan ketiga?



F.



Hipotesis 1. Terdapat pengaruh perbedaan konsentrasi terhadap osmosis. 2. Terdapat beberapa faktor mempengaruhi terjadinya osmosis. 3. Adanya pengaruh waktu untuk mendapatkan hasil dan perbedaan osmosis yang signifikan. 4. Perbedaan membran juga mempengaruhi adanya osmosis.



G.



Alat dan Bahan No Nama Alat 1. Gelas plastik



Jumlah 14 buah



No 1.



2.



Sendok/pengaduk



2 buah



2.



3. 4.



Timbangan digital Pisau



1 buah 1 buah



3. 4.



Nama Bahan Kentang (Solanum tuberosum) Ubi jalar (Ipomoea batatas) Garam Gula



Jumlah 2 buah 1 buah 6 sdm 6 sdm



5. H.



Air



Secukupnya



Langkah Kerja 1) Umbi kentang (Solannum tuberosum) dan ubi jalar (Ipomoea Batatas) disediakan. 2) Potongan umbi kentang dan ubi jalar berbentuk kubus dengan massa 8 gram, masing-masing sebanyak 7 buah disiapkan. 3) Massa kentang dan ubi jalar ditimbang atau dicetak pada kertas HVS putih ukuran bentuk masing-masing umbi. 4) Setiap potongan umbi ditempatkan dalam gelas plastik (yang seragam ukuran) dan kemudian direndam dalam larutan-larutan sebagai berikut : a.



Air mineral



b.



Garam 1 sendok makan (setara 15 g), lalu diisi air setengah gelas



c.



Garam 2 sendok makan (sm), lalu diisi air setengah gelas



d.



Garam 3 sm, lalu diisi air setengah gelas



e.



Gula 1 sm, lalu diisi air setengah gelas



f.



Gula 2 sm, lalu diisi air setengah gelas



g.



Gula 3 sm, lalu diisi air setengah gelas



(nb tandai batas air ditiap gelas adalah sama. Setengah air dalam gelas plastic setara dengan 5 sendok gula/garam yang dimasukkan, maka jika dipersentasekan garam/gula yang dilarutkan dalam air = 1 sm gula/5 sm gula x 100% = 20% gula terlarut dalam pelarut air, begitu seterusnya). 5) Masing-masing sampel umbi dimasukkan, direndam dan dibiarkan selama 30 menit. 6) Setelah 30 menit, masing-masing umbi ditiriskan dan ditimbang kembali massa (cetak dan tindih dengan cetakan sebelumnya, bedakan warna pensil di tiap 30 menit pertama, kedua, dan ketiga) 7) Umbi dicelup kembali dan dilanjut pada perendaman 30 menit kedua dan ketiga. 8) Perubahan yang terjadi diamati serta mencatat hasil percobaan tersebut. I.



Pengumpulan Data



 Data pengamatan Sampel Kentang



Perlakuan Aquades



Garam 20%



1 2 3 1



Massa (gram) Awal Akhir 8 9 9 10 10 10 8 6



2



6



6



3 1



6 8



5 6



2



6



6



Garam 60%



3 1



6 8



6 7



Gula 20%



2 3 1



7 7 8



7 7 7



2



7



7



3 1



7 8



7 8



2



8



8



3



8



8



1



8



8



2



8



8



3



8



8



1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2



8 8 9 8 8 8 8 8 7 8 8 8 8 8 9 8 8



8 9 9 8 8 8 8 7 7 8 8 8 8 9 9 8 8



Garam 40%



Gula 40%



Gula 60%



Ubi Jalar Ungu



Ulangan



Aquades



Garam 20%



Garam 40%



Garam 60%



Gula 20%



Gula 40%



Tekstur Keras Keras Keras Sedikit melunak Sedikit melunak Lunak Sedikit melunak Sedikit melunak Lunak Sedikit melunak Lunak Lunak Sedikit melunak Sedikit melunak Lunak Sedikit melunak Sedikit melunak Sedikit melunak Sedikit melunak Sedikit melunak Sedikit melunak Keras Keras Keras Keras Keras Keras Keras Keras Keras Keras Keras Keras Keras Keras Keras Keras Keras



Kekeruhan + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +



Gula 60%



Nb : + (tidak keruh)  Hasil pengamatan Pada 30 menit pertama



Pada 30 menit kedua



Pada 30 menit ketiga



3 1 2 3



8 8 8 8



8 8 8 8



Keras Keras Keras Keras



+ + + +



J.



Pembahasan Pada percobaan yang telah dilakukan, dapat dilihat pada tabel data pengamatan osmosis pada kentang dan ubi terhadap tujuh larutan yang berbeda konsentrasi yakni air kran, larutan garam 20%, larutan garam 40%, larutan garam 60%, larutan gula 20%, larutan gula 40%, dan larutan gula 60%. Dapat diketahui dari tabel bahwa percobaan osmosis mengalami perubahan massa dan tekstur. Hal ini terjadi karena larutan yang bersifat isotonik, hipotonik, dan hipertonik. Pada larutan isotonik ini menggunakan air kran. Kentang dan ubi ungu yang dimasukkan ke dalam air kran tidak mengalami perubahan ukuran akan tetapi mengalami kenaikkan massa pada benda dan keduanya memiliki tekstur yang sama yaitu keras. Pada kenang dan ubi tidak terdapat kekeruhan air. Kedua, larutan garam 20% dengan menggunakan garam sebanyak satu sendok makan. Hal ini hanya terjadi perubahan pada kentang saja, yang mana kentang mengalami penyusutan atau bertambah kecil, sehingga tekstur daging kentang mulai melunak dan massanya juga semakin berkurang. Tingkat kekeruhan larutannya tidak keruh. Larutan terlihat keruh akibat garam atau gula. Ketiga, ada larutan garam 40% dengan menggunakan garam dua sendok makan. Pada kentang dan ubi terjadi perubahan, yang mana pada kentang mengalami penyusutan serta massa yang berkurang dan tingkat kekeruhan larutannya tidak keruh. Sedangkan pada ubi ukurannya tetap akan tetapi massanya berkurang dan memiliki tekstur keras serta kekeruhannya tidak keruh, hanya disebabkan garam atau gula yang larut. Keempat, pada larutan garam 60% dengan menggunakan tiga sendok makan. Terjadi suatu perubahan pada kentang, bahwa ukurannya lebih mengecil dari



sebelumnya teksturnya tambah lunak dan saat ditimbang massa kentang turun. Sedangkan pada ubi tidak terjadi perubahan. Kelima, pada larutan gula 20% dengan menggunakan gula satu sendok makan. Terjadi perubahan pada kentang dan ubi ungu. Pada kentang massanya menjadi lebih kecil dari sebelumnya, teksturnya sedikit melunak, dan ukurannya masih seperti ukuran awalnya hanya berkurang sedikit. Kekeruhan di pengaruhi oleh gula sehingga tidak telalu terlihat perubahan yang signifikannya. Pada ubi massanya juga berkurang tetapi tekstur ubinya keras, dilihat dari ukurannya masih sama dengan sebelumnya. Kekeruhan tidak tampak karena keruhnya larutannya adalah keruhnya gula. Keenam, pada larutan gula 40% dengan memakai gula sebanyak dua sendok makan. Pada larutan kentang dan ubi tidak terjadi perubahan kekeruhan. Pada kentang dan ubi tidak ada perubahan massa, tetapi pada kentang teksturnya sedikit melunak. Ketujuh, pada larutan gula 60% yang memakai gula sebanyak tiga sendok makan. Pada larutan kentang dan ubi tidak terjadi perubahan kekeruhan. Pada kentang dan ubi tidak ada perubahan massa, tetapi pada kentang teksturnya sedikit melunak, sedangkan ubi teksturnya tetap keras. Jika ubi di diamkan lebih lama lagi akan terlihat perubahannya. Pada percobaan 30 menit pertama ada beberapa kentang dan ubi yang melayang. Pada kentang melayang dalam larutan garam 40%, larutan garam 60%, larutan gula 40%, dan larutan gula 60%. Pada ubi melayang dalam larutan garam 20%. Pada percobaan 30 menit kedua ada beberapa kentang dan ubi yang masih melayang. Pada kentang melayang dalam larutan garam 40%, larutan garam 60%, larutan gula 40%, dan larutan gula 60%. Pada ubi melayang dalam larutan garam 20%. Pada percobaan 30 menit ketiga ada yang masih bertahan melayang dalam larutan. Pada kentang melayang dalam larutan garam 60% dan larutan gula 60%. Pada ubi sudah tidak ada lagi yang melayang. Hal ini dikarenakan air garam memiliki massa jenis lebih tinggi daripada air tawar, sedangkan pada larutan gula juga memiliki berat jenis yang lebih tinggi ketimbang air tawar tanpa dicampur apapun.



K.



Kesimpulan Dapat kita ambil kesimpulan bahwa Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi yang tinggi melalui membran selektif permiabel, sehingga dapat menyebabkan adanya perubahan tekstur dan warna. Ada beberapa faktor yang mempengaruh terjadinya osmosis antara lain : 1. Konsentrasi larutan 2. Tebal membran 3. Waktu 4. Luas permukaan



L.



Daftar Pustaka Anonim. 2020. Osmosis. [online] : https://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis Campbell, Neil. A and Reece, Jane. B. (2009). Biologi Edisi Kedelapan jilid 1. Jakarta: Erlangga Keenan, Donald, dan Jesse, 1984. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga.