Laporan Praktikum Termokimia [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Grace
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan PRAKTIKUM KIMIA “REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM”



Disusun oleh : - Christano / XI MIPA 2 / 01 - Graciela / XI MIPA 2 / 05 - Ignasius / XI MIPA 2 / 12 - Franklin / XI MIPA 2 / 24



SMA KATOLIK SANTO HENDRIKUS Tahun Ajaran 2019-2020



I. TUJUAN Mengelompokkan reaksi yang tergolong reaksi endoterm dan eksoterm



II. LANDASAN TEORI Termokimia adalah ilmu yang mempelajari perubahan kalor yang menyertai suatu reaksi kimia. Termokimia mengenal sistem dan lingkungan, sistem adalah bagian tertentu dari alam yang menjadi pusat perhatian dan lingkungan adalah bagian diluar sistem atau yang berada di sekitar sistem. Berdasarkan perpindahan kalor yang terjadi pada sistem dan lingkungan, reaksi kimia dibedakan menjadi dua, yaitu reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. A. REAKSI EKSOTERM Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor. Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan ( kalor dibebaskan oleh sistem ke lingkungannya ) ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di sekitar sistem. Pada reaksi eksoterm , sistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu , perubahan entalpinya bertanda negatif. Sehingga perubahan entalpi dapat dinyatakan sebagai berikut: ΔH = Hp –Hr < 0 (negatif)  B.  REAKSI ENDOTERM Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Reaksi endoterm merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem (kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya) dan ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem. Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah. Artinya entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi (Hp -Hr) bertanda positif. Sehingga perubahan entalpi untuk reaksi endoterm dapat dinyatakan: ΔH = Hp- Hr > 0 (Positif)



III. ALAT 1. Tabung reaksi (5)



5. Sendok kaca / spatula



2. Rak tabung reaksi (1)



6. Pipet tetes



3. Termometer



7. Gabus penutup tabung reaksi



4. Penjepit tabung reaksi



IV. BAHAN 1. Larutan H2SO4 3 M



4. Kristal NH4Cl



2. Kapur CaO



5. Larutan HCl



3. Pita Mg



6. Kristal Ba(OH)2.8H2O



7. Aquades



V. LANGKAH KERJA 1. Menyiapkan 3 buah tabung reaksi, lalu memberi nomor 1 s.d. 3 2. Memasukkan 3 ml larutan asam klorida 2 M ke dalam tabung reaksi no. 1, lalu mengecek suhunya 3. Memasukkan potongan pita magnesium sepanjang 4 cm. Mengamati perubahan yang terjadi, lalu mencatatat suhunya pada saat itu 4. Memasukkan kristal Ba(OH)2.8H2O sebanyak 2 spatula ke dalam tabung reaksi 2. Menambahkan kristal NH4Cl sebanyak 2 spatula + 1 ml aquades. Lalu menutupnya dengan gabus secara cepat. Memegang tabung reaksi sebentar dan merasakan suhunya dengan tangan (dalam waktu singkat). Membuka tabung, dan mencium bau gas yang timbul dengan mengibaskan telapak tangan pada bagian atas tabung reaksi. Kemudian mengukur suhunya dengan thermometer dan mencatat hasil pengukuran 5. Memasukkan 2 ml larutan HCl 1 M ke dalam tabung reaksi 3, lalu mengukur dan mencatat suhunya 6. Menambahkan 2 ml larutan NaOH 1 M ke dalam tabung reaksi 3



VI. HASIL PENGAMATAN No



Perlakuan



Pengamatan Suhu awal HCl adalah 26°C. Setelah pita Mg dimasukkan ke dalam HCl, pita Mg tersebut mengeluarkan gelembung dan terdapat asap (gas) dalam tabung reaksi, disertai adanya uap air pada dinding tabung reaksi.



1.



HCl + Pita Mg



Kemudian HCl dalam tabung reaksi berubah warna dari yang semula bening menjadi berwarna keruh pada bagian atasnya, namun kemudian lama-kelamaan bagian berwarna keruh tersebut menjadi berkurang. Suhu setelah terjadinya reaksi antara HCl dan pita Mg naik menjadi 36°C. Suhu awal NH4Cl adalah 26°C. Suhu campuran tersebut ketika dirasakan menggunakan tangan terasa dingin, dan suhu yang diukur



2.



Ba(OH)2.8H2O + NH4Cl



menggunakan thermometer adalah 21°C. Warna awal larutan NH4Cl adalah bening, sedangkan warna kristal Ba(OH)2.8H2O adalah putih. Setelah keduanya dicampurkan, menghasilkan campuran yang berwarna keruh, dan terdapat endapan kristal Ba(OH)2.8H2O pada bagian dasar



3.



HCl + NaOH



tabung reaksi. Suhu awal larutan HCl adalah 26°C. Warna awal kedua larutan tersebut adalah bening, dan setelah kedua larutan tersebut dicampurkan warnanya tetap bening, lalu suhunya naik menjadi 30°C. Campuran larutan tersebut



awalnya terlihat belum tercampur secara merata, dibuktikan dengan adanya garis-garis halus yang bergerak perlahan di dalam campuran tersebut. Namun, setelah campuran tersebut didiamkan selama beberapa waktu, kedua larutan tersebut terlihat tercampur secara merata.



VII. PEMBAHASAN Percobaan tersebut telah menunjukkan terjadinya reaksi kimia, yang dibuktikan oleh karena terbentuknya asap (gas), munculnya gelembung udara, terbentuknya endapan, perubahan warna, dan juga terjadinya perubahan suhu. Reaksi kimia yang terjadi dalam praktikum tersebut termasuk dalam reaksi termokimia, khususnya yaitu reaksi Endoterm dan reaksi Eksoterm, yang dibuktikan oleh terjadinya perubahan suhu yang dapat menunjukkan bahwa dalam praktikum tersebut terjadi perpindahan kalor baik dari sistem ke lingkungan maupun dari lingkungan ke sistem. Dalam praktikum tersebut, yang mengalami reaksi endoterm adalah reaksi yang terjadi dalam campuran Ba(OH)2.8H2O + NH4Cl. Karena dalam reaksi ini terjadi penurunan suhu dari 26°C (suhu awal pada NH4Cl) menjadi 21°C pada campuran antara Ba(OH)2.8H2O dengan NH4Cl. Penurunan suhu ini membuktikan bahwa pada reaksi ini terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke dalam sistem, yang mana dalam reaksi ini membutuhkan kalor/panas, sehingga suhu akhirnya menjadi turun. Sedangkan yang mengalami reaksi eksoterm pada praktikum tersebut adalah reaksi yang terjadi antara HCl dengan Pita Mg dan dalam campuran HCl dan NaOH. Karena dalam reaksi antara HCl dengan Pita Mg terjadi peningkatan suhu dari 26°C (suhu awal pada HCl) menjadi 36°C, dan pada campuran HCl dan NaOH terjadi peningkatan suhu dari 26°C (suhu awal pada HCl) menjadi 30°C setelah HCl dicampurkan dengan NaOH. Peningkatan suhu ini membuktikan bahwa pada reaksi ini terjadi perpindahan kalor dari sistem keluar lingkungan, yang mana dalam reaksi ini melepaskan kalor/panas, sehingga suhu akhirnya menjadi naik. Persamaan reaksi yang terjadi dalam praktikum tersebut, yaitu: 1. Mg(s) + 2HCl(aq)  MgCl2(aq) + H2(g) Dapat dinyatakan perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dengan diagram tingkat energi seperti berikut: entalpi



2HCl(aq) + Mg(s) Panas dilepas oleh sistem ke lingkungan



Mg2+(aq) + Cl-(aq) + H2(g) 2. NaOH(aq) + HCl(aq)  NaCl(aq) + H2O(l) Dapat dinyatakan perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dengan diagram tingkat energi seperti berikut:



entalpi



NaOH(aq) + HCl(aq) Panas dilepas oleh sistem ke lingkungan



NaCl(aq) + H2O(l)



3. Ba(OH)2.8H2O(s) + 2NH4Cl(aq)  BaCl2.2H2O (s) + 2NH3(g) + 10H2O(l) Dapat dinyatakan perubahan entalpi pada reaksi endoterm dengan diagram tingkat energi seperti berikut: entalpi



Ba(OH)2. 8H2O(s) + 2NH4Cl(s) Panas diserap oleh sistem dari lingkungan



BaCl2. 2H2O(s) + 2NH3(g) + 8H2O(l) Nilai entalpi pada reaksi endoterm bernilai positif (+) karena nilai entalpi setelah reaksi lebih besar dari pada nilai entalpi sebelum terjadinya reaksi, sedangkan nilai entalpi pada reaksi eksoterm bernilai negatif (-) karena nilai entalpi setelah reaksi lebih kecil dari pada nilai entalpi sebelum terjadinya reaksi.



VIII. KESIMPULAN Termokimia termasuk reaksi kimia yang mempelajari perubahan energi (kalor/panas) yang mana perubahan tersebut dibuktikan oleh adanya perubahan suhu Reaksi Endoterm dan reaksi Eksoterm termasuk dalam termokimia karena dalam kedua reaksi tersebut terjadi perpindahan kalor yang dibuktikan dengan adanya perubahan suhu Reaksi endoterm merupakan reaksi dimana kalor berpindah dari lingkungan ke dalam sistem, yang mana dalam reaksi ini memerlukan energi panas/kalor, sehingga menyebabkan terjadinya penurunan suhu. Nilai entalpi sesudah reaksi lebih besar daripada nilai entalpi sebelum reaksi, sehingga nilai entalpi-nya positif (+). Reaksi eksoterm merupakan reaksi dimana kalor berpindah dari sistem ke lingkungan, yang mana dalam reaksi ini melepaskan energi panas/kalor, sehingga menyebabkan terjadinya penurunan suhu. Nilai entalpi sesudah reaksi lebih kecil daripada nilai entalpi sebelum reaksi, sehingga nilai entalpi-nya negatif (-)



IX. DAFTAR PUSTAKA Buku Paket Kimia halaman 54 s.d. 55 Buku catatan Kimia https://www.ilmukimia.org/2014/08/reaksi-eksoterm-dan-endoterm.html



https://www.slideshare.net/ksuhermantan1/isi-laporan-praktikum-kimia https://www.scribd.com/doc/132095540/LAPORAN-PRAKTIKUM