Laporan Praktikum Uji Sensitivitas Mikologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM MIKOLOGI



UJI SENSITIVITAS PADA JAMUR Candida Sp



Disusun Oleh : Krisanti Monita



01160022 B



D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK TAHUN PELAJARAN 2017/2018 POLITEKNIK SANTO PAULUS SURAKARTA



A. Tujuan 1. Untuk mengetahui daya hambat antijamur mikonazol terhadap pertumbuhan jamur Candida sp. 2. Untuk mengetahui cara uji sensitivitas jamur pada sampel jamur Candida sp. .



B. Landasan Teori



Uji sensisitivitas (uji daya hambat) anti bakterial dan anti jamur secara in vitro dilakukan dengan agar disc diffusion method (metode penghambatan cakram dish pada media agar plat). Sebelum digunakan semua peralatan dicuci dan disterilkan di dalam inkubator. Isolat biakan bakteri megabacterium yang sudah diuji patogenitasnya, dikultur pada media agar plat MHA (Muller Hilton Agar) dan diratakan dengan menggunakan kapas steril. Kertas cakram antibiotik diletakkan di atas plat MHA yang telah ditanami bakteri, kemudian diinkubasikan pada suhu 370C selama 24-48 jam di dalam suasana anaerob. Setelah diinkubasikan pembentukan diameter zona hambatan diamati dan diukur dengan penggaris, kemudian dapat ditentukan sensitivitasnya menurut standart Avid X (1998) / Unesco Cida (Carter, 1979 ; Jang and Biberstein, 1978). Obat-obatan antibiotika/ anti bakterial (Enrofloksasin, Klindamisin,Tetrasiklin) dan anti jamur (Griseofulvin, Ketokonazol, dan Nystatin) yang tidak terdapat pada cakram dish antibiotik, terlebih dulu dilarutkan dan disentrifuse, kemudian masing-masing larutan anti bakteri dan anti jamur dimasukkan dengan pipet ke dalam satu lubang sumuran pada plat MHA dan diinkubasikan pada suhu 370C selama 24-48 jam di dalam suasana anaerob. Sebagai kontrol negatif digunakan larutan Phosphat Buffer Saline (PBS). Setiap perlakuan memiliki tiga ulangan. Setelah diinkubasikan selama 24-48 jam, pembentukan diameter zona hambatan diamati dan diukur dengan penggaris, kemudian dapat ditentukan sensitivitasnya. Data hasil pemeriksaan uji sensitivitas yang diperoleh dianalisis secara desriptif. (Gilang & Praptiwi, 2017). Candidasis adalah infeksi akut atau kronis yang dihasilkan oleh jamur Candida. Kelainan ini pada umumnya terbatas pada kulit dan selaput lendir, tetapi bisa menghasilkan penyakit sistemik yang serius. Candida sp merupakan mikrobiota normal pada tubuh manusia dan dapat ditemukan pada mucosal oral cavity, saluran gastrointestinal dan vagina. Jenis Candida yang telah teridentifikasi ada sekitar 150 jenis akan tetapi diantara infeksi yang terjadi sekitar 70 % disebabkan oleh Candida albicans. Candida sp. dalam dua decade terakhir, dilaporkan mengalami perubahan dari jamur yang jarang menyebabkan infeksi



menjadi jamur oportunis yang paling sering menyebabkan infeksi. Candida dapat dibawa oleh aliran darah kebanyak organ termasuk selaput otak. World Health Organization (WHO) melaporkan pada tahun 2007 frekuensi kejadian Candidiasis oral terdapat sekitar 98,3%.5 Delapan puluh juta penduduk Amerika Serikat menderita penyakit tersebut. Prevalensi Candidiasis oral di Indonesia mencapai 84% di tahun 2009.5 Penelitian di India mendapatkan flukonazol efektif pada Candida albicans 87,8%, dan sekitar 68,9% pada non Albicans.6 Roey et al dalam penelitiannya yang melihat efektifitas terapi mikonazol memberi hasil 155 dari 167 (92,8%) efektif dengan mikonazol. (Candra & Edi). C. Metode 1. Alat dan Bahan Alat : 



Cawan petri steril







Ohse lurus







Lampu spiritus







Pinset



Bahan : 



Nacl steril







Disk blank







Sampel jamur Candida







Kapas lidi steril







Salep miconazole



D. Cara Kerja



E. Hasil



Daya hambat salep Miconazole terhadap jamur Candida sp yaitu 16 mm



Daya hambat salep Miconazole terhadap jamur Aspergillus sp yaitu 10 mm



F. Pembahasan Hasil uji sensitivitas antijamur miconazole terhadap jamur Candida sp dan Aspergillus sp menunjukkan hasil resisten/ dapat mengehambat pertumbuhan jamur. Miconazole spektrum aktivasi jamur terhadap Candida, Coccidioides immitis, Cryptococcus neoformans, H. capsulatum, B. Sermatis dan termasuk dermatofit. Miconazole biasanya diberikan secara oral atau tropical. Obat ini diindikasikan secara tropikal untuk dermatofitosis dan kandidiasis. Miconazole terdapat dalam sediaan krim 2%. Data diatas menunjukan zona hambat antijamur miconazole pada Candida sp lebih besar dibanding pada jamur Aspergillus sp perbedaan signifikan antara diameter zona hambat antijamur mikonazol pada jamur Candida sp dan Aspergillus sp. Metode pengukuran yang digunakan adalah metode difusi disk yaitu dengan mengukur diameter zona hambat di sekitar cakram dengan menggunakan penggaris. Mikonazol bekerja dengan mengganggu pada sintesis ergosterol dari membran sel jamur.9 Akortha et al (2009) melakukan penelitian terhadap 216 isolat Candida sp dari infeksi saluran kemih dan genitalia dikota Benin, Nigeria. Hasilnya adalah kepekaan Candida albicans terhadap flukonazol juga tinggi, 132 dari 138 (95,7%) isolat spesies tersebut sensitif. Candida albicans didapat hasil 75,9% efektif dengan mikonazol. Mikonazol bekerja dengan mengganggu pada sintesis ergosterol dari membran sel jamur.



G. Kesimpulan Pada pemeriksaan uji sensitivitas anti jamur miconazole pada jamur Candida sp dan Aspergillus sp didapat hasil yang resisten/dapat menghambat pertumbuhan jamur.



H. Daftar Pustaka Candrarisna, Miranti. Santosa, Edi. Indrajulianto, Sudarmanto. Amanu, Surya. Uji Sensitivitas Anti Bakteri dan Anti Jamur Terhadap Mycobacterium Secara In Vitro. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Anonim. Online. http://repository.unimus.ac.id (diakses pada 14 Desember 2018).