Laporan Preparat Whole Mount Hewan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOLOGI DAN EMBRIOLOGI HEWAN “ PREPARAT WHOLE MOUNT HEWAN “



Disusun Oleh :



Yulia F05109031



Prodi Pendidikan Biologi Jurusan P. MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendiidkan Universitas Tanjungpura Pontianak 2012



BAB I PENDAHULUAN



A. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah : Untuk membuat sediaan organisme atau bagian hewan secara utuh.



B. Dasar Teori Mikroteknik merupakan suatu ilmu yang mempelajari metode atau prosedur pembuatan preparat mikroskopik. Namun, pendekatan secara teoritis pada pembelajaran mengenai mikroteknik, tidak memadai untuk pemahaman secara menyeluruh mengenai mikroteknik. Pembelajaran mengenai mikroteknik, lebih menekankan pembelajaran pada wilayah aplikatif, meskipun pada dasarnya teoritis juga dibituhkan sebagai suatu petunjuj yang harus dilalui agar pembuatan sediaan sesuai dengan prosedur kerja dan alasan penggunaan ataupun pemilihan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan sediaan Mikroskopis. (Chocolate, 2011; Hamid, 2010). Pembuatan preparat merupakan upaya untuk mempermudah pengamatan suatu bahan. (Dwee, tanpa tahun). Pada mikroteknik, terdapat beberapa jenis teknik dalam pembuatan praparat, yaitu: 1. Whole mount, Yaitu penyiapan sediaan yang terdiri atas keseluruhan organ tubuh organisme secara utuh. 2. Smear, Yaitu penyiapan sediaan preparat dengan cara dioleskan. 3. Squash 4. Section 5. Marserasi Jenis teknik tersebut digunakan tergantung kepada kebutuhannya masing-masing (Chocolate, 2011) Salah satu teknik dalam pembuatan preparat, yaitu Metode Whole Mount merupakan metode dimana objek yang akan dibuat sebagai preparat berada dalam keadaan utuh, yaitu tanpa sectioning. Sehingga dengan kondisi tersebut dapat diamati



struktur utuh dari suatu organisme dan tentu saja objek akan terlihat dengan jelas ketika diamati menggunakan mikroskop. Struktur yang dapat diamati menggunakan metode Whole Mount ini adalah struktur reproduksi maipun struktur vegetatif pada suatu organisme (Dwee, Tanpa tahun) Gambar yang dihasilkan oleh preparat whole mounth ini terlihat dalam wujud utuhnya seperti ketika organisme tersebut masih hidup sehingga pengamatan yang dapat dilakukan hanya terbatas terhadap morfologi secara umum. Metode whole mounth mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kelebihan metode ini adalah dapat mengamati seluruh bagian tubuh hewan dengan jelas tiap bagianbagiannya. Sedangkan kelemahannya adalah metode ini hanya bisa dilakukan pada hewan dengan ukuran yang kecil saja tidak bisa hewan yang besar (Anonym, 2011)



Faktor-faktor yang mempengaruhi metode pembuatan preparat dengan metode Whole Mount : 1.



Lamanya waktu fiksasi. Jika fiksasi dilakukan terlalu lama, mengakibatkan



jaringan pada objek rusak. 2.



Lamanya waktu staining. Jika staining tidak dilakukan secara benar, dapat



mengakibatkan objek tidak terwarnai dengan sempurna. 3.



Lamanya waktu dehidrasi. Jika dehidrasi dilakukan terlalu lama atau terlalu



cepat, mengakibatkan tingkat kerapuhan akan meningkat. Jika dehidrasi dilakukan terlalu cepat mengakibatkan kemungkinan masih terdapatnya air dalam jaringan sangat besar. (Dwee, Tanpa tahun).



BAB II METODOLOGI



A. Alat dan Bahan Alat : -



Botol film



-



Keranjang



-



Pipet tetes



-



Kaca objek



-



Beaker glass



-



Kaca penutup



-



Petri dish



-



Mikroskop



Bahan : -



Cacing



-



Kutu atau pinjal



-



Bentos



-



Alcohol 30%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 96%, dan 100%.



-



KOH 10%



-



Aquades



-



Pewarna Eosin 1%



-



Minyak Cengkeh



-



Xylol



-



Canada Balsam



B. Cara Kerja



a. Cacing 1. Cacing dijepit di antara 2 gelas objek, ikat dengan karet. 2. Masukkan fiksatif (alcohol 70% atau formalin 4%) selama 2x24 jam. 3. Lepaskan cacing dari gelas objek, fiksasi lagi beberapa jam. 4. Cuci. Jika fiksatifnya alcohol 70%, cuci dengan alcohol 50%, lalu dengan aquades. Jika fiksatifnya formalin 4%, cuci dengan aquades. 5. Warnai dengan eosin 1% akuosa selama 24 jam.



6. Cuci dengan air. 7. Dehidrasi dengan alcohol bertingkat : alcohol 30%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 96% masing-masing 15 menit. 8. Penjernihan dengan xylol 2x25 menit (atau tergantung kejernihan specimen). 9. Temple pada gelas objek dengan perekat Canada Balsam. 10. Periksa di bawah mikroskop.



b. Kutu atau Pinjal 1. Kutu atau pinjal difiksasi dengan alcohol 70% minimal 2x24 jam. 2. Pindahkan ke KOH 10%. Lama penyimpanan dalam KOH tergantung ketebalan kutin dari spesimen (pinjal ±6 hari, kutu ±1 hari). 3. Cuci dengan aquades. 4. Dehidrasi dengan alcohol 30%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 95%, dan 96%, masing-masing 10 menit. 5. Pindahkan ke minyak cengkeh sampai tampak jernih (± 15-30 menit). 6. Pindahkan ke xylol I selama 10 menit, lalu xylol II selama 10 menit. 7. Atur di atas gelas objek, tutup dengan perekat Canada Balsam. 8. Lebeling 9. Periksa di bawah mikroskop.



c. Bentos 1. Bentos yang sudah bersih difiksasi dengan alcohol 70% minimal 24 jam. 2. Cuci dengan aquades. 3. Warnai dengan eosin 1% akuosa selama 24 jam. 4. Cuci dengan air. 5. Dehidrasi dengan alkohol bertingkat : 30%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 96% masing-masing 10 menit. 6. Penjernihan dengan xylol 2x15 menit. 7. Letakkan pada gelas objek dan ditutup dengan Canada balsam. 8. Periksa di bawah mikroskop.



BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN



A. Hasil



Tabel 1. Hasil Pembuatan Preparat Cacing, Kutu, dan Bentos. No.



Nama Preparat



Perbesaran 4 x 10



10 x 10



Preparat cacing pada perbesaran



Pada perbesaran ini, terlihat



ini terlihat utuh dan tidak ada



segmen-segmen tubuh cacing



yang rusak.



tersebut.



Preparat kutu terlihat utuh



Jika preparat dilihat dengan



dengan kepala, badan, sayap



perbesaran yang lebih besar,



dan kakin



terlihat bentuk kepalanya.



1.



Cacing



Keterangan



2.



Kutu



Keterangan



3.



Bentos



Setelah diperbesar, bentos Keterangan



Preparat bentos terlihat utuh



tersebut memiliki kepala yang



dan terlihat bagian-bagiannya.



bersungut, kaki yang banyak dan ekor.



B. Pembahasan Preparat whole mout merupakan preparat yang dibuat utuh dari suatu makhluk hidup. Preparat whole mount biasanya digunakan untuk makhluk hidup yang berukuran kecil, sehingga diharapkan dapat terlihat semua bagian organ dari makhluk hidup tersebut. Ukuran sampel hewan yang dipakai harus lebih kecil dari ukuran kaca penutup, agar objek dapat ditutup saat dimounting. Praktikum preparat whole mount hewan ini menggunakan 3 jenis hewan kecil yang berbeda. Hewan yang dipakai, yaitu cacing, kutu dan bentos. Cacing yang dipakai diusahakan tidak berukuran besar, karena bila berukuran besar, seluruh badan cacing tidak dapat tertutup oleh kaca penutup. Sehingga dipakai cacing air, untuk dijadikan preparat. Hasil dari preparat whole mount cacing ini sudah cukup baik, sudah terlihat badannya yang bersegmen. Tetapi, pewarnaan dengan eosin terlalu lama, sehingga pewarnaan terlalu tebal dan cacing terlihat merah. Pada pembuatan whole mount cacing, proses fiksasi cacing harus dilakukan dengan hatihati karena bila tidak hati-hati cacing akan hancur dan harus diulang. Kutu yang dipakai dalam pembuatan preparat whole mount hewan ini adalah kutu beras. Proses fiksasi yang dilakukan cukup lama, karena kutu memiliki kulit pelindung yang cukup keras, shingga larutan fiksatif susah untuk masuk dan menjernihkan kutu. Penjernihan kutu masih dibantu setelah proses dehidrasi dengan menggunakan minyak cengkeh. Bentos yang digunakan dari air got. Proses pembuatan preparat whole mount bentos harus dilakukan dengan teliti, karena bentos berukuran kecil dan berwarna putih sehingga susah dilihat. Preparat whole mount bentos yang dibuat sudah cukup baik, karena terlihat bagian-bagian tubuh dari bentos tersebut. Tetapi, proses penjernihan kurang baik, karena masih ada sisa-sisa pewarna eosin pada tubuh preparat bentos tersebut.



BAB IV KESIMPULAN Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah : 1. Preparat mhole mount (preparat utuh) hewan berhasil dilakukan, tetapi masih ada beberapa proses yang kurang baik dilakukan sehingga hasil preparat yang dibuat sudah cukup baik tetapi kurang sempurna.



DAFTAR PUSTAKA Anonim.



2011.



Whole



Mount.



http://abdisukamaenkromosom.wordpress.com/2011/05/31/sediaan-utuh-wholemount/. Diakses, Selasa 3 maret 2012. Chocolate.



2011.



Mikroteknik



Hewan.



http://chocoolee.wordpress.com/2011/06/06/mikroteknik-hewan/. Diakses, Selasa 3 maret 2012. Dwee, Praptomo. Tanpa Tahun. Pembuatan Preparat Whole Mount Lumut (Mikroteknik). http://id.shvoong.com/exact-sciences/1996032-mount-pada-lumut/. Diakses, Selasa 3 maret 2012. Hamid, Huzaifah. 2010. PREPARAT WHOLE MOUNT Kutu Daun Bunga (Triboliun confusum). http://zaifbio.wordpress.com/category/mikroteknik/. Diakses, Selasa 3 maret 2012.