Laporan PTK Putri Yuliandari [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PELAJARAN IPS MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONTRASI KELAS III SDN 08 MEMPAWAH HILIR TAHUN AJARAN 2019/2020



Disusun Oleh : PUTRI YULIANDARI NIM : 858049992



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ UT PONTIANAK 2020.2



PERNYATAAN KEASLIAN



Dengan ini penulis menyatakan, bahwa dalam Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Meningkatkan Konsentrasi Belajar Peserta Didik dalam Pelajaran IPS Melalui Metode Pembelajaran Demontrasi Kelas III SDN 08 Mempawah Hilir Tahun Ajaran 2019/2020, beserta isinya adalah benar-benar hasil karya sendiri dan penulis tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini penulis siap menanggung resikonya atau sanksi yang dijatuhkan kepada penulis apabila dikemudian hari ditemukan ada pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya penulis atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya penulis ini. Mempawah, November 2020 Pembuat Pernyataan



Putri Yuliandari



LEMBAR PENGESAHAN



1.



Judul Penelitian



2.



Identitas Peneliti



3.



: Meningkatkan Konsentrasi Belajar Peserta Didik dalam Pelajaran IPS Melalui Metode Pembelajaran Demontrasi Kelas III SDN 08 Mempawah Hilir Tahun Ajaran 2019/2020



a. Nama Lengkap



: Putri Yuliandari



b. Nim Mahasiswa



: 858049992



c. Tempat Penelitian



: SDN 08 Mempawah Hilir



Lama Penelitian



: Agustus – Oktober (dua bulan)



Mempawah, November 2020 Mengetahui, Kepala Sekolah



Penulis



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Meningkatkan Konsentrasi Belajar Peserta Didik dalam Pelajaran IPS Melalui Metode Pembelajaran Demontrasi Kelas III SDN 08 Mempawah Hilir Tahun Ajaran 2019/2020”. Dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ini penulis memperoleh bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ucapkan terimakasih kepada : 1.



Siti Handarwati, S.Pd, M.Pd selaku Tutor Universitas Terbuka yang senantiasa



membimbing



dan



memberi



motivasi



serta



saran dalam



penyelesaian penelitian tindakan kelas ini. 2.



Endang Dwi Purnami, S.Pd selaku Kepala SDN 08 Mempawah Hilir yang telah mengizinkan saya melakukan penelitian.



3.



Peserta Didik kelas III SDN 08 Mempawah Hilir yang telah membantu peneliti melakukan penelitian.



4.



Seluruh Guru, Staf Tata Usaha, serta warga sekolah yang telah memberikan pelayanan dengan baik.. Penelitian Tindakan Kelas ini ini disusun dengan landasan teori dan teknik-



teknik penyususnan PTK. Namun penulis menyadari akan banykanya kekurangan



dan kesalahan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan PTK yang akan di susun. Akhirnya penulis berharap semoga Penelitian Tindakan Kelas ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.



Mempawah, November 2020 Penulis



Putri Yuliandari NIM. 858049992



DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN.....................................................iii HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................iv KATA PENGANTAR.......................................................................................v DAFTAR ISI......................................................................................................vi ABSTRAK.........................................................................................................vii BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1 A. Latar Belakang......................................................................................1 B. Masalah Penelitian................................................................................5 C. Tujuan Penelitian..................................................................................6 D. Manfaat Penelitian................................................................................6 BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................8 A. Kajian Tentang Pembelajaran IPS........................................................8 1. Pengertian IPS..................................................................................8 2. Tujuan IPS........................................................................................9 B. Kajian Tentang Konsentrasi Belajar.....................................................10 1. Pengertian Konsentrasi Belajar........................................................10 2. Faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar...............................11 3. Ciri-ciri orang yang memiliki konsentrasi belajar............................13 C. Kajian tentang Metode Demonstrasi.....................................................14 1. Pengertian Metode Demonstasi........................................................14 2. Tujuan Metode Demonstasi.............................................................16 3. Keunggulan Metode Demonstasi.....................................................16 4. Kelemahan Metode Demonstasi.......................................................17 5. Langkah-langkah Metode Demonstasi.............................................19 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN.....................................................23 A. Jenis Penelitian......................................................................................23 B. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian..................................................24



C. Desain Penelitian..................................................................................24 D. Teknik Analisis Data.............................................................................26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................28 A. Deskripsi Hasil Penelitian.....................................................................28 1. Siklus I.............................................................................................28 2. Siklus II............................................................................................29 B. Pembahasan...........................................................................................36 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................38 A. Kesimpulan...........................................................................................38 B. Saran.....................................................................................................39 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................41



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia yang tidak terlepas dari orang lain dan lingkungan sosialnya. Dimana dalam lingkungan sosial tersebut manusia akan saling berinteraksi satu sama lain, karena pada dasarnya manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. Manusia akan saling memberikan pertolongan satu sama lain untuk membantu meringankan beban sesamanya. Dengan saling berinteraksi dalam lingkungan sosial, maka keterampilan sosial yang dimiliki individu akan terus berkembang. Dengan demikian, agar manusia mampu berkembang dengan



optimal



diperlukan



usaha-usaha



untuk



mengoptimalkan



kemampuannya, dan salah satu usahanya adalah pendidikan. Pendidikan memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam setiap individu yang mencakup pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam hal ini Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran wajib dalam pendidikan di tingkat dasar maupun menengah di Indonesia. secara umum IPS dapat dimaknai sebagai seleksi dari struktur disiplin akademik ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan mewujudkan



dan



tujuan



disajikan



secara



ilmiah



dan psikologis untuk



pendidikan



dalam



kerangka



pencapaian



tujuan



pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila (Numan Somantri, 2001: 103). Pendidikan IPS berperan untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan lingkungannya, serta berbagai bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. IPS dianggap perlu diberikan kepada anak SD karena IPS merupakan Ilmu yang didalamnya mempelajari tentang cara untuk melakukan interaksi social, dan sebagai wadah ilmu pengetahuan yang mengharmoniskan laju perkembangan ilmu dan kehidupan dalam dunia pengajaran. Dalam proses belajar mengajar, guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting. Sebab guru masih dianggap sebagai unsur penentu dalam meningkatkan prestasi atau hasil belajar yang maksimal. Guru yang efektif memiliki strategi yang baik untuk membantu peserta didik agar aktif dalam mengikuti pembelajaran. Sikap aktif peserta didik di SD dapat diamati melalui kegiatan yang dilakukan saat pembelajaran. Kegiatan ini dapat berupa diskusi kelompok, bertanya jawab, bermain peran, maupun bermain/games. Dalam mengikuti kegiatan tersebut, seringkali peserta didik menunjukkan rasa antusias yang terlampau tinggi. mereka cenderung bertindak sesuka hati, bahkan tidak lagi mempedulikan peraturan yang mungkin telah disepakati oleh peserta didik dan guru. Kondisi tersebut memungkinkan peserta didik untuk membuat



gaduh dan saling mengganggu satu sama lain. Hal ini dapat mempengaruhi konsentrasi belajar peserta didik. Konsentrasi belajar merupakan faktor penentu keberhasilan peserta didik dalam rangka melakukan perubahan tingkah laku yang lebih baik. Konsentrasi belajar menurut Femi Olivia (2008: 40) adalah pemusatan pikiran, atau terpusatnya perhatian terhadap informasi yang diperoleh seorang peserta didik selama periode belajar. Konsentrasi belajar dapat ditunjukkan oleh beberapa hal di antaranya fokus pandangan, adanya perhatian, kemampuan menjawab, bertanya, dan sambutan psikomotorik yang baik. Peserta didik yang mampu berkonsentrasi selama pelajaran akan memiliki daya ingat yang lebih tinggi serta mudah memahami apa yang dipelajari, namun banyak peserta didik yang



kehilangan konsentrasi belajar ketika



proses pembelajaran berlangsung. Peneliti menemukan permasalahan terkait konsentrasi belajar peserta didik pada saat melaksanakan observasi di kelas III SD Negeri 08 Mempawah hilir pada bulan Agustus 2019. Observasi dilaksanakan ketika peserta didik belajar mata pelajaran IPS. Hasil observasi menunjukkan bahwa konsentrasi belajar peserta didik kelas III belum optimal. Hal ini ditunjukkan oleh tingkah laku sebagian besar peserta didik yang terlihat belum siap manakala pembelajaran dimulai. Empat orang peserta didik yang duduk di barisan belakang tidak memperhatikan guru, namun nampak sibuk bermain pulpen tembakan. Saat guru menyampaikan apersepsi masih ada Tiga orang peserta



didik yang tampak berbicara dengan teman sambil menghadap ke belakang. Meskipun guru mengadakan sebuah permainan kecil, peserta didik tetap belum



bisa



fokus



untuk



mengikuti



permainan



tersebut.



Hal



ini



mengindikasikan bahwa peserta didik masih belum dapat memaksimalkan kemampuan memfokuskan pandangan pada objek belajar, memberikan perhatian, dan sambutan lisan dengan baik. Guru diharapkan akan mampu menyesuaikan perkembangan baru ke dalam program dan cara pengajarannya. Guru menggunakan metode atau strategi pembelajaran yang efektif maka diharapkan siswa akan lebih mudah memahami proses pembelajaran tersebut. Pada proses pembelajaran saat ini masih banyak sekali guru yang menggunakan metode pembelajaran yang monoton yaitu metode ceramah sehingga kurang efektif. Proses pembelajaran itu sering kali hanya satu arah saja, artinya guru hanya menerangkan materi yang di ajarkan kepada siswa dan siswa hanya mendengarkan dan mencatat saja tanpa peserta didik diberikan stimulus agar siswa dapat mengembangkan pola pikirnya. Untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal, guru memerlukan



metode



yang



dapat



menjadi



solusi



terhadap



promosi



pembelajaran, yaitu metode pembelajaran demonstrasi. Metode demonstrasi ini sangat baik di terapkan pada anak kelas III karena metode ini dilakukan secara langsung oleh guru sehingga pembelajaran bersifat langsung, tidak abstrak sehingga memudahkan peserta didik dalam memahami materi, anak-anak di sekolah dasar lebih senang atau



lebih paham dengan hal-hal yang bersifat konkrit atau nyata, dengan dibantu oleh media yang sudah disediakan, guru berharap media tersebut dapat digunakan sebaik mungkin.



Penelitian dilakukan di Kelas III SDN 08



Mempawah Hilir. Untuk mengetahui seberapa besar penerapan metode demonstrasi ini dalam meningkatkan konsentrasi peserta didik pada mata pelajaran IPS sekolah dasar kelas III, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Konsentrasi Belajar Peserta Didik dalam Pelajaran IPS Melalui Metode Pembelajaran Demontrasi Kelas III SDN 08 Mempawah Hilir Tahun Ajaran 2019/2020.” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan,maka rumusan masalahan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Apakah penerapan metode pembelajaran Demostrasi dapat meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik dalam pelajaran IPS kelas III SDN 08 Mempawah Hilir Tahun Ajaran 2019/2020 ? 2. Bagaimana meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik dalam pelajaran IPS melalui metode pembelajaran demonstrasi kelas III SDN 08 Mempawah Hilir Tahun ajaran 2019/2020 ? 3. Bagaimana hasil metode pembelajaran demonstasi dalam meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik pelajaran IPS kelas III SDN 08 Mempawah Hilir Tahun Ajaran 2019/2020 ?



C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk



mengetahui



metode



pembelajaran



demonstrasi



dapat



meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik dalam pelajaran IPS kelas III SDN 08 Mempawah Hilir Tahun Ajaran 2019/2020 2. Untuk mengetahui konsentrasi belajar peserta didik dalam pelajaran IPS melalui metode pembelajaran demonstrasi kelas III SDN 08 Mempawah Hilir Tahun ajaran 2019/2020 3. Untuk mengetahui hasil metode pembelajaran demonstasi dalam meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik dalam pelajaran IPS kelas III SDN 08 Mempawah Hilir Tahun Ajaran 2019/2020 D. Manfaat Hasil Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini diantaranya adalah : 1. Bagi Guru Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan guru dan meningkatkan kemampuannya dalam pembelajaran yang bervariasi. Memberikan informasi mengenai cara meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik serta memotivasi guru agar mampu berinovasi menciptakan suasana belajar yang memungkinkan peserta didik berkonsentrasi lebih besar. 2. Bagi Peserta didik



Hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman bagi peserta didik agar lebih aktif dan dapat meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik selama mengikuti kegiatan proses pembelajaran 3. Bagi Sekolah Hasil penelitian dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah yang semakin maju dan sebagai bahan masukkan untuk memperbaiki praktik-praktik pembelajaran guru di sekolah.



BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 1.



Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan bahan kajian terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan- keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi. Sapriya (2006: 7) berpendapat bahwa IPS merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep dari cabang-cangan ilmu sosial kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan. M. Numan Somantri (2001: 74) mengemukakan bahwa: ”Pendidikan IPS adalah suatu penyederhanaan disiplin ilmu ilmu sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait, yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologi untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.” Berdasarkan Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang sekolah dasar, mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Pembelajaran IPS di SD disusun secara sistematis, komprehensif, dan



terpadu



dalam



proses



pembelajaran



menuju



kedewasaan



dan



keberhasilan siswa dalam kehidupan di masyarakat. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS adalah suatu proses interaksi antara guru dengan peserta didik yang mengkaji berbagai ilmu sosial yang dapat mengembangkan intelektual maupun kepribadian siswa serta diharapkan dapat digunakan sebagai bekal dalam menghadapi persoalan dan tantangan kehidupan di masyarakat. 2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial Gross (Etin Solihatin dan Raharjo, 2007: 14) berpendapat bahwa tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam kehidupan di masyarakat. Selain itu, tujuan IPS adalah mengembangkan kemampuan siswa mengunakan penalaran dalam mengambil keputusan terhadap setiap persoalan yang dihadapi. Pembelajaran IPS bertujuan untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (Etin Solihatin, 2007: 15). Berdasarkan uraian pendapat yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajarn IPS di sekolah dasar adalah



mempersiapkan siswa agar mampu memiliki dan menguasai pengetahuan serta berbagai konsep yang berhubungan dengan aspek kehidupan di masyarakat, sehingga bekal tersebut dapat digunakan siswa sebagai bekal dalam berpartisipasi dan menghadapi segala hal yang terjadi di masyarakat. B. Kajian Tentang Konsentrasi Belajar 1.



Pengertian Konsentrasi Belajar Konsentrasi belajar merupakan suatu istilah yang berasal dari dua kata yaitu konsentrasi dan belajar. Konsentrasi dalam bahasa Inggris berasal dari kata concentrate yang berarti memusatkan. Menurut Gagne (Baharudin, 2010: 17), konsentrasi merupakan salah satu tahap dari suatu proses belajar yang terjadi di sekolah. Konsentrasi erat kaitannya dengan unsur motivasi. Tahap konsentrasi terjadi saat peserta didik harus memusatkan perhatian, yang telah ada pada tahap motivasi, untuk tertuju pada hal-hal yang relevan dengan apa yang akan dipelajari. Pada tahap ini peserta didik harus memperhatikan unsur-unsur pokok dalam materi. Slameto (2003:86) mengungkapkan bahwa konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dalam hal belajar konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran tanpa mempedulikan hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran.



Menurut Dimyati (2013: 239), konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun proses belajar yang dilakukan. Untuk memperkuat perhatian pada pelajaran, guru perlu menggunakan



bermacam-macam



strategi



belajar-mengajar,



dan



memperhitungkan waktu belajar serta selingan istirahat. Berdasarkan berbagai pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa konsentrasi belajar



adalah



kemampuan



seseorang untuk



memusatkan perhatian terhadap objek yang dipelajari selama proses belajar dan mengesampingkan hal-hal yang tidak berkaitan dengan objek tersebut. Konsentrasi belajar dapat berjalan secara efektif apabila seseorang mampu menikmati kegiatan belajar yang sedang dilakukan. 2.



Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Belajar Menurut Thursan Hakim (2002: 7), konsentrasi belajar seseorang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 1) Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor internal merupakan faktor yang menentukan apakah seseorang dapat melakukan konsentrasi belajar secara efektif atau tidak. Berikut ini yang termasuk ke dalam faktor internal. 



Faktor jasmaniah



Faktor jasmaniah meliputi kesehatan badan/fisik seseorang secara keseluruhan. Faktor jasmaniah terdiri dari: a) Kondisi fisik yang prima dan terhindar dari kuman serta penyakit b) Cukup istirahat dan tidur, c) Mengonsumsi makanan yang memenuhi standar gizi yang seimbang, d) Panca indera dapat berfungsi dengan baik, serta tidak menderita gangguan fungsi otak dan syaraf. 



Faktor Rohaniah Faktor rohaniah terdiri dari: a) Kondisi kehidupan yang cukup tenang, b) Memiliki sifat sabar dan konsisten, c) Taat beribadah sebagai unsur pendukung ketenangan, d) Tidak memiliki masalah yang berat, dan e) Memiliki kemauan keras serta tidak mudah putus asa.



2) Faktor Eksternal Faktor eksternal ialah faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Yang termasuk ke dalam faktor eksternal antara lain: a) Lingkungan sekitar yang cukup tenang, b) Udara yang nyaman dan bebas dari polusi maupun bau-bauan yang mengganggu kenyamanan,



c) Penerangan yang cukup, d) Suhu di sekitar lingkungan yang menunjang kenyamanan dalam melakukan kegiatan yang memerlukan konsentrasi, dan e) Dukungan dari orang-orang di sekitar. 3.



Ciri-ciri Orang yang Memiliki Konsentrasi Belajar Seseorang



yang



memiliki



konsentrasi



belajar



mampu



menyerap informasi yang lebih mendalam dibandingkan dengan orang yang tidak berkonsentrasi dalam belajar. Selain itu, kebanyakan orang yang memfokuskan perhatian pada suatu kegiatan maka orang tersebut akan bersikap



aktif



untuk



mempelajari objek yang dipelajari. Menurut Khafidin Thohir, dkk (2013: 101) siswa yang berkonsentrasi belajar dapat diamati dari beberapa tingkah laku ketika proses belajar mengajar berlangsung, yaitu : memperhatikan secara aktif setiap materi yang disampaikan guru, dapat merespon dan memahami materi pelajaran yang diberikan, selalu bersikap aktif dengan bertanya dan memberikan pendapat mengenai materi yang dipelajari, menjawab dengan baik dan benar terhadap setiap pertanyaan yang diajukan, dan mampu menjaga kondisi kelas tenang dan tidak gaduh saat menerima materi pelajaran. aktivitas bahasa yang terkoordinasi dengan baik dan benar.



Ciri-ciri yang tampak pada siswa yang tidak dapat berkonsentrasi belajar yaitu tidak tenang dalam mengikuti pelajaran, ada kecenderungan mudah gugup, tidak sabar dan terburu-buru dalam melakukan suatu kegiatan, mudah tergoda oleh hal-hal yang ada di sekitar, serta kurang percaya diri (Thursan Hakim, 2002: 15). Hendra Surya (2003:25) menyebutkan bahwa siswa yang kesulitan dalam melakukan konsentrasi belajar memiliki ciri-ciri antara lain: minat belajar lemah, gelisah saat belajar, mudah terpengaruh saat lingkungan tidak kondusif, dan pasif dalam belajar. Berdasarkan uraian di atas, yang dimaksud dengan konsentrasi belajar dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang untuk memusatkan perhatian terhadap objek yang dipelajari selama proses belajar dan mengesampingkan hal-hal yang tidak berkaitan dengan objek tersebut. Indikator konsentrasi belajar dalam penelitian ini antara lain: adanya fokus pandangan, perhatian, sambutan lisan, kemampuan menjawab, memberi pernyataan, dan sambutan psikomotorik. C. Kajian Tentang Metode Demonstrasi 1.



Pengertian Metode Demonstrasi Syaiful Bahri (2006: 72 – 74) mengungkapkan bahwa metode adalah



salah



satu



alat



untuk



mencapai



tujuan.



Dengan



memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran, antara metode dan tujuan tidak boleh bertolak belakang. Menurut Daryanto (2009:403) metode dmonstrasi adalah suatu cara penyajian informasi dalam proses belajar mengajar dengan mempertunjukan tentang cara melakukan sesuatu disertai dengan penjelasan secara visual dari proses yang jelas. Sedangkan menurut Roehstyah NK ( 2001:81) mendefinisikan metode demostrasi adalah cara



mengajar



memperlihatkan



instruktur suatu



atau



proses.



guru



menunjukkan



Menurut



Muhibbin



atau Syah



(2000:22)Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Dengan demonstrasi



demikian



dapat



disimpulkan



bahwa



metode



merupakan format interaksi belajar mengajar yang



sengaja mempertunjukan atau mempraktikan suatu tindakan, proses atau prosedur yang dilakukan oleh guru atau salah satu peserta didik untuk di perlihatkan dengan pengapresiasikan kepada peserta didik agar minat dalam mendemonstrasikan dapat meningkat.



2.



Tujuan Metode Demonstrasi Tujuan metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar adalah



untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu (Muhibbin Syah,2000: 208). Tujuan dari metode demonstrasi adalah untuk memperagakan atau mempertunjukkan suatu keterampilan yang akan dipelajari siswa. Pendapat tersebut sejalan dengan Roestiyah yang menyebutkan bahwa tujuan metode demonstrasi adalah untuk memperlihatkan terhadap anak didik bagaimana sesuatu harus terjadi dengan cara yang paling baik (Nana Sudjana, 2004: 217). Dari berbagai definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari metode demonstrasi adalah untuk menghilangkan verbalisme dalam materi pelajaran, sehingga siswa akan semakin mengerti, memahami dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari terhadap materi yang telah dipelajarinya. 3.



Keunggulan Metode Demonstrasi Menurut Elizar ( 1996 : 45 ), keunggulan dari metode demonstrasi adalah kemungkinan siswa mendapat kesalahan lebih kecil, sebab siswa mendapatkan langsung dari hasil pengamatan kemudian siswa memperoleh pengalaman langsung, siswa dapat memusatkan perhatiannya pada hal-hal yang dianggap penting, bila melihat hal-hal yang membuat keraguan, siswa dapat bertanya langsung pada guru. Menurut M. Basyiruddin Usman ( 2002 : 46 ) menyatakan bahwa keunggulan dari metode demonstrasi adalah perhatian siswa akan dapat terpusat sepenuhnya pada pokok bahasan yang akan didemonstrasikan, memberikan pengalaman praktis yang dapat membentuk ingatan yang kuat



dan keterampilan dalam berbuat, menghindarkan kesalahan siswa dalam mengambil suatu kesimpulan, karena siswa mengamati secara langsung jalannya demonstrasi yang dilakukan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah ( 2000 : 56 ) menyatakan bahwa keunggulan metode demonstrasi adalah membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu kegiatan pembelajaran, memudahkan berbagai jenis penjelasan, kesalahan- kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret dengan menghadirkan objek sebenarnya. Kesimpulan bahwa keunggulan metode demonstrasi dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Siswa juga dapat memusatkan perhatiannya pada pokok bahasan yang akan didemonstrasikan, Siswa dapat mengembangkan rasa ingin tahunya, Siswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan aktif dan kreatif, Siswa memperoleh pengalaman yang dapat membentuk ingatan yang kuat, Siswa terhindar dari kesalahan dalam mengambil suatu kesimpulan, pertanyaan-pertanyaan yang muncul, Siswa dapat menanyakan secara langsung kepada guru, kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki karena siswa langsung diberikan contoh konkretnya serta siswa dapat membandingkan suatu objek dari proses pembelajaran. 4.



Kelemahan Metode Demonstrasi Menurut Dr. Mulyono (2012:87) kelemahan



metode demonstrasi



diantaranya adalah Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk



menghasilkan pertunjukkan suatu proses tertentu, guru harus berapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan metode ceramah. Menurut Hasibuan dan Moedjijono (2002:30) Kekurangan metode demonstrasi adalah : a. Metode demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang tida wajar apabila alat bantu atau benda yang didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan jelas oleh siswa b. Metode demonstrasi tidak efektif apabila tidak diikuti kegiatan yang memungkinkan siswa ikut mencoba, yang merupakan pengalaman yang berharga bagi siswa c. Metode demonstrasi kadang-kadang menjadi kurang bermakna bila tidak dilakukan ditempat yang sebenarnya Dari pemaparan yang telah dikmukakan oleh para ahli pendidikan tentang kelemahan metode demonstrasi, dapat menyimpulakan bahwa kelemahan metode demonstrasi adalah metode demonstrasi bisa dianggap metode yang kurang wajar apabila alat peraga yang digunakan kurang lengkap atau pemaparan yang kurang jelas, metode pembelajaran demonstrasi tidak akan efektif jika waktu yang digunakan kurang memungkinkan bagi siswa untuk mempraktekan yang sesuai dengan apa yang kan didemonstrasikan.



5.



Langkah-langkah Menggunakan Metode Demonstrasi Untuk melaksanakan metode demonstrasi yang baik dan efektif, ada beberapa langkah yang harus dipahami dan digunakan oleh guru, yang terdiri dari perencanaan uji coba dan pelaksanaan oleh guru lalu diikuti oleh siswa dan diakhiri dengan adanya evaluasi. Menurut Wina Sanjaya (2011:153) langkah-langkah yang perlu disiapkan dalam pelaksanaan metode demonstrasi adalah sebagai berikut : a.



Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan : 1)



Rumusan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir. Tujuan ini meliputi beberapa aspek seperti aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan tertentu. 2) Persiapan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan. Garis-garis besar langkah demonstrasi diperlukan sebagai panduan untuk menghindari kegagalan. 3) Langkah Uji coba demonstrasi yang meliputi segala peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan metode demonstrasi



b.



Tahap Pelaksanaan 1) Langkah Pembukaan Metode Demonstrasi Sebelum metode demonstrasi dilaksanakan ada beberapa hal yang harus diperhatika, diantaranya ialah : a) Aturlah tempat duduk yang memungkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.



b)



Kemukakan tujuan yang harus dicapai oleh siswa



c) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi 2) Langkah Pelaksanaan Metode Demonstrasi a)



Mulailah



demonstrasi



dengan



kegiatan-kegiatan



yang



merangsang siswa untuk berfikir, misalnya melalui pertanyaanpertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi b) Ciptaan suasana yang menyenagkan dengan menghindari suasana yang menegangkan c) Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalanya demonstrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa d) Memberikan kesempatan untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu. 3) Langkah Mengakhiri Metode Demonstrasi Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitanya pencapaian



dengan tujuan



pelaksanaan pembelajaran.



demonstrasi dan Hal



proses



ini diperlukan untuk



meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Menurut



Yamin



(2009



153-154)



langkah-langkah



dalam



menggunakan metode demonstrasi terdiri dari tiga langkah yaitu : a) Tahap pertama adalah tahap persiapan meliputi : merumuskan tujuan yang akan dicapai oleh siswa setelah demonstrasi berakhir. Tujuan ini meliputi beberapa aspek seperti aspek pengetahuan, sikap, atau keterampilan. tertentu mempersiapkan garis besar langkahlangkah demonstrasi yang akan dilakukan dan melakukan uji coba demonstrasi. b) Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan meliputi : mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua dapat memperhatikan dengan jelas apa yang di demonstrasikan mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa dan mengemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa. c) Tahap



pelaksanaan



metode



demonstrasi



meliputi



:



memulai



demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berfikir, misalnya melalui pertanyaan pertanyaan yang mengandung teka-teki, menciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan, meyakinkan bahwa semua



siswa



mengikuti



jalanya



metode



demonstrasi



dengan



memperhatikan reaksi seluruh siswa, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut. d)



Tahap ketiga adalah tahap mengakhiri demonstrasi adalah dengan memberikan tugas-tugas yang ada kaitanya dengan pelaksanaan



demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Selain tugas, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalanya proses pembelajaran demonstrasi untuk perbaikan selanjutnya. Setelah itu siswa di beri kesempatan untuk melakukan latihan-latihan keterampilan seperti yang sudah di peragakan oleh guru atau pelatih. Dari pemaparan yang telah dikemukakan para ahli pendidikan, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan seperti : Menurut Wina sanjaya (2011: 153) dan Yamin (2009: 153-154) pada tahap persiapan menitik beratkan pada tujuan yang akan dicapai yang meliputi beberapa aspek seperti pengetahuan, sikap dan keterampilan. Pada tahap pelaksanaan Menurut Wina Sanjaya (2011: 153) pada tahap pelaksanaan terbagi menjadi dua yaitu Langkah pembukaan metode demonstrasi dan Langkah pelaksanaan metode demonstrasi. Menurut



Yamin



pelasanaan



4 tahap yaitu : Tahap persiapan, Tahap



meliputi



(2009:



153-154)



pada



tahap



pelaksanaan, Tahap pelaksanaan metode demonstrasi dan Tahap mengakhiri metode demonstrasi. Langkah



mengakhiri



metode



demonstrasi



Menurut



Wina



Sanjaya (2011: 153) adalah dengan memberikan tugas-tugas yang berkaitan dengan materi yang sudah diajarkan oleh guru. Menurut Yamin (2009: 153-154) pada tahap akhir dalam mengakhiri metode demonstrasi adalah dengan memberikan tugas-tugas yang berkaitan dengan



pelaksanaan



demonstrasi



dan



melakukan evaluasi bersama siswa dan guru.



disertai



dengan



BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A.



Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (IG.A.K Wardani dan Kuswaya Wihardit, 2010). Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk mendapatkan pemecahan masalah dalam



praktik



pendidikan dan pembelajaran di lapangan. Penelit ian tindakan dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi belajar pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui metode demonstrasi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diart ikan sebagai suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar yang berupa sebuah t indakan yang dengan sengaja dimunculkan dan terjadi di kelas secara bersama (Suharsimi Arikunto, 2006: 3). Dalam penelitian ini, kedudukan guru dengan penelit i bersifat kemitraan yakni kedudukan guru dan peneliti sama, karena suatu penelit ian seharusnya dikelola atas dasar kemitraan yang sehat sehingga kedua belah pihak dapat memetik manfaat timbal balik.



serta



B.



Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian Subjek penelitiannya adalah peserta didik kelas III SDN 08 Mempawah Hilir yang terdiri dari siswa laki-laki 12 dan siswa perempuan 13 dan keseluruhannya beerjumlah 25 peserta didik. Penelitian tindakan kelas dilakukan di SDN 08 Mempawah Hilir. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2019 yaitu antara bulan Agustus sampai dengan selesai karena PTK memerlukan sampai peserta didik benar-benar tuntas dalam mencapai peningkatan konsentrasi belajar yang dilakukan dalam beberapa siklus. Penelitian juga dilakukan sesuai dengan mata pelajaran disekolah.



C.



Desain Penelitian Rancangan prosedur penelitian terdiri dari 2 siklus yang secara berulang yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus dalam penelitian ini meliputi empat tahap, sebagaimana dikemukakan oleh Wardani dan Wihardit (2010:32) sebagai berikut: (1) Perencanaan tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Pengamatan, (4) Refleksi. Hasil refleksi dijadikan dasar untuk menentukan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya. Adapun rencana penelitian tindakan dalam perbaikan pembelajaran ini untuk setiap siklus dapat dirinci sebagai berikut : a.



Siklus 1 (Putaran Pertama)



1)



Perencanaan a) Guru dan peneliti membuat urutan rencana pembelajaran (RPP). b) Menjabarkan materi yang telah dipetakan dalam indikator.



c) Membuat lembar observasi untuk mengamati saat pembelajaran di kelas. 2)



Pelaksanaan (Action/Tindakan) Pada siklus pertama, pembelajaran dilakukan dengan metode pembelajaran demonstrasi hal ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa pada awal pelajaran. Adapun tahapan pada siklus pertama adalah sebagai berikut: a) Peneliti menentukan permasalahan atau tema yang tepat untuk dikemukakan



dan



dijadikan



sebagai



bahan



untuk



metode



pembelajaran demonstrasi b) Peneliti mengumumkan tema atau permasalahan kepada peserta didik untuk dipahami. c) Selanjutnya dimulailah pelaksanaan tindakan, yaitu dengan penerapan metode pembelajaran Demonstrasi d) Pada dasarnya dalam siklus pertama ini dimaksudkan untuk melatih siswa mengingat materi pelajaran yang telah diajarkan. 3)



Refleksi Berdasarkan penelit ian yang dilakukan, peneliti bersama kolaborator melakukan evaluasi terhadap kualitas belajar siswa. Berdasarkan hasil evaluasi ini diketahui tingkat kesuksesan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran Demonstrasi. evaluasi ini juga diident ifikasi permasalahanpermasalahan baru. Permasalahan yang muncul itulah yang



nantinya akan dijadikan tolok ukur untuk melakukan perencanaan ulang sebagai penyempurnaan tindakan selanjutnya agar dapat mencapai hasil yang optimal. b.



Siklus 2 (Putaran kedua) Setelah Siklus 1 selesai dilakukan, penelit i kembali melakukan refleksi atau evaluasi terhadap berjalannya proses belajar dengan menggunakan metode pembelajaran Demonstrasi. Refleksi ini dilakukan untuk mengetahui adanya permasalahan baru yang muncul, yang kemudian dicarikan pemecahannya. Peneliti kembali menentukan permasalahan yang akan dipecahkan dengan menggunakan metode pembelajaran Demonstrasi. Kemudian dilaksanakan pada siklus 2 dan seterusnya sampai indikator keberhasilan dapat tercapai.



D.



Teknik Analisis Data Dalam suatu penelitian, untuk memperoleh data yang dapat mengungkapkan masalah perlu memilih teknik pengumpul data yang sesuai dengan tujuannya. Adapun teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi langsung, yaitu dengan mendatangi tempat atau objek penelitian untuk mengadakan pengamatan secara langsung. Pelaksanaan pengumpulan data agar menjadi lancar dan sesuai dengan



teknik



pengumpul



data



yang



digunakan,



maka



penulis



menggunakan lembar observasi dan lembar penilaian hasil belajar sebagai alat pengumpul data, yang selanjutnya dilakukan analisis data.



BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.



Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD Negeri 08 Mempawah Hilir, Sleman pada Bulan Agustus sampai Oktober 2019 . Subjek penelitian yaitu 25 orang siswa yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan pada setiap siklus, sebanyak dua siklus dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yang pada setiap siklusnya terdiri dari langkah perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Deskripsi setiap siklus dipaparkan terperinci pada penjelasan di bawah ini. Deskripsi setiap siklus dipaparkan terperinci pada penjelasan di bawah ini. 1. Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari senin, 26 Agustus 2019. Alokasi waktu untuk setiap pertemuan adalah 3 x 35 menit. Materi yang disampaikan adalah Memahami lingkungan dan melaksanakan kerja sama di sekitar rumah dan sekolah.untuk mata pelajaran IPS. Rincian tindakan Siklus I adalah sebagai berikut:



a. Perencanaan Tindakan Siklus I Kegiatan perencanaan dilakukan untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan sebelum pelaksanaan tindakan. Rincian kegiatan perencanaan tindakan Siklus I, antara lain: 1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPS menggunakan metode demonstrasi, 2.



Menyiapkan



instrumen



lembar



observasi



dan



pedoman



wawancara, 3. Menyiapkan perlengkapan pendukung pembelajaran seperti media pembelajaran (gambar, foto, peta, denah ) dan alat tulis. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Tindakan pada siklus I dilaksanakan sesuai dengan perencanaan



yang



telah



disiapkan.



Pelaksanaan



siklus



I



dilaksanakan pada hari Senin, 26 Agustus pukul 09.35-11.20 WIB. Rincian pelaksanaan kegiatan pada pertemuan kedua adalah sebagai berikut. Pelajaran dimulai pukul 09.35 tepat setelah bel masuk istirahat pertama berbunyi. Pada pertemuan kedua ini peserta didik akan belajar mata pelajaran IPS dengan materi Memahami lingkungan dan melaksanakan kerja sama di sekitar rumah dan sekolah. Pelajaran diawali dengan salam dan menyapa siswa. Tidak ada kegiatan berdoa dan presensi peserta didik, karena kegiatan ini telah dilaksanakan saat memulai jam pertama pelajaran. Saat



pelajaran dimulai sebagian besar peserta didik masih belum bisa fokus dan tenang untuk mengikuti pelajaran. Ada yang mengobrol dengan teman sebangku, berjalan- jalan dari meja satu ke meja lainnya, dan bermain kursi. Setelah pelajaran dibuka, salah satu peserta didik diminta untuk maju dengan membawa tas sekolah. Hal ini bertujuan untuk mengambil alih perhatian siswa. Perlahan namun pasti kondisi kelas menjadi semakin hening. Setelah suasana kelas menjadi hening, Guru menerangkan maksud dan tujuan pembelajaran yang akan dijelaskan hari ini, kemudian menerangkan materi tentang memahami lingkungan dan melaksanakan kerja sama di sekitar rumah dan



sekolah dalam



menerangkan



peserta



materi



setelah



itu



Guru



dan



didik



mendemonstrasikan materi yang sedang di pelajari dengan media yang sudah disiapkan yaiu gambar, foto dan denah. saat materi tersebut didemonstrasikan peserta didik terfokus pada demonstrasi yang dilakukan oleh guru dan teman kelasnnya. Guru dan peserta didik melakukan



tanya



jawab



tentang



materi



yang



akan



disampaikan, dalam melakukan tanya jawab sebagian siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan guru. c. Observasi Tindakan Siklus I Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dalam



setiap



pertemuan.



Hasil



observasi



pada



siklus



I



menunjukkan rata-rata skor konsentrasi belajar siswa adalah 14,88. Siswa mengikuti pelajaran dengan



baik,



Siswa



memahami



tujuan pelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi. Jadi Sebagian besar



proses



pembelajaran



menggunakan metode



demonstrasi telah sesuai dengan tindakan yang direncanakan. d. Refleksi Tindakan Siklus I Pada akhir siklus I, hasil penelitian dicermati kembali kegiatan refleksi menghasilkan beberapa informasi mengenai kelebihan dan kekurangan tindakan pada siklus pertama. Hasil penelitian pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan karena persentase konsentrasi belajar siswa berdasarkan hasil observasi belum mencapai 60%. Selain



itu,



pelaksanaan



pembelajaran



menggunakan



metode demosntrasi yang telah diterapkan di kelas III SDN 08 Mempawah Hilir juga masih memiliki beberapa Dengan



demikian



diperlukan



siklus



kekurangan.



II untuk mengadakan



perbaikan. Berikut ini dipaparkan kelebihan dan kekurangan Siklus I. 1) Kelebihan a) Pembelajaran lebih efektif dengan metode . b) Guru sudah melibatkan peserta didik dalam pembelajaran c) Peserta didik mulai antusias terhadap media yang digunakan d) Pemahaman materi oleh peserta didik sedikit lebih baik.



2) Kekurangan a) Guru kurang memandu siswa b) Aktiftas peserta didik belum semua terlibat c) Belum semua peserta didik melakukan mengerti dengan tugasnya d) Ruang kelas kurang kondusif karena masih ada anak yang sibuk dengan mengobrol. e) Pembelajarn masih didominasi peserta didik yang aktif saja. 2.



Siklus 2 Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Siklus II dilaksanakan pada senin , 9 september 2019. Alokasi waktu dalam pertemuan ialah 3 x 35 menit. Materi yang disampaikan adalah “Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat



dalam



mempersiapkan



dan



mempertahankan



Kemerdekaan Indonesia”. Rincian tindakan siklus II adalah sebagai berikut. a. Perencanaan Tindakan Siklus II Rencana tindakan pada Siklus II didasarkan pada hasil refleksi Siklus I. Berikut ini adalah rincian perencanaan tindakan untuk siklus II. 1) Membuat



Rencana



Pelaksanaan



Pembelajaran



(RPP)



untuk mata pelajaran IPS menggunakan metode demonstrasi.



2) Menyiapkan instrumen lembar observasi dan pedoman wawancara. 3) Menyiapkan alat pendukung pembelajaran seperti media pembelajaran (laptop, alat proyektor dan vidio) dan alat tulis. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Tindakan pada siklus II dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah disiapkan. Siklus II dilaksanakan pada hari senin, 9 september 2019 pukul 09.35-11.20. Rincian kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut. Pelajaran diawali dengan ucapan salam. Kegiatan berdoa dan presensi telah dilaksanakan pada jam pertama pelajaran. Saat pelajaran dimulai masih ada beberapa peserta didik yang berjalan keluar masuk kelas untuk sekedar bercanda dengan teman di luar kelas. Beberapa peserta didik tersebut diminta untuk segera masuk kelas dan duduk dengan tenang. Kemudian peserta didik diajak untuk melakukan sebuah permainan sederhana “Ding Dong”. Permainan ini dilakukan untuk mengecek apakah telah siap atau belum dalam menerima pelajaran. peserta didik pun nampak antusias dan kompak dalam melakukan permainan ini. Setelah peserta didik telah terkondisi dengan baik, permainan dihentikan. Kemudian peserta didik diberikan motivasi untuk mengarahkan perhatian pada pelajaran inti.



Pada saat masuk kegiatan inti pelajaran Guru menerangkan maksud dan tujuan pembelajaran yang akan dijelaskan hari ini, mengenai materi tentang Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia kemudian menerangkan materi Guru mendemonstrasikan materi yang sedang di pelajari dengan media yang sudah disiapkan yaiu vidio tentang peristiwa alam sekitar saat materi tersebut didemonstrasikan peserta didik terfokus pada demonstrasi yang dilakukan oleh guru dan teman kelasnnya. Peserta didi mencatat hal – hal yang dianggap penting dibawah bimbingan guru. Guru dan peserta didik melakukan



tanya



jawab



tentang



materi



yang



akan



disampaikan, dalam melakukan tanya jawab sebagian siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan guru. c.



Observasi Tindakan Siklus II Peneliti melakukan



pengamatan



terhadap



aktivitas



peserta didik dalam mengikuti perbaikan pembelajaran dengan metode demonstrasi. Hasil pengamatan ternyata ada perubahan yang sangat berbeda karena peserta didik menjadi aktif, antusias, dan mengerti dengan jelas materi yang dipelajari. Observasi



dilakukan



saat



pelaksanaan



tindakan.



Hasil



observasi pada siklus II menunjukkan bahwa rata-rata skor konsentrasi belajar siswa adalah sebesar 18,28. Pada siklus II,



fokus pandangan siswa selalu tertuju pada guru apabila guru menerangkan,



media



pembelajaran,



materi



ajar



apabila



memahami materi. dapat disimpulkan bahwa pada siklus II peserta didik mengalami peningkatan terhadap konsentrasi belajar dalam pelajaran IPS. d.



Refleksi Dalam melakukan refleksi perbaikan pembelajaran, penulis dan teman sejawat mencatat beberapa hal yang sangat berpengaruh pada penerapan metode demonstrasi melalui media gambar yaitu: 1) Dengan peserta dapat



menggunakan



metode



demonstrasi,



didik mendapatkan suasan baru, sehingga menghindari



kebosanan



dalam



proses



pembelajaran. 2) Dengan



metode demonstrasi,



dapat



membiasakan



peserta didik untuk berkomunikasi aktif dalam bertukar fikiran dengan teman. 3) Metode demonstrasi, peserta didik diajarkan untuk mandiri, dan memiliki rasa setia kawan yang tinggi. 4) Dengan metode demostrasi mendapatkan keuntungan dengan menambah pengalaman dan kepercayaan diri, peserta didik. Pada akhirnya kualitas dan konsentrasi



belajar peserta didik semakin membaik, sehingga tidak dilanjutkan dengan siklus berikutnya.



B.



Pembahasan Konsentrasi penting



belajar



merupakan



bagi keberhasilan siswa. Hal



salah



satu



faktor



ini senada dengan



pendapat Rooijakker (Dimyati,2013: 239) yang mengemukakan bahwa kekuatan perhatian terpusat seseorang selama belajar akan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Selain itu, kegiatan belajar yang disertai dengan pemusatan pikiran yang tinggi akan meningkatkan daya kritis berpikir (Oemar Hamalik, 2005: 50). Mengingat bahwa konsentrasi belajar penting bagi siswa, maka peneliti melakukan tindakan yang berupa penerapan metode demonstrasi untuk mata pelajaran IPS. Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dalam setiap pertemuan. Hasil observasi pada siklus I menunjukkan rata-rata skor konsentrasi belajar peserta didik adalah 14,88. Peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik, Peserta didik memahami tujuan pelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi. Jadi Sebagian



besar



proses



pembelajaran



menggunakan metode



demonstrasi telah sesuai dengan tindakan yang direncanakan. Hasil penelitian pada siklus I belum mencapai indikator



keberhasilan



karena



persentase



konsentrasi



belajar



siswa



berdasarkan hasil observasi belum mencapai 60%.



Pada siklus II, persentase hasil observasi konsentrasi belajar siswa mencapai kategori tinggi yaitu sebesar 63,03%. Angka yang diperoleh melalui observasi telah mencapai indikator keberhasilan, sehingga tindakan pun dihentikan. pada siklus II telah meningkat dibandingkan dengan siklus I. Hal ini ditunjukkan oleh adanya pandangan dan perhatian peserta didik yang lebih terfokus pada sumber informasi (guru, bahan ajar, maupun media pembelajaran). Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik kelas III SD Negeri 08 Mempawah Hilir.



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.



Kesimpulan Pada sekolah yang saya teliti penggunaan metode demonstrasi kurang digunakan dalam proses pembelajaran. Sebab guru hanya menggunakan metode konvensional, pembelajaran yang berpusat pada guru, dan peserta didik hanya sekedar mendengarkan materi yang diajarkan oleh guru. Pada saat melakukan proses pembelajaran guru hanya menggunakan metode konvensional atau ceramah. dikelas III tentang penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPS apakah penggunaan metode demonstrasi ini pernah diterapkan guru lain pada saat melakukan proses pembelajaran, dan peserta didik menjawab belum pernah guru menggunakan metode demonstrasi ini pada mata pelajaran IPS. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwasannya selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I ditemukan belum mencapai indikator keberhasilan karena persentase konsentrasi belajar peserta didik berdasarkan hasil observasi belum mencapai 60%. Hasil observasi pada siklus I menunjukkan rata-rata skor konsentrasi belajar peserta didik adalah 14,88. Siswa mengikuti pelajaran dengan



baik,



Peserta didik memahami



tujuan



pelajaran



metode demonstrasi. Jadi Sebagian



besar



dengan



menggunakan



proses



pembelajaran



menggunakan metode demonstrasi telah sesuai dengan tindakan yang direncanakan. Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas peserta didik dalam mengikuti perbaikan pembelajaran dengan metode demonstrasi. Hasil pengamatan ternyata ada perubahan yang sangat berbeda karena peserta didik menjadi aktif, antusias, dan mengerti dengan jelas materi yang dipelajari. Observasi dilakukan saat pelaksanaan tindakan. Hasil observasi pada siklus II menunjukkan bahwa rata-rata skor konsentrasi belajar siswa adalah sebesar 18,28. Pada siklus II, fokus pandangan peserta didik selalu tertuju pada guru apabila guru menerangkan, media pembelajaran, materi ajar apabila memahami materi. dapat disimpulkan bahwa pada siklus II peserta didik mengalami peningkatan terhadap konsentrasi belajar dalam pelajaran IPS. B.



Saran Berdasarkan penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan, maka peneliti memberikan beberapa saran antara lain: 1. Bagi guru a.



Guru dapat menggunakan metode demonstrasi sebagai salah satu cara untuk meningkatkan



konsentrasi



khususnya pada mata pelajaran IPS.



belajar



siswa



b. Guru hendaknya berupaya agar penerapan metode demonstrasi tidak hanya terbatas pada mata pelajaran IPS. c. Guru



hendaknya



memanfaatkan



media



pembelajaran



(audio/visual) untuk menyampaikan materi ajar agar dapat memunculkan minat dan motivasi peserta didik dalam belajar d. Guru hendaknya lebih banyak menggunakan variasi metode dalam menyampaikan materi pelajaran, seperti, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, bermain peran, dan lain-lain. 2.



Bagi siswa Siswa



hendaknya



berusaha



tetap



fokus



dan



memberi



perhatian saat belajar, sehingga nantinya dapat memaknai dan memberikan tanggapan terhadap apa yang dipelajari. 3.



Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti



perlu



melakukan



kajian



yang lebih



mendalam



tentang penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan konsentrasi belajar siswa.



DAFTAR PUSTAKA



Abin Syamsuddin Makmun. (2005). Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: Remadja Rosdakarya. Arif Rohman. (2011). Memahami Pendidikan & Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Laksbang Mediatama. Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Bermawy Munthe. (2009). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Dimyati dan Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dwi Siswoyo, dkk. (2007). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Hidayati. (2002). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Program D II PGSD FIP UNY. Hisyam Zaini, dkk. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Oemar Hamalik. (2005). Metoda Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. Rita Ekka Izzaty, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Syaiful Bahri Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi. (2013). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rajawali.



Tabrani Rusyan. (1989). Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Thursan Hakim. (2002). Mengatasi Gangguan Konsentrasi. Jakarta: Puspa Swara. W. Gulo. (2002). Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Wardani, IG.A.K dan Kuswaya Wihardit. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Banten: Universitas Terbuka.



LAMPIRAN



PEMERINTAHAN KABUPATEN MEMPAWAH DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA UPT DINAS PENDIDIKAN PEMUDA OLAHRAGA DAN PARAWISATA MEMPAWAH HILIR



SEKOLAH DASAR NEGERI 08 MEMPAWAH HILIR Jalan Raden Kusno Kec. Mempawah Hilir Kab. Mempawah NSS : 101130204008



Terakreditas : B



NPSN : 30101532



SURAT IZIN PENELITIAN Nomor : 202.2 /6/SDN.08.MH/ 2019 Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SDN 08 Mempawah Hilir dengan ini memberikan Izin kepada : 1. Nama



: Putri Yuliandari



2. Tempat tanggal lahir



: Mempawah, 17 Juli 1995



3. Jenis Kelamin



: Perempuan



4. Nim Mahasiswa



: 858049992



5. Agama



: Islam



6. Alamat



: Jln. Gusti M. Saleh Aliudin Mempawah Hilir



Untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Meningkatkan Konsentrasi Belajar Peserta Didik dalam Pelajaran IPS Melalui Metode Pembelajaran Demontrasi Kelas III SDN 08 Mempawah Hilir Tahun Ajaran 2019/2020 Demikian surat izin belajar ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Mempawah, November 2019 Kepala SDN 08 Mempawah Hilir



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)



Sekolah



: SD Negeri 08 Mempawah Hilir



Mata Pelajaran



: Ilmu Pengetahuan Sosial



Kelas/Semester



: III / I



Alokasi waktu



: 2 x 35 menit



A. Standar Kompetensi Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah B. Kompetensi Dasar Menceritakan lingkungan alam dan buatan disekitar rumah dan sekolah C. Indikator Menyebutkan 3 cara memelihara lingkungan alam dan 2 cara memelihara lingkungan buatan di sekitar sekolah dan rumah. D. Tujuan Melalui diskusi, siswa dapat menyebutkan cara memelihara lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah dengan tepat.  Karakter siswa yang diharapkan : kerja keras, tanggung jawab, dan jujur. E. Materi Pembelajaran Cara memelihara lingkungan alam dan buatan F. Metode Pembelajaran  Metode



: ceramah, diskusi, dan tanya jawab.



G. Kegiatan Pembelajaran



No



Kegiatan



1



Awal



Deskripsi Kegiatan



Alokasi waktu



a. Mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti 5 menit pembelajaran. b. Guru menyapa siswa dengan salam c. Guru mengajak siswa berdoa menurut agama dan



kepercayaan



masing-masing



dengan



dipimpin oleh salah satu siswa d. Guru menanyakan kabar dan kehadiran siswa e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok bahasan yang akan dipelajari f. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar giat belajar



2



Inti



 Eksplorasi ( 5 menit )



25 menit



a. Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali pembelajaran sebelumnya b. Guru menjelaskan materi tentang lingkungan alam dan buatan  Elaborasi ( 50 menit ) a. Guru menjelaskan cara memelihara lingkungan alam dan buatan. b. Siswa mendengarkan penjelasan guru. c. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. d. Siswa melakukan diskusi kelompok. e. Siswa mengerjakan lembar kerja secara kelompok. f. Setelah berdiskusi, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.  Konfirmasi ( 5 menit ) a. Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan siswa. b. Guru mengadakan tanya jawab tentang hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik. 3



Penutup



a. Guru dan siswa membuat kesimpulan materi 5 menit yang baru saja dipelajari. b. Guru memberi tahu materi yang akan dipelajari siswa pada pertemuan berikutnya. c. Guru memberikan pesan moral kepada siswa. d. Guru mengajak siswa berdoa.



H. Sumber Belajar 1. Buku IPS kelas 3 2. Internet



I. Penilaian 1. Prosedur penilaian a. Penilaian proses melakukan diskusi , menjawab soal pada saat kegiatan diskusi. b. Penilaian hasil belajar menggunakan tes lisan dan tertulis 2.



Instrumen Penilaian a. Penilaian proses pada saat siswa melakukan diskusi b. Penilaian hasil belajar dilakukan dengan memberikan soal kepada siswa



3. Lembar penilaian Mempawah, November 2020 Mengetahui, Kepala Sekolah



Mahasiswa



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Sekolah



: SD Negeri 08 Mempawah Hilir



Mata Pelajaran



: Ilmu Pengetahuan Sosial



Kelas/Semester



: III / I



Alokasi waktu



: 2 x 35 menit



A. Standar Kompetensi Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah



B. Kompetensi Dasar Menceritakan lingkungan alam dan buatan disekitar rumah dan sekolah C. Indikator Menyebutkan 3 cara memelihara lingkungan alam dan 2 cara memelihara lingkungan buatan di sekitar sekolah dan rumah. D. Tujuan Melalui diskusi, siswa dapat menyebutkan cara memelihara lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah dengan tepat.  Karakter siswa yang diharapkan : kerja keras, tanggung jawab, dan jujur. E. Materi Pembelajaran Cara memelihara lingkungan alam dan buatan F. Metode Pembelajaran  Metode



: ceramah, diskusi, dan tanya jawab.



G. Kegiatan Pembelajaran



No



Kegiatan



1



Awal



Deskripsi Kegiatan



Alokasi waktu



a. Mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti 5 menit pembelajaran. b. Guru menyapa siswa dengan salam c. Guru mengajak siswa berdoa menurut agama dan



kepercayaan



masing-masing



dengan



dipimpin oleh salah satu siswa d. Guru menanyakan kabar dan kehadiran siswa e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok bahasan yang akan dipelajari f. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar giat belajar



2



Inti



25 menit



 Eksplorasi ( 5 menit ) a. Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali pembelajaran sebelumnya b. Guru menayangkan gambar dan foto tentang lingkungan alam dan buatan c. Guru menanyakan isi gambar dan foto kepada siswa  Elaborasi ( 50 menit ) a. Guru menjelaskan cara memelihara lingkungan alam dan buatan. b. Siswa mendengarkan penjelasan guru. c.



Guru membagi siswa menjadi kelompok. d. Siswa melakukan diskusi kelompok.



beberapa



e.



Siswa mengerjakan lembar kerja secara kelompok. e. Siswa menyebutkan contoh lain dari guru tentang cara memelihara lingkungan buatan. f. Setelah berdiskusi, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.  Konfirmasi ( 5 menit )



3



Penutup



a. Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan siswa. b. Guru mengadakan tanya jawab tentang hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dengan a.dipahami Guru dan siswabaik. membuat kesimpulan materi 5 menit yang baru saja dipelajari. b. Guru memberi tahu materi yang akan dipelajari siswa pada pertemuan berikutnya. c. Guru memberikan pesan moral kepada siswa. d. Guru mengajak siswa berdoa.



H. Sumber Belajar 1. Buku IPS kelas 3 2. Internet I. Penilaian



1. Prosedur penilaian a. Penilaian proses melakukan diskusi , menjawab soal pada saat kegiatan diskusi. b. Penilaian hasil belajar menggunakan tes lisan dan tertulis 2.



Instrumen Penilaian a. Penilaian proses pada saat siswa melakukan diskusi b. Penilaian hasil belajar dilakukan dengan memberikan soal kepada siswa



3. Lembar penilaian Mempawah, November 2020 Mengetahui, Kepala Sekolah



Mahasiswa



\



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Sekolah



: SD Negeri 08 Mempawah Hilir



Mata Pelajaran



: Ilmu Pengetahuan Sosial



Kelas/Semester



: III / I



Alokasi waktu



: 2 x 35 menit



A. Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. B. Kompetensi Dasar 2.3



Menghargai



jasa



dan



peranan



tokoh



perjuangan



dalam memperoklamasikan Kemerdekaan. C. Indikator pencapaian Kompetensi 1. Menyebutkan



contoh



perilaku



menghargai



tokoh



dalam memproklamasikan kemerdekaan 2. Mendemonstrasikan penghormatan bendera sebagai tanda menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan 3. Mendemonstrasikan cara menyanyikan lagu wajib “Indonesia Raya” sebagai tanda menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan 4. Mendemonstrasikan



cara



berdoa



dengan



khidmat



sebagai



tanda menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan D. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah guru menayangkan video tentang memproklamasikan kemerdekaan, siswa dapat menyebutkan contoh perilaku menghargai tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan dengan benar



2. Melalui demonstrasi upacara bendera siswa dapat



melakukan



penghormatan bendera sebagai tanda menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dengan baik. 3. Melalui



demonstrasi



upacara



bendera



siswa



dapat



menyanyikan lagu wajib “Indonesia Raya” dengan baik sebagai tanda menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan 4. Melalui demonstrasi upacara bendera ssiwa dapat berdoa dengan khidmat sebagai tanda menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan. E. Tujuan Perbaikan 1. 2.



Meningkatkan pemahaman dalam menghargai jasa dan peran tokoh perjuangan Menerapkan cara menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam kehidupan sehari-hari



F. Materi Ajar Penghargaan terhadap jasa dan peranan tokoh perjuangan. 1. Contoh perilaku yang menghargai jasa para pahlawan 2. Contoh penghormatan bendera yang baik 3. Contoh menyanyanyikan lagu wajib “Indonesia Raya” 4. Contoh berdoa dengan khidmat G. Metode Pembelajaran 



Metode : Tanya jawab, Demonstrasi



H. Langkah-langkah Kegiatan



No



Langkah Kegiatan



1



Pendahuluan a. Guru memasuki kelas dan memberikan salam kepada siswa. b. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran dengan cara mengatur tempat duduk, memeriksa kelengkapan belajar siswa, memastikan siswa siap belajar. c. Siswa memimpin kelas untuk berdoa sebelum pelajaran di mulai



2



Kegiatan inti a. Siswa memperhatikan video tentang detik – detik proklamasi yang disajikan oleh guru. b. Dibawah bimbingan guru, siswa menceritakan kembali tentang video yang sudah dilihatnya c. Guru



mengajukan



beberapa



pertanyaan



mengenai demonstrasikan cara penghormatan bendera,



cara



menyanyikan



lagu



wajib



“Indonesia Raya”, cara berdoa dalam kegiatan upacara bendera. f. Guru membagikan tugas kepada masing – masing siswa untuk melaksanakan kegiatan demonstrasi upacara bendera. g. Siswa mendemonstrasikan kegiatan upacara bendera sesuai dengan susunan acara upacara bendera dalam waktu 20 menit di lapangan.



Alokasi Waktu 5 menit



h. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada sesudah demonstrasi dilakukan. i. Siswa mencatat hal – hal yang dianggap penting dibawah bimbingan guru. j. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika ada yang belum dipahami 3



Penutup



5 menit



a. Guru mengkondisikan kelas kembali. b. Guru meminta perwakilan siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan. c. Siswa memimpin kelas untuk berdo’a. d. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. I. Sumber/Bahan Belajar 



Buku paket (Buku Ilmu Pengetahuan Sosial) untuk SD/MI diterbitkan oleh pustaka perbukuan departemen pendidikan nasional







Video peristiwa menjelang kemerdekaan



Mengetahui, Kepala Sekolah



Mempawah, November 2020 Mahasiswa