Laporan Relay Arah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN RELAY ARAH



NAMA



: PASKALIS BENYAMIN BORO



NIM



:1723734999



KELAS



: VB/ D4 INTALASI LISTRIK



JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI D4 INSTALASI LISTRIK POLITEKNIK NEGERI KUPANG 2021



A. Relay Directional Relay Directional adalah relay yang berfungsi untuk memproteksi saluran udara terhadap gangguan antara fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja pada satu arah saja, karena relay ini dapat membedakan arah arus gangguan. Atau relay directional ini juga merupakan relay arus lebih yang memiliki elemen arah. JTM 20KV



FCO



LA



Relay arah



baterai



PHB TR PS



ELCB



Dua besaran listrik yang dipakai pada relay directional ini adalah pertama besaran tegangan yang berfungsi sebagai patokan untuk sudut fasanya yang tetap dan kedua adalah besaran arus yang berfungsi sebagai besaran kerja karena fasanya tergantung kepada lokasi gangguan itu sendiri. Relay directional inimemiliki 2 elemen yaitu: 1.



Elemen arah ( directional element) Berfungsi untuk menentukan arah kerja relay



2.



Elemen kerja (operating element) Berfungsi untuk mendeteksi besaran arus gangguan



Relay directional ini dipakai untuk jaringan loop atau jaringan paralel, maksudnya jaringan



agar cara kerja relay ini bias selektif relay overcurrent yang dipakai pada radial Penggunaan relay directional pada jenis jaringan ini



dikarenakan



magnitude arus bisa saja terjadi dalam besar yang sama untuk dua feeder sehingga diperlukan relay ini untuk menseleksi untuk feeder manakah dia akan bekerja untuk arus gangguan tersebut. Untuk diketahui lebih jauh bahwa arus akan berbeda untuk daerah gangguan yang berbeda. B. Cara Kerja Relay Directional Element arah akan mengontrol sudut antara fluks-fluks yang disebabkan oleh parameter-parameter RX dari bawah elektromagnet yang bervariasi. Metode yang lain untuk pengontrolan ini adalah dengan menyuplai kumparan yang lebih rendah dari sumber tegangan yang terpisah. Ketika tegangan dari sumber ini sama atau bertolak belakang dari keluaran dari kumparan magnet sekunder maka tidak akan ada arus yang terdapat pada koil yang ada di bawahnya dan tidak akan ada torka yang dihasilkan. Teatapi jika besarnya lebih kecil dan bertanda sama maka timbul pada sisi sekundernya. Relay Directional iniharusmemilikibeberapapersyaratan : 1. Memilikki kecepatan yang tinggi untuk beroperasi 2. Memiliki tingkat sensitifitas yang tinggi 3. Mampu bekerja dengan nilai tegangan yang rendah 4. Memilki nilai rating suhu short time yang cukup 5. Tidak boleh memiliki beban yang berlebih 6. Tidak boleh ada voltage creep atau current creep, yaitu jika koil tegangan atau koil arus sendiri yang bekerja tanpa ada koil pasanganya yang lain bekerja (energized sendiri tanpa diikuti koil yang lain). Persamaan torka umum umtuk relay directional iniadalah : V · I cos (- ) - K = 0 Dimana K merupakan suatu konstanta yang bias dianggap nol sehingga peersamaannya bias menjadi : V · I cos (- ) = 0 Atau dengan kata lain : ( - ) = ± 90°



Karakteristik relay directional dapat dilihat sebaga berikut :



Dari gambar karekteristik diatas terlihat bahwa torka maksimum akan didapatkan bila =. Pada voltage current relay directional tidak akan mencapai nilai 90° karena sudut impe dan si dari kumparan tegangan. Jika sudut dari kumparan tegangan adalah  maka  = 90 -  seperti terlihat pada gambar berikut:



Dimana t dan v adalah dua fluks yang dihasilkan oleh koil arus dan koil tekanan. torka maksimum dihasilkan ketika sudut α antara kedua fluksta diberi nilai 90° yaitu ketika =  atau  = 90 - . Torka maksimum dapat diubah dengan menambahkan tahanan atau kapasit or atau kombinasi keduanya secara seri dengan rangkaian tegangan. Hubungan relay harus dibuat sehingga tegngan dan arus memasuki relay selama kondisi gangguan yang mana bias terdiri dari sek dirangkaian proteksi menghasilkan torka positif . untuk menghasilkan ini semuati pegangguan relay tidak dapat dihubungkan agar beroperasi pada true-watts karena untuk bebrapa gangguan tegangan akan sangat kecil dan juga faktor daya kecil yang akan



menghasilkan torka yang kecil . untuk menghindari hal ini maka harus diperiksa apakah suffectien torkanya ada. Relay directional 2 fasa kebanyakan digunakan pada jaringan distribusi primer, dimana titik netral titik netral ditanahkan melalui kumparan Petersen (penetral gangguan tanah). C. Hubunganantara V dan I denganbebanresistif Dalam hubungan ragkaian listrik denganb eban resistif, maka sudut yang terjadi antara V dan I akan sama dengan nol atau V dan I sama-sama beroperasi (sejalan) atau dengan kata lain tidak ada yang mendahului (leading) ataupun tertinggal (lagging)



D. Hubunganantara V dan I denganbebaninduktif Dengan pembebanan induktif maka ada perbedaan sudut ntara V dan I didalam rangkaian. Jika dilakukan pengukuran maka tegangan (V) akan mendahului (leading) arus (I) sebesar90°



E. Hubunganantara V dan I denganbebaninduktif Dalam pengoperasian dengan beban kapasitif maka ada perbedaan sudut antara tegangan (V) dengan arus (I) sebesar 90° dimana tegangan akan tertinggal (lagging) dar iarus.