Laporan Sari Roti [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kami melaksanakan kunjungan PT. Nippon Indosai Corpindo, Tbk pada hari Rabu, 17 September 2014. Tujuan dilaksanakan kunjungan wisata industri tersebut adalah untuk menambah wawasan dan pengalaman para mahasiswa-mahasiswi, serta mengajak untuk melihat secara langsung proses pembuatan suatu produk dari barang mentah menjadi barang jadi yang siap untuk dipasarkan ke berbagai wilayah. Kunjungan wisata industri ini kami laksanakan dengan didampingi oleh 2 dosen dari kampus Surya University prodi NFT. PT. Nippon Indosari Corpindo ini merupakan pabrik roti terbesar kedua di Indonesia. Pabrik roti yang biasa di kenal sebagai sari roti ini adalah pabrik yang kami kunjungi terletak di Cikande, Serang Banten, yang merupakan pabrik cabang ke 10 di Indonesia. Pabrik ini berdiri sejak 8 Mei 2014. Komitmen dari pabrik sari roti ini yakni 3H ( Halal, Healthy, Higienies).  Halal, dimana setiap produk sari roti yang diproduksi sudah mendapat sertifikat halal dari badan MUI.  Healthy, dimana setiap produk sari roti yang dihasilkan atau diproduksi untuk komposisi gizinya sudah sesuai dengan standart komposisi gizi masyarakat Indonesia pada umumnya.  Higienies, dimana dalam setiap proses maupun pra prosesnya dari setiap produk yang di hasilkan sudah memenuhi standart GMP ( Good Manufacturing Practice). Visi dan Misi : Visi : menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia dengan menghasilkan dan mendistribusikan produk-produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau bagi rakyat Indonesia. Misi : membantu meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dengan memproduksi dan mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi, sehat, halal, dan aman bagi pelanggan.



Sejarah perusahaan : 1995 : berdiri sebagai sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing dengan nama PT. Nippon Indosari Corporation pada tahun 1995. 2001 : meningkatkan kapasitas produksi dengan menambahakan dua lini mesin ( roti tawar dan roti manis). 2005 : perseroan membuka pabrik kedua di Pasuruan, Jawa Timur. 2010 : perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana pada tanggal 28 Juni 2010 di Bursa EfekIndonesia dengan kode emiten Roti. 2011 : perseroan membangun tiga pabrik di Semarang ( Jawa Tengah), Medan (Sumatera Utara), dan Cikarang Barat ( Jawa Barat). 2012 : perseroan membangun dua pabrik baru di Palembang (Sumatera Selatan) dan Makassar ( Sulawesi Selatan), serta menambahkan masing-masing satu lini mesin pada tiga pabrik yang telah ada di Pasuruan, Semarang, dan Medan. 2014 : perseroan membangun dua pabrik baru ( double capacity) di Cikande (Banten) dan Purwakarta (Jawa Barat).



Proses Pembuatan Roti Sari Roti : Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, salah satu faktor yang sangat berperan adalah pemilihan bahan baku. Bahan baku yang berkualitas akan memberikan hasil dengan kualitas yang cukup baik. Dalam proses pembuatannya di bantu menggunakan mesin dengan teknologi Jepang. Dalam proses pembuatan SARI ROTI, bahan baku dipilih melalui proses seleksi yang ketat sesuai standar yang telah ditetapkan di internal perusahaan. Bahan baku yang terpilih harus memenuhi syarat dapat memberikan hasil berupa roti yang berkualitas, baik dari segi penampakan, tekstur, aroma, hingga rasa. Selain itu, bahan baku yang digunakan harus memenuhi persyaratan halal agar dapat menjamin status kehalalan roti yang dihasilkan. Bahan baku yang dikirim oleh Pemasok diperiksa terlebih dahulu melalui proses yang cukup ketat, dengan tujuan agar Pemasok yang telah terpilih dapat menjaga konsistensi kualitas dari bahan baku yang diterima. Bahan baku yang diterima selanjutnya disimpan di gudang bahan baku sesuai dengan persyaratan standar penyimpanan masing-masing bahan. Untuk seali sebagai isi atau rasa dari roti itu tersebut tidak di buat oleh pabrik sari roti sendiri melainkan melakukan kerjasama dengan perusahaan morrin. Pada saat proses pembuatan roti akan dimulai, bahan baku ditimbang sesuai dengan standar formulasi yang telah ditetapkan. Operator yang bertugas harus memastikan bahwa masingmasing bahan baku yang digunakan telah ditimbang dengan benar. Dalam proses pembuatan roti, dikenal beberapa metode proses pembuatannya. Mulai dari proses yang hanya memerlukan satu kali pencampuran seperti straight dough mixing dan no time dough mixing, hingga proses pembuatan roti yang memerlukan dua kali proses pencampuran seperti sponge and dough mixing. Pada proses pencampuran pertama atau sponge mixing, sebagian bahan baku dicampurkan terlebih dahulu. Bahan baku yang telah tercampur selanjutnya disimpan pada tempat khusus untuk kemudian disimpan pada ruang fermentasi.Proses fermentasi ini berlangsung antara 3 hingga 4 jam pada ruangan khusus yang dijaga suhu dan kelembabannya agar proses fermentasi dapat berlangsung secara sempurna. Setelah proses fermentasi selesai, adonan akan kembali dimasukkan ke dalam mixer untuk dilakukan proses pencampuran bahan kedua atau dikenal sebagai dough mixing. Pada proses pencampuran kedua ini, adonan yang dihasilkan harus dipastikan telah dalam kondisi kalis, elastis, dan tidak lengket pada mesin. Adonan selanjutnya diistirahatkan selama beberapa menit untuk menstabilkan suhu adonan dan untuk menjaga kualitas adonan. Selanjutnya adonan roti dipotong sesuai dengan standar berat yang telah ditetapkan untuk setiap produk dengan menggunakan mesin. Adonan yang telah dipotong dan dibulatkan tersebut selanjutnya akan masuk ke dalam intermediate proofer. Proses ini bertujuan agar adonan lebih relaks sehingga adonan menjadi lebih lembut dan mudah untuk dibentuk pada proses selanjutnya. Untuk menghasilkan adonan roti dengan ukuran pori yang seragam, adonan dipipihkan terlebih dahulu. Pada proses ini gas yang terdapat pada kantung udara akan dikeluarkan sehingga adonan akan memiliki pori-pori yang halus dan seragam.



Adonan selanjutnya dibentuk sesuai dengan bentuk yang dikehendaki. Khusus untuk roti manis, sebelum dibentuk biasanya adonan akan diisi terlebih dahulu dengan isian roti.Setelah dibentuk, adonan selanjutnya disusun pada loyang khusus. Proses fermentasi akhir (final proofing) ini memiliki prinsip yang sama dengan proses fermentasi pertama, namun dilakukan dengan waktu yang lebih singkat. Setelah adonan mengembang dan diperoleh volume adonan yang sesuai dengan standar yang diharapkan, adonan selanjutnya dikeluarkan dan siap untuk dipanggang. Proses pemanggangan adonan (baking) dilakukan pada tunnel oven yang memiliki panjang sekitar 12 meter selama 10 hingga 30 menit, tergantung dari jenis roti yang akan dibuat, dengan suhu pemanggangan yang dijaga ketat agar roti dapat matang dengan sempurna. Selama proses ini, adonan akan dimatangkan baik di bagian dalam maupun bagian luar. Pada proses ini akan diperoleh warna roti yang diharapkan. Demikian pula dengan aroma khas roti akan muncul pada saat proses pemanggangan berlangsung. Roti yang telah matang selanjutnya akan dikeluarkan dari loyang dan dilakukan proses pendinginan (cooling) pada cooling tower terlebih dahulu sebelum roti siap untuk dikemas. Apabila roti dikemas dalam kondisi yang masih panas akan lebih berpotensi menyebabkan roti mudah berjamur. Setelah mencapai suhu yang telah ditetapkan, roti selanjutnya siap untuk dikemas. Khusus untuk roti tawar, roti akan dipotong terlebih dahulu. Selain itu juga dilakukan proses sortir untuk memastikan bahwa roti yang akan dikemas adalah roti yang telah memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan. Pada kemasan SARI ROTI selalu tercantum kode produksi dan dilengkapi dengan tanggal baik sebelum, yang menyatakan roti baik untuk dikonsumsi sebelum tanggal yang tertera pada kemasan. Khusus untuk roti tawar SARI ROTI, tanggal baik sebelum tertera padakwiklok atau penjepit kemasan roti. Roti yang telah dikemas selanjutnya akan dilewatkan terlebih dahulu pada metal detector. Hal ini bertujuan agar roti yang akan dijual kepada konsumen bebas dari kontaminasi fisik dan tidak membahayakan konsumen. Proses metal detecting ini juga merupakan salah satu bagian implementasi sistem HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) pada proses pembuatan SARI ROTI. Roti yang telah lolos dari metal detector selanjutnya akan disusun pada krat khusus, diserahkan kepada gudang Finished Goods dan siap untuk didistribusikan. Proses pendistribusian produk SARI ROTI berlangsung selama 24 jam. Dan untuk menjamin bahwa produk yang sampai kepada konsumen adalah produk yang fresh, SARI ROTI dibuat setiap hari, sehingga setelah SARI ROTI selesai diproduksi, SARI ROTI akan segera dikirimkan kepada konsumen, baik melalui jalur traditional market maupun modern market.



Produk-produk yang dihasilkan oleh sari Roti : Beragam varian roti Sari Roti dengan bermacam rasa yang terdiri dari Roti Tawar, Roti Manis Isi, Roti Krim, Roti Sobek, Roti Burger & Plain Roll, Chiffon Cake diproduksi di pabrik Sari Roti.



Keunggulan dari produk sari roti sendiri bila dibandingkan dengan roti-roti lainnya yang beredar di masyarakat Indonesia adalah tekstur roti sari roti lebih empuk dan lembut karna



dibuat melalui proses sponge dan dought mixing dengan mengunakan bahan baku yang berkualitas. Sari roti juga mengandung karbohidrat, dan protein yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Penghargaan yang diraih oleh PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk : PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk sebagai produsen roti terbesar di Indonesia yang telah berkiprah selama 17 tahun telah meraih beragam penghargaan, antara lain Top Brand dan Top Brand for Kids sejak 2009 hingga sekarang, Marketing Award 2010, Original Brand 2010, Investor Award 2012, hingga penghargaan dari Forbes Asia.