Laporan SMD MMK Puskesmas Sukmajaya 2022 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEGIATAN SURVEY MAWAS DIRI (SMD) DAN MUSYAWARAH MASYARAKAT KELURAHAN (MMK) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUKMAJAYA



UPTD PUSKESMAS SUKMAJAYA TAHUN 2022



Kata Pengantar Puji syukur selalu kami panjatkan Kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan, rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Kelurahan ( MMK ) di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukmajaya Tahun 2022 ini



dapat terselesaikan. Laporan ini akan menjadi bahan pertimbangan kami dalam Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tahun 2024. Kami menyampaikan terima kasih atas semua kerja cerdas dan penuh dedikasi dari seluruh staf



UPTD Puskesmas Sukmajaya serta semua pihak yang telah berpartisipasi



mensukseskan pelaksanaan SMD dan MMK ini . Laporan Hasil kegiatan SMD dan MMK ini masih jauh dari kata sempurna namun untuk menyelesaikan segala permasalahan kesehatan di wilayah kerja, kami tetap seoptimal mungkin dan berusaha untuk sebaik mungkin. Saran dan masukan akan sangat membantu bagi kami untuk menyusun laporan yang lebih baik lagi.



Kepala UPTD Puskesmas Sukmajaya



drg. Anita Rachmawati NIP 197206222000122004



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Puskesmas merupakan Pusat Kesehatan Masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Puskesmas memiliki peranan penting sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di Indonesia. Dalam Permenkes 43 Tahun 2019 mengenai Pusat Kesehatan Masyarakat,



Puskesmas



merupakan



fasilitas



pelayanan



Kesehatan



yang



menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) Tingkat Pertama dengan lebih mengutamakan Upaya Promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Kebutuhan masyarakat akan kegiatan UKM yang baik cenderung mengalami perubahan seiring dengan perubahan pola hidup dan kejadian penyakit. Seiring dengan perbaikan derajat kesehatan dan lingkungan, telah terjadi pergeseran penyebab kesakitan terbesar di banyak daerah dari penyakit infeksi menjadi penyakit degeneratif. Perubahan permintaan tersebut memiliki dampak yang cukup besar terhadap manajemen Puskesmas. Puskesmas harus memiliki suatu mekanisme untuk memantau permintaan masyarakat secara teratur karena perubahan permintaan masyarakat akan berdampak terhadap pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas. Puskesmas harus tanggap terhadap perubahan lingkungan yang cepat dan terbuka terhadap perubahan kebutuhan dan harapan masyarakat. Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap kegiatan UKM Puskesmas sangat diperlukan untuk mengetahui kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap kegiatan UKM Puskesmas, sehingga tujuan dari kegiatan UKM Puskesmas dapat tercapai tepat sasaran.Salah satu upaya yang dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat adalah melaksanakan Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK). . Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan sangat penting sebagaimana dijelaskan dalam UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan juga sebagai berikut



1) Dari hasil kajian ternyata 70% sumber daya pembangunan nasional berasal kontribusi/partisipasi masyarakat; 2) Pemberdayaan



masyarakat/partisipasi



masyarakat



berazaskan



gotong



royong, merupakan budaya masyarakat Indonesia yang perlu dilestarikan; 3) Perilaku



masyarakat



merupakan



faktor



penyebab



utama,



terjadinya



permasalahan kesehatan, oleh sebab itu masyarakat sendirilah yang dapat menyelesaikan



masalah



tersebut



dengan



pendampingan/bimbingan



pemerintah; 4) Pemerintah mempunyai keterbatasan sumber daya dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang semakin kompleks di masyarakat, sedangkan masyarakat mempunyai potensi yang cukup besar untuk dapat dimobilisasi dalam upaya pencegahan di wilayahnya; 5) Potensi yang dimiliki masyarakat diantaranya meliputi community leadership, community



organization,



community



financing,



community



material,



community knowledge, community technology, community decision making process, dalam upaya peningkatan kesehatan, potensi tersebut perlu dioptimalkan; 6) Upaya pencegahan lebih efektif dan efisien dibanding upaya pengobatan, dan masyarakat  juga mempunyai kemampuan untuk melakukan upaya pencegahan apabila dilakukan upaya pemberdayaan masyarakat terutama untuk ber-perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan dilakukan atas dasar untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan, serta menjadi pengerak dalam pembangunan kesehatan. Kemandirian bermakna sebagai upaya kesehatan dari, oleh, dan untuk masyarakat sehingga mampu untuk mengoptimalkan dan menggerakkan segala sumber daya setempat serta tidak bergantung kepada pihak lain. Untuk itulah dilakukan Survei Mawas Diri, yaitu kegiatan untuk mengenali keadaan dan masalah yang dihadapi masyarakat, serta potensi yang dimiliki antara lain ketersediaan sumber daya, serta peluang-peluang yang dapat dimobilisasi. Hal ini penting untuk diidentifikasi oleh masyarakat senduri, agar selanjutnya masyarakat dapat digerakkan untuk berperan serta aktif memperkuat upaya-upaya perbaikannya, sesuai batas kewenangannya. B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;



2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan; 6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.585/Menkes/SK/V/2007 Tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas; C. Tujuan 1.



Tujuan Umum: Untuk mengetahui kebutuhan dan harapan masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukmajaya.



2.



Tujuankhusus: 1. Terlaksananya pengumpulan data di UPTD Puskesmas Sukmajaya 2. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap kegiatan UKM di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukmajaya 3. Menganalisa kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap kegiatan UKM di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukmajaya 4. Mengiventarisasi Sumber Daya Masyarakat yang dapat mengatasi masalah kesehatan di Kelurahan Mekarjaya dan Kelurahan Tirtajaya. 5. Diperoleh dukungan dari Lurah, Tokoh Masyarakat dalam pelaksanaan pergerakan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukmajaya 6. Mengetahui prioritas usulan kegiatan UKM di UPTD Puskesmas Sukmajaya.



BAB II SURVEI MAWAS DIRI (SMD)



I.



Kelurahan Mekarjaya A. Pra Survei Mawas Diri (Pra SMD) Kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) diawali dengan Pertemuan Persiapan Pelaksanaan SMD bersama masyarakat. Pertemuan dilaksanakan di Aula Kelurahan Mekarjaya pada tanggal 8 Desember 2022. Kegiatan ini dihadiri oleh Perwakilan Kelurahan Mekarjaya, LPM, Pokja Sehat Kelurahan, Pokja IV Kelurahan, Perwakilan RT/ RW, Perwakilan Kader Posyandu. Kegiatan Pra SMD tahun 2022 dilaksanakan dengan teknik curah pendapat dengan metode Focus Group Discussion atau FGD. Seluruh elemen masyarakat yang diundang dalam pertemuan ikut terlibat guna melakukan identifikasi permasalahan kesehatan. Hasil curah pendapat langsung dibahas dan disepakati bersama dalam pertemuan Pra-SMD. 1. Penyajian Data dan Identifikasi Masalah Hasil identifikasi masalah dan penyebab masalah kesehatan di Kelurahan Mekarjaya berdasarkan PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas), data SPM, data PIS PK, data Angka Kematian ibu, bayi dan balita, data kasus TB, data kasus stunting dan gizi buruk tahun 2022 dengan metode Focus Group Discussion.: a) Permasalahan Kesehatan di Masyarakat (oleh pihak Puskemas) Tabel 2.1 Permasalahan Kesehatan di Masyarakat (oleh pihak Puskemas) NO



MASALAH KESEHATAN



1



Angka Kematian Ibu



2



Angka Kematian Balita



3



Jumlah kasus stunting



4



Rendahnya keluarga mengikuti program KB



5



Penderita Gangguan Jiwa



b) Permasalahan Kesehatan menurut masyarakat Kelurahan Mekarjaya Tabel 2.2 Permasalahan Kesehatan di Masyarakat (oleh Masyarakat)



NO



MASALAH KESEHATAN



1



Penderita Hipertensi tidak berobat teratur



2



Penderita DM Belum Berobat Sesuai Standart



3



Stunting



4



TBC



5



Adanya Kasus Diare



6



Angka Kematian Balita



7



Tingginya kasus DBD



2. Penetapan Permasalahan Kesehatan Prioritas Penentuan prioritas maslaah meggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth), yaitu suatu metode yang digunakan untuk menentukan proiritas masalah dengan Teknik scoring. Setiap masalah yang akan ditentukan prioritas diberikan nilai antara 1 sampai dengan 5 dan mempertimbangkan tiga komponen yaitu urgency, Seriousness, dan growth. Penilaian Urgency dilihat dari seberapa mendesak masalah tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebababkan masalah tersebut tadi. Urgency dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan. Penilaian Seriousness dilihat dari seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan masalah tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab masalah tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri. Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan dan membahayakan sistem atau tidak. Penilaian Growth dilihat dari Seberapa kemungkinannya masalah tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab akan makin memburuk bila dibiarkan.



Peserta yang hadir dalam pertemuan pra-SMD sepakat untuk memasukkan tujuh permasalahan kesehatan ke dalam matrik USG. Tabel 2. 3 Penentuan Prioritas Masalah dengan Metode USG NO 1 2 3 4 5 6 7



PERMASALAHAN KESEHATAN DI KELURAHAN MEKARJAYA Penderita Hipertensi tidak berobat teratur Penderita DM Belum Berobat Sesuai Standart Tingginya kasuas Stunting Tingginya kasusTBC Adanya Kasus Diare Angka Kematian Balita Tingginya kasus DBD



NILAI



NILAI TOTAL



PRIORITAS



U 5



S 5



G 5



15



I



2



2



3



7



V



4 5 2 4 1



5 4 2 3 1



5 4 1 2 1



14 13 5 9 3



II III VII IV VI



Penetapan Prioritas Masalah Berdasarkan tabel 2.3 diketahui bahwa masalah kesehatan Penderita Hipertensi tidak berobat teratur mendapatkan mendapatkan skor tertinggi yaitu 15. Peserta yang hadir dalam pertemuan pra-SMD memilih 3 permasalahan kesehatan teratas untuk dilakukan penyelesaian.



No



Permasalahan Kesehatan Prioritas di Kelurahan Mekarjaya Prioritas



1.



Penderita Hipertensi tidak berobat teratur



2.



Stunting



3.



Rendahnya penemuan kasaus suspek TBC



3. Membuat Kuesioner SMD



Dari hasil identifikasi masalah yang disepakati peserta pertemuan Pra-SMD dibuat sebuah kuesioner yang nantinya akan dibagikan dan diisi oleh masyarakat. (Kuesioner Terlampir) 4. Penetapan Sasaran Sasaran SMD Kelurahan Mekarjaya i.



Sasaran SMD untuk permasalahan Hipertensi tidak berobat teratur penderita hipertensi, masyarakat umum, kader di wilayah Kelurahan Mekarjaya.



ii.



Sasaran SMD untuk permasalahan Stunting adalah Balita Stunting, Kader dan Ibu PKK.



iii.



Sasaran SMD untuk permasalahan Kasus TB Paru adalah penderita TB, Suspek TB, Kontak Erat Pasien TB, dan kader di wilayah Kelurahan Mekarjaya.



5. Metode SMD Kelurahan Mekarjaya Metode SMD Kelurahan Mekarjaya Tahun 2022 dilaksanakan dengan wawancara menggunakan pedoman kuesioner. B. Survei Mawas Diri (SMD) Survei Mawas Diri Kelurahan Mekarjaya Tahun 2022 dilaksanakan mulai tanggal 8 -11 Desember 2022 oleh kader. Total kuesioner yang terkumpul sebanyak 235 kuesioner sesuai dengan permasalahan kesehatan yang disurvey dengan rincian: a. Sebanyak 89 kuesioner tentang permasalahan Kesehatan Penderita Hipertensi tidak berobat teratur b. Sebanyak 87 kuesioner tentang permasalahan kesehatan naiknya prevalensi kasus balita Stunting di Kelurahan mekarjaya c. Sebanyak 59 kuesioner tentang permasalahan kasus TB Paru



1. Tabulasi Hasil Suvei Mawas Diri (SMD) Kelurahan Mekarjaya a. Permasalahan Kesehatan Penderita Hipertensi tidak berobat teratur Tabel 2.1 No



Memiliki Riwayat Keluarga Hipertensi Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



60



67,4



2



Tidak



29



32,6



Total



89



100



Berdasarkan tabel 2.1 dapat diketahui bahwa dari 89 responden, sebagian besar memiliki riwayat keluarga hipertensi (sebesar 67,4%). Tabel 2.2 Pengetahuan tentang faktor resiko keturunan Hipertensi No Kategori Frekuensi Prosentase 1



Ya



51



57,3



2



Tidak



38



42,7



Total



89



100



Berdasarkan tabel 2.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden sudah mengetahui tentang faktor resiko hipertensi dapat diturunkan (sebesar 57,3%). Tabel 2.3 No



Keluarga ada yang merokok Kategori Frekuensi



Prosentase



1



Ya



60



57,4



2



Tidak



29



32,6



Total



89



100



Berdasarkan tabel 2.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar dari responden memiliki keluarga yang merokok (sebesar 57,4%).



Tabel 2.4 Pengetahuan tentang asupan garam berlebih sebagai faktor resiko hipertensi No Kategori Frekuensi Prosentase 1



Ya



72



80,9



2



Tidak



17



19,1



Total



89



100



Berdasarkan tabel 2.4 diketahui bahwa sebagian besar dari responden sudah mengetahui bahwa asupan garam berlebih sebagai faktor resiko hipertensi (sebesar 78,7%). Tabel 2.5 Perilaku Rutin periksa tekanan darah di Posbindu atau Fasilitas Kesehatan No Kategori Frekuensi Prosentase 1



Ya



70



78,7



2



Tidak



19



21,3



Total



89



100



Berdasarkan tabel 2.5 diketahui bahwa sebagian besar dari responden sudah rutin memeriksakan tekanan darah di posbindu atau fasilitas kesehatan (sebesar 78,7%). Tabel 2.6 No



Perilaku Olahraga teratur Kategori Frekuensi



Prosentase



1



Ya



52



58,4



2



Tidak



37



41,6



Total



89



100



Berdasarkan tabel 2.6 diketahui bahwa sebagian besar responden sudah berolahraga secara teratur (sebesar 58,4%).



Tabel 2.7 No



Perilaku makan buah dan sayur setiap hari Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



76



85,4



2



Tidak



13



14,6



Total



89



100



Berdasarkan tabel 2.6 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku makan buah dan sayur setiap hari (sebesar 85,4%). Tabel 2.8 No



Responden didiagnosa hipertensi Kategori Frekuensi



Prosentase



1



Ya



75



84,3



2



Tidak



14



15,7



Total



89



100



Berdasarkan tabel 2.7 diketahui bahwa sebagian besar responden adalah penderita hipertensi (sebesar 84,3%). Tabel 2.9 No



Perilaku minum obat teratur Kategori Frekuensi



Prosentase



1



Ya



62



82,7



2



Tidak



13



17,3



Total



75



100



Berdasarkan tabel 2.9 diketahui bahwa sebagian besar responden minum obat hipertensi secara teratur (sebesar 82,7%). Tabel 2.10 Persepsi responden, jika tekanan darah sudah normal apakah perlu minum obat hipertensi lagi No Kategori Frekuensi Prosentase 1



Ya



40



44,9



2



Tidak



49



55,1



Total



89



100



Berdasarkan tabel 2.10 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi jika tekanan darah sudah normal tidak perlu minum obat hipertensi lagi (sebesar 82,7%). Tabel 2.11 No



Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



88



98,9



2



Tidak



1



1,1



Total



89



100



Berdasarkan tabel 2.11 diketahui bahwa sebagian besar responden terjangkau dalam mengakses pelayanan kesehatan (sebesar 98,9%). Tabel 2.12 No



Memiliki Jaminan Kesehatan/ Asuransi Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



76



85,4



2



Tidak



13



14,6



Total



89



100



Berdasarkan tabel 2.12 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki jaminan kesehatan/asuransi (sebesar 85,4%). Tabel 2.13 No



Kader menginformasikan jadwal Posbindu Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



89



100



2



Tidak



0



0



Total



89



100



Berdasarkan tabel 2.13 diketahui bahwa seluruh responden (sebesar 100%) mendapat informasi jadwal Posbindu dari kader.



b. Permasalahan Kesehatan Tingginya balita stunting di Kelurahan Mekarjaya Tabel 2.14 Kepemilikan Buku KIA Frekuensi



No



Kategori



Prosentase



1



Ya



85



97,7



2



Tidak



2



2,3



Total



87



100



Berdasarkan tabel 2.14 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 97,7%) memiliki Buku KIA. Tabel 2.15



No



Perilaku Pemeriksaan kehamilan dan minum tablet Fe rutin Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



83



95,4



2



Tidak



4



4,6



Total



87



100



Berdasarkan tabel 2.15 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 95,4%) selama kehamilan memeriksakan kehamilan rutin (min. 4x) dan mengkonsumsi tablet Fe (minimal 90 tablet). Tabel 2.16 Pemberian ASI Ekslusif Frekuensi



No



Kategori



Prosentase



1



Ya



73



83,9



2



Tidak



14



16,1



Total



87



100



Berdasarkan tabel 2.16 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 83,9%) hanya memberikan ASI saja kepada balitanya tanpa diberikan minuman/makanan lain sampai usia 6 bulan.



Tabel 2.17 No



Usia mulai memberikan MPASI Kategori Frekuensi



Prosentase



1



< 6 bulan



13



15



2



Tepat usia 6 bulan



65



74,7



3



> 6 bulan



9



10,3



87



100



Total



Berdasarkan tabel 2.17 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 74,7%) hanya memberikan ASI saja kepada balitanya tanpa diberikan minuman/makanan lain sampai usia 6 bulan. Tabel 2.18 Frekuensi pemberian makan balita Kategori Frekuensi



No



Prosentase



1



2 kali



11



12,6



2



3 kali



59



67,8



3



Tidak menentu



17



19,5



87



100



Total



Berdasarkan tabel 2.18 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 67,8%) memberikan makan balita 3 kali sehari, 19,5% responden memberikan makan anak tidak menentu tergantung kemauan anak, sebesar 12,6% responden memberikan makan 2 kali sehari kepada balitanya. Tabel 2.19 No



Pengetaan tentang kandungan gizi yang diperlukan dalam MPASI Kategori Frekuensi Prosentase



1



Karbohidrat, Prohe, Buah



1



1,1



2



Karbohidrat, Protein



2



2,3



Nabati, Sayur 3



Karbohidrat, Prohe,



84



96,6



87



100



Pronab, Buah/Sayur Total



Berdasarkan tabel 2.19 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 96,6%) sudah mengetahui kandungan gizi yang tepat dalam MPASI harus mengandung karbohidrat, Protein hewani, Protein Nabati, Buah/Sayur Tabel 2.20 No



Balita memiliki riwayat penyerta Kategori Frekuensi



Prosentase



1



Ya



8



11,5



2



Tidak



79



88,5



Total



87



100



Berdasarkan tabel 2.20 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 88,5%) balitanya tidak memiliki riwayat penyerta sedangkan 11,5% balita memiliki riwayat penyerta. Tabel 2.21 No



Jenis penyakit penyerta balita Kategori Frekuensi



Prosentase



1



TB Paru



4



50



2



Alergi obat



1



12,5



3



ITP



1



12,5



4



Epilepsi



1



12,5



5



Asma



1



12.5



Total



8



100



Berdasarkan tabel 2.21 diketahui bahwa balita yang memiliki penyakit penyerta sebagian besar adalah meiliki riwayat penyakit TB Paru (sebesar 50%).



Tabel 2.22 Pengetahuan tentang Stunting Kategori Frekuensi



No 1



Panjang badan/tinggi badan



Prosentase



71



81,6



7



8,1



9



10,3



87



100



anak tidak sesuai usianya 2



Berat badan anak tidak sesuai usianya



3



Gizi Buruk Total



Berdasarkan tabel 2.22 diketahui sebagain besar responden sudah mengetahui bahwa defisini balita standing adalah ketika panjang badan/tinggi badan balita tidak sesuai usianya. Tabel 2.21 No



Anggota Keluarga ada yang merokok Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



50



57,5



2



Tidak



37



42,5



Total



87



100



Berdasarkan tabel 2.21 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 57,5%) memiliki anggota keluarga yang merokok. Tabel 2.22 No



Balita diberikan suplemen Vitamin A dan Obat cacing Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



81



93,1



2



Tidak



6



6,9



Total



87



100



Berdasarkan tabel 2.22 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 93,1%) balitanya diberikan suplemen Vitamin A dan Obat cacing.



Tabel 2.23 Rutin menimbang balita setiap bulannya



No



Kategori



Frekuensi



Prosentase



1



Ya



80



92



2



Tidak



7



8



Total



87



100



Berdasarkan tabel 2.23 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 92%) rutin menimbang balitanya setiap bulan. Tabel 2.24 No



Berat Badan dan Tinggi Badan Balita naik setiap bulan Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



57



65,5



2



Tidak



30



34,5



Total



87



100



Berdasarkan tabel 2.24 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 65,5%) Berat Badan dan Tinggi Badan Balita naik setiap bulannya. Tabel 2.25 No



Perilaku CTPS sebelum menyuapi anak Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



85



97,7



2



Tidak



2



2,3



Total



87



100



Berdasarkan tabel 2.24 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 97,7%) Sebelum menyuapi anaknya, ibu/pengasuh anak selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.



Tabel 2.26 No



Balita medapat imunisasi dasar lengkap Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



81



93,1



2



Tidak



6



6



Total



87



100



Berdasarkan tabel 2.26 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 93,1%) balita mendapat imunisasi dasar lengkap. Tabel 2.27 No



Keluarga mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



73



83,9



2



Tidak



14



16,1



Total



87



100



Berdasarkan tabel 2.27 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 93,1%) Keluarga mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari. Tabel 2.28 Tersedia air bersih Frekuensi



No



Kategori



Prosentase



1



Ya



87



100



2



Tidak



0



0



Total



87



100



Berdasarkan tabel 2.28 diketahui bahwa seluruh responden memiliki akses air bersih (sebesar 100%).



Tabel 2.29 Tersedia jamban sehat Frekuensi



No



Kategori



Prosentase



1



Ya



85



97,7



2



Tidak



2



2,3



Total



87



100



Berdasarkan tabel 2.29 diketahui bahwa sebagian responden (sebesar 97,7%) tersedia jamban sehat di rumahnya. Tabel 2.30 No



Memiliki Jaminan/Asuransi Kesehatan Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



67



77



2



Tidak



20



23



Total



87



100



Berdasarkan tabel 2.30 diketahui bahwa sebagian responden (sebesar 77%) memiliki jaminan/asuransi kesehatan. c. Permasalahan Kesehatan Tingginya kasus TBC di Kelurahan Mekarjaya Tabel 2.31 No



jika batuk lebih dari 2 minggu harus di periksakan dahak Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



50



84,8



2



Tidak



9



5,2



Total



59



100



Berdasarkan tabel 2.31 diketahui bahwa sebagian responden (sebesar 84,8%) mengetahui batuk lebih dari 2 minggu harus di periksakan dahak.



Tabel 2.32 No



TBC adalah penyakit menular Kategori Frekuensi



Prosentase



1



Ya



54



91,5



2



Tidak



5



8,5



Total



59



100



Berdasarkan tabel 2.32 diketahui bahwa sebagian responden (sebesar 91,5%) mengetahui jika TBC adalah penyakir menular. Tabel 2.33 No



Ventilasi mempengaruhi penularan tb paru Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



52



96,6



2



Tidak



7



3,4



Total



59



100



Berdasarkan tabel 2.33 diketahui bahwa sebagian responden (sebesar 96,6%) mengetahui jika Ventilasi mempengaruhi penularan tb paru. Tabel 2.33 No



Penderita tb harus pengobatan sampai tuntas Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



47



79,7



2



Tidak



12



20,3



Total



59



100



Berdasarkan tabel 2.33 diketahui bahwa sebagian responden (sebesar 96,6%) mengetahui jika Ventilasi mempengaruhi penularan tb paru.



II.



Kelurahan Tirtajaya A. Pra Survei Mawas Diri (Pra SMD) Kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) diawali dengan Pertemuan Persiapan Pelaksanaan SMD (Pra SMD) bersama masyarakat. Pertemuan dilaksanakan di Aula Kelurahan Tirtajaya pada tanggal 12 Desember 2022. Kegiatan ini dihadiri oleh Perwakilan Kelurahan Tirtajaya, LPM, Pokja Sehat Kelurahan, Pokja IV Kelurahan, Perwakilan RT/ RW, Perwakilan Kader Posyandu. Pra SMD tahun 2022 dilaksanakan dengan teknik curah pendapat dengan metode Focus Group Discussion atau FGD. Seluruh elemen masyarakat yang diundang dalam pertemuan ikut terlibat guna melakukan identifikasi permasalahan kesehatan. Hasil curah pendapat langsung dibahas dan disepakati bersama dalam pertemuan Pra- SMD. 1. Penyajian Data dan Identifikasi Masalah Hasil identifikasi masalah dan penyebab masalah kesehatan di Kelurahan Mekarjaya berdasarkan PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas), data SPM, data Angka Kematian ibu, bayi dan balita, data kasus TB, data kasus stunting dan gizi buruk tahun 2022 dengan metode Focus Group Discussion: c) Permasalahan Kesehatan di Masyarakat (oleh pihak Puskemas) Hasil identifikasi masalah dan penyebab masalah kesehatan di Kelurahan Tirtajaya berdasarkan PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas), data SPM, data PIS PK, data Angka Kematian ibu, bayi dan balita, data kasus TB, data kasus stunting dan gizi buruk tahun 2022 dengan metode Focus Group Discussion.:



d) Permasalahan Kesehatan di Masyarakat (oleh pihak Puskemas) NO MASALAH KESEHATAN 1



Jumlah Kasus Stunting



2



Jumlah Kasus TBC



3



Jumlah kasus DBD



4



Jumlah Kasus Hipertensi



5



Jumlah Kasus Diabetes



6



Jumlah Kasus Diare



e) Permasalahan Kesehatan menurut masyarakat Kelurahan Tirtajaya NO MASALAH KESEHATAN 1



Stunting



2



TB



3



DBD



4



Hipertensi



5



DM



1. Penetapan Permasalahan Kesehatan Prioritas Matriks USG •



Urgency : apakah masalah kesehatan tersebut penting untuk segera diatasi







Seriuousness : apakah masalah tersebut cukup parah sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya timbul







Growth : apakah masalah tersebut akan berpotensi segera membesar atau menjalar NO 1 2 3 4



PERMASALAHAN KESEHATAN DI KELURAHAN TIRTAJAYA Stunting TB DBD Hipertensi



NILAI U 5 2 4 3



S 4 2 5 3



G 5 2 4 3



NILAI TOTAL 14 6 13 9



PRIORITAS I IV II III



5



DM



1



1



1



3



V



2. Penetapan Prioritas Masalah No



Permasalahan Kesehatan di Kelurahan Tirtajaya Prioritas



1.



Stunting



2.



DBD



3.



Penderita Hipertensi tidak berobat teratur



3. Membuat Kuesioner SMD Dari hasil identifikasi masalah yang disepakati peserta SMD dibuat sebuah kuesioner menggunakan Google Form yang nantinya akan dibagikan dan diisi oleh masyarakat. (Kuesioner Terlampir) 4. Sasaran SMD Kelurahan Tirtajaya Setelah pertemuan kader melaksanakan survey menggunakan kuesioner SMD. Total kuesioner yang terkumpul sebanyak 130 kuesioner sesuai dengan permasalahan kesehatan yang disurvey dengan rincian: d. Sebanyak 52 kuesioner tentang permasalahan Kesehatan Penderita Hipertensi tidak berobat teratur e. Sebanyak 30 kuesioner tentang permasalahan kesehatan naiknya prevalensi kasus balita Stunting di Kelurahan Tirtajaya. f. Sebanyak 48 kuesioner tentang permasalahan kasus DBD 5. Metode SMD Kelurahan Tirtajaya Pelaksanaan SMD dilakukan oleh perwakilan masyarakat melalui wawancara kepada masyarakat terkait kedua permasalahan yang menjadi prioritas dengan menggunakan google form. Link google form telah dipersiapkan oleh petugas kesehatan dan disampaikan kepada perwakilan masyarakat melalui whatsapp grup kader kesehatan. Hasil SMD akan langsung diterima oleh petugas kesehatan untuk selanjutnya diolah dan disajikan dalam MMK yang akan dilaksanakan pada 14 Desember 2022.



B. Hasil Suvey Mawas Diri (SMD) a. Permasalahan Kesehatan Penderita Hipertensi tidak berobat teratur Tabel 2.1 No



Memiliki Riwayat Keluarga Hipertensi Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



36



69,2



2



Tidak



16



30,8



Total



52



100



Berdasarkan tabel 2.1 dapat diketahui bahwa dari 52 responden, sebagian besar memiliki riwayat keluarga hipertensi (sebesar 69,2%).



Tabel 2.2 No



Pengetahuan tentang faktor resiko keturunan Hipertensi Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



24



46,2



2



Tidak



28



53,8



Total



52



100



Berdasarkan tabel 2.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden tidak mengetahui tentang faktor resiko hipertensi dapat diturunkan (sebesar 53,3%). Tabel 2.3 No 1



Keluarga ada yang merokok Kategori Frekuensi Ya



19



Prosentase 36,5



2



Tidak



33



63,5



Total



52



100



Berdasarkan tabel 2.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar dari responden memiliki keluarga yang tidak merokok (sebesar 63,5%). Tabel 2.4 Pengetahuan tentang asupan garam berlebih sebagai faktor resiko hipertensi No Kategori Frekuensi Prosentase 1



Ya



48



92,3



2



Tidak



4



7,7



Total



52



100



Berdasarkan tabel 2.4 diketahui bahwa sebagian besar dari responden sudah mengetahui bahwa asupan garam berlebih sebagai faktor resiko hipertensi (sebesar 92,3%).



Tabel 2.5 Perilaku Rutin periksa tekanan darah di Posbindu atau Fasilitas Kesehatan No Kategori Frekuensi Prosentase 1



Ya



40



76,9



2



Tidak



12



23,1



Total



52



100



Berdasarkan tabel 2.5 diketahui bahwa sebagian besar dari responden sudah rutin memeriksakan tekanan darah di posbindu atau fasilitas kesehatan (sebesar 76,9%). Tabel 2.6 No



Perilaku Olahraga teratur Kategori Frekuensi



Prosentase



1



Ya



28



53,8



2



Tidak



24



46,2



Total



52



100



Berdasarkan tabel 2.6 diketahui bahwa sebagian besar responden sudah berolahraga secara teratur (sebesar 53,8%). Tabel 2.7 No



Perilaku makan buah dan sayur setiap hari Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



37



77,1



2



Tidak



11



22,9



Total



48



100



Berdasarkan tabel 2.6 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku makan buah dan sayur setiap hari (sebesar 77,1%).



Tabel 2.8 No



Responden didiagnosa hipertensi Kategori Frekuensi



Prosentase



1



Ya



39



79,6



2



Tidak



10



20,4



Total



49



100



Berdasarkan tabel 2.7 diketahui bahwa sebagian besar responden adalah penderita hipertensi (sebesar 79,6%). Tabel 2.9 No



Perilaku minum obat teratur Kategori Frekuensi



Prosentase



1



Ya



34



79,1



2



Tidak



9



20,9



Total



43



100



Berdasarkan tabel 2.9 diketahui bahwa sebagian besar responden minum obat hipertensi secara teratur (sebesar 79,1%). Tabel 2.10 Persepsi responden, jika tekanan darah sudah normal apakah perlu minum obat hipertensi lagi No Kategori Frekuensi Prosentase 1



Ya



14



29,2



2



Tidak



34



70,8



Total



48



100



Berdasarkan tabel 2.10 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi jika tekanan darah sudah normal tidak perlu minum obat hipertensi lagi (sebesar 100,0%).



Tabel 2.11 No



Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



52



100,0



2



Tidak



0



0



Total



52



100



Berdasarkan tabel 2.11 diketahui bahwa sebagian besar responden terjangkau dalam mengakses pelayanan kesehatan (sebesar 100,0%). Tabel 2.12 No



Memiliki Jaminan Kesehatan/ Asuransi Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



52



100,0



2



Tidak



0



0



Total



52



100



Berdasarkan tabel 2.12 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki jaminan kesehatan/asuransi (sebesar 100,0%). Tabel 2.13 No



Kader menginformasikan jadwal Posbindu Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



48



92,3



2



Tidak



4



7,7



Total



52



100



Berdasarkan tabel 2.13 diketahui bahwa seluruh responden (sebesar 92,3%) mendapat informasi jadwal Posbindu dari kader.



b. Permasalahan Kesehatan Tingginya balita stunting di Kelurahan TIRTAJAYA



Tabel 2.14 Kepemilikan Buku KIA Frekuensi



No



Kategori



Prosentase



1



Ya



29



96,7



2



Tidak



1



3,3



Total



87



100



Berdasarkan tabel 2.14 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 96,7%) memiliki Buku KIA. Tabel 2.15 No



Perilaku Pemeriksaan kehamilan dan minum tablet Fe rutin Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



28



93,3



2



Tidak



2



6,7



Total



30



100



Berdasarkan tabel 2.15 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 93,3%) selama kehamilan memeriksakan kehamilan rutin (min. 4x) dan mengkonsumsi tablet Fe (minimal 90 tablet). Tabel 2.16 No



Kategori



Pemberian ASI Ekslusif Frekuensi



Prosentase



1



Ya



26



86,7



2



Tidak



4



13,3



Total



30



100



Berdasarkan tabel 2.16 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 86,7%) hanya memberikan ASI saja kepada balitanya tanpa diberikan minuman/makanan lain sampai usia 6 bulan. Tabel 2.17 No



Usia mulai memberikan MPASI Kategori Frekuensi



Prosentase



1



< 6 bulan



2



6,7



2



Tepat usia 6 bulan



26



86,7



3



> 6 bulan



2



6,7



30



100



Total



Berdasarkan tabel 2.17 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 86,7%) hanya memberikan ASI saja kepada balitanya tanpa diberikan minuman/makanan lain sampai usia 6 bulan. Tabel 2.18 No



Frekuensi pemberian makan balita Kategori Frekuensi



Prosentase



1



Sesuai



24



80



2



Tidak Sesuai



6



20



30



100



Total



Berdasarkan tabel 2.18 diketahui bahwa sebagian besar responden memberikan tekstur makanan yang sesuai sebanyak 80% Tabel 2.19 Frekuensi pemberian makan balita Kategori Frekuensi



No



Prosentase



1



2 kali



6



20,0



2



3 kali



14



46,7



3



Tidak menentu



10



33,3



30



100



Total



Berdasarkan tabel 2.19 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 46,7%) memberikan makan balita 3 kali sehari, 33,3% responden memberikan makan anak tidak menentu tergantung kemauan anak, sebesar 20,0% responden memberikan makan 2 kali sehari kepada balitanya. Tabel 2.20 No



Pengetaan tentang kandungan gizi yang diperlukan dalam MPASI Kategori Frekuensi Prosentase



1



Karbohidrat, Prohe, Buah



1



3,3



2



Karbohidrat, Protein



1



3,3



28



93,3



Nabati, Sayur 3



Karbohidrat, Prohe, Pronab, Buah/Sayur



Total



20



100



Berdasarkan tabel 2.19 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 93,3%) sudah mengetahui kandungan gizi yang tepat dalam MPASI harus mengandung karbohidrat, Protein hewani, Protein Nabati, Buah/Sayur. Tabel 2.21 No



Balita memiliki riwayat penyerta Kategori Frekuensi



Prosentase



1



Ya



5



16,7



2



Tidak



25



83,3



Total



87



100



Berdasarkan tabel 2.20 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 88,5%) balitanya tidak memiliki riwayat penyerta sedangkan 11,5% balita memiliki riwayat penyerta. Tabel 2.22 No



Jenis penyakit penyerta balita Kategori Frekuensi



Prosentase



1



TB Paru



2



25%



2



Flak paru



1



12,5



3



Kurang Nutrisi



1



12,5



4



Lahir Premature



1



12,5



5



Pasca Operasi



1



12.5



6



lainnya



2



25



Total



8



100



Berdasarkan tabel 2.21 diketahui bahwa balita yang memiliki penyakit penyerta sebagian besar adalah meiliki riwayat penyakit TB Paru (sebesar 25%). Tabel 2.23 Pengetahuan tentang Stunting Kategori Frekuensi



No 1



Panjang badan/tinggi badan



Prosentase



16



53,3



9



30



5



16,7



30



100



anak tidak sesuai usianya 2



Berat badan anak tidak sesuai usianya



3



Gizi Buruk Total



Berdasarkan tabel 2.23 diketahui sebagain besar responden sudah mengetahui bahwa defisini balita standing adalah ketika panjang badan/tinggi badan balita tidak sesuai usianya. Tabel 2.21 No



Anggota Keluarga ada yang merokok Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



20



66,7



2



Tidak



10



33,3



Total



30



100



Berdasarkan tabel 2.21 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 66,7%) memiliki anggota keluarga yang merokok. Tabel 2.22 No



Balita diberikan suplemen Vitamin A dan Obat cacing Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



29



96,7



2



Tidak



1



3,3



Total



30



100



Berdasarkan tabel 2.22 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 96,7%) balitanya diberikan suplemen Vitamin A dan Obat cacing.



Tabel 2.23 No



Rutin menimbang balita setiap bulannya Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



24



80



2



Tidak



6



20



Total



30



100



Berdasarkan tabel 2.23 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 80%) rutin menimbang balitanya setiap bulan. Tabel 2.24 Berat Badan dan Tinggi Badan Balita naik setiap bulan



No



Kategori



Frekuensi



Prosentase



1



Ya



15



50,0



2



Tidak



15



50,0



Total



30



100



Berdasarkan tabel 2.24 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 50%) Berat Badan dan Tinggi Badan Balita naik setiap bulannya. Tabel 2.25 No



Perilaku CTPS sebelum menyuapi anak Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



30



100,0



2



Tidak



0



0



Total



30



100



Berdasarkan tabel 2.24 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 100%) Sebelum menyuapi anaknya, ibu/pengasuh anak selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.



Tabel 2.26 No 1



Balita medapat imunisasi dasar lengkap Kategori Frekuensi Prosentase Ya



29



96,7



2



Tidak



1



3,3



Total



30



100



Berdasarkan tabel 2.26 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 96,7%) Balita mendapat imunisasi dasar lengkap. Tabel 2.27 No



Keluarga mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



17



56,7



2



Tidak



13



43,3



Total



30



100



Berdasarkan tabel 2.27 diketahui bahwa sebagian besar responden (sebesar 56,7%) Keluarga mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari. Tabel 2.28 Tersedia air bersih Frekuensi



No



Kategori



Prosentase



1



Ya



30



100



2



Tidak



0



0



Total



30



100



Berdasarkan tabel 2.28 diketahui bahwa seluruh responden memiliki akses air bersih (sebesar 100%).



Tabel 2.29 Tersedia jamban sehat Frekuensi



No



Kategori



Prosentase



1



Ya



30



100



2



Tidak



0



0



Total



30



100



Berdasarkan tabel 2.29 diketahui bahwa sebagian responden (sebesar 100 %) tersedia jamban sehat di rumahnya. Tabel 2.30 No



Memiliki Jaminan/Asuransi Kesehatan Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



26



86,7



2



Tidak



4



13,3



Total



30



100



Berdasarkan tabel 2.30 diketahui bahwa sebagian responden (sebesar 86,7 %) memiliki jaminan/asuransi kesehatan. c. Permasalahan Kesehatan Tingginya balita DBD di Kelurahan TIRTAJAYA Tabel 2.31 No



Kegiatan 3 M Plus dapat mencegah penyakit DBD Kategori Frekuensi Prosentase



1



Ya



48



100,0



2



Tidak



0



5,2



Total



48



100



Berdasarkan tabel 2.31 diketahui bahwa samua responden (sebesar 100%) mengetahui Kegiatan 3M Plus dapat mencegah penyakit DBD



Tabel 2.32 Memelihaara ikan cupang termasuk dalam salah satu kegiatan pencegahan dari penyakit DBD No Kategori Frekuensi Prosentase 1



Ya



40



83,3



2



Tidak



8



8,5



Total



48



100



Berdasarkan tabel 2.32 diketahui bahwa sebagian responden (sebesar 83,3%) mengetahui Memelihaara ikan cupang termasuk dalam salah satu kegiatan pencegahan dari penyakit



Tabel 2.33 Menanam tanaman lavender termasuk dalam salah satu kegiatan pencegahan dari penyakit DBD No Kategori Frekuensi Prosentase 1



Ya



41



85,4



2



Tidak



7



14,6



Total



48



100



Berdasarkan tabel 2.33 diketahui bahwa sebagian responden (sebesar 85,4%) mengetahui Menanam tanaman lavender termasuk dalam salah satu kegiatan pencegahan dari penyakit DBD. Tabel 2.34 Menguras bak mandi minimal seminggu 1x termasuk dalam salah satu kegiatan pencegahan dari penyakit DBD No Kategori Frekuensi Prosentase 1



Ya



2



Tidak Total



48



100,0 0



48



100



Berdasarkan tabel 2.34 diketahui bahwa semua responden (sebesar 100,0%) mengetahui Menguras bak mandi minimal seminggu 1x termasuk dalam salah satu kegiatan pencegahan dari penyakit DBD.



Tabel 2.35



Mengubur barang bekas termasuk dalam salah satu kegiatan pencegahan dari penyakit DBD  No Kategori Frekuensi Prosentase 1



Ya



45



93,8



2



Tidak



3



6,3



Total



48



100



Berdasarkan tabel 2.35 diketahui bahwa semua responden (sebesar 100,0%) mengetahui Mengubur barang bekas termasuk dalam salah satu kegiatan pencegahan dari penyakit DBD. Tabel 2.36 Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik merupakan kegiatan pencegahan dari penyakit DBD No Kategori Frekuensi Prosentase 1



Ya



47



97,9



2



Tidak



1



2,1



Total



48



100



Berdasarkan tabel 2.36 diketahui bahwa sebagian responden (sebesar 97,9%) Mengetahui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik merupakan kegiatan pencegahan dari penyakit DBD Tabel 2.37 Kegiatan fogging / pengasapan termasuk dalam salah satu kegiatan pengendalian dari penyakit DBD No Kategori Frekuensi Prosentase 1



Ya



44



91,7



2



Tidak



4



8,3



Total



48



100



Berdasarkan tabel 2.37 diketahui bahwa sebagian responden (sebesar 97,9%) Mengetahui Kegiatan fogging / pengasapan termasuk dalam salah satu kegiatan pengendalian dari penyakit DBD



Tabel 2.38 Nyamuk Aedes aegypti merupakan nyamuk yang dapat menularkan penyakit DBD  No Kategori Frekuensi Prosentase 1



Ya



48



100



2



Tidak



0



0



Total



48



100



Berdasarkan tabel 2.38 diketahui bahwa semua responden (sebesar 100,0%) Mengetahui Nyamuk Aedes aegypti merupakan nyamuk yang dapat menularkan penyakit DBD Tabel 2.39 Nyamuk Aedes aegypti dapat berkembak biak di air kotor   No Kategori Frekuensi Prosentase 1



Ya



36



75



2



Tidak



12



25



Total



48



100



Berdasarkan tabel 2.39 diketahui bahwa sebagian responden (sebesar 75%) Mengetahui Nyamuk Aedes aegypti dapat berkembak biak di air kotor Tabel 2.40 Penurunan trombosit sampai 100.000 merupakan salah satu gejala dari penyakit DBD No Kategori Frekuensi Prosentase 1



Ya



100



100



2



Tidak



0



0



Total



48



100



Berdasarkan tabel 2.40 diketahui bahwa semua responden (sebesar 100 %) Mengetahui Penurunan trombosit sampai 100.000 merupakan salah satu gejala dari penyakit DBD



BAB III MUSYAWARAH MASYARAKAT KELURAHAN (MMK) I. Kelurahan Mekarjaya Kegiatan Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK) dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2022 di Aula Kelurahan Mekarjaya yang dihadiri oleh Perwakilan Kelurahan, Pokja IV, dan Kader Posyandu. Dalam MMK dipaparkan hasil SMD yang bermasalah berdasarkan hasil survey mewakili masyarakat kelurahan Mekarjaya. Untuk itu perlu ditentukan persamaan persepsi tentang masalah kesehatan yang muncul berdasarkan hasil survey tersebut, masalah yang akan dibahas untuk ditentukan pemecahannya.



A. Tabel Hasil Pemecahan Masalah No 1



2



Prioritas Masalah Penderita Hipertensi tidak berobat teratur



Tingginya kasus stunting di wilayah Kelurahan Mekarjaya



Penyebab Alternatif Pemecahan Masalah Masalah Media tentang Membuat Media KIE tentang Hipertensi kurang Hipertensi Kurangnya 1. Konseling Pasien di pengetahuan Posbindu penderita 2. Penyuluhan kesehatan di hipertensi tentang masyarakat minum obat teratur 3. Kelas Hipertensi Kurangnya 1. Penyuluhan kesehatan di pengetahuan masyarakat masyarakat 2. Kelas Ibu Hamil tentang stunting 3. Kelas Ibu Balita 4. Membuat Media KIE tentang Stunting Kurangnya 1. Sosialisasi PMBA kepada pengetahuan Ibu Balita di Posyandu oleh masayarakat kader PMBA tentang pemberian 2. Kelas Ibu Hamil makan balita 3. Kelas Ibu Balita



1. Kelas Ibu Hamil 2. Kelas Ibu Balita 3. Skrining TB terpadu pada balita stunting 4. Skrining TB bagi masyarakat di Posyandu 5. Membuat Media KIE tentang Stunting



Penyakit penyerta



3



Kasus TB di wilayah Mekarjaya



1. Skrining TB terpadu pada balita stunting 2. Skrining TB bagi masyarakat di Posyandu Rendahnya Skrining TB bagi masyarakat di cakupan skrining Posyandu TB di masyarakat Kurangnya 1. Membuat Media informasi pengetahuan tentang TB Paru tentang penyakit 2. Penyuluhan kesehatan di TB masyarakat



Pemecahan Masalah Terpilih 1. Membuat Media KIE tentang Hipertensi 2. Konseling Pasien di Posbindu 3. Kelas Hipertensi



1. Skrining TB bagi masyarakat di Posyandu 2. Membuat media informasi tentang TB Paru



A. Rencana Kerja



NO . 1 1



KEGIATAN



TUJUAN



SASARAN



2 Konseling penderita Hipertensi di Posbindu



3 Meningkatkan pengetahuan penderita hipertensi untuk berobat teratur



4 Penderita Hipertensi



2



Pengadaan Media Edukasi Hipertensi, Stunting dan TB Paru



Menyediakan sarana edukasi Hipertensi, Stunting dan TB Paru



Posyandu dan Posbindu



3



Kelas Hipertensi



Penderita Hipertensi



4



Kelas Ibu Hamil dan Balita



Meningkatkan pengetahuan bagi peserta sehingga akan meningkatkan kualitas hidup penyandang hipertensi dan mencegah komplikasi Hipertensi. Untuk mencegah balita gizi buruk dan stunting



Ibu hamil dan Ibu Balita < 2 tahun



PELAKSANA



WAKTU/ TEMPAT



BIAYA



6 Puskesmas, Kader



7 Januari Desember



8 Kelurahan, Swadaya



9 Meningkatnya pengetahuan penderita Hipertensi untuk berobat teratur



Cetak



Puskesmas, Kader Posyandu



Januari 2024



Puskesmas, Swadaya Posyandu/ Posbindu



Tersedianya sarana edukasi Hipertensi, Stunting dan TB Paru



Pertemuan



Puskesmas, Kader Posbindu



Mei 2023 / di RW setempat



Puskesmas, Swadaya Posyandu



Meningkatnya pengetahuan bagi peserta sehingga akan meningkatkan kualitas hidup penyandang hipertensi dan mencegah komplikasi Hipertensi.



Pertemuan



Kader



Kelurahan, Swadaya, Puskesmas



Meningkatnya pengetahuan ibu hamil dan ibu balita untuk mencegah stunting dan gizi buruk



METODE 5 Konseling



Maingmasing Posyandu



INDIKATOR KEBERHASILAN



6



6



Skrining TB terpadu Untuk mendeteksi pada balita stunting adanya penyakit TB pada balita stunting Skrining TB bagi Deteksi dini masyarakat di suspek TB Paru Posyandu di masyarakat



Semua Balita Stunting



Pemerikaan Kesehatan



RW/Kelurahan



Semua Posyandu



Wawancara , Kuesioner



Kader dan Puskesmas



Januari



Kelurahan, Swadaya, Puskesmas



Balita yang menderita TB dapat dideteksi dan diobati sesuai satndart



Kelurahan, Swadaya, Puskesmas



Memperoleh data suspek TB Paru



II. Kelurahan Tirtajaya Kegiatan Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK) dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2022 di Aula Kelurahan Mekarjaya yang dihadiri oleh Perwakilan Kelurahan, Pokja IV, dan Kader Posyandu. Dalam MMK dipaparkan hasil SMD yang bermasalah berdasarkan hasil survey mewakili masyarakat kelurahan Mekarjaya. Untuk itu perlu ditentukan persamaan persepsi tentang masalah kesehatan yang muncul berdasarkan hasil survey tersebut, masalah yang akan dibahas untuk ditentukan pemecahannya. No



1



Prioritas Masalah



Penyebab Masalah



Tingginya kasus stunting di wilayah Kelurahan Tirtajaya



Rendahnya Pengetahuan tentang tekstur dan frekuensi MPASI/PMBA



Kurangnya pengetahuan masayarakat tentang pemberian makan balita



Penyakit penyerta



Keluarga ada yang merokok



Alternatif Pemecahan Masalah



Pemecahan Masalah Terpilih 1. Penyuluhan 6. Kelas Ibu Hamil kesehatan di 7. Kelas Ibu Balita masyarakat 8. Skrining TB terpadu pada 2. Kelas Ibu Hamil balita stunting 3. Kelas Ibu Balita 9. Skrining TB bagi masyarakat 4. Membuat Media KIE di Posyandu tentang Stunting 10. Skrining TB pada kontak erat pasien TB 1. Sosialisasi PMBA 11. Membuat Media KIE tentang kepada Ibu Balita di Stunting Posyandu oleh kader 12. Pembinaan Kampung Bebas PMBA Asap Rokok 2. Kelas Ibu Hamil 3. Kelas Ibu Balita 4. Penyuluhan oleh kader di Posyandu 1. Skrining TB terpadu pada balita stunting 2. Skrining TB pada kontak erat pasien TB 3. Skrining TB bagi masyarakat di Posyandu 1. Penyuluhan Manfaat Berhenti Merokok oleh Kader UBM, 2. Pembinaan Kampung Bebas Asap Rokok



No 2



3



Prioritas Masalah Tingginya Kasus DBD di wilayah Tirtajaya



Penyebab Masalah Rendahnya pengetahuan tentang DBD (Pencegahan, mengubur barang bekas, daur hidup nyamuk aedes, dll)



Tidak melakukan perilaku 3M Plus secara rutin Penderita Pengetahuan Hipertensi tentang Hipertensi tidak berobat (faktor risiko, teratur pengobatan teratur, Pola Makan dll)



Alternatif Pemecahan Masalah Menyusun media edukasi berupa poster



1. Budidaya tanaman lavender 2. jumantik 1. Media edukasi berupa poster, dll 2. Konsultasi personal di posbindu 3. Penyuluhan oleh kader di posbindu, pengajian, pertemuan rt rw, dll



Kurangnya 1. pengetahuan penderita hipertensi tentang minum obat 2. teratur 3.



Pendampingan minum obat oleh PMO hipertensi Kelas hipertensi (Bina keluarga lansia) Media edukasi berupa poster, dl



Pemecahan Masalah Terpilih 1. Menyusun media edukasi berupa poster 2. Budidaya tanaman lavender 3. jumantik



1. Media edukasi berupa poster, dll 2. Konsultasi personal di posbindu 3. Penyuluhan oleh kader di posbindu, pengajian, pertemuan rt rw, dll



Kelas hipertensi keluarga lansia



(Bina



B. Rencana Kerja Kelurahan Tirtajaya NO . 1 1



KEGIATAN



TUJUAN



SASARAN



WAKTU/ TEMPAT



PELAKSANA



5 Cetak



6 Puskesmas, Kader Posyandu



7 Januari 2024



8 Puskesmas, Swadaya Posyandu/ Posbindu



9 Tersedianya sarana edukasi Hipertensi, Stunting dan TB Paru



Pertemuan



Puskesmas, Kader Posbindu



Mei 2023 / di RW setempat



Puskesmas, Swadaya Posyandu



Meningkatnya pengetahuan bagi peserta sehingga akan meningkatkan kualitas hidup penyandang hipertensi dan mencegah komplikasi Hipertensi.



Ibu hamil dan Ibu Balita < 2 tahun



Pertemuan



Kader



Kelurahan, Swadaya, Puskesmas



Semua Balita Stunting



Pemerikaan Kesehatan



RW/Kelurahan



Meningkatnya pengetahuan ibu hamil dan ibu balita untuk mencegah stunting dan gizi buruk Balita yang menderita TB dapat dideteksi dan diobati sesuai satndart



2 Pengadaan Media Edukasi Hipertensi, Stunting dan TB Paru



3 Menyediakan sarana edukasi Hipertensi, Stunting dan DBD



4 Posyandu dan Posbindu



2



Kelas Hipertensi



Penderita Hipertensi



3



Kelas Ibu Hamil dan Balita



Meningkatkan pengetahuan bagi peserta sehingga akan meningkatkan kualitas hidup penyandang hipertensi dan mencegah komplikasi Hipertensi. Untuk mencegah balita gizi buruk dan stunting



4



Skrining TB terpadu Untuk mendeteksi pada balita stunting adanya penyakit TB pada balita stunting



Maingmasing Posyandu



Januari



BIAYA



INDIKATOR KEBERHASILAN



METODE



Kelurahan, Swadaya, Puskesmas



5



Skrining TB bagi masyarakat di Posyandu



Deteksi dini suspek TB Paru di masyarakat



Semua Posyandu



Wawancara , Kuesioner



Kader dan Puskesmas



6



Pembinaan Kampung Bebas Asap Rokok



RW 1



Ceramah, Diskusi



Puskesmas, Kelurahan, Kader, RW



7



Konseling penderita Hipertensi di Posbindu



Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang bahaya merokok bagi kesehatan serta membudayakan masyarakat untuk tidak merokok di dalam rumah. Meningkatkan pengetahuan penderita hipertensi untuk berobat teratur



8



Kelas Hipertensi



Meningkatkan pengetahuan bagi peserta sehingga akan meningkatkan kualitas hidup penyandang hipertensi dan mencegah komplikasi Hipertensi.



Penderita Hipertensi



Penderita Hipertensi



Juli



Kelurahan, Swadaya, Puskesmas



Memperoleh data suspek TB Paru



Kelurahan, Swadaya, Puskesmas



Terbentuknya kampung bebas asap rokok



Meningkatnya pengetahuan penderita Hipertensi untuk berobat teratur



Konseling



Puskesmas, Kader



Januari Desember



Kelurahan, Swadaya



Pertemuan



Puskesmas, Kader Posbindu



Mei 2023 / di RW setempat



Puskesmas, Swadaya Posyandu



Meningkatnya pengetahuan bagi peserta sehingga akan meningkatkan kualitas hidup penyandang hipertensi dan mencegah komplikasi Hipertensi.



BAB 4 PENUTUP



4.1 Kesimpulan 1. Kesimpulan dari rangkaian kegiatan SMD dan MMK Mekarjaya adalah sebagai berikut : a. Pertemuan Pra-SMD Kelurahan Mekarjaya menghasilkan tiga prioritas masalah yang akan diangkat dalam SMD yaitu Hipertensi, Stunting dan TB Paru. b. Pemecahan



permasalahan



terpilih



dari



permasalahan



Kesehatan



di



Kelurahan Mekarjaya diantaranya :      



Membuat Media KIE tentang Hipertensi, Stunting dan TB Paru Kelas Hipertensi Kelas Ibu Hamil Kelas Ibu Balita Skrining Terpadu Balita Stunting Skrining TB Paru di Posyandu



2. Kesimpulan dari rangkaian kegiatan SMD dan MMK Mekarjaya adalah sebagai berikut : a. Pertemuan Pra-SMD Kelurahan Tirtajaya menghasilkan tiga prioritas masalah yang akan diangkat dalam SMD yaitu Stunting, Hipertensi dan DBD. b. Pemecahan



permasalahan



terpilih



dari



permasalahan



Kelurahan Tirtajaya diantaranya :        



Pengadaan Media Edukasi Hipertensi, Stunting dan TB Paru Kelas Hipertensi Konseling Hipertensi di Posbindu Kelas Ibu Hamil Kelas Ibu Balita Skrining Terpadu Balita Stunting Pembinaan Kampung Bebas Asap Rokok Skrining TB Paru



Kesehatan



di



4.2 Saran a. Saran dan masukan dari masyarakat terkait pemecahan permasalahan yang menjadi prioritas di Kelurahan Mekarjaya dan Tirtajaya perlu ditindaklanjuti dan disampaikan melalui kegiatan Musrembang Kelurahan sebagai acuan dalam penyusunan program kerja untuk tahun 2024 mendatang. b. Program kerja atau program kesehatan perlu mendapatkan dukungan dan peran serta dari seluruh masyarakat, pemangku kebijakan, serta stake holder terkait agar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan.



LEMBAR LAPORAN



Dibuat tanggal : 11 Januari 2023



Mengetahui, Kepala PTD Puskesmas Sukmajaya



drg. Anita Rachmawati NIP. 197206222000122004



Pelaksana Kegiatan



Retno Palupi, S.K.M NIP. 198712282019032004



Lampiran 1. Foto Kegiatan A. Dokumentasi Kegiatan Pertemuan Pra SMD Kelurahan Mekarjaya 8 Desember 2022



Lampiran 2. Foto Kegiatan B. Dokumentasi Kegiatan Pertemuan Pra SMD Kelurahan Tirtajaya 12 Desember 2022



Lampiran 1. Foto Kegiatan C. Dokumentasi Kegiatan Pertemuan MMK Kelurahan Mekarjaya 14 Desember 2022



Lampiran 3. Foto Kegiatan D. Dokumentasi Kegiatan Pertemuan MMK Kelurahan Tirtajaya 13 Desember 2022