Laporan Studi Kelayakan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telat memberikan kesempatan kepada kita dalam menyelesaikan laporan studi kelayakan penambangan ini. Dalam rangka optimalisasi potensi pasir dan batu (sirtu) yang ada di wilayah IUP di Dusun Lhok Buloh, Gampong Blang Teurakan,Kecamatan Sawang Kabupatan Aceh Utara,Usaha Perseorangan a.n. Sdr. Syahrul Azmi Melakukan kajian teknis dan ekonomis, makan untuk itu disusunlan laporan Studi Kelayakan Penambangan Pasir Dan Batu (Sirtu) ini. Usaha Perseorangan a.n Sdr. Syahrul Azmi melakukan penyusunan laporan Studi Kelayakan Penambangan Pasir Dan Batu (Sirtu) ini dengan tujuan untuk mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi yang berdasarkan UU diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi ACEH. Dalam Penyusunan laporan ini perusahaaan berpedoman kepada keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453.K29MEM-2000. Dengan tersusunnya laporan studi kelayakan penambangan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dari awal hingga terselesaikannya laporan ini. Akhir kata kami berharap agar laporan ini bermanfaat dan dapat memenuhi ketentuan juga persyaratan yang berlaku untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.



Bireuen , April 2017 Hormat Kami. Usaha Perseorangan a.n. Sdr. Syahrul Azmi



Syahrul Azmi (Pimpinan)



BAB I PENDAHULUAN



1.1. LATAR BELAKANG Dewasa ini permintaan dunia terhadap industry hasil tambang semakin meningkat.Diantara untuk komoditas pasir dan bantuan yang digunakan kegiatan pembangunan di setiap daerah.Jika diamati dari keadaan morfologi di wilayah Aceh, cukup banyak potensi pasir dan batu disekitar wilayah perairan sungai-sungai Aceh, Khususnya di wilayah Gampong Simpang Jaya Kec. Juli Kab. Bireuen. Hal ini menjadikan para pengusaha swasta yang bergerak di bidang pertambangan pasir dan batu untuk melakukan kegiatan penambangan di lokasi tersebut salah satunya Usaha Perseorangan a.n. Sdr. Syahrul Azmi . Dengan demikian,dalam hal ini Usaha Perseorangan a.n. Sdr. Syahrul Azmi telah melakukan kegiatan eksplorasi untuk mengetahuan besaran potensi pasir dan batu (sirtu) yang layak untuk dilakukan penambangan di Di Gampong Simpang Jaya, Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen .Hasil eksplorasi tersebut dijadikan sebagai data studi kelayakan untuk tahap kegiatan penambangan dan direncanakan / direalisasikan sesuai dengan prosedur yang berlak di Provinsi Aceh. Dengan adanya kegiatan penambangan pasir dan batu tersebut diharapkan selain dapat membuka lapangan pekerjaan juga dapat meningkatkan PAD khususnya untuk kabupaten Aceh Utara.Penyusunan laporan studi penambangan sirtu ini berpedoman pada keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453 K/29/MEM/2000.



1.2.Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari studi kelayak ini adalah untuk mengetahui kelayakan teknis dan ekonomis dari rencana penambangan sirtu Usaha Perseorangan a.n. Sdr. Syahrul Azmi yang akan dilakukan pada daerah prospek



sirtu dalam lokasi IUP. Sehingga nantinya diharapkan kegiatan penambangan yang dilakukan dapat sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.



1.3.Ruang Lingkup Studi Dalam penyusunan Laporan Studi Kelayakan Penambangan pasir dan batu Usaha Perseorangan a.n. Sdr.Syahrul Azmi mengacu kepada pedoman penyusunan laporan penyusunan Studi Kelayakan dalam Lampiran XIII.b Keputusan Menteri Energi



dan



Sumberdaya



Mineral



Republik



Indonesia,



Nomor:



1453.K/29/MEM/2000, maka lingkup penyusunan Revisi Studi Kelayakan Penambangan ini adalah sebagai berikut: -



Kajian Geologi Endapan Sirtu



-



Kajian Rencana Penambangan



-



Kajian Rencana Pengolahan



-



Kajian Transportasi/Pengankutan



-



Kalian Kelayakan Ekonomi dan Pemasaran



1.4.Pelaksana Studi Adapun tim pelaksana studi ini dilakukan oleh tim Usaha Perseorangan a.n.Sdr.Syahrul Azmi terdiri dari :  1 orang coordinator  1 orang ahli geologi,dan  2 orang ahli tambang



1.5. Jadwal Waktu Studi Kegiatan Studi Kelayakan penambangan sirtu ini telah dilakukan sejak Bulan januari-Februari 2017.



BAB II KEADAAN UMUM



2.1. Lokasi IUP Usaha Perseorangan a.n. Sdr. Syahrul Azmi Lokasi IUP Usaha Perseorangan a.n. Sdr. Syahrul Azmi yang diajukan untuk peningkatan ke tahap Operasi Produksi seluas 9500 m2 berada di Gampong Simpang Jaya Kec. Juli Kab. Bireuen Provinsi Aceh. Secara Administratif lokasi IUP Usaha Perseorangan a.n. Sdr Syahrul Azmi berada disekitaran perairan Sungai Krueng Peusangan Kabupaten Bireuen.



Secara Geografis,daerah eksplorasi Usaha Perseorangan a.n. Sdr. Syahrul Azmi terletak pada coordinate geografis sebagai berikut.



No. Titik 1 2 3 4



° 5 5 5 5



N ' 5 5 5 5



" 31.97 32.78 39.82 38.92



° 96 96 96 96



E ' 39 39 39 39



" 37.05 38.25 34.55 32.92



Tabel 2.1 Koordinat Lokasi IUP Usaha Perseorangan a.n. Sdr. Syahrul Azmi



Gambar 2.2 Peta Lokasi IUP Usaha Perseorangan a.n Sdr.Syahrul Azmi



2.2.Kesampaian Daerah IUP Secara administrative lokasi IUP Usaha Perseorangan a.n. Sdr. Syahrul Azmi terletak di Di Gampong Simpang Jaya, Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen ,Provinsi Aceh.Adapun lokasi IUP Usaha Perseorangan a.n. Sdr Syahrul Azmi dapat di tempuh dengan rute sebagai berikut: -



Dari Kota Banda Aceh ke Kabupaten Bireuen menggunakan jalur darat kendaraan roda empat memerlukan waktu + 5 jam . Dilanjutkan menuju lokasi IUP tepatnya di Di Gampong Simpang Jaya, Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen menyusuri Jalan Kabupaten sejauh 1 km menggunakan roda empat selama + 44 Menit. Peta kesampaian daerah menuju lokasi IUP Usaha Perseorangan a.n. Sdr. Syahrul Azmi adalah sebagai berikut :



Gambar 1.2 Peta kesampaian Daerah Lokasi IUP Usaha Perseorangan a.n. Sdr. Syahrul Azmi



2.3.Keadaan Lingkungan Sekitar IUP Berdasarkan Penyelidikan awal yang telah dilaksanakan oleh tim di lapangan dapat diketahui untuk lingkugan sekitar kawasan tersebut adalah meliputi :  Ditinjau dari aspek fisiografi kawasan, wilayah Kabupaten Aceh Utara memiliki 2 karakteristik topologi kawasan ini mengindikasikan adanya 2 kegiatan budidaya utama yaitu wilayah dataran yang memberikan peluang sebagai sentra pengembangan komoditi tanaman pangan berupa padi,palawija dan tanaman hortikultura. Wilayah pedalaman yang memiliki topografi berbukit diprioritaskan pengembangannya sebagai kawasan perkebunan rakyat maupun perkebunan besar.



 Sedangkan sekitar wilayah penyelidikan, mata pencaharian sebagaian besar penduduk di wilayah ini dari sector pertanian, baik sebagai pertanian tanaman pangan maupun untuk lading perkebunan,pegawai negeri dan swasta.  Keadaan lingkungan geografi di wilayah penyelidikan ini merupakan wilayah perairan sungai sawang. Disekitar aliran sungai tersebut pada bagian selatan merupakan daerah semak belukar dan perbukitan yang ditumbuhi tanamantanaman local,namun dewasa ini sebagian besar telah berubah fungsi sebagai lahan garapan kebun oleh masyarakat sekitar.



Gambar 2.3 Keadaan Lingkungan Sekitar IUP



BAB III GEOLOGI DAN KEADAAN ENDAPAN 3.1.Geologi Regional Tinjauan Geologi regional yang dimaksudkan adalah tinjauan aktivitas kegeologian di wilayah secara regional berdasarkan acuan peta geologi bersistem darat PPG skala 1 : 250.000 Tahun 1983.Aktivitas geologi di wilayah Aceh dimulai pada zaman miosen,yakni saat diendapkannya batuan yang dikenal sebagai Formasi Woyla. Pada zaman tersebut dihasilkan struktru geologi yang berarah selatan-utara,yang diikuti oleh permulaaan subduksi lempeng IndiaAustralia terhadap lempeng Eurasia pada zaman Yura Akhir Pada periode Yura Akhir-Kapur diendapkan satuan batuan vulkanik.



Selanjutnya, di atas satuan ini diendapkan batu gamping (mudstone dan wreckstone) secara tak selaras berdasarkan ditemukannya konglomerat atas.pada akhir Miosen,Pulau Sumatera mengalami rotasi searah jarum jam.Pada zaman pliopleistosen,arah struktur geologi berubah menjadi barat daya-timur laut,di mana aktivitas tersebut terus berlanjut hingga kini.Hal ini disebabkan oleh pembentukan letak samudera di Laut Andaman dan tumbukan antara Lempeng Mikro Sunda dan Lempeng India-Australia terjadi pada sudut yang kurang tajam. Terjadilah kompresi tektonik global dan lahirnya kompleks subduksi sepanjang tepi barat Pulau Sumatera dan pengangkatan Pegunungan Bukit Barisan pada zaman pleistosen.



Pada akhir miosen tengah sampai miosen Akhir ,Terjadi Kompresi pada Laut Andaman Sebagai akibatnya,terbentuk tegasan yang berarah NNW-SSE menghasilkan patahan berarah utara-selatan.Sejak Pliosen sampai kini,akibat kompresi terbentuk tegasan yang berarah NNE-SSW yang menghasilkan sesar berarah NE-SW,yang memotong sesar yang berarah utara-selatan.



Pola tektonik wilayah Aceh dikontrol oleh pola tektonil di Samudera Hindia.Samudera Hindia berada di atas lempeng samudera (Indian-Australian Plate),yang bergerak ke utara dengan kecepatan 6-8cm per tahun. Pergerakan ini menyebabkan Lempeng India-Australia menabrak lempeng benua Eropa-Asia (Eurasian Plate). Di bagian barat, tabrakan ini menghasilkan pegunungan Himalaya; sedangkan di bagian timur menghasilkan penunjaman (subduction), yang ditandai dengan palung laut Java Trench membentang dari Teluk Benggala,Laut Andaman,selatan Pulau Sumatera,Jawa dan Nusa Tenggara, hingga laut banda.



Di Sumatera, penunjaman tersebut juga menghasilkan rangkaian busur pulau depan (forearch islands) yang non-vulkanik (seperti: P.Simeulue, P.Banyak, P.Nias, P. Batu, P. Siberut hingga P. Enggano),rangkaian pegunungan Bukit Barisan dengan jalur vulkanik di tengahnya ,serta sesar aktif ‘The Great Sumatera Fault’ yang membelah Pulau Sumatea mulai dari Teluk semangko hingga Banda Aceh. Sesar besar ini menerus sampai ke Laut Andaman hingga Burma.



Patahan aktif semangko ini diperkirakan bergeser sekitar sebelas sentimeter per tahun dan merupakan daerah rawan gempa bumi dan tanah longsor. Di samping patahan utama tersebut,terdatap beberapa patahan lainnya ,yaitu: sesar aneuk bate,Sesar Samalanga Sipopok,Sesar Lhokseumawe,dan Sesar Blangkejeren.



Khusus untuk Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar dihimpit oleh dua patahan aktif,yaitu Darul Imarah dan Darussalam. Patahan ini terbentu sebagai akibat dari adanya pengaruh tekanan tektonik secara global dan lahir kompleks subduksi sepanjang tepi barat pulau sumatera serta pengangkatan pegunungan Bukit Barisan. Daerah-daerah yang berada di sepanjang patahan tersebut merupakan wilayah yang rawan gempa bumi dan tanah longsor, disebabkan oleh adanya aktivitas kegempaan dan kegunungapian yang tinggi.dataran yang terbentuk tersusun oleh batuan sedimen,yang berpengaruh besar jika terjadi gempa bumi di sekitarnya. Penunjaman Lempeng India-Auastralia juga mempengaruhi geomorfologi Pulau Sumatera.Adanya penunjaman menjadikan bagian barat Pulau Sumatera terangkan,Sedangkan bagian timur relative turun.Hal ini menyebabkan bagian



barat mempunyai dataran pantai yang sempit dan kadang-kadang terjal. Pada umumnya terumbu karang lebih berkembang dibandingkan berbagai jenis bakau. Bagian timur yang turun akan menerima tanah hasil erosi dari bagian barat (yang bergerak naik), sehingga bagian timur memiliki pantaiyang datar lagi luas.



Di bagian timur,gambut dan bakau lebih berkembang dibandingkan terumbu karang. Dengan gambaran tersebut di atas, maka tidak hanya wilayah Aceh, namun wilayah- wilayah lain di pantai barat Sumatera, pantai selatan Jawa dan Nusa Tenggara juga perlu mewaspadai kemungkinan bencana serupa.



Gambar 3.1 Peta Geologi Kabupaten Bireuen



A. Geomorfologi Satuan geomorfologi di daerah eksplorasi Usaha Perseorangan a.n. Sdr. Syahrul Azmi dan daerah sekitarnya merupakan Satuan Geomorfologi Dataran. Hampir seluruh daerah penyelidikan/eksplorasi Usaha Perseorangan



a.n Sdr. Syahrul Azmi dan daerah sekitarnya merupakan perairan sungai merupakan



satuan



dataran,mencakup



areal



85%



dari



luas



wilayah



penyelidikan, berada pada ketinggian 70-90 mdpl, kemiringan lereng kurang dari 3%.



3.2.Geologi Lokal dan Sumber Daya Mineral



Secara spesifik lokasi IUP pasir dan batu Usaha Perseorangan a.n. Sdr.Syahrul Azmi termasuk dalam Formasil Aluvium Muda (Qh). Seluruh wilayah disekitar IUP juga merupakan bagian dari formasi ini.Formasi alluvium muda (Qh) merupakan formasi batuan merupakan batuan sedimen yang tergolong Kuarter berumur Pleistosen sampai Holosen. Material yang tersusun pada Formasi Aluvium Muda ini diendapkan sebagai endapan sungai,rawa dan pantai,terdiri dari lumpur,lempung,pasir,kerikil,kerakal



dan



bongkah



yang merupakan



hasil



rombakan dan disintegrasi batuan-batuan diatas yang lebih tua.



Struktur geologi yang berkembang di daerah penyelidikan adalah sesar-sesar dengan arah utara-selatan di sebelah timur dan barat laut lokasi gerakan tanah dan sesar dengan arah barat laut-tenggara disebelah utara lokasi gerakan tanah dengan jarak sekitar lebih 1 kilometer. Tanah pelapukan tersebut disusun oleh batupasir lempungan berwarna coklat terang. Batupasir berbutir sangat halus sampai kasar dan terdapat tuf yang lapuk dan telah melunak.ketebalan tanah pelapukan bervariasi antara 1 meter hingga lebih dari 3 meter.



Karakter tanah penyusun mudah terbentuk retakan pada saat musim kemarau,sehingga tingkat peresepan air tinggi ketika terjadi hujan melalui retakan-retakan tersebut.Stratigrafi daerah penyelidikan dikompilasikan dari beberapa



peta



geologi



yang



samalanga,berskala 1:250.000.



sudah



ada



yaitu



peta



geologi



Lembar



MINERALISASI LOKASI PENYELIDIKAN



Pengamatan Alterasi dilakukan pada batupasir berbutir. Pada batuan pasir berbutir tersebut mengalami mineralisasi lemah sehingga terjadi pecahan berbentuk pasir alami. Pada kondisi ini mineralisasi kandungan silica (SiO2) dapat mencapai



>64%.



Sehingga



cukup



baik



apabila



digunakan



untuk



industry/pekerjaan konstruksi.



Pada lokasi eksplorasi sedikit sekali bahkan tidak dijumpai lapisan batuan penutup. Di sepanjang Sungai Kreung Peusangan pada lokasi penyelidikan merupakan hamparan batuan berpasir alami.



Sedangkan untuk pola aliran di lokasi penyelidikan,dapat diketahui berdasarkan data lapangan di dekat lokasi daerah penyelidikan yaitu merupakan sungai utama yaitu Sungai Kreung Peusangan dengan pola dentritik.



3.3.Keadaan Endapan Sirtu Endapan batuan (sirtu) di lokasi IUP terjadi karena akumulasi pasir dan batuan yang terendapkan di daerah-daerah relative rendah atau lembah. Sirtu yang terdapat di beberapa wilayah Aceh umumnya berasal dari pasir dan batuan gunung api.



Sirtu pada lokasi IUP Usaha Perseorangan a.n. Sdr. Syahrul Azmi merupakan bahan yang belum terpadukan dan tersebar di daerah aliran Sungai Kreung Peusangan . Sirtu dilokasi tersebut berasal dari dua bagian yang berukuran besar merupakan material dari batuan beku, metamorf dan sedimen. Sedangkan berukuran halus terdiri pasir dan lempung. Seluruh material tersebut tererosi dari batuan induknya bercampur menjadi satu dengan material halus. Kuatnya proses ubahan atau pelapukan batuan dan jauhnya transportasi sehingga material batuan berbentuk elip atau bulat dengan ukuran mulai kerikil sampai bongkah.



Kenampakan sirtu pada lokasi IUP adalah tidak padu antara material batuan dengan halusnya. Bila endapan alluvium ini sudah terbentuk dengan ketebalan dan penyebaran yang sangat luas, bersamaan dengan berjalannya waktu dan proses



geologi yang bekerja sehingga kenampakan batuan ini sudah berada pada daerah ketinggian atau bukit.



Berdasarkan data eksplorasi dengan metode sumur uji (test pit), penyebaran sirtu pada lokasi IUP Usaha Perseorangan a.n. Sdr. Syahrul Azmi dapat disimpulkan memiliki model penyebaran endapat sirtu berbentuk volume balok atau terhampar panjang mengikuti aliran sungai dengan ketebalan berbeda-beda.



Hasil eksplorasi didapat total Sumberdaya/Cadangan Sirtu di Lokasi IUP Usaha Perseorangan a.n. Sdr.Syahrul Azmi adalah sebesar 130.022,88 ton. Adanya factor losses



dalam kegiatan penambangan nantinya sebesar



cadangan yang mineable atau layak ditambang adalah : Cadangan Layak Tambang (mineable)=



=cadangan sirtu hasil eksplorasi- factor yang berpengaruh sebesar 5% = 130.022,88 ton



-



(130.022,88 ton x 5%



= 130.022,88 ton



-



6501,144 ton



= 123.521,74 ton



5%, makan



BAB IV PENAMBANGAN DAN PENGOLAHAN



4.1. Perencanaan Penambangan A. Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Penambangan  Kondisi Geologi Hasil



Eksplorasi



diketahui



bahwa



hamper



seluruh



daerah



penyelidikan/eksplorasi Usaha Perseorangan a.n. Sdr Syahrul Azmi dan daerah sekitarnya merupakan perairan sungai merupakan satuan geomorfologi dataran, mencakup areal 85% dari luas wilayah penyelidikan, berada pada ketinggian 70-90 mdpl, kemiringan penambangan nantinya.  Kondisi Hidrologi Kondisi Hidrologi hasil eksplorasi diketahui bahwa , pada lokasi IUP terdapat pola aliran air sungai, berpola dendritik yaitu pada sungai utama Sungai Kreung Peusangan , berdasarkan pengamatan langsung dan pendataaan analisa peta yang dilakukan .



Sungai Kreung Peusangan yang mengalir sepanjang tahun ini, memiliki endapan rombakan batuan jenis dan aneka ukuran dan memiliki sumber daya bahan galian berlimpah terutama membawa alira sirtu. Seluruh material tersebut tererosi dari batuan induknya bercampur menjadi satu dengan material halus. Kuatnya proses ubahan batuan dan jauhnya transportasi sehingga material batuan berbentu elip atau bulat dengan ukuran mulai kerikil sampai bongkah.



4.2.Sistem/Metode Penambangan Bahan galian pasir dan batu ini keterpadatannya tampak dipermukaan. Oleh karena itu system penambangan yang dilakukan adalah system tambang terbuka dngan menggunakan peralatan mekanis. Usaha Perseorangan a.n. Sdr Syahrul Azmi merencakanan melakukan pemisahan antara batu dan pasir tersebut, karena menyesuaikan permintaan dari konsumen tersebut.



Sistem penambangan terbuka yang akan dilakukan meliputi penggalian, pemberaian pemuatan dan pengangkutan bahan galian. Sedangkan tahapan penambangannya yaitu: -



Melakukan land clearing semak belukar atau top soil (tipis) yang dilokasi IUP tempat potensi sirtu yang akan ditambang,



-



Selanjutnya



mengambil



atau



memisahkan



batuan



sirtu



dari



tanah



penutup,biasanya menggukan alat berat seperti backhoe. -



Setelah itu melakukan penggalian material sirtu yang akan dimuat dan diangkut ke dump truk untuk dibawa dan selanjutnya produk sirtu dijual kepada customer. Beberapa tahapan kegiatan penambangan secara garis besar adalah : 1. Pembabatan (land clearing) dan pengupasan tanah penutup (stripping) 2. Penggalian bahan galian (mining) 3. Pemuatan (loading) dan pengangkutan (hauling) 4. Penjualan (Selling)



4.3.Rencana Produksi Sirtu Berdasarkan data perhitungan cadangan yang layak di tambang (mineable) yang telah dijelasikan sebelumnya, cadangan mineable sirtu usaha Perseorangan a.n. Sdr Syahrul Azmi adalah sebesar 123.521,74 Ton. Dari jumlah cadangan tersebut makan rencana produksi yang akan dilakukan Usaha Perseorangan a.n. Sdr. Syahrul Azmi adalah sebagai berikut: -



Rencana Produksi Per Hari : 200 ton/hari



-



Hari efektif Kerja Per Bulan :20 hari



-



Rencana Produksi Per Bulan : 200 ton/hari x 20 hari : 4.000 ton/bulan



-



Rencana Produksi Per Tahun : 4.000 ton/bulan x 12 bulan : 48.000 ton



4.4.Rencana umur Tambang Sirtu Selanjutnya dengan target produksi sirtu Usaha Perseorangan a.n.Sdr. Syahrul Azmi minimum sebesar 48.000 ton/tahun, dan dengan cadangan mineable



sebesar 123.521,74 Ton, maka lama produksi / umur tambang sirtu Usaha Perseorangan a.n Sdr. Syahrul Azmi adalah : -



Umur Tambang Sirtu = Cadangan Mineable / Jumlah Produksi per tahun = 123.521,74 ton /48.000 ton per tahun =2,57 tahun =2, tahun 7 bulan



4.5.Pengangkutan Sirtu Penambangan / produksi sirtu per hari yang direncanakan sebesar 200 ton, unit alat pengangkutanyang di butuhkan adalah sebagai berikut: -



Rencana Produksi Per hari



: 200 ton /hari



-



Kapasitan Dump truck



:7ton



-



Rencana siklus / rate pengangkutan : 2kali / hari /truck



-



Maka unit alat angkut dibutuhka



:200 ton per hari / 7 ton /2 rate : 15 dump truck



BAB V PEMASARAN DAN KELAYAKAN EKONOMI



5.1.Pemasaran Sirtu Salah satu aspek dari pemasaran sirtu adalah supply & demand dimana factor demand



untuk sirtu pada masa mendatang akan semakin tinggi sehubungan



dengan semakin meningkatnya kegiatan pembangunan (infrastruktur dan konstruksi) di berbagai daerah. Dengan berkembangnya berbagai pembangunan tersebut baik local di sekitar kawasan Gampong Simpang Jaya Kec. Juli Kab. Bireuen, maka kebutuhan akan sirtu juga semakin meningkat dari tahun ke tahun.



Pemasaran sirtu Usaha Perseorangan a.n. Sdr.Syahrul Azmi direncakan sebanyak produksi yang dilakukan per hari yaitu 200 ton per hari. Pemasaran hasil produk penambangan sirtu Usaha Perseorangan a.n. Sdr Syahrul Azmi sesuai kepada permintaan customer.



Berikut perhitungan pemasaran sirtu Usaha Perseorangan a.n. Sdr. Syahrul Azmi direncakan sebanyak produksi yang dilakukan per hari yaitu 200 ton per hari. Pemasaran hasil produk penambangan sirtu Usaha Perseorangan a.n. Sdr Syahrul Azmi sesuai kepada permintaan customer.



Berikut perhitungan pemasaran sirtu Usaha Perseorangan a.n.Sdr.Syahrul Azmi : -



Rencana Produksi Per Hari



:200 ton/hari



-



Rencana siklus/rate pengangkutan



:2 kali / hari dan kapasitan DT 7 ton



-



Maka banyaknya pengangkutan



: 30 DT



-



Harga pasar sirtu(kondisi januari 2017



-



Rencana periode pemasaran



-



Maka pemasaran/penjualan Sirtu Perseorangan a.n.Sdr.Syahrul Azmi ”



: Rp.120.000/truck



:Selama hari kerja (hari/bulan)



=



Banyaknya pengangkutan material x harga pasar sirtu x hari kerja



=



30 DT Rp 120.000 x 20 hari/bulan



=



72.000.000(tujuh puluh dua juta rupiah/bulan)



5.2.Kelayakan Ekonomi Untuk mengetahui kelayakan ekonomi rencana penambangan sirtu Usaha Perseorangan a.n.Sdr.Syahrul Azmi di Gampong Simpang Jaya Kec. Juli Kab. Bireuen, selain dilakukan kajian aspek teknis seperti telah dijelaskan di atas, juga dilakukan kajian aspek keekonomian.kajian kebutuhan investasi penambangan sirtu Usaha Perseorangan a.n. Sdr.Syahrul Azmi dan sekaligus untuk mengetahui kebijakan investasi dan strategi manajemen mana yang tepat harus diambil oleh perusahaan dalam pengembangan tambang sirtu nanti.



Analisis kelayakan ekonomi penambangan sirtu dilakukan dengan mencoba melihat beberapa criteria kelayakan yang umum dilakukan yaitu: -



Biaya produksi Pertambangan



-



Biaya pajak sirtu



-



Target pemasaran setiap hari atau bulannya dan



-



Target Keuntungan yang diperoleh



Berikut analisa keekonomian penambangan sirtu Usaha Perseorangan a.n. Sdr. Syahrul Azmi secara garis besar seperti terlihat di bawah ini : -



-



Biaya produksi penambangan: 



Peralatan( Sewa)



:Rp.1.040.000/hari







Operator (Sewa)



:Rp.200.000/hari







Kosumsi BBM Alat berat



:Rp.1.030.000 / hari(1 excavator)



=



Rp.2.270.000 x 20 hari kerja / bulan



=



Rp.45.400.000 / bulan







Tarif pajak sirtu ( Qanun No.04/2013) : 25%







Sehingga tarif pajak sirtu yang dikeluarkan adalah =



Tarif pajak (25%) x penjualan perbulan (Rp.72.000.000)



=



Rp.18.000.000 / Bulan



Besar Biaya produksi penambangan sirtu Usaha perseorangan a.n.Sdr.Syahrul Azmi perbulan: =



Biaya produksi / bulan + Biaya pajak sirtu per bulan



=



Rp.45.400.000 / Bulan + Rp.18.000.000 / bulan



=



Rp.63.4000.000



-



Besar administrasi, non teknis , dan lainnya (tak terduga) : 5% Dari penjualan bruto perusahaan.



-



Maka keuntungan bersih yang diperoleh Usaha Perseorangan a.n. Sdr. Syahrul Azmi adalah : =(Penjualan sirtu per bulan – Biaya produksi sirtu per bulan) =Rp.72.000.000 – Rp.63.400.000 =Rp.8.600.000 – (5 %x Rp. 8.600.000) =Rp.8.170.000 / bulan =Rp.8.170.000/ bulan



5.3.Waktu pengembalian Modal (PBP) Dengan diketahuinya keuntungan bersih Usaha Perseorangan a.n. Sdr Syahrul Azmi sebesar Rp.8.170.000/ Bulan, maka dapat dihitung waktu pengembalian modal rencana penambangan sirtu Usaha Perseorangan a.n.Sdr. Syahrul Azmi sebagai berikut: -



Waktu pengembalian Modal (Pay back Periode) :



-



Rp.63.400.000/ Rp.8.170.000



-



7,76 bulan ~ 8 bulan



BAB VI KESIMPULAN 1. Secara administrative wilayah IUP Usaha Perseorangan a.n. Sdr. Syahrul Azmi berada di Gampong Simpang Jaya Kec. Juli Kab. Bireuen dengan luas area 9500 m2 . 2. Jumlah cadangan sirtu yang layak tambang dilokasi IUP Usaha Perseornagan a.n.Sdr. Syahrul Azmi adalah sebesar 123.521,74 TON. 3. Sistem penambangan sirtu yang dilakukan adalah system tambang terbuka dengan menggunakan peralatan mekanis. 4. Target produksi sirtu Usaha Perseorangan a.n.Sdr.Syahrul Azmi per tahunnya sebesar 48.000 ton /tahun dengan umur tambang diperkirakan mencapai 2 tahun 7 bulan. 5. Dengan keuntungan bersih diperkirakan sebesar Rp.8.170.000 / bulan maka waktu pengembalian Modal ( Pay back periode) adalah pada tahun pertama di Bulan ke8 kegiatan produksi dilakukan.