Laporan Tahunan Ispa Diare [PDF]

  • Author / Uploaded
  • LISNA
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha esa,karena berkat rahmat dan karunia-Nya,pada akhirnya laporan tahunan P2P ( penanggulangan pemberantasan penyakit) Puskesmas Balongsari tahun 2018 selesai disusun. Penyusunan laporan tahunan P2P Puskesmas Balongsari berpedoman pada laporan bulanan dan hasil penjaringan serta kunjungan pasien yang datang berobat ke balai pengobatan (BP) dan kesehatan ibu dan anak (KIA) Demi kesempurnaan laporan tahunan P2P Puskesmas Balongsari tahun 2018, kami mengharapkan tanggapan, saran, maupun kritik yang membangun dari semua pihak.Kami akan berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan laporan tahunan P2P yang tepat waktu dan akurat



Karawang, Januari 2018 Koordinator P2P ISPA DIARE



Yarlisna Yanti,Amd.Kep



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL............................................................................................... i KATA PENGANTAR........................................................................................... iii DAFTAR ISI.......................................................................................................... iv



BAB I



PENDAHULUAN.................................................................................. 1 A. Latar Belakang...................................................................................... B. Maksud................................................................................................. C. Tujuan...................................................................................................



BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PUSKESMAS BALONGSARI BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN ISPA DIARE



BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Puskesmas merupakan ujung tombak penyelenggaraan UKM maupun UKP distrata pertama pelayanan kesehatan yang meliputi upaya kesehatan wajib (Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, KIA/KB, P2M, Gizi dan Pengobatan). Tetapi dapat juga sebagai upaya kesehatan pengembangan yang wajib dilakukan pada daerah tertentu.



Kinerja Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar yang paling dekat dengan masyarakat sangat menentukan kinerja Kabupaten/Kota untuk mewujudkan masyarakat sehat diwilayahnya.



Sampai dengan saat ini masyarakat belum dapat memanfaatkan pelayanan puskesmas dan puskesmas pembantu (pustu) meskipun ada di setiap kecamatan. Keadaan ini semakin dipersulit dengan masih terbatasnya jumlah sumber daya manusia baik dari aspek kuantitas maupun kualitasnya.



Di dalam program P2P mencakup beberapa program seperti : imunisasi, diare, ispa, DBD, malaria, rabies, Tb paru, campak dan surveilans



Saat ini Kesehatan di Indonesia dihadapkan dengan era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sangat membutuhkan pelayanan yang profesional dan diupayakan untuk meningkatkan upaya preventif dan promotif, untuk itu perlu dilakukan peningkatan kemampuan perawat dalam program PERKESMAS yang sangat terintegrasi dengan masyarakat langsung dan puskesmas sebagai pemberi pelayanan kesehatan (PPK 1) yang merupakan ujung tombak dari kesehatan dimasyarakat.



1.2 Maksud Laporan hasil kegiatan Program P2P Puskesmas Balongsari dari bulan Januari sampai dengan Desember 2018 ini dimaksudkan untuk melaporkan semua kagiatan yang sudah dilaksanakan maupun belum terlaksana dengan harapan untuk dapat meningkatkan dan memantapkan pelaksanaan kegiatan peningkatan pelayanan kepada masyarakat melalui program P2P Puskesmas Balongsari.



1.3 Tujuan program untuk tahun selanjutnya dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Laporan tahunan program P2P Puskesmas Balongsari dari bulan Januari s/d desember 2018 ini bertujuan untuk melaporkan kegiatan P2P ISPA DIARE Puskesmas Balongsari secara keseluruhan, sehingga dapat diketahui keberhasilan dan hambatan program P2P Puskesmas Balongsari dan ditemukan pemecahan masalahnya serta dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan 1.3.1 Tujuan Umum Melaporkan hasil kegiatan Progaram P2P ISPA DIARE Puskesmas Balongsari dari bulan Januari s/d Desember 2018. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Meningkatkan pelayanan dan pencapaian program P2P ispa diare 2. Melaporkan semua kegiatan-kegiatan program P2P ispa diare secara keseluruhan



BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PUSKESMAS 1) Kondisi Wilayah a) Geografis Luas Wilayah Kerja Puskesmas Balongsari adalah : ± 18,174 Km²,dengan kondisi fisik dataran rendah, didominasi oleh sebagian besar pesawahan. Adapun batas – batas wilayah kerja Puskesmas Balongsari :  Sebelah Utara



: berbatasan dengan kecamatan Kutawaluya



 Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Karawang Timur  Sebelah Barat



:berbatasan dengan Desa Mekarjati,kec KarawangBarat



 SebelahTimur



: berbatasan dengan desa Pasirkaliki



Peta 1 Wilayah Kerja Puskesmas Balongsari



Wilayah kerja Puskesmas Balongsari mencakup 5 (lima) Desa yaitu :  Desa Balongsari  Desa Pasirawi  Desa Mekarjaya  Desa Purwamekar  Desa Sekarwangi



b) Data Demografi Jumlah Penduduk Wilayah Puskesmas Balongsari awal tahun 2017yaitu:  Jumlah penduduk



:19.954 jiwa



 Jumlah KK



: 7.556 KK



 Laki – laki



:10.131jiwa



 Perempuan



: 9.823 jiwa



Dengan tingkat kepadatan lebihkurang 879 /km2 .Bila dilihat tingkat kepadatan penduduk per desa,yang terpadat adalah Desa Pasirawi dengan jumlah penduduk 6.195 jiwa,paling sedikit Desa Sekarwangi 2.489 jiwa. Dalam upaya memperluas jangkauan pelayanan kepada masyarakat, Puskesmas Balongsari dibantu sub-sub pelayanan yang tersebar antara lain 1 poskesdes ( Sekarwangi ), 2 polindes ( Pasirawi dan Mekarjaya ), 1 pustu yang terletak di desa Purwamekar dan 35 posyandu.



BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN 3.1



PROGRAM DIARE



3.1.1 Pengertian



Diare (bahasa Inggris: diarrhea) adalah sebuah penyakit di saat tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam.



Diare ditandai dengan encernya tinja yang dikeluarkan atau buang air besar (BAB) dengan frekuensi yang lebih sering dibandingkan dengan biasanya. Pada umumnya, diare terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.



1. Gejala



Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus disertai dengan rasa mulas yang berkepanjangan, dehidrasi, mual dan muntah. Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung, dan perut sering berbunyi



2. faktor penyebab diare secara umum



Penyebab diare pada orang dewasa dan anak-anak umumnya adalah infeksi usus. Infeksi usus sendiri terjadi karena mengonsumsi makanan atau minuman yang kotor dan terkontaminasi. Mikroorganisme yang sering menyebabkan infeksi usus adalah bakteri, parasit, dan virus seperti norovirus dan rotavirus.



Diare juga bisa timbul akibat faktor-faktor berikut ini: 



Efek samping obat-obatan tertentu







Gelisah







Konsumsi alkohol dan kopi yang berlebihan



3. Prinsip tatalaksana penderita diare -



Mencegah terjadinya dehidrasi



-



Mangobati dehidrasi



-



Pemberian ASI / makanan



-



Mengobati masalah lain



-



Pemberian nasehat



4. Cara untuk mencegah diare Diare bukan saja berdampak pada si penderita, tapi juga berpotensi menyebar, terutama kepada anggota keluarganya. Oleh sebab itu diare sebaiknya dicegah mulai dari aspek kontak pertama hingga penyebarannya.



Berikut adalah langkah-langkah pencegahan terkena diare akibat kontaminasi: 



Mencuci tangan sebelum makan







Menjauhi makanan yang kebersihannya diragukan dan tidak minum air keran







Memisahkan makanan yang mentah dari yang matang







Makan makanan yang dimasak dari bahan-bahan yang segar







Menyimpan makanan di kulkas dan tidak membiarkan makanan tertinggal di bawah paparan sinar matahari atau suhu ruangan



3.1.2 MAKSUD DAN TUJUAN Adapun maksud dan tujuan di tetapkannya pedoman pemberantasan penyakit Diare adalah memberi arah bagi petugas kesehatan dalam melaksanakan pemberantasan penyakit diare 3.1.3 SUMBER DANA Sumber dana program diare tidak ada, karena setiap ada kasus diare di alihkan ke suveilens untuk penemuan setiap kasus diare dan di lakukan kunjungan rumah. 3.1.4 KEGIATAN -



Penemuan kasus/ penderita di ruangan BP dan KIA



-



Penyuluhan di posyandu tentang diare



-



Kunjungan rumah penderita diare yang bergabung dengan surveilens



3.1.5 TARGET DIARE Jumlah penduduk = 20.582 orang Jumlah balita = 2.058 orang Rumus : target penemuan diare ( semua umur ) Sasaran = 270/ 1000 x jumlah penduduk = 270/ 1000 x 20582 = 5.557 Target = 10% x Sasaran = 10% x 5.557 = 556 orang / tahun = 46 orang /bulan Rumus : target penemuan diare ( balita ) Sasaran = 0.843 x 10 % x Jumlah penduduk = 0.843 x 10% x 20.582 = 1.735 Target = 20% x Sasaran = 20 % x 1.735 = 347 orang / tahun = 29 orang / bulan



3.2. PROGRAM ISPA 3.2.1 Pengertian



Infeksi saluran pernapasan akut atau sering disebut sebagai ISPA adalah terjadinya infeksi yang parah pada bagian sinus, tenggorokan, saluran udara, atau paru-paru. Infeksi yang terjadi lebih sering disebabkan oleh virus meski bakteri juga bisa menyebabkan kondisi ini.



Kondisi ini menyebabkan fungsi pernapasan menjadi terganggu. Jika tidak segera ditangani, ISPA dapat menyebar ke seluruh sistem pernapasan tubuh. Tubuh tidak bisa mendapatkan cukup oksigen karena infeksi yang terjadi dan kondisi ini bisa berakibat fatal, bahkan mungkin mematikan. ISPA terbagi dua yaitu : pneuminia dan batuk bukan pneumonia ( 0 – 4 tahun )



1. Gejala yang muncul akibat ISPA



ISPA akan menimbulkan gejala yang terutama terjadi pada hidung dan paru-paru. Beberapa gejalanya antara lain: 



Hidung tersumbat atau berair.







Para-paru terasa terhambat.







Batuk-batuk dan tenggorokan terasa sakit.







Kerap merasa kelelahan.







Tubuh merasa sakit.



Apabila ISPA bertambah parah, gejala yang lebih serius akan muncul, seperti: 



Kesulitan bernapas.







Demam tinggi dan menggigil.







Tingkat oksigen dalam darah rendah.







Kesadaran yang menurun dan bahkan pingsan.



2. Penyebab ISPA



-



Adenovirus. Gangguan pernapasan seperti pilek, bronkitis, dan pneumonia bisa disebabkan oleh virus ini yang memiliki lebih dari 50 jenis.



-



Rhinovirus. Ini adalah jenis virus yang menyebabkan pilek. Tapi pada anak kecil dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah, pilek biasa bisa berubah menjadi ISPA pada tahap yang serius.



-



Pneumokokus. Ini adalah jenis bakteri yang menyebabkan meningitis. Tapi bakteri ini bisa memicu gangguan pernapasan lain, seperti halnya pneumonia.



3. Pencegahan ISPA -



Mencuci tangan secara teratur terutama setelah beraktivitas di tempat umum.



-



Hindari menyentuh bagian wajah, terutama mulut, hidung, dan mata, agar Anda terlindung dari penyebaran virus dan bakteri.



-



Perbanyak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin terutama vitamin C. Vitamin sangat membantu dalam meningkatkan dan menjaga sistem kekebalan tubuh Anda.



-



Hindari merokok.



-



Ketika Anda bersin, pastikan menutupnya dengan tisu atau tangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit ya



2.2.2 MAKSUD DAN TUJUAN Adapun maksud dan tujuan di tetapkannya pedoman pemberantasan penyakit ISPA adalah memberi arah bagi petugas kesehatan dalam melaksanakan pemberantasan penyakit ISPA 2.2.3 SUMBER DANA Sumber dana program ISPA tidak ada, karena setiap ada kasus ISPA di alihkan ke suveilens untuk penemuan setiap kasus ISPA dan di lakukan kunjungan rumah.



2.2.4 KEGIATAN -



Penemuan kasus di ruangan BP dan KIA



-



Penyuluhan diposyandu



-



Kunjungan rumah pada kasus yang di temui



2.2.5 TARGET Pneumonia = 4.62% x jumlah balita = 4.62% x 1.744 = 81 orang/tahun = 6 orang/ bulan Ket : Jumlah balita = 1.744 orang



3.3 PENCAPAIAN PROGRAM DIARE 30



28 26 25



25



20



18



17



16



15 13



15



0-11 bulan



10



1-4 tahun



10 5 5



2



55



3 1



2



1



6



55 1



2



4



> 5 tahun



1



0



Figure 1



Penemuan kasus diare yang terlaporkan sebanyak 402 orang dari target 471 orang ( 85 % ) .ini memperlihatkan masih tingginya kasus diare di wilayah kerja Puskesmas Balongsari selama tahun 2018.



%



60.00 40.00 20.00 0.00



Cakupan



Target



Pencapaian program ispa



81.88



90.60



76.88



80.00



73.72



100.00



78.28



120.00



99.75



Pencapaian pneumonia dan batuk bukan pneumonia