7 0 1 MB
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan pada dasarnya bertujuan
untuk
bisa
meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat yang optimal sesuai dengan siklus kehidupan manusia sejak mulai konsepsi sampai dengan usia lanjut. Pembangunan kesehatan pada dasarnya juga menyangkut kehidupan fisik, mental, maupun sosial budaya dan ekonomi yang dalam perkembangannya telah terjadi perubahan orientasi, baik tata nilai maupun pemikiran terutama mengenai upaya pemecahan masalah kesehatan. Saat
ini
masalah
kesehatan
ibu
dan
anak
masih
merupakan masalah krusial di Indonesia karena masalah tersebut merupakan salah satu indikator kesejahteraan suatu bangsa. Walaupun pemerintah sudah mengadakan berbagai upaya perbaikan namun belum mengalami kemajuan yang signifikan. Masalah kematian ibu (AKI) dan kematian bayi (AKB) menjadi masalah utama di Indonesia,
dengan berbagai faktor
yang bisa mempengaruhinya, seperti akses (georafis, kapasitas, mutu layanan dan ketersebaran fasilitas kesehatan, serta system pembiayaan), SDM (kualifikasi, kompetensi, penyebaran, dan availabilitas), dan penduduk, serta kebijakan pemerintah. Sesuai dengan kondisi tersebut telah banyak kegiatan yang dilaksanakan baik di tingkat propinsi, kabupaten, kecamatan sampai dengan jejaring fasilitas kesehatan di tingkat desa. Kegiatan yang dilaksanakan pada dasarnya ditujukan supaya pelayanan kerkualitas
yang dan
diberikan
kepada
memberikan
masyarakat
dampak
yang
bisa baik
lebih dalam
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Secara umum derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh
lingkungan
sebesar
45%,
perilaku
35%,
pelayanan
1
kesehatan
15%,
memberikan
dan
faktor
kontribusi
yang
keturunan cukup
5%.
besar
Lingkungan
dalam
derajat
kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan hanya 15% sehingga
kegiatan
yang
dilaksanakan
dalam
rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat perlu adanya kerjasama baik secara lintas program maupun lintas sektor. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu dari 5 Program pokok Puskesmas yang diharapkan bisa memberikan kontribusi yang baik dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi . Tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi merupakan masalah yang besar, sehingga pelayanan kesehatan ibu dan anak menjadi prioritas utama dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator derajat kesehatan di suatu wilayah, tingginya AKI dan AKB di wilayah tertentu menggambarkan bahwa derajat kesehatan
masyarakatnya
masih
perlu
ditingkatkan.
Di
Kabupaten Sukabumi berdasarkan data dari Dinas kesehatan Kabupaten Sukabumi pada tahun 2020, jumlah kematian ibu 40 kasus dan jumlah kematian neonatus 155 kasus, kematian bayi 223 kasus, balita 31 kasus, lahir mati 64. Di Puskesmas Sagaranten berdasarkan data dari laporan KIA pada tahun 2020 jumlah kematian ibu 2 kasus , dan kematian neonatus 1 kasus, dan IUFD 7 kasus. Masih adanya kejadian kematian bayi di Puskesmas Sagaranten memberikan gambaran bahwa kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak masih perlu ditingkatkan. Sehingga perlu peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat, disamping itu kesadaran masyarakat bahwa kesehatan
merupakan
investasi
bagi
peningkatan
kualitas
sumber daya manusia juga masih perlu dipromosikan melalui sosialisasi dan advokasi kepada para pengambil kebijakan. Di Puskesmas Sagaranten telah dilaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak yang disesuaikan dengan sumber daya kesehatan yang ada di
2
Puskesmas tetapi hasilnya belum maksimal hal ini disebabkan karena berbagai kendala seperti geografis, sosiologis dan budaya, kesehatan bagi sebagian penduduk mengalami keterbatasan kemampuannya baik dari pengetahuan maupun pendapatannya yang masih rendah serta akses terhadap pelayanan kesehatan yang masih sulit. Kualitas dari sumberdaya kesehatan yang ada juga masih rendah sehingga masih perlu ditingkatkan. Kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak yang dilaksanakan dalam
upaya
untuk
meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat, di Puskesmas Sagaranten dilakukan suatu evaluasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2020, hal ini digunakan sebagai bahan untuk membuat suatu perencanaan kegiatan pada tahun 2022, sehingga kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan bisa benar-benar memberikan daya ungkit bagi peningkatan wilayah
derajat
Puskesmas
kesehatan Sagaranten.
masyarakat
khususnya
Berdasarkan
hal
di
tersebut
dibuatlah laporan tahunan KIA ini dan diharapkan
bisa
memberikan gambaran Kesehatan Ibu dan Anak di Wilayah Puskesmas Sagaranten pada tahun 2020 serta bisa dijadikan masukan untuk perencanaan kegiatan
di wilayah Puskesmas
Sagaranten pada tahun 2022.
B.
TUJUAN 1
Tujuan Umum Untuk
memberikan
gambaran
secara
umum
tentang
Kesehatan Ibu dan Anak di Wilayah Puskesmas Sagaranten Kecamatan Sagaranten Kabupaten Sukabumi pada tahun 2020. 2
Tujuan Khusus a. Mengetahui gambaran geografi dan demografi wilayah Puskesmas Sagaranten.
3
b. Mengetahui
gambaran
secara
umum
sumber
daya
kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas Sagaranten. c. Mengetahui kegiatan yang telah dilaksanakan dan hasil kegiatan KIA di Puskesmas Sagaranten. d. Mengetahui hasil analisis masalah KIA di Puskesmas Sagaranten dan perencanaan kegiatan KIA yang akan dilaksanakan pada tahun 2022.
4
BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KEC. PURABAYA
U
Desa Puncak Manggis
Desa Cibaregbeg Desa Hegar Nanah KEC. PABUARAN
KECAMATAN SAGARANTEN Desa Datarnangka
Desa Sagaranten
Desa Margaluyu DesaCibitung KEC.CURUG KEMBAR
Desa Curug Luhur Desa Pasanggrahan
Desa Gunung Bentang
Desa Mekarsari DesaSinar Bentang
KEC. CIDADAP KEC. CIDOLOG
KETERANGAN : : KANTOR KECAMATAN SAGARANTEN : KANTOR DESA : UPTD PUSKESMAS SAGARANTEN : BATAS KECAMATAN : BATAS DESA Puskesmas Sagaranten mempunyai 12 desa binaan dengan batas wilayah
A.
Sebelah Utara
: Kecamatan Purabaya
Sebelah Selatan
: Kecamatan Cidolog
Sebelah Timur
: Kecamatan Curug Kembar
Sebelah Barat
: Kecamatan Pabuaran
sebagai berikut
:
GEOGRAFI TABEL 2.1 GEOGRAFIS WILAYAH PUSKESMAS SAGARANTEN
No
Desa
Luas Wilayah (Ha)
Jumlah Dusun
Jumlah RW
Jumlah RT
Jarak Tempuh Dari desa ke Puskesmas (KM)
1 2 3 4 5 6
Sagaranten Pasanggrahan Cibitung Margaluyu Gunung Bentang Sinar Bentang
1.0875,5 1.100,8 404,4 571,5 419 485,6
6 3 4 4 3
8 6 6 8 3
25 21 23 26 19
0,5 0,6 5 7 7
3
3
18
14
7 8
Curug Luhur Mekarsari
10.115,17 10.115,17
2
4
16
7
4
4
25
14
9 10 11 12
Hegar Manah Datar Nangka Cibaregbeg Puncak Manggis
933,01 1.284,4 1.150,47 2.759,05
3 3 5
6 3 6
24 14 27
5 11 8
4
8
26
19
44
65
264
Jumlah
11.010,18
Waktu Tempuh (dari desa ke Puskesmas)
3 Menit 4 Menit 25 Menit 35 Menit 35 Menit 1 Jam 10 Menit 1 Jam 1 Jam 10 Menit 25 Menit 55 Menit 40 Menit 1 Jam 35 Menit
5
B.
DEMOGRAFI TABEL 2.2 KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
DESA Sagaranten Pasangrahan Cibitung Margaluyu Gunung Bentang Sinar Bentang Curug Luhur Mekarsari Hegar Manah Datar Nangka Cibaregbeg Puncak Manggis JUMLAH
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI PEREMPUAN 2.403 2.481 2.373 2.431 2.119 2.110 1.788 1.843 1.356 1.399 1.236 1.193 1.961 1.794 1.793 1.756 3.098 3.108 1.980 1.874 3.072 3.086 2.694 2.499 25.873
25.574
JUMLAH PENDUDUK 4.884 4.804 4.229 3.631 2.755 2.429 3.755 3.549 6.206 3.854 6.158 5.193
JUMLAH RT 1659 1264 2094 1487 1206 1722 1744 1034 993 1521 1309 1290
JUMLAH KK 1.752 1.931 1.871 1.352 1.095 993 1.434 1.638 2.160 1.495 2.172 2.026
51.447
17.323
19.919
TABEL 2.3 JUMLAH PENDUDUK KELOMPOK RENTAN
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Desa Sagaranten Pasanggrahan Margaluyu Cibitung Gunung Bentang Sinar Bentang Curug Luhur Mekarsari Hegar Manah Datar Nangka Cibaregbeg Puncak Manggis Jumlah
Jumlah Penduduk Kelompok Rentan 127 134 122 112 93 101 108 180 119 92 141 111 1.440
Keterangan: Penduduk rentan yang dimaksud Bumil dengan 4 T, Penduduk dengan penyakit kronik, dan kondisi sosial ekonomi termasuk keluarga pra sejahtera.
6
TABEL 2.4 JUMLAH PENDUDUK MENURUT MATA PENCAHARIAN NO
Mata Pencaharian
Jumlah
Presentase
992
1,92
89
0,17
31.069
60,44
1
PNS
2
TNI/POLRI
3
Petani
4
Pedagang
3.098
6,0
5
Buruh
5.420
10,53
6
Pelajar
4.294
8,34
7
Mahasiswa
714
1,38
8
Belum Bekerja
4.274
7,66
9
Lain-Lain
1.497
2,9
Jumlah
51.447
Interpretasi Data: Dari data tentang mata pencaharian penduduk sebagian besar petani sebanyak 31.069 orang atau sekitar 60,44% dari jumlah penduduk Kecamatan Sagaranten secara keseluruhan, karena dari segi geografis kecamatan sagaranten sebagian besar terdiri dari lahan pertanian. TABEL 2.5 JUMLAH PENDUDUK MENURUT PENDIDIKAN NO
Pendidikan
Jumlah
Presentase
38852
75,51
1
Tamat SD
2
Tamat SLTP
3980
7,73
3
Tamat SLTA
2964
5,7
4
Tamat Perguruan Tinggi
808
1,57
5
Belum Sekolah
4843
9,4
Jumlah
51.447
Interpretasi Data:
7
Dari data tentang latarbelakang pendidikan sebagian besar penduduk
yang
ada
di
wilayah
kecamatan
sagaranten
berpendidikan SD yaitu sebanyak 38.852 ribu jiwa atau 75,51 % dari
keseluruhan
jumlah
penduduk
yang
ada
di
wilayah
kecamatan sagaranten.
C.
SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN KESEHATAN TABEL 2.6 SARANA PELAYANAN KESEHATAN
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Desa Desa Sagaranten Desa Pasanggrahan Desa Cibitung Desa Margaluyu Desa Sinar Bentang Desa Gunung Bentang Desa Curug Luhur Desa Mekarsari Desa Hegar Manah Desa Datar Nangka Desa Cibaregbeg Desa Puncak Manggis Jumlah
Jumlah Jumlah Puskesmas Puskesmas Pembantu
Jumlah Poskesdes
Jumlah Posyandu
1
-
-
10
-
-
-
9
-
-
-
5 5
-
-
1
6
-
-
1
5
-
-
1
6
-
-
-
6
-
-
-
6
-
-
-
7
-
1
-
5
-
-
1
7
1
1
4
76
Interpretasi Data:
8
Dari tabel 2.6 dapat diketahui bahwa jumlah Posyandu di wilayah Puskesmas Sagaranten cukup banyak yaitu terdiri dari 76 Posyandu
yang
tersebar
di
seluruh
wilayah
Puskesmas
Sagaranten.
D.
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DI PUSKESMAS 1. Tenaga Formal TABEL 2.7 TENAGA FORMAL PUSKESMAS NO Nama 1 H Olih Solihin, SKM.MM.Kes 2 3
Amir Sarifudin, AMK.SKM Hj Etih. Am.Keb
4
Hj Hetti N, Am.Keb
5
Lilis, Am.Keb
6
Seju Listriani, AM.Keb
7
Ade, SE
8
dr Vera Hayati
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Siti Aisyah Nuraeni, S.Tr.Keb Ai Hermawati,Am.Keb Helmina, Am.Keb Reni ND,Am.Keb Chitra DW,AmKeb Rinda M, Am.Keb Ernawangsih, AM.Keb Gunawan Suryaman, S.Kep.Ners Wawan Ruswandi Aris Abduloh, AM.Kep
Pendidikan Jabatan S II Kepala Puskesmas SI Ka TU D III Bidan PONED D III Bidan PONED D III Bidan PONED D III Bidan PONED SI Petugas Apotek Dokter Dokter Umum Puskesmas D IV Bid Ko D III Bidan Desa D III Bidan Desa D III Bidan Desa D III Bidan Desa D III Bidan Desa D III Bidan Desa S1 Perawat
Status PNS
SMA DIII
PNS PHL
PNS PNS PNS PNS PNS PNS DHL PNS PNS BHL BHL BHL BHL BHL PHL
Staf TU Perawat
9
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
Jujun Cucup Suparman Sadarwan Ikhwan, Am.Kep Partini, Am.Kep Suswati, Am.Keb Erti Rohweni, Am.Keb Reni Nuraeni, Am.Kep Nanang Reni ND, AM.Keb H.Dasep Juanda Ani Nindiawati Hetti, Am.Kep Nuraeni, Am.Keb Rismayosa, Am.Keb Hj Nuroh Denti Lestari Tintin Yogi Yayang Ahyani Ade Irma Sri Mulyani, AM.Keb Muhamad Alif A,S.Kep.Ners Yusuf Wildan, AM.Kep Sindi Sriwulan Ani Nindiawati Misbah Suhendar Wati Iwan Rustiawan Eneng Winu Neng Hayati, AM.Keb Yuni Indriani, AM.Keb Ade Rusmana, AMKep Eneng Winu, Amd Farm Zahra Hanifah, AM.Keb Asep Aripin, S.Kep.Ners Darusalam, AM.Kep Muhamad Sugih R, A.Md Rizki Ramdan. AM.Kep Lusi Novyanty J, Amd.Keb Dasep Juanda, AM.Kep A Ridwan Radian, SE Fini Anggraeni, AM.Keb
SMP SMA D III D III D III D III D III SPRG D III D III DI D III D III D III SLTA DIII SLTP SI DIII SI DIII SLTA DI SLTA SD SLTA DIII DIII DIII DIII DIII DIII S1 DIII DIII DIII DIII DIII S1 DIII
Pendaftaran Staf TU Perawat Perawat Bidan Desa Bidan Desa Bidan Desa UKS/UKGS Bidan Desa Perawat Staff TU Perawat Bidan Desa Bidan Desa Juru Masak Bidan Juru Cuci Perawat Bidan Perawat Perawat Pendaftaran Admin Sopir Juru Cuci Kebersihan Farmasi Bidan Bidan Perawat Farmasi Bidan Perawat Perawat Analis Perawat Bidan Desa Perawat Bendahara Bidan Desa
2. Tenaga Informal/Pemberdayaan Masyarakat TABEL 2.8 TENAGA INFORMAL PUSKESMAS SAGARANTEN No Nama Desa 1 2
Desa Sagaranten Desa Pasanggrahan
Jumlah Kader 50 45
Jumlah Paraji 1 0
10
TKS PHL PHL PHL PTT PTT BHL PNS BHL PHL PHL PHL PNS PNS Honor PNS Honor PHL BHL PHL PHL TKS TKS TKS TKS TKS PTT BHL TKS PNS PTT BHL PHL PHL PHL PHL BHL PHL TKS TKS
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Desa Cibitung Desa Margaluyu Desa Sinar Bentang Desa Gunung Bentang Desa Hegar Manah Desa Datar Nangka Desa Curug Luhur Desa Mekarsari Desa Cibaregbeg Desa Puncak Manggis Jumlah
25 25 30 25
3 2 4 1
35 35 30 25 25 35
8 2 3 3 8 10
385
45
Interpretasi Data: Dari data tentang tenaga informal jumlah kader yang ada 385 orang yang tersebar di 75 Posyandu yang ada di wilayah Puskesmas Sagaranten, rata – rata posyandu memiliki 5 orang kader dan jumlah Posyandu yang paling banyak yaitu Desa Sagaranten dengan jumlah 10 Posyandu. Hanya 1 desa yang tidak memiliki paraji yaitu desa Pasanggrahan.
11
E.
F.
PERUSAHAAN INDUSTRI 1. Penggilingan padi
: 241
2. Mebelair
: 83
3. Gesekan kayu
: 70
4. Pabrik genteng
: 10
5. Pabrik bata merah
: 18
6. Batu aji
: 20
7. Pabrik aci
:7
8. Peternakan ayam
: 20
DATA KEUANGAN PUSKESMAS TERKAIT KIA 1. Dana APBD Tidak ada 2. Dana BOK yang digunakan dalam kegiatan KIA sesuai dengan rencana usulan kegiatan yang diusulkan oleh program KIA, dana yang diusulkan sesuai rencana BOK untuk
kegiatan
Program
KIA
adalah
sebesar
Rp
116.102.325,- dengan rincian riil dana yang digunakan adalah sebagai berikut: TABEL 2.9 DATA KEUANGAN PROGRAM KIA PUSKESMAS
No 1
Jenis Kegiatan Pelayanan Di Posyandu
2 5 6
Pertemuan Bidan Penyeliaan fasilitatif KIA Pertemuan kemitraan Bidan dan
7
paraji dimasa pandemi covid 19 Pemantauan kantong taksiran persalinan Jumlah Total
Jumlah Uang (Rp) 108.000.00 0 2.752.325 720.000
Keterangan -
3.910.000
-
720.000
-
116.102.32 5
-
12
Interpretasi Data: Dari Keseluruhan jumlah dana yang digunakan dalam program
KIA
terbesar
digunakan
untuk
pelayanan
di
Posyandu yaitu sebesar Rp 108.000.000,- sekitar 93% dari dana KIA yang bersumber dari BOK, hal ini sehubungan posyandu
merupakan
salah
satu
UKBM
yang
dalam
pelaksanaan kegiatannya terintegrasi dengan program yang lain yang termasuk dalam 5 program pokok Posyandu (KIA, KB, KESLING, GIZI, dan Penanggulangan Diare).
13
14
BAB III GAMBARAN KIA PUSKESMAS A.
JUMLAH BIDAN BERIKUT TUGAS DAN LEGALITAS TABEL 3.1 DATA BIDAN PUSKESMAS SAGARANTEN
No
Nama bidan
Tugas
Status Kepegawaian PNS
Pendidikan
Nomor STR
No SIP 1/ Masa berlaku
130252219-3030143
440/308.BD.1/6299/DINKES /2019
1302522193030211
440/453/BD 1/8457/DINKES/2019
1
Siti Aisyah Nuraeni, S.Tr.Keb
Bidan Koordinator
2
Ai.Hermawati.Am.keb
Bidan PONED
PNS
3
Erna wangsih, AM.Keb
Bidan Desa Margaluyu
BHL
D IV D III D III
1302522193042947
440/451/BD 1/8455/ DINKES/2019
Bidan Desa Mekarsari Bidan PONED
BHL
D III
130252219-3065701
440/437/BD 1/8441/DINKES/2019
PNS
D III
130252114-0799035
440/448/BD 1 /8452/DINKES/2019
BHL
D III
130252219-3042481
440/450/BD 1/8454/DINKES/2019
Bidan Puskesmas
BHL
D III
130252116-1190851
440-096.BD 1 /4843/DINKES/2017
D III
130252218-1575275
440/442/BD.1/8446/DINKES/2019
4
Reni nurmayasari dewi Am.Keb
5
Seju Listriani, Am.Keb
6 7
Rienda malia, Amd.keb Neng hayati AM. Keb
Bidan Desa Sagaranten
8
Hj Hetti Nurhayati AM.Keb
Penanggung Jawab PONED
PNS
9
Zahrah Hanifah, AM. Keb.
Pengelola Jampersal dan BPJS
BHL
D III
130252219-3082878
440-115.BD.1/4862/DINKES/2017
BHL
D III
130252117-1301014
440-114.BD 1/4861/DINKES/2017
10
Ade irma sri mulyani, AM. Keb
Bidan Desa Gunung Bentang Bidan Desa Sinar Bentang
PNS
130252219-3042932
440/441/BD 1/8445/DINKES/2019
12
Suswati, AM. Keb Lusy Novyanty Januar, Amd.Keb
D III
Bidan Desa Datar Nangka
BHL
D III
130252118-2267299
440-139.BD 1/5860/DINKES/2018
13
Nuraeni, Am.Keb
Bidan Desa Cibitung
PNS
D III
130252219-3042283
440/439/BD 1/8443/DINKES/2019
BHL
D III
1302522193032316
440/444/BDII/8448/DINKES/2019
Bidan Desa Puncak Manggis
TKS
D III
130252120-3176751
Belum mengajukan
Bidan Puskesmas
TKS
D III
130252117-1344091
440/434/BD 1/8544/DINKES/2019
11
14
Helmina, Am.Keb
15
Fini Anggraeni Amd. Keb
16
Yuni Indriyani Amd. Keb
Bidan Desa Pasanggrahan
15
Bidan PONED
PNS
D III
130252219-3042282
440/445/BD 1/8449/DINKES/2019
18
Hj Etih, AM.Keb
Bidan PONED
PNS
D III
130252219-3042742
440/436/BD 1/8440/DINKES/ 2019
19
Lilis, AM.Keb
Bidan PONED
PNS
D III
130252219-3032355
440/449/BD 1/8453/DINKES/2019
BHL
D III
130252218-1575274
440/447/BD1/8451/DINKES/2019
PNS
D III
130252219-3030224
440/303/BD2/8552/DINKES/2019
PNS
D III
130252219-3042772
440/438/BD 1/8442/DINKES/2019
17
Denti Lestari, Amd. Keb
20
Chitra Dewi Wahyuni, AM.Keb
21
Erti Rohweni, AM.Keb
22
Rismayosa mangun negara, AM.keb
Bidan Desa Hegar Manah Bidan Desa Curug Luhur Bidan Desa Cibaregbeg
Interpretasi Data: Dari tabel 3.1 dapat diketahui bahwa jumlah bidan yang ada di Puskesmas Sagaranten 22 orang, yang ber status kepegawaian PNS sekitar 50%, BHL 40,9% dan TKS 9,1%, berpendidikan D4 setara S1 4,5% dan 95,4% masih berpendidikan DIII, seluruh Bidan mempunyai STR hanya ada 1 orang yang belum mengajukan SIP yaitu sekitar 4,5%.
B.
PELATIHAN YANG SUDAH DIIKUTI OLEH SEMUA BIDAN
16
TABEL 3.2 PENDIDIDIKAN, PELATIHAN DAN PENINGKATAN KOMPETENSI SDM
NO
NAMA BIDAN
1
Suswati, Am.Keb
2
Helmina, AM.Keb
3
Reni ND, AM.Keb
4
Etih, AM..Keb
5 6
PPGDON
PONED
CTU
APN
√
√ √
√
PI
ASPIKSIA
BBLR
LAKTASI
√
√
√
√
√
Lilis, AM..Keb
√
√
√
√
√
√
Ai Hermawati, AM.Keb
√
√
√
√
√
√
Rismayosa, AM.Keb
9
Nuraeni, AM.Keb
10
Erti Rohweni, AM.Keb
11
Heti Nurhayati, AM.Keb
12
Siti Aisyah N, S.Tr.Keb
√
√
√
CTS
Seju Listriani, AM.Keb
MU
MU
√
Poskesdes, MU Kadarzi, MU
√ √
√
Poskesdes Desa siaga, MU
Poskesdes SPK, MU
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
SDIDTK, MU
√
13
Imunisasi Ds. Siaga Poskesdes,MU
√
LAIN-LAIN
MU
√
8
KELAS IBU HAMIL
ABPK
MU
√
KIP-K
Imunisasi, MTBM/S Poskesdes,Kadarzi, MU MU
17
14
Rienda Malia, Am.Keb
√
MU
15
Denti Lestari, Am.Keb
16
Citra Dewi W, AM.Keb
√
MU
17
Ade Irma, AM.Keb
√
MU
18
Neng Hayati, AM.Keb
√
MU
√
MU
18
19
Zahrah Hanifah, AM.Keb
√
MU
20
Ernawangsih, AM.Keb
√
MU
21
Lusi Novyanti Januar, Amd.Keb
√
MU
22
Yuni Indriani, AM.Keb
√
MU
Interpretasi Data : Dari tabel 3.2 dapat diketahui bahwa dari jumlah bidan 22 yang sudah mengikuti pelatihan PPGDON belum ada, pelatihan PONED 6 orang sekitar 27,3% dari seluruh bidan, CTU 8 orang 36,4% dari seluruh bidan, APN 22 orang semua bidan sudah mengikuti pelatihan APN, PI 6 orang sekitar 27,3% dari seluruh bidan, asfiksia 5 orang atau 22,7% dari seluruh bidan, BBLR 4 orang sekitar 18,2% dari seluruh bidan, KIP-K 2 orang sekitar 9,1% dari seluruh bidan, ABPK 3 orang sekitar 13,6% dari seluruh bidan, lactasi, CTS dan kelas ibu 1 orang sekitar 4,5% dari seluruh bidan.
19
20
C.
PELATIHAN YANG DIHARAPKAN UNTUK DIAJUKAN TABEL 3.3 PENGAJUAN PELATIHAN BIDAN UNTUK TAHUN 2021 NO 1 2 3 4 5 6 7
NAMA PELATIHAN PPGDON Kelas Ibu KIP K Manajemen Asfiksia BBLR Manajemen Lactasi PONED
JUMLAH 10 5 5 5 5 5 5
KETERANGAN -
Interpretasi Data: Dari tabel 3.3 dapat diketahui beberapa pelatihan yang diajukan yang terbanyak diajukan adalah pelatihan PPGDON karena Puskesmas Sagaranten adalah Puskesmas DTP dan PONED, yang petugasnya memerlukan pelatihan khusus untuk meningkatkan kompetensinya.
21
BAB IV CAPAIAN PROGRAM DAN INDIKATOR KESEHATAN A. KESEHATAN IBU 1. PWS KIA DAN KESGA TABEL 4.1 HASIL PROGRAM KESEHATAN IBU
No 1 2 3 4 5
Indikator Program
7
K1 K4 KFL Persalinan Nakes Persalinan Di Faskes Penanganan Komplikasi Obstetri Rujukan Obstetri
8
CPR (KB Aktif)
6
Target (%) 100 100 100 100 100
Cakupan (%) 100,6 89,1 92,7 100,5 96,5
Kesenjangan [%] 10,9 7,3 3,5
100
107,8
-
-
49,2
-
85
78,4
6,6
2. IBU HAMIL KEK, IBU HAMIL ANEMIA DAN IBU HAMIL HDK TABEL 4.2 DATA BUMIL KEK, ANEMIA DAN HDK No Nama Kasus 1 Ibu hamil KEK
Jumlah 38
2
Ibu hamil Anaemia berat (HB kurang dari/sama dengan 7 gr%)
27
3
Ibu hamil dengan HDK
23
Keterangan Tertangani kerjasama dengan petugas Gizi Ditangani bekerjasama dengan petugas gizi. 18 orang dirujuk karena indikasi preeklamsi
22
3. ABORTUS DAN KTD TABEL 4.3 DATA ABORTUS DAN KTD No a
Nama Kasus Abortus
b
Kasus KTD
Jumlah 21
1
Keterangan Bisa tertangani selamat di Puskesmas, dirujuk ke Rumah sakit 4 orang. Bisa tertangani selamat
4. KEMATIAN IBU Ada 2 kasus kematian ibu, yang pertama disebabkan oleh (impending eklamsi, anemia grafis dan solutio placenta) persalinan terjadi di RSU Jampang Kulon, yang kedua kematian terjadi di RS Sekarwangi yang disebabkan oleh (help syndrom, stress Ulcer dan trombositopeni). B.
KESEHATAN ANAK TABEL 4.4 HASIL PROGRAM KESEHATAN ANAK N o 1 2 3 4 5 7 6
Indikator KN1 KNL B4 B12 Penanganan Komplikasi Neonatus Rujukan kasus Neonatal MTBS 0-2 Bulan 2 Bln-5 Tahun
Target(%)
Cakupan(%) Kesenjangan
100 100 100 100
113,1 108,8 108 98
2%
100
100
-
100 100
100 75,7
24,3
23
7 8
MTBM SDIDTK 0-11 Bln 12-72 Bln
100 100
947 95,8
100 16
TABEL 4.5 JUMLAH BAYI DENGAN BBLR PREMATUR DAN KELAINAN KONGENITAL No Jenis Kasus 1 BBLR 2 Prematur 3 Kelainan Kongenital
Jumlah Kasus 24 3
Keterangan -
Tidak ada
-
Interpretasi Data: Dari data tentang BBLR, Prematur dan bayi dengan kelainan kongenital, jumlah kasus BBLR cukup banyak sekitar 2,8% dari jumlah lahir hidup (946) yang ada di Puskesmas sagaranten, 3 dari jumlah BBLR yang ada lahir dengan prematur. C. LAPORAN KEMATIAN IBU BAYI DAN BALITA 1. LAPORAN KEMATIAN IBU TABEL 4.6 DATA KEMATIAN IBU PUSKESMAS SAGARANTEN TAHUN 2020 N O
NAMA
UMUR
1
Ny Yeni / Tn Heri
38 th
Kp Kebon Kalapa Rt 005/Rw 002 Desa Cibitung Kecamatan Sagaranten.
2
Solutio placenta, Impending eklamsi, dan anemia grafis.
2
Ny Meli Yuniarti / Tn Agus Tiana
20 th
Kp Cibaregbeg Rt 002/Rw 002 Desa Cibaregbeg Kecamatan Sagaranten.
1
Help Syndrom, Stress Ulcer dan Trombocitopeni
ALAMAT
HAMIL KE
SEBAB KEMATIAN
TANGGAL MENINGGAL
TEMPAT MENINGGAL DI
4 Januari 2020
RSU Jampang Kulon
11 Desember 2020
RSUD Sekar Wangi
Interpretasi Data: Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa jumlah kematian ibu yang ada di Puskesmas Sagaranten ada 2 kematian yang seluruhnya sudah
24
mendapatkan penanganan komplikasi, ke dua-duanya terjadi di Rumah Sakit dilihat dari sebab kematiannya kedua-duanya sudah sesuai SOP bahwa pertolongan persalinannya harus dilaksanakan di Rumah Sakit.
25
2.
LAPORAN KEMATIAN BAYI TABEL 4.7 DATA KEMATIAN NEONATUS BAYI DAN BALITA PUSKESMAS SAGARANTEN TAHUN 2020
NO 1 2
DESA Cibaregbeg Cibitung
NAMA BAYI By Geugeu By Yani
TANGGAL LAHIR
TANGGAL MENINGGAL
JENIS KELAMIN
7-1-2020 3-1-2020
7-1-2020 3-1-2020
Laki-laki Laki-laki
NAMA IBU Ny Geugeu Ny Yani
CARA PERSALINAN
KEMBAR /TIDAK
IUFD/ TIDAK
TEMPAT PERSALINAN
Normal Normal
Tidak Tidak
IUFD IUFD
RS Syamsudin RS Jampang
PENOLONG Bidan Bidan
Kulon
RIWAYAT PENYAKIT SELAMA HAMIL PEB Impending
RS Syamsudin RS Jampang
Eklamsi,
Kulon
TEMPAT KEMATIAN
Anemia 3
Margaluyu
By Dewi
7-4-2020
7-4-2020
Perempuan
Ny Dewi
Normal
Tidak
IUFD
RS Jampang
Bidan
grafis PEB
RS Jampang
4 5
Hegar Manah Hegar Manah
By Eni By Elah
21-8-2020 26-8-2020
21-8-2020 26-8-2020
Perempuan Perempuan
Ny Eni Ny Elah
Normal Normal
Tidak Tidak
IUFD IUFD
Kulon RS Syamsudin RS Jampang
Dokter Dokter
Hypertensi Hypertensi
Kulon RS Syamsudin RS Jampang
6
Margaluyu
By Nurhalimah
12-9-2020
12-9-2020
Laki-laki
Ny Nurhalimah
Normal
Tidak
IUFD
Kulon RS Beta
Dokter
KPD
Kulon RS Beta
7
Cibaregbeg
By Onis
26-10-2020
26-10-2020
Perempuan
Ny Onis
SC
Tidak
Tidak
Medika RS Beta
Dokter
KPD
Medika RS Beta
8
Cibaregbeg
By Meli
9-12-2020
9-12-2020
Laki-laki
Ny Meli
Normal
Tidak
IUFD
Medika RS Sekarwangi
Dokter
Hypertensi
Medika RS Sekarwangi
Interpretasi Data :
26
Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa jumlah kematian neonatus yang ada di Puskesmas Sagaranten ada 8 orang, 7 orang atau sekitar 87,5% dari keseluruhan jumlah kematian disebabkan karena IUFD dan 1 orang atau 12,5% dari seluruh kematian disebabkan karena asfiksia, keseluruhan persalinan dan tempat kematian terjadi di Rumah Sakit, terbanyak tempat kematian terjadi di Rumah sakit Jampang kulon yaitu 3 kasus sekitar 37,5% dari jumlah kematian yang ada di Puskesmas Sagaranten hal ini disebabkan karena zonasi rujukan Puskesmas Sagaranten adalah Rumah Sakit Jampang Kulon, hampir seluruh persalinan ditolong oleh Dokter hanya 3 yang dilakukan oleh Bidan atau 37,5% dari seluruh kematian neonatus yang ada di Puskesmas Sagaranten.
D.
KEGIATAN PENYELIAAN FASILITATIF KIA TABEL 4.8 PERMASALAHAN HASIL PENYELIAAN FASILITATIF KIA No 1
Komponen Struktur fisik ruangan
Item a. Tempat cuci tangan dengan air yang mengalir hanya 31,3% sesuai standar dari jumlah bidan yang diselia. b. Hanya 37,5% bidan yang di selia
27
memiliki outlet listrik (soket) minimal 1 diruangan. 2
Perlengkapa
a. Hanya 12,5% dari jumlah bidan
n dalam
yang di selia memiliki meja
ruangan
ginekologi. b. Bidan yang memiliki tiang infus baru sekitar 18,7% dari jumlah bidan yang di selia. c. Dari bidan yang diselia baru 31,3% yang memiliki lampu periksa obgin. d. Dari tempat sampah yang ada dan digunakan dalam pelayanan hanya 12,5% yang sesuai dengan standar.
3
Pelayanan Imunisasi
a. Dalam manajemen imunisasi baru 31,3% yang sesuai dengan standar.
28
b. Pencatatan dan pelaporan yang sesuai standar baru 37,5% dari bidan yang diselia.
4
Pelayanan ISPA
a. Tidak semua bidan memiliki buku pedoman tatalaksana kasus ISPA/MTBS hanya sekitar 12,5% yang memiliki. b. Pencatatan dan pelaporan untuk kasus ISPA baru sekitar 12,5% dari bidan yang diselia sesuai dengan standar.
5
Pelayanan Diare
a. Dalam bahan dan obat untuk kasus diare, hanya 12,5% yang memiliki wing needle no 26 G, dan infuset pediatric hanya 31,3% yang memiliki. b. Dalam prosedur klinis Diare
29
hanya sekitar 31,3% yang sesuai standar. 6
Pelayanan
a. Peralatan dalam pelayanan
Antenatal,
antenatal, postnatal dan anak
postnatal
secara keseluruhan baru 5 bidan
dan anak
yang bisa mencapai lebih dari 50% standar pelayanan yang ada. b. Dalam pelayanan kesehatan bayi dan anak balita baru 12,5% yang sesuai dengan standar. c. Laboratorium sederhana yang melakukan sesuai dengan prosedur baru sekitar 37,5% yang sesuai dengan standar yang ada.
Perencanaan Pemecahan Masalah
Pertemuan rutin untuk memahas ilmu atau keterampilan baru.
30
Memberikan solusi terbaik untuk kekurangan-kekurangan yang ada dengan memanfaatkan bahan yang mudah didapat, sebagai contoh: untuk tempat cuci tangan bila tidak ada wastapel bisa menggunakan ember tertutup yang diberi keran dan ada bak penampung dibawahnya.
Mengkondisikan pemeriksaanlabolatorium sederhana di tempat praktek bidan (minimal untuk HB, Protein dan golongan darah)
Memperbanyak buku pedoman MTBM/MTBS dengan tujuan pelayanan KIA bisa sesuai dengan prosedur yang ada.
Melengkapi pencatatan dan pelaporan yang sesuai dengan standar pelayanan yang ada.
Melakukan evaluasi kembali hasil dari tindak lanjut yang dilakukan setelah penyeliaan pertama dengan mengunjungi kembali bidan yang diselia.
31
BAB V RENCANA KEGIATAN KIA TAHUN 2021
A
MASALAH-MASALAH KIA Dari hasil kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2020 diperoleh masalah-masalah dalam kegiatan Program KIA yaitu sebagai berikut: 1. Masih adanya kasus kematian ibu dan bayi yaitu sebanyak 8 kasus kematian bayi kematian neonatus 1 kasus IUFD 7 kasus, kematian ibu 2 kasus.
32
2. Belum tercapainya cakupan persalinan di fasilitas kesehatan dari target 100% baru tercapai 96,5%. 3. Belum tercapainya target K4 dari target 100% hanya tercapai 89,1% 4. Belum optimalnya pencapaian hasil penyeliaan fasilitatif KIA ( struktur fisik ruangan, perlengkapan dalam ruangan, pelayanan imunisasi, pelayanan ISPA, pelayanan Diare, dan dalam pelayanan antenatal, postnatal dan anak) dari target yang ada rata-rata masih kurang dari 50%. 5. Belum tercapainya cakupan pelayanan kunjungan nifas lengkap dari target 100% baru tercapai 92,7%. 6. Desa dengan capaian terendah untuk pelayanan kesehatan ibu adalah Desa Cibitung, dari target 100% untuk keseluruhan indikator kegiatan KIA, hanya tercapai 69,8%. 7. Desa dengan capaian terendah untuk pelayanan kesehatan anak adalah desa Mekarsari, dari target 100% untuk keseluruhan indikator kesehatan anak, hanya tercapai 85,3%
B
PRIORITAS MASALAH Dari berbagai permasalahan tadi dapat diperoleh prioritas masalah berdasarkan mendesak tidaknya permasalahan tersebut untuk segera diatasi, tingkat penyebarannya yang didalamnya menyangkut dampak serta pengaruhnya dalam
33
kesehatan masyarakat serta pengaruh terhadap keberhasilan dari Program KIA, dan bagaimana keadaan sumber daya yang bisa dimanfaatkan untuk membantu dalam peningkatan keberhasilan Program. Dalam penentuan prioritas masalah ini dilaksanakan berdasarkan kesepakatan yang dilakukan oleh Tim KIA Puskesmas Sagaranten, yang pelaksanaannya dilaksanakan pada awal Bulan Januari 2022 setelah dilakukan evaluasi Program KIA secara menyeluruh. Menentukan prioritas Program dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: U (Tingkat Urgensi): Masalah yang sangat mendesak untuk ditanggulangi, mendapatkan nilai yang lebih tinggi. S
(Tingkat
Keseriusan):
Masalah
yang
perlu
penanganan
serius
dan
apabila
tidak
diatasi
akan
semakin
memprihatinkan/akibat semakin buruk, mendapatkan nilai yang lebih tinggi. G (Tingkat Perkembangan): Masalah yang apabila tidak ditanggulangi akan semakin meluas, mendapatkan nilai yang lebih tinggi. Nilai yang ditentukan yaitu : untuk setiap kriteria ditetapkan rentang nilai 1 sampai dengan 5, hasil penilaian total yaitu nilai U + S + G, untuk urutan prioritas berdasarkan
urutan
nilai total dari yang terbesar sampai yang terkecil. Untuk
selengkapnya dapat diuraikan pada tabel 4.1, yaitu sebagai berikut: TABEL 5.1
34
PRIORITAS MASALAH KIA
No 1 1
2
3
Masalah 2 Masih adanya kasus kematian ibu dan bayi yaitu sebanyak 8 kasus kematian bayi kematian neonatus 1 kasus IUFD 7 kasus, kematian ibu 2 kasus Belum tercapainya cakupan persalinan di fasilitas kesehatan dari target 100% baru tercapai 96,5%. Belum tercapainya target K4 dari target 100% hanya tercapai 89,1%
Faktor Penentu Prioritas Masalah
Scor e
Priorita s
U
S
G
3
4
5
6
7
4
4
4
12
1
3
3
3
9
4
3
3
2
8
5
35
4
5
6
Belum optimalnya pencapaian hasil penyeliaan fasilitatif KIA ( struktur fisik ruangan, perlengkapan dalam ruangan, pelayanan imunisasi, pelayanan ISPA, pelayanan Diare, dan dalam pelayanan antenatal, postnatal dan anak) dari target yang ada rata-rata masih kurang dari 50%. Belum tercapainya cakupan pelayanan kunjungan nifas lengkap dari target 100% baru tercapai 92,7%. Desa dengan capaian terendah untuk pelayanan kesehatan
2
2
2
6
7
3
2
2
7
6
4
4
3
11
2
36
ibu adalah Desa Cibitung, dari target 100% untuk keseluruhan indikator kegiatan KIA, hanya tercapai 69,8%. 7
Desa dengan capaian terendah untuk pelayanan kesehatan anak adalah desa Mekarsari, dari target 100% untuk keseluruhan indikator kesehatan anak, hanya tercapai 85,3%
4
3
3
10
3
Dari hasil analisa data dapat ditentukan prioritas permasalahan yaitu sebagai berikut: 1.
Masih adanya kasus kematian ibu dan bayi yaitu sebanyak 8 kasus kematian bayi kematian neonatus 1 kasus IUFD 7 kasus, kematian ibu 2 kasus.
2.
Desa dengan capaian terendah untuk pelayanan kesehatan ibu adalah Desa Cibitung, dari target 100% untuk keseluruhan indikator kegiatan KIA, hanya tercapai 69,8%.
37
3.
Desa dengan capaian terendah untuk pelayanan kesehatan anak adalah desa Mekarsari, dari target 100% untuk keseluruhan indikator kesehatan anak, hanya tercapai 85,3%
4.
Belum tercapainya target K4 dari target 100% hanya tercapai 89,1%.
5.
Belum tercapainya cakupan persalinan di fasilitas kesehatan dari target 100% baru tercapai 96,5%.
6.
Belum tercapainya cakupan pelayanan kunjungan nifas lengkap dari target 100% baru tercapai 92,7%.
7.
Belum optimalnya pencapaian hasil penyeliaan fasilitatif KIA ( struktur fisik ruangan, perlengkapan dalam ruangan, pelayanan imunisasi, pelayanan ISPA, pelayanan Diare, dan dalam pelayanan antenatal, postnatal dan anak) dari target yang ada ratarata masih kurang dari 50%.
38
D.
ANALISIS MASALAH KIA 1.
Masih adanya kasus kematian ibu dan bayi yaitu sebanyak 8 kasus kematian bayi kematian neonatus 1 kasus IUFD 7 kasus, kematian ibu 2 kasus.
39
2.
Desa dengan capaian terendah untuk pelayanan kesehatan ibu adalah Desa Cibitung, dari target 100% untuk keseluruhan indikator kegiatan KIA, hanya tercapai 69,8%.
40
3.
Desa dengan capaian terendah untuk pelayanan kesehatan anak adalah desa Mekarsari, dari target 100% untuk keseluruhan indikator kesehatan anak, hanya tercapai 85,3%
41
4.
Belum tercapainya target K4 dari target 100% hanya tercapai 89,1%.
42
5.
Belum tercapainya cakupan persalinan di fasilitas kesehatan dari target 100% baru tercapai 96,5%.
43
6.
Belum tercapainya cakupan pelayanan kunjungan nifas lengkap dari target 100% baru tercapai 92,7%.
44
7.
Belum optimalnya pencapaian hasil penyeliaan fasilitatif KIA ( struktur fisik ruangan, perlengkapan dalam ruangan, pelayanan imunisasi, pelayanan ISPA, pelayanan Diare, dan dalam pelayanan antenatal, postnatal dan anak) dari target yang ada rata-rata masih kurang dari 50%.
45
E.
PERENCANAAN KEGIATAN KIA Perencanaan yang baik akan memberikan kontribusi dalam meningkatkan cakupan Program KIA pada tahun mendatang, perencanaan kegiatan Program KIA yang disesuaikan dengan prioritas permasalahan dapat dilihat pada tabel 4.2 yaitu sebagai berikut:
46
TABEL 5.2 PERENCANAAN KEGITAN KIA TAHUN 2021 No 1
Masalah
Penyebab
Rencana Kegiatan
Masih adanya Akses ke Promosi kasus kematian tempat kesehatan yang ibu dan bayi pelayanan berkaitan yaitu sebanyak 8 jauh. dengan masalah kasus kematian Belum KIA bayi kematian adanya Diteksi dini neonatus 1 pengorganisa kasus-kasus kasus IUFD 7 sian resiko pada ibu kasus, kematian ambulan dan bayi. ibu 2 kasus. desa. Meningkatkan peran desa Adanya siaga sesuai komplikasi dengan 8 item yang terjadi yang menjadi pada saat indikator desa persalinan siaga. dan perlu Meningkatkan penanganan peran sumber lebih lanjut daya kesehatan yang ada (kader ¶ji) Meningkatkan
Tujuan Supaya bisa membantu menurunkan kejadian kematian ibu dan bayi
Sasaran Lintas Program Lintas Sektor Bidan Puskesmas
Pelaksana
Rencana Evaluasi
Tim KIA Puskesmas Sagaranten
Setiap 3 Bulan, 6 Bulan dan 1 Tahun.
Sdm Kesehatan di masyarakat
47
kerjasama lintas program dan lintas sektor. Meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan dalam penatalaksanaa n gawat darurat obstetri dan neonatal. 2
Desa dengan Bidan tidak capaian terendah tinggal di untuk pelayanan desa kesehatan ibu Bidan desa adalah Desa belum Cibitung, dari memahami target 100% sepenuhnya untuk DO dari keseluruhan indikator KIA indikator Semua kegiatan KIA, kasus hanya tercapai komplikasi 69,8%. baik ibu hamil, ibu
Bidan koordinator lebih fokus melakukan pembinaan kepada bidan di desa. Menyusun perencanaan untuk menentukan lokasi khusus pembinaan oleh lintas program
Untuk memperbaiki kinerja dari bidan desa terutama bidan di desa Cibitung dan seluruh ibu hamil, bersalin dan nifas bisa mendapatkan pelayanan sesuai dengan
Bidan desa Cibitung
Bidan Koordinator Lintas Program Lintas Sektor
Setiap 1 bulan
48
bersalin maupun ibu nifas tidak dilaporkan. Letak geografis agak sulit dijangkau 3
Desa dengan Bidan desa capaian terendah belum untuk pelayanan memahami kesehatan anak sepenuhnya adalah desa DO dari Mekarsari, dari indikator KIA target 100% Semua untuk kasus keseluruhan komplikasi indikator baik ibu kesehatan anak, hamil, ibu hanya tercapai bersalin 85,3% maupun ibu nifas tidak dilaporkan. Letak geografis yang sulit
maupun lintas sektor terkait pelaksanaan kegiatan KIA. Penyeliaan fasilitatif kesehatan ibu dan anak bagi bidan di desa.
standar.
Bidan Untuk koordinator memperbaiki lebih fokus kinerja dari melakukan bidan desa pembinaan terutama kepada bidan bidan di desa di desa. Mekarsari Menyusun Meningkatkan perencanaan kemampuan untuk bidan di desa menentukan dalam lokasi khusus memberikan pembinaan oleh pelayanan lintas program kesehatan maupun lintas anak sektor terkait pelaksanaan kegiatan KIA.
Bidan desa Mekarsari
Bidan Koordinator Lintas Program Lintas Sektor
Setiap 1 bulan
49
dijangkau. Akses ke fasilitas kesehatan cukup jauh 4
Belum tercapainya target K4 dari target 100% hanya tercapai 89,1%.
Penyeliaan fasilitatif kesehatan ibu dan anak bagi bidan di desa.
Kontak Bekerjasama Untuk Lintas Program pertama ibu dengan sumber meningkatkan Lintas Sektor hamil masih daya manusia kualitas Bidan banyak yang kesehatan yang pelayanan Puskesmas usia ada (paraji dan dalam ANC. Sdm Kesehatan kehamilannya kader) dalam Supaya angka di masyarakat > 12 minggu. melakukan DO K1-K4 promosi Jumlah kasus tidak melebihi kesehatan abortus dan 10%. tentang tandaKTD yang Meningkatkan tanda dini masih cukup kehamilan serta cakupan tinggi. Linakes. pentingnya pemeriksaan kehamilan secara dini. Bekerjasama dengan petugas promkes dalam pelaksanaan penyuluhan yang
Tim KIA Puskesmas Sagaranten
Setiap 3 Bulan, 6 Bulan dan 1 Tahun
50
melibatkan tokoh masyarakat serta lintas sektor. Melakukan kunjungan rumah untuk ibu hamil yang sudah melewati K1 s/d K3 yang sesuai standar waktu kunjungan untuk melewati K4. 5
Belum tercapainya cakupan persalinan di fasilitas kesehatan dari target 100% baru tercapai 96,5%.
Pengetahuan Bekerjasama kader dengan petugas kesehatan promkes untuk dan membantu masyarakat dalam masih kurang memberikan tentang promosi tanda-tanda kesehatan persalinan. tentang pentingnya Kepercayaan persalinan oleh masyarakat
Supaya bisa Sdm meningkatkan Kesehatan di cakupan masyarakat. pertolongan Lintas Sektor persalinan Petugas oleh tenaga PROMKES kesehatan.
Tim KIA Puskesmas Sagaranten
Setiap 3 Bulan, 6 Bulan dan 1 Tahun
51
terhadap jasa nakes. paraji masih Meningkatkan tinggi dalam peran sumber melaksanaka daya kesehatan n pertolongan yang ada (kader persalinan. ¶ji) dalam melakukan Tidak mensosialisasik adanya an pentingnya persiapan pertolongan dana untuk persalinan oleh bersalin. tenaga kesehatan. Mengoptimalkan pelaksanaan kelas Ibu. Melakukan pemantauan kantong taksiran persalinan. Mengefektifkan pelaksanaan Tabulin. Sosialisasi BPJS. 6
Belum
Persalinan
Pertemuan
Untuk
Lintas Program
Tim KIA
Setiap 3 Bulan,
52
7
tercapainya oleh paraji Bidan untuk cakupan masih ada 3,2 membahas pelayanan % yang tidak defenisi kunjungan nifas dikunjungi operasional. lengkap dari oleh bidan. Promosi target 100% Masih adanya kesehatan pada baru tercapai bidan yang kegiatan 92,7%. belum posyandu memahami pentingnya defenisi persalinan oleh operasional tenaga kunjungan kesehatan dan nifas lengkap. pelayanan kesehatan yang seharusnya diterima selama ibu memasuki masa nifas. Melaksanakan Kunjungan DO KF1-KF3
meningkatkan kunjungan Lintas Sektor nifas lengkap Bidan sesuai dengan Puskesmas indikator Sdm Kesehatan program. di masyarakat
Puskesmas Sagaranten
6 Bulan dan 1 Tahun
Belum Belum adanya Sosialisasi dan optimalnya pelatihan evaluasi hasil pencapaian hasil khusus untuk penyeliaan penyeliaan Bidan desa fasilitatif di
Untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi
Bidan Koordinator
Setiap 6 Bulan dan 1 Tahun
Seluruh Bidan yang ada di wilayah Puskesmas
53
fasilitatif KIA yang baru tingkat ( struktur fisik khususnya Puskesmas. ruangan, dalam Pertemuan perlengkapan pelaksanaan rutin untuk dalam ruangan, MTBM/MTBS. membahas ilmu pelayanan Hampir 70% keterampilan imunisasi, bidan di desa terbaru. pelayanan ISPA, belum Memberikan pelayanan Diare, mempunyai solusi terbaik dan dalam rumah sendiri untuk pelayanan (masih kekuranganantenatal, ngontrak) kekurangan postnatal dan sehingga yang ada anak) dari target suasana dengan yang ada ratarumah belum memanfaatkan rata masih memadai alat-alat yang kurang dari untuk mudah 50%. praktek. didapatkan. Mengkondisika Belum adanya n pemeriksaan sarana labolatorium pelayanan sederhana di kesehatan di tempat praktek desa bidan (POSKESDES khususnya atau untuk POLINDES) pemeriksaan HB, protein dan
pelaksanaan kegiatan pelayanan KIA dan asuhan persalinan di tingkat Polindes maupun di Bidan Praktek Mandiri.
Sagaranten
54
golongan darah. Melengkapi pencatatan dan pelaporan yang sesuai dengan standar pelayanan yang ada. Memperbanyak buku pedoman MTBM/MTBS supaya pelayanan ISPA dan DIARE sesuai dengan alur yang ada. Melakukan evaluasi kembali hasil dari tindak lanjut yang dilakukan setelah penyeliaan pertama dengan mengunjungi kembali bidan yang diselia.
55
56
BAB VI KESIMPULAN DAN SARANX
A.
KESIMPULAN Puskesmas Sagaranten dengan jumlah penduduk 50.127 orang pada tahun 2020 memiliki sasaran ibu hamil sebanyak 963 orang, sasaran ibu bersalin 919 orang, sasaran ibu nifas 919 orang dan sasaran bayi 822 orang. Telah melaksanakan kegiatan KIA sesuai dengan peran Puskesmas yang merupakan barisan terdepan dalam memberikan pelayanan KIA/KB dimasyarakat, untuk
selengkapnya
dilaksanakan
dari
Program
KIA
kegiatan-kegiatan Puskesmas
yang
telah
Sagaranten
dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1.
Dari indikator-indikator Program KIA secara umum belum bisa mencapai target sesuai dengan ketetapan dari Program KIA, untuk K1 ibu hamil dari target 100% bisa tercapai 100,6%, K4 ibu hamil dari target 100% bisa tercapai 89,1%, persalinan oleh tenaga kesehatan dari target 100% bisa tercapai 100,5%, kunjungan ibu nifas dari target 100% bisa tercapai 92,7% dan kunjungan neonatus dari target 100% bisa tercapai 108,8%.
2.
Dari 22 orang jumlah bidan yang ada di Puskesmas Sagaranten 1 orang diantaranya (4,54%) belum mempunyai Surat Izin Praktek Bidan.
3.
Dalam jumlah kasus komplikasi obstetri ditangani secara umum perlu ditingkatkan dari target 100% bisa tercapai 107,8%.
4.
5.
Masih adanya kasus kematian bayi yaitu sebanyak 8 kasus yang terjadi pada usia neonatus 1 kasus dan IUFD 7 kasus serta kematian ibu 2 kasus. Pelaksanaan kegiatan MTBM/MTBS dan SDIDTK pelaksanaannya sudah cukup baik, MTBM 100%, MTBS usia 0-2 bulan 100% dan 2 bulan – 5 tahun 75,7%.
57
6.
Jumlah ibu hamil KEK 49 kasus dan ibu hamil dengan HDK (Hipertensi Dalam Kehamilan) 22 kasus.
7.
Masih adanya kasus BBLR yaitu sebanyak 24 kasus 3 diantaranya belum cukup bulan (Prematur).
8.
Belum semua bidan mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan, untuk pelatihan PPGDON belum ada bidan yang sudah mengikuti pelatihan.
9.
Masih adanya bidan sebagai pemberi pelayanan kegiatan KIA yang Belum ada sarana kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kegiatan KIA secara memadai di setiap desa.
10. Dari hasil penyeliaan fasilitaif Bidan di desa masih terdapat kekurangan kekurangan yang pencapaiannya di bawah 50% dari standar yang ada diantaranya dalam struktur fisik ruangan,
perlengkapan
dalam
ruangan,
pelayanan
imunisasi, pelayanan ISPA, pelayanan Diare, dan pelayanan antenatal, pos natal dan anak. 11. Kegiatan PKRT belum berjalan efektif, masih perlu sosialisasi dan komitmen yang balum dari penanggungjawab program. B.
SARAN Berdasarkan laporan tahunan yang telah disusun, untuk memperbaiki pencapaian cakupan Program KIA pada tahun mendatang khususnya untuk Puskesmas Sagaranten maka disarankan: 1. Puskesmas a. Sebagai perpanjangan tangan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, hendaknya Puskesmas lebih aktif untuk melakukan kerjasama terutama secara lintas sektor untuk mendukung keberhasilan Progran KIA khususnya di wilayah Puskesmas Sagaranten serta bisa membantu mengurang kejadian kematian ibu dan bayi. b. Bisa berupaya melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada sesuai petunjuk dari Dinas kesehatan. a. Bisa membantu pelaksanaan program PKRT terutama dalam penetapan penanggungjawab PKRT.
58
2. Bidan Desa a.
Lebih mengoptimalkan tupoksi bidan dalam mendukung keberhasilan Program.
b.
Bisa meningkatkan pengetahuan baik secara formal ataupun nonformal untuk menambah wawasan serta meningkatkan kualitas pelayanan.
c.
Bisa
melakukan
pencatatan
dan
pelaporan
secara
optimal sesuai dengan petunjuk pencatatan pelaporan KIA yang telah disepakati b.
Meningkatkan
pelayanan
KIA
dengan
berusaha
melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan. c.
Bisa melakukan diteksi secara dini pada ibu hamil maupun neonatus risiko tinggi.
3. Dinas Kesehatan a. Dinas Kesehatan khususnya pemegang program KIA sebagai penentu kebijakan
bisa lebih berperan aktif
dalam memberikan bimbingan yang bersifat membangun khususnya
untuk
Puskesmas-Puskesmas
yang
mengalami permasalahan berdampak secara langsung maupun tidak langsung untuk Program KIA di wilayah Kabupaten Sukabumi. b. Bisa
memfasilitasi
Bidan
yang
belum
mengikuti
pelatihan-pelatihan sesuai kompetensi Bidan. 4. Lintas Sektor a. Bisa membantu dalam pembuatan suatu kebijakan untuk mempermudah dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya KIA. b. Bisa
memberikan
bantuan
yang
sesuai
dalam
melaksanakan kegiatan program.
59
BAB VII PENUTUP
Puji beserta syukur saya panjatkan kepada Allah S.W.T karena atas rahmat dan karunianya akhirnya laporan ini dapat terselesaikan. Walaupun saya menyadari laporan yang disusun ini masih banyak terdapat jauh dari kesempurnaan dan masih banyak yang perlu perbaikan. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini dan saya mengharapkan kritikan beserta saran yang bersifat membangun untuk penyusunan laporan yang lebih baik lagi. Terakhir saya sampaikan permohonan maaf bila dalam penyusunan
laporan
ini
terdapat
kekurangan-kekurangan
dan
mudah-mudahan dengan bekal pengalaman dan dorongan do’a saya bisa menyusun laporan yang lebih baik pada tahun mendatang.
Sagaranten, 30 Desember 2020 Mengetahui Kepala Puskesmas Sagaranten
Pengelola Program KIA
H Olih Solihin, SKM. MM.Kes NIP: 196809101990031008
Siti Aisyah Nuraeni, S.Tr.Keb NIP: 197807072003122009
60
61