Laprak Sensori Deskripsi Fix BGT [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORI PRAKTIKUM UJI DESKRIPSI



KELOMPOK C (Sore) : Abdul Mujib



B.1711084



Ace Asep H. B.



B.1510346



Agil Sahrul M.



B.1510146



Aviani Kurnia N.



B.1610077



Devi Raniah



B.1710364



Eka Nurani



B.1610298



En’ia Hartati B.



B.1811139



Mochamad Feisal



B.1611036



M Lukmanul H. B.



B.1511017



Nurina Mutiara E.



B.1710365



JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI FAKULTAS ILMU PANGAN HALAL UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR 2019



PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis sensori deskriptif merupakan metode analisis sensori dimana atribut sensori suatu produk atau bahan pangan diidentifikasi, dideskripsikan dan dikuantifikasi dengan menggunakan panelis terlatih khusus untuk uji ini. Analisis ini dapat dilakukan untuk semua parameter sensori dan bebebrapa aspek dalam penentuan profil cita rasa atau profil tekstur (Setyaningsih et al., 2010). Pengujian deskriptif merupakan penilaian sensorik yang didasarkan pada sifat-sifat sensorik yang lebih kompleks atau meliputi banyak sifatsifat sensorik karena mutu komoditi umumnya ditentukan oleh beberapa sifat sensorik. Uji deskriptif banyak sifat sensorik dinilai dan dianalisa sebagai keseluruhan sehingga dapat menyusun mutu sensorik secara keseluruhan. Sifat sensorik yang dipilih sebagai pengukur mutu adalah yang paling peka terhadap perubahan mutu dan paling relevan terhadap mutu (Susiwi, 2009). Salah satu metode uji deskripsi adalah metode Analisis Deskriptif Kualitatif (Quantitive Deskriptive Analysis). Metode QDA didasarkan pada kemampuan panelis dalam mengekpresikan persepsi produk dengan kata-kata menggunakan cara yang terpercaya. Ciri khusus yang ditemukan pada metode QDA yaitu penggunaan baris yang tidak berstruktur, adanya instruksi dimana panelis diminta memberikan tanda pada garis sesuai dengan intensitas persepsi yang diterima, serta panelis yang dilibatkan adalah panelis yang telah terseleksi melalui pengujian terlebih dahulu. Data yang diperoleh dari uji dengan metode ini disajikan dalam bentuk grafik jaring laba-laba (spider web). Dengan nilai nol pada titik pusat untuk setiap atribut. Selain disajikan dalam spider web, hasil pengujian dengan metode ini juga dapat diolah dengan Principal Component Analysis (PCA) (Setyaningsih et al., 2010). B. Tujuan Praktikum Untuk mengetahui respon panelis tentang tingkat intensitas dari karateristik ketiga bumbu tersebut melalui kepekaan indra penciumannya. C. Waktu dan Tempat Praktikum dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2019 di Laboratorium Pangan Universitas Djuanda Bogor.



TINJAUAN PUSTAKA



A. Analisis Deksriptif Analisis deskriptif adalah teknik analisis sensori yang digunakan dengan tujuan memperoleh deskripsi sifat-sifat sensori dari berbagai macam produk atau material (Apriyantono, 2001). Uji dekskriptif merupakan penilaian sensori yang lebih kompleks, meliputi berbagai jenis sensori yang menggambarkan keseluruhan sifat komoditi tersebut. Dalam mendeskripsikan sifat makanan terdapat beberapa metode, yaitu secara kualitatif dan secara kuantitatif. Menurut Meilgaard et al., (1999). Metode analisis deskriptif menggunakan penilaian baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif, menuntut panelis untuk menggambarkan dan mendeteksi atribut-atribut sensori sedekat mungkin. Metode kualitatif dilakukan untuk mendapatkan dan mengembangkan bahasa, sehingga dapat menggambarkan sampel yang nantinya sangan penting untuk analisis secara kuantitatif, sedangkan metode kuantitatif mendeskripsikan karakteristik sensori suatu produk dengan memberikan penilaian yang menggambarkan sampel dalam suatu skala interval (Rahayu, 1998). Analisis sensori deskriptif dilakukan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan dengan menggunakan teknik Focus Group, sedangkan metode kuantitatif dilakukan dengan metode QDA (Quantitative Descriptive Analysis). Sebelum dilakukan analisis deskripsi, terlebih dahulu dilakukan seleksi dan pelatihan panelis. Menurut Apriyantono (2001), Metode dalam analisis deksriptif terus berkembang. Tiga metode yang digunakan dalam analisis deskriptif, yaitu flavor profil, texture profil dan quantitative descriptive analysis. Keberhasilan analisis deskriptif tergantung pada empat faktor, yaitu pelatihan dan pengalaman panelis, panel leader, pelaksanaan analisis, dan komitmen para panelis. B. Flavor Flavor adalah salah satu bagian penting dari keseluruhan sensasi perasaan selama kita makan atau minum. Sering kali flavor didefinisikan sebagai kesan (sensasi) gabungan rasa dan bau yang dipengaruhi oleh sifat akuistik bahan, tekstur dan penampakan. Sejumlah karakteristik beberapa komponen bahan yang dibawa ke dalam mulut, dirasakan terutama oleh indra rasa dan bau dan seterusnya diterima dan diintepretasikan oleh otak. Selanjutnya komponen flavor ini dapat berupa komponen kimia tunggal ataupun campuran



beberapa komponen kimia alami atau sintetik. Komponen kimia ini berupa komponen volatil yang biasanya terdiri dari ester, asam, alkohol, aldehid dan keton. Komponen volatil ini sangat penting dalam pembentukan karakteristik flavor. Sensasi ini merangsang organ organoleptik (Kartika, 1998). C. Tekstur Tekstur adalah nilai raba pada suatu permukaan, baik itu nyata maupun semu. Suatu permukaan mungkin kasar, halus, keras atau lunak, kasar atau licin. Tekstur merupakan karakter nilai raba yang dapat dirasakan secara fisik dan secara imajiner. Tekstur kasar ketika diraba secara fisik memang menunjukkan suatu permukaan yang kasar, sedangkan tekstur semu hanya nampak oleh mata karakternya kasar namun ketika diraba tidak dapat dirasakan sebagamana yang dilihat sehingga tekstur semacam ini hanya memberi kesan imajinatif pada tekstur makanan adalah hasil atau rupa akhir dari makanan, mencakup: warna tampilan luar, warna tampilan dalam, kelembutan makanan, bentuk permukaan pada makanan, keadaan makanan (kering, basah, lembab) (Kartika, 1998). D. QuantitativeDescriptive Analysis (QDA) Metode kuantitatif yang cukup sering digunakan yaitu Quantitative Descriptive Analysis (QDA) yaitu suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan suatu karakteristik sensori suatu produk secara matematis (Zook dan Pearce, 1988). Metode QDA dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu seleksi panelis, pelatihan panelis, analisis kualitatif dan analisis kuantitatif (Meilgaard et al., 1999). Secara kualitatif, penentuan atribut-atribut



sensori



suatu



produk



dapat



dilakukan



menggunakan In



Depth



Interview dan Focus Group (Heymann et al., 1993). Menurut Cairncross dan Sjostrom (1950), metode kualitatif digunakan untuk menyepakati terminologi deskriptif suatu produk yang mewajibkan para panelis untuk memberikan terminologi-terminologi yang dirasakan saat mencicipi sampel.



METODOLOGI a) Alat dan Bahan Bahan yang digunakan adalah 3 jenis bumbu dapur dan air sebagai penetral. Sedangkan peralatan yang digunakan adalah sendok, piring kertas untuk penyajian, kertas label, dan spidol. b) Cara Kerja UJI DESKRIPSI Uji Deskripsi a. Panelis Nama : …………………………. Penelis semi terlatih berjumlah 30 orang dari populasi praktikan Mata Kuliah Tanggal : 19 Desember 2019 Evaluasi Sensori. b. Cara Penyiapan ProdukPada uji: deskripsi Bumbu dilakukan sekaligus pada beberapa contoh. Atribut yang dinilai dapat juga merupakan aroma flavordapur. dari masing - bumbu. Dihadapan anda terdapatatribut 3 sampel bumbu Nilailah kepekaan anda terhadap 1) Memberi kode tigasampel digit angka acak pada gelas kecil menggunakan bantuan flavor masing-masing dengan memberikan tandadengan garis vertical atau tanda silangtabel padaacak garisbilangan. horizontal tersebut. Ujung kanan garis horizontal adalah sangat suka Diambil ketigahorizontal bumbu dalam kemudian dan2)ujung kiri garis adalahkemasan sangat tidak suka. dimasukkan kedalam gelas kecil yang telah diberi kode acak yang telah ditetapkan untuk disajikan. Bawang Merah 3) Disiapkan 3 buah sendok penyajian untuk setiap gelas penyajian untuk membantu panelis dalam mengidentifikasi sampel. c. Cara Penyajian 0 Dalam penyajian sampel, peneliti memperhatikan kaidah pengacakan 10 (random) untuk Putih meghilangkan efek psikologis yang tidak diinginkan. Kaidah pengacakan Bawang meliputi pengkodean dan urutan sampel yang disajikan d. Penilaian Sampel Menjelaskan cara penilaian sampel kepada para panelis adalah sebagai berikut: 0 10 1) Menentukan dari ketiga sampel yang disajikan mana sampel yang memiliki Merica tingkat intensitas flavor yang paling tinggi dari bumbu tersebut untuk 2) 03) 4) Cabai 5)



0



keseluruhan mutu sensorinya melalui indera penciuman Penciuman dilakukan secara berurutan dari kiri ke kanan. 10 Penciuman sampel dilakukan dengan menggunakan sendok yang tersedia. Berikan respon secara objektif terhadap kriteria sampel tersebut. Berikan tanda (x) pada kolom sampel jika sampel tersebut lebih mendekati.



10



Kemiri



0



10



Merica



0



10



HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Hasil Pengamatan yang telah dilakukan dalam uji deskripsi untuk produk bumbu diamati berdasarkan karakterisitik komposisi bumbu dalam masakan yang dapat diamati dari aroma, flavor, dan tekstur (bawang putih, bawang merah, ketumbar, merica , kemiri, cabai dan ketumbar. Sampel yang digunakan terdiri dari: Sampel A : bumbu mie kari Sampel B : bumbu rendang Sampel C : bumbu soto a.



Tabulasi Analisa Data



Bawang putih Panelis Bumbu Bumbu Bumbu A B C 1 7.6 8.3 9 2 0.9 2.4 4.5 3 2.9 7.6 2.9 4 0.5 6.7 6.1 5 5.7 7.9 6.8 6 9.3 7.6 8.6 7 5.9 3.6 9.5 8 8.6 9 8 9 3.6 1.6 2.8 10 7.8 6.2 6 11 7.9 9 9.4 12 5.7 4.4 8.1 13 5.8 6.3 0.8 14 1.9 1 5 15 8.6 6.7 6.1 16 2.3 2.6 4 17 9.1 9.3 9.2 18 7.9 6.1 7 19 3.4 3 6.1 20 1.8 6.8 6.1 21 4.5 5.0 6.0 22 0.9 9.9 7.5 23 7.5 3.4 8.0 24 7.0 8.7 7.8 25 8.4 7.1 6.0 26 5.5 8.0 6.6 27 6.2 7.9 7.3



Bawang merah Bumbu Bumbu Bumbu A B C 6.9 6.9 9.4 1.1 5.6 4.3 3.1 7.5 5.7 0.8 0.6 9 3.6 6 7.6 8.3 3.3 9.6 4.5 6.8 9.5 8.7 5.7 8 3.9 4.4 4.8 6.5 7 5.3 1.5 6.7 6.2 2.7 3.3 6.7 6.1 5.4 5.9 8.2 6.7 8.9 2.3 2.7 5.9 8.6 8 7.1 3.6 3.9 6.2 5.9 6.1 4.3 6 7.7 5.6 7.6 9.2 8.7 7.8 2.9 5.4 3.7 1.0 7.8 1.2 7.2 9.0 3.1 1.0 5.4 4.4 7.5 5.8 7.2 7.0 7.5 5.4 5.8 7.1



Bumbu A 8.3 4.3 9.1 7.1 2.8 9.5 8.8 9.6 5.6 4.5 9.3 3.9 9.2 4.5 9.1 8.6 9.6 8.6 7.9 7 9.4 8.0 8.2 9.0 4.5 3.5 8.8



Cabai Bumbu B 1.8 1.4 0.8 0.9 3.1 1 7.8 0.5 0.1 2 3.2 1 1.4 0.2 3.9 0.9 0.7 3.9 1.1 0.5 0.7 5.8 4.8 6.0 1.5 6.5 3.0



Bumbu C 5.1 6 9.5 0.7 4.7 9.3 6.1 7.8 3.6 8.3 8.6 5 0.3 6.4 6 0.5 1.9 4.4 6.1 7.4 3.5 0.4 7.0 6.0 6.2 6.7 1.2



28 29 30 jumlah rata"



6.2 3.1 7.3 163.80 5.46



0.2 8.3 4.4 179.00 5.97



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 jumlah rata"



Merica Bumbu Bumbu A B 7.3 7.8 4.3 3.4 7.6 2 1.9 7.7 7.1 4.1 1.9 5.7 7 9.2 8.7 8.7 2.2 3.5 8 2 5.7 1.3 4.3 6.4 3 7.5 2 1.4 2.5 0.8 6.9 4.3 2.6 1.2 6.2 3.5 6.5 5 8.7 8.9 5.3 8.3 6.5 4.7 9.0 2.0 9.0 6.4 3.8 3.9 6.0 7.4 6.0 4.0 7.3 2.8 1.3 2.1 4.1 8.8 162.70 144.80 5.42 4.83



Panelis



Kemiri



Panelis



7.1 7.3 1.2 190.80 6.36



6.2 3.0 6.0 147.90 4.93



0.8 3.9 5.8 156.40 5.21



3.8 6.7 8.0 205.20 6.84



Bumbu C 8.3 6 9.3 8.7 6.3 8.1 8.8 8.9 4.6 4 7.6 3.9 4.9 8.8 2.6 3.8 4.5 1.9 7.8 7.3 6.2 6.2 6.0 9.0 4.0 4.2 6.3 4.2 7.8 6.5 186.50 6.22



Ketumbar Bumbu Bumbu Bumbu A B C 5 2.6 5.9 4.3 5.7 4.1 4.5 2.3 5.5 1.6 6.5 8.1 4.6 7.1 3.8 0.5 0.1 0.5 0.9 0.3 0.7 5.7 6.4 5.7 6.7 0.1 0.1 3 1.4 5 5 4.9 2.3 3.2 5 4.2 5.9 3.7 0.2 0.2 3.2 3.4 1 6.1 1.7 6 5.8 0.5 0.4 1.1 1.6 1.9 6.5 6.6 0.3 1.2 0.5 1.8 1.2 5.9 0.5 2.5 3.6 0.8 0.7 1 3.8 1 1.6 4.3 0.5 3.8 2.8 5.3 5 4.6 5.5 1.1 1.7 1 1 0.8 6.8 6 7.3 4.2 0.5 4.6 5.5 5.9 93.70 104.20 95.80 3.12 3.47 3.19



9.2 9.4 9.5 226.80 7.56



1.5 0.8 2.1 68.90 2.30



6.2 8.5 0.6 154.00 5.13



Bumbu A 7.8 5.5 3 7.8 7.9 0.3 4.1 5.6 2.1 4.3 0.9 0.2 5.5 0.6 1.1 7.5 5.7 0.6 4.2 5.9 6.3 0.3 2.5 4.1 4.8 5.8 3.3 8.4 5.4 4.3 125.80 4.19



Kunyit Bumbu B 0.5 4.5 1.7 0.6 1.5 0.2 1.7 0.8 0.8 5.8 1.2 1.4 2.6 0.5 7.3 0.7 0.2 3.7 1 0.7 4.2 4.3 7.6 0.7 0.7 2.3 1 0.4 3.2 4 65.80 2.19



Bumbu C 4.4 1.4 1.3 0.9 5.7 0.3 4 0.3 0.1 7.6 1 7.8 7.5 2.3 5 1.2 1.9 2.7 7.6 4.4 6 9 9 3.8 1 4.2 5.2 0.1 3.9 1 110.60 3.69



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 jumlah rata"



Bumbu A 3.7 4.2 5.9 0.8 6.2 0.4 2 4.6 5 3 2.9 3 2 5.5 5.4 1 0.2 0.9 1.3 3.3 0.4 7.7 1.3 3.2 2 4.7 0.8 5.3 2.5 2.7 91.90 3.06



Bumbu B 3.5 6.4 4.1 5.7 5.4 0.3 1.1 7.3 5.5 1 1.8 1 3.8 2.8 3.4 2.9 0.4 0.2 1.8 0.7 1.5 3 0.5 2.1 4.3 4.1 0.3 2.8 3.3 5.4 86.40 2.88



Bumbu C 5.4 0.8 2.4 8.5 7.8 0.3 2 0.4 0.3 3.4 4.2 4.3 1.7 3.3 1.1 0.5 2.9 3.6 1.8 1.2 1.7 1 2.9 0.6 5.2 1.3 1 7.1 0.6 5.6 82.90 2.76



b. Hasil data uji ANOVA



Descriptives Hasil



N



Mean



Std. Deviation



Std. Error



A



30



5.460



2.7086



B



30



5.967



C



30 90



Total



95% Confidence Interval for Mean



Minimum



Maximum



6.471



.5



9.3



4.958



6.975



.2



9.9



.4119



5.517



7.203



.8



9.5



.2700



5.392



6.465



.2



9.9



Lower Bound



Upper Bound



.4945



4.449



2.7000



.4929



6.360



2.2563



5.929



2.5616



1. Bawang Putih



Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic



Hasil



df1



df2



Sig.



Based on Mean



1.680



2



87



.192



Based on Median



1.074



2



87



.346



1.074



2



85.805



.346



1.550



2



87



.218



Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean



ANOVA Hasil Sum of Squares



df



Mean Square



F



Sig.



.929



.399



Between Groups



12.214



2



6.107



Within Groups



571.791



87



6.572



Total



584.005



89



Multiple Comparisons Dependent Variable: Hasil (I) Panelis



A



Tukey HSD



B



C



A



LSD



B



C



(J) Panelis



Mean Difference (I-J)



Std. Error



Sig.



95% Confidence Interval Lower Bound



Upper Bound



B



-.5067



.6619



.725



-2.085



1.072



C



-.9000



.6619



.367



-2.478



.678



A



.5067



.6619



.725



-1.072



2.085



C



-.3933



.6619



.824



-1.972



1.185



A



.9000



.6619



.367



-.678



2.478



B



.3933



.6619



.824



-1.185



1.972



B



-.5067



.6619



.446



-1.822



.809



C



-.9000



.6619



.177



-2.216



.416



A



.5067



.6619



.446



-.809



1.822



C



-.3933



.6619



.554



-1.709



.922



A



.9000



.6619



.177



-.416



2.216



B



.3933



.6619



.554



-.922



1.709



Hasil Subset for Panelis



N



alpha = 0.05 1



Tukey HSDa



A



30



5.460



B



30



5.967



C



30



6.360



Sig.



.367



Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 30.000.



2. Bawang Merah Descriptives Hasil N



Mean



Std. Deviation



Std. Error



A



30



4.930



2.4163



B



30



5.213



C



30



Total



90



95% Confidence Interval for Mean



Minimum



Maximum



5.832



.8



8.7



4.330



6.097



.6



9.2



.3078



6.211



7.469



3.8



9.6



.2442



5.176



6.146



.6



9.6



Lower Bound



Upper Bound



.4412



4.028



2.3657



.4319



6.840



1.6858



5.661



2.3169



Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic



Hasil



df1



df2



Sig.



Based on Mean



3.138



2



87



.048



Based on Median



2.390



2



87



.098



2.390



2



72.368



.099



3.035



2



87



.053



Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean



ANOVA Hasil Sum of Squares



df



Mean Square



F



Sig.



6.697



.002



Between Groups



63.744



2



31.872



Within Groups



414.030



87



4.759



Total



477.774



89



Multiple Comparisons Dependent Variable: Hasil



(I) Panelis



(J) Panelis



A



Tukey HSD



B



C



A



LSD



B



C



Mean Difference (I-J)



Std. Error



Sig.



95% Confidence Interval Lower Bound



Upper Bound



B



-.2833



.5633



.870



-1.626



1.060



C



-1.9100*



.5633



.003



-3.253



-.567



A



.2833



.5633



.870



-1.060



1.626



C



-1.6267



*



.5633



.013



-2.970



-.284



A



1.9100



*



.5633



.003



.567



3.253



B



1.6267



*



.5633



.013



.284



2.970



B



-.2833



.5633



.616



-1.403



.836



.5633



.001



-3.030



-.790



.5633



.616



-.836



1.403



*



C



-1.9100



A



.2833



C



-1.6267*



.5633



.005



-2.746



-.507



A



1.9100



*



.5633



.001



.790



3.030



1.6267



*



.5633



.005



.507



2.746



B



*. The mean difference is significant at the 0.05 level.



Hasil Subset for alpha = 0.05



Panelis



N



A



30



4.930



B



30



5.213



C



30



Tukey HSDa



Sig.



1



2



6.840 .870



1.000



Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 30.000.



Descriptives Hasil N



Mean



Std. Deviation



Std. Error



A



30



7.560



2.1970



B



30



2.297



C



30



Total



90



95% Confidence Interval for Mean



Minimum



Maximum



8.380



2.8



9.6



1.523



3.070



.1



7.8



.5199



4.070



6.197



.3



9.5



.3382



4.325



5.669



.1



9.6



Lower Bound



Upper Bound



.4011



6.740



2.0721



.3783



5.133



2.8474



4.997



3.2081



3. Cabai



Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic



Hasil



df1



df2



Sig.



Based on Mean



1.957



2



87



.147



Based on Median



1.299



2



87



.278



1.299



2



85.231



.278



2.109



2



87



.128



Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean



ANOVA Hasil Sum of Squares



df



Mean Square



F



Sig.



36.254



.000



Between Groups



416.381



2



208.190



Within Groups



499.608



87



5.743



Total



915.989



89



Multiple Comparisons Dependent Variable: Panelis (I) Hasil



A



Tukey HSD



B



C



A



LSD



B



C



(J) Hasil



Mean



Std. Error



Sig.



B



5.2633



*



.6187



C



2.4267*



A C



Difference (I-J)



Lower Bound



Upper Bound



.000



3.788



6.739



.6187



.001



.951



3.902



-5.2633*



.6187



.000



-6.739



-3.788



-2.8367



*



.6187



.000



-4.312



-1.361



A



-2.4267



*



.6187



.001



-3.902



-.951



B



2.8367



*



.6187



.000



1.361



4.312



5.2633



*



.6187



.000



4.034



6.493



2.4267



*



.6187



.000



1.197



3.656



A



-5.2633



*



.6187



.000



-6.493



-4.034



C



-2.8367*



.6187



.000



-4.066



-1.607



A



-2.4267*



.6187



.000



-3.656



-1.197



B



*



.6187



.000



1.607



4.066



B C



2.8367



*. The mean difference is significant at the 0.05 level.



Panelis



Tukey HSDa



Hasil



N



B



30



C



30



A



30



Sig.



95% Confidence Interval



Subset for alpha = 0.05 1



2



3



2.297 5.133 7.560 1.000



1.000



Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 30.000.



1.000



4. Merica Descriptives Hasil N



Mean



Std. Deviation



Std. Error



A



30



5.423



2.4203



B



30



4.827



C



30



Total



90



95% Confidence Interval for Mean



Minimum



Maximum



6.327



1.3



9.0



3.817



5.837



.8



9.2



.3841



5.431



7.002



1.9



9.3



.2595



4.973



6.005



.8



9.3



Lower Bound



Upper Bound



.4419



4.520



2.7048



.4938



6.217



2.1035



5.489



2.4621



Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic



Hasil



df1



df2



Sig.



Based on Mean



1.826



2



87



.167



Based on Median



1.213



2



87



.302



1.213



2



82.522



.303



1.795



2



87



.172



Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean



ANOVA Hasil Sum of



df



Mean Square



F



Sig.



2.487



.089



Squares Between Groups



29.175



2



14.587



Within Groups



510.354



87



5.866



Total



539.529



89



Multiple Comparisons Dependent Variable: Hasil (I) Panelis



A



Tukey HSD



B



C LSD



A B



(J) Panelis



Mean Difference (I-J)



Std. Error



Sig.



95% Confidence Interval Lower Bound



Upper Bound



B



.5967



.6254



.608



-.894



2.088



C



-.7933



.6254



.417



-2.284



.698



A



-.5967



.6254



.608



-2.088



.894



C



-1.3900



.6254



.073



-2.881



.101



A



.7933



.6254



.417



-.698



2.284



B



1.3900



.6254



.073



-.101



2.881



B



.5967



.6254



.343



-.646



1.840



C



-.7933



.6254



.208



-2.036



.450



A



-.5967



.6254



.343



-1.840



.646



C



-1.3900*



.6254



.029



-2.633



-.147



A



C



.7933



B



1.3900



*



.6254



.208



-.450



2.036



.6254



.029



.147



2.633



*. The mean difference is significant at the 0.05 level.



Hasil Subset for Panelis



N



alpha = 0.05 1



Tukey HSDa



B



30



4.827



A



30



5.423



C



30



6.217



Sig.



.073



Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 30.000.



5. Ketumbar Descriptives Hasil N



Mean



Std. Deviation



Std. Error



A



30



3.123



2.1754



B



30



3.473



C



30



Total



90



95% Confidence Interval for Mean



Minimum



Maximum



3.936



.2



7.3



2.570



4.377



.1



7.1



.4319



2.310



4.077



.1



8.1



.2426



2.781



3.745



.1



8.1



Lower Bound



Upper Bound



.3972



2.311



2.4204



.4419



3.193



2.3658



3.263



2.3017



Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic



Hasil



df1



df2



Sig.



Based on Mean



.641



2



87



.529



Based on Median



.598



2



87



.552



.598



2



85.301



.552



.648



2



87



.526



Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean



ANOVA Hasil Sum of Squares



df



Mean Square



F



Sig.



.191



.827



Between Groups



2.058



2



1.029



Within Groups



469.451



87



5.396



Total



471.509



89



Multiple Comparisons Dependent Variable: Hasil (I) ketumbaar



(J) ketumbaar



A



Tukey HSD



B



C



A



LSD



B



C



Mean Difference (I-J)



Std. Error



Sig.



95% Confidence Interval Lower Bound



Upper Bound



B



-.3500



.5998



.829



-1.780



1.080



C



-.0700



.5998



.993



-1.500



1.360



A



.3500



.5998



.829



-1.080



1.780



C



.2800



.5998



.887



-1.150



1.710



A



.0700



.5998



.993



-1.360



1.500



B



-.2800



.5998



.887



-1.710



1.150



B



-.3500



.5998



.561



-1.542



.842



C



-.0700



.5998



.907



-1.262



1.122



A



.3500



.5998



.561



-.842



1.542



C



.2800



.5998



.642



-.912



1.472



A



.0700



.5998



.907



-1.122



1.262



B



-.2800



.5998



.642



-1.472



.912



Hasil Subset for ketumbaar



N



alpha = 0.05 1



Tukey HSDa



A



30



3.123



C



30



3.193



B



30



3.473



Sig.



.829



Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 30.000.



6. Kunyit Descriptives Hasil N



Mean



Std. Deviation



Std. Error



A



30



4.193



2.5584



B



30



2.193



C



30



Total



90



95% Confidence Interval for Mean



Minimum



Maximum



5.149



.2



8.4



1.413



2.973



.2



7.6



.5194



2.624



4.749



.1



9.0



.2773



2.807



3.909



.1



9.0



Lower Bound



Upper Bound



.4671



3.238



2.0885



.3813



3.687



2.8448



3.358



2.6306



Test of Homogeneity of Variances Levene



df1



df2



Sig.



Statistic



Hasil



Based on Mean



2.105



2



87



.128



Based on Median



2.520



2



87



.086



2.520



2



85.404



.086



2.378



2



87



.099



Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean



ANOVA Hasil Sum of Squares



df



Mean Square



F



Sig.



5.121



.008



Between Groups



64.868



2



32.434



Within Groups



551.012



87



6.333



Total



615.880



89



Multiple Comparisons Dependent Variable: Hasil (I)



(J)



Mean



V1



V1



Difference (I-J)



A



Tukey HSD



B



C



A



LSD



B



C



*



Std. Error



Sig.



.6498



Lower Bound



Upper Bound



.008



.451



3.549



B



2.0000



C



.5067



.6498



.716



-1.043



2.056



A



-2.0000*



.6498



.008



-3.549



-.451



C



-1.4933



.6498



.061



-3.043



.056



A



-.5067



.6498



.716



-2.056



1.043



B



1.4933



.6498



.061



-.056



3.043



B



2.0000



*



.6498



.003



.708



3.292



C



.5067



.6498



.438



-.785



1.798



-2.0000



*



.6498



.003



-3.292



-.708



C



-1.4933



*



.6498



.024



-2.785



-.202



A



-.5067



.6498



.438



-1.798



.785



B



1.4933*



.6498



.024



.202



2.785



A



*. The mean difference is significant at the 0.05 level.



Hasil



Tukey HSDa



Subset for alpha = 0.05



V1



N



B



30



2.193



C



30



3.687



A



30



Sig.



95% Confidence Interval



1



2



3.687 4.193



.061



.716



Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 30.000.



7. Kemiri Descriptives Hasil N



Mean



Std. Deviation



Std. Error



A



30



3.063



2.0173



B



30



2.880



C



30



Total



90



95% Confidence Interval for Mean



Minimum



Maximum



3.817



.2



7.7



2.126



3.634



.2



7.3



.4254



1.893



3.633



.3



8.5



.2221



2.461



3.344



.2



8.5



Lower Bound



Upper Bound



.3683



2.310



2.0196



.3687



2.763



2.3298



2.902



2.1069



Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic



Hasil



df1



df2



Sig.



Based on Mean



.364



2



87



.696



Based on Median



.136



2



87



.873



.136



2



74.138



.873



.297



2



87



.744



Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean



ANOVA Hasil Sum of Squares



df



Mean Square



F



Sig.



.152



.860



Between Groups



1.372



2



.686



Within Groups



393.707



87



4.525



Total



395.080



89



Multiple Comparisons Dependent Variable: Hasil (I)



(J)



Mean



V1



V1



Difference (I-J)



B



A



Tukey HSD



B



C LSD



A B



Std. Error



Sig.



.1833



.5493



C



.3000



A



95% Confidence Interval Lower Bound



Upper Bound



.940



-1.126



1.493



.5493



.849



-1.010



1.610



-.1833



.5493



.940



-1.493



1.126



C



.1167



.5493



.975



-1.193



1.426



A



-.3000



.5493



.849



-1.610



1.010



B



-.1167



.5493



.975



-1.426



1.193



B



.1833



.5493



.739



-.908



1.275



C



.3000



.5493



.586



-.792



1.392



A



-.1833



.5493



.739



-1.275



.908



C



C



.1167



.5493



.832



-.975



1.208



A



-.3000



.5493



.586



-1.392



.792



B



-.1167



.5493



.832



-1.208



.975



Hasil Subset for V1



alpha = 0.05



N



1



Tukey HSDa



C



30



2.763



B



30



2.880



A



30



3.063



Sig.



.849



Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 30.000.



c. Grafik Spider Web Bumbu Bawang putih Bawang merah Cabai Merica Ketumbar Kunyit Kemiri



A



Sampel B



C



5.46



5.97



6.36



4.93 7.56 5.42 3.12 4.19 3.06



5.21 2.30 4.83 3.47 2.19 2.88



6.84 5.13 6.22 3.19 3.69 2.76



Gambar 1 Tampilan hasil pengujan dengan metode QD



B. Pembahasan Uji deskripsi yaitu uji yang digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik sensori yang penting pada suatu produk dan memberikan informasi mengenai derajat atau intensitas karakteristik tersebut. Uji ini dapat membantu mengidentifikasi variabel bahan tambahan (ingredien) atau proses yang berkaitan dengan karakteristik sensori tertentu dari produk. Informasi ini dapat digunakan untuk pengembangan produk baru, memperbaiki produk atau proses dan berguna juga untuk pengendalian mutu rutin. Uji deskriptif terdiri atas Uji Scoring atau Scaling, Flavor Profile & Texture Profile Test dan Qualitative Descriptive Analysis (QDA). Uji deskripsi digunakan untuk mendapatkan gambaran yang utuh tentang karakteristik suatu produk. Setiap jenis makanan yang diujikan ini mempunyai beberapa karakteristik yang dapat diuji secara organoleptik dengan



menggunakan indra pencicip, pencium, pendengaran, perabaan dan penglihatan. Dimana sifat-sifat indrawi tersebut sagat spesifik untuk setiap jenis produk yang diujikan ini. Karakteristik makanan padat dan karakteristik makanan cair mempunyai persamaan yaitu pada penciuman (pembauan) dan Pencicipan. Karena yang diujikan sama saja walapun bentuk fisiknya berbeda. Salah satu metode uji deskripsi adalah metode Analisis Deskriptif Kualitatif (Quantitive Deskriptive Analysis). Metode QDA didasarkan pada kemampuan panelis dalam mengekpresikan persepsi produk dengan kata-kata menggunakan cara yang terpercaya. Ciri khusus yang ditemukan pada metode QDA yaitu penggunaan baris yang tidak berstruktur, adanya instruksi dimana panelis diminta memberikan tanda pada garis sesuai dengan intensitas persepsi yang diterima, serta panelis yang dilibatkan adalah panelis yang telah terseleksi melalui pengujian terlebih dahulu. Uji deskriptif yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah pengujian pada 3 sampel campuran bumbu dalam bentuk bubuk. Karakter yang diamati adalah identifikasi rempah atau bumbu apa saja yang terdapat dalam sampel yaitu bawang putih, bawang merah, cabai, merica, ketumbar, kunyit dan kemiri. Masing-masing sampel akan diujikan secara ranking lalu data disajikan secara rating. Kritria mutu dari sampel diukur dalam suatu panjang dari garis pangkal. Semakin jauh atau semakin panjang garis pangkal dari tanda maka semakin baik atribut mutu sampel tersebut. Tipe panelis yang digunakan untuk uji deskripsi merupakan panelis terlatih atau panelis yang sudah di seleksi dan dilatih untuk di training sehinga diperoleh kelompok panelis yang memiliki kesamaan persepsi dalam memberikan penilaian. Pada praktikum ini digunakan 30 orang panelis. Hasil olah data rata-rata skoring dari panelis disajikan dalam bentuk grafik Spider web. Grafik Spider web menunjukkan jari jari yang menunjukan intensitas nilai suatu sampel. Semakin garis mengarah keluar atau kepinggir dari jari-jari maka nilainya semakin kuat atau dapat dikatakan semakin mirip dengan sampel referensi. Apabila garis suatu sampel mendekati 0 atau mengarah kedalam jari-jari maka nilainya semakin kecil (kurang mirip sampel referensi) dibandingkan dengan nilai sampel yang lainnya. Oleh karena itu, ketika garis suatu sampel menjauhi 0 dan garisnya mengarah keluar atau pinggir maka nilainya semakin besar atau kuat (mirip sampel referensi). Berdasarkan analisis data yang ditunjukkan pada gambar 1, maka dapat disimpulkan bahwa grafik uji deskripsi pada titik terluar adalah bumbu yang dominan dalam sampel. Pada sampel A bahan yang paling dominan adalah cabai dengan hasil 7.56 , pada sampel B bahan yang dominan adalah bawang putih dengan hasil 5.97 sedangkan pada sampel C



bahan yang dominan adalah bawang merah dan bawang putih dengan hasil yang tidak terlalu berbeda yaitu 6.84 dan 6.36.



PENUTUP A. Kesimpulan 1. Quantitative Descriptive Analysis (QDA) merupakan suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan suatu karakteristik sensori suatu produk secara matematis. Prinsip dari QDA adalah menggunakan kemampuan panelis terlatih untuk mengukur intensitas atribut tertentu yang spesifik dalam kondisi reproducible sehingga menghasilkan kuantifikasi atribut yang komperhensif dan dapat diolah melalui analisis statistik. 2. Berdasarkan pengujian Quantitative Descriptive Analysis (QDA) yang telah dilakukan, aroma dominan dari sampel uji terhadap 3 sampel pada sampel A bahan yang paling dominan adalah cabai dengan hasil 7.56 , pada sampel B bahan yang dominan adalah bawang putih dengan hasil 5.97 sedangkan pada sampel C bahan yang dominan adalah bawang merah dan bawang putih dengan hasil yang tidak terlalu berbeda yaitu 6.84 dan 6.36. B. Saran Pada saat praktikum evaluasi sensori sebaiknya dilakukan dengan melakukan pengujian panelis ditempat yang tidak terlalu dekat dengan panelis lain yang sedang menguji apabila tidak ada bilik atau sekat antar panelis serta pada saat pengujian, panelis yang menunggu giliran menguji tidak berada didekat panelis yang sedang menguji karena hal-hal tersebut bisa mempengaruhi hasil pengujian yang dilakukan panelis.



DAFTAR PUSTAKA Apriyantono, A., 2001. Analisis Sensori Deskriptif. Jurusan Teknologi Pangandan Gizi, Institut Pertanian Bogor. Bogor Kartika. B., B. Hastuti dan W. Supartono. 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. PAU Pangan dan Gizi. UGM. Yogyakarta. Meilgard, M., Civille., G.V., dan Carr, B.T., 1999. Sensory Evaluation Techniques, Third edition. CRC. Press LLC, Florida. Rahayu, W.P., 1998. Penilaian Organoleptik. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Fateta. IPB, Bogor. Setyaningsih, D., A. Apriyantono dan M.P. Sari. 2010. Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro. IPB Press.Bogor. Susiwi, S. 2009. Penilaian Organoleptik. Jurusan Pendidikan Kimia. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Zook, K. and H.J. Pearce. 1988. Quantitatif Descriptif Analysis of Food. In : Moskowitz, H.R (ed). Applied Sensory Analysis of Foods. CRC. Press. Florida.