Larutan Penyangga Industri Makanan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LARUTAN PENYANGGA DALAM INDUSTRI MAKANAN Bahan-bahan



kimia yang sering digunakan



dalam makanan



untuk



mencegah atau menunda terjadinya pembusukan makanan sering disebut bahan pengawet. Bahan pengawet ini dapat dikategorikan sebagai makanan tambahan (food additive). FAO mendefinisikan bahan makanan tambahan sbb : "setiap substansi yang tidak biasa dikonsumsi baik secara sendiri maupun sebagai bahan dasar makanan, baik substansi tersebut mempunyai nilai nutrisi atau tidak, tujuan penambahannya dalam makanan adalah untuk alas an teknis (termasuk organoleptis), transport



atau



prosessing,



preparasi,



mempertahankan



perlakuan



produk



pendahuluan,



makanan



jadi,



pengemasan,



bahan



makanan



tambahan tersebut atau produk sampingnya diharapkan menyebabkan (secara langsung maupun tak langsung) menjadi suatu komponen yang mempengaruhi karakterisitik dari makanannya". Ada beberapa bahan pengawet yang sering digunakan dalam makanan diantaranya adalah sebagai berikut. Asam benzoat dan komponen sejenisnya Asam benzoat (C6H5COOH) dan garam sodiumnya (C7H5NaO2) bersamasama dengan metil- dan propilparaben dikelompokkan bersama dalam bagian ini. Sodium benzoate merupakan bahan pengawet kimia pertama yang diijinkan oleh Food and Drug Administration. Komponen ini sampai sekarang masih banyak digunakan dalam berbagai makanan. a. Aktivitas antimikrobia : −



berhubungan dengan pH







terbesar pada pH rendah







terdapat pada molekul yang tidak terdisosiasi







tidak aktif pada pH yang netral







terutama untuk menghambat pertumbuhan jamur dan yeast







metil dan propilenparaben (ester dari parahidroksi asam benzoate) disebutkan efektif terhadap bakteri, yeast, dan jamur.



b. Penggunaan: −



terbatas pada makanan yang keasamannya tinggi, misalnya : sari



buah, soft drink, saus tomat, salad dressings, amrgarin, sirup, dll. −



pada



bahan



makanan



tertentu



seperti



sari



buah



tingkat



penambahan maksimumnya 0,1%. −



mempengaruhi rasa yaitu seperti merica



Asam Sorbat Asam sorbat (CH3CH=CHCH=CHCOOH) biasa digunakan sebagai bahan pengawet dalam bentuk garam kalsium, sodium, atau potassiumnya. Jumlah yang diperbolehkan dalam makanan adalah 0,2%. a. Aktivitas mikrobia : −



lebih efektif dalam makanan dengan keasaman tinggi.







bekerja paling baik pada pH dibawah 6.0







biasanya tidak aktif pada pH sekitar 7.0







pada pH 4.0-6.0 lebih efektif daripada sodium benzoat, pada pH 3.0 ke bawah, sorbat sedikit lebih efektif dari propionat tetapi hampir sama dengan benzoat.







terdapat pada molekul yang tidak terdisosiasi







penghambatannya



pada



jamur



dilaporkan



pada



aktivitas



sistem enzim dehidrogenasenya. b. Mikrobia yang dihambat: −



terutama jamur dan yeast







Salmonella tetapi







spp.,



streptococci



fekal,



dan



staphylococci



tidak menghambat clostridia



bakteri asam laktat tidak terhambat oleh sorbat pada pH 4,5 ke atas.



c. Penggunaan: −



Lebih



banyak



digunakan



pada



apel



cider



karena



sedikit



mempengaruhi rasa dibandingkan dengan benzoat. −



efektif untuk sirup coklat, jelli, kue, buah kering, salad dressing, fig, sirup, keju, macaroni salad, dll.







metabolisme sorbat oleh tubuh menjadi CO2 dan H2O disebutkan hampir sama dengan metabolisme asam lemak.



Sulfur dioksida Sulfur dioksida (SO2) dan garam sodium dan potasium sulfitnya (=SO3), bisulfit (-HSO3), dan metabisulfit (+S2O5) bekerja dengan cara yang hampir sama. a. Aktivitas antimikrobia : −



asam sulfurik tak terdisosiasi atau molekul SO2-nya







kemampuannya



sebagai



pereduksi



yang



kuat



sehingga



dapat



mereduksi oksigen −



bekerja pada beberapa sistem enzim esensial



b. Mikrobia yang dihambat: −



bakteri asam laktat dan bakteri asam asetat dan b,eberapa jamur lebih sensitif dibandingkan dengan yeast







diantara yeast, spesies yang lebih aerobik lebih sensitif terhadap SO2 dibandingkan dengan spesies yang fermentatif.



c. Penggunaan: −



SO2 digunakan dalam bentuk gas atau cair atau dalam bentuk netral atau garamnya







dalam buah-buahan kering, sari buah, molases, wine, sari buah, dll.







jumlahnya tergantung bahan makanan yang digunakan (contoh : raisin, sirup glukosa : 40 mg/kg; jam dan jelli: 100 mg/kg)



Propionat Asam propionat adalah asam organik dengan tiga karbon dengan rumus molekul (CH3CH2COOH). Kecenderungan asam propionat dan garamnya untuk terdisosiasi adalah rendah, dan komponen ini aktif dalam bahan makanan yang berpH rendah. Asam propionat khususnya berfungsi sebagai agen antimold dan antirope. a. Aktivitas antimikrobia : −



Aktivitas anti mikrobia asam lemak secara umum menunjukkan bahwa asam organik dengan atom karbon kurang dari 7 lebih efektif khususnya terhadap jamur.







Beberapa asam lemak diketahui mempengaruhi permeabilitas sel



dengan jalan merusak membran sel dari mikroorganisme. −



Aktivitas antimikrobia propionat masih belum jelas benar.



b. Mikrobia yang dihambat: khususnya jamur −



aktivitas penghambatannya terutama sebagai fungistatik



c. Penggunaan : −



dapat digunakan dalam roti, kue, keju, dll.







Penggunaannya tidak dibatasi namun untuk keju digunakan 3000 mg/kg.



Etilen dan propilen oksida Etilen dan propilen oksida (berturut-turut: HCOOC2H5 dan HCOOCH3) mempunyai aktivitas yang serupa. Strukturnya adalah sebagai berikut:



Etilen oksida



propelin oksida



a. Aktivitas antimikrobia: −



Etilen oksida merupakan alkylating agents







Aktivitas antimikrobianya diduga berhubungan dengan sifat tersebut Dengan adanya atom-atom H yang labil, cincin etilen oksida yang tidak stabil ini akan terpisah. Atom H akan berikatan dengan oksigen sehingga



membentuk



radikal



hidroksil



etil,



CH2CH2OH,



yang



kemudian berikatan dengan molekul organik yang telah ditinggalkan atom H nya. Akibatnya, gugus hidroksil etil ini dapat menutup gugus reaktif protein mikrobia sehingga terjadi penghambatan. Di antara gugus-gugus yang dapat memberi atom H-labil adalah : COOH, NH2, -SH, dan OH.



b. Mikrobia yang dihambat: −



khususnya jamur



c. Penggunaan : −



biasa digunakan sebagai fumigant







jumlah dan makanan yang diperbolehkan : dalam FAO/WHO food additive data system tidak disebutkan.



Gula dan garam Komponen-komponen ini mempunyai kesamaan dalam cara kerjanya. Garam telah digunakan sebagai bahan pengawet sejak dahulu kala. Pertama kali digunakan untuk pengawetan daging dengan menggunakan pengeringan. a. Aktivitas antimikrobia : −



Plasmolisis akibat dari perbedaan konsentrasi di dalam dan di luar sel.







Menurunkan aktivitas air (aw) sehingga tidak dapat digunakan untuk pertumbuhan mikrobia.







Untuk dapat digunakan secara efektif perlu digunakan jumlah yang cukup sehingga terjadi kondisi hipertonik.







Perbedaan



utama antara garam dan gula dalam hal aktivitas



antimikrobianya adalah



konsentrasi



yang



diperlukan.



Untuk



gula (sukrosa) dibutuhkan konsentrasi 6 kali iebih besar dibandingkan dengan garam. b. Mikrobia yang dihambat: −



terutama bakteri



c. Penggunaan : −



Kebanyakan bakteri non marine dapat dihambat pada konsentrasi 20%, sedangkan untuk jamur biasanya tahan terhadap konsentrasi yang Iebih tinggi.







Garam biasa digunakan pada pengawetan ikan dan daging.







Gula biasa digunakan panda pengawetan buah-buahan, permen, susu kental, dsb.



Nitrat dan nitrit Sodium



nitrat



(NaNO3)



dan



sodium



nitrit



(NaNO2)



serta



garam



potasiumnya biasa digunakan dalam curing untuk daging cured karena mereka dapat menstabilkan



warna merah daging dan juga mampu menghambat



kebusukan dan mikroorganisme penyebab keracunan. a. Aktivitas antimikrobia −



Ion nitrit sangat reaktif dan dapat digunakan sebagai agen pereduksi dan pengoksidasi.



Dalam



suasana



asam,



ion nitrit terionisasi



menghasilkan (3HONO) yang kemudian terurai menjadi (NO) yang merupakan



produk



penting



untuk pembentukan



wama,



namun



tampaknya tidak berpengaruh terhadap bakteri. −



NO2 diduga mempunyai aktivitas antimikrobia.







Aktivitas antimikrobianya naik dengan turunnya pH dalam suasana asam. Pengaruh ini diikuti dengan meningkatnya HNO2 yang tidak terdisosiasi.



b. Penggunaan −



Pada produk-produk daging curing.







Konsentrasi: tidak Iebih dari 200 ppm.







Nitrit sangat toksik pada konsentrasi tinggi dan dapat berakibat fatal.



Asam asetat dan asam laktat Kedua asam organik ini termasuk di antara bahan pengawet yang paling sering digunakan. a. Aktivitas antimikrobia −



Aktivitas antimikrobianya dikarenakan kemampuannya menurunkan



pH di bawah kisaran pertumbuhan dan terganggunya metabolisme akibat moiekul asam yang tidak terdesosiasi. b. Penggunaan −



Terdapat pada produk-produk fermentasi seperti pickle, sauerkraut, susu fermentasi.







Dalam sauerkraut asam laktat harus ada paling sedikit 1,5% dari produk akhirnya.



Antibiotik Antibiotik yang pernah digunakan sebagai pengawet bahan pangan antara lain : cnlor- dan oxytetracycline, nisin, tyiosin, polymyxin B dan subtilin. Chlortetracycline dan oxytetracycline (terramycin) diperbolehkan oleh PDA pada tahun 1955 dan 1956 pada karkas unggas dengan konsentrasi 7 ppm. Kedua bahan ini mempunyai efek bakteriostatik dan tidak tergantung pada pH. a. Aktivitas antimikrobia −



Tetracycline



efektif



sebagai



pengawet



karkas



disebabkan



oleh



kemampuannya masuk ke dalam komplek ion logam yang ada pada daging



sehingga



terjadi



kompetisi



penggunaan



logam



dengan



mikrobia. −



Nisin merupakan antibiotik pertama yang diijinkan (1954). Diproduksi oleh Streptococcus



lactis



Æ menghambat



aktivitas



clostridia



penyebab pembusukan. −



Nisin dan subtilin merupakan polipeptida yang mampu merusak membran sel.







Tyiosin



dapat



menghambat



bakteri



pembusuk.



penghambatannya dengan jalan mengikat ribosom sel. b. Penggunaan −



Tetracycline pada karkas (7 ppm)







Nisin pertama digunakan pada keju dan roti.



Mekanisme







Tyiosin



dan



subtilin



digunakan



pada



makanan



kaleng



untuk



mengurangi pemanasan. Pengawet kimia lainnya −







sodium diasetat *



merupakan derivat asam asetat



*



digunakan dalam roti dan cake untuk mencegah jamur



hidrogen peroksida *







etanol *







digunakan pada pasteurisasi susu



digunakan pada ekstrak flavor



diethylpyrocarbonate *



digunakan pada pembuatan wine untuk menghambat yeast







sequestrant (EDTA)







asap kayu *



mengandung



formaldehid,



asam



alifatik,



keton,



fenol,



aldehid,



metanol, kersol, dll. SUMBER: https://id.scribd.com/doc/96901873/Fungsi-Larutan-Penyangga-Dalam-PengawetanMakanan.html