Latihan MCQ Mata [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Hotel Novotel, 12-13 Maret 2016. MCQ Ambliopia 1. Seorang anak perempuan berumur 9 tahun diantar ibunya ke puskesmas dengan keluhan kesulitan membaca papan tulis di kelas, disadari sejak 2 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan didapatkan VOD: 20/40 dan VOS: 2/60. Setelah dilakukan koreksi, didapatkan dengan koreksi spheris negatif 0.50 VOD mencapai 20/20. Sedangan pada mata kiri diperoleh VOS 20/50 dengan koreksi spheris negatif 2.50 dengan silinder negative 1.00 axis 90 dan tidak maju dengan Pin Hole. Diagnosis pasien ini adalah? a. OS Compund Astigmat b. OS Compound Miop Astigmat c. OS Simple Astigmat d. OS Mixed Astigmat e. OS Miop Levior 2. Kelainan refraksi pada pasien ini, digolongkan dalam: a. Isometrop b. Isoametrop c. Anisometrop d. Antimetrop e. Emetrop 3. Pada pasien ini, penyulit yang telah terjadi adalah: a. Ptisis bulbi b. Atrofi bulbi c. Proptosis d. Ambliopia e. Strabismus Diplopia 4. Serang laki-laki datang dengan keluhan penglihatan ganda saat meirik ke kiri. Kemungkinan otot ekstraokular yang mengalami gangguan adalah: a. M.rectus superior b. M.rectus inferior c. M. rectus medial d. M. rectus lateral e. M.rectus oblique superior 5. Seorang perempuan umur 45 tahun datang penglihatandengan keluhan penglihatan ganda yang sangat mengganggu, mata merah (-), riwayat trauma kepala 6 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan VOD: 20/60 dan VOS: 20/40. Tekanan bola mata. Segmen anterior dalam batas normal kecuali lensa keruh, gerakan bola mata dalam batas normal. Pasien ini dirujuk dan didiagnosis dengan? a. Ambliopia deprivasi b. Katarak traumatik c. Diplopia binoculer



d. e.



Strabismus Bell’s Palsy



6. Hasil pemeriksaan yang menunjang diagnosis utama pasien di atas adalah: a. Visus b. Tekanan bola mata c. Segmen anterior d. Penglihatan ganda e. Lensa keruh Keratitis 7. Seorang laki-laki usia 25 tahun datang dengan keluhan mata kanan merah dan nyeri sejak 2 hari yang lalu, silau, air mata berlebih. Pada pemeriksaan didapatkan VOD 3/60, VOS 20/20, pelpebra edem, silia sekret dan mixed injection, kornea keruh, tampak infiltrat . Diagnosisnya adalah: a. Konjungtivitis b. Keratitis c. d. Uveitis e. Endoftalmitis 8. Pemeriksaan yang diperlukan pada kasus di atas adalah a. Fluoresens test b. Anel Test c. Schirmer Test d. Sensitivitas kornea Test e. pemeriksaan Funduscopy 9. Seorang pasien datang ke praktek dokter umum dengan keluhan mata kanan merah, silau jika melihat cahaya dan terasa nyeri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan VOD 2/60, konjungtiva hiperemi, injeksi perikornea ada, kornea keruh di bagian perifer, Apa diagnosisnya? a. Keratitis b. Konjungtivitis c. Glaukoma d. Uveitis e. Skleritis Hipermetrop ringan 10. Seorang anak berumur 7 tahun diantar ibunya ke klinik karena mengeluh sulit membaca papan tulis yang disadari setelah anak masuk sekolah. Pada pemeriksaan, didapatkan visus 20/30 untuk mata kanan dan 20/25 pada mata kiri. Setelah dikoreksi, dengan spheris positif 1.00 pada mata kanan dan spheris 1.00 pada mata kiri, visus kedua mata mencapai 20/20. Kemungkinan dignosis pada kasus ini dalah: A. ODS Hipermetrop ringan, OD: S +1.00, OS: +1.00



B. ODS miop ringan, OD: S -1.00, OS: -1.00 C. ODS Hipermetrop latent, OD: S +1.00, OS: +1.00 D. ODS compund hipermitrop astigmat, OD: S +1.00, C+1,00 x 0°, OS: +1.00 C+1,00 x 0° E. OD Hipermetrop ringan dan OS Astigmat ringan, OD : S +1.00, OS: C+1.00 x 0° 11. Diagnosis dan koreksi refraktif yang tepat untuk anak ini adalah: a. OD: S +1.00, OS: +2.00 b. ,OD: S +1.00, OS: +1.00 c. OD: S +1.00, OS: +1.00 d. OD: S +1.00, OS: +1.00 e. 12. Seorang laki-laki, 50 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan selaput putih pada mata kanan yang dialami sejak 3 tahun terakhir yang makin lama makin meluas. Mata merah ada terutama bila terkena angin/debu. Rasa mengganjal ada. keluhan lain tidak ada. Pasien adalah seorang petani. Riwayat trauma tidak ada. Pemeriksaan fisik didapatkan : VOD: 20/20, TOD : Tn, Segmen anterior bola mata kanan didapatkan : Palpebra normal, silia sekret (-), konjuntiva: tampak selaput mata segitiga di nasal melewati limbus belum mencapai pupil, kornea jernih, BMD kesan normal, iris coklat kripte (+), pupil bulat, sentral, RC(+), lensa kesan jernih. Diagnosis pada pasien diatas adalah : A. OD. Pterigium stadium I B. OD. Pterigium stadium II B. OD. Pterigium stadium III C. OD. Pterigium stadium IV D. OD. Pseudopterogium E. OD. Pinguikuela 13. Pemeriksaan tambahan yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis di atas adalah : A. Tes fluorescence B. Tes schimer C. Tes sondase D. Tes Jones E. Tes Anel (ak. khurana : comprehensive ophthalmology) 14. Patofisiologi penyakit di atas adalah : A. Pertumbuhan fibrovaskuler konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasif B. Perlekatan konjungtiva dengan kornea sebagai proses penyembuhan ulkus C. infeksi yang disebabkan oleh adenovirus tipe 8 dan 19 D. proses hiperplasia limfe secara menyeluruh E. Reaksi alergi konjungtiva terhadap polen yang disertai dengan demam (ilmu penyakit mata , prof sidarta ilyas) SKLERITIS Seorang wanita, usia 55 tahun datang dengan keluhan nyeri pada mata kanan dialami sejak 2 bulan ini. Nyeri terus menerus kadang menyebar hingga dahi, alis dan bahu yang



kadang-kadang membuat pasien terbangun tengah malam. Mata merah disertai berair dan penurunan penglihatan. Bola mata dirasakan lunak. Riw. penyakit Gout ada. Dari pemeriksaan fisik didapatkan : VOD : 20/30, TOD: 22 mmHg. Segmen anterior bola mata kanan palpebra normal, silia tidak ada sekret, konjungtiva hiperemis, injeksio episklera (+) difus, tampak penipisan sklera sekitar limbus, BMD kesan normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat sentral RC(+), lensa jernih. 15. Diagnosis pasien di atas adalah : A. Episkleritis B. Keratitis C. Skleritis D. Uveitis E. Endoftalmitis 16. Terapi awal pada pasien di atas adalah: A. Ibuprofen, 600 mg/ hari B. oral prednisone, 0.5–1.5 mg/kg/hari C. methylprednisolone 1 gram D. Cyclophosphamide E. Terapi topical antibiotik 17. komplikasi yang mungkin terjadi bila proses inflamasi pada pasien di atas tidak diterapi , adalah : A. Katarak B. Glaukoma C. Uveitis D. Endoftalmitis E. Perforasi (voughan &asbury’s general ophthalmology) TOPIC : LASERASI DUKTUS LAKRIMAL 18. Laki2 , 25 tahun datang ke IRD dengan keluhan luka pada kelopak mata kiri. Dialami 1 jam lalu, akibat kecelakaan lalu lintas. Dari pemeriksaan didapatkan pasien keadaan sadar, GCS 15, terdapat laserasi pada palpebral inferior, bagian medial, dekat kantus medial sepanjang 5 mm, tampak perdarahan aktif, palpebral agak udem (+), konjungtiva tampak subkonjungtival bleeding, kornea jernih, bmd normal , iris coklat, kripte ada, pupil bulat, RC (+) , lensa jernih. Dari kasus di atas, pernyataan yang benar di bawah ini adalah a. Laserasi palpebral yang dekat kantus lateralis lebih berbahaya daripada laserasi palpebral yang berada di dekat kantus medial b. Perlu dilakukan anel test menilai duktus lakrimalis c. Laserasi yang mengenai pungtum superior lebih berbahaya daripada laserasi yang mengenai pungtum inferior d. Repair laserasi pungtum dan duktus lakrimalis tidak memerlukan peralatan / bahan khusus e. Laserasi pungtum dan duktus lakrimalis yang tidak direpair dengan benar tidak begitu mempengaruhi kualitas hidup seseorang



TOPIC : AMD 19. Seorang laki-laki , umur 75 tahun, datang dengan keluhan penglihatan terganggu pada mata kedua mata. Pasien seperti melihat bayangan hitam di tengah lapangan pandangnya. Visus kedua mata kanan 6/12 (dari samping) . Pada pemeriksaan segmen anterior didapatkan konjungtiva hiperemis, kornea jernih, BMD normal, iris coklat, kripte ada, pupil bulat , lensa agak keruh. Keluhan ini dirasakan sejak 2 tahun lalu, secara perlahan-lahan, dan makin memberat sejak 3 bulan lalu, hingga pasien tidak lagi dapat membaca. Riwayat Diabetes mellitus (-) , Hipertensi (-) , Pasien adalah perokok aktif. Diagnosis yang paling mungkin adalah : a. Age Related Macular Disease b. Neuritis retrobulber c. Katarak senil matur d. Neuritis Optik e. Posterior Vitreus Detachment TOPIC : DISLOKASI LENSA 20. Perempuan, 70 tahun, datang di UGD, dengan keluhan tidak melihat dan nyeri pada mata kanan, yang dialami sejak 1 tahun terakhir. Pada pemeriksaan didapatkan visus 1/300 , konjungtiva hiperemis, pupil midriasis, lensa berada di bilik mata depan. Tekanan intraocular 20 mmHg. Kemungkinan diagnosis pada kasus ini adalah : A. katarak matur b. sindrom Marfan c. keratitis d. Dislokasi Lensa e. Glaukoma akut TOPIC: SCOTOMA 21. Laki2 , usia 30 tahun, pekerjaan sebagai tukang las , datang dengan puskesmas dengan keluhan tidak melihat pada kedua mata yang dialami sejak 3 bulan terakhir. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan visus 1/60. Konjungtiva tidak hiperemis , kornea jernih, Bilik mata depan normal, lensa jernih. Pemeriksaan tambahan yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis ini adalah : a. pemeriksaan visus b. pemeriksaan tekanan bola mata c. pemeriksaan iluminasi oblik d. pemeriksaan lapang pandang e. pemeriksaan gerakan bola mata TOPIC : GLAUKOMA Seorang laki2 , usia 20 tahun, datang ke IRD dengan keluhan tiba-tiba tidak melihat pada mata kanan setelah terkena bola bulu tangkis sejak 6 jam yang lalu, Nyeri kepala ada. Pada pemeriksaan oftalmologis mata kanan didapatkan visus 1/60 , palpebral edem , subkonjungtival bleeding (+) , kornea edem , hifema tampak setinggi ½ BMD. TIO 35 mmHg . Diagnosis yang mungkin pada kasus ini adalah



22. Kemungkinan komplikasi pada kasus ini adalah : a. Glaukoma sekunder sudut tertutup b. Glaukoma primer sudut tertutup c. Glaukoma sekunder sudut terbuka d. Glaukoma absolut e. Glaukoma primer sudut terbuka 23. Penatalaksanaan awal yang bisa diberikan pada kasus tersebut adalah : a. Bebat Mata b. Tetes mata antibiotic c. Infus Mannitol d. Tirah Baring dengan kepala rata e. Parasintesis bilik mata depan 24. Komplikasi yang mungkin timbul akibat kasus di atas adalah : a. Konjungtivitis b. Keratitis c. Corneal Blood Staining d. Katarak senilis e. Lekoma kornea Topic : perdarahan retina dan pembuluh darah 25. Seorang laki-laki , umur 56 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan pandangan kabur pada kedua mata, yang dialami sejak 2 bulan terakhir. Pandangan dirasakan semakin hari semakin kabur. Nyeri tidak ada, mata merah tidak ada, kotoran mata berlebih tidak ada , riwayat trauma tidak ada. Riwayat pasien menderita hipertensi (+) sejak 10 tahun lalu , tidak berobat teratur. Riwayat diabetes mellitus (-) . Dari pemeriksaan oftalmologi didapatkan visus 6/60 , segmen anterior tidak didapatkan adanya kelainan. Diagnosis yang paling mungkin adalah : a. Neuritis Optik b. Retinopati Hipertensif c. Age Related Macular Disease d. Katarak imatur e. Posterior Vitreus Detachment Topic : Neuropati Optik 26. Seorang laki-laki umur 59 tahun, datang dengan keluhan tiba-tiba tidak melihat pada mata kiri. Dialami sejak 1 hari lalu. Mata merah (-) , nyeri (-) . Riwayat trauma (-) , riwayat DM (-) , Riwayat Hipertensi (+) . Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan visus 1/300, segmen anterior tidak didapatkan adanya kelainan. Pada pemeriksaan funduskopi didapatkan. Pada pemeriksaan funduskopi direk, didapatkan reflex fundus (+) , papil n. II tampak batas tidak tegas, warna agak pucat. Diagnosis yang paling mungkin adalah : a. Ablasi Retina



b. c. d. e.



Neuritis optic Atropi nervus optik Optik Neuropati Retinopati Hipertensi



TOPIC EPICANTHUS 27. Yang dimaksud dengan epikantus adalah a. Kelainan kongenital dari kelopak mata di mana terdapat adanya defek / gap pada kulit kelopak mata b. Adanya lipatan semisirkular dari kulit yang menutupi kantus medial c. Adanya silia yang tumbuh di luar barisan silia normal d. Tidak adanya eyelid crest e. Kelainan kongenital di mana kelopak mata gagal terbentuk dan kulit menutupi seluruh bola mata. TOPIC : KERATOKONJUNTIVITIS SIKA 28. Seorang laki-laki usia 45 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan mata selalu dirasakan pedih. Mata sering merah (+), rasa silau (+) dan nyeri saat terkena cahaya. Pasien sering merasakan mulut kering , dan sering mengalami nyeri-nyeri sendi. Keluhan ini dialami sudah 6 bulan. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan VOD 20/60, schirmer test positif, fluorosein test tampak filamen (seperti benan-benang) melekat pada kornea Diagnosis yang mungkin adalah : a. Keratitis akantamuba b. Keratitis virus c. Keratokonjungtivitis sika d. Keratitis bakteri e. Keratitis jamur



HIPOPION 29. Seorang perempuan, berusia 32 tahun mengeluh mata kanannya merah dan nyeri. Sebelumnya pasien sedang memetik buah mangga di halaman rumahnya dan mata kanannya terkena ranting. Pemeriksaan oftalmologi : VOD 2/60 ; VOD 6/6. Segmen anterior OD : konjungtiva bulbi injeksi siliaris (+) , kornea terdapat ulkus (+) dengan infiltrat di sekeliling ulkus (fenomena satelit), COA dalam, hipopion (+) tidak beraturan. OD tidak ada kelainan. Apakah diagnosis penyakit diatas ? A. Keratitis bakteri B. Ulkus kornea ec bakteri C. Ulkus kornea dendriticus D. Ulkus kornea cum hipopion e.c jamur E. Ulkus kornea e.c virus herpes zooster (Comprehensive Opthalmology A.K. Kurana Hal. 100)



30. Penanganan yang tepat dari diagnosis tersebut adalah................... A. Antifungal Topikal B. Antibiotik Topikal C. Kortikosteroid Topikal D. Antibiotik Oral E. Antivirus Topikal (Comprehensive Opthalmology A.K. Kurana Hal. 101) KERATOCONUS 31.



A. B. C. D. E.



Seorang anak perempuan penderita Down Syndrome berusia 15 tahun dibawa ibunya ke dokter praktek swasta dengan keluhan kabur jika melihat jauh meskipun sudah memakai kacamata. Kacamata sering diganti karena tidak cocok. Pada permeriksaan oftalmologis didapatkan VODS 1/60 dikoreksi dengan S -5.00 C 3.00 x 20° menjadi 5/60. Pada pemeriksaan iluminasi oblik didapatkan kornea bagian sentral tampak menonjol, palpebra inferior terlihat edem jika melihat ke bawah (Munsen sign (+). Kemungkinan diagnosis pada pasien ini adalah....... Keratoconus Keratoglobus Megalokornea Keratpathy Bullosa Corneal Dystrophy (Clinical Opthalmology,Jack J.Kansky Hal.131)



TUMOR IRIS



A. B. C. D. E.



32. Seorang wanita usia 50 tahun datang dengan keluhan bintik hitam pada iris. Dialami sejak ± 2 tahun. Dari hasil pemeriksaan iluminasi oblik ditemukan bintik hitam berbentuk bulat, permukaan datar, menempel pada iris dan berbatas tegas. Diagnosis yang mungkin pada pasien ini adalah .................. Naevoxanthoendothelioma Naevus Malignant melanoma Medulloepithelioma (diktyoma) Benign cyst (Comprehensive Opthalmology A.K. Kurana Hal. 166)



LAGOFTALMUS



A. B. C. D. E.



33. Seorang pasien dengan kesadaran menurun dikonsul ke bagian mata dengan keluhan kedua mata tidak dapat menutup rapat dan tampak proptosis. Dari hasil pemeriksaan oftalmologi tampak kornea keruh di bagian inferior, selanjutnya pasien didiagnosis dengan ODS Keratitis Exposure. Gejala klinis apa yang terjadi pada pasien ini? Konjungtivitis Eksoftalmus Lagoftalmus Blephariphimosis Simblepharon (Comprehensive Opthalmology A.K. Kurana Hal. 354)



APHAKIA KONGENITAL



A. B. C. D. E.



34. Seorang pasien bayi berumur 4 bulan dibawa oleh ibunya dengan keluhan kedua mata merah. Pada pemeriksaan oftalmologi ditemukan tidak ada lensa pada kedua mata. Diagnosis pasien ini adalah.......... Spherophakia Coloboma Aphakia Kongenital Pseudophakia Subluksasi Lensa (Comprehensive Opthalmology A.K. Kurana Hal. 31)



LUKA BAKAR KORNEA



A. B. C. D. E.



35. Seorang pasien datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri pada mata kanan, riwayat telah bakar sampah dan sesuatu meledak sehingga mengenai mata kanan. Dari hasi pemeriksaan oftalmologi ditemukan Palpebra udem (+), hiperemis (+) Konjungtiva hiperemis (+) Kornea tampak keruh, udem (+). Tindakan awal yang dapat dilakukan sebagai dokter umum adalah......................... Memberi tetes mata Antibiotik dan Steroid Langsung rujuk ke RSUD setempat Bilas dengan RL Memberikan salep mata Bebat mata (Oftalmologi Umum, Daniel G. Vaughan dkk. Hal.385-386) Seorang pasien datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri pada mata kanan, riwayat telah bakar sampah dan sesuatu meledak sehingga mengenai mata kanan. Dari hasi pemeriksaan oftalmologi ditemukan Palpebra udem (+), hiperemis (+) Konjungtiva hiperemis (+) Kornea tampak keruh, udem (+). Penyebab terjadinya edem kornea pada kasus ini adalah: A. Karena terjadi kerusakan pada endotel kornea B. Karena terjaadi kebocoran pada stroma kornea C. Karena terjadi perforasi pada endotel kornea D. Karena terjdi gangguan pompa epitel dan endotel kornea E. Karena terjadi peninggian tekanan intra okuler



DACRYOSTENOSIS



A. B. C. D. E.



36. Seorang bayi usia 2 bulan dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan mata merah pada mata kiri, dialami sejak 3 hari yang lalu. Riwayat sekret dan air mata berlebih ada. Pada pemeriksaan iluminasi oblik ditemukan pelpebra udem (-), pada pemeriksaan palpasi di kantus medial, tampak keluar pus. Diagnosis pada pasien ini adalah Skleritis Dacryoadenitis Keratitis Blefaritis Dacryostenosis (Merck Manual, James Garrity,MD)



Sumber: Khurana AK, Comprehensive Ophthalmology, 4th ed. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology, 17th ed.



PRESBIOPIA 37.



Laki-laki 45 tahun datang dengan keluhan kabur pada kedua mata bila membaca. VOD 20/40, VOS 20/30. Riwayat memakai kacamata dengan lensa sferis -1 D. Riwayat penyakit sistemik diabetes mellitus dan hipertensi disangkal. Berapa ukuran lensa yang diperlukan oleh pasien tersebut untuk melihat dekat ? A. Sferis -0.5 D B. Sferis +0.5 D C. Sferis +1.0 D D. Sferis +1.5 D E. Sferis +2.0 D 38. Apa yang menyebabkan penglihatan kabur pada pasien ini saat melihat dekat ? A. Kelemahan zonula zinni B. Kelainan refraksi C. Kelelahan pada mata D. Usia tua E. Pencahayaan ruangan tidak adekuat 39. Kacamata apa yang dibutuhkan oleh pasien ini bila ia tidak menginginkan tampak batasan antara lensa melihat jauh dan dekat ? A. Kacamata monofokal B. Kacamata polarisasi C. Kacamata progresif D. Kacamata bifokal E. Kacamata anti radiasi 40. Apa saja yang berperan dalam proses akomodasi ? A. Zonula zinni, korpus siliaris, pupil B. Korpus siliaris, lensa, zonula zinni C. Pupil, iris, lensa D. Iris, kornea, pupil E. Lensa, pupil, korpus siliaris



41. Bila pasien tersebut telah menjalani operasi katarak pada kedua mata dan ingin membaca dekat pada jarak 40 cm, berapa ukuran lensa baca yang diberikan ? A. Sferis +0.5 D B. Sferis +1.0 D C. Sferis +1.5 D D. Sferis +2.0 D E. Sferis +2.5 D HEMIANOPIA BITEMPORAL 42. Perempuan 21 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan tidak dapat melihat pada daerah temporal pada kedua mata sejak 1 bulan yang lalu disertai nyeri kepala. VOD 20/25, VOS 20/20 false. Riwayat mata merah disangkal. Riwayat gangguan haid dialami sejak 6 bulan yang lalu tidak teratur. Pemeriksaan sederhana apa yang perlu dilakukan pada pasien tersebut untk menegakkan diagnosis ? A. Koreksi kacamata B. Tes lapangan pandang C. Tes anel D. Tes Schimmer E. Tes fluorosein 43. Pada pasien tersebut, keluhan yang dialami terletak di daerah mana dari traktus optikus ? A. Nervus optik B. Lamina cribrosa C. Pre kiasma D. Kiasma E. Post kiasma OPTIC DISC CUPPING



44. Laki-laki 35 tahun datang dengan keluhan penglihatan kabur sejak 1 tahun yang lalu disertai defek lapangan pandang seperti melihat dalam terowongan pada mata kanan. Riwayat mata merah ada. Riwayat nyeri pada bola mata ada. Pada pemeriksaan oftalmologi ditemukan VOD 20/200, VOS 20/20. TOD 32 mmHg, TOS 18 mmHg. Pemeriksaan apa lagi yang diperlukan pada pasien ini untuk menegakkan suatu diagnosis ? A. Funduskopi untuk menilai CDR B. Funduskopi untuk menilai makula C. Funduskopi untuk menilai nervus optik D. Funduskopi untuk menilai retina perifer E. Funduskopi untuk meniali refleks fundus 45. Apa yang menyebabkan penglihatan kabur pada mata kanan pasien ini ? A. Riwayat mata merah B. Kelainan refraksi



C. Peningkatan tekanan bola mata D. Defek lapangan pandang E. Umur 35 tahun KALAZION



46. Perempuan 25 tahun datang di puskesmas dengan benjolan pada kelopak atas mata kiri sejak 2 minggu lalu. Mula-mula benjolan disertai nyeri dan merah 1 bulan yang lalu kemudian perlahan-lahan nyeri dan merah menghilang dan hanya tertinggal benjolan yang menetap di kelopak mata. VOD 20/20, VOS 20/20. Kelenjar apa yang terinfeksi pada kelopak mata pasien ini ? A. Kelenjar Zeiss B. Kelenjar Moll C. Kelenjar Meibom D. Kelenjar Krause E. Kelenjar Wolfring 47. Apa diagnosis yang mungkin pada pasien ini ? A. Hordeolum interna B. Kalazion C. Hordeolum eksternum D. Tumor palpebra E. Blefaritis 48. Penanganan awal apa yang dapat diberikan pada pasien ini di puskesmas ? A. Insisi vertikal dan kuretase B. Kortikosteroid oral C. Observasi D. Kompres hangat dan salep mata E. Rujuk ke rumah sakit terdekat XANTELASMA 49. Laki-laki 65 tahun datang dengan keluhan muncul plak kuning di kelopak atas kedua mata sejak 2 bulan lalu tanpa disertai rasa nyeri dan kemerahan. Dari pemeriksaan fisis ditemukan plak kuning sebesar biji jagung terletak di palpebra superior sebelah nasal kedua mata. Apa diagnosis yang mungkin pada kelainan yang dialami pasien ini ? A. Neurofibromatosis B. Tumor palpebra C. Xantelasma D. Sikatriks palpebra E. Kalazion



50. Apa kandungan dari plak kuning yang muncul di kelopak mata atas tersebut ? A. Sel-sel inflamasi B. Sel-sel tumor C. Jaringan sikatriks D. Deposit lipid E. Deskuamasi epitel EROSI KORNEA 51. Perempuan 30 tahun datang ke puskemas dengan nyeri pada mata kanan setelah terkena cairan pembersih lantai saat sedang membersihkan rumah. Mata sempat dikucek berkali-kali. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan VOD 20/30. Kornea kesan keruh di sentral. Pada pemeriksaan fluorosein didapatkan positif ada defek di sentral. Kemungkinan diagnosis pada kasus ini adalah: A. Laserasi kornea B. Ulkus kornea C. Perforasi kornea D. Erosi kornea E. Descematocele 52. Penatalaksanaan apa yang bisa diberikan pada pasien ini ? A. Antibiotik topikal B. Lubrikan C. Salep mata D. Irigasi segmen anterior E. Steroid topikal Entropion 53. Laki-laki 60 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata merah dialami sejak 3 bulan yang lalu, tidak ada riwayat trauma, dari pemeriksaan oftalmologi di dapatkan visus ODS 20/25, pemeriksaan segment anterior didapatkan kelopak mata bagian tepi mengarah kedalam dimana silia menyentuh kornea, konjungtiva hiperemis, kornea keruh di area superior, bilik mata depan normal, iris coklat, kripte ada, pupil bulat sentral, refleks cahaya ada, apakah diagnosis penyakit pada kasus di atas : A. Epiblefaron B. Entropion C. Trikiasis D. keratitis E. konjungtivitis Dakrioadenitis 54. Perempuan 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan bengkak pada kelopak mata kanan atas dialami sejak 1 minggu yang lalu, dari pemeriksaan oftalmologi didapatkan visus ODS 20/20, palpebra tampak bengkak, kemerahan, nyeri tekan tidak ada, segmen anterior dan segmen posterior bola mata normal, tidak ada



hambatan gerakan bola mata, apakah diagnosis penyakit kasus di atas : A. Selulitis orbita B. Dakrioadenitis C. Tumor glandula lakrimalis jinak D. Tumor glandula lakrimalis ganas E. Selulitis praseptal



Corpal corneal 55. Laki-laki 24 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri pada mata kanan, riwayat trauma terkena serpihan besi sejak 3 jam yang lalu, dari pemeriksaan oftalmologi didapatkan visus 6/7,5, pada pemeriksaan segmen anterior terdapat serpihan besi di kornea, tindakan awal yang perlu dilakukan pada pasien diatas adalah A. Irigasi bola mata dengan cairan normal salin B. Ekstraksi corpus dengan kapas lidi C. Ekstraksi corpus dengan jarum needel D. Beri salep mata antibiotik E. Bebat mata dan rujuk Ablasio retina 56. Laki-laki 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan penglihatan menurun mata kanan dialami sejak 1 minggu terakhir, riwayat trauma tidak ada, riwayat penyakit sistemik tidak ada, riwayat memakai kacamata dengan ukuran - 12 Dioptri sejak usia muda, pada pemeriksaan oftalmologi di dapatkan visus mata kanan 1/300, segment anterior normal, pada pemeriksaan funduskopi tampak retina terlihat warna keabu-abuan, dengan pembuluh darah terangkat. Apakah diagnosis pasien diatas A. Perdarahan preretina B. Commotio retina C. Ablasio retina D. Perdarahan vitreus E. Perdarahan intraretina Mikroftalmus 57. Seorang anak laki-laki usia 7 tahun dibawah ibunya ke puskesmas dengan keluhan dua mata tampak tidak sama besar, riwayat anak dengan kelainan pertumbuhan, pada pemeriksaan oftalomologi didapatkan ukuran bola mata kecil, unilateral,visus salah satu mata buruk. Kemungkinan kelainan pada kasus diatas A. Cryptophthalmos B. Microphthalmos C. Nanophthalmos D. Microcornea E. Cornea plana



58. Seorang wanita umur 32 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kedua mata merah sejak 3 hari yang lalu. dan mengeluh kakaknya juga memiliki keluhan yang sama. Pada pemeriksaan, visus kedua mata normal, segmen anterior edem palpebra, injeksio konjungtiva, kornea jernih, sekret serous, hiperlakrimasi +. Apakah diagnosis yang paling tepat ? a. Konjungtivitis viral b. Konjungtivitis bakteri c. Konjungtivitis vernal d. Konjungtivitis jamur e. Konjungtivitis alergi



59. Seorang wanita berusia 25 tahun datang dengan keluhan mata merah sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai kotoran berwarna kehijauan dan lengket. Pada pemeriksaan oftalmologis, visus ODS 20/20, kornea jernih, injeksi konjungtiva (+). Terdapat reaksi folikular pada tarsus konjungtiva atas dan bawah. Diagnosis keluhan di atas, adalah: a. Konjungtivitis gonorrhea b. konjungtivitis chlamydia c. Konjungtivitis vernal d. Konjungtivitis atopi e. Konjungtivitis viral



60. Seorang wanita mengeluhkan matanya gatal, merah dan berair. Pada pemeriksaan didapatkan terdapat cobble stone. Apa diagnosanya? a. Konjungtivitis viral b. Konjungtivitis bakterial c. Konjungtivitis vernal d. Konjungtivitis atopic e.Konjungtivitis Jamur Miop Ringan 61. Seorang laki-laki usia 20 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan utama penglihatan buram pada kedua mata saat melihat jauh, dialami sejak 2 bulan yang lalu yang memberat 1 bulan terakhir. Riwayat memakai kaca mata sejak 3 tahun yang lalu,Sejak 1 bulan terakhir kaca mata dirasakan tidak cocok lagi. Riwayat mata merah(-), trauma(-), Dari pemeriksaan fisik didapatkan : VODS : 20/ 40  S-1.00 D  20/20, TODS : normal, Segmen anterior bolam mata dalam batas normal.



Diagnosis pasien di atas adalah : A. Miop Ringan B. Miop Sedang C. Miop Berat D. Hipermetrop E. Simple Miop Astigmat



62. Perjalanan sinar pada pasien di atas adalah: A. Sinar-sinar jauh sejajar aksis visual dibiaskan dengan titik fokus di depan retina. B. Sinar-sinar jauh sejajar aksis visual dibiaskan dengan titik fokus di belakang retina. C. Sinar-sinar jauh sejajar aksis visual dibiaskan di beberapa titik fokus di depan retina dan di retina. D. Sinar-sinar jauh sejajar aksis visual dibiaskan di beberapa titik fokus di belakang retina dan di retina. E. Sinar-sinar jauh sejajar aksis visual dibiaskan di beberapa titik fokus di depan dan di belakang retina.



63. Prinsip terapi pada pasien di atas adalah : A. Memberikan kacamata sferis negatif terkecil yang memberikan ketajaman penglihatan maksimal. B. Memberikan kacamata sferis negatif terbesar yang memberikan ketajaman penglihatan maksimal. C. Memberikan kacamata sferis positif terkecil yang memberikan ketajaman penglihatan maksimal. D. Memberikan kacamata sferis positif terbesar yang memberikan ketajaman penglihatan maksimal. E. Memberikan kacamata silinder negatif terkecil yang memberikan ketajaman penglihatan maksimal. (Ilmu penyakit mata, sidarta, voughan)



RETINOPATI DIABETIK DAN PERDARAHAN VITREUS Seorang perempuan, berusia 65 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan penglihatan mata kanan kabur tiba-tiba dialami sejak 1 hari yang lalu. Penglihatan dirasakan gelap seluruh lapangan pandang. Riwayat penyakit DM sejak 15 tahun yang lalu dan tidak teratur berobat. Dari pemeriksaan didapatkan : VOD : 1/300 , VOS : 20/25. Segmen anterior bola mata kesan normal dengan lensa sedikit keruh. Pada funduskopi mata kanan didapatkan refeks fundus (-), pada funduskopi mata kiri didapatkan : hard eksudat dan perdarahan intra retina. 64. Penyebab yang mungkin menyebabkan mata kanan kabur pada pasien di atas, adalah: A. Perdarahan vitreus B. Ablasio retina C. Endoftalmitis D. AMD E. CRAO Endoftalmitis Pasien laki-laki umur 56 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan penurunan penglihatan pada mata kanan yang dialami sejak kurang lebih 5 hari yang lalu. Keluhan juga disertai dengan Nyeri, mata merah, air mata berlebih dan kotoran mata berlebih. Riwayat operasi katarak pada mata kanan sejak 2 minggu yang lalu. Tajam penglihatan pada mata kanan 1/60, mata kiri 6/15. Pada pemeriksaan anterior segmen mata kanan didapatkan palpebra udem, tampak sekret purulen, konjungtiva hiperemis, injeksio konjungtiva, kornea kesan keruh di seluruh permukaan, tampak iris pigmen di BMD, pupil bulat sentral, Refleks cahaya ada, IOL (+). Riwayat menderita diabetes dan hipertensi disangkal. Riwayat alergi tidak ada, riwayat pengobatan tidak ada. Riwayat trauma tidak ada. 65. Diagnose paling tepat pada kasus di atas? a. OD Keratokonjungtivitis b. OD Keratitis bakteri c. OD Konjungtivitis bakteri d. OD Endoftalmitis e. OD Uveitis anterior 66. Apa pemeriksaan tambahan paling tepat dalam menegakkan diagnosa kasus di atas? a. Kultur bakteri b. USG B Scan c. Fluoresens d. Pewarnaan KOH e. Gonioskopi (Sumber: The wills Eye Hospital Atlas of clinical Ophthalmology) Katarak Pasien perempuan usia 54 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan penglihatan kabur pada kedua dialami sejak kurang lebih 6 bulan yang lalu secara perlahan-lahan. Keluhan lain pada mata tidak ada. Visus mata kanan 6/15 dan visus mata kiri 6/30. Pada pemeriksaan segmen anterior dalam batas normal kecuali lensa keruh pada kedua mata. Riwayat menderita penyakit sistemik tidak ada. Riwayat pakai kacamata baca ada.



67. Apa diagnosa dari kasus di atas? a. Katarak kongenital b. Katarak juvenil c. Katarak senil d. Katarak metabolik e. Katarak traumatik 68. Apa terapi paling tepat yang dilakukan pada kasus ini? a. Kacamata lensa konveks b. Kacamata lensa konkaf c. Kacamata silinder d. Artificial tears e. Ekstraksi katarak (Sumber: Vaughan & Asbury's General Ophthalmology, 16th Edition) Gangguan Lapangan Pandang Seorang laki-laki usia 30 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri pada mata kiri dialami sejak kurang lebih 3 jam yang lalu, mata merah ada, rasa silau ada, nyeri kepala ada, penurunan penglihatan dirasakan menurun secara tiba-tiba. Visus mata kanan 6/6 dan visus mata kiri 3/60. Tekanan intraokular mata kiri 50,6 mmHg. Pada segmen anterior didapatkan lakrimasi, konjungtiva hiperemis, mixed injection ada, kornea kesan udem, BMD kesan dangkal. Pupil bulat, middilatasi. Refleks kornea ada kesan lambat. Tes konfrontasi diperoleh defek lapangan pandang regio inferior dan temporal. Riwayat pakai kacamata tidak ada. Riwayat trauma tidak ada. Riwayat penyakit sistemik tidak ada. 69. Apa diagnosa dari kasus di atas? a. Open angle glaucoma b. Angle closure glaucoma c. Ablasio retina d. Suspect Glaucoma e.



(sumber : Emergency Ophthalmology: A Rapid Treatment Guide, 1st Edition) 70. Pemeriksaan apa yang paling tepat dilakukan dalam menegakkan diagnosa pasti pada kasus ini? a. Perimetri b. Oftalmoskopi Indirek c. Oftalmoskopi direk d. Gonioskopi e. USG B Scan Dakriosistitis Seorang perempuan usia 55 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan air mata berlebih pada mata kanan dialami sejak 1 minggu yang lalu. Penurunan penglihatan disangkal. Tampak benjolan di daerah kantus medial dan tampak cairan purulen, warna kemerahan dari daerah sekitarnya, nyeri pada perabaan, permukaan rata, konsistensi padat lunak. Segmen anterior dalam batas normal. 71. Diagnosa paling tepat pada kasus di atas? a. Dakriosistitis b. Dakrioadenitis c. Dakriostenosis



a. b. c. d.



d. Hordeolum e. Kalazion 72. Mekanisme yang terjadi pada kasus di atas? Peradangan pada kelenjar moll dan seiz Suatu proses keganasan Obstruksi duktus nasolakrimal Peradangan pada kelenjar meibom 73. Apa penyebab terbanyak pada kasus ini? a. Staphylococcus aureus b. Haemophilus influenzae c. Haemolytic streptococci d. Streptococcus pneumonia e. Candida albicans (Sumber: Vaughan & Asbury's General Ophthalmology, 16th Edition)



Laserasi Palpebra Seorang laki-laki usia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan luka robek pada kelopak atas mata kanan akibat kecelakaan lalu lintas yang dialami sejak 3 jam yang lalu. Pemerikasaan oftalmologi didapatkan visus mata kanan dan kiri 6/6, segmen anterior; tampak laserasi palpebra superior regio 1/3 lateral , full thickness, mengenai margo palpebra , perdarahan aktif (+), detail lainnya dalam batas normal. 74. Bagaimana penanganan pertama yang paling tepat pada kasus ini? a. Dilakukan jahit situasi untuk menghentikan perdarahan b. Tetes mata antibiotic + steroid c. Injeksi Tetanus Toxoid d. Bersihkan palpebra ,bebat tekan, antibiotik, kemudian rujuk e. Langsung dirujuk ke RS setempat yang terdapat spesialis mata 75. Komplikasi yang dapat terjadi pada kasus di atas jika tidak dilakukan penanganan yang tepat? a. Entropion b. Dry eye c. Selulitis d. Konjungtivitis e. Keratitits



Dry Eye 76. Seorang perempuan 60 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kedua mata sering berair sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan mata merah, kotoran mata berlebih, dan rasa terbakar. Keluhan dirasakan bertambah berat pada siang hari. Diagnosis pasien ini adalah : a. Konjungtivitis b. Skleritis c. Keratitis d. Episkleritis e. Dry eye



77. Pemeriksaan yang mendukung untuk mendiagnosis kasus di atas adalah : a. Tes flourescein b. Tes Schirmer c. Tonometri d. Tes anel e. Tes lapangan pandang 78. Terapi awal yang dapat diberikan untuk kasus diatas adalah : a. Antibiotik b. Artificial tears c. Lensa kontak d. Anti jamur e. Kacamata UV Retraksi palpebra 79. Seorang perempuan 40 tahun datang ke IRD dengan keluhan kedua mata menonjol, retraksi palpebra, merah dan nyeri sejak 1 bulan yang lalu. Pasien juga merasakan keluhan palpitasi, tremor dan penurunan berat badan. Saat ini pasien juga rutin mengkonsumsi obat PTU. Diagnosis yang paling tepat dari kasus ini adalah : a. Massa retrobulbar b. Thyroid eye disease c. Perdarahan retrobulbar d. Selulitis orbita e. Avulsi nervus optik 80. Faktor resiko dari kasus di atas adalah : a. Usia b. Jenis kelamin c. Merokok d. Hipertensi e. Diabetes Melitus Episkleritis 81. Seorang perempuan 20 tahun datang ke poli mata dengan keluhan mata kanan merah yang dialami sejak satu minggu yang lalu. Keluhan mata merah dirasakan hanya sektoral. Selain itu pasien juga mengeluh rasa panas dan kadang – kadang nyeri. Diagnosis dari kasus ini adalah : a. Episkleritis b. Konjungtivitis c. Keratitis d. Skleritis e. Uveitis 82. Terapi yang sesuai untuk kasus di atas adalah : a. Antibiotik b. Steroid c. Anti jamur



d. Lubrikan e. Antibiotik + steroid