Latihan UAS SPO [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1.



Seorang formulator di industri farmasi membuat sediaan dengan sistem penghantaran sustained release. Apakah



keuntungan dari sediaan tersebut? A. Dapat mengurangi frekuensi pemberian obat B.Dapat menghindari degradasi asam di lambung dan degradasi enzimatik di usus halus C. Dapat bekerja dengan baik karena sedikitnya mikroorganisme pada kolon D. Tidak akan mengalami metabolisme lintas pertama di hati E. Lepasnya obat dari sediaan tidak dipengaruhi oleh Ph



2.



Karakteristik dosis obat untuk sediaan sustained release adalah



A. Memiliki dosis terapetik satu kali dosis immediate-release obat yang sama B. Memiliki dosis terapetik 2-3 kali dosis immediate-release obat yang sama C. Memiliki dosis terapetik harus lebih dari 1200 mg D. Memiliki dosis terapetik 200-1000 mg E. Memiliki dosis terapetik 20-30 µg



3.



Suatu industri farmasi membuat sediaan sustained relesease dengan pertimbangan:



A.



Dosis terapi tinggi



B.



Jendela terapeutik besar



C. Kecepatan absorpsi yang rendah D. Kelarutan zat aktif yang rendah E. Menghindari degradasi oleh enzim dan mikroorganisme



4.



Seorang formulator di industri farmasi akan membuat sediaan dengan sistem penghantaran sustained release.



Kandidat obat ideal untuk sediaan tersebut mempunyai kharakteristik sbb: A. Kelarutan zat aktif tinggi B. Tidak C. Dosis terapetik tinggi, rentang jendela terapetik tinggi, kecepatan absorpsi tinggi D. Dosis terapetik rendah, rentang jendela terapetik rendah, kecepatan absorpsi rendah E. Dosis terapetik rendah, rentang jendela terapetik tinggi, kecepatan absorpsi tinggi



5.



Waktu paruh obat yang cocok untuk sediaan sustained release adalah………



A. Kurang dari 1 jam B. Berada pada rentang 1-2 jam C. Berada pada rentang 2-8 jam



1/6



D. Berada pada rentang 8-14 jam E. Lebih dari 14 jam



6.



Menurunkan kecepatan pelepasan obat pada sediaan sustained release dapat dilakukan dengan cara……….



A. Menurunkan ukuran partikel B. Menginkorporasikan obat pada matriks yang dapat menghambat lepas obat C. Meningkatkan luas permukaan obat D. Melapisi obat dengan salut yang mudah larut E. Membuat salut obat yang tipis



7.



Seorang formulator di industri farmasi akan membuat sediaan gastroretentive. Apakah tujuan pembuatan sediaan



tersebut? A. Mencegah obat mengiritasi lambung dan rusaknya obat karena asam lambung B. Menahan obat di seluruh bagian sistem pencernaan untuk memperoleh konsentrasi plasma tinggi C. Memperpanjang waktu obat untuk lepas di lambung, baik untuk tujuan lokal maupun sistemik D. Mencegah degradasi asam lambung dan mikroorganisme pada lambung E. Memperpanjang kerja obat dan meningkatkan frekuensi pemberian obat



8.



Seorang formulator di industri farmasi akan membuat sediaan gastroretentive dengan sistem effervescent. Bahan



apakah yang perlu ditambahkan pada sediaan tersebut? A. Garam karbonat B. Garam fosfat C. Carbobol D. Gelatin E. Bentonite



9.



Seorang formulator di industri farmasi membuat sediaan gastroretentive low densisity (floating tablet), Valrealese



dengan pelepasan melalui proses difusi. Bagaimana kondisi yang terjadi pada sediaan tersebut? A. Obat berada dalam polimer yang larut sempurna pada suasana basa dan tablet floating di lambung B. Obat berada dalam matriks polimer yang mengandung gas CO2 yang terperangkap di dalamnya sehingga tablet dapat mengapung di cairan lambung C. Obat berada dalam polimer yang larut sempurna pada suasana basa dan tablet berada pada posisi bawah lambung D. Obat berada dalam matriks polimer yang mengembang di cairan lambung dan tablet berada pada posisi bawah lambung



2/6



E. Obat berada dalam polimer yang larut sempurna pada cairan lambung dan berdifusi di sekitar usus halus   10. Sediaan gastroretentive dengan system mengembang harus memenuhi syarat sbb: A. Obat mengembang dengan ukuran lebih besar dari pylorus B. Obat mengembang dengan ukuran lebih kecil dari pylorus C. Obat mengembang dengan ukuran sama besar dengan pylorus D. Obat mengembang dengan ukuran lebih kecil dari kolon E. Obat mengembang dengan ukuran lebih besar dari kolon



11. Polimer yang digunakan untuk membuat sediaan pada no.10 antara lain: A. Hydrokoloid B. Hydrogel super porous C. Polimer bioerodable D. Polimer sensitive pH basa E. Gelatin



12. Seorang formulator di industri farmasi akan membuat sediaan gastroretentive dengan sistem mucoadhesive. Bahan apakah yang dapat digunakan untuk membuat sediaan tersebut? A. Polietilen glikol dan gelatin B. Polipropilen dan gelatin C. Polietilenglikol dan gliserol D. Poli(asam akrilat) dan kitosan E. HPMC dan gliserol



13. Seorang formulator di industri farmasi akan membuat sediaan padat dengan sistem reservoir. Bagaimana karakteristik sistem tersebut? A. Obat berada dalam inti/depot dilapisi oleh lapisan polimer inert B. Obat terdispersi pada seluruh bagian polimer dan pelepasannya melalui proses swelling dan difusi C. Obat terdispersi pada seluruh bagian polimer dan pelepasannya melalui proses pengikisan permukaan polimer D. Obat berada dalam bagian luar polimer sehingga dilepaskan dengan cepat E. Obat berada dalam inti sehingga dapat tertahan hingga lepas di usus besar



14. Seorang formulator di industri farmasi akan membuat sediaan dengan sistem matriks bioerodible. Bagaimana karakteristik sistem tersebut?



3/6



A. Obat berada dalam inti/depot dan dilapisi oleh lapisan polimer inert B. Obat terdispersi pada seluruh bagian polimer dan pelepasannya melalui proses swelling dan difusi C. Obat terdispersi pada seluruh polimer dan pelepasannya melalui proses pengikisan permukaan. D. Obat berada dalam bagian luar polimer sehingga dilepaskan dengan cepat E. Obat berada dalam inti sehingga dapat tertahan hingga lepas di usus besar



15. Bioerodable sustained release dosage form obat dilepaskan secara …… A. Diffusi B. Dissolution C. Gabungan diffuse dan dissolution D. Gabungan difusi dan pengikisan matriks E. Hanya melalui erosi matriks atau degradasi polimer matriks



16. Bagian Riset dan Pengembangan Industri Farmasi mengembangkan obat kontrasepsi levonorgestrel dengan masa pakai 7 tahun. Levonorgestrel didispersikan dalam matriks silicon dan digunakan etilen vinil asetat kopolimer sebagai non porous membran polimer. Apakah jenis sediaan yang dikembangkan? A. Immediate release B. Delayed release C. Controlled release D. Enteric coating E. Conventional dosage form



17. Bagian Riset dan Pengembangan Industri Farmasi mengembangkan obat kontrasepsi levonorgestrel dengan masa pakai 7 tahun. Levonorgestrel didispersikan dalam matriks silicon dan digunakan etilen vinil asetat kopolimer sebagai non porous membran polimer. Bagaimana mekanisme pelepasan obat yang terjadi? A. Difusi lintas membran polimer B. Difusi mikro pori polimer C. Difusi matriks polimer D. Biodegradasi polimer E. Erosi polimer



18. Bagian Riset dan Pengembangan Industri Farmasi mengembangkan obat angina nitogliserin dengan metode sistem deponit. Dibuat 3 (tiga) lapis polimer dengan konsentrasi obat yang berbeda, lapisan bawah ditambahkan lapisan



4/6



polimer adesif untuk menempelkan pada kulit dan lapisan atas berupa lapisan impermeable. Apa maksud dibuat 3 konsentrasi lapisan yang berbeda? A. Pelepasan obat berdasarkan konsentrasi B. Mencegah efek “Burst release” C. Pelepasan obat ditunda D. Profil pelepasan mengikuti orde satu E. Profil pelepasan mengikuti orde nol



19. Bagian Riset dan Pengembangan Industri Farmasi mengembangkan obat oral fenil propanolamin HCl dengan metode sistem pompa osmotik. Tablet disalut dengan sellulosa triacetat sebagai membran semipermeabel dan diberi lubang menggunakan laser. Apa peran membran semipermeabel? A. Melewatkan molekul garam B. Melewatkan molekul air C. Mencegah masuknya air D. Mencegah masuknya garam E. Melewatkan ion-ion lain



20. Bagian Riset dan Pengembangan Industri Farmasi mengembangkan obat oral enil propanolamin HCl dfengan metode sistem pompa osmotik. Tablet disalut dengan sellulosa triacetat sebagai membran semipermeabel dan diberi lubang menggunakan laser. Apa syarat zat aktif untuk penghantaran dengan sistem osmotik? A. Dosis zat aktif kecil B. Dosis zat aktif besar C. Mudah larut air D. Kurang larut air E. Tidak stabil terhadap cahaya



21. Bagian Riset dan Pengembangan Industri Farmasi mengembangkan sistem penghantaran obat menyerupai system ocusert, dengan zat aktif berada dalam sistem reservoir kompleks obat-alginat. Membrane polimer yang digunakan adalah microporous etilen vinil asetat kopolimer. Bagaimana pelepasan obat yang terjadi? A. Obat berdifusi melalui membran B. Obat berdifusi melalui pori-pori membran C. Obat terlarut perlahan-lahan D. Membrane tererosi perlahan-lahan E. Membran polimer mengembang



5/6



22. Bagian Riset dan Pengembangan Industri Farmasi mengembangkan obat oral indometasin dengan push-pull system. Tablet disalut dengan sellulosa triacetat sebagai membran semipermeabel, diberi lubang menggunakan laser, dan ditambahkan polimer yang mengembang. Apa fungsi dari penggunaan polimer yang mengembang? AA. Matriks obat BB. Mengatur difusi obat CC. Membuat suspensi obat DD. Mengatur pelepasan obat EE. Meningkatkan kelarutan obat



23. Bagian Riset dan Pengembangan Industri Farmasi mengembangkan obat oral indometasin dengan push-pull system. Tablet disalut dengan sellulosa triacetat sebagai membran semipermeabel, diberi lubang menggunakan laser, dan ditambahkan polimer yang mengembang. Apa fungsi dari pembuatan lubang pada tablet? AA. Tempat masuknya air BB. Tempat keluarnya obat CC. Tempat keluarnya air DD. Tempat masuknya osmotic agent EE. Tempat keluarnya osmotic agent



24. Bagian Riset dan Pengembangan Industri Farmasi mengembangkan sediaan implant goserelin untuk terapi kanker prostat. Implant yang akan dibuat bersifat biodegradable sehingga tidak perlu pengambilan kembali unit implannya. Bahan apa yang menentukan keberhasilan implant biodegradale? Jenis kopolimer yg mengandung goserelin AA. Goserelin BB. Jenis Polimer. (polimer beda dengan kopolimer) CC. Tempat implantasi DD. Enzim setempat EE. Lama waktu implantasi



25. Bagian Riset dan Pengembangan Industri Farmasi mengembangkan obat oral fenil propanolamin HCl dengan metode sistem pompa osmotik untuk penghantaran obat dengan pelepasan terkontrol. Tablet disalut dengan sellulosa triacetat sebagai membran semipermeabel dan diberi lubang menggunakan laser. Jika akan dikembangkan sediaan yang mempunyai “water influx” kecil, hal apa yang harus diperhatikan? AA. Tablet dibuat kecil



6/6



BB. Jumlah zat aktif besar CC. Membran semipermeabel dipilih yang tipis DD. Permeabilitas membran EE. Perbedaan tekanan osmotik besar



26. Bagian Riset dan Pengembangan Industri Farmasi mengembangkan sistem penghantaran obat menyerupai sistem Progestasert, dengan zat aktif progesterone berada dalam sistem reservoir progesterone-silicon. Membrane polimer yang digunakan adalah non-porous etilen vinil asetat kopolimer. Bagaimana pelepasan obat yang terjadi? AA. Obat berdifusi melalui membran BB. Obat berdifusi melalui pori-pori membran CC. Obat terlarut perlahan-lahan DD. Membrane tererosi perlahan-lahan EE. Membran polimer mengembang



27. Bagian Riset dan Pengembangan Industri Farmasi mengembangkan sistem penghantaran obat controlled release dengan sistem matriks. Pada tahap pertama obat dicampurkan dengan polimer, dan pada tahap kedua dilakukan proses untuk mendapatkan penghantaran controlled release. Apa yang perlu dilakukan pada tahap kedua? AA. Proses cross-link polimer BB. Pencetakan campuran mixing polimer CC. Penggunaan membrane polimer DD. Penyalutan pellet yang terbentuk EE. Pembuatan lubang dengan laser



28. Bagian Riset dan Pengembangan Industri Farmasi mengembangkan sistem penghantaran obat controlled release dengan sistem matriks. Metode yang digunakan adalah solvent evaporation pada campuran obat-polimer. Alasan yang mendasari pemilihan metode tersebut? AA. Kelarutan BB. Jumlah zat aktif yang besar CC. Obat tidak tahan pemanasan DD. Pelarut akan menguap EE. Cara yang ekonomis dan mudah



7/6



29. Bagian Riset dan Pengembangan Industri Farmasi mengembangkan sistem penghantaran obat controlled release dengan sistem matriks yang dikombinasi dengan membrane polimer. Membrane polimer akan membuat pelepasan obat mengikuti order ke satu. Disebut apa sistem tersebut? AA. Polymer matrix diffusion BB. Polymer membrane permeation CC. Hybrid DD. Activation modulated EE. Hydration activated



30. Bagian Riset dan Pengembangan Industri Farmasi mengembangkan obat insulin yang dienkapsulasi dengan polimer hydrogel yang mengandung gugus amin tersier. Enkapsulasi ini mengandung glucose oksidase. Pada pH tinggi polimer tidak larut dan mengembang, pada pH rendah polimer akan larut. Fenomena apa yang ditunjukkan? AA. Bioerosion system BB. Terjadi hidrolisis activated CC. Polimer menjadi lebih lipofilik DD. Terjadi pemutusan ikatan hidrogen EE. Terjadi protonasi dari amin tersier menjadi amin kuartener



31. Rentang persyaratan penargetan obat yang spesifik diantaranya kecuali AA. Interaksi yang kovalen BB. Sistem tidak toksik CC. Interaksi yang spesifik DD. Bisa mengakses tempat kerja EE. Obat harus bisa dilepaskan di tempat kerja



32. Tempat yang bisa dijadikan target obat sejauh ini diantaranya kecuali : AA. Otak BB. Paru-paru CC. Kulit DD. Sel kanker EE. Inti sel



33. Sistem pembawa penargetan yang larut diantaranya : AA. Polimer dan antibodi



8/6



BB. Nanopartikel CC. Liposom DD. Dendrimer EE. Polimerik nanoparticles



34. Maksud dari opsonisasi sistem penargetan dalam tubuh diantaranya : AA. Pengikatan ke target BB. Perlindungan zat aktif dalam sistem CC. Penghancuran oleh sel fagosit DD. Biotransformasi obat EE. Farmakokinetika obat



35. Strategi untuk menghindari opsonisasi carrier untuk penargetan diantaranya AA. Modifikasi permukaan BB. Membuat permukaan yang hidrofilik CC. Membuat sistem nanopartikel DD. Membuat mikropartikel EE. Membuat mikroemulsi



36. Molekul-molekul biologi dalam tubuh dapat berikatan dengan sistem penghantaran melalui ikatan berikut ini kecuali : AA. Kovalen BB. Non kovalen CC. Ikatan Hidrogen DD. Elektrostatik EE. Non kovalen dan elektrostatik 37. Sel fagosit bisa mengenali partikel target dengan cara AA. Mengenali struktur partikel BB. Mengenali gugus-gugus permukaan partikel CC. Mempunyai reseptor terhadap partikel DD. Mempunyai afinitas terhadap partikel EE. Mempunyai muatan yang berbeda



38. Ukuran partikel yang cocok untuk menghindari MPS adalah kurang dari :



9/6



AA. 10 nm BB. 100 nm CC. 200 nm DD. 300 nm EE. 400 nm



39. Enhanced permeability retention (EPR) bermanfaat bagi sistem carrier karena AA. Penargetan pasif BB. penargetan aktif CC. Penargetan aktif dan pasif DD. Menghindari opsonisasi EE. Mengenali target



40. Di bawah ini merupakan bagian dari penargetan aktif kecuali AA. Reseptor folat BB. Antigen antibodi CC. Enhanced permeability retention (EPR) pasif : MPS, Retention, permeability) DD. Lektin glikoprotein EE. Sistem penghantaran terkontrol magnet



41. Molekul penentu yang berperan dalam penargetan obat ke inti sel adalah AA.



Antigen



BB.



Atibodi



CC.



Lektin



DD.



Importin



EE.



Clarithin



42. Penyakit yang berkaitan dengan gangguan mitokondria adalah kecuali AA. Parkinson BB. Alzheimer CC. Diabetes DD. Epilepsi FF.



Glaukoma



10/6



43. Molekul yang terlibat dalam receptor mediated endocytosis adalah AA.



Antigen



BB.



Atibodi



CC.



Lektin



DD.



Importin



EE.



Clarithin



44. Mekanisme cairan yang terendositosis dikenal sebagai : AA. Fagositosis BB. Finositosis CC. Paraselular DD. Transelular EE. Difusi



45. Lektin merupakan molekul protein yang berguna dalam sistem penargetan yang di overekspressi pada kondisi : AA. Tumor BB. Diabetes CC. Parkinson DD. Epilepsi EE. Alzheimer 46. Obat dapat ditargetkan secara pasif maupun aktif. Untuk mengeksploitasi dan mengontrol opsi-opsi penargetan ini obat dapat dimodifikasi, dan dikonjugasi pada suatu pembawa atau dimuatkan pada suatu sistem penghantaran. Apa aplikasi cara pasif di atas? AA. Distribusi pembawa melalui efek EPR BB. Distribusi pembawa melalui efek DRP CC. Penggunaan gugus penargetan DD. Penggunaan antibodi EE. Pencarian reseptor spesifik



47. Obat dapat ditargetkan secara pasif maupun aktif. Untuk mengeksploitasi dan mengontrol opsi-opsi penargetan ini obat dapat dimodifikasi, dan dikonjugasi pada suatu pembawa atau dimuatkan pada suatu sistem penghantaran. Apa yang diperlukan untuk konjugasi tersebut? AA. Reseptor BB. Ligan



11/6



CC. Air DD. Linker EE. Pembawa



48. Modifikasi obat untuk meningkatkan penargetan dapat melalui prodrug. Prodrug merupakan senyawa yang akan mengalami biotransformasi dengan reaksi kimia atau enzimatik sebelum memperlihatkan respon biologis. Senyawa mana berikut ini yang memenuhi kriteria di atas? AA. Trigonelin BB. Dopamin CC. L-dopa DD. Parasetamol EE. Amoksisilin



49. Modifikasi obat untuk meningkatkan penargetan dapat melalui prodrug. Prodrug merupakan senyawa yang akan mengalami biotransformasi dengan reaksi kimia atau enzimatik sebelum memperlihatkan respon biologis. Terkait pembahasan tersebut, senyawa mana yang bersifat aktif? AA. Trigonelin BB. Dopamin CC. L-dopa DD. Parasetamol EE. Amoksisilin



50. Sel-sel endotel dari kapiler-kapiler di otak berbeda dengan sel-sel endotel pada jaringan perifer karena sel-sel ini tertutup rapat oleh tight junction dan tidak ada transpor obat transeluler. Akan tetapi etanol dapat melewati membran sel tersebut dengan mudah. Apa penyebab kemudahan tersebut? AA. Larut air BB. Larut minyak CC. BM rendah DD. Mudah menguap EE. Toksik



51. Modifikasi obat untuk meningkatkan penargetan dapat melalui prodrug. Prodrug merupakan senyawa yang akan mengalami biotransformasi dengan reaksi kimia atau enzimatik sebelum memperlihatkan respon biologis. Stilbestrol



12/6



difosfat merupakan prodrug yang aktif setelah menjadi stilbestrol. Apa yang diperlukan sebagai aktivator untuk obat tersebut? AA. Air murni BB. Dapar pH 7,4 CC. Fosfatase DD. Asam fosfat EE. NaCl 0,9%



52. Seorang formulator sedang mendesain suatu sistem penghantaran obat. Ia menggunakan makromolekul polimer bercabang hasil sintesis kimia terkontrol yang rentang ukurannya sempit. Sistem dapat bersifat pasif dan aktif. Obat akan terikat kovalen pada struktur molekul atau tersolubilisasi dalam bagian hidrofobnya. Apa makromolekul yang digunakan? AA. Dendrimer BB. Gelatin CC. Polietilen glikol DD. Polivinil pirolidon EE. Selulosa



53. Nanopartikel obat padat dapat dibuat secara langsung sebagai sistem serbuk kering. Masalahnya adalah kestabilan fisik karena energi bebasnya tinggi dan umumnya cepat beragregasi selama penyimpanan. Apa yang perlu ditambahkan untuk mengatasi problem di atas? AA. Hidroksi propil selulosa BB. Gelatin CC. Magnesium stearate DD. Laktosa EE. PEG 300



54. Pembawa/karier untuk penargetan ada yang 1) larut dalam air, 2) koloid, dan 3) partikulat. Untuk pembawa berikut ini mana yang masuk kategori pertama? AA. Misel BB. Mikrosfer : partikulat CC. Liposom DD. Dendrimer EE. Antibodi



13/6



55. Integritas liposom dan sifat retensi obat dipengaruhi oleh komposisi bilayer. Apa yang dimaksud komposisi ini? AA. Struktur antigen dan antibodi BB. Struktur lipid dan antibodi CC. Struktur lipid dan kolesterol DD. Struktur protein dan selulosa EE. Struktur protein dan kolesterol



56. Inkorporasi dan retensi obat dalam liposom dipengaruhi oleh nilai log P. Pada nilai berapa yang tertahan dengan baik pada inti air dalam liposom? AA. < 1,7 BB. 2 – 3 CC. 3 – 4 DD. 5 EE. > 5



57. Jenis liposom terdiri dari MLV, SUV, dan LUV. Jika berdasarkan ukuran partikel, berapa ukuran SUV? AA. < 25 nm BB. 25 – 100 nm CC. 100 – 200 nm DD. 100 nm – beberapa micrometer EE. > 1000 nm



58. Sistem nanopartikel inorganic umumnya stabil, dapat menjerap dan melindungi obat, namun aplikasinya terbatas. Mengapa demikian? AA. Bahannya terbatas BB. Mahal CC. Sulit dibuat DD. Tidak terurai EE. Tidak aman



59. Nanopartikel protein padat dapat dibuat menggunakan albumin. Apa karakteristik nanopartikel tersebut? AA. Ukuran partikel sekitar 300 nm BB. Untuk obat jantung



14/6



CC. Belum ada di pasaran DD. Bentuk sediaan tablet EE. Albumin sebagai penarget



60. Seorang formulator sedang mendesain dendrimer yang disalut dengan PEG. Apa akibat dari penyalutan tersebut? AA. Menjadi tidak larut BB. Penargetan bersifat aktif CC. Penargetan bersifat pasif DD. Toksisitas meningkat EE. Ukuran partikel mengecil 61. Seorang apoteker sedang mendesain suatu sistem penghantaran obat. Caranya dengan meningkatkan retensi. Desain sistemnya beberapa macam. Waktu pengosongan lambung, ukuran, densitas, dan keadaan puasa atau tidak juga diperhatikan. Di mana retensi ini umumnya di lakukan? A. Duodenum B. Ileum C. Yeyenum D. Usus besar E. Rektum *** 62. Seorang apoteker sedang mendesain suatu sistem penghantaran obat. Caranya dengan meningkatkan retensi. Desain sistemnya beberapa macam. Waktu pengosongan lambung, ukuran, densitas, dan keadaan puasa atau tidak termasuk motilitas lambung yang terdiri dari beberapa fase. Pada fase mana terjadi kontraksi kuat? A. I B. II C. III D. IV E. V *** 63. Seorang apoteker sedang mendesain suatu sistem penghantaran obat. Caranya dengan meningkatkan retensi. Desain sistemnya beberapa macam. Waktu pengosongan lambung, ukuran, densitas, dan keadaan puasa atau tidak termasuk motilitas lambung yang terdiri dari beberapa fase. Bentuk sediaan didesain terapung dalam cairan lambung. Berapa densitas sediaan tersebut? A. 0,80 - 0,99 B. 1,00 - 1,10 C. 1,11 – 1,20 D. 1,21 – 1,30 E. 1,31 – 1,40 *** 64. Seorang apoteker sedang mendesain suatu sistem penghantaran obat. Caranya dengan meningkatkan retensi. Desain sistemnya beberapa macam, di antaranya sistem yang distabilkan secara hidrodinamik. Bahan apa yang paling banyak digunakan? A. Gelatin dan hidroksietil selulosa B. Gelatin dan Na-CMC C. Gelatin dan HPMC D. HPMC dan hidroksietil selulosa



15/6



E. Na-CMC dan hidroksietil selulosa *** 65. Seorang apoteker sedang mendesain suatu sistem penghantaran obat. Caranya dengan meningkatkan retensi. Desain sistemnya beberapa macam, di antaranya sistem yang distabilkan secara hidrodinamik. Selain polimer dan zat aktif, bahan lain yang bersifat lipofilik dapat ditambahkan. Apa fungsi bahan yang terakhir tersebut? A. Meningkatkan serapan air B. Mempercepat erosi C. Menaikkan densitas D. Mempercepat pembasahan E. Menurunkan rasio masa per volum *** 66. Seorang apoteker sedang mendesain suatu sistem penghantaran obat. Beberapa faktor mengendalikan pelepasan obat melalui lapisan tipis seperti sifat obat, lapisan tipis polimer, gradien konsentrasi, permeabilitas zat aktif, dan ketebalan polimer. Sistem penghantaran apa yang sedang didesain? A. Sistem matriks B. Sistem reservoir C. Sistem lepas cepat D. Sistem bioerodibel E. Sistem ekspandibel *** 67. Seorang apoteker sedang mendesain suatu sistem penghantaran obat. Beberapa faktor mengendalikan pelepasan obata seperti merupakan, sistem matriks, pelepasan obat bukan karena difusi atau disolusi, degradasi polimer merupakan tahap penentu kecepatan pelepasan obat, dan mekanisme pelepasan kompleks. Apa nama bentuk sediaan tersebut? A. Reservoir sustained release B. Bioerodible sustained release C. Swelling sustained release D. Expandable sustained release E. Effervescence sustained release *** 68. Seorang apoteker sedang mendesain suatu sistem penghantaran obat. Berikut ini adalah profil pelepasan suatu sistem matrik sediaan sustained release. konsentrasi plasma yang ideal



waktu Apa satuan pada sumbu x dan y? A. Waktu vs jumlah obat yang dilepas B. Konsentrasi vs absorbansi C. Absorbansi vs luas di bawah kurva D. Luas di bawah kurva vs waktu E. Potensi vs waktu *** 69. Seorang apoteker sedang mendesain suatu sistem penghantaran obat. Berikut ini adalah profil pelepasan suatu sistem matrik sediaan sustained release.



16/6



Apa satuan pada sumbu x? A. Akar waktu = pokoknya waktu deh B. Konsentrasi (y) C. Absorbansi D. Luas di bawah kurva E. Potensi *** 70. Seorang apoteker sedang mendesain suatu sistem penghantaran obat. Berikut ini gambar skematik dari sistem penghantaran sediaan tersebut.



Apa nama sistem tersebut? A. Sistem “push-pull” B. Sistem pompa osmotik dasar C. Sistem “sustained release” D. Sistem “fast release” E. Sistem “delayed release” *** 71. Seorang formulator di industri farmasi akan membuat suatu bentuk sediaan yang mengandung verapamil yang pemakainanya tiga kali sehari. Desain sediaan yang dibuat juga dapat membantu pasien yang sering lupa dalam pemakaiannya. Bentuk sediaan apa yang akan dibuat? A. Injeksi secara intravena B. Tablet dengan super disintegrant C. Sirup dengan flavor stroberi D. Kapsul dengan pembasah natrium lauril sulfat E. Kaplet dengan eksipien hidroksi propil metil selulosa *** 72. Seorang formulator di industri farmasi akan membuat suatu bentuk sediaan yang mengandung verapamil yang pemakainanya tiga kali sehari. Desain sediaan yang dibuat juga dapat membantu pasien yang sering lupa dalam pemakaiannya. Apa karakteristik bentuk sediaan tersebut? A. Interval dosis lama B. Pemakaian tiga kali sehari?? C. Efek samping muncul D. Kepatuhan pasien turun



17/6



E. Konsentrasi plasma obat rendah *** 73. Seorang formulator di industri farmasi akan membuat suatu bentuk sediaan yang mengandung verapamil yang pemakainanya tiga kali sehari. Desain sediaan yang dibuat juga dapat membantu pasien yang sering lupa dalam pemakaiannya.→ (immediate-release/lepas cepat) Dalam hal level konsentrasi plasma darah obat, apa yang akan terjadi dalam periode waktu yang lama? A. Meningkat B. Konstan C. Menurun D. Fluktuatif E. Sinusoidal *** 74. PT UP Farma akan membuat tablet sustained release parasetamol. Faktor-faktor penting karakteristik bahan aktif yang menjadi pertimbangan meliputi: 1) Dosis, 2) efikasi, 3) kelarutan, 4) stabilitas, 5) absorpsi, dan 6) metabolisme. Dari informasi berikut mana yang merupakan bagian dari karakteristik obat yang pertama? A. Potensi obat rendah B. Dosis terapetik tinggi C. Bobot tablet 200-1000 mg D. Pemberian sediaan immediate release sekali sehari E. Aktivitas farmakologi rendah *** 75. PT UP Farma akan membuat tablet sustained release parasetamol. Faktor-faktor penting karakteristik bahan aktif yang menjadi pertimbangan meliputi: 1) Dosis, 2) efikasi, 3) kelarutan, 4) stabilitas, 5) absorpsi, dan 6) metabolisme. Parasetamol memiliki rentang terapetik yang lebar. Faktor karakteristik apa yang dipenuhi oleh parasetamol? A. 1) B. 2) C. 3) D. 4) E. 5) *** 76. PT UP Farma akan membuat tablet sustained release parasetamol. Faktor-faktor penting karakteristik bahan aktif yang menjadi pertimbangan meliputi: 1) Dosis, 2) efikasi, 3) kelarutan, 4) stabilitas, 5) absorpsi, dan 6) metabolisme. Stabilitas zat aktif dapat dipengaruhi pH. Stabilitas terhadap pH berapa yang diperlukan sediaan? A. 1,5-4.0 B. 4.0-6,5 C. 6,5-7.0 D. 7.0-8.0 E. 8.0-9.0 *** 77. PT UP Farma akan membuat tablet sustained release parasetamol. Faktor-faktor penting karakteristik bahan aktif yang menjadi pertimbangan meliputi: 1) Dosis, 2) efikasi, 3) kelarutan, 4) stabilitas, 5) absorpsi, dan 6) metabolisme. Stabilitas zat aktif juga dipengaruhi non-pH. Apa yang dimaksud non-pH tersebut? A. Air B. Makanan C. Mukosa D. Luminal E. Enzim



18/6



*** 78. PT UP Farma akan membuat tablet sustained release parasetamol. Faktor-faktor penting karakteristik bahan aktif yang menjadi pertimbangan meliputi: 1) Dosis, 2) efikasi, 3) kelarutan, 4) stabilitas, 5) absorpsi, dan 6) metabolisme. Metabolisme terjadi di saluran gastrointestinal. Apa nama metabolisme tersebut? A. Presistemik B. Sistemik C. Luminalik D. Intestinalik E. Pankreatik *** 79. PT UP Farma akan membuat tablet sustained release parasetamol. Faktor-faktor penting karakteristik bahan aktif yang menjadi pertimbangan meliputi: 1) Dosis, 2) efikasi, 3) kelarutan, 4) stabilitas, 5) absorpsi, dan 6) metabolisme. Metabolisme terjadi di saluran gastrointestinal. Apa penyebab terjadinya metabolisme tersebut? A. Konsentrasi zat aktif yang tinggi B. Konsentrasi zat aktif yang rendah C. Zat aktif merupakan benda asing D. Zat aktif tidak toksik E. Kelarutan zat aktif rendah *** 80. PT UP Farma akan membuat tablet sustained release parasetamol. Faktor-faktor penting karakteristik bahan aktif yang menjadi pertimbangan meliputi: 1) Dosis, 2) efikasi, 3) kelarutan, 4) stabilitas, 5) absorpsi, dan 6) metabolisme. Dalam hal metabolisme, waktu paruh biologis perlu diperhatikan. Berapa lama waktu paruh biologis yang diperlukan? A. 2-4 jam B. 2-5 jam C. 2-6 jam D. 2-7 jam E. 2-8 jam *** 81. Seorang apoteker di bagian sedang melakukan evaluasi apakah laju disolusi tablet allopurinol memenuhi persamaan Nernst-Brunner/Noyes –Whitney. Bagaimana rumus persamaan tersebut? A. dX/dt = (AD/h) x [Cs – (Xt/V)] B. dX/dt = (Ah/D) x [ (Xt/V) - Cs] C. dX/dt = (AD/h) x [Cs – (V/Xt)] D. dX/dt = (Ah/h) x [Cs – (Xt/V)] E. dX/dt = (AD/h) x [(Xt/V) - Cs] *** 82. Seorang apoteker di bagian sedang melakukan evaluasi apakah laju disolusi tablet allopurinol memenuhi persamaan Nernst-Brunner/Noyes –Whitney. Dari persamaan tersebut, laju berbanding terbalik dengan apa? A. Luas area partikel B. Tetapan difusi C. Kelarutan jenuh obat D. Jumlah obat terlarut E. Volum media disolusi *** 83. Seorang apoteker di bagian sedang melakukan evaluasi apakah laju disolusi tablet allopurinol memenuhi persamaan Nernst-Brunner/Noyes –Whitney. Persamaan tersebut ternyata tidak konstan. Apa terutama yang menyebabkan ketidakkonstanan tersebut?



19/6



A. B. C. D. E.



Luas area partikel Tetapan difusi Kelarutan jenuh obat Jumlah obat terlarut Volum media disolusi *** 84. Sebuah industri obat akan membuat sistem penghantaran obat kerja berulang (repeat action). Granul sebagian disalut dengan salut enteric dan sebagian lagi tidak disalut. Setelah itu granul dicetak menjadi tablet. Di mana disolusi obat akan terjadi? A. Lambung → disolusi awal B. Lambung dan usus halus C. Lambung dan kolon D. Kolon dan rektum E. Rektum *** 85. Seorang apoteker sedang mendesain suatu sistem penghantaran obat. Caranya dengan meningkatkan retensi. Desain sistemnya beberapa macam. Waktu pengosongan lambung, ukuran, densitas, dan keadaan puasa atau tidak termasuk motilitas lambung yang terdiri dari beberapa fase. Pada fase mana tidak terjadi kontraksi? A. I B. II → meningkatnya frekuensi dan kekuatan kontraksi C. III → kontraksi yang kuat, berfungsi untuk membersihkan perut dari bahan dan air liur D. IV → periode singkat tanpa kontraksi setelah siklus dimulai lagi. E. V → periode transisi antara Fase III dan I ***



20/6