4 0 2 MB
LEMBAGA / TEMPAT YANG DAPAT MEMBERIKAN PELAYANAN Poliklinik Jiwa Rumah Sakit Umum yang mempunyai jiwa atau Rumah Sakit Jiwa Puskesmas
Jadwal kontrol ditentukan oleh petugas kesehatan, misalnya 12 minggu sekali 1 bulan sekali untu pasien lama atau menahun Sewaktu waktu bila ada keluhan dari penderita atau keluarga
MEMBERIKAN AKTIVITAS DAN MELIBATKAN PADA KELOMPOK Melibatkan aktivitas sehari - hari secara mandiri Beri kesempatan untuk bermain, nonton TV, Mendengaran musik Ikut sertakan dalam pertemuan keluarga Ikut sertaan dalam pengobatan kelompok, misalnya permainan
BEBERAPA GEJALA KEKAMBUHAN Tidak nafsu makan Tidak sukar konsentrasi Sulit tidur Sepresi Menarik diri Tidak ada minat
PERAN KELUARGA DALAM MENCEGAH KEKAMBUHAN PASIEN GANGGUAN JIWA
PERAN KELUARGA DALAM MENCEGAH KEKAMBUHAN PASIEN GANGGUAN JIWA Memantau perubahan / Gejala yang tidak setiap biasanya Memberi motivasi pasien untuk kontrol rutin Mengawasi / mengontrol untuk minum obat Membantu untuk komunikasi teratur Memberikan aktivitas dan melibatkan pada kelompok
KONTROL DAN MINUM OBAT PENTING!!! Memperbaiki kondisi pasien Mencegah kekambuhan Untuk memacu atau menghambat fungsi mental yg terganggu Kecendrungan penyakit jiwa yang terus meningkat
APA TUJUAN KONTROL ? 1. Meningkatkan derajat kesehatan jiwa 2. Mencegah berkembangnya berbagai masalah kesehatan jiwa 3. Mengurangi dampak masalah penyakit jiwa pada individu, keluarga dan masyarakat
Source : Kemenkes RI
Disusun Oleh : Estina R220416016
Prodi Profesi Ners
BENTUK BENTUK DUKUNGAN KELUARGA YAITU :
Menunjukkan ekspresi emosi yang positif (mengucapkan kata-kata positif, penghargaan, kebanggaan, dan penerimaan pada kondisi pasien) Memberikan nasehat apabila diperlukan dengan bahasa yang netral/tidak memihak Membiarkan pasien meluapkan kesedihan dengan cara yang tepat, misalnya menangis atau bercerita, kemudian menanggapinya dengan tepat Mengajak berinteraksi dengan lingkungan sosialnya atau berkunjung ke keluarga besarnya Memberikan bantuan dalam beberapa aktivitas pasien, misalnya mengingatkan jadwal meminum obat, memberitahu cara-cara melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, minat, serta bakat pasien Memberikan aktivitas/kegiatan yang positif dan mampu dilakukan pasien, misalnya membuat kerajinan tangan, berolahraga, membantu pekerjaan rumah, dan sebagainya.
Sering berkomunikasi tentang hobi, hal-hal yang disukai, atau pengalaman-pengalaman yang menyenangkan pasien Mendengarkan keluh kesah pasien Mampu menyimpan rahasia/hal-hal yang diceritakan pasien Bersikap empati/memahami perasaan dan pikiran pasien Berdiskusi dengan pasien untuk memberikan solusi yang tepat dan logis Memberikan apresiasi atas usaha pasien dalam penyembuhannya (pujian, pelukan, hadiah) Tidak melabel atau menilai pasien dengan kata-kata yang kurang positif