Legenda Ratu Pantai Selatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Muhammad Bagus Nurullah



LEGENDA RATU PANTAI SELATAN ( Nyi Roro Kidul)



Neomisteri – Salah satu kegenda yang sangat populer di masyarakat kita adalah legenda tentang Nyi Roro Kidul alias Ratu Laut Selatan. Banyak mitos yang sangat kita kenal di masyarakat kita tentang kelegendaan Nyi Roro Kidul. Mulai dari mitos larangan memakai baju hijau ketika berenang di laut selatan hingga kamar keramat di sebuah hotel. Kapan pastinya legenda Ratu Laut Selatan tersebut mulai terdengar tidak dapat kita pastikan. Bahkan telah banyak pula film yang mengangkat cerita tentang Nyi Roror Kidul ini. Termasuk mengangkat nama artis horor terkenal semacam Suzana di negeri kita ini karena memerankan tokoh ratu alam gaib itu. Akan tetapi, legenda mengenai penguasa mistik pantai selatan mencapai puncaknya ketaika ada semcam keyakinan di kalangan penguasa keraton Mataram Islam, yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta, bahwa Kanjeng Ratu Kidul merupakan “istri spiritual” bagi raja-raja di kedua keraton tersebut. Bahkan pada waktu-waktu tertentu, keraton memberikan persembahan di Pantai Parangkusuma, Bantul, dan di Pantai Paranggupita, Wonogiri, untuk sang Ratu. Konon Panggung Sanggabuwana yang terdapat di komplek keraton Surakarta dipercaya sebagai tempat bercengkerama sang Sunan dengan Kanjeng Ratu. Ketika masa bercengkrama, pada saat bulan muda hingga purnama Sang Ratu tampil layaknya wanita muda dan cantik. Akan tetapi, berangsur-angsur menua dan buruk ketika bulan menuju bulan mati. Bagi masyarakat Jawa, Kanjeng Ratu Kidul memiliki seorang pembantu setia bernama Nyai atau Nyi Rara Kidul. Kadang-kadang ada juga orang yang menyebutnya Nyi Lara Kidul. Nyi Muhammad Bagus Nurullah, Kelas VI. SD Negeri Glanggang 1



Muhammad Bagus Nurullah



Rara Kidul ini menyukai warna hijau dan banyak yang percaya kalau dia suka mengambil orang-orang yang mengenakan pakaian hijau untuk dijadikan pelayan atau pasukannya. Oleh karena itu ada larangan mengenakan pakaian hijau bagi pengunjung pantai wisata di selatan Pulau Jawa, baik di Pelabuhan Ratu, Pangandaran, Cilacap, pantai-pantai di selatan Yogyakarta, maupun Semenanjung Purwa di ujung timur. Sementara, bagi masyarakat Sunda, Ratu Kidul merupakan titisan dari seorang putri Pajajaran yang bunuh diri di laut selatan. Putri tersebut bunuh diri karena diusir oleh keluarganya. Dia diusir karena menderita penyakit yang membuat malu anggota keluarga. Akan tetapi, dalam kepercayaan Jawa, tokoh yang dipercayai masyarakat Sunda tersebut dianggap bukanlah Ratu Laut Selatan yang sesungguhnya, melainkan Nyi Rara Kidul, pembantu setia Kanjeng Ratu Kidul. Hal ini karena mereka percaya jika Ratu Kidul berusia jauh lebih tua dan menguasai Laut Selatan jauh lebih lama sebelum sejarah Kerajaan Pajajaran.



Menurut Legenda Jawa Orang Jawa mengenal sebuah istilah “telu-teluning atunggal” yang artinya tiga sosok yang menjadi satu kekuatan. Yaitu, Eyang Resi Projopati, Panembahan Senopati, dan Ratu Kidul. Panembahan merupakan pendiri kerajaan Mataram Islam. Dalam sebuah tiwikrama sesuai arahan Sunan Kalijaga karena sebuah wangsit untuk membangun sebuah keraton di sebuah hutan ‘alas mentaok” (kini Kotagede di Daerah Istimewa Yogyakarta) Panembahan Senopati dipertemukan oleh Ratu Kidul. Ketika sedang bertapa tersebut, menurut cerita semua alam menjadi kacau, ombak besar, hujan badai, gempa, dan gunung meletus. Dalam perjumpaannya dengan Ratu Kidul, wanita penguasa laut selatan tersebut setuju membantu dan melindungi Kerajaan Mataram. Bahkan dipercaya menjadi “istri spiritual” bagi Raja-raja trah Mataram Islam. Bagi orang Jawa, pemahaman tentang penguasa laut selatan yang berkembang di masyarakat Sunda harus diluruskan. Bagi mereka antara “Rara kidul” dengan “Ratu kidul” sangat berbeda. Dalam kepercayaan Kejawen, alam kehidupan itu terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu alam Kadewan, alam Nabi, alam Wali, alam Menungsa (Manusia), dan yang akan datang adalah alam Adil. Menurut mitologi Jawa, Ratu Kidul merupakan ciptaan dari Dewa Kaping telu yang mengisi alam kehidupan sebagai Dewi Padi (Dewi Sri) dan dewi alam lainnya. Sementara Rara Kidul Muhammad Bagus Nurullah, Kelas VI. SD Negeri Glanggang 1



Muhammad Bagus Nurullah



merupakan Putri dari Raja Sunda yang terusir karena ulah dari ibu tirinya dan menjelma menjadi sosok penguasa setelah menceburkan diri ke laut selatan. Oleh karena itu keduanya beda fase tahapan menurut mitologi Jawa.



Menurut Legenda Sunda Meskipun dalam kepercayaan Jawa, Nyi Rara Kidul adalah bawahan setia Kanjeng Ratu Kidul. Namun, masyarakat Sunda mengenal penguasa spiritual kawasan Laut Selatan Jawa Barat yang berwujud perempuan cantik yang disebut Nyi Rara Kidul sebagai Kanjeng Ratu Kidul. Berikut kisahnya menurut masyarakat Sunda: Di masa lalu, hiduplah Dewi Kadita, anak dari Raja Munding Wangi, Raja Kerajaan Pajajaran, yang sangat cantik rupawan. Walaupun sang raja memiliki seorang putri cantik, tapi ia selalu bersedih. Hal ini karena ia lebih mengharapkan anak laki-laki. Untuk mewujudkan asanya tersebut, maka Raja pun menikahi Dewi Mutiara, sehingga ia mendapatkan putra dari perkawinan tersebut. Akan tetapi, Dewi Mutiara ingin agar kelak putranya itu menjadi raja tanpa ada penantang atas takhtanya. Ia pun berusaha menyingkirkan Dewi Kadita. Salah satu caranya adalah dengan menghadap Raja dan meminta agar sang Raja menyuruh putrinya pergi dari istana. Sudah



tentu



Raja



menolak.



Namun,



Dewi



Mutiara



pantang



menyerah.



Keesokan harinya, Dewi Mutiara mengutus pembantunya untuk memanggil seorang tukang tenung. Dia meminta sang dukun meneluh Kadita, anak tirinya. Maka, karena teluh sang dukun tubuh Kadita dipenuhi dengan kudis dan gatal-gatal pada esok paginya. Puteri yang cantik itu pun menangis dan tak tahu harus berbuat apa. Melihat penderitaan putrinya tersebut, maka Sang Raja mengundang banyak tabib untuk menyembuhkan penyakit putrinya. Beliau sadar bahwa penyakit putrinya itu tidak wajar. Seseorang pasti telah mengutuk atau mengguna-gunainya. Namun, masalah menjadi semakin rumit ketika Ratu Dewi Mutiara memaksa Raja untuk mengusir putrinya karena akan mendatangkan kesialan bagi seluruh negeri. Sang Raja terpaksa menyetujui usul Ratu Mutiara untuk mengirim putrinya ke luar dari negeri itu karena beliau tidak menginginkan puterinya menjadi gunjingan di seluruh negeri. Puteri yang malang itu pun pergi berkelana sendirian, tanpa tahu kemana harus pergi. Hampir tujuh hari dan tujuh malam dia berjalan sampai akhirnya tiba di Samudera Selatan. Dia memandang samudera itu. Airnya bersih dan jernih, tidak seperti samudera lainnya yang Muhammad Bagus Nurullah, Kelas VI. SD Negeri Glanggang 1



Muhammad Bagus Nurullah



airnya biru atau hijau. Tiba-tiba ia mendengar suara gaib yang menyuruhnya terjun ke dalam Laut Selatan. Dia melompat ke dalam air dan berenang. Tiba-tiba, ketika air Samudera Selatan itu menyentuh kulitnya keajaiban pun terjadi. Bisulnya lenyap. Tidak ada tanda-tanda bahwa dia pernah kudisan atau gatal-gatal. Bahkan dia menjadi lebih cantik daripada sebelumnya. Kini dia memiliki kuasa dalam Samudera Selatan dan menjadi seorang dewi yang disebut Nyi Rara Kidul yang hidup selamanya. Dalam cerita tersebut kawasan Pantai Palabuhan Ratu secara khusus dikaitkan dengan legenda ini.



Pemitosan Ratu Laut Selatan Berbagai macam ritual dan penghormatan dilakukan orang untuk menghormati Kanjeng ratu Kidul. Di Karang Hawu, Pelabuhan Ratu misalnya, terdapat tempat petilasan (persinggahan) Ratu Pantai Selatan yang sering dikunjungi orang untuk melakukan ritual tertentu. Komplek tersebut dikeramatkan oleh penduduk setempat. Terdapat dua ruangan cukup besar dengan beberapa makam yang menurut pandangan penduduk sebagai



makam Eyang Sanca



Manggala, Eyang Jalah Mata Makuta dan Eyang Syeh Husni Ali. Selain itu juga terpampang gambar sang penguasa Laut Selatan. Bahkan, Penghormatan atau pemuliaan kepada Penguasa laut selatan juga terlihat di Vihara Kalyana Mitta, kelenteng di bilangan Pekojan, Jakarta Barat. Selain itu penghormatan terhadap ratu Laut Selatan juga terlihat pada sedekah laut. Masyarakat nelayan pantai selatan Jawa, seperti pantai Pelabuhan Ratu, Ujung Genteng, Pangandaran, Cilacap, Sakawayana dan sebagainya, setiap tahun melakukan sedekah laut sebagai persembahan kepada sang Ratu karena menjaga keselamatan para nelayan. Selain itu, di saat-saat tertentu juga digelar ritual sebagai rasa terima kasih mereka terhadap sang penguasa laut selatan oelh penduduk setempat. Bukan hanya penghormatan dan ritual yang melahirkan pemitosan terhadap Ratu Kidul. Bahkan ada semacam larangan memakai pakaian hijau ketika berenang di Pantai Selatan Jawa. Peringatan selalu diberikan kepada orang yang berkunjung ke pantai selatan untuk tidak mengenakan pakaian berwarna hijau, sehingga mereka tidak menjadi sasaran Nyai Rara Kidul yang akan mengambil mereka untuk dijadikan tentara atau pelayannya.



Muhammad Bagus Nurullah, Kelas VI. SD Negeri Glanggang 1



Muhammad Bagus Nurullah



Pada beberapa hotel di pantai selatan Jawa dan Bali pemitosan terhadap sosol penguasa laut selatan ini bahkan nyata tergambar pada kamar yang disediakan khusus untuk Kanjeng ratu Kidul. Di antaranya, kamar 327 dan 2401 di Hotel Grand Bali Beach. Ketika terjadi kebakaran besar pada Januari 1993, kamar 327 adalah satu-satunya kamar yang tidak terbakar. Dengan keajaiban itu, maka setelah renovasi kamar 327 dan 2401 selalu dirawat, diberi hiasan ruangan dengan warna hijau, diberi sesaji setiap hari, tetapi tidak untuk disewakan. Kamar tersebut khusus dipersembahkan untuk Ratu Kidul. Begitu pula halnya di Hotel Samudra Beach, Pelabuhan Ratu. Kamar 308 disiapkan khusus bagi Ratu Kidul. Di dalam ruangan ini terpajang beberapa lukisan Kanjeng Ratu Kidul karya pelukis Basoeki Abdullah. Di Yogyakarta, Hotel Queen of The South di dekat Parangtritis mereservasi Kamar 33 bagi Sang Kanjeng Ratu. Inilah sedikit gambaran tentang pemitosan sosok Kanjeng Ratu Kidul di masyarakat kita.



Muhammad Bagus Nurullah, Kelas VI. SD Negeri Glanggang 1



Muhammad Bagus Nurullah



LEGENDA RATU PANTAI SELATAN ( Nyi Roro Kidul)



Neomisteri - Salah sijine sing paling populer ing masyarakat kita yaiku legenda Nyi Roro Kidul utawa Ratu Laut Kidul. Kathah mitos ingkang misuwur ing masyarakat kita babagan kelegendaan Nyi Roro Kidul. Wiwit saka mitos saka larangan



nganggo kaos abang nalika



nglangi ing segara kidul nganti kamar suci ing sawijining hotel. Nalika persis legenda Ratu Laut Kidul wiwit



kedadean, kita ora bisa yakin. Malah akeh film



sing nyritakake Nyi Roror Kidul iki. Kalebu nambahi jeneng



aktris horror misuwur kaya



Suzana ing negara kita yaiku kanggo muter ratu saka alam sing ora kasat mata. Nanging, legenda ing mistik panguwasa pesisir kidul puncak



semcam



antarane ngatur keraton Islam Mataram, Kesultanan Yogyakarta lan



ketaika kapercayan



Surakarta, sing



Kanjeng Ratu Kidul punika "bojo spiritual" kanggo raja ing loro kraton. Malah ing wektu-wektu tartamtu, kraton nggawe kurban ing pantai Parangkusuma lan ing pantai Paranggurito, Wonogiri, kanggo Sanggabuwana ing kompleks istana Surakarta



Ratu.



Konon



dipercaya



Bantul,



ditemokake Panggung minangka



papan



kanggo



nggabungake Sunan lan Kanjeng Ratu. Nalika rembugan, nalika bulan purnama menyang bulan purnama, Ratu katon kaya wong wadon enom lan ayu. Nanging, mbaka sethithik tuwa lan rusak nalika rembulan tumuju rembulan mati.



Muhammad Bagus Nurullah, Kelas VI. SD Negeri Glanggang 1



Muhammad Bagus Nurullah



Kanggo wong Jawa, Kanjeng Ratu Kidul nduweni pembantu setya sing jenenge Nyai utawa Nyi Rara Kidul. Kadang uga ana



wong sing nyeluk Nyi Lara Kidul. Nyi Rara Kidul seneng



werna abu-abu lan akeh sing percaya yen



dheweke seneng nggawa wong sing nganggo



sandhangan ijo kanggo dadi abdi utawa pasukan. Mulane ana ban ing nganggo sandhangan ijo kanggo pengunjung



lelungan ing pesisir kidul



Pulo Jawa, loro ing Pelabuhan Ratu, Pangandaran, Cilacap, pesisir ing kidul



Ngayogyakarta,



uga minangka Purwa semenanjung ing wétan. Dene, kanggo rakyat Sundha, Ratu Kidul minangka inkarnasi putri Pajajaran sing bunuh diri ing segara kidul. Sang putri nglalu amarga dheweke diusir dening keluargane. Dheweke diusir amarga kasangsaran saka anggota kulawarga. Nanging, ing kapercayan Jawa,



tokoh masyarakat



Sunda pitados bilih dianggep ora Ratu



nyata saka segara kidul, Nyi Rara Kidul, Ratu abdi South Kanjeng manut. Iki amarga percaya yen Ratu Kidul luwih tua lan ngontrol



Segara Kidul maneh



sadurunge sajarah Kerajaan



Pajajaran.



Miturut Legenda Jawa Wong Jawa ngerti istilah



"telu-teluning tunggal" sing artine telung tokoh



kekuwatan. Namung, K akek-nenek Projopati,



Panembahan Senopati,



sing dadi siji



lan Ratu Kidul.



Panembahan minangka pendiri kerajaan Mataram Islam. Ing tiwikrama miturut arah Sunan Kalijaga amarga wangsit kanggo mentaok alas



mbangun istana ing alas



( saiki Kotagede ing Daerah Istimewa Yogyakarta ) Panembahan Senopati



ketemu karo Ratu Kidul. Nalika ditahan, miturut crita kabeh alam dadi kacilakan, ombak gedhé, badai udan, gempa bumi, lan gunung berapi njeblug. Nalika ketemu



karo Ratu Kidul, wanita saka penguasa laut



kidul setuju kanggo mbantu lan nglindhungi Kerajaan Mataram. Malah dianggep dadi "garwa spiritual" kanggo para raja Mataram-Mataram Islam. Kanggo wong Jawa, pangerten bab laut kidul sing dikembangake ing masyarakat Sunda kudu diatasi. Kanggo kapercayan



wong antarane "Rara Kidul" lan "Kid Kidul"



Kejawen,



dununge urip dipérang



dadi



beda



banget. Miturut



pirang-pirang tahapan, yaiku sifat



Kadewan, sifat Nabi, sifat Wali, Manungsa (Manungsa), lan masa depan minangka alam sing adil.



Muhammad Bagus Nurullah, Kelas VI. SD Negeri Glanggang 1



Muhammad Bagus Nurullah



Miturut mitologi Jawa, Ratu Kidul minangka ciptaan Dewa Kapu telu sing ngemot sifat urip minangka Dewi Nasi (Dewi Sri) lan dewi alam liyane. Nalika Rara Kidul minangka putri Raja Sundha sing diusir saka



tumindak ibu tirine lan diowahi dadi tokoh panguwasa sawisé



ditibakake menyang segara kidul. Mulane loro iki beda tahapan fase miturut mitologi Jawa.



Miturut legenda Sunda Sanajan percaya ing Jawa, Nyi Rara Kidul minangka bawahan sing manut saka Kanjeng Ratu Kidul. Nanging, wong Sundha ngakoni panguwaos spiritual saka wilayah



Laut Kidul Jawa



Barat sing minangka wanita ayu sing disebut Nyi Rara Kidul minangka Kanjeng Ratu Kidul. Kene crita miturut wong Sunda: Dadi, ana Dewi Kadita, putrane Prabu Munding Wangi, Raja Kerajaan



Pajajaran,



sing ayu



banget. Senajan raja nduweni putri ayu, nanging dheweke tansah sedih. Iki amarga dheweke luwih ngenteni bocah lanang. Kanggo mujudake



pangertene, banjur Sang Prabu nikah karo



Putri Pearl, mula dheweke entuk putra putrine. Nanging, Dewi Mutiara kepengin putrane supaya bisa dadi ratu tanpa penampilane dhampare. Dheweke uga nyoba nyingkirake Kadita Dewi. Salah sawijining cara kanggo tindak menyang Raja lan njaluk Raja ngirim anak wadon saka istana. Temtu Raja ora gelem. Nanging, Dewi Mutiara ora bakal nyerah. Dina sabanjure,



Dewi Pearl ngirim pembantune dheweke kanggo nelpon tukang sulap.



Dheweke njaluk dhukun kanggo sambat babagan Kadita, anak tirine. awak Kadita diisi karo kudis lan gatal esuk.



Dadi, amarga dhukun



Putri ayu sing nangis lan ora ngerti apa



sing kudu dilakoni. Ningali kasangsaran putriné, banjur Raja



ngundang akeh



dokter kanggo ngobati penyakité



putri. Panjenenganipun nyadari yen penyakit putrinipun boten alami. Siji kudu dikutuk utawa digunakake. Nanging, masalah iki dadi luwih rumit nalika Ratu Ratu Mutiara nguwaosi Sang Prabu kanggo ngusir putriné amarga bakal nyedhakake nasib malang ing kabeh negara. Raja kasebut dipeksa



nyetujoni proposal Ratu Mutiara kanggo ngirim putrane metu saka



negara amarga dheweke ora pengin putriné dadi gosip ing saindhenging negara. Putri mandhiri piyambak, tanpa



ngerti kepriye.



Pira-kira pitung dina lan pitung bengi



dheweke mlaku nganti tekan ing Samudra Kidul. Dheweke ndeleng segara. Banyu cetha lan cetha, ora kaya samudra liyane sing banyu dadi biru utawa ijo. Dumadakan dheweke krungu swara gaib nyritakake dheweke menyang terjun menyang menyang banyu lan swam. Muhammad Bagus Nurullah, Kelas VI. SD Negeri Glanggang 1



Segara Kidul. Dheweke mlumpat



Muhammad Bagus Nurullah



Dumadakan, nalika banyu saka Samudra Kidul ndemek kulit



dheweke, sawijining mukjizat



uga kasil. Ulkus wis ilang.Ora ana tandha yen dheweke wis mange utawa gatal. Ing kasunyatan,



dheweke



dadi



luwih ayu tinimbang sadurunge. Saiki dheweke duwe



kekuasaan ing Samudra Kidul lan dadi



dewi sing



disebut Nyi Rara Kidul sing urip ing



selawasé. Ing crita wilayah Pantai Palabuhan Ratu kasebut kanthi khusus disedhiyakake karo legenda iki.



Pemitosan Ratu Laut Kidul Ragam ritual lan Pelabuhan Ratu



kaurmatan kanggo ngurmati



Kanjeng



Ratu Kidul. Ing Karang Hawu,



umpamane, ana panggonan petilasan (Rintangan) Ratu Pantai Kidul sing



kerep ngunjungi wong kanggo nglakoni ritual tartamtu. Komplek kasebut diluwari dening warga. Ana rong kamar kasuwur karo sawetara pakuburan ing tampilan saka populasi minangka kuburan



Manggala Sanca Eyang,



Kaki lan Eyang



Makuta Mata Jalah Sheikh Husni Ali. Dheweke



uga nduwe citra panguwasa Laut Kidul. Ing



kasunyatan, Reverence utawa breeding kanggo Pemimpin Laut Kidul uga katon ing Biara Kalyana Mitta, candhi ing Pekojan, Jakarta Barat. Kajaba iku, ngurmati Ratu Laut Kidul uga pesisir Kidul



katon ing sedekah segara.



Jawi, kayata Pelabuhan Ratu



Komunitas fishing



pantai, Edge Tile, Pangandaran, Cilacap,



Sakawayana lan ing, saben taun nggawe segara amal minangka kurban kanggo



ratuning



kanggo ngramut safety nelayan. Kajaba iku, ing wektu-wektu tartamtu uga dianakake upacara minangka penghargaan marang panguwasa ing wilayah Laut Kidul. Ora mung



pakurmatan lan ritual sing nglairake Ratu



Kidul. Malah ana larangan nganggo busana ijo nalika nglangi ing Pantai Kidul Jawa. Bebaya sing tansah diwenehi kanggo wong sing lelungan menyang pesisir kidul kanggo ora nganggo ijo, supaya padha ora tundhuk Nyai Rara Kidul kang bakal njupuk wong-wong mau dadi prajurit utawa abdi. Ing sawetara saka hotel ing pesisir Kidul Jawi lan Bali pemitosan marang daya segara kidul Sosol wis bukti malah dibayangke ing kamar dilindhungi undhang-undhang kanggo Kanjeng Ratu Kidul. Antarane, kamar 327 lan 2401 ing Hotel Grand Bali Beach. Nalika ana geni gedhé ing Januari 1993, kamar 327 minangka kamar mung sing ora diobong. Kanthi



mukjizat, sawise



renovasi kamar 327 lan 2401 tansah dianggep, dihias nganggo



Muhammad Bagus Nurullah, Kelas VI. SD Negeri Glanggang 1



Muhammad Bagus Nurullah



kamar ijo, diwenehi kurban saben dina, nanging ora disewa. Kamar kasebut khusus kanggo Ratu Kidul. Kajaba ing Samudra Beach Hotel, Pelabuhan Ratu. Kamar 308 disiapake khusus kanggo Ratu Kidul. Ing kamar iki ditampilake



sawetara



lukisan Kanjeng Ratu Kidul



dening pelukis Basoeki Abdullah. Ing Yogyakarta, Ratu The South Hotel cedhak Parangtritis wis nduweni kamar 33 kanggo



Sang Kanjeng Ratu.



saka tokoh Kanjeng Ratu Kidul ing masyarakat kita.



Muhammad Bagus Nurullah, Kelas VI. SD Negeri Glanggang 1



Punika



gambar cilik