Lirik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

~K-Only Human~ Kanashimi no mukou kishi ni Hohoemi ga aru toiu yo Kanashimi no mukou kishi ni Hohoemi ga aru to iu yo Tadori tsuku sono saki ni wa Nani ga bokura wo matteru? Nigeru tame ja naku yume ou tame ni Tabi ni deta hazusa tooi natsu no ano hi Ashita sae mieta nara tame iki mo nai kedo Nagare ni sakarau fune no you ni Ima wa mae he susume Kurushimi no tsukita basho ni Shiawase ga matsu toiu yo Boku wa mada sagashite iru Kisetsu hazure no himawari Kobushi nigirishime asahi wo mateba Akai tsume ato ni namida kirari ochiru Kodoku ni mo nareta nara Tsuki akari tayori ni Hane naki tsubasa de tobi tatou Motto mae he susume Amagumo ga kireta nara Nureta michi kagayaku Yami dake ga oshiete kureru Tsuyoi tsuyoi hikari Tsuyoku mae he susume



Artinya: Di sisi lain kesedihan Ada sesuatu yang di sebut senyuman Tapi sebelum kau sampai, Apa yang kita tunggu? Harapan bukan untuk melarikan diri. Ini untuk mengejar impian. Kita harus berpergian di hari musim panas yang panjang. Bahkan jika kita melihat hari esok, Kita tak bisa mengeluh, Karena seperti kapal yang melawan arus, Sekarang, hadapi, majulah! Ditempat dimana kau lelah dengan kesedihan, Sesuatu yang di sebut kebahagiaan itu menunggu. Namun kita masih mencari, Bunga matahari yang tumbuh di akhir musim semi. Menggenggam kepalan, kau menunggu fajar Setelah kuku merah, air mata jatuh berkilau. Bahkan jika kita sudah terbiasa dengan kesendirian, Hanya mengandalkan cahaya bulan, Mari kita terbang dengan sayap berbulu! Terus hadapi, majulah! Bahkan jika memecah awan hujan, Jalanan basah bersinar, Hanya kegelapan yang akan memberitahu, Cahaya yang lebih dan lebih kuat Jadilah kuat, hadapi, majulah!



a)      Bom Bali   Jakarta, Kompas – Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS) menyatakan kesediaannya membantu Kepolisian Daerah (Polda) Bali untuk mengungkap kasus peledakan bom di Jalan Legian, Kuta, Bali, yang menewaskan sedikitnya 182 orang, Sabtu (12/10) malam. Bantuan serupa juga datang dari Polisi Federal Australia (AFP). Selain kedua tim tersebut, Polda Bali juga dibantu Polda Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk menuntaskan kasus peledakan bom di Kuta itu. “Kita terbuka terhadap berbagai bentuk kerja sama bilateral atau kolektif dengan negara lain dalam upaya memerangi terorisme, termasuk joint investigation ataupun pertukaran informasi intelijen,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda usai mengadakan pertemuan dengan para perwakilan asing di Departemen Luar Negeri, Jakarta, Senin (14/10). Perihal adanya bantuan FBI itu juga dibenarkan Kepala Badan Hubungan Masyarakat (Humas) Mabes Polri Inspektur Jenderal Saleh Saaf. Akan tetapi, ia belum mengetahui detail dari bantuan tersebut. Ia mengatakan, jajaran Kepolisian Negara RI (Polri), tambah Saleh, terbuka bagi negara mana pun yang ingin memberikan bantuan tenaga penyidiknya. “Tidak ada masalah soal itu, sebab kami pun selama ini juga sudah memiliki hubungan Interpol.” Ditegaskan, “Cuma kalau mereka datang diam-diam dan melakukan penyidikan sendiri, itu yang tidak boleh.” Sedangkan Pemerintah Australia maupun Inggris sejauh ini, menurut Saleh, baru menyampaikan kesediaan mereka untuk memberi bantuan kemanusiaan. “Seperti Australia, selain memberi bantuan tenaga medis, bahkan mereka juga sudah mengevakuasi 41 warga negaranya yang menjadi korban dalam ledakan tersebut,” ujarnya. b)      Bom Bunuh Diri di Solo   Juru bicara Jamaah Anshorut Tauhid Jawa Timur Zulkarnain menduga bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh di Kepunton, Solo, Jawa Tengah, berkaitan langsung dengan gejolak yang terjadi di Ambon beberapa waktu lalu. “Pemerintah harus waspada, gejolak



seperti di Ambon sudah menjalar dan tidak hanya terjadi di Ambon,” kata Zulkarnain kepada Tempo, Ahad 25 September 2011. Bom bunuh diri di Solo sendiri, tambah dia, merupakan imbas dari ketidakseriusan pemerintah dalam menuntaskan kasus Ambon. Konflik yang terjadi di Ambon, tambah dia, telah menyulut banyak kelompok yang bersiap jihad ke Ambon. Hanya, pengetatan pintu-pintu masuk ke Ambon membuat banyak kelompok yang akhirnya memutuskan untuk menyalurkan niatan jihadnya di luar Ambon. “Ini sebab-akibat, di Ambon, polisi tidak tegas dan terkesan diskriminatif,” kata Zulkarnain sembari mencontohkan tidak transparannya polisi dalam mengungkap kasus kematian seorang tukang ojek di Ambon. “Kami tahunya si tukang ojek di Ambon itu tidak diotopsi. Jadi jangan heran kalau ada yang marah,” ujar dia. Tak hanya itu, polisi dalam kerusuhan di Ambon dinilai juga tidak transparan dalam menjelaskan terkait isu penembakan oleh sniper. Zulkarnain melihat, selama pemerintah ataupun penegak hukum tidak tegas dan transparan dalam menyikapi kasus Ambon, selama itu pula aksi-aksi seperti yang terjadi di Solo akan terus terulang. Dari kedua kasus tersebut diatas menandakan bahwa sudah tidak relevannya warga indonesia dengan nilai pancasila khususnya pada sila pertama. Dari kasus pertama dikatakan bahwa pelaku melakukan hal tersebut dengan alasan jihad, sedangkan pada kasus kedua yaitu menunjukkan bahwa adanya pendangkalan iman seseorang. Hal tersebut jelas sangat bertentangan dengan nilai pada sila pertama tentang Ketuhanan Yang Maha Esa yaitu menghilangkan nyawa seseorang sekalipun alasannya adalah berjihad dan membela agama islam. Belajar dari kasus pengeboman yang sering terjadi di berbagai daerah seharusnya pemerintah mengadakan tindakan yang tegas kepada pelaku bom, memberikan hukuman kepada pelaku. Pada kasus pengeboman yang semakin marak ini terlihat pemerintah yang seolah jalan ditempat,tidak adanya tindakan yang pasti. Tindakan dari pemerintah sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya bentuk tindakan provokasi terhadap kerukunan umat beragama. Banyaknya kasus bom menunjukkan kegagalan pemerintah dalam memayungi keamanan pada masyarakat, kegagalan dalam menjaga kerukunan umat beragama yang notabennya indonesia terdiri dari beragam agama



Sejoli Pembunuh Ibu Kos di Tebet Diancam Hukuman Seumur Hidup Jakarta - Pasangan kumpul kebo GG (21) dan TA (19) harus mendekam di tahanan Polres Jaksel karena disangka melakukan pembunuhan terhadap Suprapti, pemilik rumah kos di kawasan Tebet. Suprapti dibunuh dengan cara ditusuk dengan gunting di bagian kepala dan punggung. "Ditemukan oleh suami korban dengan kondisi telah meninggal dunia dengan berbagai tusukan di punggung dan kepala," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes M Iqbal, saat menggelar konferensi pers di Maporles Jaksel, Jl Wijaya II, Jakarta, Senin (7/9/2015). "Ditemukan di lokasi gunting dua buah, batu bata dan beberapa barang lainnya. Diduga kuat tanda-tanda kekerasan akibat tusukan gunting," terangnya. Menurut Iqbal, motif pembunuhan karena pelaku sering dimarahi korban. Pelaku merasa dipermalukan karena sering dituding menghabiskan air dan nasi. "Ada tujuh luka tusuk, di punggung, kepala dan dada. Tak ada barang yang hilang. Pasangan ini bukan pasutri. Motifnya dendam karena dalam 12 hari selalu dimarahi, terus selalu dipermalukan, disalahkan menghabisi air, nasi," tutur Iqbal. "Pasal yang ditersangkakan yaitu 340 KUHP, menghilangkan nyawa dengan berencana. Tuntutan paling lama seumur hidup, hukuman mati atau hukuman 20 tahun (penjara)," tegasnya.



Kasatreskrim Polres Jaksel AKBP Audi Latuheru menambahkan, kedua pelaku negatif narkoba dan alkohol. GG dan TA ditangkap di Majalengka, kota kelahiran GG. "Alat bukti yang ada mengarah ke pelaku dan langsung kita berangkatkan tim ke Majalengka. Mereka ditangkap jam 22.10 WIB hari Sabtu (5/9) kemarin," imbuh Audi. (rna/nrl)



Niat Permalukan Kawannya di Medsos, Siswi SMP di Sumut Malah Di-"Bully" MEDAN, KOMPAS.com — Media sosial semacam Facebook atau Twitter, jika digunakan secara bijak, bisa memberi manfaat terhadap penggunanya. Namun, tak jarang hal-hal yang disebarkan lewat media sosial ini justru menjadi senjata makan tuan bagi pengunggahnya. Inilah yang terjadi terhadap seorang siswi sebuah SMP negeri di Kota Binjai, Sumatera Utara. Siswi ini terekam dalam sebuah video yang diunggah ke media sosial Facebook pada Sabtu (5/9/2015). Dalam video berdurasi 5 menit 46 detik tersebut, terlihat siswi tersebut tengah mem-bully seorang kawannya di lokasi yang terlihat seperti sebuah taman atau lapangan sekolah. Dalam video itu, terlihat bagaimana siswi tersebut memukul, menendang, dan menampar sambil dibumbui kata-kata makian yang sangat kasar. Di balik kamera, kemungkinan siswi yang merekam adegan itu terdengar memberi dorongan agar sang kawan mempermalukan seorang siswi yang dalam video itu terlihat sangat ketakutan. "Chi tampar lagi biar malu, nanti kita masukkan ke Facebook," kata seseorang yang kemungkinan merupakan si perekam. Video ini kemudian memang beredar di Facebook. Namun, entah kemudian tersadar bahwa tindakan tersebut justru membahayakan diri mereka sendiri, video itu dihapus dan seorang pemilik akun Facebook bernama Ichy Ichy (Ayangbebkenjiktl) menyampaikan permohonan maaf. Ichy Ichy (Ayangbebkenjiktl), yang diduga akun milik siswi yang melakukan bully, menyebut video ini cuma rekayasa mereka. Cuma video main-main yang dibuat untuk lucu-lucuan. Ia juga menyebut satu nama lain yang kemungkinan juga terlibat, Tuh Kan Mayang JiDatt.



"Bagii Yang Melihatt Viidio Itu Saya Dan Tuh Kan Mayang JiDatt Miinta Maaf Karna Telah Lancang Membuat Vidio Itu. Dan Vidio Tersebut Hanya Lah Rekeasa/Main Dan Bukan Beneran."



Pelaku jadi korban bully Sayangnya, nasi sudah menjadi bubur. Setelah video itu menyebar lewat Facebook, para netizen yang sudah melihat aksi bully itu tak memercayai permintaan maaf si pemilik akun. Karena pada bagian lain di halaman Facebook-nya, Ichy Ichy (Ayangbebkenjiktl) justru menulis status yang selaras dengan aksi pem-bully-an yang diduga dia lakukan. "Ini Akiibattnya Kalau Bermain Api Dengan Saya. 1 Keluarga Aku Runtuhkan. Lain Kalii Sayang Liat. Dulu Kau Nyarik Imbang Sama Siapa." Juga kalimat, "1 Kalii kaupermalukan Aku. Liiat Pembalasan Saya." Ribuan komentar mengalir deras ke akun Ichy Ichy yang rata-rata mengecam aksinya dan menuntut agar siswi itu dikeluarkan dari sekolah karena tindakannya yang tak patut tersebut. Kasus ini akhirnya sampai ke telinga Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Binjai, Dwi Anang Wibowo, yang kemudian mendatangi sekolah tempat aksi bully itu terjadi, Senin (7/9/2015). "Ini perkara serius. Saya terkejut sekali. Bagaimana yang seperti ini bisa terjadi di Binjai. Saya mendapatkan informasi itu lewat tengah malam tadi (Senin dini hari) dan langsung membuka video dimaksud di medsos. Setelah melihatnya, saya nggak bisa tidur. Masalah ini harus segera diselesaikan," kata Dwi Anang seperti dikutip Tribunnews. Akibat banjir kecaman di dunia maya, siswi pelaku bully, yang kini sudah diketahui identitasnya, tak bisa dihubungi dan tak masuk sekolah, apalagi muncul konsekuensi hukum yang akan menimpanya jika sang korban melapor ke polisi. "(Dia tidak masuk) tanpa keterangan, sedangkan korban masuk sekolah dan tadi sudah kita ajak bincang- bincang untuk menanyakan perihal kejadian itu," kata Kepala Dinas seraya mengatakan pihaknya akan menyelesaikan kasus yang mengejutkan ini. "Nanti akan lebih kita dalami lagi. Pihak sekolah, dalam hal ini kepala sekolah dan guru, korban, pelaku-pelaku, dan orang-orang tua mereka, akan kita surati untuk nantinya duduk bersama guna mencari penyelesaiannya," kata Kepala Dinas.



Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani adalah komandan tentara nasional indonesia angkatan darat dan termasuk salah satu pahlawan revolusi indonesia. Lahir di Purworejo, Jawa tengah, pada tanggal 19 Juni 1922. Meninggal pada tanggal 1 oktober 1965 (umur 43) lubang buaya, Jakarta. Meninggal karena dibunuh oleh anggota Gerakan 30 september saat mencoba untuk menculik dia dari rumahnya.



Letnan Jenderal TNI Anumerta S. Parman adalah salah satu pahlawan revolusi Indonesia dan tokoh militer Indonesia. Lahir di Wonosobo, Jawa tengah, pada tanggal 4 agustus 1918. Meninggal pada tanggal 1 oktober 1965 (umur 47) lubang buaya, Jakarta. Meninggal karena terbunuh pada peristiwa Gerakan 30 september.



Letnan Jenderal TNI Anumerta MT. Haryono adalah salah satu pahlawan revolusi Indonesia. Lahir di Surabaya, Jawa timur, pada tanggal 20 Januari 1924. Meninggal pada tanggal 1 oktober 1965 (umur 41) Lubang Buaya, Jakarta. Meninggal karena gugur pada peristiwa G3OS PKI.