LITERATUR REVIEW KELOMPOK 3 Fix [PDF]

  • Author / Uploaded
  • risha
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LITERATUR REVIEW



LITERATUR REVIEW :HUBUNGAN FAKTOR RISIKO KAD DENGAN DM TIPE 1 PADA ANAK



Disusun Oleh : Kelompok 3 Alfandy Costario



PO.62.20.1.17.315



Meinia Preti Anjelina



PO.62.20.1.17.337



Nindie Tresia



PO.62.20.1.17.339



Risha Risna Dewi



PO.62.20.1.17.344



Sarwanto



PO.62.20.1.17.345



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA 2020



LITERATURE REVIEW: HUBUNGAN FAKTOR RISIKO KAD DENGAN DM TIPE 1 PADA ANAK



LITERATUR REVIEW Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Askep III DM



Disusun Oleh : Kelompok 3 Alfandy Costario



PO.62.20.1.17.315



Meinia Preti Anjelina



PO.62.20.1.17.337



Nindie Tresia



PO.62.20.1.17.339



Risha Risna Dewi



PO.62.20.1.17.344



Sarwanto



PO.62.20.1.17.345



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA 2020



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan KaruniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Literature Review dengan judul “Hubungan Faktor Risiko KAD Dengan DM Tipe 1 Pada Anak”. Penulisan Literature Review ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Asuhan Keperawatan III Diabetes Melitus. Melalui Literature Review ini kami berharap agar pembaca mampu mengenal lebih jauh mengenai faktor apa saja yang berhubungan dan atau beresiko KAD dengan DM tipe 1 pada anak. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, Literature Review ini tidak akan terselesaikan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak sebagai berikut : 1. Ns. Ester Inung Sylvia , S.Kep., M.Kep., Sp.MB. selaku Koordinator dan Dosen Mata Kuliah Asuhan Keperawatan III Diabetes Melitus. 2. Ns. Gad Datak, M.Kep., Sp.MB. selaku Dosen Mata Kuliah Asuhan Keperawatan III Diabetes Melitus. 3. Ns. Reny Sulistyowati, S.Kep., M.Kep. selaku Dosen Mata Kuliah Asuhan Keperawatan III Diabetes Melitus. 4. Ns. Wijaya Atmaja, S.Kep., M.Kep. selaku Dosen Mata Kuliah Asuhan Keperawatan III Diabetes Melitus. 5. Ns. Alfeus Manuntung, S.Kep., M.Kep. selaku Dosen Mata Kuliah Asuhan Keperawatan III Diabetes Melitus; dan 6. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Literature Review ini. Kami menyadari masih ada kekurangan dalam penulisan dan penyusunan Literatur Review yang kami buat.Oleh karenanya kami mengharapkan masukan, kritik, dan saran yang membangun dari para pembaca agar kedepan penulis dapat menyempurnakan Litertur Review ini dan menulis Literatur Review yang lebih baik. Palangka Raya , 3 November 2020 Penulis,Kelompok III



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................................................



i



DAFTAR ISI.........................................................................................................................................



ii



BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang.......................................................................................................................



1



B. Rumusan Masalah.................................................................................................................



2



C. Tujuan.....................................................................................................................................



2



BAB II. METODE A. Strategi Pencarian Literatur...................................................................................................



3



B. Kriteria Inklusi Dan Eksklusi...................................................................................................



3



C. Seleksi Studi Dan Penilaian Kualitas.....................................................................................



4



BAB III. HASIL PENCAPAIAN LITERATUR REVIEW A. Karakteristik Studi..................................................................................................................



7



B. Hasil Dan Pembahasan Studi................................................................................................



9



BAB IV. PEMBAHASAN......................................................................................................................



10



BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.............................................................................................................................



12



B. Saran......................................................................................................................................



12



DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................................................



13



DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................



iii



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah komplikasi akut yang mengancam jiwa seorang penderita diabetes mellitus yang tidak terkontrol.Ketoasidosis diabetik (KAD)adalah keadaan dekompensasi metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia, asidosis dan ketosis, terutama disebabkan oleh defisiensi insulin absolut atau relatif. Kondisi kehilangan urin, air, kalium, amonium, dan natrium menyebabkan hipovolemia, ketidakseimbangan elektrolit, kadar glukosa darah sangat tinggi, dan pemecahan asam lemak bebas menyebabkan asidosis dan sering disertai koma. KAD merupakan komplikasi akut diabetes melitus yang serius dan membutuhkan pengelolaan gawat darurat (Tarwoto,2012). Ketoasidosis diabetik (KAD) merupakan keadaan akhir pada kelainan metabolik akibat defisiensi insulin berat.Kondisi ini dapat terjadi pada anak dengan atau tanpa diagnosis diabetes melitus (DM) sebelumnya, baik DM tipe 1 maupun tipe 2.Pada anak dengan DM tipe 1, risiko terjadinya KAD adalah 1-10% per pasien per tahun. Di Negara maju sekalipun, 15-70% anak dengan DM datang pertama kali ke fasilitas kesehatan dan didiagnosis sebagai DM setelah jatuh dalam kondisi KAD.Diagnosis KAD pada anak lebih sulit dibandingkan pada orang dewasa, karena sulitnya menggali keluhan dari anamnesis pada anak dengan usiamuda. Anak dan remaja yang mengalami KAD harus ditatalaksana secara menyeluruh di pusat kesehatan yang memiliki protokol manajemen KAD dan memiliki pengalaman menangani kasus-kasus serupa.Oleh karena itu, melalui laporan kasus ini penulis ingin memberikan salah satu contoh kasus KAD pada anak, penatalaksanaan yang dilakukan, serta telaah terhadap penatalaksanaan tersebut. Penyakit diabetes melitus (DM) adalah kelainan yang bersifat kronis yang ditandai dengan gangguan metabolisme: karbohidrat, protein dan lemak yang disebabkan oleh kekurangan insulin baik absolut atau relatif. Kekurangan insulin absolut didapatkan di pasien penyakit diabetes melitus tipe 1.Hal ini disebabkan karena ada kerusakan sel ß pankreas, sehingga insulin tidak dapat dibuat oleh kelenjar tersebut. Pengelompokan penyakit diabetes melitus menurut American Diabetes Association (ADA) dibedakan atas empat bentuk yaitu:2,3 DM tipe 1 yang sebelumnya dikenal dengan Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) atau diabetes mellitus juvenil; DM tipe 2 atau Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) yang umumnya terjadinya setelah dewasa; DM gestasional (selama masa kehamilan); DM oleh karena penyebab lain. Gejala klinis pasien DM tipe 1 yaitu poliuria, polidipsi dan polifagia; selain itu ada penurunan berat badan yang menerus serta peningkatan tingkat glukosa darah sewaktu >200 mg/dL. Tingkat gula darah akan meningkat dan mengakibatkan kenaikan osmolalitas cairan ekstrasel. Peningkatan osmolalitas yang melebihi ambang batas ginjal akan menyebabkan glukosa dikeluarkan melalui air kemih. Glukosa yang ada akan menarik air dan elektrolit lain, sehingga pasien mengeluh sering buang air kecil, dengan demikan tubuh akan selalu merasa haus dan mengakibatkan yang bersangkutan banyak minum. Pasien juga sering merasa lapar, hal ini disebabkan glukosa di dalam darah tidak dapat dipakai, sehingga tubuh akan kekurangan glukosa yang menyebabkan yang bersangkutan banyak makan. Kekurangan insulin di pasien DM tipe 1 juga mengakibatkan pengambilan asam amino 1



dan pembuatan protein berkurang, sehingga keperluan nitrogen otot dan masanya (otot) berkurang dan mengakibatkan penurunan berat badan.1 Sel ß telah diketahui merupakan satu-satunya sel endokrin yang menghasilkan insulin dalam pulau Langerhans di pankreas. Mekanisme autoimun di DM tipe 1 dimulai dari penemuan limfosit T dan B yang memasuki pulau Langerhans di pankreas dan diduga yang menyebabkan kerusakan limfosit T melalui respons imun. Penyebab DM tipe 1 terjadi belum diketahui dengan pasti, tetapi diduga pajanan infeksi atau lingkungan memicu proses autoimun. Dengan demikian sel ß pankreas merusak dan berakibat hasilan insulin berkurang bahkan tidak dihasilkan, sehingga terjadi peningkatan glukosa dalam peredaran darah.Diagnosis DM tipe 1 menurut World Health Organization (WHO) dapat ditetapkan bila ditemukan ada: hiperglikemia, poliuria, polidipsi dan polifagia; serta penurunan berat badan. Pasien dengan tanpa gejala yang klasik dapat didiagnosis DM tipe 1 jika dua kali pemeriksaan tingkat glukosa darah yang meningkat pada hari yang berturut-turut.7-9 Penyakit diabetes melitus tipe 1 dan 2 adalah dua macam penyakit yang berbeda. Gejala klinisnya hampir sama, tetapi di DM tipe 2 insulin dapat dihasilkan dan reseptor untuk insulin tidak bekerja dengan baik. Hal tersebut umumnya terjadi di orang dewasa, pasien yang kegemukan dan menyerang orang yang berpola makan tidak sehat dan jarang berolahraga.DM tipe 1 terjadi kekurangan jumlah insulin karena pankreas tidak dapat menghasilkan insulin.umumnya hal tersebut terjadi di anak-anak dan postur tubuh pasien kurus karena terjadi penurunan berat badan yang terus-menerus. Tolak ukur lain seperti: uji Glutamat Acid Decarboxylase (GAD) dan Islet Cell Antibodi (ICA) digunakan sebagai tatalangkah penetapan diagnosis DM tipe 1 untuk membedakan dengan yang tipe 2. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah dari penelitian ini yaitu : “ Apa Faktor Risiko Ketosiadosis Diabetik (KAD) Pada DM Tipe 1 Pada Anak ? “. C. Tujuan 1. Tujuan Umum : Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor Risiko Ketosiadosis Diabetik (KAD) Pada DM Tipe 1 Pada Anak. 2. Tujuan Khusus : a) Mengidentifikasi tanda dan gejala klinis dari Ketosiadosis Diabetik (KAD) Pada DM Tipe 1 Pada Anak. b) Mengidentifikasi Faktor penyebab terjadinya Ketosiadosis Diabetik (KAD) Pada DM Tipe 1 Pada Anak.



2



BAB II METODE A. Strategi Pencarian Literatur 1. Protokol dan Registrasi Rangkuman menyeluruh dalam bentuk literature review mengenai Hubungan Faktor Risiko KAD Dengan DM Tipe 1 Pada Anak. Sesuai dengan protokol dan evaluasi dari literature review akan menggunakan PRISMA checklist untuk menentukan penyeleksian studi yang telah ditemukan dan disesuaikan dengan tujuan dari literature review (Nursalam, 2020). 2. Database Pencarian Menurut Nusalam (2020), Literature review merupakan keseluruhan simpulan beberapa studi penelitian yang ditentukan berdasakan topic tertentu. Pencaian literatur dilakukan pada bulan Oktober-November 2020. Data yang digunakan dalam pembuatan literatur riview ini ini adalah data sekunder yang diperoleh bukan secara langsung akan tetapi diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Sumber data sekunder berasal dari artikel jurnal dengan topik yang sudah ditentukan. Pencarian literature dalam bentuk literature



review menggunakan dua database yaitu Pubmed,Garba Rujukan Digital (GARUDA), Google Scholar, dan ProQuest 3. Kata Kunci Pencarian artikel atau jurnal menggunakan kata kunci (AND, OR NOT or AND NOT) yang digunakan untuk memperluas atau menspesifikkan pencarian, sehingga mempermudah dalam penentuan artikel atau jurnal yang digunakan. Kata kunci dalam literature review ini disesuaikan dengan Medical Subject Heading (MeSH) dan terdiri dari sebagai berikut: Tabel 1 Kata Kunci Literature Review Factors Factor risiko



KAD Ketoasidosis



DM Diabetes Tipe 1



Or Risk Factors



diabetik Or Ketoacidosis



Or Diabetes Mellitus Type 1



Children Anak Or children



diabetic Or Factors



Or DKA



Or IDDM



Or Early childhood



B. Kriteria Inklusi dan Ekslusi Strategi yang digunakan untuk mencari artikel menggunakan PICOS framework, yang terdiri dari: 1. Population/problem yaitu populasi atau masalah yang akan di analisis sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review. 2. Intervention yaitu suatu tindakan penatalaksanaan terhadap kasus perorangan atau masyarakat serta pemaparan tentang penatalaksanaan studi sesuai dengan yang sudah ditentukan dalam



literature review. 3. Comparation yaitu intervensi atau penatalaksanaan lain yang digunakan sebagai pembanding, jika tidak ada bisa menggunakan kelompok kontrol dalam studi yang terpilih.



3



4. Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperoleh pada studi terdahulu yang sesuai dengan tema yang sudah di tentukan dalam literature review. 5. Study design yaitu desain penelitian yang digunakan dalam artikel yang akan di review. Tabel 2 format PICOS Kriteria Population



Inklusi Eksklusi Pasien anak dengan diabetes Pasien anak tidak dengan diabetes



Intervention Comparators Outcomes Study Design and



mellitus tipe 1 melitus tipe 1 Faktor-faktor yang mempengaruhi No camparator Ketoasidosis diabetic Cross sectional studies, systemtic No exclusion



Publication Type



review,



qualitative



research,



randomized control and trial, and Publication Years Language



qualitative research 2017-2020 English, Indonesian



Sebelum tahun 2017 Language other than English and Indonesian



C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas 1. Hasil pencarian dan seleksi studi Dari hasil penelusuran artikel melalui database Pubmed,GARUDA,dan Google schoolar menggunakan kata kunci sesuai MeSH, peneliti mendapatkan 18 artikel penelitian sesuai kata kunci yang telah ditentukan. Artikel yang terpublikasi dan tidak relevan dengan topik penelitian dihapus sehingga diperoleh 10 artikel penelitian. Dari 18 artikel penelitian, penelitian yang tidak dianggap layak sebanyak 8 penelitian dikeluakan dalam daftar sehingga tersisa 10 penelitian. Hasil penelitian tersebut dibuat dalam diagram alir berdasarkan PRIMA (Preferred Reporting Items for Systematic and Meta Analyses) dalam gambar berikut.



4



Gambar 1 Diagram Alir PRISMA 2. Penilaian Kualitas Hasil akhir dari total artikel yang tersedia dan diperoleh selanjutnya di analisis melalui



critical appraisal untuk memenuhi syarat yang dilakukan oleh para peneliti. Penelitian pada kriteria diberi nilai ya, tidak jelas, atau tidak berlaku. Pada setiap kriteria dengan skor Ya diberi satu poin dan nilai lainnya adalah nol. Setiap skor studi selanjutnya dihitung dan dijumlahkan. Pada penelitian ini diambil 10 artikel penelitian dengan nilai skor tertinggi yang dianggap memenuhi kriteria critical appraisal dengan nilai titik cut off yang telah disepakati oleh peneliti. Pada penelitian ini nilia cut-off nya adalah 50% dari total pertanyaan pada critical appraisal yang digunakan. Dari hasil telaah menggunakan critical appraisal dari 10 artikel penelitian diperoleh artikel yang mencapai skor cut off 50% sebanyak 10 artikel dengan nilai masing-masing skor sebagai berikut: Tabel 3. Judul Artikel Penelitian yang memenuhi cut off penelitian No



Judul Penelitian



1



Faktor Risiko Pencetus, Presentasi Klinis, dan Hasil



Skor (Total Skor 10) 8



Ketoasidosis Diabetik pada Penderita Diabetes Tipe 1 (Warsha Ahuja, Navin Kumar, Sumeet Kumar, Amber Rizwan, 2



2019) Pravelensi dan faktor yang berhubungan dengan ketoasidosis diabetikum pada diagnosis diabetes tipe 1 (Kaleb T. Bogale,Daniel E. Hale,Eric Schaefer,Kanthi Bangalore



5



7



3



Krishna,2020) Support System Keluarga Dalam Pencegahan Ketoasidosis



7



Diabetik Pada Anak dengan DM Tipe 1 (Ana Fitria Nusantara, 4



Sunanto, Achmad Kusyairi, 2019) Ketoasidosis diabetic saat diagnosis diabetes mellitus tipe 1



7



pada anak-anak dan remaja Malaysia (Hong JYH, Jalaludin MY, Mohammad Adam B, Fuziah MZ, Wu II, Rasat R, Fatimah 5



6



H, Premaa S, Ponnudurai U, Jamaiyah H, 2015) Risiko ketoasidosis pada anak-anak pada saat diagnosis diabetes melitus berdasarkan situasi pengasuh utama: studi kohort retrospektif berbasis populasi (Meranda Nakhla, MDMSc, Elham Rahme PhD, Marc Simard MSc, Isabelle Larocque MSc, Laurent Legault MD, Patricia Li MDMSc, 2018) Penatalaksanaan ketoasidosis diabetikum di rumah sakit



8



7



daerah pedesaan di KwaZulu-Natal (Nontobeko FM Ndebele 1 7



Mergan Naidoo 2, 2018) Pre Klinis Dan Onsite Ketoasidosis Diabetik Pada Anak Dengan Diabetes Melitus Tipe 1 (Ana Fitria Nusantara, Sunanto, Achmad Kusyairi, 2019)



7



8



Faktor Pencetus Ketoasidosis Diabetik pada Penderita Diabetes Melilitus Tipe 1 : Pengaruh Status Sosial ekonomi (Ahmed Hakim Al-Obaidi,Haider Ayad Alidrisi,Abbas Ali Mansourc,2019)



8



9



Ketoasidosis Diabetik pada Awal Diabetes Tipe 1: Tarif dan Faktor Resiko Saat Ini Hingga 15 Tahun Yang Lalu (Shana Rose Mencher, MD, Graeme Frank, MD, and Joanna Fishbein, MPH ,2019) Clinical Characteristics of Diabetic Ketoacidosis in Children with Newly Diagnosed Type 1 Diabetes in Addis Ababa, Ethiopia: A Cross-Sectional Study (Helen Siyoum Atkilt, Muluken Gizaw Turago, Balewgizie Sileshi Tegegne, 2017)



7



10



7



Dari tabel tiga diatas, diperoleh 10 artikel dengan nilai skor tertinggi yang dibahas dalam penelitian literature review Hubungan Faktor Risiko KAD Dengan DM Tipe 1 Pada Anak. Untuk selanjutnya hasil penelitian tersebut dibahas dalam bab hasil dan pembahasan.



BAB III HASIL PENCARIAN LITERATURE REVIEW A. Karakteristik Studi No



Penulisd anTahu n



MetodePenelitian



HasilPenelitian



6



Database



1.



Warsha Ahuja, Navin Kumar , Sumeet Kumar , Amber Rizwan, 2019



DesainStu :prospektif di observasional Sampel : 93 peserta Variabel



Instrumen Analisis



Presentasi klinis yang umum termasuk Pubmed muntah parah (32,2%), sakit perut (27,9%), dan keadaan mental tertekan (DMS) (26,8%). Infeksi (36,5%) dan dosis insulin yang tidak adekuat (22,5%) sering dilihat sebagai faktor predisposisi. Pada seperempat pasien, episode DKA ini adalah presentasi pertama DM (26,8%). Tingkat kematian adalah 23,6%. Prediktor kematian termasuk DMS, pH yang sangat rendah dan bikarbonat serum, dan kalium serum tinggi pada saat presentasi, gula darah acak> 300 mg / dL dan urin positif untuk keton bahkan setelah 12 jam intervensi medis,> 50 unit internasional (IU) kebutuhan insulin dalam 12 jam pertama, cairan> 6L diisi kembali dalam 24 jam pertama, dan onset baru demam dalam 24 jam pertama. Dari 350 anak yang baru terdiagnosis Google T1D dari 2017 hingga 2019, 161/350 schoolar (46%) ada di DKA. Di antara pasien dengan DKA, ada 45 (28%) di DKA ringan dan 116 (72%) di DKA sedang / berat, yang mewakili 13% dan 33% dari semua pasien yang didiagnosis dengan T1D. Variabel yang terkait dengan peningkatan risiko DKA pada presentasi T1D termasuk usia ( 97%), tidak ada rujukan selama pertemuan perawatan kesehatan sebelumnya, HbA 1c tingkat dan status mental yang berubah. Dalam model multivariabel, usia (