LK 1 - Modul 5 Teknologi Bodi Dan Kelistrikan Bodi Otomotif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri Judul Modul Judul Kegiatan Belajar (KB)



No 1



Butir Refleksi Daftar peta konsep (istilah dan definisi) di modul ini



Modul 5 TEKNOLOGI BODI DAN KELISTRIKAN BODI OTOMOTIF 1. 2. 3. 4.



TEKNOLOGI BODI KENDARAAN PERSIAPAN PERMUKAAN METODE DAN PROSES PENGECATAN KELISTRIKAN BODI KENDARAAN



Respon/Jawaban TEKNOLOGI BODI KENDARAAN A. Peta Konsep 1. Pengenalan Konstruksi Bodi Kendaraan 2. Peralatan Perbaikan Bodi Kendaraan 3. Metode dan Prosedur Pengelasan 4. Perbaikan Bodi Kendaraan B. Istilah dan definisi 1. Hubungan rangka dan bodi apabila dilihat dari cara menempelnya, maka bodi kendaraan bisa tersusun secara compositebody atau terpisah, dan dapat tersusun secara integral atau dikenal dengan istilah menyatu atau monocouqe. 2. Bengkel bodi kendaraan (auto body) biasanya dilengakapi dengan alat-alat tangan untuk perbaikan ringan, serta peralatan bantu baik hidrolik/pneumatik maupun elektrik untuk perbaikan yang berat. Selain itu juga dilengkapi dengan alat-alat bantu seperti car lift, crane, dan lain-lainnya. 3. Penyambungan antar bodi kendaraan dapat dilakukan dengan mekanis maupun metalurgis. Secara mekanis dapat dilakukan dengan menggunakan baut dan mur, keling, maupun dengan pengeleman (pengelasan). 4. Beberapa teknik perbaikan bodi kendaraan disesuaikan dengan alat yang digunakan: Vacuum Cup, Pull bar dengan sliding hammer, Alat Hidrolik, Teknik Batang Pengungkit (pry bar), Teknik On-dolly hammering, Teknik offdolly hammering, Teknik Pengikiran, Teknik hot-shrinking . PERSIAPAN PERMUKAAN A. Peta Konsep 1. Bahan dan Peralatan Pengecatan 2. Peralatan Keselamatan Kerja Pengecatan 3. Peralatan Pengecatan



4. Metode Persiapan Permukaan 5. Masking B. Istilah dan definisi Bahandasar cat terdiri dari pigment dan extender (filler), resin (binder), solvent, dan additive. 2. Peralatan keselamatan kerja bagi pekerja di bengkel cat agar terhindar dari bahaya yang mengandung resiko terhadap keselamatan tubuh manusia: Kacamata (Goggless), Respirator, Masker Gas, Pakaian Kerja bagi Teknisi, Sarung tangan, Sepatu Pengaman . 3. Peralatan utama yang harus tersedia di bengkel pengecatan : Amplas/sandpaper, Kompressor, Blok Tangan (Handblock), Sander, Spray gun, Batang Pengaduk (AgitatingRod), Spatula (Kape), Air Duster Gun, MixingPlate, MaskingPaper. 4. Persiapan permukaan pada dasarnya merupakan suatu proses mempersiapkan permukaan bodi sebelum dilakukan proses pengecatan, yang meliputi kerataan permukaan, kehalusan permukaan, kebersihan permukaan. Langkah perbaikan bodi dalam rangka persiapan permukaan bodi sebelum dilakukan proses pengecatan yaitu: Mendeteksi Kerusakan Bodi, Menentukan luasan kerusakan, Menentukan Metode Reparasi atau Perbaikan, Persiapan untuk Top-Coating, Mencampur Warna(colour matching). 1.



METODE DAN PROSES PENGECATAN A. Peta Konsep 1. Persiapan Permukaan 2. Aplikasi Cat Dasar (Primer) 3. Aplikasi Dempul (Putty) 4. Aplikasi Surfacer 5. Aplikasi Cat Akhir 6. Gangguan terhadap hasil pengecatan dan pencegahannya B. Istilah dan definisi 1. Persiapan permukaan dapat dilakukan dengan kimiawi misalnya dengan pengasaman (pickling) yaitu dengan



pengolesan bodi kendaraan dengan zat asam, tetapi pengasaman ni sebatas untuk menghentikan serangan korosi pada logam. Setelah pengasaman komponen dicuci dan dikeringkan dengan cermat guna menghilangkan semua bahan kimia aktif dari celah-celah dan lubang-lubang, serta untuk menjamin agar cat dapat merekat erat pada logam. Dapat juga diberisihkan dengan amplas dan dikombinasikan dengan disemprot air untuk membasuh semua debu, rontokan produk korosi, dan kotoran yang dapat larut dalam air. 2. Cat dasar (primer) digunakan untuk mencegah terjadinya korosi pada lapisan bawah dan meningkatkan daya lekat terhadap lapisan berikutnya. Prosedur penggunaan cat dasar sebagai berikut: a) Pada permukaan yang akan diperbaiki / dicat ulang semprotkan 1 – 2 lapis primer yang telah dicampur hardener dengan selang waktu antara lapisan 5-10 menit sebagai cat dasar anti karat. Biarkan kering selama kurang lebih 6 jam. b) Amplas permukaan primer dengan amplas kering no. 320 atau amplas basah no. 600. 3. Dempul digunakan untuk mengisi bagian yang tidak rata atau penyok dalam, membentuk suatu bentuk dan membuat permukaan halus. Terdapat beberapa tipe dempul, tergantung kedalaman penyok yang harus diisi dan material yang akan digunakan. Dempul terdapat tiga jenis yaitu (1) polyester putty (dempul plastik), pada umumnya mengandung extender pigment dan dapat membentuk lapisan (coat) yang tebal dan mudah mengamplasnya, tetapi menghasilkan tekstur kasar, (2) epoxy putty, digunakan untuk memperbaiki resin part, tetapi dalam hal kemampuan pengeringan, pembentukan, pengamplasan lebih buruk dari polyster, (3) lacquer putty digunakan untuk mengisi goresan, lubang kecil (paint hole) atau penyok kecil setelah surfacer. 4. Surfacer adalah lapisan cat (coat) kedua yang disemprotkan diatas primer, dempul (putty) atau lapisan dasar (under coat) lainnya. Surfacer memiliki sifat-sifat dapat mengisi penyok kecil atau goresan, mencegah penyerapan top coat, meratakan adhesi



antara under coat dan top coat. 5. Cat akhir merupakan cat yang memberikan perlindungan permukaan sekaligus untuk menciptakan keindahan dalam penampilan corak/performance kendaraan. Oleh karena itu pengecatan akhir harus hati-hati, sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal. Untuk itu sebelum cat warna disemprotkan terlebih dahulu permukaan bodi harus dibersihkan dari segala kotoran yang menempel di permukaannya. 6. Berbagai macam gangguan dalam pengecatan: a. Low Adhesive (Daya Rekat Rendah), lapisan yang menempel pada bidang cat tidak kuat, sehingga sering mengelupas dan terlihat lapisan di bawahnya. b. Faded (Luntur), lapisan topcoat yang baru diaplikasi menunjukkan perbedaan warna, top coat tampak seperti menyerap pigment c. Blister (Melepuh):Tampak timbul benjolan kecil (blister) pada permukaan, baik terpisah atau berkelompok. Blister terjadi di bawah topcoat antara lapisan sebelumnya. Timbulnya blister disebabkan oleh kondisi yang lembab atau kontaminasi pada cat. Biasanya akan muncul sesudah beberapa waktu d. Chalking (Mengapur);Lapisan putih seperti kapur yang muncul pada lapisan film, suhu dan, waktu berpengaruh pada timbulnya pengapuran (chalking) e. Cracking (Retak Seribu/Pecah-pecah): Sesudah beberapa waktu, timbul retakan halus yang menyebar pada permukaan. Hal ini akan berlanjut dengan retakan yang dapat menembus lapisan cat f. Peeling (Mengelupas);Bagian dari lapisan teratas tampak lepas dari dasar, terkadang lapisan bawahnya juga ikut terangkat g. Berawan (Mblorok): Hanya terjadi pada cat metalik. Cat yang baru diaplikasi menunjukkan perbedaan orientasi partikel metalik, pada saat atau sesudah aplikasi lapisan warna metalik, tampak bagian yang terang dan gelap. h. Cratering (Berkawah); Permukaan yang basah dipenuhi titik dengan lobang kecil ditengah. Membentuk kawah/ crater dari



i.



j.



k.



l.



m.



n.



o.



p.



q.



silicone. Terkadang lapisan dasar dapat terlihat pada lubang ditengah crater. Contour mapping (Memulau); Dikenal dengan memulau, bila bagian tepi dari lapisan dasar terlihat pada topcoat, atau bila bekas amplas pada bagian yang diperbaiki tampak pada lapisan top coat, sehingga dipermukaan tampak seperti pulau. Color Mismatch (Beda Warna); Warna pada bagian yang diperbaiki tidak sama dengan warna cat asli. Terkadang terlihat floatation pada cat yang baru diaplikasi. Debu yang Terperangkap; Partikel debu jatuh di atas lapisan film yang basah dan tertinggal di dalam pada saat cat mengering. Floatation (Pigment tidak menyatu); Hampir semua warna merupakan kombinasi dari berbagai macam pigment. Setiap pigment mempunyai berat jenis yang berbeda. Pigment yang paling ringan akan terangkat ke permukaan pada cat yang basah, proses ini akan mempengaruhi hasil akhir warna sesudah cat mengering. Lifting (Bangun); Pada saat aplikasi cat, sebagian dari lapisan dasar larut dalam solvent yang dipakai sehingga terangkat naik/bangun Oranges Peel (Kulit Jeruk); Lapisan cat yang baru diaplikasi menunjukkan flow yang jelek dan tampak seperti kulit jeruk (orange peel). Run (Meleleh); Dengan ketebalan film yang tidak rata, lapisan cat kadang tampak seperti menangis/ meleleh, terutama pada bagian yang vertikal. Cat terkumpul disuatu tempat sehingga dapat mengalir selagi masih basah. Sanding Mark (Goresan Amplas); Goresan halus terlihat pada lapisan cat, biasanya dipermukaan. Hal ini dapat timbul dengan sendirinya secara langsung atau setelah beberapa minggu. Biasanya dapat dibedakan antara goresan bekas amplas mesin atau amplas manual dengan tangan. Bekas Bercak Air; Bagian tepi dari titik air yang menguap dapat terlihat pada permukaan cat/clear.



r.



Wrinkling (Berkerut), adalah permukaan cat tampak berkerut seperti bergelombang.



KELISTRIKAN BODI KENDARAAN A. Peta Konsep 1. Wiring Diagram 2. Sistem Kelistrikan Utama a. Lampu Kepala b. Rangkaian Model 2 Lampu c. Rangkaian menggunakan relay kombinasi d. Lampu Senja e. Lampu rem f. Tanda belok g. Lampu hazard h. Sistem Horn (Klakson) i. Lampu Mundur j. Lampu Ruangan k. Wiper l. Sistem Washer m. Instrumen Putaran Mesin (Tachometer) n. Instrumen Kecepatan Kendaraan(speedometer) o. Instrumen Volume Bahan Bakar p. Instrumen Temperatur Mesin q. Sistem Power Window r. Central Door Lock s. Sistem Power Mirror B. Istilah dan definisi 1. Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan sesuai benda aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan rumit. Oleh karena itu maka diagram rangkaian digambarkan dengan simbol yang menunjukkan komponen kelistrikan dan kabel-kabel. 2. Lampu kepala digunakan untuk menerangi jalan di bagian depan kendaraan, dan dilengkapi dengan lampu jarak jauh dan lampu jarak dekat yang dapat dioperasikan dari dimmer switch. Lampu kepala terbagi dalam dua posisi, yaitu jarak dekat dengan pencahayaan sekitar 40 meter di depan kendaraan, serta jarak jauh dengan pencahayaan sekitar 100 meter. 3. Rangkaian sistem penerangan dengan model 2 lampu yaitu rangkaian saat posisi dekat dan jauh terdapat 2 lampu yang menyala. Saat



4.



5.



6. 7.



8.



9.



10.



11. 12.



13.



dekat lampu jarak dekat yang menyala, sedangkan saat jauh hanya 2 lampu jauh yang menyala. Model rangkaian lampu kepala yang menggunakan relay kombinasi mempunyai keunggulan arus listrik yang mengalir melalui saklar dim menjadi sangat kecil, karena saklar dim mengontrol relay. Lampu senja atau lampu kota merupakan lampu penerangan yang dihidupkan saat senja. Pada senja hari kondisi lingkungan mulai gelap, jarak pandang mulai berkurang, sehingga perlu penerangan dengan kuat cahaya rendah sebagai indicator kendaraan. Lampu rem digunakan untuk memberikan informasi bahwa kendaraan mengurangi kecepatan dan atau berhenti. Lampu tanda belok (sein) dipasang dibagian depan dan belakang (serta kadang di samping untuk jenis kendaraan tertentu) bertujuan untuk memberikan informasi pada kendaraan lain bahwa pengemudi yang bersangkutan akan berbelok atau pindah jalur Lampu hazard menggunakan sumber listrik dari baterai langsung. Hal ini dikarenakan lampu hazard harus dapat dihidupkan saat konci kontak posisi OFF. Sistem hazard memanfaatkan kerja flasher tanda belok melalui jalur yang ada pada saklar hazard. Sistem horn merupakan sistem isyarat dengan suara. Komponen sistem horn terdiri dari baterai, sekering, relay, horn dan tombol horn. Lampu mundur berguna untuk memberi informasi kendaraan lain bahwa kendaraan akan mundur, dan juga penerangan tersebut membantu pengemudi melihat kondisi di belakang. Lampu ruangan berguna untuk menerangi interior, dipasang ditengah, tidak menyilaukan pengemudi. Sistem wifer berfungsi sebagai penyapu air hujan yang jatuh pada kaca bagian depan kendaraan sehingga pengendara tetap bisa melihat jalan dengan jelas. Sistem washer merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem wiper. Washer berfungsi untuk menyemprotkan cairan pembersih ke kaca untuk membersikan kaca, kemudian dibersihkan dengan penghapus kaca (wiper).



2



Daftar materi yang sulit dipahami di modul ini



3



Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi



14. Instrumen untuk mengukur putaran mesin yaitu tachometer. Besar putaran mesin dalam satuan jumlah putaran poros engkol tiap menit (rotation per menute/ rpm). 15. Instrumen speedometer berfungsi untuk memberikan informasi kecepatan laju kendaraan 16. Pengemudi mengetahui jumlah bahan bakar dari display volume bahan bakar (fuel receiver gauge) yang terpasang pada meter kombinasi. 17. Instrumen temperatur mesin berfungsi sebagai sensor pengukur temperature mesin 18. Sistempower window suatu sistem kelistrikan yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan kaca jendela pintu kendaraan secara elektrik 19. Sistem pengunci pintu terpusat (central door lock system), memudahkan pengemudi mengunci pintu atau membuka pengunci pintu secara terpusat. 20. Sistem power mirror merupakan sistem pengaturan posisi spion yang dilakukan secara elektrik. 1. Prosedur Mencampur warna (colour matching) 2. Electrical Wiring Diagram (EWDs)



1. Proses Las GMAW MIG (Metal Inert Gas) dan Tungsten Inert Gas Welding (TIG Welding) 2. Sekring (fuse) dan Fusible Link