LK 3 Bentuk Layanan Pendidikan Bagi ABK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LK 3 Bentuk Layanan Pendidikan bagi PDBK



Nama



Yuliana Selfi Linda Jingkang



Instansi



Smk Tiara Nusa Borong



Lembar Kerja 3



A. Petunjuk Pengerjaan Pada lembar kerja ini terdapat aktivitas yang perlu dilakukan. Jika telah selesai mengerjakan, unggahlah LK 3 ini.



B. Tugas 1. Apa perbedaaan antara bentuk layanan pendidikan segregasi, integrasi dan inklusi? Bentuk Layanan Pendidikan No 1.



Bentuk Layanan Pendidikan Segregasi



2.



Integrasi



3.



Inklusi



Uraian Bentuk layanan segregasi yaitu bentuk layanan yang dilaksanakan secara khusus dan terpisah dari penyelenggaraan pendidikan umum. Dengan kata lain anak berkebutuhan khusus diberikan layanan pendidikan pada lembaga pendidikan khusus seperti di Sekolah Luar Biasa (SLB). Contohnya, sekolah khusus, berasrama, jarak jauh dan guru kunjung. Bentuk layanan integrasi/ terpadu yaitu bentuk layanan pendidikan yang membawa anak berkebutuhan khusus kepada suasana keterpaduan dengan anak-anak pada umumnya. Pada sistem keterpaduan secara penuh dan sebagian, jumlah anak berkebutuhan khusus dalam satu kelas dalam jumlah tertentu dari jumlah peserta didik keseluruhan. Hal ini untuk menjaga beban guru kelas tidak terlalu berat, dibanding jika guru harus melayani berbagai macam jenis anak berkebutuhan khusus. Contohnya, sekolah reguler (kelas biasa), kelas biasa dengan ruangan khusus, kelas khusus di sekolah reguler. Bentuk layanan pendidikan inklusif yaitu layanan pendidikan yang di dalam sekolah/kelas umum terdapat peserta didik yang beragam, termasuk di dalamnya adalah anak-anak yang tumbuh dan berkembang secara berbeda dibanding dengan anak-anak pada umumnya. Bentuk layanan ini prinsipnya adalah mereka hadir bersama-sama, saling menghargai dan menerima perbedaan, semua bisa berpartisipasi dalam kegiatan belajar



LK 3 Bentuk Layanan Pendidikan bagi PDBK



sesuai dengan kemampuannya masingmasing dan diyakini semua anak dalam kelas bisa mencapai prestasi sesuai kondisinya masing-masing. Contohnya , sekolah reguler (integrasi penuh). 2. Menurut anda, berikan kelebihan dan kekurangan setiap bentuk layanan pendidikan! Bentuk Layanan Pendidikan No



1.



Bentuk Layanan Pendidikan Segregasi



2.



Integrasi



Kelebihan



Kekurangan



1. Anak merasa senasib, sehingga dapat menghilangkan rasa minder, rasa rendah diri, dan membangkitkan semangat menyongsong kehidupan di hari-hari mendatang. 2. Anak lebih mudah beradaptasi dengan temannya yang sama-sama mengalami hambatan. 3. Anak termotivasi dan bersaing secara sehat dengan sesama temannya yang senasib di sekolahnya, dan anak lebih mudah bersosialisasi tanpa dibayangi rasa takut bergaul, minder, dan rasa kurang percaya diri. 1. Peserta didik berkebutuhan khusus dapat bermain bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Ini berarti ada proses sosialisasi sedini mungkin, saling mengenal antara peserta didik berkebutuhan khusus dengan anak-anak pada umumnya, begitu pula sebaliknya. Ini akan berdampak baik pada pertumbuhan sikap peserta didik-peserta didik tersebut, yang akan bermanfaat pula kelak jika mereka telah dewasa. 2. Peserta didik berkebutuhan khusus mendapatkan suasana yang lebih positif, karena di sekolah umum ada lebih banyak peserta didik dibanding SLB. 3. Peserta didik berkebutuhan khusus dapat



1. Anak terpisah dari lingkungan anak lainnya sehingga anak sulit bergaul dan menjalin komunikasi dengan anak-anak pada umumnya. 2. Anak merasa terpasung dan dibatasi pergaulanya dengan anak-anak kebutuhan khusus saja sehingga pada giliranya dapat menghambat perkembangan sosialisasinya di masyarakat. 3. Anak merasakan ketidakadilan dalam kehidupan di sekolah yang terbatas bagi mereka yang tergolong berkebutuhan khusus. 1. Anak berkebutuhan khusus kadang-kadang masih mendapatkan stigma negatif dari sebagian temannya sehingga dapat mengganggu perkembangan psikologisnya yang berdampak pada perkembangan belajarnya. 2. Anak berkebutuhan khusus dalam bersosialisasi kadangkadang masih enggan untuk bergaul dengan mereka yang bukan kategori anak berkebutuhan khusus. 3. Sebagian orangtua tidak menerima bila anaknya dicap sebagai anak berkebutuhan khusus apalagi kalau dikelompokkan dengan sesama anak berkebutuhan khusus dalam kelas khusus. 4. Peserta didik anak berkebutuhan khusus harus menyesuaikan diri dengan



LK 3 Bentuk Layanan Pendidikan bagi PDBK



membangun rasa percaya metode pengajaran diri yang lebih baik. kurikulum yang ada. 4. Peserta didik berkebutuhan khusus dapat bersekolah di mana saja, bahkan sekolah yang dekat dengan tempat tinggalnya; jadi tidak perlu terpisah dari keluarga mereka. 5. Dari sisi kurikulum, dengan menempuh pendidikan di sekolah umum, anak berkebutuhan khusus akan mendapatkan materi pelajaran yang sama dengan peserta didik pada umumnya.



3.



Inklusi



6. Potensi anak dapat lebih cepat berkembang karena pembelajarannya menggunakan pendekatan individual atau kelompok kecil. 1. Peserta didik berkebutuhan khusus dapat bermain bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. saling mengenal antara peserta didik berkebutuhan khusus dengan anak-anak pada umumnya, begitu pula sebaliknya. Ini akan berdampak baik pada pertumbuhan sikap peserta didik-peserta berkebutuhan khusus.peserta didik tersebut, yang akan merasa dihargai dan diterima di lingkunganya. 2. Peserta didik berkebutuhan khusus mendapatkan suasana kebersamaan karena dalam proses pembelajaran guru selalu memberikan pemahaman kepada peserta didik untuk selalu memiliki kepekaan sosial terhadap sesama peserta didik..



dan



Peserta didik berkebutuhan khusus harus menyesuaikan diri dengan metode pengajaran dan kurikulum yang ada sehingga kebutuhan individual PBK belum dapat dideteksi dengan optimal.



LK 3 Bentuk Layanan Pendidikan bagi PDBK



3. Seorang ibu mendaftarkan putranya ke SLB yang merupakan sekolah terdekat dengan rumahnya. Sebelumnya putranya sekolah di SD umum dan tidak naik kelas. Ternyata, menurut diagnosa Psikolog, anak tersebut disleksia. Menurut anda, sudah tepatkah keputusan yang diambil oleh ibu tersebut untuk mendaftarkan putranya ke SLB? Jika sudah tepat kemukakan alasannya ! dan jika tidak tepat, kemanakah anak itu harus bersekolah serta kemukakan alasannya ? Jawaban: Menurut saya, tidak tepat keputusan yang diambil oleh ibu tersebut untuk mendaftarkan putranya ke SLB, alasannya karena secara umum anak disleksia mengalami kesulitan belajar, membaca, mengeja, menulis dan berhitung tetapi anak disleksia memiliki tingkat kecerdasan yang setingkat dengan anak-anak normal bahkan bisa melebihinya. IQ anak disleksia rata-rata 90 hingga 110. Sementara, anak-anak yang masuk di SLB memiliki IQ di bawah 62. Hal tersebut tentunya tidak tepat jika anak disleksia ditempatkan di SLB sebaiknya anak tersebut membutuhkan bimbingan khusus dari guru pembimbing khusus yang ada di sekolah inklusif. Yang paham mengenai kekurangan yang dimiliki anak tersebut.