LK - RESUME KB 2 Teori Belajar Dan Pembelajaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENDALAMAN MATERI (Lembar Kerja Resume Modul)



A. Judul Modul



: Teori Belajar dan Pembelajaran



B. Kegiatan Belajar : (KB 2) Teori Belajar Humanistik, Konstruktivistik, Dan Teori Belajar Sosial Serta Penerapannya Dalam Kegiatan Pembelajaran



C. Refleksi 1. Pengertian Belajar Menurut Teori Humanistik



2. Teori Belajar Menurut Para Ahli Humanistik



Teori Belajar Humanistik



3. Prinsip-prinsip Teori Belajar Humanistik 4. Aplikasi Teori Belajar Humanistik dalam Kegiatan Pembelajaran 1. Konsep belajar menurut konstruktivistik



2. Proses mengkonstruksi pengetahuan



TEORI BELAJAR



Teori Belajar Konstruktivisme



3. Proses Belajar Menurut Teori Konstruktivistik 4. Konstruksi Pengetahuan Menurut Lev Vygotsky (18961934) 5. Aplikasi Teori Belajar Konstruktivistik dalam Kegiatan Pembelajaran Konsep Belajar Menurut Teori Belajar Sosial



Teori Belajar Sosial Aplikasi Teori Belajar Sosial terhadap Kegiatan Pembelajaran



NO



BUTIR



RESPON/JAWABAN



REFLEKSI 1. Teori Belajar Humanistik



Tujuan utama para pendidik adalah membantu peserta didik untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. carl R rogers berpendapat belajar yang sebenarnya tidak dapat berlangsung bila tidak ada keterlibatan intelektual maupun emosional peserta didik.



Teori Belajar Menurut Para Ahli Humanistik



Arthur Combs berpendapat Meaning adalah konsep dasar yang sering digunakan dan belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Abraham Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis.



Konsep 1



(Beberapa istilah dan definisi) di KB



Roger membedakan dua ciri belajar, yaitu: 1. Belajar yang bermakna dan 2. Belajar yang tidak bermakna. Peranan guru dalam kegiatan belajar menurut roger adalah sebagai fasilitator yang berperan aktif dalam : 1. Membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif agar peserta didik bersikap positif terhadap belajar, 2. Membantu peserta didik untuk memperjelas tujuan belajarnya dan memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk belajar, 3. Membantu peserta didik untuk memanfaatkan dorongan dan cita-cita mereka sebagai kekuatan pendorong belajar, 4. Menyediakan berbagai sumber belajar kepada peserta didik, dan 5. Menerima pertanyaan dan pendapat, serta perasaan dari berbagai peserta didik sebagaimana adanya Tingkatan kebutuhan seseorang menurut Maslow adalah sebagai berikut 1) kebutuhan fisiologis 2) Kebutuhan akan rasa aman 3) Kebutuhan untuk diterima dan dicintai. 4) Kebutuhan akan penghargaan. 5) Kebutuhan akan aktualisasi diri Menurut teori humanisme proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia, yaitu 1. Mencapai aktualisasi diri 2. Pemahaman diri 3. Realisasi diri peserta didik yang belajar secara optimal.



Proses belajar dikatakan berhasil apabila peserta didik telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Pandangan Jurgen Habermas terhadap belajar belajar baru akan terjadi jika ada interaksi antara individu dengan lingkungannya. belajar teknis (technical learning



tipe tipe belajar



belajar praktis (practical learning)



belajar emansipatoris (emancipatory learning



1. BELAJAR TEKNIS Belajar teknis adalah tipe belajaragar seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan alamnya secara benar. 2. BELAJAR PRAKTIS Belajar praktis adalah tipe belajar agar seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan sosialnya 3. BELAJAR EMANSIPATOR Belajar emansipatoris menekankan upaya agar seseorang mencapai suatu pemahaman dan kesadaran yang tinggi akan terjadinya perubahan atau transformasi budaya dalam lingkungan sosialnya.



PRINSIP BELAJAR MENURUT ROGER



Manusia itu memiliki keinginan alamiah untuk belajar, memiliki rasa ingin tahu alamiah terhadap dunianya, dan keinginan yang mendalam untuk mengeksplorasi dan asimilasi pengalaman baru Belajar akan cepat dan lebih bermakna bila bahan yang dipelajari relevan dengan kebutuhan peserta didik



Belajar dapat ditingkatkan dengan mengurangi ancaman dari luar



Belajar dapat ditingkatkan dengan mengurangi ancaman dari luar



Belajar atas prakarsa sendiri yang melibatkan keseluruhan pribadi, pikiran maupun perasaan akan lebih baik dan tahan lama Kebebasan, kreatifitas, dan kepercayaan diri dalam belajar dapat ditingkatkan dengan evaluasi diri orang lain tidak begitu penting



Berdasarkan para ahli humanistik, proses pembelajaran harus menggunakan pendekatan student centered, yaitu pendekatan yang menjadikan siswa sebagai pusat



pembelajaran, artinya siswa sebagai objek dan sekaligus subjek dalam pembelajaran. Strategi guru dalam pembelajaran humanistik, diantaranya: a. Merumuskan tujuan belajar yang jelas; b. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas, jujur, dan positif; c. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri; d. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri; e. Siswa diberi keleluasaan mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dari perilaku yang ditunjukkan. 2. Teori Belajar Kontruktivisme Teori belajar konstruktivisme adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap manusia yang ingin belajar kebutuhannya dengan kemampuan menemukan keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan bantuan orang lain, sehingga teori ini memberikan keaktifan terhadap seseorang untuk belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan, atau teknologi dan hal lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri. Teori pembelajaran konstruktivisme adalah sebuah teori pendidikan mengedepankan peningkatan perkembangan logika dan konseptual pembelajar.



yang



kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman



beberapa kemampuan yang diperlukan dalam proses mengkonstruksi pengetahuan



kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan akan kesamaan dan perbedaan



kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengalaman yang satu dari pada lainnya.



Berdasarkan teori para tokoh, konstruktivisme, maka implikasi dari penerapan teori belajar konstruktivistik ini dalam kegiatan pembelajaran adalah: a. Proses pembelajaran harus menggunakan pendekatan student centered b. Proses pembelajaran tidak terlalu berorientasi kepada hasil, tetapi lebih diorientasikan kepada proses c. Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk menggunakan pengalaman dan pemahamannya untuk berpikir d. Guru mengembangkan pembelajaran yang collaborative e. Guru menghindari pola pembelajaran yang memberikan tekanan kepada siswa f. Guru membantu siswa menginternalisasi dan mentransformasi informasi baru



g. Guru memfasilitasi siswa agar bisa belajar dengan sumber yang tidak terbatas dari guru 3. Teori Belajar Sosial Berdasarkan konsep belajar Albert Bandura, ada beberapa implikasi yang harus diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu: a. Guru menampilkan contoh perilaku baik dan buruk dari tokoh yang dikenal oleh siswa b. Karakteristik model diperhatikan karena mempengaruhi efektif tidaknya modeling itu untuk siswa. c. Observasi oleh siswa d. Mengamati perilaku orang lain lebih penting, dibandingkan dengan mengalami sendiri e. Reinforcement (penguatan) bukanlah syarat yang utama untuk terjadinya proses pembelajaran



Daftar materi 2



pada KB



Perbedaan dari teori Humanisme dan teori Konstruktivisme, karena prinsipnya hampir



yang sulit



sama siswa sebagai objek dan subjek dalam proses pembelajaran.



dipahami



Daftar materi yang sering 3



mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran



Dalam teori humanism, berpendapat bahwa siwa dijadikan sebagai pusat pembelajaran. Akan tetapi, teori pembelajaran ini bila kita laksanakan pada siswa yang hiterogen guru akan mengalami kesulitan. Dengan kemampuan siswa yang berbeda-beda tentunya tidak selalu bisa diterapkan dalam pembelajaran di kelas.