LKM Panca Indra [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LKM Panca Indra DISKUSI Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisiologi Hewan Yang diampu oleh Ibu Nuning Wulandari, S.Si, M.Si.



Kelompok 4 Offering C 2016 : Aisyah Siti F



(160341606039)



Destha Ramadanty P (160341606015) Elviana nura’ini



(160341606014)



Firmansyah Bagus M (160341606031) Khoirotul ainiyah



(160341606076)



Zaha Husnul Khitami (160341606074)



UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI September 2017



1. Mengindra dimulai dari sel-sel reseptor di dalam organ indra a. Sel reseptor dibedakan menjadi dua, sebutkan dan beri contoh ! Jawab : (Aisyah) b. Jelaskan bagaimana kedua macam sel reseptor tersebut mengubah stimulus menjadi potensial reseptor atau potensial generator dan selanjutnya menjadi potensial aksi ! Jawab : ( Zaha) 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ekspresi sensoris (sensasi) ! Jawab : (firman) a. Dimana terjadi ekspresi sensoris ? Jawab : (zaha) b. Apa sensasi pada pusat penglihatan, pusat pendengaran, pusat pengecap, pusat peraba? Jawab : (nia) c. Saraf apa yang menghubungkan reseptor dengan pusat indra ? Jawab : (nia) 3. a. Jelaskan bagaimana proses kerja indra sakit ! Jawab : (elviana) b.



Apa perbedaan sensasi sakit somatic dan sensasi sakit visceral ? Jawab : (elviana)



c. Apa yang disebut reffered pain pathway ? Jawab : (aisyah) 4. a. Jelaskan bagaimana proses kerja indra pengecap ! jawab :



Reseptor sistem gustatory atau perasa berada di lidah dan bagian-bagian rongga mulut. Reseptor perasa disebut taste buds yang umumnya terletak disekitar kuncup pengecap yang disebut papillae. Sistem gustatory atau organon gustus adalah indera pengecap yang terdapat pada lidah dan memiliki 4 modalitet yaitu a. Manis, pada puncak lidah b. Asin,pada puncak dan tepi lidah c. Asam, pada tepi lidah d. Pahit, pada pangkal lidah Beberapa ahli menambahkan modalitet yang kelima, yaitu rasa alkali. Di luar ke lima macam rasa tersebut, ada kombinasi antara keempat atau kelima macam rasa itu yang akan menimbulkan rasa yang berbeda-beda. Berbagaimacam rasa tersebut masih dikombinasikan dengan tipe-tipe rangsangan yang lain, seperti rangsang panas, dingin, lembut, dan nyeri. Reseptor pada lidah akan digantikan oleh reseptor yang bam setiap 10 hari sekali. Reseptor perasa tidak memiliki axon sendiri. Tiap neuron yang membawa impuls dari taste buds, akan menerima input dari beberapa reseptor sekaligus. Sinyal yang timbul pada reseptor perasa akan meluas ke sistem second-order neuron yang akan disampaikan ke cortex.



Saraf afferen pada sistem gustatory meninggalkan rongga mulut yang merupakan bagian dari saraf cranial bagian facial (VII), glossopharyngeal (IX), dan vagus (X). Informasi bermula dari bagian depan lidah, ke bagian belakang lidah, akhimya menuju ke bagian belakang rongga mulut. Saraf-saraf tersebut akan berakhir di solitary nucleus di medulla dan bersinapsis dengan neuron yang akan menyampaikan pesan ke ventral posterior nucleus di thalamus (letaknya berbeda dengan bagian penerima impuls dari stimulasi oral yang motorik sifatnya). Axon-axon pada nucleus ventral posterior akan membawa berita ke primary gustatory cortex dan ke secondary gustatory cortex. Sistem gustatory juga akan menuju sistem lymbic. Proyeksi impuls ke hypothalamus diperkirakan memiliki peranan penting dalam mengatur rasa lapar. Satu hallagi yang perlu diingat dalam sistem gustatory, yaitu berbeda dengan sistem sensoris yang lain, sistem gustatory diproyeksikan secara ipsilateral. b. Jelaskan bagaimana proses kerja indra penglihatan (pada saat terang dan gelap) ! jawab :



Mata atau organon visus secara anatomis terdiri dari Occulus dan alat tambahan (otot-otot) disekitarnya. Occulus terdiri dari Nervus Opticus dan Bulbus Occuli yang terdiri dari Tunika dan Isi. Tunika atau selubung terdiri dari 3 lapisan, yaitu: a. Tunika Fibrosa (Iapisan luar), terdiri dari kornea dan sklera b. Tunika Vasculosa (lapis an tengah) yang mengandung pembuluh darah, terdiri dari Cholioidea, corpus ciliaris, dan iris yang mengandung pigmen dengan musculus dilatator pupillae dan musculus spchinter pupillae. c. Tunika Nervosa (Iapisan paling dalam), yang rnengandung reseptor terdiri dari dua lapisan, yaitu: Stratum Pigmenti dan Retina (dibedakan atas (1) Pars Coeca yang meliputi Pars Iridica dan Pars Ciliaris; (2) Pars Optica yang berfungsi menerima rangsang dari conus dan basilus). Isi pada Bulbus Oculli terdiri dari: a. Humor Aques, zat cair yang mengisi antara komea dan lensa kristalina, di belakang dan di depan iris. b. Lensa Kristalina, yang diliputi oleh Capsula Lentis dengan Ligmentum Suspensorium Lentis untuk berhubungan dengan Corpus Ciliaris. c. Corpus Vitreum, badan kaca yang mengisi ruangan antara lensa dengan retina.



Reseptor penglihatan adalah sel-sel di conus (sel kerucut) dan basilus (sel batang). Conus terutama terdapat dalam fovea dan penting untuk menerima rangsang cahaya kuat dan rangsang warna. Sel-sel basilus tersebar pada retina terutama di luar makula dan berguna sebagai penerima rangsang cahaya berintensitas rendah. Oleh karena itu dikenal dua mekanisme tersendiri di dalam retina (disebut dengan Teori Duplisitas), yaitu: a. Penglihatan Photop, yaitu mekanisme yang mengatur penglihatan sinar pada siang hari dan penglihatan wama dengan conus. Ada tiga macam sel kerucut yaitu sel kerucut untuk warna merah, sel kerucut untuk warna biru, dan sel kerucut untuk warna hijau.



b. Penglihatan Scotop, yaitu mekanisme yang mengatur penglihatan senja dan malam hari dengan basilus. Proses kerja indra penglihatan : Manusia dapat melihat karena ada rangsang berupa sinar yang diterima oleh reseptor pada mata. Jalannya sinar pada mata adalah sebagai berikut :



Cahaya yang masuk ke mata melalui kornea akan diproyeksikan oleh lensa tepat pada retina. Impuls yang timbul dalam conus atau basilus berjalan melalui neuritnya menuju ke neuron yang berbentuk sel bipoler dan akhirnya berpindah ke neuron yang berbentuk sel mutipoler. Neurit sel-sel multipoler meninggalkan retina dan membentuk nervus opticus. Kedua nervus opticus di bawah hypothalamussaling bersilangan sehingga membentuk chiasma nervus opticus. Tractus Opticus sebagian berakhir pada colliculus superior, dan sebagian lagi pada corpus geneculatum lateral yang membentuk neuron baru yang pergi ke korteks pada dinding fissura calcarina melalui capsula interna.Pada dinding fisura calcarina inilah terdapat pusat penglihatan dan diinterpretasikan. Pembentukan bayangan pada retina memerlukan empat proses dasar yang semuanya bersangkutan dengan pemfokusan cahaya yaitu : a. refraksi ( bila cahaya merambat dari suatu medium transparan, misalnya udara, ke medium transparan yang kerapannya berbeda, misalnya air, maka cahaya akan dibelokkan) empat media refraksi meliputi kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreus humor. b. Akomodasi ( menebal atau memipihnya lensa mata melalui kontraksi-relaksasi otot penggantung mata)



c. Kontriksi pupil ( menghasilkan penyempitan pada pupil. Tujuannya untuk membatasi cahaya tepi agara tidak masuk ke bagian tepi lensa) d. Konvergensi bola mata (menggerakkan kedua bola mata ke arah medial) Mekanisme eksitasi fotopigmen Bila molekul fotopigmen menyerap sinar, maka bagian retinalnya akan berubah bentuk. Perubahan bentuk dari fotopigmen ini akan menyebabkan terbukanya saluran Na+ berpintu zat kimia pada membran segmen luar. Tidak seperti saluran berpintu zat kimia yang lain yang merespon zat kimia duta dari luar, maka saluran ini merespon zat kimia duta kedua dalam (internal second messenger), yaitu GMP siklik (cyclic guanosine monophosphate), yang menghubungkan absorbsi sinar dengan membukanya saluran Na+. GMP siklik diaktifkan oleh serangkaian reaksi enzimatik yang dimulai dari eksitasi fotopigmen oleh sinar, serupa dengan pengaktifan AMP siklikduta kedua oleh suatu zat kimia duta pertama ekstraseluler. Biasanya saluran Na+ akan terbuka bila ada stimulus. Pada fotoreseptor ini agak lain, saluran Na+ pada segmen luar akan terbuka justru pada saat tidak ada stimulus, yaitu pada saat gelap. Akibatnya pada saat gelap pada reseptor akan terjadi depolarisasi yang merambat sampai ke ujung sinaptik. Depolarisasi ini akan membuka saluran Ca++ pada ujung sinaptik, menyebabkan Ca++ yang selanjutnya merangsang pembebasan neurotransmitter ke celah sinaps. Neurotransmitter ini akan menghambat timblnya impuls baru pada sel bipolar. Karena tidak ada impuls yang diteruskan ke pusat penglihatan, maka pada saat gelap tidak terjadi peristiwa melihat. Pada saat terang saluran Na+ pada segmen luar fotoreseptor justru menutup. Akibatnya pada fotoreseptor terjadi hiperpolarisasi yang selanjutnya menyebabkan tertutupnya saluran Ca++ pada ujung sinaptik. Tertutupnya saluran Ca++ menghentikan pembebasan neurotransmiter, yang berarti meniadakan hambatan pada sel bipolar. Sehingga pada sel bipolar akan terjadi impuls yang akan dirambatkan ke pusat penglihatan melalui sel-sel ganglion dan saraf penglihatan. Karena adanya impuls saraf yang sampai pada pusat penglihatan, maka di tempat terang terjadilah peristiwa melihat. d. Jelaskan bagaimana proses kerja indra pendengaran ! Jawab :



Telinga atau organon auditus terdiri dari 3 bagian, yaitu : a) Bagian Luar (Auris Externa), terdiri dari: 



Daun Telinga, berfungsi untuk menangkap dan mengarahkan suara







Cuping Telinga







Liang Telinga







Gendang Telinga (Membrana Thympani), membran ini terdiri dari beberapa membran yang memiliki frekuensi berlainan. Getaran pada membrana thympani akan diteruskan oleh tulang pendengaran (osicula auditiva) menuju sel-sel pendengar (organon corti)



b) Bagian Tengah (Auris Media), terletak di belakang membrana thympani dan terdapat saluran yang menghubungkan dengan rongga tekak (tuba auditiva eustachi). Pada bagian tengah ini juga terdapat rumah siput (cochlea) yang ditutup selaput lendir (fonestra ovalis). Bagian ini mempunyai tulang-tulang pendengaran, yaitu: 



Tulang Pukul, yang bersandar pada membrana thympani atau milius







Incus atau Tulang Landasan, yang terletak di tengah







Stapes atau Tulang Sanggurdi, yang menghubungkan incus dengan fonestra ovalis



c) Bagian Dalam (Auris Interna), terdiri atas dua ruangan yang berhubungan satu dengan yang lain. Ruagan-ruangan itu tidak teratur dan disebut "labyrinth". Ada dua macam labyrinth, yaitu:  Labyrinthus Ossesus (din ding tulang) yang terdiri dari serambi (vestibulum), saluran gelung (canalis semi circulair), dan rumah siput (cochlea)  Labyrinthus Membranicus (dinding membrana), letaknya di dalam labyrinth tulang.Terdiri dari sacula, otricula yang terletak di dalam serambi, tiga buah saluran gelung dan rumah siput yang merupakan bagian yang berhubungan dengan sacula donatricula.



Getaran bunyi yang diterima oleh membran timpani dan diteruskan ke koklea melalui tulang pendengaran akan menggetarkan jendela lonjong, dan getaran ini akan menimbulkan gelombang cairan perilimfe didalam saluran vestibular dan saluran timpani. Gelombang getaran dalam saluran vestibular juga melintasi membran vestibular masuk ke saluran koklear, yang selanjutnya melintasi membran basilaris ke saluran timpani. Tekanan gelombang ini akan menggetarkan membran basilaris ke atas ke bawah yang mengakibatkan ujung rambut organ korti bersentuhan dengan membran tektorial. Sentuhan ini merupakan stimulus bagi organ korti yang akan segera merespon dalam bentuk pembebasan neurotransmitter ke ujung dendrit saraf pendengaran (saraf koklear) yang berada pada pangkal organ korti. Impuls saraf yang terjadi pada ujung dendrit ini, akan diteruskan melalui serabut saraf koklear ke pusat pendengaran, sehingga terjadi proses mendengar.



5. Jelaskan bagaimana kerja dari alat keseimbangan statis dan dinamis. Apa stimulus dari indra keseimbangan ! (elviana) Jawab :