LKPD Akidah Akhlak KLS 8 MTS [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas kelompok LKPD AKIDAH AKHLAK KELAS 8 MTS Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Praktikum Pem. Akidah Akhlak Di Susun Oleh : Feri Gunawan



(1711010053)



Mareza Putri Indah Sari



(1711010089)



Jur / Smt / Kls : Pendidikan Agama Islam (PAI) / VI / B Dosen Pengampu : Agus Susanti, M.Pd.I



FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 2020



Semster Ganjil Lembar kerja peserta didik (LKPD) Nama sekolah



: Madrasah Tsanawiyah



Mata pelajaran



: Akidah Ahlak



Kelas/semester



: VIII/1



Nama



:



Materi pokok



: Iman Kepada Kitab-Kitab Allah



Bab



:1



A. Kompetensi dasar KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong-royong) santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan



lingkungan



sosial



dan



alam



dalam



jangkauan



pergaulan



dan



keberadaannya. KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian. KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.



ii



B. Kompetensi dasar dan indikator Kompetensi dasar 1.1. Meyakini adanya dan kebenaran kitab-kitab Allah Swt. 2.1. Menampilkan perilaku yang mencerminkan beriman kepada kitab Allah Swt.3.1. Memahami hakikat beriman kepada kitab-kitab Allah Swt.4.1. Menyajikan data dari berbagai sumber tentang kebenaran kitab-kitab Allah Swt. Indikator 1.1.1. Menghayati keberadaan dan kebenaran kitab-kitab Allah Swt. 2.1.1. Menunjukkan perilaku mengimani keberadaan dan kebenaran kitab-kitab Allah Swt. 3.1.1. Mejelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab serta suhuf-suhuf Allah Swt. 3.1.2. Mengidentifi kasi dalil tentang keberadaan dan kebenaran kitab-kitab Alah Swt. 3.1.3. Mengidentifi kasi perbedaan kitab-kitab serta suhuf-suhuf Allah Swt. 3.1.4. Menunjukkan contoh perilaku orang yang mengimani keberadaan dan kebenaran kitab-kitab serta suhuf-suhuf Allah Swt. dalam kehidupan sehari-hari. 3.1.5. Menjelaskan hikmah mengimani keberadaan dan kebenaran kitab-kitab serta suhufsuhuf Allah Swt. 3.1.6. Menyajikan data dari berbagai sumber tentang kebenaran kitab-kitab Allah Swt. 4.1.1. Menyajikan data dari berbagai sumber tentang kebenaran kitab-kitab Allah Swt.



C. Tujuan pembelajaran



iii



1. Mejelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab serta suhuf-suhuf Allah Swt. 2. Mengidentifikasi dalil tentang keberadaan dan kebenaran kitab-kitab Alah Swt. 3. Mengidentifikasi perbedaan kitab-kitab serta suhuf-suhuf Allah Swt. 4. Menunjukkan contoh perilaku orang yang mengimani keberadaan dan kebenaran serta suhuf-suhuf Allah Swt. dalam kehidupan sehari-hari.



D. Materi pokok 1. Iman kepada kitab-kitab Allah Salah satu pokok kepercayaan atau rukun iman dalam Islam ialah meyakini adanya kitab- kitab Allah Swt. Kitab-kitab Allah Swt. adalah himpunan wahyu yang diturunkan kepada para rasul-Nya untuk disampaikan kepada sekalian manusia sebagai pedoman hidup. Artinya: Dan mereka yang beriman kepada Kitab (al-Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu (QS. 2:4) Setiap muslim wajib beriman kepada semua kitab-kitab yang telah diturunkan kepada rasul-rasul Allah. Firman Allah Swt : Arinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafi r kepada Allah, malaikatmalaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (QS. 4:136)



iv



Macam-macam kitab-kitab Allah Swt. yang diwahyukan kepada para rasul adalah sebagai berikut. a . Kitab Zabur diwahyukan kepada Nabi Daud as. pada kira-kira abad ke-10 SM, di daerah Israil b . Kitab Taurat diwahyukan kepada Nabi Musa as. pada kira-kira abad ke-12 SM, di daerah Israil dan Mesir c. Kitab Injil diwahyukan kepada Nabi Isa as. pada permulaan abad pertama Masehi d. Kitab al-Qur'an diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw. pada abad ke-6 Masehi di 2. Kitab-Kitab Allah Yang Wajib Diimani 1. Kitab Zabur Zabur adalah kitab suci yang diturunkan pada Nabi Daud as. untuk dijadikan petunjuk dan bimbingan baginya dan umatnya. Secara bahasa, Zabur berasal dari kata Zabaroyazburu-zabrun yang artinya tulisan. Jadi Zabur menurut arti aslinya adalah kitab tertulis. 2. Kitab Taurat Taurat dalam bahasa Ibrani adalah Thora. Taurat adalah kitab yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada nabi Musa as. untuk dijadikan petunjuk dan bimbingan baginya dan bagi umatnya 3. Kitab Injil Injil adalah kitab yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada nabi Isa as. sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi Bani Israil. 4. Kitab Al-Qur'an



v



Al-Qur'an menurut bahasa berarti bacaan . Adapun menurut istilah adalah kalam Allah Swt. yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw. Sebagai mukjizatnya dan bagi yang membacanya merupakan ibadah. Perlu dipahami bahwa tidak semua fi rman Allah Swt. yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw. adalah al-Qur'an, karena ada juga yang disebut Hadis Qudsi. Perbedaannya adalah bahwa isi dan redaksi al-Qur'an langsung dari Allah Swt. dan apabila dibaca bernilai ibadah. Adapun Hadis Qudsi, isinya dari Allah Swt., namun redaksi kalimatnya dari Nabi Muhammad saw. 3. Isi pokok kandungan al-Qur'an : 1. Tauhid, yaitu mengesakan Allah Swt. Tauhid ini merupakan isi terpenting yang dikandung oleh al-Qur'an. 2. Ibadah, yaitu semua perbuatan yang bertujuan untuk mencapai ridha Allah Swt. 3. Janji dan ancaman, yaitu janji pahala bagi orang yang berbuat kebajikan dan ancaman berupa siksa bagi orang yang berbuat kejahatan. 4. Hukum-hukum dan peraturan yang mengatur kehidupan manusia baik untuk kepentingan hidup di dunia maupun di akhirat. 5. Kisah dan riwayat orang-orang terdahulu baik mengenai orang yang taat, maupun orang-orang yang ingkar kepada Allah Swt., untuk menjadi I’tibar dan suri teladan bagi umat setelahnya. 4. Kelebihan dan keistimewaan al-Qur'an Swt. telah menurunkan banyak kitab-kitab-Nya yaitu Taurat, Zabur, Injil, dan al-Qur'an. Allah Swt. juga menurunkan suhuf. Akan tetapi, dibandingkan dengan kitab dan suhuf yang lain, al-Qur'an mempunyai banyak kelebihan dan keistimewaan, di antaranya yaitu: 1. Al-Qur'an terpelihara kemurnian dan keutuhannya. 2. Membacanya bernilai ibadah.



vi



3. Menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya. 4. Keindahan bahasa dan redaksinya tidak tertandingi. 5. Al-Qur'an sebagai obat penawar hati.



5. Fungsi dan tujuan diturunkannya al-Qur'an Sebelum al-Qur'an diturunkan, masyarakat Arab hidup dalam kegelapan. Mereka juga disebut masyarakat jahiliyah, karena tidak mampu memilih petunjuk dengan benar. Mereka banyak yang menyimpang dari agama tauhid yang telah diajarkan oleh nabi sebelumnya. Setelah Nabi Muhammad Saw. diutus oleh Allah Swt. untuk menyampaikan alQur'an sebagai petunjuk hidup yang benar, sebagian mereka ada yang beriman dan sebagian ada yang menolak. Dengan demikian, tujuan diturunkannya alQur'an adalah untuk menuntun manusia ke jalan yang benar agar selamat di dunia maupun di akhirat.Kitab suci al-Qur'an diturunkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw.berfungsi sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi manusia (hudan linnas). 6. Nama-nama lain dari kitab suci al-Qur'an. Al-Qur'an mempunyai nama yang cukup banyak, diantaranya adalah:a) AlKitab, Q.S Al-Baqoroh:2 b) Al-Furqon (pembeda), Q.S al-Furqon:1c) Adz-Dzikr (peringatan), Q.S al-Hijr:9d) Al-Huda (petunjuk), Q.S Al-Baqoroh:185e) An-Nur (cahaya), Q.S an-Nur:40f) Al-Bayyinah (keterangan), Q.S al-Bayyinah:1 7. Hikmah Beriman kepada Kitab-Kitab Allah Swt.Hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah Swt. 1. Memiliki rasa hormat dan menghargai kitab suci sebagai kitab yang memilki kedudukan di atas segala kitab yang lain.



vii



2. Berusaha menjaga kesucian kitab suci dan membelanya apabila ada pihak lain yang meremehkannya. 3. Meningkatkan keimanan kepada Allah Swt. yang telah mengutus para rasul untuk menyampaikan risalahnya. 4. Hidup manusia menjadi tertata karena adanya hukum yang bersumber pada kitab suci. 5. Termotivasi untuk beribadah dan menjalankan kewajiban-kewajiban agama, seperti yang tertuang dalam kitab suci. 6. Menumbuhkan sikap optimis, karena telah dikaruniai pedoman hidup dari Allah Swt. untuk meraih kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat. 7. Terjaga ketakwaannya dengan selalu menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi semua larangan-Nya. E. Langkah-Langkah kegiatan Kegiatan 1 1. Siswa membaca dan mengamati teks dari materi pokok Kegiatan 2 a. Berkelompoklah 5-6 orang dengan tertib! b. Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat teman! No



Masalah



Hasil Diskusi



1



Bagaimana pendapat kalian andai kata Allah Swt. tidak menurunkan kitab-kitab sucinya di dunia ini ?



2



Bagaimana pendapat kalian bila ada orang berkata bahwa kitab al-Qur'an adalah kitab kuno yang tidak mengikuti kemajuan dan perkembangan zaman? Jelaskan dan buktikan!



3



Orang Yahudi berkata: “al-Qur'an ini tiada lain hanyalah ucapan Muhammad”.



viii



Bagaimana pendapat kalian dalam menyikapinya 4



Carilah literatur atau fenomena, bagaimana perilaku orang yang beriman kepada kitabkitab suci termasuk pada al-Qur'an? Jelaskan



c. Pajang hasil diskusimu/ pamerkan di atas meja, atau tempel pada dinding kelas! d. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi ketepatan jawaban, banyaknya/ kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat/ tidak mencontek! e. Berilah penghargaan pada kelompok yang paling baik hasilnya! Kegiatan 3 Setelah itu buatlah kelompok dengan anggota 4-5 orang. Kemudian diskusikan dengan temanmu hal-hal berikut: a. Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah b. Hikmah dari beriman kepada kitab-kitab Allah



F. PENILAIAN RUBRIK PENILAIAN Kriteria



3



Isi Kliping



Isi



2 kliping Isi



lengkap sesuai



Desain menarik



kliping Isi



dan lengkap dengan kurang



pembahasan



Kreativitas



1



sesuai dan



lengkap kurang



dengan



sesuai



pembahasan



pembahasan



kliping Desain dan menarik,



ix



tapi kurang



kliping



kliping Desain



dengan



kliping



tapi kurang menarik



Diskusi



penataannya



penataanya



dan



penataanya



rapih



kurang rapih



kurang rapih



Diskusi dilakukan Diskusi dilakukan Diskusi dengan semua



efektif, dengan anggota tapi



kelompok



efektif, dilakukan kurang sebagian efektif,



aktif anggota



bekerjasama



dapat



dan



belum hanya



sebagian



bekerja siswa



yang



sama



terlibat



dalam



kerjasama



G. REFFLEKSI a. Setelah kalian belajar tentang materi di atas, coba renungkan dan jawab pertanyaan berikut! 1. Bagaimana pendapat kalian apabila ada orang mengatakan bahwasannya alQur'an adalah karya nabi Muhammad saw.? jelaskan! 2. Mengapa nabi Muhammad dikatakan nabi yang Ummi? Apakah hubungannya dengan kitab al-Qur'an? Jelaskan! b. Berilah tanda centang (✓) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian! No



Pernyataan



1



Saya meyakini bahwa kitab-kitab Allah Swt. diturunkan



Setuju



ke



dunia



sebagai



petunjuk



kehidupan manusia 2



Saya meyakini bahwa kitab Zabur diturunkan kepada nabi Daud as.



3



Saya meyakini bahwa kitab Taurat petunjuk bagi umat Nasrani saja



x



Tidak setuju



4



Saya



meyakini



bahwa



Allah



Swt.



menurunkan kitab Injil kepada nabi Musa as. 5



Saya meyakini bahwa Injil mengabarkan berita gembira datangnya nabi Muhammad saw.



6



Saya meyakini bahwa al-Qur'an adalah perkataan nabi Muhammad Saw



7



Saya meyakini bahwa al-Qur'an adalah kitab penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya (Zabur, Taurat, dan Injil)



8



Saya meyakini bahwa kitab-kitab (Zabur, Taurat, injil



dan al-Qur'an) diturunkan



melalui para rasul Allah Swt.



xi



Lembar kerja peserta didik (LKPD)



Nama sekolah



: Madrasah Tsanawiyah



Mata pelajaran



: Akidah Ahlak



Kelas/semester



: VIII/1



Materi pokok



: Tawakal, Ikhtiar, Sabar, Syukur, Dan Qana’ah



Bab



:2



A. Kompetensi Inti KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong-royong) santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan



lingkungan



sosial



dan



alam



dalam



jangkauan



pergaulan



dan



keberadaannya. KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian. KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.



xii



B. Kompetensi dasar dan indikator Kompetensi Dasar 1.2. Menghayati nilai tawakal, ikhtiar, sabar, syukur dan qanaa’ah sesuai perintah syariat 2.2. Berperilaku tawakal, ikhtiar, sabar, syukur dan qana’ah sesuai perintah syariat 3.2. Memahami pengertian, contoh dan dampak positif sifat tawakal, ikhtiar, sabar, syukur dan qanaa’ah. 4.2. Menunjukkan contoh-contoh perilaku akhlak terpuji pada diri sendiri (tawakal, ikhtiar, sabar, syukur dan qana’ah) Indikator 1.2.1. Membiasakan diri menghayati nilai tawakal, ikhtiar, sabar, syukur dan qana’ah sesuai perintah syariat. 2.2.1. Menunjukkan perilaku tawakal, ikhtiyar, sabar, syukur dan qana’ah sesuai perintah syariat. 3.2.1. Menjelaskan pengertian akhlak terpuji pada diri sendiri (sifat-sifat tawakal, ikhtiyar, sabar, syukur dan qana’ah). 3.2.2. Mengidentifi kasi contoh perilaku sesorang yang memiliki akhlak terpuji pada diri sendiri (sifat-sifat tawakal, ikhtiyar, sabar, syukur dan qana’ah) dalam kehidupan 3.2.3. Menjelaskan dampak positif memiliki akhlak terpuji pada diri sendiri (sifat tawakal, ikhtiyar, sabar, syukur dan qana’ah). 4.2.1. Menyajikan contoh perilaku akhlak terpuji pada diri sendiri (tawakal, ikhtiyar, sabar, syukur dan qana’ah)



xiii



C. Tujuan pembelajaran Setelah peserta didik mengamati, menanya, mengeksplorasi, menalar, dan merefleksi tentang Tawakal, Ikhtiar, Sabar, Syukur, Dan Qana’ah peserta didik diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian akhlak terpuji pada diri sendiri (sifat-sifat tawakal, ikhtiyar, sabar, syukur dan qana’ah) 2. Mengidentifikasi contoh perilaku sesorang yang memiliki akhlak terpuji pada diri sendiri (sifat sifat tawakal, ikhtiyar, sabar, syukur dan qana’ah) dalam kehidupan 3. Menjelaskan dampak positif memiliki akhlak terpuji pada diri sendiri (sifat tawakal, ikhtiyar, sabar, syukur dan qana’ah



D. Materi pokok 1. Tawakal Tawakal berasal dari ‫ لّوك‬yang berarti menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan urusan kita kepada orang lain. Dalam kaitan ini penyerahan tersebut adalah kepada Allah Swt. Tujuannya, untuk mendapat kemaslahatan dan menghilangkan kemudharatan.Orang yang mempunyai sikap tawakal akan senantiasa bersyukur jika mendapatkan suatu keberhasilan dari usahanya. Hal ini karena ia menyadari bahwa keberhasilan itu didapatkan atas izin dan kehendak Allah. Sementara itu, jika seseorang yang mempunyai sifat tawakal mengalami sebuah kegagalan, maka mereka akan senantiasa merasa ikhlas menerima keadaan tersebut tanpa merasa putus asa dan larut dalam kesedihan karena ia menyadari bahwa segala keputusan Allah pastilah yang terbaik.



xiv



2. Ikhtiar Ikhtiar secara bahasa artinya memilih. Secara istilah ikhtiar adalah usaha seorang hamba untuk memperoleh apa yang dikehendakinya. orang yang berikhtiar berarti dia memilih suatu pekerjaan kemudian dia melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh agar dapat berhasil dan sukses. Dalam kata lain Ikhtiar adalah berusaha untuk mencapai apa yang diinginkan, tidak berdiam diri dan berpangku tangan apa lagi lari dari kenyataan 3. Sabar Sabar merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab, dan sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Asal katanya adalah ‫بر‬OOO‫ص‬, yang membentuk infi nitif (masdar) menjadi ‫بر‬OO‫ص‬. Dari segi bahasa, sabar berarti menahan, mencegah atau tabah. Sedangkan dari segi istilahnya, sabar adalah: “menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah”.Sabar merupakan salah satu ciri mendasar orang yang bertakwa sabar merupakan ikatan yg tak mungkin terpisah dari keimanan, ikatan antara sabar dengan iman bagaikan kepala dengan jasadnya. Jadi sabar di sini adalah suatu kekuatan, daya positif yang mendorong jiwa untuk menunaikan suatu kewajiban. Dan disamping itu pula bahwa sabar adalah suatu kekuatan yang menghalangi seseorang untuk, melakukan kejahatan. Sifat yang paling dilarang oleh Allah adalah sifat lemah dan juga bersedih hati, oleh karena itu sifat tersebut mempunyai arti tidak sabar, sebab sifat itu sangat dilarang oleh Allah Swt. 4. Syukur Syukur adalah salah satu refleksi dari sikap tawakal. Syukur ialah sesuatu yang menunjukkan kebaikan dan penyebarannya.bSedangkan secara istilah, syukur



xv



ialah memberikan pujian kepada Allah Swt. dengan cara taat kepada-Nya, tunduk dan berserah diri hanya kepada Allah Swt. serta beramar makruf nahi mungkar. 5. Qana’ah Qona’ah ialah menerima keputusan Allah Swt. dengan tidak mengeluh, merasa puas dan penuh keridhaan atas keputusan Allah Swt., serta senantiasa tetap berusaha sampai batas maksimal kemampuannya. Dapat diartikan pula Qana’ah artinya merasa cukup terhadap pemberian rezeki dari Allah Swt. Dengan sikap inilah maka jiwa akan menjadi tentram dan terjauh dari sifat serakah atau tamak. Qana’ah bukan berarti diam berpangku tangan dan bermalas-malasan tidak mau meningkatkan kesejahteraan hidup tapi sesungguhnya orang yang



Qana’ah



adalah orang yang sangat kuat dan bersahaja, dia giat berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan yang dicita-citakan. Namun apabila menemui kegagalan dia tidak pernah berputus asa dan kecewa, bahkan ia selalu sabar dan husnuzhan dengan keputusan Allah Swt, karena dia punya keyakinan bahwa di balik semua peristiwa dalam hidup pasti ada hikmahnya. Dan beruntunglah orang-orang yang selalu merasa cukup dengan apa yang telah diberikan Allah kepadanya. Firman Allah Swt. QS Hud ayat 6 yang menjelaskan. ‫ب‬ ٍ ‫ك تَا‬ ِ ‫في‬ ِ ‫في ِ ْاألَرْ ض ِإالَّ َعلَى هللاِ ِر ْزقـ ُ هَا َويـ ُ َ ْعلَم ُمسْ تـَقَ َّرهَا َو ُمسْ تـَوْ َد َعهَاك ٌّ ُ ل‬ ِ ‫َو َما ِمن دَآبَّ ٍة‬ )٦ : ‫ُّمبِي ٍن ( هود‬ Artinya; “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (Q.S Hud : 6) Dari ayat di atas apa yang dapat kita ambil hikmahnya, bahwa Allah Swt. menjamin makhluk-Nya, sehingga sedapat mungkin kita meningkatkan sifat qana’ah dan menghilangkan sifat tamak.Dalam hadis Rasulullah Saw. bersabda: ‫ ْقَد‬: ‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫عن عبدهللا ابن عمر رضي هللا عنه قال‬



xvi



َ‫ِما ا‬Oََِ ‫اَفـ َ ْ لَح ْ َمن اَس َ ْ لَم َور َ ُِزق كَ فَافًا َوقـ َ نـ َّ َعهُ هللاُ ب‬ʫَ )‫هُ (رواه مسلم‬ Artinya : “Dari Abdillah bin Umar ra berkata Rasulullah Saw., “Sungguh beruntung orang yang masuk Islam mendapat rizki secukupnya dan ia merasa cukup dengan apa yang telah Allah berikan kepadanya.”(HR. Muslim) Hikmah Dari Sabar, Syukur Dan Qana’ah 1. Syukur dan sabar adalah kunci bagi meningkatnya keimanan akan Allah Swt. dalam diri seseorang. Berbagai sarana telah disediakan bagi tumbuhnya rasa syukur dan sabar dalam diri, seperti bersikap menyerahkan segala sesuatu dan merasa ridha pada ketentuan Allah Swt. baik kenikmatan ataupun ujian 2. Syukur dan sabar juga merupakan sarana meningkatkan kualitas diri agar lebih berharga dalam pandangan Allah Swt. Seseorang yang pandai bersyukur akan senantiasa bertahtakan kesabaran, meski berada dalam ujian penderitaan. 3. Qana’ah adalah salah satu kunci kebahagiaan hidup, karena orang yang berlaku qana’ah selalu berfikir positif dalam menerima cobaan dan ujian dari Allah Swt, dan selalu berusaha menjadi manusia yang lebih baik di mata Allah Swt.



E. Langkah-Langkah kegiatan Kegiatan 1 1. Siswa membaca dan mengamati teks dari materi pokok Kegiatan 2 1. Setelah kalian belajar dan berdiskusi tentang tawakal, sabar, syukur, sabar dan



qana’ah, tentunya kalian akan mendapati fenomena-fenomena/peristiwa-



peritiwa dalam kehidupan yang berhubungan dengan perilaku tersebut. 2. Selanjutnya bentuk kelompok diskusi, nama kelompok sesuai dengan nama judul, yaitu: 1) kelompok tawakal



xvii



2) kelompok ikhtiar 3) kelompok sabar 4) kelompok syukur dan 5) kelompok qana’ah. Kemudian lakukan kegiatan berikut: Kegiatan 3



1. kesimpulan dari hasil diskusi kelompokmu, kemudian bacakan didepan kelas!



F. PENILAIAN 1. Carilah cerita/fenomena/peristiwa yang berhubungan dengan perilaku sesuai dengan tema masing-masing yaitu: kelompok 1) kelompok tawakal, 2) kelompok ikhtiar, 3) kelompok sabar, 4) kelompok syukur, dan 5) kelompok qana’ah dari literatur, buku, koran, majalah atau internet. 2. Bagaimanakah cara-cara mengamalkan sikap terpuji tersebut? Jelaskan! 3. Apa sajakah hambatan/rintangan dalam mengamalkan sikap-sikap terpuji tersebut? 4. Bagaimana cara kalian untuk mengatasi rintangan-rintangan tersebut? 5. Apa saja manfaat mengamalkan sikap-sikap terpuji tersebut? Jelaskan!



G. REFFLEKSI a. Berilah tanda centang (✓) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian! No



Perilaku



Selalu



Sering



Jarang



Tidak pernah



xviii



1



Saya berdoa kepada Allah Swt. sebelum melakukan kegiatan



2



Saya



berusaha



maksimal



dengan



dalam



semua



kegiatan 3



Saya berlapang dada dalam setiap



hasil



pekerjaan



yng



sudah dikerjakan dengan baik 4



Saya tidak puas dengan hasil pekerjaan yang tidak sesuai keinginan



5



Saya berusaha menyelesaikan pekerjaan walau meninggalkan shalat



b. Berilah tanda centang ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian! No



Perilaku



Selalu



Sering



Jarang



Tidak pernah



1



Saya Bersyukur pada nikmat Allah Swt



2



Saya Bersabar sebagai rasa syukur kepada Allah Swt.



3



Saya berpikir positif dalam menghadapi semua cobaan dan ujian Allah Swt.



4



Saya



tidak



melaksanakan



ibadah kepada Allah swt. dalam



xix



situasi sulit 5



Saya



berusaha



menjalin



hubungan baik dengan sahabat yang selalu mengganggu Soal-soal Penalaran: 1. Mengapa bersabar itu penting? Jelaskan! 2. Apakah yang melatarbelakangi seseorang yang sering kali tidak bisa bersabar dalam menghadapi masalah hidupnya? jelaskan!



Lembar kerja peserta didik (LKPD)



Nama sekolah



: Madrasah Tsanawiyah



xx



Mata pelajaran



: Akidah Ahlak



Kelas/semester



: VIII/1



Materi pokok



: Ananiyah, Putus Asa, Ghadhab, dan Tamak



Bab



:3



A. Kompetensi Inti KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong-royong) santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan



lingkungan



sosial



dan



alam



dalam



jangkauan



pergaulan



dan



keberadaannya. KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian. KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.



B. Kompetensi dasar dan Indikator Kompetensi dasar 1.3. Menolak perilaku ananiah, putus asa, gadhab, dan tamak.



xxi



2.3. Membiasakan diri menghindari perilaku ananiah, putus asa, gadhab, dan tamak. 3.3. Memahami pengertian, contoh, dan dampak negatif sifat ananiah, putus asa, gadhab, dan tamak. 4.3. Mensimulasikan akibat buruk akhlak tercela ananiah, putus asa, gadhab, dan tamak dalam kehidupan sehari-hari. Indikator 1.3.1. Menghayati kewajiban menolak perilaku ananiah, putus asa, gadhab, dan tamak. 2.3.1. Menunjukkan perilaku menghindari ananiah, putus asa, gadhab, dan tamak.3.3.1. Menjelaskan pengertian akhlak tercela pada diri sendiri (sifat ananiah, putus asa, gadhab, dan tamak). 3.3.2. Mengidentifi kasi contoh perilaku akhlak tercela pada diri sendiri (sifat ananiah, putus asa, gadhab, dan tamak) dalam kehidupan sehari-hari. 3.3.3. Mendiskripsikan dampak negatif akhlak tercela pada diri sendiri (sifat ananiah, putus asa, gadhab, dan tamak. 4,3,1, Mensimulasikan akibat buruk akhlak tercela pada diri sendiri (sifat ananiah, putus asa, gadhab, dan tamak).



C. Tujuan pembelajaran



xxii



Setelah peserta didik mengamati, menanya, mengeksplorasi, menalar, dan merefleksi tentang Ananiyah, Putus Asa, Ghadhab, dan Tamak peserta didik diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian akhlak tercela pada diri sendiri (sifat ananiah, putus asa, gadhab, dan tamak). 2. Mengidentifi kasi contoh perilaku akhlak tercela pada diri sendiri (sifat ananiah, putus asa, gadhab, dan tamak) dalam kehidupan sehari-hari. 3. Mendiskripsikan dampak negatif akhlak tercela pada diri sendiri (sifat ananiah, putus asa, gadhab, dan tamak.



D. Materi pokok 1. Ananiyah Ananiyah disebut juga egois (keakuan), yaitu sifat yang menilai sesuatu berdasarkan kepentingan diri sendiri dan meremehkan orang lain. Perilaku ini harus dihindari karena tidak sesuai dengan ajaran Islam. Islam mengajarkan agar kita senantiasa bertolongmenolong antar sesama manusia.Ananiyah adalah sifat sangat tercela, dan membahayakan dalam pergaulan di masyarakat. Ananiyah termasuk penyakit hati, apabila dibiarkan akan berkembang menjadi sombong, kikir, takabur yang diiringi sifat iri dan dengki.Firman Allah Swt Q.S. Luqman 18: ‫ور‬ َ ُ‫َوالَت‬ ٍ ‫في ِ ْاألَرْ ض َم َر ًح ا َّ إِن هللاَ الَيح ُّ ُِب ك َّ ُ ل م ُْخت‬ ٍ ‫َال فَ ُخ‬ ِ َّ‫ص عِّرْ خَ د َ َّك لِلن‬ ِ ‫اس َوالَتم ِ َْش‬ (١٨ : ‫)لقمان‬ Artinya: Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya



Allah



tidak



menyukai



orang-orang



yang



sombong



lagi



membanggakan diri. (Q.S. Luqman : 18)Semua penyakit, pasti mendatangkan



xxiii



bahaya. Sifat ananiyah akan mendatangkan bahaya bagi dirinya sendiri dan orang lain. 2. Putus Asa Putus asa adalah sikap/perilaku yang merasa bahwa dirinya telah gagal atau tidak akan mampu dalam meraih suatu harapan atau cita-cita, dan ia tidak mau berusaha untuk melanjutkan apa yang diinginkan.Putus asa berarti habis harapan, tidak ada harapan lagi. Seseorang dikatakan putus asa apabila tidak lagi mempunyai harapan tentang sesuatu yang semula hendak dicapai. Penyebab seseorang putus asa biasanya karena terjadinya kegagalan yang berulang kali dalam mencapai cita-cita atau pengharapan sesuatu. Sebenarnya penyebab seseorang putus asa bukan hanya berasal dari persoalan yang di hadapi semata-mata, melainkan cara mensikapi persoalan tersebut. 3. Gadhab Gadhab berarti marah atau pemarah. Gadhab termasuk sifat tercela, karena marah itu bersumber dari setan. Akibat buruk dari sikap marah, antara lain : a. Tidak dapat berpikir tenang dalam menghadapi permasalahan b.



Tidak



dapat



menyelesaikan



permasalahan



secara



baik



berdasarkan



pertimbangan pikiran sehat c. Jika sering terjadi, dapat menimbulkan tekanan darah tinggi yang membahayakan kesehatan jasmani dan rohani d. Sikap gadhab dapat menimbulkan kekecewaan atau sakit hati orang lain. e. Dapat menimbulkan kerugian materi, jika disertai dengan perbuatan anarkis. Inginkan, tidak berdiam diri dan berpangku tangan apa lagi lari dari kenyataan 4. Tamak



xxiv



Pengertian Tamak Secara bahasa, tamak berarti rakus hatinya. Sedang menurut istilah, tamak adalah cinta kepada dunia (harta) terlalu berlebihan tanpa memperhatikan hukum haram yang mengakibatkan dosa besar.Tamak adalah sikap rakus terhadap hal-hal yang bersifat rakus terhadap dunia menyebabkan manusia menjadi hina, sifat ini digambarkan oleh beliau seperti orang yang haus yang hendak minum air laut, semakin banyak ia meminum air laut, semakin bertambah rasa dahaganya. Maksudnya, bertambahnya harta tidak akan menghasilkan kepuasan hidup karena keberhasilan dalam mengumpulkan harta akan menimbulkan harapan untuk mendapatkan harta benda baru yang lebih banyak. Sifat kebendaan tanpa memperhitungkan mana yang halal dan haram



E. Langkah-Langkah kegiatan Kegiatan 1 1. Siswa membaca dan mengamati teks dari materi pokok Kegiatan 2 1. Buatlah empat kelompok diskusi! 2. Buatlah karya seperti majalah dinding, sesuai dengan tema kelompok. 3. Kerjakan hal-hal berikut: Kelompok 1 No



Masalah



Hasil diskusi



1



Carilah dan sajikan kisah yang menunjukkan sikap seseorang yang ananiyah! Sertakan dengan gambar, bila diperlukan!



2



Apa saja dampak negatif dari perbuatan yang ia lakukan? Jelaskan!



Kelompok 2 xxv



No



Masalah



Hasil diskusi



1



Carilah dan sajikan kisah yang menunjukkan sikap seseorang yang ananiyah! Sertakan dengan gambar, bila diperlukan!



2



Apa saja dampak negatif dari perbuatan yang ia lakukan? Jelaskan!



Kelompok 3 No



Masalah



Hasil diskusi



1



Carilah dan sajikan kisah yang menunjukkan sikap seseorang yang ananiyah! Sertakan dengan gambar, bila diperlukan!



2



Apa saja dampak negatif dari perbuatan yang ia lakukan? Jelaskan!



Kelompok 4 No



Masalah



Hasil diskusi



1



Carilah dan sajikan kisah yang menunjukkan sikap seseorang yang ananiyah! Sertakan dengan gambar, bila diperlukan!



2



Apa saja dampak negatif dari perbuatan yang ia lakukan? Jelaskan!



xxvi



4. Pajang hasil diskusimu/pamerkan pada majalah dinding kelas!e. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi ketepatan jawaban, banyaknya/kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat? Kegiatan 3



1. kesimpulan dari hasil diskusi kelompokmu, kemudian bacakan didepan kelas!



F. PENILAIAN Nomor Soal



Rubrik penilaian



Skor



Jika siswa dapat menjelaskan pengertian ananiyah,putus asa dan ghadab 6 dengan benar dan sempurna, skor 6 Jika siswa dapat menjelaskan pengertian ananiyah,putus asa dan ghadab dengan benar tetapi kurang sempurna skor 4 Jika siswa dapat menjelaskan pengertian ananiyah,putus asa dan ghadab dengan kurang tepat ,skor 2 Jika siswa dapat menuliskan ayat atau hadist tentang ananiyah,putus asa 30 dan ghadab dengan baik dan sempurna, skor 20 Jika siswa dapat menuliskan ayat atau hadist tentang ananiyah, putus asa dan ghadab dengan kurang sempurna, skor 10



G. REFFLEKSI Lakukan penilaian diri sebagai berikut!.1. Lakukan, berilah tanda centang (✓) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian! (sikap ananiyah) No



Perilaku



Selalu



Sering



Jarang



Tidak pernah



1



Tidak memperdulikan teman yang dalam kesusahan



xxvii



2



Selalu



mencontek



dalam



melaksanakan tugas 3



Berusaha selalu mendahulukan kepentingan orang lain



4



Melaksanakan shalat berjamaah bersama warga sekitar



5



Berusaha menjalin hubungan baik dengan sahabat dan warga sekitar



2. Berilah tanda centang () pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian! No



Perilaku



Setuju



1



Saya meyakini bahwa ananiyah adalah



Tidak setuju



perilaku terpuji 2



Saya meyakini bahwa egois dapat menyinggung perasaan orang lain



3



Saya mendahulikan kepentingan orang lain daripada kepentingan pribadi



Soal-soal Penalaran 1. Ceritakan sifat ananiyah yang melekat pada diri Fir’aun! Jelaskan! 2. Sebutkan bahaya dari sifat ananiyah, baik dampak buruk duniawi maupun dampak buruk ukhrawi-nya? Jelaskan beserta kisah atau fenomena yang ada!



xxviii



Lembar kerja peserta didik (LKPD)



Nama sekolah



: Madrasah Tsanawiyah



Mata pelajaran



: Akidah Ahlak



Kelas/semester



: VIII/1



xxix



Materi pokok



: Adab terhadap Orang Tua dan Guru



Bab



:4



A. Kompetensi Inti KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong-royong) santun, percaya. KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian. KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.



B. Kompetensi dasar dan Indikator Kompetensi dasar 1.4. Menghayati adab yang baik kepada kepada orang tua dan guru. 2.4. Terbiasa beradab yang baik kepada kepada orang tua dan guru. 3.4.



Memahami



adab



kepada



kepada



orang



4.4. Mensimulasikan adab kepada orang tua dan guru. Indikator



xxx



tua



dan



guru.



1.4.1. Menyadari kewajiban menerapkan adab yang baik kepada kepada orang tua dan



guru.



2.4.1. Menunjukkan perilaku terbiasa menerapkan menerapkan adab yang baik kepada 3,4,1,



kepada Menjelaskan



orang pengertian



adab



tua kepada



dan orang



tua



guru. dan



guru.



3.4.2. Mengidentifi kasi dalil tentang adab kepada orang tua dan guru. 3.4.3. Menjelaskan hikmah menerapkan adab kepada orang tua dan guru. 4.4.1. Mensimulasikan secara berkelompok di depan kelas adab kepada orang tua dan guru.



C. Tujuan pembelajaran 1. Menjelaskan pengertian adab kepada orang tua dan guru. 2. Mengidentifi kasi dalil tentang adab kepada orang tua dan guru. 3. Menjelaskan hikmah menerapkan adab kepada orang tua dan guru



D. Materi pokok 1. Adab Terhadap Orang Tua Diriwayatkan oleh Imam Muslim, suatu ketika Abu Hurairah menghadap Nabi karena ibunya menolak untuk masuk Islam. Maka ia meminta Nabi mendoakan supaya ibunya masuk Islam. Sehingga pulanglah ia ke rumah, dan ibunya ternyata baru saja mendapat hidayah, lalu berkata wahai Abu Hurairah: aku bersaksi tiada tuhan selain Allah dan Muhammad Saw. adalah utusanNya. Kedua orang tua merupakan sebab adanya manusia. Keduanya telah merasakan kelelahan karena mengurus anak dan menyenangkan mereka. Allah Swt. mewajibkan hamba-hamba-Nya berbakti kepada kedua orang tua. Bahkan



xxxi



memposisikan bakti pada orang tua setelah taat kepada Allah Swt dan Rasulullah juga bersabda: Artinya: “Barang siapa yang senang dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, maka berbaktilah kepada kedua orang tuanya dan sambunglah tali silaturrahim.” (HR. Al-Haitami)Oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim berbakti kepada kedua orang tuanya dan bergaul dengan sikap yang baik. Di antara adab bergaul dengan orang tua adalah sebagai berikut.: a. Mencintai dan sayang kepada kedua orang tua Seorang muslim menyadari bahwa kedua orang tuanya memiliki jasa yang besar terhadapnya, karena keduanya telah mengerahkan pikiran dan tenaga untuk menyenangkan anaknya. Oleh karena itu, meskipun seorang muslim telah mengerahkan segala kemampuannya dalam berbakti kepada kedua orang tuanya, namun tetap saja ia belum dapat membalasnya b. Menaati keduanya Seorang muslim hendaknya menaati perintah kedua orang tuanya, kecuali apabila kedua orang tua menyuruh berbuat maksiat kepada Allah Swt. Allah Swt. berfi rman: “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. Luqman: 15) c. Menanggung dan menafkahi orang tua Seorang muslim juga hendaknya menanggung dan menafkahi orang tua agar ia memperoleh keridhaan Allah. Jika ia seorang yang berharta banyak, lalu orang tuanya butuh kepada sebagian harta itu, maka ia wajib memberikannya. Hal ini berdasarkan hadis berikut: Artinya: Dari Jabir bin Abdillah, bahwa seseorang berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mempunyai harta dan anak, sedangkan bapakku ingin menghabiskan hartaku.” Maka Beliau bersabda, “Engkau dan hartamu adalah milik bapakmu.” (HR. Ibnu Majah). d. Menjaga perasaan keduanya dan berusaha membuat ridha orang tuanya dengan perbuatan dan ucapan



xxxii



Seorang muslim juga harus menjauhi ucapan atau tindakan yang menyakitkan hati orang tuanya meskipun sepele, seperti berkata “Ah.” Allah Swt. berfi rman yang artinya: “Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Q.S. al-Israa’: 23)Hendaknya ia mengetahui, bahwa ridha Allah ada pada keridhaan orang tua, dan bahwa murka-Nya ada pada kemurkaan orang tua. e. Tidak memanggil orang tua dengan namanya Bagaimanapun, seorang anak tidaklah pantas memanggil kedua orang tuanya dengan menyebut namanya secara langsung. Keduanya adalah orang yang harus dimuliakan atau dihormati. Logikanya, tidaklah mungkin kita memanggil seorang pejabat walaupun dia bukan apa-apa kita dengan langsung menyebut namanya. Tentu hal itu akan dirasa sangat tidak sopan. Apalagi kita memanggil kedua orang kita. Tentunya akan sangat tidak sopan jika langsung menyebut namanya. Bahkan akan menimbulkan dosa jika diniati mencemooah atau merendahkan keduanya. 2. Adab pada Guru Sosok guru tidak akan pernah lepas dari kehidupan kita. Mulai dari kita kecil sampai kita dewasa kita akan bertemu terus dengan sosok guru. Seorang yang digugu (dipatuhi) dan ditiru ini menyalurkan ilmu pengetahuannya kepada muridmuridnya agar mereka menjadi seseorang yang dapat berkarya sesuai dengan bakat, prestasi, dan kualitas yang dimilikinya.Dengan perannya yang sangat besar dalam kehidupan kita, maka guru wajib kita hormati. Dalam Islam pun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bersikap selaku murid terhadap gurunya. Di antaranya adalah: a) Menghormati dan menghargainya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah saw. “Bukan dari golongan kami mereka yang tidak menghormati yang tua, tidak menyayangi yang kecil dan tidak mengetahui hak orang yang alim”. b) Tidak mencari-cari kelemahan dan kesalahannya. c) Tidak membicarakannya dengan yang dia tidak senangi (ghibah), bahkan membelanya ketika di-ghibah oleh orang lain. d) Mendoakannya dari kejauhan semoga diberi pahala atas ilmu yang sudah ia ajarkan. .Memohon ampunan dan kesejahteraan untuk guru. e) Mengambil manfaat dari kebaikan sang guru, dan tidak mencontohnya andai kata ia melakukan kekhilafan. xxxiii



f) Menisbatkan ilmu yang ia ajarkan kepadanya; karena hal itu mengangkat kedudukannya di mata manusia g) Menjaga adab berbicara saat berbincang dengannya h) Taat kepada guru kita dalam semua perkara kecuali perkara yang maksiat kepada Allah Swt dan Rasulullah Saw. Bertutur katalah dengan lemah lembut dan penuh rendah diri kepada guru kita i) Meminta izin kepada guru kita untuk bertanya atau pergi dari majelis. Memberi salam kepada guru apabila berjumpa dan sentiasa hormat kepadanya. j) Memberi perhatian besar dalam pengajaran guru, duduk dengan sopan dan senantiasa dalam keadaan tenang. Rendah hati di hadapan guru. Dengan rendah hati maka ilmu akan mudah masuk dalam diri murid.



E. Langkah-Langkah kegiatan Kegiatan 1 1. Siswa membaca dan mengamati teks dari materi pokok Kegiatan 2 1. Diskusikanlah dengan teman-temanmu! Carilah kisah yang menunjukkan: a) Perlaku berbakti pada orang tua dan hikmahnya b) Perilaku berbakti pada guru dan hikmahnya c) Atau kisah anak durhaka pada orang tua atau guru:Lalu komunikasikan dalam bentuk simulasi atau bermain peran (role playing) di depan kelasmu Kegiatan 3



1. kesimpulan dari hasil diskusi kelompokmu, kemudian bacakan didepan kelas!



F. PENILAIAN Kriteria



3



Isi Kliping



Isi lengkap sesuai



2 kliping Isi dan lengkap dengan kurang xxxiv



1 kliping Isi tapi kurang sesuai dan



kliping lengkap kurang



pembahasan



Kreativitas



Desain



sesuai



pembahasan



pembahasan



kliping Desain



menarik



Diskusi



dengan



dengan



kliping Desain



dan menarik,



kliping



tapi kurang menarik



penataannya



penataanya



dan



penataanya



rapih



kurang rapih



kurang rapih



Diskusi dilakukan Diskusi dilakukan Diskusi dengan



efektif, dengan



semua



anggota tapi



kelompok



efektif, dilakukan kurang sebagian efektif,



aktif anggota



bekerjasama



dapat sama



dan



belum hanya



sebagian



bekerja siswa



yang



terlibat



dalam



kerjasama



G. REFFLEKSI Renungkan makna kandungan hadis berikut. Nabi bersabda: “Barang siapa ingin rizekinya tidak terputus, maka janganlah ia sampai memutus doa untuk kedua orang tuanya”. Soal-soal Penalaran 1. Nabi bersabda bahwa salah satu dari dosa yang siksanya disegerakan di dunia adalah



dosa



durhaka



pada



orang



tua.



Mengapa



demikian?



Jelaskan! .................................................................................................................. ............................ ..................................................................................................... .........................................



xxxv



2. Nabi bersabda, berbakti pada orang tua lebih utama dari pada beribadah haji atau umrah juga jihad fi sabilillah. Mengapa demikian? Kemukakan alasanalasan kalian! ...................................................................................................................... ........................ ......................................................................................................... .....................................



Lembar kerja peserta didik (LKPD)



Nama sekolah



: Madrasah Tsanawiyah



Mata pelajaran



: Akidah Ahlak



Kelas/semester



: VIII/1



Materi pokok



: Keteladanan Nabi Yunus dan Nabi Ayyub



xxxvi



Bab



:5



A. Kompetensi Inti KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong-royong) santun, percaya. KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian. KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.



B. Kompetensi dasar dan Indikator Kompetensi dasar 1.5.



Menghayati



kisah



keteladaan



Nabi



Yunus



as.



dan



Nabi



Ayyub



as.



2.5. Terbiasa meneladani kisah keteladaan Nabi Yunus as. dan Nabi Ayyub as. 3.5. Menganalisis kisah keteladanan Nabi Yunus as. dan Nabi Ayyub as. 4.5. Menceritakan kisah keteladanan Nabi Yunus as. dan Nabi Ayyub as



Indikator 1.5.1. Menghayati kisah keteladanan Nabi Yunus as. dan Nabi Ayyub as. 2.5.1.Menunjukkan perilaku yang mencontoh keteladanan Nabi Yunus as. dan Nabi



xxxvii



Ayyub



as.



3.5.1. Menjelaskan kisah keteladanan Nabi Yunus as. dan Nabi Ayyub as. 3.5.2. Mengidentifi kasi hikmah kisah keteladanan Nabi Yunus as. dan Nabi Ayyub as. 3.5.3. Menyimpulkan isi kisah keteladanan Nabi Yunus as. dan Nabi Ayyub as. 4.5.1. Menyajikan cuplikan kisah-kisah keteladanan Nabi Yunus as. dan Nabi Ayyub as.



C. Tujuan pembelajaran 1.



Menjelaskan



kisah



keteladanan



Nabi



Yunus



as.



dan



Nabi



Ayyub



as.



2. Mengidentifi kasi hikmah kisah keteladanan Nabi Yunus as. dan Nabi Ayyub as. 3. Menyimpulkan isi kisah keteladanan Nabi Yunus as. dan Nabi Ayyub as.



D. Materi pokok 1. Keteladanan dari Nabi Yunus Nama lengkapnya adalah Nabi Yunus bin Matta dari keturunan Benyamin bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim. Yunus bin Matta diutus oleh Allah untuk berdakwah menghadapi penduduk Ninawa, suatu kaum yang keras kepala, penyembah berhala, dan suka melakukan kejahatan. Secara berulang kali Yunus memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau berubah, apalagi karena Yunus bukan dari kaum mereka. Hanya ada dua orang yang bersedia menjadi pengikutnya, yaitu Rubil dan Tanuh. Rubil adalah seorang yang alim bijaksana, sedang Tanuh adalah seorang yang tenang dan sederhana.Ajaran-ajaran Nabi Yunus itu bagi para penduduk Ninawa merupakan hal yang baru yang belum pernah mereka dengar sebelumnya. Karenanya mereka tidak dapat menerimanya untuk menggantikan ajaran dan kepercayaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka yang sudah menjadi adat kebiasaan mereka turun temurun. Apalagi pembawa agama itu adalah seorang asing tidak seketurunan dengan mereka.Mereka berkata kepada Nabi Yunus: “Apakah kata-kata yang engkau ucapkan itu dan kedustaan apakah yang engkau anjurkan kepada kami tentang agama barumu itu? Inilah tuhan-tuhan kami yang sejati yang kami sembah dan disembah oleh nenek moyang kami sejak dahulu. Alasan apakah yang membenarkan kami meninggalkan agama kami yang diwariskan oleh nenek moyang kami dan menggantikannya dengan agama barumu?, Engkau adalah orang asing yang datang pada kami agar kami mengubah keyakinan kami. Apakah kelebihanmu sehingga mengajari dan menggurui kami. Hentikan perbuatan siasiamu itu. Penduduk Ninawa tidak akan mengikutimu karena kami teguh dengan ajaran moyang kami”. xxxviii



Nabi Yunus berkata: “ Aku hanya mengajakmu beriman dan bertauhid sesuai dengan amanah Allah yang wajibku sampaikan padamu. Aku hanyalah pesuruh Allah yang ditugaskan mengeluarkanmu dari kesesatan dan menuntunmu di jalan yang lurus. Aku sekali-kali tidak mengharapkan upah atas apa yang kukerjakan ini. Aku tidak bisa memaksamu mengikutiku. Namun jika kamu tetap bertahan pada akidah moyangmu itu, maka Allah akan menunjukkan tanda-tanda kebenaran akan risalahku dengan menurunkan adzab yang pedih padamu, seperti yang terjadi pada kaum-kaum sebelum kamu, yaitu kaum Nuh, Aad, dan Tsamud. Mereka menjawab dengan menantang: “Kami tetap tidak akan mengikuti kemauanmu dan tidak takut ancamanmu. Tunjukkan ancamanmu jika kamu termasuk orang yang benar!” Nabi Yunus tidak tahan lagi dengan kaum Ninawa yang keras kepala. Ialu pergi dengan marah dan jengkel sambil meminta Allah menghukum mereka. 2. Meneladani Nabi Ayyub Nabi Ayyub as. adalah putra Ish bin Ishak bin Ibrahim. Nabi Ayyub adalah seorang yang kaya raya. Istrinya banyak, anaknya banyak, hartanya melimpah ruah dan ternaknya tak terbilang jumlahnya. Ia hidup makmur dan sejahtera. Walau demikian ia tetap tekun beribadah. Segala nikmat dan kesenangan yang di karuniakan kepadanya tak sampai melupakannya kepada Allah. ia gemar berbuat kebajikan, suka menolong orang yang menderita terlebih dari golongan fakir miskin.Para Malaikat di langit terkagum-kagum dan membicarakan ketaatan Ayyub dan keikhlasannya dalam beribadah kepada Allah. Sementara itu, Iblis yang mendengar pembicaraan itu merasa iri dan ingin menjerumuskan Ayyub agar menjadi orang yang tidak sabar dan celaka. Pertama Iblis mencoba sendiri menggoda nabi Ayyub agar tersesat dan tak mau bersyukur kepada Allah. Namun ia gagal, nabi Ayyub tak tergoyahkan.



E. Langkah-Langkah kegiatan Kegiatan 1 1. Siswa membaca dan mengamati teks dari materi pokok Kegiatan 2 1. Diskusikan kisah-kisah di atas dengan cara: a. Ceritakan secara singkat kisah dakwah nabi Yunus dan nabi Ayyub! b. Temukan perilaku apa saja yang bisa kita teladani dari: 1) Nabi Yunus



xxxix



2) Nabi Ayyub c. Temukan hikmah apa sajakah yang berada di balik kisah nabi Yunus? d. Temukan hikmah apa sajakah yang berada di balik kisah nabi Ayyub? e. Presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas! Kegiatan 3



1. kesimpulan dari hasil diskusi kelompokmu, kemudian bacakan didepan kelas!



F. PENILAIAN Kriteria



3



Isi Kliping



Isi



2 kliping Isi



lengkap sesuai



Desain



kliping



tapi kurang



dengan kurang



lengkap



sesuai dan



kurang



dengan



sesuai



pembahasan



pembahasan



kliping Desain



menarik



Diskusi



kliping Isi



dan lengkap



pembahasan



Kreativitas



1



dengan



kliping Desain



dan menarik,



kliping



tapi kurang menarik



penataannya



penataanya



dan



penataanya



rapih



kurang rapih



kurang rapih



Diskusi dilakukan Diskusi dilakukan Diskusi dengan semua



efektif, dengan anggota tapi



kelompok



aktif anggota



bekerjasama



dapat sama



efektif, dilakukan kurang sebagian efektif,



dan



belum hanya



sebagian



bekerja siswa



yang



terlibat kerjasama



G. REFFLEKSI



xl



dalam



Soal-soal PenalaranJawablah pertanyaan berikut ini! 1. Tulislah kisah nabi Yunus yang terdapat dalam surat aṣ -Ṣ affāt! Jelaskan! ................................................................................................................................... ........... ........................................................................................................................ ...................... 2. Apa yang akan terjadi andai kata nabi Yunus tidak mau bertasbih ketika berada dalam perut ikan tersebut? ................................................................................................................................... ........... ........................................................................................................................ ...................... 3. Bagaimana protes setan ketika mereka tidak mampu menaklukkan keimanan nabi Ayyub? ..................................................................................................................... ......................... .......................................................................................................... .................................... 4. Ceritakan tentang istri nabi Ayyub yang paling taat pada nabi Ayyub? ...................................................................................................................... ........................ ........................................................................................................... ................................... 5. Bagaimana cara menguji keimanan nabi Ayyub? Apakah nabi Ayyub termasuk orang yang lulus ujian dari Allah Swt? Sebutkan tanda-tandanya! ................................................................................................................................. ............. .................................................................................................................... ..........................



xli



Semster Genap Lembar kerja peserta didik (LKPD)



Nama sekolah



: Madrasah Tsanawiyah



Mata pelajaran



: Akidah Ahlak



Kelas/semester



: VIII/2



Materi pokok



: Iman kepada rasul



Bab



:1



xlii



A. Kompetensi Inti KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong-royong) santun, percaya. KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian. KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.



B. Kompetensi dasar dan Indikator Kompetensi dasar 1.1.



Beriman



kepada



Rasul



1.2.



Meyakini



sifat-sifat



2.1.



Meneladani



sifat-sifatnya



Rasul (Rasul)



Allah



Swt.



Allah



Swt.



dalam



kehidupan



3.1. Memahami pengertian, dalil dan pentingnya beriman kepada Rasul Allah Swt. 3.2.



Menguraikan



sifat-sifat



Rasul



Allah



Swt.



4.1. Menyajikan peta konsep pengertian, dalil dan pentingnya beriman kepada Rasul



Allah



Swt.



4.2. Menyajikan peta konsep sifat-sifat Rasul Allah Swt. Indikator 1.1.1. Membiasakan diri menghayati nilai-nilai keimanan kepada Rasul-rasul Allah



Swt.



xliii



2.1.1. Membiasakan perilaku yang bersesuaian dengan beriman kepada Rasul Allah 3.1.1.



Swt. Menjelaskan



pengertian



beriman



kepada



Rasul



Allah



Swt.



3.1.2. Mengidentifi kasi dalil tentang beriman kepada Rasul Allah Swt. 4.1.1. Memaparkan pengertian, dalil, dan pentingnya beriman kepada Rasul Allah Swt. 1.2.1.



Membiasakan



meyakini



sifat-sifat



Rasul



Allah



Swt.



2.2.1. Membiasakan perilaku meneladani sifat-sifatnya dalam kehidupan. 3.2.1.



Menguraikan



sifat-sifat



Rasul



Allah



Swt.



3.2.2.



Menyebutkan



sifat-sifat



Rasul



Allah



Swt.



3.2.3. Menyimpulkan sifat-sifat Rasul Allah Swt. 4.2.1. Mencontohkan sifat amanah dalam kehidupan sehari-hari. C. Tujuan pembelajaran 1. Menjelaskan pengertian beriman kepada Rasul Allah Swt. 2. Mengidentifi kasi dalil tentang beriman kepada Rasul Allah Swt. 3. Memaparkan pengertian, dalil, dan pentingnya beriman kepada Rasul Allah Swt. 4. Membiasakan meyakini sifat-sifat Rasul Allah Swt. 5. Membiasakan perilaku meneladani sifat-sifatnya dalam kehidupan.



D. Materi pokok 1. Beriman kepada rasul-rasul Allah Rasul menurut bahasa adalah utusan atau orang yang dikirim untuk suatu tugas. Menurut istilah agama, Rasul adalah seorang lelaki yang terpilih untuk menerima wahyu dari Allah dan ditugaskan untuk menyampaikan risalah kepada manusia.



xliv



Iman kepada para nabi dan rasul Allah, merupakan salah satu rukun iman. Keimanan seseorang itu tidak sah, sampai ia mengimani semua nabi dan rasul Allah dan membenarkan bahwa Allah telah mengutus mereka untuk menunjukkan, membimbing dan mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya kebenaran. Ditambah juga keharusan membenarkan bahwa mereka telah menyampaikan apa yang Allah turunkan kepada mereka dengan benar dan sempurna, dan mereka telah berjihad dengan sebenarbenarnya di jalan Allah. Adapun dalil tentang kewajiban iman kepada para rasul, ialah sebagai berikut: Allah berfirman:Artinya: Rasul telah beriman kepada al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman.Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasulNya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya,” dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami, ya Rabb kami. Dan kepada Engkaulah tempat kembali”. [Q.S. Al-Baqarah:285]. Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah Swt yang di tugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat. Rasul-rasul itu adalah manusia biasa yang berlaku pada mereka sifat-sifat kemanusiaan, seperti makan, minum, tidur, sehat, sakit, ingat, lupa, hidup, mati, dan sebagainya. Iman kepada rasul-rasul Allah adalah salah satu rukun iman. Jadi seseorang tidak dikatakan beriman kalau tidak mempercayai rasul-rasul Allah. 2. Sifat-sifat bagi rasul-rasul Allah Allah mengangkat orang-orang yang terpilih untuk menjadi rasul di muka bumi ini.Tugas yang diemban oleh para rasul amatlah berat. Untuk suksesnya tugas yang dipercayakan Allah, para rasul didukung oleh sifat-sifat yang sangat istimewa yang di antaranya tidak sama dengan sifat-sifat manusia biasa. Sifat-sifat tersebut terdiri dari tiga macam, yaitu: sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz.



xlv



a. Sifat wajib rasul Allah Pengertian sifat wajib rasul Allah adalah sifat yang harus ada pada diri rasul-rasul Allah Ada empat macan sifat wajib bagi rasul-rasul Allah antara lain : 1 Ṣiddiq = Jujur 2 Amanah = Dipercaya 3 Tabligh = Menyampaikan 4 Faṭonah = Cerdas 1). Shiddiq (Jujur)Setiap rasul pasti jujur dalam ucapan dan perbuatannya. Apa apa yang telah disampaikan kepada manusia baik berupa wahyu atau kabar harus sesuai dengan apa yang telah diterima dari Allah tidak boleh dilebihkan atau dikurangkan. Dalam arti lain apa yang disampaikan kepada manusia pasti benar adanya. 2). Amanah (Dipercaya)Amanah berarti bisa dipercaya baik lahir atau batin. Sedangkan yang dimaksud amanah di sini bahwa setiap rasul adalah dapat dipercaya dalam setiap ucapan dan perbuatannya. 3). Tabligh (Menyampaikan)Sudah menjadi kewajiban para rasul untuk menyampaikan kepada manusia apa yang diterima dari Allah berupa wahyu yang menyangkut didalamnya hukum hukum agama. 4. Fathonah (Cerdas)Dalam menyampaikan risalah Allah, tentu dibutuhkan kemampuan, diplomasi, dan strategi khusus agar wahyu yang tersimpan di dalamnya hukum hukum Allah dan risalah yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh manusia. b. Sifat Mustahil bagi rasul-rasul Allah



xlvi



Pengertian sifat mustahil bagi rasul Allah adalah sifat yang tidak mungkin ada pada diri rasul-rasul Allah atau sifat yang berlawanan dengan sifat wajib bagi rasul-rasul Allah.Adapun di antara sifat-sifat mustahil rasul yaitu 1. Kiżb (Bohong), 2. Khianah (Berkhianat atau tidak dipercaya), 3. Kitman (menyembunyikan) dan4. Baladah (Bodoh).Rasul-rasul Allah adalah manusia-manusia pilihan Allah.Maka para rasul Allah tidak mungkin mempunyai sifat mustahil sebagaimana manusia biasa. Karena para rasul Allah adalah manusia yang ma’sum (terjaga). Ma’shum mempunyai arti terjaga. Para rasul Allah sangat terjaga dari segala dosa selayaknya manusia biasa. c. Sifat Jaiz bagi rasul-rasul Allah Allah telah mengutus para rasul kepada manusia dan telah dihiasi dengan sifat kesempurnaan melebihi makhluk Allah yang lain, namun mereka tidak akan terlepas dari fi trah kemanusian yang ada dalam dirinya. Seorang rasul tetaplah sebagai seorang manusia biasa yang berprilaku sebagaimana manusia. Sifat para rasul Allah ini telah membuat mereka melakukan aktifi tas sebagaimana manusia lainnya sudah tentu yang dimaksud di sini adalah prilaku dan sifat yang tidak mengurangi derajat kerasulan mereka di mata manusia. Jadi sifat sifat ini boleh dikatakan jaiz bagi para rasul, yaitu sifat-sifat yang boleh dilakukan dan boleh pula ditinggalkan Seperti makan, minum, tidur, menikah, istirahat, sakit yang ringan, pingsan, berniaga dan semacamnya.Sedangkan prilaku dan sifat yang bisa merendahkan derajat kerasulan, mereka akan terpelihara dan dipelihara oleh Allah dan sudah pasti perilaku dan sifat itu tidak pernah dilakukannya. Dan inilah yang membedakan mereka dengan manusia yang lain.



E. Langkah-Langkah kegiatan Kegiatan 1 1. Siswa membaca dan mengamati teks dari materi pokok Kegiatan 2 xlvii



a. Berkelompoklah 5-6 orang dengan tertib! b. Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat teman! No



Masalah



Hasil diskusi



1



Bagaimana pendapat kalian jika Allah tidak menurunkan para rasulnya di dunia ini ?



2



Bagaimana pendapat kalian andai kata seorang rasul itu tidak menyampaikan tabligh (berdakwah) pada umatnya? Apa yang akan terjadi? Jelaskan!



3



Bagaimana pendapat kalian andai kata seorang nabi itu tidak bersifat jujur atau shiddiq dalam hidupnya? Jelaskan!



4



Bagaimana pendapat kalian jika ada manusia biasa (orang awam) mengaku menjadi rasul atau nabi Allah?



5



Mengapa kita harus beriman kepada rasul-rasul Allah ?



c. Pajang hasil diskusimu/ pamerkan di atas meja, atau tempel pada dinding kelas! d. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi ketepatan jawaban, banyaknya/ kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat/ tidak mencontek! e. Berilah penghargaan pada kelompok yang paling baik hasilnya! Kegiatan 3



1. kesimpulan dari hasil diskusi kelompokmu, kemudian bacakan didepan kelas!



F. PENILAIAN



xlviii



RUBRIK PENILAIAN Nomor Soal



Rubrik penilaian



Skor



Jika siswa dapat menjelaskan pengertian iman kepada rasul, dengan 6 benar dan sempurna, skor 6 Jika siswa dapat menjelaskan pengertian Jika siswa dapat menjelaskan pengertian iman kepada rasul dengan benar tetapi kurang sempurna skor 4 Jika siswa dapat menjelaskan pengertian Jika siswa dapat menjelaskan pengertian iman kepada rasul dengan kurang tepat ,skor 2 Jika siswa dapat menuliskan empat sifat-sifat bagi rasul allah, skor 6



6



Jika siswa dapat menuliskan tiga sifat-sifat bagi rasul allah, skor 4 Jika siswa dapat menuliskan dua sifat-sifat bagi rasul allah, skor 2 Jika siswa dapat menuliskan tiga nilai positif beramal saleh, skor 6



6



Jika siswa dapat menuliskan dua nilai positif beramal saleh, skor 4 Jika siswa dapat menuliskan satu nilai positif beramal saleh, skor 2 Jika siswa dapat menjelaskan pengertian toleransi dengan benar, skor 6 Jika siswa kurang tepat dalam menjelaskan pengertian toleransi, skor 3 Jika siswa dapat menuliskan ayat atau hadist tentang iman kepada rasul dengan baik, skor 10 Jika siswa dapat menuliskan ayat atau hadist tentang iman kepada rasul dengan kurang sempurna, skor 5



G. REFFLEKSI 1. PenerapanBerilah tanda centang (v) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian! No



Pernyataan



Setuju



1



Saya meyakini bahwa adanya rasul-rasul Allah



xlix



Tidak setuju



6



2



Saya meyakini bahwa nabi Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir



3



Saya meyakini bahwa rasulrasul Allah bisa merasakan sakit seperti manusia biasa



4



Saya meyakini bahwa rasulrasul Allah Swt diutus untuk mengajarkan syariat kepada manusia



5



Saya meyakini bahwa rasul adalah teladan yang baik bagi umat manusia



SOAL PENALARAN SISWA 1. Bagaimana tanggapan kalian tentang kisah adanya nabi baru di negara kita beberapa tahun lalu yang mengaku sebagai nabi, ia bernama Lia Eden? 2. Bagaimana keputusan pemerintah menghadapi masalah ini? Jelaskan, bila perlu bukalah internet! 3. Apa yang diperbuat oleh orang-orang yang mengaku sebagai nabi baru tersebut? 4. Apakah mereka sudah bertaubat? Bagaimana prosesnya? Jelaskan! 5. Mengapa di negara kita termasuk rawan akan adanya aliran-aliran yang dianggap sesat oleh Agama Islam? Jelaskan!



l



Lembar kerja peserta didik (LKPD)



Nama sekolah



: Madrasah Tsanawiyah



Mata pelajaran



: Akidah Ahlak



Kelas/semester



: VIII/2



Materi pokok



: Mu’jizat dan Kejadian Luar Biasa Lainnya



Bab



:2



li



A. Kompetensi Inti KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong-royong) santun, percaya. KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian. KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.



B. Kompetensi dasar dan Indikator Kompetensi dasar 1.3. Meyakini adanya mukjizat serta kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma’unah, dan irhas) 2.3. Menampilkan perilaku yang mencerminkan beriman pada mukjizat dan kejadian luar



biasa



selain



mukjizat



3.3. Memahami pengertian, contoh dan hikmah mukjizat serta kejadian luar biasa lainnya



(karamah,



ma’unah,



dan



irhas)



4.3. Menyajikan kisah-kisah dari berbagai sumber tentang adanya mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma’unah, dan irhas)



Indikator 1.3.1. Membiasakan meyakini adanya mukjizat serta kejadian luar biasa lainnya (karamah,



ma‘unah,



dan



lii



irhas)



2.3.1. Membiasakan menampilkan perilaku yang mencerminkan beriman pada mukjizat dan kejadian luar biasa selain mukjizat 3.3.1. Menjelaskan pengertian, contoh dan hikmah mukjizat serta kejadian luar biasa



lainnya



(karamah,



ma‘unah,



dan



irhas)



3.3.2. Menyebutkan contoh mukjizat serta kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma‘unah, danirhas) 3.3.3. Mengidentifi kasi contoh dan hikmah mukjizat serta kejadian luar biasa lainnya



(karamah,



ma‘unah,



dan



irhas)



4.3.1. Mempresentasikan kisah-kisah dari berbagai sumber tentang adanya mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma‘unah, dan irhas)



C. Tujuan pembelajaran 1. Menjelaskan pengertian, contoh dan hikmah mukjizat serta kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma‘unah, dan irhas) 2. Menyebutkan contoh mukjizat serta kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma‘unah, danirhas) 3. Mengidentifikasi contoh dan hikmah mukjizat serta kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma‘unah, dan irhas)



D. Materi pokok 1.



Mukjizat



Para



Rasul



Allah



Mukjizat adalah kejadian luar biasa yang dianugrahkan Allah Swt. Kepada



liii



para rasul-Nya untuk melemahkan dan mengalahkan lawannya, sebagai bukti atas kebenaran risalahnya. Mukjizat itu tidak dapat dipelajari dan ditandingi oleh siapapun & datangnya secara tiba-tiba. Biasanya mukjizat diberikan pada waktu kondisi seorang rasul Allah Swt. dalam keadaan sangat terjepit oleh musuh. a. Mukjizat Kauniyah (mukjizat terbatas) yaitu mukjizat yang tampak, dapat ditangkap oleh pancaindra, seperti tongkat nabi Musa as. bisa membelah lautan. b. Mukjizat aqliyah (mukjizat tidak terbatas) yaitu mukjizat yang hanya dapat dipahami oleh akal pikiran, seperti al-Quran. Keistimewaannya adalah mukjizat ini akan terus berlaku sepanjang zaman bagi orang-orang yang berfikir. 2.



Kejadian



Luar



Biasa



Selain



Mukjizat



Selain mukjizat adapula kejadian-kejadian luar biasa yang Allah berikan kepada hambahambaNya yang Dia kehendaki. Adapun kejadian yang luar biasa itu terbagi menjadi tiga macam yaitu: Karomah, Maunah dan irhas. a.



Karamah Karamah adalah kejadian luar biasa yang dianugerahkan oleh Allah kepada



hambahamba-Nya yang saleh dan taat kepadanya. Orang yang saleh dan taat kepada Allah itu dinamakan wali Allah.Para wali tersebut bukan seorang rasul, akan tetapi sebagai manusia biasa, namun karena ketaatannya, mereka memperoleh gelar atau sebutan wali Allah Swt. Oleh karena wali-wali Allah itu begitu taatnya kepada Allah sehingga wali itu sangat dekat sekali kepada Allah demikian juga doanya dikabulkan oleh Allah.Para wali ini juga sangat aktif dalam mengembangkan ajaran agama Islam. Di dalam menyiarkan agama Islam ini, para wali juga sering mengalami kendalakendala atau hambatan sebagaimana yang dialami oleh para rasul. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi para wali Allah ini dari musuh-musuhnya, maka



Allah



memberi



anugerah



berupa



karamah.



Salah satu karamah yang diberikan kepada wali Allah adalah kepada sunan Kalijaga (Raden Syahid) waktu membuat masjid Agung Demak Bintoro untuk tiang utamanya yang empat (soko guru) terdiri atas potongan-potongan kayu kecil liv



yang kemudian ditumpuk-tumpuk tanpa menggunakan lem perekat akhirnya jadilah tiang masjid yang besar dan kokoh berkat karamahnya. b.



Ma’unah Ma’unah adalah kemampuan luar biasa yang diberikan Allah kepada seorang



mukmin untuk mengatasi suatu kesulitan. Maunah terjadi pada orang biasa berkat pertolongan Allah. Misalnya seorang nenek yang terkurung dalam rumah yang terbakar. Nenek tersebut dapat membobol tembok yang kokoh dan selamat dari bahaya. Ini disebut ma’unah karena secara akal sehat tidak mungkin seorang nenek dapat membobol tembok yang kokoh. c.



Irhas Irhas adalah kejadian luar biasa/istimewa yang terjadi pada diri seorang calon



rasul sebelum diangkat menjadi seorang rasul contohnya: nabi Isa as. sebelum menjadi nabi sudah memiliki tanda tanda kenabian. Ia dilahirkan tanpa ayah dan masih bayi sudah dapat berbicara dengan jelas dan tegas. Hikmah



Mukjizat



Dan



Kejadian



Luar



Biasa



Lainnya



a) Melemahkan dan mengalahkan alasan, usaha, dan tipu daya orang-orang yang menentang



dakwah



rasul-rasul



Allah



Swt.



b) Bagi yang telah percaya kepada kenabian maka mukjizat akan berfungsi untuk memperkuat iman serta menambah keyakinan akan kekuasaan Allah Swt. c) Membuktikan kebenaran rasul yang diutus Allah dan ajaran-ajarannya. d)



Mempertebal



iman



kepada



Allah



Swt.



e)



Mendekatkan



diri



kepada



Allah



Swt.



f) Tidak takut akan kesulitan, karena yakin Allah selalu memberikan pertolongan kepada hambanya yang beriman dan bertakwa



E. Langkah-Langkah kegiatan Kegiatan 1 1. Siswa membaca dan mengamati teks dari materi pokok Kegiatan 2



lv



a. Berkelompoklah 5-6 orang dengan tertib! b. Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat teman! No



Masalah



Hasil diskusi



1



Bagaimana pendapat kalian jika ada yang beranggapan bahwa mukjizat rasul-rasul Allah tidak nyata?



2



Bagaimana pendapat kalian jika ada manusia biasa, lalu mengaku telah mendapatkan mukjizat dari Allah?



3



Mengapa kita harus mempercayai mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya?



4



Menurut pendapat kalian, masih adakah dalam kehidupan seharihari, seorang muslim yang mendapat kejadian luar biasa selain mukjizat?



5



Jika menurut kalian ada, sebutkan contoh-contohnya, lengkapi dengan dokumentasi (gambar/foto) jika ada/memungkinkan!



c. Pajang hasil diskusimu/ pamerkan di atas meja, atau tempel pada dinding kelas! d. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi ketepatan jawaban, banyaknya/ kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat/ tidak mencontek! e. Berilah penghargaan pada kelompok yang paling baik hasilnya! Kegiatan 3



1. kesimpulan dari hasil diskusi kelompokmu, kemudian bacakan didepan kelas!



F. PENILAIAN



lvi



1. Bagaimana pendapat kalian apabila ada seseorang bisa berjalan di atas air atau ia bisa terbang ke udara? Apakah kalian harus meneladani perilakunya? Jelaskan! ....................................................................................................................................... ........ ....................................................................................................................................... ........ 2. Menurut kalian, apakah yang jadi tolak ukur dan dari sisi apakah seseorang dimuliakan dalam Agama Islam? ....................................................................................................................................... ........ ....................................................................................................................................... ........ 3. Menurut kalian, baik tidakkah orang yang terdampak istidraj?,mengapa begitu?, jelaskan beserta



contohnya!



....................................................................................................................................... ........ ....................................................................................................................................... ........ 4. Berikan contoh adanya maunah Allah yang terjadi di masyarakat kalian? Jelaskan! ....................................................................................................................................... ........ ....................................................................................................................................... ........



G. REFFLEKSI 1. PenerapanBerilah tanda centang (v) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian! No



Pernyataan



Setuju lvii



Tidak setuju



1



Meyakini bahwa mukjizat itu ada pada diri rasul-rasul



2



Meyakini bahwa karomah hanya ada pada diri para waliwali Allah Swt



3



Meyakini bahwa Allah Swt memberikan ma’unahnya kepada manusia biasa



!



Lembar kerja peserta didik (LKPD)



Nama sekolah



: Madrasah Tsanawiyah



Mata pelajaran



: Akidah Ahlak



Kelas/semester



: VIII/2



Materi pokok



: Husnuzhan, Tawadhu’, Tasamuh Dan Ta’awun



Bab



:3



lviii



A. Kompetensi Inti KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong-royong) santun, percaya. KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian. KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.



B. Kompetensi dasar dan Indikator Kompetensi dasar 1.4. Menghayati sifatdampak positif husnuzhan, tawadhu’, tasamuh, dan ta’awun 2.4. Terbiasa berperilaku husnuzhan, tawadhu’, tasamuh, dan ta’awun dalam kehidupan sehari-hari 3.4. Memahami pengertian, contoh, dan dampak positifnya sifat husnuzzhan, tawadhu’, tasamuh, dan ta’awun 4.4. Mensimulasikan dampak positif dari akhlak terpuji (husnuzzhan, tawadhu’, tasamuh, dan ta’awun) Indikator



lix



1.4.1. Membiasakan menghayati sifat dampak positif husnuzhan, tawadhu’, tasamuh,



dan



ta’awun.



2.4.1. Membiasakan berperilaku husnuzhan, tawadhu’, tasamuh, dan ta’awun. 3.4.1. Menjelaskan pengertian, husnuzhan, tawadhu’, tasamuh, dan ta’awun. 3.4.2. Menyebutkan contoh husnuzhan, tawadhu’, tasamuh, dan ta’awun. 3.4.3. Mengidentifi kasi contoh husnuzhan, tawadhu’, tasamuh, dan ta’awun. 4.4.1. Mempresentasikan dampak positif husnuzhan, tawadhu’, tasamuh, dan ta’awun. C. Tujuan pembelajaran 1. Menjelaskan pengertian, husnuzhan, tawadhu’, tasamuh, dan ta’awun. 2. Menyebutkan contoh husnuzhan, tawadhu’, tasamuh, dan ta’awun 3. Mengidentifi kasi contoh husnuzhan, tawadhu’, tasamuh, dan ta’awun.



D. Materi pokok 1. Husnuzhan Menurut bahasa, husnuzhan adalah berbaik sangka. Sedangkan menurut istilah adalah berbaik sangka terhadap apa yang terjadi atau dilakukan orang lain.Orang yang mempunyai sifat husnuzhan selalu memandang orang lain dengan kacamata kebaikan. Maka orang yang selalu ber-husnuzhan akan lebih tenang dalam menjalani hidup. Jika seseorang berbuat baik kepadanya maka ia akan sangat berterima kasih atas kebaikannya dan berusaha membalas kebaikannya. Namun jika ada orang yang berbuat tidak baik maka ia tidak akan membalasnya dengan hal-hal yang tidak baik pula akan tetapi dia akan mencari sisi Secara a)



baiknya



dan



umum



selalu



mengintropeksi



husnuzhan



ada



husnuzhan



dirinya dua



kepada lx



sendiri. macam



: Allah



Kita harus yakin bahwa Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Allah juga Maha Memelihara semua makhlukNya, terutama manusia. Maka apapun yang Allah berikan dalam kehidupan kita, patut kita syukuri dan kita ambil hikmahnya dengan ber-husnuzhankepada Allah. Dengan begitu kita akan semakin ikhlas dan sabar



dalam



menjalani



kehidupan.



Ketika Allah memberikan kita musibah seperti sakit, maka kita harus ber husnuzhan kepadaAllah. Bahwa Allah sayang kepada kita dengan merontokkan dosa-dosa kita ketika sakit dan bersabar. b) husnuzhan kepada sesama manusia Manusia adalah makhluk sosial. Manusia saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lain. Islam mengajarkan berbagai cara untuk menciptakan kehidupan bermasyarakat yang damai dengan ber husnuzhan kepada masyarakat atau tetangga sekitar. Seperti halnya Rasulullah yang selalu berhusnuzhan kepada orang-orang yang menyakitinya. Ketika rasulullah menyiarkan dakwahnya pada periode pertama, beliau pernah ditolak, dihujat dan disakiti oleh penduduk Thaif. Namun rasulullah selalu ber-husnuzhan bahwa mereka belum memahami tentang kerasulannya kemudian mendoakannya agar mendapat petunjuk dari Allah Swt.Kita patut mencontoh perbuatan baik rasulullah dalam kehidupan sehari-hari baik di masyarakat atau di lingkungan sekolah kita. 2.



Tawadhu’ Pengertian tawadhu’ adalah rendah hati dan tidak sombong. Orang yang



tawadhu’ adalah orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah Swt. Dengan keyakinannya tersebut maka tidak pernah terbersit sedikitpun dalam hatinya kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain, tidak merasa bangga dengan potensi dan prestasi yang sudah dicapainya. Ia tetap rendah hati dan selalu menjaga hati serta niat segala amal kebaikannya dari segala sesuatu selain Allah. Tetap menjaga keikhlasan amal



lxi



ibadahnya



hanya



karena



Allah.



Tawadhu’ merupakan salah satu bagian dari akhlak mulia jadi sudah selayaknya kita sebagai muslim bersikap tawadhu’, karena tawadhu’ merupakan salah satu akhlak terpuji yang wajib dimiliki oleh setiap umat Islam. Perhatikan sabda Nabi saw. berikut ini: Rasulullah saw. bersabda yang artinya: “Tiada berkurang harta karena sedekah, dan Allah tiada menambah pada seseorang yang memaafkan melainkan kemuliaan. Dan tiada seseorang yang bertawadhu’ kepada Allah, melainkan dimuliakan (mendapat ‘izzah) oleh Allah. (HR. Muslim) Tanda orang yang tawadhu’ adalah di saat seseorang semakin bertambah ilmunya maka semakin bertambah pula sikap tawadhu’ dan kasih sayangnya. Dan semakin bertambah amalnya maka semakin meningkat pula rasa takut dan waspadanya. Setiap kali bertambah usianya maka semakin berkuranglah ketamakan nafsunya. Setiap kali bertambah hartanya maka bertambahlah kedermawanan dan kemauannya untuk membantu sesama. Dan setiap kali bertambah tinggi kedudukan dan posisinya maka semakin dekat pula dia dengan manusia dan berusaha untuk menunaikan berbagai kebutuhan mereka serta bersikap rendah hati kepada mereka. Ini karena orang yang tawadhu’ menyadari akan segala nikmat yang didapatnya adalah dari Allah Swt, untuk mengujinya apakah ia bersyukur atau kufur. 3. Tasamuh Menurut bahasa tasamuh’ berarti toleransi. Sedangkan menurut istilah, tasamuh’ berarti sama-sama/saling berlaku baik, lemah lembut dan saling memaafkan. Dalam pengertian istilah umum, tasamuh’ adalah sikap akhlak terpuji dalam pergaulan, di mana terdapat rasa saling menghargai antara sesama manusia dalam batasbatas yang digariskan oleh ajaran Islam. Sikap tasamuh’ perlu dibangun dalam diri setiap individu agar tidak terjadi benturan antara keinginan dan kepentingan antar sesama manusia. Dengan tasamuh’ dapat menjauhkan diri dari sifat kesombongan dan keangkuhan.



lxii



4.



Ta’awun Ta`awun adalah tolong-menolong antar sesama umat manusia dalam hal



kebaikan, supaya saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan pribadi maupun kebutuhan bersama E. Langkah-Langkah kegiatan Kegiatan 1 1. Siswa membaca dan mengamati teks dari materi pokok Kegiatan 2 1. Mensimulasikan/mendramakan akhlak terpuji kepada sesama dan manfaatnya. a. Sekali lagi buat kelompok. Kali ini buat menjadi 4 kelompok. b. Kelompok: 2. Mensimulasikan akhlak husnuzhan dan dampak positifnya dalam kehidupan 3. Mensimulasikan akhlak tawadhu’ dan dampak positifnya dalam kehidupan 4. Mensimulasikan akhlak tasamuh dan dampak positifnya dalam kehidupan 5. Mensimulasikan akhlak ta’awun dan dampak positifnya dalam kehidupan c. d.



Semua



anggota



Penampilan



kelompok



drama



tidak



harus



terlibat



lebih



dari



dalam 10



drama menit



e. Kelompok lain memperhatikan dengan seksama, tanyakan maksudnya pada kelompok yang tampil jika kurang mengerti maksudnya. f. Beri apresiasi pada kelompok berpenampilan terbaik Kegiatan 3 1. kesimpulan dari hasil diskusi kelompokmu, kemudian bacakan didepan kelas!



F. PENILAIAN



lxiii



1. Apa pendapat kalian apabila ada sekelompok orang ingin mengebom tempat ibadah umat lain dengan alasan perjuangan? Jelaskan! ............................................................................................................................ .................... ........................................................................................................ ........................................2. Bagaimana pendapat kalian tentang peristiwa bom



Bali



pada



beberapa



tahun



lalu?



............................................................................................................................ .................... ............................................................................................................................ .................... 3. Siapakah yang mendapatkan keuntungan dan siapakah yang dirugikan dari pengeboman



tersebut?



............................................................................................................................ .................... ............................................................................................................................ .................... 4. Nabi bersabda bahwa kita dilarang mengejek tuhan umat lain. Mengapa nabi



Muhammad



saw.



bersabda



seperti



itu?



............................................................................................................................ .................... ............................................................................................................................ .................... 5. Bagaimana pendapat kalian tentang ucapan selamat Natal yang diucapkan seorang



muslim



pada



orang



non



muslim?



Bolehkah?



Jelaskan!



............................................................................................................................ .................... ............................................................................................................................ ....................



lxiv



G. REFFLEKSI 1. PenerapanBerilah tanda centang (v) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian! No



Pernyataan



1



Saya yakin bila berbuat baik pasti akan disenangi orang lain



2



Saya yakin bila saya bertoleransi pasti hidup akan damai



3



Saya yakin bila berprasangka baik disenangi Allah



Ya



Tidak



saya akan



!



Lembar kerja peserta didik (LKPD)



Nama sekolah



: Madrasah Tsanawiyah



Mata pelajaran



: Akidah Ahlak



Kelas/semester



: VIII/2



Materi pokok



: Hasad, Dendam, Ghibah,Fitnah, dan Namimah



Bab



:4



lxv



A. Kompetensi Inti KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong-royong) santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian. KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.



B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar 1.5. Menolak sifat hasad, dendam, ghibah, fi tnah, dan namimah 2.5. Terbiasa menghindari perilaku hasad, dendam, ghibah, fi tnah, dan namimah dalam kehidupan sehari-hari 3.5. Memahami pengertian, contoh dan dampak negatifnya sifat hasad, dendam, ghibah, fi tnah, dan namimah 4.5. Mensimulasikan dampak negatif dari akhlak tercela (hasad, dendam, ghibah, dan namimah)



lxvi



Indikator 1.5.1. Membiasakan menolak sifat hasad, dendam, ghibah’, fi tnah, dan namimah 2.5.1. Membiasakan menolak sifat hasad, dendam, ghibah’, fi tnah, dan namimah 3.5.1. Menjelaskan pengertian, ghibah’, fi tnah, dan namimah 3.5.2. Menyebutkan contoh hasad, dendam, ghibah’, fi tnah, dan namimah 3.5.3. Mengidentifi kasi contoh dan dampak negatif hasad, dendam, ghibah’, fi tnah, dan namimah 4.5.1. Mempresentasikan dampak negatif hasad, dendam, ghibah’, fi tnah, dan namimah



C. Tujuan pembelajaran 1. Menjelaskan pengertian, ghibah’, fi tnah, dan namimah 2. Menyebutkan contoh hasad, dendam, ghibah’, fi tnah, dan namimah 3. Mengidentifi kasi contoh dan dampak negatif hasad, dendam, ghibah’, fi tnah, dan namimah



D. Materi pokok 1.



Hasad Hasad atau dengki adalah perasaan tidak senang terhadap orang lain yang



mendapatkan nikmat dari Allah. Orang yang memiliki sifat hasad selalu iri hati jika melihat orang lain hidup senang. Hasad atau dengki adalah sifat tercela. Allah Swt. dan Rasul-Nya melarang kita berbuat hasad atau dengki Hasad atau dengki adalah sifat iblis dan setan. Mahluk Allah yang pertama kali memiliki sifat hasad/dengki adalah Iblis. Iblis dengki kepada Nabi Adam as. Karena Nabi Adam diciptakan oleh Allah sebagai mahluk yang terhormat, Iblis iri hati melihat Malaikat bersujud menghormati Nabi Adam. Karena sifat dengki



lxvii



yang sudah melekat pada dirinya, Iblis tidak mau menghormati Nabi Adam, walaupun itu perintah Allah. Oleh sebab itu Iblis dikutuk oleh Allah. Orang yang memiliki sifat dengki merasa iri hati melihat orang lain hidup senang atau beruntung. Ia menginginkan keberuntung itu pindah kepadanya, Karena hatinya selalu kotor. Orang yang dengki itu akan sia-sia amal ibadahnya terhapus oleh sifat dengkinya. Orang yang bersifat dengki hanya akan memperoleh celaan, kehinaan dan kesusahan bahkan para Malaikat melaknat orang yang memiliki sifat dengki. Sifat



hasad



dan



dengki



dapat



ditimbulkan



oleh



beberapa



sebab:



a. Tidak bersyukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah, merasa kurang dan



tidak



b.



Adanya



puas



terhadap



perasaan



tidak



nikmat senang



yang kepada



dia orang



terima. lain,



c. Adanya perasaan tinggi hati, tidak senang jika ada orang yang melebihi/ lebih baik



darinya.



Menghilangkan a.



rasa



Senantiasa



b.



bersyukur



Berusaha



c.



hasad:



terhadap



nikmat



menyenangkan



Bersikap



orang rendah



Allah lain hati



2. Dendam Dendam artinya berkeinginan untuk membalas. Allah Swt sangat membenci orang yang pendendam, karena sifat pendendam sangat membahayakan dan merugikan



orang



lain.



Sabda Rasulullah saw. Yang artinya: Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang paling pendendam.”(HR. Bukhori dan Muslim) 3.



Ghibah Ghibah artinya mengumpat atau menggunjing yaitu perbuatan atau tindakan



yang membicarakan aib orang lain



lxviii



Sebab-sebab



timbulnya



ghibah



a. Ingin menghilangkan perasaan marah. Jika telah terlampiaskan marahnya ia merasa



puas.



b. Kemegahan diri, seseorang yang ingin dikatakan hebat, dan mewah atau megah. c. Mengaggap orang lain lemah, rendah dan hina. 4.



Fitnah Fitnah artinya: Perkataan yang bermaksud menjelekkan orang seperti



menodai



nama



Firman



baik,



Allah



merugikan Q.S.



kehormatan



orang



al-Baqarah



lain.



217.



Artinya: “Sedangkan fi tnah lebih kejam dari pada pembunuhan”Orang yang suka memfi tnah biasanya orang yang pengecut, dia tidak senang melihat orang lain hidup senang atau bahagia, ia berupaya agar orang lain jatuh kedalam kebinasaan.Sebab-sebab a.



Berupa



yang



tekanan



b.



menimbulkan



orang



atau



fi pihak



lain



Berupa



c.



Berupa



pemberian



tnah:



hukuman Allah



baik



dan



buruk



d. Kalah dan menang Senang dan susah dan 5.



Namimah Pengertian NamimahMenurut bahasa namimah berasal dari bahasa Arab



yang artinya adu domba. Adapun yang dimaksudkan dengan namimah menurut istilah adalah menyampaiakan sesuatu yang tidak disenangi. Baik yang tidak senang itu orang yang diceritakan ataupun orang yang mendengarnya. Kita biasa menyebutnya dengan “adu domba”. Cara menyampaikan sesuatu itu biasanya dengan ucapan atau perkataan, tetapi adakalanya dengan tulisan, isyarat atau dengan



sindiran.



Namimah pada hakekatnya adalah menyampaikan atau menceritakan rahasia orang lain sehingga merusak nama baik orang lain tersebut, tentu saja orang yang



diceritakan



itu



merasa



tidak



lxix



senang



dan



dapat



menimbulkan



permusuhan.Seringkali terjadi namimah dilakukan oleh orang yang sengaja ingin menimbulkan permusuhan antara seseorang dengan orang lain atau bahkan sifat seseorang yang ingin mencari popularitas diri sendiri diatas penderitaan orang lain. Misalnya Abduh dan Asmat adalah dua orang yang bersahabat. Fulan adalah orang yang banyak omong dan akhlaknya kurang baik. Melihat persahabatan Abduh dan Asmat sangat akrab, Fulan kemudian mencari-cari peluang untuk mengadu domba antara Abduh dan Asmat. Dengan berbagai cara Fulan lakukan, sehingga persahabatannya bercerai berai bahkan terjadi perkelahian atau permusuhan antara Abduh dan Asmat. E. Langkah-Langkah kegiatan Kegiatan 1 1. Siswa membaca dan mengamati teks dari materi pokok Kegiatan 2 1. Setelah kalian belajar dan berdiskusi tentang perilaku tercela kepada orang



lain



tentunya



kalian



akan



mendapati



fenomena-



fenomena/peristiwa dalam kehidupan yang berhubungan



F. PENILAIAN 1. Tulislah dan ceritakan bagaimana rasa hasad yang dilakukan para saudara Nabi Yusuf as kepadanya! Buka terjemahan dan tafsir surat Yusuf! 2. Bagaimana pula fi tnah yang dialami nabi Yusuf sehingga hal tersebut memasukkannya ke penjara? Ceritakan! G. REFFLEKSI Berilah tanda centang (v) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian! NO Pernyataan



Setuju



lxx



Tidak setuju



1



Meyakini bahwa mukjizat itu ada pada diri rasul-rasul Allah Swt.



2



Meyakini bahwa karomah hanya ada pada diri para waliwali Allah Swt.



3



Meyakini bahwa Allah Swt. memberikan ma’unahnya kepada manusia biasa



Lembar kerja peserta didik (LKPD)



Nama sekolah



: Madrasah Tsanawiyah



Mata pelajaran



: Akidah Ahlak



Kelas/semester



: VIII/2



lxxi



Materi pokok



: Adab Bergaul Dengan Saudara dan Teman



Bab



:5



A. Kompetensi Inti KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong-royong) santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian. KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.



B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar 1.6. Menghayati adab kepada saudara dan teman 2.6. Terbiasa menerapakan adab Islami kepada saudara dan teman 3.6. Memahami adab kepada saudara dan teman 4.6. Mensimulasikan adab kepada saudara dan teman Indikator



lxxii



1.6.1. Membiasakan menghayati adab kepada saudara dan teman 2.6.1. Membiasakan menghayati adab kepada saudara dan teman 3.6.1. Menjelaskan adab kepada saudara dan teman3.6.2. Menguraikan hikmah adab kepada saudara dan teman 3.6.3. Menjelaskan adab adab kepada saudara dan teman3.6.4. Menjelaskan hikmah adab adab kepada saudara dan teman 4.6.1 Mensimulasikan kepada saudara dan teman



C. Tujuan pembelajaran 1. Menjelaskan adab kepada saudara dan teman 2. Menguraikan hikmah adab kepada saudara dan teman 3. Menjelaskan adab adab kepada saudara dan teman 4. Menjelaskan hikmah adab adab kepada saudara dan teman



D. Materi pokok Keteguhan Iman Sahabat Abu Bakr Ash-Shiddiq Nama Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. adalah tidak asing lagi bagi sekalian umat Islam, baik dahulu maupun sekarang. Dialah manusia yang dianggap paling agung dalam sejarah Islam sesudah Rasulullah Saw. Kemuliaan akhlaknya, kemurahan hatinya dalam mengorbankan harta benda dan kekayaannya, kebijaksanaannya dalam menyelesaikan masalah umat, ketenangannya dalam menghadapi kesukaran, kerendahan hatinya ketika berkuasa serta tutur bahasanya yang lembut lagi menarik adalah sukar dicari bandingannya baik dahulu maupun sekarang. Dialah tokoh sahabat terbilang yang paling akrab dan paling disayangi oleh Rasulullah Saw. Karena besarnya pengorbanan beliau itulah Rasulullah Saw. pernah mengatakan: “Islam telah tegak di atas harta Siti Khadijah dan pengorbanan Abu Bakar.” Beberapa keistimewaan beliau adalah karena Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. adalah seorang sahabat yang terkenal karena keteguhan imannya.



lxxiii



Rasulullah Saw. pernah menyanjungi sahabatnya itu dengan sabdanya, “Jika ditimbang iman Abu Bakar Ash-Shiddiq dengan iman sekalian umat maka lebih berat iman Abu Bakar“. Mengapa demikian, di antara jawabannya adalah karena beliau tidak mencintai dunia ini, cintanya pada Allah dan rasulnya melebihi apapun. Dan yang kedua adalah karena rasa takutnya pada yaumul Hisab atau pengadilan Allah Swt: suatu ketika beliau berkata: alangkah beruntung jikalau diriku tercipta hanya seperti selembar daun yang tidak dihisab pada hari kiamat nanti. Dua keadaan inilah yang menyebabkan Nabi bersabda bahwa imannya adalah paling berat dibanding iman umat Islam semuanya. Berikut adalah sedikit gambaran tentang Abu Bakar ra.: Setelah ia masuk Islam, dia telah menginfaqkan empat puluh ribu dinar untuk kepentingan sadaqah dan memerdekakan budak. Dalam perang Tabuk Rasulullah saw. telah meminta kepada sekalian kaum Muslimin agar mengorbankan hartanya pada jalan Allah. Tiba-tiba datanglah Abu Bakar ra. membawa seluruh harta bendanya lalu meletakkannya di antara dua tangan baginda Rasul. Melihat banyaknya harta yang dibawa oleh sahabat Abu Bakar ra. bagi tujuan jihad itu, maka Rasulullah saw. menjadi terkejut lalu berkata kepadanya: “Hai sahabatku yang budiman, kalau sudah semua harta bendamu kau korbankan apa lagi yang akan engkau tinggalkan buat anak-anak dan isterimu?” Pertanyaan Rasulullah saw. itu dijawab oleh Abu Bakar ash-Shiddiq dengan tenang sambil tersenyum, ujarnya. “Saya tinggalkan buat mereka Allah dan Rasul-Nya.” (lih. tafsir surat Al-Lail). Diriwayatkan oleh at-Turmudzi dari Umar Ibnul Khattab berkata, “Rasulullah Saw.memerintahkan kita untuk bersedekah, saat itu aku memiliki harta maka aku berkata, “Pada hari inilah aku akan mengungguli Abu Bakar, semoga aku mengunggulinya pada hari ini”. Maka akupun mengambil setengah hartaku, maka Rasulullah Saw. bersabda, “Apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu? Aku menjawab: Sejumlah yang aku sadaqahkan (50 %)”. Lalu Abu Bakar datang dengan membawa seluruh hartanya dan Rasulullah Saw. bersabda: “Wahai Abu Bakar, apa yang kamu tinggalkan untuk keluargamu? Dia menjawab: Aku meninggalkan Allah dan Rasul-Nya. Lalu Umar berkata: Demi Allah aku tidak bisa mengungguli Abu Bakar dalam kebaikan untuk selamanya”. [Sunan At-Tirmdzi no: 3675). Diriwayatkan oleh At-Turmudzi dari hadis Anas bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda kepada Abu Bakar dan Umar, “Dua orang ini adalah pemimpin para penghuni surga yang dewasa baik generasi yang terdahulu atau yang akan datang kecuali para Nabi dan Rasul”. [Sunan Turmudzi: no: 3664]. Imam Bukhari rahimahullah membuat bab di dalam Kitab Fadha’il ash-Shahabah [Fath al-Bari lxxiv



Juz 7 hal. 15] dengan judul ‘Bab; Sabda Nabi Saw., “Tutuplah pintu-pintu -di dinding masjid kecuali pintu Abu Bakar. Imam Bukhari berkata, dari Abu Sa’id alKhudri radhiyallahu’anhu, beliau berkata: Rasulullah Saw. berkhutbah kepada para sahabat:



E. Langkah-Langkah kegiatan Kegiatan 1 1. Siswa membaca dan mengamati teks dari materi pokok Kegiatan 2 a. Berkelompoklah 5-6 orang dengan tertib! b. Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat teman! No



Pertanyaan



Hasil diskusi



1



Bagaimana pendapat kalian jika ada yang beranggapan bahwa mukjizat rasul-rasul Allah tidak nyata?



2



Bagaimana pendapat kalian jika ada manusia biasa, lalu mengaku telah mendapatkan mukjizat dari Allah?



3



Mengapa kita harus mempercayai mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya?



4



Menurut pendapat kalian, masih adakah dalam kehidupan seharihari, seorang muslim yang mendapat kejadian luar biasa selain mukjizat?



5



Jika menurut kalian ada, sebutkan contoh-contohnya, lengkapi dengan dokumentasi (gambar/foto) jika ada/memungkinkan!



c. Pajang hasil diskusimu/ pamerkan di atas meja, atau tempel pada dinding kelas!



lxxv



d. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi ketepatan jawaban, banyaknya/ kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat/ tidak mencontek! e. Berilah penghargaan pada kelompok yang paling baik hasilnya! Kegiatan 3 1. kesimpulan dari hasil diskusi kelompokmu, kemudian bacakan didepan kelas!



F. PENILAIAN 1. Bagaimana pendapat kalian apabila ada seseorang bisa berjalan di atas air atau ia bisa terbang ke udara? Apakah kalian harus meneladani perilakunya? Jelaskan! 2. Menurut kalian, apakah yang jadi tolak ukur dan dari sisi apakah seseorang dimuliakan dalam Agama Islam? 3. Menurut kalian, baik tidakkah orang yang terdampak istidraj?,mengapa begitu?, jelaskan beserta contohnya! 4. Berikan contoh adanya maunah Allah yang terjadi di masyarakat kalian? Jelaskan!



G. REFFLEKSI Berilah tanda centang (v) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian! NO Pernyataan



Setuju



1



Meyakini bahwa mukjizat itu ada pada diri rasul-rasul Allah Swt.



2



Meyakini bahwa karomah hanya ada pada diri para waliwali Allah Swt.



3



Meyakini bahwa Allah Swt. memberikan ma’unahnya kepada manusia biasa



lxxvi



Tidak setuju



lxxvii