Logika Fuzzy [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Logika Fuzzy Logika Fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh pada tahun1965. Teori ini banyak diterapkan di berbagai bidang, antara lain representasi pikiran manusia kedalam suatu sistem. Banyak alasan mengapa penggunaan logika fuzzy ini sering dipergunakan antara lain, konsep logika fuzzy yang mirip dengan konsep berpikir manusia. Sistem fuzzy dapat merepresentasikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk matematis dengan lebih menyerupai cara berpikir manusia. Pengontrol dengan logika fuzzy mempunyai kelebihan yaitu dapat mengontrol sistem yang kompleks, non-linier, atau sistem yang sulit direpresentasikan kedalam bentuk matematis. Selain itu, informasi berupa pengetahuan dan pengalaman mempunyai peranan penting dalam mengenali perilaku sistem di dunia nyata. Logika fuzzy juga memiliki himpunan fuzzy yang mana pada dasarnya, teori himpunan fuzzy merupakan perluasan dari teori himpunan klasik. Dimana dengan logika fuzzy, hasil yang keluar tidak akan selalu konstan dengan input yang ada. Cara kerja logika fuzzy secara garis besar terdiri dari input, proses dan output. Logika fuzzy merupakan suatu teori himpunan logika yang dikembangkan untuk mengatasi konsep nilai yang terdapat diantara kebenaran (truth) dan kesalahan (false). Dengan menggunakan fuzzy logic nilai yang dihasilkan bukan hanya ya (1) atau tidak (0) tetapi seluruh kemungkinan diantara 0 dan 1.



2. Perbedaan Logika Fuzzy dan Logika Tegas Perbedaan antara kedua jenis logika ini adalah logika fuzzy memiliki nilai 0 hingga 1, sedangkan logika tegas 0 dan 1.Secara grafik perbedaan logika fuzzy dan logika tegas ditunjukan pada gambar 2.1.



Pada gambar 2.1 (a) apabila x lebih dari atau sama dengan 10 baru dikatakan benar yaitu y=1, sebaliknya nilai x kurang dari 10 adalah salah yaitu y=0. Maka angka 9, 8, dan 7 dan seterusnya adalah dikatakan salah. Pada gambar 2.1 (b) nilai x= 9, 8, atau 7 atau nilai antara 0 – 10 dapat dikatakan benar dan dapat dikatakan salah. Dalam contoh kehidupan kita seseorang dikatakan sudah dewasa apabila berumur 17 tahun, maka siapapun yang kurang umur dari 17 tahun didalam logika tegas akan dikatakan sebagai belum dewasa atau anak-anak. Sedangkan dalam hal ini pada logika fuzzy umur 17 tahun dapat dikategorikan dewasa tapi belum dewasa, misal untuk umur 16 tahun dan 15 tahun atau 14 tahun dan 13 tahun. Secara grafik dapat digambarkan sebagai berikut.



3. Himpunan Fuzzy Himpunan pada fuzzy logic menggunakan 3 parameter untuk membentuk keanggotaan dalam himpunannya. Parameter-parameter yang digunakan untuk membentuk himpunan fuzzy logic adalah: a. Variabel linguistic Variabel yang digunakan pada logika fuzzy untuk menggantikan variabel kuantitatif yang digunakan pada logika crisp. Variabel linguistis mempunyai nilai yang dinyatakan dengan katakata, misalnya untuk variabel linguistik ‘suhu udara’ akan mempunyai nilai berupa nilai linguistic seperti: Panas (P), Sangat Panas (SP), Agak Panas (AP) dan Tidak Panas (TP). b. Derajat keanggotaan. Derajat keanggotaan, yaitu nilai-nilai yang terdapat pada variabel linguistik yang dipetakan ke interval [0,1]. Nilai pemetaan inilah yang disebut sebagai nilai keanggotaan atau derajat keanggotaan. c. Fungsi keanggotaan. Hubungan-hubungan pemetaan pada nilai linguistik dan nilai keanggotaan (dari 0 sampai 1) yang digambarkan kedalam grafik fungsi sehingga didapatkan suatu fungsi. Fungsi inilah yang disebut sebagai fungsi keanggotaan dalam himpunan fuzzy. Ada beberapa fungsi keanggotaan yang digunakan dalam teori himpunan fuzzy adalah: Representasi Linier Pada representasi linear, pemetaan input ke derajat keanggotaannya digambarkan sebagai suatu gari lurus. Bentuk ini paling sederhana dan menjadi pilihan yang baik untuk mendekati suatu konsep yang kurang jelas. Ada 2 keadaan himpunan fuzzy yang linear. Pertama, kenaikan himpunan dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan nol [0]bergerak ke kanan menuju kenilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih tinggi seperti pada Gambar.



Persamaan fungsi keanggotaan linear naik:



{



0 μ ( x ) = ( x−a ) / ( b−x ) 1



x ≤a a≤ x≤b x ≥b



Kedua, merupakan kebalikan yang pertama. Garis lurus dimulai dari nilai domain dengan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri, kemudian bergerak menurun ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih rendah seperti pada Gambar.



Persamaan fungsi keanggotaan linear turun:



{



μ ( x ) = ( x−a ) / ( b−x ) 0



a≤ x≤b x ≥b



Representasi Kurva Segitiga Pada dasarnya merupakan gabungan antara 2 garis (linear) seperti terlihat pada Gambar



Persamaan fungsi keanggotaan kurva segitiga :



{



0 μ ( x ) = ( x−a ) / ( b−a ) ( b−x ) / ( c−b )



x ≤ a atau x ≥ c a≤ x≤b b≤ x≤c



Representasi Kurva Trapesium



Kurva trapesium pada dasarnya seperti bentuk segitiga, hanya saja ada beberapa titik yang memiliki nilai keanggotaan 1 seperti pada Gambar



Persamaan fungsi keanggotaan kurva trapesium : 0 ( x−a ) / ( b−a ) ¿ 1 ¿ d−b ( d−x ) / ( ¿ ¿ μ ( x )=¿



x ≤ a atau x ≥ d a ≤ x ≤b b≤x ≤c c≤ x≤d



Representasi Kurva Bahu Daerah yang terletak ditengah-tengah suatu variable yang dipresentasikan dalam bentuk segitiga, pada sisi kanan dan kirinya akan naik dan turun (misalkan: dingin bergerak ke sejuk bergerak ke hangat dan bergerak ke panas). Tetapi terkadang salah satu sisi dari variabel tersebut tidak mengalami perubahan. Sebagai contoh, apabila telah mencapai kondisi panas, kenaikan temperature akan tetap berada pada kondisi panas. Himpunan fuzzy ‘bahu’, bukan segitiga, digunakan untuk mengakhiri variable suatu daerah fuzzy. Bahu kiri bergerak dari benar ke salah, demikianjuga bahu kanan bergerak dari salah ke benar. Gambar menunjukkan variable temperature dengan daerah bahunya.



4. Struktur Dasar Sistem Fuzzy Didalam struktur dasar sistem pengendalian pada fuzzy logic control, terdapat empat komponen atau bagian utama yang sangat penting. Gambar 3 menunjukkan struktur dasar dari pengendali fuzzy logic control, yang terdiri dari Fuzzifikasi, Knowledge Base, Inferensi dan Defuzzifikasi. Knowledge Base Knowledge Base mempunyai fungsi penting dalam pengendalian logika fuzzy karena semua proses fuzzifikasi, inferensi, dan defuzzifikasi bekerja berdasarkan pengetahuan yang ada pada knowledge base. Knowledge Base dibagi dua yaitu data base dan rule base. Data base berisi definisi – definisi penting mengenai parameter fuzzy seperti himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaannya yang telah didefinisikan untuk setiap variabel linguistik yang ada. Fuzzyfikasi Fuzzifikasi merupakan suatu proses mengubah variabel non fuzzy menjadi variabel fuzzy. Antecendent dari aturan fuzzy merupakan ruang input sedangkan consequents merupakan ruang output. Ruang input merupakan kombinasi dari masukan himpunan fuzzy sedangkan ruang output merupakan kombinasi himpunan output. Proses fuzzifikasi dihasilkan dengan penerapan fungsi keanggotaan yang berhubungan dengan masing – masing himpunan fuzzy dalam aturan ruang masukan. Inferensi Inferensi adalah proses transformasi dari suatu input dalam domain fuzzy ke suatu output (sinyal kendali) dalam domain fuzzy. Proses transformasi pada bagian inferensi membutuhkan aturan – aturan fuzzy yang terdapat di dalam basis – basis aturan. Blok inferensi menggunakan teknik penalaran untuk menyeleksi basis – basis aturan dan rute dari blok knowledge base. Defuzzyfikasi Defuzzifikasi merupakan proses mengubah data – data fuzzy menjadi data numerik atau angka. Metode yang bisa digunakan dalam proses defuzzifikasi adalah Max – Min Method, Averaging Method, Root Sum Square Method, dan Clipped Center Of Gravity Method (COG).