Long Section [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data spasial adalah data yang bereferensi geografis atas representasiobyek di bumi. Data spasial pada umumnya berdasarkan peta yang berisikaninterpretasi dan proyeksi seluruh fenomena yang berada di bumi. Fenomenatersebut berupa fenomena alamiah dan buatan manusia. Data spas ialmemiliki dua jenis model data yaitu vektor dan raster. Model data vektormenampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial denganmenggunakan titik, garis, atau poligon beserta atribut-atributnya sedangkanmodel data raster menampilkan, dan menyimpan data spasial denganmenggunakan struktur matriks atau piksel – piksel yang membentuk grid(Prahasta, 2001). Pemanfaatan kedua model data spasial ini menyesuaikandengan peruntukan dan kebutuhannya.Konversi data analog menjadi data vektor, seiring denganperkembangan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, dapatdilakukan dengan berbagai cara. Secara garis besar proses konversi dari dataanalog menjadi data digital dapat dibedakan menjadi dua cara yaitu: caramanual dan automatis. Cara manual (ada yang menyebut sebagai cara manualkonvensional) umumnya dilakukan dengan bantuan suatu interface yang biasadisebut digitizer. Adanya alat yang disebut dengan scanner, memungkinkancara manual dilakukan tanpa menggunakan digitizer tapi dengan suatu teknikyang disebut digitasi on screen.Garis kontur adalah garis khayal di lapangan yang menghubungkan titikdengan ketinggian yang sama atau garis kontur adalah garis kontinyu di ataspeta yang memperlihatkan titiktitik di atas peta dengan ketinggian yang sama. Garis kontur disajikan di atas peta untuk memperlihatkan naik turunnyakeadaan permukaan tanah. Aplikasi lebih lanju tdari garis kontur adalah untuk memberikan informasi slope (kemiringan tanah ratarata),irisanprofil memanjang at au melintang permukaan tanah terhadap jalur proyek(bangunan) dan perhitungan galian serta timbunan (cut and fill) permukaantanah asli terhadap ketinggian vertikal garis atau bangunan.Laporan ini akan menjelaskan tentang vektorisasi peta RBI 1:25000 lembar 1708-121 secara on screen menggunakan software autoCAD padaelemen kontur yang kemudian akan dibuat profil memanjang atau melintang permukaan tanah.



1.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan 1.melakukan vektorisasi elemen kontur pada RBI 1708-121 Tangkup skala1: 25000 melalui proses digitasi on-screen 2.Dapat melakukan pembuatan profil memanjang atau melintangpermukaan tanah. Manfaat 1. Untukmencaripotonganmelintangjalan. 2. Darimakalahinidiharapkanpembacadapatmengetahuiapaitucross apasajajenisnyadantahappembuatannya



section,



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Profil Memanjang Profil memanjang adalah penampang pada arah memanjang yangmenggambarkan turun naiknya permukaan suatu bentuk objek. Untukmenyusun penampang memanjang biasanya menggunakan kertas milimeterblock, guna menambah akurasi penerjemahan dari peta topografi kepenampang. Langkah-langkah membuat penampang lintasan: 1.Siapkan peta yang sudah diplot, kertas milimeter blok, pensilmekanik/pensil biasa yang runcing, penggaris dan penghapus 2.Buatlah sumbu x, dan y. sumbu x mewakili jarak, dengan satuan rata-rata jarak dari lintasan yang anda buat. Misal meter atau kilometer.Sumbu y mewakili ketinggian, dengan satuan mdpl (meter diataspermukaan laut). Angkanya bisa dimulai dari titik terendah ataudibawahnya dan diakhiri titik tertinggi atau diatasnya. 3.Tempatkan titik awal di sumbu x=0 dan sumbu y sesuai denganketinggian titik tersebut. Lalu peda perubahan kontur berikutnya,buatlah satu titik lagi, dengan jarak dan ketinggian sesuai denganperubahan kontur pada jalur yang sudah anda buat. Demikianseterusnya hingga titik akhir. 4.Perubahan satu kontur diwakili oleh satu titik. Titik-titik tersebutdihubungkan sat sama lainnya hingga membentuk penampang berupagaris menanjak, turun dan mendatar. 5.Tambahkan keterangan pada tanda-tanda medan tertentu, misalkannama-nama sungai, puncakan dan titik-titik aktivitas anda (biasanyaberupa titik bivak dan titik istirahat), ataupun tanda medan lainnya.Tambahan informasi tentang vegetasi pada setiap lintasan, dan skalapenampang akan lebih membantu pembaca dalam menggunakanpenampang yang telah dibuat. Penampang melintangBeberapa manfaat penampang lintasan : 1.Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan jalan. 2.Memudahkan kita untuk menggambarkan kondisi keterjalan dankecuraman medan 3.Dapat mengetahui titik-titik ketinggian dan jarak dari tanda medantertentu. 2.2 Profil Melintang Profil melintang adalah penampang pada arah lebar yangmenggambarkan turun naiknya permukaan suatu bentuk objek. Penggambaran penampang melintang bertujuan untuk memperlihatkanbentuk topografi dalam tiap segmen. Segmen disini diartikan sebagai titikketinggian dan jarak. Penampang melintang memperlihatkan perbedaanantara penampangpenampang yang memiliki informasi tertentu di peta untukdiinterpretasikan. Dengan penampang melintang maka dapat diketahui/dilihatsecara jelas bentuk dan



ketinggian suatu tempat yang ada di muka bumi.Untuk membuat sebuah penampang melintang maka harus tersedia petatopografi sebab hanya peta topografi yang dapat dibuat penampangmelintangnya. Langkah kerja 1. Sentring / Penyetelan Alat Sentring alat adalah kewajiban pertama sebelum memulai Pengukuran. 1.1 Pasang statif / kaki tiga Buat Statif Se Stabil dan Sedatar Mungkin 1.2 Pasang Waterpass Pasang Waterpass Di Atas Statif / Kaki tiga, jangan lupa kunci Waterpass dan statif dengan memutar pengunci statif yang ada dibawah waterpass. 1.3 Datarkan Alat Lakukan Pendataran alat dengan Menggunakan 3 skrup pemutar pada alat Waterpass dan memfokuskan mata pada Gelembung Nivo (air didalam tabung bulat waterpass), jika gelembung air sudah berada ditengah tabung atau masuk kedalam tanda bulat pada Nivo, berarti alat sudah datar dan siap digunakan. 2. Lakukan Pengukuran Selanjutnya kita lakukan pengukurannya. 2.1 Pengukuran LONG SECTION (profil memanjang)



Sebelum Memulai pengukuran, rencanakan terlebih dahulu mana jalan yang akan kita lakukan pengukuran dan jangan lupa untuk memasangi patok patok terlebih dahulu diarea yang akan kita lakukan pengukuran.Pemasangan Patok untuk Pengukuran Cross Section dan Long section itu Berbeda. bagi yang belum paham betul, silahkan baca artikel saya yang menjelaskan secara Tuntas tentang bagaimana cara Pemasangan patok untuk Pengukuran Cross Section dan Long Section yang benar. Jarak antar patok Boleh sama semua (misalnya semua jarak antar patok = 10 meter atau lebih) dan boleh juga bervariasi atau berbeda. intinya kalau mau sama ya sama semuanya dan kalau ingin berdeda yang berbeda semuanya.



2.4Pelaksanaan Praktik a. b. c. d. e. f. g. h.



NamaPraktik : KELOMPOK 2(DUA) Hari&Tanggal: Rabu- Kamis / 12-13Juli 2016 Waktu : 08.00-13.00 Tempat : Jln. UniversitasPintu 3 USU, Medan Cuaca : Sedikitberawan AnggotaPraktik : KELOMPOK 2 (DUA) Alat : Theodolite, BakUkur, Tripod Langka-langkahPraktikum:



1. Langkah PERTAMA (long section) Dirikan alat diantara / ditengah tengah Titik BM atau titik acuan, bagi Pembaca yang belum mengerti apa itu BM dan bagaimana cara mencari BM, Bidik Ke BM terlebih dahulu, catat hasil BA, BT, BB. (Benang Atas, Benang Tengah,



Benang Bawah) di JOB SHEET ATAU TALLY SHEET. catat sebagai BACKSIGHT (bacaan rambu belakang). Selanjutnya Bidik ke Rambu Ukur Didepannya (RAMBU 1), Catat semua dan tulis di JOB SHEET ATAU TALLY SHEET sebagai FORSIGHT (bacaan rambu depan). Jika semua selesai, lakukanlah pemindahan alat. 2. Langkah KEDUA (long section) Pindahkan alat diantara RAMBU SATU dan RAMBU DUA. seperti biasa, catat hasil BA, BT, BB ke dalam JOB SHEET ATAU TALLY SHEET, RAMBU SATU adalah rambu belakang dan RAMBU DUA adalah rambu depan. 3. Langkah KETIGA (long section) Ikuti seperti langkah KEDUA, dengan berpindah alat terlebih dahulu dan berdiri diantara kedua Rambu (RAMBU DUA sebagai belakang dan RAMBU TIGA sebagai depan, jangan lupa untuk mencatat hasilnya. Ulangi langkah ini untuk pengukuran di Langkah seterusnya.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Analisis keuangan yang lebih tajam bisa memperoleh gambaran yang jelas mengenai prestasi perusahaan, dapat diketahui dengan analisis perbandingan.Analisis ini dilakukan dengan perbandingan terhadap data masa lalu atau pundengan perbandingan terhadap perusahaan lain atau rata rata industri (analisiscross-section) pada titik waktu tertentu. Mendefinisikan industri bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Masalah lain yang mungkin timbul dalam analisa perbandingan adalah tidak jelasnya industri yang relevan. Sebagai contoh apabila ada suatu perusahaan yang tidak go public padahal perusahaan tersebut cukup dominan angka-angka industri tidak representatif. Dalam berbagai jenis usaha dan laporan keuangan yang diterbitkan adalah laporan keuangan konsolidasi. Informasi persegmen industri tidak dipublikasikan. Dalam situasi dimana tidak ada standar industri, maka akan sulituntuk melakukan perbandingan sehingga harus dilakukan secara hati-hati agar standar nilai yang diambil tidak keliru atau nyaris bisa diukur standarisasinya.Perhitungan rata-rata industri bisa dilakukan dengan rata-rata aritmatika, rata-rata tertimbang, median atau modus. Data outlier bisa dihilangkan apabilakita berasumsi bahwa data tersebut adalah kejadian luar biasa. Perbandinga n industrimempunyai asumsi implisit bahwa risiko bisnis antarindustri berbeda dan dengan demikian perbandingan dengan industri bisa dilakukan. 3.2 Saran Disarankan ketika pengerjaan long section harus sesuai titik awal penembakan dan searah