LP Defisit Perawatan Diri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI



Oleh: BJ. Andini Fadiyah Putri PO713201191108



CI LAHAN



CI INSTITUSI



-----------------------------------



Rahman, A.Kep, S.Pd, M.Kes 196306141990031003



PRODI DIII KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR 2021/2022



LAPORAN PENDAHULUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI A. MASALAH UTAMA Defisit perawatan diri Herdman (2012) mendefinisi defisit perawatan diri sebagai suatu gangguan didalam melakukan aktifitas perawatan diri (kebersihan diri, berhias, makan, toileting). Sedangkan perawatan diri merupakan salah satu kemampuan dasar manusia untuk memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya. B. PROSES TERJADINYA MASALAH 1. Faktor Predisposisi a. Biologis Seringkali defisit perawaan diri disebabkan karena adanya penyakit fisik dan mental yang menyebabkan pasien tidak mampu melakukan perawatan diri dan adanya faktor herediter yaitu ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. b. Psikologis Faktor perkembangan memegang peranan yang tidak kalah penting hal ini dikarenakan keluarga terlalu melindungi dan memanjakan individu sehingga perkembangan inisiatif terganggu. Pasien gangguan jiwa mengalamai defisit perawatan diri dikarenakan kemampuan realitas yang kurang sehingga menyebabkan pasien tidakpeduli terhadap diri dan lingkungannya termasuk perawatan diri.



c. Sosial Kurangnya dukungan sosial dan situasi lingkungan mengakibatkan penurunan kemampuan dalam perawatan diri.



2. Faktor Presipitasi Faktor presiptasi yang dapat menimbulkan defisit perawatan diri adalah penurunan motivasi, kerusakan kognitif atau persepsi, cemas, lelah, lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.



3. Perilaku (Tanda dan Gejala) Data subjektif : a. Malas mandi b. Tidak mau menyisir rambut c. Tidak mau menggosok gigi d. Tidak mau memotong kuku e. Tidak mau berhias/ berdandan f.



Tidak bisa / tidak mau menggunakan alat mandi / kebersihan diri



g. Tidak menggunakan alat makan dan minum saat makan dan minum h. BAB dan BAK sembarangan i.



Tidak membersihkan diri dan tempat BAB dan BAK setelah BAB dan BAK



j.



Tidak mengetahui cara perawatan diri yang benar



Data objektif : a. Badan bau, kotor, berdaki, rambut kotor, gigi kotor, kuku panjang, b. Tidak menggunakan alat-alat mandi pada saat mandi dan tidak mandi dengan benar c. Rambut kusut, berantakan, kumis dan jenggot tidak rapi, serta tidak mampu berdandan d.



Pakaian tidak rapi, tidak mampu memilih, mengambil, memakai, mengencangkan dan memindahkan pakaian, tidak memakai sepatu, tidak mengkancingkan baju atau celana.



e. Memakai barang-barang yang tidak perlu dalam berpakaian,mis memakai pakaian berlapis-lapis, penggunaan pakaian yang tidak sesuai. Melepas barangbarang yang perlu dalam berpakaian, mis telajang. f.



Makan dan minum sembarangan serta berceceran, tidak menggunakan alat makan, tidak mampu (menyiapkan makanan, memindahkan makanan ke alat makan (dari panci ke piring atau mangkok, tidak mampu menggunakan sendok dan tidak mengetahui fungsi alat-alat makan), memegang alat makan, membawa makanan dari piring ke mulut, mengunyah, menelan makanan secara aman dan menghabiskan makanaan).



g. BAB dan BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri setelah BAB dan BAK, tidak mampu ( menjaga kebersihan toilet dan menyiram toilet setelah BAB atau BAK.)



4. Mekanisme Koping Mekanisme koping pada pasien dengan defisit perawatan diri adalah sebagai berikut: a. Regresi, menghindari stress, kecemasan dan menampilkan perilaku kembali, seperti pada perilaku perkembangan anak atau berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya untuk mengulangi ansietas



b. Penyangkalan ( Denial ), melindungi diri terhadap kenyataan yang tak menyenangkan dengan menolak menghadapi hal itu, yang sering dilakukan dengan cara melarikan diri seperti menjadi “sakit” atau kesibukan lain serta tidak berani melihat dan mengakui kenyataan yang menakutkan



c.



Menarik diri, reaksi yang ditampilkan dapat berupa reaksi fisik maupun psikologis, reaksi fisk yaitu individu pergi atau lari menghindar sumber stresor, misalnya: menjauhi, sumber infeksi, gas beracun dan lain-lain. Reaksi psikologis individu menunjukkan perilaku apatis, mengisolasi diri, tidak berminat, sering disertai rasa takut dan bermusuhan



d. Intelektualisasi, suatu bentuk penyekatan emosional karena beban emosi dalam suatu keadaan yang menyakitkan, diputuskan, atau diubah (distorsi) misalnya rasa sedih karena kematian orang dekat, maka mengatakan “sudah nasibnya” atau “sekarang ia sudah tidak menderita lagi”



5.



Sumber Koping Sumber koping individual harus dikaji dengan pemahan tentang pengaruh gangguan otak pada perilaku. Kekuatan dapat meliputi modal, seperti intelegensi atau kreativitas yang tinggi.



6.



Pohon Masalah (Psikodinamika) Defisit Perawatan Diri



Menurunnya motivasi perawatan diri Mekanisme Koping Tidak Efektif Isolasi Sosial: Menarik diri 7.



Tindakan Keperawatan



a. Diagnosa Keperawatan 1) Isolasi sosial 2) Defisit perawatan diri -



Rencana Asuhan Keperawatan  Diagnosa Utama : Defisit Perawatan Diri 1) SP1 a. Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri, berdandan, makan/minum, BAB/BAK b. Jelaskan pentingnya kebersihan diri c. Jelaskan cara dan alat kebersihan diri d. Latih cara menjaga kebersihan diri: mandi dan ganti pakaian, sikat gigi, cuci rambut, potong kuku e. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan mandi, sikat gigi (2 kali per hari), cuci rambut (2 kali per minggu), potong kuku (satu kali per minggu) 2) SP2 a. Evaluasi kegiatan kebersihan diri. Beri pujian b. Jelaskan cara dan alat untuk berdandan c. Latih cara berdandan setelah kebersihan diri: sisiran, rias muka untuk perempuan; sisiran, cukuran untuk pria d. Masukkan pada jadual kegiatan untuk kebersihan diri dan berdandan 3) SP3 a. Evaluasi kegiatan kebersihan diri dan berdandan. Beri pujian. b. Jelaskan cara makan dan alat makan/minum c. Latih cara makan dan minum yang baik d. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan kebersihan diri, berdandan dan makan & minum yang baik



4) SP4



a. Evaluasi kegiatan kebersihan diri, berdandan, makan & minum. Beri pujian b. Jelaskan cara BAB dan BAK yang baik c. Latih BAB dan BAK yang baik d. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan kebersihan diri, berdandan, makan & minum, dan BAB & BAK C. REFERENSI https://pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/DINO_SAPUTRA.pdf Modul TeoriJiwa21_compressed (2).pdf