LP Mankep Fungsi Pengendalian Dan Instrumen Pengkajian - Adim Mahmuda [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN FUNGSI PENGENDALIAN



Disusun Oleh: ADIM MAHMUDA 433131420117043



MANAJEMEN KEPERAWATAN PRODI STUDI PROFESI NERS REGULER Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Horizon Karawang Jalan Pangkal Perjuangan KM 1 (By Pass), Kabupaten Karawang, Jawa Barat 413116, Indonesia 2020/2021



A. Pengertian Pengendalian Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Pengendalian adalah fungsi yang terus menerus dari manajemen keperawatan yang terjadi selama perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan (Swanburg, 2000). Pengendalian adalah pemantauan dan penyesuaian rencana, proses, dan sumber daya yang secara efektif mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Huber, 2006). Selama fase pengendalian, kinerja diukur menggunakan standar yang telah ditentukan dan tindakan diambil untuk mengoreksi ketidakcocokan antara standar dan kinerja (Marquis dan Huston, 2010). Fungsi pengawasan bertujuan agar penggunaan sunber daya lebih efisien dan staf dapat lebih efektif untuk mencapai tujuan program (Muninjaya, 2004). Meliputi



pelaksanaan



penilaian



kinerja



staf,



pertanggungjawaban



keuangan, pengendalian mutu, pengendalian aspek legal dan etik serta pengendalian profesionalisme asuhan keperawatan. B. Prinsip Pengendalian Prinsip pengendalian yang harus diperhatikan manager keperawatan dalam menjalankan fungsi pengendalian (Muninjaya, 2004) adalah: 1. Pengawasan yang dilakukan harus dimengerti oleh staf dan hasilnya mudah diukur 2. Pengawasan merupakan kegiatan penting dalam upaya mencapai tujuan organisasi 3. Standar untuk kerja harus dijelaskan kepada semua staf. C. Fungsi Pengendalian Ukuran kualitas pelayanan dan asuhan keperawatan dengan indikator proses yaitu nilai dokumentasi keperawatan, indikator out put yaitu tingkat kepuasan klien, tingkat kepuasan perawat, lama hari rawat. Untuk kegiatan mutu yang dilaksanakan kepala ruang meliputi: Audit dokumentasi proses keperawatan tiap dua bulan sekali, survei kepuasan klien setiap kali pulang, survei kepuasan perawat tiap enam bulan, survei kepuasan tenaga kesehatan lain, dan perhitungan lama hari rawat klien, serta melakukan langkah-langkah



2



perbaikan



mutu



dengan



memperhitungkan



standar



yang



ditetapkan



(Swanburg, 2000). Tambahan peran manajer dalam pengendalian adalah menentukan seberapa baik staf melakukan tugas yang diberikan. Hal ini dilakukan dengan penilaian kinerja. Proses penilaian kinerja staf dapat digunakan secara efektif dalam mengarahkan perilaku pegawai untuk menghasilkan kualitas pelayanan yang tinggi (Nursalam, 2012). Marquis dan Huston (2010) menyatakan bahwa penilaian kinerja membuat staf mengetahui tingkat kinerja mereka. Dalam melaksanakan penilaian kinerja, manajer perlu menetapkan orang yang bertanggung jawab mengevaluasi setiap staf. Idealnya supervisor mengevaluasi rekan terdekatnya, dimana satu orang mengevaluasi kerja rekannya secara akurat (Nursalam, 2012). Staf harus dilibatkan dalam proses penilaian kinerja dan memandang penilaian ini sebagai hal yang akurat dan adil (Marquis dan Huston, 2010). Peran Manajer dapat mempengaruhi faktor motivasi dan lingkungan. Tetapi faktor lain yang mungkin mempengaruhi tergantungnya tugas, khususnya bagaimana manajer bekerja dalam suatu organisasi. Secara umum peran manajer dapat dinilai dari kemampuannya dalam memotivasi dan meningkatkan kepuasan staf. Kepuasan kerja staf dapat dilihat dari terpenuhinya kebutuhan fisik, psikis, dimana kebutuhan psikis tersebut dapat terpenuhi melalui peran manajer dalam memperlakukan stafnya. Hal ini dapat ditanamkan kepada manajer agar diciptakan suasana keterbukaan dan memberikan kesempatan kepada staf untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya (Marquis dan Huston, 2010). D. Kegiatan-kegiatan dalam fungsi pengendalian: 1. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan 2. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan 3. Melakukan berbagai alternatif solusi atas bnerbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis. E. Teknik Pengendalian



3



Sarwoto (1991) menuturkan bahwa ada 2 teknik pengendalian yang biasa dipakai dalam sebuah organisasi, yaitu : 1. Pengawasan langsung 2. Pengawasan tidak langsung F. Instrumen Pengkajian Fungsi Pengendalian 1.



Apakah sudah dilakukan evaluasi program supervisi secara berkala?



2.



Apakah sudah dilakukan evaluasi pelaksanaan program komunikasi?



3.



Apakah sudah dilakukan penilaian kinerja perawat pelaksana?



4.



Apakah anda pernah dilibatkan untuk penilaian kinerja kepala ruangan?



5.



Apakah sudah dilakukan evaluasi kepuasan perawat?



6.



Apakah patient safetynya sudah berjalan lancer tidak?



7.



Audit askepnya internalnya berjalan tidak?



8.



Mengevaluasi dan membuat catatan perkembangan pasien tiap hari?



9.



Mengawasi dan berkomunikasi dengan perawat primer maupun



asosiet



mengenai



asuhan



keperawatan



yang



diberikan? 10.



Audit dokumentasi proses keperawatan tiap dua bulan sekali?



11.



Survey kepuasan tenaga perawat tiap berapa bulan sekali?



12.



Melakukan



langkah-langkah



perbaikan



memperhitungkan standar yang ditetapkan?



4



mutu



dengan



DAFTAR PUSTAKA http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/39138/Chapter%20ll.pdf? sequence=4&isAllowed=y



5