LP, Sap Bahaya Merokok Remaja [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Louis
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS Penyuluhan Bahaya Merokok di RT 26 dan RT 33 Perum Pemkot kelurahan Gandus Kecamatan Gandus, Palembang



1. LATAR BELAKANG



Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dimanapun tempat selalu ditemukan orang merokok baik laki-laki, perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua status kaya atau miskin tanpa terkecuali. Padahal sebagian besar masyarakat sudah mengetahui bahaya dari merokok namun pada kenyataannya merokok telah menjadi kebudayaan (Tarwoto, dkk, 2010).



Di masa sekarang ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Para perokok sudah mengetahui akan dampak dan bahaya merokok, namun masih tetap saja melakukan aktivitas tersebut. Berbagai pihak sudah sering mengeluhkan ketidak nyamanannya ketika berdekatan dengan orang yang merokok, terbukti bahwa bahaya merokok bukan saja milik perokok tetapi juga berdampak pada orang - orang disekelilingnya (Permathic, 2012).



Dalam rokok terkandung tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri komponen gas (85%) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol, ortokresol, dan perylene adalah sebagian dari beribu ribu zatdi dalam rokok. Rokok merupakan salah satu penyebab terjadinya masalah kesehatan yang banyak dialami oleh masyarakat. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa kebiasaan merokok dapatmeningkatkan resiko timbulnya berbagai macam penyakit seperti penyakit jantung, gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker esofagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan



cacat pada janin. Meskipun masyarakat mengetahui mengenai bahaya rokok bagi kesehatan, angka konsumsi rokok di Indonesia semakin tahun semakin meningkat. Bahaya rokok tidak hanya dirasakan oleh si perokok tetapi juga dirasakan oleh Secondhand-Smokeatau yang biasa disebut dengan perokok pasif, yaitu orang-orang yang berada disekitarperokok aktif sehingga turut menghirup berbagai senyawa kimia yang terkandung dalam asap rokok (Rusip, 2011) Menurut World Health Organization (WHO),tembakau membunuh lebih dari 5 juta orang per tahun dan diproyeksikan akan membunuh 10 juta orang sampai tahun 2020,dari jumlah itu 70% korban berasal dari negara berkembang yang didominasi oleh kaum laki-laki sebesar 700 juta terutama di Asia. WHO memperkirakan 1,1 miliar perokok dunia berumur 15 tahun ke atas yaitu sepertiga dari total penduduk dunia. Indonesia menduduki peringkat ke-5 dalam konsumsi rokok di dunia setelah China, Amerika Serikat, Jepang dan Rusia (Tarwoto, dkk, 2010). Bahkan saat ini bukan hanya orang dewasa saja yang aktif merokok namun sudah banyak terlihat anak- anak dengan seragam SMP bahkan SD mulai merokok di kota - kota besar di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari peran serta orang dewasa yang merokok. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya, masalah ini masih sulit diselesaikan hingga saat ini. Berbagai dampak dan bahaya merokok sebenarnya sudah dipublikasikan kepada masyarakat, namun kebiasaan merokok masyarakat Indonesia masih sulit untuk dihentikan, terbukti dari data WHO pertumbuhan rokok Indonesia pada periode 2000-2008 adalah 0.9 % per tahun (Triyono, 2009).



Menurut PP. No. 19 (2003) mengatakan bahwa tingkat kematian akibat kebiasaan merokok di Indonesia telah mencapai 57.000 orang pada setiap tahunnya dan mencapai 4.000.000 kematian di dunia setiap tahunnya. Pada tahun 2030 diperkirakan tingkat kematian akibat konsumsi tembakau akan mencapai 10.000 orang tiap tahunnya, dengan sekitar 70% terjadi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia (Saktyoati, 2008).



SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN ‘BAHAYA MEROKOK’



Masalah



: Kebiasaan Buruk



Pokok Bahasan



: Bahaya Merokok



Sasaran



: Remaja di RT 26 dan RT 33 Perum Pemkot



Waktu



: 30 menit



Tanggal



: Jum’at/ 8 September 2017



Tempat



: Masjid Al Fatul Akbar



A. TUJUAN 1. Tujuan Umum Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu memahami tentang bahaya merokok dan berusaha untuk menghindarinya. 2. Tujuan Khusus Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit diharapkan: 1. Menyebutkan pengertian Merokok 2. Menyebutkan kandungan kimia dalam rokok 3. Menyebutkan dampak fisikologis merokok terhadap fungsi kerja organ tubuh 4. Menyebutkan cara menghindari dan menghentikan kebiasaan merokok 5. Menyebutkan saran bagi bukan perokok dan perokok



B. MATERI Terlampir



C.



Metode Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi/tanya jawaB.



D. Media Media yang digunakan adalah Poster dan Video



E. Kegiatan Langkahlangkah Pendahuluan



Waktu



Kegiatan penyuluhan



5 menit



Pendahuluan



Kegiatan peserta







Memberi salam







Memberi



pertanyaan 



apersepsi







Menyimak



Mengkomunikasikan







Menyimak



penjelasan 



Menyimak











Menjawab salam Memberi salam



pokok bahasan 



Mengkomunikasikan tujuan



Penyajian



15 menit



Kegiatan Inti 



Memberikan



tentang Bahaya Merokok 







Memberikan kesempatan  kepada



peserta



Bertanya Memperhatikan



untuk



bertanya 



Menjawab



pertanyaan



dari peserta Penutup



5 menit



Penutup 



Menyimpulkan



materi  



penyuluhan 



Memberikan



Memperhatikan menjawab



evaluasi



secara lisan 



Memberikan



salam



penutup



F. Evaluasi 1. Menyebutkan pengertian Merokok 2. Menyebutkan 3 kandungan kimia paling berbahaya dalam rokok 3. Menyebutkan 5 dari 9 dampak fisikologis merokok terhadap fungsi kerja organ tubuh



4. Menyebutkan cara menghindari dan menghentikan kebiasaan merokok 5. Menyebutkan saran bagi bukan perokok dan perokok



Lampiran Materi BAHAYA MEROKOK



A. Pengertian Merokok Merokok adalah kegiatan yang membakar rokok dan atau mengisap asap rokok. Merokok



merupakan



salah



satu



penyebab



gangguan



kesehatan



dan



penyebab



kematian.(Kemendikbud, 2014).



B. Kandungan Kimia dalam Rokok Asap rokok diperkirakan mengandung lebih dari 4000 senyawa kimia, yang secara farmakologis terbukti aktif, beracun, dapat menyebabkan mutasi (mutagenic), dan kanker (carcinogenic). Tiga racun utama dalam rokok, yaitu nikotin, tar dan karbon monoksida (Sugito, 2007). 1.



Nikotin Nikotin, senyawa kimia yang secara alami ditemukan pada tembakau, merupakan senyawa kimia adiktif (yang mampu menyebabkan kecanduan). Seiring dengan berjalannya waktu, tubuh akan semakin tergantung secara fisik dan psikologis terhadap nikotin. Selain menjadi “biang kerok” ketagihan pada manusi, nikotin sejak dulu juga sering digunakan sebagai insektisida (bahan kimia beracun yang digunakan untuk membunuh serangga). Nikotin memproduksi perasaan senang yang membuat para perokok ingin terus-terusan merokok. Setelah sistem saraf beradaptasi dengan nikotin, perokok cenderung menambah jumlah batang rokok yang dihisap. Akibatnya, kadar nikotin dalam darah juga ikut meningkat. Dosis 30-60 mg dari nikotin dianggap sebagai dosis yag mematikan pada manusia. Nikotin adalah salah satu racun yang bekerja sangat cepat. Saat menghirup asap rokok, nikotin turut masuk kedalam paru-paru, kemudian diabsorbsi secara cepat kedalam darah, dan menyebar keseluruh tubuh. Nikotin memengaruhi banyak organ, termasuk jantung dan pembuluh darah, sistem hormon, metabolisme, dan otak. Efek ketagihan dari nikotin berasal dari fungsinya dalam merangsang pembentukan dopamine (senyawa kimia pada otak yang menimbulkan perasaan senang). Penelitian



terkini menunjukkan bahwa pemakaian nikotin dalam waktu lama akan menurunkan kemampuan otak untuk mengenali perasaan “senang yang sesungguhnya”. Oleh karena itu, para perokok biasanya menambah batang rokok yang disulut setiap harinya untuk memperoleh kenikmatan yang sama seperti saat pertama kali merokok. Saat seorang perokok berusaha mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokoknya, ketiadaan nkotin bisa menimbulkan efek ketagihan. Efek ketagian ini bisa muncul dalam dua sisi, yakni mental dan fisik. Gejala ketagihan yang muncul biasanya berupa hal-hal berikut. a.



Pusing (hanya bertahan sekitar 1-2 hari setelah berhenti merokok)



b.



Depresi



c.



Merasa frustasi dan mudah marah



d.



Sulit tidur, termasuk sulit terlelap,atau



tetap terlelap namun akan mengalami



mimpi buruk e.



Perasaan lelah yang tidak kunjung hilang



f.



Peningkatan nafsu makan



Secara umum, nikotin dan sampingannya akan tetap berada dalam tubuh selama 3-4 hari setelah berhenti. 2.



Tar Tar dideskripsikan sebagai bahan partikulat (bahan padat halus yang berukuran lebih kecil dari debu) yang turut masuk kedalam tubuh saat perokok menghisap asap rokok dari dalam lintingan rokok yang menyala. Setiap partikel tar merupakan komposisi dari bahan kimia organik dan anorganik. Sebagian besar berupa nitrogen, oksigen, hydrogen, karbondioksida, karbonmonoksida, dan bahan-bahan kimia organik lain yang mudah menguap. Tar merupakan bahan kimia yang menjadi penyebab noda kuning kecoklatan pada kuku dan gigi para perokok. Selain itu, tar juga dapat membuat flek pada paru-paru. Benzopyrene (senyawa polycyclic aromatic hydrocarbon) adalah salah satu zat karsinogen (zat penyebab kanker) yang terkandung dalam tar.



3.



Karbon monoksida (CO) Gas berbahaya ini seharusnya hanya ada dalam pembuangan asap kendaraan. Namun, dengan adanya sumbangan dari para perokok, gas yang juga dapat berikatan kuat



dengan haemoglobin darah ini menjadi lebih banyak di udara dan di dalam tubuh manusia. Dengan adanya karbon monoksida (CO) yang berikatan dengan haemoglobin darah, maka jantung seorang perokok yang memerlukan lebih banyak oksigen ternyata mendapat oksigen lebih sedikit. Ini akan menyebabkan bertambahnya risiko penyakit jantung dan paru-paru, serta penyakit saluran nafas. Selain sesak nafas, batuk terusmenerus, stamina serta daya tahan tubuh si perokok juga berangsur-angsur akan menurun. Terganggunya sistem peredaran darah normal, yaitu dengan adanya gas karbon monoksida pada darah, juga akan mengakibatkan rusaknya pembuluh darah sebagai distributor aliran darah. Akan terdapat endapan-endapan lemak sehingga pembuluh darah akan tersumbat. Hal ini meningkatkan lagi risiko terkena serangan jantung ataupun mati mendadak (Sugito, 2007).



C. Dampak Fisikologis Merokok terhadap Fungsi Kerja Organ Tubuh Rokok bukan hanya menyebabkan kanker paru, penyakit jantung, dan masalah kesehatan yang serius. Di bawah ini ada beberapa dampak akibat merokok yang jarang dipublikasikan, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki (Kemendikbud, 2014). 1.



Dampak Terhadap Rambut Rokok memperlemah sistem kekebalan, sehingga tubuh lebih rentan terhadap penyakit, seperti lupus; erythernatosus, yang menyebabkan rambut rontok. Dampak lain, sariawan mulut dan erupsi cutan (bintik merah) di wajah, kulit kepala dan tangan.



2.



Dampak Terhadap Mata Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisi mata, karena perokok mempunyai resiko 40% lebih tinggi terkena katarak, yaitu buramnya atau memutihnya lensa mata yang menghalangi masuknya cahaya dan menyebabkan kebutaan. Rokok dapat menyebabkan katarak, dengan cara mengiritasi mata dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam paru yang oleh aliran darah sampai ke mata.



3.



Dampak Terhadap Kulit Merokok dapat menyebabkan penuaan dini kepada kulit karena merusaknya protein yang berguna untuk berjaga ekstisitas kulit, terkikisnya vitamin A dan terhambatnya aliran darah. Kulit perokok menjadi kering dan keriput terutama di daerah bibir dan mata. Perokok dua sampai tiga kali lebih mudah terkena Psioriasis, suatu proses



pembengkakan/inflamasi kulit yang terasa gatal dan meninggalkan guratan merah yang menjadi faktor terjadinya kanker kulit. 4.



Dampak Terhadap Pendengaran Karena tembakau menyebabkan timbulnya flek atau atau endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menghambat laju aliran darah ke dalam telinga bagian dalam, perokok dapat kehilangan pendengaran dari yang tidak merokok atau lebih mudah kehilangan karena infeksi telinga atau suara yang keras. Lebih berisiko untuk terkena infeksi telinga bagian tengah yang dapat mengarah pada komplikasi yang lebih jauh, seperti manginitis, dan paralis wajah. Bagi perokok resikonya tiga kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak merokok.



5.



Dampak Terhadap Gigi Rokok mempengaruhi keseimbangan kimia dalam mulut, membentuk flek yang berlebihan, membuat gigi menjadi kuning, dan terjadi karies/lobang gigi. Perokok beresiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.



6.



Dampak Terhadap Sistem Pernapasa Bahan kimia yang dihisap dari asap rokok merangsang permukaan sel saluran pernapasan, sehingga menyebabkan keluar lendir atau dahak. Pada perokok, buluh getar saluran pernapasan oleh asap rokok, sehingga lendir bertahan di saluran pernapasan yang menyebabkan bakteri berkembang yang akan menyebabkan bronkhitis kronis. Partikel dalam asap rokok akan mengendap, yang menjadi sumber rangsangan kronis dinding saluran pernapasan akan merubah sel paru menjadi pra kanker yang akhirnya menjadi kanker paru. Penyebab emphysema, yaitu pelebaran dan rusaknya kantung udara pada paru-paru yang menurun kapasitas paru-paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan CO2.



7.



Dampak Terhadap Tulang Karbon monoksida, yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat pada asap rokok lebih mudah terikat dalam darah dari pada oksigen, sehingga kemampuan udara turun sampai 15% pada perokok, sehingga menyebabkan para perokok tulangnya berkurang dan menjadi lebih mudah patah/retak, penyembuhannya 80% lebih lama.



8.



Dampak Terhadap Jantung dan Pembuluh Darah Gas karbon monoksida yang dihisap dari asap rokok akan menurunkan kapasitas sel darah merah mengangkut oksigen yang diperlukan jaringan tubuh. Satu di antara tiga kematian di dunia diakibatkan penyakit kardiovaskuler dan pemakaian tembakau adalah salah satu faktor resiko terbesar untuk penyakit jantung. Kemampuan darah 200 kali lebih besar mengikuti karbonmonoksida dibanding oksigen, sehingga otak kekurangan oksigen, yang sering ditandai dengan nafas pendek dan dangkal. Terjadinya inflamasi pada arteri vena dan syaraf utama kaki yang mengakibatkan terhambatnya aliran darah dan bila dibiarkan tanpa perawatan akan mengarah ke gangren (matinya jaringan tubuh) sehingga pasien perlu diamputasi.



9.



Dampak Terhadap Sistem Pencernaan Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang menyebabkan tukak lambung, juga meminimilisasi kemampuan lambung untuk menetralkan asam lambung setelah makan sehingga akan menggerogoti dinding lambung. Tukak lambung yang diderita para perokok lebih sulit dirawat dan disembuhkan.



10. Dampak Terhadap Uterus Wanita Rokok dapat menyebabkan kanker leher rahim dan uterus, juga menyebabkan timbulnya masalah kesuburan pada wanita dan berbagai komplikasi selama masa kehamilan serta kelahiran bayi. Merokok selama masa kehamilan meningkatkan resiko kelahiran bayi dengan berat badan rendah dan masalah kesehatan sesudahnya. Kegagalan kehamilan/abortus terjadi 2 – 3 kali lebih besar pada wanita perokok, karena kekurangan oksigen pada janin dan plasenta yang abnormal karena tercemar oleh karbon monoksida dan nikotin sehingga kematian bayi mendadak. 11. Dampak Terhadap Bukan Perokok Rokok yang dibakar mengeluarkan dua kali lebih banyak dibandingkan dengan asap yang dihisap oleh perokok, yaitu pada kadar karbon monoksida sampai empat kali lebih tinggi. 12. Dampak Terhadap Jari-jari dan Kuku Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan kuku perokok sehingga menimbulkan warna kuning kecoklatan. Semua ini terjadi karena pengaruh bahan-bahan dalam asap rokok seperti gas CO, nikotin, tar dan lain-lainnya.



D. Cara Menghindari dan Menghentikan Kebiasaan Merokok Agar terhindar dari kebiasaan merokok, maka sepatutnya kita menanamkan keyakinan yang kuat bahwa kebiasaan merokok tidak akan pernah menguntungkan diri sendiri dan orang lain. Kita harus terbiasa untuk bersikap asertif, untuk tetap mengatakan tidak pada rokok. Apabila telah mampu kita terapkan, maka teman sebaya atau kelompok kita bisa dijadikan kader pendidik sebaya. Bagi para perokok, khususnya remaja, untuk berhenti dari kebiasaan merokok bukanlah suatu hal yang mustahil. Apabila remaja meninggalkan kebiasaan merokok hari ini, maka badan akan terbebas dari nikotin dalam masa 8 jam. Setelah satu minggu efek dari kebiasaan merokok tersebut akan hilang. Lama-kelamaan, tubuh akan memperbaiki kerusakannya akibat tembakau dan bahan kimia lain yang pada rokok. Menghentikan kebiasaan merokok, bisa tetap dilakukan, antara lain dengan cara sebagai berikut. 1.



Berhenti secara mendadak Tidak ada suatu cara terbaik bagi perokok untuk berhenti merokok, karena pengaruhnya terhadap setiap perokok adalah berbeda. Namun, hanya ada satu hal yang sama diantara mantan perokok yang berhasil, yaitu mereka semua memang berkeinginan untuk berhenti merokok. Sebagaian besar, perokok memilih cara ini untuk menghentikan kebiasaannya. Cara ini bisa dipilih sebagai salah satu alternatif.



2.



Cara menunda secara perlahan Cara ini mengajak anda menunda masa menghisap batang rokok yang pertama sehingga anda tetap dapat bertahan tanpa rokok. Atau anda bisa menunda untuk menyalakan batang rokok dalam beberapa menit, sampai anda bisa bertahan sepenuhnya setiap kali anda ingin merokok.



3.



Cara mengurangi Cara ini dilakukan dengan mengurangi jumlah batang rokok yang anda hisap setiap merokok. Dalam satu hari, setiap kali merokok, bisa dikurangi jumlah rokok yang anda hisap, mulai dari hitungan satu batang, dua batang, hingga separuh dari jatah rokok anda setiap harinya, atau bahkan mengurangi sepenuhnya.



4.



Tidak mengikuti kebiasaan perokok Pada umumnya, merokok identik dengan minum kopi ataupun minuman keras. Apabila seseorang mengkonsumsi kopi ataupun minuman beralkohol, maka biasanya dilengkapi



dengan sebatang atau sebungkus rokok. Dengan mengurangi atau sama sekali tidak mengkonsumsi kopi atau minuman beralkohol secara berlebihan, maka keinginan untuk merokok bisa dikurangi. 5.



Pengalihan aktivitas Biasanya, remaja mulai merokok karena ada waktu yang tersisa. Pada waktu tersebut bisa dilakukan aktivitas-aktivitas lain, yang tentunya lebih positif, untuk menghindari kebiasaan merokok. Bagi perokok yang ingin berhenti, alternatif ini juga bisa ditempuh setiap anda ingin merokok. Misalnya, melakukan aktivitas-aktivitas yang anda senangi, mulai dari berolah raga, rekreasi bersama teman, membaca majalah atau komik kesukaan, bermain atau mendengarkan musik, mengikuti kegiatan organisasi remaja, seperti OSIS di sekolah-sekolah, organisasi kemahasiswaan di kampus, hingga mengerjakan tugas bersama teman-teman kelompok belajar. Tentunya hal ini akan berhasil apabila kondisi keluarga dan tempat bergaul saling mendukung untuk mengurangi atau bahkan menghentikan sama sekali kebiasaan merokok remaja. Tentu masih banyak cara lain yang bisa dilirik untuk mengalihkan kebiasan merokok. Yang terpenting, kebiasaan merokok tetap dialihkan pada aktivitas lain yang positif dan bermanfaat.



6.



Menanamkan sikap asertif pada diri serta pemahaman akan dampak negatif rokok terhadap kesehatan Sikap tegas untuk tidak merokok atau memang akan menghentikan sama sekali kebiasaan ini, sangat diperlukan untuk menunjang upaya berhenti merokok. Dengan pemahaman yang cukup tentang berbagai dampak negatif merokok bagi kesehatan, akan semakin menambah keyakinan serta motivasi diri untuk tetap berusaha menghentikan kebiasaan merokok. Secara berangsur-angsur, pemahaman ini akan semakin kuat karena setiap kita mulai terbiasa berhenti merokok, akan terasa manfaatnya.



7.



Konsumsi makanan dengan menu seimbang Menu seimbang adalah seperangkat makanan yang mengandung hampir seluruh zat makanan yang diperlukan tubuh. Terdiri dari nasi, sayur-sayuran, lauk-pauk, buahbuahan, air, serta dilengkapi dengan susu. Sayur dan buah-buahan serta air mineral mengandung antioksidan yang dapat mengurangi efek negatif bahan kimia pada rokok. Nasi, lauk-pauk dan susu pun memiliki sejumlah vitamin, mineral, protein, serta serat



yang diperlukan tubuh.Untuk menambah keinginan mengkonsumsi menu ini, bisa disiasati dengan tampilan menu yang menarik. Potongan lauk-pauk ataupun sayuran bisa dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menarik bentuknya. Buah-buahan tertentu juga bisa dikonsumsi dalam bentuk jus buah segar. 8.



Membentuk kelompok sebaya Kelompok ini bisa dibentuk berdasarkan kesamaan prinsip para remaja, yaitu terdiri dari sekelompok remaja yang sama-sama menginginkan berhenti merokok. Selain memberi ruang yang cukup bagi para remaja yang ingin berhenti merokok, kelompok ini juga bisa menampung segala permasalahan yang dialami remaja, khususnya yang berkaitan dengan upaya menghentikan kebiasaan merokok. Kelompok ini bisa dikepalai oleh seorang pendidik ataupun kolsultan yang mampu menggerakkan dan menampung remaja yang ingin berhenti merokok, misalnya psikiater ataupun mahasiswa yang peduli. Secara berangsur-angsur, kelompok ini akan menghasilkan remaja-remaja yang benar-benar telah terbebas dari kebiasan merokok, sehingga hal ini akan berguna bagi remaja yang lain yang mempunyai keinginan yang sama untuk berhenti merokok. Apabila kelompok semacam ini mendapat perhatian khusus dari pihak yang berwenang, dan diberi kemudahan atau fasilitas tertentu, maka lama-kelamaan akan dihasilkan kader pendidik sebaya yang semakin bertambah dan tentunya semakin bermanfaat.



9.



Senantiasa berdoa Upaya sekeras apapun tidak akan pernah membuahkan hasil, apabila tidak diikuti dengan doa. Selain bisa menambah keyakinan diri, doa bisa memberikan semacam kekuatan pelindung, terutama bagi remaja perokok untuk tetap melanjutkan upaya berhenti merokok, dan tidak akan pernah merokok lagi. Selain itu, dukungan keluarga, serta teman-teman dan masyarakat sekitar akan sangat membantu remaja untuk menghentikan kebiasaan merokok.



Masih banyak terdapat cara-cara lain yang bisa ditempuh untuk berhenti merokok. Remaja juga bisa memilih waktu yang tepat untuk mulai berhenti. Anda boleh memilih hari atau tanggal tertentu yang bermakna dalam hidup anda, misalnya hari ulang tahun, tahun baru, atau hari-hari lain, seperti bulan Ramadhan, Galungan atau hari-hari besar lainnya. (Sugito, 2007).



E. Saran Bagi Bukan Perokok dan Perokok 1. Bagi yang belum pernah merokok jangan memulainya dan jangan sekali-kali mencoba. 2. Merokok jelas-jelas dapat menyebabkan banyak gangguan kesehatan tidak hanya bagi perokok tapi juga bagi orang lain, seperti banyak dibuktikan oleh para peneliti. 3. Banyak fakta menunjukan bahwa merokok membebani ekonomi keluarga. 4. Berhentilah merokok karena berhenti merokok sangat mudah caranya, yang penting niat. 5. Jika sayang pada diri sendiri, pada keluarga, peduli dengan orang-orang sekitar dan juga lingkungan, jangan merokok! 6. Jauh lebih baik belanja hal-hal yang membuat lebih sehat baik jasmani maupun rohani. (Kemendikbud, 2014)



Daftar Pustaka



Sugito.(2007). Stop rokok-mudah, murah, cepat. Jakarta: Redaksi Plus



Kemendikbud.(2014). Pedoman pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar tahun 2014



LAPORAN KEGIATAN TAHAP IMPLEMENTASI PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK DI RW 01 DESA MEKARSARI



Kelompok



: Remaja RT 26 dan RT 33 Perum Pemkot



Hari / Tanggal : Jum’at/8 September 2017 Pukul



: 18.30 WIB



Tempat



: Mesjid Al Fatul Akbar



A. Persiapan 1. Menyepakati hari dan tempat penyuluhan dengan Ketua IRMA Masjid Al Fatul Akbar untuk pelaksanaan penyuluhan mengenai bahaya merokok (dilakukan 1 hari sebelum pelaksanaan yaitu pada tanggal 8 September 2017 dengan memberikan info dari Ketua IRMA untuk menghadiri penyuluhan. 2. Membuat media yang mudah dibaca dan dimengerti oleh Remaja di RT 26 dan RT 33 Perum Pemkot (Poster dan Video mengenai bahaya merokok). 3. Menyediakan alat-alat yang dibutuhkan untuk penyuluhan tentang bahaya merokok. 4. Menyediakan reward bagi Remaja RT 26 dan RT 33 Perum Pemkot yang dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyaji penyuluhan.



B. Pelaksanaan 1.



Berdasarkan kesepakatan dengan Ketua IRMA Masjid Al Fatul Akbar acara dimulai pukul 18.30 WIB.



2.



Peserta yang menghadiri dalam penyuluhan yaitu 8 orang.



3.



Acara dimulai pukul 18.30 WIB



4.



Setelah penjelasan selesai dilakukan, dilanjutkan sesi tanya jawab yang dilakukan remaja RT 26 dan RT 33 Perum Pemkot dan pertanyaan di tampung terlebih dahulu.



5.



Setelah dilakukan tanya jawab, mahasiswa mengevaluasi kepada remaja, untuk mengetahui pemahaman warga tentang bahaya merokok (post test).



6.



Memberikan reward bagi Remaja yang dapat menjawab pertanyaan dengan tepat yang diajukan oleh mahasiswa.