LP Tumbang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN



Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Anak Disusun Oleh Siti Ning Setiyowati



121080082



Dosen Pengampu : Ns. Beatrix Elizabeth, S. Kep.,M.Kep



PROGRAM STUDI PROFESI NERS UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN (UMS) 2021



KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individuyang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 2002). Teori lain mengatakan perkembangan adalah aspek progresif adaptasi terhadap lingkungan yang bersifatkualitatif. Contoh perubahan kualitatif ini adalah peningkatan kapasitas fungsional penguasaan terhadap beberapa keterampilan yang lebih kecil, misalnya anak usia prasekolah dengan berpartisipasi dalam percakapan telepon dengan orang tua mereka (Potter & Perry,2005).Walaupun demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa, misalnya mengkonsumsi makanan, perawatan, bimbingan, perasaan aman, pencegahan penyakit dan sebagainya. Oleh karena itu semua orang-orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang. B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak Proses pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak selamanya berjalan sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor yang dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor keturunan, maupun faktor yang tidak dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor lingkungan. Apabila ada faktor lingkungan yang menyebabkan gangguan terhadap proses tumbuh kembang anak, maka faktor tersebut perlu diubah (dimodifikasi). Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak menurut Potter & Perry,2005 adalah sebagai berikut: 2



1. Faktor genetik. a. Berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik b. Jenis kelamin c. Suku bangsa atau bangsa 2. Faktor lingkungan. a. Faktor pranatal Gizi pada waktu hamil, mekanis, toksin, endokrin, radiasi, infeksi, stress, imunitas, anoksia embrio b. Faktor postnatal 1) Faktor Lingkungan Biologis Ras, jenis kelamin, umur, gizi, kepekaan thd penyakit, perawatan kesehatan, penyakit kronis, dan hormon 2) Faktor lingkungan fisik Cuaca, musim, sanitasi,keadaan rumah. 3) Lingkungan sosial Stimulasi, Motivasi belajar, Stress, Kelompok sebaya, Ganjaran atau hukuman yang wajar, Cinta dan kasih sayang 4) Lingkungan keluarga dan adat istiadat yang lain Pekerjaan, pendidikan ayah dan ibu, jumlah saudara, stabilitas rumah tangga, kepribadian ayah/ibu, agama, adat istiadat dan norma-norma C. Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Tumbuh



kembang



anak



berlangsung



secara



teratur,



saling



berkaitan



dan



berkesinambungan dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Walaupun terdapat variasi akan tetapi setiap anak akan melewati suatu pola tertentu yang merupakan tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan (Potter & Perry, 2005)sebagai berikut : 1. Masa prenatal atau masa intrauterin ( masa janin dalam kandungan ) a. masa mudigah/embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu. Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme, terjadi diferensiasi yang berlangsung cepat, terbentuk suatu sistem oragan dalam tubuh. b. Masa janin/fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu : 3



1) Masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan TM II kehidupan intrauterin, terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna dan alat tubuh telah terbentuk dan mulai berfungsi. 2) Masa fetus lanjut, pada akhir TM pertumbuhan berlangsung pesat dan adanya perkembangan fungsi. Pada masa ini terjadi transferimunoglobin G(IgG) dari ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak esesnsial seri omega 3(Docosa Hexanicc Acid) omega 6(Arachidonic Acid) pada otak dari retina. 2. Masa bayi : usia 0 – 1 tahun a. Masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi orgaan-oragan tubuh lainnya. b. Masa pasca neonatal , proses yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara kontinu terutama meningkatnya fungsi sistem saraf (29 hari – 1 tahun). 3. Masa prasekolah Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangaan dengan aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkaatnya keterampilan dan proses berpikir. 4. Masa sekolah, pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa prasekolah, keterampilan, dan intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok dengan jenis kelamin yang sama ( usia 6 – 18/20 tahun). a. Masa pra remaja: usia 6-10 tahun b. Masa remaja : 1) Masa remaja dini (Wanita: usia 8-13 tahun dan Pria: usia 10-15 tahun) 2) Masa remaja lanjut (Wanita: usia 13 –18 tahun dan Pria: usia 15-20 tahun) D. Tugas perkembngan anak 1. Tugas perkembangan masa bayi dan anak prasekolah a. Belajar memakan makanan padat b. Belajar berjalan c. Belajar berbicara d. Belajar menegndalikan pembuangan kotoran tubuh e. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin f. Mencapai kestabilan fisik g. Belajar mengenal konsep – konsep sederhana tentang kenyataan alam dan social h. Belajar membedakan baik buruk , benar- salah , atau mengembangkan kata hati 4



2. Tugas perkembangan anak usia sekolah a. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan b. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis c. Belajar bergaul dengan teman sebaya d. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelamin e. Belajar keterampilan dasar membaca . menulis , dan menghitung f. Belajar mengembangkan konsep sehari – hari g. Mengembangkan kata hati h. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi i. Mengembangkan sikap positif terhadap kelompok sosial 3. Tugas perkembangan remaja a. mencapai kematangan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME b. mencapai kematangan berperilaku etis c. mencapai kematngan emosi d. mencapai kematangan intelektual e. memiliki kesadaran tanggung jawab social f. mencapai kematangan perkembangan pribadi g. mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya h. memiliki kemandirian perilaku ekonomis i. mencapai kematngan dalam pilihan karir j. mencapai kematangan dalam kesiapan diri untuk menikah dan hidup berkeluarga 4. Tugas Perkembangan Dewasa Awal a. memilih pasangan hidup b. belajar hidup dengan pasangan nikah c. memulai hidup berkeluarga d. memelihara anak e. menggelolah rumah tangga f. mulai bekerja g. bertanggung jawab sebgani warna Negara h. menemukan kelompok social yang serasi 5



5. Tugas perkembangan dewasa pertengahan a. mencapai tanggung jawab social sebagai warga Negara b. membantu remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab c. mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang d. menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai suatu individu e. menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan fisologis f. mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karier pekerjaan dan g. menyesuaikan diri dengan orang tua yang semakin tua 6. Tugas Perkembangan Dewasa Akhir (masa tua ) a. menyusaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan b. menyesuaikan diri dengan masa pension dan menurunya pengahsilan keluarga c. menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup d. membentuk hubungan dengan orang – orang seusia e. membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan f. menyesuaikan diri dengan peran social secara luwes. E. Penilaian pertumbuhan fisik 1. Ukuran Antropometrik Pertumbuhan



fisik



anak



pada



umumnya



dinilai



dengan



menggunakan



ukuranantropometrik yang dibedakan menjadi 2 kelompok yang meliputi: a. Tergantung umur yaitu berat badan (BB) terhadap umur, tinggi badan (TB) terhadap umur,lingkaran kepala (LK) terhadap umur dan lingkaran lengan atas (LLA) terhadap umur.Untuk dapat memberikan pemaknaan secara klinis pada parameter tersebut diperlukanketerangan yang akurat mengenai tanggal lahir anak. Kesulitannya adalah di daerah-daerahtertentu, penetapan umur anak kurang tepat karena orang tua tidak ingat bahkan tidak adacatatan mengenai tanggal lahirnya. b. Tidak tergantung umur yaitu berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB), lingkaran lenganatas (LLA) dan tebal lipatan kulit (TLK).Hasil pengukuran antropometrik tersebut dibandingkan dengan suatu baku tertentumisalnya NCHS dari Harvard atau standar baku nasional (Indonesia) seperti yang terekam 6



padaKartu Menuju Sehat (KMS). Dengan melihat perbandingan hasil penilaian dengan standar bakutersebut maka dapat diketahui status gizi anak. Nilai perbandingan ini dapat digunakan untukmenilai pertumbuhan fisik anak karena menunjukkan posisi anak tersebut pada persentil (%)keberapa untuk suatu ukuran antropometrik pertumbuhannya, sehingga dapat disimpulkanapakah anak tersebut terletak pada variasi normal, kurang atau lebih. Selain itu juga dapatdiamati trend (pergeseran) pertumbuhan anak dari waktu ke waktu. 2. BeratBadan (BB) Berat badan (BB) adalah parameter pertumbuhan yang paling sederhana,mudah diukur,dan diulang. BB merupakan ukuran yang terpenting yang dipakai pada setiap pemeriksaan penilaian pertumbuhan fisik anak pada semua kelompok umur karena BBmerupakan indikator yang tepat untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anaksaat pemeriksaan (akut). Alasannya adalah BB sangat sensitif terhadap perubahan sedikit sajaseperti sakit dan pola makan. Selain itu dari sisi pelaksanaan, pengukuran obyektif dan dapatdiulangi dengan timbangan apa saja, relatif murah dan mudah, serta tidak memerlukan waktulama. Namun, pengukuran BB tidak sensitif terhadap proporsi tubuh misalnya pendek gemukatau tinggi kurus. Selain itu, beberapa kondisi penyakit dapat mempengaruhi pengukuran BBseperti adanya bengkak (udem), pembesaran organ (organomegali), hidrosefalus, dansebagainya. Dalam keadaan tersebut, maka ukuran BB tidak dapat digunakan untuk menilaistatus nutrisi. Penilaian status nutrisi yang akurat juga memerlukan data tambahan berupa umur yangtepat,jenis kelamin, dan acuan standar. Data tersebut bersama dengan pengukuran BBdipetakan pada kurve standar BB/U dan BB/TB atau diukur persentasenya terhadap standaryang diacu.BB/U dibandingan dengan standar, dinyatakan dalam persentase a. >120% disebut gizi lebih b. 80-120% disebut gizi baik c. 60-80% tanpa edema = gizikurang d. Dengan edema = gizi buruk e. 25% 3. Tinggi Badan (TB) Tinggi badan (TB) merupakan ukuran antropometrik kedua yang terpenting. PengukuranTB sederhana dan mudah dilakukan. Apabila dikaitkan dengan hasil pengukuran BB akanmemberikan informasi penting tentang status nutrisi dan pertumbuhan fisik anak. Ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan dapat terus meningkat sampai tinggimaksimal dicapai. TB merupakan indikator yang menggambarkan proses pertumbuhan yangberlangsung dalam kurun waktu relatif lama (kronis), dan berguna untuk mendeteksi gangguanpertumbuhan fisik di masa lampau. Indikator ini keuntungannya adalah pengukurannya obyektif,dapat diulang, alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa. Kerugiannya perubahan tinggi badan relatif lambat dan sukar untuk mengukur tinggibadan secara tepat. Pengukuran TB pada anak umur kurang dari 2 tahun dengan posisi tidurdan pada anak umur lebih dari 2 tahun dengan berdiri.Seperti pada BB, pengukuran TB juga memerlukan informasi seperti umur yang tepat,jenis kelamin dan standar baku yang diacu. TB kemudian dipetakan pada kurve TB ataudihitung terhadap standar baku dan dinyatakan dalam persen.TB/U dibandingkan dengan standar baku (%) a. 90-110% = baik/normal b. 70-89% = tinggi kurang c.