LPJ PPI 5 Moment Cuci Tangan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN PELAKSANAAN PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI KEWASPADAAN STANDAR (STANDAR PRECAUTION) DI PAVILIUN WIJAYAKUSUMA RSUD BANYUMAS



Disusun oleh : PUGUH DADI DWI PANTARA 1611040098



PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2017



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pencegahan Pengendalilan infeksi dirumah sakit merupakan serangkaian aktifitas kegiatan yang wajib dilakukan oleh team atau departemen instalasi pengendalian pencegahan infeksi (PPI) rumah sakit yang merupakan tuntutan kulalitas sekaligus persyaratan administrasi rumah sakit dalam menuju akreditasi. Hal ini menjadikan resiko bahaya infeksi dan kegiatan progam dapat berbeda antara rumah sakit yang satu dengan rumah sakit lainnya, tergantung kegiatan dan pelayaan rumah sakit. Progam PPI yang efektif umumnya telah memnentukan beberapa perancanaan yaitu: menujuk ketua team progam PPI, melibatkan staf rumah sakit yang terlatih,menyiapkan metode dan teknik yang tepat sasaran dalam identifakasi dan mengatasi resiko infeksi secara proaktif. Berdasarkan standar akreditasi rumah sakit versi tahun 2012 pengendalian pencegahan infeksi kini masuk dalam penilaian akreditasi rumah sakit dimana disebutkan progam PPI harus melibatkan seluruh bagian dari pelayanan rumah sakit dan melibatkan individu di berbagai unit dan pelayanan seperti, unit pelayan klinis , pemeliharaan sarana, pelayanan makan , urusan rumah tangga, laboratorium, farmasi dan pelayanan sterlisasi. B. Tujuan Pengendalian infeksi bertujuan untuk melindungi masyarakat dari resiko bahaya penularan wabah ,baik yang datang ditularakan dari pasien ke pasien ,dari tenaga rumah sakit ke pasien lingkungan rumah sakit ke pasien atau pengunjung, yang sangat mempunyai peran penting terhadap citra dan nama besar rumah sakit C. Manfaat Pengendalian pencegahan infeksi bermanfaat bagi : 1. Ruang Paviliun Wijayakusuma



Dapat membedakan dan menempatkan 9 pilar sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing dari 9 pilar yang dapat bermanfaat baik bagi perawat maupun bagi pasien, atau keluarga pasien dan pengunjung. 2. Mahasiswa Untuk membedakan dan mengetahui makna dari 9 pilar yang telah ditetapkan sebagai akreditasi rumah sakit.



BAB II KAJIAN TEORI PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI A. Pengertian Infeksi adalah proses dimana seseorang rentan (susceptible) terkena invasi agen patogen atau infeksius yang tumbuh, berkembang biak dan menyebabkan sakit. Yang dimaksud agen bisa berupa bakteri, virus, ricketsia, jamur dan parasit. Penyakit menular atau infeksius adalah penyakit tertentu yangdapat berpindah dari suatu orang ke orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Nosokomial berasal dari bahassa yunani, dari kata nosos yang artinya penyakit dan comeo yang artinya merawat. Nosocomion berarti untuk mearawat atau rumah sakit. Jadi, infeksi nosokomial adalah dapat diartikan infeksi yang terjadi di rumah sakit. B. Kriteria infeksi



Kriteri infeksi berasal dari rumah sakit yaitu : 1. Waktu yang dirawat tidak diadaptkan tanda klinik infeksi dan tidak sedang dalam masa inkubasi infeksi tertentu. 2. Infeksi timbul sekurang-kurangnya 72jam sejak dimulai dirawat 3. Infeksi terjadi pada pasien dengan masa lebih lama dari waktu inkubasi infeksi 4. 5. 1. 2. 3. 4.



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1.



tersebut. Infeksi terjadi setelah pasien pulang dan dapat dibuktikan bersal dari rumah sakit Sumber infeksi nosokomial berasal dari penderita sendiri C. Cara penularan infeksi nosokomial Penularan secara kontak Penularan melalui common vehicle Penularan melaui udara dan inhalasi Penularan dengan perantara faktor D. Cara pencegahan infeksi nosokomial Dengan menggunkan standar kewaspadaan terhadap infeksi antara lain : Cuci tangan Sarung tangan Masker, kaca mata Baju pelindung Perawatan peralatan pasien Pembersihan lingkungan Etika batuk Resusitasi pasien Penempatan pasien E. Dampak infeksi nosokomial Infeksi nosokomial memberikan dampak sebagi berikut : Menyebabkan cacat fungsional, stres emosional dan dapat menyebabkan cacat yang



permanen serta kematian 2. Dampak tertinggi pada negara yang berkembang dengan prevalensi HIV/AIDS yang tinggi. 3. Meningkatkan biaya kesehatan di berbagai negara yang tidak mampu dengan meningkatkan lama perawatan di rumah sakit, pengobatan dengan obat-obat mahal dan penggunaan pelayanan lainnya serta tuntutan hukum. F. Pengertian Kebersihan Tangan Kebersihan tangan adalah proses pembersihan kotoran dan mikroorganisme pada tangan yang didapat melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain dan permukaan lingkungan (flora transien) dengan menggunakan sabun/antiseptic dibawah air mengalir atau menggunakan hand rub berbasis alcohol. G. Tujuan Sebagai acuan langkah – langkah untuk:



1. Meminimalkan atau menghilangkan mikroorganisme 2. Mencegah transmisi mikroorganisme dari petugas ke pasien dari pasien ke petugas, dari pasien ke pasien serta dari pasien keluarga pasien. 3. Tindakan utama untuk pencegahan dan pengendalian infeksi H. Prosedur 1. Pembersihan tangan dengan sabun dan air (Handwash) Langkah – langkah: a. Buka perhiasan yang digunakan, basahi tangan dengan air mengalir b. Tuangkan sabun ke telapak tangan 3 – 5 cc c. Retakan dengan kedua telapak tangan d. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya e. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari f. Jari – jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci dan saling digosokkan. g. Gosok telapak tangan kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya h. Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung jari – jari kanan dan sebaliknya i. Bilas kedua tangan dengan air mengalir j. Keringkan kedua tangan dengan tissue atau handuk kecil sekali pakai. k. Gunakan handuk tersebut untuk menutup kran air l. Sekarang tangan sudah aman (prosedur dilakukan (40 – 60 detik) 2. Pembersihan tangan dengan cairan antiseptic (handrub) Langkah – langkah : a. Tuangkan larutan antiseptic berbasis alcohol ke telapak tangan sebanyak 3 – 5 cc b. Gosok kedua telapak tangan hingga merata c. Gosok punggung dan sela – sel jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya d. Gosok kedua telapak tangan dan sela – sela jari e. Jari – jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci dan saling digosokkan f. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya g. Gosok telapak tanagan kiri dengan memutar ujung jari – jari kanan dan sebaliknya h. Sekarang tangan sudah aman (prosedur dilakukan 20 – 30 detik).



I. Prosedur 5 moment kebersihan tangan 1. Lakukan sebelum kontak dengan pasien 2. Lakukan sebelum tindakan aseptic 3. Lakukan setelah terkena cairan tubuh pasien beresiko 4. Lakukan setelah kontak dengan pasien 5. Lakukan setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien



BAB III PERENCANAAN A. INSTRUMENT PENILAIAN Dari hasil pengkajian/observasi didapatkan : Tabel 2.52 Pelaksanaan Kewaspadaan Standar Ruang Paviliun WijayakusumaRSUD. Banyumas



Periode 11 – 13 April 2017 No.



Perawat



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16



P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P 10 P 11 P 12 P13 P14 P15 P16



1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -



5 moment Kebersihan Tangan 2 3 4 5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Total Persentase



Sub Total 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 65



65 x 100 = 81,2 % 80



Tabel 2.53 Penilaian Pelaksanaan Cuci Tangan Pengunjung di Ruang Paviliun Wijayakusuma RSUD Banyumas Tanggal 11-13 Februari 2017 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12



Pengunjun g P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P 10 P 11 P 12 Jumlah Prosentase



Langkah Kebersihan Tangan Sebelum Kontak Setelah Kontak dengan Pasien dengan Pasien √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7 8 58,3% 66,6%



Sumber: Data Observasi Ruang Paviliun wijayakusuma RSUD Banyumas 2017 Analisa Data : Dari hasil observasi data tabel diatas menunjukan bahwa kewaspadaan standar pada perawat di Ruang Paviliun Wijayakusuma termasuk sudah dalam kategori



baik(81,2%). Namun, dikarenakan pasien safety dan termasuk salah satunya masuk dalam pengurangan infeksi yaitu < 100% dan hal tersebut nilai mutlak maka terdapat masalah. Sedangkan dari hasil observasi pada pengunjung/keluarga pasien yang mencuci tangan sebelum kontak dengan pasien masih (58,3%) dan sesudah kontak dengan pasien (66,6%) ini termasuk dalam kategori kurang. Hal tersebut menunjukkan pengunjung/keluarga pasien dalam melakukan kewaspadaan standar belum optimal.



B. POA (PLAN OF ACTION) Hasil POA kelompok kami didapatkan data masalah: Plan Of Action (POA) Praktek Manajemen Keperawatan Mahasiswa Ners UMP Di Ruang Paviliun Wijayakusuma N o 1



Masalah



Sub Masalah



PPI a. Belum (Kewaspa optimalnya 5 daan moment cuci Standar) tangan pada perawat 81,2% b. Belum optimalnya



Target Setelah dilakukan implementasi diharapkan Perawat Dan pengunjung atau keluarga pasien kewaspadaan standar cuci tangan dari menjadi 90% - 100%. Dengan indikator :



cuci tangan - Untuk Perawat: o Perawat melakukan sebelum 5 moment mencuci (58,3%) dan tangan. o Perawat mencuci sesudah tangan (66,6%) menggunakan kontak antiseptik atau sabun dengan o Ada poster 5 pasien pada moment cuci tangan diwastafel pengunjung perawat. atau - Untuk pengunjung



Prior mslh 3



Uraian Kegiatan 



 



  



 



Mengkordinasi dengan kepala ruangan Mencari sumber tentang 5 Moment cuci tangan. Membuat poster / sticker 5 moment cuci tangan diarea wastafel perawat Konsultasi dengan kepala ruangan Sosialisasi kepada perawat tentang 5 moment cuci tangan Sosialisasi kepada pengunjung atau keluarga pasien cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien Membagikan leflet kepengunjung atau keluarga pasien Mengobservasi perawat tentang 5



Waktu



Sasaran



18 april –  KaRu 2 mei  kaTim 2017  Perawat Ruang  Pasien dan keluarga pasien



Penanggung Jawab Puguh Dadi Dwi Pantara



Anggaran Rp. 20.000



Ket



keluarga pasien



atau keluarga pasien : o Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien o Ada leflet cuci tangan yang benar







 



moment cuci tangan Mengobservasi pengunjung /keluarga pasien tentang cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien. Mengevaluasi 5 moment cuci tangan pada perawat Mengevaluasi cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien pada pengunjung atau keluarga pasien



Berdasarkan tabel POA (Plan Of Action) tentang masalah PPI (kewaspadaan standar) yaitu masalah 5 moment cuci tangan didapatkan belum optimalnya 5 moment cuci tangan pada perawat dengan prosentase 81,2% dan Belum optimalnya cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien pada pengunjung atau keluarga pasien dengan prosentase 58,3% dan 66,6% . Dari masalah tersebut kelompok kami menargetkan Setelah dilakukan implementasi diharapkan Perawat melakukan 5 moment cuci tangan pada pasien dari 81,2% menjadi 90% 100%. Dan pengunjung atau keluarga pasien cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dari 58,3% dan 66,6% menjadi 90% - 100%. Kriteria hasil: 1. 5 momen dan 6 langkah cuci tangan diaplikasikan dengan baik diruangan 2. Mencuci tangan dengan teknik yang benar, ada pedoman atau poster 5 moment cuci tangan diwastafel perawat. 3. Keluarga pasien atau pengunjung melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien 4. Ada leflet cuci tangan yang benar dan moment cuci tangan. Adapun rencana yang akan kami lakukan untuk menaikkan prosentase, kami menyusun rencana kegiatan sebagai berikut:  Kordinasi dengan kepala ruangan  Cari sumber tentang 5 Moment cuci tangan.  Buat poster / sticker 5 moment cuci tangan diarea wastafel perawat  Konsultasi dengan kepala ruangan  Sosialisasi kepada perawat tentang 5 moment cuci tangan  Sosialisasi atau implementasi kepada pengunjung atau keluarga pasien cuci tangan



  



sebelum dan sesudah kontak dengan pasien Bagikan leflet kepengunjung atau keluarga pasien Observasi perawat tentang 5 moment cuci tangan Observasi pengunjung /keluarga pasien tentang cuci tangan sebelum dan sesudah







kontak dengan pasien. Evaluasi perawat tentang 5 moment cuci tangan dan pengunjung /keluarga pasien tentang cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.



Rencana pelaksanaan







Kami merencanakan kegiatan dan menyusun waktu kegiatan yang sudah ditentukan oleh kami. Serta memberikan tugas ini kepada Puguh Dadi Dwi Pantara sebagai penanggung jawab dari kegiatan. Yang pertama kami lakukan koordinasi dengan kepala ruang tanggal 18 - 19 April 2017, kami koordinasi dengan Bu Dewi Natalia H



di ruang Paviliun Wijayakusuma, setelah kami koordinasi dengan kepala ruang, kami kordinasi dengan P2SCR tgl 18 – 19 April 2017, setelah itu kami mencari sumber tentang 5 moment cuci tangan tanggal 19 April 2017. Setelah materi didapatkan kami membuat leflet cuci tangan dan sticker 5 moment cuci tangan pada tanggal 19 April 2017, dan dikonsultasikan kekepala ruang pada tanggal 20 - 21 April 2017. Setelah konsultasi materi sudah benar kami mensosialisasikan cara yang benar cuci tangan sebelum / sesudah dan membagikan leflet dengan pengunjung / keluarga pasien di







ruang paviliun wijayakusuma waktu pelaksanaan tanggal 26 - 27 april 2017. Kemudian kami sosialisasi dengan perawat 5 moment cuci tangan di Ruang Paviliun Wijayakusuma tanggal 25 April 2017. Setelah kami melakukan implementasi kami mengobservasi perawat tentang 5 moment cuci tangan



dan mengobservasi



pengunjung /keluarga pasien tentang cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dari tanggal 28, 29 April - tgl 1 Mei 2017. Dan dievaluasi tgl 2 mei 2017. C. PERENCANAAN Berdasarkan hasil pengkajian tentang kewaspadaan standar 5 moment cuci tangan diharapkan Perawat melakukan 5 moment cuci tangan pada pasien dari 81,2% Dan pengunjung atau keluarga pasien cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dari 58,3% dan 66,6% yang diharapkan akan menjadi 90% - 100%. Adapun perencanaan yang akan kami lakukan untuk menaikkan prosentase perencanaan kegiatan yang kami susun hasil Plan Of Action (POA), berikut ini adalah laporan pelaksanaan kegiatan di Ruang paviliun wijayakusuma RSUD Banyumas.



1. PPI (Pengendalian Pencegahan Infeksi) a. Belum optimalnya 5 moment cuci tangan pada perawat b. Belum optimalnya moment cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien pada pengunjung dan keluarga 1) Jadwal kegiatan Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Pengendalian Pencegahan Infeksi 5 moment Cuci tangan Di Ruang paviliun wijayakusuma RSUD Banyumas



Periode 18 april – 2 mei 2017 N



URAIAN KEGIATAN



18



19



X



X



O 1.



Koordinasi



2.



ruang dan p2scr Mencari sumber tentang 5



X



3.



moment cuci tangan Membuat dan memasang



X



dengan



kepala



20



21



22



23



TANGGAL 24 25 26



27



28



29



30



1



2



X



sticker 5 moment cuci tangan 4.



diarea wastafel perawat Konsultasi dengan kepala



5.



ruang Sosialisasi



6



tentang 5 moment cuci tangan Sosialisasi kepada pengunjung atau



kepada



keluarga



perawat



pasien



X



X X X



X



cuci



tangan sebelum dan sesudah 7



kontak dengan pasien Mengobservasi 5 moment cuci



X



X



X



8



tangan pada perawat Mengobservasi



X



X



X



pengunjung



atau



kepada keluarga



pasien cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan 9



pasien Mengevaluasi 5 moment cuci



X



1



tangan pada perawat Mengevaluasi



X



0



pengunjung



atau



kepada keluarga



pasien cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan 11



pasien Dokumentasi



X Berdasarkan uraian kegiatan kami lakukan koordinasi dengan kepala ruang tanggal



18 - 19 April 2017, kami koordinasi dengan Bu Dewi Natalia H di ruang Paviliun Wijayakusuma, setelah kami koordinasi dengan kepala ruang, kami kordinasi dengan P2SCR tgl 18 – 19 April 2017, setelah itu kami mencari sumber tentang 5 moment cuci tangan tanggal 19 April 2017. Setelah materi didapatkan kami membuat leflet cuci tangan dan sticker 5 moment cuci tangan pada tanggal 19 April 2017, dan dikonsultasikan kekepala ruang pada tanggal 20 - 21 April 2017. Setelah konsultasi materi sudah benar kami mensosialisasikan



cara yang benar cuci tangan sebelum / sesudah dan membagikan leflet dengan pengunjung / keluarga pasien di ruang paviliun wijayakusuma waktu pelaksanaan tanggal 26 - 27 april 2017. Kemudian kami sosialisasi dengan perawat 5 moment cuci tangan di Ruang Paviliun Wijayakusuma tanggal 25 April 2017. Setelah kami melakukan implementasi kami mengobservasi perawat tentang 5 moment cuci tangan



dan mengobservasi pengunjung



/keluarga pasien tentang cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dari tanggal 28, 29 April - tgl 1 Mei 2017. Dan dievaluasi tgl 2 mei 2017.



BAB IV PELAKSANAAN DAN EVALUASI A. PELAKSANAAN Dari tabel diatas dapat disimpulkan untuk pelaksanaan PPI tentang kegiatan 5 moment cuci tangan di ruang paviliun wijayakusuma, berdasarkan POA yang sudah disusun ada beberapa perubahan sehingga ada beberapa kegiatan yang tidak sesuai dengan jadwal yang ada di POA. Untuk implemantasi atau sosialisasi yang seharusnya dimulai tanggal 25 - 27 april 2017 pada pelaksanaan dimulai dari tanggal 26 sampai tanggal 27 april 2017. Berdasarkan Plan Of Action (POA) yang telah disusun, berikut ini adalah laporan pelaksanaan kegiatan di Ruang Dahlia RSUD Banyumas. 1. PPI (Pencegahan Pengendalian Infeksi) Kewaspadaan Standar A. Belum optimalnya 5 moment cuci tangan pada perawat B. Belum optimalnya moment cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien pada pengunjung dan keluarga 1) Jadwal Kegiatan



Tabel 4.15 Jadwal Kegiatan dan Pelaksanaan Pengendalian Pencegahan Infeksi 5 moment Cuci tangan Di Ruang paviliun wijayakusuma RSUD Banyumas Periode 18 april – 2 mei 2017 N O 1.



2.



TANGGAL URAIAN KEGIATAN



18



19



Koordinasi dengan kepala



X



X



ruang dan p2scr











Mencari sumber tentang 5 moment cuci tangan



3.



Membuat dan memasang sticker 5 moment tangan



4.



diarea



cuci



6



21



22



23



24



25



26



27



28



29



30



1



perawat Konsultasi dengan kepala



Sosialisasi kepada perawat



X √



X



√ X √



X √



tentang 5 moment cuci



X √



tangan Sosialisasi



X



kepada



pengunjung atau keluarga



2



X √



wastafel



ruang 5.



20



X √



X √



pasien cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien 7



8



Mengobservasi 5 moment



X



X



X



cuci tangan pada perawat















Mengobservasi



kepada



X



X



X



pengunjung atau keluarga















pasien cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien 9



1



Mengevaluasi 5 moment cuci tangan pada perawat



X √



Mengevaluasi



X



kepada



0



pengunjung atau keluarga







pasien cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan 1



pasien Dokumentasi



X



1







Keterangan : X : rencana pelaksanaan √ : pelaksanaan



Analisis Kegiatan : Berdasarkan uraian kegiatan kami lakukan koordinasi dengan kepala ruang tanggal 18 - 19 April 2017, kami koordinasi dengan Bu Dewi Natalia H di ruang Paviliun Wijayakusuma, setelah kami koordinasi dengan kepala ruang, kami kordinasi dengan P2SCR tgl 18 – 19 April 2017, setelah itu kami mencari sumber tentang 5 moment cuci tangan tanggal 19 April 2017. Setelah materi didapatkan kami membuat leflet cuci tangan dan sticker 5 moment cuci tangan pada tanggal 19 April 2017, dan dikonsultasikan kekepala ruang pada tanggal 20 - 21 April 2017. Setelah konsultasi materi sudah benar kami mensosialisasikan cara yang benar cuci tangan sebelum / sesudah dan membagikan leflet dengan pengunjung / keluarga pasien di ruang paviliun wijayakusuma waktu pelaksanaan tanggal 26 - 27 april 2017. Kemudian kami sosialisasi dengan perawat 5 moment cuci tangan di Ruang Paviliun Wijayakusuma tanggal 25 April 2017. Setelah kami melakukan implementasi kami mengobservasi perawat tentang 5 moment cuci tangan



dan mengobservasi pengunjung



/keluarga pasien tentang cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dari tanggal 28, 29 April - tgl 1 Mei 2017. Dan dievaluasi tgl 2 mei 2017.



B. EVALUASI 1) Evaluasi pelaksanaan Pelaksanaan PPI yaitu 5 momen cuci tangan sudah terlaksana dengan kategori baik. Perawat dapat memahami dan melakukan 5 moment cuci tangan yang benar dan tepat, akan tetapi perawat masih sering tidak melakukan moment cuci tangan sebelum kontak dengan pasien dan sebelum melakukan tindakan aseptic.



Tabel 2.52 Pelaksanaan Kewaspadaan Standar Ruang Paviliun WijayakusumaRSUD. Banyumas Tgl 28, 29 April – 1 mei 2017 No.



Perawat



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16



P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P 10 P 11 P 12 P13 P14 P15 P16



1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -



5 moment Kebersihan Tangan 2 3 4 5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Total Persentase



Sub Total 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 69



69 x 100 = 86,25 80 %



Keterangan: 1. Perawat mencuci tangan sebelum kontak dengan pasien 2. Perawat mencuci tangan sebelum melakukan tindakan aseptic 3. Perawat mencuci tangan setelah kontak dengan pasien 4. Perawat mencuci tangan setelah terkena cairan tubuh pasien 5. Perawat mencuci tangan setelah kontak dengan lingkungan pasien Tabel 2.53 Penilaian Pelaksanaan Cuci Tangan Pengunjung di Ruang Paviliun Wijayakusuma RSUD Banyumas No.



Pengunjun g



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P 10



Langkah Kebersihan Tangan Sebelum Kontak Setelah Kontak dengan Pasien dengan Pasien √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √



11 12



P 11 P 12 Jumlah Prosentase



√ 8 66,6%



√ 9 75%



Sumber: Data Observasi Ruang Paviliun wijayakusuma RSUD Banyumas 2017 Berdasarkan tabel diatas ditunjukan bahwa di Ruang paviliun wijayakusuma kepatuhan pengunjung terhadap 5 moment cuci tangan (sebelum dan setelah kontak dengan pasien) setelah dilakukan sosialisasi masih dalam kategori kurang dilihat dari presentase yang masih 66,6 % dan 75%.



2) Analisa Hasil Pelaksanaan POA PPI yaitu sebelum dilakukan implementasi, Pencegahan Pengendalian infeksi belum optimalnya kepatuhan perawat terhadap 5 moment cuci tangan prosentase awal 81,2 % dan pengunjung/ keluarga pasien dalam melakukan kewaspadaan standar seperti cuci tangan sebelum kontak dengan pasien (58,3%) dan setelah kontak dengan pasien sebesar (66,6%). Hasil setelah



dilakukan



sosialisasi



dan



demonstrasi



dapat



mengaplikasikan dengan optimal. Kepatuhan perawat terhadap 5 moment cuci tangan meningkat hanya beberapa percent dengan hasil prosentase 86,25 %, perawat masih jarang melakukan cuci tangan sebelum kontak dengan pasien dan sebelum melakukkan tindakan aseptic kepada pasien, sedangkan pada pengunjung/ keluarga pasien dalam melakukan kewaspadaan standar seperti cuci tangan sebelum kontak dengan pasien (66,6%) dan setelah kontak dengan pasien sebesar (75%) ini masih kurangnya kesadaran pada pengunjung atau keluarga pasien berkaitan penularan infeksi nosokomial dan kurangnya sarana handscrub yang tersedia didalam ruangan. 1. Faktor pendukung dan penghambat a. Faktor pendukung 1) Adanya motivasi dari pihak KaRu untuk mengoptimalkan PPI 2) Adanya Leflet dan sticker atau poster 5 moment cuci tangan 3) Sering dilakukan sosialisasi cuci tangan pada perawat 4) Tersedianya handwash yang memadai di Ruang Paviliun wijayakusuma untuk keluarga pasien dan perawat 5) Adanya wastafel, sabun cuci tangan dan handscrub di ruangan b. Faktor penghambat 1) Kurang pedulinya perawat terhadap pentingnya 5 moment cuci tangan



2) Keluarga dan pengunjung kurang peduli akan pentingnya moment cuci tangan dirumah sakit 2. Kesinambungan a. Membuat jadwal sosialisasi tentang kebersihan tangan. b. Membuat Leafleat tentang cuci tangan serta memasangnya di tempat yang sekiranya terlihat oleh pengunjung/ keluarga pasien. c. Perlu adanya dukungan dari semua perawat untuk pentingnya cuci tangan d. Adanya poster cuci tangan dan 5 moment cuci tangan



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Hasil implementasi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan POA PPI yaitu sebelum dilakukan implementasi, Pencegahan Pengendalian infeksi belum optimalnya kepatuhan perawat terhadap 5 moment cuci tangan prosentase awal 81,2 % dan pengunjung/ keluarga pasien dalam melakukan kewaspadaan standar seperti cuci tangan



sebelum kontak dengan pasien (58,3%) dan setelah kontak dengan pasien sebesar (66,6%). Hasil setelah dilakukan sosialisasi dan demonstrasi dapat mengaplikasikan dengan optimal. Kepatuhan perawat terhadap 5 moment cuci tangan meningkat hanya beberapa percent dengan hasil prosentase 86,25 %, perawat masih jarang melakukan cuci tangan sebelum kontak dengan pasien dan sebelum melakukkan tindakan aseptic kepada pasien, sedangkan pada pengunjung/ keluarga pasien dalam melakukan kewaspadaan standar seperti cuci tangan sebelum kontak dengan pasien (66,6%) dan setelah kontak dengan pasien sebesar (75%) ini masih kurangnya kesadaran pada pengunjung atau keluarga pasien berkaitan penularan infeksi nosokomial dan kurangnya sarana handscrub yang tersedia didalam ruangan. B. Saran 1. Diharapkan untuk petugas kesehatan yang ada di ruang paviliun wijayakusuma untuk tetap melakukan sosialisasi berkaitan cuci tangan kepada pengunjung meskipun sudah tidak ada mahasiswa praktek. 2. Cuci tangan untuk pengunjung harus selalu dilakukan pada setiap pergantian sift di ingatkan pada saat operan sift. 3. Agar perawat lebih memahami pentingnya 5 moment cuci tangan 4. Handscrub agar selalu di lengkapi disetiap ruangan dan diganti jika habis.



DAFTAR PUSTAKA A.A. Gde Muninjaya. 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC: 220-234. Brantas.2009.Dasar-dasar Manajemen.Bandung: Penerbit Alfabeta Marr, H. danGiebing, H. 2001.PenjaminKualitasdalamKeperawatan.Jakarta :EGC