LPJ Uks [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS FIK UI LAPORAN HASIL KEGIATAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) “PENDIDIKAN KESEHATAN PHBS: MENCUCI TANGAN YANG BENAR” DI SDN SUKAMAJU BARU 2, KELURAHAN SUKAMAJU BARU, DEPOK I. PERSIAPAN Kegiatan pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) melalui “Pendidikan Kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS): Mencuci Tangan yang Benar” merupakan program yang diselenggarakan untuk mengatasi masalah ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada anak usia sekolah di SDN Sukamaju Baru 2, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok. Kegiatan ini diberikan melalui metode pendidikan kesehatan, dimana mahasiswa akan memberikan informasi teori kepada kelompok target sehingga diharapkan siswa/i SDN Sukamaju Baru 2 mampu meningkatkan pengetahuan tentang cara merawat keberihan diri salah stunya melalui mencuci tangan. Topik penyuluhan kesehatan ini dipilih setelah menganalisa hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 5 Januari 2015 terhadap siswa kelas 3 yang berjumlah 40 orang. Hasil pengkajian menunjukan bahwa sebanyak 79,5% siswa telah memiliki kebiasaan yang baik yaitu mandi dua kali sehari, 97,4% mandi dengan menggunakan sabun, 53,8% menyikat gigi 3 kali sehari, dan 74,4% mengganti celana dan baju setiap hari. Namun terdapat beberapa anak, yaitu sekitar 48,7% mengatakan mengganti kaos kaki Selama 1 minggu sekali. Selain itu, terdapat perilaku yang kurang sehat yaitu kebiasaan menggigit kuku. Sebanyak 64,1% siswa meyatakan senang mengigiti kukunya. Selain itu, penerapan mencuci tangan dalam kehidupan sehari-hari belum sepenuhnya dilaksanakan oleh siswa/i SDN Sukamaju Baru 2. Hal ini dibuktikan dengan 94,7% siswa telah melaksanakan cuci tangan sebelum makan, 57,9% siswa mencuci tangan setelah makan, 13% mencuci tangan sebelum BAB/BAK, dan 50% siswa mencuci tangan setelah BAB/BAK. Pihak sekolah juga tidak memiliki sabun untuk mencuci tangn sehingga siswa/i di SDN Sukamaju Baru 2 mencuci tangan hanya dengan air keran tanpa menggunakan sabun. Hasil pengkajian tersebut menunjukan bahwa siswa/i memiliki pemelilharaan kesehan yang kurang sehinga sangat berisiko terhadap penularan penyakit melalui kuku ataupun tangan yang kotor. Pemberian pendidikan kesehatan dan demonstrasi tentang mencuci tangan yang



benar diharapkan siswa dapat menerapkan teknik perawatan kebersihan diri baik di sekolah maupun di rumah. Adapun kegiatan ini telah disepakati oleh Kepala Sekolah SDN Sukamaju Baru 2. Persiapan kegiatan “Pendidikan Kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS): Mencuci Tangan yang Benar” diawali dengan mengidentifikasi jenis perawatan diri dan pencegahan infeksi yang penting untuk dilakukan anak usia sekolah secara mandiri, yaitu mencuci tangan. Selanjutnya, mahasiswa mencari tahu pernah tidaknya dilakukan pendidikan kesehatan yang sama sebelumnya. Setelah memvalidasi tema pendidikan kesehatan tersebut, mahasiswa menyampaikan bentuk kegiatan dan membentuk kesepakatan kepada pihak sekolah untuk melaksanakan penyuluhan mengenai PHBS mencuci tangan. Tahap kedua adalah persiapan materi yang dilakukan sejak dua hari sebelum kegiatan berlangsung, meliputi pembagian topik pendidikan kesehatan bersama anggota kelompok RW 15, pencarian informasi tentang PHBS di seolah dan teknik mencuci tangan yang benar dari sumber yang terpercaya, dan mengolah materi ke dalam bahasa sederhana agar sesuai dengan pemahaman anak usia sekolah dasar. Sumber tentang PHBS anak sekolah diperoleh dari Depkes RI, 2009. Sedangkan sumber materi mengenai teknik mencuci tangan yang benar diperoleh dari WHO, 2009. Tahap ketiga adalah pembuatan media edukasi yang dibuat semenarik mungkin agar anak mampu menerima informasi PHBS dengan mudah. Materi yang telah diolah dalam bahasa sederhana dituangkan dalam bentuk visualisasi pada slides presentasi Ms. Powerpoint agar bisa ditampilkan dengan fasilitas LCD di kelas. Media lainnya berupa penampilan video interaktif berisi tahapan mencuci tangan ditampilkan dalam bentuk tarian diringi dengn lagu yang mampu menyemangati anak sekolah. Sebagai bentuk apresiasi pada pengelola sekolah, mahasiswa menyiapkan 2 buah poster yang berisi teknik mencuci tangan yang benar dan PHBS anak sekolah untuk ditempel di kelas ataupun di papan pengumuman sekolah Tahap selanjutnya yaitu menyiapkan peralatan yang dibutuhkan. Sehubungan dngan terbatasnya jumlah wastafel, mahasiswa memberikan edukasi mencuci tangan yang benar melalui media hand rub. Tujuannya, agar tenik mencuci tangan yang benar lebih mudah diajarkan kepada siswa/i dalam jumlah yang besar. Peralatan yang dibutuhkan pada kegiatan



kali ini yaitu handrub, LCD, laptop, speaker, mick, dan souvenir sebagai reward kepada siswa/i yang mampu menjawab pertanyaan, mau bertanya, dan aktif dalam redemonstrasi mencuci tangan di depan kelas. Tahap teakhir yaitu membuat susunan kegiatan dari mulai persiapan hingga selesai, meliputi penyesuaian waktu penyuluhan dengan jadwal belajar siswa kelas 3a, 3b, dan 3c. Susunan acara pada kegiatan kali terdiri dari presentasi, demontrasi, dan redemontrasi. Penyuluhan direncanakan berlangsung selama 60 menit di tiap kelas. Penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, demontrasi, redemonstrasi dan diakhiri evaluasi objektif serta subjektif. Reward diberikan kepada siswa yang mampu menjawab pertanyaan terkait materi penyuluhan. Mahasiswa juga melakukan simulasi kegiatan pendidikan kesehatan, seperti menari bersama melalui video interaktif 6 langkah mencuci tangan.



II. HASL 1. Proses Kegiatan Kegiatan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah diadakan pada hari Kamis, 8 Januari di kelas 3a, 3b, dan 3c SDN Sukamaju Baru 2, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Tapos, Depok. Atas permintaan dari pihak sekolah, mahasiswa datang di lokasi kegiatan pada pukul 11.00 WIB untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pada guru-guru SDN Sukamaju Baru 2. Setelah itu kami kembali ke posko profesi ada pukul 12.00 WIB untuk istirahat, shalat, dan makan. Selanjutnya kami kembali lagi ke sekolah pada pukul 12.45 WIB untuk melakukn persiapan di sekolah, dengan terlebih dahulu memohon izin dengan perwakilan guru di sekolah. Setelah mendapat izin dari perwakilan guru, mahasiswa memulai persiapan di ruang kelas. Ruang yang dipakai sebagai ruang edukasi adalah ruangan kelas 3a. Persiapan yang dilakukan meliputi menyiapkan LCD, file presentasi di laptop, memutar video mencuci tangan, dan pengecekan suara melalui speaker. Kegiatan dimulai pada pukul 13.00 WIB dengan peserta pertama siswa kelas 3a sebanyak 38 orang. Penyuluhan dilakukan selama 60 menit meliputi pemberan materi, demonstrasi, Tanya jawab, dan redemontrasi. Selanjutnya, pendidikan kesehatan diberikan kepada



siswa kelas 3b dan 3c dengan susunan acara yang sama namun dengan pengisi materi dan demontrasi mahasiswa yang berbeda. 2. Evaluasi a. Struktur 



Laporan pendahuluan kegiatan (LP) telah dikonsultasikan kepada pembimbing lapangan sebanyak dua kali dengan masing-masing dilakukan perbaikan







Waktu pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal pelajaran yang diperbolehkan diisi dan telah dikomunikasikan kepada kepala sekolah







Media visualisasi dan demontrasi telah disiapkan minimal H-2 pelaksanaan kegiatan.







Peralatan hand rub telah disiapkan maksimal H-1 pelaksanaan kegiatan







Media visualisasi berupa poster yang akan ditempel di sekolah telah disiapkan maksimal H-2 kegiatan.







Kegiatan dimulai dan selesai tepat waktu



b. Proses 



Seluruh siswa kelas 3a, 3b, dan 3c mengikuti rangkaian kegiatan hingga selesai







Durasi kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktu dan tempat yang telah disepakati







Mahasiswa menjelaskan materi pola hidup bersih dan sehat secara benar







Mahasiswa menjelaskan materi dan mempraktekan pencegahan infeksi melalui cara mencuci tangan yang benar







100% mahasiswa hadir tepat waktu







80% siswa kelas 3 mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir dengan tertib







70% siswa mengikuti arahan mencuci tangan yang benar







Siswa pro-aktif dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan mahasiswa dengan tepat



c. Hasil 



Dalam satu kelas, setidaknya terdapat 8 siswa yang mampu menjawab pertanyaa sesuai isi dari penyuluhan







Setelah melakukan handrub bersama-sama, tangan siswa kelas 3a, 3b, dan 3c menjadi bersih dan sehat







Poster telah diserahkan kepada perwakilan guru SDN Sukmaju Baru 2 untuk dipubilkasikan di media sekolah







Fungsi fasilitator berjalan optimal untuk memandu siswa agar memahami setiap poin presentasi karena posisi fasilitator menyebar di kursi-kursi siswa



3. Analisis SWOT a. Strength:  Materi “Mencuci Tangan yang Benar” mampu tersampaikan dengan menarik, tampak dari perhatian anak yang penuh pada media slides, video, dan demontrasi. Siswa/i



berlomba-lomba



untuk



bertanya,



menjawab,



dan



melakukan







redemonstrasi di depan kelas Handrub yang tersedia sesuai dengan kebutuhan yang ada di kelas shingga semua



 



siswa/i dapat mempraktekan hand hygiene dengan benar Siswa mampu melakukan redemonstrasi mencuci tangan dengan benar Pada setiap kelas, paling tidak ada lebih dari 4 siswa yang bersedia mewakili untuk menjawab pertanyaan sesuai isi materi presentasi



b. Weakness:  Keterlibatan guru minim di salah satu kelas, namun selebihnya guru turut aktif dalam mendampingi pelaksanaan kegiatan karena hampir seluruhnya dikelola 



oleh mahasiswa di kelas. Acara tidak dapat dimulai sesuai dengan rencana. Recana awal acara dimulai pada pukul 12.30 WIB, namun karena mahasiswa melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu atas permintaan guru-guru di sekolah membuat acara menjdi dimulai pada pukul 13.00 WIB.



c. Opportunity:  Siswa memiliki pengetahuan baru tentang cara mencuci tangan yang benar. Pengetahuan siswa menjadi merata tentang teknik mencuci tangan yang bena dan 



pentingnya melakukan kebersihan diri baik di sekolah maupun di rumah. Bila materi tentang PHBS dan teknik mencuci tangan yang benar mampu dipahami siswa, diharapkan siswa/i akan menerapkan perilaku bersih dan sehat di sekolah maupun di rumah, terutama bagi siswa yang jarang mencuci tangan







sbelum makan dan masih sering membuang sampah di sembarang tempat Bila kebiasaan hidup bersih dan mencuci tangan yang benar diterapkan siswa di







rumah, risiko siswa yang terkena diare serta demam dapat dicegah Masalah pemeliharaan kesehatan yang tidak efektif dapat berkurang bila siswa membiasakan pola hidup bersih dan sehat dengan benar di sekolah maupun di







rumah. Dukungan penuh dari sekolah, termasuk pemilihan materi akan memberikan







manfaat sesuai dengan kebutuhan siswa Hubungan yang baik dengan pengelola sekolah akan meningkatkan citra perawat







di lingkungan komunitas sekolah Keterlibatan guru akan meningkatkan efektivitas penyuluhan terhadap perubahan perilaku siswa, misalkan guru membantu mengingatkan siswa untuk mencuci tangan dan memulai hidup bersih dan sehat di sekolah



d. Threat:  Bila guru tidak dilibatkan secara optimal, fungsi pengawasan perilaku anak akan kurang optimal. III.SARAN Kegiatan penyuluhan PHBS di sekolah telah dilaksanakan. Demi terlaksananya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SDN Sukamaju Baru 2, mahasiswa menyarankan pada pihak sekolah untuk mengupayakan adanya fasilitas tambahan berupa sabun cuci tangan untuk untuk mempermudah siswa dalam melaksanakan kegiatan PHBS di sekolah. Dengan adanya modifikasi penambahan sabun di sekolah tentunya akan menunjang keberhasilan penyuluhan tidak hanya pada domain kognitif, melainkan hingga domain psikomotor. Saran



untuk kegiatan penyuluhan selanjutnya yaitu untuk melakukan komunikasi yang lebih aktif dan asertif kepada pihak sekolah agar tidak terjadi keterlambatan dalam memulai kegiatan penyuluhan. Selain itu, kegiatan berikutnya juga bisa membentuk semacam duta untuk mencuci tangan di sekolah, yang diwakilkan oleh siswa/i di sekolah. Tujuannya agar siswa/i siswi selalu ingat dan selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah.