M. Plant [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Kota Bengkulu dengan luas wilayah 1.51,7 Km2 dan jumlah penduduk ± 308.544 jiwa ( tahun 2010 ) merupakan ibu kota Provinsi Bengkulu, terletak pada posisi 102º 14' - 102º 22' Bujur Timur dan 3º 45' - 3º 59' Lintang Selatan. Secara Administrasi mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Bengkulu Tengah - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Seluma - Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Tengah - Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia. Secara topografi Kota Bengkulu memiliki relief permukaan tanah yang bergelombang, terdiri dari dataran pantai dan daerah berbukit-bukit serta beberapa tempat terdapat cekungan alur sungai kecil. Curah hujan banyak terjadi pada bulan Oktober , Maret dan Februari. Sedangkan jumlah hari hujan tertinggi yaitu selama 27 hari terjadi pada bulan Maret dan Oktober. Sementara suhu normal rata-rat 17,73º C - 30,49º C dengan kelembaban nisbi rata-rata 85,5 5. Suhu udara maksimum pada tahun 2010 terjadi pada bulan Juni dan Oktober yaitu 29,9º C dan suhu minimum terjadi pada bulan Juli yaitu 23,1º C. Selain itu, Kota Bengkulu banyak menghasilkan produk pertanian seperti sayur-sayuran, jagung dan produk hortikutura lainnya berupa Jeruk kalamansi, yang dapat diolah menjadi sirup jeruk kalamansi. Perkembangan tanaman jeruk kalamansi ini semakin pesat karena selain iklim yang sesuai bagi pertumbuhannya, tanaman ini juga mendapat perhatian pemerintah Kota Bengkulu dan menjadi produk unggulan hortikultura kota Bengkulu. Pada tahun 2011 melalui Dinas



Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu telah disalurkan 5.000 batang bibit jeruk bagi masyarakat kota Bengkulu, untuk ditanam di pekarangan masyarakat, dan tahun 2012 disalurkan lagi 3.500 batang bibit jeruk kalamansi. Mengingat perkembangan sirup kalamansi yang cukup pesat maka omzet produksi meningkat, dan pada akhirnya semakin banyak rumah tangga yang melakukan pembudidayaan jeruk kalamansi ataupun pengolahan jeruk kalamansi menjadi berbagai produk pangan, diantaranya sirup kalamansi. Oleh karena itu maka upaya optimalisasi kegiatan Agribisnis sirup kalamansi diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif bagi Pemerintah Kota Bengkulu untuk meningkatkan produktifitas



komoditi,



diversifikasi



produk,



membuka



peluang



usaha,



meningkatkan pendapatan masyarakat, memperluas lapangan kerja serta sekaligus pengentasan kemiskinan. 1.2. Visi dan Misi Usaha Sirup Kalamansi Kultura 1.2.1. Visi Usaha a. Memproduksi Sirup kalamansi dan produk olahan berbahan baku jeruk kalamansi lainnya. b. Mencapai pangsa pasar sirup kalamansi yang lebih luas. c. Meningkatkan kesejaahteraan anggota. 1.2.2. Misi Usaha a. Menjaga dan Meningkatkan Mutu Produk sirup kalamansi sesuai dengan kebutuhan konsumen. b. Menjaga dan meningkatkan mutu produk sirup kalamansi sehingga mencapai pemasaran yang lebih luas. c. Memberikan layanan terbaik kepada konsumen. 1.2.3. Kebijakan Mutu



a. Menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga yang kompetitif. b. Melakukan diversifikasi produk olahan pangan berbahan baku jeruk kalamansi lainnya. 1.3.



Profil singkat Usaha Sirup Kalamansi Kultura



1.3.1. Gambaran Umum Usaha Sirup Kalamansi Kultura Tabel 1. Gambaran Umum Usaha Sirup Kalamansi Kultura



Nama Sentra Nama Ketua Alamat Pabrik Jumlah kelompok Jenis Produksi Harga (Kg)



Sirup Kalamansi Ali Bentiring, Kota Bengkulu 5 kelompok - Sirup kalamansi Rp. 18.000,- Kemasan 250 ml Rp. 20.000,- Kemasan 350 ml Rp. 25.000,- Kemasan 500 ml Rp. 50.000,- Kemasan 1 liter Kapasitas Produksi - Sirup kalamansi = 200 Kg/ hari Keistimewaan sirup kalamansi adalah Sirup kalamansi banyak mengandung vitamin C sehingga dapat membantu dalam proses penurunan berat badan bagi orang yang sedang melakukan program diet. Selain itu berfungsi juga untuk mencegah konstipasi. Buahnya bermanfaat sebagai obat jerawat. Perbandingan sirup kalamansi dengan sirup jeruk biasa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Perbandingan Sirup Kalamansi Dengan Sirup ABC Squash Delight NO 1 2 3 4 5 6



Sirup ABC Squash Delight Manis Warna kuning terang Kandungan Kandungan Vit C nya rendah Kurang mengandung unsur terapi kesehatan. Dapat memicu batuk



Sirup Kalamansi Manis dan asam Warna kuining keemasan Kandungan glukose jauh lebih kecil Vitamin Cnya tinggi Untuk terapi asma, kurang darah/anemia, Bagus untuk mengobati batuk dan demam



7



Terkadang sirup squash membuat efek sakit pada tubuh, misalnya radang tenggorokan.



8



Tidak berkhasiat untuk kesehatan.



9



Hanya sebagai minuman manis



Bagus untuk makanan awal bagi orang yang terkena penyakit typhoid. Sangat baik bagi orang yang ingin menurunkan Berat Badan, mencegah penyakit pernafasan, penguat tulang, memacu pertumbuhan, Anti oksidan, memperlancar sirkulasi darah, anti inflamasi dan kaya akan vitamin C. Mempunyai khasiat seperti madu.



BAB II ANALISA KELAYAKAN USAHA SIRUP KALAMANSI



Untuk mengetahui margin pendapatan yang diperoleh petani dari pembuatan sirup kalamansi dilakukan analisa input dan output sebagai berikut: a. Input untuk memproduksi sirup kalamansi dibutuhkan bahan-bahan sebagai berikut : 1. Bahan Baku buah jeruk kalamansi 2. Bahan Bakar dan energi berupa Gas elpiji, listrik



3. Bahan penolong yaitu Gula pasir 4. Tenaga Kerja Adapun biaya produksi untuk membuat 200 Kg sirup kalamansi sebagai berikut : - Buah jeruk kalamansi



Rp.3.500,- x 150 kg jeruk



- Bahan Bakar - Bahan Penolong Gula pasir



= Rp. 525.000,= Rp. 250.000,-



150 kg x Rp 13.000,-



- Penyusutan peralatan



= Rp. 1.950.000,= Rp. 275.000.-



- Kemasan / kotak / bungkus



= Rp. 2.400.000,-



- Upah Tenaga Kerja 10 Orang



= Rp. 700. 000,-



Total



= Rp. 6.100.000,-



b. Output : Harga jual sirup kalamansi per kg rata-rata



= Rp.



50.000,-



Keuntungan kotor = Rp. 10.000.000 – Rp 6.100.000,-



= Rp.3.900.000,-



BEP = Total Cost (T C) = Total Pendapatan (TR) Sehingga Nilai BEP setiap unit ; Rp. 6.100.000,- / 200 = Rp. 30.500,Sedangkan harga penjualan per unit = Rp. 50.000,-/kg Artinya Usaha Kultura telah melampaui BEP. Usaha pembuatan sirup kalamansi ini cukup menjanjikan untuk di pasarkan dan layak untuk dijadikan usaha rumahan untuk membantu perekonomian keluarga. Untuk keberlanjutan kegiatan agribisnis sirup kalamansi, terdapat beberapa tantangan yang harus menjadi perhatian berbagai pihak agar dapat dikembangkan guna mengoptimalkan kegiatan bagi peningkatan pendapatan masyarakat, penyediaan lapangan kerja dan sekaligus pengentasan kemiskinan.



BAB III SEGMENTASI , TARGETING POSISIONING DAN ANALISIS SWOT 3.1 Segmentasi Segmentasi pasar adalah mengelompokkan pasar suatu produk dengan cara tertentu



yang



bermanfaat



bagi



kegiatan



pemasaran.



Sirup



Kalamansi



mengelompokkan pasar berdasarkan geografis, demografis, psikografis dan perilaku. a. Segmentasi geografis Sirup kalamansi dalam pengolahannya menentukan lokasinya adalah Kota Bengkulu dengan pertimbangan Kota Bengkulu merupakan sentra tanaman jeruk kalamansi. Selain itu di Kota Bengkulu inilah yang dianggap sebagai lokasi yang paling dekat dengan pasar. Itu pula sebabnya maka sejak tahun 2010 sirup kalamansi ini dijadikan produk unggulan Kota bengkulu dengan diresmikannya Sirup Kalamansi sebagai Produk “ OVOP” ( One Village One Product). Dalam hal pemasaran, segmentasi geografis lebih mengarah pada daerah tropis atau daerah dengan cuaca panas. Hal ini dikarenakan jenis minuman ringan ini bersifat menyegarkan dan sangat sesuai dikonsumsi dalam keadaan dingin. b. Segmentasi berdasarkan demografis Adapun sub bagian dari segmentasi demografis adalah : - Keluarga, dalam sebuah keluarga, pengatur dari konsumsi keluarga adalah seorang ibu.



Seorang ibu berperan dalam menghidangkan ataupun



menyiapkan sirup kalamansi pada saat-saat tertentu bagi keluarga , ataupun sebagai minuman menjamu untuk tamu, terutama pada siang hari. - Kelompok referensi Kelompok ini adalah kelompok yang menjadi panutan dan mampu mempengaruhi anggota kelompoknya baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap perilaku atau sikap seseorang. Ada 2



macam kelompok referensi yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. Kelompok



primer



adalah



kelompok



yang



berinteraksi



secara



berkesinambungan, contohnya kelompok-kelompok olahragawan, kerabat, pemuka masyarakat, tetangga,dll . Kelompok sekunder adalah kelompok adalah kelompok yang lebih resmi dan interaksi yang terjadi seringkali kurang berkesinambungan. Kelompok-kelompok ini daqpat menjadi segmen pasar sirup jeruk kalamansi yang pada akhirnya dapat mempengaruhi anggota kelompoknya untuk membeli sirup kalamansi. - Pendapatan. Segmentasi berdasarkan pendapatan bagi pasar sirup jeruk kalamansi adalah mulai dari yang berpendapatan menengah sesuai UMR sampai dengan pendapatan diatas UMR. - Jenis kelamin. Dalam hal ini pemasaran sirup jeruk kalamansi dapat memenuhi kebutuhan baik pria nmaupun wanita. Mengingat minuman sirup jeruk kalamansi ini



mengandung Vitamin C dosis tinggi dan



berkhasiat menghancurkan lemak, maka segmen pasar lebih diarahkan pada perempuan yang pada umumnya lebih mengutamakan khasiat minuman bagi kesehatan badan terutama khasiat mempertahan bentuk badan ideal. - Umur . kelompok umur pengguna sirup kalamansi ini berkisar 15 tahun sampai dengan 50 tahun, yaitu mencakup remaja, dewasa dan orang tua. dengan berbagai pekerjaan seperti pegawai, pengusaha, pensiunan bahkan mahasiswa. Karena pada segmen ini konsumen yang memiliki pekerjaan tersebut telah memiliki kemampuan dalam segi finansial dan memiliki kontinuitas yang secara tidak langsung manarik konsumen potensial. - Kewarganegaraan



dipilih WNI dan asing karena sirup kalamansi ini



sudah dikenal di berbagai negara seperti Filipina, Malaysia, Singapur, bahkan negara negara dengan 4 musim telah mengenal minuman ini. Sebagai salah satu upaya untuk promosi minuman sirup kalamansi ini maka



produsen sirup kalamansi ini aktif mengikuti kegiatan-kegiatan pameran yang dilaksanakan baik di Jakarta maupun di kota- kota besar lainnya yang menyelenggarakan event event nasional. c. Segmen Psikografis Segmen berdasarkan psikografis dibagi dalam beberapa subsegmen yaitu : - Kelas sosial, segmentasi berdasarkan kelas sosial, maka kelas sosial rendah sampai kelas sosial atas dapat dijadikan segmen pemasaran sirup kalamansi karena sirup kalamansi merupakan produk dengan harga yang relatif diatas harga minuman sejenisnya. - Gaya hidup, sangat sesuai dengan bagi kelompok dengan gaya hidup mengutamakan kesehatan karena mengaandung Vitamin C yang cukup tinggi dan juga bermanfaat sebagai anti histamin. - Kepribadian, yang berpengaruh dalam kepribadian adalah faktor : umur, tahapan siklus hidup dan pekerjaan, gaya hidup dan konsep diri. Ada 9 tahapan dalam siklus hidup keluarga dan yang dapat menjadi segmen pasar sirup kalamansi adalah tahap 1 sampai dengan 6 yaitu : bujangan, baru menikah belum punya anak, keluarga lengkapI, II III dan keluarga kosong I. d. Segmen berdasarkan perilaku Pada segmentasi perilaku, para pengunjung sirup kalamansi terdiri dari pengunjung rutin dan pengunjung potensial, pengunjung rutin yang dimaksudkan adalah penggemar minuman yang menyukai kesegaran rasa dan mementingkan manfaat kesehatan. Mereka memilih sirup kalamansi karena selain sebagai minuman yang menyegarkan, sirup kalamansi juga berkhasiat obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Sebagai turunan produk olahan sirup kalamansi ini, dapat dimanfaatkan sebagai variasi rasa pada berbagai macam jenis kue, seperti bolu rasa kalamansi,



ataupun cake rasa kalamansi. Yang paling sederhana selain diminum sebagai minuman ringan, dapat juga dicampurkan pada minuman teh sehingga menjadi lemon tea kalamansi. Secara ringkas Segmentasi dapat dilihat pada tabel 1: Tabel 1. Pembagian Segmentasi Pasar Sirup Kalamansi No 1



Segmentasi Geografis



Keterangan a. Wilayah: Kota Bengkulu b. Topografi : Datar c. Iklim : Sedang



2



Demografis



a. Usia : 10-50 tahun b. Jenis Kelamin : Pria dan Wanita c. Pendapatan : Dibawah 500 ribu, 500 ribu750 ribu, 750 ribu-1 juta, 1juta keatas. d. Kewarganegaraan : Indonesia, Asing



3



Psikografis



a. Kelas Sosial : Kelas Menengah Atas b. Gaya Hidup : Penikmat minuman dingin, Penambah cita rasa di makanan dan minuman, Suka bergaul dan berkumpul c. Kepribadian : Suka berteman dan santai



4



Perilaku



a. Status Pemakai : Pemakaian rutin dan pemakai potensial b. Alasan Menggunakan Produk : Penikmat variasi minuman kesehatan, ajakan teman c. Waktu Menggunakan : waktu Luang, Sarapan, Makan. d. Alasan Memilih Produk Tersebut : Harga yang relative dan variasi rasa e. Status Kesetiaan : Sedang f. Sikap Terhadap Produk : Antusias g. Manfaat : Kualitas



2. Targeting Target adalah kepada siapa produk yang telah dihasilkan itu akan dijual. Kita perlu mengidentifikasi target passar dengan benar dan menekan pengeluaran yang besar, tetapi tet apmendapatkan keuntungan sebanyakbanyaknya. Targeting yang harus dilakukan sirup kalamansi



adalah merebut segmen pangsa pasar



competitor utama. Prioritas segmen pangsa pasar sirup kalamansi adalah : 1. Masyarakat yang tinggal di pemukiman (masyarakat ekonomi marginal) 2. Masyarakat yang tinggal di daerah bukan kompleks perumahan (Mayarakat ekonomi bawah) 3. Masyarakat yang tinggal di daerah kompleks perumnas (masyarakat ekonomi menengah) 4. Masyarakat yang tinggal di daerah elit (masyarakat menengah keatas). 5. Kaum wanita 6. Kelompok olah ragawan. 7. Kelompok orang yang sedang melakukan perjalanan. 3. Posisioning Sirup kalamansi dalam posisinya memasarkan produk di pasar sesuai selera konsumen. Posisioning adalah satu langkah untuk menciptakan keunikan posisi produk dalam benak atau persepsi pelanggan potensial yang akan dibidik. Dengan posisioning yang tepat bisa merebut hati dan menempati urutan yang baik setelah competitor utama di Kota Bengkulu untuk produk local. Menilai posisi strategis tersebut, sirup kalamansi bertindak sebagai penantang pasar untuk competitor utama untuk merebut segmen pangsa pasar yang lebih besar dengan tujuan untuk menaikkan laba usaha. Strategi bersaing yang tepat untuk merebut segmen pasar yang telah ditargetkan adalah dengan pembedaan produk; menekankan pada variasi produk dan lokasi, variasi produk yang dimaksudkan adalah dengan variasi pengemasan



produk, hal ini menyangkut kepraktisan dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Orang yang sedang melakukan perjalanan akan memerlukan kemasan untuk beberapa kali minum. Bagi pelanggan yang bertujuan sebagai oleh-oleh khas Bengkulu, akan membeli produk dengan kemasan tertentu sesuai dengan tujuan kepada siapa oleh-oleh tersebut akan diberikan. Selain itu kegiatan promosi di masing-masing segmen yang telah di targetkan serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen merupakan faktor yang penting. Kualitas, dan kontinuitas, harus tetap terjaga sehingga tidak kalah dengan produk competitor utama. 4. Analisis swot Analisa SWOT merupakan metode untuk merancang strategi manajemen yang dapat digunakan tidak hanya untuk penyusunan strategi manajemen pada seluruh usaha (strategi secara keseluruhan), tetapi juga untuk penyusunan strategi secara individu pada bidang – bidang tertentu (misalnya: bidang produksi, bidang keuangan). Berdasarkanlah hal tersebut, disusun analisa SWOT untuk Sentra sirup jeruk kalamansi sebagai berikut : a. Kekuatan (Strengths) : 1. Ketua kelompok mempunyai ketrampilan, keahlian dan kemampuan dalam pengolahan sirup kalamansi 2. SDM yang terampil 3. Sarana dan Prasarana mencukupi 4. Hubungan yang baik antar atasan dan bawahan 5. Legalitas usaha b. Kelemahan (Weaknesses) : 1. Pengelolaan Manajemen yang kurang baik



2. Belum menerapkan 5 S 3. Pencatatan bahan baku tidak jelas 4. Pencatatan keuangan belum sesuai dengan prinsip akuntansi 5. Rumah Produksi kurang memadai c. Peluang (Opportunities) : 1. Pasar yang luas 2. Dukungan dari pemerintah daerah cukup baik 3. Permintaan yang meningkat pada waktu-waktu tertentu 4. Tenaga kerja murah 5. Bahan baku yang berkecukupan 6. Permintaan Luar negeri terbuka terutama China, Hongkong dan Australia. d. Ancaman (Threats) : 1. Persaingan dengan pengrajin sejenis 2. Bahan baku tidak tahan lama 3. Permodalan kurang e. Strategi Pengembangan (Action Plan) i.



Kekuatan dan Peluang ( Strength And Opportunity ) 1. Memanfaatkan



customer,



memungkinkan



usaha



untuk



lebih



memperluas pasar terutam pasar ekspor. 2. Dengan adanya tenaga kerja yang terampil dan fasilitas peralatan yang memadai, memungkinkan usaha melakukan diversifikasi produk guna memenuhi permintaan pasar j. Kekuatan dan Ancaman (Strength And Threat) 1. Meningkatkan pelayanan yang selama ini telah dilakukan sehingga customer tidak akan beralih ke sentra lain yang sejenis.



2. Meningkatkan keterampilan kelompok dalam penggunaan fasilitas mesin sehingga kualitas produk terjaga dan tidak tersaingi oleh produk sejenis baik dari dalam maupun luar negeri. k. Kelemahan dan Ancaman (Weakness And Threat) 1. Sentra harus membuat rencana jangka menengah, panjang dan perhitungan Harga Pokok Produksi yang tertulis sehingga mampu bersaing baik dari segi harga maupun kualitas produk. 2. Menciptakan diffrensiasi produk agar konsumen tidak berpindah ke kompetitor lain. 3. Membangun jaringan pemasaran sendiri untuk menghindari proses tengkulak.



BAB IV STRATEGI PEMASARAN Pemasaran sirup kalamansi sedikit mengalami kendala yaitu permintaan tingkat lokal terhadap sirup kalamansi belum banyak dikarenakan nilai jual yang masih lebih tinggi dari produk minuman sekelasnya. Hal ini menyebabkan konsumen lebih memilih sirup lainnya dengan harga yang masih terjangkau.Untuk pasar luar Kota maupun luar negeri terhadap sirup kalamansi ini cukup tinggi karena konsumen yang membeli sirup kalamansi untuk keperluan oleh-oleh dan minuman kesehatan. Kendala pemasaran sirup kalamansi yang dihadapi pengrajin adalah masyarakat masih kurang menyukai aroma jeruk kalamansi a. Strategi Produk Produk tersusun atas serangkaian manfaat yang dapat diidentifikasi.Manfaat ini mencakup layanan yang disediakan, harga yang ditawarkan, desainnya, kemasannya, jaminan atau garansi, citra atau reputasi penjual, kualitas produk, dan karakteristik fisiknya. Tingkat pentingnya masing-masing manfaat ini akan berbeda-beda pada segmen pasar yang berbeda. Produk adalah sekelompok ciri-ciri yang nyata dan tidak nyata terhadap suatu produk yang ditawarkan dipasar dan menimbulkan perhatian, pemilikan, konsumsi untuk memuaskan konsumen. Produk sirup kalamansi ini adalah produk minuman ringan yang dapat dikonsumsi langsung ataupun dicairkan terlebih dahulu, dalam keadaan dingin ataupun suhu biasa. b. Atribut Produk Atribut produk ialah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk di dalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya . Sirup



kalamansi sudah memiliki berbagai kemasan yang berupa bungkusan dari botol plastik yang telah dibuat merek kemasannya. Atribut yang ditampilkan adalah label halal, barcode, nomor izin Depkes, manfaat dan kegunaan produk, serta mencantumkan daerah asal pembuatan. Daya tahan sirup kalamansi mencapai 2 – 3 bulan dengan syarat kemasan tertutup rapat, dan akan lebih lama lagi apabila disimpan dalam lemari pendingin. c. Pemberian Merek (Branding) Merek adalah suatu tanda atau simbol yang memberikan identitas suatu barang atau jasa tertentu yang dapat berupa kata-kata, gambar atau kombinasi keduanya. Sirup kalamansi yang diproduksi harus terdaftar pada Depertemen Kesehatan dan BPOM. Dalam proses branding , produsen memberikan nama produknya dengan brand name atau trade mark. Produk yang diberi label kemudian menjadi branded article yang bisa dikenali konsumen dan bisa dibedakan dengan produk lain keluaran pesaing. d. Pengemasan (Packing) Kemasan atau pembungkus yang menarik akan mempercepat kelancaran penjualan barang. Menurut Alma (2002) mengatakan bahwa: ”Pembungkus tidak hanya merupakan pelayanan tetapi juga sebagai salesman dan pembawa kepercayaan, dimana suatu pembungkus suatu produksi merupakan penglihatan akhir dari konsumen yang dapat dipercaya”. Sirup kalamansi dikemas dalam botol plastik tidak transparan dan diberi label kertas. Namun sudah ada yang menggunakan botol transparan. Sementara itu adapula brand kalamansi menggunakan botol mirip dengan yang digunakan air minum dalam kemasan ukuran 500 ml. Kebanyakan brand yang ada masih menggunakan botol yang tidak handy atau tidak mudah dibawa.



Arti kemasan atau pembungkus bagi konsumen, dengan adanya kemasan barang-barang tetap bersih dan praktis untuk dibawa , tahan lama dan mudah disimpan, menunjukkan timbangan didalamnya benar, menunjukkan kualitas barang dan dapat menimbulkan harga diri bagi yang membeli.Pada zaman modern ini, toko/ swalayan, konsumen makin terdidik, maka kemasan ini berperan sebagai alat pemasaran. Pada pasar swalayan konsumen bisa membaca sendiri segala bentuk informasi yang tertera pada kemasan, mereka dapat yakin ataupun ragu membeli produk dengan membaca kemasan tersebut. e. Pemberian Label (Labelling) Pelabelan adalah etika sederhana yang ditempelkan pada produk tersebut atau grafik yang direncang dengan rumit yang merupakan bagian dari kemasan. Label tersebut mungkin hanya mencantumkan nama merek atau banyak informasi. Sekalipun penjualannya lebih menyukai label yang sederhana, undang-undang mungkin mengharuskan informasi tambahan (Kotler, 2007). Label sirup kalamansi yang dikemas berupa nama merek, label halal, alamat produksi dan netto (berat bersih). f. Jasa Pendukung Produk Pelayanan konsumen merupakan strategi produk yang penting walau kadang sering diabaikan. Pelayanan pelanggan (customer service) merupakan elemen lain strategi produk, pelayanan kepada konsumen yang dilakukan oleh produk sirup kalamansi dapat berupa penyediakan line telepon: handphone dan mempunyai outlet penjualan sirup. g. Strategi Harga Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa.Lebih luas lagi harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang ditukar konsumen



atas manfaat-manfaat yang dimiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi keputusan penetapan harga adalah pasar (Kotler, 2001). Strategi penetapan harga yang dilakukan agroindustri sirup kalamansi. Untuk harga sirup kalamansi harga satu kilogramnya mencapai Rp 50.000/kg. Harga sirup kalamansi ini telah memperhitungkan seluruh biaya produksinya.Menurut konsumen apabila mereka dalam kondisi sebagai pembeli sirup kalamansi, harga yang ditawarkan sangat mahal dan masih sulit terjangkau oleh daya beli konsumen. Penentuan harga produk dari suatu usaha merupakan masalah yang cukup penting karena dapat mempengaruhi hidup matinya serta laba dari usaha. h. Strategi Promosi Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa.Strategi promosi adalah tindakan dan pengendalian komunikasi dari organisasi kepada pelanggan dan audience sasaran (target audience). Strategi promosi bisa dilakukan dengan cara periklanan, penjualan personal, promosi penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat.



Tujuan



promosi



ialah



memperoleh



perhatian,



mendidik,



mengingatkan, meyakinkan calon konsumen dan selanjutnya memberi pengaruh meningkatnya penjualan. Strategi promosi yang dapat dilakukan dalam agroindustri sirup kalamansi Strategi promosi dilakukan dengan mengikuti kegiatan pameran oleh Dinas Usaha, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bengkulu , baik di Kota Bengkulu maupun di luar Kota Bengkulu. Seperti pameran yang dilaksanakan di Jakarta seperti Jakarta fair, Jakarta Exspo, Bengkulu Fair dan pameran lainnya.