Ma Ekonomi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1 2022/2023



MODUL AJAR EKONOMI FASE E



KELANGKAAN SEBAGAI INTI DARI MASALAH ILMU EKONOMI



Titania D.E Hapsari SMAN 3 TEMANGGUNG 2022/2023



MODUL AJAR Identitas SMA Negeri 3 Temanggung Ekonomi X/E



Nama Sekolah Mata pelajaran Kelas/Fase Tujuan Pembelajaran



Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu: 10.1.a Menjelaskan konsep ilmu ekonomi, kebutuhan manusia, dan kelangkaan sumber daya 10.1.b Menjelaskan keterkaitan konsep ilmu ekonomi, kebutuhan manusia, dan kelangkaan sumber daya dengan perspektif holistik 10.1.c Memahami kelangkaan sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi 10.1.d Menerapkan konsep yang telah dipelajari sebagai nilai-nilai di kehidupan sehari-hari 10.1.e Menganalisis berbagai fenomena ekonomi pada kehidupan seharihari. 10.1.f Menyimpulkan berbagai kegiatan ekonomi yang terjadi di lingkungan sekitar. 10.1.g Menyusun laporan penelitian sederhana dari materi Kelangkaan sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi



Profil Pelajar Pancasila Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami kelangkaan sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi dan kreatif dalam Menyusun laporan penelitian sederhana dari materi Kelangkaan sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi, bergotong royong (bekerja sama dalam kerja kelompok), bersikap demokratis (dalam mengemukakan pendapat) dan beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.



Pertemuan 1 Kegiatan pembelajaran Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik)



• • • •



• • •



Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran. Guru dan peserta didik membuat kontrak belajar sebagai kesepakatan untuk membangun kultur belajar kondusif dan kolaboratif. Pertemuan pertama mata pelajaran ekonomi, guru apersepsi, mereview topik-topik ekonomi yang pernah dipelajari oleh peserta didik, mendorong dan menstimulus berbagai pertanyaan kepada peserta didik tentang berbagai masalah ekonomi terutama isu-isu aktual. Guru melakukan Asesmen Awal Guru memberikan pertanyaan pemantik : Mengapa manusia membutuhkan ilmu ekonomi? Bagaimana ilmu ekonomi menjelaskan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhannya ?



Alokasi Waktu 30”







Guru dapat menggunakan berbagai sumber dan media belajar, misalnya film dokumenter tentang usaha manusia mememenuhi kebutuhan. Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah 40” Kegiatan Inti • Guru menjelaskan tentang ilmu ekonomi secara singkat (Pembelajaran mengenai sejarah dan perkembangannya sebagai ilmu Berdiferensiasi, dan topik-topik yang dipelajari dalam ekonomi. Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi • Guru menanyakan kepada peserta didik tentang mahluk ekonomi. & Numerasi, Profil • Guru mendorong peserta didik meredefinisi tentang Pelajar Pancasila, konsep ilmu ekonomi sesuai dengan bahasa peserta didik. dan Budaya Hal ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman peserta Lingkungan Hidup) didik tentang konsep ekonomi (memahami pengetahuan awal/ prerequisite knowledge). • Guru memandu peserta didik menuliskan atau menyampaikan pendapat mereka tentang ilmu ekonomi dan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sementara alat pemuasnya terbatas. Tahap ini penting untuk memahami miskonsepsi tentang pemahaman peserta didik akan ilmu ekonomi. Mengorganisasi peserta didik untuk belajar • Guru memandu peserta didik bahwa belajar ekonomi sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. • Guru menjelaskan tentang topik ekonomi yang hendak dipelajari selama beberapa bulan ke depan. • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan Penutup • Guru memberikan penguatan belajar kepada peserta didik 20” (Refleksi Siswa dan agar membaca materi yang hendak dipelajari di Guru) pertemuan selanjutnya. • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk refleksi Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya. • Penutup pembelajaran Pertemuan 2-5 Kegiatan pembelajaran Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila,



• Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran. • Guru melakukan apersepsi mengenai kebutuhan dan keinginan.



Alokasi Waktu 30”



Mengorganisasi peserta didik untuk belajar 40” • Guru menjelaskan tentang beragamnya kebutuhan dan keinginan manusia. Sementara, alat pemuasnya terbatas secara singkat dengan memberi contoh hal-hal yang biasa dilakukan oleh peserta didik. Materi ini pernah dipelajari di jenjang sebelumnya. • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan



dan Budaya Lingkungan Hidup)



• Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 1 dan 2 mengenai kebutuhan atau keinginan serta kelangkaan sumber daya. • Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang akan dikerjakan. Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik: • Berdasarkan Lembar Aktivitas 1 dan 2. • Tugas dikerjakan secara mandiri. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok • Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait dengan kebutuhan atau keinginan mereka, serta kelangkaan sumber daya yang terkait dengan kebutuhan pangan. • Peserta didik mencari informasi tentang kebutuhan atau keinginan mereka dan kelangkaan sumber daya. Peserta didik mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 1 dan 2. • Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh. terkait dengan kebutuhan dan keinginan serta alasan mereka dalam merancang skala prioritas. • Peserta didik mengorganisasi informasi yang terkait dengan kelangkaan sumber daya dan masalah pangan. • Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah disepakati. • Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas dengan baik. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya • Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan menggunakan berbagai media, sesuai dengan tugas pada Lembar Aktivitas 1 dan 2. Refleksi Diri dan Aksi • Peserta didik mempresentasikan laporan tentang proritas kebutuhan, keinginan mereka serta alasannya, perbedaan dari kebutuhan dan keinginan serta alasan pengambilan keputusan terkait dengan kebutuhan dan keinginan. • Peserta didik mempresentasikan laporan yang terkait dengan Lembar Aktivitas 2, studi kasus tentang kelangkaan pangan. • Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang pentingnya menyusun prioritas dalam pengambilan keputusan antara kebutuhan dan keinginan. • Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan betapa pentingnya mengelola sumber daya terutama yang terkait dengan pangan. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah • Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan (feedback) dari kegiatan diskusi terutama yang terkait dengan mengapa harus menentukan skala prioritas dan mengatasi masalah kelangkaan pangan.



• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan. Penutup (Refleksi Siswa dan Guru)



• Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak dipelajari di pertemuan selanjutnya • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk refleksi Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya. • Doa. • Penutup pembelajaran



Asesmen : Asesmen Awal (Diagnostik) Asesmen Formatif : Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran : - Asesmen individu - Asesmen kelompok Jenis Asesmen : - Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.) - Tertulis (tes objektif, esai) Asesmen Sumatif



30”



Lampiran Materi A. Pengantar Ilmu Ekonomi Lihatlah lingkungan di sekitar kalian dan renungkan berdasarkan pengamatan dan pengalaman kalian, apakah manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhannya setiap hari? Petani bekerja di sawah dan kebunnya, peternak merawat ternaknya setiap saat, orang tua bekerja setiap hari, mengapa mereka melakukannya? Lalu, pernahkah kalian merasa tidak membutuhkan apa-apa? Atau pernahkan kalian berhenti untuk memenuhi kebutuhan kalian? Jawabannya, tentu tidak. Manusia membutuhkan energi dari makanan untuk bertahan hidup. Hal yang kalian lakukan sehari-hari seperti ketika ingin makan sesuatu, ingin bernyanyi, ingin pakaian tertentu, harus berobat ke dokter apabila sakit, menunjukkan bahwa manusia memiliki kebutuhan dan keinginan. Ketika kalian memiliki kebutuhan dan keinginan, tentu kalian melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut. Misalnya, kalian dapat menyampaikan keinginan itu kepada orang tua atau mencari pekerjaan sampingan untuk mewujudkan keinginan kalian. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa kalian adalah homo economicus. Priyono (2015: 105) menjelaskan, istilah economicus berasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomikos. Kata “oikonomikos” artinya adalah pengelolaan ladang, yang merupakan mata pencaharian masyarakat pada zaman itu. Istilah ini awalnya dicetuskan oleh seorang ilsuf Yunani bernama Xenophon yang hidup sekitar 430-354 SM. Dikisahkan, oikonomikos adalah cara mengelola ladang agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan warga polis (kota). Kata oikonomikos ini kemudian berkembang hingga muncul istilah homo economicus, manusia ekonomi, yang dipahami sebagai upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya di kala alat pemuas kebutuhan itu terbatas. Hal inilah yang menjadi pendorong lahirnya ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi mempelajari berbagai bentuk aktivitas ekonomi, yaitu segala tindakan untuk memenuhi kebutuhan, dengan pertimbangan rasional dan terukur. Tanpa kalian sadari, kalian telah menerapkan ilmu ekonomi dalam aktivitas keseharian. Misalnya, ketika bersekolah kalian berusaha memenuhi berbagai kebutuhan sekolah seperti buku, alat tulis, makan, pakaian, hingga transportasi. Adakah dari kalian yang tidak melakukan berbagai aktivitas itu? Ekonomi memang dekat bahkan melekat pada setiap individu, karena tak seorang pun dapat hidup tanpa berekonomi. 1. Sejarah Ilmu Ekonomi Setelah masa Xenophon, banyak ilmuwan dan ilsuf yang mengemukakan pemikiranpemikirannya tentang ilmu ekonomi. Hanya saja pemikiran-pemikiran tersebut tidak dikemukakan secara sistematik dan holistik. Awal pesatnya perkembangan ilmu ekonomi ditandai dengan penerbitan buku An Inquiry Into the Nature and Cause of the Wealth of Nations atau lebih dikenal dengan Wealth of Nations (1776). Buku karya Adam Smith ini merupakan buku pertama yang membahas ilmu ekonomi secara sistematik dan holistik. Adam Smith menjelaskan beberapa pandangan tentang ilmu ekonomi yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya ilmu ekonomi sebagai cabang ilmu yang berdiri sendiri. Berkat gagasan-gagasannya, Adam Smith kemudian dikenal sebagai Bapak Ilmu Ekonomi. Salah satu gagasan Adam Smith yang paling penting dan terkenal adalah teori Invisible Hand. Dalam sejarah perkembangan peradaban, awalnya manusia memenuhi kebutuhannya dengan cara berburu dan meramu. Dalam perkembangan selanjutnya, manusia menetap di suatu tempat dengan bercocok tanam dan beternak. Pada



periode ini terciptalah sistem barter, barang ditukar barang, untuk memenuhi kebutuhan yang semakin beragam. Pernahkan kalian melakukan sistem barter? Ketika melakuan barter, adakah kekurangannya? Sistem barter memudahkan manusia untuk mendapatkan suatu barang tanpa harus bersusah payah berburu atau mengandalkan hasil cocok tanam dan ternaknya sendiri. Namun, manusia kemudian menyadari bahwa sistem barter memiliki kekurangan. Pada sistem barter tidak terdapat satuan ukur yang jelas antara satu barang atau jasa terhadap barang dan jasa lainnya. Tidak adanya satuan ukur yang jelas ini menimbulkan ketidakadilan pada pihak yang melakukan barter. Sebagai contoh, pada sistem ini, satu karung padi dapat ditukarkan dengan 10 butir telur ayam, atau pertukaranpertukaran lain yang dianggap tidak adil. Namun, barter terpaksa dilakukan karena tidak ada pilihan pada salah satu pihak. Di samping itu, kekurangan dari sistem ini adalah kesulitan dalam mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan dalam waktu bersamaan. Sistem barter sangat dipengaruhi oleh kebutuhan masing-masing individu. Seseorang tidak dapat begitu saja menukarkan barang atau jasa miliknya dengan sesuatu yang dia butuhkan karena bisa jadi orang lain tidak membutuhkan barang atau jasa yang ia miliki. Oleh karena itu, sistem barter ini kemudian dianggap tidak efektif untuk memenuhi kebutuhan. Seiring berkembangnya peradaban, manusia kemudian menemukan satuan alat hitung dalam sistem perdagangan yang sekarang kita kenal dengan sebutan uang. Dengan kejelasan satuan alat hitung, maka manusia semakin mudah dalam mendapatkan barang atau jasa yang mereka butuhkan. Mereka bisa menukar uang yang dimiliki untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan. Di samping itu, mereka juga tidak perlu mencari orang yang hendak menukarkan barangnya. Berbagai upaya-upaya yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya itulah yang menjadi inti dari ilmu ekonomi. Secara sederhana, ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari cara manusia memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas (Sugiharsono & Wahyuni, 2018; Sukirno, 2019). Kelahiran ilmu ekonomi didorong oleh adanya kelangkaan. Masalah kelangkaan merupakan suatu tantangan bagi manusia untuk terus memenuhi kebutuhannya. Kelangkaan menimbulkan pilihan-pilihan yang harus diputuskan oleh manusia di tengah keterbatasam sumber daya. Untuk melengkapi khazanah pengetahuan, kalian dapat mencari dari berbagai sumber mengenai pendapat ahli tentang ilmu ekonomi dan melakukan perbandingan. Apa saja perbedaan atau persamaan pendapat para ahli dalam memaknai ilmu ekonomi? Apakah kalian memiliki definisi yang lain tentang ilmu ekonomi? 2. Kebutuhan Manusia dan Kelangkaan Sumber Daya Ketika berbicara tentang kebutuhan (misalnya makanan, pakaian, atau sepatu), apakah kalian menyertakan syarat ataupun kriteria tertentu terhadap kebutuhan kalian? Dalam kondisi apa kalian merasa cukup ? Atau sebaliknya, dalam kondisi apa kalian merasa tidak puas?



Contoh Asesmen



LEMBAR AKTIVITAS 1 Petunjuk kerja: Kerjakan tugas secara mandiri (individu). Tulis dan sampaikan pendapat kalian di kelas Tugas: Tuliskan lima contoh kebutuhan dan keinginan kalian sesuai dengan kondisi saat ini. • Urutkan kebutuhan dan keinginan sesuai proritas dan sertakan alasan kalian! Kebutuhan



Keinginan



Alasan



Setelah mengerjakan aktivitas tersebut, jelaskanlah perbedaan antara kebutuhan dan keinginan? ……………………………………………………………………………………………………………………………………. Mengapa kalian harus memutuskan suatu hal, baik itu kebutuhan maupun keinginan, berdasarkan prioritas?



Ketika kalian mengerjakan Lembar Aktivitas 1, apakah daftar kebutuhan dan keinginan yang sudah kalian susun dibuat berdasarkan tindakan ekonomi? Jika ya, tindakan ekonomi manakah yang kalian ambil? Jelaskan alasannya!



Pada Lembar Aktivitas 1, kalian juga ditugaskan untuk membuat daftar kebutuhan dan keinginan. Berikut ini akan dijelaskan, apa yang dimaksud dengan kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan dapat diartikan sebagai sesuatu yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk



bertahan hidup layak dan menaikkan taraf hidupnya. Sementara, keinginan dapat diartikan sebagai sesuatu yang tidak harus dipenuhi oleh seseorang, dimana tanpa hal tersebut tersebut sebenarnya ia masih dapat hidup layak. Ketika kalian dapat memisahkan, mana yang merupakan kebutuhan atau mana yang merupakan keinginan, maka hal itu ditentukan oleh tindakan ekonomi. Ketika kalian di Sekolah Menengah Pertama (SMP), apakah kalian masih ingat tentang materi tindakan ekonomi? Tindakan ekonomi adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Secara umum, tindakan ekonomi terdiri dari dua jenis, yaitu: • Tindakan ekonomi rasional, adalah tindakan yang dilakukan berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu ketika memutuskan dan memilih suatu hal. Ketika kalian melakukan tindakan ekonomi, tentu kalian memutuskan dan memilih berdasarkan hal yang paling menguntungkan. • Tindakan ekonomi irasional, adalah tindakan yang dilakukan tanpa mempertimbangan beberapa faktor (seperti keuntungan, prioritas, dan pertimbangan lainnya). Biasanya tindakan ekonomi irasional cenderung merugikan. Setiap kebutuhan yang kalian penuhi tentu akan menimbulkan pilihanpilihan tertentu. Hal itu merupakan akibat dari adanya masalah kelangkaan. Dengan ilmu ekonomi, kalian dapat mengambil keputusan yang tepat untuk memilih pilihan yang sesuai dengan kebutuhan kalian. Meskipun masalah kelangkaan akan selalu ada, tetapi ilmu ekonomi selalu berusaha mencari solusi dari kelangkaan tersebut. Kelangkaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya: a. Sumber daya alam Ketersediaan sumber daya alam sangat terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya, ketersediaan minyak bumi dan batu bara di alam terbatas, sementara manusia masih bergantung pada dua sumber daya alam ini untuk memenuhi kebutuhan dan aktivitas seharihari, dari mulai melakukan produksi, distribusi, maupun konsumsi. b. Sumber daya manusia Sumber daya manusia merupakan faktor utama untuk memproduksi barang atau jasa. Namun terkadang, kurangnya tenaga kerja membuat jumlah produksi barang atau jasa tidak optimal dan tidak mampu mencukupi kebutuhan masyarakat. c. Ilmu pengetahuan Kurangnya ilmu pengetahuan dapat menghambat proses produksi dan pengoptimalan dari manfaat yang seharusnya dapat diambil, baik dari alam maupun sumber daya mansia. Untuk menguatkan pemahaman kalian tentang kelangkaan, kerjakan aktivitas belajar berikut ini!



Contoh Asesmen



LEMBAR AKTIVITAS 2 Studi kasus terkait dengan tujuan SDGs No. 2 yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik, serta mendukung pertanian berkelanjutan. Mengawal Ketersediaan Pangan Nasional Global Food Security Index menyebutkan ketahanan pangan Indonesia cenderung membaik dalam lima tahun terakhir. Indonesia perlu lahan tambahan 200 ribu hektare. Jumlah penduduk dunia terus bertambah, sementara planet Bumi ukurannya tak berubah. Kebutuhan akan jumlah dan kualitas pangan terus berkembang, sementara areal pertanian semakin berkurang. Jangan heran bila para ahli pertanian dunia pun kesulitan untuk memprediksi sistem pangan global yang ke depan makin kompleks dan tidak pasti. Sumber ketidakpastiannya adalah ketersediaan lahan dalam keberlanjutan sistem pangan. Organisasi Pangan Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) sudah cukup lama menyoroti masalah ketersediaan lahan bagi ketahanan pangan. Di tingkat global, FAO memproyeksikan kebutuhan lahan pertanian dapat mencapai 5.4 miliar hektare pada 2030 dari kondisi saat ini 5.1 hektare. Pelbagai skenario pun ditawarkan agar penggunaan lahan menjadi lebih optimal. Pasalnya, pembukaan dan perluasan lahan pertanian tentu harus memperhatikan banyak aspek, seperti masalah lingkungan dan terganggunya ekosistem. Isu lingkungan tak menyurutkan agenda PBB dalam mengawal masyarakat agar tetap mendapatkan nutrisi dengan cara menjaga produktivitas lahan sebagai bagian ketahanan pangan. Tak dimungkiri, isu konversi lahan produktif pertanian menjadi momok yang menghantui ketahanan pangan banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Pemerintah pun sangat serius memperhatikan masalah tersebut demi menjamin ketersediaan dan akses pangan bagi masyarakatnya. Adanya masalah konversi lahan itu terkonirmasi dari data Kementerian Agraria dan Tata Ruang Wilayah, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Kementerian Pertanian. Lahan pertanian juga makin susut. Pada 2019, luas baku sawah nasional hanya 7.465 juta hektare, turun dibandingkan posisi 2013 yang 7.75 juta hekatare.



lahan pertanian beralih fungsi selama kurun 2013-2019 atau ratarata 47.500 hektare per tahun. Kemungkinan alih fungsi lahan itu untuk pembangunan. Meski terjadi penyusutan lahan pertanian, satu laporan dari Global Food Security Index menyebutkan ketahanan pangan Indonesia cenderung membaik dalam lima tahun terakhir. Skornya bertambah dari 50,7 pada 2015, naik ke 53,2 pada 2017, dan 62,6 pada 2019. Peringkat Indonesia juga terus naik dari posisi ke 75 (2015), lalu 68 (2017), dan 62 pada 2019 dari 113 negara yang dievaluasi. Lembaga itu mengukur indeks dengan melihat beberapa hal. Pertama affordability atau kemampuan konsumen untuk membeli makanan, kedua availability atau kecukupan pasokan, dan ketiga tentang risiko gangguan pasokan. Selain itu, indeks itu juga mengukur kapasitas negara mendistribusikan pangan, faktor kualitas, serta keamanan pangan. Namun, penilaian mereka mengabaikan sumber pangan. Penilaian itu tidak peduli bahan pangan tersebut diproduksi oleh petani di dalam negeri atau didatangkan melalui impor. Tak heran, peringkat pertama Indeks Ketahanan Pangan Global justru ditempati oleh Singapura. Padahal negeri jiran itu memiliki segenap keterbatasan sumber daya pertanian. Bagi Indonesia, kenaikan indeks itu menggambarkan perbaikan dalam pengadaan, daya beli, distribusi barang, atau kualitas pangan yang tersedia. Namun, apakah mata pencariannya sebagai produsen pangan masih menjanjikan pada masa depan? Lahan Pertanian Indonesia meyakini ketahanan pangan juga menyangkut ketersediaan lahan pertanian yang memadai untuk menyangga ketahanan pangan tersebut, di samping tetap terjaganya cadangan pangan nasional . Dalam rapat terbatas lanjutan pembahasan food estate di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/9/2020), Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa penyediaan cadangan pangan nasional adalah agenda strategis. Ini, tambah Jokowi, agenda yang harus dilakukan dalam rangka mengantisipasi kondisi krisis pangan akibat pandemi COVID-19. “Bahkan, FAO sendiri sudah mengingatkan berkali-kali mengenai krisis pangan tersebut,” ujar Kepala Negara. Adanya program penyediaan pangan nasional juga untuk mengantisipasi perubahan iklim. Selain itu juga untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor pangan. “Ini penting bagi bangsa ini.” Wajar bila Presiden khawatir soal penyediaan pangan. Dalam konteks ini, sinyalemen yang disampaikan Kepala Negara tergambarkan dari data BPS yang menyebutkan produksi padi pada 2019 hanya sebesar 54,6 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), turun sebanyak 4,6 juta ton atau 7,76% dibandingkan dengan 2018. Bila pada 2020 produksi pangan nasional cukup baik dan aman dalam menyangga kebutuhan, itu tak lepas dari kondisi cuaca yang mendukung. Tak ada kemarau kering seperti tahun 2019. Namun, ke depan cuaca tak selalu akan bersikap bersahabat. Adakah Indonesia siap menghadapi luktuasi ini? Menyikapi persoalan pangan itu, Kementerian Pertanian pun sudah menyiapkan empat strategi untuk memaksimalkan produksi sektor pertanian. Pertama, melakukan ekstensiikasi pada lahan rawa. Kedua, mempersiapkan pangan lokal sebagai subsitusi makanan pokok yang selama ini mengandalkan beras. Ketiga, membentuk lumbung pangan di tiap wilayah, mulai dari desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi. Terakhir, membuat food estate di beberapa tempat dengan modern farming. Masalah ketahanan pangan telah menjadi isu krusial cukup lama. Dalam satu kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun mengingatkan negara ini masih membutuhkan perluasan lahan sebesar 200.000 hektare untuk menambah pasokan pangan, khususnya di tengah pandemi COVID-19. “Saya masih butuh 200.000 ha untuk mencapai katakanlah bila kita ingin agar stok Masa Tanam (MT) I dan MT II ada stok tambahan. Artinya, bila COVID-19 ini terus berlangsung dua tahun, saya sudah mempersiapkan makanan,” ujar Syahrul, Rabu (26/8/2020). Khusus untuk food estate, pemerintah telah menyiapkan dua lokasi, di Kalimantan Tengah dan Sumatra Utara. Di Kalimantan Tengah, areanya meliputi Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Di kedua Kabupaten di Kalimantan Tengah itu terdapat lahan sawah seluas 148.000 hektare



yang sudah ada irigasinya. Di lahan ini, menurut rencana, akan ditanam padi. Di kedua kabupaten itu juga terdapat lahan yang belum teririgasi seluas 622.000 hektare. Menurut rencana, lahan itu akan dikembangkan untuk tanaman industri seperti singkong, jagung, dan lahan pendukung budidaya peternakan. Berikutnya, di Sumatra Utara, terutama Kabupaten Humbang Hasundutan. Proyek lumbung pangan di Humbang Hasundutan tengah disiapkan lahan sekitar 30.000 hektare untuk dikelola hingga tiga tahun ke depan. Pada tahun ini, di kabupaten itu tengah dikerjakan sebuah klaster terpadu seluas 1.000 hektare sebagai percontohan nasional. “Ini yang ingin kita prioritaskan terlebih dahulu,” kata Jokowi dalam rapat terbatas, Rabu (23/9/2020). Presiden juga mengingatkan pentingnya perumusan rencana induk lumbung pangan. Dia pun meminta rencana induk tersebut segera diselesaikan. Selain itu, Jokowi juga meminta jajarannya untuk menyelesaikan infrastruktur pendukung akses jalan. Jokowi pun meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil menyelesaikan masalah pembebasan lahan di lumbung pangan. “Masih terdapat beberapa masalah yang perlu segera diselesaikan yaitu yang berkaitan dengan kepemilikan lahan di area food estate. Saya meminta Menteri ATR/BPN (Sofyan Djalil) untuk menyelesaikan masalah pembebasan lahan di lumbung pangan tersebut,” tambah Jokowi. Sumber: https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalamangka/ ekonomi/mengawal-ketersediaan-pangan-nasional. Penulis: Firman Hidranto, tanggal 2 Oktober 2020. Petunjuk kerja: • Bacalah artikel di atas dengan cermat! • Kerjakan tugas secara berkelompok! • Tuliskan dan sampaikan pendapat kalian! Tugas: 1. Berdasarkan artikel di atas, temukan kelangkaan apa yang terjadi? Mengapa terjadi kelangkaan tersebut? Jelaskan faktorfaktor penyebabnya! 2. Amatilah lingkungan kalian berada, temukan persoalan yang mirip seperti yang terjadi pada artikel di atas? Jelaskan mengapa kelangkaan tersebut terjadi! 3. Tuliskan pendapat kalian tentang solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut! 4. Tuliskan prediksi yang kemungkinan terjadi di masa mendatang apabila kelangkaan tersebut terus menerus terjadi.



Soal Remedial Dan Pengayaan Pengayaan:



Kalian dapat mencari pendapat para ahli ekonomi mengenai ilmu ekonomi, serta sejarah ilmu ekonomi sehin



2 2022/2023



MODUL AJAR EKONOMI FASE E SKALA PRIORITAS



Titania D.E Hapsari SMAN 3 TEMANGGUNG 2022/2023



MODUL AJAR Identitas SMA Negeri 3 Temanggung Ekonomi X/E



Nama Sekolah Mata pelajaran Kelas/Fase Tujuan Pembelajaran



Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu: 10.2.a. Memahami Skala prioritas sebagai acuan dalam menentukan berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi 10.2.b. Menyusun skala prioritas kebutuhan dasar sesuai dengan kondisi di lingkungan sekitarnya



Profil Pelajar Pancasila Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami Skala prioritas sebagai acuan dalam



Pertemuan 6-9 Kegiatan pembelajaran Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya



 Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa.  Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran.  Guru melakukan apersepsi mengenai mengapa harus bertindak ekonomis yang berbeda dengan kikir (pelit).



Alokasi Waktu 30”



 Guru menjelaskan tentang prinsip, motif dan tindakan 40” ekonomi. Materi ini pernah dipelajari di jenjang sebelumnya  Guru menjelaskan tentang literasi keuangan dan manfaatnya secara singkat.  Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan  Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan. sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 3 mengenai mengelola keuangan efektif  Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang akan dikerjakan.  Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik berdasarkan Lembar Aktivitas 3 atau guru dapat membuat aktivitas lain yang menyesuaikan dengan konteks siswa dan lingkungan sekolah dengan kegiatan belajar yang serupa.



Penutup (Refleksi Siswa dan Guru)



• Tugas dikerjakan secara mandiri. Mengidentifikasi Masalah • Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait dengan pengelolaan keuangan Mengumpulkan Informasi • Peserta didik mencari informasi tentang pengelolaan keuangan agar efektif dan mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 3. Mengelola Informasi • Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh. terkait dengan pengelolaan keuangan. • Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Guru mendorong peserta didik untuk menghitung dan menimbang setiap keputusan dalam mengelola keuangan. • Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas dengan baik. Merencanakan dan Mengembangkan Ide • Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan menggunakan berbagai media, sesuai dengan tugas pada Lembar Aktivitas 3. Refleksi Diri dan Aksi • Peserta didik mempresentasikan laporan tentang mengelola keuangan secara efektif. • Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang pentingnya mengelola keuangan dan melakukan tindakan ekonomi. • Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan (feedback) dari kegiatan diskusi terutama yang bagaimana mengelola uang secara efektif. • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan. • Guru memberikan penguatan belajar kepada peserta 30” didik agar membaca materi yang hendak dipelajari di pertemuan selanjutnya. • Guru memberikan penugasan dengan pertanyaan kepada peserta didik sebagai stimulus peserta didik agar menyiapkan materi untuk pembelajaran selanjutnya. • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk refleksi Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya. • Doa. • Penutup pembelajaran.



Asesmen : Asesmen Awal (Diagnostik)



Asesmen Formatif : Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran : - Asesmen individu - Asesmen kelompok Jenis Asesmen : - Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.) - Tertulis (tes objektif, esai) Asesmen Sumatif



Lampiran Materi SKALA PRIORITAS Untuk menanggulangi adanya kelangkaan, kita harus membuat skala prioritas. Menentukan mana kebutuhan yang lebih penting dan harus dipenuhi terlebih dahulu. Tapi, bagaimana cara menentukan skala prioritas itu? Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi skala prioritas: a. Tingkat kepentingan b. Kemampuan diri c. Mempertimbangkan masa depan Itu artinya, dalam menentukan sesuatu, kita harus memilih untuk mengerjakan yang penting dan mendesak terlebih dahulu, penting tapi kurang mendesak, kurang penting tapi mendesak, baru yang terakhir melakukan yang kurang penting dan kurang mendesak. Sekarang, sudah mulai paham kan, apa itu pengertian ilmu ekonomi, kelangkaan, penyebab terjadinya kelangkaan, biaya peluang? Supaya apa yang Anda mau bisa terpenuhi secara optimal, yuk mulai tentukan skala prioritasmu. Cara Bertindak Ekonomis: Skala Prioritas dan Literasi Keuangan Setelah kalian belajar tentang kebutuhan dan keinginan, kalian akan menemukan adanya ketimpangan antara jumlah kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan. Kondisi yang menunjukkan ketika manusia tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan semua kebutuhannya disebut kelangkaan. Jumlah kebutuhan manusia lebih banyak dari jumlah barang dan jasa yang tersedia. Ilmu ekonomi menawarkan solusi untuk mengatasi berbagai masalah atau tantangan tersebut. Tindakan ekonomi rasional menuntun kalian untuk menentukan prioritas sehingga dapat meminimalkan biaya (cost) dan dapat memberikan keuntungan (beneit). Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), prioritas adalah mendahulukan dan mengutamakan daripada yang lain. Ketika kalian menyusun skala proritas, terdapat hal-hal yang mesti diperhatikan, yaitu: • Kemampuan inansial (tingkat pendapatan) Ketika menyusun kebutuhan atau menentukan keinginan, hendaknya kalian menyesuaikan dengan kemampuan, yaitu jumlah pendapatan. • Status sosial (kedudukan secara sosial) Secara sosiologis, individu berada pada posisi sosial tertentu yang ditentukan berdasarkan profesi dan kelas sosial. Berdasarkan profesi, misalnya si A seorang fotografer dan si B seorang penulis. Perbedaan profesi ini akan memengaruhi cara individu menentukan prioritas kebutuhannya. Berdasarkan kelas sosial contohnya, prioritas kebutuhan seorang direktur perusahaan tentu berbeda dengan prioritas seorang karyawan. • Lingkungan Dalam hal ini, lingkungan dipahami sebagai lingkungan sosial dan isik (alam) yang dapat memengaruhi cara individu menyusun dan menentukan proritas. Sebagai contoh, mereka yang tinggal di tempat berhawa dingin akan memiliki proritas berbeda dari mereka yang tinggal di tempat berhawa panas. Berdasarkan penjelasan di atas, menurut kalian bagaimana faktor lingkungan dapat memengaruhi manusia dalam menentukan skala prioritas? Berikan contohnya! a. Literasi Keuangan Ketika kalian berupaya memenuhi kebutuhan dan melakukan tindakan ekonomi, terutama tindakan rasional, terdapat beberapa pertimbangan yang akan dilakukan. Berbagai



pertimbangan tersebut dipengaruhi oleh kecakapan dan pengetahuan. Dalam hal ini, literasi keuangan berupaya untuk mengatasi berbagai masalah terkait aktivitas ekonomi yang berisiko dan tidak jelas. Mengacu pendapat dari berbagai ahli, literasi keuangan adalah kecakapan dan kemampuan untuk menentukan keputusan yang efektif dan bijaksana terkait penggunaan dan pengelolaan keuangan. Ketika kalian berupaya memenuhi kebutuhan dengan melakukan aktivitas ekonomi, literasi keuangan sangat dibutuhkan. Literasi keuangan mencakup cara mengelola uang dengan bijaksana. Literasi keuangan memberikan pengetahuan agar kita mampu memutuskan pilihan yang paling baik dan menguntungkan. Dengan kata lain, literasi keuangan erat hubungannya dengan pengelolaan keuangan yang baik. Sebagai bagian dari pelaku ekonomi, kalian diharapkan mengetahui dan memahami dengan baik berbagai hal mengenai pelaku dan aktivitas ekonomi. Pada bab ini, secara khusus kalian akan belajar tentang literasi keuangan yang terkait dengan bank dan lembaga keuangan nonbank. Agar kalian dapat lebih memahami tentang pengelolaan keuangan dan upaya pemenuhan kebutuhan, kerjakan aktivitas belajar berikut ini Contoh Asesmen



Lembar Aktivitas 3 Bagaimana Mengelola Uang secara Efektif? Budi seorang pelajar SMA kelas X. Setiap bulan orang tuanya memberikan uang saku sebesar Rp450.000. Peruntukkan uang saku sesuai kesepakatan dengan orang tuanya adalah untuk beberapa pengeluaran, yaitu makan siang, dana transportasi, dana komunikasi, dana sosial, dan menabung. Apabila kalian menjadi Budi, hal apa sajakah yang akan kalian lakukan sehingga dapat mengelola uang dengan efektif? Petunjuk kerja: • Kerjakan tugas secara mandiri! • Tulis dan hitung pengelolaan uang di buku kalian! • Sampaikan pendapat kalian di kelas! Tugas • Sebagai Budi, kalian diminta untuk membuat pengelolaan keuangan, bagaimana mengelola uang tersebut secara efektif dengan memperhatikan berbagai pengeluaran? • Tulislah hal-hal yang mesti Budi masukkan sebagai prioritas kebutuhan serta jumlah pembagian uangnya! • Jelaskan alasan rasional mengapa Budi harus mengatur skala prioritasnya? • Jika Budi mendapatkan tambahan uang saku sebesar Rp150.000. Susunlah perubahan skala prioritas dan jelaskan alasan rasionalnya!



LEMBAR AKTIVITAS 4 Tugas Individu



Buatlah daftar kebutuhanmu mulai dari prioritas tertinggi hingga prioritas terendah. Gunakan rubrik berikut ini untu PENTING dan MENDESAK



PENTING tapi TIDAK MENDESAK



TIDAK PENTING dan MENDESAK



TIDAK PENTING dan TIDAK MENDESAK



1. 2. 3. 4. 5.



1. 2. 3. 4. 5.



RUBRIK PENILAIAN TUGAS INDIVIDU No



Aspek



1



Pengetahuan



2



Pemahaman



Siswa tidak memahami konsep kelangkaan dan biaya peluang



3



Penerapan



Siswa tidak mampu menerapkan konsep kelangkaan dan biaya peluang



1 Siswa tidak mengetahui konsep kelangkaan dan biaya peluang



Skor/ Rubrik



2 Siswa belum sepenuhnya mengetahui konsep kelangkaan dan biaya peluang Siswa belum sepenuhnya memahami konsep kelangkaan dan biaya peluang Siswa belum sepenuhnya mampu menerapkan konsep kelangkaan dan biaya



3 Siswa telah mengetahui sebagian besar konsep kelangkaan dan biaya peluang



4 Siswa telah mengetahui seluruh konsep kelangkaan dan biaya peluang



Siswa telah memahami sebagian besar konsep kelangkaan dan biaya peluang



Siswa telah memahami seluruh konsep kelangkaan dan biaya peluang



Siswa mampu menerapkan sebagian besar konsep kelangkaan dan biaya peluang



Siswa mampu menerapkan seluruh konsep kelangkaan dan biaya peluang



Skor Akhir Maksimal = 4 x 3 = 12 Penilaian = Skor Akhir Siswa x 8,4 Catatan : 8,4 adalah pembobotan



3 2022/2023



MODUL AJAR EKONOMI FASE E



POLA HUBUNGAN ANTARA KELANGKAAN DAN BIAYA PELUANG



Titania D.E Hapsari SMAN 3 Temanggung 2022/2023



MODUL AJAR Identitas SMA Negeri 3 Temanggung Ekonomi X/E



Nama Sekolah Mata pelajaran Kelas/Fase Tujuan Pembelajaran



Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu: 10.3.a. Mendeskripsikan biaya beluang 10.3.b. Memahami Pola hubungan antara kelangkaan dan biaya peluang 10.3. c. Menyusun laporan penelitian sederhana dari Pola hubungan antara kelangkaan dan biaya peluang



Profil Pelajar Pancasila



Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami Pola hubungan antara kelangkaan dan



Pertemuan 10-13 Kegiatan pembelajaran Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup)



Guru membuka kegiatan dengan salam pembuka, berdoa, memeriksa kehadiran, memeriksa kesiapan siswa, mengajukan pertanyaan, dan memotivasi siswa. - Guru menjelaskan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, teknik assesment, pembagian kelompok, menjelaskan mekanisme langkah-langkah kegiatan pembelajaran. Guru mengajak siswa untuk mengamati artikel dan atau infografis (sebagai salah satu sumber belajar) mengenai kelangkaan barang atau jasa yang pernah atau sedang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Guru dapat meminta siswa untuk mencari sumber belajar tersebut di website atau media sosial atau guru dapat langsung memberikan langsung sumber belajar tersebut dalam rangka membangun pembelajaran yang kontekstual. Contohnya adalah infografis dari sumber berikut ini. https://katadata.co.id/ariayudhistira/infografik/5eb374f85a649/krisispangan-akibat-covid-19 - Guru mengajukan pertanyaan dan mengidentifikasi masalah: 1) Bagaimana deskripsi atau gambaran masalah tentang informasi yang tersaji dalam infografis tersebut? 2) Apa yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut? 3) Berdasarkan indentifikasi masalah tersebut, apa yang dimaksud dengan kelangkaan menurut siswa?



Alokasi Waktu 10”



60”



Penutup (Refleksi Siswa dan Guru)



4) Bagaimana hubungan antara kelangkaan, kebutuhan, dan sumber daya? - Guru dapat memilih alternatif kegiatan inti pembelajaran o Siswa melakukan kegiatan mengumpulkan data dengan cara menggali data atau informasi dari berbagai sumber lainnya yang terpercaya. o Siswa mengolah data atau informasi dari hasil pengamatan dan pengumpulan dengan cara sharing atau berdiskusi dalam kelompok o Siswa menyusun data dan informasi yang diperoleh, menafsirkan, menganalisis, dan menilai relevansi informasi yang ditemukan. o Siswa memverifikasi untuk pembuktian hasil dari sumber literasi dengan memperdalam atau memperluas wawasan guna merencanakan dan mengembangkan ide untuk solusi o Siswa melakukan aksi dengan menyajikan hasil laporan pengamatan. o Guru menyimpulkan konsep secara klasikal. o Guru memberikan uji kompetensi lisan/tertulis. - Guru meminta siswa untuk membuat resume hal-hal penting yang siswa temukan terkait pengertian kelangkaan, penyebab kelangkaan, serta keterkaitan antara kelangkaan, kebutuhan, dan sumber daya - Guru mengajak siswa berefleksi dengan menjawab berbagai pertanyaan refleksi - Guru menyampaikan bahwa topik yang telah dibahas hari ini sangat berhubungan dengan topik yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.



Asesmen : Asesmen Awal (Diagnostik) Asesmen Formatif : Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran : - Asesmen individu - Asesmen kelompok Jenis Asesmen : - Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.) - Tertulis (tes objektif, esai) Asesmen Sumatif



20”



Lampiran Materi Pengertian Biaya Peluang Pernahkah Anda merasa bingung mau beli ice cream dan cokelat tapi hanya memiliki uang sebesar Rp10.000,00 yang hanya cukup untuk membeli salah satunya? Lalu akhirnya Anda harus memutuskan untuk memilih satu dari pilihan tersebut, misalnya lebih membeli cokelat. Kalau Anda pernah melakukan hal tersebut, dalam ilmu ekonomi disebut sebagai biaya peluang. Artinya, biaya peluang dalam ilustrasi tersebut adalah satu ice cream, dengan kamu memilih cokelat maka kamu kehilangan kesempatan untuk membeli cokelat. Nah, kenapa sih biaya peluang bisa muncul? Biaya peluang muncul karena sumber-sumber daya ekonomi bersifat terbatas sehingga memaksa manusia untuk melakukan pilihan dalam memenuhi kebutuhannya yang tentunya didasarkan pada skala prioritas kebutuhan. Pilihan yang dibuat akan mengakibatkan pengorbanan pada pilihan yang lain dan timbulnya biaya peluang. Dalam perhitungannya, biaya peluang tidak selalu berhubungan dengan uang. Bisa juga berupa waktu, kesenangan, keuntungan di masa depan, dan faktorfaktor lainnya. Dalam pengambilan keputusannya biaya peluang ini tergantung pada tujuan dan situasi yang dialami individu. Untuk mencari biaya peluang adalah dengan cara mencari pilihan yang ditinggalkan dengan nilai tertinggi. Simak contoh soal berikut ini ya. Nita mempunyai modal dan keahlian untuk melakukan produksi mebel dengan peluang mendapatkan kurang lebih Rp7.000.000,00 per bulan melalui proses d. Perbedaan biayakeuntungan peluang dengan biaya sehari-hari selama berbeda 4 bulan. dengan Pada saat yang bersamaan, Nita sehari-hari mendapat adalah tawaran untuk 1)produksi Biaya peluang biaya sehari-hari. Biaya bekerja sebagai akunting di suatu perusahaan dengan gaji R2.500.000,00 per bulan. pengorbanan yang harus dilakukan untuk melakukan suatu kegiatan Besarnya biayaekonomi, peluangtanpa bagi memperhitungkan Nita selama 4 bulan kerugian sebesar Rp2.500.000,00 x 4 = karena Rp10.000.000,00. Artinya Nita harus bekerja di perusahaan mebelnya dan merelakan dikorbankannya kegiatan lain. kesempatan mendapatkan pendapatan potensialnya sebagai akunting Rp10.000.000,00.



2) Sedangkan Biaya Peluang/Biaya Implisit/Ongkos Alternatif (Opportunity Cost) adalah sejumlah barang atau pendapatan yang harus dikorbankan agar sejumlah barang yang lain dapat diproduksi/digunakan, atau kesempatan untuk memperoleh sesuatu yang hilang karena telah memilih alternatif lain. Jadi Ongkos alternatif sejumlah barang X adalah sejumlah barang Y yang harus dikorbankan agar sejumlah barang X dapat diproduksikan. 3) Biaya Eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar biaya input atau biaya atas penggunaan faktor produksi, Misalnya Biaya gaji atau biaya tenaga kerja, biaya sewa, biaya listrik dan air, biaya bahan baku,



biaya penjualan, biaya aministrasi dan sebagainya 4) Biaya Sesungguhnya/Biaya Kesempatan merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan dan biaya yang tidak mengharuskan perusahaan untuk membayar biaya-biaya input, sehingga biaya sesungguhnya merupakan penjumlahan antara biaya implisit dengan biaya eksplisit 5) Laba-Rugi AkuntansiBiaya atau Sesungguhnya Keuntungan Akuntansi (Accounting Profit) adalah = Biaya Implisit + Biaya Eksplisit selisih antara seluruh pendapatan perusahaan (jumlah pendapatan yang diterima oleh suatu perusahaan sebagai hasil penjualan output) dengan seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan (biaya usaha dan biaya di luar usaha yang merupakan biaya eksplisit). 6) Laba-Rugi Ekonomi atau Keuntungan Ekonomi Profit) adalah Keuntungan Akuntansi = Pendapatan Total(Economic – Biaya total atau Biaya Eksplisit selisih antara pendapatan total (pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha) dengan biaya sesungguhnya (biaya implisit dan biaya eksplisit) Atau



Keuntungan Ekonomi = Pendapatan Total – Biaya



Untuk memperjelas perbedaan biaya peluang dan biaya sehari-hari simak contoh soal berikut ini ya. Andi bekerja Keuntungan sebagai manajer di salah satu hotel bintang– lima terkenal di Ekonomi = Keuntungan Akuntansi Biayayang Implisit Jakarta. Andi mendapat gaji per bulan sebesar Rp20.000.000,00. Karena ingin mengembangkan diri, ia berhenti bekerja sebagai manajer dan membuka sebuah restoran. Restorannya menempati rumahnya yang dahulu disewakan sebesar Rp10.000.000,00 per bulan. Untuk modal kerja ia mengambil depositonya sebesar Rp500.000.000,00 yang berbunga Rp6.000.000,00 per bulan. Berikut ini disajikan laporan pengelolaan restauran Andi. Laporan Laba Rugi Untuk bulan Maret 2015 Penerimaan Total Dikurangi biaya eksplisit Biaya tenaga kerja Bahan dan peralatan Laba akuntansi Dikurangi biaya implisit Gaji Andi sebagai manajer Bunga deposito Sewa rumah sebelum dijadikan Restoran



Rp150.000.000,00 Rp72.000.000,00 Rp48.000.000,00 +



Rp120.000.000,00 Rp30.000.000,00



Rp20.000.000,00 Rp6.000.000,00 Rp10.000.000,00 + Rp36.000.000,00-



Kerugian



Rp 6.000.000,00



Jika laba akuntansi lebih kecil daripada biaya peluang, maka perusahaannya sebenarnya merugi. Jadi jika penerimaan restoran Andi hanyaRp150.000.000,00 lebih baik Andi kembali bekerja di salah satu hotel bintanglima yang terkenal di Jakarta itu. Contoh 1 : Seorang lulusan SMA diterima di UGM. Yang bersangkutan juga sudah diterima untuk bekerja penuh waktu (full time) di Toko A dengan gaji Rp 3.000.000,00 per bulan, di pabrik B dengan gaji Rp 3.250.000,00 per bulan, dan di kantor C dengan gaji Rp 3.500.000,00 per bulan. Jika yang bersangkutan memutuskan untuk kuliah dan bukan bekerja, maka biaya oportunitasnya sebesar Rp 3.500.000,00 perbulan. Contoh 2 : Perusahaan melakukan pengambilan keputusan mengganti atau tetap memakai mesin yang sekarang digunakan. Jika biaya operasi mesin lama Rp 100.000,00 perbulan, sedangkan biaya operasi mesin baru Rp 75.000,00 perbulan, maka penghematan biaya Rp 25.000,00 perbulan tersebut merupakan biaya peluang atau biaya kesempatan bagi alternatif biaya menggunakan mesin lama. Contoh 3 : Tn. Amir seorang karyawan perusahaan swasta di kota "Y" memperoleh gaji Rp 3.000.000,00 per bulan. Karena ingin memiliki usaha sendiri dia berhenti dari perusahaan tempat bekerja dan mendirikan industri batu bata. Pendapatan dari industri batu bata 1 bulan Rp 5.000.000,00, beli bahan Rp 1.500.000,00, upah karyawan Rp 2.000.000,00 dan biaya lain lain Rp 750.000,00. Berdasarkan contoh tersebut maka dapat ditentukan hal-hal berikut ini : a. Biaya peluang / Biaya implicit sebesar Rp 3.000.000,00 b. Biaya eksplisit = Rp 1.500.000,00 + Rp 2.000.000,00 + Rp 750.000,00 = Rp 4.250.000,00 c. Biaya sesungguhnya = Rp 3.000.000,00 + Rp 4.250.000,00 = Rp 7.250.000,00 d. Laba-Rugi akuntansi = Rp 5.000.000,00 – Rp 4.250.000,00 Laba Akuntansi = Rp 750.000,00 e. Laba-Rugi ekonomi = Rp 5.000.000,00 – Rp 7.250.000,00 Rugi Ekonomi = Rp 2.250.000,00



Contoh Asesmen 1. Prinsip ekonomi yang diterapkan dalam produksi adalah dengan .... A. modal yang kecil memperoleh keuntungan yang besar B. pekerja yang sedikit memproduksi barang dalam jumlah banyak C. cara produksi tertentu membuat konsumen rugi D. modal maksimal memperoleh hasil yang maksimal E. modal usaha tertentu memperoleh hasil maksimal 2. Penggunaan uang yang diberikan orangtua dengan cara bijak terlihat dalamcontoh .... A. Irma menggunakan sebagian uang jajannya untuk menabung di koperasisekolah B. Raisa mentraktir teman-teman sekelasnya dengan uang yang diberikanayahnya C. Karin membeli makanan sehat di kantin sekolah setiap hari D. Nino menggunakan uangnya untuk bermain games online di rental dekatsekolahnya E. Andri meminjamkan uangnya pada Sandi untuk membayar iuran sekolah 3. Hadi membuka usaha pangkas rambut. Pada akhir bulan ia menghitung seluruh penerimaan yang didapatkan selama 1 bulan dan pengeluaran termasuk biaya untuk tempat usahanya, walaupun ia buka usaha di garasi rumahnya. Biaya yangdihitung Hadi merupakan biaya .... A. eksplisit B. sesungguhnya C. peluang D. sehari-hari E. implisit 4. Sanusi memutuskan untuk pergi berlibur ke Ancol. Dibutuhkan biaya transportasi Rp200.000,00. Untuk biaya jajan diperlukan Rp100.000,00. Untuk kunjungan stand-stand yang dipilih perlu biaya Rp250.000,00. Jika sekiranya Sanusi tidak berlibur ke Ancol maka ia dapat bekerja di suatu konveksi dengan pendapatan Rp300.000,00. Biaya peluang dari liburan Sanusi ke Ancol adalah .... A. Rp300.000,00 B. Rp250.000,00 C. Rp200.000,00 D. Rp100.000,00 E. Rp50.000,00



4 2022/2023 MODUL AJAR EKONOMI FASE E SISTEM EKONOMI DALAM KEGIATAN EKONOMI



Titania D.E Hapsari SMAN 3 Temanggung 2022/2023



MODUL AJAR Identitas SMA Negeri 3 Temanggung Ekonomi X/E



Nama Sekolah Mata pelajaran Kelas/Fase Tujuan Pembelajaran



Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu: a. Membedakan Sistem ekonomi di dunia b. Mendeskripsikan kegiatan ekonomi c. Memahami system ekonomi sebagai cara dalam mengatur berbagai kegiatan ekonomi guna memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat d. Menyusun laporan penelitian sederhana dari system ekonomi sebagai cara dalam mengatur berbagai kegiatan ekonomi guna memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat



Pertemuan 14-18 Kegiatan pembelajaran Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup)



• Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran. • Guru melakukan apersepsi mengenai mengapa perlu ada sistem ekonomi. • Guru menjelaskan tentang system ekonomi. Materi ini pernah dipelajari di jenjang sebelumnya. • Guru menjelaskan tentang system ekonomi secara singkat. • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan. • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan. sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 5 mengenai karakteristik, kelemahan dan kelebihan system ekonomi. • Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang akan dikerjakan.. • Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik berdasarkan Lembar Aktivitas 5 atau guru dapat membuat aktivitas lain yang menyesuaikan dengan konteks siswa dan lingkungan sekolah dengan kegiatan belajar yang serupa. • Tugas dikerjakan secara mandiri. Mengidentifikasi Masalah • Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait dengan system ekonomi Mengumpulkan Informasi • Peserta didik mencari informasi tentang pengelolaan keuangan agar efektif dan mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 5.



Alokasi Waktu 30”



40”



Penutup (Refleksi Siswa dan Guru)



Mengelola Informasi • Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh. terkait dengan pengelolaan keuangan. • Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Guru mendorong peserta didik untuk mengelola informasi terkait system ekonomi. • Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas dengan baik. Merencanakan dan Mengembangkan Ide • Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan menggunakan berbagai media, sesuai dengan tugas pada Lembar Aktivitas 5. Refleksi Diri dan Aksi • Peserta didik mempresentasikan laporan tentang system ekonomi. • Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang sistem ekonomi. • Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan (feedback) dari kegiatan diskusi terutama yang system ekonomi. • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan. • Guru memberikan penguatan belajar kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak dipelajari di pertemuan selanjutnya. • Guru memberikan penugasan dengan pertanyaan kepada peserta didik sebagai stimulus peserta didik agar menyiapkan materi untuk pembelajaran selanjutnya. • Doa. • Penutup pembelajaran.



Asesmen : Asesmen Awal (Diagnostik) Asesmen Formatif : Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran : - Asesmen individu - Asesmen kelompok Jenis Asesmen : - Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.) - Tertulis (tes objektif, esai) Asesmen Sumatif



Lampiran Materi : SISTEM EKONOMI Pernahkah Anda mendengar tentang sistem ekonomi? Sistem ekonomi pada dasarnya merupakan suatu cara yang diambil dalam rangka mengatur sekaligus mengorganisir seluruh kegiatan ekonomi baik ekonomi rumah tangga negara atau pemerintah, maupun rumah tangga masyarakat atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan. Aktivitas ekonomi yang dimaksudkan di sini adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Setiap pengusaha atau usahawan sebaiknya mengetahui sistem ekonomi untuk membantu dan mempermudah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi sehari-hari, karena sistem ekonomi tersebut tidak dapat lepas dari kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di bidang ekonomi. Fungsi sistem ekonomi dalam perekonomian antara lain : 1. Menjadi perangsang bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan produksi. 2. Menyediakan metode untuk mengkoordinasi kegiatan individu dalam perekonomian. 3. Menyediakan mekanisme tertentu agar hasil produksi dapat dibagi secara merata. Terdapat empat sistem ekonomi yaitu: sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi komando atau terpusat, sistem ekonomi pasar atau liberal, dan sistem ekonomi campuran. 1. Sistem ekonomi tradisional Sistem ekonomi tradisional yang menitikberatkan pada kebiasaan dan adat istiadat dalam menjalankan perekonomiannya. Keberadaan sumber daya alam sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam jangka pendek agar dapat bertahan hidup. Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi tradisional adalah masyarakat yang belum ada pembagian kerja, cara mendapatkan barang dengan “barter” (natura), belum mengenal uang sebagai alat pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri/masyarakat



Sistem ekonomi tradisional memiliki kekuatan dan kelemahan yaitu sebagai berikut:



Negara mana saja yang menerapkan? Berikut beberapa contoh negara yang menerapkan sistem perekonomian tradisional ini. Lihat bersama, yuk! a. Indonesia Ternyata, negara kita masih menganut sistem ekonomi tradisional ini lho! Meskipun tidak semua tempat, ternyata di beberapa desa di Papua masih menggunakan sistem perekonomian ini. Hal tersebut dikarenakan lokasinya berada di daerah terpencil atau pedesaan dengan akses air maupun jalannya masih sulit untuk ditempuh. b. Afrika Tengah Negara Afrika, khususnya di Afrika Tengah juga masih menggunakan sistem ekonomi ini. Terlihat dari sebagian besar desa di Afrika Tengah masih menggunakannya. Beberapa negara yang masih menggunakan sistem ini misalnya: Mbaiki, Mobaye, Batangafo, dan lain-lain. c. Ethiopia Negara selanjutnya yang masih menggunakan sistem ekonomi tradisional adalah Ethiopia. Hal ini dikarenakan Ethiopia masih termasuk negara termiskin di dunia yang mengandalkan industri pertanian dalam perekonomiannya. d. Malawi Menyandang ‘gelar’ negara paling miskin di dunia, membuat negara ini masih menganut sistem ekonomi tradisional. Hal tersebut terlihat dari transaksisnya yang masih menggunakan sistem barter dan perekonomiannya yang mengandalkan pertanian. 2. Sistem ekonomi komando atau terpusat Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana seluruh kebijaksaanaan perekonomian ditentukan oleh pemerintah sedangkan masyarakat hanya menjalankan peraturan yang ditentukan. Sistem ekonomi komando ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Karl Marx dalam bukunya yang benjudul ‘Das Kapital’ tahun 1867. Jadi sistem ini lebih bersifat memerintah, karena campur tangan pemerintah di bidang ekonomi dengan melakukan pembatasanpembatasan atas kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.



Negara mana saja yang menerapkan? Melihat penjelasan terkait sistem komando ini, apakah ada bayangan negara mana saja yang sekiranya menerapkan sistem ekonomi ini? Ternyata ada negara yang menerapkan sistem ini dan terkenal dengan “Negara Sosialis”. Adapun negara yang menerapkan sistem ekonomi komando ini diantaranya adalah Korea Utara. 3. Sistem ekonomi pasar atau liberal Sistem ekonomi pasar atau liberal adalah suatu sistem dimana negara memberi kebebasan kepada setiap orang untuk mengadakan kegiatan ekonomi. Sistem ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Adam Smith (1723 - 1790) dalam bukunya yang berjudul ‘The Wealth of Nations’, yang diterbitkannya pada tahun 1776 dengan ajaran pokoknya yaitu memberikan kebebasan perseorangan di setiap sektor ekonomi.



Negara mana saja yang menerapkan? Walaupun dinilai memiliki banyak kekurangan dibandingkan sistem ekonomi yang lainnya, namun ternyata ada beberapa negara yang menggunakan sistem ini dan berhasil meningkatkan pertumbuhan perekonomiannya. Salah satu alasannya adalah karena ekonomi pasar dinilai mampu memberikan keuntungan bagi negara dan paling sesuai bagi mereka karena sesuai dengan budaya dan latar belakang negara tersebut. Beberapa contoh negara yang menganut ekonomi pasar adalah: a. Amerika Serikat (AS) Secara umum, ada beberapa faktor yang menjadikan AS menerapkan sistem ekonomi pasar. Seperti misalnya memiliki sumber daya alam yang melimpah, pengembangan infrastruktur yang dilakukan dengan sangat baik, serta memiliki produktifitas yang tinggi. Contoh tindakan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan oleh AS adalah memproduksi energi nuklir dan listrik. Tidak hanya itu, AS juga dikenal sebagai salah satu produsen terbesar gas alam liquid, sulfur, garam, dan fosfat di dunia. b. Jerman Ada beberapa hal yang dimiliki oleh Jerman sehingga mendapat predikat sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Eropa. Beberapa faktor tersebut adalah: • Tingkat korupsi yang kecil, • Kapitalisasi pasar, • Memiliki tingkat inovasi yang tinggi, dan • Memiliki tenaga kerja dengan kemampuan yang tinggi. c. Inggris Inggris adalah negara yang menganut sistem ekonomi



pasar yang lainnya setelah AS adan Jerman. Bahkan perekonomian Inggris termasuk perekonomian terbesar yang ada di dunia. 4. Sistem ekonomi campuran (komando dan pasar) Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang menitikberatkan interaksi antara pemerintah dan swasta dalam melakukan kegiatan ekonomi. Pada penerapan sistem ini, pemerintah dan swasta memiliki peran yang seimbang. Sistem ini mencegah penguasaan sumber daya ekonomi secara penuh atas sumber daya vital oleh kelompok tertentu. Pemerintah berperan dalam pengawasan dan pengendalian kegiatan perekonomian. Swasta diberi kebebasan menentukan kegiatan perekonomian yang ingin dilakukan. Sistem ini banyak diterapkan oleh banyak negara.



Negara mana sajakah yang menerapkan sistem ekonomi campuran? Negara yang menganut sistem ekonomi campuran tercatat sebagai negara bekas anggota non blok, di mana mayoritas terdapat di benua Asia dan Afrika. Mereka adalah Indonesia, India, Malaysia, Mesir dll



Contoh Asesmen



Setelah Anda membaca materi system ekonomi, cobalah soal latihan di bawah ini! 1. Berikut ini ciri-ciri sistem ekonomi: (1) Adat istiadat masih kuat (2) Pemerintah menentukan aktivitas ekonomi (3) Pasar merupakan fokus kegiatan ekonomi (4) Adanya prinsip kebersamaan (5) Terdapat kebebasan dalam usaha (6) Terdapat persaingan antara pelaku ekonomi Yang termasuk ke dalam ciri-ciri sistem ekonomi pasar adalah .... A. (1), (2), dan (3) B. (1), (2), dan (4) C. (2), (3), dan (6) D. (3), (5), dan (6) E. (4), (5), dan (6) 2. Berikut ini ciri-ciri sistem perekonomian: (1) Timbul persaingan untuk maju dan berkembang (2) Peran pemerintah sangat dominan (3) Terdapat pemilik modal dan kaum buruh (4) Pemerintah menyusun perencanaan pembangunan (5) Semua sumber daya produksi dikuasai negara Yang termasuk ke dalam ciri-ciri sistem ekonomi komando adalah .... A. (1), (2), dan (3) B. (1), (3), dan (4) C. (2), (3), dan (4) D. (2), (4), dan (5) E. (3), (4), dan (5)



3. Berikut ini kebaikan dan kelemahan sistem ekonomi: (1) Adanya persaingan untuk maju menjadi lebih inovatif (2) Konsumen merasa puas karena barang berkualitas (3) Hak milik individu atas faktor-faktor usaha diakui (4) Adanya pemisah antara yang kaya dan yang miskin (5) Kecenderungan terjadinya monopoli Yang merupakan kebaikan sistem ekonomi pasar adalah .... A. (1), (2), dan (3) B. (1), (3), dan (4) C. (2), (3), dan (4) D. (2), (4), dan (5) E. (3), (4), dan (5) 4. Sistem ekonomi tradisional memiliki kelemahan diantaranya .... A. Sering terjadi krisis B. Monopoli lebih besar peluangnya C. Kegiatan produksi yang ramah lingkungan D. Profesionalisme rendah E. Produktivitas yang terkendal



ASESMEN SUMATIF Soal Pilihan Ganda 1. Perhatikan pernyataan di bawah berikut ini! (1) Tuti ingin membuka usaha konveksi dengan bahan dasar batik. (2) Batik dipilih karena telah dijadikan warisan budaya bangsa Indonesia oleh organisasi PBB. (3) Tuti akan mengelola usaha dengan merekrut tenaga terampil yang berpengalaman. (4) Lahan warisan di Pekalongan akan dijadikan tempat usaha. (5) Konsumen dalam negeri dan manca negara menjadi sasaran hasil produksinya. (6) Tuti akan memulai usaha setelah lulus kuliah dari salah satu universitas ternama di negara ini. Berdasarkan pernyataan di atas, masalah pokok ekonomi modern yang dihadapi Tuti adalah... . A. (1), (2), dan (3) B. (1), (3), dan (5) C. (2), (3), dan (5) D. (3), (4), dan (6) E. (3), (5), dan (6) 2. Ada beberapa kemungkinan usaha yang harus dipilih: (1) Membuka kios pakaian dengan kemungkinan untung Rp3.750.000,00 sebulan; (2) Menyediakan jasa pencucian mobil Rp150.000,00 per hari; (3) Menyewakan lapangan futsal dengan pendapatan sekitar Rp4.000.000,00 per bulan. Jika usaha yang dipilih adalah menyewakan lapangan futsal, maka biaya peluang yang dikorbankan adalah... . A. Rp3.750.000,00 B. Rp4.000.000,00 C. Rp4.500.000,00 D. Rp8.250.000,00 E. Rp12.250.000,00 3. Di negara Amarta, seluruh rakyat diberi kebebasan untuk memiliki alat produksi dan melakukan distribusi serta konsumsi. Pemilik modal memegang peranan yang dominan dalam perekonomian. Semangat bekerja masyarakat dituntut agar dapt memenuhi segala kebutuhan masing-masing. Sistem ekonomi yang cocok diterapkan di negara Amarta adalah .... A. terpusat B. tradisional C. pasar D. campuran E. demokrasi Ekonomi 4. Kita semakin sering merasakan pemadaman listrik. Hal tersebut salah satunya karena kelangkaan sumber daya alam di Negara kita. Tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut adalah … A. memanfaatkan sumber daya alam sebesar-besarnya karena diciptakan Tuhan untuk memenuhi kebutuhan manusia B. menggunakan sumber daya alam secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam mencapai kemakmuran C. berusaha tidak menggunakan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia karena kelestariannya harus dijaga D. memanfaatkan sumber daya alam sebesar-besarnya seiring dengan perkembangan jumlah dan jenis kebutuhan manusia E. memanfaatkan sumber daya alam secara efektif dengan mempertimbangkan kelestariannya



5. Banjir yang melanda suatu daerah menyebabkan terjadinya kelangkaan. Penyebabnya adalah keterlambatan dalam distribusi barang dan jasa yang menghambat konsumsi masyarakat. Berdasarkan cerita di atas, faktor yang mempengaruhi terjadinya kelangkaan adalah … A. perbedaan letak geografis suatu daerah B. kebiasaan buruk masyarakat suatu daerah C. keterbatasan sumber daya alam D. terjadinya bencana alam E. kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan 6. Di daerah tertentu di Kabupaten Gunung Kidul (Provinsi DIY) dan di Kabupaten Timor Tengah Utara (Provinsi NTT) harga air bersih/air minum relatif lebih mahal dibandingkan di daerah lain. Hal ini disebabkan karena daerah-daerah tersebut … A. penggunaan air oleh masyarakat berlebihan B. biaya investasi dan operasi perusahaan air minumnya tinggi C. perusahaan air minum di daerah-daerah itu tidak efisien D. air bersih/air minum merupakan barang langka E. airnya lebih bersih dan jernih disbanding dengan daerah lain 7. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ; 1. Tenaga ahli kurang 2. Sumber daya alam melimpah 3. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi rendah 4. Kebutuhan manusia terbatas 5. Jumlah modal terbatas Faktor-faktor yang menyebabkan kelangkaan sarana pemuas kebutuhan adalah …. A. 1, 2 dan 3 B. 2, 3 dan 5 C. 1, 3 dan 4 D. 3, 4 dan 5 E. 1, 3 dan 5 8. Penyebab timbulnya kelangkaan adalah ... A. kebutuhan yang tidak sebanding dengan jumlah alat pemuas kebutuhan B. banyaknya konglomerat C. akibat yang kaya semakin kaya D. penguasaan dari kaum kapitalis E. rendahnya daya beli 9. Persediaan sumber daya alam di negara kita semakin langka, banyak hutan yang rusak karena pembalakan liar. Tindakan yang paling tepat untuk mengatasi masalah tersebut adalah.... A. menggunakan sumber daya alam yang ada secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam rangka mencapai kemakmuran. B. memanfaatkan sumber daya alam secara selektif dengan mempertimbangkan kelestariannya, agar anak cucu kita dapat menikmatinya. C. berupaya tidak menggunakan sumber daya alam dalam memenuhi kebutuhan manusia, karena sumber daya alam harus dilestarikan. D. sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara besar-besaran mengingat kebutuhan manusia selalu berkembang terus. E. sumber daya alam dapat kita manfaatkan secara besara-besaran karena memang diciptakan oleh Tuhan untuk kehidupan manusia.



10. Andi sangat gemar menonton pertandingan sepak bola. Pada saat pertandingan Piala AFF 2012 antara Indonesia melawan Malaysia, ia tidak menonton pertandingan itu karena harus mengikuti tes penerimaan PNS pada esok harinya. Besarnya biaya peluang yang diderita Andi adalah … A. kegemaran Andi untuk menonton tim kesayangannya dalam Piala AFF B. peluang Andi untuk menjadi PNS karena menjamin masa depannya C. keinginan Andi untuk menjadi PNS seperti harapan orang tuanya D. peluang Indonesia untuk menjadi juara dalam Piala AFF seperti yang diharapkan masyarakat E. harapan masyarakat Indonesia agar Indonesia menjadi juara Piala AFF



RUBRIK PENILAIAN EVALUASI Jenis Soal Kriteria Penilaian Pilihan - Setiap jawaban yang benar mendapatkan nilai 10 Ganda



Skor



- Setiap jawaban yang salah mendapatkan nilai 0 - Setiap jawaban yang tidak terjawab mendapatkan nilai 0 Skor Maksimal = 100



PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN Bagi peserta didik yang masih perlu bimbingan, maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut : 1) Jelaskan dengan bahasamu sendiri tentang beberapa tindakan yang sering kamu lakukan dalam memenuhi kebutuhan hidupmu. Apakah kamu merasa bahwa kebutuhanmu sangat banyak? Jika iya, apa langkah yang biasanya kamu lakukan dalam mengatasi persoalan tersebut? 2) Apa yang kamu ketahui sejauh ini mengenai biaya peluang? Apakah menurutmu biaya peluang selalu ada dalam kehidupan sehari-hari? Jika iya, jabarkan beberapa contohnya. Jika tidak, jelaskan alasannya! 3) Apakah menurutmu ada keterkaitan antara kelangkaan dengan biaya peluang? Jika ada, apa contohnya? Jika tidak, mengapa demikian? RUBRIK PENILAIAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN No



Nama Peserta Didik



Nilai Ulangan



Indikator yang Belum Dikuasai



Bentuk Tindakan Remedial



Nilai Setelah Remedial



Keterangan



5 2022/2023 2022/2023 MODUL AJAR EKONOMI FASE E KESEIMBANGAN PASAR



Titania D.E Hapsari Suspeni, S.Pd. SMA N 314TEMANGGUNG SMAN SEMARANG 2022/2023



MODUL AJAR Identitas SMA Negeri 3 Temanggung Ekonomi X/E



Nama Sekolah Mata pelajaran Kelas/Fase Tujuan Pembelajaran



Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu: a. Menjelaskan konsep Permintaan dan Penawaran b. Menjelaskan grafik permintaan dan penawaran serta pergerakan di sepanjang kurva permintaan dan penawaran c. Menentukan fungsi permintaan dan fungsi penawaran serta grafik fungsi tersebut d. Menjelaskan pergeseran kurva keseimbangan pasar dan golongan pembeli dan penjual e. Menjelaskan elastisitas dan macam elastisitas dan perhitungannya f. Menentukan kurva elastisitas permintaan dan penawaran g. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran h. Memahami konsep keseimbangan pasar serta memahami pemodelannya dalam bentuk tabel dan kurva i. Mengolah danmenyimpulkan berdasarkan data hasil pengamatan atau wawancara tentang terbentuknya keseimbangan pasar



Profil Pelajar Pancasila



Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami konsep keseimbangan pasar serta mem



Pertemuan 19-20 Kegiatan pembelajaran Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik)



• Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran. • Guru melakukan apersepsi mengenai permintaan dan penawaran • Guru memberikan Pertanyaan pemantik : Faktor yang memengaruhi pemintaan dan penawaran?



Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi,



• Guru menjelaskan tentang permintaan, penawaran dan berbagai faktornya. Materi ini pernah dipelajari di jenjang sebelumnya. Guru memberikan contoh konkritnya.



Alokasi Waktu 10”



60”



Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup)



Penutup (Refleksi Siswa dan Guru)



• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan. • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan. sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 5 mengenai permintaan, penawaran dan masalahnya. • Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang akan dikerjakan. • Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik berdasarkan Lembar Aktivitas 5. • Tugas dikerjakan secara mandiri. Mengidentifikasi Masalah • Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait dengan permintaan dan penawaran. Mengumpulkan Informasi • Peserta didik mencari informasi tentang permintaan dan penawaran. Tugas sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 5. Mengelola Informasi • Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh. terkait dengan permintaan dan penawaran. • Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah disepakati. • Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas dengan baik. Merencanakan dan Mengembangkan Ide • Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan menggunakan berbagai media, sesuai dengan tugas pada Lembar Aktivitas 5. Refleksi Diri dan Aksi • Peserta didik mempresentasikan laporan tentang permintaan dan penawaran. • Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang tantangan dan solusi dari permintaan dan penawaran. • Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan (feedback) dari berbagai faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran. • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan. • Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar kepada 20” peserta didik agar membaca materi yang hendak dipelajari di pertemuan selanjutnya • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk refleksi • Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya. • Doa. • Penutup pembelajaran



Asesmen : Asesmen Awal (Diagnostik)



Asesmen Formatif : Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran : - Asesmen individu - Asesmen kelompok Jenis Asesmen : - Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)



- Tertulis (tes objektif, esai) Asesmen Sumatif Lampiran Materi Permintaan dan Penawaran Setelah kalian belajar tentang kegiatan ekonomi, materi selanjutnya akan mempelajari tentang pasar dan terbentuknya harga pasar. Kalian tentu pernah berbelanja, baik itu di pasar tradisional, swalayan, maupun pasar daring (marketplace). Namun, apakah sebenarnya pasar itu? Bagaimana harga pasar dapat terbentuk? Pada materi ini, kalian akan mempelajari tentang permintaan, penawaran, serta proses terjadinya keseimbangan harga atau terbentuknya harga pasar. Ketika kalian berbelanja, pernahkah kalian bertanya, bagaimana keseimbangan harga dapat terbentuk? Saat membeli suatu barang, apakah kalian pernah memikirkan bahwa tawar menawar yang kalian lakukan adalah proses untuk membentuk harga pasar atau keseimbangan harga? Pada dasarnya keseimbangan harga terbentuk dari proses kesepakatan antara penjual dan pembeli atas barang atau jasa dengan jumlah tertentu dan tingkat harga tertentu. Secara sederhana, keseimbangan harga bisa digambarkan sebagai titik perpotongan antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Lalu, apa itu kurva permintaan dan kurva penawaran? Apa relasinya dengan keseimbangan harga? Berikut penjelasannya. 1. Permintaan (Demand) Setiap orang tentu memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Namun, pernahkan kalian berpikir bagaimana dan dari mana kebutuhan tersebut terpenuhi? Biasanya orang akan melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya tersebut. Keinginan seseorang untuk mendapatkan sejumlah barang atau jasa inilah yang disebut permintaan. Permintaan (demand) dapat dijelaskan sebagai jumlah barang atau jasa yang ingin dibeli atau diminta oleh seseorang/konsumen pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu Faktor yang memengaruhi permintaan antara lain: tingkat harga barang itu sendiri, tingkat pendapatan, perilaku/selera konsumen, perkiraan harga di masa yang akan datang, harga barang lain (substitusi) dan pelengkap (komplementer) tren/perubahan mode, perilaku produsen, dan jumlah penduduk. Akan tetapi, masih banyak juga faktor-faktor yang memengaruhi permintaan selain yang disebutkan di atas. Untuk itu kalian perlu bersikap kritis dan analitis untuk mempermudah kalian mempelajari ilmu ekonomi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hukum permintaan menggambarkan hubungan antara tingkat harga dan jumlah barang yang diminta. Hukum permintaan menyatakan bahwa hubungan antara jumlah barang yang diminta dan tingkat harga berkorelasi negatif atau berbanding terbalik. Ini artinya, “Jika tingkat harga naik, maka jumlah barang yang diminta turun. Sebaliknya, jika tingkat harga turun, maka jumlah barang yang diminta mengalami kenaikan”. Hukum permintaan berlaku ceteris paribus, artinya faktor-faktor lain selain harga barang itu sendiri dianggap tetap.



Adapun hal-hal yang dapat memengaruhi permintaan di luar harga barang itu sendiri (tidak dalam kondisi ceteris paribus) adalah sebagai berikut: • Harga barang-barang lain Harga barang-barang lain dapat memengaruhi permintaan dari suatu barang. Barang-barang lain yang dimaksud dapat berupa harga barang substitusi dan harga barang pelengkap/komplementer. Harga barang substitusi dapat memengaruhi permintaan. Misalnya, permintaan kopi se bagai barang substitusi dari teh meningkat karena pada waktu yang bersamaan harga teh semakin mahal. Selain itu harga barang komplementer juga dapat memengaruhi permintaan seperti gula dengan teh yang merupakan barang komplementer. Ketika harga teh naik maka permintaan terhadap gula akan menurun.



• Pendapatan Pendapatan masyarakat merupakan salah satu faktor penting dalam memengaruhi permintaan. Saat pen da pat an masyarakat cenderung rendah ma ka permintaannya akan cenderung me nu run. Begitu pula sebaliknya, jika pen dapatan masyarakat cen derung tinggi maka permintaannya akan banyak karena daya beli masyarakat meningkat. Ini artinya semakin banyak barang atau jasa yang mampu dibeli oleh masyarakat. • Selera masyarakat Selera masyarakat juga dapat memengaruhi secara langsung permintaan suatu barang atau jasa. Kalian tentu me miliki selera tertentu pada suatu barang atau jasa yang ingin dibeli. Sebagai con toh, apabila kalian gemar minum kopi, meskipun harga kopi naik, kalian akan tetap membeli kopi tersebut. • Ekspektasi di masa depan Ekspektasi di masa depan ini terkait de ngan kemampuan seseorang untuk mem prediksi naik atau turunnya harga suatu barang di masa depan. Contohnya, menjelang hari raya, harga cabai diprediksi akan naik, maka permintaan terhadap cabai akan meningkat/banyak. 2. Penawaran (Supply) Jika dari sudut pandang konsumen kalian menemukan teori permintaan, maka dari perspektif produsen terdapat perspektif lain yakni penawaran. Pada dasarnya penawaran merupakan teori yang membahas hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan dan tingkat harga barang itu sendiri. Teori penawaran juga menggunakan hukum ceteris paribus, yang berarti faktor-faktor lain selain harga barang itu sendiri dianggap tetap. Dengan kata lain, kalian dapat menganalisis perubahan penawaran yang diberikan oleh produsen kepada konsumen menggunakan faktor harga barang itu sendiri dan mengasumsikan faktor-faktor lain tetap. Karena permintaan merupakan sudut pandang konsumen, maka hukum teori penawaran berlawanan dengan hukum pada teori permintaan. Pada teori penawaran, terdapat hukum yang menyebutkan, “Semakin tinggi harga suatu barang, maka semakin banyak barang yang ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang maka semakin sedikit barang yang ditawarkan.” Karena hukum penawaran berlawanan dengan hukum permintaan, maka kurva penawaran juga berlawanan dengan kurva permintaan. Untuk memahaminya lebih dalam, kalian dapat mencermati kurva penawaran sebagai berikut



Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi penawaran di luar harga barang itu sendiri (ceteris paribus), yaitu: • Harga barang lain Faktor harga barang-barang lain dapat memengaruhi permintaan, sehingga harga barang lain juga dapat memengaruhi penawaran. Barang-barang substitusi maupun komplementer berhubungan satu sama lain dan akan saling memengaruhi. Hal ini disebabkan produsen dalam memproduksi suatu barang juga akan mempertimbangkan adanya barang substitusi ataupun barang komplementer dari produk mereka. • Biaya produksi Biaya produksi berkaitan dengan jumlah pengeluaran produsen untuk memproduksi suatu barang. Karena produsen akan menjual produknya dengan tingkat keuntungan tertentu, maka harga dasar untuk memproduksi produk tersebut akan memengaruhi penawaran produsen. Dalam memproduksi suatu barang, produsen akan memperhatikan efektivitas dan eisiensi cara yang digunakan untuk memproduksi suatu barang. Semakin efektif dan eisien proses produksi, maka biaya produksi akan semakin rendah dan jumlah barang yang dihasilkan dengan kualitas baik akan semakin banyak. Hal ini tentu saja akan memengaruhi penawaran barang. • Tujuan perusahaan Setiap perusahaan tentu ingin atau berusaha untuk memperoleh keuntungan yang optimal. Namun, dalam praktiknya, dunia usaha juga memiliki risiko gagal yang tidak rendah. Semakin tinggi risiko yang diambil, maka semakin tinggi pula keuntungan yang bisa didapat. Hanya saja, banyak perusahaan yang tak ingin mengambil risiko terlalu tinggi. Perusahaan akan mempertimbangkan jumlah produk yang akan mereka produksi, dan itu berarti memengaruhi jumlah barang yang akan ditawarkan. Di samping itu, ada juga perusahaanperusahaan milik pemerintah (Badan Usaha Milik Negara atau BUMN) yang tujuan perusahaannya lebih mengutamakan kemaslahatan masyarakat daripada keuntungan, seperti Perum Peruri dan Perum Bulog. Perbedaan tujuan ini memengaruhi harga penawaran.



• Teknologi Perkembangan teknologi juga memengaruhi penawaran. Perusahaan yang menggunakan teknologi canggih akan menghasilkan barang lebih banyak dengan biaya yang lebih murah. • Perkiraan harga masa depan Pada situasi dan kondisi tertentu, perusahaan memprediksi tentang kebutuhan yang tinggi atas suatu barang atau jasa, sehingga dapat memengaruhi suatu penawaran. Sebagai contoh, pada musim penghujan, diprediksi terjadi kenaikan permintaan terhadap jas hujan sehingga memengaruhi harga penawaran jas hujan. • Pajak dan subsidi Kebijakan pemerintah yang terkait dengan pajak dan subsidi akan memengaruhi penawaran. Contohnya, apabila pajak suatu barang dinaikkan, maka permintaan akan cenderung menurun sehingga memengaruhi penawaran. Sebaliknya, ketika suatu barang mendapat subsidi dari pemerintah, maka harga barang tersebut akan turun dan memengaruhi tingkat permintaan. Berdasarkan penjelasan di atas, dapatkan kalian mencari contoh di lingkungan sekitar kalian mengenai pemintaan dan penawaran?



Contoh Asesmen Kemudian kerjakan aktivitas di bawah ini untuk melakukan analisis hubungan antara permintaan dan penawaran!



LEMBAR AKTIVITAS 5 Penyakit corona di Indonesia mulai terdeteksi pada awal Maret 2020. Sejak itu, virus corona menyebar ke seluruh penjuru Indonesia. Berbagai tindakan pencegahan dilakukan untuk mengurangi risiko penularan mulai dari penggunaan masker, cuci tangan pakai sabun, penggunaan hand sanitizer, penyemprotan disinfektan, menjaga jarak, dan mengurangi aktivitas massal di ruang publik. Konsumsi masker yang meningkat drastis tentu berimbas pada meroketnya harga masker di pasaran. Berdasarkan data BPS per Februari 2020, permintaan masker melonjak 34 kali lipat jika dibandingkan dengan permintaan pada bulan Januari 2020. Harga dan Terbentuknya Harga Pasar Setelah mempelajari konsep permintaan dan penawaran di atas, kalian tentu dapat memahami bahwa permintaan berada pada sudut pandang konsumen dan penawaran ada pada sudut pandang produsen. Pada saat permbeli dan penjual melakukan transaksi terjadi proses tawar menawar dan kesepakatan harga. Harga kesepakatan pembeli dan penjual inilah yang disebut dengan harga keseimbangan/harga pasar. Harga pasar terbentuk pada saat jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga dan waktu tertentu. Keseimbangan harga atau equilibirum adalah keadaan ketika penjual dan pembeli sepakat pada harga dan jumlah barang tertentu. Kalian tentu pernah belanja kebutuhan sehari-hari di pasar yang ada di sekitar kalian, misalnya sembako hingga perlengkapan sekolah, atau berbelanja daring. Pada proses jual beli yang kalian lakukan, biasanya ada proses tawar-menawar harga, baik secara tatap muka langsung maupun via chat, dengan penjual. Dari perspektif kalian (permintaan) tentu akan menawar dengan harga yang rendah untuk jumlah barang tertentu. Sebaliknya, dari perspektif penjual (penawaran) tentu akan menawarkan.



Berdasarkan contoh kasus tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini! 1. Temukan masalah permintaan dan penawaran terkait dengan masker? 2. Jelaskan mengapa terdapat masalah, baik dari perspektif permintaan maupun penawaran? 3. Adakah faktor-faktor lain yang memengaruhi timbulnya masalah tersebut selain harga masker? 4. Berikan pendapat kalian sebagai solusi untuk mengatasi berbagai masalah di atas? Petunjuk kerja: Kerjakan tugas secara mandiri



Pertemuan 21 Kegiatan pembelajaran Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup)



Penutup (Refleksi Siswa dan Guru)



- Guru membuka kegiatan dengan salam pembuka, berdoa, memeriksa kehadiran, memeriksa kesiapan siswa, mengajukan pertanyaan, dan memotivasi siswa. - Guru menjelaskan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, teknik assesment, pembagian kelompok, menjelaskan mekanisme langkah-langkah kegiatan pembelajaran. - Guru meminta siswa untuk mengamati infografis berikut ini



- Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan berikut : 1) Siapa saja pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut? 2) Apa saja faktor-faktor yang menentukan perubahan harga masker di pasaran? 3) Bagaimana kecenderungan perilaku dari pembeli dan penjual masker? 4) Bagaimana pengaruh harga terhadap kuantitas masker? - Guru menjelaskan konsep mengenai hukum permintaan dan hukum penawaran secara umum. - Guru meminta beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut. - Guru memberi kesimpulan - Guru mengajak siswa berefleksi. - Guru melakukan refleksi dan penguatan terhadap materi yang sudah di pelajari. - Menginformasikan kegiatan pembelajaran selanjutnya. - Berdoa



Asesmen : Asesmen Awal (Diagnostik) Asesmen Formatif : Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran : - Asesmen individu - Asesmen kelompok Jenis Asesmen : - Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.) - Tertulis (tes objektif, esai) Asesmen Sumatif



Alokasi Waktu 10”



60”



20”



LAMPIRAN MATERI : HUKUM DAN KURVA PERMINTAAN DAN PENAWARAN Hukum Permintaan Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik, maka jumlah barang yang diminta berkurang. Apabila harga turun, maka jumlah barang yang diminta bertambah. Beginilah bunyi hukum permintaan: “Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.



Kurva Permintaan Kurva permintaan (demand curve) adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara kuantitas barang yang diminta dengan harga barang barang itu sendiri, dengan asumsi faktorfaktor lain dianggap tetap. Menurut hukum permintaan, kenaikan harga suatu barang akan menurunkan kuantitas barang yang diminta dan sebaliknya. Oleh karena itu, kurva permintaan memiliki kemiringan dari kiri atas ke kanan bawah



LEMBAR KERJA SISWA Soal Pilihan Ganda 1. Prasyarat yang harus dipenuhi agar hukum permintaan berlaku adalah …. A. selera dan pendapatan konsumen tidak berubah B. terdapat banyak barang pengganti (substitusi)



C. biaya produksi dan tingkat teknologi yang digunakan bersifat tetap D. harga barang lain mengalami perubahan E. tidak terdapat campur tangan pemerintah di pasar 2. Fungsi penawaran pasar tepung terigu adalah 2P = 20 + Q sedangkan fungsi permintaan pasar tepung terigu adalah P = 30 – 1,5Q. P adalah harga per kilogram tepung terigu dalam rupiah dan Q adalah jumlah tepung terigu yang diminta dan ditawarkan per satuan waktu dalam kilogram. Berdasarkan informasi tersebut, besarnya harga dan kuantitas keseimbangan tepung terigu adalah …. A. P = 15, Q = 15 B. P = 10, Q = 10 C. P = 10, Q = 5 D. P = 15, Q = 10 E. P = 30, Q = 10 3. Perhatikan kurva permintaan berikut. Perhatikan kurva permintaan berikut. Berdasarkan kurva tersebut, fungsi permintaan yang sesuai adalah …. A. P = -3Q + 12 B. P = 3Q + 12 C. P = -3Q - 12 D. P = -12Q + 3 E. P = 12Q - 3 4. Di suatu daerah Antah Berantah terdapat dua merek telepon genggam yang sangat digemari oleh masyarakat yaitu merek “NUKIEU” dan “SAMSUL”. Faktor yang tidak dapat menggeser kurva permintaan telepon genggam merek “NUKIEU” ke kanan adalah …. A. turunnya harga telepon genggam merek “SAMSUL” B. bertambahnya jumlah pembeli C. turunnya harga pulsa D. naiknya pendapatan konsumen E. naiknya ongkos produksi untuk membuat telepon genggam merek “NUKIEU” 5. Perhatikan wacana berikut ini. Alasan di Balik Mahalnya Harga Tiket Pesawat Bisnis.com, JAKARTA -- Awal tahun 2019 lalu dibuka dengan cukup mengejutkan oleh industri penerbangan Indonesia. Pasalnya, harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik mengalami kenaikan yang cukup signifikan sehingga membuat banyak konsumen merasa keberatan. Apalagi kondisi tersebut sempat berlangsung hingga beberapa bulan selanjutnya, termasuk saat libur lebaran. Bahkan hingga saat ini, harga tiket pesawat masih bisa dikatakan cukup tinggi apabila dibandingkan dengan tahun lalu. Tentunya kenaikan harga tiket pesawat di Indonesia tidak terjadi begitu saja. Ada sejumlah hal yang menjadi faktor pemicunya. Sebagian besar pesawat yang beroperasi di Indonesia ternyata bukanlah milik sendiri, melainkan merupakan hasil sewa. Contohnya adalah maskapai nasional Garuda Indonesia. Dari total 202 unit pesawat yang beroperasi, hanya sekitar 22 unit di antaranya yang merupakan milik sendiri. Sedangkan, sebanyak 180 lainnya masih merupakan pesawat sewa. Banyaknya jumlah pesawat sewa inipun membuat biaya leasing ikut meningkat. Salah satu faktor utamanya adalah karena pesawat sewa menerapkan perhitungan harga pesawat baru. Belum lagi biaya perawatan untuk memeriksa pesawat sebelum dan sesudah mendarat di bandara demi langkah preventif. Meningkatnya harga avtur Dari seluruh komponen operasional yang dibutuhkan oleh maskapai penerbangan, avtur menyumbang angka yang cukup besar, yaitu sekitar 45% biaya operasional. Mahalnya harga avtur pun ikut berdampak pada harga tiket pesawat, mengingat biaya bahan bakar ini dikenakan sebesar 26% dari harga tiket. Demi mengatasi hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyampaikan rencana untuk menghapus monopoli penjualan avtur yang dilakukan PT Pertamina (Persero). Jika dibandingkan dengan harga avtur internasional, harga avtur domestik memang lebih tinggi hingga 20%. Demi mengimbangi beban operasional, maskapai penerbangan pun memutuskan untuk menaikkan harga tiket pesawat.



https://ekonomi.bisnis.com/read/20190828/98/1141823/alasan-di-balik-mahalnya-harga-tiketpesawat. Dikutip tanggal 14 Juli 2021 pukul 12.40 WIB Kenaikan tarif jasa penerbangan pada bacaan di atas disebabkan oleh kurva …. A. penawaran jasa penerbangan bergeser ke kiri B. penawaran jasa penerbangan bergeser ke kanan C. permintaan jasa penerbangan bergeser ke kiri D. permintaan jasa penerbangan bergeser ke kanan E. penawaran dan kurva permintaan jasa penerbangan bergeser ke kanan RUBRIK PENILAIAN EVALUASI Jenis Soal Kriteria Penilaian - Setiap jawaban yang benar mendapatkan nilai 10 Pilihan Ganda



Skor



- Setiap jawaban yang salah mendapatkan nilai 0 - Setiap jawaban yang tidak terjawab mendapatkan nilai 0 Skor Maksimal = 100 PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN Bagi peserta didik yang masih perlu bimbingan, maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut : 1) Jelaskan dengan bahasamu sendiri tentang beberapa tindakan yang sering kamu lakukan dalam memenuhi kebutuhan hidupmu. Apakah kamu merasa bahwa kebutuhanmu sangat banyak? Jika iya, apa langkah yang biasanya kamu lakukan dalam mengatasi persoalan tersebut? 2) Apa yang kamu ketahui sejauh ini mengenai biaya peluang? Apakah menurutmu biaya peluang selalu ada dalam kehidupan sehari-hari? Jika iya, jabarkan beberapa contohnya. Jika tidak, jelaskan alasannya! 3) Apakah menurutmu ada keterkaitan antara kelangkaan dengan biaya peluang? Jika ada, apa contohnya? Jika tidak, mengapa demikian? RUBRIK PENILAIAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN No



Nama Peserta Didik



Nilai Ulangan



Indikator yang Belum Dikuasai



Bentuk Tindakan Remedial



Nilai Setelah Remedial



Keterangan



Pertemuan 22 Kegiatan pembelajaran Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup)



- Guru membuka kegiatan dengan salam pembuka, berdoa, memeriksa kehadiran, memeriksa kesiapan siswa, mengajukan pertanyaan, dan memotivasi siswa. - Guru menjelaskan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, teknik assesment, pembagian kelompok, menjelaskan mekanisme langkah-langkah kegiatan pembelajaran. Guru kembali meminta siswa untuk mengamati infografis berikut ini



Alokasi Waktu 10”



60”



- Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan berikut : 1) Bagaimana kondisi harga masker yang dikatakan seimbang? 2) Apa saja faktor-faktor yang membuat harga masker menjadi seolah-olah tidak seimbang di pasar? 3) Apa solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi mahalnya harga masker? - Guru menjelaskan konsep mengenai keseimbangan pasar secara umum. - Guru meminta beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut. - Guru Bersama siswa membuat kesimpulan. Penutup (Refleksi Siswa dan Guru)



Aktivitas Akhir : - Guru mengajak siswa berefleksi. - Guru melakukan refleksi dan penguatan terhadap materi yang sudah di pelajari. - Menginformasikan kegiatan pembelajaran selanjutnya. Berdoa.



Asesmen : Asesmen Awal (Diagnostik) Asesmen Formatif : Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran : - Asesmen individu - Asesmen kelompok Jenis Asesmen : - Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.)



20”



- Tertulis (tes objektif, esai) Asesmen Sumatif Lampiran Materi 1. Pengertian Harga Keseimbangan Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan berarti harga yang terbentuk pada titik perpotongan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran. Secara sederhana, harga kesimbangan adalah harga kesepakatan antara penjual dan pembeli. Oleh karena harga keseimbangan terjadi akibat interaksi permintaan dan penawaran di pasar, maka harga keseimbangan bisa juga disebut harga pasar. Biasanya, harga keseimbangan yang sudah terbentuk akan bertahan lama dan menjadi patokan antara penjual dan pembeli. Harga keseimbangan disebut juga equilibrium price, sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan dan hukum penawaran. 2. Proses dan Faktor Terbentuknya Harga Keseimbangan Harga keseimbangan terjadi karena adanya interaksi antara penjual yang melakukan penawaran dan pembeli yang melakukan permintaan. Hal yang perlu dicatat adalah bahwa proses interaksi ini harus dilakukan secara wajar. Maksudnya, interaksi tawar menawar dilakukan tanpa adanya tekanan hingga merugikan salah satu pihak. Berdasarkan proses terbentuknya harga keseimbangan tersebut, maka bisa diketahui pula faktor apa saja yang memengaruhi harga keseimbangan. Faktor yang memengaruhinya yaitu: a. Permintaan terhadap barang atau jasa bertambah, tetapi jumlah barang atau jasa terbatas. b. Tinggi rendahnya biaya produksi. c. Pandangan akan masa depan dari produsen atau konsumen. d. Produsen mengetahui selera konsumen. e. Penawaran terhadap barang atau jasa bertambah, tetapi daya beli konsumen tetap atau berkurang. 3. Peran dan Fungsi Harga Keseimbangan dalam Perekonomian Selain untuk mendapatkan kesepakatan harga yang disenangi oleh penjual ataupun pembeli, dalam perekonomian yang lebih luas maka peran dan fungsi dari terbentuknya harga keseimbangan adalah sebagai berikut. a. Menunjukkan bagaimana perubahan kebutuhan masyarakat. b. Memberi stimulus pada pengusaha untuk berinovasi akan perubahan permintaan. c. Membantu penjual menentukan penawaran d. Membantu produsen menentukan jenis barang yang akan diproduksi. e. Menentukan pembagian hasil produksi diantara konsumen. f. Menentukan teknologi yang tepat untuk proses produksi 4. Cara Menghitung Harga Keseimbangan Tak begitu sulit untuk bisa menentukan harga keseimbangan. Dalam ilmu ekonomi, setidaknya ada tiga cara yang bisa dipilih untuk menghitungnya, yaitu menggunakan tabel, kurva, dan pendekatan matematis. Berikut penjelasan dari masing-masingnya. a. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Tabel Menghitung harga keseimbangan menggunakan tabel bisa dengan mudah dilakukan dengan membuat tabel yang berisikan harga (P), jumlah barang yang diminta (Qd), dan jumlah barang yang ditawarkan (Qs).



Pada tabel harga diisi daftar harga yang diberikan, pada Qd diisi daftar berapa jumlah unit yang diminta dengan harga tersebut, dan pada Qs diisi daftar berapa jumlah unit yang ditawarkan dengan harga terkait. Berikut contoh dari tabel harga keseimbangan produk X



Perhatikan tabel tersebut, Anda bisa melihat harga keseimbangan pada jumlah Qd dan Qs yang sama. Angka berapa yang Anda lihat? Benar. Angka 30 samasama ada pada Qd dan Qs. Jika Anda perhatikan kembali posisi harga pada saat Qd sama dengan Qs, akan terlihat harga keseimbangan adalah Rp3.000,00. b. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Kurva Cara menentukan harga keseimbangan dengan kurva tidak berbeda jauh dengan tabel. Hal yang dilakukan hanya dengan menjadikan P dan Q sebagai kurva. Perpotongan antara D (permintaan) dan S (penawaran) yang terbentuk dari garis kurva itulah yang merupakan harga keseimbangannya. Kita perhatikan contoh penentuan Harga Keseimbangan dengan kurva berdasarkan data yang sama seperti tabel di atas.



Berdasarkan kurva di atas bisa dilihat bahwa titik pertemuan antara garis kurva permintaan dan kurva penawaran terjadi pada harga Rp3.000,00 dan jumlah barang 30 unit. c. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Pendekatan Matematis Pendekatan matematis diberlakukan jika data yang diperoleh merupakan fungsi permintaan dan penawaran. Harga keseimbangan akan terbentuk jika memenuhi rumus keseimbangan: Qd = Qs atau Pd = Ps Keterangan: Qd = jumlah barang yang diminta Qs = jumlah barang yang ditawarkan Pd = harga barang yang diminta Ps = harga barang yang ditawarkan Contoh sederhana dari penerapan rumus ini adalah misal diketahui fungsi permintaan Qd = 80 – P dan fungsi penawaran Qs = 8P – 100. Maka untuk menentukan harga dan jumlah keseimbangannya adalah dengan menerapkan rumus keseimbangan dahulu. Qd = Qs



80 – P = 8P – 100 -P – 8 P = -100 – 80 -9P = - 180 P = (-180/-9) P = 20 Berdasarkan rumus maka diperoleh harga (P) keseimbangannya yaitu 20. Maka untuk mencari jumlah (Q) keseimbangannya adalah dengan memasukkan nilai harga ke salah satu saja fungsi yang diketahui. Qd = 80 – P Qd = 80 – 20 Qd = 60 Jadi, didapatkan nilai jumlah (Q) keseimbangannya adalah 60. Nilai ini bisa dibuktikan kebenaranya karena jika dimasukkan ke rumus Qs juga akan menghasilkan nilai yang sama. Qs = 8P - 100 Qs = 8(20) – 100 Qs = 160 – 100 Qs = 60 Menggunakan rumus Qd maupun Qs nilainya akan sama. Berarti bahwa keseimbangan pasar tercapai pada harga P = 20 dan jumlah barang Q = 60 dan biasa ditulis titik keseimbangan harga (Equilibrium Price) E (60,20). Demikianlah penjelasan seputar harga keseimbangan. Dalam ekonomi, harga keseimbangan merupakan ilmu dasar yang harus dipahami. Pengetahuan tentang harga dan fungsi keseimbangan juga akan sangat menunjang untuk berbagai bidang pekerjaan terutama yang berkaitan dengan akuntansi.



LEMBAR KERJA SISWA Soal Pilihan Ganda Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!



D. Rp2.500



E. Rpl0.000



Petunj111!kSela■jumya.: Sil.aka.ncm:okkan jawaban Anda dengan kun ci jawaiba.npada halaman berikutiilya.Jika basil nilai Anda minimal 75%, Anda bisa melanjutkalil k,e Kegiatan Pembelajaran 4. Jika kurang dari 75%, Anda hams mengufang kernbali mernbaca dan rnempelajari kegiatan pembelajaran, temtama materi yang menurutAnda rnasEh belurn dipahami. Cara mengetahuE nilai jawahan Anda adalah dengan rnenghitu.ng rnenggunakan rumu.s berikut: Jum:lah enar



---------x100% Jum[ahSoa[



No



Jawaban



Pembahasan



1



C



Hargp. di mana jumlah pe!il'mintaan da!ii penawar-.rn seimhang adalah lh.arga Eqlllmbnum atalll harga ke.seimbangan.



2



C



Harg-,3. keseimhang-J.n t,erletak pad!a harg-,3. di mana jmnlalh perminrtaan dan penawairan sa:ma.



p



(harp dalamRp) A B C D



E 3



E



Qd



(Ju:mlah Perm.lntaan dalam untll:)



1,00(!1, so 2,00(!1, 40 3,00(!1, 35 4,00(!1, 30 5,00(!1, 25 Qd =Qs 75- P =BP-105 -P-8 P "'-105 - 75



Qs



Oumlah Penawaran dalam untll:) 20 20 35 38 40



-9P "'-UJO



P"' (-180/-9'}1 p,,, 20



4



C



5



C



Qd =Qs 210- 3P =-40 + 2P - 31P- 2 P = -40 - 210 -SP "'-250 P"' (-250/-5}1 p,,, so Perhaliika.n tabel. perm,ntaan dan penawairan banng bedlrnt d!engan ianya. Harga Permintaan P,enawaran 5.00(!1, 1.000 15.000 8.00(!1, 1.500 12.000 10.000 2.250 10.000 Dar tabel har,gpkeseimbangan 2.500 di at-as,8,000 13.000 sebesar RpZ:.250



Pertemuan 23 Kegiatan pembelajaran Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup)



• Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran. • Guru melakukan apersepsi mengenai pasar, harga pasar dan aktivitas ekonomi kemudian dikaitkan dengan kondisi actual



Penutup (Refleksi Siswa dan Guru)



• Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak dipelajari di pertemuan selanjutnya. • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk refleksi • Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya. • Doa. • Penutup pembelajaran



Alokasi Waktu 10”



60” • Guru menjelaskan tentang Elastisitas Harga. Guru memberikan contoh konkritnya dari kondisi aktual. • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan. • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan. Elastisitas. • Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang akan dikerjakan. • Tugas dikerjakan secara kelompok. Mengidentifikasi Masalah • Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait dengan elastisitas Mengumpulkan Informasi • Peserta didik mencari informasi tentang elastisitas. Mengelola Informasi • Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh. terkait dengan elastisitas. • Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah disepakati. • Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas dengan baik. Merencanakan dan Mengembangkan Ide • Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan menggunakan berbagai media, Refleksi Diri dan Aksi • Peserta didik mempresentasikan laporan tentang elastisitas. • Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang elastisitas. • Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan (feedback) dari berbagai faktor yang memengaruhi elastisitas. • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan. 20”



Asesmen : Asesmen Awal (Diagnostik) Asesmen Formatif : Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran : - Asesmen individu - Asesmen kelompok Jenis Asesmen : - Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.) - Tertulis (tes objektif, esai) Asesmen Sumatif



LAMPIRAN Materi Elastisitas Harga Setelah tahu apa itu permintaan dan penawaran beserta hukumnya, sekarang pembahasan akan masuk kepada pengertian teori elastisitas permintaan dan penawaran. Tapi sebelumnya, untuk memahami konsep elastisitas permintaan dan penawaran, Anda harus paham dulu definisi elastisitas. 1. Pengertian Elastisitas Elastisitas adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan. Atau, dengan sederhananya, elastisitas merupakan tingkat kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lainnya. Elastisitas terbagi menjadi tiga jenis, yakni elastisitas harga atau price elasticity, elastisitas silang atau cross elasticity, dan elastisitas pendapatan atau income elasticity. Di dalam ketiga bentuk itu, terdapat elastisitas permintaan dan penawaran sebagai unsur pentingnya 2. Elastisitas Permintaan dan Penawaran Pengertian dari elastisitas permintaan adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan, elastisitas penawaran adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Jadi, elastisitas permintaan itu membahas tingkat kepekaan jumlah barang yang diminta akibat perubahan harga. Sementara itu, elastisitas penawaran menunjukkan tingkat kepekaan jumlah barang yang ditawarkan akibat perubahan harga. 3. Koefisien Elastisitas Permintaan dan Penawaran Konsep dasar elastisitas permintaan dan penawaran sudah dijelaskan pada subbab di atas, yakni elasitistas permintaan membahas tingkat kepekaan permintaan jumlah barang dan elastisitas penawaran menunjukkan tingkat kepekaan penawaran jumlah barang. Untuk dapat mengetahui koefisien elastisitas harga tersebut, maka kamu bisa menggunakan rumus berikut



Dengan menggunakan rumus tersebut, Anda akan mengetahui nilai koefisien elasitisitas. Nilai tersebut yang akan menggambarkan seberapa besar kepekaan atau tingkat elastisitas barang yang diminta atau ditawarkan akibat perubahan harga barang. Contoh Soal: Toko Sepatu Pas pada akhir tahun melakukan cuci gudang untuk semua jenis sepatu, dari sepatu anak-anak sampai dewasa. Harga sepatu anak yang semula Rp20.000,00 turun menjadi Rp15.000,00. Akibat penurunan harga, jumlah permintaan sepatu anak-anak meningkat dari 1.000 menjadi 4.000. Jadi koefisien elastisitasnya bisa dihitung seperti berikut



Bisa kita lihat bahwa hasil menunjukkan nilai negatif. Namun, nilai negatif ini diabaikan dalam menghitung koefisien elastisitas. Nilai koefisien permintaan sepatu adalah 12. Artinya, perubahan harga naik 1% menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta turun 12%. 3. Jenis-Jenis Elastisitas Koefisien elastisitas permintaan dan penawaran memiliki sifat-sifat tertentu. Sifatsifat itu ialah: a. Permintaan/Penawaran Bersifat Elastis (E>1) Persentase perubahan kuantitas jumlah barang yang diminta > persentase perubahan harga sering terjadi pada produk yang mudah dicari barang penggantinya. Hal itu berarti barang tersebut sangat peka terhadap perubahan harga. Contohnya: pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya. Bila digambarkan dalam bentuk kurva maka akan menjadi seperti ini:



b. Permintaan/Penawaran Bersifat Inelastis (E< dari1) persentase perubahan harga biasanya terjadi pada produk kebutuhan sehari-hari. Misalnya, beras yang dibutuhkan mayoritas masyarakat Indonesia sebagai bahan pangan utama. Orang akan tetap membelinya meskipun harganya naik. Meski dapat dihemat penggunaannya, akan tetapi cenderung tidak akan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya, jika harga turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Hal itu dikarenakan konsumsi beras memiliki keterbatasan, misalnya rasa kenyang. Bila digambarkan dalam bentuk kurva maka akan menjadi seperti di bawah ini



,d P!ermintaan/P!enawaramBel'sifat Hlasti&Sem:purna/Tak Te hingga (B= ~) IElastisitas dikatakan tak terhingga bila pada suatu. har-ga tertentu pasar sanggup membeli atau menjual sernu.a barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatu.h.ka.n permintaan menjadi nol (0). C,ontoh produk yang perrnintaal]ya bersifat elastii.s tak terhingga atau sempurna di. antaranya bararng aitau jasa yang bersifat kornoditi. Artinya. pmduk tersebut merupakan barang; atau jasa yang rnemiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau dipmduksi oleh prndusen yang: berbeda. Derngan dernikian, ku.rvanya berbentuk horizontal, seperti beriku:t: Pl!rmlntaa.nElutl·Sempuma



Penawara Eilutl Sempuma



p



p



0



0



,e. P,ermintaan/ Penawaran Bersifat Inelastis Sempurna (E = OJ P,ermintaan/pernawaran bersifat inelastis sernpurna rnaksu.drrya ialah perubahan harga tidak memengaruhi jumlah produk yarng diminta. D'enga.n begitu., ku.rvanya berbentuk vertikal yang rnemiHki arti berapapu.n harga yang ditawarkan, kuantitas prnduk barang atau jasa tetap tidak beru.bah..



Contoh pmduk yang permirrtaannya tidak elastis sempurna ialah. tanah (meskipu.n har-ganya naik terns. kuantitas yang ter-sedia t,etap terbatas), lukisan rnilik pelu.kis yang telah meninggal (berapapun harga yang ditawar atas lukisan,



dan lain sebagainya. Bentuk kurva vertikal dari.permintaan/penawaran bersifat in elastis sernpuma sebagai berii.kut: Pennintailn lnela3tb Sl!mpurnil i>



Penawaran.lnelastili Seem_purna i>



Cl



Cl



5. Elastisitas Sifang Pengertian dari elastisiras: si1ang atau cross elasUcit;y ada]a:h elastis:itas yang mengukur tingkat kepekaan perubahan jum)ah. barang tertentu yang diminta (misalnya ba rang x) ak:ibat perubahan hargp:ba rang lainnya (misalnya. ba:rang y). Elastisitas silang ber]aku haik bagi buang-barang substitu.si mau.pu.n barang komplementer. Bila diru.mu.skan, maka rumusnya seba;gai berikut:



Py



Qx



Qx



Py



atau E=----



Besarnya nilai elastisitas hasil dari penghitungan menggunakan rumus tersebut akan menunjukkan bentuk hubungan antara barang X dengan barang Y. Sifat hubungan antarbarang itu dapat berupa hubungan komplementer (complementer) atau berupa hubungan barang yang menggantikan (substitute) atau tidak ada hubungan sama sekali (netral). Hubungan antarbarang yang bersifat komplementer bisa terjadi antara dua jenis barang yang berfungsi saling melengkapi. Misalnya, kopi dan gula pasir. Lalu, hubungan antarbarang yang bersifat subtitusi atau saling menggantikan terjadi antara dua barang yang saling menggantikan. Misalnya, teh dengan kopi. Hubungan antar barang yang bersifat netral terjadi pada dua barang yang secara logika tidak memiliki hubungan langsung. Misalnya, air dengan komputer. Pada elastisitas silang terdapat beberapa rumus sifatnya. Berikut rumus atas sifatsifat tersebut: a. Jika Exy > 0 untuk barang substitusi, misalnya jika harga beras naik, maka beras yang diminta akan turun sehingga gandum yang diminta akan naik. b. Jika Exy < 0 untuk barang komplementer, misalnya jika harga gula naik sehingga menyebabkan gula yang diminta turun, maka teh yang akan diminta juga turun. c. Jika Exy = 0 untuk dua barang yang netral atau tidak memiliki hubungan sama sekali.



Asesmen



3. Pada saat harga Rp500,00 per kg, jumlah yang diminta 100 kuintal. Ketika harga naik menjadi Rp560,00 per kg jumlah yang diminta menjadi 90 kuintal. Koefisien elastisitas permintaannya adalah sebesar .... A. 0,70 B. 0,73 C. 0,75 D. 0,80 E. 0,83 4. Meskipun harga beras naik, orang akan tetap membutuhkan beras sebagai makanan pokok Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya namun tidak akansebesar kenaikan harga yangterjadi.Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Karakteristik produk yangseperti ini mengakibatkan permintaan menjadi A. B. C. D. E.



Elastis Elastis sempurna lnelastis Elastis rata-rata Elastis uniter



5. Pada harga Rp2,00, maka jumlah barang yang ditawarkan 5, dan pada harga Rp4,00 jumlah barang yang ditawarkan 7. Koefisien elastisitas penawarannya .... A.



B. C. D. E.



0,1



0,2 0,3 0,4 0,5



Pertemuan 24 Kegiatan pembelajaran Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelajaran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup)



• Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran. • Guru melakukan apersepsi mengenai pasar, harga pasar dan aktivitas ekonomi kemudian dikaitkan dengan kondisi actual



Penutup (Refleksi Siswa dan Guru)



• Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak dipelajari di pertemuan selanjutnya. • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk refleksi • Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan dijawab



Alokasi Waktu 10”



• Guru menjelaskan tentang pasar, harga pasar dan beragam 60” pasar dari berbagai aspek. Guru memberikan contoh konkritnya dari kondisi aktual. • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan. • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan. sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 6 mengenai pasar dan aktivitas ekonomi. • Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang akan dikerjakan. • Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik berdasarkan Lembar Aktivitas 6. • Tugas dikerjakan secara kelompok. Mengidentifikasi Masalah • Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait dengan pasar. Mengumpulkan Informasi • Peserta didik mencari informasi tentang pasar. Tugas sesuai dengan petunjuk di Lembar Aktivitas 6. Mengelola Informasi • Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh. terkait dengan pasar. • Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah disepakati. • Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas dengan baik. Merencanakan dan Mengembangkan Ide • Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan menggunakan berbagai media, sesuai dengan tugas pada Lembar Aktivitas 6. Refleksi Diri dan Aksi • Peserta didik mempresentasikan laporan tentang pasar. • Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang dinamika pasar. • Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan (feedback) dari berbagai faktor yang memengaruhi dinamika pasar. • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan. 20”



oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya. • Doa. • Penutup pembelajaran Asesmen : Asesmen Awal (Diagnostik) Asesmen Formatif : Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran : - Asesmen individu - Asesmen kelompok Jenis Asesmen : - Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.) - Tertulis (tes objektif, esai) Asesmen Sumatif



LAMPIRAN Materi Pasar dan Aktivitas Ekonomi Setelah kalian memahami konsep permintaan, penawaran, harga keseimbangan, atau terbentuknya harga pasar, kini kalian akan mempelajari pengertian pasar dan aktivitas yang ada di dalamnya. Kalian pasti pernah belanja kebutuhan sehari-hari atau perlengkapan sekolah di pasar. Namun, sebenarnya apa deinisi pasar? Pasar dapat diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk transaksi. Pengertian ini tidak terbatas pada pasar isik, tetapi juga secara daring (online). Saat ini bentuk pasar memang tidak hanya pasar berupa wujud isik seperti yang biasa kalian lihat. Pasar di era modern ini juga dapat berupa jual beli online yang dapat kalian akses melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Melalui berbagai aplikasi belanja berbasis TIK, kalian dapat bertransaksi tanpa perlu bepergian ke mana-mana. Secara umum, keduanya dapat dibedakan menjadi pasar konkret dan pasar abstrak. Selain dibedakan menjadi pasar konkret dan abstrak. Dilihat dari strukturnya, pasar juga dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Pasar persaingan sempurna merupakan pasar yang paling ideal karena pasar ini dapat menjamin terwujudnya kegiatan ekonomi yang lebih eisien. Pasar persaingan sempurna memiliki banyak penjual dan pembeli serta harga terbentuk melalui mekanisme pasar sehingga penjual maupun pembeli tidak dapat memengaruhi keadaan pasar. Tidak ada satu penjual atau pembeli yang dominan dalam pasar persaingan sempurna. Namun, dalam praktiknya, pasar persaingan sempurna tidak ada. Yang ada hanyalah ciri-ciri pasar yang mendekati pasar persaingan sempurna. Selain pasar persaingan sempurna, terdapat pula pasar persaingan tidak sempurna. Umumnya, pasar persaingan tidak sempurna ini juga dibagi menjadi beberapa jenis antara lain, pasar monopoli, monopolistis, dan oligopoli. Pada pasar persaingan tidak sempurna umumnya akan ada penjual atau pembeli yang dominan dan dapat memengaruhi pasar.



Dengan adanya pasar, manusia dapat memenuhi kebutuhannya untuk bertahan hidup dan menaikkan taraf hidup. Setiap tindakan manusia untuk terus memenuhi kebutuhan dan menaikkan taraf hidupnya inilah yang disebut dengan aktivitas ekonomi. Agar kalian lebih memahami tentang struktur pasar dan dampak persaingan antara pasar tradisional dan pasar modern, serta antara pasar konkret (ofline store) dan pasar abstrak (online store), kerjakan aktivitas di bawah ini



LEMBAR KERJA 6 Petunjuk kerja: • Kerjakan tugas di bawah ini secara berkelompok. • Gunakan berbagai sumber untuk mengerjakan tugas. • Amatilah lingkungan sekitar kalian untuk menjawab pertanyaan di bawah ini. • Tulis atau ketik laporan kalian • Jawablah dan diskusikan dengan temanmu beberapa pertanyaan di bawah ini. • Sampaikan pendapat kalian di kelas. Pertanyaan: • Carilah perbedaan pasar berdasarkan strukturnya! • Gambarlah kurva permintaan dan penawaran yang sesuai dengan struktur pasar! • Analisislah kelebihan dan kekurangan dari masing-masing struktur pasar! • Pada kondisi seperti saat ini, manakah pasar yang paling menguntungkan untuk masyarakat, mengapa? • Analisislah perbedaan pasar konkret dan pasar abstrak (daring) • Bagaimana pengaruh pesatnya perkembangan teknologi infomasi terhadap pasar? • Analisislah pengaruhnya bagi pasar konkret!



Pengayaan:



Terdapat bermacam-macam pasar berdasarkan waktu bertemunya penjual dan pembeli. Kalian dapat mencari dari berbagai sumber baik di buku maupun berbagai aplikasi daringmengenai ragam pasar berdasarkan waktu. Mengapa terdapat beragam pasar berdasarkan waktu? Temukan pula jenis pasar tersebut di daerah kalian!



6 2022/2023 2022/2023 MODUL AJAR EKONOMI FASE E



SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN



Suspeni, Suspeni, S.Pd. S.Pd. SMAN SMAN14 14SEMARANG SEMARANG 2022/2023



MODUL AJAR Identitas SMA Negeri 14 Semarang Ekonomi X/E



Nama Sekolah Mata pelajaran Kelas/Fase Tujuan Pembelajaran



Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu: a. Menjelaskan konsep system pembayaran dalam perekonomian b. Menjelaskan Peran Bank Sentral Republik Indonesia dalam sistem pembayaran c. Menjelaskan Penyelenggaraan sistem pembayaran nontunai oleh Bank Sentral d. Mendeskripsikan uang sebagai alat pembayaran e. memahami konsep sistem pembayaran dan memahami konsepuang sebagai alat pembayaran f. menyimpulkan hubungan antara sistem pembayaran dengan alat pembayaran



Profil Pelajar Pancasila



Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami system pembayaran dan alat pembaya



Pertemuan 25-28 Kegiatan pembelajaran Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik) Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelaja ran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup)



• Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran. • Guru melakukan apersepsi mengenai system pembayaran Guru memberikan Pertanyaan pemantik Bagaimana system pembayaran du negara kita? • Guru menjelaskan tentang system pembayaran Materi ini pernah dipelajari di jenjang sebelumnya. Guru memberikan contoh konkritnya. • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan. • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan.. • Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang akan dikerjakan. • Tugas dikerjakan secara mandiri. Mengidentifikasi Masalah • Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait dengan



Alokasi Waktu 10”



60”



Penutup (Refleksi Siswa dan Guru)



system pembayaran. Mengumpulkan Informasi • Peserta didik mencari informasi tentang system pembayaran Mengelola Informasi • Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh. terkait dengan permintaan dan penawaran. • Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah disepakati. • Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas dengan baik. Merencanakan dan Mengembangkan Ide • Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan menggunakan berbagai media Refleksi Diri dan Aksi • Peserta didik mempresentasikan laporan tentang system pembayaran. • Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang tantangan dan solusi dari system pembayaran. • Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan (feedback) dari berbagai faktor yang memengaruhi system pembayaran • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan. • Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar kepada 20” peserta didik agar membaca materi yang hendak dipelajari di pertemuan selanjutnya • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk refleksi • Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya. • Doa. • Penutup pembelajaran



Asesmen : Asesmen Awal (Diagnostik) Asesmen Formatif : Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran : - Asesmen individu - Asesmen kelompok Jenis Asesmen : - Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.) - Tertulis (tes objektif, esai) Asesmen Sumatif



LAMPIRAN MATERI : SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN 1. Pengertian Sistem Pembayaran Salah satu tugas bank sentral adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Tahukah Anda apa itu sistem pembayaran? Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Kelancaran sistem pembayaran dalam suatu perekonomian akan mendukung pelaksanaan kebijakan moneter yang ditetapkan Bank Indonesia. Berdasarkan alat yang digunakan dalam sistem pembayaran, secara umum alat pembayaran dapat terbagi atas: a. Alat pembayaran tunai, yaitu pembayaran yang menggunakan uang kartal/uang tunai yang meliputi Uang Kertas (UK) dan Uang Logam (UL). b. Alat pembayaran nontunai, yaitu pembayaran yang menggunakan berbagai media atau instrumen selain uang tunai, seperti kartu kredit, ATM, kartu debet, dan uang elektronik. 2. Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran sebagaimana diamanahkan oleh Undang-Undang Bank Indonesia bahwa Bank Indonesia berwenang untuk menetapkan kebijakan, mengatur, melaksanakan, memberi persetujuan, perizinan dan pengawasan atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran. Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan berikut ini:



Berdasarkan bagan di atas, dapat diketahui bahwa terdapat lima peranan Bank Indonesia dalam sistem pembayaran yaknisebagai berikut: a. Regulator Bank Indonesia berperan dalam membuat peraturan-peraturan yang mendukung kelancaran sistem pembayaran. Contohnya Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 14/23/PBI/2012 tentang Transfer Dana dan Surat Edaran (SE) Nomor 15/23/DASP tanggal 27 Juni 2013 tentang Penyelenggaraan Transfer Dana yang diantaranya menegaskan bahwa penyelenggaraan transfer dana harus Badan HukumIndonesia. b. Perizinan Bank Indonesia berperan dalam memberikan izin terhadap pihak- pihak yang terlibat dalam pelaksanaan sistem pembayaran. Seperti izin terhadap lembaga yang akan



melakukan kegiatan transfer dana, Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), dan uang elektronik. c. Pengawasan Agar kegiatan pembayaran berjalan dengan baik, maka Bank Indonesia perlu melakukan pengawasan. Kegiatan pengawasan dilakukan terhadap proses pembayaran maupun terhadap aktivitas para pelaku yang terlibat dalam sistem pembayaran. Dalam menjalankan fungsi pengawasan sistem pembayaran, Bank Indonesia berwenang melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan sistem pembayaran, melalui kegiatan monitoring (pemantauan) penilaian dan melakukan upaya yang mendorong penyelenggaraan Sistem Pembayaran ke arah yang lebih baik. d. Operator Bank Indonesia menyediakan layanan sistem pembayaran yakni Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, mulai 31 Mei 2013 batas nilai nominal transfer kredit yang dapat dikliringkan melalui kliring kredit dalam penyelenggaraan SKNBI mengalami peningkatan menjadi maksimal Rp500.000.000,00 Adapun untuk Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS), BI menyediakan layanan sarana penatausahaan dan setelmen surat berharga. e. Fasilitator Agar penyelenggaraan sistem pembayaran semakin aman dan efisien, maka Bank Indonesia memfasilitasi pengembangan sistem pembayaran oleh industri yang bergerak dalam bidang jasa keuangan. Selain melaksanakan peran sebagaimana digambarkan dalam bagan di atas, Bank Indonesia juga melakukan transaksitransaksi seperti operasi pasar terbuka, menyelesaikan tagihan-tagihan, serta transaksi yang terkait dengan rekening Pemerintah dan lembaga keuangan internasional yang ada di Bank Indonesia. Bank Indonesia juga berperan sebagai pengguna dan sebagai anggota sistem pembayaran. 3. Penyelenggaraan Sistem Pembayaran oleh Bank Indonesia Penyelenggaraan sistem pembayaran nontunai oleh Bank Indonesia dilakukan dengan dua cara, yakni; Pertama, transaksi yang bernilai besar (high value) diselenggarakan dengan menggunakan perangkat Bank Indonesia Real Times Gross Settlement (BI-RTGS) dan Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System(BI-SSSS); Kedua, transaksi yang bernilai kecil (retail value) diselenggarakan dengan menggunakan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan berikut:



Berdasarkan bagan di atas, dapat diketahui bahwa penyelenggaraan transaksi oleh Bank Indonesia terdiri atas BI-RTGS, BI-SSSS dan SKNBI. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut: a. Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) Transaksi pembayaran bernilai besar merupakan urat nadi sistem pembayaran suatu negara. Berjalannya kegiatan pasar uang dan pasar modal yang aman dan efisien bergantung kepada kelancaran sistem pembayaran yang bernilai besar. Sistem pembayaran bernilai besar yang digunakan oleh banyak negara termasuk Indonesia adalah Real Time Gross Settlement (RTGS). Sistem BI-RTGS adalah suatu sistem transfer dana elektronik antar pesertadalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi. Sistem BI-RTGS pertama kali digunakan pada tanggal 17 November 2000. Sistem BIRTGS mampu menjadi sumber informasi yang sangat bermanfaat, baik dalam rangka pengawasan bank maupun pelaksanaan kebijakan moneter. Pengembangan sistem BI-RTGS antara lain bertujuan: 1) Menyediakan sarana transfer dana antarbank yang lebih cepat, efisien, andal, dan aman kepada bank dan nasabahnya. 2) Memberikan kepastian setelmen dan penatausahaan dapat diperoleh dengan segera. 3) Menyediakan informasi rekening bank secara real time dan menyeluruh. 4) Meningkatkan disiplin dan profesionalisme bank dalammengelola likuiditasnya. 5) Mengurangi risiko-risiko setelmen dan penatausahaan. Tersedianya sistem BI-RTGS dapat mendorong bank untuk menjalankan manajemen likuiditas secara lebih baik. Dengan sistem setelmen/penatausahaan yang didasarkan pada kecukupan saldo rekening bank di Bank Indonesia, risiko kemungkinan kegagalan salah satu bank dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo dapat dihindari, sehingga tidak menimbulkan dampak sistemik terhadap bank lainnya. Dampak sistemik terjadi jika permasalahan yang terjadi dalam suatu bank mengakibatkan dampak buruk bagi bank lain yang memiliki keterkaitan usaha dengan bank tersebut. Contohnya jika bank X mengalami kepailitan usaha, maka bank Y, bank N, bank M dan bank- bank lainnya



terhambat likuiditasnya sehubungan aktivitas usahanya memiliki keterkaitan dengan aktivitas usaha bank X yang mengalami masalah. Penyelenggara sistem BI-RTGS adalah Kantor Pusat Bank Indonesia (KPBI). Penyelenggara bertugas melakukan pengendalian sistem terhadap semua aktivitas kegiatan transfer dana yang dilakukan peserta, sedangkan peserta sistem BI-RTGS adalah seluruh bank umum di Indonesia. Lembaga-lembaga selain bank yang memiliki rekening giro di Bank Indonesia dapat menjadi peserta sistem BI-RTGS dengan persetujuan Bank Indonesia, untuk memperlancar sistem pembayaran nasional. Kantor Pusat Bank Indonesia dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri secara otomatis menjadi peserta sistem BI- RTGS. Secara sederhana, alur penyelenggaraan transaksi nontunai melalui BI-RTGS dapat dilihat dalam bagan 3 berikut:



BI-RTGS dapat membantu untuk melakukan cek saldo kecukupan pengirim. Jika cukup, dana langsung dipindahkan dari rekening peserta pengirim ke rekening peserta penerima. Jika tidak cukup, transaksi akan ditempatkan pada antrian dan tidak diproses sampai dananya mencukupi. b. Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System(BI-SSSS) Selain sistem BI-RTGS, Bank Indonesia memiliki sebuah sarana khusus untuk mencatat dan menatausahakan transaksi surat berharga secara elektronik yang dikenal dengan Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS). BISSSS adalah sarana transaksi Bank Indonesia untuk setelmen dan penatausahaan surat berharga secara elektronik yang terhubung langsung antara peserta, penyelenggara, dan sistem BI-RTGS. c. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) Jika sistem pembayaran yang bernilai besar merupakan urat nadi sistem pembayaran, sistem pembayaran yang bernilai kecil diibaratkan sebagai jaringan pembuluh darah yang menghubungkan seluruh perekonomian suatu negara. Sistem kliring adalah pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antar peserta kliring, baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta, yang perhitungannya diselesaikanpadawaktutertentu. Transaksikliring yangdapatdilakukan meliputi: 1) Transfer debet (menggunakan cek, bilyet giro, atau warkat debet lainnya).



2) Transfer kredit (mengisi formulir isian yang disediakan oleh bank) yang kemudian akan dikirim oleh bank melalui data keuangan elektronik yang disediakan dalam SKNBI.



Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Alat pembayaran: (1) Uang kertas (2) Kartu ATM (3) Uang logam (4) Cek (5) Kartu elektronik (6) Kartu kredit Yang merupakan alat pembayaran nontunai adalah A. (1), (2), dan (3) B. B. (2), (3), dan (4) C. C. (2), (5), dan (6) D. D. (3), (4), dan (5) E. E. (4), (5), dan (6) 2. Perhatikan cuplikan wacana dari Republika berikut ini: Bank Indonesia meminta dompet digital milik asing wajib tunduk pada aturan Indonesia. Hal ini menjawab munculnya rumor dompet digital seperti Whatsapp Pay yang ingin masuk ke Indonesia. Dari wacana tersebut tampak peran BI sebagai: A. Regulator B. Perizinan C. Pengawasan D. Operator E. Fasilitator



3. Perhatikan cuplikan wacana dari Republika berikut ini: Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meminta setiap perusahaan perniagaan daring (e-commerce) untuk mematuhi kewajiban perizinan dari Bank Indonesia sehingga memperoleh legalitas untuk menerbitkan uang elektronik sebagai alat pembayaran. Dari wacana tersebut tampak peran BI sebagai: A. Regulator B. Perizinan C. Pengawasan D. Operator E. Fasilitator 4. Perhatikan cuplikan wacana dari Republika berikut ini: Bank Indonesia masih memproses perizinan akuisisi perusahaan layanan transportasi daring GoJek terhadap dua perusahaan teknologi finansial (tekfin), yakni Kartuku dan Midtrans. Proses perizinan tersebut meliputi, Kartuku dan Midtrans untuk menjadi Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), serta proses akuisisi GoJek terhadap dua perusahaan tersebut. Dari wacana tersebut tampak peran BI dalam hal: A. Regulator B. Perizinan C. Pengawasan D. Operator E. Fasilitator



Evolusi Alat Pembayaran Alat pembayaran yang ada di dunia ini boleh dibilang berkembang sangat pesat dan maju. Tentu saja mengikuti perkembangan zaman. Kalau kita menengok ke belakang, yakni awal mula alat pembayaran itu dikenal, sistem barter antarbarang yang diperjualbelikan adalah kelaziman di era pramoderen. Dalam perkembangannya, mulai dikenal satuan tertentu yang memiliki nilai pembayaran yang lebih dikenal dengan uang. Hingga saat ini uang masih menjadi salah satu alat pembayaran utama yang berlaku di masyarakat. Selanjutnya alat pembayaran terus berkembang dari alat pembayaran tunai (cash based) ke alat pembayaran nontunai (noncash) seperti alat pembayaran berbasis kertas (paper based), misalnya, cek dan bilyet giro. Selain itu dikenal juga alat pembayaran paperless seperti transfer dana elektronik dan alat pembayaran memakai kartu (cardbased) (ATM, Kartu Kredit, Kartu Debit dan Kartu Prabayar). Jenis Alat Pembayaran Ketika kalian membeli bakso, bisa jadi ada dua metode pembayaran, tunai atau nontunai. Alat pembayaran pun menjadi dua tipe, alat pembayaran tunai dan tuntunai. Materi selanjutnya akan mengajak Anda mengetahui bedanya. 1. Alat



Pembayaran Tunai Alat pembayaran tunai lebih banyak memakai uang kartal (uang kertas dan logam). Uang kartal masih memainkan peran penting khususnya untuk transaksi bernilai kecil. Dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini, pemakaian alat pembayaran tunai seperti uang kartal memang cenderung lebih kecil dibanding uang giral. Namun, tentu saja perkembangan zaman pula yang akan membuat jumlah ini terus bertambah. Sebenarnya, pemakaian uang kartal memiliki kendala dalam hal efisiensi. Hal itu bisa terjadi karena biaya pengadaan dan pengelolaan (cash handling) terbilang mahal. Hal itu belum lagi memperhitungkan inefisiensi dalam waktu pembayaran. Misalnya, ketika Anda menunggu melakukan pembayaran di loket pembayaran yang relatif memakan waktu cukup lama karena antrian yang panjang. Mungkin Anda masih ingat kejadian antre di pintu tol setiap masa liburan atau mudik lebaran yang bisa mencapai berharihari. Sementara itu, bila melakukan transaksi dalam jumlah besar juga mengundang risiko seperti pencurian, perampokan dan pemalsuan uang. Menyadari ketidaknyamanan dan inefisien memakai uang kartal, BI berinisiatif dan akan terus mendorong untuk membangun masyarakat yang terbiasa memakai alat pembayaran nontunai atau Less Cash Society (LCS). Alat pembayaran yang akan dibahas di bawah ini adalah uang. UANG 1. Sejarah Uang Kita mengenal beragam jenis uang dewasa ini. Namun, apakah Anda tahu kapan uang pertama ditemukan? Uang dikenalpertama kali di Cina lebih kurang 2700 SM oleh Huang (Kaisar Kuning). Namun, sejarah purba juga telah mencatat bahwa orang Assyria, Phunisia, dan Mesir juga telah menggunakan uang sebagai alat tukar. Cikal bakal uang diawali dengan kegiatan tukar menukar barang atau disebut dengan istilah barter. Namun, seiring dengan semakin banyaknya kebutuhan manusia, maka barter mulai mengalami kesulitan. Di antara faktor yang menyebabkan sulitnya barter, di antaranya adalah: a) Kesulitan untuk menemukan orang yang memiliki barang yang dibutuhkan dan mau menukarkan barangnya. b) Tidak adanya standar nilai untuk dipertukarkan Dengan kesulitan tersebut di atas, akhirnya cara barter pun ditinggalkan dan manusia mulai mencari alternatif benda lain untuk dipergunakan dalam proses pertukaran. Setidaknya terdapat beberapa syarat agar sebuah benda dapat digunakan sebagai uang, yakni; (1) dapat diterima; (2) setiap waktu dapat ditukar dengan barang apa saja; (3) sulit mendapatkannya. Benda-benda yang dijadikan sebagai alat pertukaran berupa kulit binatang, kerang dari laut, dan benda-benda yang memiliki syarat di atas.Benda itu kemudian disebutuangbarang. Uang barang tidak dapat terus dipergunakan sebagai alat pertukaran. Hal tersebut disebabkan karena ada kesulitan dalam ukuran, berat, dan bentuk. Berdasarkan permasalahan tersebut, orang mulai mencari benda/logam yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1) Tidak mudah rusak. 2) Diterima oleh umum. 3) Mudah disimpan dan mudah dibawa-bawa. 4) Harganya tinggi walaupun dalam jumlah yang kecil. 5) Sifatnya sama dan dapat saling mengganti. 6) Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai. 7) Harganya tetap dalam jangka waktu panjang. Berdasarkan persyaratan di atas, alternatif benda yang dijadikan alat tukar adalah emas dan perak. Misalnya mata uang India, Rupee yang artinyaperak ataumata uang Belanda, Gulden yang artinya emas. Uang emas dan perak tersebut dinamakan uang logam dan disebut full bodied money yang mengandung arti bahwa nilai uang tersebut dijamin penuh (100%) oleh body-nya, artinya antara nilai nominal dan nilai bahan sama. Dalamperkembangannya, sehubungandenganterbatasnyajumlah logam,



orang mencari benda lain untuk dijadikan uang. Akhirnya, dibuatlah uang dari bahan kertas, haltersebut karena beberapa alasan sebagai berikut: 1) Jumlahnya dapat memadai sesuai dengan kebutuhan 2) Biaya pembuatannya tidak terlalu mahal. 3) Mudah disimpan dan dibawa-bawa. 4) Penerimaan uang kertas oleh masyarakat diantaranya karena adanya kepercayaan. 2. Pengertian Uang Melalui penjelasan sebelumnya, Anda sudah mengetahui bahwa uang dapat diartikan sebagai segala benda yang diterima oleh masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukarmenukar atau perdagangan. Salah satu definisi mengenai uangdiungkapkanoleh Rudiger Dornbusch, Stanley Fischer dan Richard Startz dalam bukunya Macroeconomics (1998) bahwa uang adalah instrumen pembayaran atau media yangdigunakan dalampertukaran.Batasan mengenai uang yang lebih kongkrit dijelaskan dalam buku saku Bank Sentral Amerika (Federal Reserve) yang mendefinisikan uang sebagai segala sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai media pertukaran, standar nilai atau sarana untuk menabung atau penyimpan dayabeli. Dengan demikian, uang didefinisikan sebagai segala sesuatu (benda) yang diterima oleh masyarakat sebagai alat pembayaran sah dalam melakukan tukarmenukar atau perdagangan. Agar masyarakat menerima dan menyetujui penggunaan benda sebagai uang, maka harus memenuhi dua persyaratan sebagai berikut: a) Persyaratan psikologis, yaitu benda tersebut harus dapat memuaskan bermacammacam keinginan dari orang yang memilikinya, sehingga semua orang mau mengakui dan menerimanya. b) Persyaratan teknis, yaitu syarat yang melekat pada uang, di antaranya: 1) Tahan lama dan tidak mudah rusak 2) Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai. 3) Mudah disimpan dan dibawa. 4) Nilainya relatif stabil. 5) Jumlahnya tidak berlebihan. 6) Terdiri atas berbagai nilai nominal. 7) Harganya tetap dalam jangka Panjang 3. Fungsi Uang Fungsi uang dibagi atas dua jenis, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjelasan sebagai berikut: a. Fungsi Asli Fungsi asli disebut juga fungsi primer dari uang. Fungsi asli ini terdiri atas: 1) Uang sebagai alat tukar (medium of exchange) Uang digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran. Agar uang dapat berfungsi dengan baik, maka diperlukan kepercayaan masyarakat, sehingga bersedia dan rela menerimanya. 2) Uang sebagai satuan hitung (a unit of account) Untuk menentukan harga suatu barang diperlukan satuan hitung. Dengan adanya uang, seseorang dapat mengadakan perbandingan harga satu barang dengan barang lain. b. Fungsi Turunan Fungsi turunan adalah fungsi uang sebagai akibat dari fungsi asli. Fungsi tersebut terdiri atas: 1) Uang sebagai alat pembayaran yang sah. Uang kartal adalah uang rupiah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, sedangkan uang giral dikeluarkan oleh bank umum. Uang tersebut dapat digunakan sebagai alat pembayaran bagi masyarakat untuk melakukan transaksi. Contohnya untuk melakukan pembayaran angkutan umum, pembayaran listrik, pembayaran telepon, pembayaran barang yang dibeli, pembayaran biaya sekolah, dan sebagainya. 2) Uang sebagai alat penyimpan kekayaan dan pemindah kekayaan. Masyarakat dapat menyimpan uang sebagai salah satu bentuk kekayaan. Selain itu, uang juga dapat digunakan sebagai alat pemindah kekayaan. Contohnya Bambang Suroso ingin membeli tanah, untuk



mendapatkannya ia menjual mobil yang dimilikinya, uang hasil penjualan mobil ia belikan tanah. Kegiatan yang dilakukan Bambang Suroso menunjukkan uang berfungsi sebagai alat pemindah kekayaan. 3) Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi. Uang yang beredar di masyarakat dapat mendorong daya beli, peningkatan daya beli mendorong permintaan terhadap suatu barang di pasar. Tingginya permintaan dapat memicu produsen untuk memproduksi barang dan jasa. Kejadian tersebut menunjukkan uang berfungsi sebagai pendorong kegiatan ekonomi. 4) Uang sebagai standar pencicilan utang. Uang dapat berfungsi sebagai standar untuk melakukan pembayaran atas transaksi yang dilakukan secara kredit. Dengan kata lain, uang dapat digunakan untuk melakukan cicilan utang. 4. Jenis-JenisUang Secara umum, uang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu uang kartal dan uang giral. a. Uang Kartal Pasti semua orang mengenal uang kartal karena kita memang masih menggunakan uang jenis ini dalam kegiatan transaksi masyarakat. Uang kartal adalah uang yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat pembayaran yang berbentuk logam dan kertas. 1) Uang Logam Berdasarkan sejarah perkembangannya, uang logam merupakan uang yang pertama dibuat. Menurut macamnya mata uang logam dibagi tiga macam: a) Mata Uang Standar (Full Bodied Money Mata uang standar adalah mata uang yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dengan nilai nominal uang sama dengan nilai intrinsiknya (bahannya).Contohnya uang logamemas atauperak. b) Mata Uang Tandap (Token Money) Mata uang tandap (bercap) adalah mata uang yang dapat dipakai sebagai alat pembayaran yang sah dengan nilai nominal yang tidak sama dengan nilai intrinsiknya. Contohnya uang logam. Rp100 Rp200 atau Rp500 2) Uang Kertas Uang kertas awalnya merupakan surat tanda penyimpanan yang serupa dengan deposito emas, perak, atau deposito uang logam. Pedagang menyerahkan uangnya ke bank dan bank memberikan surat bukti deposito. Uang kertas pada dasarnya surat pengakuan utang oleh bank yang sewaktu-waktu selalu dapat ditukar dengan emas. Dalam perkembangannya, surat pengakuan utang bank ini beredar sebagai uang. Saat ini uang kertas yang beredar disebut uang kepercayaan dan terdiri atas beberapa nilai pecahan, seperti Rp1.000, Rp2000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000, hingga Rp100.000. Uang kertas dibuat dengan kertas khusus dan terdapat unsur pengaman untuk menghindari pemalsuan. b. Uang Giral (Demand Deposit) Uang giral merupakan saldo rekening koran yang ada di Bank dan sewaktu-waktu dapat digunakan. Uang giral merupakan uang yang sah, namun hanya berlaku pada kalangan tertentu saja. Contoh uang giral adalah cek dan bilyet giro (BG). Pengelolaan Uang Rupiah oleh Bank Indonesia Tahukah Anda, siapa yang bertugas untuk melakukan pengelolaan uang rupiah kita? Salah satu tugas Bank Indonesia adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Kegiatan pengelolaan uang rupiah mencakup perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan dan penarikan, serta pemusnahan uang rupiah. Dalam menjalankan kegiatan pengelolaan uang rupiah tersebut, Bank Indonesia merupakan satusatunya lembaga yang berwenang melakukan pengeluaran, pengedaran, serta pencabutan dan penarikan uang rupiah dari peredaran di masyarakat. Sementara itu, untuk pelaksanaan



kegiatan pengelolaan uang lainnya yaitu perencanaan, pencetakan dan pemusnahan uang rupiah, dilakukan oleh Bank Indonesia melalui koordinasi dengan Pemerintah. Uang rusak salah satu target pemusnahan uang ini. Kegiatan pengelolaan uang rupiah dilakukan oleh Bank Indonesia untuk menjaga ketersediaan uang rupiah sebagai alat pembayaran tunai di masyarakat. Untuk itu, agar uang rupiah tersediadimasyarakat dalam jumlah nominal yang cukup dan jenis pecahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tepat waktu serta dalam kondisi uang yang layak edar, maka kegiatan pengelolaan uang rupiah harus dilakukan dengan efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.



Unsur Pengaman UangRupiah Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang diberikan kewenanganuntuk mengedarkan uang rupiah kepada masyarakat. Agar uang rupiah aman dari pemalsuan, maka Bank Indonesia menetapkan unsur-unsur pengaman pada setiap pecahan uang rupiah, baik pada bahan uang ataupun pada waktu proses pencetakan. Bank Indonesia senantiasa melakukan penelitian dalam upaya meningkatan unsur pengaman uang rupiah agar lebih andal dan sulit dipalsukan. Pada umumnya pemilihan unsur pengaman mempertimbangkan dua hal sebagai berikut: a. Semakin besar nominal uang rupiah, maka diperlukan unsur pengaman yang semakin komplek dan semakin baik; b. Untuk uang rupiah nominal besar, diupayakan penerapan satu atau beberapa unsur pengamanyangcanggihyangmemungkinkan hasil pemalsuan tidak sempurna. Secara umum, Bank Indonesia membagi unsur pengaman uang rupiah dalam tiga tingkatan sebagai berikut: A. Terbuka(overt)adalahunsurpengamanyangdapatdideteksitanpa bantuan alatpanca indra. Unsur pengaman ini diperuntukkan bagi masyarakat biasa agar dapat dengan mudah mengenali keaslian uang rupiah dengan cara 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). Pernah mendengar istilah ini, kan? Unsur- unsur pengaman yang bersifat terbuka (overt), yang saat ini terdapat pada uang rupiah yaitu 1) Warna Uang terlihat terang dan jelaS 2) Optically Variable Ink (OVI), yaitu hasil cetak dengan tinta khusus berupa logo BI dalam bidang tertentu, yang akan berubah warna apabila dilihat dari sudut pandangberbeda 4) Benang Pengaman (Security Thread), yaitu bahan tertentu yang ditanam pada kertas uang dan tampak sebagai suatu garis melintang atau beranyam. Pada pecahan Rp100.000



dan Rp50.000, benang pengaman akan berubah warna apabila dilihat dari sudut pandang berbeda 5) Gambar Tersembunyi (Latent Image), yaitu teknik cetak dimana terdapat tulisan tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu 6) Cetak Intaglio, yaitu hasil cetak berbentuk relief yang terasa kasar bila diraba. Cetak intaglio terdapat pada angka nominal, huruf terbilang, tulisan Bank Indonesia, gambar utama dan Lambang Negara Burung Garuda. 7) Kode Tunanetra (Blind Code), yaitu kode tertentu untuk mengenali jenis pecahan bagi tunanetra. Pada umumnya, kode tunanerta terletak di bagian muka uang di atas tulisan Bank Indonesia. 8) Tanda Air (Watermark), yaitu suatu gambar tertentu pada bahan kertas uang yang akan terlihat bila diterawangke arah cahaya, umumnya berupa gambar pahlawan. 9) Gambar Saling Isi (Rectoverso), yaitu hasil cetak pada bagian muka dan belakang uang yang beradu tepat dan saling mengisi, menghasilkan gambar logo BI secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya b. Semi tertutup (semicovert) adalah unsur pengaman yang dapat dideteksi dengan menggunakan alat bantu yang sederhana seperti kaca pembesar dan lampu ultraviolet. Unsur pengaman ini diperuntukkan bagi profesional seperti kasir bank, kasir supermarketdanbendahara,agardapatdenganmudahmengenali keaslian uang rupiah dengan menggunakan alat bantu tersebut. Unsur-unsur pengaman yang bersifat semi tertutup (semicovert) yang saat ini terdapat pada uang rupiah yaitu: 1) Tulisan Mikro (Micro Text), yaitu tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan menggunakan kaca pembesar. 2) Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink), yaitu hasil cetak tidak kasat mata yang akan memendar di bawah sinar ultraviolet.3) Tinta Tampak (Visible Ink), yaitu gambar tertentu yang dicetak dengan tinta tampak dan akan terlihat memendar apabila disinari dengan lampu ultraviolet 4) Nomor seri(Serial Number), yaitu nomor seri uang yang pada umumnya dibuat asimetris dan apabila disinari lampu ultraviolet akan memendar berubah warna dari merah menjadi orange dan hitam menjadi hijau. c. Tertutup (covert/forensic) adalah unsur pengaman yang hanya dapat dideteksi dengan menggunakan media peralatan laboratorium/forensik.



1.



Perhatikan gambar uang herikut ini



Garnbar yang diberi tanda panah menunjukkan: A. Gambar kasat mat:a B. Gambar .saling isi C. Kode tuna netra D. Nilai nominal E. Benang pengaman



2. . Perhat"kan kesulitan barter dan lresulitan menyimpan uang barang:



1} Sulit: menemukan barang untuk kebutuhan yang mendesak 2) Sukar disimpan 3} Sukar dibawa keana-mana 4) Tidak tahau lama 5) Su.Ii11: menentukan perbandingan barang yang ditukarkan 6) Sulit: memenuhi kebutuhan yang bermacam-macam. Yang rn.enjadi ke5uli.tan barter adalah: A. 1, 2, dan 3 D. 3, 4, dan 5 B. . 1, 5, dan 6 E..4, S, dan 6 C. . 2, 3, dan 4



3. Berikut ini adalah cara meUhat keaslian uang : 1) Warna uang terHhat terang dan jelas 2) Terdapa11: benang pengaman yang ditanam pada kertas uang 3) Pada uang pecahan Rp,. 100.000,-, Rp,. 50.000.-, Rp. 20.000.- dan RP. 10.000..11:erdapat cetak pe]angi 1(r:ainbow printing) 4) Pada setiap uang t:erdapat tanda air 1(watermark) S) Pada .setiap uang kert:as terdapat gambar saling i.si (rectoverso), yaim logo B] yang akan terlihat secara u mh Yang menjadi cara unt:uk melihat keasUan uang dengan cara diterawang adalah ... A 1) dan 2) D.1) dan S) B. 2) dan 3) E..3) dan 5) C. 4) dan 5)



4. Andri membeli baju di pasar. Fungsi asli uangdalam kegiatan Andri adalah A. Uang sebagai alat pembayaran yangsah B. Uang sebagai alat tukar C. Uang sebagai alat penyimpan kekayaan D. Uang sebagai standar pencicilan utang E. Uang sebagai pemindah kekayaan



A. Rectoverso



B. Rainbow Printing C. Security Thread



D. Invisible Ink E. Visible Ink



No



Pcmbahasan



awaban



C



Gambar yang dlberl tanda panah mcnUJtfukkan:



Kode runa netra.



2



B



Kesulltan barter:



1. SuJit menemukan barangunruk kcbutuhanyang



mendesak



2. Sulitmenentukan pcrbandlngan barangyang



dltuka,·kan 3. Sulit memc11uhi kebutuhan yang bermacam•



macam.



3



C



BerUrut lni adalah cara mclfhat keasllan ua,1g:



1) Pada scdap uang terdapat tanda air (watermark) 2) Pada setiap uang kertas terdapat gambar sallng isl (reccoverso), yairu logo Bl yang akan tcrllhat sccara



utuh 4



B



Andrl mcm.bcli baJu di pasar. Fungsi asll uang dalam



s



D



Gambar bcrikut lnl adalah InvisibleInk



keglatan Andrladalah uangsebagai alat tukar



7 2022/2023 2022/2023 MODUL AJAR EKONOMI FASE E



ALAT PEMBAYARAN NON TUNAI



Suspeni, Suspeni, S.Pd. S.Pd. SMAN SMAN14 14SEMARANG SEMARANG 2022/2023



MODUL AJAR Identitas SMA Negeri 14 Semarang Ekonomi X/E



Nama Sekolah Mata pelajaran Kelas/Fase Tujuan Pembelajaran



Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu: a. Mendeskripsikan berbagai bentuk alat pembayaran non- tunai yang berlaku di Indonesia b. Mendeskripsikan penggunaan berbagai bentuk alat pembayaran non- tunai c. memahami berbagai bentuk alat pembayaran non- tunai yang berlaku di Indonesia serta memahami penggunaannya d. menyimpulkan alat pembayaran non- tunai yang berlaku di Indonesia.



Profil Pelajar Pancasila



Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam berbagai bentuk alat pembayaran non- tunai yan



Pertemuan 29-32 Kegiatan pembelajaran Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik)



• Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran. • Guru melakukan apersepsi mengenai alat pembayaran non tunai Guru memberikan Pertanyaan pemantik bagaimana alat pembayaran non tunai digunakan?



Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelaja ran HOTS& 4C, Literasi & Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup)



• Guru menjelaskan tentang alat pembayaran non tunai Guru memberikan contoh konkritnya. • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan. • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan.. • Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang akan dikerjakan. • Tugas dikerjakan secara mandiri. Mengidentifikasi Masalah • Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait dengan



Alokasi Waktu 10”



60”



Penutup (Refleksi Siswa dan Guru)



alat pembayaran non tunai. Mengumpulkan Informasi • Peserta didik mencari informasi tentang alat pembayaran non tunai Mengelola Informasi • Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh. terkait dengan alat pembayaran non tunai. • Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah disepakati. • Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas dengan baik. Merencanakan dan Mengembangkan Ide • Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan menggunakan berbagai media Refleksi Diri dan Aksi • Peserta didik mempresentasikan laporan tentang system pembayaran. • Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang alat pembayaran non tunai. • Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan (feedback) dari berbagai faktor yang memengaruhi alat pembayaran non tunai • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan. • Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar kepada 20” peserta didik agar membaca materi yang hendak dipelajari di pertemuan selanjutnya • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk refleksi • Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya. • Doa. • Penutup pembelajaran



Asesmen : Asesmen Awal (Diagnostik) Asesmen Formatif : Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran : - Asesmen individu - Asesmen kelompok Jenis Asesmen : - Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.) - Tertulis (tes objektif, esai) Asesmen Sumatif



LAMPIRAN MATERI ALAT PEMBAYARAN NONTUNAI Alat pembayaran nontunai sudah berkembang dan semakin lazim dipakai masyarakat. Alat pembayaran secara umum dibagi menjadi dua, yakni alat pembayaran tunai dan alat pembayaran nontunai. Alat pembayaran tunai tiada lain adalah uang rupiah sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya, sedangkan alat pembayaran nontunai secara umum dibagi menjadi dua, yakni: 1. Alat Pembayaran Berbasis Kertas (Paper Based) yaitu cek, bilyet giro, dan nota debet. 2. Alat Pembayaran Berbasis Elektronik (Electronic Based) yaitu Kartu ATM/Debet, kartu kredit dan uang elektronik (e-money).Untuk lebih jelasnya, perhatikan bagan berikut:



Cek merupakan suatu perintah kepada bankuntuk membayarkan sejumlah dana. Cek dikenal ada tiga macam, yaitu cek atas unjuk, cek atas nama, dan cek silang. Sementara itu, Giro Bilyet adalah surat perintah nasabah bank untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya kepada rekening nasabah yang lain yang ditunjuk. Giro bilyet tidak dapat ditukarkan dengan uang tunai di bank penerimanya. AdapunNotaDebet adalahwarkatatausuratyangdigunakanuntuk menagih nasabah bank lain melalui kliring. Nota debetjuga digunakan untuk keperluan transaksi antarkantor, baik nota debet dengan surat maupun nota debet dengan telegram. Nota debet dengan surat atau dengantelegram disampaikan melaluikantorpos. Adapun Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) adalah alat pembayaran berupa kartu kredit dan kartu ATM/Debet. Kartu Kredit adalah APMK yang dapat digunakan untuk berbelanja pada pedagang, yang sumber dananya berasal dari pinjaman (kredit) yang diberikan penerbit serta dikenakan bunga/denda jika membayar setelah jatuh tempo atau angsuran. Kartu kredit dapat diartikan juga sebagai kartu yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga pembiayaan lainnya yang diberikan kepadanasabah untuk digunakan sebagai alat pembayaran. Sementara itu, Kartu ATM adalah APMK yang dapat digunakan untuk melakukan tarik tunai, cek saldo, transfer dana antar dan intra bank. Sumber dana berasal dari simpanan dan saldo simpanan akan berkurang secara langsung pada saat transaksi. Layanan



ATM di Indonesia mulai diperkenalkan pada awal tahun 1990-an. Sedangkan Kartu Debet adalah APMK yang dapat digunakan untuk berbelanja pada pedagang dan debet tunai. Sumber dana berasal dari simpanan dan saldo simpanan akan berkurang secara langsung pada saat transaksi. Kartu debet dapat diartikan juga sebagai alat pembayaran berbasis kartu yang pembayarannya dilakukan dengan pendebetan langsung ke rekening nasabah pada bank penerbit kartu. Beberapa bank penerbit kartu telah mengombinasikan kartu debet dan kartu ATM dalam satu kartu (kartu debet ATM). Pada saat kartu debet digunakan untuk bertransaksi, maka secara otomatis akan langsung mengurangi dana yang tersedia pada rekening. Jika kartu debet digunakan untuk bertransaksi di mesin ATM, maka kartu tersebut dikenal sebagai kartu ATM. Namun, apabila digunakan untuk transaksi pembayaran dan pembelanjaan nontunai dengan menggunakan mesin EDC (Electronic Data Capture), maka kartu tersebut dikenal sebagai kartu debet. Selain kartu kredit dan kartu ATM/debet, terdapat pula apa yang disebutdenganuang elektronik. Tahukah Anda apa itu uang elektronik? Uang Elektronik adalah APMK yang diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu kepada penerbit uang elektronik. Nilai Uang disimpan secara elektronik dalam suatu media server atau chip. Uang elektronik dapat digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut. Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang kartu bukan simpanan, artinya tidak mendapatkan bunga dan tidak dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).



3. Alat Pembayaran Berbasis Elektronik (Electronic Based) yaitu Kartu ATM/Debet, kartu kredit dan uang elektronik (e-money).Untuk lebih jelasnya, perhatikan bagan berikut:



Cek merupakan suatu perintah kepada bankuntuk membayarkan sejumlah dana. Cek dikenal ada tiga macam, yaitu cek atas unjuk, cek atas nama, dan cek silang. Sementara itu, Giro Bilyet adalah surat perintah nasabah bank untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya kepada rekening nasabah yang lain yang ditunjuk. Giro bilyet tidak dapat ditukarkan dengan uang tunai di bank penerimanya. AdapunNotaDebet adalahwarkatatausuratyangdigunakanuntuk menagih nasabah bank lain melalui kliring. Nota debetjuga digunakan untuk keperluan transaksi antarkantor, baik nota debet dengan surat maupun nota debet dengan telegram. Nota debet dengan surat atau dengantelegram disampaikan melaluikantorpos.



8 2022/2023 2022/2023 MODUL AJAR EKONOMI FASE E



BANK DAN INDUSTRI KEUANGAN NON-BANK



Suspeni, Suspeni, S.Pd. S.Pd. SMAN SMAN14 14SEMARANG SEMARANG 2022/2023



MODUL AJAR Identitas SMA Negeri 14 Semarang Ekonomi X/E



Nama Sekolah Mata pelajaran Kelas/Fase Tujuan Pembelajaran



Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu: a. Mendeskripsikan konsep bank dan industri keuangan non-bank b. Mendeskripsikan berbagai produk yang dihasilkan guna mendukung tercapainya keterampilan literasi keuangan c. memahami konsep bank dan industri keuangan non-bank dan memahami berbagai produk yang dihasilkan guna mendukung tercapainya keterampilan literasi keuangan d. Membuat pola hubungan antara Otoritas Jasa Keuangan dengan Lembaga Jasa Keuangan e. Menyimpulkan tentang Lembaga jasa keuangan dalam perekonomian Indonesia. f. Menyusun rencana



Profil Pelajar Pancasila



Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis dalam memahami konsep bank dan industri keuangan n



Pertemuan 33-36 Kegiatan pembelajaran Pendahuluan (Mengkondisikan siswa siap pembelajaran dan Pertanyaan pemantik)



• Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa. • Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran. • Guru melakukan apersepsi mengenai Lembaga Keuangan Guru memberikan Pertanyaan pemantik produk yang dihasilkan guna mendukung tercapainya keterampilan literasi keuangan



Kegiatan Inti (Pembelajaran Berdiferensiasi, Model pembelaja ran HOTS& 4C, Literasi &



• Guru menjelaskan tentang system pembayaran Materi ini pernah dipelajari di jenjang sebelumnya. Guru memberikan contoh konkritnya. • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan. • Guru menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan..



Alokasi Waktu 10”



60”



Numerasi, Profil Pelajar Pancasila, dan Budaya Lingkungan Hidup)



Penutup (Refleksi Siswa dan Guru)



• Guru memastikan peserta didik memahami tugas yang akan dikerjakan. • Tugas dikerjakan secara mandiri. Mengidentifikasi Masalah • Peserta didik mengindetifikasi masalah yang terkait dengan konsep bank dan industri keuangan non-bank dan memahami berbagai produk yang dihasilkan guna mendukung tercapainya keterampilan literasi keuangan. Mengumpulkan Informasi • Peserta didik mencari informasi tentang konsep bank dan industri keuangan non-bank dan memahami berbagai produk yang dihasilkan guna mendukung tercapainya keterampilan literasi keuangan. Mengelola Informasi • Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh. terkait dengan konsep bank dan industri keuangan non-bank dan memahami berbagai produk yang dihasilkan guna mendukung tercapainya keterampilan literasi keuangan.. • Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta didik agar menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah disepakati. • Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas dengan baik. Merencanakan dan Mengembangkan Ide • Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan menggunakan berbagai media Refleksi Diri dan Aksi • Peserta didik mempresentasikan laporan tentang konsep bank dan industri keuangan non-bank dan memahami berbagai produk yang dihasilkan guna mendukung tercapainya keterampilan literasi keuangan. • Guru memandu diskusi kelas dan menjelaskan tentang konsep bank dan industri keuangan non-bank dan memahami berbagai produk yang dihasilkan guna mendukung tercapainya keterampilan literasi keuangan.. • Guru menjelaskan dan memberikan tanggapan (feedback) dari konsep bank dan industri keuangan non-bank dan memahami berbagai produk yang dihasilkan guna mendukung tercapainya keterampilan literasi keuangan. • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan. 20” • Guru memberikan penguatan dan motivasi belajar kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak dipelajari di pertemuan selanjutnya • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk refleksi • Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya. • Doa. • Penutup pembelajaran



Asesmen : Asesmen Awal (Diagnostik) Asesmen Formatif : Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran : - Asesmen individu - Asesmen kelompok Jenis Asesmen : - Performa (presentasi, pameran hasil karya, dsb.) - Tertulis (tes objektif, esai) Asesmen Sumatif



LAMPIRAN MATERI LEMBAGA KEUANGAN Pada bagian ini kalian akan belajar tentang lembaga keuangan. Di mulai dari apa itu lembaga keuangan? Bagaimana regulasi dari berbagai jenis lembaga keuangan? Hingga bagaimana pengaruh dari lembaga keuangan untuk kehidupan sehari-hari kalian? Di samping itu, pada bagian ini kalian juga akan belajar tentang berbagai produk yang ada pada tiap-tiap lembaga keuangan yang tentunya dapat kalian rasakan manfaatnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Ketika melihat berbagai lembaga keuangan di sekitar kita, tentu timbul pertanyaan, mengapa manusia memerlukan lembaga keuangan? Apakah sebenarnya manfaat dari adanya lembaga keuangan tersebut? Keberadaan lembaga keuangan sangat membantu masyarakat, tak terkecuali kalian sebagai seorang pelajar. Apakah kalian pernah menikmati layanan produk dari salah satu lembaga keuangan? Mungkin dari kalian ada yang pernah menjadi nasabah di suatu bank dan melakukan tarik tunai melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Contoh lain terkait dengan asuransi, apakah orang tua mengasuransikan rencana pendidikan kalian? Ketika belajar di bangku SMP, kalian pernah belajar tentang bank, dan lembaga keuangan lainya. Nah, pada bagian ini kita akan memperdalam belajar tentang lembaga keuangan. 1. Bank a. Pengertian Bank Kalian mungkin pernah melihat bank yang ada di sekitar tempat tinggal atau di sekitar sekolah. Berbagai jenis bank tersebut tentu menyediakan produk-produk layanannya. Mulai dari memfasilitasi masyarakat untuk menabung hingga memberikan kredit bagi masyarakat. Beberapa di antara kalian mungkin telah secara langsung menjadi konsumen dari layanan yang disediakan dengan menabung di bank. Namun, apakah sebenarnya bank itu? Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan mengeluarkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Secara sederhana bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat demi kemaslahatan bersama. Beberapa materi di bawah ini akan menjelaskan tentang fungsi dan tujuan bank serta aneka jenis bank yang kalian temukan dalam lingkungan sekitar. b. Fungsi dan Tujuan Bank Selaras dengan konsep bank yang telah kalian pahami, fungsi dan tujuan bank adalah sebagai berikut: ■ Bank sebagai penghimpun dana masyarakat Dalam hal menghimpun dana dari masyarakat, bank bertindak sebagai wadah atau fasilitator bagi masyarakat yang ingin menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan, deposito, giro, dan lain sebagainya. ■ Bank sebagai penyalur dana untuk masyarakat Dalam hal menyalurkan dana kepada masyarakat, bank dapat memberikan layanan dalam bentuk kredit. Jenis Bank ■ Bank Sentral Menurut Undang-Undang Nomor 3 tahun 2004, bank sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai lender of the last resort. Di Indonesia, bank sentral adalah Bank Indonesia.



■ Bank Umum Menurut Undang Undang Nomor 10 tahun 1998, bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. ■ Bank Perkreditan Rakyat Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum karena BPR dilarang menerima simpanan giro, kegiatan valas, dan perasuransian. Berdasarkan prinsip kegiatannya bank umum dan BPR dibagi menjadi dua, yakni konvensional dan syariah. Konvensional sendiri dapat diartikan sebagai bank yang menggunakan sistem-sistem yang berlandaskan pada pada hukum positif yang berlaku di suatu negara, sedangkan bank syariah merupakan bank yang menjalankan aktivitasnya dengan menggunakan pedoman/sistem yang sesuai dengan syariat Islam. Kalian tentu dapat mengetahui contoh bank konvensional dan bank syariah dari lingkungan sekitar. Namun, apakah kalian tahu atau sudah pernah merasakan perbedaan produk dari kedua bank tersebut? Untuk menggali lebih dalam pengetahuan kalian mengenai bank, kerjakanlah aktivitas berikut ini



2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Setelah belajar bersama mengenai lembaga keuangan perbankan, sekarang kalian akan belajar mengenai Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) yang terdapat di Indonesia. Berbeda dengan lembaga keuangan perbankan, IKNB memiliki jenis badan usaha yang lebih banyak. Di samping itu, IKNB juga punya tugas dan fungsi berbeda dengan lembaga keuangan perbankan. IKNB adalah badan usaha selain perbankan yang melakukan kegiatan usahanya di bidang keuangan dengan cara menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat. IKNB terdiri atas perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, lembaga jasa keuangan khusus, dan lembaga keuangan mikro. Berikut beberapa penjelasan terkait dengan jenis-jenis IKNB JENIS-JENIS IKNB ■ Asuransi Menurut UU Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian yang dimaksud asuransi adalah perjanjian antara dua pihak yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis yang menjadi dasar bagi penerima premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk: (1) Memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau (2) Memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggug dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/ atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana. Kerjakan tugas di bawah ini agar kalian lebih memahami tentang asuransi:



As:uransi



Petunjuk kerja: Kerj:1.kan tugas secara berkelompok. Gunakanlah berhagai sumber be]ajar untuk mengerjakan rugas. Untuk mencari informasi ttentaing asuransi, kaJian dapat mencari secara daring ataupun melakukan wawan Sampaikan temuan kalian di kelas!



l'lllml!



I?