Majalah Tempo - 13 Februari 2017: Manuver Terakhir Pilkada DKI [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Tempo
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MOTIF GRASI ANTASARI



CALON DIREKTUR UTAMA PERTAMINA



INVESTIGASI



WWW.TEMPO.CO MAJALAH BERITA MINGGUAN ISSN: 0126 - 4273



13-19 FEBRUARI 2017 RP 45.000



MANUVER TERAKHIR 00051



9 770126 427302



YUDHOYONO, MEGAWATI, DAN PRABOWO TURUN GUNUNG DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAKARTA. JALAN MENUJU PEMILU PRESIDEN 2019.



Transparansi Kinerja & Layanan Terbaik Untuk Bangsa



PT TASPEN (PERSERO)



BUMN TERBAIK



KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK 2015 DAN 2016



KIP Award diselenggarakan oleh Komisi Informasi Pusat, diberikan kepada badan publik yang memiliki dan menyelenggarakan pelayanan informasi publik sesuai dengan amanat UU 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.



DAFTAR ISI 4551/13-19 FEBRUARI 2017



EKONOMI 84 BURSA NAKHODA PERTAMINA



HUKUM 76 WASANGKA GRASI UNTUK ANTASARI



KEPEMIMPINAN ganda di Pertamina berujung pada pencopotan Direktur Utama Dwi Soetjipto dan wakilnya, Ahmad Bambang. Nama calon pengganti mereka bergulir liar. Namun pemerintah masih tarikulur mengenai sosok yang kredibel memimpin perusahaan minyak negara itu.



PRESIDEN Joko Widodo mengabulkan permohonan grasi Antasari Azhar. Pemberian grasi buat terpidana kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, ini terkesan bermuatan politik karena Antasari merasa dizalimi di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.



INTERMEZO 52 LESTARI TOLERANSI DI SUDUT BALI Kulit muka: Kendra Paramita



Ekonomi Sinyal Pasar 83 Internasional Luar Negeri 92 Momen 99 Gaya Hidup Kesehatan 72 Sport 66 Nasional Ringkasan 26



LAPORAN UTAMA 32



PERTARUHAN KETUA PARTAI DI PILKADA JAKARTA BEBERAPA ketua partai politik, seperti Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri, dan Prabowo Subianto, ikut turun gelanggang dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. Hajatan ini menjadi pertaruhan bagi ketiganya untuk mengamankan pemilihan presiden 2019.



Opini Bahasa 64 Catatan Pinggir 106 Kolom 70 Opini 29 Prelude Album 14 Angka 20 Etalase 16 Inovasi 18 Kartun 12 Seribu Kata 22 Surat 6 Tempo Doeloe 21 Sains Digital 74



Tokoh Pokok & Tokoh 104 Wawancara 100



4 |



| 19 FEBRUARI 2017



TEMPO/PRIMA MULIA



Seni Sinema 62 Seni 60



SURAT DARI REDAKSI



Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyerahkan penghargaan kepada Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Arif Zulkifli (kiri) dan Redaktur Senior Tempo Fikri Jufri (kanan) dalam rangkaian malam penghargaan Serikat Perusahaan Pers di Jakarta, Jumat, 3 Februari 2017.



ALAM dua pekan terakhir, kami tersanjung oleh sejumlah penghargaan bertubi-tubi. Apresiasi atas karya investigasi, desain kreatif, inovasi, dan pengabdian senior kami ini sungguh membuat kami gembira sekaligus rendah hati. Soalnya, kami menilai penghargaan yang datang dari komunitas pers dan jurnalistik itu merupakan pengingat agar kami terus menjaga kualitas pemberitaan dan tak terpeleset menjadi media yang mengejar keuntungan komersial semata dengan mengabaikan kepentingan khalayak. Sanjungan pertama datang pada ajang The 8th Indonesia Print Media Awards (IPMA), awal Februari lalu. Di sana, Koran Tempo mendapat penghargaan sebagai The Best of National Newspapers, sedangkan majalah Tempo mendapat Gold Winner dalam kategori The Best of News, Politics, and Business Magazine. Majalah Travelounge milik Tempo juga berhasil menjadi nomor wahid dalam kategori The Best of Special Interest Local Magazine. Semua penghargaan itu diberikan untuk desain kreatif gambar sampul kami. Pada malam yang sama, wartawan senior Tempo, Fikri Jufri, didaulat untuk menerima penghargaan Lifetime Achievement Awards dari Serikat Perusahaan Pers (SPS). Mantan Wakil Pemimpin Redaksi Majalah Tempo ini dinilai telah menunjukkan pengabdian untuk pertumbuhan industri media di Indonesia. Fikri merupakan salah satu pendiri majalah Tempo pada 1971 bersama Harjoko Trisnadi, Lukman Setiawan, Bur Rasuanto, dan Goenawan Mohamad.



6 |



| 19 FEBRUARI 2017



Belum lewat sepekan, lagi-lagi kami mendapat kabar menyenangkan lain. Tulisan di rubrik investigasi majalah Tempo berjudul ”Lewat Samping Memburu Ringgit”, yang diterbitkan pada edisi 18-24 Januari 2016, mendapat Piala Adinegoro untuk kategori peliputan mendalam. Sedangkan artikel panjang (long form article) di portal berita digital Tempo.co berjudul ”Di Balik Aksi Brutal Jakmania”, yang terbit pada 5 November 2016, memperoleh penghargaan Adinegoro khusus untuk inovasi jurnalisme di media online. Piala Adinegoro sering disebut sebagai ”Pulitzer”-nya Indonesia. Puncaknya, pada peringatan Hari Pers Nasional ke-69 di Ambon, Maluku, Rabu pekan lalu, Dewan Pers memberikan penghargaan kepeloporan media massa kepada Tempo untuk kategori investigasi untuk publik. Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Arif Zulkifli hadir langsung ke Ambon untuk menerima kehormatan itu. Semua penghargaan ini kami sambut dengan sukacita. Produk jurnalistik Tempo adalah hasil kerja keras kolektif semua unsur di ruang redaksi. Karya memikat seorang desainer diolah dari rembuk bersama para koleganya. Tulisan ciamik seorang reporter disunting oleh editornya. Pencapaian sebuah media ditunjang semangat dan idealisme semua awaknya. Di tengah berbagai kabar miring mengenai berita palsu dan hoax di media massa, sederet penghargaan ini meneguhkan posisi Tempo sebagai penyedia berita yang menjunjung tinggi kualitas dan kode etik jurnalistik. Kami tak akan menyia-nyiakan kepercayaan Anda. ●



FOTO-FOTO: TEMPO/FRANNOTO



D



Terima Kasih



SURAT



Hak Jawab Kedutaan Besar Azerbaijan



HAK jawab ini terkait dengan artikel berjudul ”Satu Hari di Karabakh” yang terbit di majalah Tempo edisi 29 November-4 Desember 2016. Setiap orang, baik penulis, wartawan, pekerja lepas, maupun blogger, memiliki hak atas pendapatnya sendiri, termasuk pandangan yang diambil dari simpati dan antipati pribadi mereka. Namun, jika tema terkait dengan konflik lalu penulis atau media masih melakukan pendekatan dengan perasaan pribadi serta tidak secara obyektif berdasarkan dokumen, fakta, dan hal yang sebenarnya, penulis tersebut masuk kategori alat propaganda. Seharusnya posisi dari semua pihak yang terlibat dalam konflik ditulis secara seimbang dengan pandangan untuk menciptakan gambaran yang lebih obyektif dan lengkap. Penulis artikel tersebut mengabaikan fakta bahwa akibat perampasan dan pembunuhan masyarakat sipil di Armenia, lebih dari 250 ribu warga Azerbaijan dikeluarkan secara paksa dari Armenia, sebagai upaya pembersihan terhadap mereka. Pembersihan suku secara total juga dilakukan terhadap lebih dari 50 ribu warga Azerbaijan yang tinggal di wilayah NagornoKarabakh, Republik Azerbaijan, dan 750 ribu warga Azerbaijan yang tinggal di wilayah dari tujuh wilayah Azerbaijan yang dekat dengan Nagorno-Karabakh. Pembersihan suku terhadap warga Azerbaijan disertai dengan pembunuhan masyarakat sipil, termasuk orang yang sudah tua, anak-anak, dan perempuan. Sebanyak 613 masyarakat sipil dibunuh secara brutal hanya di Kota Khojaly pada malam hari 26 Februari 1992, termasuk 106 perempuan, 83 anakanak, dan 70 orang yang sudah tua. Sayang sekali, kejahatan terhadap kemanusiaan untuk tindakan pembunuhan secara massal yang dilakukan terhadap warga Azerbaijan tidak dihukum dan para pelakunya masih bebas serta menempati posisi tinggi di negara tetangga, Armenia. Empat Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan BangsaBangsa menuntut tentara yang menduduki ditarik dengan segera, sepenuhnya, dan tanpa syarat dari wilayah Azerbaijan. Sebagai akibat dari agresi Armenia terhadap Azerbaijan, 20 persen wilayah Azerbaijan diduduki Armenia serta 1 juta warga Azerbaijan menjadi pengungsi dan tersingkirkan di negerinya sendiri. Juga harus disebutkan bahwa jumlah penduduk Azerbaijan saat ini adalah 9,7 juta. Sayang sekali, penulis dari artikel ini yang datang ke Nagorno-Karabakh tidak memperhatikan bahwa sudah 23 tahun Resolusi Dewan Keamanan PBB tidak dilaksanakan. Juga mengabaikan bahwa di atas tanah ribuan kilometer persegi, tidak satu pun warga Azerbaijan hidup di tempat tersebut karena terjadi perampasan yang menghancurkan warisan historis, keagamaan, dan budaya Azerbaijan. Penulis artikel tersebut telah melakukan perjalanan tanpa izin dari Republik Azerbaijan ke wilayah Azerbaijan yang diduduki Armenia. Karena pelanggaran izin itu, yang bersangkutan telah kami masukkan ke daftar orang yang tidak diinginkan di Azerbaijan. Menerbitkan artikel seperti itu secara demonstratif mendorong separatisme yang agresif dan menutup wajah sebenarnya dari rezim yang tidak sah yang menduduki Azerbaijan. Laporan itu bukan produk dari ”kemurahan hati” warga Armenia, melainkan suatu tindakan tidak profesional untuk kedamaian



8 |



| 19 FEBRUARI 2017



dan keadilan yang semestinya diikuti permintaan maaf secara terbuka.



Kedutaan Besar Azerbaijan Jakarta Terima kasih atas tanggapan Anda. Pemuatan surat ini sekaligus sebagai hak jawab.



Hak Jawab Rachmat Yasin



BERKAITAN dengan pemberitaan majalah Tempo edisi 612 Februari 2017 berjudul ”Pelesiran Gelap Pesakitan Sukamiskin” di halaman 55, kami selaku kuasa hukum Rachmat Yasin menyampaikan hak jawab, koreksi, sekaligus bantahan khususnya pada tiga alinea terakhir di artikel tersebut. 1. Pada Jumat, 16 Desember 2016, klien kami berada di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin. 2. Klien kami tidak pernah menyewa rumah Blok C Nomor 2 di Panorama Alam Parahyangan, Bandung, dan tidak pernah datang ke rumah tersebut. 3. Klien kami tidak pernah memiliki dan menggunakan mobil Nissan X-Trail B-68-SAY pada 16 Desember 2016. 4. Artikel yang menyebutkan ”... pria mirip Rachmat keluar dari mobil ditemani dua orang, satu pria dan satu wanita”, kemudian ”Esok paginya, lelaki mirip Rachmat tadi terlihat lagi naik ke Nissan, lalu pergi”. Penulisan itu memperlihatkan bahwa Tempo tidak meyakini dan memastikan bahwa pria tersebut adalah Rachmat Yasin. Faktanya, pada 16 Desember 2016, klien kami, Rachmat Yasin, berada di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin. 5. Artikel yang menyebutkan ”Karena mengetahui mobil itu biasa dipakai Rachmat Yasin, Tempo mengikutinya...” adalah kalimat yang tidak berdasarkan fakta, tapi opini wartawan Tempo. Sebab, klien kami, Rachmat Yasin, tidak pernah menggunakan mobil tersebut.



M. Sholeh Amin, SH, MH Kuasa hukum Rachmat Yasin Terima kasih atas penjelasan Anda. Informasi soal perjalanan Rachmat Yasin itu kami peroleh dari sejumlah sumber dan penelusuran langsung di lapangan yang didokumentasikan.



Main Kartu tanpa Duit



SAYA ingin membantah artikel majalah Tempo edisi 6-12 Februari 2017 berjudul ”Tamasya di Balik Jeruji” pada kalimat ”di tengah-tengah acara akikah itu, tampak seorang pengacara senior yang tersandung kasus suap tengah bermain kartu remi bersama narapidana dan tamu lain di saung nomor 7”. Waktu itu, saya, Pak Jero Wacik, Pak Heru, dan Pak Bambang adalah warga binaan, tidak ada tamu lain. Kami bermain song, bukan remi, dan tanpa duit. Hukuman bagi yang kalah adalah mengocok kartu dan membaginya. 1. Kami selalu bermain kartu hanya sesama warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin.



SURAT



2. Kami bukan bermain di saung nomor 7, melainkan di saung nomor 5, saung yang bisa ditempati semua orang. Mengapa wartawan Tempo yang menyamar, kalau memang melihat saya bermain song, tidak langsung mengecek dengan siapa dan permainan apa yang kami lakukan? Saya memberi hak jawab ini karena teman-teman sesama warga binaan mempertanyakan berita itu kepada saya. Sebab, memang saya satu-satunya warga binaan pengacara senior yang ketika itu bermain song.



Profesor Dr O.C. Kaligis Penghuni Blok Barat atas nomor 2 Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin Terima kasih atas penjelasan Anda, tapi nama Anda tidak disebut dalam tulisan.



RALAT



ARTIKEL Opini ”Tamasya Napi Sukamiskin” di majalah Tempo edisi 6-12 Februari 2017, halaman 27, dan artikel ”Pelesiran Gelap Pesakitan Sukamiskin”, khususnya di halaman 54, menuliskan mantan Wali Kota Bogor Rachmat Yasin. Seharusnya mantan Bupati Bogor Rachmat Yasin. Dalam tulisan di rubrik Ekonomi majalah Tempo edisi 6-12 Februari 2017 berjudul ”Terkatung-katung Menjelang Ulang Tahun”, halaman 91, tertulis ”Endy Subiantoro, salah satu direktur PT Jurnalindo Aksara Grafika—penerbit koran Bisnis Indonesia”. Seharusnya yang benar: Endy Subiantoro, mantan direktur PT Jurnalindo Aksara Grafika. Mohon maaf atas kekeliruan ini.



PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB Arif Zulkifli REDAKTUR EKSEKUTIF Wahyu Dhyatmika NASIONAL & HUKUM REDAKTUR PELAKSANA Bagja Hidayat REDAKTUR UTAMA Jajang Jamaluddin, Dodi Hidayat REDAKTUR Anton Aprianto, Anton Septian, Abdul Manan, Sunudyantoro, Agoeng Wijaya STAF REDAKSI I Wayan Agus Purnomo, Syailendra Persada, Prihandoko, Linda Novi Trianita, Agung Sedayu, Kodrat Setiawan, Francisco Rosarians Enga Geken, Mitra Tarigan, Hussein Abri Y.M. Dongoran, Dewi Suci, Indri Maulidar, Rina Widiastuti



INDONESIANA REDAKTUR UTAMA Iwan Kurniawan REDAKTUR Istiqomatul Hayati PENGEMBANGAN KOMUNITAS Rob Januar



EKONOMI & MEDIA REDAKTUR PELAKSANA Yandhrie Arvian REDAKTUR Agus Supriyanto, Retno Sulistyowati, Jobpie Sugiharto, Ali Nur Yasin, Fery Firmansyah, Grace S. Gandhi, Dewi Rina Cahyani STAF REDAKSI Akbar Tri Kurniawan, Ayu Prima Sandi, Abdul Malik, Khairul Anam, Praga Utama, Ali Ahmad Noor Hidayat, Andi Ibnu Masri, Robby Irfany Maqoma REPORTER Putri Adityowati



TE MPO.CO PEMIMPIN REDAKSI Burhan Sholihin REDAKTUR EKSEKUTIF Elik Susanto



INVESTIGASI REDAKTUR PELAKSANA Setri Yasra REDAKTUR Stefanus Teguh Edi Pramono, Mustafa Silalahi STAF REDAKSI Rusman Paraqbueq INTERNASIONAL REDAKTUR PELAKSANA Purwanto Setiadi REDAKTUR UTAMA Idrus F. Shahab REDAKTUR Mahardika Satria Hadi, Sukma Loppies, Maria Rita Ida Hasugian, Dwi Arjanto STAF REDAKSI Sita Planasari, Nathalia Shanty REPORTER Choirul Aminudin SENI & INTERMEZO REDAKTUR PELAKSANA Seno Joko Suyono REDAKTUR Nurdin Kalim, Mustafa Ismail STAF REDAKSI Amandra Mustika Megarani, Moyang Kasih Dewi Merdeka, Dian Yuliastuti SAINS & SPORT REDAKTUR PELAKSANA Yos Rizal Suriaji REDAKTUR Firman Atmakusuma, Nurdin Saleh, Hari Prasetyo, Irfan Budiman STAF REDAKSI Gabriel Wahyu Titiyoga, Amri Mahbub, Nur Haryanto, Gadi Kurniawan Makitan, Erwin Prima Putra Z, Febriyan, Indra Wijaya G AYA H I D U P REDAKTUR PELAKSANA Sapto Yunus REDAKTUR UTAMA Tulus Wijanarko REDAKTUR Efri Ritonga, Rini Kustiani, Reza Maulana, Diah Ayu Candraningrum STAF REDAKSI Raymundus Rikang RW, Nur Alfiyah BT. Tarkhadi, Martha Warta Silaban, Kelik M. Nugroho, Cheta Nilawaty Prasetyaningrum, Hadriani Pudjiarti, Dini Pramita, Aisha Shaidra REPORTER Dina Andriani, Yunia Pratiwi, Annisa Lucyana METRO REDAKTUR PELAKSANA Philipus Parera REDAKTUR Zacharias Wuragil STAF REDAKSI Ali Anwar, Suseno, Untung Widyanto, Erwan Hermawan, Riky Ferdianto, Linda Hairani, Gangsar Parikesit REPORTER Afrilia Suryanis, Ninis Chairunnisa, Devy Ernis P U S AT P E L I P U TA N REDAKTUR PELAKSANA Yudono Yanuar REDAKTUR Juli Hantoro, Nunuy Nurhayati, Tjandra Dewi, Rr. Ariyani, Purwanto, Nieke Indrieta, Endri Kurniawati STAF REDAKSI Budi Riza, Eko Ari Wibowo, Aditya Budiman, Amirullah, Istman Musaharun JAWA TENGAH & YOGYAKARTA Widiarsi Agustina, LN. Idayani P E N G E M B A N G A N P R O D U K D I G I TA L KEPALA Yosep Suprayogi INFOGRAFIS Fitra Moerat Ramadhan Sitompul (Redaktur), Ahmad Nurhasim VIDEO Ngarto Februana (Redaktur), Ryan Maulana, Ridian Eka Saputra, Dwi Oktaviane MEDIA SOSIAL Ferdinand Akbar (Koordinator), Abdur Rohim Latada



KOR AN TEMPO PEMIMPIN REDAKSI Budi Setyarso REDAKTUR EKSEKUTIF Lestantya R. Baskoro



TEMPO ENGLISH PEMIMPIN REDAKSI Arif Zulkifli PEMIMPIN UMUM Yuli Ismartono REDAKTUR UTAMA Lucas Edward, Purwani Diyah Prabandari STAF REDAKSI Isma Savitri (Tempo English Weekly), Mahinda Arkiyasa, Petir Garda Bhwana, Sadika Hamid (en.tempo.co) REPORTER Amanda T. Siddharta KOORDINATOR PRODUKSI: Dewi Pusfitasari T V T E M P O/ T E M P O C H A N N E L PEMIMPIN REDAKSI: Wahyu Muryadi MANAGER PROGRAM: Muh Nur Hidayat PRODUSER: Budhi Santoso ASISTEN PRODUSER: Mahfud Efendi VIDEO JURNALIS: Alfan Noviar, Dinda Amalia Asri, Endah Kurnia Wirawati, Yuli Dwi Ermawati, Antoni P Hutasoit, Rosito, Dewa Made Erdy Kusuma, Hospita Yulima Simanjuntak, Indra Toni Setiawan VIDEO EDITOR: Fahrudi Yansyah (koord.), Draga Dionata, Akbar Ramadhan, Slamet Riyadi, Aditya Nugroho, Riza Syafriansyah, Ondri S Prakasa, Aftahul Muslikh (motion grafis). K R E AT I F, F O T O , B A H A S A REDAKTUR KREATIF Gilang Rahadian REDAKTUR DESAIN Eko Punto Pambudi, Yuyun Nurrachman DESAINER SENIOR Aji Yuliarto, Ehwan Kurniawan, Imam Yunianto, Kendra H. Paramita DESAINER Agus Darmawan Setiadi, Djunaedi, Edward Ricardo Sianturi, Gatot Pandego, Indra Fauzi, Munzir Fadly, Rudy Asrori PENATA LETAK Ahmad Fatoni, Arief Mudi Handoko, Hindrawan, Kuswoyo, Mistono, Tri Watno Widodo, Wahyu Risyanto REDAKTUR FOTO Rully Kesuma (Koordinator), Ijar Karim, Mahanizar Djohan PERISET FOTO Fardi Bestari, Gunawan Wicaksono, Jati Mahatmaji, Nita Dian Afianti, Ratih Purnama Ningsih FOTOGRAFER Amston Probel, Subekti REDAKTUR BAHASA Uu Suhardi (Koordinator), Hasto Pratikto, Sapto Nugroho STAF SENIOR Iyan Bastian STAF Aeni Nur Syamsiah, Edy Sembodo, Hardian Putra Pratama, Heru Yulistiyan, Michael Timur Kharisma, Mochamad Murdwinanto, Rasdi Darma, Sekar Septiandari, Suhud Sudarjo, Andry Setiawan P U S AT D ATA D A N A N A L I S A T E M P O KOORDINATOR: Priatna RISET: Dwi Wiyana, Indra Mutiara PUSAT DATA: Dina Andriani, Ismail REDAKTUR KHUSUS Daru Priyambodo (koordinator), Gendur Sudarsono, Amarzan Loebis, Hermien Y. Kleden, Leila S. Chudori, Bambang Harymurti, Toriq Hadad, S. Malela Mahargasarie, Goenawan Mohamad, Putu Setia, Fikri Jufri KEPALA PEMBERITAAN KORPORAT Arif Zulkifli KEPALA DESAIN KORPORAT S Malela Mahargasarie BIRO EKSEKUTIF DAN PENDIDIKAN Lestantya R. Baskoro (Kepala), Yos Rizal Suriaji, Philipus Parera



PT TEMPO INTI MEDIA TBK DIREKTUR UTAMA Bambang Harymurti DIREKTUR Gabriel Sugrahetty, Herry Hernawan, Sri Malela Mahargasarie, Toriq Hadad SEKRETARIAT KORPORAT Faira Bagja P E M A S A R A N Meiky Sofyansyah (Wakil Direktur) I K L A N Tanty Hendriyanti, Marah Andikha (Group Head), Nurulita Pasaribu, Melly Rasyid, M.Dody Waspodo, M.M. Ekawati, Fransisca W.R, Silvia Husnaeni, Desy Indira, Seto Ajie Wijaya, Revvy Oktaria, Eko Waluyo K O M U N I K A S I P E M A S A R A N Berkah Demiat, Aditya, Andi Supriyanto B U S I N E S S D E V E L O P M E N T Y. Tomi Aryanto S I R K U L A S I & D I S T R I B U S I Shalfi Andri (Kepala), Erina Andriyani (Sekretaris) SIRKULASI Iman Sukarnadi, Indra Setiawan DISTRIBUSI Ivan Buana Putra DIGITAL Prathita Putra LAYANAN PELANGGAN Yefri PERWAKILAN JAWA TIMUR Solex Kurniawan (Surabaya) DI YOGYAKARTA-JAWA TENGAH Fuad Nugraha Adi (Yogyakarta) K R E AT I F P E M A S A R A N (MATAIR) Prasidono Listiaji (Direktur) PRODUKSI KONTEN S. Dian Andryanto, Hotma Siregar, Mila Novita, Mira Larasati, Nugroho Adi, Rifwan Hendri, Susandijani, Wawan Priyanto ALAMAT REDAKSI Gedung Tempo, Jalan Palmerah Barat No. 8 Jakarta Selatan 12210, Tel: 62-21-7255625, 3916160, 5482132 e-mail [email protected]



DESAIN KREATIF PEMASARAN Andi Faisal, Arcaya Manikotama, Jemmi Ismoko, Junaedi Abdillah, Juned Aryo Sembada, Rachman Hakim, Setiyono PERISET FOTO Lourentius EP. TRAFFIC Abdul Djalal, Muhamad Assad Islamie ALAMAT IKLAN Gedung Tempo, Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta Selatan 12210 Tel. 62-21-5360409, 5482132, 7255625; Fax: 62-21-7206995 ALAMAT DIVISI SIRKULASI, KOMUNIKASI PEMASARAN, DAN RISET Gedung Tempo, Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta Selatan 12210 Tel. 62-21-5480409; Fax: 62-21-5306393 T E M P O I M P R E S A R I O Ade Liesnasari (Direktur), Dani Kristianto (Marketing), Hanny Soemantri (Produksi dan Kreatif), Dewi Anita (Sekretaris) ALAMAT Jalan Palmerah Barat No. 8, Jakarta 12210 Telp. 62-21-5362651/7255625 ext: 206 Faks.62-21-53661092 e-mail: [email protected]



PENERBIT PT TEMPO INTI MEDIA Tbk, BNI Cabang Kramat, Jakarta, A.C. 017.000.280.765.001



ISSN 0126-4273 SIUPP No. 354/SK/MENPEN/SIUPP/1998. PENCETAK PT TEMPRINT, Jakarta.



10 |



| 19 FEBRUARI 2017



ALAMAT PERUSAHAAN Jalan Palmerah Barat No. 8, Jakarta 12210, Telp. 021-5360409, Faks. 5439569, http://korporat.tempo.co



KARTUN: YUYUN NURRACHMAN



KARTUN



INDIKATOR



Standardisasi Khatib Jumat PEMERINTAH mengusulkan pemberlakuan standardisasi khatib salat Jumat kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Usul itu, menurut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dilatarbelakangi informasi adanya penceramah yang dinilai mengancam persatuan umat. ”Kami ambil titik paling moderat,” ujarnya pada Senin akhir Januari lalu. Lukman mengatakan ada khotbah yang nuansanya menjelek-jelekkan pihak lain, sehingga esensi khotbah untuk menasihati menjadi hilang. ”Apalagi dalam konteks Indonesia yang majemuk, ini berpotensi menciptakan disintegrasi,” katanya. Untuk standardisasi itu, pemerintah menggandeng sejumlah ulama dari berbagai organisasi kemasyarakatan Islam, termasuk dari Majelis Ulama Indonesia, untuk merumuskan dua hal penting, yaitu batasan seorang khatib salat Jumat dan otoritas yang akan mengeluarkan sertifikasi. ”Kami sadar betul ini bukan kewenangan kami,” ucap Lukman. Rencana standardisasi itu menuai beragam reaksi. Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, yang juga anggota Komisi Agama DPR, An’im Falahuddin Mahrus, menilai standardisasi itu merupakan bentuk intervensi negara terhadap kegiatan ibadah. ”Negara sudah terlalu jauh turut campur,”



12 |



| 19 FEBRUARI 2017



ujarnya. Meski tak dilakukan standardisasi, An’im yakin ilmu yang diperoleh penceramah sudah sesuai dengan koridor rukun dan syariat. Namun Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Blitar Aminuddin Fahruda menyebutkan standardisasi ini perlu untuk menjaga kualitas ceramah yang disampaikan. Apalagi, menurut dia, belakangan ini tak sedikit laporan umat yang menyebutkan khatib tertentu memasukkan urusan politik dan SARA dengan keras dalam materi ceramah mereka. ”Di masjid, mereka justru memprovokasi umat,” katanya. Namun dia meminta standardisasi itu melibatkan organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Alih-alih membuat sertifikasi, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengatakan yang sebenarnya dibutuhkan adalah klasifikasi khatib. Ini pula yang dilakukan DMI melalui aplikasi Masjidku. Dalam aplikasi tersebut, terdapat menu klasifikasi penceramah yang mempunyai keahlian di bidang tertentu, misalnya tafsir dan fikih. ”Ini membuat masyarakat yang ingin mengundang penceramah lebih mudah menemukannya,” ujar Kalla. Hasil jajak pendapat di Tempo.co menunjukkan sebagian besar responden menolak rencana standardisasi khatib salat Jumat. ●



Setujukah Anda atas rencana standardisasi khatib salat Jumat?



Tidak tahu 526 (16%)



Ya 323 (9,9%)



Tidak 2.430 (74,1%) Total: 3.279 (100%) INDIKATOR PEKAN INI



Menurut Anda, apakah pemindahan narapidana korupsi dari Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin ke Gunung Sindur merupakan solusi terhadap aksi pelesiran?



PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI



Menteri PAN-RB Asman Abnur menyerahkan hasil evaluasi SAKIP kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Surabaya.



SAKIP BANYUWANGI RAIH PREDIKAT TERBAIK SE-INDONESIA Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja ini diharapkan kian mendorong kinerja aparatur.



K



abupaten Banyuwangi menjadi satu-satunya kabupaten di Indonesia yang mendapatkan predikat A atau tertinggi dalam penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) 2016 yang dilakukan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi (Kementerian PAN-RB). Menteri PAN-RB Asman Abnur menyerahkan evaluasi SAKIP tersebut kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas belum lama ini.  Selama ini belum pernah ada kabupaten yang berhasil meraih nilai A di seluruh Indonesia. “Di Indonesia, Banyuwangi adalah satusatunya kabupaten yang mendapat A. Memang belum semuanya sempurna di Banyuwangi, tapi roh perubahan dan inovasi program cukup menonjol,” ujar Asman. SAKIP adalah sebuah sistem perencanaan, penganggaran, dan pelaporan yang teritegrasi. Terdapat



empat fokus pelaporan dan evaluasi, yaitu laporan anggaran, kinerja output program pembangunan, kinerja outcome program, dan kinerja sasaran. Paradigma pemerintahan digeser bukan lagi pada berapa anggaran yang disiapkan dan dihabiskan, melainkan berapa besar kinerja yang dihasilkan. Menurut Asman, tidak mudah untuk mendapatkan kategori A dalam penilaian SAKIP. Banyak hal yang mesti dipenuhi terkait dengan peningkatan kinerja pemerintahan. Efektivitas kegiatan diukur dengan orientasi keberhasilan kinerja, bukan semata-mata anggaran. “Kita lihat mana daerah yang efektif mengeluarkan anggaran, memiliki target dalam bekerja. Jadi SAKIP ini bukan seperti lomba atau kompetisi, melainkan sejauh mana daerah memanfaatkan anggarannya secara efektif, juga mempunyai target dan hasil kerja jelas,” katanya. Bupati Anas berharap hasil evaluasi akuntabilitas kinerja ini kian mendorong kinerja aparatur. “SAKIP ini penting karena intinya yang dievaluasi adalah



berjalannya sistem, bukan hasil one man show kepala dinas atau kepala daerah. Artinya, ada transformasi. Jadi ini bukan soal sistem yang bersifat administratif saja, melainkan mengukur kinerja, mengukur hasil program pembangunan,” tuturnya. Anas bersyukur, ikhtiar bersama-sama di Banyuwangi untuk meningkatkan pelayanan publik terus berjalan dengan baik. Kekurangan yang ada terus diperbaiki. Banyuwangi memadukan laporan berdasarkan regulasi yang ada dengan unsur review kinerja dan review indikator kinerja. “Kerja aparatur sipil negara (ASN) jelas dan terukur. Program-program diefisienkan sesuai dengan manfaat ke masyarakat. Berdasarkan perhitungan ini, kami berhasil menghemat Rp 213 miliar atau 13 persen dari total belanja langsung, namun dengan tetap berorientasi hasil dan 100 persen program tetap berjalan. Jadi program kita sudah menganut asas money follow result, berorientasi ke manfaat program, sesuai arahan Presiden Jokowi,” ucap Anas. Selain itu, ASN di Banyuwangi selalu dilibatkan dalam setiap tahapan pembuatan kebijakan publik. Mulai analisis masalah, perencanaan, eksekusi, hingga evaluasi kebijakan. “Secara berkala saya kumpulkan dari kepala dinas sampai bagian kebersihan, kita paparkan sebulan ke depan mau melakukan apa. Bahkan saya pergi ke Jakarta, misalnya ke kementerian, saya sampaikan di depan semua staf. Intinya berubah bersama, dari kepala dinas sampai staf di level bawah dirangkul, kerja bareng-bareng. Ini yang akan menjaga keberlanjutan program di masa mendatang tanpa tergantung siapa kepala daerahnya,” kata Anas. Berkat penilaian SAKIP A tersebut, Kementerian PAN-RB meminta Banyuwangi berbagi pengalaman ke daerah lain. Tim Pemkab Banyuwangi telah mempresentasikan beragam program di depan perwakilan pemerintah daerah dari Jawa Timur, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.  “Kami juga menyerap best practices dari daerah lain, karena intinya ini berbagi. Seperti yang disampaikan Menteri PANRB, ini eranya kolaborasi dan saling replikasi kebaikan. Apa yang dinilai baik di Banyuwangi, kami bagi sistem dan software-nya. Demikian juga kami ingin mereplikasi apa yang baik di daerah lain. Jadi maju bareng-bareng,” tutur Anas.z INFORIAL



ALBUM PENGHARGAAN



Basuki Hadimuljono MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini menerima penghargaan Distinguished Honorary Fellow dari Federasi Insinyur se-ASEAN (ASEAN Federation of Engineering Organizations). Basuki, 62 tahun, dianggap berhasil membangun infrastruktur yang efektif dan bermanfaat secara luas bagi masyarakat. Alumnus Universitas Gadjah Mada ini membangun Jalan Lingkar Nagreg dan Jembatan Merah Putih di Teluk Ambon, Maluku, yang memotong durasi perjalanan hingga berjam-jam. ●



Sasa Djuarsa Sendjaja KETUA Komisi Penyiaran Indonesia periode 2007-2010 ini wafat pada usia 67 tahun karena stroke, Ahad dinihari pekan lalu. Sasa Djuarsa, yang juga guru besar ilmu komunikasi dari Universitas Indonesia, dikenal sangat aktif di dunia penyiaran Tanah Air. Ia ikut menyusun Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, yang salah satu poin krusialnya adalah desentralisasi penyiaran televisi. ●



Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin, Selasa pekan lalu, menjawab permintaan bertemu dengan terdakwa kasus penistaan agama yang juga Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.



Bimo Nugroho PEMILIK nama asli Benedictus Nugroho Sekundatmo ini meninggal pada usia 46 tahun di kediamannya di Serpong, Tangerang Selatan, Ahad pekan lalu. Bimo pernah menjadi komisioner Komisi Penyiaran Indonesia selama dua periode, 2004-2010. Ia dikenal sebagai aktivis yang getol memperjuangkan informasi publik sejak awal era reformasi bergulir. ●



Taufik Ridho MANTAN Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera ini meninggal pada usia 52 tahun di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Senin pekan lalu. Belakangan, Taufik disebutkan mengidap berbagai penyakit. Ia meninggalkan satu istri dan tujuh anak. Dalam kariernya, Taufik dikenal sebagai pakar ekonomi syariah dan pebisnis. Dia bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera, kemudian mundur pada 16 Februari 2016. ●



14 |



| 19 FEBRUARI 2017



”Ini pelanggaran hierarki karena kami tidak membawahkan angkatan.” Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo dalam rapat kerja dengan Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat, Senin pekan lalu, ketika menyampaikan keluhan soal Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 28 Tahun 2015 yang berdampak kewenangannya mengatur anggaran TNI dipotong.



TEMPO/DIAN TRIYULI HANDOKO (BASUKI), TEMPO/AMSTON PROBEL (SASA), TEMPO/ ZULKARNAIN (BIMO), TEMPO/DASRIL ROSZANDI, TEMPO/DHEMAS REVIYANTO ATMODJO (GATOT), TEMPO/SUBEKTI (AMIN)



MENINGGAL



”Saya sibuk, banyak urusan.”



LEXUS



LEXUS RX 200t F SPORT



SINERGI KEMEWAHAN DAN KENYAMANAN



T



antangan dan dinamika zaman memunculkan tuntutan akan sinergi di berbagai lini. Dinamika transportasi dan kondisi lalu lintas jalan raya di Indonesia, khususnya Jakarta, membuat kita harus pintar-pintar menyiasati supaya bisa tetap aktif dan produktif dalam berbagai kesempatan meskipun dihadapkan pada tantangan. Menjawab perkembangan ini, setelah sukses meluncurkan Lexus RX 200t Luxury, Lexus Indonesia kini menghadirkan Lexus RX 200t F SPORT untuk mendampingi varian Luxury agar bisa melengkapi kebutuhan konsumen. Lexus RX 200t Luxury ditujukan untuk konsumen yang menginginkan penampilan SUV lebih elegan. Sedangkan RX 200t F SPORT untuk konsumen yang ingin lebih dynamic dan stylish. Lexus RX 200t F SPORT menyinergikan kemewahan dan kenyamanan sedan dengan ketangguhan SUV. Kendaraan ini menjawab kebutuhan atas gaya hidup para konsumen Lexus serta kebutuhan masyarakat akan kendaraan crossover SUV yang nyaman, tangguh, dan sporty. Mengarahkan pandangan pertama pada eksterior, Lexus RX 200t F SPORT menonjolkan penampilan yang kokoh dan sporty tanpa menghapuskan aura kemewahan. Konsep desain Seductive Strength menonjolkan tarikan garis tegas pada tampilan body Lexus RX 200t F SPORT. Desain F SPORT Spindle Grille bermotif honey comb di depan memberi kesan powerful.



Sport dan Sport+. Informasi aktivitas yang sedang dikerjakan Lexus RX 200t F SPORT ditampilkan dalam sebuah full-color head-up display berukuran besar. Kemudian sebuah monitor berukuran 12,3 inci hadir sebagai penyaji informasi yang terletak di tengah kabin. Untuk hiburan maksimal di dalam RX, audio system mengadopsi sistem tata suara Mark Levinson dengan speaker 15 buah. Selain itu, sistem navigasi hadir untuk memandu dan memudahkan pengendara. Suasana dan pengalaman berkendara akan semakin menggairahkan dengan adanya Panoramic Roof. Kemudian fitur Panoramic View Monitor memungkinkan pengendara bisa melihat lingkungan sekitarnya saat parkir dan menjelajah di area sempit. Kenyamanan dan kemewahan dalam berkendara juga disinergikan dengan jaminan pelayanan aftersales. Lexus Indonesia selalu memegang komitmen dengan memberikan Personalized Luxury



Lexus RX 200t F SPORT menjawab kebutuhan gaya hidup modern akan sebuah crossover SUV mewah paling lengkap.



Berlanjut ke bagian buritan, tampilan belakang Lexus RX 200t F SPORT menyatu secara harmonis dengan tampilan depan. Garis spindle grille dari depan meluncur selaras dengan lampu belakang yang memiliki desain yang baru serta cahaya lampu lebih besar dan menyudut. Makin garang dengan aplikasi tri-LED headlamp terbaru dan kekokohan roda dengan F SPORT Wheel. Menelisik lebih dalam ke sisi interior, kesan sporty dan stylish memberi ciri khas kemewahan dalam mobil yang masuk kategori luxury medium SUV ini. Desain interior Lexus RX 200t F SPORT mengangkat filosofi Seductive Innovation dengan menitikberatkan pada kenyamanan dan sentuhan kemewahan. Kabin Lexus RX 200t F SPORT berorientasi pada kenyamanan berkendara. Generasi terbaru Lexus Remote Touch Interface berada dekat dengan tuas transmisi yang bersanding dengan Drive Mode Select. Lewat Drive Mode Select, pengemudi dapat mengatur mode pengendaraan dan tingkat kekerasan suspensi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dengan pilihan ECO – Normal –



Interior LEXUS RX 200t F SPORT



LEXUS RX 200t Luxury



Ownership Experience dilengkapi dengan 5 tahun free service dan 3 tahun warranty. Kemudian beragam kemudahan aftersales lainnya dalam Lexus Concierge Service. Lexus RX 200t F SPORT dibanderol senilai Rp 1,340 miliar per unit (on the road Jakarta) dan Lexus RX 200t Luxury dibanderol senilai Rp 1,290 miliar per unit (on the road Jakarta). Untuk kebutuhan servis di luar Jakarta, Lexus memiliki Lexus Service Point di semua provinsi di Indonesia melalui bengkel yang diotorisasi oleh Lexus Indonesia.z INFORIAL



Rp 6,3 juta



Rp 3,3 juta



ZTE SPro 2 Lenovo Wireless Pocket Projector LENOVO selalu mengeluarkan gadget yang dapat digunakan bekerja dan bermain, tak terkecuali proyektor ini. Ukuran kelilingnya hanya 11 sentimeter, yang membuat alat ini lebih kecil daripada beberapa ponsel pintar. Sayangnya, resolusi gambar yang dihasilkan cuma 480p alias belum high denition (HD). Kelebihannya, proyektor ini dilengkapi slot kartu memori micro-SD yang dapat menyimpan ratusan video dan foto.



ZTE SPro 2 dapat berfungsi sebagai perangkat berbasis Android dengan layar sentuh 5 inci. Layaknya sebuah ponsel pintar, proyektor ini juga bisa digunakan mengirim pesan, mengunduh aplikasi dari Google Play Store, atau berselancar di dunia maya melalui Wi-Fi dan jaringan 4G LTE. Lampunya berkekuatan 200 lumen. Gambar beresolusi 720p bisa diproyeksikan hingga 120 inci. Baterainya cukup besar, 6.300 mAh.



Rp 4,6 juta



PROYEKTOR SETELAPAK TANGAN PROYEKTOR berukuran mini sempat dipandang sebelah mata lantaran gambar yang dihasilkan tak setajam dan sejernih proyektor berukuran normal. Ketika orang tak lagi mempedulikan keberadaannya, beberapa produsen secara serius terus-menerus memperbaiki kualitasnya. Hasilnya, proyektor berukuran setelapak tangan kini mampu menampilkan gambar terang dan jernih. Proyektor bertenaga baterai ini juga dapat dihubungkan dengan berbagai perangkat digital, dari konsol game hingga telepon seluler pintar, melalui Wi-Fi ataupun HDMI.



Sony Portable HD Mobile Projector DIRANCANG untuk penggunaan sehari-hari, proyektor mini ini dapat dihubungkan dengan perangkat lain, seperti laptop atau ponsel pintar, melalui koneksi Wi-Fi ataupun kabel HDMI. Luas proyeksi gambarnya mencapai 120 inci dan dilengkapi jack audio 3,5 milimeter. Di dalamnya terdapat baterai 3.400 mAh, yang membuat proyektor keluaran Sony ini dapat dijadikan sebagai power bank.



Rp 6 juta Rp 4,5 juta



UO Smart Beam Laser



PicoPro



BERATNYA sekitar 500 gram dengan dimensi keliling 5 sentimeter. Proyektor ini mampu menyemburkan gambar hingga resolusi 720p dan dilengkapi laser autofocus. Lampu berkekuatan 60 lumen menghasilkan gambar cukup terang dan tajam. Luas bidang proyeksi setara dengan televisi berukuran 100 inci. Hanya, bunyi dari pengeras suaranya tak terlalu bagus. Baterai sebesar 4.200 mAh bisa dipakai selama dua jam.



PROYEKTOR buatan Celluon ini dapat dimasukkan ke kantong baju. Beratnya 181 gram dengan panjang tak lebih dari 15 sentimeter. Lampunya tak terlalu terang, hanya 32 lumen, dengan resolusi gambar 720p dan dilengkapi tur autofocus. Meski luas bidang proyeksinya mencapai 250 inci, gambar yang dihasilkan tetap jernih dan tajam. Koneksi ke perangkat digital bisa melalui mini-HDMI, DLNA, atau Miracast.



16 |



| 19 FEBRUARI 2017



INFO KESEHATAN



PENGOBATAN diri sendiri bisa dilakukan tanpa harus berkonsultasi terlebih dulu kepada dokter, namun Anda harus tetap cermat.



SWAMEDIKASI, MANDIRI MENGOBATI DIRI SENDIRI



A



pa itu swamedikasi? Mungkin belum banyak orang yang tahu istilah ini. Padahal, hal ini sudah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 919 Menkes/Per/X/1993, yang menyebutkan swamedikasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan seseorang dalam mengobati gejala sakit atau penyakit yang sedang dideritanya tanpa terlebih dahulu melakukan konsultasi kepada dokter. Dengan kata lain, swamedikasi adalah upaya mandiri untuk mengobati diri sendiri. Meski demikian, bagi Anda yang akan melakukan swamedikasi disarankan untuk mencari informasi yang lengkap, salah satunya melalui brosur. Perhatikan keterangan pada brosur, mulai dari komposisi zat aktif, indikasi, kontra indikasi, efek samping, interaksi obat, dosis hingga cara penggunaan. Selain itu, Anda bisa pula menanyakan langsung kepada apoteker, terutama ketika melakukan swamedikasi obat keras yang termasuk dalam daftar obat wajib apotek. Semakin Anda cermat membaca brosur atau mendengarkan penjelasan apoteker, maka dampak negatif dari penggunaan obat-obatan bisa diminimalisir. Berdasarkan penelitian WHO, ada beberapa faktor penyebab mengapa seseorang melakukan swamedikasi, salah satunya gaya hidup. Menurut WHO, kesadaran tentang dampak gaya hidup yang bisa berpengaruh terhadap kesehatan, mengakibatkan banyak orang memiliki kepedulian lebih untuk menjaga kesehatan, alihalih harus berobat ketika sedang sakit. Faktor penyebab lain adalah kemudahan memperoleh produk obat dan semakin banyak pilihan obat yang tersedia. Di pasar, saat ini tersedia banyak pilihan obat berkualitas untuk melakukan swamedikasi, salah satunya obat berbahan



baku herbal dari Dexa Medica, seperti HerbaKOF, Stimuno, dan HerbaVOMITZ. Direktur Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS), Raymond R.Tjandrawinata mengatakan, produk obatobatan herbal alami dari Dexa Medica memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk obat-obatan berbahan kimia. “Kami menargetkan obat herbal alami yang kami hasilkan memiliki kualitas yang sama baiknya dengan obat kimiawi,” ujarnya. Raymond menjelaskan, penemuan obat-obat yang dihasilkan Dexa Medica telah melalui serangkaian proses panjang, mulai survei pasar, merumuskan ide dan melakukan riset termasuk uji klinis hingga mematenkan hasil temuan. Dalam waktu dekat, Raymond mengatakan, Dexa Medica akan memasarkan sejumlah obat fitofarmaka dan obat herbal terstandar yang telah teruji klinis. Di antaranya INLACIN yang terbuat dari kayu manis dan daun bungur untuk pasien diabetes; DISMENO yang terbuat dari mahkota



dewa untuk mengatasi sakit bagi perempuan yang mengalami menstruasi, dan DISOLF yang terbuat dari cacing tanah untuk pasien penderita penyakit jantung dan stroke. Bahkan, INLACIN juga diperuntukkan bagi perempuan yang sebelumnya tidak bisa hamil karena mengalami sindrom ovarium polikistik (polycystic ovary syndrome) atau terganggunya fungsi ovarium pada wanita yang berada di usia subur, menjadi bisa hamil dan memiliki anak. Ditambahkannya, obat-obat tersebut sebelumnya hanya bisa diperoleh dengan menggunakan resep dokter, tapi dalam waktu dekat akan dijual bebas. Ke depan, Raymond mengatakan, DLBS akan melakukan riset mengenai probiotik untuk melawan bakteri patogen yang menyebabkan berbagai penyakit, seperti kolesterol, jantung koroner sampai penyakit neurologi, seperti parkinson dan alzheimer. “Kita harus melawan bakteri patogen yang menyebabkan penyakit dengan probiotik yang merupakan bakteri baik,” ujarnya. DLBS juga akan melakukan riset untuk penemuan obat kanker, anti alergi, dan anti nyeri. z INFORIAL



INOVASI



PEMILAH SAMPEL MEDIS



P



Dedy mengatakan tingkat akurasi pengenalan pada sensor MEDSCUPE untuk warna merah, kuning, dan biru mencapai 99 persen. Kendala dalam deteksi sempat muncul ketika alat ini menemukan warna ungu. ”Kadang terdeteksi sebagai merah atau biru. Ini yang perlu diperbaiki.”



ETUGAS di laboratorium ha-



18 |



| 19 FEBRUARI 2017



—MOKHAMAD DEDY BATOMI



1. Boks tabung spesimen medis.



2. Masuk ke mesin MEDSCUPE.



3. Melewati sensor pemindai.



4. Tabung spesimen dipisahkan ke jalur berbeda menurut data warna.



5. Tabung dikirim secara otomatis ke tempat uji masing-masing.



simen. Mereka memeriksa kadar RGB dalam foto-foto tersebut kemudian dimasukkan ke program. Ketika ada obyek dengan kadar RGB pada skala tertentu, mesin akan mencocokkannya dengan warna menurut data. Efisiensi sistem pengiriman tabung medis pada MEDSCUPE berada di pipa bagian akhir yang berhenti di laboratorium medis rumah sakit. Alat ini memiliki percabangan yang dikendalikan otomatis berdasarkan hasil pemindaian dari sensor warna. Memiliki slot pemisah khusus berdasarkan warna, tabung spesimen diklasifikasi dengan cepat dan dikirim ke tempat uji masing-masing. Dedy mengatakan tingkat akurasi pengenalan pada sensor MEDSCUPE untuk warna merah, kuning, dan biru mencapai 99 persen. Kendala dalam deteksi sempat muncul ketika alat ini menemukan warna ungu. ”Kadang terdeteksi sebagai merah atau biru. Ini yang perlu diperbaiki,” ucap Dedy, yang telah lulus dari studinya. Tim memerlukan sekitar dua bulan untuk meneliti dan membuat MEDSCUPE. Komponen penyusun alat ini, menurut Dedy, mudah didapatkan di Indonesia. Tantangan terbesar adalah merangkai sistem mekanik dan penempatan sensor sehingga alatnya terlihat rapi. ”Hak cipta belum didaftarkan, menunggu pembahasan lebih lanjut karena sebagian besar anggota tim sudah lulus kuliah,” kata Dedy. ●



ILUSTRASI: DJUNAEDI



rus berhati-hati memperlakukan sampel medis dari pasien yang mereka tangani. Spesimen yang tertukar di rumah sakit bisa menimbulkan masalah serius. Sebagai solusi, tim peneliti mahasiswa dari Universitas Airlangga, Surabaya, membuat alat yang bisa memilah dan memasukkan sampel menurut jalurnya. Alat pemilah tersebut dinamai MEDSCUPE (Medical Specimens Cube Shipper). Tim dari Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta Universitas Airlangga ini terdiri atas Mokhamad Dedy Batomi, Mokhamad Deny Basri, dan Pratama Bagus Baharsyah dari Program Studi Otomasi Sistem Instrumentasi, serta Masunatul Ubudiyah dan Sucowati Dwi Jatis dari Fakultas Keperawatan. Menurut Dedy, ide membuat mesin ini muncul dari seorang anggota tim yang pernah bekerja di laboratorium medis. ”Dia penasaran dengan cara kerja alat pemindah sampel yang ada. Setelah mendengar ceritanya, kami tahu alat yang dipakai itu memiliki kelemahan,” kata Dedy di Surabaya, Selasa pekan lalu. Di sejumlah rumah sakit sudah dibangun mesin pipa pengantar spesimen ke laboratorium. Namun mesin itu belum sepenuhnya mengontrol pengiriman secara otomatis. Di laboratorium, petugas harus memilah sampel menurut jenisnya dan dikirim ke tempat uji masing-masing. ”Prosesnya memakan waktu lama dan ada peluang sampel tertukar,” ujar Dedy. MEDSCUPE dibuat untuk memilah sampel, dari darah, urine, hingga feses, agar tak tertukar. Mesin ini dilengkapi sensor yang mampu mengenali obyek berdasarkan warna. Menggunakan program Delphi 7, MEDSCUPE mengenali warna berdasarkan konsep red-green-blue (RGB). Untuk purwarupa, dipakai data warna biru, kuning, merah, dan ungu. Untuk membuat data warna, tim awalnya mengambil gambar tutup tabung spe-



KOTA MANADO



JENDELA WISATA DUNIA DI TIMUR INDONESIA



Kota Manado siap menyambut kedatangan wisatawan mancanegara dan wisatawan Nusantara dengan meluncurkan Kalender Wisata Pesona Manado 2017. Infrastruktur pendukung wisata tengah disiapkan.



D



itandai dengan pukulan Tetengkoren (kentongan khas Manado) sebanyak sembilan kali, Menteri Pariwisata Arief Yahya, didampingi Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Wali Kota Manado Vicky Lumentut, dan Wakil Wali Kota Manado Mor D. Bastiaan, secara resmi meluncurkan Kalender Wisata Pesona Manado 2017 di Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata, Senin, 21 November 2016. Sebanyak 21 event wisata siap digelar sepanjang 2017 antara lain Gelar Tarian Selendang Biru, Manado Easter Show, Manado Cantate, International Choir Festival, Manado Extreme Adventures Tourism, International Trail Running, Hasher International di Kawasan Hutan Lindung Gunung Tumpa Manado (18-22 Oktober), Miss Scuba International di



MCC (25 November), dan Pisah Taong di Megamas, Manado (31 Desember). “Apa yang dilakukan Pemerintah Kota Manado dengan meluncurkan Kalender Wisata Pesona Manado 2017 untuk menjadikan Manado destinasi utama di Sulawesi Utara dan tourism hub untuk kawasan Indonesia bagian timur sudah on the track,” kata Arief. Arief mengatakan Kota Manado memiliki tiga keunggulan di aspek atraksi, aksesibilitas, dan amenitas. Untuk atraksi, Manado antara lain memiliki Taman Nasional Bunaken, Pulau Siladen, kawasan Gunung Tumpa, kawasan Kampung Cina, dan kawasan Kampung Arab. Sementara untuk aksesibilitas, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara ini memiliki Bandara Internasional Sam Ratulangi sebagai northern hub yang melayani 15 tujuan penerbangan domestik dan 9 penerbangan internasional, yaitu 1 dari Singapura dan 8 kota di Cina (Chengdu, Chongqing, Guangzhou, Hong Kong, Wuhan, Nanchang, Changsha, Makau). “Saat ini, pemerintah sedang menyiapkan penerbangan langsung ke Manado dari Davao, Filipina dan Incheon, Korea Selatan,” ujarnya. Sedangkan untuk amenitas, Manado memiliki fasilitas wisata yang lengkap, di antaranya jasa perjalanan wisata, hiburan, rekreasi, dan MICE, serta didukung fasilitas akomodasi berupa 129 hotel



dengan total 5.000 kamar. Gubernur Olly Dondokambey memberikan apresiasi penuh terhadap komitmen Pemerintah Kota Manado meluncurkan Kalender Wisata Pesona Manado 2017. “Peluncuran Kalender Wisata Pesona Manado 2017 menandakan Manado sangat siap menerima program pemerintah pusat yang menargetkan kunjungan wisatawan ke Indonesia pada 2017 sebesar 20 juta orang, di mana satu juta wisatawan mancanegara mengunjungi Manado. Kami berharap penuh Kota Manado mampu mewujudkannya,” tuturnya. Wali Kota Manado Vicky Lumentut mengatakan peluncuran Kalender Wisata Pesona Manado 2017 merupakan momen bersejarah dan diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. “Melalui peluncuran Kalender Wisata Pesona Manado 2017, kami tertantang mewujudkan salah satu program Nawa Cita pemerintah pusat untuk mendatangkan 20 juta wisatawan ke Indonesia, dan kami siap menjadi jendela wisata dunia di kawasan timur Indonesia,” katanya. Saat ini, Vicky menuturkan, jumlah



kunjungan wisatawan ke Manado mencapai 45 ribu orang dan sampai akhir 2016 ditargetkan mencapai 100 ribu wisatawan. “Pada 2017, kami menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 1 juta orang dan wisatawan Nusantara 500 ribu orang. Kami berkomitmen membangun wisata Manado yang berkelanjutan untuk menjadikan Manado kota tujuan wisata yang semakin menarik bagi wisatawan di seluruh dunia dan Indonesia,” ujarnya. Untuk menyambut kedatangan wisatawan, Pemkot Manado tengah menyiapkan pembangunan dua hotel baru dengan kapasitas kamar mencapai 400 kamar, yang akan beroperasi pada awal Januari 2017. Tidak hanya itu, Pemkot juga sedang menyiapkan dermaga laut sebagai tempat bersandar kapal pesiar. “Kami menanti kedatangan Bapak dan Ibu ke Manado. Mari jo ka Manado, mari datang ke Manado,” ucap Vicky.z INFORIAL



ANGKA



PILKADA SERENTAK RABU, 15 Februari 2017, pemilihan kepala daerah serentak kedua digelar di berbagai penjuru negeri. Sekitar 41 juta pemilih menentukan pemimpin lokal yang bakal terpilih. Ratusan ribu personel keamanan pun bersiaga agar pilkada berjalan damai tanpa kerusuhan.



101 DAERAH MENGGELAR PILKADA 7 PEMILIHAN GUBERNUR 76 PEMILIHAN BUPATI 18 PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKILNYA 310 PASANGAN CAL ON DITETAPKAN DARI 337 PASANGAN YANG MENDAF TAR



9



calon tunggal, antara lain di Kota Sorong, Jayapura, Kabupaten Landak, dan Kabupaten Buton



90 BAKAL CALON INDEPENDEN, 69 LOLOS



RP 4,452 TRILIUN



DARI ANGGARAN NEGARA



20 |



103 CALON INKUMBEN 45 CALON PEREMPUAN, 22 DI ANTARANYA JADI CALON WAKIL KEPALA DAERAH 8 ANGGOTA DPR, 2 ANGGOTA DPD, 91 ANGGOTA DPRD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA 96 CALON DARI KALANGAN PEGAWAI NEGERI, 2 TNI, DAN 2 POLISI



PEMILIH



41.200.187 PEMILIH TERDAFTAR MEMILIKI HAK SUARA 1,233 JUTA PEMILIH PEMULA ATAU 2,99 PERSEN DARI TOTAL PEMILIH 50.063 PEMILIH DIFABEL (0,12 PERSEN) PEMILIH TERBANYAK: 7,734 JUTA (BANTEN) 7,108 JUTA (DKI JAKARTA) 6,387 JUTA (JAWA TENGAH) 3,431 JUTA (ACEH) 2,824 JUTA (JAWA BARAT)



PENCOBLOSAN DAN PENGAMANAN



ANGGARAN



T ER M Provinsi Papua: Rp 506,384 miliar DKI Jakarta: Rp 478,374 miliar Banten: Rp 270 miliar



PASANGAN CALON



AHAL



| 19 FEBRUARI 2017



Kabupaten/Kota Aceh Utara: Rp 66,841 miliar Tolikara: Rp 69,115 miliar Kabupaten Bekasi: Rp 72,155 miliar



98.259 TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA



113.554 POLISI, 12.854 PERSONEL TNI, DAN 198.644 SATUAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT



823.099 PETUGAS PENYELENGGARA TINGK AT KECAMATAN, KELURAHAN, SUMBER: KOMISI PEMILIHAN UMUM, TEMPO.CO DAN TPS



TEMPO DOELOE 25 APRIL 1981



GEMBALA BARU DI PERTAMINA



D



WI Soetjipto dan Ahmad Bambang dicopot dari jabatan Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Jumat dua pekan lalu. Alasan pencopotan keduanya oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno karena masalah kepemimpinan. ”Salah satu hal yang dicermati Ibu Menteri dan jajaran komisaris adalah masalah leadership di Pertamina,” kata Komisaris Pertamina Gatot Trihargo. Sesungguhnya Ahmad Bambang baru tiga bulan menjabat, bersamaan dengan penetapan struktur baru Pertamina dengan satu jabatan baru, yaitu wakil direktur utama. Tugas sang wakil adalah mengkoordinasi direktorat pemasaran, direktorat pengolahan, dan deputi direktur energi baru-terbarukan sekaligus memutuskan impor bahan bakar minyak. Majalah Tempo edisi 25 April 1981 menulis artikel mengenai pergantian Direktur Utama Pertamina dari Mayor Jenderal Piet Haryono kepada Joedo Sumbono dengan judul ”Gembala Baru di Pertamina”. Seusai pelantikan, April 1981 itu, Joedo Sumbono tak banyak berkomentar ketika dimintai konfirmasi wartawan. ”Berilah saya waktu, jangan banyak bertanya dulu,” katanya pada April 36 tahun silam. Ketika didesak, Joedo menutup mulut dengan tangan kanannya, pertanda ia melakukan gerakan tutup mulut. ”Rencana ini-itu pasti ada. Tapi, maaf, saya tak bisa menyebutkannya sekarang,” ucapnya. Di depan Joedo Sumbono terbentang waktu yang cukup panjang. Tapi beban yang akan dihadapinya jelas tak ringan. Menteri Pertambangan dan Energi (19781988) Subroto dalam sambutannya mengingatkan betapa ”keadaan pada saat direksi lama mengawali masa jabatannya de-



ngan keadaan di masa kini jelas sangat berbeda. Situasi perminyakan internasional dewasa ini dibayangi oleh surplus minyak mentah di dunia”. Toh, di tengah adanya glut (surplus minyak) yang tak akan menendang harga minyak ke atas seperti beberapa tahun lalu itu, direksi baru diminta tetap mengusahakan produksi yang meningkat. Mengingat produksi minyak Indonesia yang sekarang mulai pulih dengan 1,6 juta barel sehari itu sebagian besar adalah hasil para kontraktor asing, tak mengherankan kalau Menteri Subroto juga mewanti-wanti agar direksi baru itu ”tetap memelihara iklim modal asing yang sehat”. Seperti diketahui, minyak yang diproduksi dari ladang Pertamina sejak dulu sampai sekarang tak sampai 100 ribu barel sehari. Menteri Pertambangan Subroto ketika ditanya pers, setelah melapor kepada Presiden Soeharto pada pertengahan April 1981, mengakui tim direksi baru di Pertamina itu ”lebih kompak”. Subroto juga berpendapat bahwa pengangkatan Joedo Sumbono sebagai direktur utama adalah ”yang paling tepat dewasa ini”. Nama Joedo memang ada disebut-sebut sebagai pengganti Piet, di samping nama beberapa calon perwira ABRI. Tapi baru pada minggu pertama bulan ini nama Joedo dipastikan sebagai direktur utama. Piet



Artikel lengkap terdapat dalam Tempo edisi 25 April 1981. Dapatkan arsip digitalnya di: https://store.tempo.co/majalah/detail/ MC201212190080/rumah-untuk-siapa atau http://bit.ly/2bYFQnx



Haryono kabarnya baru mengetahui pergantian direksi secara menyeluruh itu pada 11 April 1981, sekembali dari penugasan di Seoul, Korea Selatan. Boleh dibilang para direktur baru saat itu semuanya berasal dari orang ”dalam” Pertamina. Sekalipun ada juga yang kemudian bekerja di luar Pertamina, seperti Faisal Abda’oe. Indra Kartasasmita, misalnya, yang di zaman Ibnu Sutowo menjabat Kepala Biro Pemasaran Luar Negeri, sejak awal Juli 1975 pindah ke kantor Sekretaris Kabinet. Terakhir Indra, lulusan Doshisha University Jurusan Ekonomi Lalu Lintas Laut di Kyoto, Jepang, menjabat Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri dan Sekretaris Panitia Koordinasi Kerja Sama Teknik Luar Negeri di kantor Sekretaris Kabinet. Piet Haryono pada hari pelantikan direksi baru itu banyak tersenyum. ”Kalau bisa saya ini ingin terus mengabdi di dalam negeri,” kata Piet ketika ditanya apa betul ia akan diminta menjadi duta besar. Pagi itu, sesaat sebelum pelantikan, setelah berbenah di ruang kerjanya di Jalan Perwira 6, Jakarta, Piet untuk terakhir kalinya menyalami para sekretarisnya. Menuruni tangga pelan-pelan, sesampai di tingkat bawah, ia tiba-tiba berbalik seakanakan ingin menaiki tangga itu lagi. ”Ya, saya ingin naik tangga yang lebih tinggi,” ujarnya, diikuti tawa. ● 19 FEBRUARI 2017 |



| 21



SERIBU KATA



22 |



| 19 FEBRUARI 2017



AWAN HITAM. Sebuah pesawat menerobos awan tebal saat akan mendarat di Makassar, Selasa pekan lalu. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sulawesi Selatan memprediksi cuaca buruk hingga Maret 2017 dengan curah hujan mencapai 60-150 milimeter per hari. ANTARA/YUSRAN UCCANG



19 FEBRUARI 2017 |



| 23



SERIBU KATA



24 |



| 19 FEBRUARI 2017



BRIPTU GOWES. Polisi wanita bersepeda di Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 4 Februari lalu. Korps Lalu Lintas Kepolisian RI mengkampanyekan bersepeda untuk menekan polusi udara dan kecelakaan akibat padatnya lalu lintas. ANTARA/YULIUS SATRIA WIJAYA



19 FEBRUARI 2017 |



| 25



RINGKASAN



Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni di Gedung Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri, Jakarta.



Tempo Vs Kementerian Hukum KEMENTERIAN Hukum dan HAM menelusuri temuan tim investigasi Tempo tentang pelesiran dan fasilitas mewah narapidana di Sukamiskin. Saung mewah Tempo: Ada 37 saung berfasilitas mewah di Taman Bung Karno. Kementerian: Kepala Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin Dedi Handoko tak bisa langsung menghentikan dan membongkar karena mendapat perlawanan.



NAPI KORUPTOR SUKAMISKIN DISEBAR



M



ENTERI Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengatakan akan memindahkan terpidana kasus korupsi dari Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, ke penjara lain. Ini buntut investigasi Tempo mengungkap beberapa narapidana yang menyalahgunakan izin berobat untuk pelesiran. Terpidana pengadaan sistem komunikasi Departemen Kehutanan, Anggoro Widjojo, lebih dulu dipindahkan ke penjara Gunung Sindur di Bogor, Jawa Barat. Menyusul Romi Herton, terpidana penyuap hakim Mahkamah Konstitusi, dan mantan Bupati Bogor Rachmat Yasin, yang dibui karena menerima suap izin hutan di Sentul.



26 |



| 19 FEBRUARI 2017



Untuk keperluan itu, kata Yasonna pada Senin pekan lalu, ia bakal menghapus ketentuan menempatkan semua terpidana korupsi di Sukamiskin. Ada 488 narapidana di Sukamiskin yang akan disebar ke penjara lain, termasuk empat sel di Sukamiskin. Sebagai gantinya, narapidana umum akan dimasukkan menempati bekas sel mereka. ”Akan kami lakukan bertahap,” ujar Yasonna. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Susy Susilawati mengatakan sedang menggelar investigasi internal untuk mengusut dugaan sipir dan petugas yang membantu pelesiran narapidana. Susy mengatakan mereka akan memeriksa semua kamera pengawas di penjara. ”Kalau salah, akan ditindak,” katanya. ●



Uang suap ke pejabat penjara Tempo: Narapidana harus mengeluarkan Rp 5-10 juta kepada sipir atau pejabat penjara agar bisa keluar tanpa pengawalan. Kementerian: Ada permainan petugas pengawalan dan sipir. Modus izin sakit Tempo: Narapidana beralasan sakit dan keluar menggunakan mobil ambulans. Kementerian: Semua sesuai dengan prosedur. Narapidana singgah ke apartemen atau rumah kontrakan Tempo: Anggoro Widjojo pergi ke Apartemen Gateway dan Romi Herton ke rumah kontrakan di Jalan Kuningan, Bandung. Kementerian: Sedang melakukan investigasi internal.



ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI



Persiapan pemindahan salah seorang narapidana kasus korupsi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I A Sukamiskin, Bandung, Kamis pekan lalu.



Iuran listrik dan air Tempo: Narapidana harus membayar untuk mendapatkan ruang tahanan terbaik, termasuk listrik dan air. Kementerian: Seluruh biaya hidup narapidana berasal dari anggaran Kementerian.



VERIFIKASI MEDIA OLEH DEWAN PERS DIKECAM



TNI USUT PEMBELIAN HELIKOPTER AW101



MARKAS Besar Tentara Nasional Indonesia dan TNI Angkatan Udara membentuk tim investigasi untuk menyelidiki dugaan pelanggaran prosedur pembelian helikopter AgustaWestland 101. ”Hasilnya akan diserahkan ke Panglima TNI,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto, Rabu pekan lalu. Hadi mengatakan perencanaan dan segala dokumen menjadi penting karena Presiden Joko Widodo telah meminta pembelian heli itu dibatalkan. Helikopter buatan Inggris dan Italia dibeli itu dengan harga Rp 740 miliar pada Desember 2015. Presiden menganggap harga ini terlalu mahal. Kini helikopter tersebut berada di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Menurut Hadi, penyelidikan diharapkan menemukan penanggung jawab pembelian yang memakai anggaran TNI Angkatan Udara itu. Pembelian alat angkut ramai diberitakan setelah Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan tak mengetahui transaksi pembeliannya. Wakil Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Tubagus Hasanuddin berharap investigasi internal tidak berlangsung lama. Dia heran karena TNI masih bisa membeli heli setelah proyeknya dibatalkan Presiden. ”Ini sudah ditandai di Kementerian Keuangan, tapi kok bisa hidup lagi,” ujarnya. ●



DEWAN Pers menargetkan program verifikasi perusahaan pers di 34 provinsi rampung pada 2019. Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo mengatakan verifikasi perusahaan sebagai tindak lanjut deklarasi Palembang 2010 yang disepakati sejumlah perusahaan pers dan pemimpin media. ”Verifikasi perusahaan pers bertujuan mengidentifikasi kelengkapan perusahaan media sesuai dengan perundang-undangan,” kata Yosep, Jumat pekan lalu. Verifikasi sejak 2012 itu baru mendata 77 perusahaan. Sejumlah pegiat media mengkritik verifikasi tersebut karena berbau sensor. Media yang sudah diverifikasi



akan diberi barcode. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mengkritik kebijakan ini karena bisa menyebabkan media kecil yang tidak lolos verifikasi tak bisa melakukan kerja jurnalistiknya. ”Ini bisa memberangus kebebasan pers dan berpendapat,” ucap Ketua AJI Suwarjono. Dia menilai belum ada kejelasan tentang persyaratan bagi media massa agar lulus verifikasi. Dia khawatir hasil itu digunakan narasumber menolak wawancara kepada wartawan yang medianya belum terverifikasi Dewan Pers. ”Ini akan menciptakan monopoli informasi hanya untuk media besar yang terverifikasi,” ujarnya. ●



JURU BICARA FPI TERSANGKA PELECEHAN PECALANG KEPOLISIAN Daerah Bali menetapkan juru bicara Front Pembela Islam, Munarman, sebagai tersangka dugaan pelecehan dan fitnah terhadap pecalang. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Ajun Komisaris Besar Hengky Widjaja mengatakan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan sudah dikirim kepada Munarman dengan alamat markas FPI di Petamburan, Jakarta. ”Kami kirim juga surat pemanggilan untuk diperiksa sebagai tersangka pada Jumat,” kata Hengky, Selasa pekan lalu. Munarman dilaporkan oleh Elemen Masyarakat Bali pada 16 Januari lalu. Mereka menuding Munarman melecehkan pecalang lewat pernyataannya di YouTube pada 16 Juni 2016. Dalam video berjudul ”Heboh FPI Sidak Kompas” itu, Munarman mengatakan bahwa petugas keamanan adat di



Bali pernah melempari rumah penduduk dan melarang umat Islam melakukan salat Jumat. Pengacara Munarman, Kapitra Ampera, mengatakan akan menggugat penetapan tersangka itu lewat praperadilan. Kapitra menilai polisi belum cukup bukti. ”Munarman merasa dijadikan target,” ujarnya. ●



ANTARA FOTO/WIRA SURYANTALA



ATASE IMIGRASI DI MALAYSIA TERSANGKA SUAP KOMISI Pemberantasan Korupsi menetapkan atase imigrasi pada Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia, Dwi Widodo, sebagai tersangka dugaan suap. Juru bicara KPK, Febri Diansyah, mengatakan Dwi diduga menerima besel Rp 1 miliar terkait dengan penerbitan paspor menggunakan metode reach out tahun 2016 dan penerbitan calling visa 2013-2016. ”KPK mene-



mukan bukti permulaan yang cukup,” kata Febri, Selasa pekan lalu. Menurut Febri, Dwi diduga menerima uang dari biaya pengurusan paspor tenaga kerja Indonesia yang rusak atau hilang dengan tarif yang lebih tinggi. Pengurusan paspor dilakukan oleh perusahaan makelar. Perkara ini terungkap setelah ada inspeksi pelayanan publik oleh Malaysian



Anti-Corruption Commission (MACC) di Kuala Lumpur. KPK dan MACC secara bersama menyelidiki dugaan korupsi tersebut sejak pertengahan 2016. Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo meminta kedua negara menelisik tuntas kasus ini. ”Pengusutan tidak berhenti pada Atase Imigrasi KBRI Kuala Lumpur,” ujarnya. ●



19 FEBRUARI 2017 |



| 27



Opini TEMPO, 13-19 FEBRUARI 2017



M



KEDAULATAN NEGATIF PILKADA JAKARTA



ASA kampanye pemilihan kepala daerah, tiga bulan terakhir, justru mempertontonkan suasana berdemokrasi yang keruh. Para kandidat di hampir semua daerah yang secara serentak menggelar pemilihan pada Rabu pekan ini terjebak pada isu-isu primordial ketimbang menawarkan substansi. Para pendukung calon, terutama di Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, bahkan memainkan sentimen keagamaan dan ras. Beragam kabar busuk yang menyerang para calon disebar di dinding-dinding digital. Berita palsu ditebar sebanyak-banyaknya. Peragaan kebencian yang membahayakan kerukunan berbangsa tersaji secara brutal. Terlampau sedikit pendukung yang memiliki basis argumentasi memadai untuk menilai isu-isu yang dilempar kandidat. Perdebatan di dunia maya sering nyaris tanpa isi, disajikan tanpa adab. Hal yang sama terjadi di panggung-panggung kampanye: serang sanaserang sini, selebihnya umbar janji. Kerumunan orang yang memenuhi panggung-panggung itu dipasok gosip yang bisa mempertajam gesekan antarkelompok masyarakat. Perilaku pemilih semacam itu menyedihkan. Tuduhan penistaan agama, misalnya, terus digoreng untuk menggerus suara calon inkumben, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Anies Rasyid Baswedan diserbu dengan tudingan Syiah. Sedangkan Agus Harimurti banyak dikaitkan dengan pengerahan massa ”bela Islam”. Begitu pula rumor ”penyusupan Partai Komunis Indonesia”—partai yang sebenarnya telah lama dimatikan—untuk menyerang salah satu kandidat di Banten. Berbagai watak rasis dan primordial para pemilih itu—juga terjadi di beberapa negara, termasuk di Amerika Serikat pada pemilihan umum terakhir—telah menyemai gejala yang disebut oleh Lahcen Haddad, profesor dan politikus dari Maroko, sebagai ”kedaulatan negatif”. Dukungan yang disalurkan ke kotak suara bukan untuk mencari solusi atau pemimpin yang baik, melainkan buat mengekspresikan penyangkalan, penolakan, ketakutan, dan kebencian. ”Kedaulatan” ini diwujudkan melalui penyebaran berita palsu dan mobilisasi massa. Para calon pemimpin yang tengah bertarung, ironisnya, tak berupaya meredam para pendukung ”garis keras” mereka. Pada tiga debat, terutama debat calon Gubernur DKI, mereka menghindar membahas isu-isu yang telah menguras energi publik ini. Isu ”penodaan agama” tetap dibiarkan bergerak liar di luar arena debat. Padahal sikap peserta debat terhadap isu ini sangat penting untuk melihat komitmen mereka terhadap persatuan Indonesia. Kepolisian juga ikut memperburuk kondisi. Akibat polisi tak konsekuen menjalankan Peraturan Kepala Kepolisian RI Nomor



SE/7/VI/2014—soal larangan memproses laporan pelanggaran hukum calon kepala daerah jika sudah memasuki tahap pemilu sampai pemilihan selesai—ketegangan antarkubu meruncing. Ahok didakwa pada kasus penistaan agama, sedangkan Sylviana Murni, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono, terseret kasus korupsi bantuan sosial. Kualitas demokrasi kita mengalami penurunan pada pemilihan kepala daerah kali ini. Masyarakat tak siap menerima bahwa demokrasi bisa menghasilkan calon dengan latar belakang berbeda. Masyarakat juga masih gampang tergiring oleh isu mayoritas-minoritas, warna kulit, agama, asal-muasal, juga pribumi atau pendatang, yang sebenarnya sama sekali bukanlah substansi dalam pemilu. Semestinya gagasan, bobot kepemimpinan, dan program para calon kepala daerah yang jauh lebih penting dikedepankan. Para kandidat selayaknya memikat pemilih dengan menawarkan terobosan-terobosan program yang menjawab persoalan daerah. Para pesohor dan patron-patron politik yang dilibatkan juga semestinya bukan untuk mengkilapkan citra sang calon, melainkan untuk meyakinkan pemilih bahwa program-program sang kandidat akan menyejahterakan masyarakat. Di DKI, semua calon gubernur telah mengerahkan para patron untuk membujuk 15-20 persen pemilih mengambang yang selama ini terbukti menentukan kemenangan pemilu. Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono turun langsung dalam kancah persaingan. Mereka memerintahkan para kader, juga keluarga kader partai, memenangkan calon masing-masing. Mungkin saja mereka menganggap Jakarta sebagai pijakan penting bagi proyek yang lebih besar: pemilihan presiden 2019. Terjunnya para patron ketiga pasangan dalam pemilihan Gubernur Jakarta telah menggeser lampu sorot, dari kandidat ke tokoh-tokoh masa lampau tersebut. Sepak terjang mereka, bisa dikatakan, ikut memperunyam pesta demokrasi kali ini. Yudhoyono bahkan terkesan ingin menarik Presiden Joko Widodo ke arena politik Jakarta dalam berbagai pidato dan cuitannya di dunia maya. Walau, dalam beberapa hal, usaha itu ada landasannya—misalnya kedekatan Jokowi yang dipertontonkan ketika ia satu mobil dengan Ahok dan Megawati pada satu kesempatan. Kini, setelah tiga bulan kampanye dengan tiga kali debat, pemilih semestinya punya pengetahuan cukup untuk tidak ”mengambil apel busuk dalam karung”. Lima tahun ke depan bakal menjadi mimpi buruk jika warga di 101 daerah pada Rabu pekan ini memilih calon yang berkualitas rendah, tak memiliki gagasan baik pada penataan wilayah dan warga, riwayatnya penuh cela, serta hanya bermodal tinggi janji. ● BERITA TERKAIT DI HALAMAN 32



19 FEBRUARI 2017 |



| 29



Opini SILANG PENDAPAT VERIFIKASI MEDIA Verifikasi media sebaiknya dilakukan organisasi perusahaan pers. Dewan Pers wajib melindungi media—termasuk yang tidak terverifikasi.



K



ITA wajib mendukung setiap usaha menyehatkan pers Indonesia. Tidak terkecuali penetapan standar perusahaan pers oleh Dewan Pers—yang diatur Peraturan Dewan Pers Nomor 4 Tahun 2008. Pedoman 17 butir itu, bila dijalankan dengan sungguh-sungguh, diyakini mampu membuat pers menjalankan fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial, serta lembaga ekonomi yang benar-benar sehat. Ketika itu, dukungan untuk Dewan Pers datang dari segala arah. Standar itu dibahas sejumlah organisasi, tokoh pers, dan pemimpin perusahaan pers. Dewan Pers—yang ketika itu dipimpin mantan Rektor Universitas Gadjah Mada, Ichlasul Amal—dianggap sudah melahirkan prestasi penting. Dewan Pers waktu itu terkesan menjalankan fungsinya sebagai fasilitator yang baik. Fungsi itu diatur dalam Pasal 15 (f) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers: memfasilitasi organisasi-organisasi pers dalam menyusun peraturan-peraturan di bidang pers dan meningkatkan kualitas profesi wartawan. Ada satu catatan penting. Butir ke-17 dari standar perusahaan pers itu menyebutkan: perusahaan pers media cetak diverifikasi oleh organisasi perusahaan pers dan perusahaan pers media penyiaran diverifikasi oleh Komisi Penyiaran Indonesia. Pada masa kepengurusan Bagir Manan, Dewan Pers pada 2015 memberikan mandat kepada Serikat Perusahaan Pers (SPS)—organisasi penerbit media cetak dan media online—untuk bertindak sebagai pelaksana verifikasi media cetak. SPS sudah jauh melangkah. Pada 2010, SPS mengajak 18 pemimpin perusahaan pers terkemuka menandatangani Piagam Palembang—pernyataan kesediaan untuk meratifikasi standar perusahaan pers yang dikeluarkan Dewan Pers. Acara penandatanganan pada puncak peringatan Hari Pers Nasional itu disaksikan Presi-



den Susilo Bambang Yudhoyono. Soal kewenangan Dewan Pers itulah yang membuat berita verifikasi media riuh-rendah sepekan terakhir ini. Apalagi Dewan Pers, yang sejak Maret 2016 dipimpin Yosep ”Stanley” Adi Prasetyo, menyampaikan pada acara Hari Pers Nasional di Ambon yang dihadiri Presiden Joko Widodo, pekan lalu, sudah 77 media yang menjalani verifikasi. Ini berarti Dewan Pers turun tangan sendiri melakukan verifikasi atas standar perusahaan pers itu. Dewan Pers boleh dikata melampaui wewenangnya. Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999, selain sebagai fasilitator dalam perumusan peraturan di bidang pers seperti tertulis pada Pasal 15 ayat f, fungsi Dewan Pers adalah melakukan pendataan (Pasal 15 ayat h). Dan verifikasi sangat jelas bukan pendataan. Bukan hanya soal wewenang itu yang merisaukan. Pernyataan Ketua Dewan Pers, Stanley, bahwa dewan itu hanya akan memberi dukungan dan perlindungan kepada pers yang sudah diverifikasi jika terlibat sengketa, pada dasarnya tidak sesuai dengan UndangUndang Pers. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Pasal 15 butir d menyebutkan fungsi Dewan Pers adalah memberikan pertimbangan dan mengupayakan penyelesaian pengaduan masyarakat atas kasus-kasus yang berhubungan dengan pemberitaan pers. Pasal itu sama sekali tidak mengharuskan Dewan Pers hanya melayani media yang sudah diverifikasi. Belum lagi kecemasan soal pemberian barcode bagi media yang lulus verifikasi. Yang dikhawatirkan, pemberian barcode akan membuat sumber berita ragu atau menolak media yang tidak terverifikasi. Kalau ini terjadi, media yang tidak terverifikasi sudah mendapat halangan menjalankan tugas jurnalistiknya. Usaha Dewan Pers membersihkan media jangan malah menimbulkan pembatasan kebebasan pers Indonesia. ● BERITA TERKAIT DI HALAMAN 29



SETELAH MATAHARI KEMBAR PADAM Pemilihan nakhoda baru Pertamina semestinya tak bermotif politik. Pemerintah harus memastikan rekam jejak yang terpilih benar-benar bersih.



M



ENTERI Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno tak boleh membiarkan kekisruhan di manajemen PT Pertamina (Persero) berlarut-larut. Pemilihan direktur utama baru untuk perusahaan terbesar di Indonesia itu harus segera dilakukan. Menteri Rini turut bertanggung jawab atas kegaduhan yang terjadi di perusahaan pelat merah itu. Kisruh tersebut berpangkal pada keputusan Menteri Rini merombak struktur manajemen Pertamina. Alasan perombakan adalah lingkup usaha perusahaan yang semakin luas dan membutuhkan posisi baru untuk mengawasi bisnisnya. Struktur baru itu me-



30 |



| 19 FEBRUARI 2017



munculkan jabatan baru: wakil direktur utama. Posisi yang ditempati Ahmad Bambang ini sebelumnya tidak ada. Bukannya membuat kerja manajemen semakin efisien, kehadiran wakil direktur utama, yang diberi kewenangan terlalu besar, justru menerbitkan ”matahari kembar”. Gesekan antara Direktur Utama Dwi Soetjipto dan wakilnya, Ahmad Bambang, tak terelakkan. Manajemen Pertamina pun pecah menjadi dua kubu yang terus bersitegang sejak struktur baru ini disahkan pada Desember tahun lalu. Operasi perusahaan yang terganggu memaksa Menteri Rini turun tangan. Bukannya menyelesaikan masalah dengan mengha-



pus jabatan wakil direktur utama yang telah menjadi biang kisruh, Menteri Rini malah mencopot keduanya, Ahmad dan Dwi, dari jabatan masing-masing. Menteri Rini juga mengubah pendiriannya semula akan pentingnya posisi wakil direktur utama dengan menghapus posisi itu. Sekarang untuk sementara Pertamina dipimpin oleh Direktur Gas dan Energi Baru Terbarukan Yenni Andayani. Komisaris Pertamina punya waktu hingga awal Maret untuk mencari nakhoda perusahaan yang baru. Menteri Rini sebaiknya berfokus menemukan orang yang tepat untuk mengendalikan perusahaan terbesar di Indonesia ini. Tersiar kabar, Ahmad Bambang merupakan satu dari tiga calon untuk menduduki kursi direktur utama. Kalau kabar ini benar, masuknya nama Ahmad dalam daftar kandidat patut dipertanyakan. Ketika dia dulu ditunjuk sebagai wakil direktur utama, banyak pihak yang mengkritik bahwa penunjukan itu semata karena kedekatannya dengan Menteri Rini. Ahmad kini juga sedang bermasalah. Kejaksaan Agung sedang memeriksa dia dalam kasus dugaan korupsi penyediaan dan pengoperasian kapal di PT Pertamina Trans Kontinental pada 2012-2014.



Pemerintah mesti memastikan pergantian direktur utama ini tidak disusupi upaya mengembalikan kelompok lama di Pertamina. Presiden Joko Widodo sudah berjanji memberantas mafia migas di Pertamina. Presiden harus memenuhi janjinya membenahi manajemen Pertamina dengan menempatkan wajah-wajah baru yang rekam jejaknya tak tercela. Direktur Utama Pertamina yang baru haruslah bebas dari kepentingan politik. Dia harus kembali pada rencana besar perusahaan untuk memperbanyak pendirian kilang minyak dan pengolahan. Dia juga harus mempertahankan kebijakan menekan impor bahan bakar dan mengejar target swasembada bahan bakar pada 2023. Direktur baru ini juga harus dapat menolak pengaruh atau tekanan dari para mafia migas dengan membuat tata niaga bahan bakar setransparan mungkin. Pertamina adalah industri strategis dengan pendapatan hingga 65 persen dari total penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Pemerintah harus betul-betul menjaga agar perusahaan sebesar itu tidak menjadi obyek permainan politik, apalagi jatuh ke tangan orang-orang yang hanya sibuk mencari keuntungan untuk kelompoknya. ● BERITA TERKAIT DI HALAMAN 84



AMPUN UNTUK ANTASARI Pemberian grasi buat Antasari Azhar terkesan bermuatan politik. Bisa melunturkan wibawa kepala negara.



K



EPUTUSAN Presiden Joko Widodo memberikan grasi kepada Antasari Azhar menerbitkan wasangka. Terpidana kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, ini merasa dizalimi di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kini Presiden Jokowi terlihat memanfaatkan hak prerogatifnya buat menyudutkan Yudhoyono, yang masih berpengaruh secara politik. Kesan itu sulit dihindari mengingat ada semacam dramatisasi seputar pemberian grasi. Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ini sering mengungkapkan bahwa kasus yang menjerat dirinya merupakan rekayasa. Ia juga sempat diundang ke Istana Merdeka oleh Jokowi. Antasari, yang divonis 18 tahun penjara, sudah menjalani pembebasan bersyarat saat diberi grasi berupa pengurangan hukuman enam tahun. Sebelumnya, Antasari, yang menjalani hukuman sejak 2010, telah mendapatkan remisi empat setengah tahun, sehingga ia kini benar-benar jadi orang bebas. Antasari pun mulai berbicara lantang. Ia pernah menyindir sikap Yudhoyono yang sering ”berkicau” di media sosial mengenai masalah sosial-politik. Saat menghadiri hari ulang tahun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Januari lalu, Antasari mengatakan seharusnya Presiden RI ke-6 ini membantunya membongkar kasus pembunuhan Nasrudin ketimbang ”cuit-cuitan” di media sosial. Presiden Jokowi seharusnya menjauhkan diri dari kepentingan politik dalam memberikan grasi. Menurut konstitusi, pengampunan berupa peringanan atau pengurangan hukuman itu diberikan presiden dalam kapasitas sebagai kepala negara dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung. Penggunaan hak prerogatif presiden ini bisa tercemar bila dimanfaatkan untuk mengail keuntungan politik. Kesan yang kurang elok ini kian kentara karena belakangan kubu Jokowi dan Yudhoyono terlibat dalam per-



tarungan politik yang seru, terutama berkaitan dengan pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Keganjilan juga muncul dari sikap Antasari. Dengan mendapat grasi, secara tak langsung ia mengakui bersalah atas kasus pembunuhan Nasrudin. Padahal selama ini ia selalu menyatakan tidak terlibat, apalagi menjadi dalang pembunuhan pada Maret 2009 itu. Antasari telah mengajukan permohonan banding, kasasi, dan peninjauan kembali, tapi semua upaya hukum itu kandas. Antasari kemudian memohon grasi—walau terlambat—setelah Jokowi menjadi presiden. Pihak Antasari bahkan perlu mengajukan uji materi atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2010 tentang Grasi. Mahkamah Konstitusi kemudian mengabulkan keinginan Antasari mengenai penghapusan aturan bahwa grasi harus diajukan paling lambat satu tahun setelah terdakwa mendapat putusan tetap. Dengan grasi berupa potongan hukuman, secara otomatis hak perdata Antasari pulih karena ia tidak berstatus narapidana. Tapi secara moral ia sulit mendorong pembongkaran kasus Nasrudin, yang masih meninggalkan banyak misteri. Di antaranya, apakah benar pembunuhan itu kasus rekayasa karena saat itu Antasari sebagai Ketua KPK terlalu berani mengusut korupsi, termasuk yang melibatkan Aulia Pohan, besan Yudhoyono. Tidak konsistennya sikap Antasari jelas merugikan upaya pengungkapan misteri pembunuhan Nasrudin. Mudarat yang lebih besar bagi negara tentu saja karena adanya kepentingan politik di balik grasi. Presiden semestinya memberikan grasi dengan hati-hati karena menyangkut posisinya sebagai kepala negara. Wibawanya bisa luntur karena ada muatan politik dalam pemberian grasi kepada Antasari. ● BERITA TERKAIT DI HALAMAN 76



19 FEBRUARI 2017 |



| 31



LAGA PEMANASAN PARA VETERAN



PARA KANDIDAT DAN PENGUSUNGNYA MEMPERTARUHKAN SEGALANYA UNTUK MEMENANGI PEMILIHAN GUBERNUR DKI JAKARTA . PEMANASAN MENJELANG PEMILIHAN PRESIDEN . 32 |



| 19 FEBRUARI 2017



Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (kiri), Basuki Tjahaja PurnamaDjarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno saat mengikuti debat calon Gubernur DKI Jakarta di Jakarta, Jumat pekan lalu. — TEMPO/SUBEKTI.



34 |



| 19 FEBRUARI 2017



1. Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat Konser Gue 2 di Senayan Golf Driving Range, Jakarta Selatan, 4 Februari lalu. 2. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan pidato saat menghadiri kampanye pasangan nomor urut tiga di Lapangan Banteng, Jakarta, 5 Februari lalu. 3. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sambutan dan pidato dukungan kepada pasangan calon Gubernur DKI nomor urut satu di Sentul International Convention, Bogor, Jawa Barat, 8 Februari lalu.



TEMPO/DHEMAS REVIYANTO, TEMPO/EKO SSWONO TOYUDHO



SEBELUM membahas tuduhan yang dialamatkan kepadanya, Susilo Bambang Yudhoyono menceritakan bagaimana seorang pemimpin bisa tergelincir menjadi tiran. Seorang diktator, kata presiden ke6 Indonesia ini, bisa lahir ketika penguasa mulai takut takhtanya direnggut. Dalam pidato selama 70 menit pada peringatan ulang tahun Partai Demokrat ke-15 di Jakarta Convention Center, Selasa pekan lalu, Yudhoyono menyisipkan kalimat novel The Short Reign of Pippin IV karangan novelis Amerika Serikat, John Steinbeck, yang terkenal. ”Sebenarnya kekuasaan itu tidak korup. Ketakutanlah yang membuat penguasa korup. Barangkali karena ia takut akan kehilangan kekuasaannya.” Pada akhir orasi, barulah Yudhoyono menceritakan tudingan kepadanya sejak Oktober tahun lalu—setelah anak sulungnya, Agus Harimurti, maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Ia merasa dituduh sebagai penggerak unjuk rasa 4



November 2016, yang menuntut Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dihukum dalam perkara dugaan penistaan agama, hingga menjadi aktor di balik gerakan makar. ”Terus terang, saya merasa terhina dan direndahkan oleh para mastermind, pembisik, dan juru fitnah tersebut,” ujarnya. Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Rachland Nashidik, kerasnya pidato Yudhoyono menggambarkan kemarahannya. ”Beliau marah betul,” tuturnya Kamis pekan lalu. Rachland salah seorang yang dimintai pendapat oleh Yudhoyono saat menyusun syarah tersebut. Meski tak menyebut nama, kata Rachland, Yudhoyono sedang mengirimkan pesan, antara lain, kepada pihak yang berkuasa. Kubu Cikeas menganggap orang-orang di dekat Presiden Joko Widodo berada di balik serangan terhadap Yudhoyono belakangan ini. Yang terakhir adalah demonstrasi mahasiswa di dekat rumahnya di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, pada Senin pekan lalu. ”Para mahasiswa calon pemimpin masa depan itu dicekoki dengan provokasi bahwa SBY adalah perusak negara dan karenanya harus ditangkap. Naudzubillah,” kata Yudhoyono. Sepulang dari jambore di Cibubur, Jakarta Timur, dengan menumpang 13 bus, mahasiswa mampir ke Mega Kuningan untuk meminta Yudhoyono tak mempolitisasi isu agama dalam pemilihan Gubernur DKI. ”Kegaduhan politik ini hulunya SBY,” ujar Septian Prasetyo, Ketua Panitia Jambore dan Silaturahmi Mahasiswa Indonesia. Peserta yang ikut sebenarnya baru sebagian. Menurut Septian, jambore dihadiri 2.600 mahasiswa dari ratusan kampus di 25 provinsi. Pembicara dalam jambore yang dimulai pada Sabtu, 4 Februari 2017, itu adalah sejumlah pejabat pemerintah. Mereka yang hadir antara lain Menteri Pertanian Amran Sulaiman; Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara; anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Sidharto Danusubroto; serta Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. Teten mengakui hadir dalam acara tersebut tapi hanya menyampaikan pencapaian dua tahun pemerintahan Jokowi. Teten membantah tudingan bahwa Istana mensponsori kegiatan tersebut. Sejumlah aktivis juga menjadi pembi-



ANTARAFOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA



cara dengan materi yang menyudutkan pemerintahan Yudhoyono. Misalnya dalam skandal Bank Century. Forum menjadi riuh tatkala mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar tampil pada Ahad malam. Antasari, yang baru saja mendapatkan grasi dari Presiden Jokowi, memaparkan pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen yang mengirimnya ke bui sebagai kriminalisasi. Meski dihadiri sejumlah menteri, menurut Septian, jambore tak didanai pemerintah, tapi dari sumbangan. ”Kalaupun ada pejabat yang memberi, itu dari kantongnya sendiri,” ujarnya. Menurut dia, jambore tiga hari itu menghabiskan dana sekitar Rp 100 juta. Anggaran paling besar dihabiskan untuk biaya makan peserta dan sewa lokasi. Adapun ongkos pulang-pergi ditanggung peserta sendirisendiri. Septian menyangkal acara yang direncanakan sejak November tahun lalu tersebut dibekingi elite, termasuk politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Adian Napitupulu, seperti yang dituduhkan Demokrat. ”Jambore murni digagas mahasiswa,” kata mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang tersebut. Sanggahan juga datang dari Adian. ”Tudingan itu tidak berdasar dan meremehkan intelektualitas mahasiswa,” ujarnya. ”Tidak mungkin saya mampu menggerakkan ribuan mahasiswa dari berbagai provinsi.” Meski muncul di acara jambore, Adian tak tampil di mimbar sebagai pengisi acara. Bagi Cikeas, demonstrasi itu bagian dari serangan untuk menggerus elektabilitas Agus Harimurti. ”Karena Agus enggak ketemu kasusnya, yang diserang kemudian SBY,” ujar Rico Rustombi, juru bicara Demokrat. Setelah demonstrasi 4 November dan 2 Desember 2016, tingkat keterpilihan Agus memang meroket. Dalam sejumlah survei, elektabilitas Agus melampaui Basuki, gubernur inkumben yang didukung PDI Perjuangan. Misalnya, dalam sigi Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada pertengahan Desember, angkanya mencapai 30,8 persen. Adapun Basuki hanya 28,8 persen. Pada akhir Januari, dalam survei SMRC, elektabilitas Agus menukik. Sedangkan Basuki dan Anies Baswedan terus me-



19 FEBRUARI 2017 |



| 35



nanjak, melewati Agus. Melihat tren ini, Yudhoyono memutuskan turun gunung menjadi juru kampanye Agus. ”Semestinya saya sudah pensiun, tapi mengapa kali ini saya turun gelanggang? Karena saya melihat situasi yang memprihatinkan,” ucapnya di depan pendukung Agus di Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu dua pekan lalu. ”Di Jakarta dan Tanah Air.” ■■■



PEMILIHAN Gubernur DKI Jakarta 2017 mempertemukan lagi tiga veteran pemilihan presiden, yakni Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri, dan Prabowo Subianto, dalam satu arena. Tak muncul di panggung kampanye hingga Desember tahun lalu, mereka turun ke lapangan belakangan sebagai kartu as para kandidat. Megawati datang ke Konser Gue 2 yang digelar untuk mendukung Basuki-Djarot Saiful Hidayat di lapangan Senayan Golf Driving Range pada Sabtu dua pekan lalu. Ini kemunculan pertamanya di panggung bersama Basuki dan Djarot. Menurut politikus PDIP, Charles Honoris, Megawati hadir untuk memacu kader partai banteng memenangkan Basuki dalam satu putaran. Pada awal dituduh menista agama, elektabilitas Basuki terjun bebas. Dari belakang layar, Megawati memerintahkan mesin partai bekerja mengembalikan elektabilitas Ahok. ”Sekarang yang pakai baju kotak-kotak sudah banyak lagi, kan?” kata Charles Honoris, yang juga bendahara tim pemenangan Basuki-Djarot. Ketika angin kembali berbalik, Senin dua pekan lalu, di persidangan, Ahok dan penasihat hukumnya membuat blunder dengan menyudutkan Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin. Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu dicecar sehubungan dengan percakapan teleponnya dengan Yudhoyono. Mendadak-sontak ini menjadi peluru baru bagi lawan Basuki. Yudhoyono, yang merasa teleponnya disadap, meminta penjelasan Jokowi. Menurut dia, hanya lembaga negara yang punya kemampuan menguping percakapan pribadi. Masalahnya, ia tak bisa berkomunikasi langsung dengan Jokowi untuk mengklarifikasi sejumlah hal. ”Ada tiga sumber yang memberi tahu saya, konon



36 |



| 19 FEBRUARI 2017



BAGI Prabowo Subianto, pemilihan Gubernur DKI adalah jalan menuju 2019. Kemenangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menjadi bekal untuk pemilihan presiden. beliau ingin bertemu, tapi dilarang oleh dua-tiga orang,” ujarnya. ”Hebat juga Presiden dilarang seperti itu.” Kepada lingkaran dekatnya, Yudhoyono mengatakan bahwa kedua orang yang dimaksud adalah Megawati dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Sudah 13 tahun hubungan Yudhoyono dan Megawati tak akur. Tak hanya berhadapan dalam pemilihan presiden, sikap politik PDI Perjuangan dan Demokrat juga acap bersimpang jalan. Pramono membantah sebagai orang yang menghalangi Yudhoyono bertemu dengan Jokowi. ”Sama sekali tidak ada yang menghalangi,” katanya. ”Semua tamu yang meminta waktu bertemu dengan Presiden akan disampaikan kepada Presiden melalui Sekretaris Negara atau Sekretaris Kabinet.” Dia pun mengatakan tak pernah ada instruksi dari Istana untuk menyadap Yudhoyono. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan Megawati tak pernah melarang Jokowi bertemu dengan Yudhoyono. Menurut Hasto, masalahnya justru ada pada pola komunikasi Ketua Umum Demokrat itu. ”Dulu dengan Bu Mega pun demikian. Ingin bertemu, tapi disampaikan lebih dulu di depan publik, sehingga terkesan ada kepentingan tertentu,” ujarnya. ■■■



BAGI Prabowo Subianto, pemilihan Gubernur DKI adalah jalan menuju 2019. Menurut Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono, Prabowo sudah hampir pasti maju lagi sebagai calon presiden. Meski pemilihan presiden masih dua tahun lagi, deklarasi pencalonan akan diumumkan tahun ini. Kemenangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menjadi bekal untuk 2019. ”DKI ini penting karena ini Ibu Kota yang dilihat seluruh rakyat Indonesia,” ujar Arief. Gerindra berkaca kepada kemenangan Jokowi pada 2014. Saat itu Jokowi maju sebagai calon presiden meski baru dua tahun memimpin Jakarta. Bila Anies suk-



ses memimpin Jakarta, Prabowo sebagai pengusung akan mendapatkan kredit. Prabowo dipastikan tak akan bersaing dengan Anies karena, kata Arief, ”Anies sudah ’dibaiat’ tak akan maju pada 2019.” Maka, dalam kampanye di Lapangan Banteng, Ahad dua pekan lalu, Prabowo ”membocorkan” rencananya. ”Kalau kalian ingin saya jadi presiden pada 2019, menangkan dulu Anies-Sandi,” ucapnya kepada hadirin. Sejak awal Januari, Prabowo mendatangi calon pemilih bersama Anies dan Sandiaga. Kehadiran Prabowo sudah dihitung oleh Eep Saefulloh Fatah, bos PolMark Indonesia, bakal mengerek elektabilitas pasangan tersebut. Saat melakukan survei pada awal Januari lalu, konsultan politik yang disewa Anies-Sandiaga itu menyisipkan pertanyaan tentang tingkat keterpilihan calon presiden. Hasilnya, elektabilitas Prabowo di Jakarta mencapai 29,4 persen. Angka ini lebih tinggi ketimbang Jokowi, yang dipilih 26,3 persen responden. Nama-nama lain yang disodorkan dalam survei tak melebihi 5 persen. Anies dipilih oleh 4,2 persen responden. Adapun Agus Harimurti 3,6 persen. ”Orang Jakarta lebih memfavoritkan Pak Prabowo,” kata Eep, akhir Januari lalu. Sementara kubu Prabowo sudah tancap gas, pihak Yudhoyono malah menginjak rem. Di depan pendukungnya di Jakarta Convention Center, Yudhoyono menyatakan pemilihan 2019 masih jauh. ”Saya tegaskan belum saatnya berbicara 2019,” ujarnya. Rachland Nashidik mengatakan di antara pengurus Demokrat sebenarnya sudah ada pembicaraan mengenai 2019. Bila Agus terpilih menjadi gubernur, kata Rachland, sebagian besar menginginkan Agus tak maju sebagai calon presiden dua tahun lagi. ”Nanti pada 2024 timingnya baru pas,” ujarnya. Walaupun begitu, menurut Rachland, ”Kita lihat dua tahun lagi.” ● ANTON SEPTIAN, DIKO OKTORA, FRISKI RIANA, ISTMAN MUSAHARUN



AGUS HARIMURTISYLVIANA MURNI



SUARA TEMAN SEKASUR Tim pemenangan menyiapkan centeng dan relawan menjaga bilik suara. Kader Demokrat se-Indonesia diminta tinggal di Jakarta sampai hari pencoblosan.



DOKUMENTASI TEMPO



S



EMBARI memasang kuda-



kuda, Muhammad Rifky meminta ratusan anggota Barisan Betawi mengikuti gerakannya. Rifky, yang populer dipanggil Eki Pitung, sedang menggembleng anggotanya di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, pada Kamis pekan lalu. Anggota Barisan Betawi itu sedang disiapkan menjadi saksi di tempat pemungutan suara (TPS) mewakili saksi pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni pada hari pemilihan Gubernur Jakarta, Rabu pekan ini. Barisan Betawi sudah menyatakan diri sebagai relawan pasangan calon Gubernur Jakarta nomor 1 ini. ”Kalau nanti ada yang curang, sikat



saja,” kata Eki. Ia menyebut para saksi TPS ini ”centeng”, kata Betawi untuk ”pengawal” dengan makna peyoratif. Mereka perwakilan 97 organisasi kemasyarakatan anggota relawan Barisan Betawi, seperti Forum Betawi Rempug (FBR), Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), Macan Kemayoran, dan Brigade Anak Jakarta (Braja). Para centeng dibekali pelatihan dan simulasi untuk mengawal pencoblosan. Mereka akan disebar di sejumlah TPS yang diklaim menjadi lumbung suara Agus-Sylvi. Saat turun ke lapangan, menurut Eki, centeng akan mengenakan pakaian adat Betawi dan siap siaga di TPS sejak tiga hari sebelum pencoblosan. Di atas kertas, Eki Pitung menghitung,



Pelatihan Centeng TPS, relawan Agus-Sylvi, di Jakarta.



jumlah warga Betawi di Jakarta berkisar 20 persen dari 7,1 juta pemilih tetap. Ia meyakini saat hari pencoblosan hanya 15-20 persen warga Betawi yang tidak memilih Agus-Sylvi. Ia mengklaim program pasangan ini berupa bantuan Rp 1 miliar untuk setiap rukun warga per tahun dan bantuan modal bergulir Rp 50 juta buat tiap unit usaha kecil sangat mengena bagi warga Jakarta. ”Saya yakin sebagian besar warga Betawi akan ke Agus-Sylvi,” ujarnya. Klaim Eki ini tidak sejalan dengan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dilansir pada Jumat pekan lalu. Hasil sigi itu menunjukkan Agus-Sylvi menempati posisi kedua dari sisi dukungan warga Betawi, setelah pasangan Anies BaswedanSandiaga Uno. Selain Barisan Betawi, 23 kelompok relawan Agus-Sylvi yang terdaftar di Komisi Pemilihan Umum Jakarta melakukan gerilya serupa. Salah satunya Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia di Jakarta. Ali Mahsun, ketua asosiasi itu, mengklaim



19 FEBRUARI 2017 |



| 37



Agus Harimurti Yudhoyono saat bertemu dengan para pendukungnya di Sentul International Convention Center, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 8 Februari lalu. ada 500 ribu pedagang kaki lima di Jakarta yang mendukung Agus-Sylvi. Jumlahnya bisa lebih besar, kata Ali, jika ditambah dengan keluarga mereka yang sudah memiliki hak pilih. Ali juga meminta anggota asosiasinya mengajak tetangga mereka memilih kandidat yang sama. ”Kalau istilah di kami, amankan suara yang sekasur, sedapur, dan sesumur,” ujarnya. Ali mengatakan program bantuan Rp 50 juta untuk setiap usaha kecil yang dijanjikan pasangan ini menarik perhatian kelompoknya. Relawan lain yang merapatkan barisan di pekan terakhir masa kampanye adalah jaringan Tapanuli Bagian Selatan. Relawan ini sejak pekan lalu berkonsolidasi dengan mengkampanyekan slogan ”Ai Hela Halak Ni Batak Do Hape”. Menurut Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Panjaitan, slogan itu mengajak orang Batak memilih Agus karena istrinya keturunan Batak. Menurut daftar relawan Agus-Sylvi di KPU Jakarta, koordinator relawan Tapanuli Bagian Selatan ini adalah Aulia Pohan, mertua Agus. Saat dimintai konfirmasi, ayah Annisa Pohan ini membantah menjadi koordinator relawan tersebut. ”Bukan saya,” ujarnya. Gerilya relawan menjaga suara AgusSylvi merupakan permintaan dari ketua tim pemenangan, Nachrowi Ramli. Ia mengumpulkan para pentolan relawan itu di posko pendukung, Jalan Pasuruan 19, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad pekan lalu. Menurut Fachri Cholil, koordinator relawan Asosiasi Pedagang Besi Tua Jakarta yang hadir ketika itu, pertemuan tersebut antara lain membahas wilayah strategis yang harus dijaga ketat dari kecurangan. ”Jakarta Timur dan Selatan adalah lumbung suara kami,” katanya. Tim pemenangan juga meminta relawan-relawan ”bayangan”, yang tak resmi, menjaga kantong-kantong suara pasangan ini. Rabu pekan lalu, mereka dikumpulkan di Sentul International Convention Center, Bogor. Ribuan orang itu berasal dari Paguyuban Rakyat Tangguh



38 |



| 19 FEBRUARI 2017



Republik Wibawa (RTRW), Barisan Relawan Agus-Sylvi (Bare Asi), dan Laskar Masyarakat Kreatif. Dalam acara itu, hadir Agus dan Sylvi, Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan istrinya, serta mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Hatta Rajasa. Selain oleh Demokrat dan PAN, pasangan ini diusung Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Persatuan Pembangunan. Saat memberikan sambutan, Yudhoyono mengingatkan relawan agar waspada



terhadap penggembosan suara Agus-Sylvi di hari pencoblosan. ”Padi telah menguning, relakah Saudara padinya dicuri tetangga kita?” ujar Yudhoyono, disambut sorak-sorai relawan. Untuk mengawal suara Agus-Sylvi di tempat pemungutan suara, tim pemenangan menyiapkan 12 ribu saksi di luar relawan dan partai pengusung. Mereka akan disebar ke sekitar 15 ribu TPS. Sejak Januari lalu, tim itu juga meluncurkan aplikasi berbasis Android, Jaga Agus Sylvi, untuk mengajak warga Jakarta meng-



ANTARAFOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA



awasi kecurangan. Sampai pekan lalu, ratusan ribu orang mengunduh aplikasi ini. Pada hari terakhir masa kampanye pekan lalu, Yudhoyono lebih sering turun gelanggang membantu anak sulungnya mendulang simpati. Seorang politikus Demokrat menuturkan, Presiden Indonesia ke-6 yang dipanggil ”Pepo” oleh anak dan cucunya itu turun ke gelanggang kampanye karena sebagian besar hasil survei menunjukkan elektabilitas Agus semakin tergerus. ”Ini yang membuat resah,” kata politikus itu.



Rachland Nashidik, juru bicara tim Agus-Sylvi, membantah hal tersebut. Menurut dia, Yudhoyono turun karena ingin membantu kemenangan Agus, bukan karena elektabilitas anaknya terjun bebas. Ia menyebutkan, menurut hasil survei internal, justru elektabilitas Agus-Sylvi terus naik. ”Survei terakhir di atas 40 persen,” ujar anggota tim pemenangan AgusSylvi, Rico Rustombi. Yudhoyono mengawali manuvernya pada Sabtu dua pekan lalu. Ia mengundang 28 anggota Dewan Perwakilan Rak-



yat Daerah Jakarta dari empat partai penyokong ke posko tim pemenangan di Wisma Proklamasi 41. Dalam pertemuan selama tiga jam itu, Yudhoyono meminta mereka habis-habisan memenangkan Agus-Sylvi. ”Ini gerakan tujuh hari yang extraordinary. Kalau perlu, tidak tidur,” kata Nachrowi Ramli seusai pertemuan. Pesan Yudhoyono yang lain adalah meminta anggota Dewan menjaga dan merawat wilayah-wilayah yang menjadi lumbung suara bagi Agus. Menurut anggota DPRD dari Demokrat, Santoso, Yudhoyono meminta suara empat partai pengusung saat pemilu legislatif 2014 di sepuluh daerah pemilihan benar-benar jatuh ke Agus-Sylvi. Rabu pekan lalu, menurut Santoso, timnya di Jakarta Utara menangkap dua pria tengah mengedarkan 600 lembar brosur ajakan tidak memilih pasangan Agus-Sylvi di Kompleks Wali Kota Jakarta Utara. ”Keduanya sudah dibawa ke kantor Pengawas Pemilu Jakarta Utara,” ujarnya. Yudhoyono juga meminta semua politikus Demokrat dari seluruh Indonesia datang ke Jakarta. Mereka dikumpulkan di Jakarta Convention Center untuk mendengarkan petuahnya. Ia meminta para politikus itu tetap di Jakarta, terutama mereka yang daerahnya tak menggelar pemilihan. ”Terutama kader yang memiliki sanak famili di Jakarta,” kata seorang politikus Demokrat. ”Tugasnya memastikan keluarganya memilih Agus-Sylvi.” Yudhoyono juga meminta semua anggota Fraksi Demokrat di DPRD kabupaten dan kota se-Indonesia turun ke lapangan membantu pemenangan Agus-Sylvi. Seorang anggota Fraksi Demokrat di DPRD Manado mengaku sudah turun ke lapangan untuk ikut mengkampanyekan pasangan tersebut. Dana yang digunakan berasal dari kocek kader. ”Seusai rapimnas (rapat pimpinan nasional) langsung dibagi wilayah untuk dikunjungi,” ujarnya kepada Isa Anshar Jusuf dari Tempo. Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Panjaitan tidak mau berkomentar tentang pengerahan kader partainya ini. ”Saya ada kampanye di Manokwari,” katanya, Rabu pekan lalu. Wakil Ketua Umum Demokrat Roy Suryo juga memilih irit bicara. ”Saya tahunya mereka datang ke rapimnas,” ujarnya. ● ANTON APRIANTO



19 FEBRUARI 2017 |



| 39



BASUKI TJAHAJA PURNAMADJAROT SAIFUL HIDAYAT



SIAP BERKELAHI MEMENANGKAN BASUKI Partai pengusung mereka menyiapkan pasukan untuk memastikan pendukung datang ke tempat pemungutan suara. Datang dari luar Jakarta.



S



AAT Konser Gue 2 di Sena-



yan, Jakarta Pusat, pada Sabtu dua pekan lalu, banyak orang berbaju dan bercelana hitam membentuk barikade di jalur yang akan dilalui Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat naik panggung. Pasangan calon Gubernur Jakarta ini menggelar kampanye yang dimeriahkan banyak artis Ibu Kota. Pasukan hitam-hitam itu adalah Brigade Beringin yang dibentuk Partai Golkar Jakarta. Dalam pemilihan ini, Golkar menjadi pengusung Ahok dan Djarot bersama PDI Perjuangan, Partai Hanura, dan NasDem. ”Kehadiran mereka di Senayan sebagai uji coba pengawalan,” kata Yorrys Raweyai, Ketua Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Golkar, pekan lalu. Menurut Yorrys, Brigade beranggotakan 215 kader Golkar dari tiap kelurahan di Jakarta. Dibentuk dua pekan lalu, pasukan ini digembleng di Pusat Pendidikan Brigade Mobil Kepolisian RI di Cikeas, Jawa Barat. Selain latihan fisik dan baris-berbaris, anggota Brigade berlatih mengendarai sepeda motor trail. ”Mereka juga kami latih kontra-intelijen,” ujar Yorrys. Tugas mereka sebagai Satuan Pengamanan Golkar. Dalam pemilihan Gubernur Jakarta kali ini, anggota Brigade akan disebar untuk memantau pencoblosan di beberapa tempat pemungutan suara. ”Mereka bertugas memantau potensi kecurangan,” kata Fayakhun Andriadi, Ketua Golkar Jakarta. Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo menyum-



40 |



| 19 FEBRUARI 2017



bangkan 12 sepeda motor trail. Juga ada dua mobil Toyota Fortuner sebagai kendaraan komando dan alat komunikasi walkie-talkie. Yorrys merasa perlu membentuk pasukan itu karena sedang percaya diri bahwa Ahok menang satu putaran dalam pemilihan Rabu pekan ini. Ia mengatakan Brigade akan menjaga suara Ahok agar tak hilang. Sejumlah survei menunjukkan elektabilitas Ahok naik kembali hingga di atas 30 persen setelah terjun bebas ke 20 persen sejak digoyang isu penistaan agama. Dalam survei Kompas pada 28 Januari4 Februari 2017, elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 36,2 persen. Angka ini jauh meng ungguli pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, sebesar 28,5 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, yang hanya 28,2 persen. Versi Populi Center, lembaga survei yang menempatkan anggota staf khusus Basuki, Sunny Tanuwidjaja, sebagai penasihat, pada awal Februari lalu menghasilkan elektabilitas Ahok tembus 40 persen. Sedangkan menurut survei Indikator Indonesia, Ahok juga berada di posisi teratas dengan angka 39,04 persen, disusul Anies, 35,36 persen, dan Agus Harimurti, 19,45 persen. ”Kami optimistis menang satu putaran,” ujar Yorrys. Golkar juga menggandeng Cyrus Network, lembaga survei yang sejak awal mendukung Ahok, untuk melatih 13.023 saksi, sesuai dengan jumlah tempat pemungutan suara. Kader-kader Golkar akan menyebarkan pamflet kampanye yang dibuat Cyrus ke rumah-rumah. ”Pendekatan kami door to door,” kata Fayakhun.



Partai pendukung Basuki-Djarot yang lain juga berbagi peran. PDI Perjuangan mendapat jatah menjadi saksi resmi di TPS. Golkar, NasDem, dan Hanura bertugas sebagai saksi luar. Menurut Charles Honoris, politikus PDI Perjuangan, biaya saksi adalah pengeluaran paling besar. ”Honor tiap saksi Rp 200 ribu, kalikan dengan jumlah TPS,” ujarnya. Honor saksi ini, kata Charles, bersumber dari partai, bukan bagian dari Rp 60,1 miliar dana kampanye Basuki. Uang yang dikumpulkan Ahok itu dialokasikan untuk kegiatan Ahok dan Djarot selama kampanye. Fayakhun tak bersedia menyebut honor saksi yang dikeluarkan Golkar.



TEMPO/DHEMAS REVIYANTO



Kelompok pemilih yang digarap tim Ahok-Djarot adalah kalangan nahdliyin. Tim mengandalkan jaringan Djan Faridz, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, yang pernah menjadi Ketua NU Jakarta. Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nusron Wahid membentuk organisasi Relawan Nusantara (RelaNU), yang mengklaim telah menggelar pelatihan di 7.600 rukun tetangga. Saat Ahok menyerang dan dianggap menghina Ketua Majelis Ulama Indonesia dari NU, Ma’ruf Amin, Djan turun tangan dengan menggelar doa bersama pengikut NU di rumahnya di Menteng. Djan mem-



Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat saat Konser Gue 2 di Senayan Golf Driving Range, Jakarta Selatan, 4 Februari lalu. promosikan Ahok sebagai pejabat nonmuslim yang memperhatikan umat Islam. ”Jadi Ibu-ibu cukup ikuti saya pilih beliau,” ujarnya. Acara yang dihadiri Ahok ini diprotes pengurus Nahdlatul Ulama DKI Jakarta karena dianggap mencatut lembaga tersebut. Sekretaris tim pemenangan AhokDjarot, Tubagus Ace Hasan Syadzily, mengatakan istigasah tak mengatasnama-



kan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. ”Memang dipersiapkan hanya dalam hitungan hari,” kata Ace. Tak mencari dukungan lewat jalur partai politik, tim Ahok-Djarot juga memanfaatkan relawan dan pesohor. Menurut Charles, para pesohor dunia hiburan digalang penata panggung Jay Subiakto dan band Slank. Maka dalam Konser Gue 2 di Senayan, kampanye Ahok dihadiri banyak penyanyi dan pesohor. Dengan antusiasme pendukung Ahok itu, Yorrys cemas suara mereka gembos saat pencoblosan karena pendukung mereka tak datang ke tempat pemungutan suara. Brigade Beringin, kata dia, diben-



19 FEBRUARI 2017 |



| 41



tuk untuk membangkitkan keberanian pemilih datang mencoblos. Pada pekan terakhir kampanye pemilihan gubernur, Jakarta makin semarak dengan umbul-umbul. PDI Perjuangan memasang pelbagai atribut partai dan spanduk bergambar Ahok-Djarot di sejumlah wilayah yang menjadi basis pendukung Anies Baswedan dan Agus Harimurti. ”Ini perintah langsung Ibu Ketua,” ujar Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Bambang Wuryanto menyebut Megawati Soekarnoputri. Dalam rapat PDI Perjuangan pada 6 Januari lalu, Megawati meminta kader-kadernya bekerja memenangkan Ahok-Djarot. Perintah itu ia ulang dalam rapat partai pada Jumat dua pekan lalu. Megawati ingin Ahok-Djarot menang satu putaran. Kader, kata Bambang, menerjemahkan perintah itu dengan memasang atribut Ahok-Djarot. Di Tanah Abang, Rawa Belong, Palmerah, hingga Petamburan, spanduk AhokDjarot berkibar menandingi poster Agus dan Anies. Sejak pekan lalu, di Jalan Kemandoran VIII, Jakarta Barat, spanduk besar bertulisan ”Kerja Nyata” berdampingan dengan spanduk bertulisan ”War-



42 |



| 19 FEBRUARI 2017



ga Muslim Haram Pilih Pemimpin Kafir”. Menurut Bambang, sebagian besar pemilih Ahok ada di Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. Saat pemilihan Gubernur Jakarta pada 2012, Joko Widodo-Ahok menang telak di delapan kecamatan di Jakarta Barat. Bambang mengakui wilayah yang relatif berat digarap untuk memilih Ahok adalah Jakarta Timur. ”Koja, Cijantung, Cilincing agak berat,” ujarnya. Untuk mengawal suara, PDI Perjuangan menerjunkan 108 anggota DPR serta 28 anggota DPRD DKI Jakarta dan pengurus PDI Perjuangan DKI Jakarta. Untuk menambal kekurangan, Bambang memboyong 21 kader Pandu Juang Jawa Tengah dan 21 kader PDI Perjuangan Kota Surabaya. Seorang politikus PDI Perjuangan menuturkan, mereka diminta siap berhadapan secara fisik dengan pendukung pasangan lain yang menghalangi pemenangan Ahok. Mereka berkaca pada pengalaman pengeroyokan terhadap kader PDI Perjuangan, Widodo, di Jelambar pada awal Januari lalu. Menurut politikus ini, mereka tak ingin dianggap takut oleh pendukung pasangan lain. ”Kalau mau



berkelahi, kami siap,” katanya. Karena itu, PDI Perjuangan membentuk tim reaksi cepat yang bertugas mengantisipasi benturan fisik antar-pendukung calon gubernur di berbagai wilayah. Tim ini dipimpin anggota DPRD DKI Jakarta, William Yani, anak eks Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Jacob Nuwa Wea. Charles Honoris tertawa saat dimintai konfirmasi tentang tim ini dan tugasnya. ”Ah, lu malah sudah tahu,” ujarnya. Ketua Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Jakarta Gembong Warsono menampik kabar bahwa tim reaksi cepat ditugasi untuk berkelahi secara fisik. ”Kami cuma ingin memberi spirit, untuk menaikkan adrenalin kader dalam mengawal pemilihan gubernur,” katanya. Golkar juga bersiap terhadap kemungkinan itu. Brigade Mobil melatih bela diri anggota Brigade Beringin. Saat kunjungan petinggi Golkar ke tempat latihan, seorang kader menunjukkan kemampuannya setelah berlatih selama dua pekan. Ia menjatuhkan lawannya di depan Yorrys dan Fayakhun. ● WAYAN AGUS PURNOMO, DINI TEJA, DANANG FIRMANTO, DEVY ERNIS



TEMPO/DHEMAS REVIYANTO



Ribuan pendukung Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat memadati Konser Gue 2 di Senayan Golf Driving Range, Jakarta Selatan, 4 Februari lalu.



ANIES BASWEDANSANDIAGA UNO



BERHARAP ISU REKLAMASI DAN PRABOWO ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA



Pasangan ini memakai isu negatif inkumben untuk menggaet pemilih pada pekan terakhir. Berharap sokongan ratusan ribu relawan.



P



EKAN terakhir masa kampanye benar-benar dimanfaatkan Anies Baswedan untuk menegaskan penolakannya terhadap reklamasi pantai utara Jakarta. Pada Rabu pekan lalu, calon Gubernur Jakarta dari Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera itu mendatangi dermaga Cilincing di Jakarta Utara. Dia ikut ”Parade Nelayan Tolak Reklamasi”. Ada 150 kapal, masing-masing berisi se-



puluh nelayan, berkonvoi di Teluk Jakarta dari dermaga Kalibaru menuju Cilincing. Kapal-kapal nelayan itu juga mengunjungi Pulau G, pulau yang pengerjaannya sempat dihentikan, yang digarap PT Agung Podomoro Land. Di sana mereka membentangkan spanduk ”Tolak Reklamasi”. Di dermaga Cilincing, Anies menyambut para nelayan itu. ”Kita tolak reklamasi. Kembalikan keadilan di Jakarta!” ujar Anies, bersemangat. Dengan konvoi itu, menurut dia, para nelayan telah mengi-



Kampanye calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di kawasan Cilincing, Jakarta, 8 Februari lalu.



rimkan pesan ke seluruh Indonesia tentang dampak buruk reklamasi terhadap lingkungan dan hilangnya mata pencarian mereka. ”Pemerintah seharusnya melindungi rakyat kecil,” katanya. Parade nelayan menjadi gong penolakan Anies dan pasangannya, Sandiaga Uno, terhadap reklamasi di Teluk Jakarta. Keduanya menentang kebijakan yang dikeluarkan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, duet inkumben yang menjadi pesaing mereka dalam pe-



19 FEBRUARI 2017 |



| 43



milihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta kali ini. Penolakan terhadap reklamasi Jakarta sudah digaungkan Anies dan Sandiaga sejak masa kampanye dimulai pada akhir Oktober tahun lalu. Ketika berpidato dalam pengajian politik Islam di Masjid AlAzhar, Jakarta Selatan, pada pertengahan Januari lalu, Anies mengatakan reklamasi bukan untuk kepentingan rakyat Jakarta yang lebih banyak, melainkan proyek untuk segelintir orang saja. Isu reklamasi kembali dibawa dalam acara peringatan kelahiran Nabi Muhammad di Masjid Ibadurrohman, Ciracas, Jakarta Timur, pada Sabtu dua pekan lalu. Anies mengatakan masih terjadi kesenjangan sosial di Jakarta. Menurut dia, reklamasi bisa memperparah kesenjangan itu. ”Di sana ada kemegahan luar biasa, berbeda dengan di daratan ini,” ucapnya. Gencarnya penolakan reklamasi itu karena, menurut survei PolMark Research Center pada pertengahan Januari lalu, isu ini menjadi daya pikat masyarakat terhadap pasangan ini. PolMark adalah lembaga konsultan yang menjadi penasihat mereka. Dalam survei pada 6-12 Januari itu, 55,1 persen responden menyatakan menolak reklamasi. Mereka yang setuju hanya 19,3 persen dan 25,6 persen tak menjawab. ”Ada anggapan bahwa isu ini sangat elitis, ternyata tak ada isu yang tak tersentuh di Jakarta,” kata Direktur Eksekutif PolMark Eep Saefulloh Fatah. Menurut survei internal tim Anies-Sandi, penolakan reklamasi terakumulasi bersama isu penggusuran dan pengangguran yang menyumbang sekitar 25 persen terhadap ketertarikan warga Jakarta memilih mereka. ”Ini alasan penolakan reklamasi gencar di akhir masa kampanye,” ujar seorang anggota tim kampanye Anies-Sandiaga. Sekretaris tim kampanye Anies-Sandi, Syarif, tak menyangkal memakai isu reklamasi untuk menggaet suara. ”Reklamasi itu simbol banget, makanya selalu dibawa Anies,” katanya.



44 |



| 19 FEBRUARI 2017



Anies tak mau menjelaskan alasannya gencar menggunakan isu ini. Ketika ditanya, ia menjawab diplomatis dengan kalimat ini: ”Kami ingin terus memperjuangkan keadilan, kita tahu terjadi ketimpangan dalam pemanfaatan reklamasi ini.” Selain mengusung isu reklamasi, Anies-Sandi memanfaatkan sentimen pendukung Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, dalam pemilihan presiden 2014. Survei PolMark yang tak dipublikasikan menyebutkan Prabowo menjadi daya tarik menggaet pemilih agar mencoblos Anies-Sandi pada Rabu pekan ini.



Seorang anggota tim menyebutkan pengaruh Prabowo mencapai 40 persen terhadap dukungan kepada Anies. Karena itu, Prabowo turun gelanggang mengkampanyekan keduanya. ”Banyak yang mendukung Anies-Sandiaga karena ada Prabowo,” kata anggota tim kampanye itu. Selain karena survei, Prabowo sudah gatal berkampanye. Ia menyampaikan keinginannya turun ke lapangan pada Desember tahun lalu, saat konsolidasi Gerindra di rumahnya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Syarif ikut dalam konsolidasi itu. ”Selama dua tahun Pak Prabo-



ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA



Sandiaga Uno dan Anies Baswedan saat kampanye akbar di Lapangan Banteng, Jakarta, 5 Februari lalu.



wo mengkader orang di Hambalang, tapi tak pernah turun,” ujar Wakil Ketua Gerindra Jakarta ini. Prabowo mulai blusukan pada awal Januari dengan mendatangi Kampung Akuarium yang digusur Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta Utara. Atau ikut berkampanye di Gelanggang Olahraga Soemantri Brodjonegoro, Jakarta Selatan. Saat kampanye akbar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Prabowo juga tampil. ”Kalau kalian ingin saya jadi presiden di 2019, kalian harus memenangkan AniesSandiaga,” kata Prabowo di depan ratus-



an ribu pendukungnya. Anies mengakui peran Prabowo bisa mendongkrak elektabilitasnya. ”Berpengaruh besar karena memiliki daya dorong pada semua aparatur partai,” ujarnya. Hasil sigi PolMark pada pertengahan Januari lalu menunjukkan pasangan itu meraih elektabilitas tertinggi dengan 25,3 persen. Mereka mengungguli dua pasangan calon lain, yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dengan 23,9 persen dan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat sebesar 20,4 persen.



Survei Indikator Politik Indonesia pada 2-8 Februari juga menunjukkan kenaikan elektabilitas pasangan nomor 3 ini, meski masih kalah dari Basuki-Djarot. Elektabilitas Anies-Sandiaga sebesar 35,4 persen atau naik drastis dari 23,8 persen bulan sebelumnya. ”Mereka berhasil menggerus dukungan kubu Agus-Sylvi,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi. Selain memanfaatkan sejumlah isu, Anies-Sandi mengandalkan jaringan relawan untuk mengerek suara. Berdasarkan data tim kampanye mereka, sudah tercatat lebih dari 300 ribu relawan hingga akhir pekan lalu. Mereka tergabung dalam enam simpul: Relawan Boy Sadikin, Pendopo, Melawai, Cicurug, Keumatan, dan kelompok Majelis Taklim. Masing-masing membawahkan kelompok relawan dengan jumlah bervariasi. Simpul Cicurug, misalnya, membawahkan 120 kelompok relawan. Pendopo memimpin 35 kelompok. Di luar simpul utama itu, ada sekitar 123 ribu relawan yang mendaftar lewat aplikasi online. ”Mereka wajib menggaet 10 orang lagi,” kata Syarif. Dari partai, pendukung Gerindra di Jakarta sebanyak 580 ribu dan PKS 380 ribu. Agar tak lari mendukung calon lain, 113 anggota Dewan Perwakilan Rakyat terjun memastikan pemilih mereka mencoblos Anies-Sandi. Adapun 26 anggota DPRD DKI Jakarta membuat posko pemantauan tempat pemungutan suara di wilayah rumah mereka. Tiap anggota DPRD itu paling sedikit mendirikan tiga posko. Untuk pengawasan saat pemilihan, Anies-Sandiaga menyiapkan lebih dari satu saksi di tiap tempat pemungutan suara (TPS) atau jumlah semuanya 13.023. Menurut Syarif, tiap TPS akan diisi enam saksi. ”Satu di dalam TPS, lima di luar,” ujarnya. Selain jumlah saksi yang masif, AniesSandiaga membentuk Tim Pemantauan Politik Uang dan Kecurangan Pilkada DKI. Tim ini mendirikan satu posko di setiap kelurahan. Tiap posko berisi sepuluh relawan yang bertugas mengawasi distribusi uang dua jam sebelum pencoblosan. Dengan segala upaya itu, Anies-Sandiaga memasang target meraih 38 persen suara dari 9,7 juta pemilih Jakarta. ● PRIHANDOKO, CHITRA PARAMAESTI, DEVY ERNIS, YOHANES PASKALIS



19 FEBRUARI 2017 |



| 45



BEREBUT PEMILIH MENGAMBANG



PROFIL PEMILIH



WARGA Jakarta yang belum menentukan pilihan akan menjadi faktor penting menentukan pemenang pemilihan Gubernur Ibu Kota pada Rabu pekan ini. Hasil sejumlah lembaga survei menunjukkan dari ketiga pasangan calon, tak satu pun yang diprediksi mendapatkan suara 50 persen plus satu. Karena itu, pemilihan diprediksi dua putaran. NASKAH: AHMAD NURHASIM



Ahok-Djarot



Agus-Sylvi



desember 2016



Sebaran Pemilih Menurut Usia 21 tahun



26-40 tahun



8,9%



36%



41-55 tahun



55 tahun



34,4%



13,7%



Belum pilih/massa mengambang



Anies-Sandi



INDIKATOR POLITIK INDONESIA November 2016



Survei Indikator Politik Indonesia yang digelar pada 2-8 Februari lalu menjelaskan prol demogra para pemilih DKI Jakarta. Persebaran peta dukungan publik dalam pilkada DKI Jakarta bisa dilihat berdasarkan wilayah, jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan etnis.



januari 2017



februari 2017 Distribusi Pemilih Berdasarkan Agama



85,3%



islam



10,7%



P r o t e s ta n d a n K at o l i k



4%



agama lain



LITBANG KOMPAS februari 2017



POLTRACKING INDONESIA November 2016



desember 2016



Tingkat kepercayaan 95% 46 |



| 19 FEBRUARI 2017



januari 2017



Margin of error plus-minus 3,8%



TEMPO/SUBEKTI



desember 2016



Distribusi Pemilih Berdasarkan Etnis jawa



betawi



sunda



cina



batak



minang



lainnya



35,9%



28,1%



14,5%



7,5%



3,4%



2,8%



8,1%



Distribusi Pemilih Berdasarkan Pendidikan



Distribusi Pemilih Berdasarkan Pekerjaan



sd



smp



15,6%



15,7%



sma



46,2%



Distribusi Pemilih Berdasarkan Pendapatan



buruh



pedagang



pegawai



13,9%



17,4%



29%



ibu rumah tangga



lainnya



26,8%



13%



perguruan tinggi



2 juta



2-4 juta



34%



35,3%



4 juta



22,5%



30,7%



Dukungan Berdasarkan Kota Jakarta Barat



Jakarta Pusat



Jakarta Selatan



Jakarta Timur



Jakarta Utara



23,4%



10,5%



22,3%



28,1%



15,7%



BERKACA PADA PEMILIHAN PRESIDEN



Tren Dukungan



Pemilihan gubernur di Ibu Kota telah menjadi pertarungan politikus papan atas antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Kompetisi lama saat pemilihan presiden. Ahok-Djarot Agus-Sylvi



Anies-Sandi



Basis Prabowo Subianto November 2016 desember 2016 januari 2017



Basis Joko Widodo November 2016 desember 2016 januari 2017



NASIONAL PILKADA BANTEN



POLITIK UANG TANAH JAWARA Isu politik uang menjadi gunjingan menjelang pemilihan Gubernur Banten. Pengawas dianggap tak ”bergigi”.



M



ENGHELA napas panjang, calon Gubernur Banten Rano Karno langsung kuyu mendengar kabar itu. ”Kalau kayak gini, peluang menang tipis,” kata Rano sebelum penandatanganan pakta integritas ”Pilkada tanpa Politik Uang” di Teras Kota, Tangerang, Banten, Rabu pekan lalu. Sore itu, lima menit sebelum Rano naik panggung, seorang anggota tim suksesnya mengabarkan bahwa Badan Pengawas Pemilihan Umum Banten menghentikan pengusutan dugaan bagi-bagi uang dalam kampanye di Cisauk, Kabupaten Tangerang. ”Saya yakin menang. Tapi, kalau lawannya duit, kami bisa kewalahan,” ujar Rano. Semula Rano berharap Badan Pengawas Pemilu akan serius mengusut semua laporan permainan uang. Belakangan, harapan Rano mulai menipis. ”Kalau yang buktinya jelas saja dilepas, bagaimana laporan lain?” katanya. Padahal sekali Badan Pengawas tak tegas, menurut Rano, menjelang hari pencoblosan, permainan uang bisa lebih marak. Rano Karno—berpasangan dengan Embay Mulya Syarif—bertarung melawan pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy untuk menduduki kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Banten periode 2017-2022. Pasangan Rano-Embay diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai NasDem, dan Partai Persatuan Pembangunan. Sedangkan pasangan WahidinAndika disokong Partai Golkar, Demokrat, Hanura, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan Partai Kebangkitan Bangsa. Rano adalah calon inkumben. Sebelumnya, ia menjadi Gubernur Banten setelah menggantikan Gubernur Atut Chosiyah, yang divonis tujuh tahun penjara ka48 |



| 19 FEBRUARI 2017



rena menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, pada September 2013. Rano menggandeng Embay, tokoh masyarakat yang juga salah satu pendiri Provinsi Banten. Adapun Wahidin Halim pernah menjadi Wali Kota Tangerang selama dua periode, kemudian menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Demokrat. Wahidin berpasangan dengan Andika, anak sulung Atut, yang pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah kemudian menjadi anggota DPR dari Fraksi Golkar.



Kedua pasangan ini akan memperebutkan suara 7,7 juta pemilih. Sebagian besar pemilih, sekitar 4 juta, berdomisili di ”Tangerang Raya”, yang meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. ●●●



MEMAKAI kaus bergambar Wahidin-Andika, seratusan orang berkumpul di halaman rumah Abdul Hamid di Desa Sampora, Cisauk, Kabupaten Tangerang. Rabu siang dua pekan lalu, rumah berhalaman jembar



ANTARA/ASEP FATHULRAHMAN



Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Wahidin Halim-Andika Hazrumy saat kampanye hari pertama pilkada serentak 2017 di Alun-alun Serang. itu menjadi tempat acara tatap muka calon wakil gubernur Andika Hazrumy dengan masyarakat Cisauk. Pelawak Sudarmadji alias Doyok diundang sebagai penghibur. Dua anggota Panitia Pengawas Pemilu memantau kampanye tatap muka itu. Seorang anggota Panitia Pengawas me-



nuturkan, kampanye pasangan calon nomor urut satu itu dimulai pada pukul 13.00. Andika berbicara sekitar 15 menit dalam acara yang berlangsung sekitar satu jam tersebut. Setelah kelar berfoto dengan pendukungnya, Andika meninggalkan rumah Abdul Hamid. Persis setelah Andika pergi, sebelum undangan bubar, sejumlah orang menutup rapat pagar rumah. Mereka meminta undangan berbaris rapi. Di antara lima orang yang berdiri di dekat gerbang, dua orang menenteng segepok amplop surat putih.



Setelah undangan rapi berbaris, pintu gerbang sedikit dibuka, cukup untuk melintas dua orang. ”Satu per satu orang yang keluar dikasih amplop,” ujar seorang anggota Panitia Pengawas Pemilu, Rabu pekan lalu. ”Isi amplop berbeda-beda, antara Rp 30 ribu dan Rp 50 ribu.” Salah seorang anggota Panitia Pengawas sempat menegur orang yang membagi-bagikan amplop itu. Tapi Abdul Hamid, si pemilik rumah, malah pasang badan. ”Eh, ini kan rumah saya. Duit saya. Terserah saya mau ngapain,” kata Abdul Ha-



19 FEBRUARI 2017 |



| 49



mid, seperti ditirukan seorang anggota Panitia Pengawas. ”Waktunya tidak tepat, Pak Haji,” si pengawas membalas. ”Uang saya banyak. Itung-itung zakat,” Pak Haji menyergah. Setelah ”Pak Haji” menjawab seperti itu, kedua pengawas memilih tidak meneruskan perdebatan. Siang itu juga foto bagi-bagi duit ini sampai di tangan Bonnie Triana, juru bicara pasangan Rano-Embay. Bagian hukum di tim pemenangan Rano-Embay kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Badan Pengawas Pemilu Provinsi Banten. ”Ternyata Bawaslu melempem,” ucap Bonnie. Agar kejadian seperti di Cisauk tak berulang, menurut Bonnie, tim Rano-Embay mendeklarasikan Satuan Tugas Anti Politik Uang. Satuan tugas itu akan menyisir kampung-kampung di Banten, terutama menjelang hari-H pencoblosan. ”Kami mengantisipasi serangan fajar,” kata Bonnie. Anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Cisauk, Taufik Lubis, membenarkan kejadian bagi-bagi amplop di rumah Abdul Hamid. Namun ia tidak mau berkomentar banyak. ”Kasusnya ditangani Badan Pengawas Pemilu,” ujar Taufik, Rabu malam pekan lalu. Ketua Badan Pengawas Pemilu Banten Pramono U. Tanthowi mengatakan pengusutan laporan tersebut terhambat sejumlah hal. Hingga Kamis pekan lalu, pemilik rumah sedang ke luar kota sehingga tidak bisa diperiksa. Badan Pengawas juga kesulitan menemukan warga Sampora yang bersedia menjadi saksi. ”Ada yang mengintimidasi masyarakat agar tidak bersaksi,” kata Pramono. ”Mereka bahkan ditakutitakuti, kalau bersaksi bakal ditangkap polisi.” Hambatan lain, menurut Pramono, petugas Panitia Pengawas Kecamatan juga tak mengenal orang yang membagi-bagikan uang karena mereka bukan penduduk Desa Sampora. ”Padahal harus jelas siapa memberi dan siapa menerima,” ujarnya. Tempo menyambangi rumah Abdul Hamid pada Jumat pekan lalu. Seorang penjaga rumah yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan majikan dia sedang pergi ke Sulawesi sejak Senin pekan lalu. ”Saudaranya sakit,” katanya. ”Enggak tahu kapan pulang.” Berdiri di atas lahan seluas 700 meter persegi, rumah dua lantai milik Abdul Hamid kontras dengan rumah lain di permu50 |



| 19 FEBRUARI 2017



Sejumlah warga Desa Sampora menerima amplop setelah kampanye calon wakil gubernur Andika Hazrumy di rumah Abdul Hamid, Rabu dua pekan lalu. kiman padat itu. Di halaman rumah terparkir lima truk pengangkut pasir. Sejumlah tetangga menyebut Abdul Hamid pengusaha pasir. Namun mereka bungkam ketika ditanyai soal bagi-bagi amplop itu. Sejauh ini, menurut Pramono, Bawaslu Banten sudah menerima empat laporan dugaan ”politik uang”. Tiga laporan—termasuk dari Cisauk—dialamatkan ke kubu Wahidin-Andika. Satu laporan lagi menuding pasangan Rano-Embay karena tim suksesnya membagi-bagikan sabun cuci bubuk. Di antara keempat laporan tersebut, di mata Pramono, laporan Cisauk yang paling terang duduk masalahnya. ”Sayangnya, tak ada saksi. Padahal polisi meminta itu bukti yang kuat.” Di luar empat laporan tersebut, Ahad siang dua pekan lalu, Badan Pengawas Pemilu memergoki Relawan Pemuda Kota Bela Wahidin-Andika yang hendak menggelar bazar murah di Serang. Badan Pengawas mencium rencana itu ketika ada relawan yang membagi-bagikan kupon seharga Rp 10 ribu kepada masyarakat. Tim Ba-



waslu lantas mendatangi lokasi bazar di salah satu rumah pendukung Wahidin-Andika. Saat itu, bazar belum dimulai. Namun warga Serang yang memegang kupon mulai berdatangan. ”Kami bubarkan acara itu,” ucap Pramono. Bazar seperti itu, menurut Pramono, termasuk praktek ”politik uang”. Dengan kupon seharga Rp 10 ribu, orang bisa menebus satu liter minyak, dua liter beras, setengah kilogram gula, dan tiga buah mi instan. ”Hitungan harganya tidak masuk akal,” ujar Pramono. Menurut Pramono, Badan Pengawas Pemilu Banten sudah berusaha menutup celah-celah politik uang. Salah satunya melalui penghentian sementara pencairan dana hibah oleh pemerintah provinsi dan kota/ kabupaten di Banten selama masa kampanye. ”Gara-gara moratorium itu, kami beberapa kali diprotes,” kata Pramono. Pramono dan kawan-kawan belajar dari kejadian pada 2011. Kala itu, Indonesia Corruption Watch melaporkan dugaan penyimpangan dana bantuan sosial senilai Rp 34,9 miliar ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Modus penyelewengan dana bansos menjelang pemilihan Gubernur Banten waktu itu dari alamat fiktif, pemotongan dana, sampai pemberian bantuan kepada lembaga yang masih berafiliasi dengan calon gubernur. ”Kami mencoba mengunci celah itu,” ujar Pramono. Andika Hazrumy mengaku tidak tahumenahu bila setelah kampanye di Cisauk ada yang membagi-bagikan duit. Menurut dia, perbuatan tersebut bisa dilakukan oleh siapa saja. ”Bisa saja kubu lawan mengaku sebagai tim sukses kami untuk menjatuhkan,” kata Andika setelah acara debat pemilihan kepala daerah Banten di Hotel Royal Krakatau, Cilegon, Kamis pekan lalu. ”Yang jelas, kami ini anti-politik uang.” Jazuli Juwaini, juru bicara tim pemenangan Wahidin-Andika, mengatakan hal senada. Menurut dia, isu bagi-bagi duit dalam kampanye di Cisauk terlalu dibesarbesarkan. ”Kenyataannya, Bawaslu menghentikan kasus tersebut,” ucapnya. Seperti tak mau kalah oleh manuver tim RanoEmbay, untuk mengantisipasi ”serangan fajar”, tim Wahidin-Andika juga membentuk Brigade Pengamanan Anti Politik Uang. ”Yang inkumben siapa,” kata Jazuli. ”Mereka yang punya akses ke mana-mana.” ● SYAILENDRA PERSADA (SERANG), MUHAMMAD KURNIANTO (TANGERANG)



DOKUMENTASI TEMPO.



NASIONAL PILKADA BANTEN



BIZNET



CALON INSINYUR JARINGAN LAHIR DI SINI



I



nternet tidak lagi menjadi hal asing dalam kehidupan manusia. Presiden KidZania Jakarta Kerry Riza bahkan menganggap bukan hanya orang dewasa, melainkan sekarang anakanak mahir “berselancar” di Internet. “Anak-anak zaman modern ini sudah biasa menggunakan Internet, baik untuk tugas maupun bermain,” katanya. Senada dengan Kerry, Presiden Direktur Biznet Adi Kusma juga mengatakan anak-anak usia enam tahun sudah sangat familiar dengan Internet. “Bahkan, jika mereka datang ke restoran, yang pertama ditanyakan adalah password Wi-Fi,” kata Adi. Kendati demikian, belum banyak dari mereka yang mengetahui tentang teknologi jaringan Internet dan dari mana asal koneksi Internet yang mereka akses selama ini. Untuk mengedukasi anak bagimana cara kerja Internet, KidZania Jakarta dan Biznet bekerja sama membuka establishment atau wahana baru yang bernama “Biznet Internet Center KidZania Jakarta”. Establishment ini diresmikan oleh Presiden KidZania Jakarta Kerry Riza dan Presiden Direktur



INFORIAL



Biznet Adi Kusma pada Jumat, 3 Februari 2017, di Metropolitan Theater of KidZania, Pacific Place, Jakarta. KidZania Jakarta merupakan sebuah “kota”-nya anak-anak yang mengedepankan unsur pendidikan dan hiburan (edutainment) yang pertama di Asia Tenggara. Tempat ini dirancang dan dibangun khusus menyerupai sebuah kota yang sesungguhnya tapi dalam skala anak-anak. Di dalamnya terdapat fasilitas kota yang lengkap, seperti rumah sakit dan supermarket. Di kota ini terdapat berbagai establishment, di mana anak-anak akan memainkan peran atau profesi orang dewasa, seperti dokter, pilot, polisi, wartawan, dan lebih dari 100 profesi lainnya. Mereka juga mendapat “gaji” yang berguna untuk menjalani kehidupan selama menjalani “kehidupan” di kota. Kehadiran establishment ini merupakan bukti dukungan dan komitmen Biznet untuk berpartisipasi mengembangkan pendidikan anak Indonesia. Melalui Kidzania, Biznet memberikan pengetahuan kepada anak bagaimana cara kerja Internet hingga



melatih mereka memperbaiki gangguan jaringan. Edukasi diberikan dengan cara yang menyenangkan sesuai dengan konsep fun & experimental learning yang ada di KidZania Jakarta. Di establishment tersebut, anak akan mendapat edukasi mengenai jaringan Internet dan cara kerjanya. Mereka berperan sebagai analis sistem dan insinyur jaringan. Analis sistem bertugas memeriksa status sambungan jaringan berdasarkan pantauan server. Sementara insinyur jaringan bertugas memperbaiki jaringan Internet di lokasi terjadi gangguan. Dalam proses perbaikan tersebut, mereka berkomunikasi melalui video call untuk memeriksa kembali dan memastikan apakah server sudah berfungsi secara normal. Vice President Marketing Biznet Yudie Haryanto berujar, “Sebenarnya pekerjaan ini sama persis seperti realita pekerjaan Biznet sehari-hari.” Chief Marketing Officer KidZania Jakarta Faizal Reza menambahkan, selain mempelajari cara kerja Internet, dengan hadirnya establishment ini, KidZania berharap anak dapat menyerap nilai positif yang diajarkan. “Kami berharap mereka bisa memiliki karakter yang tekun, teliti, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan mampu bekerja sama dengan baik,” ujarnya. Faizal juga mengatakan establishment ini diprediksi akan menjadi 10 wahana terfavorit di KidZania. Hal tersebut melihat dari unsur teknologi serta unsur tantangan yang ditawarkan. “Saya melihat, dari beberapa establishment di sini, semakin menantang justru anakanak akan semakin tertarik, dan itu menjadi pengalaman tersendiri bagi mereka,” ucapnya. z



TIDAK sekadar menggunakan Internet, di Kidzania anak-anak akan bekerja sebagai tenaga ahli di bidang jaringan Internet.



52 |



| 19 FEBRUARI 2017



Kisah ’Bethlehem Kecil’ di Bali



Toleransi mewarnai denyut kehidupan Desa Adat Tuka, Bali, yang mayoritas warganya memeluk Katolik. Warga desa itu saling membantu ketika merayakan Natal, Galungan, ataupun Kuningan. Masyarakat Tuka juga menjalankan ngejot, tradisi menjalin tali persaudaraan antar-umat berbeda agama dengan mengantarkan makanan ketika salah satu memperingati hari raya. Ikutilah reportase Tempo.



GEREJA K ATOLIK TRITUNGGAL MAHAKUDUS DI DESA TUK A, K ABUPATEN BADUNG, BALI, 24 DESEMBER 2016. FOTO : TEMPO/JOHANNES P. CHRISTO



19 FEBRUARI 2017 |



| 53



P



54 |



| 19 FEBRUARI 2017



43 tahun, Ketua Dewan Gereja Katolik Tritunggal Mahakudus. Hari mulai gelap. Tepat pukul 18.00, lampu-lampu gereja yang menyala diredupkan ketika prosesi simbolis barisan anak-anak Yesus Kristus mulai masuk ke gereja membawa lilin. Suasana khidmat terasa tatkala iringan puji-pujian dilantunkan di ruang hening di dalam gereja itu. Boleh dibilang, apa yang dirayakan di gereja Katolik tertua di Bali pada 24 Desember 2016 itu sebetulnya sama dengan misa lain umat Katolik di pelbagai tempat dalam merayakan Natal. Namun misa itu terasa cukup istimewa karena berlangsung di Tuka, desa adat yang kental dengan tradisi Hindu Bali. Tuka merupakan desa adat yang mayoritas warganya memeluk Katolik. Dari 250 keluarga atau 1.508 jiwa yang menghuni desa itu, 80 persen warganya beragama Katolik, 30 keluarga Hindu, 3 keluarga Kristen Protestan, dan 1 keluarga Islam. Lazimnya desa adat di Bali, di Tuka, yang memiliki luas sekitar 2.357 meter persegi, juga terdapat Pura Desa, Dalem, dan Puseh. Menurut Darmadi, meski mayoritas war-



ganya pemeluk Katolik, mereka tetap mempertahankan tradisi. Di Tuka ada inkulturasi, penyesuaian unsur luar dengan tradisi lokal. Itu terlihat dari penampilan anggota jemaat misa malam Natal yang sebagian besar mengenakan pakaian adat Bali. Bukan hanya itu. Sehari menjelang Natal, pepenjoran (sebutan umat Katolik Tuka untuk penjor) terpasang di depan rumah mereka dan di gereja. Penjor—biasa dipasang saat perayaan Galungan dan Kuningan dalam tradisi Hindu Bali—terbuat dari bambu yang dihiasi janur dan kain warna kuning-putih. Dalam penjor itu terdapat simbol swastika dan di bawahnya terpasang sanggah bambu sebagai tempat banten (sesaji). Adapun pepenjoran dalam perayaan Natal dibuat berbeda, tidak dihiasi simbol swastika dan di bawahnya tak dipasang sanggah bambu untuk tempat sesaji. Empat pepenjoran yang menghiasi gereja berdampingan dengan umbul-umbul bergambar salib. Ada juga panji-panji bergambar para santo. ”Biasanya perayaan Natal identik dengan hiasan pohon Natal, di sini hiasannya pepenjoran,” ujar Dar-



FOTO-FOTO : TEMPO/JOHANNES P. CHRISTO)



ULUHAN anggota jemaat mulai datang memasuki Gereja Katolik Tritunggal Mahakudus di Desa Adat Tuka, Bali. Sore itu mereka—beberapa di antaranya orang asing— hendak mengikuti misa malam Natal di gereja Katolik yang terletak di Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, berjarak sekitar 15 kilometer barat Denpasar itu. Gereja Tritunggal Mahakudus merupakan gereja Katolik pertama di Pulau Dewata. Bangunan gereja itu berarsitektur khas Bali, termasuk model gapura sebagai pintu gerbangnya. Gereja yang diresmikan pada 14 Februari 1937 itu berjulukan ”Bethlehem of Bali”. Hingga petang menjelang, jemaat terus mengalir memasuki gereja. Menurut I Gusti Ngurah Darmadi, untuk tahun 2016, misa malam Natal di gereja itu diadakan dua kali, karena anggota jemaatnya sangat banyak. ”Setiap tahun anggota jemaatnya terus bertambah. Pada 2016 jumlahnya mencapai sekitar 2.000 orang,” kata Darmadi,



DESA ADAT TUKA, BALI



PERSEMBAHYANGAN MISA MALAM NATAL DI GEREJA K ATOLIK TRITUNGGAL MAHAKUDUS DI DESA TUK A, 24 DESEMBER 2016.



madi. ”Di Tuka, tradisi Bali tetap menjadi keutamaan.” Selain memasang pepenjoran, dalam perayaan Natal itu warga Tuka membuat gegebogan, susunan rangkaian makanan yang terdiri atas buah-buahan dan aneka kue. Gegebogan itu juga mirip dengan sesajen gebogan atau pajegan yang dibuat oleh umat Hindu Bali pada perayaan hari Galungan dan Kuningan. Namun empat gegebogan yang dipasang menghiasi altar dalam gereja itu susunan kuenya membentuk salib. ”Itu kreasi yang membedakan dengan bentuk gebogan umat Hindu, makanya kami menyebutnya gegebogan,” kata I Gusti Ngurah Bagus Kumara, tokoh masyarakat Katolik di Tuka. Pepenjoran dan gegebogan, menurut Kumara, tak hanya dipersiapkan oleh



umat Katolik. Mereka juga dibantu warga Tuka yang beragama lain. Begitu juga sebaliknya. Saat umat Hindu merayakan Galungan dan Kuningan, warga Katolik dan lainnya ikut membantu. Suasana toleransi dan jalinan persaudaraan dalam keberagaman pun mewarnai Tuka. Suasana itu terlihat pada Sabtu siang menjelang perayaan Natal. Belasan lakilaki tua dan muda bergegas ke Gereja Tritunggal Mahakudus ketika mendengar kulkul (kentongan) berbunyi nyaring dari Bale Banjar Tuka. Mereka berkumpul untuk membantu membuat pepenjoran. Masingmasing dari mereka berbagi tugas. Ada yang menghias, mengiris janur, dan merangkai susunan pepenjoran. Sedangkan para ibu di Tuka sibuk membuat gegebogan di gereja itu. Jemari Katarina Ni Nyoman Astini terampil membentuk potongan batang bambu untuk menancapkan buah-buahan pada susunan gegebogan. Perempuan 50 tahun itu tampak asyik menikmati kesibukannya sambil bersenda-gurau bersama delapan temannya. ”Ini bukan sesaji, tapi untuk menghias altar,” ujar Astini. ”Kami orang Bali rasanya



sepi kalau tidak ada gegebogan dalam perayaan ini.” Penyesuaian unsur luar dengan tradisi lokal juga terasa setelah misa Natal keesokan harinya. Pagi itu, seusai misa, I Made Pujiatma, 70 tahun, bersama istrinya, Yulia Mukianti, 69 tahun, asal Yogyakarta, nyekar ke permakaman Tuka. Made yang berpakaian adat Bali menyalakan lilin di atas makam dua orang tuanya, Maria Ni Wayan Nampek dan Yosef I Ketut Sadra, serta adiknya, Lucia Ni Nyoman Petris. ”Lilin sarana berdoa lambang kehadiran Tuhan sebagai terang dunia,” kata Made. Sehari sebelumnya, Made membuat punjung. Namun punjung itu tidak ia bawa ke makam. Ia menyajikan punjung yang berisi buah-buahan, bunga, kue, kopi, dan foto anggota keluarganya yang sudah meninggal di rumahnya. ”Kami angkat nama mereka yang sudah mendahului, lalu kami doakan kepada Tuhan,” ujarnya. Adapun Agustinus I Wayan Sudarsana, 42 tahun, membersihkan dua makam yang akan ia doakan, yaitu anaknya, Maria Ni Komang Trismayanti, dan ayahnya, Norbertus I Wayan Dendra. Wayan tidak meng19 FEBRUARI 2017 |



| 55



56 |



| 19 FEBRUARI 2017



jalinan persaudaraan dalam keberagaman. Mengingat situasi Indonesia belakangan ini yang dilanda isu keagamaan dan teror. ”Tuka adalah satu contoh kecil bagi Indonesia yang besar ini bahwa perbedaan itu sebenarnya merupakan sebuah kekuatan,” ucap Darmadi.



*** KISAH masuknya Katolik di Tuka terjadi dalam rentang waktu 1931-1936. Menurut I Gusti Ngurah Bagus Kumara, itu ber-



mula ketika seorang warga Banjar UntalUntal, Nyoman Rijin, bertemu dengan Pendeta Chang Kam Foek atau dikenal sebagai Tsang To Hang, yang tinggal di Denpasar. Pertemuan singkat itu adalah kesan awal Rijin mengenal seorang yang menganut Kristen Protestan. Lantaran tergugah, Rijin menceritakan pertemuannya itu kepada balian yang dikenal sakti, I Made Gepek, di Desa Buduk, Kecamatan Mengwi. Kabar itu membuat Gepek tertantang menguji Chang, yang dianggap mempu-



FOTO-FOTO: TEMPO/JOHANNES P. CHRISTO



gunakan pakaian adat Bali, tapi membawa canang yang dimaknai sebagai punjung ke permakaman. Ia meletakkan canang yang diberi kue nagol dan permen itu di atas makam. ”Ini bukan anjuran Katolik, tapi mengikuti tradisi leluhur kami dulu, orang Hindu Bali,” tuturnya. ”Canang digunakan untuk menambah keindahan dan kelestarian tradisi Bali.” Begitulah. I Gusti Ngurah Darmadi menuturkan, dalam perayaan Natal, ia berharap Tuka bisa menjadi gambaran tentang



DESA ADAT TUKA, BALI



ZIARAH KE MAK AM KELUARGA SETELAH MENGIKUTI MISA NATAL DI PERMAK AMAN KRISTEN DI DESA TUK A, 25 DESEMBER 2016.



nyai kemampuan kanuragan. Walhasil, sempat dicoba, tidak berpengaruh bagi Chang. Made Gepek merasa heran sehingga memutuskan untuk mengenal Chang lebih dekat. ”Awalnya motivasi bukan pengikut Kristus, tapi ingin mencari ilmu dari Chang,” kata Kumara. Gepek kemudian mengajak 11 temantemannya. Chang mempersiapkan ke-12 orang itu masuk Kristen Protestan. Di antara teman-teman Gepek itu, ada dua orang petani yang berasal dari Tuka, yaitu I Made



Bronong dan I Wayan Diblug. Bronong dan Diblug sempat menjalani pendidikan penginjil di Gereja Kemah Injil Makassar. Setelah kembali ke Bali, mereka berdua diberi tugas oleh Chang untuk memperkenalkan Kristen Protestan. ”Bronong di Tuka, sedangkan Diblug di Desa Gumbrih, Kabupaten Jembrana,” ujar Kumara. Namun, pada 1934, Chang diusir oleh Belanda karena ajarannya dinilai terlalu keras dan kaku. Saat Chang sudah tidak di Bali lagi, Made Gepek kemudian kembali ke Hindu. Sisa pengikut Chang ada pula yang bergabung dengan Kristen Jawi Wetan. ”Ada juga yang tetap Kristen Protestan, tidak ikut ke mana-mana, menunggu kedatangan pendeta lain,” katanya. Menurut Kumara, saat itu Bronong dan Diblug kadang mengisi waktu luang sambil berjualan buku-buku agama Kristen Protestan di Denpasar. Saat berjualan, secara tidak sengaja mereka bertemu dengan pastor asal Belanda, Yohanes Kersten. Pastor Kersten berada di Indonesia untuk melayani orang-orang Belanda yang tinggal di Bali. ”Saat itu Pastor Kersten heran ada orang Bali beragama Kristen Protestan,” tuturnya. Kersten kemudian berbincang dengan Bronong dan Diblug. Ketika sang pastor yang juga ahli kebudayaan dan sastra Bali menjelaskan ihwal ajaran sakramen lewat pendekatan kebudayaan, dua orang itu tersentuh. Bronong dan Diblug tertarik masuk Katolik. ”Dari dua orang inilah cikalbakal agama Katolik masuk ke Tuka,” ujarnya. Kumara menambahkan, dua orang pertama di Bali yang dibaptis menjadi Katolik adalah dua anak Bronong, yaitu I Wayan Regig dan I Made Rai, pada 6 Juni 1936. Pada 1937, dibangun gereja Katolik pertama di Bali di Tuka. Gereja pertama itu diberi nama ”Satu Allah Tri Murti” (kini bernama Gereja Tritunggal Mahakudus) dan segera menjadi titik sentral penyebaran agama Katolik di Bali. Sejak gereja itu berdiri, jumlah umat Katolik di Desa Tuka terus berkembang. Sejak itu pula keyakinan di Tuka mulai beragam. ”Warga Katolik di sini adalah krama wed (penduduk asli),” kata Bendesa



Adat Tuka I Wayan Dana, 71 tahun. Menurut Dana, meski dia beragama Hindu, dalam keluarganya bercampur dengan Katolik. ”Ayah saya tujuh bersaudara, enam lainnya Katolik,” ujarnya. Kendati hidup dalam keluarga yang berbeda keyakinan, menurut Dana, tidak pernah terjadi perselisihan di antara mereka. ”Kami tetap rukun saling bantu. Terasa tidak ada yang beda,” katanya. Antropolog Universitas Udayana, I Gusti Ketut Gde Arsana, mengatakan pola toleransi lintas agama di Tuka tumbuh bukan hanya karena kesadaran satu garis keturunan yang sama. Tapi itu juga karena latar belakang kehidupan warga desa tersebut yang terbentuk pada masa lampau sebagai masyarakat agraris. Menurut Arsana, kebudayaan agraris membangun pola hidup kebersamaan yang kuat dalam masyarakat. ”Kerja sama di antara mereka tidak mengenal perbedaan agama. Di sinilah masuk prinsip toleransi,” ujarnya. Karakter masyarakat agraris cenderung sosialis, sehingga membangun pandangan hidup yang terbuka. ”Mereka mementingkan hubungan kerekatan sosial, dan biasanya menolak sikap individualistis,” tutur Arsana. Latar belakang kebudayaan itulah, kata Arsana, yang menyebabkan hingga kini warga Tuka tetap hidup dalam balutan toleransi yang kuat meskipun berbeda agama. Arsana menjelaskan, pola konversi agama warga Tuka bersifat melebur karena kehidupan masyarakatnya yang homogen. Perbedaan agama inilah yang menguatkan prinsip menyama braya (persaudaraan). ”Bermacam-macam praktek hubungan sosial yang dijaga itu untuk kembali dalam kebudayaan (Bali),” ujarnya. Interaksi kekerabatan, menurut Arsana, salah satunya dibangun lewat tradisi ngejot. Ini merupakan tradisi mengantarkan makanan kepada umat yang berbeda agama ketika salah satu merayakan hari raya. Hal itu juga bisa ditinjau dari penggunaan pepenjoran dan gegebogan dalam perayaan Natal. ”Itu inkulturasi, jadi penyesuaian dari luar dengan unsur lokal, sehingga terhindar dari benturan budaya,” kata doktor di bidang antropologi agama itu. Masyarakat Bali, menurut Arsana, memiliki sebuah etos yang meyakini perbedaan sebagai keniscayaan. ”Nilai itu tecermin dalam Desa Kala Patra, sehingga unsur inilah yang melukiskan mozaik yang membuat toleransi,” ujarnya. ● BRAM SETIAWAN



19 FEBRUARI 2017 |



| 57



Persaudaraan Lewat Ngejot Tali persaudaraan berbeda agama terjalin lewat tradisi ngejot. Kearifan lokal yang terus dipertahankan di Desa Tuka. ROMA dupa menguar dari pelataran rumah Made Sariani di Desa Adat Tuka, Kuta Utara, Bali. Jumat sore akhir Desember 2016, perempuan 48 tahun itu sedang menyiapkan banten (sesaji) yang akan dia bawa ke upacara adat memukur, salah satu rangkaian upacara kematian dalam tradisi Bali, di desa tetangga. Sesaat kemudian, Sariani meletakkan sesaji yang ia pegang seraya menyambut kedatangan keponakannya, I Gusti Ayu Pramusita Dewi Hartati, 24 tahun, warga Katolik di Desa Tuka. “Kaden tiang nyen (saya kira siapa)?” kata Sariani. “Tiang ngejot (saya ngejot),” jawab sang keponakan. Dewi turun dari sepeda motornya, menenteng keranjang berisi buah-buahan, ayam betutu, nasi, dan aneka kue. Ngejot merupakan tradisi untuk menjalin persaudaraan, termasuk di antara umat yang berbeda agama, ketika salah satunya merayakan hari raya. Ngejot berasal dari kata “ejot” atau “jot”, yang berarti “memberikan dengan cuma-cuma”. Tidak ada aturan tertentu jumlah atau nilai makanan yang diberikan dalam tradisi ngejot. Warga yang ingin memberikan makanan disesuaikan dengan apa yang dimiliki. Demikian juga sebaliknya, tidak ada timbal balik yang ditentukan bagi orang yang menerima ngejot. Di Bali, ngejot memang kental dengan tradisi mengantarkan makanan kepada umat yang berbeda agama—seperti yang dilakukan Dewi Hartati kepada Made Sariani yang beragama Hindu. Ayah Dewi, I Gusti Ngurah Bagus Kumara, 50 tahun, adalah orang asli Bali dan tokoh masyarakat Katolik di Tuka. Menurut Kumara, dulu yang melakukan ngejot masih antar-umat dalam satu keyakinan, yakni Hindu. Bia-



A



58 |



| 19 FEBRUARI 2017



PENGENDARA SEPEDA MOTOR MELINTAS DI JALAN UTAMA DESA ADAT TUK A, 9 FEBRUARI 2017.



nga untuk sesaji),” ujarnya. “Saya membantu bikin babi guling, lawar, dan membuat penjor”. Sebaliknya, saat Kumara dan keluarganya hendak merayakan Natal pada Desember 2016, sejumlah saudaranya yang Hindu juga datang membantu. Kesibukan mewarnai rumah Kumara saat menjelang Natal. Tak hanya datang untuk bersilaturahmi, saudaranya yang beragama Hindu, terutama ibu-ibu, membantu memasak. “Tamu yang akan datang banyak. Ada yang dari Nusa Lembongan, Sesetan, Monang-maning, Peguyangan, dan Karangasem. Ini yang membuat kami bahagia,” ucap Kumara. ● BRAM SETIAWAN



FOTO-FOTO: TEMPO/JOHANNES P. CHRISTO



sanya tradisi ngejot dilakukan saat upacara adat atau keagamaan. “Misalnya, dalam upacara persembahan suci saat peresmian pura, biasanya ngejot ke tetangga-tetangga,” ujarnya. Seiring dengan kian beragamnya kehidupan beragama masyarakat Bali, tradisi ngejot tak hanya dilakukan antar-umat Hindu, tapi juga dengan penganut agama lain, seperti Katolik dan Islam. “Tradisi ngejot tetap menjadi kearifan lokal Bali yang terus dipertahankan hingga sekarang,” kata Kumara. Seperti halnya warga Tuka lainnya, Kumara melakukan tradisi ngejot hingga sekarang. Saat saudaranya yang beragama Hindu akan merayakan Galungan, dia ikut membantu. Biasanya, kata Kumara, tiga hari menjelang perayaan Galungan, ia bersama keluarganya sudah ikut membantu persiapannya. “Istri saya membantu majejahitan (merangkai janur dan susunan bu-



PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk



SATELIT TELKOM 3S



TINGKATKAN KAPASITAS JARINGAN INTERNET BAGI MASYARAKAT



S



esuai rencana, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) meluncurkan Satelit Telkom 3S di Kourou, French Guiana pada 14 Februari waktu setempat atau 15 Februari 2017 waktu Indonesia Barat, yang disiarkan secara live streaming melalui www.satelittelkom3s.com dan UseeTV mulai pukul 04.00 WIB. Satelit Telkom 3S sangat strategis bagi Indonesia karena mampu menghubungkan seluruh wilayah Indonesia yang didominasi pulau-pulau sekaligus menegakkan kedaulatan digital NKRI. Peluncuran Satelit Telkom 3S juga menjadi momentum bagi Indonesia untuk mengurangi ketergantungan sewa satelit asing. Pasalnya, meski Telkom memiliki dua satelit eksisting, yakni Satelit Telkom 1 dan Satelit Telkom 2, Telkom masih memerlukan tambahan kapasitas. Direktur Network, IT & Solution Telkom Abdus Somad Arief memprediksi kebutuhan bandwidth satelit terus meningkat, walaupun jaringan tulang punggung pita lebar berbasis serat optik terus dibangun Telkom. Menurut catatan Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), saat ini Indonesia masih kekurangan sekitar 100 transponder satelit, baik untuk telekomunikasi



maupun penyiaran nasional. Guna Kehadiran Satelit Telkom 3S akan memenuhi kebutuhan tersebut, Indonemembuat slot orbit 118° Bujur Timur sia harus menggunakan satelit asing. Tiyang ditempatinya menjadi optimal dak kurang dari 50 satelit asing footprintkarena membawa transponder yang nya masuk wilayah kedaulatan Indonesia bermain di Standard C-Band, Extended dibandingkan satelit milik perusahaan C-band, dan Ku-band. “Ini artinya semua Indonesia yang hanya 10 persen. spektrum di slot itu kami optimalkan,” Secara fisik, Telkom 3S memiliki boujar Abdus Somad Arif. bot 3,5 ton. Satelit ini dibuat bersama Ketersediaan infrastruktur satelit dengan Thales Alenia Space, milik Indonesia tentunya perusahaan pembuat satelit akan lebih meningkatkan asal Prancis. Satelit Telkom kehandalan layanan tele3S akan menempati slot komunikasi dan yang Telkom 3S orbit 118° Bujur Timur. terpenting menegakadalah satelit Posisinya kira-kira di kan kedaulatan digital pertama Telkom atas Pulau Kalimantan. NKRI. yang dilengkapi Untuk Indonesia, posisi Masa operasi Satelit dengan spektrum ini boleh dikatakan ideal Telkom 3S mencapai 17 Ku-band. karena berada di tengahtahun. Adapun kapasitastengah Nusantara. nya terdiri atas 24 transKeuntungan posisi tersebut ponder C-Band (24 TPE), 8 adalah seluruh bandwidth yang transponder extended C-Band disediakan Satelit Telkom 3S akan dapat (12 TPE), dan 10 transponder Ku-band ditangkap merata di seluruh tanah air. (13 TPE). Kelebihan dari transponder Sangat berbeda dengan bandwidth yang Ku-Band, mampu memberikan layanan ditawarkan dari satelit asing, memang dengan bit-rate lebih tinggi, sehingga lebih murah namun karena orbit satelitnya menghasilkan kualitas komunikasi yang relatif jauh dari Indonesia, power sinyalnya lebih baik untuk melayani siaran televisi kecil sehingga kualitas bandwidth yang berkualitas tinggi (High-Definition Teledisediakan juga tidak sebagus satelit-satelit vision), layanan komunikasi seluler, serta milik Telkom khususnya Satelit Telkom 3S. broadband internet. z INFORIAL



SENI



Tatkala Sarkiem, Wakiem, Sukia Menari di Paris



E



MPAT gadis Jawa itu segera menjadi perbincangan di Paris pada 1889. Mereka baru saja mementaskan tarian Jawa. Tubuh mereka yang mungil dan kulit yang segelap perunggu menjadi sesuatu yang eksotis bagi masyarakat Paris saat itu. Pakaian mereka, dengan lengan dan bahu terekspos, dianggap aneh. Begitu juga langkah-langkah mereka yang bebas alas kaki. Perempuan-perempuan di Paris menatap mereka. Seorang laki-laki bahkan mendekati mereka dengan kaca pembesar. Mural di Galeri Salihara, Jakarta Selatan, melukiskan kegemparan di Paris pada masa itu. Mural ini sesungguhnya merupakan replikasi yang digambar ulang dan diperbesar dari karya Émile-Antoine Bayard, ilustrator kondang di Paris saat itu, dalam Edmond de Goncourt Nomor 27 yang terbit pada 17 Agustus 1889. Sejak dua pekan lalu, mural ini merupakan salah satu obyek dalam pameran arsip yang dikuratori Helly Minarti di Galeri Salihara. Helly, kurator independen yang juga menjabat Ketua Bidang Program Dewan Kesenian Jakarta, tengah melakukan riset panjang tentang sejarah tari di Indonesia. Pameran bertajuk ”Menatap Sang Liyan” ini merupakan penelitian separuh jalan yang bermula dari disertasinya, ”Modern and Contemporary Dance in Asia: Bodies, Routes and Discourse”, untuk memperoleh gelar doktoral dari University of Roehampton, London, pada 2014. ”Saya berharap pameran ini dapat menjadi sebuah ajang untuk memulai diskusi dan wacana tentang seni tari di Indonesia,” kata Helly. Dibandingkan dengan seni rupa atau seni teater, seni tari memang pa-



60 |



| 19 FEBRUARI 2017



ling sedikit diperbincangkan dalam komunitas seniman Indonesia. Berdasarkan penelitian Helly, jauh sebelum Eko Supriyanto—ketika menjadi penari latar Madonna—membangkitkan rasa ingin tahu dunia terhadap dunia tari Indonesia, lama sebelum Bagong Kussudiardja mewakili Indonesia untuk pentas di Amerika Serikat, ada empat gadis penari asal Indonesia yang lebih dulu mencuri perhatian dunia. Mereka adalah Sarkiem, Tamina, Sukia, dan Wakiem. Masyarakat dunia mengira mereka adalah putri-putri Mangkunegara. Padahal, ”Mereka adalah gadis-gadis biasa asal Wonogiri,” ujar Helly. Mereka dibawa untuk menarik perhatian massa di Paviliun Hindia Belanda dalam pameran komoditas di Paris. Paviliun itu dibangun layaknya desa Jawa, lengkap dengan pendapa, penduduk, dan ternak. Setiap malam, empat gadis belia itu menari dan menarik perhatian massa hingga enam bulan lamanya. Inilah pertama kalinya penari Indonesia tampil di luar negeri. Bagi masyarakat Eropa, empat gadis itu adalah sang liyan, sesuatu yang berbeda. Segala tentang mereka adalah segala yang lain, yang menarik minat Barat, menimbulkan rasa ingin tahu. Sampai-sampai, dalam ilustrasi Bayard, seorang lelaki perlu memakai kaca pembesar untuk mengamati mereka. Ini adalah masa ketika Barat menggandrungi Timur dengan menempatkan diri lebih tinggi daripada Timur. Barat menerjemahkan budaya Timur dari pikiran dan imaji khayali Barat sendiri. Orientalisme, kalau meminjam istilah yang dikemukakan Edward W. Said pada 1976. Toh, sejarah tari di Indonesia, dan Asia



pada umumnya, tak bisa dipisahkan dari orientalisme. Amati saja tiga seri film hitam-putih yang diproyeksikan di dinding galeri ini. Film-film itu merupakan potongan rekaman perjalanan Ruth St. Denis, Ted Shawn, dan kelompok tari mereka, Denishawn, dalam tur Oriental. Ini terjadi pada 1925. Satu setengah tahun lamanya mereka melakukan perjalanan ke Asia, mempelajari budaya dan tari serta bertemu dengan orang-orang. Tur ini kelak membentuk mereka sebagai pelopor tari modern Amerika Serikat. Dalam film itu, St. Denis begitu sumringah menerima kostum opera di Cina dan mencobanya. Ada gambar-gambar becak yang direkam secara candid oleh penari Denishawn, rekaman gajah, dan rekaman saat di kuil. Ada juga rekaman St. Denis menari sebagai Radha, kekasih Dewa Krisna dalam mitologi Hindu. Sementara itu, pasangannya menari sebagai Siwa. Keduanya memang tak paham betul soal teknik tari Asia, tapi kostum yang dikenakan adalah benar kostum India.



TEMPO/NURDIANSAH



Helly Minarti menelusuri sejarah orientalisme dalam tari lewat pameran arsip. Mengkritik cara pandang terhadap budaya sendiri.



Foto-foto penari Indonesia di Prancis pada 1889. Di sudut lain, foto Vaslav Nijinsky dan Jean Borlin, dua penari balet pria paling terkenal pada awal abad ke-20, diperbesar hingga memenuhi dinding galeri. Nijinsky dari kelompok Ballets Russes dan Borlin dari Ballets Suédois masing-masing menari sebagai Krisna dalam Le Dieu Bleu dan Pangeran Siam dalam Danse Céleste. Balet, pertunjukan tari yang sangat berkelas pada awal abad ke-20, juga tak lepas dari unsur orientalisme. Ada puluhan arsip yang dikumpulkan Helly dalam pameran ini. Antara lain dari New York Performing Arts Library, French National Library, The Eye Museum (Amsterdam), Dansmuseet (Stockholm), dan Gaumont Pathe (Paris). Salah satu yang mencolok adalah rekaman kemeriahan pameran komoditas di Paris pada 1900. Rekaman yang aslinya berdurasi 20 menit ini hanya ditayangkan selama 2 menit. ”Kami membeli dari perusahaan pemilik rekam-



an, dan harganya cukup mahal,” kata Helly. Lelaki dengan topi kap, perempuan dengan payung, kereta-kereta kuda, dan segala elemen modernitas dari kereta api, jembatan, tongkang, dermaga, hingga kapal ada dalam rekaman itu. Lalu ada rekaman Pameran Dunia di New York, Amerika, pada 1964 dan rekaman Shanghai Expo tahun 2010. Helly agaknya ingin menampilkan perubahan cara pandang terhadap Timur. Dalam Shanghai Expo, arsitektur paviliun Republik Rakyat Cina didesain laksana ”Mahkota dari Timur” dengan kisi-kisi rumit istana kaisar pada dinasti awal. Tapi, bila dipandang dari atas, paviliun ini lebih seperti piring terbang aneh dengan empat tongkat yang sangat jauh dari warisan arsitektur Cina. Ketika pada masa lalu Barat menganggap Timur sebagai sang liyan, mungkin kini Timur pun me-liyan-kan dirinya sendiri. Arsip-arsip Helly membawa pengunjung kembali ke Paris pada 1931. Paris saat itu adalah ibu kota dunia, simbol modernitas dan kemajuan. Di sana kelompok game-



lan dan tari dari Desa Pliatan, Ubud, Bali, tampil dalam Pameran Kolonial Paris. Pameran itu merupakan ajang untuk memamerkan eksotisme daerah koloni. Pementasan ini kelak menginspirasi teaterawan Prancis, Antonin Artaud, menulis Theatre and Its Double, kumpulan esai tentang teater yang kemudian dianggap sebagai salah satu rujukan teater kontemporer dunia. Di Indonesia, orientalisme mendorong penciptaan tari kecak. Tiga televisi layar datar yang dipajang di lantai galeri menampilkan secuplik kisah itu. Bermula dari rekaman tahun 1925 yang menampilkan dua gadis cilik Bali menarikan tari Sanghyang Dedari di pura dalam. Menurut mereka, tarian ini merupakan ritual menangkal bala bagi penduduk desa. Dua gadis kecil yang belum pernah belajar menari ditidurkan oleh nyanyian kor para wanita hingga mencapai kondisi trance. Dalam keadaan itu, keduanya lalu menarikan tari legong dengan gerak yang sama persis. Rekaman itu kemudian menunjukkan bagaimana, setelah menari, dua gadis itu disadarkan dari keadaan trance. Seni tari, bagi banyak komunitas adat, bukan seni pertunjukan, melainkan pola hidup dan khazanah lokal. Ketika Sanghyang Dedari mempesona Walter Spies, pelukis-musikus Jerman, lahirlah tari kecak. Helly menduga bahwa Spies, dan kemungkinan besar Katherine Mershon, koreografer Hollywood, mendorong I Wayan Limbak menciptakan tari kecak. Helly memamerkan rekaman kecak Ramayana yang dimainkan di Pura Uluwatu saat matahari terbenam. Pada 1938, tari kecak dipentaskan untuk menarik perhatian turis. Kritik untuk pameran ini terletak pada penerjemahan yang kurang akurat yang berpotensi mengaburkan konteks. Dalam pameran ini, misalnya, Helly menyebut pameran komoditas pada 1889 itu sebagai Pameran Kolonial. Pameran itu lebih tepat disebut sebagai Pameran Buana, mengacu dari kata ”exposition universalle”, pameran komoditas yang digelar bersamaan dengan perayaan 100 tahun pembebasan penjara Bastille. Berbeda dengan Pameran Kolonial Paris pada 1931 yang mengacu dari kata ”exposition coloniale international”. Sebelum dipamerkan di Salihara, arsiparsip ini dipamerkan di Asia Culture Theater di Gwangju, Korea Selatan, pada Oktober 2015. Di Salihara, pameran ini bisa disaksikan hingga 28 Februari 2017. ● AMANDRA M. MEGARANI



19 FEBRUARI 2017 |



| 61



SINEMA



Lelaki dengan 23 Kepribadian Seorang pemuda dengan 23 kepribadian dimainkan secara mengesankan oleh aktor James McAvoy.



62 |



| 19 FEBRUARI 2017



IMDB



D



ARI The Sixth Sense hingga The Last Airbender, prestasi sutradara M. Night Shyamalan naik-turun. Dia mencoba mendapuk diri sebagai Alfred Hitchcock kedua, tapi tak selalu berhasil. Masa jayanya sebagai master thriller adalah periode sebelum 2000-an. Setelah itu, lama ia tak memunculkan film yang menggedor. Baru kemudian lewat Split ini ia bangkit. Tema Split adalah gangguan psikologis yang jarang sekali ditemukan di dunia nyata tapi menarik minat banyak penulis buku: kepribadian ganda. Tokoh sentralnya adalah Kevin, pria muda dengan 23 kepribadian. Suatu waktu, Kevin bisa menjadi Hedwig, bocah 9 tahun penggemar Kanye West. Lain waktu, ia menjelma menjadi wanita Inggris anggun, Miss Patricia. Atau menjadi Barry, desainer fashion yang kemayu. Yang menjadi masalah ketika ia menjadi Dennis, yang senang melihat gadis remaja menari telanjang. Kevin menculik tiga gadis sekolah menengah atas dan di sinilah teror dimulai. Tiga gadis yang diculik Kevin adalah Casey (Anya Taylor-Joy), Claire (Haley Lu Richardson), dan Marcia ( Jessica Sula). Kevin—atau Dennis—mengurung tiga gadis itu di sebuah ruangan yang tampaknya berada di bawah tanah. Dari lubang kunci di pintu, ketiga remaja bisa mendengar orang berbeda-beda yang berdebat. Tapi, tiap kali pintu terbuka, hanya Kevin yang terlihat. Casey-lah yang pertama ngeh bahwa penculiknya punya banyak kepribadian. Pada film-film terbaiknya, Shyamalan selalu berhasil memilih dengan tepat aktor yang menjadi pemeran utama. Haley Joel Osment, sebagai bocah yang bisa melihat hantu dalam The Sixth Sense, mendapat nominasi Oscar. Bruce Willis sebagai anggota satuan pengamanan berkekuatan super dalam Unbreakable juga tampil membius. Kali ini pun begitu. Shyamalan memilih James McAvoy



yang sungguh jago memerankan kerumitan seorang Kevin. McAvoy tak sekadar berganti baju saat kepribadian Kevin berubah. Ia mampu menciptakan ekspresi, logat bicara, hingga detail gerakan tubuh yang meyakinkan penonton bahwa kepribadian yang sedang menguasai tubuh Kevin adalah orang yang berbeda-beda. Kadang jeda transisinya hanya sepersekian detik. Dalam waktu sesingkat itu, raut muka McAvoy bisa berubah total. Seperti kepribadian Kevin yang berbedabeda, ada tiga plot berbeda pula dalam cerita ini. Pertama, tentunya tentang penculikan dan upaya kabur Casey, Claire, dan Maria yang selalu gagal. Selanjutnya ada kilas balik pada masa lalu Casey yang memun-



mosfer ketegangan ini dibangun dan dijaga ritmenya dengan baik. Hanya, tak ada yang benar-benar baru dalam kisah ini. Arahnya pun mudah ditebak. Shyamalan memaparkan banyak hal menakjubkan yang bisa terjadi pada orang dengan kepribadian ganda seperti sekresi hormon dan fungsi fisiologisnya pun menjadi berbeda (salah satu kepribadian Kevin harus disuntik insulin rutin padahal yang lain tak membutuhkan). Hal-hal demikian sebenarnya telah ada dalam buku Sybil, serial tentang perempuan dengan 16 kepribadian. Buku Daniel Keyes yang berdasarkan kisah nyata seorang pemerkosa dengan 24 kepribadian, The Minds of Billy Milligan (1981), bahkan menjelaskan lebih lengkap soal bagaimana



culkan sosok ayah dan paman yang mengajari Casey kecil berburu rusa. Terakhir, ada sesi-sesi pertemuan Kevin dengan terapisnya, Dr Karen Fletcher (Betty Buckley), yang meyakini bahwa orang dengan kepribadian ganda adalah pintu bagi para ilmuwan menemukan cara agar manusia mampu mencapai potensi maksimalnya. Ketiga plot yang berbeda ini nantinya akan berkelindan. Namun sebelumnya Shyamalan memberi umpan-umpan untuk memastikan penonton terus menebak-nebak apa sebenarnya di balik semua itu. At-



kerja otak orang berkepribadian ganda. Mungkin karena itu Shyamalan memutuskan memasukkan unsur lain, yaitu sebuah kepribadian misterius yang disebut terus-menerus sejak awal film. Kemunculan kepribadian ini dimaksudkan sebagai klimaks yang membuktikan hipotesis tentang potensi maksimal yang dapat dicapai tubuh manusia. Sayangnya, saat kepribadian itu akhirnya dimunculkan, film ini jadi terpeleset dari yang tadinya thriller psikologi menjadi sebuah kisah supernatural semacam X-Men. ● MOYANG KASIH DEWIMERDEKA



PRODUKSI: UNIVERSAL PICTURES SUTRADARA: M. NIGHT SHYAMALAN SKENARIO: M. NIGHT SHYAMALAN PEMAIN: JAMES MCAVOY, ANYA TAYLOR-JOY, BETTY BUCKLEY, HALEY LURICHARDSON, JESSICA SULA



19 FEBRUARI 2017 |



| 63



Bahasa! ARTIS DARI HONG KONG ZEN HAE*



M



EREKA yang mengalami masa remaja sepanjang 1970-1980-an sangat mengenal artis berikut ini: Bruce Lee, Chen Kuan Tai, Chen Lung (kemudian menjadi Jackie Chan), Fu Shen, Erl Thungshen, Ti Lung, dan Rosamund Kwan. Mereka adalah bintang film yang sebagian besar bermain dalam film silat produksi Shaw Brothers, yang berpusat di Hong Kong. Mereka biasa disebut ”bintang film Hong Kong”—sebagaimana ”bintang film India”, ”bintang film Barat” (bukan Hollywood), dan ”bintang film Indonesia”. Lama sekali saya tidak mendengar sebutan ”bintang film Hong Kong”—bahkan setelah generasi bintang film genre itu berganti dengan yang lebih baru. Kini, sebutan ”artis” lebih sering digunakan ketimbang ”bintang film”. Kita menyerap kata artis dari bahasa Inggris artist, yang artinya ”seniman”. Sementara itu, di Indonesia, kaum seniman tentu saja menolak jika disebut ”artis”—kecuali di seni rupa kita mengenal istilah ”artisan” untuk orang yang mewujudkan ide/gagasan perupa ke dalam bentuk yang diinginkan sang seniman. Masyarakat Indonesia hari ini menganggap sebutan ”artis” lebih mentereng, lebih menyeluruh, ketimbang ”bintang film”. Sebab, pekerjaan seorang artis tidak melulu bermain film, tapi juga bermain sinetron, ikut kuis, ikut kegiatan amal, dan seterusnya. Sebenarnya, ada lagi satu sebutan baru yang jauh lebih menyihir, yaitu ”selebritas”, yang secara salah kaprah diucapkan sebagai ”selebritis”, karena diturunkan dari kata celebrity atau celebrities—sementara kita bisa mengucapkan aktivitas yang diturunkan dari activity atau activities. Sebutan terbaru ini adalah untuk seorang artis yang bermain dalam film atau sinetron tapi bisa juga tidak sama sekali. Adapun sebutan ”idol” juga digunakan untuk menyebut para juara atau peserta perlombaan menyanyi yang pernah menjadi sangat populer di banyak stasiun televisi—dan kita tidak menyebut mereka ”idola”. Sebutan ini diserap mentahmentah dari kata idol (Inggris), yang bermakna ”pujaan” dan ”berhala”. Sebenarnya ini sebutan lain untuk para penyanyi yang di masa lalu menjadi cemerlang lewat acara ”Bintang Radio dan Televisi”. Ketika media infotainment menjamur beberapa tahun lalu, seorang selebritas dikenal sebagai tokoh publik yang kerap membuat berita dengan berbagai kasus yang menghebohkan di banyak infotainment, meski ia belum pernah bermain sinetron, apalagi bermain film—paling banter bintang iklan. Jika tidak membuat berita heboh, nama mereka pelan-pelan akan hilang dan dilupakan pemirsa infotainment. Maka berlakulah adagium ”aku bikin kasus, maka aku eksis”. Ketika media sosial, terutama Twitter, meningkat pamor-



64 |



| 19 FEBRUARI 2017



nya di Indonesia, muncul pula sebutan ”seleb tuit”. Artinya, mereka yang kerap mencuitkan sesuatu, bisa jadi polemis dan karenanya memancing perang tuit (tweet war). Atau, mereka yang kerap memajang swafoto (foto selfie) mereka di berbagai kesempatan dengan komentar sekadarnya. Yang pasti, mereka yang disebut ”seleb tuit” punya pengikut (follower) yang banyak sekali—beberapa dari mereka mendapat tanda ”contreng biru”, sebagai tanda pengikut mereka sudah di atas ratusan ribu. Serangkaian sebutan seperti ”artis”, ”selebritis”, atau ”idol”, meski mentereng dan kekinian, sebenarnya tidak menggantikan apa-apa yang hilang dari status bintang film di masa silam. Ketika dunia film Indonesia pernah berjaya, bintang film adalah mereka yang benar-benar jagoan dalam seni peran. Bahkan, pada masa revolusi dan sesudahnya, banyak dari mereka adalah jebolan Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI) di Jakarta dan Akademi Seni Drama dan Film (Asdrafi) di Yogyakarta, atau keluaran dari rombongan tonil/sandiwara yang sudah bangkrut. Atau, jika bintang film silat, sebagaimana bintang film silat Hong Kong, mereka benar-benar menguasai ilmu bela diri. Tanpa mengecilkan mereka yang memang benar-benar berkualitas dan punya rekam jejak yang panjang dan mengagumkan, kini jalan menjadi artis atau selebritas tampaknya bisa disederhanakan. Dengan kata lain, orang bisa lebih mudah mendapatkan sebutan ”artis” atau ”selebritas”. Namun jangan sekali-kali kita mau disebut ”artis dari Hong Kong”. Apa pasal? Terutama dalam ragam percakapan, ungkapan ”artis dari Hong Kong” digunakan orang untuk menyatakan ketidakpercayaan seseorang atas sebuah kabar atau peristiwa. Ungkapan ini kurang-lebih bermakna bahwa yang dimaksud bukanlah benar-benar artis, artis gadungan, artis yang hanya mengaku-aku. Sebagai ungkapan untuk menyangkal sebuah pengakuan, ”artis dari Hong Kong” ternyata bisa digunakan untuk menyangkal hal lain. Jika seseorang menjawab pertanyaan ”Kamu sudah punya pacar?” dengan ”Pacar dari Hong Kong!”, itu artinya yang bersangkutan sebenarnya tidak punya pacar alias jomblo. Mengapa Hong Kong sebagai keterangan tempat dalam ungkapan itu memberi makna penyangkalan atas kabar bohong alias hoax? Saya belum bisa menjelaskannya—lain kali mungkin. Semoga sebutan ini tidak mencemarkan nama baik bintang film atau artis Hong Kong yang sebenarnya. Sejatinya, Donnie Yen atau Gong Li adalah ”bintang film Hong Kong” atau ”artis Hong Kong”, tapi kita tidak bisa meneriaki mereka dengan sebutan ”artis dari Hong Kong!” ● *) PENYAIR DAN KRITIKUS SASTRA



ANRI



Ultimo Clinic



Kearsipan Empat Instansi Dinilai Baik



ThermiRF Atasi Kulit Kendur



P



engawasan kearsipan yang diselenggarakan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) 2016 menunjukkan empat instansi memperoleh kategori Baik. Empat instansi itu, antara lain dua pemerintah daerah, yaitu Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah, dan dua kementerian, yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) serta Kementerian Sekretariat Negara. Kepala ANRI Mustari Irawan berharap audit kearsipan yang dilakukan secara berkelanjutan ini akan mewujudkan tertib arsip di setiap instansi pemerintahan. ”Hasil pembinaan dan pengawasan kearsipan nasional ini diharapkan menjadi titik balik sekaligus pemicu bagi setiap lembaga negara, pemerintah daerah, dan perguruan tinggi dalam menyukseskan Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip di lingkungannya,” ujarnya. Audit kearsipan ini meliputi kebijakan kearsipan, program kearsipan, pengelolaan arsip, kelembagaan, sumber daya manusia (SDM) kearsipan, serta prasarana dan sarana kearsipan.z



LPS



Melangkah Maju dengan Mandat Baru



L



embaga Penjamian Simpanan (LPS) mendapat mandat baru yang membuat peran LPS, sebagai institusi yang memelihara stabilitas sistem keuangan nasional, semakin besar. Mandat baru yang dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (UU PPKSK) ini terkait dengan penanganan bank, yaitu dengan metode Purchase and Assumption (PnA) dan Bridge Bank (di samping metode yang sudah ada, yaitu likuidasi dan penyertaan modal sementara), serta penyelenggaraan Program Restrukturisasi Perbankan (PRP) dalam penanggulangan krisis. Dengan mandat baru tersebut, juga mengantisipasi dinamika situasi keuangan, lembaga yang didirikan pada 22 September 2005 ini terus berusaha meningkatkan kemampuan. Langkah pertama adalah penetapan visi dan misi yang baru, yaitu menjadi lembaga yang terdepan, tepercaya, dan diakui di tingkat nasional dan internasional dalam menjamin simpanan nasabah dan melaksanakan resolusi bank untuk mendorong dan memelihara stabilitas sistem keuangan.z



D



r Enrina Diah, SpBP-RE (KKF), pemilik Ultimo Clinic mempersembahkan alat ThermiRF yang hadir pertama kali di Indonesia. Ultimo Clinic memberikan pelayanan paripurna one stop solution. Seperti, perawatan kecantikan, pelayanan dermatologi, bedah estetik, perawatan gigi, men’s clinic, dan sel terapi yang didukung teknologi medis paling mutakhir. ThermiRF merupakan perangkat Radio Frekuensi yang aman dan memberikan hasil signifikan. TermiRF, perangkat alat estetika yang telah mendapat FDA approved untuk menghantarkan temperatur energi panas dari radio frekuensi yang terkontrol. Beberapa masalah yang diatasi prosedur ThermiRF, di antaranya kulit wajah dan leher kendur, kulit lengan bergelambir, juga kekenduran kulit di area perut, kulit bergelambir yang sering dialami wanita setelah melahirkan, seperti area paha penuh selulit, penumpukan lemak atau kulit kendur di bagian lutut yang sulit sekali dihilangkan dengan olahraga, juga kekenduran otot vagina setelah melahirkan, serta yang mengalami stress incontinence. ThermiRF juga dapat memperbaiki kekenduran di payudara yang sering dialami wanita menyusui.z



SPORT



DEMI MENJUARAI PIALA DUNIA Para pemain kelas dunia yang masih di puncak kariernya hijrah ke Cina dengan bayaran fantastis. Untuk mendongkrak kualitas sepak bola negara itu.



1



L



IGA Super Cina mendadak jadi



66 |



| 19 FEBRUARI 2017



2



dalam setiap pertandingan. Itu sudah termasuk pemain dari negara-negara Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Penyebab lain adalah kualitas sepak bola Cina masih kalah dibanding liga-liga Eropa atau Amerika Latin. ”Tapi, ketika Anda ditawari gaji Rp 7 miliar per pekan, apakah Anda akan menolaknya?” ujar Jon Smith, agen beberapa pemain Liga Primer Inggris, kepada Express Sport, awal Januari lalu. Ambisi pemerintah Cina menjadikan Liga Super Cina sebagai salah satu liga terbaik di dunia adalah alasan lain mengapa klub begitu mudah membelanjakan uangnya. Sebelumnya, Presiden Xi Jinping menginginkan Cina menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 2050 dan menjadi juara. ”Mendatangkan pemain asing yang masih bersinar dan berada di puncak karier adalah bagian dari ren-



cana besar itu,” ucap Smith. Keinginan Xi Jinping itu diterjemahkan para pemilik 16 klub Liga Super Cina sebagai jalan merapat ke pemerintah. Mereka rela mengeluarkan begitu banyak uang sebagai investasi masa depan. Meski sulit mencetak pemain sekelas Lionel Messi seperti yang diinginkan pemerintah, mereka berharap investasi ini setidaknya meningkatkan mutu sepak bola Cina sekaligus mendapat perhatian publik. Yang menjadi pertanyaan banyak orang, terutama di Inggris yang pemainnya banyak diincar klub Cina, mengapa para pemain produktif mau hijrah ke Cina. Biasanya liga di luar Eropa dan Amerika Latin dianggap sebagai ”liga para pensiunan”. Mereka yang pindah ke Cina pun dicap sebagai pemain serakah dan tak punya motiva-



REUTERS, AP/SIPA, SUNING



buah bibir selama bursa transfer musim dingin dibuka. Beberapa klub peserta liga jorjoran membelanjakan uangnya untuk membeli pemain kelas dunia. Guangzhou Evergrande, misalnya, meminang pemain Atletico Madrid, Jackson Martinez, seharga Rp 540 miliar. Sedangkan Jiangsu Suning menggaet Ramires dari Chelsea senilai Rp 337,5 miliar. Namun harga kedua pemain tersebut tak seberapa bila dibandingkan dengan Carlos Tevez. Shanghai Shenhua rela merogoh kocek hingga Rp 1,2 triliun untuk memboyong pemain 32 tahun itu dari Boca Juniors. Rival sekotanya, Shanghai SIPG, tak mau kalah. Klub ini membayar Chelsea Rp 877 miliar untuk mendapatkan gelandang asal Brasil, Oscar dos Santos. Pembelian pemain secara jorjoran seperti ini, menurut Manajer Chelsea Antonio Conte, sangat berbahaya bagi klub mana pun. ”Apa yang dilakukan Cina berbahaya. Tidak hanya untuk Chelsea, tapi juga buat semua klub di seluruh dunia,” katanya. Pelatih 47 tahun itu mengatakan pemain harus berfokus pada kompetisi masing-masing dan jangan berpikir ada banyak uang di Cina. Chelsea hampir kehilangan penyerang Diego Costa. Pemain Spanyol itu sudah dilirik Tianjin Quanjian, tapi Costa memilih tetap bermain untuk The Blues setidaknya hingga akhir musim. Sejumlah pengamat menilai klub Liga Super Cina berani membeli pemain dengan harga mahal antara lain karena pasar persaingan tak sempurna akibat pembatasan jumlah pemain impor. Mulai tahun ini, pemerintah Cina hanya membolehkan klub menurunkan maksimal tiga pemain asing



3



1. Carlos Tevez diperkenalkan sebagai pemain Shanghai Shenhua. 2. Jackson Martinez. 3. Oscar saat tiba di Shanghai, Cina.



si. ”Ini tak masuk akal,” kata Michael Ballack, pemain Jerman yang pernah bergaji Rp 2 miliar per pekan di Chelsea. Ballack mengakui jumlah uang yang ditawarkan klub Cina jauh dari yang pernah dibayangkan para pemain Liga Inggris. Hanya, menurut dia, kualitas kompetisi



di sana jauh di bawah mutu Liga Inggris. ”Ingat, Liga Inggris adalah yang terbaik di dunia,” ujarnya. Tapi ia menghargai keputusan setiap pemain. Banyak alasan selain uang mengapa pemain yang masih produktif hijrah ke Cina. Oscar dos Santos, misalnya, memilih ke



Para Miliarder Lapangan Hijau KEPINDAHAN Carlos Tevez ke Shanghai Shenhua menjadikannya pemain bergaji paling besar di dunia. Pendapatan per pekan pemain asal Argentina ini bahkan melebihi rekan senegaranya, Lionel Messi, dan bintang Portugal, Cristiano Ronaldo. Tevez, mantan striker Manchester United dan Manchester City, mendapat bayaran Rp 496 miliar semusim di Cina. Di klub sebelumnya, Boca Juniors, ia dibayar Rp 28 miliar per tahun. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.



Nama Carlos Tevez Oscar Cristiano Ronaldo Gareth Bale Lionel Messi Hulk Pa u l P o g b a Graziano Pelle Neymar Way n e R o o n e y



Klub Shanghai Shenhua Shanghai SIPG Real Madrid Real Madrid Barcelona Shanghai SIPG Manchester United Shandong Luneng FC Barcelona Manchester United



Gaji per Pekan Rp 10,34 miliar Rp 6,72 miliar Rp 6,14 miliar Rp 5,89 miliar Rp 5,65 miliar Rp 5,38 miliar Rp 4,88 miliar Rp 4,88 miliar Rp 4,62 miliar Rp 4,37 miliar SUMBER: FINANCEFOOTBALL.COM



Cina ketimbang terus-menerus duduk di bangku cadangan Chelsea. Di Shanghai SIPG, ia bisa tampil penuh 90 menit. ”Saya senang bergabung dengan SIPG. Ini menjadi keputusan yang penting. Ini keluarga baru saya di Cina,” ucap Oscar, yang memperkuat Chelsea sejak 2012. Nada miring juga dilontarkan kepada para pemain yang bermain di luar Eropa. Mereka dianggap merusak karier. Tapi tudingan itu tak selalu benar. Jermain Defoe pernah disebutkan bakal tamat kariernya ketika bergabung dengan Toronto FC—klub Liga Sepak Bola Utama Amerika Serikat (MLS)—pada 2014. Tapi, sekembali ke Liga Primer Inggris tahun lalu, ia justru menjadi pemain kunci Sunderland, yang tetap bertahan di Liga Primer. Bahkan Defoe berpeluang kembali masuk tim nasional Inggris. Nicolas Anelka dan Didier Drogba, yang pernah bermain semusim di Shanghai TOTAL juga USULAN ANGGARAN RENOVASI Shenhua, berhasil kembali ke Liga IngKE DPRDrogba kembali gris dan tampil GBK gemilang. memperkuat Chelsea pada 2014/2015, sedangkan Anelka memperkuat West Bromwich Albion pada 2013/2014. Bermain di luar Eropa bukan berarti le-



Rp 765,5 miliar



19 FEBRUARI 2017 |



| 67



SPORT



pas dari radar para pemandu bakat. Hulk, yang bermain untuk Tokyo Verdy di Liga Jepang pada 2007-2008, tetap terpantau oleh klub besar Eropa. Pemain bernama asli Givanildo Vieira de Souza, yang mencetak 70 gol dalam 104 penampilan di Liga Jepang, itu direkrut FC Porto hingga 2012. Setelah memperkuat Zenit Saint Petersburg selama empat tahun, sejak pertengahan tahun lalu Hulk berlabuh di Shanghai SIPG. Ada anggapan di antara pemain Inggris bahwa berlaga di luar Eropa akan menutup peluang memperkuat tim nasional. Anggapan itu tak selalu benar. Buktinya, David Beckham tetap dipercaya menjadi kapten The Three Lions meski bermain di klub MLS, LA Galaxy. Brasil juga tak mengabaikan pemain yang memperkuat klub Cina. Paulinho, yang pindah



68 |



| 19 FEBRUARI 2017



dari Tottenham Hotspur ke Guangzhou Evergrande pada 2015, dan Renato Augusto, yang membela Beijing Guoan tahun lalu, tetap dipercaya memperkuat Brasil saat menggilas Peru 2-0 dalam kualifikasi Piala Dunia, November tahun lalu. Bahkan gol kedua Brasil dicetak Renato. Kualitas liga sepak bola Asia bisa jadi masih jauh dibandingkan dengan liga Eropa. Tapi standar permainannya terus meningkat dari tahun ke tahun. Para sponsor juga mulai melirik liga Asia dan jumlah penontonnya terus meningkat. Pencari bakat pun mulai berkeliaran di liga Asia. ”Cina saat ini belum menjadi kekuatan sepak bola dunia, tapi liganya bukanlah kuburan bagi pemain bintang,” demikian tulis The Guardian. ● FIRMAN ATMAKUSUMA (THE GUARDIAN,



Ramires.



EXPRESS, SKY SPORTS)



Kolom



DI BALIK TAMASYA NAPI SUKAMISKIN



A



yang lari dari penjara. Satu yang berkesan adalah The Shawshank Redemption. Tokoh film itu, Andy Dufresne, berhasil kabur setelah berjuang hidup-mati. Selama sembilan belas tahun dia menggali terowongan dari dinding penjaranya, secuil demi secuil. Laporan investigasi Tempo minggu lalu berjudul ”Tamasya Napi Sukamiskin” tidak memotret kisah napi yang melarikan diri. Ketimbang minggat, dengan risiko ditangkap dan bertambah hukumannya, para napi kasus korupsi memilih membeli izin berobat, lalu pelesiran di luar penjara. Ini bukan cerita baru, memang. Ibarat cerita bersambung, silih berganti kita membaca berita tentang para napi kaya yang menikmati paket tamasya di luar bui. Tiga tahun menjadi Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (2011-2014), saya amat menyadari bahwa persoalan lembaga pemasyarakatan termasuk isu yang paling rumit dipecahkan. Masalah ini layaknya benang kusut-masai yang sulit diurai. Tapi bukan berarti tidak ada solusinya. Dalam tataran konsep, filosofi pemasyarakatan sudah khatam dirapatkan, dibahas, dan didiskusikan dalam berbagai kesempatan. Namun di Sukamiskin—dan di hampir semua penjara lain di Indonesia—semua konsep ideal itu bertabrakan dengan realitas persoalan yang sempurna. Sebagai lembaga pemasyarakatan yang dikhususkan menampung napi korupsi, tantangan di Sukamiskin termasuk yang tersulit di antara lebih dari 500 LP dan rumah tahanan di Indonesia. Napi korupsi kelas kakap punya dua jimat penggoda yang paling sulit ditaklukkan: duit dan kuasa. Tidak semua napi Sukamiskin adalah konglomerat, tapi beberapa di antaranya sama sekali tidak kesulitan untuk membayar berbagai fasilitas mewah terlarang di hotel prodeo. Kedekatan mereka dengan kekuasaan juga masih kuat dan sering dijadikan daya tawar kepada petugas lembaga pemasyarakatan. Mengatasi pelanggaran di lembaga pemasyarakatan sungguh bukan soal sederhana. Suatu ketika ada kepala rutan berkonsultasi kepada saya. Dia bertanya bagaimana kalau ada napi korupsi yang mau membantu penyediaan obat-obatan. Anggaran obat memang sangat minim. Untuk Sukamiskin, hanya tersedia sekitar Rp 50 juta buat 500-an napi per tahun. Akhirnya, dengan pertimbangan kemanusiaan, bantuan obat itu saya izinkan. Pada salah satu inspeksi mendadak di Sukamiskin, saya melihat beberapa pintu sel tidak digembok. Petugas menjelaskan bahwa napi yang menghuninya menderita penyakit serius, termasuk jantung dan komplikasinya. Pintu tidak dikunci untuk alasan keselamatan, mengantisipasi jika di tengah malam ada kondisi darurat kesehatan. Meski tidak ideal, saya memakluminya. Bagaimanapun, kalau terkait dengan taruhan nyawa, kita harus bersikap bijak. Di tengah kondisi tak ideal, petugas memang harus pintar



70 |



| 19 FEBRUARI 2017



membaca situasi. Soal permintaan izin berobat, misalnya, tak semua harus disetujui. Tidak sedikit yang wajib ditolak. Suatu malam Kepala Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin pernah menelepon saya. Ada narapidana yang memaksa keluar karena rindu bertemu dengan anaknya. Si napi meminta izin berobat, padahal tidak sakit. Kepala LP berkonsultasi karena napi itu mengancam sambil mencatut kedekatannya dengan menteri dan presiden. Saya tegaskan, ”Jangankan mengaku dekat dengan menteri dan presiden, mengaku dekat dengan Tuhan sekalipun, kalau memang tidak sakit, tetap tidak boleh diberi izin.” Dengan godaan uang dan kekuasaan yang besar, pimpinan lembaga pemasyarakatan memang harus manusia setengah dewa separuh malaikat. Menyadari beban berat tersebut, saya menyeleksi superketat Kepala Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin. Proses pemilihannya hampir persis dengan seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Ada tes administrasi, psikotes, wawancara, dan penelitian rekam jejak, termasuk pelacakan informasi ke KPK, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, serta Direktorat Jenderal Pajak. Kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM, saya meminta dicarikan kader terbaik untuk ikut seleksi Kepala Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin. Tahap akhirnya adalah wawancara di hadapan pimpinan Kementerian. Hasilnya mengecewakan. Dalam wawancara, di anta-



ILUSTRASI: IMAM YUNNI



DA banyak film bercerita tentang narapidana



DENNY INDRAYANA*



ra tujuh orang yang dipilih Sekjen sebagai kandidat terbaik, lima di antaranya mengaku masih rutin menerima setoran bulanan. Meskipun belum tentu menggambarkan kondisi sesungguhnya, fakta tersebut jelas menunjukkan salah satu persoalan mendasar di lembaga pemasyarakatan adalah minimnya integritas moral. Karena itu, ketika dilakukan lelang jabatan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, faktor integritas tersebut adalah syarat mutlak dengan bobot nilai paling tinggi. Akhirnya terpilihlah Handoyo Sudrajat, yang sebelumnya berkarier sebagai Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat KPK. Sayangnya, tidak lama setelah saya menyelesaikan tugas sebagai Wakil Menteri Hukum, Handoyo mengundurkan diri. Terakhir saya bertemu dengan beliau ketika membesuk di rumahnya yang sederhana, beberapa saat setelah Handoyo terkena stroke. Beban tugas mahaberat di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan pasti menguras kesehatan fisik dan psikis, terutama untuk orang putih-bersih sekaliber Handoyo. Saya sangat yakin bahwa persoalan integritas itulah yang mendesak dibenahi. Sistem lainnya akan berfungsi baik ketika pimpinan lembaga pemasyarakatan menjaga teguh integritasnya. Jika sikap mentalnya masih transaksional, sistem secanggih apa pun tidak akan berjalan efektif, termasuk dalam hal pengawasan narapidana. Seharusnya tidak sulit mengetahui siapa saja yang keluar-masuk LP dengan pantauan



kamera pengawas (CCTV). Tapi saya dengar semua alat pengawasan itu sudah rusak di Sukamiskin. Bisa jadi karena biaya perawatan yang minim atau memang sengaja tidak dirawat. Suatu ketika, untuk memantau napi kasus korupsi, bekerja sama dengan KPK, saya menyambungkan pantauan CCTV dari lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan langsung ke ruang kerja saya di Kementerian Hukum dan HAM. Hasilnya mengecewakan. Di satu LP, ada CCTV yang sudut pandangnya sengaja digeser menghadap dinding. Setiap kali secara remote saya coba arahkan ke sudut pandang yang benar, CCTV itu kembali digeser menghadap tembok. Penasaran, saya menelepon kepala lembaga pemasyarakatan yang bersangkutan. Saya menanyakan bagaimana kondisi CCTV yang baru dipasang. Dia menjawab tanpa rasa bersalah, ”CCTV berfungsi baik, Pak Wamen. Agar tidak disalahgunakan, alatnya saya taruh di ruang kerja saya.” Ke depan, Badan Pemasyarakatan Nasional yang berdiri sendiri—terlepas dari Kementerian Hukum dan HAM—perlu diwujudkan. Persoalan lembaga pemasyarakatan tidak bisa lagi dikelola oleh Kementerian Hukum, yang rentang kendali tugasnya sudah terlampau banyak. Perlu ada badan tersendiri yang langsung di bawah presiden dan berfokus melakukan perombakan total. Badan ini harus mendorong perubahan kultur secara revolusioner, dari yang sekarang berwarna transaksional menuju arah budaya profesional yang tak terbeli. Badan ini juga bisa menjadi jawaban untuk kontrol Dirjen Pemasyarakatan atas anggaran, personel, dan tugas pemasyarakatan yang selama ini tidak otonom, karena sering kali diintervensi oleh Sekjen Kementerian dengan berbagai alasan birokrasi dan administrasi. Khusus Sukamiskin, pola pembinaannya harus berbeda dibanding lembaga pemasyarakatan lain. Pengawasannya harus ekstraketat. Pemilihan Kepala LP, Kepala Pengamanan LP, Kepala Divisi Pemasyarakatan, Kepala Kantor Wilayah Jawa Barat, hingga dokter dan sipirnya haruslah orangorang terbaik. Perlu dipertimbangkan serius: para sipir tidak lagi hanya berpendidikan sekolah menengah atas, tapi minimal S-1. Bagaimanapun, perlu persiapan ilmu dan mental lebih kokoh untuk berhadapan dengan para napi kasus korupsi yang sebelumnya merupakan orang penting dan tersohor di Tanah Air. Tanpa perubahan radikal, hanya soal waktu sebelum Tempo kembali membongkar kisah fasilitas mewah di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin. Saya tidak ingin suatu ketika produser Hollywood mendapatkan ilham untuk memfilmkan ulah napi pelesiran di sana. Bukannya karena sulit dilakukan sebagaimana film Andy Dufresne di atas, justru lantaran cerita paket tamasya napi tajir semacam itu terus berulang, lagi dan lagi. ● *) GURU BESAR HUKUM TATA NEGARA UNIVERSITAS GADJAH MADA DAN MELBOURNE UNIVERSITY LAW SCHOOL, AUSTRALIA



19 FEBRUARI 2017 |



| 71



KESEHATAN



Agar Rubella Tak Merajalela Kelainan akibat rubella pada janin tak bisa disembuhkan. Vaksin menjadi satu-satunya cara mencegah kelainan kompleks ini.



mengingat dengan jelas peristiwa yang ia alami sepuluh tahun silam. Kala itu, dokter memberi kabar bahwa ia hamil. Tapi kabar gembira itu langsung pupus karena sang dokter mengatakan ia sedang terserang virus rubella. ”Rasanya ingin hilang saja dari muka bumi ini,” kata perempuan yang akrab disapa Inel itu, Rabu pekan lalu. Ia merasa sedih dan putus asa karena, dari informasi yang ia peroleh, virus yang juga dikenal dengan nama campak Jerman itu dapat membuat janin cacat permanen dan tak bisa disembuhkan. Perkembangan bayi yang terserang virus itu pun akan jauh tertinggal dari anak-anak seusianya. ”Saya minta digugurkan saja, tapi dokter menolak,” ujarnya. Inel dan suami akhirnya memutuskan membiarkan janin di kandungannya hidup dan berkembang. Oktober 2007, bayi itu lahir ke dunia dan dinamai Nadhif. Sebelum Inel menaruh Nadhif di pangkuan untuk pertama kali, perawat yang mengantar bayinya mengatakan ada bintik-bintik hitam di wajah si bayi. ”Ini kesedihan pertama setelah melahirkan,” tuturnya. Dokter yang menangani Nadhif mengatakan, dari pemeriksaan stetoskop, jantung sang bayi bising, yang berarti ada gangguan. Dokter menyarankan Inel segera memeriksakan anaknya ke dokter jantung. Belum lagi diperiksa, Inel mendapati ada bercak putih di mata Nadhif. ”Saya makin lemas,” katanya. Inel kian sedih saat Nadhif diperiksa intensif. Dokter jantung mengatakan ada ke-



72 |



| 19 FEBRUARI 2017



bocoran di jantung anak itu dan penyempitan di paru-paru. Dokter mata menjelaskan, dua mata Nadhif menderita katarak bawaan. Sedangkan dari hasil pemeriksaan darah, hati Nadhif diketahui tak berfungsi baik. Adapun dokter saraf menyebutkan Nadhif menderita mikrosefali dan, dari tes pendengaran, ia dinyatakan tuli berat. ”Rasanya ingin terjun ke jurang saja,” ucap Inel. Karena serangkaian masalah ini, Nadhif sejak bayi harus menjalani banyak terapi. Ia mesti mengkonsumsi obat untuk memperbaiki masalah hatinya, kataraknya diangkat dan matanya ditanami lensa permanen, serta telinganya dipasangi alat bantu dengar. Ia juga mengikuti terapi wicara, latihan penglihatan, dan harus banyak belajar untuk mengatasi ketinggalan, seperti kemampuan motoriknya yang lebih lambat dibanding teman-teman seusianya. ”Saya yang ngajarin dia saja capek, apalagi anaknya,” ujar Inel. Tapi Inel bersyukur anaknya lahir selamat dan kini bisa mengatasi ketinggalannya. Masalah serupa pernah dialami Atika Suciati. Hanya, ia tak sempat membesarkan anak keduanya yang meninggal tak lama setelah dilahirkan. ”Setelah lahir, tubuhnya membiru dan ia meninggal,” katanya. Dari pemeriksaan pada kehamilan berikutnya, Tika baru tahu bahwa pada kehamilan sebelumnya ia terinfeksi rubella dan toksoplasma. Dia menduga anak keduanya meninggal karena infeksi ini. Pada ibu hamil, infeksi rubella bisa sangat berbahaya. Virus ini dapat menyebabkan bayi lahir mati dan sindrom rubel-



gangguan hati



Lainnya: berat badan lahir rendah keterlambatan perkembangan



ILUSTRASI: TEMPO/INDRA FAUZI



Y



UNELLIA Bhakti masih



tuli



mikrosefali, kerusakan otak



katarak, glaukoma



kelainan jantung bawaan



pembengkakan paru-paru



la bawaan (congenital rubella syndrome) pada janin. Sindrom ini menyebabkan kecacatan, di antaranya katarak; tuli; kelainan jantung, hati, dan paru-paru; serta keterlambatan tumbuh kembang, seperti dialami Nadhif. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari 100 ribu bayi di dunia lahir dengan sindrom rubella bawaan per tahun. Di Indonesia, berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012, angka kematian bayi baru lahir (neonatal) adalah 19 dari 1.000 kelahiran hidup. Kelainan b aw a a n mempunyai kontribusi cukup besar sebagai penyebab kematian neonatal. Adapun data WHO Wilayah Asia Tenggara (SEARO) tahun 2010 menyatakan prevalensi kelainan bawaan di Indonesia adalah 59,3 per 1.000 kelahiran hidup. Data pasti penderita sindrom rubella bawaan di Indonesia tak ada. Tapi, menurut data Riset Kesehatan Dasar 2007, ada 1,4 persen bayi baru lahir usia 0-6 hari dan 18,1 persen bayi baru lahir usia 7-28 hari meninggal karena kelainan bawaan. ”Sebagian penyebabnya adalah rubella,” ucap Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan Elizabeth Jane Soepardi. Untuk mencegah kecacatan lebih banyak terjadi, pemerintah berencana memasukkan vaksin rubella ke program Imunisasi Dasar Lengkap mulai tahun ini. Vaksin tersebut akan diberikan kepada anakanak mulai usia 9 bulan sampai 15 tahun. Vaksin rubella (R) ini akan dicampur dengan vaksin campak (measles/M), yang selama ini sudah masuk program imunisasi dasar. Sebagai tahap perkenalan, pemberian vaksin ini akan dilakukan di Pulau Jawa pada Agustus mendatang. ”Dilanjutkan di seluruh Indonesia pada 2018,” kata Jane. Menurut dia, virus rubella menular antarmanusia dan bisa menyerang anak-anak serta orang dewasa. Gejalanya mirip campak, tapi jauh lebih ringan, seperti demam yang kurang dari 38,5 derajat Celsius, ruam merah, radang selaput mata (konjungtivitis), dan mual. Pada orang dewasa, terutama perempuan, virus rubella juga memicu artritis dan nyeri sendi selama 3-10 hari. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Didi Danukusumo menuturkan,



rubella menjadi berbahaya jika menginfeksi ibu hamil. Penyebabnya, virus yang bersarang di badan ibu ini akan menular pada janin. Akibatnya, bayi bisa lahir dengan cacat bawaan, menderita sindrom rubella bawaan, atau bahkan lahir mati. Tingkat keparahan kelainan ini ditentukan oleh kapan ibu terserang rubella. ”Makin muda usia kehamilannya, makin parah tingkat kelainannya,” ujar Didi. Kalau serangan virus terjadi pada trimester pertama kehamilan, kemungkinan bayi menderita sindrom rubella bawaan mencapai 90 persen. Sebab, saat itu, kata Didi, sedang dibentuk sistem organ tubuh janin, seperti saraf otak dan tulang belakang. Jika dalam tahap ini ada virus yang menjangkiti, pembentukan sistem organ tersebut jadi terganggu. Akibatnya, kemungkinan menderita sindrom lebih besar. Namun, jika terserangnya di atas usia kehamilan tersebut, kemungkinan menderita sindrom lebih kecil. ”Misalnya kalau usia kehamilan sudah 36 minggu, mungkin enggak apa-apa karena proses pembentukan janin sudah selesai,” tutur dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, ini. Jika sudah terinfeksi, menurut Didi, tak ada antivirus yang bisa mengatasi rubella. Maka, bila sudah tahu terserang rubella, mau tak mau ibu hamil harus mempersiapkan mental untuk merawat anak yang lahir dengan kemungkinan cacat. Tapi, masalahnya, belum semua wanita tahu tentang informasi rubella ini. Kebanyakan dari mereka tak melakukan pencegahan sebelumnya agar tak diserang rubella saat hamil. ”Kita tidak akan mendapatkan anak cacat hanya dengan melakukan imunisasi sederhana,” katanya. Grace Melia, salah satu orang tua yang anaknya menderita sindrom rubella bawaan, mengatakan, selain melindungi anak yang divaksin, imunisasi akan membantu melindungi ibu hamil. Sebab, sebagian ibu hamil yang menderita rubella tertular dari anak yang dekat dengannya. ”Ada teman saya, guru, yang tertular oleh muridnya,” tutur pendiri Rumah Ramah Rubella ini. Karena imunisasi ini program pemerintah, orang tua tak perlu mengeluarkan biaya. Selain karena tidak tahu, kata dia, banyak orang enggan divaksin karena urusan dana. ”Vaksin rubella mahal. Kalau gratis, alhamdulillah,” ujarnya. ● NUR ALFIYAH



19 FEBRUARI 2017 |



| 73



DIGITAL



MENGAIL SUARA DI DUNIA MAYA



I



SMAIL Fahmi menunjukkan layar



laptop berisi sebaran cuitan di Twitter selama kampanye pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. Di layar terpampang empat kelompok meski pilkada DKI, yang akan berlangsung pada 15 Februari 2017, hanya diikuti tiga pasangan calon. ”Yang satu ini sama sekali tidak terafiliasi kepada salah satu pasangan calon. Mereka tak dibayar dan sangat independen,” ucap doktor sains informatika lulusan Universitas Groningen, Belanda, ini kepada Tempo, Kamis pekan lalu. Menurut dia, kelompok keempat itu memiliki keterikatan dalam satu ideologi. Mereka bukan hanya penduduk DKI Jakarta, tapi juga dari daerah lain. Topik cuitan mereka lebih banyak mengulas pasangan calon inkumben ketimbang pasangan lain. Konotasinya cenderung negatif. Sementara kubu pasangan inkumben juga terlihat aktif dalam menyerang dua pasangan calon lain, kubu yang diserang cenderung defensif. Para pendukung dua pasangan calon itu lebih banyak membahas program mereka sendiri. Peta sebaran dukungan ini merekam dengan jelas akun Twitter di kubu masingmasing. Semua ini berkat penggunaan perangkat lunak bernama Drone Emprit, merujuk pada nama burung lambang microblogging Twitter. Perangkat lunak ini berfungsi memonitor dan menganalisis percakapan di media online dan media sosial. Hanya, di mana posisi para pemilih mengambang yang belum menentukan pilihan tak terdeteksi. ”Karena mereka diam. Yang pasti, mereka di luar empat kelompok ini,” ucap Ismail, yang juga peneliti Drone Emprit. Riuhya suara pro-kontra terhadap pasangan calon kepala daerah di media sosial tak bisa dihindari. Media sosial dianggap sebagai sarana efektif menebar gagasan dan visi-misi. Diskusi, perdebatan, bahkan saling tuding secara frontal begitu be-



74 |



| 19 FEBRUARI 2017



bas terjadi. ”Selama pilkada, terjadi pertempuran di media sosial. Senjatanya adalah informasi,” kata Enda Nasution, konsultan komunikasi digital dan media sosial, Rabu pekan lalu. Sayangnya, Enda menuturkan, dalam perang itu tak ada yang peduli soal akurasi informasi dan kelayakan sumbernya. Yang penting, informasi itu bisa digunakan menyerang bahkan menjatuhkan lawan. Di antara perang itu terdapat penonton pasif. Mereka itulah para pemilih mengambang yang belum menentukan sikap. Persentasenya cukup besar dan mereka rentan terpapar informasi keliru. Mereka pada akhirnya bisa saja terseret ke salah satu kelompok tertentu. ”Itulah tujuan perang informasi dan opini untuk mempengaruhi calon pemilih mengambang ini,” ucap cofounder Suvarna.id ini. Dekan Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung, Agus Abdul Rahman, mengatakan berseliwerannya informasi di media sosial, yang terkadang tergolong berita palsu, secara sadar ataupun tak sadar dapat mempengaruhi pandangan seseorang terhadap isu yang beredar. ”Sikap dan perilaku seseorang merupakan bentukan dari berbagai faktor,” kata Agus melalui surat elektronik kepada Tempo, dua pekan lalu. Pengaruh faktor tersebut sebagian disadari, sebagian lain tidak. Sebagian melalui proses pertimbangan rasional, ada pula yang tidak. Menurut Agus, mengutip psikolog Amerika Serikat, Kenneth J. Gergen, yang karyanya berkaitan dengan teori social constructionism, sikap dan perilaku manusia merupakan produk interaksi sosial. Media sosial merupakan salah satu sarana terjadinya interaksi sosial itu. ”Dengan kata lain, sikap dan perilaku pemilih dalam pilkada dipengaruhi oleh informasi yang didapatnya. Dan proses ini bisa saja terjadi secara tidak disadari,” ucapnya. Namun, Agus menambahkan, penga-



ruh apa pun terhadap seseorang dimediasi oleh karakteristik orang tersebut. ”Hasilnya tidak akan sama pada tiap individu,” katanya. Penggunaan media sosial oleh para politikus untuk mendekati konstituen mulai populer sejak Barack Obama sukses menggunakan Facebook guna memenangi pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 2008. Semua kandidat presiden di Negeri Abang Sam kini memiliki pasukan digital sebagai bagian dari tim sukses mereka. Ted Cruz, misalnya, melakukan live streaming melalui Periscope. Hillary Clinton dan Jeb Bush memanfaatkan Twitter untuk memaparkan programnya. Bernie Sanders sukses mendapatkan dua juta ”like” di Facebook. Atas prestasinya itu, Sanders dinobatkan The New York Times sebagai ”raja media sosial”. Presiden Amerika Serikat Donald Trump pun memanfaatkan media sosial dalam kampanyenya. Bahkan ia dianggap sebagai ”dewa media sosial”. Trump sukses



TEMPO/FRANNOTO



Tarik-menarik suara dalam pemilihan kepala daerah tak hanya terjadi di lapangan, tapi juga di media sosial. Para pemilih mengambang menjadi target utama.



Software pelacak berita hoax dan akun robot di Jakarta, 20 Desember 2016.



Riuhya suara pro-kontra terhadap pasangan calon kepala daerah di media sosial tak bisa dihindari. Media sosial dianggap sebagai sarana efektif menebar gagasan dan visi-misi. Diskusi, perdebatan, bahkan saling tuding secara frontal begitu bebas terjadi. menggaet perhatian dunia dengan melemparkan isu kontroversial. Dia pula kandidat pertama yang mengoptimalkan algoritma Google News. Bagi Trump, yang dikenal gagap teknologi dan di meja kerjanya tak ada komputer—seperti yang pernah dikisahkan sekretarisnya—cara ampuh untuk mendominasi diskusi di media sosial bukan dengan memberi informasi, melainkan melakukan provokasi.



Inilah kejelian pasukan digital Trump yang tak dimiliki para pesaingnya. ”Algoritma memungkinkan adanya personifikasi,” kata Ismail. Ketika seseorang menyukai satu berita tertentu, katakanlah mengenai sepak terjang Trump, lantas mengklik berita tersebut, Google selanjutnya akan menampilkan berita-berita mengenai kiprah Trump. Hal itu terjadi di Google News. Hal serupa



berlaku dengan algoritma di Facebook, yang terlihat di news feed. Semua berjalan secara otomatis menggunakan data historis dan dianalisis machine learning dengan artificial intelligence. Hanya, menurut Enda, membanjirnya informasi yang seragam bukan tanpa masalah. ”Seolah-olah kita berada di satu ruang dengan informasi yang itu-itu saja, sehingga tidak bisa menerima pendapat dari orang yang tak sepaham,” ucapnya. Ini yang disebut efek echo chamber. Buntutnya dapat terjadi friksi. Di Facebook, kata dia, ketika ada orang yang tak sejalan dengan pandangan politik pemilik akun, ia dapat dengan mudah dihapus dari daftar pertemanan. Padahal perbedaan pandangan bagus untuk proses demokrasi. Di layar laptop Ismail terlihat titik-titik berwarna merah, biru, hijau, dan kuning, yang merepresentasikan dukungan terhadap ketiga pasangan calon di pilkada DKI. Ia menjelaskan, dari pola yang ada, tampak tiap kelompok tidak berinteraksi. Artinya, isu yang dilontarkan melalui Twitter hanya dapat dilihat para pengikut pemilik akun tersebut. Pesan yang di-retweet pun hanya berputar di jaringan mereka sendiri. Meski mereka berteriak keras soal memberi dukungan kepada calon tertentu atau menyerang pasangan calon lain, cuitan itu hanya dapat dibaca kalangan mereka sendiri. ”Ini kelemahan lain dari echo chamber,” ucapnya. Pemanfaatan Big Data, volume data yang besar baik data yang terstruktur maupun tidak terstruktur, juga turut menentukan kesuksesan menggaet suara pemilih. Di Amerika Serikat, ketersediaan data mengenai profil setiap penduduknya sudah sangat lengkap sehingga petugas kampanye dapat memberikan informasi yang tepat kepada tiap individu. ”Semisal seseorang benci kepada imigran, yang dikampanyekan adalah Donald Trump tidak suka imigran. Akhirnya, orang itu diajak memilih Trump,” kata Enda. Di Indonesia, hal seperti itu belum bisa dilakukan lantaran belum tersedia data memadai. Walhasil, pesan kampanye masih bersifat populis dan masif. Seperti menebar jala, berapa jumlah ikan yang terangkut tidak bisa diprediksi. ● FIRMAN ATMAKUSUMA (SCIENCE, VICE)



19 FEBRUARI 2017 |



| 75



RAHASIA PERTEMUAN SETELAH GRASI Tanpa mengaku bersalah, Antasari Azhar mendapat grasi dari Jokowi. Alasan pengampunan ditutup rapat. 76 |



| 19 FEBRUARI 2017



A



NTASARI Azhar mengaku tak lagi menyimpan dendam atas masa-masa sulit selama tujuh tahun di balik jeruji besi. Namun pengakuan itu tak mengurangi desakan Antasari agar polisi mengusut kembali apa yang dia laporkan enam tahun lalu. ”Sekarang saya ingin mencari kebenaran,” kata bekas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi itu, Jumat pekan lalu. Antasari mendatangi Direktorat Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya pada 1 Februari lalu. Itu persis 16 hari setelah ia mendapat grasi (pengampunan) dari Presiden Joko Widodo atas kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran.



ANTARA/ROSA PANGGABEAN



HUKUM ANTASARI AZHAR



Antasari Azhar setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, 26 Januari lalu.



Antasari menanyakan lagi hasil pengusutan pesan pendek (SMS) yang ia laporkan pada 25 Agustus 2011. Kala itu ia menyebutkan pesan berisi ancaman di telepon Nasrudin Zulkarnaen merupakan ”SMS palsu”. Pesan pendek itu pula yang menyeret Antasari ke pengadilan dan membuatnya dihukum 18 tahun penjara. Pesan pendek itu konon berbunyi, ”Maaf mas, permasalahan ini hanya kita saja yang tahu. Kalau sampai terbongkar, Anda tahu konsekuensinya.” Pesan itu pernah ditunjukkan Nasrudin kepada teman-teman dekatnya beberapa hari sebelum dia ditembak pada 14 Maret 2009. Nasrudin ditembak setelah bermain golf di Modernland, Tangerang, sekitar pukul 14.00. Ia meninggal keesokan harinya.



Dua bulan kemudian, Polda Metro Jaya menetapkan Antasari Azhar sebagai tersangka dan langsung menjebloskannya ke tahanan. Menurut polisi, Antasari mengancam Nasrudin karena ia punya hubungan asmara dengan Rani Juliani, istri Nasrudin. Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada 11 Februari 2010, memvonis Antasari bersalah karena menganjurkan pembunuhan Nasrudin. Upaya hukum Antasari berikutnya selalu mentok. Pengadilan Tinggi Jakarta menolak permohonan banding Antasari. Permohonan kasasi ke Mahkamah Agung juga kandas. Antasari menempuh upaya hukum luar biasa, melalui peninjauan kembali, yang ditolak Mahkamah Agung pada 13 Februari 2012. Antasari tak menyerah. Dia berencana mengajukan permohonan peninjauan kembali untuk kedua kalinya. Tapi rencana itu terbentur Pasal 268 ayat 3 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, yang membatasi permohonan peninjauan kembali hanya sekali. Antasari lantas menguji materi pasal ini ke Mahkamah Konstitusi. Pada 6 Maret 2014, Mahkamah Konstitusi mengabulkan permohonan Antasari. Celah untuk memohon peninjauan kembali terbuka. Tapi Antasari tak sempat memanfaatkan peluang itu. Pasalnya, Mahkamah Agung mengeluarkan aturan bahwa peninjauan kembali hanya bisa diajukan sekali. ”Saya tak mengajukan PK lagi karena pasti ditolak,” kata Antasari, yang juga bekas direktur penuntutan di Kejaksaan Agung. Yang tersisa tinggal pintu grasi. Namun Antasari tak langsung memohon pengampunan pada 2014. Dia masih jeri oleh peristiwa pada 9 Maret 2012, ketika menikahkan anak perempuannya. Antasari hanya diberi izin menjadi wali pada acara akad nikah. Ia tak diperbolehkan menghadiri malam resepsi. ”Resepsi anak saja tak boleh hadir, apalagi minta grasi,” ujarnya. Pergantian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono oleh Joko Widodo membawa harapan baru bagi Antasari. Masalahnya, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2010 membatasi grasi hanya bisa diajukan setahun setelah ada putusan berkekuatan hukum tetap. Sedangkan putusan kasasi Antasari telah lewat tiga tahun.



Antasari mengesampingkan kendala hukum itu. Ia berpegang pada Pasal 1 ayat 2 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Pasal itu menyatakan, ”Bilamana ada perubahan dalam perundang-undangan sesudah perbuatan dilakukan, maka terhadap terdakwa diterapkan ketentuan yang paling menguntungkannya.” Keyakinan itulah yang membuat Antasari mengajukan permohonan grasi pada 20 Februari 2015. ”Kami melampirkan surat dukungan dari sejumlah tokoh, termasuk keluarga almarhum Nasrudin,” kata Boyamin Saiman, kuasa hukum Antasari. Dalam berkas permohonan grasi, Antasari beralasan telah diperlakukan tidak adil. Dia juga menyinggung ”bukti yang tak cukup” ketika divonis bersalah. Baju Nasrudin yang ada bercak darahnya, misalnya, tak ditemukan. Peluru yang bersarang di tubuh korban pun tak cocok dengan senjata yang dipakai penembak. Antasari juga mempersoalkan kesimpulan polisi yang berbeda dengan hasil visum. Menurut polisi, Nasrudin tewas karena tembakan dua peluru. Tapi hasil visum menyebutkan di kepala korban ada tiga luka tembak. Permohonan grasi, menurut Boyamin, juga mengutip SMS ancaman yang meragukan itu. Bukti SMS tak pernah ditunjukkan dalam sidang. Di samping itu, dalam bukti tagihan Antasari, tak ada pengeluaran akibat pengiriman SMS itu. Toh, dengan segala argumen dan bukti itu, permohonan grasi pertama Antasari ditolak Jokowi. Permohonan grasi, kata Boyamin, dianggap kedaluwarsa. Ketika permohonan grasi itu ditolak, Antasari mendekati masa-masa akhir di penjara. Pada November 2015, Antasari mulai menjalani asimilasi. Dia bisa berada di luar pada siang hari, tapi harus kembali ke penjara pada malam hari. Di masa asimilasi, Antasari menjadi penasihat di Kantor Notaris M. Handoko Halim di Tangerang. Antasari mendapatkan pembebasan bersyarat pada 10 November 2016. Sejak itu dia hanya wajib lapor sebulan sekali. Meski sudah di ujung masa hukuman, Antasari tak menghentikan upaya mendapat grasi. Selain menempuh jalur hukum, menurut Boyamin, Antasari mendekati sejumlah tokoh yang punya akses kepada Jokowi. Salah satunya Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo, yang menjadi wakil Jokowi ketika menjabat Wali Kota Solo periode 2005-2012.



19 FEBRUARI 2017 |



| 77



Antasari Azhar pada sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 2009. Rudyatmo mengakui pernah bertemu dengan Antasari yang menjalani masa asimilasi. Namun dia membantah telah membantu Antasari untuk urusan grasi. ”Tidak pernah. Kelas saya kan cuma ketua RT,” kata Rudyatmo, Kamis pekan lalu. Di luar jalur ”politik”, Boyamin berusaha melapangkan jalan. Dia menguji materi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2010, khususnya aturan yang membatasi grasi setahun setelah putusan inkrah. Tapi kali ini Boyamin tak mengatasnamakan Antasari. Ia mengajukan judicial review atas nama Suud Rusli, terpidana mati kasus pembunuhan bos PT Asaba, Boedyharto Angsono. Pada 15 Juni 2016, Mahkamah Konstitusi mengabulkan permohonan Suud Rusli. Kemenangan Suud ini membuka peluang bagi Antasari. Antasari mengajukan kembali permo-



78 |



| 19 FEBRUARI 2017



honan grasi pada September 2016. Meski memohon pengampunan, seperti dalam berkas grasi sebelumnya, Antasari kali ini pun tak mengaku bersalah. ”Aturan mana yang mengharuskan pengakuan bersalah untuk mengajukan grasi?” ujar Antasari. ”Grasi itu hak konstitusional presiden.” Upaya Antasari kali ini berbuah manis. Pada 16 Januari lalu, Presiden Jokowi mengabulkan permintaan grasi. Presiden mengurangi hukuman Antasari selama enam tahun. ”Alasannya, salah satunya, adalah pertimbangan Mahkamah Agung yang disampaikan kepada Presiden Joko Widodo,” kata juru bicara Presiden, Johan Budi S.P. Mahkamah Agung memang memberi lampu hijau kepada Presiden. ”Mahkamah Agung tak lagi mempertimbangkan perkaranya. Kami melihat pengabdian Antasari Azhar selama ini sebagai penegak hukum,” ucap juru bicara Mahkamah Agung, Suhadi, Jumat pekan lalu. ”Selain itu, kan ada surat dukungan persetujuan dari keluarga korban.”



Sepuluh hari setelah memberikan grasi, Jokowi mengundang Antasari ke Kantor Kepresidenan. Antasari tak mau membocorkan pembicaraan empat mata dengan Presiden itu. ”Yang tahu cuma Pak Jokowi. Tidak untuk konsumsi publik. Itu rahasia,” kata Antasari, Jumat pekan lalu. Jokowi pun menutup rapat isi pertemuan dengan Antasari. ”Mau tau aja,” ujar Jokowi seraya menempatkan telunjuk di bibir ketika ditanya wartawan di sela-sela kunjungan ke Magelang, Jawa Tengah, pada 27 Januari lalu. Boyamin juga mengaku tak tahu apa yang dibicarakan Antasari dengan Presiden. Namun ia melihat Antasari bersemangat lagi menuntut pengusutan ”SMS gelap” setelah bertemu dengan Jokowi. Padahal, sewaktu keluar dari penjara pada 10 November 2015, Antasari menyatakan tak akan mengungkitungkit kasus yang menyeret dia ke bui. ”Saya sudah ikhlas. Benci dan dendam sudah saya tinggal di dalam penjara,” ucap Antasari. ● ABDUL MANAN, ITSMAN M.P., AHMAD RAFIQ, AYU CIPTA



DOK. TEMPO/ADRI IRIANTO



HUKUM ANTASARI AZHAR



US$ 1,5 MILIAR TELAH KAMI INVESTASIKAN UNTUK PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT LOKAL DI PAPUA Bersama dengan masyarakat lokal, kami telah membangun 3.200 rumah tinggal, 3 rumah sakit, 3 klinik umum, 2 klinik spesialis, 1 komplek olahraga, 1 institut pertambangan, 1 bandar udara, 2 lapangan terbang perintis dan 1 proyek air layak minum untuk meningkatkan kualitas hidup. Ini adalah sebagian dari kontribusi kami untuk Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi thisiswhoweare.info/tempo INILAH KAMI.



Freeport Indonesia



small ad BIG IMPACT



@IDfreeport



@Freeportindonesia



Untuk Informasi Halaman Ini Hubungi



(021) 536 61255 ext 708



HUKUM DAHLAN ISKAN



TERSANDUNG PERINTAH JAKSA AGUNG Berbekal salinan putusan kasasi, Kejaksaan Agung menetapkan Dahlan Iskan sebagai tersangka korupsi mobil listrik. Dianggap janggal dan tergesa-gesa.



luar dari kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Surabaya, Senin siang pekan lalu. Kepala Subdirektorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung ini, beserta lima anak buahnya, kembali ke Jakarta lebih awal. Soalnya, rencana mereka memeriksa Dahlan Iskan batal. ”DI (Dahlan Iskan) membuat surat dan memberitahukan kondisinya tidak sehat,” kata Yulianto, Senin pekan lalu. Pemanggilan Dahlan kali ini merupakan tindak lanjut atas penerbitan surat perintah penyidikan yang diteken Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Fadil Zumhana pada 26 Januari lalu. Kejaksaan Agung menetapkan mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara itu sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan 16 unit mobil listrik jenis minibus dan bus eksekutif. Jaksa menjerat Dahlan dengan Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Pemberantasan Korupsi. Pasal ini mengatur hukuman atas kejahatan memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi dengan cara merugikan keuangan negara. Ancaman hukuman maksimalnya 20 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar. Sebelumnya, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menjadikan Dahlan sebagai tersangka dalam kasus pelepasan aset PT Panca Wira Usaha pada 2003. Kala itu, Dahlan menjadi direktur utama di badan usaha milik daerah Jawa Timur tersebut. Jaksa menuduh Dahlan melepas aset BUMD tanpa persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Sedangkan Dahlan berkukuh melepas dan menukar aset BUMD setelah mendapat ”lampu hijau” dari Gubernur dan pimpinan DPRD Jawa Timur. Kasus ini masih dalam proses persidangan. Dahlan untuk sementara berstatus tahanan kota. Jaksa Agung Muhammad Prasetyo menga-



80 |



| 19 FEBRUARI 2017



takan dasar penetapan kembali Dahlan sebagai tersangka adalah putusan kasasi Mahkamah Agung atas terdakwa Dasep Ahmadi. Putusan itu menyebutkan Dasep ”terbukti korupsi bersama-sama” dalam proyek mobil listrik, sesuai dengan dakwaan primer jaksa. Mahkamah juga menambah hukuman Dasep dari tujuh tahun menjadi sembilan tahun penjara. ”Yang dimaksud ’bersama-sama’ Dasep dalam dakwaan primer itu tiada lain adalah DI,” ujar Prasetyo. Dasep adalah pemilik PT Sarimas Ahmadi Pratama, perusahaan yang ditunjuk sebagai pelaksana proyek pengadaan 16 mobil listrik untuk keperluan Konferensi Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) pada 2013. Dahlan mengusulkan proyek mobil listrik itu dalam rapat kabinet yang dihadiri Presiden Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono. Supaya tidak membebani negara, waktu itu Dahlan menawarkan pendanaan proyek kepada sejumlah BUMN. Akhirnya ada tiga BUMN yang bersedia mendanai, yakni PT BRI, PT PGN, dan PT Pertamina. Ketiga perusahaan pelat merah itu mengeluarkan dana corporate social responsibility sebesar Rp 32 miliar dan meminta semua mobil listrik siap jalan sebelum pembukaan Konferensi APEC pada 1 Oktober 2013. Dasep gagal memenuhi target. Sampai pembukaan Konferensi APEC, dia hanya merampungkan tiga mobil. Sisanya ia kerjakan setelah itu. Inilah yang menjadi amunisi jaksa untuk menyeret Dasep ke meja hijau. Menurut jaksa, Dasep pun tak mengantongi sertifikat ahli, hak cipta, atau paten dalam pembuatan mobil listrik. Direktur Penyidikan Kejaksaan Agung saat itu, Maruli Hutagalung, meneken surat perintah penyidikan terhadap Dasep pada Juni 2015. ”Sebenarnya dari dulu saya mau menjadikan DI tersangka, tapi saya keburu dipindah,” kata Maruli, yang kini menjabat



Dahlan Iskan dan mobil listrik di Jalan Thamrin, Jakarta, 2012. Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Di bawah kepemimpinan Maruli pula Kejaksaan Tinggi Jawa Timur kemudian menjadikan Dahlan Iskan sebagai tersangka kasus pelepasan aset BUMD. ”Sewaktu saya masuk, kasusnya masih penyelidikan. Saya percepat masuk penyidikan,” ujar Maruli. Di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, jaksa mendakwa Dasep melakukan korupsi bersama-sama Menteri BUMN saat itu, Dahlan Iskan. Menurut jaksa, Dahlan yang menunjuk Dasep sebagai pelaksana proyek pengadaan mobil listrik yang belakangan mereka anggap merugikan keuangan negara. Jaksa pun menuntut Dasep dihukum 12 tahun dan membayar ganti rugi Rp 32 miliar. Pada Maret 2016, Pengadilan Tindak Pi-



DOK. TEMPO/DASRIL ROSZANDI



Y



ULIANTO melenggang ke-



dana Korupsi Jakarta menjatuhkan vonis terhadap Dasep tujuh tahun penjara dan ganti rugi Rp 17,9 miliar. Namun, dalam amar putusan itu, hakim menyatakan Dasep tidak terbukti melakukan korupsi secara bersama-sama. Untuk sementara, bidikan jaksa atas Dahlan pun meleset. Tak terima atas putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, kejaksaan mengajukan permohonan banding. Namun Pengadilan Tinggi malah menguatkan putusan tingkat pertama. Jaksa lantas mengajukan permohonan kasasi pada Juni 2016. Majelis kasasi yang diketuai hakim agung Artidjo Alkostar mengabulkan permohonan jaksa pada 7 November 2016. Kejaksaan Agung menerima salinan putusan kasasi itu pada 16 Januari lalu. Melihat ada celah pada frasa ”korupsi bersama-sama”, Jaksa Agung Prasetyo langsung memerintahkan tim penyidik Jaksa Agung



Muda Pidana Khusus untuk menindaklanjuti putusan yang memperberat hukuman atas Dasep itu. Atas instruksi Jaksa Agung, tim penyidik bergegas menggelar perkara. Lewat dua kali ekspose yang dihadiri semua pemimpin Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, penyidik akhirnya menaikkan status Dahlan yang sebelumnya saksi menjadi tersangka. ”Pada ekspose terakhir, kami mempertimbangkan petikan putusan itu,” kata seorang jaksa penyidik. Setelah menghadiri sidang pada Jumat dua pekan lalu, Dahlan menanggapi penyematan lagi status tersangka atas dirinya. ”Saya kira yang mulia Jaksa Agung mungkin ingin dapat menjadikan seorang Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN dan tokoh pers Indonesia, menjadi tersangka tiga kali,” ujar Dahlan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya. Menurut Dahlan,



ketiga kasus yang dituduhkan jaksa kepada dirinya tak satu pun yang berkaitan dengan suap-menyuap. Selain dalam kasus mobil listrik dan BUMD Jawa Timur, kejaksaan membidik Dahlan dalam kasus pengadaan gardu induk listrik PLN Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara pada 2011. Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta sempat menjadikan mantan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara ini sebagai tersangka. Namun, pada Agustus 2015, hakim praperadilan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyatakan penetapan status tersangka atas Dahlan tidak sah. Kuasa hukum Dahlan, Pieter Talaway, menganggap kejaksaan tergesa-gesa menyematkan lagi status tersangka terhadap kliennya. Soalnya, Dasep bakal mengajukan permohonan peninjauan kembali atas putusan kasasi kasus mobil listrik. Menurut Pieter, kejaksaan seharusnya menunggu dulu putusan peninjauan kembali yang bersifat final dan mengikat. ”Bagaimana kalau dalam PK nanti Dasep bebas? Kan, lucu jadinya?” tutur Pieter. Pieter juga mempersoalkan kejanggalan dalam pengusutan kasus mobil listrik. Menurut dia, jaksa tak pernah memeriksa Dahlan sebagai saksi pada tahap penyidikan. Dalam persidangan atas terdakwa Dasep, Dahlan pun tak pernah dihadirkan sebagai saksi. ”Jadi bagaimana jaksa bisa mengaitkan dengan Pak Dahlan?” katanya. Jaksa Agung Prasetyo menepis anggapan bahwa kejaksaan sengaja mengincar Dahlan dengan berbagai kasus lama. Menurut dia, Dahlan dijadikan lagi sebagai tersangka karena semua orang harus diperlakukan sama di mata hukum. ”Bukankah kita juga harus menghapus kesan bahwa hukum di Indonesia tajam ke bawah dan tumpul ke atas?” ujar Prasetyo, yang pernah menjadi politikus Partai NasDem sebelum kembali ke Korps Adhyaksa. Perintah Jaksa Agung soal penyidikan kembali peran Dahlan Iskan dalam kasus mobil listrik, menurut Prasetyo, semata-mata untuk meyakinkan tim penyidik atas langkah hukum selanjutnya. Kejaksaan pun tak akan menunggu putusan peninjauan kembali yang akan diajukan Dasep. Alasannya, kecuali dalam kasus pidana mati, peninjauan kembali tak menangguhkan pelaksanaan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. ”Dengan demikian, tidak pula menghalangi proses hukum bagi tersangka DI,” kata Prasetyo. ● LINDA TRIANITA, NUR HADI (SURABAYA)



19 FEBRUARI 2017 |



| 81



EKONOMI



PERINGKAT KREDIT INDONESIA STANDARD & POOR'S Rating BB+ Outlook Positive



FITCH RATINGS Rating BBB- Outlook Positive



MOODY'S INVESTOR SERVICE Rating Baa3 Outlook Stable



BERSOLEKLAH DEMI UANG PANAS



YOPIE HIDAYAT*



K



ETIKA suasana politik menghangat, ada pergerakan uang panas yang menentukan nasib rakyat Indonesia. Ini bukan dana haram hasil kejahatan atau penjarahan. Hot money atau uang panas di sini adalah istilah pasar finansial untuk dana investasi jangka pendek yang cepat berpindah-pindah mencari negara yang paling menguntungkan. Indonesia sangat bergantung pada aliran masuk uang panas ini. Salah satu sebabnya, neraca transaksi berjalan selalu defisit sejak kuartal ketiga 2011: besar pasak daripada tiang. Pengeluaran valuta asing untuk mengimpor barang dan jasa lebih besar daripada penerimaan ekspor kita. Tahun lalu saja (Januari-September) defisit transaksi berjalan mencapai US$ 13,9 miliar. Selisih ini tentu harus ada ganjalnya. Jika tidak, ekonomi Indonesia lama-kelamaan akan kekurangan valuta asing dan kurs rupiah semakin jatuh. Ganjal itu dapat berupa utang atau investasi dari luar negeri. Yang terbaik tentu jika ganjalnya investasi langsung, misalnya pembangunan pabrik. Dolar yang sudah masuk tak mudah keluar. Tapi realitasnya tidak demikian. Ganjal yang dominan adalah utang yang harus dibayar dan hot money yang bisa keluar lagi dengan mudah dan cepat melalui pasar finansial. Pergerakan uang panas ini langsung berpengaruh pada harga saham ataupun obligasi. Yang lebih merepotkan, keluar-masuknya hot money juga sangat mempengaruhi kurs rupiah. Maka penjual tahu goreng yang sama sekali tak tahu apa itu obligasi atau saham juga ikut merasakan efek keluarnya hot money. Anjloknya kurs rupiah akan melonjakkan harga kedelai impor, yang membuat sang penjual tahu kelabakan. Kuartal pertama setiap tahun adalah masa-masa penentuan pergerakan uang panas ini. Para pengelola investasi mulai mengubah alokasi investasi ke negara-negara yang diang-



gap paling menjanjikan. Menurut Institute of International Finance (IIF), asosiasi industri keuangan global, korban terbesar tahun ini adalah Tiongkok. Estimasi uang panas yang akan hengkang dari sana mencapai US$ 560 miliar, hampir lima kali lipat cadangan devisa Indonesia. Di luar Cina, menurut IIF yang dikutip Financial Times, semua 24 negara berkembang lainnya akan menikmati aliran masuk senilai US$ 70 miliar. Maka ke-24 negara itu harus adu bersolek dengan sengit untuk menarik uang panas ini. Sayangnya, Indonesia tak terlalu cantik jika dibandingkan dengan tetangga. Salah satu indikatornya adalah imbal hasil atau yield obligasi pemerintah berjangka waktu 10 tahun, tongkat pengukur risiko berinvestasi di suatu negara. Semakin besar yield, investasi di negeri itu dianggap semakin berisiko. Per Kamis pekan lalu, yield Indonesia adalah 7,55 persen. Bandingkan dengan Malaysia (4,13), Filipina (4,25), dan Thailand (2,66). Investor bahkan cuma menuntut yield 5,97 persen dari Vietnam. Macam-macam faktor yang mempengaruhi yield. Konsistensi kebijakan dan regulasi pemerintah merupakan salah satu yang terpenting. Kredibilitas anggaran juga amat besar bobotnya. Investor tentu menghitung seberapa dalam ketergantungan pada utang luar negeri dan kekuatan cadangan devisa. Terakhir, yang justru sangat penting, adalah soal keamanan. Sekarang para manajer investasi sangat menimbang suasana politik Indonesia, terutama Jakarta, yang panas menjelang pemilihan kepala daerah. Percikan rusuh kecil pun bisa saja membuat analis di New York sana, yang mungkin belum pernah tahu Indonesia persisnya di mana, memberikan rekomendasi keluar dari Indonesia. Jika uang panas benar-benar hengkang, dari investor berdasi di pasar finansial hingga tukang tahu di pasar becek akan merasakan akibatnya.



KURS



IHSG



INFLASI



Pekan sebelumnya 13.374



Pekan sebelumnya 5.353



Bulan sebelumnya 3,02%



Rp per US$



13.318



Pembukaan 10 Februari 2017



5.378 Pembukaan 10 Februari 2017



JAPAN CREDIT RATING AGENCY Rating BBB- Outlook Stable



● *) KONTRIBUTOR TEMPO BI 7-DAY REPO RATE



3,49% Januari 2017 YoY



4,75% 19 Januari 2017



CADANGAN DEVISA



PERTUMBUHAN PDB



30 November 2016 US$ miliar 111,466



2015



5,1%



116,362



Miliar US$



31 Desember 2016



4,73%



Target 2016



19 FEBRUARI 2017 |



| 83



EKONOMI PERTAMINA



TERPENTALNYA MATAHARI KEMBAR Sebelum Dwi Soetjipto dan Ahmad Bambang dicopot, Dewan Komisaris Pertamina mewawancarai semua anggota direksi di hotel bintang lima. Keduanya sudah lama tidak akur.



D



WI Soetjipto masih mondarmandir di lantai tiga gedung pusat PT Pertamina (Persero) sepanjang pekan lalu. Dibantu sekretarisnya, bekas Direktur Utama Pertamina ini merapi-



84 |



| 19 FEBRUARI 2017



kan berkas kerja dan properti pribadinya. ”Ringkes-ringkes saja, Mas,” kata Dwi kepada Tempo, Kamis pekan lalu. Sejumlah lukisan, foto, dan buku disusun ke dalam kardus sebelum dibawa ke rumahnya di kawasan Pondok Indah, Ja-



karta Selatan. Dua hari sebelumnya, Dwi makan siang perpisahan dengan bekas anak buahnya. Dwi Soetjipto meninggalkan Pertamina setelah dua tahun dua bulan memimpin perusahaan minyak dan gas nasional



TEMPO/TONY HARTAWAN



Dwi Soetjipto dan Ahmad Bambang bersama para komisaris Pertamina serta Wakil Menteri Energi Arcandra Tahar saat rapat umum pemegang saham luar biasa di Kementerian BUMN, Jakarta, 3 Februari lalu.



terbesar itu. Pada Jumat dua pekan lalu, rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan memberhentikan Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama dan Ahmad Bambang sebagai Wakil Direktur Pertamina. Rapat juga memutuskan posisi wakil direktur dihapuskan. Pemegang saham lalu menunjuk Direktur Gas Pertamina Yenni Andayani sebagai pelaksana tugas Direktur Utama selama 30 hari. Pencopotan Dwi dan Ahmad Bambang merupakan antiklimaks perseteruan ”ma-



tahari kembar” di tubuh Pertamina. Dewan Komisaris dan pemegang saham khawatir ketidakkompakan keduanya berimbas buruk pada kinerja perusahaan. ”Ada teamwork yang tidak berjalan dengan baik,” ujar Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng. Tak hanya berselisih di lingkup internal perusahaan, perkubuan di dalam Pertamina merembet ke media. Itu sebabnya Presiden Joko Widodo melihat situasi di Pertamina sudah tak sehat. Ia menyarankan agar Dwi dan Ahmad Bambang dicopot sekaligus. ”Pak Jokowi tidak suka gaduh, dua-duanya dicopot,” kata salah satu pejabat yang dekat dengan Istana. Permintaan itu terjadi satu hari sebelum RUPS, saat Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menyampaikan laporan ke Presiden Jokowi di Istana Negara. Rini mengusulkan pencopotan Dwi Soetjipto sebagai direktur utama. Rini menyebutkan usul pemberhentian Dwi merupakan rekomendasi Dewan Komisaris Pertamina. Sebaliknya, Jokowi menganggap kekisruhan di Pertamina dipicu posisi wakil direktur. Ia meminta jabatan itu dihapuskan. ”Keputusan itu diproses Rini dan diteruskan ke RUPS,” ucap pejabat tadi. Ditemui pada Jumat pekan lalu, juru bicara presiden Johan Budi S.P. menolak berkomentar. Rini Soemarno membenarkan keputusan pemberhentian Dwi Soetjipto dan Ahmad Bambang diambil setelah berkonsultasi dengan Presiden Joko Widodo. ”Presiden menginstruksikan kepada saya, ya saya lakukan,” katanya seusai RUPS pada Jumat dua pekan lalu. Sebelum Rini bertemu dengan Presiden, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar lebih dulu menghadap Jokowi. Sejumlah wartawan Istana melihat kedatangan Arcandra hari itu. Seorang pejabat lain yang dekat dengan Istana mengatakan, Arcandra—yang juga Wakil Komisaris Utama Pertamina—menjelaskan kondisi internal Pertamina kepada Jokowi. Salah satunya soal rapat dewan komisaris yang terkesan ”memojokkan” Direktur Utama. Dimintai konfirmasi soal pertemuan ini pada Jumat pekan lalu, Arcandra enggan menanggapi. Rapat yang dimaksud Arcandra adalah pertemuan di Hotel Borobudur pada 24 Januari 2017. Salah satu pejabat di Kementerian BUMN mengatakan malam itu Dewan Komisaris mengundang anggota direksi Pertamina satu per satu.



Setiap direktur mendapat waktu 30 menit. Tanya-jawab antara komisaris dan anggota direksi dimulai dari pukul 17.30. Dwi Soetjipto diundang paling akhir, sekitar pukul 23.00. Dalam pertemuan itu, setiap direktur diminta menyampaikan penilaiannya tentang kinerja Direktur Utama Hasil evaluasi ini tertuang dalam surat nomor R-008/K/DK/2017. Surat yang salinannya diperoleh Tempo ini berisi pendapat Dewan Komisaris mengenai tim direksi Pertamina. Surat ini ditujukan kepada Menteri BUMN Rini Soemarno, Kamis dua pekan lalu. Dalam surat itu, Dewan Komisaris membeberkan penyebab buruknya kerja sama direksi sehingga dibentuklah struktur baru pada akhir tahun lalu. Bukannya membaik, kinerja direksi malah semakin tidak solid. Salah satu temuan itu menyebutkan, sebagian besar anggota direksi tidak mendapat arahan yang jelas dari Direktur Utama sehingga cenderung berjalan sendiri dalam mengambil keputusan. Dewan Komisaris juga menemukan enam dari delapan anggota direksi sudah tak percaya kepada Direktur Utama. Empat direktur menyatakan suasana kerja di tingkat direksi sudah tidak sustainable. Tiga di antaranya menyatakan sanggup mengundurkan diri. Delapan anggota direksi—selain Direktur Utama—menyatakan proses pengambilan keputusan di tingkat dewan direksi berjalan lambat. Ada empat anggota direksi yang menilai masalah dengan Direktur Utama tak bisa diperbaiki lagi. Dewan Komisaris kemudian meminta konfirmasi kepada Direktur Utama. Dwi Soetjipto menjawab tidak ada masalah. Dalam surat itu, Dewan Komisaris berpendapat, kerja sama antara anggota direksi tidak terjalin baik. Komisaris juga menilai Dwi tidak tegas dalam mengambil posisi dan keputusan. Itu sebabnya, Dewan Komisaris mengusulkan kepada RUPS agar melakukan penyegaran dewan direksi selekas mungkin. Semua komisaris Pertamina meneken surat tersebut. Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam menolak berkomentar tentang pertemuan di Hotel Borobudur itu. ”Rasanya saya kurang pas kalau memberikan komentar hasil diskusi internal dengan komisaris,” kata Syamsu melalui pesan WhatsApp pada Jumat pekan lalu. Syamsu menyarankan agar menanyakan langsung kepada Dewan Komisaris. Anggota direksi lain tak meres-



19 FEBRUARI 2017 |



| 85



EKONOMI PERTAMINA



pons pertanyaan Tempo. Ditanya soal pertemuan di Hotel Borobudur, salah satu komisaris Pertamina, Suahasil Nazara, memilih irit bicara. ”Wah, sudah selesai itu,” ujar Suahasil, saat ditemui seusai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Perekonomian, Kamis pekan lalu. Adapun Komisaris Utama Tanri Abeng tak merespons panggilan telepon dan pesan yang dikirimkan. Mantan Menteri BUMN itu pernah mengatakan bahwa masalah kepemimpinan di Pertamina adalah tidak solidnya kedua pemimpin. Bekas Ketua Tim Anti-Mafia Migas Faisal Basri menilai kegaduhan itu seperti sengaja diciptakan. Apalagi Menteri BUMN Rini Soemarno sudah lama ingin mengganti Dwi. Seorang pejabat di Kementerian BUMN membenarkan hal ini. Tapi pergantian tidak serta-merta bisa dilakukan karena kinerja Dwi lumayan bagus. ”Dibuatlah potensi konflik,” kata Faisal. Potensi konflik yang dimaksud Faisal adalah diaktifkannya jabatan wakil direktur dengan kewenangan istimewa. Faisal menyoroti perubahan anggaran dasar Pertamina yang memposisikan wakil direktur seolah-olah lebih kuat dibanding direktur utama. Salah satu pasal yang diubah di anggaran dasar perseroan menyebutkan, bila suatu saat direktur utama dan wakilnya berhalangan, wakil direktur utama memiliki wewenang untuk menunjuk salah satu direktur menjadi pelaksana tugas. ”Itu skenario untuk mendepak (direktur utama),” ujarnya. Seorang bekas pejabat BUMN mengatakan ide wakil direktur utama sebenarnya sudah muncul sejak 2015. Saat itu Dewan Komisaris mendapat masukan dari konsultan agar usaha sektor hilir dipegang satu direktur. Tujuannya: tidak ada lagi dikotomi antara pemasaran dan kilang. Dewan Komisaris kemudian sepakat mengusulkan posisi wakil direktur yang khusus mengurusi sektor hilir. ”Ide ini disampaikan komisaris kepada Menteri BUMN. Tapi Ibu Rini hanya iya iya saja,” kata bekas pejabat tadi. Nama Ahmad Bambang ketika itu dicalonkan karena ia paling kinclong kinerjanya. Lama mengendap, usul itu baru bergulir pada pertengahan 2016. Rini memanggil komisaris setelah Lebaran. Ia meminta komisaris menyampaikan usul formal melalui surat. Surat itu ditandatangani Komisaris Utama Tanri Abeng; Wakil Komisaris Utama Edwin Hidayat Abdullah; serta Ko-



86 |



| 19 FEBRUARI 2017



Yenni Andayani, pelaksana tugas Direktur Utama Pertamina.



Bekas Ketua Tim Anti-Mafia Migas Faisal Basri menilai kegaduhan itu seperti sengaja diciptakan. Apalagi Menteri BUMN Rini Soemarno sudah lama ingin mengganti Dwi. Seorang pejabat di Kementerian BUMN membenarkan hal ini. Tapi pergantian tidak serta-merta bisa dilakukan karena kinerja Dwi lumayan bagus. ”Dibuatlah potensi konflik,” kata Faisal.



misaris Widyawan Prawiratmaja, Sahala Lumban Gaol, dan Suahasil Nazara. Seorang pejabat Pertamina mengatakan, surat usul perubahan AD/ART Pertamina itu dilayangkan Dewan Komisaris pada saat Dwi Soetjipto tengah melakukan kunjungan kerja ke Iran. ”Surat itu membuat Dwi Soetjipto kaget,” katanya. Ketika ditanya juru warta sesaat setelah mendarat dari Iran pada awal Agustus tahun lalu, Dwi menjawab, ”Jangan tanya saya. Tanya pemegang saham.” Dwi Soetjipto kaget karena kekuasaannya sebagai orang nomor satu di Pertamina dipereteli. Dalam surat nomor R-031/K/ DK/2016 tertanggal 8 Agustus 2016 itu, Dewan Komisaris juga mengusulkan penambahan dua anggota direksi, yaitu Wakil Direktur Utama Hilir dan Energi Baru-Terbarukan serta Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia. Perubahan AD/ART disahkan melalui RUPS pada 20 Oktober 2016. Hasilnya, Dewan Direksi semakin gemuk, dari tujuh menjadi sembilan orang. Salah satu pejabat perusahaan pelat merah mengatakan, permintaan Menteri Rini agar komisaris Pertamina mengusulkan kembali jabatan wakil direktur memantik bibit perpecahan. Bekas pejabat Kementerian BUMN mengatakan bibit perpecahan muncul karena Dwi Soetjipto dan Ahmad Bambang sudah lama tidak akur. ”Bila Dwi bicara di rapat direksi dan RUPS, Ahmad menghadap ke arah yang lain sambil ngobrol,” ujarnya. Tipe Ahmad yang agresif dan ingin serba cepat juga tidak cocok dengan Dwi. Salah satu contohnya saat ia meluncurkan produk Pertalite meski belum mendapat lampu hijau dari Dwi. Itu sebabnya, Dwi tidak pernah menugasi Ahmad Bambang—saat menjabat Direktur Pemasaran—sebagai pelaksana tugas harian bila ia tidak ada. Permintaan agar komisaris mengusulkan kembali jabatan wakil direktur itu hampir bersamaan dengan santernya nama Dwi masuk bursa kabinet sebagai Menteri BUMN sebelum reshuffle pada 27 Juli 2016. Seorang pejabat BUMN mengatakan Rini Soemarno merasa tidak nyaman karena Dwi bergerilya untuk mendapatkan posisi tersebut. ”Itu yang membuat Rini sebal,” katanya. Dwi mengaku tak pernah bermimpi menjadi menteri. ”Itu strategi orang melakukan divide et impera,” ujarnya melalui pesan WhatsApp. ● AGUS SUPRIYANTO, ALI NUR YASIN, AYU PRIMA SANDY, DIKO OKTARA



KURSI PANAS PERTAMINA-1 Tiga nama calon Direktur Utama Pertamina beredar sepanjang pekan lalu. Nama Ahmad Bambang muncul kembali.



Ahmad Bambang, Arief Budiman, dan Dwi Wahyu Daryoto.



TEMPO/TONY HARTAWAN (AHMAD), TEMPO/TONY HARTAWAN (ARIEF, DWI)



P



ERGANTIAN direksi PT Pertamina (Persero) tak pernah sepi dari gunjingan. Tak aneh bila bursa calon pengganti Direktur Utama PT Pertamina mendadak ramai akhir pekan lalu. Hanya kurang dari sepekan setelah Direktur Utama Dwi Soetjipto dicopot, sejumlah nama calon Pertamina-1 berseliweran. ”Nama memang banyak, tapi nanti Menteri BUMN yang memutuskan,” kata Komisaris Pertamina Suahasil Nazara saat ditemui di Kementerian Koordinator Perekonomian, Kamis pekan lalu. Suahasil enggan merujuk pada satu nama tertentu. Sebab, menurut dia, Dewan Komisaris Pertamina masih melakukan berbagai pertimbangan. Setelah diskusi internal di Dewan Komisaris kelar, nama-nama itu akan diusulkan ke Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno. ”Masih ada 30 hari setelah mengangkat pelaksana tugas,” ujar Suahasil, yang juga Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. Persoalannya, nama-nama calon peng-



ganti Dwi Soetjipto sudah bergulir liar. Ahmad Bambang salah satu yang disebut-sebut sebagai calon kuat. Padahal ia baru dicopot dari posisi wakil direktur utama perusahaan minyak dan gas pelat merah ini. Pencopotan Dwi dan Ahmad dipicu konflik kepemimpinan. Jumat dua pekan lalu, Rini mengkritik kepemimpinan keduanya mengelola perusahaan. Seorang pejabat di Kementerian BUMN mengatakan Rini punya alasan mengajukan kembali Ahmad Bambang. Di mata Rini, Ahmad Bambang berprestasi. ”Salah satunya menemukan produk-produk retail, seperti Pertalite,” ujar pejabat tersebut, Rabu pekan lalu. Tak aneh bila berembus kabar bahwa Rini sudah menyodorkan nama Ahmad Bambang kepada Presiden Joko Widodo seusai rapat kabinet terbatas di Istana Negara, Selasa siang pekan lalu. Dua calon lain yang diajukan Rini adalah Direktur Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Umum Pertamina Dwi Wahyu Daryoto serta Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman.



Namun, kata orang dekat Istana, Jokowi kurang sreg. Presiden mempertanyakan kenapa Ahmad Bambang kembali diusulkan. Ia berjanji mempelajari dulu prestasi calon-calon lain dari lingkungan internal Pertamina. Ditemui pada Jumat pekan lalu, juru bicara presiden Johan Budi S.P. menolak berkomentar. Seorang mantan pejabat yang mengikuti proses ini mengatakan, sebelum Rini mengusulkan tiga nama tersebut, ada nama lain yang disodorkan untuk menggantikan Dwi Soetjipto. Kandidat lain itu adalah Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi. ”Tapi Rini menolak karena Hardadi berada di kubu Dwi Soetjipto,” ujar mantan pejabat itu. Rini Soemarno tak memberikan jawaban gamblang atas pengusulan tiga nama calon Direktur Utama Pertamina itu. Ia hanya menyebutkan nama calon Direktur Utama Pertamina yang diusulkan masih digodok. Pemerintah, kata dia, dalam posisi menunggu. ”Saya belum mengusulkan nama siapa pun,” ujar Rini saat ditemui di kompleks Istana Negara, Jumat pekan lalu. Dimintai konfirmasi secara terpisah, Rachmad Hardadi mengatakan tak tahu apaapa tentang usul tersebut. ”Saya ini pokoknya bagaimana mewujudkan pembangunan kilang sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo,” katanya Kamis pekan lalu. Sebagai orang yang disebut-sebut berpeluang besar mengisi posisi Pertamina-1, Ahmad Bambang tak banyak berkomentar. Ia mengaku tidak tahu ihwal pencalonan kembali dirinya sebagai direktur utama. ”Silakan tanya komisaris,” ujarnya kepada Ali Nur Yasin dari Tempo, Rabu pekan lalu. Jawaban serupa datang dari dua calon lain. Dwi Wahyu Daryoto memastikan tidak tahu tentang pengusulan namanya sebagai bos Pertamina. ”Saya malah tahu dari teman di tempat kerja lama saya,” katanya Kamis pekan lalu. Urusan pencalonan Direktur Utama Pertamina, menurut Arief Budiman, bukan ranah direksi. Ditanyai soal nama-nama yang beredar, Sekretaris Kabinet Pramono Anung tak banyak bicara. ”Belum ada pembicaraan dan keputusan soal Pertamina,” ujar Pramono, yang juga Sekretaris Tim Penilai Akhir, kepada wartawan Tempo Arif Zulkifli. ● AYU PRIMA SANDI, AGUS SUPRIYANTO, ANGELINA ANJAR SAWITRI, DIKO OKTARA, ISTMAN MUSAHARUN



19 FEBRUARI 2017 |



| 87



EKONOMI PERTAMINA



BENSIN OPLOSAN PEMICU PERSELISIHAN Hasil uji tim internal Pertamina tak menemukan zat aditif dalam Pertalite. Produksinya kurang transparan.



88 |



| 19 FEBRUARI 2017



Rupanya, kenaikan harga Pertalite kembali membuat gaduh lingkup internal Pertamina. Seorang pejabat Pertamina mengatakan rencana kenaikan harga Pertalite tidak pernah disampaikan di rapat Dewan Direksi. ”Direktur Utama tidak dilibatkan,” kata pejabat tadi. Keputusan menaikkan harga itu diteken Ahmad Bambang, yang saat itu menjabat Wakil Direktur Utama. Sebelum menjabat Wakil Direktur Utama, Ahmad adalah Direktur Pemasaran, yang membidani lahirnya Pertalite dua tahun lalu. Tak dilibatkannya Direktur Utama Dwi Soetjipto dalam kenaikan harga bahan bakar minyak terbaru itu semakin memanaskan ketidakharmonisan direksi perusahaan pelat merah tersebut. Apalagi kelahiran Pertalite sejak awal sudah memantik perselisihan antara sektor pengolahan dan pemasaran. Kendati belum mengantongi restu Dewan Direksi, Ahmad Bambang percaya diri melanjutkan peluncuran Pertalite. Seorang mantan pejabat Pertamina mengatakan kengototan Ahmad kerap berseberangan dengan bosnya. Karena idenya kerap dihambat, Ahmad memilih jalan mengirim memo kepada Dwi Soetjipto mengenai produk-produk baru yang diluncurkan, salah satunya Pertalite. Ia tak perlu menunggu memo dijawab. Bila Dwi memprotes, Ahmad akan menjawab, ”Saya sudah mengirim e-mail, tapi Bapak tidak merespons,” ucap bekas pejabat Pertamina tadi menirukan Ahmad. Wakil Ketua Komisi BUMN Dewan Perwakilan Rakyat Inas Nasrullah mengatakan salah satu pemicu kegaduhan di lingkup internal Pertamina adalah soal Pertalite. Politikus Partai Hanura ini mengatakan Pertamina sejak awal kurang terbuka dalam proses pengadaan Pertalite. Saat ia menjabat Wakil Ketua Komisi Energi DPR, Pertamina pernah dicecar soal impor Pertalite. ”Pertamina grogi ditanya soal Pertalite,” katanya Sabtu pekan lalu. Itu sebabnya, ia menduga Pertalite bukan produk baru.



CERUK PASAR PERTALITE (%) 3,9



15,8



2015



2015



Pegawai senior Pertamina membenarkan gelapnya proses pengadaan Pertalite. Semula Divisi Pemasaran mengklaim Pertalite diimpor dari Singapura. Saat direksi meminta agar diproduksi di kilang dalam negeri, Ahmad ngotot ingin tetap mengimpor. Alasannya, Pertalite mengandung zat aditif yang sudah dipatenkan oleh produsen di luar negeri. Beberapa direktur mengejar penjelasan Ahmad mengenai zat aditif itu. Karena tidak mendapatkan penjelasan rinci, seorang pegawai senior Pertamina diam-diam membentuk tim untuk menguji kandungan Pertalite tak lama setelah produk anyar itu diluncurkan pada pertengahan 2015. Untuk melakukan pengujian, tim mengambil sampel dengan membeli Pertalite di salah satu SPBU. Sejumlah peralatan pengukur kadar zat



TEMPO/TONY HARTAWAN



S



TASIUN pengisian bahan bakar umum di Jalan Ciater, Tangerang Selatan, itu hanya menyediakan satu dispenser Premium. Padahal sebelumnya pemilik SPBU menyediakan tiga mesin pengisian. Pengurangan ini karena pemilik SPBU mengubah dua dispenser penjualan Premium menjadi mesin pengisian Pertalite, yang semula hanya satu unit. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Jakarta, Jawa Barat, dan Banten Juan Tarigan mengatakan sejumlah pengusaha SPBU belakangan gencar menambah dispenser penjualan Pertalite. ”Jumlah konsumen Pertalite terus tumbuh,” katanya kepada Tempo, Kamis pekan lalu. Keuntungan lebih besar dari Pertalite ketimbang Premium membuat pengusaha tergiur menambah volume penjualan bensin oktan 90 itu. Per Agustus tahun lalu, jumlah konsumen Pertalite tumbuh 4.487 persen ketimbang saat peluncuran pada Juli 2015. Itu sebabnya penjualan Pertalite menyebar hingga mencapai 3.358 SPBU, dari semula yang hanya 103 SPBU. Kenaikan jumlah konsumen Pertalite sudah diprediksi konsultan Pertamina. Mengutip konsultan tadi, Juan mengatakan, migrasi konsumen Premium ke Pertalite bisa mencapai lebih dari 50 persen bila selisih harganya kurang dari Rp 500. Selisih ini terjadi hampir sepanjang tahun lalu. Inilah yang membuat konsumsi Pertalite melonjak. Di tengah lonjakan itu, Pertamina menaikkan harga Pertalite. Kenaikan pada awal Januari ini membuat selisih harga Pertalite dan Premium menjadi Rp 800. Juan mengatakan kenaikan harga bensin jenis Pertalite dan Pertamax itu membuat konsumsi Premium terkerek kembali di sejumlah SPBU. Akibatnya, antrean pembelian Premium mengular di sejumlah SPBU yang telanjur mengurangi jumlah dispenser Premium.



kepada Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto beredar ke publik pada akhir 2015. Surat itu menyinggung pembayaran biaya penyimpanan bahan bakar minyak kepada PT Orbit Terminal Merak. Dalam surat itu, Setya meminta Pertamina membayar biaya penyimpanan. Laporan majalah Tempo edisi 23-29 November 2015 menemukan Orbit Merak merupakan milik Muhammad Riza Chalid, yang dikelola anaknya, Muhammad Kerry Adrianto Riza. Riza Chalid salah satu pemain minyak di Indonesia. Bekas Wakil Ketua Komisi Energi Inas Nasrullah membenarkan kabar bahwa anak Riza Chalid mengelola Orbit. Perusahaan ini dulu bernama Oiltanking Merak. Dalam proses pengolahan Pertalite di Orbit, Pertamina menunggak jasa operasional hingga Rp 600 miliar. Ahmad Bambang, yang sudah dicopot dari Wakil Direktur Utama Pertamina dua pekan lalu, membenarkan Pertalite diproduksi di Orbit. Namun dia mengatakan Pertalite juga dipro-



8.400



HARGA PERTALITE (Rp)



8.300



PRODUKSI



7.600 7.500



7.350



7.300



7.050



SUMBER: WAWANCARA PEJABAT PERTAMINA



September



Februari 2016



Maret



aditif disiapkan. Hasilnya, alat tersebut tidak menunjukkan adanya kandungan zat aditif apa pun. Tim menduga Pertalite adalah bensin oplosan antara Pertamax (bensin oktan 92) dan Premium (bensin oktan 88). ”Dua bensin dicampur begitu saja,” kata pejabat yang mengetahui pengujian Pertalite. Hasil pengujian itu dikonfirmasi ke sejumlah pegawai, salah satunya Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Pertamina Muhammad Iskandar, yang saat ini menjabat Direktur Pemasaran Pertamina. Salah seorang anggota tim penguji Pertalite mengatakan Iskandar membenarkan tidak ada tambahan zat di dalam Pertalite. Iskandar menilai argumen Ahmad yang mengatakan Pertalite mengandung zat aditif dianggap mengada-ada. Saat dimintai konfirmasi pekan lalu, Iskandar tidak merespons pesan yang dikirim Tempo melalui WhatsApp. Dia



April



Mei



Oktober



50 + 50 FORMULA HARGA



6.900 Juli 2015



PERTALITE (%)



Januari 2017



juga tak menjawab panggilan telepon. Setelah yakin Pertalite tidak mengandung zat aditif, tim investigasi menyodorkan temuan tersebut kepada Ahmad. Menanggapi berondongan pertanyaan tentang zat aditif, Ahmad menjawab enteng: ”Itu bahasa pemasaran saja,” kata seorang pejabat menirukan Ahmad. Setelah kandungan Pertalite terungkap, Pertamina tidak lagi mengimpor, tapi memproduksi sendiri di kilangnya. Klaim memproduksi di kilang Pertamina ini dipertanyakan seorang pejabat auditor di kalangan internal pemerintahan. Menurut auditor ini, Pertalite juga diproduksi di kilang penampungan milik PT Orbit Terminal Merak di Cilegon, Banten. Nama Orbit Terminal sempat menjadi pergunjingan setelah salinan surat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto



60 + 40 ■ Pertamax



■ Premium



duksi di terminal penampungan Pertamina lain, di antaranya Surabaya, Semarang, dan Plumpang, Jakarta. Ihwal tunggakan kepada Orbit yang belum dilunasi karena Pertamina menolak harga yang ditagih Orbit. Ahmad menginginkan harga yang disodorkan Orbit setara dengan perusahaan lain yang menyewakan terminalnya, baik di Indonesia maupun Singapura. ”Harga Orbit kemahalan,” katanya kepada Tempo, Kamis pekan lalu. Terkait dengan retaknya hubungan dengan anggota direksi lain, Ahmad enggan memberikan keterangan rinci. ”Sudahlah, yang penting ke depan kasih waktu direksi agar menjalankan tugas dengan baik,” ujarnya. Ia juga tidak mau menjelaskan soal tidak adanya zat aditif dalam Pertalite. ● AKBAR TRI KURNIAWAN, ALI NURYASIN, AGUS SUPRIYANTO, AYU PRIMA SANDI



19 FEBRUARI 2017 |



| 89



MOMEN EKONOMI EKONOMI KEUANGAN



DUA POLITIKUS IKUT SELEKSI OJK



PROYEK KERETA RINGAN DIULUR HINGGA 2019



P



RESIDEN Joko Widodo memundurkan target penyelesaian proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT) menjadi pada 2019. ”Saya ingin memastikan bahwa pembangunan LRT ini bisa selesai tepat waktu, yaitu 2018 atau mundur sedikit ke tahun 2019,” ujar Jokowi saat membuka rapat kabinet terbatas, Senin pekan lalu. Salah satu masalah yang mengganjal adalah persoalan dana. Menurut Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono, hanya proyek LRT di Palembang yang bisa dibiayai dengan anggaran negara. Adapun proyek di Jabodebek harus dicarikan solusi. ”Nilai proyek terlalu besar untuk membangun dua LRT dalam waktu bersamaan,” katanya. Pembangunan LRT di Palembang diperkirakan menelan dana Rp 12 triliun. Adapun pembangunan prasarana LRT Jabodebek membutuhkan dana sekitar Rp 22 triliun. ●



MAKROEKONOMI



PERTUMBUHAN TERTAHAN BELANJA PEMERINTAH PERTUMBUHAN ekonomi Indonesia tahun lalu tumbuh 5,02 persen. Meski mengalami pertumbuhan dibanding 2015, pencapaian tersebut tak memenuhi ekspektasi pemerintah yang menargetkan 5,1 persen. ”Sedikit di bawah harapan karena pengeluaran pemerintah pada kuartal keempat ini malah mengalami kontraksi,” kata Menteri



90 |



| 19 FEBRUARI 2017



Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Senin pekan lalu. Menurut data Badan Pusat Statistik, realisasi belanja pemerintah pada kuartal keempat hanya 26,36 persen, melemah dibanding 2015, yang menembus 27,1 persen. Darmin berdalih minimnya belanja tak lepas dari pemotongan anggaran yang dila-



kukan tiga kali selama 2016. Faktor lain, seperti konsumsi dan perdagangan, setidaknya mengalami pertumbuhan positif. ”Konsumsi rumah tangga masih di atas 5 persen,” ujar Darmin. Menurut dia, konsumsi rumah tangga masih akan menjadi andalan pertumbuhan ekonomi negara berkembang seperti Indonesia. ●



TEMPO/TONY HARTAWAN, TEMPO/TONY HARTAWAN



PERHUBUNGAN



MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati selaku Ketua Panitia Seleksi Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2017-2022 menyatakan dua anggota Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat yang lolos seleksi seharusnya mengetahui adanya potensi konflik kepentingan. Sebab, Komisi Keuangan nantinya yang akan menyelenggarakan uji kelayakan dan kepatutan bagi calon anggota Dewan Komisioner OJK. ”Kriteria conflict of interest itu salah satu yang menjadi pertimbangan bagi yang bersangkutan ikut proses ini,” kata Sri Mulyani pada Rabu pekan lalu. Sesuai dengan Undang-Undang OJK, Sri mengatakan, panitia seleksi tidak berwenang melarang anggota Dewan atau seseorang yang memiliki afiliasi dengan partai politik mengikuti seleksi. ”Tapi esensi integritas dan conflict of interest adalah bobot yang paling luar biasa penting dalam proses ini,” ujarnya. Salah satu anggota Dewan yang dimaksud Sri adalah Ketua Komisi Keuangan DPR Melchias Markus Mekeng. Mekeng yakin bahwa dirinya memiliki kompetensi untuk mengisi jabatan tersebut. Selain Mekeng, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Andreas Eddy Susetyo, lolos tahap administrasi. ●



PERPAJAKAN



PERHUBUNGAN



PAJAK PROGRESIF LAHAN MENGANGGUR



25 JEMBATAN TIMBANG BEROPERASI 2017 KEMENTERIAN Perhubungan akan



MENTERI Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil memastikan pemerintah akan menjalankan rencana pengenaan pajak progresif untuk tanah yang menganggur. Rencana ini, kata dia, menyasar spekulan yang kerap memborong lahan besar di lokasi pembangunan. ”Maraknya spekulan membuat pembangunan negara terhambat,” ujarnya kepada Tempo, Rabu pekan lalu. Kementerian Agraria mengincar lahan belum bersertifikat yang untuk sementara dikategorikan sebagai lahan menganggur. Luasnya mencapai 31,9 juta hektare atau lebih dari separuh daratan nonhutan. Sofyan menambahkan, pajak progresif tidak akan diterapkan di kawasan industri atau kota mandiri swasta karena, menurut dia, sudah jelas rencana pembangunannya. Menurut Sofyan, pemerintah sedang menimbang-nimbang instrumen pajak yang akan diterapkan. Pilihannya adalah pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan, serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan. Juru bicara Direktorat Jenderal Pajak, Hestu Yoga Saksama, berujar pilihannya mengerucut pada pajak penghasilan, yang menjadi wewenang pemerintah pusat. Dua pilihan lain sulit diambil karena merupakan wewenang pemerintah daerah. ●



mengoperasikan 25 jembatan timbang tahun ini. Sebanyak 12 unit di antaranya berada di Sumatera, 8 unit di Jawa, dan 1 unit di Bali. Juru bicara Kementerian Perhubungan, Julius Adravida Barata, mengatakan beberapa jembatan timbang akan menjadi proyek percontohan oleh pihak swasta. ”Swasta akan menyiapkan sistem dan peralatannya,” ujarnya pada Selasa pekan lalu. Ia memastikan Kementerian Perhubungan tetap menjadi pengelola jembatan timbang, meski sistem dan peralatan disediakan pihak swasta. Rencananya, percontohan jembatan timbang oleh pihak swasta—berlokasi di Jawa dan Sumatera—sebanyak tujuh jembatan timbang. Barata menambahkan, dari total jumlah 141 jembatan timbang yang ada, Kementerian Perhubungan telah menandatangani berita acara serah-terima dari pemerintah provinsi sebanyak 113 jembatan timbang. Adapun 24 jembatan timbang dalam proses serah-terima serta 4 unit lainnya urung diserahkan karena ada masalah. ●



PERBANKAN



JUMLAH PEMILIK REKENING RP 2 MILIAR NAIK SEKRETARIS Lembaga Penjamin Simpanan PERPAJAKAN



DANA REPATRIASI DI BANK MANDIRI RP 30 TRILIUN PT Bank Mandiri Tbk mengklaim sudah menampung dana repatriasi amnesti pajak sebesar Rp 30 triliun hingga awal 2017. Total dana repatriasi yang masuk ke Indonesia sebesar Rp 105 triliun. Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan sebagian besar dari Rp 30 triliun tersebut masih mengendap di dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri. Dia memperkirakan sebagian besar wajib pajak yang meminta pengampunan baru mengalihkan dananya dari DPK bank ke produk investasi pada Maret 2017. ”Kami akan memenuhi komitmen ke pemerintah untuk lock-up (mengunci) dana tersebut di Indonesia minimal selama tiga tahun,” kata Kartika, Rabu pekan lalu. Pasokan likuiditas dari dana repatriasi membuat manajemen Bank Mandiri optimistis mampu menaikkan penyaluran kredit hingga 13 persen tahun ini. ●



(LPS) Samsu Adi Nugroho mengatakan jumlah rekening nasabah kaya atau nasabah dengan simpanan di atas Rp 2 miliar pada Desember 2016 sekitar 242.900 rekening. Jumlah itu naik 4,49 persen dibanding bulan sebelumnya. Menurut dia, nilai simpanan di atas Rp 2 miliar naik menjadi Rp 2.719 triliun atau naik 1 persen dibanding November 2016 (month-tomonth/MOM). Total rekening simpanan yang dijamin LPS hingga Desember 2016 sekitar 199,3 juta rekening, tumbuh 2,8 juta rekening dibanding posisi pada bulan sebelumnya. Jumlah rekening simpanan dengan saldo di bawah Rp 2 miliar meningkat 1,44 persen dibanding sebelumnya. Sedangkan jumlah nominal simpanan juga meningkat sebesar 4,22 persen pada Desember (MOM) menjadi Rp 2,18 miliar, dari Rp 2,09 miliar. Adapun total simpanan di bank umum per Desember 2016, kata Samsu, meningkat 1,89 persen dari posisi November menjadi Rp 4.900 triliun. ● 19 FEBRUARI 2017 |



| 91



INTERNASIONAL FILIPINA



TERGANJAL ULAH POLISI NAKAL 92 |



| 19 FEBRUARI 2017



PRESIDEN FILIPINA RODRIGO DUTERTE MENYETOP SEMENTARA OPERASI ANTINARKOTIK. MERANGKUL TENTARA UNTUK MEMBERANTAS POLISI KORUP.



U



Presiden Filipina Rodrigo Duterte berpidato di depan polisi Filipina yang tersangkut masalah kriminal, di Manila.



AP/ KING RODRIGUEZ



PACARA penghormatan ter-



akhir itu berlangsung di Markas Besar Kepolisian Nasional Filipina di Kota Quezon. Di Camp Crame, tempat Kepala Kepolisian Jenderal Dela Rosa berkantor, upacara itu tidak ditujukan untuk almarhum pejabat militer. Tidak pula untuk birokrat negeri itu. Upacara itu untuk seorang pengusaha asal Korea Selatan, Jee Ick-joo. Isak tangis keluarga Jee, teman-temannya, karyawan, dan sejumlah anggota komunitas Korea Selatan di Filipina mewarnai upacara di gedung serbaguna Camp Crame, Senin sore pekan lalu itu. ”Mereka, terutama saya, sangat kecewa terhadap polisi. Mereka kecewa karena saudara senegaranya dibunuh di sini,” kata Dela Rosa kepada wartawan. Upacara kematian di markas polisi itu atas permintaan istri Jee Ick-joo, Choi Kyung-jin. Kepada Roel Bolivar, Komandan Satuan Tugas Antinarkotik, yang mengawasi penyelidikan kasus kematian Jee, Choi pernah berujar beberapa pekan lalu. ”Apa kesalahan suami saya sehingga dia harus mati dengan cara seperti ini?” kata Bolivar, menirukan perkataan Choi. ”Saya tidak bisa memberi dia jawaban,” Bolivar menambahkan. Insiden Jee terjadi pada 18 Oktober tahun lalu. Pagi itu, sekitar pukul 09.00, dua pria bersenjata, yang mengaku dari satuan polisi antinarkotik, mendatangi rumah Jee di Angeles City, Pampanga. Dengan dalih menggelar razia obat terlarang, mereka menciduk Jee, 53 tahun, dan pembantunya, Marissa Dawis-Morquicho. Mengendarai mobil SUV hitam, dua pelaku itu lantas membawa Jee dan Dawis ke sebuah gedung di Camp Crame. Di markas polisi itu, Jee tewas mengenaskan. Salah seorang pelaku, diketahui bernama Perwira Senior Polisi Ricky Sta. Isabel, dilaporkan mencekik Jee hingga tak bernyawa. Jee dihabisi setelah beberapa jam disiksa. Mayat Jee lalu dikremasi di rumah duka, dan abu 19 FEBRUARI 2017 |



| 93



jenazahnya dibuang ke toilet di Camp Crame. Para penculik lantas memeras Choi dengan meminta tebusan 5 juta peso (sekitar Rp 1,3 miliar) tanpa memberi tahu bahwa Jee telah tiada. ■■■



KASUS tewasnya Jee Ick-joo menyengat Istana Malacanang. Presiden Rodrigo Duterte pun menyetop operasi antinarkotik, yang terus menyulut kontroversi dan kecaman dari komunitas internasional sejak dilancarkan enam bulan lalu. ”Saya memerintahkan polisi menghentikan seluruh operasi,” kata Duterte dalam pidatonya pada akhir Januari lalu. ”Semua polisi di negara ini dilarang memproses hukum kasus narkotik apa pun.” Perlu hampir tiga bulan bagi Duterte untuk berubah pikiran. Semula pria 71 tahun itu berkukuh kematian Jee tidak berhubungan dengan operasi pemberantasan obat terlarang. Belakangan, Duterte meralat sikapnya tatkala Senat ikut terjun mengusut insiden kematian Jee. ”Kepolisian menuai kritik dalam pelaksanaan Proyek Tokhang. Ada polisi yang memanfaatkannya untuk menculik dan memeras,” kata Senator Panfilo Lacson. Lacson, 68 tahun, Ketua Komite Ketertiban Umum dan Obat Terlarang di Senat, memimpin penyelidikan sejak medio Januari lalu. Bekas kepala kepolisian Filipina ini meyakini kampanye antinarkotik Duterte telah ditunggangi polisi ”nakal”. Mereka, kata Lacson, mengambil keuntungan dari upaya pemerintah menindak bandar, pengedar, dan pemakai obat terlarang. ”Kasus ini harus segera tuntas agar kepolisian kembali dipercaya,” ujarnya. Jenderal Ronald Dela Rosa turut mengiyakan Lacson. ”Sekarang tidak ada operasi anti-obat terlarang,” kata pria plontos bertubuh gempal yang akrab disapa ”Bato” itu. Dia membenarkan bahwa sejumlah



polisi berupaya menyabotase Proyek Tokhang, program unggulan polisi dalam pemberantasan narkotik. ”Ada polisi yang mengusung agenda sendiri. Kami akan menghancurkannya,” kata Dela Rosa. Duterte menyetop operasi antinarkotik hingga akhir Februari. Dalam kurun itu, dia menugasi Dela Rosa untuk membersihkan kepolisian—korps berisi 165 ribu anggota—dari polisi-polisi korup. ”Anda, polisi, adalah yang paling korup. Anda korup hingga ke akar-akarnya. Ini ada di dalam sistem Anda,” kata Duterte. Menurut dia, sekitar 40 persen polisi Filipina pernah berbuat rasuah dan bahkan ada yang membekingi bandar narkotik. Dela Rosa membekukan Satuan Tugas Antinarkotik, unit berisi 1.800 personel yang selama ini menjadi ujung tombak operasi antinarkotik. Dia juga memutasi sederet pejabat polisi. Badan Investigasi Nasional (NBI), lembaga di bawah Departemen Kehakiman, turut dicoret dari perang melawan narkotik. Ini menyusul terseretnya nama petugas NBI, Jerry Omlang, dalam kasus pembunuhan Jee. ”Kami akan membersihkan barisan kami,” kata Dela Rosa. Dela Rosa, misalnya, memindahkan sedikitnya 300 polisi, dengan beragam catatan pelanggaran, ke Basilan, Sulu, dan TawiTawi di Mindanao. Wilayah di Filipina selatan itu dikenal sebagai sarang kelompok teroris Abu Sayyaf. ”Mereka punya dua pilihan: memerangi Abu Sayyaf atau mundur,” ucap Duterte. Mutasi selama dua tahun itu salah satu bentuk hukuman terhadap polisi nakal. ”Mereka pantas dipermalukan,” kata Lacson. Tanpa polisi dan NBI, Duterte menugasi Badan Antinarkotik untuk memerangi peredaran obat terlarang. Dia bahkan berencana menggandeng Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) untuk menumpas ”polisibandit”. ”Saya akan menjadikan isu narkotik sebagai ancaman keamanan nasional,”



Lembaga Amnesty International mencatat lebih dari 7.000 orang menjadi korban aksi penembakan di gang-gang, jalanan, hingga rumah penduduk. Kepolisian Filipina membantah angka itu dan menyatakan aksi ”tembak di tempat” mereka hanya menewaskan 2.551 orang. 94 |



| 19 FEBRUARI 2017



ujar Duterte, yang disambut hangat oleh tentara. ”Kami tidak akan mengecewakan Presiden,” kata juru bicara AFP, Kolonel Marinir Edgard Arevalo. Kepala Staf AFP Jenderal Eduardo Año mengatakan tentara, yang tidak cakap dalam penegakan hukum, hanya terjun bila diperlukan untuk menghadapi sindikat narkotik bersenjata. ”Kami tidak terlibat dalam setiap operasi,” kata Ano, seperti dikutip GMA Network. Bagi Badan Antinarkotik, keterlibatan tentara cukup melegakan. Sebab, tanpa polisi, ”Kami bisa kewalahan,” ujar juru bicara Badan Antinarkotik, Derrick Carreon. Namun rencana Duterte merangkul AFP menuai kecaman. Senator Leila De Lima, pengkritik utama Duterte di parlemen, menilai militer tidak tepat untuk kampanye antinarkotik. ”Pembunuhan di luar hu-



AP/STRINGER



INTERNASIONAL FILIPINA



■■■



kum harus dihentikan. Bukan malah meminta AFP untuk meneruskannya,” ujarnya. Kecaman senada meluncur dari lembaga pegiat hak asasi manusia, Human Rights Watch. ”Tentara memiliki catatan buruk tentang pembunuhan di luar hukum, khususnya dalam konflik dengan kelompok pemberontak komunis.” Pembunuhan di luar hukum atau extrajudicial killing kental mewarnai kampanye antinarkotik Duterte. Lembaga Amnesty International mencatat lebih dari 7.000 orang menjadi korban aksi penembakan di gang-gang, jalanan, hingga rumah penduduk. Kepolisian Filipina membantah angka itu dan menyatakan aksi ”tembak di tempat” mereka hanya menewaskan 2.551 orang. Sedangkan sisanya dilakukan oleh penduduk, yang memang diberi kebebasan oleh Duterte untuk mengeksekusi ter-



Kepala Kepolisian Filipina Ronald Dela Rosa (kanan) menghukum polisi Filipina yang terlibat penculikan dan pemerasan warga negara Korea Selatan, di Angeles City. sangka pengedar obat terlarang. Menurut Amnesty, polisi bahkan mendapat imbalan dalam menjalankan aksinya. ”Polisi dibayar 15 ribu peso (sekitar Rp 3,9 juta) untuk tiap tersangka yang mereka bunuh,” begitu menurut hasil penyelidikan Amnesty. Temuan ini dibenarkan seorang polisi berpangkat senior police officer 1 (SPO1)—setara dengan perwira militer, satu tingkat di atas sersan—yang diduga menjadi bagian dari unit antinarkotik di Kepolisian Metro Manila. ”Insentif hanya diberikan jika target tewas,” kata pria yang enggan dikutip identitasnya itu.



KEMATIAN Jee Ick-joo menguak praktek kotor polisi Filipina. Namun Senator Panfilo Lacson menyatakan ada sederet kejadian lain yang menggambarkan ulah korup polisi. Lacson pernah menyinggung insiden yang menimpa temannya, pengusaha Cina-Filipina, pada Agustus 2016. ”Dia diciduk dari gudang pabriknya di Bulacan dengan tuduhan ’memproduksi obat terlarang’,” ujarnya dalam sesi sidang penyelidikan kasus Jee di Senat. Kasus penculikan menimpa tiga turis Korea pada Desember tahun lalu. Tujuh pria bersenjata yang mengaku polisi menangkap Min Hoon-park, Lee Kin-hun, dan Lee Junhyung. Mereka diculik dari tempat mereka menginap di Apo Street, Angeles City, dan dituding terlibat jual-beli narkotik, ”Mereka dibawa ke kantor polisi dan dipukuli. Pelaku meminta 300 ribu peso (sekitar Rp 79,9 juta) untuk tebusan,” tutur juru bicara kepolisian, Inspektur Senior Dionardo Carlos. Praktek serupa rupanya dijumpai dalam kasus Jee. Unit Anti-Penculikan Kepolisian Luzon, yang mendapat keterangan dari pembantu Jee, Marissa Dawis-Morquicho, menyimpulkan dua polisi menciduk Jee berbekal surat perintah penangkapan palsu. ”Mereka menuding orang asing itu (Jee) terlibat jaringan narkotik,” kata seorang petugas Unit Anti-Penculikan. Para pelaku melepaskan Dawis lewat tengah malam pada hari penculikan Jee. Ronald Dela Rosa enggan disalahkan sepenuhnya. Menurut dia, kematian Jee tak bisa dilepaskan dari keberadaan geng narkotik Korea, yang konon beroperasi di kota selatan, Cebu. Rodrigo Duterte bahkan mengklaim mafia obat terlarang Korea itu juga terlibat dalam aksi perdagangan manusia, prostitusi, dan penculikan. Namun tudingan itu dibantah keras Kim Jae-shin, Duta Besar Korea Selatan untuk Filipina. ”Dia ( Jee) dikenal sebagai orang baik,” ujarnya. Bersama istrinya, Choi Kyung-jin, dan seorang putri mereka, Jee menetap di Filipina sejak 2008. Dia memasok karyawan asal Korea dan Filipina untuk kasino di Pampanga. Jee juga mengoperasikan perusahaan layanan tenaga kerja. Sebelum memulai bisnis sendiri, dia pernah menjadi direktur di Hanjin, perusahaan galangan kapal Korea. ”Kami hanya ingin seterusnya di sini, sampai tua tinggal di Filipina,” kata Choi sembari berurai air mata. ● MAHARDIKA SATRIA HADI (CNN, PHILSTAR, THE ECONOMIST, MANILA TIMES, REUTERS, INQUIRER )



19 FEBRUARI 2017 |



| 95



INTERNASIONAL AMERIKA SERIKAT



SEORANG PENGGILA BUKU DI GEDUNG PUTIH



P



ARA koleganya menggam-



barkan Stephen K. Bannon sebagai kutu buku. ”Orang paling baik bacaannya di Washington,” kata seorang di antaranya. Banyak dari mereka yang pernah bekerja dengan Bannon mengakui bahwa penasihat politik utama Presiden Amerika Serikat Donald Trump itu tak segan-segan merekomendasikan buku untuk dibaca kepada kolega dan temannya. Kata salah seorang di antaranya pula, Bannon menyukai tema sejarah dan teori politik. ”Dia bagaikan penggila (topik) nasionalisme.” Di setiap perjalanan, buku tak pernah lepas dari Bannon. Marc Tracy, wartawan The New York Times yang biasa meliput peristiwa olahraga, menuliskan pengalamannya memergoki Bannon di Bandar Udara Internasional Hartsfield-Jackson, Atlanta, pada masa peralihan pemerintahan, Desember tahun lalu. Ketika itu Bannon menenteng The Best and the Brightest karya David Halberstam tentang sejarah kesalahan strategi dan kelemahan manusia yang melahirkan bencana keterlibatan Amerika Serikat di Perang Vietnam. ”Ini bagus,” kata Bannon, tentang buku itu, menjawab pertanyaan Tracy, ”untuk melihat bagaimana kesalahan kecil di awal bisa membawa kesalahan yang besar di kemudian hari.” Bannon juga mengaku mengajak semua orang yang terlibat dalam proses peralihan untuk membaca buku itu. Yang dia maksud semua orang kemudian dia perjelas sebagai ”beberapa orang”. Menurut sumber yang dikutip Politico, memang begitulah Bannon, dalam topik atau hal tertentu, ”hanya akan berbagi dengan orang-orang yang sangat dekat dengan dia atau dia percayai”. Bagaimanapun persisnya penggambaran orang-orang itu, satu hal jelas, bacaan



96 |



| 19 FEBRUARI 2017



Bannon cenderung punya satu kesamaan: pandangan bahwa teknokrat telah ”berdosa” menempatkan peradaban Barat ke lintasan yang menurun dan hanya guncangan dalam sistemlah yang bisa membalikkan arah geraknya. Bukan itu saja, buku-buku bacaan pria 63 tahun yang lahir di Norfolk, Virginia, ini juga cenderung mengandung nujum muram bahwa dunia sedang menuju kehancuran—sesuatu yang tak jarang muncul dalam pernyataan terbuka Bannon selama ini. Dengan pengetahuan dan keyakinan itulah dia melambung ikut masuk ke Gedung Putih, menjadi perancang strategi dari apa yang disebut sebagai orang paling berkuasa di dunia. ●●●



DENGAN posisinya, jika ada pertanyaan siapa yang paling berperan di balik kebijakan-kebijakan Trump di awal pemerintahannya, jawabannya semakin jelas: Bannon. Bahkan, sebelum diserahi posisi di Dewan Keamanan Nasional, pendiri Breitbart News—sebuah media ultrakanan—ini juga sudah bertindak seakan-akan menjadi pengambil keputusannya. Menurut seorang pejabat intelijen yang tak mau disebut identitasnya, Bannon bahkan tak merasa perlu meminta masukan staf Dewan. Pejabat itu mengatakan Bannon mengorganisasi semacam kelompok rahasia, ”hampir seperti Dewan Keamanan Nasional bayangan”. Dia menggambarkan sebuah lingkungan yang menutup peluang adanya beda pendapat, tanpa jejak dokumen untuk apa pun yang dibahas dan disetujui dalam rapat, dan nihil petunjuk atau dorongan dari atas tentang bagaimana staf Dewan harus diorganisasi. ”Mereka menjalankan keputusan Presiden di luar konstruksi normal,” kata pejabat itu kepada Foreign Policy. Dia meru-



juk pada keputusan yang ditandatangani Trump tentang berbagai hal, dari soal imigrasi hingga dihidupkannya lagi proyekproyek gelap CIA, dinas intelijen Amerika. Perihal bagaimana Bannon memainkan kewenangannya, keputusan tentang larangan sementara bagi imigran dari tujuh negara masuk Amerika bisa jadi contoh. Menurut laporan The New York Times dua pekan lalu, Bannon tak hanya mengawasi penyusunan keputusan itu, tapi dialah yang memikirkannya sejak awal, lebih dari setahun lalu. Trump ketika itu baru berstatus salah satu kandidat presiden dari Partai Republik. Bannon berinisiatif merespons janji Trump, yang merupakan reaksi terhadap serangan teroris di San Bernardino, California, untuk ”total dan sepenuhnya melarang muslim masuk Amerika Serikat”. Percaya pada kebijakan imigrasi yang ketat dan yakin bahwa larangan terhadap pengungsi bisa mendongkrak posisi politik Trump, Bannon bertekad mewujudkan janji kampanye itu. Dibantu beberapa penasihat terdekat Trump, pada saat proses peralihan berlangsung, dia mulai menyusun draf keputusan tentang imigran dan pengungsi itu supaya bisa langsung ditan-



AP/ALEX BRANDON



Penasihat politik utama Presiden Donald Trump ini lama mengkaji pergerakan kaum nasionalis. Diyakini membawa koneksinya dengan para penganjur supremasi kulit putih ke Gedung Putih.



Stephen Bannon (paling kanan) di Gedung Putih.



datangani Trump begitu resmi berkantor di Gedung Putih. James J. Carafano, anggota tim transisi Trump yang merupakan Wakil Presiden Heritage Foundation—sebuah yayasan konservatif—mengungkapkan hanya sedikit dari materi draf keputusan itu yang diberitahukan kepada para pejabat karier di Departemen Keamanan Nasional dan lembaga pemerintah lain. Dia menggambarkan adanya ”dinding pengaman antara pemerintah lama dan yang akan datang”. Menurut Carafano, salah satu alasannya adalah untuk menghindari kebocoran informasi. Kebocoran biasa terjadi manakala tim transisi Trump mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan kebijakan baru, pertanyaan itu dengan serta-merta diteruskan ke wartawan, yang lalu jadi bahan pemberitaan negatif. Para pejabat lembaga terkait yang bertugas di masa Presiden Barack Obama mengakui minimnya komunikasi dengan tim transisi Trump. Dalam komunikasi yang ada, kata R. Gil Kerlikowske—Komisioner



Bea-Cukai dan Perlindungan Perbatasan— sama sekali tak disebut soal larangan untuk warga dari negara-negara tertentu, padahal inilah yang oleh pemerintah belakangan diklaim telah dilakukan. Ketertutupan itu, dan fakta bahwa semua proses tersebut tak tercatat dalam dokumen tertulis, menimbulkan kekhawatiran diabaikannya prinsip manajemen yang bisa dipertanggungjawabkan. Tapi yang dinilai tak kalah pentingnya, terutama dalam isu yang berkaitan dengan keamanan, adalah pengabaian terhadap kelaziman bahwa staf Dewan Keamanan Nasional yang semestinya mencatat semua hal yang dibahas dalam setiap rapat. Jika dokumen itu dibuat oleh staf urusan politik, kata Loren DeJonge Schulman—bekas anggota staf ahli Susan Rice, Penasihat Keamanan Nasional di masa Presiden Obama—seluruh proses jadi cacat. Itulah yang bisa memusatkan kekuasaan pada Bannon, yang pada gilirannya ”bisa mendikte hasilnya”. ●●●



YANG juga dikenal dari Bannon adalah keyakinannya pada teori bahwa sejarah bergulir dalam siklus 80-100 tahun. Menu-



rut teori yang dikemukakan dalam buku The Fourth Turning karya William Strauss dan Neil Howe ini, di akhir siklus, tata sosial lama bakal musnah dan digantikan dengan yang baru. Dalam pandangan Bannon, siklus berikutnya datang dipicu oleh krisis keuangan, dan inilah yang menyebabkan Trump terpilih dalam pemilihan umum presiden tahun lalu. Teori siklus sejarah itulah yang jadi dasar film dokumenter berjudul Generation Zero yang dia sutradarai. Bannon, yang berlatar belakang keluarga pekerja pro-Kennedy dan Partai Demokrat, pernah berkarier di Goldman Sachs. Sebelum lulus dari Harvard Business School, dia pernah empat tahun bergabung dengan angkatan laut. Dia meninggalkan posisi sebagai wakil presiden di Goldman Sachs pada 1990. Dia lalu mendirikan perusahaan yang berfokus membiayai media. Perusahaan ini ikut berinvestasi di beberapa serial televisi, termasuk Seinfeld. Ketika masuk ke kegiatan produksi film dan pembuatan film dokumenter politik, Bannon berkenalan dengan Andrew Breitbart, pengusaha media konservatif. Ketika itu Breitbart sedang ingin membuat situs untuk membendung apa yang dilihatnya sebagai dominasi kaum liberal di media-media besar. Berdirilah Breitbart News pada 2007. Ketika Breitbart meninggal pada 2012, dia menggantikannya. Menurut laporan Time pada pertengahan November tahun lalu, di bawah arahannya, Breibart News berhasil ”menginjeksikan materi-materi bersifat rasis, seksis, xenofobis, dan anti-Semit ke dalam urat nadi kaum ultrakanan”. Bannon diyakini punya koneksi luas dengan kalangan penganjur supremasi kulit putih. ”Baru beberapa tahun lalu ada perjanjian antara tokoh supremasi kulit putih James O’Keefe di Project Veritas dan Breitbart,” kata Lacy MacAuley, aktivis dan anggota Koalisi Antifasis Washington, DC, kepada The Independent. O’Keefe, menurut MacAuley, dikenal sebagai tokoh yang biasa menyerang dan menjatuhkan lembaga dan organisasi melalui penyebaran berita palsu. MacAuley yakin Bannon, si kutu buku, adalah penganjur nasionalisme kulit putih di Gedung Putih, melalui semua hal yang dikerjakannya. ● PURWANTO SETIADI (BBC, FOREIGN POLICY, THE



NEW YORK TIMES, POLITICO, TIME)



19 FEBRUARI 2017 |



| 97



INTERNASIONAL ISRAEL



BERMAIN API DENGAN EKSTREM KANAN Parlemen Israel meloloskan undang-undang yang melegalkan penyerobotan tanah milik orang-orang Palestina. Ancaman bagi perdamaian Israel-Palestina.



P



ERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu semakin jarang tersenyum. Kini terbukti, berkoalisi dengan para politikus ultranasionalis seperti Partai Yisrael Beiteinu mendatangkan seribu satu persoalan yang membuat dada ini sesak. Malam itu, Selasa pekan lalu, tatkala Netanyahu melawat ke Inggris, berbicara panjang-lebar dengan Perdana Menteri Kerajaan Inggris yang baru, Theresa May, koalisi Likud dengan partai kanan-garis keras-ultranasionalis menjalankan agenda yang cukup menyeramkan. ”Kami menggelar pemungutan suara malam ini, dan ini berkaitan dengan rakyat Yahudi dan tanahnya. Seluruh tanah ini milik kami. Semuanya,” kata anggota parlemen Ofir Akunis, mewakili aspirasi koalisi. Malam itu, Knesset atau parlemen Israel mengesahkan undang-undang yang mele98 |



| 19 FEBRUARI 2017



galisasi penyerobotan tanah orang-orang Palestina demi pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Dengan 60 anggota parlemen menyetujui dan 52 lainnya menolak, lahirlah undang-undang yang membelah Israel lebih jelas dan mengancam perdamaian Palestina-Israel. Undang-undang yang berlaku surut itu menjamin kompensasi uang atau tanah di lokasi lain kepada warga Palestina yang terpaksa angkat kaki dari tanahnya. Tapi dapat dipastikan perampasan tanah yang disahkan oleh negara itu akhirnya akan membuyarkan semangat pembicaraan perdamaian, yang pada dasarnya juga membahas hal yang sama: pembagian tanah Palestina-Israel setelah Perang Enam Hari 1967. Netanyahu tergencet di antara masyarakat internasional yang semakin kritis ter-



hadap buruknya catatan hak asasi manusia Israel serta koalisi Likud dan partai-partai Yahudi garis keras yang berkeyakinan mutlak tanah Palestina memang diperuntukkan bagi bani Israel. Namun Netanyahu, yang belakangan mulai akhir tahun lalu diperiksa keterlibatannya dalam satu masalah korupsi, tak bisa berpaling dari partaipartai garis keras pendukungnya. Merekalah yang akan langsung membelanya jika masalah korupsi masuk ke lahan politik dan posisinya terancam. Di bawah undang-undang baru itu, kelak para juru runding Palestina akan menyaksikan betapa tanah yang mereka pertaruhkan untuk pendirian negara Palestina yang merdeka perlahan-lahan berganti wajah menjadi rangkaian permukiman Yahudi. Saat ini 600 ribu warga Yahudi bermukim di 140 kawasan permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Dengan undangundang baru itu, jumlah pemukim Yahudi tentu akan bertambah dan komplikasi konflik bakal semakin rumit. Pembicaraan perdamaian tidak akan efektif jika pembangunan permukiman Yahudi jalan terus. Berdasarkan pandangan itu pula masyarakat internasional, Uni Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, tak terkecuali negara-negara sekutu Israel, menyesalkan bahkan mengutuk perkembangan yang bakal memperkeruh prospek perdamaian Palestina-Israel ini. Masa pemerintahan Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang ikut mendorong kelahiran Resolusi Dewan Keamanan 2334, yang mengecam permukiman Yahudi seraya ”menunjukkan pelanggaran hukum internasional dan merupakan hambatan perdamaian”, berakhir sudah. Kini Amerika bagaikan seorang kakak yang melindungi adiknya yang manja, Israel, tanpa syarat—dan mereka telah memilih mengisolasi diri dari masyarakat internasional. Sama-sama mengusung semangat deObamaisasi, Netanyahu tentu saja amat menyukai dukungan sang kakak. Namun, sepulang dari lawatannya di luar negeri, sakit kepalanya akan kambuh. Berkoalisi dengan partai-partai ekstrem kanan tak hanya membuat ia tertekan, tapi juga mustahil berpisah. ● IDRUS F. SHAHAB (BBC, THE ECONOMIST, THE NEW YORK TIMES)



AP/ODED BALITY



Pembangunan permukiman Yahudi di Adumim, dekat Yerusalem.



DUNIA SEPEKAN INGGRIS



MAJELIS RENDAH SETUJUI RUU BREXIT



M



AJELIS Rendah Parlemen



Inggris menyetujui rancangan undang-undang yang memungkinkan pemerintah memulai proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa. RUU ini tinggal menunggu pengesahan dari Majelis Tinggi. Perdebatan sebelum persetujuan itu dicapai berlangsung tujuh jam. Pemungutan suara tak terhindarkan. Hasilnya, anggota Majelis yang menyetujui proses yang biasa disebut Brexit itu unggul—dengan kedudukan 494 melawan 122 suara. Menteri Urusan Brexit David Davis mengatakan perdebatan terjadi secara sehat. Semua masukan dari anggota Majelis yang mewakili semua wilayah di Inggris itu diterima. Dia menyebut hal ini sebagai momen bersejarah. ”Saya menghormati pandang-



an yang kuat di semua sisi,” katanya, seperti dikutip CNN, Kamis pekan lalu. Davis mengajak semua pihak, terutama yang ikut menandatangani referendum, bersatu menyelesaikan proses Brexit. ”Tugas penting di tangan kita untuk negara kita,” ujarnya.



RUMANIA



MYANMAR



AP/PHOTO



SERIBU ORANG ROHINGYA DIDUGA TEWAS



LEBIH dari seribu warga muslim Rohingya diperkirakan tewas dalam operasi militer—jauh lebih besar jumlahnya ketimbang korban tewas yang dilaporkan sebelumnya. Dua pejabat Perserikatan BangsaBangsa mengungkapkan hal ini kepada Reuters di Cox’s Bazar, Bangladesh, Kamis pekan lalu. Dua pejabat dari badan yang berbeda itu menyatakan prihatin bahwa dunia luar belum sepenuhnya menyadari buruknya kri-



Keputusan meninggalkan Uni Eropa itu ditetapkan melalui referendum pada Juni tahun lalu. Sebanyak 52 persen rakyat setuju, sedangkan 48 persen menolak. Kemenangan kelompok yang mendukung Brexit membuat Perdana Menteri Inggris saat itu, David Cameron, mengundurkan diri. ●



sis di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, terutama setelah serangan terhadap pos polisi pada Oktober tahun lalu. Cox’s Bazar adalah kota terdekat dengan perbatasan Bangladesh-Myanmar yang dalam beberapa bulan terakhir menjadi tujuan sekitar 70 ribu pengungsi Rohingya. ”Yang dipercakapkan hingga sekarang adalah ratusan orang tewas. Ini mungkin perkiraan terlalu rendah. Kita bisa mendapati ribuan,” kata seorang di antara pejabat-pejabat itu, yang menolak disebutkan identitasnya. Dia, juga koleganya yang diwawancarai terpisah, merujuk pada pengakuan yang dihimpun oleh badan tempatnya bekerja dari para pengungsi selama empat bulan terakhir sebagai dasar kesimpulan—bahwa korban tewas bisa mencapai seribu orang. Juru bicara kepresidenan Myanmar, Zaw Htay, menjanjikan akan mengecek kebenarannya. ”Angka mereka jauh lebih besar daripada angka kami,” ujarnya. Menurut dia, laporan mutakhir menyebutkan angka korban kurang dari seratus orang. ●



MOSI TIDAK PERCAYA KANDAS



PEMERINTAH Rumania berhasil lolos dari upaya pengajuan mosi tidak percaya di parlemen. Legislator dari partai koalisi pemerintah memutuskan abstain dalam pemungutan suara pada Rabu pekan lalu. Mereka mematahkan perlawanan oposisi, yang perlu 50 persen suara agar bisa meloloskan mosi yang mereka galang. Mosi itu digulirkan setelah terjadi demonstrasi besar-besaran menentang diberlakukannya dekrit yang berpotensi melemahkan perang melawan korupsi. Dekrit ini memang akhirnya dibatalkan. Menurut laporan BBC, para pemrotes masih berencana menggelar demonstrasi, yang dijadwalkan akhir pekan lalu. Mereka telanjur menganggap pemerintah tak bisa dipercaya. Mereka juga khawatir undang-undang baru yang dijanjikan pemerintah bakal memuat ketentuan yang sama dengan yang telah dibatalkan. Salah satu ketentuan yang dianggap bermasalah adalah peluang dibebaskannya pelaku penyalahgunaan kekuasaan bila jumlah uang yang dikorupsi kurang dari 44 ribu euro (sekitar Rp 625 juta). ● 19 FEBRUARI 2017 |



| 99



WAWANCARA



KETUA MAHKAMAH KONSTITUSI ARIEF HIDAYAT:



DI ATAS MAHKAMAH ITU TUHAN GENDA pulang kampung Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat ke Semarang, Kamis tiga pekan lalu, berantakan. Mendarat di Bandar Udara Ahmad Yani dengan penerbangan pertama pagi itu, ia dijadwalkan mengisi kuliah umum di Universitas 17 Agustus 1945 beberapa jam kemudian. Namun panggilan telepon dari Jakarta memaksanya balik kanan. Seorang jurnalis meminta klarifikasi kabar Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap seorang hakim konstitusi. Malam harinya di Jakarta, Arief baru mendapat kepastian soal penangkapan Patrialis Akbar. Patrialis diduga menerima suap untuk mengabulkan uji materi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia 2009-2011 itu juga diduga membocorkan draf putusan uji materi pembahasan undang-undang tersebut sehingga sampai di tangan Basuki Hariman, importir daging yang diduga menyogoknya. ”Aduh, kami salah lagi,” kata Arief, 61 tahun. Ini adalah kedua kalinya Arief merasakan kehilangan sejawat yang dicokok KPK setelah Akil Mochtar dalam perkara suap sengketa pemilihan kepala daerah pada 2013. Senin pekan lalu, Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi menyatakan Patrialis melakukan pelanggaran etik berat. Sehari kemudian, Mahkamah mengabulkan satu dari empat tuntutan pemohon uji materi Undang-Undang Peternakan dan Kesehatan Hewan, yaitu Pasal 36-E ayat 1, yang memungkinkan impor daging sapi murah dari India. Arief menerima wartawan Tempo Anton Aprianto, Reza Maulana, dan Raymundus Rikang di ruang kerjanya pada Kamis dua pekan lalu. Ia mengatakan Patrialis menghancurkan citra Mahkamah Konstitusi, yang dibangun perlahan setelah kasus Akil Mochtar. ”Masalah ini muncul ketika kepercayaan masyarakat sudah pulih,” kata Arief. Dalam wawancara lanjutan lewat sambungan telepon, Rabu pekan lalu, guru besar hukum tata negara Universitas Diponegoro ini menjamin putusan Mahkamah tak dipengaruhi oleh kasus Patrialis.



A



100 |



| 19 FEBRUARI 2017



ARIEF HIDAYAT Tempat dan tanggal lahir: Semarang, 3 Februari 1956 Pendidikan: S-1: Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (1980) S-2: Fakultas Hukum Universitas Airlangga (1984) S-3: Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (2006) Karier: Ketua Mahkamah Konstitusi (2015-2017) Hakim Mahkamah Konstitusi (2013-2018) Dekan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (2008-2013) Guru besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (sejak 2008)



Apa dasar putusan Mahkamah Konstitusi atas uji materi Undang-Undang Peternakan dan Kesehatan Hewan? Putusan Mahkamah prinsipnya memperhatikan kepentingan nasional supaya masyarakat Indonesia terlindungi. Impor hewan dan produk olahannya harus dilakukan dengan asas kehati-hatian serta cuma bisa terlaksana ketika bencana alam dan pasokan dalam negeri kurang. Impor juga harus memperhatikan standar kesehatan Badan Kesehatan Dunia, WHO, dan



TEMPO/IMAM SUKAMTO



●●●



lembaga pengawas ternak dalam negeri wajib menyeleksi kembali kualitas kesehatan hewan ternak itu. Suap ke Patrialis Akbar tak mempengaruhi keputusan itu? Sama sekali tidak berpengaruh. Pak Patrialis juga tak pernah mempengaruhi hakim lain. Bahwasanya dalam rapat permusyawaratan hakim ada perbedaan sikap, itu wajar karena hakim adalah sosok imparsial dan otonom. Juga tidak ada dissenting opinion dalam putusan kasus itu.



Tapi kami mendapat informasi Patrialis mencoba mempengaruhi hakim lain. Apa penjelasan Anda? Saya tak pernah melihat dan mendengar Pak Patrialis mempengaruhi hakim lain. Saya yang tahu jalannya rapat permusyawaratan sehingga bisa mengamati apakah seorang hakim dipengaruhi atau tidak. Saya sendiri tak dipengaruhi hakim lain dalam pengambilan putusan itu. Yang jadi masalah, kok, drafnya bisa keluar. Mengapa bisa bocor?



Kelihatannya itu dilakukan Patrialis secara personal, tapi saya tak bisa mengkonfirmasi isinya karena baru membaca informasi yang beredar di media massa. Anda mengetahui isi dokumen yang bocor itu? Saya tak tahu bentuk dan isinya. Namun draf final putusan Undang-Undang Peternakan dan Kesehatan Hewan sudah jadi pada 19 Januari lalu. Lalu menjadi rahasia negara sampai putusan resmi dibacakan di persidangan (Selasa, 7 Februari 2017). 19 FEBRUARI 2017 |



| 101



WAWANCARA ARIEF HIDAYAT



Cuma sembilan hakim, seorang panitera, dan seorang panitera pengganti yang tahu isi drafnya. Kami mendapat kabar draf itu menyatakan tuntutan dikabulkan sebagian, seperti putusan Mahkamah Konstitusi. Artinya, Patrialis mengambil keuntungan dengan mudah? Hal itu mirip istilah yang dipakai Pak Mahfud Md. ketika skandal Akil mencuat. Istilahnya menembak di atas kuda. Kasus ini membuat aktivis antikorupsi menggalang petisi mendesak Anda mundur. Apa pembelaan Anda? Kesalahan saya apa? Penangkapan Patrialis, siapa pun pemimpinnya, pasti bisa terjadi karena faktor individu. Bahkan kami sudah membangun sistem kontrol yang sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya. Kenapa saya harus mundur? Anda dinilai gagal memperbaiki MK sehingga skandal suap di MK terulang. Kasus Akil terjadi saat kepemimpinan Pak Mahfud Md. sampai era Akil sendiri. Ketika kasus Pak Arsyad Sanusi, bekas hakim konstitusi yang tersandung masalah etik pada 2011, apakah ada desakan Pak Mahfud mundur? Enggak ada. Dua kasus itu membuat institusi ini menjadi lebih berpengalaman. Perubahan apa yang terjadi di MK sejak Akil ditangkap? Ada Dewan Etik yang menjaga hakimhakim Mahkamah setiap hari. Mereka adalah figur yang independen dan bebas intervensi. Terdiri atas tiga orang, yang diketuai Abdul Mukthie Fadjar, guru besar Universitas Brawijaya dan mantan hakim konstitusi. Kami juga punya nota kesepahaman dengan KPK yang mengajari soal antikorupsi dan gratifikasi. Tatkala masih ada perilaku culas, itu tergantung pribadi yang bersangkutan. Salah satu hasil kerja Dewan Etik adalah teguran lisan soal katebelece Anda kepada mantan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Widyo Pramono, April tahun lalu. Apa reaksi Anda? Saya terima dengan ikhlas putusan Dewan Etik, meski antara pertimbangan dan amarnya tidak klop. Benarkah Anda menitipkan kerabat Anda kepada Widyo? Pak Widyo akan menjadi guru besar dan harus ada penilaian dari guru besar pada karya ilmiahnya. Beliau meminta saya menilai, lalu laporannya saya masukkan ke amplop tertutup. Namun, karena saya tak boleh ke Kejaksaan Agung, saya titipkan ke rekan asisten saya dari Jember yang jadi jaksa di Trenggalek. Mereka kebetulan 102 |



| 19 FEBRUARI 2017



main ke kantor karena minta saya menjadi narasumber diskusi ilmiah di Jember. Saya tak kenal jaksa Trenggalek ini. Semula dia takut mengantar, jadi minta dikenalkan saja. Lantas, saya menulis ke Pak Widyo bahwa ini jaksa yang baik, tolong membina anak ini. Sesudah begitu, saya disalahkan Dewan Etik dan bikin geger. Saat itu publik juga sudah mendesak Anda mundur. Saya sudah berkonsultasi dengan Dewan Etik dan kolega sesama guru besar, perlukah saya mundur karena kasus katebelece ini. Mereka menjawab tidak perlu. Khususnya, Dewan Etik mengatakan putusan mereka tak sampai di situ dan kasus tersebut untuk pelajaran bagi saya dan hakim lainnya di masa depan. Bila Dewan Etik minta, saya langsung mengundurkan diri. Kasus itu mempengaruhi kinerja Anda? Saya jadi lebih berhati-hati dalam meneken surat, termasuk saat seorang anggota staf yang minta surat rekomendasi untuk studi di luar negeri. Saya minta persetujuan Dewan Etik dulu. Setelah mereka membolehkan, baru saya meneken. Apa saja pembenahan yang belum tuntas di lembaga ini? Rekrutmen hakim. Idealnya, yang menjadi hakim konstitusi adalah orang yang merasa hidupnya sudah selesai. Artinya, merasa cukup dari sisi materi dan kekuasaan. Misalnya, saya bisa saja setiap hari berkomentar di depan pers dengan harapan popularitas saya naik dan suatu hari pindah kantor ke Istana Presiden atau Wakil Presiden. Itu berarti belum selesai dengan urusan kekuasaan. Patrialis seharusnya sudah khatam dengan kekuasaan? Kenyataannya bisa ditangkap KPK, berarti dalam hidupnya ada yang belum ”selesai”. Gaji hakim konstitusi Rp 78 juta per bulan cukup atau tidak, tergantung orangnya. Di Jakarta, mau sekali makan ratusan ribu sampai Rp 5 juta juga ada. Jangan ikut bermewah-mewah kalau plafon gaji hanya segitu. Anda merasa sudah puas dengan karier Anda? Begitu saya menjadi profesor dan dekan, hidup saya sudah paripurna. Gaji saya sekarang Rp 125 juta per bulan, naik lebih dari dua kali lipat dibanding di kampus. Sekarang bisa naik mobil berpelat RI-9. Terpilih sebagai Ketua MK adalah bonus luar biasa, sehingga saya cuma bisa bersyukur. Ada yang pernah mencoba menyogok Anda? Tidak pernah. Saya tidak akan menjawab orang yang menelepon dari nomor



yang tak dikenal dan tak mengenalkan diri saat mengirim pesan. Seberapa dekat Anda dengan Patrialis? Saya cuma bertemu dengan dia dalam dinas-dinas dan rapat. Sebelum ada operasi tangkap tangan, dia tak ada masalah, cuma memang makin religius. Dia sering mengingatkan saya: ini menurut syariat Islam harus seperti ini, ini, ini, Profesor. Saya akui pemahaman agama saya lebih rendah dibanding Pak Patrialis. Patrialis pernah mengajak Anda bermain golf? Saya tak bisa bermain golf, bisanya main benthik (permainan tradisional dengan dua batang kayu berbeda ukuran), ha-ha-ha…. Dewan Etik menyidang Patrialis lima kali sebelum tertangkap KPK. Anda tak berusaha mengingatkan dia? Saya tak boleh mengingatkan, cuma mengimbau. Sembilan hakim konstitusi kedudukannya kolektif kolegial. Sebagai ketua, saya hanya berperan agar kolega saya bisa bersidang dengan baik. Beda dengan presiden atau menteri yang bisa memerintah bawahannya. Apa pesan yang sering Anda sampaikan kepada Patrialis? Harus hati-hati. Kita ini menjalankan hukum disinari oleh sinar ketuhanan. Jalankan tugas dengan pengingat itu, sehingga bila mau main-main membuat aturan, namanya dosa. Pesan ini juga sering saya sampaikan ke hakim lain. Bagaimana respons Patrialis? Patrialis dan kawan-kawan hakim lain menyadari hal itu. Kami mengingat pesan ini ketika deadlock dalam pembahasan, sehingga semua hakim jadi berhati-hati dalam pengambilan putusan. Anda merasa dikhianati Patrialis? Ada perasaan dikhianati secara pribadi dan hampir semua hakim merasakan hal yang sama. Sebab, peristiwa itu terjadi di tengah usaha kami membangun sistem. Kepercayaan publik pada MK, menurut riset terbaru, telah meningkat dari 15 persen menjadi 70 persen sejak kasus Akil. Masalah ini muncul ketika kepercayaan masyarakat telah pulih. (Kepada Tempo pada 27 Januari lalu, Patrialis mengaku dizalimi karena tak pernah menerima uang dari Basuki Hariman.) Putusan Majelis Kehormatan menyatakan Patrialis melakukan pelanggaran berat. Itu sesuai dengan dugaan Anda? Majelis sudah bekerja menurut jalurnya. Pun saya telah menindaklanjuti rekomendasi mereka dengan mengirimkan surat penghentian sementara Pak Patrialis kepada Presiden. Surat saya serahkan pada Se-



FOTO : TEMPO/IMAM SUKAMTO



Arief Hidayat didampingi Patrialis Akbar dalam sidang di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Oktober 2016.



lasa pekan lalu. Apa yang Anda sampaikan kepada Presiden? Kalau bisa, Presiden segera memilih hakim pengganti karena Mahkamah segera mengadili sengketa pemilihan kepala daerah. Kesegeraan itu jangan sampai mengurangi kualitas dan integritas hakim yang terpilih. Apa jawaban Presiden? Presiden menyadari situasi tersebut dan berjanji segera membentuk panitia seleksi yang memilih pengganti Pak Patrialis secara terbuka dan transparan, sehingga tak terjadi kekosongan hakim konstitusi terlalu lama. Bagaimana jika Presiden memilih bekas politikus? Tidak jadi masalah. Sumber rekrutmen hakim konstitusi meminta syarat negarawan dan minimal pendidikan doktor. Tak ada jabatan lain di Indonesia yang syaratnya seberat itu. Orang baik bisa dari partai, akademikus, pengusaha, aktivis, juga wartawan. Kalau memenuhi syarat, semua bisa jadi hakim konstitusi. Faktanya, Patrialis dan Akil Mochtar berlatar belakang partai politik? Itu kebetulan. Ada juga hakim konstitusi bekas politikus yang bagus, misalnya Pak Hamdan Zoelva dan Pak Mahfud Md. Kita harus adil menilai orang. Bisa juga akademikus perilakunya lebih busuk daripada politikus. Ini faktor manusia. Anda setuju dengan usul larangan bekas politikus melamar jadi hakim konstitusi? Tak perlu. Lihat Pak Hamdan dan Pak Mahfud, integritas mereka tak perlu diragukan. Saat penunjukan Patrialis empat tahun lalu, banyak kritik karena dia mengumbar re-



misi ke koruptor saat jadi menteri. Apa tanggapan Anda? Saya mendengar kabar ini, tapi proses seleksi Patrialis ada di luar sana. Bila Presiden sudah menunjuk dan melantik, kami menerima saja. Kami tak berhak berkomentar, apalagi menolak keputusan itu. Mahkamah Konstitusi punya pakta integritas? Sebelum lembaga lain punya, Pak Jimly Asshiddiqie, Ketua MK 2003-2008, sudah membuat pakta itu. Sekarang kami sedang memperbaiki manajemen perkara, dari pendaftaran sampai putusan. Ada celah yang harus kami tutup. Apa celahnya? Ada waktu jeda beberapa hari sejak rapat permusyawaratan hakim sampai putusan dibacakan. Jeda itu adalah perintah konstitusi agar pihak yang beperkara mendapat panggilan yang layak. Hakim nakal bisa memanfaatkan jeda ini untuk bertemu dengan pihak beperkara dan menjual putusan. Mengapa celah ini tak ditutup, misalnya dengan revisi undang-undang? Tak bisa karena undang-undang sudah mengatakan begitu. Apakah kemudian putusan langsung dibacakan tanpa pemanggilan yang layak pada pihak beperkara? Enggak benar juga karena melawan undang-undang. MK dituding tak etis karena pernah mengadili nasibnya sendiri lewat pembatalan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014. Bagaimana itu? Tak etis bagaimana? Kan, tidak ada badan peradilan lain yang bisa mengadili kami. Kalau ada, kami turunkan malaikat. Jadi di atas Mahkamah itu Tuhan. Alasan ini yang membuat MK tak mau di-



awasi Komisi Yudisial? Kami tak alergi dengan pengawasan. Tapi kami sudah dijaga Dewan Etik setiap hari. Jangan dikira Dewan Etik ini lembaga internal. Mereka adalah orang eksternal yang dipilih oleh panitia seleksi yang independen dengan menimbang integritas pribadi. Lagi pula, dalam sistematika konstitusi, Pasal 24 Undang-Undang Dasar 1945, Mahkamah Agung diatur dalam Pasal 24 huruf A, Komisi Yudisial pada huruf B, barulah Mahkamah Konstitusi huruf C. Jadi secara gamblang KY diperuntukkan mengawasi institusi di atasnya, yakni MA. Di Amerika Serikat, mahkamah agung hanya mengadili perkara tertentu yang benarbenar berkaitan dengan hak dasar warganya. Sedangkan MK terkesan kurang selektif dalam mengadili perkara. Mengapa demikian? Karena konstitusinya berbeda. Amerika Serikat negara individualis dan liberalis yang konstitusinya hanya mengatur hak masyarakat dan hubungan antarlembaga. Masalah lain, seperti ekonomi dan agama, tidak diatur. Konstitusi Indonesia mengatur semua aspek kehidupan. Maka semua aspek bisa masuk ke sini untuk diuji. Berapa kasus yang disidangkan MK per tahun? Sekarang 130-140 kasus per tahun. Meningkat dari 20-30 kasus pada 2013. Tapi saya mencatat hanya 10 persen yang dikabulkan. Artinya, kualitas undang-undang kita buruk? Jangan bilang begitu. Ini menunjukkan hak konstitusional warga yang meningkat, sehingga sadar akan pasal-pasal yang merugikannya. Hanya, legal standing mereka lemah, sehingga banyak yang ditolak. Misalnya, ada politikus yang menggugat Undang-Undang Partai Politik. Lha, seharusnya mereka perjuangkan itu saat membahasnya di DPR. Siap menghadapi banjir gugatan di pemilihan kepala daerah serentak 2017? Kami hanya menerima perselisihan yang selisih jumlah suaranya tipis, misalnya 2-2,5 persen, tergantung jumlah penduduknya. Aturan dari Undang-Undang Pemilu itu membantu mengurangi perkara yang harus kami periksa. Pada pilkada 2015, masuk 151 gugatan dan cuma 9 yang diuji karena faktor signifikansi selisih hasil suara. ●



19 FEBRUARI 2017 |



| 103



SAKDIYAH MA’RUF



LELUCON SEPATU 104 |



| 19 FEBRUARI 2017



KALAU diminta memilih antara sneaker dan sepatu hak tinggi, komika Sakdiyah Ma’ruf, 35 tahun, tak perlu berpikir lama. Ia pasti langsung menunjuk sepatu bersol karet yang rata ketimbang sepatu berhak tinggi. ”Enggak biasa pakai high heel, kaki langsung sakit semua,” kata Sakdiyah, Rabu pekan lalu. Saking tak biasa menggunakan sepatu berhak tinggi, Sakdiyah punya pengalaman tak terlupakan dengan alas kaki ini. Sewaktu melawak di panggung ”Stand-up Comedy Koper” di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada 2012 bersama Ernest Prakasa, Sammy, dan Soleh Solihun, ia terpaksa berjalan terpincang-pincang di atas panggung karena kakinya nyeri. ”Padahal tinggi haknya ha-



nya sekitar lima sentimeter,” ujarnya. Karena tak tahan, dalam pertunjukan hari kedua, Sakdiyah mencopot sepatu tersebut. Atas saran seniman Butet Kertaradjasa, ia menjadikan sepatunya sebagai gimmick. Sakdiyah menenteng sepatu hak tingginya dan ditunjukkan ke penonton. ”Aku bikin joke, sepatunya rusak karena made in China,” katanya. Kapok cara jalannya jadi terpincang-pincang lagi, dalam penampilan berikutnya di acara berbeda, Sakdiyah memilih memakai sneaker. Ia cuek saja memadupadankan sepatu kasual itu dengan gaun cantik yang ia kenakan. ”Habis gimana, daripada joke enggak keluar semua gara-gara kaki sakit?” ●



TEMPO/PIUS ERLANGGA



POKOK &TOKOH



CHAPPY HAKIM



SETARA PROFESOR HASRAT menempuh studi tak mengenal batas usia. Begitulah yang dirasakan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Marsekal TNI Purnawirawan Chappy Hakim. Mantan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara itu masih menggebu-gebu ingin kuliah meski usianya sudah menginjak 69 tahun. Adalah sang istri, Pusparani Hasjim, serta kedua putrinya, Tascha Liudmila dan Fatsi Anzani, yang membuat Chappy ingin bersekolah lagi. Di tengah keluarga, cuma Chappy yang belum menggenggam gelar master. ”Situasi ini memotivasi saya. Apalagi salah satu putri saya bisa mengambil double degree,” ujarnya di Universitas Indonesia,



Jumat tiga pekan lalu. Chappy pun mendatangi sahabatnya yang juga guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Rhenald Kasali. Kepada Rhenald, Chappy mengutarakan maksudnya kuliah lagi. Bukannya diterima sebagai mahasiswa, penulis buku Menjaga Ibu Pertiwi & Bapak Angkasa ini malah diminta menjadi dosen mata kuliah kepemimpinan di fakultas itu. ”Kata Pak Rhenald, pangkat jenderal di Amerika Serikat itu setara dengan profesor,” tuturnya, diikuti derai tawa. Jadilah lulusan Akademi Angkatan Udara 1971 itu mengajar, bukan duduk di bangku mahasiswa. Kelas Chappy sering penuh sesak, misalnya saat ia mengisi kuliah umum bertajuk ”Lingkungan Bisnis & Strategis PT Freeport Indonesia” di Gedung Pascasarjana FEB UI, Depok, Jawa Barat, Jumat tiga pekan lalu. Salah satu mahasiswa Chappy adalah Mooryati Soedibyo, pendiri Mustika Ratu. ●



RAMAI-RAMAI BERTANYA KEPADA PRESIDEN



TEMPO/DHEMAS REVIYANTO (CHAPPY HAKIM), TEMPO/NURDIANSAH (GIRING, TINA TOON, ERNEST)



GIRING GANESHA, 33 TAHUN, VOKALIS BAND MANTAN Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merasa diperlakukan tidak adil sehubungan dengan unjuk rasa di depan rumahnya, Senin pekan lalu. Ia pun menuangkannya lewat Twitter, ”Saya bertanya kpd Bapak Presiden & Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak utk tinggal di negeri sendiri, dgn hak asasi yg saya miliki? *SBY*”. Cuitan itu memicu gelombang kicauan dan #SayaBertanya bercokol sebagai topik obrolan terpopuler di Twitter sampai keesokan harinya. ”Kalau semua soal ditanyakan kepada Presiden dan Kapolri, terus saya sendiri bertanya kepada siapa?” ujar Presiden Joko Widodo berseloroh, Rabu pekan lalu. Apa saja yang mereka tanyakan kepada Presiden dan Kepala Kepolisian RI?



”Saya bertanya kepada Presiden dan Kapolri, kalau sudah tua, mau kriboin rambut kok susah, ya.”



TINA TOON, 23 TAHUN, PENYANYI



”Saya bertanya kepada Presiden dan Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak mendapat kasih sayang dengan status jomblo saya.”



ERNEST PRAKASA, 35 TAHUN, KOMIKA DAN SUTRADARA



”Saya bertanya kepada Presiden dan Kapolri, sebenarnya tomat itu sayur atau buah, sih.” 19 FEBRUARI 2017 |



| 105



Catatan Pinggir



Pribumi



P



ADA suatu pagi di abad ke-19, di sebuah perke-



bunan tebu di pedalaman barat Kuba, seorang anak melihat barisan budak asal Afrika berjalan telanjang untuk pemeriksaan. Tapi tak hanya itu; anak itu juga melihat sebatang tubuh hitam tergantung tak bernyawa di sebuah pohon. Orang itu mungkin digantung majikannya. Kita tak tahu benarkah adegan itu pernah terjadi, tapi kekejaman yang mendasarinya adalah bagian dari sejarah. Sebuah sajak yang ditulis José Marti, penyair terkemuka di dunia sastra Amerika Latin, merupakan sebuah ilustrasi yang tak mudah dilupakan tentang kehidupan di mana keadilan tak ada dan kebebasan dirampas. Angin marah menghantam Rimbun hutan perkebunan Dan barisan budak Telanjang bergerak Merah matahari pagi Seakan di gurun Menyinari tubuh hitam yang mati Tergantung di pohon gunung Di bait akhir sajak itu disebutkan anak itu gemetar, hatinya gemuruh. Ia berdiri dekat jenazah lelaki malang dari Afrika itu dan bersumpah: dengan seluruh hidupnya ia akan menghapus kejahatan itu—lavar con su vida el crimen. Dalam bahasa Spanyol, lavar berarti ”mencuci”, ”membersihkan”, tapi juga ”membereskan”, to make up for. Dan itulah yang dilakukan José Marti sampai ia mati: membuat perhitungan dengan sang angkara murka. Marti bukan saja penyair pelopor modernisme dalam sastra berbahasa Spanyol di abad ke-19. Ia juga dihormati sebagai ”Rasul Revolusi” Kuba, perintis kemerdekaan Amerika Latin dari penjajahan Spanyol dan kediktatoran. Ia juga suara perlawanan terhadap ekspansi Amerika Serikat yang dilambangkannya sebagai el gigante de las siete leguas, ”raksasa-tujuh-jangkau”. Marti gugur ketika memimpin penyerbuan melawan tentara Spanyol di Dos Rios. Umurnya 42 tahun. Hari itu hidupnya penuh sebagai pejuang. Pada usia 16 tahun, masih di sekolah menengah, ia sudah dipenjarakan rezim kolonial. Ketika sebuah pemberontakan berkecamuk, ia ikut mengedarkan selebaran gelap. Polisi kemudian menemukan sepucuk surat José yang mengecam pemuda yang mendaftarkan diri jadi prajurit Spanyol. Maka ia ditangkap. Ia dihukum kerja paksa, hingga fisiknya terganggu sampai akhir hidupnya. Tapi ia tak jera.



106 |



| 19 FEBRUARI 2017



Cinta kepada tanah air, Ibu, bukanlah cinta yang ganjil kepada bumi, atau kepada rumput tempat berpijak tanaman kita. Cinta itu kebencian yang tak pernah puas kepada yang menindasnya, kesumat yang kekal kepada yang memeranginya. Di sini, patriotisme tak terbangun dari cinta, tapi juga dari benci dan kesumat. Dengan catatan: bagi Marti, benci dan kesumat itu tak ditujukan kepada orang-orang atau bangsa tertentu, melainkan kepada sistem represif yang dipergunakan. Marti tak memusuhi bangsa Spanyol. Ia sendiri, yang lahir di Havana, beribu-bapak Spanyol. Bahkan ayahnya bekas prajurit kerajaan yang datang ke Kuba dan kemudian jadi pegawai rendahan di sebuah distrik pedalaman. Di pedalaman inilah José menyaksikan budak-budak didatangkan dengan kapal dari Afrika dan dipekerjakan dengan brutal. Penindasan ini bersenyawa dengan pandangan yang menetapkan orang hitam di luar pergaulan manusia. Rasialisme itu ideologi penaklukan. Ia memperkuat mesin-mesin ganas yang disaksikan Marti di masa kecilnya. Cita-cita Marti—lavar con su vida el crimen—tumbuh bersama perlawanan terhadap sistem kriminal itu. Pada 5 Maret 1892, terbit Nuestra America, yang kemudian jadi dokumen abadi nasionalisme Amerika Latin. Dalam naskah ini Marti menganggit ”Amerika Kita” sebagai tandingan Amerika yang di Utara. Tapi Nuestra America juga sebuah manifesto antiEropa, menampik dunia modern yang serakah dan represif— yang melumpuhkan kreativitas orang Amerika Latin dengan menjejalinya pengetahuan ”impor”. Marti menyuarakan ”manusia alam”, hombre natural. ”Manusia alam” ini bukan wakil dunia yang belum beradab; ia manusia yang berakar di bumi sendiri. Tak berarti ia membawa darah yang asli murni. Marti justru menyejajarkan ”manusia alam” dengan el mestizo autóctono, orang berdarah campuran yang berasal dari bumi Amerika Latin—blasteran yang pribumi. Dengan kata lain, autóctono bukan sebuah identitas rasial. Bagi Marti, pengertian ”ras” sesat. Ia hanya kesimpulan para ”pemikir lembek” dan ”pemikir rabun”. Para ahli teori ini mengambil konsep ”ras” dari perpustakaan, bukan dari pengalaman. Sebab, tulis Marti, dalam pengalaman, yang akan mengemuka adalah ”identitas universal manusia”. Bagi Marti, ”sukma, yang setara dan kekal, memancar dari tubuh yang bentuk dan warnanya berbeda-beda”. Di abad ke-20, pandangan Marti akan dianggap kuno—setelah orang menghajar ide ”kemanusiaan yang universal” dan ”politik identitas” berkibar berdasarkan kategori ”pribumi” dan ”nonpribumi”. Tapi adegan pagi yang keji dalam sajak abad ke-19 itu tetap menyentuh, dan kita tahu: Marti tak sepenuhnya keliru. ● Goenawan Mohamad