Majalah Tempo - 29 September 2014 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Tempo
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DAFTAR SEMENTARA KABINET JOKOWI



MOELDOKO: GUE HERO DI DEPAN PRAJURIT



FREKUENSI MIRING MENTERI SEMBIRING



29 SEPTEMBER-5 OKTOBER 2014



00031 9 770126 427302



RP 35.000



WWW.TEMPO.CO MAJALAH BERITA MINGGUAN ISSN: 0126 - 4273



www.bankmandiri.co.id



bunga



11,99% p.a eff fixed 3 tahun



bagi Anda karyawan, nikmati penawaran khusus dari mandiri kpr multiguna Beragam keperluan Anda mulai dari merenovasi rumah, melengkapi fasilitas tempat tinggal atau kebutuhan lainnya akan dapat terpenuhi dengan mudah menggunakan mandiri kpr multiguna. Penawaran khusus akan diberikan pada Anda yang berstatus sebagai pegawai tetap. Apapun kebutuhan Anda, mandiri saja t -JNJUQJOKBNBOIJOHHB3Q+VUB* t 1SPTFTNVEBI * Syarat & ketentuan berlaku



15#BOL.BOEJSJ 1FSTFSP 5CLBEBMBI1FMBLV6TBIB+BTB,FVBOHBOUFSEBGUBSEBOEJBXBTJPMFI0UPSJUBT +BTB,FVBOHBO



kpr multiguna Terdepan, Terpercaya. Tumbuh bersama Anda.



DAFTAR ISI 4331/29 SEPTEMBER-5 OKTOBER 2014



NASIONAL 48



EKONOMI 96



DAFTAR SEMENTARA KABINET JOKOWI



OBRAL FREKUENSI DI MASA TRANSISI



JOKO Widodo mulai menelisik calon menterinya dengan melibatkan KPK dan PPATK. Dibantu tim yang menjaring nama-nama potensial.



LANGKAH Kementerian Komunikasi dan Informatika memberikan tambahan pita frekuensi 2,5 megahertz kepada PT Telkom Tbk menuai banyak protes. Praktisi industri telekomunikasi mempertanyakan langkah itu karena tambahan pita frekuensi semula akan dilelang. Keputusan ini juga berpotensi membuat sinyal antaroperator terganggu.



WAWANCARA 116



PANGLIMA TNI MOELDOKO: DI DEPAN PRAJURIT, GUE ADALAH HERO



Ekonomi Ekonomi 96 Momen 104



LAYAR 58



Kulit muka: Kendra Paramita



SUBUH BERDARAH DI SUNGAI ULAR



LAPORAN UTAMA 34



Gaya Hidup Kesehatan 84 Internasional Internasional 106 Momen 113



DUA KAKI SKENARIO MERCY JAMINAN Partai Demokrat, yang akan mendukung pemilihan kepala daerah secara langsung, ternyata tak bisa langsung dijalankan dalam Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat. Sepuluh syarat yang diajukannya dan sudah disetujui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan kandas di tengah perdebatan yang gaduh dan bahkan sempat diskors. Demokrat lalu memilih walk out. Antiklimaks sikap ini sebetulnya sandiwara yang dirancang sejak awal, agar tak terlihat mencolok bermanuver. Bagaimana ceritanya?



Nasional Ringkasan 28 Opini Bahasa 56 Catatan Pinggir 122 Kolom 76 Opini 31 Prelude Album 10 Angka 12 Etalase 16 Inovasi 14 Kartun 20 Seribu Kata 22 Surat 6 Tempo Doeloe 18 Sains Lingkungan 80 Sport 78



Tokoh Pokok Tokoh 120



4 |



| 5 OKTOBER 2014



TEMPO/DIAN TRIYULI HANDOKO



Seni Seni 50



SURAT



di kilang Pertamina. Dalam hal pengembalian ini, Pertamina tentu saja berpedoman pada ketentuan yang berlaku. Perlu juga kami sampaikan bahwa informasi terkait dengan pemeliharaan kilang sangat sensitif untuk dibuka kepada publik karena dapat menimbulkan spekulasi pasar.



Ali Mundakir VP Corporate Communication



Penjelasan Pertamina



KAMI perlu memberikan penjelasan terkait dengan tulisan majalah Tempo edisi 22-28 September 2014 di halaman 122-123 berjudul ”Rombak Mendadak Kilang Cilacap”. Turnaround (TA) adalah kegiatan perawatan kilang yang dilakukan secara menyeluruh, berkala, dan terencana, baik dari tata waktu pelaksanaan maupun durasi. Dalam konteks TA kilang Cilacap, Pertamina telah merencanakannya mulai 20 September sampai Oktober 2014 (total selama 35 hari). Sedangkan shipping coordination meeting atau disingkat shipcoord meeting adalah rapat yang membahas aspek teknis operasional lifting minyak mentah domestik untuk bulan berikutnya (M+1), yang dihadiri Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), para kontraktor kontrak kerja sama, serta Pertamina. Minute of meeting rapat koordinasi pengapalan (shipcoord meeting) pada 26 Agustus 2014 yang menyebutkan bahwa masa TA selama 10 hari adalah TA yang akan dilaksanakan pada September 2014 karena shipcoord meeting hanya buat membahas operasional lifting untuk September 2014 (M+1). Sementara itu, untuk lifting Oktober 2014, sebagaimana lazimnya dibahas pada September 2014 (M-1). Walaupun TA masih berlangsung pada Oktober 2014, Pertamina tetap melakukan lifting minyak mentah untuk Oktober 2014 sebagai stok karena kilang tidak beroperasi. Karena itu, Pertamina tidak bisa lagi melakukan lifting minyak mentah jenis light pada November 2014 lantaran semua sarana fasilitas penyimpan kilang Pertamina sudah penuh dan akan mengolah stok yang telah tersedia pada Oktober 2014. Untuk itu, Pertamina menyerahkan kembali minyak mentah tersebut kepada SKK Migas, yang masih dimungkinkan dari tata waktu sebagaimana yang diatur dalam Surat Keputusan BP Migas Nomor: KEP-0131/ BPO0000/2012/S2 Pasal 2 butir 7. Pada prinsipnya, minyak mentah domestik yang dikembalikan kepada SKK Migas disebabkan oleh, antara lain, ketersediaan minyak mentah/kondensat bagian negara yang lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan kilang Pertamina sehingga tak bisa lagi disimpan di sarana fasilitas Pertamina dan/atau secara teknis ekonomis tidak efisien serta merugikan jika diolah 6 |



| 5 OKTOBER 2014



Jawaban:



KAMI sudah berusaha meminta penjelasan kepada Anda dan pejabat Pertamina yang lain, tapi hingga tenggat penerbitan tidak ada keterangan yang utuh soal itu. Terima kasih atas penjelasan Anda.



Jakarta Perlu Pasar Hewan



MENJELANG Idul Adha atau Lebaran kurban ini, di tepi jalanjalan Jakarta tampak pemandangan meriah orang berjualan hewan kurban berupa lembu, kerbau, kambing, dan domba. Mereka sengaja memajang hewan dagangan di pinggir jalan atau tanah lapang untuk menarik minat calon pembeli. Saya mengusulkan kepada pemerintah DKI Jakarta agar menyediakan pasar khusus hewan ternak untuk kebutuhan masyarakat. Hal ini terkait pula dengan rencana pemerintah DKI Jakarta melarang pedagang kambing di Tanah Abang, Jakarta Pusat, menggelar dagangannya di sana. Alasannya demi ketertiban. Seandainya aturan pemerintah Jakarta itu benar-benar diterapkan, saya usulkan solusinya adalah menyediakan lahan khusus untuk berjualan hewan ternak. Seperti di Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di sana terdapat pasar hewan sapi, kambing, dan ayam untuk kebutuhan masyarakat.



Amir Tanah Abang, Jakarta Pusat



Papan Iklan Porno



SETIAP hari dalam perjalanan ke kantor di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, pandangan saya selalu terganggu oleh satu papan iklan. Iklan itu memuat gambar seorang pria bertelanjang dada dan hanya memakai celana dalam. Memang iklannya adalah iklan pakaian dalam pria bermerek Rider. Tapi penempatannya di jalan umum, menurut saya, terlalu vulgar dan mengarah ke pornografi. Apalagi kalau dilihat anak kecil. Seharusnya untuk iklan tersebut dimuat di majalah dewasa saja. Semoga pemerintah DKI dan perusahaan yang terkait bersedia mempertimbangkan pe-







Dengan histori transaksi makin gampang cek transaksi bisnis







Kusnadi Rahardja (President Director PT. SUSHI-TEI INDONESIA)



mandiri internet bisnis untuk kemudahan transaksi Anda Nikmati berbagai kemudahan mandiri internet bisnis, seperti fitur mutasi rekening yang dapat menampilkan histori transaksi bisnis Anda. Melalui fitur ini Anda dapat memantau perkembangan bisnis, membuat pembukuan lebih rinci dan mendukung kelancaran bisnis Anda. Nikmati juga penawaran dari mandiri internet bisnis berupa gratis biaya kliring. Segera kunjungi Cabang Bank Mandiri untuk mendapatkan layanan mandiri internet bisnis. Transaksi bisnis, mandiri saja. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. adalah pelaku jasa keuangan terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan



Mandiri Fiesta



@mandirifiesta



mandiri internet bisnis



SURAT



masangan papan iklan tersebut di tempat umum. Sebagai seorang ibu, saya merasa terganggu. Terima kasih.



Meilina Bekasi, Jawa Barat



Perlintasan Stasiun Sudimara Semrawut



KEMACETAN lalu lintas di sekitar perlintasan Jalan Jombang Raya dan rel kereta api di Stasiun Sudimara, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, kian menjadi-jadi. Kemacetan sangat terasa pada pagi dan sore hari ketika jam sibuk penumpang naik-turun kereta api. Selain itu, kemacetan terasa pada hari Sabtu saat pengguna kendaraan justru bertambah. Jangankan kendaraan roda empat, sepeda motor pun kesulitan melewati jalan yang sempit dan ramai ini. Kemacetan akibat ramainya angkutan umum yang berhenti seenaknya juga diperparah oleh penggunaan sebagian jalan oleh angkutan umum untuk tempat ngetem. Sebagai jalan utama de-



ngan beban padat karena menghubungkan kota-kota satelit Jakarta, yaitu Ciputat, Pamulang, Bintaro, dan Ciledug, sudah selayaknya dibangun jalan raya yang tidak bertemu dengan perlintasan kereta api, baik berupa jalan layang (flyover) maupun terowongan (subway), oleh pemerintah daerah. Terlebih Stasiun Sudimara terhitung merupakan stasiun lama yang sangat ramai dibanding stasiun lain di sepanjang jalur Serpong-Kebayoran Lama. Penataan kawasan di sekitar Stasiun Sudimara diharapkan juga menyentuh kawasan Pasar Jombang, yang ada di samping stasiun, yang tidak terurus dan sangat mengganggu pemandangan. Melintasi pasar dengan tumpukan sampah membusuk dalam kondisi kemacetan benar-benar menyiksa pengguna jalan. Penataan pasar ini juga seharusnya menjadi prioritas Pemerintah Kota Tangerang Selatan sejak awal berdiri.



E.Z. Prima Warga Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan Banten



PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB Arif Zulkifli REDAKTUR EKSEKUTIF Hermien Y. Kleden KELOMPOK TEMPO MEDIA DEWAN EKSEKUTIF Gendur Sudarsono (Ketua), Arif Zulkifli, Daru Priyambodo, Wahyu Muryadi, Yuli Ismartono, Burhan Sholikin, M. Taufiqurohman, Hermien Y. Kleden NASIONAL & HUKUM REDAKTUR PELAKSANA Budi Setyarso REDAKTUR UTAMA Elik Susanto, L.R. Baskoro, Yosep Suprayogi REDAKTUR Agustina Widiarsi, Anton Aprianto, Bagja Hidayat, Efri Nirwan Ritonga, Jajang Jamaludin, Jobpie Sugiharto, Maria Rita Ida Hasugian, Stefanus Teguh Edi Pramono STAF REDAKSI Ahmad Nurhasim, Anton Septian, Anton William, Bobby Chandra, Leo Wisnu Susapto, Yuliawati REPORTER Amri Mahbub, Aryani Kristanti (nonaktif), Bernadette Christina, Bunga Manggiasih (nonaktif), Febriyan, Febriana Firdaus, Francisco Rosarians Enga Geken, I Wayan Agus Purnomo, Indra Wijaya, Ira Guslina Sufa, Kartika Candra Dwi Susanti (nonaktif), Linda Novi Trianita, Muhammad Muhyiddin, Muhamad Rizki, Nur Alfiyah B.T. Tarkhadi, Prihandoko, Rusman Paraqbueq, Subkhan, Sundari, Tika Primandari, Tri Suharman EKONOMI & MEDIA REDAKTUR PELAKSANA M. Taufiqurohman REDAKTUR UTAMA Setri Yasra REDAKTUR Ali Nur Yasin, Dewi Rina Cahyani, Muhammad Nafi, Retno Sulistyowati, Y. Tomi Aryanto STAF REDAKSI Abdul Malik, Fery Firmansyah, Rachma Tri Widuri, RR Ariyani Yakti Widyastuti, Setiawan Adiwijaya REPORTER Akbar Tri Kurniawan, Ali Hidayat. Amandra Mustika Megarani, Ananda Wardhiati Theresia, Ananda Widhia Putri, Angga Sukma Wijaya, Ayu Prima Sandi, Faiz Nasrillah, Gustidha Budiartie, Maria Yuniar Ardhati, Martha Ruth Thertina, Maya Nawangwulan, Muhammad Iqbal Muhtarom, Pingit Aria Mutiara Fajrin, Rafika Usnah, Ririn Agustia INTERNASIONAL & NUSA REDAKTUR PELAKSANA Purwanto Setiadi REDAKTUR UTAMA Yudono Yanuar REDAKTUR Abdul Manan, Dwi Arjanto, Dwi Wiyana, Mustafa Ismail, Raju Febrian, Sapto Yunus STAF REDAKSI Eko Ari Wibowo, Harun Mahbub, Hayati Maulana Nur (nonaktif), Istiqomatul Hayati, Natalia Santi, Sita Planasari JAWA TIMUR, BALI Agus Supriyanto (Koordinator Liputan), Endri Kurniawati, Jalil Hakim, Zed Abidin JAWA TENGAH Sunudyantoro (Koordinator Liputan), L.N. Idayanie, R. Fadjri JAWA BARAT, BANTEN Eni Saeni (Koordinator Liputan). SULAWESI SELATAN Grace Samantha Gandhi (Koordinator Liputan), Kodrat Setiawan, Cornilla Desyana METRO & PRELUDE REDAKTUR PELAKSANA Bina Bektiati REDAKTUR Juli Hantoro, Purwanto, Rini Kustiani, Yandi Rofiyandi, Zacharias Wuragil STAF REDAKSI Aliya Fathiyah, Evieta Fajar Pusporini, Hadriani Pudjiarti, Martha Warta Silaban, M.C. Nieke Indrietta Baiduri, Nur Haryanto, Suseno REPORTER Aditya Budiman, Amirullah, Anggrita Desyani Cahyaningtyas, Baiq Atmi Sani Pertiwi, Choirul Aminudin, Erwan Hermawan, Fiona Putri Hasyim, Jayadi Supriadin, Munawwaroh, Sutji Decilya, Afrialia Suryanis, Dimas Indra Buana Siregar, Istman Musaharun Pramadiba, Linda Hairani, Mohammad Andi Perdana, Ninis Chairunnisa, Praga Utama, Rina Widiastuti (nonaktif), Satwika Gemala Movementi, Syailendra Persada INVESTIGASI REDAKTUR PELAKSANA Wahyu Dhyatmika REDAKTUR Philipus Parera, Sukma Loppies, Yandhrie Arvian (nonaktif) STAF REDAKSI Agoeng Wijaya, Agung Sedayu, Budi Riza, Mustafa Silalahi, SENI & INTERMEZO REDAKTUR PELAKSANA Seno Joko Suyono REDAKTUR Dody Hidayat, Nurdin Kalim, Nunuy Nurhayati STAF REDAKSI Dian Yuliastuti REPORTER Ananda Wardhana Badudu, Ratnaning Asih



G AYA H I D U P & K O R A N T E M P O M I N G G U REDAKTUR PELAKSANA S. Qaris Tajudin REDAKTUR UTAMA Nugroho Dewanto REDAKTUR Ahmad Taufik (nonaktif), Kurniawan, Purwani Diyah Prabandari STAF REDAKSI Cheta Nilawati Prasetyaningrum, Heru Triyono, Sorta Marthalena Tobing REPORTER Isma Savitri, Ismi Wahid Rohmataniah Maulid (nonaktif), Mitra Tarigan, Retno Endah Dianing Sari, Riky Ferdianto S A I N S , S P O R T, & K O L O M REDAKTUR PELAKSANA Yos Rizal Suriaji REDAKTUR UTAMA Idrus F. Shahab, Tulus Wijanarko REDAKTUR TB. Firman D. Atmakusumah, Clara Maria Tjandra Dewi H., Hari Prasetyo, Irfan Budiman, Nurdin Saleh STAF REDAKSI Agus Baharudin, Ali Anwar, Angelus Tito Sianipar (nonaktif), Dwi Riyanto Agustiar, Gabriel Titiyoga, Kelik M. Nugroho, Untung Widyanto, M. Reza Maulana REPORTER Agita, Arie Firdaus, Erwin Prima Putra Z., Gabriel Titiyoga, Gadi Kurniawan Makitan, Mahardika Satria Hadi, Rosalina TEMPO ENGLISH EDITOR SENIOR Richard Bennet EDITOR Lucas Edward (Tempo Weekly), Mahinda Arkyasa (Tempo.co) STAF REDAKSI Sadika Hamid, Syari Fani KOORDINATOR PRODUKSI Dewi Pusfitasari TEMPO TV MANAJER PEMBERITAAN Nur Hidayat PRODUSER EKSEKUTIF Diah Ayu Candra Ningrum PRODUSER Adek Media K R E AT I F, F O T O , B A H A S A REDAKTUR KREATIF Gilang Rahadian REDAKTUR DESAIN Eko Punto Pambudi, Fitra Moerat Ramadhan Sitompul, Yuyun Nurrachman DESAINER SENIOR Ehwan Kurniawan, Imam Yunianto, Kendra H. Paramita DESAINER Aji Yuliarto, Ary Setiawan Harahap, Deisy Rikayanti Sastroadmodjo, Djunaedi, Edward Ricardo Sianturi, Fransisca Hana, Gatot Pandego, Munzir Fadly, Rizal Zulfadli, PENATA LETAK Achmad Budy, Agus Darmawan Setiadi, Agus Kurnianto, Ahmad Fatoni, Arief Mudi Handoko, Imam Riyadi Untung, Kuswoyo, Mistono, Rudy Asrori, Tri Watno Widodo, Wahyu Risyanto REDAKTUR FOTO Rully Kesuma (Koordinator), Ijar Karim, Mahanizar Djohan PERISET FOTO Ayu Ambong, Fardi Bestari, Gunawan Wicaksono, Jati Mahatmaji, Latifah Z. Nahdi, Nita Dian Afianti, Ratih Purnama Ningsih, Tomy Satria, Wahyu Setiawan FOTOGRAFER Aditia Noviansyah, Amston Probel, Subekti REDAKTUR BAHASA Uu Suhardi (Koordinator), Hasto Pratikto, Sapto Nugroho STAF SENIOR Iyan Bastian STAF Edy Sembodo, Fadjriah Nurdiarsih, Hadi Prayuda, Hardian Putra Pratama, Heru Yulistiyan, Michael Timur Kharisma, Mochamad Murdwinanto, Rasdi Darma, Sekar Septiandari, Suhud Sudarjo P U S AT D ATA D A N A N A L I S A T E M P O KOORDINATOR Priatna, Ade Subrata RISET Ngarto Februana STAF RISET Indra Mutiara REDAKTUR SENIOR Amarzan Loebis, Bambang Harymurti, Diah Purnomowati, Edi Rustiadi M., Fikri Jufri, Goenawan Mohamad, Leila S. Chudori, Putu Setia, S. Malela Mahargasarie, Toriq Hadad KEPALA PEMBERITAAN KORPORAT Toriq Hadad KEPALA DESAIN KORPORAT S. Malela Mahargasarie BIRO EKSEKUTIF DAN PENDIDIKAN M. Taufiqurohman (Kepala), Yos Rizal Suriaji



PT TEMPO INTI MEDIA TBK DIREKTUR UTAMA Bambang Harymurti DIREKTUR Herry Hernawan, Toriq Hadad SEKRETARIAT KORPORAT Diah Purnomowati (Kepala) I K L A N Gabriel Sugrahetty (Wakil Direktur), Adelisnasari, Dani Kristanto, Lina Sujud, M. Agung Djahuri S., Melly Rasyid, M. Dody Waspodo, Nurulita Pasaribu, Sulis Prasetyo, Tanty Hendriyanti KOMUNIKASI PEMASARAN Tito Prabowo (Kepala) DIGITAL DAN RISET Meiky Sofyansyah (Kepala)



PERWAKILAN DAERAH JAWA TIMUR R. Adi Budikriswanto (Kepala), Solex Kurniawan, DI YOGYAKARTA-JAWA TENGAH Aqshol Amri (Kepala)



RISET PEMASARAN Ai Mulyani K. PENGEMBANGAN USAHA Siti Rhanty Widiastuti KREATIF PEMASARAN Prasidono Listiaji (Kepala) TIM PENULIS S. Dian Andryanto, Hotma Siregar, Mila Novita, Mira Larasati, Nugroho Adhi, Rifwan Hendri, Susandijani, V. Nara Patrianila, Wawan Priyanto. DESAIN KREATIF PEMASARAN Kemas M. Ridwan (Koordinator), Andi Faisal, Andi Suprianto, Arcaya Manikotama, Jemmi Ismoko,Junaedi Abdillah, Juned Aryo Sembada, Rachman Hakim, Setiyono FOTOGRAFI & RISET FOTO Lourentius EP. TRAFFIC Abdul Djalal, Muhammad Assad Islamie. ALAMAT REDAKSI Kebayoran Centre Blok A11-A15 Jalan Kebayoran Baru, Mayestik, Jakarta 12240, Telp. 021-7255624, 3916160 Faks. 725-5645/50 E-mail [email protected]



S I R K U L A S I D A N D I S T R I B U S I Shalfi Andri (Kepala), Erina Andriyani (Sekretariat) SIRKULASI Boy Hariyadi, Iman Sukarnadi, Indra Setiawan, Ivan B. Putra, Yefri DISTRIBUSI Ismet Tamara (Kepala Unit) LAYANAN PELANGGAN Berkah Demiat (Kepala).



ALAMAT IKLAN Gedung Cahaya Palmerah Jalan Palmerah Utara III No. 9, Jakarta Barat 11480 Tel. 62-21-53660242. Fax. 62-21-53660248 ALAMAT DIVISI SIRKULASI, KOMUNIKASI PEMASARAN, DAN DIVISI DIGITAL DAN RISET Gedung Matahari, Jalan Palmerah Utara II No. 201 AA, Jakarta Barat 11480 Telp. 62-21-5360409. Faks. 62-21-53661253



PENERBIT PT TEMPO INTI MEDIA Tbk, BNI Cabang Kramat, Jakarta, A.C. 017.000.280.765.001



ISSN 0126-4273 SIUPP No. 354/SK/MENPEN/SIUPP/1998. PENCETAK PT TEMPRINT, Jakarta.



8 |



| 5 OKTOBER 2014



ALAMAT PERUSAHAAN Jalan Palmerah Barat No. 8, Jakarta 12210, Telp. 021-5360409, Faks. 5439569, http://korporat.tempo.co



SKK MIGAS-KONTRAKTOR KKS



P



enemuan cadangan minyak baru di Indonesia ternyata lebih kecil dari tingkat produksinya. Lantas, bagaimana dengan ungkapan Indonesia memiliki sumber daya minyak yang melimpah ruah itu? Bahkan sejak di bangku sekolah dasar pun sudah diyakinkan bahwa negeri ini tak akan kekurangan minyak sedikitpun. Bagaimana kenyataanya, hari ini? Indonesia sesungguhnya bukan negara yang kaya minyak maupun energi. Tetapi lebih tepatnya, Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman di bidang energi. Bangsa ini memiliki ragam energi mulai angin, air, minyak, batu bara, dan panas bumi. Secara realistis, untuk melihat apakah sumber daya minyak kita melimpah, bisa dirunut dengan dua pendekatan. Pertama, dengan membandingkan cadangan minyak yang dimiliki Indonesia dengan negara lain. Kedua, dengan membandingkan cadangan yang dimiliki dan diproduksi dengan tingkat konsumsi. Melalui pendekatan kedua ini akan diketahui tingkat kesinambungan produksi (sustainability) energi minyak bumi di Indonesia. Cadangan minyak terbukti Indonesia per akhir tahun 2013 berada pada posisi 3,46 miliar barel. Sementara menurut statistik energi dunia yang dipublikasikan oleh perusahaan minyak dunia BP, cadangan minyak terbukti kita adalah sekitar 3,7 miliar barel. Dengan cadangan sebesar ini, publikasi tersebut menempatkan Indonesia pada urutan ke 28 negara-negara penghasil minyak. Jumlah cadangan kita ternyata jauh di bawah Venezuela dengan cadangan 298,3 miliar barel dan Arab Saudi dengan cadangan 265,9 miliar barel.



MINYAK bumi adalah energi tak terbarukan. Dengan jumlah cadangan minyak terbatas, Indonesia memerlukan kebijakan strategis untuk menjaga ketahanan energi di masa datang.



APAKAH MINYAK INDONESIA SUNGGUH MELIMPAH? Meskipun ada negara lain yang posisinya di bawah Indonesia, tidak berarti negara itu lebih “miskin” cadangan minyak, karena sesuai dengan pendekatan kedua, bisa jadi ia memiliki tingkat kesinambungan produksi yang lebih tinggi karena konsumsi minyaknya tidak sebesar Indonesia. Bagaimanapun, minyak bumi dan gas (migas) berasal dari makhluk hidup purbakala. Selain proses pembentukannya yang lama, sebenarnya tidak semua cadangan migas yang ditemukan bisa dimanfaatkan. Hanya cadangan yang cukup ekonomis untuk dikembangkan, yang akan diangkat ke permukaan sampai menghasilkan penerimaan (revenue). Saat ini Indonesia memproduksi sekitar 800,000 barel per hari. Bandingkan dengan dua negara pemilik cadangan minyak terbesar di dunia yaitu Venezuela  yang memproduksi 2,73 juta barel per hari, dan Arab Saudi memproduksi sekitar 11,53 juta barel per hari. Apabila tingkat produksi masingmasing negara dibandingkan dengan cadangan terbukti, maka akan terlihat bahwa laju pengurasan minyak di



Indonesia jauh lebih tinggi dari negaranegara pemilik cadangan paling besar di dunia.Dengan asumsi tingkat produksi berada pada kisaran saat ini dan tidak ada penemuan cadangan minyak baru, cadangan minyak Indonesia diperkirakan akan habis sekitar 11 tahun ke depan. Cadangan minyak bisa ditingkatkan dengan eksplorasi. Kegiatan eksplorasi memerlukan investasi yang tinggi sehingga perlu dukungan iklim investasi yang kondusif seperti kelancaran perizinan dan kepastian hukum bagi kegiatan usaha hulu migas. Potensi pasokan energi lain berasal dari gas bumi, karena meskipun cadangan dan produksi minyak menurun, cadangan dan produksi gas Indonesia memperlihatkan tren positif. Namun, tentu saja butuh keseriusan untuk membangun infrastruktur yang menjadi syarat pemanfaatan gas bumi. Hal lain yang perlu dilakukan adalah mengembangkan sumber energi terbarukan yang sebenarnya sangat melimpah di Indonesia. Semua upaya ini sangat penting untuk membangun ketahanan energi nasional, untuk hari ini dan masa datang. z INFORIAL



ALBUM



Panglima TNI Jenderal Moeldoko



PENGHARGAAN



Susilo Bambang Yudhoyono PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono, dalam lawatannya ke Jepang, menerima gelar honoris causa dari Universitas Ritsumeikan, Kyoto. ”Gelar ini dapat dimaknai sebagai penghargaan atas upaya Presiden Yudhoyono yang didukung masyarakat Indonesia dalam memajukan hubungan kerja sama bilateral Indonesia-Jepang dalam sepuluh tahun terakhir ini,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah, Kamis dua pekan lalu. Yudhoyono, 65 tahun, dijadwalkan memberi ceramah di universitas itu terkait dengan posisi Indonesia di dunia internasional dan hubungan Indonesia-Jepang. ●



PENDIRI Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri), Jaya Suprana, memberikan piagam penghargaan kepada Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko, 57 tahun, yang berhasil memecahkan rekor pembuatan lubang resapan air atau biopori terbanyak di Indonesia. Moeldoko mengklaim TNI berhasil membuat 10 juta lebih lubang biopori di seluruh Indonesia. ”Bayangkan saja, satu lubang bisa menyerap air 15 liter, bayangkan kalau 10 juta lubang,” katanya. ”Aksi ini luar biasa. Bukti TNI peduli lingkungan. Biopori memperbanyak serapan air tanah,’ ujar Jaya Suprana di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu pekan lalu. Gerakan membuat 10 juta lubang biopori merupakan salah satu kegiatan peringatan hari jadi TNI ke-69. Kegiatan itu dilakukan di seluruh wilayah tanah milik TNI, dari komando daerah militer hingga tingkat komando distrik militer di seluruh Indonesia. ●



Bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan hal ini setelah divonis delapan tahun penjara oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Rabu pekan lalu. Anas menantang hakim dan jaksa melakukan sumpah kutukan atas vonis yang dijatuhkan kepadanya. Dia menyebutkan siapa yang salah kelak itulah yang sanggup menerima kutukan.



”Hanya dengan menjadi anggota DPR beberapa tahun serta ketua partai tapi berhasil mengumpulkan kekayaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan bila dibandingkan dengan profil penghasilannya.” Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto menyatakan hal ini setelah mendengar vonis Anas Urbaningrum. Bambang mengaku takjub terhadap kekayaan Anas yang fantastis lantaran dihukum membayar uang pengganti kerugian negara Rp 57 miliar dan lebih dari US$ 5,2 juta.



TEMPO/SUBEKTI (YUDHOYONO, BAMBANG), TEMPO/STR/EKO SISWONO TOYUDHO (ANAS), TEMPO/IMAM SUKAMTO (MOELDOKO)



”Mohon, jika diperkenankan, di ujung persidangan yang terhormat ini tim jaksa penuntut umum dan majelis hakim yang mulia melakukan muhabalah. Muhabalah adalah sumpah kutukan.”



Indonesia Knowledge Forum III



GM BCA Learning Service Lena SeƟawaƟ (tengah) berbicang dengan DepuƟ GM BCA Learning Service Hendra Tanumihardja (kiri) dan Senior Learning Consultant Direktur Binus ConsulƟng, Daniel Lie seusai media sharing Indonesia Knowledge Forum (IKF) III



EDISI 29 SEPTEMBER 2014



Melalui kewirausahaan berbasis teknologi dan kepemimpinan yang inovaƟf, Indonesia bisa berbicara banyak di Ɵngkat dunia.



P



T Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui BCA Learning Service akan kembali menggelar Conference & Expo Indonesia Knowledge Forum (IKF) III pada 9-10 Oktober 2014 mendatang.



Indonesia Knowledge Forum (IKF) 2014 adalah upaya BCA Learning Service, unit usaha Yayasan BakƟ BCA, membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan organisasi di luar BCA. “IKF forum ruƟn tahunan sebagai media berbagi pengetahuan yang mempertemukan anak bangsa dengan berbagai bidang pengetahuan dan pengalamannya masing-masing,” kata Cyrillus Harinowo,Komisaris Pembina BCA Learning Service. Tahun ini, IKF mengangkat tema besar “Moving Our NaƟon To The Next Level–CulƟvaƟng New Paradigm With ‘Technopreneurship’ And InnovaƟve Leadership”. Tema ini bertujuan menginspirasi bangsa dengan paradigma baru yaitu jiwa kewirausahaan berbasis teknologi dan kepemimpinan yang inovaƟf. Didorong pertumbuhan pengguna teknologi di Indonesia dan penetrasi Internet di Indonesia



Menginspirasi Bangsa dengan Paradigma Baru



yang semakin Ɵnggi, Adam Bain, Global President for Revenue and Partnership dari TwiƩer, mengungkapkan rencananya mendirikan kantor di Indonesia, menyusul Google dan Facebook. Ini mengukuhkan fakta bahwa masyarakat Indonesia berpeluang sangat besar mengembangkan ‘technopreneurship’ plus bila dipadukan dengan kepemimpinan yang inovaƟf. Keynote speaker pada IKF III Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dan akan ditutup oleh Wali Kota Bandung Mochamad Ridwan Kamil.



Pembicara bidang ekonomi yakni Bambang Sudibyo, Guru Besar Universitas Gadjah Mada; A. Tony PraseƟantono, pengamat ekonomi dan Komisaris Independen Bank Permata; dan Roy Sembel, ekonom dan perencana keuangan. Pemateri di bidang leadership yakni Komaruddin Hidayat, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; Suryo Suwignjo, Presiden Direktur PT Philips Indonesia; dan Paulus Bambang, Deputy Director PT Astra InternaƟonal Tbk.



Di hari pertama IKF III akan digelar expo yang menghadirkan para pembicara yang mengembangkan semangat entrepreneurship dan kesadaran teknologi dalam menghasilkan berbagai inovasi. Daniel Lie, Direktur Binus ConsulƟng membahas tema “Managing Change Delivering Change EīecƟvely” akan berbagi resep tentang cara yang efekƟf untuk korporasi menerima perubahan. Sedangkan Lena SeƟawaƟ, General Manager PT BCA Learning Service akan mengupas “GamiĮcaƟon”, sebuah metode training untuk frontliner perusahaan dengan pendekatan game.



Untuk bidang creaƟvity & innovaƟon, pembicara yang akan sharing pengetahuan yakni Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, MBA – CEO/Presiden Direktur PT ILTHABI REKATAMA Nur Handiah Jaime Taguba, owner Rumah Kerang Cirebon; dan Wishnutama Kusubandio,CEO NET TV. Sedangkan bidang markeƟng menghadirkan Irwan Hidayat, Presiden Direktur PT Sido Muncul; Anthony CoƩan, Direktur Starbucks Indonesia; dan Svida Alisjahbana, CEO Femina Group.



Adapun di hari kedua akan berlangsung konferensi yang terdiri dari empat track session topic pembicaraan. Akan hadir tokoh ahli di bidangnya masing-masing, yaitu economy, leadership, creativity & innovation, dan marketing.



Infromasi dan PendaŌaran : www.BCAlearningservice.com







Corporate Website : www.BCA.co.id



Melalui IKF, BCA berharap para peserta dapat memanfaatkan pengetahuan yang diperolehnya sehingga dapat bersaing di era perdagangan bebas. BCA SenanƟasa di Sisi Anda







Fb.com/BizGuideBCA dan TwiƩer: @BizGuideBCA



ANGKA



Riset WHO 10 Tahun Terakhir » Setiap 40 detik terjadi peristiwa bunuh diri di berbagai belahan dunia.



» 800.000 orang melakukan bunuh diri setiap tahun.



» Bunuh diri penyebab kematian terbesar kedua untuk usia



15-29 tahun.



Indonesia



» Orang yang berusia 70



» Jumlah peristiwa bunuh diri



tahun ke atas memiliki



secara global meningkat 60 persen dalam 45 tahun terakhir.



kecenderungan besar melakukan bunuh diri.



» Tiga perempat dari



» 1,8 persen kematian



total peristiwa bunuh diri terjadi di negara miskin dan berkembang.



» Angka bunuh diri 2010 (versi WHO) mencapai 1,6-1,8 per



100.000 jiwa.



» Satu dari tiga penyebab utama kematian pada kelompok umur 15-44 tahun.



di seluruh dunia adalah akibat bunuh diri.



» Nomor dua penyebab kematian untuk kelompok



» Di negara maju, pria



10-24 tahun.



3 kali lebih rentan melakukan bunuh diri ketimbang wanita.



» Tingkat bunuh diri global 16 per 100.000 penduduk.



’WABAH’ BUNUH DIRI ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) telah menganggap serius kasus bunuh diri sejak 2003. Lembaga ini menggandeng International Association of Suicide Prevention memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia setiap 10 September. Badan dunia ini berusaha mengurangi tingkat bunuh diri di dunia sebesar 10 persen mulai 2013 hingga 2020.



Tingkat Bunuh Diri per 100 Ribu Orang per Tahun Lituania (2012)



54,7 |



10,8 | Rata-rata 31,0



Hungaria (2009)



38,2 |



9,4 | Rata-rata 21,8



34,8 | 9,24 Rata-rata 21,3



5% LAIN-LAIN 10% ASAL ITALIA



Swiss Dijuluki Tempat ’Wisata Bunuh Diri’ » Eutanasia legal di



Swiss sejak 1940-an.



» Pada 2012: 172 warga asing datang untuk melakukan bunuh diri.



12 |



| 5 OKTOBER 2014



» Pada 2009: 86 warga asing datang untuk melakukan bunuh diri.



» Pada 2008-2012: 611 pelaku eutanasia berusia 69 tahun.



18,0 | Rata-rata 28,1



2013



28 orang rata-rata 2 orang per bulan



Turis yang Melakukan Bunuh Diri di Swiss



Sri Lanka (2011) Slovenia (2011)



34,6 |



13,4 | Rata-rata 25,6



Korea Selatan (2012)



37,4 | 8,5 Rata-rata 21,7



2012



39 orang rata-rata 3 orang per bulan



Kazakstan (2008)



43,0 |



Kasus Tertinggi di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta



50% ASAL JERMAN



15% ASAL PRANCIS



20% ASAL INGGRIS



Alasan Dominan Melakukan Bunuh Diri di Indonesia 1. Sosial 2. Ekonomi 3. Depresi



INOVASI



Salah satu karya Vik Muniz dalam seri Koloni.



L



UKISAN



biasanya terbuat dari kumpulan warna cat yang digoreskan di sebuah kanvas. Apa jadinya jika lukisan dibuat dari bakteri? Tak diragukan, ini menjadi hal baru di dunia seni lukis. Seniman Vik Muniz sering menggunakan benda mini sebagai bahan untuk melukis. Salah satu karyanya adalah gambar istana pasir dengan butiran pasir. Kali ini ia menggunakan bahan yang jauh lebih ekstrem: bakteri dan sel manusia. Bersama profesor riset di Institut Teknologi Massachusetts (MIT), Tal Danino, Muniz membuat seri seni yang berjudul Koloni. Danino saat ini tengah meneliti penggunaan bakteri untuk membantu mendiag-



14 |



| 5 OKTOBER 2014



nosis dan mengobati kanker. Bagi Muniz, bekerja sama dengan ilmuwan memberinya ide hebat untuk berkarya. Bahkan ini bisa menjadi bagian yang sempurna karena karya seni ini merupakan kombinasi antara materi dan makna. ”Koloni merupakan sebuah kolaborasi antara ilmuwan dan seniman mencoba membuat gambar dari makhluk hidup. Makhluk hidup yang sangat kecil, begitu kecil,” kata Muniz dalam situs The Creators Project. Menurut Muniz, proses membuat lukisan dari bakteri ini terbagi dalam tiga langkah. Pertama, membuat substrat gambar utama dengan menggunakan teknik photolithography. Maksudnya teknik digunakan dalam fabrikasi alat semikondukter untuk



Vik Muniz (kiri) dan Tal Danino. SUMBER: CNET.COM



DARI BAKTERI JADI KARYA SENI



memindahkan pola dari sebuah photomask ke permukaan substrat. Langkah kedua adalah membuang stempel karet dari substrat dan menggunakan cap itu untuk membuat gambar lengket di wadah tempat sel kanker atau bakteri dapat menempel. Langkah terakhir adalah menerapkan sel kanker atau bakteri di wadah dan meyakinkan mereka berada di tempat yang lengket. Kemudian gambar dapat diambil melalui mikroskop. Dengan mikroskop bertenaga tinggi, Anda dapat benar-benar melihat individu bakteri dan sel kanker. Jika Anda membesarkan gambar tersebut, bakal terlihat gambar secara keseluruhan. Seri lukisan ini masuk The Creators Project, perusahaan patungan bentukan majalah Vice dan Intel. Dalam situs proyek itu disebutkan The Creators Project untuk merayakan seniman visioner di berbagai disiplin ilmu yang menggunakan teknologi dalam cara inovatif dan mendorong batas-batas ekspresi kreatif. Seri Koloni telah dipamerkan di tiga tempat, yaitu New York, Tel Aviv, dan Sao Paulo. Hasilnya menunjukkan pameran ini bisa dilanjutkan sebagai penelitian kanker. ●



business update



info produk



Menjadi Pelopor Green Banking Services



Kartu Kredit untuk Pecinta Lingkungan



Sejak tahun 2008, BNI secara bertahap telah melaksanakan konsep green banking melalui pelayanan perbankan berbasis lingkungan.



Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara Ani Yudhoyono menanam pohon di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cianjur, Jawa Barat, disaksikan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan Wakil Direktur Utama BNI Felia Salim. Langkah ini menjadi bagian dari program Green Banking yang menjadi salah satu keunggulan BNI



PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) telah menerapkan konsep green banking sejak tahun 2008. Ketika itu, BNI adalah satu-satunya bank di Indonesia yang menjadi penandatangan UNEP-FI (United Nations Environment Program – Financial Initiatives). Sebagai pelopor green banking, BNI secara tidak langsung turut mengantisipasi dampak negatif dari perubahan iklim (climate change) dan pemanasan global (global warming). Dengan aktivitas green banking-nya, BNI turut mendukung pemerintah dalam mengurangi emisi karbon 26% - 41% pada tahun 2020 dan program pembangunan berkelanjutan yang berorientasi pada pro growth, pro job, pro poor, dan pro environment. Di sektor perbankan, BNI mendukung komitmen terhadap pembangunan yang ramah lingkungan dan rencana Bank Indonesia-Otoritas Jasa Keuangan untuk menerbitkan kebijakan green banking atau Bank Ramah Lingkungan Hidup (BRLH). Dan bagi BNI, konsep green banking menjadi pembeda sekaligus keunggulan bersaing (competitive advantage) dibanding bank lain. Berbeda dari bank lain, BNI tidak berorientasi pada single track performance, melainkan berorientasi pada triple track performance yang mengharmonisasi kinerja keuangan (profit), kepedulian terhadap lingkungan (planet), dengan pemberdayaan masyarakat (people). Konsep green banking BNI telah



menghasilkan beberapa program ramah lingkungan yang secara bisnis mampu meningkatkan portofolio green landing seperti ti energi terbarukan (mini hidro, geothermal, biomas, dan biogas), kehutanan, dan industri ri kreatif (memanfaatkan bahan baku limbah). Pada sektor non-bisnis, BNI juga aktif melaksanakan program-program corporate community responsibility (CCR) seperti program kemitraan dan bina lingkungan. Di internal perusahaan, BNI meningkatkan kualitas analisis kredit agar debitur BNI lebih memperhatikan aspek lingkungan, menerapkan perilaku ramah lingkungan (B2W, paperless, dan hemat listrik). Di sektor eksternal, BNI bekerjasamaa dengan UNEP-FI, World Widelife Fund (WWF), IGCN (Indonesia Global Compact Network), dan UNGC (United Nations Global Compact), IBCSD (Indonesia Business Councill for Sustainable Development), Departemen / Kementerian, dan LSM. Konsep green banking yang dijalankan BNI selama ini telah mendapatkan berbagai apresiasi dari berbagai pihak dari dalam maupun luar negeri. Ini antara lain adalah Anugerah Platinum Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Award 2013-CSR Best Practice for MDGs untuk Tujuan MDGs ke-1 (Eradicate Extreme Poverty and Hunger) serta Anugerah Gold GKPM Award 2013-CSR Best Practice for MDGs untuk Tujuan MDGs ke-7 (Ensure Environmental Sustainability) dari Corporate Forum for Community Development (CFCD) dii Jakarta, 2 Oktober 2013. Belum lama ini, BNI menyelenggarakan Seminar bertema Green Banking Services dengan menghadirkan Jeremy Wilson, Vice Chairman, Barclays Corporate Banking, Barclays Bank PLC yang juga merupakan Ketua Working Group Banking Environment Iniative (BEI). Dengan seminar ini, BNI turut mendorong penguatan manajemen risiko yang g terkait lingkungan hidup, dan mendorong perbankan untuk meningkatkan portofolio pembiayaan ramah lingkungan. „ INFORIAL



Sebagai wujud komitmen mengedepankan pelestarian lingkungan, BNI menghadirkan Kartu Kredit Affinity BNI-WWF Emas dan Platinum untuk World Wide Fund (WWF) Indonesia serta Kartu Kredit Affinity BNI-Bike to Work Emas dan Platinum untuk komunitas Bike to Work. Penerbitan kedua jenis kartu ini sebagai salah satu bentuk kepedulian BNI terhadap lingkungan, di mana dari setiap transaksi yang dilakukan menggunakan Kartu Kredit Affinity BNI-WWF dan BNI Bike to Work, akan didonasikan untuk kelestarian alam dan donasi sepeda kepada Sekolah Dasar (SD) yang kurang mampu. Selain itu para pemegang kartu juga turut mendukung gerakan green living karena sistem billing sudah dilakukan secara elektronik (e-billing. Saat ini BNI telah mengedarkan Kartu Kredit Affinity BNI-WWF sebanyak 6.504 kartu dengan total nominal transaksi selama April 2011 Agustus 2014 hampir mencapai Rp 150 miliar. Adapun total donasi yang telah dikontribusikan kembali ke WWF untuk kelestarian alam lebih dari Rp 400 Juta. Sedangkan untuk jumlah kartu beredar Kartu Kredit Affinity BNIBike to Work mencapai 408 kartu dengan total nominal transaksi selama Maret 2013 - Agustus 2014 mencapai Rp 5 miliar. Atas bisnis ini, BNI telah mendonasikan sebagian dana kembali ke Bike to Work untuk pembelian sepeda bagi siswa Sekolah Dasar yang kurang mampu. „



JAM TANGAN PARA AKTOR Hamilton Ventura



Harga: Rp 11,2 juta



JAM tangan ini terlihat di film The Talented Mr. Ripley, yang dipakai Matt Damon dengan seri Ardmore. Sedangkan Will Smith memakainya di film Men in Black dengan seri Hamilton Ventura. Di situs hamiltonwatch.com, jam ini tersedia di Jakarta dan Bali.



Cartier Tank



Harga: Rp 35,7 juta



JAM tangan Cartier Tank merupakan pilihan Steve McQueen di film Thomas Crown Affair (1968) dan Michael Douglas, yang menjadi bintang utama sebagai Gordon Gekko di film Wall Street: Money Never Sleeps. Jam tangan ini terinspirasi dari bentuk tank yang dilihat Cartier di Perang Dunia Pertama. Bentuknya persegi panjang dengan bahan baja. Menurut situs cartier.com, toko yang menjualnya hanya di Hong Kong dan Singapura.



Tag Heuer Link Chronograph



Omega Seamaster Harga: Rp 76,3 juta



16 |



JAM tangan ini digunakan agen rahasia legendaris James Bond 007, yang dibintangi Daniel Craig, dalam film Skyfall. Jam tangan seri Omega Seamaster Planet Ocean 600M, menurut situs omegawatches. com, tersedia di toko di Jakarta dan Denpasar.



| 5 OKTOBER 2014



Harga: Rp 44,3 juta



JAM tangan ini dipakai Matt Damon saat berakting sebagai Jason Bourne. Jam yang digunakan adalah seri Tag Heuer Link Chronograph dalam trilogi film Bourne itu. Fungsional dan kuat adalah bagian dari gengsi jam tangan ini. Menurut situs tagheuer.com, toko di Indonesia yang menjualnya hanya ada di Jakarta.



OMEGAWATCHES.COM, CARTIER.US, HAMILTONWATCH.COM, TAGHEUER.COM, ALPHAMAGAZINE.AE, IMDB.COM



JAM tangan ini memang spesial. Selain berkualitas dan akurat, alat penunjuk waktu ini bergengsi. Aksesori ini semakin berkelas setelah muncul di berbagai film layar lebar saat digunakan oleh aktornya. Bahkan alat ini tidak tergerus oleh jam tangan masa kini yang multifungsi, seperti produk buatan Apple, Samsung, dan Acer.



Success doesn’t wait and neither should you!



I choose IPMI ! Because it’s like studying abroad. IPMI delivers classes fully in English and uses Harvard case study method. At IPMI, I believe I can improve my knowledge and skills in business. Novia Rianti SMAK 6 BPK Penabur, Jakarta



OPEN ENROLLMENT Bachelor of Business Management 2015/2016



SCHOLARSHIP AVAILABLE ! ENTRANCE TEST OCT 19, 2014



FINANCE MARKETING



Further info: NOVEN (0812 9628 2830)



HUMAN CAPITAL



MANAGEMENT & INTERNATIONAL BUSINESS IPMI International Business School Jl. Rawajati Timur I/1, Kalibata Jakarta Selatan, 12750 [email protected] www.ipmi.ac.id



+62 21 797 8888



IPMI | Melbourne Business School



EAST-WEST



ADVANCED MANAGEMENT PROGRAM



BRIDGING EXPERIENCE 2014



TEMPO DOELOE 20 JANUARI 1973



PDI: MAKA SELESAILAH SUDAH



M



E G AWA T I



Soekarnoputri diminta kembali menjabat Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam kongres partai yang digelar tahun depan. Dukungan agar Megawati kembali memimpin partai banteng moncong putih itu diutarakan 33 Dewan Pimpinan Daerah PDIP dalam rapat kerja nasional yang digelar partai itu di Semarang pada 19-21 September lalu. Politikus PDIP, Arif Wibowo, mengatakan rapat kerja nasional memang bukan forum menetapkan calon ketua umum. Namun permintaan itu resmi diutarakan oleh para pengurus. ”Megawati menerima permintaan itu. Jadi di kongres nanti landai-landai saja,” kata Arif kepada Tempo, 20 September lalu. Pada kesempatan terpisah, Megawati menyatakan menerima dukungan itu. Dia beralasan ingin bersinergi dengan pemerintah Joko Widodo, yang diusung partainya. Kritik pun mengalir. Dari dunia maya, netizen menganggap PDIP tak melakukan rotasi kepemimpinan partai. Ada yang ingin partai dipimpin anak muda. Majalah Tempo edisi 20 Januari 1973 pernah memuat artikel tentang cikal-bakal berdirinya Partai Demokrasi Indonesia. Rabu Wage, 10 Januari, pemimpin kelima partai kelompok Demokrasi Pembangunan (Partai Nasional Indonesia,



Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Partai Kristen Indonesia, Partai Katolik, dan Murba) bertemu dalam suatu ruangan berukuran 6 x 10 meter yang terletak di kompleks kantor PNI, Salemba Raya, Jakarta. Setelah berembuk selama empat jam, dengan disaksikan oleh gambar Presiden Soeharto bersama gambar ketujuh bekas ketua PNI, yang juga bergantungan di ruangan itu, secara resmi lahirlah Partai Demokrasi Indonesia. Tanpa cap partai, sepuluh tanda tangan terbubuh pada deklarasi yang diketik kurang rapi. Para ketua dan sekretaris jenderal tiap partai dengan khidmat telah mendapat kesempatan ikut mengubah sejarah kepartaian negeri yang pernah memiliki hampir seratus partai ini. Seratus menteri dan seratus partai kini memang sudah menjadi sejarah yang kadang-kadang lucu untuk dikenang. Pe-



Artikel lengkap terdapat dalam Tempo edisi 20 Januari 1973. Dapatkan arsip digitalnya di: http://store.tempo.co/majalah/ detail/MC201211060020/hukuman-mati-untuk-robby atau bit.ly/1rnKVH3



18 |



| 5 OKTOBER 2014



ristiwa larut malam di Salemba Raya itu—meskipun terlambat tujuh tahun—akhirnya menggembirakan mereka yang secara tulus telah menuangkannya dalam bentuk Tap Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dengan Nomor 22/66. Karena itulah barangkali maka Drs Beng Mang Reng Say berkata, ”Terbentuknya Partai Demokrasi Indonesia adalah klimaks dari suatu proses yang telah berjalan lama.” Kalimat pendek bekas Ketua Partai Katolik itu tersambung pula oleh Isnaeni, bekas pemimpin PNI. Katanya, ”Penyederhanaan struktur politik seperti yang dimaksud oleh Tap MPRS 22/66 bukan hanya pengurangan jumlah.” Pendapat Isnaeni tentu saja



tidak salah, meskipun bukan buah pikiran yang istimewa. Orang-orang yang masih ingat keadaan politik dan partai yang banyak di Indonesia sebelum 1966 pasti tahu bahwa kekisruhan politik yang merajalela sejak dulu terutama disebabkan oleh banyaknya partai, bukan oleh banyaknya konsepsi. Sebuah konsepsi—Marhaenisme, misalnya—malah menjadi rebutan antara PNI dan Partindo. Karena itulah barangkali para anggota MPRS yang bersidang di Istora Senayan pada 1966 akhirnya bertekad menyederhanakan struktur politik dan bukan konsepsi politik. Semua itu kemudian mudah terlihat dalam Tap 22/66. Meskipun demikian, tidak pula dengan lancar Partai Demokrasi Indonesia berjalan setelah kelahirannya. Berbeda dengan Partai Persatuan Pembangunan, yang menggabungkan partai-partai Islam, Partai Demokrasi Indonesia menyatukan lima partai dengan latar belakang yang cukup beraneka ragam. Isnaeni menyatakan, “Dengan nama Partai Demokrasi Indonesia sekaligus memberi kualifikasi identitas. Demokrasi Indonesia, bukan demokrasi liberal atau sentral, yang sudah terbukti tidak bisa diterapkan kedua-duanya.” Isnaeni kemudian terpilih sebagai ketua umum serta para ketua adalah Achmad Sukarmadidjaya, Beng Mang Reng Say, Alexander Wenas, Sugiarto Murbantoko, dan Profesor Sunawar Sukowati. Sebagai sekjen koordinator ditunjuk Sabam Sirait serta para sekjen masing-masing: W.A. Chalik, F.G. Wignjosumarsono, Djon Pakan, dan Abdul Madjid. Apa ada rencana kongres nasional? ”Hal itu tentu akan diadakan,” kata Isnaeni. ●



BANK DKI



B



ank DKI terus melakukan inovasi untuk menghadirkan kemudahan kepada nasabah. Yang terbaru adalah para Pegawai Pemprov DKI Jakarta (PNS dan CPNS) dan Pedagang Kaki Lima yang mendapatkan “kartu sakti” dan dapat dipergunakan sebagai kartu identitas serta sebagai kartu ATM dan JakCard Bank DKI. Untuk PKL, kartu ATM Bank DKI juga bisa dipergunakan sebagai alat pembayaran retribusi pedagang. Penggunaan kartu ATM Bank DKI di lingkup PNS, CPNS dan PKL merupakan buah dari kerjasama strategis antara Bank DKI dan Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta, juga dengan Dinas UKM DKI Jakarta. Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono menuturkan, Kartu Identitas untuk PNS/CPNS tersebut memuat chip yang berisi data kepegawaian Pemprov DKI Jakarta. Sehingga PNS dan CPNS DKI pemilik kartu ATM Bank DKI dengan ID Card tersebut menjadi terintegrasi dengan Bank DKI. Pendistribusian kartu tersebut dilaksanakan secara bertahap kepada seluruh PNS Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai Eselon IV Pemprov DKI Jakarta dan 1.200 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebagai pilot project. Sementara ini, jumlah PNS Pemprov DKI Jakarta sekitar 72 ribu pegawai termasuk di antaranya CPNS yang menjadi nasabah Tabungan Monas dan Tabungan Simpeda Bank DKI. Dan, untuk para pedagang kaki lima, ia pun menjelaskan setiap PKL di wilayah DKI Jakarta secara otomatis terdaftar dalam database PKL binaan Pemprov DKI Jakarta. Untuk



NASABAH semakin dimudahkan dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan ATM Bank DKI, kartu sakti untuk semua.



KARTU ATM BANK DKI, MENGHADIRKAN KEMUDAHAN UNTUK NASABAH kartu ATM Bank DKI mendapatkan kartu ID tercatat sebanyak 800 tersebut, setiap PKL ribu nasabah. Melalui hendaknya membuka pemanfaatkan kartu rekening tabungan di Bank ini, Bank DKI bisa DKI. “Para pedagang bisa lebih intensif dan mengajukan kredit kepada memaksimalkan potensi Bank DKI karena portofolio pemasaran dan cross selling keuangan dari usaha yang produk serta layanannya, dijalani sudah terekam Eko pun berharap, target 1 dalam aktivitas rekening juta nasabah bisa terwujud para pedagang,” kata Eko, di kemudian hari. menegaskan. Penggunaan kartu Dengan adanya kartu ini sejalan dengan visi ID, para pedagang kaki Eko Budiwiyono. lima dapat menyetorkan Direktur Utama Bank DKI Bank DKI mendukung berlakunya less cash aktivitas perniagaan transaction sehingga terbentuk less cash melalui rekening yang dimiliki sehingga society. Sistem ini pula yang mendorong portofolio keuangan akan terbentuk. Bank DKI menjadi bank daerah pertama “Ini akan memudahkan para pedagang yang kompeten dengan pola cash saat ingin mengajukan kredit kepada management system yang rapi. z INFORIAL Bank DKI karena portofolio keuangan dari usaha yang dijalani sudah terekam dalam aktivitas rekening para pedagang,” katanya. Bank DKI menerbitkan kartu sakti sejenis untuk para penyewa Rumah Susun di DKI Jakarta bekerjasama dengan Dinas Perumahan yang saat ini sudah diberikan untuk penyewa rumah susun Marunda, serta para petugas kebersihan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Kini, jumlah pemegang



KARTUN: YUYUN NURRACHMAN



KARTUN



INDIKATOR



Kecewa Kabinet Jokowi BANYAK pihak kecewa terhadap komposisi kementerian presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla. Jokowi tidak merampingkan kabinet dan tetap mempertahankan komposisi 34 menteri. Ia mengumumkan arsitektur kabinet pemerintahannya pada 15 September lalu. Dari 34 menteri itu, 18 orang berasal dari kalangan profesional dan sisanya dari partai politik. Untuk menteri yang nonpartai akan menduduki posisi Menteri Perdagangan, Menteri Keuangan, Menteri Badan Usaha Milik Negara, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Komposisi itu dianggap tidak sesuai dengan janji Jokowi saat kampanye. ”Janji merampingkan ternyata tidak dilaksanakan,” kata pengamat pasar modal, Satrio Utomo, 16 September lalu. Satrio mengatakan pasar sebenarnya berharap kabinet pemerintah Jokowi banyak diisi kalangan profesional. Komposisi tim Jokowi itu dianggap tak sesuai dengan harapan. Pasar berharap pos kementerian strategis, seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian BUMN, diisi figur yang mumpuni. Deputi Tim Transisi Bidang Arsitektur Kabinet Andi Widjajanto mengatakan JokowiJK siap menyeleksi 40 orang dari berbagai ahli disiplin ilmu untuk masuk kabinet



20 |



| 5 OKTOBER 2014



pemerintahan mendatang. Andi menjelaskan, timnya menggunakan partisipasi publik dalam mengajukan setiap nama calon kandidat menteri. Lalu seorang headhunter atau ketua yang dipilih Tim Transisi memilahnya menjadi tiga bagian, yang dihitung berdasarkan rekam jejak tiap kandidat. Tim satu diisi calon yang telah mencapai puncak dalam kariernya, sementara dua tim lain diisi kalangan profesional dan perwakilan partai. ”Nah, yang dilihat Pak Jokowi itu tim satu,” ujarnya. Khusus tim satu, kata Andi, tak kurang dari 40 orang dari kalangan profesional masuk radar utama seleksi Jokowi. Mereka sengaja telah disiapkan mantan Wali Kota Solo itu untuk mengisi pos menteri. ”Seratus persen profesional untuk mencari yang 18 posisi, sementara yang 16 saya tidak tahu,” ujarnya. Kekecewaan terhadap komposisi ini terlihat dalam jajak pendapat yang digelar di Tempo. co. Sebanyak 50,7 persen responden atau 453 orang menyatakan tidak setuju dengan langkah Jokowi yang cukup besar mengakomodasi politikus di kabinet. Jumlah yang tidak setuju ini cukup bersaing dengan responden yang merestui langkah Jokowi, yakni sebanyak 405 orang atau 45,4 persen. Hanya 35 orang atau 3,9 persen yang mengaku tidak tahu. ●



Apakah Anda setuju langkah Jokowi yang cukup besar mengakomodasi politikus di kabinet? (16-25 September 2014)



Tidak tahu 35 3,9% Ya 405 45,4%



Tidak 453 50,7%



TOTAL: 893 = 100% INDIKATOR (26 September-1 Oktober 2014) Apakah Anda setuju Jokowi dan JK membekukan Petral sebagai langkah untuk memberantas mafia migas?



DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM



Djoko Murjanto Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU)



ANGKUTAN LOGISTIK TAK MUTLAK LEWAT DARAT



S



ekitar 92 persen sistem logistik nasional masih mengandalkan jalan darat. Padahal sebagai negara kepulauan Indonesia bisa mengoptimalkan jalur laut. Untuk membenahi kondisi ini dikeluarkanlah cetak biru sistem logistik nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2012. Berdasarkan cetak biru itu, dijabarkan bahwa sistem logistik nasional harus terintegrasi secara lokal mulai dari tingkat pedesaan, perkotaan, sampai dengan antar wilayah, dan antar pulau. Berikut penuturan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU), Djoko Murjanto, tentang penataan sistem logistik nasional. Bisa dijelaskan kondisi jalur distribusi logistik nasional kita saat ini? Kita melihat adanya ketimpangan pada sistem distribusi logistik nasional (Sislognas) Indonesia. Sislognas adalah sistem logistik yang terintegrasi secara lokal mulai dari tingkat pedesaan, perkotaan, sampai dengan antar wilayah, dan antar pulau, serta antar negara. Sislognas dibutuhkan untuk mengatur alur logistik, sejak dari lokasi pengambilan bahan baku, ke lokasi produksi, sampai ke titik distribusi, agar distribusi logistik lebih efisien. Bisa dijelaskan bentuk ketimpangan tersebut? Coba amati truk-truk yang lalu lalang di Jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa. Pada saat bersamaan ada truk bermua-



INFORIAL



tan penuh semen dibawa ke arah barat dan ke arah timur. Jadi, ada semen dari pabrik di Jawa Barat diantar ke Jawa Timur, dan ada pula semen dari pabrik di Jawa Timur yang dikirim ke Jawa Barat. Itu juga terjadi pada komoditas hasil-hasil pertanian, perkebunan, hasil tambang dan energi. Semuanya bolak-balik tak menentu, sehingga tidak efisien. Nah, sistem logistik nasional kita seharusnya bisa mengatur itu sehingga bisa efisien. Selain ketimpangan, apa saja kelemahan lain sistem logistik nasional? Ada kelemahan dan kendala. Saat ini sekitar 92 persen sistem logistik nasional mengandalkan jalan-jalan darat. Padahal, Indonesia adalah negara kepulauan. Parahnya lagi, sekitar 60-70 persen perekonomian Indonesia ada di Pantura. Bayangkan, pengiriman dari Medan ke Surabaya lewat Pantura, dari Makassar ke Jakarta, harus lewat Pantura, begitu pula yang dari Bali ke Medan misalnya. Jika dilakukan perbaikan jalur Pantura sepanjang 500 meter saja, langsung terjadi macet tidak karuan. Apa langkah untuk memperbaiki kondisi tersebut? Untuk memperbaiki keadaan, pemerintah sudah membuat cetak biru pengembangan Sislognas melalui Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2012. Berdasarkan cetak biru itu, dijabarkan bahwa sistem logistik nasional harus terintegrasi secara lokal mulai dari tingkat pedesaan, perkotaan, sampai dengan antar wilayah, dan antar pulau. Kemu-



dian, juga harus terkoneksi antar negara. Cetak biru sislognas ini kemudian didukung oleh sistem konektivitas atau transportasi nasional yang mengandalkan transportasi multi moda, bukan hanya mengandalkan jalan darat. Sislognas tidak akan bisa efisien jika hanya mengandalkan jalan darat. Bagaimana dengan penataan sistem logistic antar pulau? Sislognas meliputi konektivitas antar pulau, misalnya berupa pelabuhan. Di Jawa misalnya, titik konektivitas antar pulau ada di Jakarta dan Surabaya, sementara di Sumatera konektivitas itu ada di Medan. Nah, masing-masing titik penghubung antar pulau ini harus terkoneksi dengan baik. Maka, jika terjadi masalah pada konektivitas di Pulau Jawa (Jalur Pantura) Sislognas tidak akan terganggu, karena sudah ada konektivitas antar pulau yang bisa dimanfaatkan, baik melalui pelabuhan laut maupun melalui bandara. Idealnya bagiamana porsi distribusi jalur darat dan jalur laut? Jika konektivitas antar pulau melalui angkutan laut sudah memiliki kapasitas yang besar, maka beban konektivitas jalan darat di dalam pulau akan jauh berkurang. Idealnya, jalur darat nanti hanya akan lebih teratur dan melayani kebutuhan transportasi logistik jarak dekat saja. Seperti, pengiriman dari Sukabumi ke Bandung, atau Ciawi ke Jakarta misalnya. Jalan darat pun tak perlu lagi dibebani 92 persen sistem logistik nasional. z



SERIBU KATA



GAYA ATLET. Atlet sepak takraw Indonesia, Husni Ubaw (kiri), berusaha membobol pertahanan atlet sepak takraw Cina, Jie Jin, pada penyisihan beregu putra Grup B Asian Games ke-17 di Bucheon Gymnasium, Incheon, Korea Selatan, Selasa pekan lalu. Indonesia dikalahkan Cina dengan skor 1-2. ANTARA FOTO/SAPTONO



22 |



| 5 OKTOBER 2014



5 OKTOBER 2014 |



| 23



SERIBU KATA



24 |



| 5 OKTOBER 2014



MENOLAK PLTU. Greenpeace menolak rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga uap di area persawahan Desa Ponowareng, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa pekan lalu. Menurut mereka, PLTU tersebut akan mengancam lahan sawah produktif di wilayah Batang, yang selama ini dapat dipanen tiga kali dalam setahun. ANTARA/YUDHI MAHATMA



5 OKTOBER 2014 |



| 25



UTOMODECK METAL WORKS



PEMECAH REKOR DUNIA (GUINNESS WORLD RECORD) DARI SURABAYA



I



ndonesia patut bangga, karena produk dan inovasi karya anak bangsa dari salah satu perusahaan dalam negeri, Utomodeck Metal Works, meraih penghargaan nasional dan internasional. Dari dalam negeri, perusahaan atap tanpa sambungan ini tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk atap proyek PLTU Pacitan, Rekor Bisnis Indonesia (REBI) sebagai produsen atap tanpa sambungan dengan mobile system terbesar di Indonesia, Steel Award untuk atap tanpa sambungan dari IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) untuk Proyek Bandar Udara Juanda Terminal-2 yang baru dioperasikan dan pada Kamis, 25 September silam menerima penghargaan sebagai Pemenang Metode Konstruksi Karya Konstruksi Indonesia (KKI) 2014 dari Menteri PU Djoko Kirmanto.



TAK HANYA menaikkan pamor bangsa, Utomodeck juga meningkatkan keuntungan pelanggannya.



Khusus untuk atap tanpa sambungan di Coal Shelter PLTU Rembang telah tercatat di lembaga independen dunia Guinness World Record sebagai atap tanpa sambungan terpanjang di dunia berukuran 200,9 meter. “Kami memecahkan rekor itu pada September 2013,” ucap Direktur sekaligus owner Utomodeck Metal Works, Anthony Utomo di sela-sela penyerahan penghargaan oleh Menteri PU. Semua itu, lanjut Anthony, diraih Utomodeck Metal Works karena menyediakan solusi atap tanpa sambungan dengan teknologi mobile system, yang memungkinkan penutup atap dapat diproduksi di tempat, custom size dan sesuai dengan panjang bangunan shelter atau pabrik . Inovasi ini lahir dari keinginan Utomodeck untuk memberi terobosan dari produsen atap konvensional yang pada umumnya memproduksi atap dalam ukuran tertentu saja. Sedangkan atap impor, terhambat potongan panjang karena hambatan transportasi yakni hanya 12 meter per lembar di dalam kontainer. Karena itulah, sejak beberapa tahun terakhir Utomodeck Metal Works yang berdiri sejak 1976, mengubah paradigma dari pabrikan atau produsen atap nasional menjadi penyedia solusi atap. Salah satunya dengan teknologi yang memproduksi atap secara custom made, tanpa sambungan sesuai panjang bangunan, nok crimping anti tampias , atap insulasi polyurethane maupun atap



meruncing (tapered roof) bangunan extreme seperti donut pada stadium olahraga . “Kalau di pabrik atau industri roti ada fresh from the oven, maka kami fresh from the machine secara mobile yang pertama dalam industri atap. Jadi seperti memindahkan pabrik, semuanya dibuat di lokasi proyek dan langsung dipasang, karena tren dunia revolusi system atap saat ini sudah masuk ke quadrant ke-empat yakni greenship atau aspek kehijauan selain fase sebelumnya yakni fungsional, estetika, dan aspek thermal / ketahanan panas, dimana dengan system ini emisi karbon akibat transportasi atap bentuk jadi dari pabrik yang cukup tinggi bisa ditekan” kata Anthony. Dengan konsep dan teknologi ini, maka pengguna produk Utomodeck menuai berbagai keuntungan, mulai dari efisiensi biaya karena menghemat waktu dan tenaga kerja dalam pengerjaan, hemat overlap slip (sambungan) antar-atap lembaran, terhindar dari pemborosan bahan baku material yang terbuang, zero percent pada risiko bocor dan risiko kerusakan akibat handling juga hilang. “Ke depan, kami akan membuat cabang di seluruh Indonesia, setidaknya di kota-kota besar, masuk ke pasar yang lebih luas dan melayani UKM hingga perumahan serta membuka diri menjadi local partner bagi perusahaan dan investor luar negeri,” ujar Anthony. z INFORIAL



Anthony Utomo, Direktur Utomodeck Metal Works



RINGKASAN



ENAM TUDUHAN SELAIN menerima hukuman badan, Anas Urbaningrum menerima hukuman mengganti kerugian negara mencapai Rp 110 miliar. PERKARA Kasus suap dan korupsi proyek pembangunan pusat olahraga Hambalang 2010 dan proyek-proyek lain. HUKUMAN Delapan tahun penjara, denda Rp 300 juta subsider tiga bulan kurungan, mengembalikan uang negara Rp 57,5 miliar dan US$ 5,26 juta, serta disita harta yang berasal dari hasil korupsi.



M



ANTAN Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum divonis delapan tahun penjara dalam kasus korupsi proyek pusat olahraga Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Rabu pekan lalu itu, hakim juga menjatuhkan denda Rp 300 juta plus kewajiban mengembalikan uang negara Rp 57,5 miliar dan US$ 5,26 juta. Anas didakwa menerima suap dari kontraktor proyek itu dan terlibat pencucian uang dengan membeli aset dari hasil korupsi. ”Terdakwa punya pengaruh besar mengatur proyek pemerintah di Dewan,” kata hakim ketua Haswandi. Dua dari lima hakim tak sepakat menerapkan dakwaan pencucian uang kepada Anas karena, menurut mereka, Komisi Pemberantasan Korupsi tak berwenang melakukannya. Menurut hakim, saat akan mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Demokrat dalam kongres partainya di Bandung pada 2010, Anas mendapatkan sokongan dana yang dikumpulkan PT Anugrah Nusantara. Ia menjadi pemegang 30 persen saham perusahaan itu, sisanya milik Muhammad Nazaruddin, yang diangkat menjadi Bendahara Umum Demokrat ketika Anas terpilih sebagai ketua umum. Hukuman Anas itu lebih rendah daripada tuntutan jaksa: 15 tahun bui, denda Rp 500 juta, pengembalian uang negara Rp 94,18 miliar dan US$ 5,2 juta, serta pencabutan hak politiknya dalam jabatan publik. Anas mengatakan putusan itu tidak adil dan ia menantang jaksa bersumpah. Adapun KPK menyatakan mengajukan permohonan banding karena menilai putusan hakim terlalu rendah. ●



28 |



| 5 OKTOBER 2014



Pencucian Uang 1. Membeli tanah seluas 639 meter persegi di Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur. 2. Membeli tanah seluas 7.800 meter persegi di Jalan D.I. Panjaitan, Mantrijeron, Yogyakarta. 3. Membeli tanah seluas 200 meter persegi di Jalan Selat Makasar, Blok C 9, Duren Sawit, Jakarta Timur.



TEMPO/STR/EKO SISWONO TOYUDHO



ANAS DIHUKUM DELAPAN TAHUN



PIDANA YANG TERBUKTI Kasus Suap: 1. Menerima Rp 2,2 miliar dari PT Adhi Karya, perusahaan pemenang lelang proyek Hambalang dan proyek geotermal. 2. Menerima Rp 25,3 miliar dan US$ 36.070 dari Permai Group atau PT Anugrah Nusantara Group untuk persiapan Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung. 3. Menerima Rp 30 miliar dan US$ 5,225 juta dari M. Nazaruddin yang diambil dari brankas Permai Group. 4. Menerima Rp 670 juta yang berasal dari dana proyek Hambalang dan dari cek di PT Metropolitan—anak perusahaan Permai Group—untuk membeli mobil Toyota Harrier. 5. Menerima Toyota Vellfire senilai Rp 735 juta dan Toyota Camry. 6. Menerima fasilitas survei dari Lingkaran Survei Indonesia terkait dengan pencalonannya sebagai ketua umum di kongres Partai Demokrat.



BUPATI BOGOR DIADILI JAKSA pada Komisi Pemberantasan Korupsi mendakwa Bupati Bogor Rachmat Yasin serta Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bogor M. Zairin dengan hukuman maksimal 20 tahun penjara. Dalam sidang perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung, Kamis pekan lalu, Yasin—yang juga Ketua Partai Persatuan Pembangunan Jawa Barat—didakwa menerima Rp 4,5 miliar dari bos PT Bukit Jonggol Asri, Kwee Cahyadi Kumala. Hal ini terkait dengan penerbitan izin tukar-menukar kawasan hutan seluas 2.754 hektare di Bogor. Suap ini terbongkar saat KPK menangkap Yasin, Zairin, dan Yohan Yap, anak buah Cahyadi, di Bukit Jonggol bersama uang suap Rp 1,5 miliar pada 7 Mei tahun lalu. Dari sini terbongkar bahwa Cahyadi berulang kali memberikan uang kepada Yasin selama Februari-Mei lalu terkait dengan izin tukarmenukar kawasan hutan sehingga jumlahnya mencapai Rp 4,5 miliar. ●



KONFLIK POLISI-TENTARA DI BATAM BENTROKAN antara polisi dan tentara terjadi di Batam, Kepulauan Riau, Ahad pekan lalu. Insiden berawal dari penggerebekan tim Reserse Kriminal Khusus dan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Kepulauan Riau di gudang penimbunan solar milik N di perumahan Cipta Asri, Jalan Trans Barelang, Batam, sekitar 500 meter dari Markas Komando Brigade Mobil. Baik polisi maupun tentara berbeda pendapat soal insiden ini. Versi polisi, penggerebekan yang dipimpin Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kepulauan Riau Komisaris Ardiyanto itu terjadi karena sekelompok orang dengan pakaian sipil menghadang mereka saat hendak membawa barang bukti. Polisi melepaskan tembakan ke tanah, yang ternyata mengenai kaki dua tentara dari Batalion Infanteri 134 Tuah Sakti, yaitu Prajurit Satu Ari Kusdiyanto dan Prajurit Dua Hari Sulistiyo. Versi tentara, kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Andika Perkasa, kedua prajurit yang tak berseragam itu sedang melintas di depan lokasi penggerebekan sehabis apel malam di markasnya. ●



ANTARA FOTO/JOKO SULISTYO



KPK TAHAN GUBERNUR RIAU GUBERNUR Riau Annas Maamun ditetapkan sebagai tersangka penerima suap sebesar Rp 2 miliar terkait dengan proses alih fungsi lahan kebun sawit seluas 140 hektare di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, Jumat pekan lalu. Annas ditangkap di rumahnya di kompleks Citra Grand RC, Blok 3 Nomor 2, Cibubur, Jakarta Timur, sehari



sebelumnya. Selain Annas, delapan orang lain ikut dicokok, seorang di antaranya pengusaha bernama Gulat Medali Emas Manurung, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Riau. Gulat pun ditetapkan tersangka sebagai penyuap Annas. Dalam penangkapan ini, Komisi Pemberantasan Korupsi menyita uang suap dengan total Rp 2 miliar, yakni berupa pecahan rupiah sebesar Rp 500 juta dan dolar senilai Sin$ 156 ribu dan US$ 30 ribu. Setelah dijadikan tersang-



ka, Annas ditahan di Rumah Tahanan Polisi Militer Kodam Jaya, Guntur, Jakarta Selatan. Sedangkan Gulat ditahan di Rumah Tahanan KPK Cabang Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur. Ketua KPK Abraham Samad mengatakan hanya dua orang itu yang dijadikan tersangka. Adapun motif penyuapan tersebut, kata dia, Gulat hendak mengalihkan status lahan sawit itu dari kategori hutan tanaman industri menjadi kawasan dengan peruntukan lain. Suap itu sekaligus ijon agar Gulat mendapat proyek di Riau. ●



5 OKTOBER 2014 |



| 29



Opini TEMPO, 29 SEPTEMBER-5 OKTOBER 2014



DI HARIBAAN OLIGARKI PARTAI



D



ISETUJUINYA Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah oleh Dewan Perwakilan Rakyat adalah bentuk paling benderang dari pengkhianatan ”wakil rakyat” terhadap hak politik orang ramai. Persekongkolan partai-partai, terutama yang berafiliasi dengan Prabowo Subianto pada pemilihan presiden Juli lalu, telah menarik mundur jarum sejarah, mengembalikan daulat rakyat ke haribaan oligarki. Kemenangan kubu Koalisi Merah Putih—pendukung pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah— pada voting di Senayan itu mengakhiri rezim pemilihan langsung yang dimulai sembilan tahun silam. Setelah RUU yang merupakan inisiatif pemerintah ini diundang-undangkan, para politikus partai akan menjadi penentu tunggal kepemimpinan di 34 provinsi, 410 kabupaten, plus 98 kota di seluruh Indonesia. Jumlah itu mungkin akan bertambah karena politikus juga terus membentuk daerah otonomi baru. Keputusan legislatif itu mempertebal tembok yang memisahkan kepentingan partai dan masyarakat banyak. Sejumlah jajak pendapat menyimpulkan mayoritas rakyat masih menginginkan pemilihan langsung kepala daerah. Hasil pemilihan presiden sebelumnya telah menunjukkan perbedaan antara kepentingan partai dan rakyat banyak. Koalisi Merah Putih, yang memiliki suara banyak—Partai Golkar, Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Bulan Bintang—gagal memenangkan Prabowo sebagai presiden. Joko Widodo, yang disokong koalisi lebih tipis—Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai NasDem, Partai Hanura, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia—justru unggul. Harus diakui, pelaksanaan pemilihan langsung kepala daerah masih jauh dari sempurna. Kritik terbesar adalah besarnya biaya politik. Setiap kandidat harus ”membeli” pencalonan ke partai atau koalisi partai, menyogok pemilih menjelang pemungutan suara, hingga menyediakan dana pengacara jika muncul sengketa hasil pemilihan. Pemerintah, melalui Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, menyimpulkan biaya tinggi itu sebagai biang korupsi. Asumsi seperti itu gampang dipatahkan. Biaya tinggi justru muncul akibat kegagalan—atau keengganan—partai-partai menyediakan calon yang tangguh dan disukai masyarakat. Di sejumlah daerah, calon yang memiliki riwayat baik tak mengeluarkan banyak biaya buat memenangi pemilihan. Joko Widodo di Solo, Tri Rismaharini di Surabaya, dan Ridwan Kamil di Bandung adalah sebagian



contoh. Bahkan Gamawan sendiri tak memerlukan biaya banyak ketika unggul dalam pemilihan Gubernur Sumatera Barat pada 2005. Biaya tinggi bisa ditekan dengan berbagai perbaikan. Misalnya pelaksanaan pemilihan secara serentak, pembatasan biaya kampanye, juga penentuan calon yang memiliki riwayat baik. Mengembalikan pemilihan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tak otomatis menghilangkan biaya tinggi pencalonan. Suap dan politik uang justru akan makin merajalela karena cukup diberikan kepada beberapa ratus anggota DPRD agar sang kandidat terpilih. Pada pemilu langsung, politik uang kepada pemilih dapat diragukan efektivitasnya karena tak menjamin suap bisa membeli suara. Menyerahkan pemilihan kepala daerah kembali ke tangan politikus tak hanya menarik jarum sejarah, tapi juga membahayakan demokrasi di Indonesia. Hampir semua partai kini dikuasai oligarki. Partai menjadi semacam kartel. Para pemilik modal mempengaruhi keputusan-keputusan penting partai, dan bisa dipastikan kelak termasuk penentuan calon kepala daerah. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di ujung masa jabatannya memiliki andil besar dalam kemunduran demokrasi itu. Politik dua muka Ketua Umum Partai Demokrat ini membuat skenario koalisi pendukung Prabowo menguasai pemerintah daerah, sebagai aksi balas dendam atas kekalahan mereka pada pemilihan presiden, berjalan mulus. Ironis, karena sikap mendua Partai Demokrat itu dilakukan ketika Yudhoyono sedang berada di Amerika Serikat untuk berbicara tentang pentingnya partisipasi publik dalam pemerintahan yang terbuka (open government). Kelalaian menjaga amanah reformasi ini patut pula ditudingkan kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Partai pendukung presiden terpilih Joko Widodo ini terbukti gagal membangun komunikasi politik dengan partai lain, terutama Partai Demokrat. Tak ada jalan lain, publik—sebagai pihak yang paling dirugikan oleh aturan baru ini—perlu segera menyiapkan uji materi ke Mahkamah Konstitusi. Memang, berbeda dengan pemilihan langsung presiden yang tertulis secara jelas, pemilihan kepala daerah tak diatur konstitusi secara tegas. Pasal 18 ayat 4 hanya menyebutkan gubernur, bupati, dan wali kota dipilih secara demokratis. Namun salah satu argumentasi yang bisa dipakai para penggugat adalah lembaga legislatif, sesuai dengan konstitusi, tidak memiliki fungsi elektoral, tapi hanya punya fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Masa depan demokrasi kini di tangan orang ramai. Tidak seyogianya demokrasi diserahkan hanya kepada oligarki partai. ● BERITA TERKAIT DI HALAMAN 34



5 OKTOBER 2014 |



| 31



Opini JERAT-JERAT QANUN JINAYAT Qanun Jinayat Aceh berpotensi tumpang-tindih dengan KUHP. Pemerintah dan Mahkamah Agung bisa membatalkan aturan tersebut.



Q



ANUN Jinayat (undang-undang pidana) yang sedang dibahas Dewan Perwakilan Rakyat Aceh berpotensi memiliki pasal-pasal yang tumpang-tindih dengan ketentuan di Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Selain itu, aturan berdasarkan syariat Islam ini akan diterapkan juga kepada mereka yang tidak beragama Islam. Pemerintah pusat dan Mahkamah Agung bisa membatalkan peraturan daerah yang menyalahi aturan yang lebih tinggi. Penerapan syariat (hukum) Islam di Aceh salah satu hal penting yang dibicarakan ketika Gerakan Aceh Merdeka dan pemerintah Indonesia melakukan perdamaian pada 2005. Namun hal ini tidak tertuang dalam nota kesepahaman kedua pihak yang ditandatangani di Helsinki, Finlandia. Soal penerapan syariat ini baru diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Kita tentu dapat memahami jika Qanun Jinayat yang sedang dibuat ini mengatur hal-hal yang bersifat etika dan moral, seperti larangan berkhalwat (pria-wanita yang bukan mahram berduaan di tempat sepi), pemakaian busana muslim, atau larangan ikhtilath (bermesraan). Qanun Jinayat dengan demikian hanya menambah apa yang belum ada. Masalahnya, dalam aturan itu, sejumlah hal yang telah ada dalam KUHP juga turut diatur. Misalnya perbuatan judi, pemerkosaan, pelecehan seksual, dan konsumsi minuman keras. Tentu saja pemerintah Aceh berhak memperketat pelarangan hal-hal itu di sana. Namun menetapkan sendiri hukuman (mereka menyebutnya uqubat) atas pelaku perbuatan yang dianggap kriminal itu akan menimbulkan ketidakpastian hukum di Indonesia. Hal ini ditambah dengan ketentuan bahwa aturan berdasarkan hukum Islam itu tidak hanya diterapkan pada pemeluk agama Is-



lam. Hal ini tertuang dalam Pasal 4b dan 4c. Dalam kedua butir itu dijelaskan bahwa orang nonmuslim yang melakukan jarimah di Aceh bersama dengan orang Islam (huruf b) atau tidak (huruf c) tetap akan dikenai uqubat sesuai dengan qanun. Dan jelas di huruf c disebutkan bahwa penerapan syariat terhadap nonmuslim tetap dilakukan meski tindak kriminal itu telah diatur dalam KUHP. Seharusnya, karena bertabrakan dengan KUHP, Qanun Jinayat yang tingkatnya sekelas dengan peraturan daerah—karena diproduksi DPRD dan disahkan kepala daerah—bisa dikalahkan. Pemerintah—dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri—dan Mahkamah Agung bisa membatalkan aturan tersebut demi kepastian hukum di Indonesia. Tentu pembatalan harus dilakukan dengan bijak agar tidak disalahpahami sebagai penentangan terhadap agama atau kesepakatan damai. Jika memang ingin Aceh ”bersih” dari perbuatan yang melanggar agama, mereka bisa mengetatkan penerapan pasal-pasal dalam KUHP. Kita sudah belajar banyak dari pengalaman selama ini bahwa pembuatan peraturan baru tidak serta-merta membuat masyarakat tidak melakukan tindakan yang dilarang itu. Pada saat yang sama, mereka bisa membuat qanun yang mengatur halhal yang tidak diatur dalam KUHP. Dengan menjalankan keduanya secara bersamaan dan konsisten, tujuan akhir pun akan tercapai. Selain bertabrakan dengan KUHP, aturan ini melanggar asasasas penting dalam hidup bersama di sebuah negara. Penghormatan terhadap sistem peradilan bersama adalah hal penting dalam kehidupan bernegara. Hal itu bahkan tercantum dalam butir 1.4.3 Kesepakatan Helsinki. Di situ disebutkan bahwa sistem peradilan di Aceh harus berada dalam sistem peradilan Indonesia. ● BERITA TERKAIT DI HALAMAN 92



AKHIRI PERTIKAIAN TNI DAN POLRI Bentrok Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia terus berulang. Akibat reformasi tak tuntas.



A



DA rivalitas tak sehat antara Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Beberapa tahun belakangan, begitu banyak pertikaian di antara dua lembaga penegak hukum itu. Insiden penembakan empat anggota TNI saat penggeledahan gudang penimbunan bahan bakar ilegal di Batam, Ahad pekan lalu, menambah panjang daftar ripuh TNI-Polri. Pimpinan TNI dan Polri sudah menjelaskan versi masing-masing, tapi terasa ada yang ditutup rapat ketika sampai pada keterangan tentang biang perseteruan. Seharusnya kedua lembaga itu kompak mencari penyebab utama kejadian, bukan berlomba



32 |



| 5 OKTOBER 2014



membela anak buah. Semangat esprit de corps membabi-buta hanya akan membuat bingung masyarakat. Dalam kasus di Batam ini, umpamanya, kegelisahan orang banyak muncul lantaran dua versi kronologi yang bertolak belakang. Kepolisian menyebutkan kisruh bermula dari operasi penggerebekan oleh 20 polisi di sebuah gudang PT Bintang Abadi Sukses, yang berjarak 500 meter dari Markas Komando Brigade Mobil, di Kecamatan Sagulung, Batam. Polisi menemukan empat drum bahan bakar minyak ilegal. Ketika para polisi bersiap kembali ke markas, tiba-tiba sekelompok orang berambut cepak datang menggeruduk dan menghalangi mereka. Ketegangan



memuncak. Polisi baru ”dilepaskan” setelah ada tembakan ke tanah yang mengenai kaki dua orang penghadang. Cerita itu dibantah habis TNI Angkatan Darat. Menurut mereka, dua anggota TNI Batalion 134 Batam yang kena tembak itu baru pulang apel malam dan kebetulan mampir ke lokasi penggerebekan. Dua anggota TNI itu kena tembak di kaki saat polisi menembaki mobil yang kabur dari gudang. Keduanya lalu diangkut ke markas Brimob. Mendengar kawannya kena tembak, ada anggota TNI yang mendatangi markas Brimob. Dia lalu mengaku dikeroyok dan kena tembak di kakinya. Ketika datang anggota TNI yang lain, kejadian penembakan di kaki itu terulang. Pertikaian baru mereda setelah kedua pimpinan turun tangan. Melacak kejadian yang sebenarnya semestinya tidak sulit-sulit amat. Pembentukan tim pencari fakta independen merupakan salah satu solusi. Bila perlu, tim itu bisa melibatkan Komisi Kepolisian atau Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Hanya, perlu dicatat, tim independen akan efektif apabila para petinggi TNI dan Polri tidak membela anak buahnya secara berlebihan. Anggota TNI atau Polri yang menjadi gerombolan pembuat onar atau menjadi beking penimbunan minyak ilegal tak perlu dibela.



Insiden Batam mengingatkan kita tentang reformasi yang belum tuntas di tubuh Polri dan TNI. Yang terjadi, polisi masih sering memanipulasi penegakan hukum. Sedangkan di TNI, sebagian anggotanya tetap ingin berkuasa di bidang bisnis seperti pada zaman Orde Baru. Menurut penelitian Indonesia Police Watch, konflik kedua lembaga sebagian besar dipicu persaingan bisnis jasa pengamanan. Selama tiga tahun sampai 2013, tercatat enam konflik besar. Salah satunya, pada Maret 2013, markas polisi di Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, dibakar anggota TNI. Hubungan tak harmonis ini harus secepatnya diakhiri. Yang harus memulai perbaikan itu adalah para petinggi TNI dan Polri. Perlu ada komitmen, kedua lembaga tak membiarkan anggotanya terlibat bisnis pengamanan. TNI mesti kembali ke barak dan menjadi penjaga kedaulatan negara. Polri pun harus sepenuhnya menjalankan fungsi penjaga ketertiban masyarakat. Reformasi TNI dan Polri perlu dituntaskan. Agenda Polri meningkatkan profesionalisme—seperti tertuang dalam Grand Strategy 2005-2025—wajib diteruskan. Bila semua perbaikan itu hanya sekadar jargon, bagaimana mungkin mereka melindungi rakyat dan negara. ● BERITA TERKAIT DI HALAMAN 28



KEPUTUSAN MIRING MENTERI SEMBIRING Menteri Tifatul ditengarai berpihak pada salah satu perusahaan telekomunikasi. KPPU perlu turun tangan.



T



INDAKAN Menteri Komunikasi dan Informatika Tifa-



tul Sembiring menandatangani Peraturan Menteri Nomor 30 Tahun 2014 yang berisi penataan ulang frekuensi 800 megahertz harus digugat keras. Selain tidak akuntabel terhadap para pemangku kepentingan, termasuk publik, keputusan masalah sepenting ini diambil menjelang dia mundur. Peraturan yang diputuskan pada ”injury time” tersebut berisi penataan ulang frekuensi 800 megahertz yang selama ini digunakan operator telekomunikasi code division multiple access (CDMA). Para operator pada frekuensi tersebut ingin berpindah ke layanan global system for mobile communications (GSM) karena pasar CDMA menciut dan pengguna GSM meningkat pesat dengan adanya layanan telekomunikasi seluler generasi ketiga. Setelah beberapa kali pertemuan dengan para operator CDMA, dan pembagian jatah frekuensi dibakukan, masih tersisa pita (band) 2,5 megahertz. ”Jalur” kosong itu rencananya dilelang atau digunakan untuk memperkuat layanan komunikasi di kawasan pedesaan. Secara mendadak, Menteri Tifatul memberikan pita 2,5 megahertz kepada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Sangat patut dipertanyakan mengapa Tifatul membuat keputusan yang berpihak pada salah satu perusahaan. Padahal pemerintah wajib bersikap netral sekaligus menjadi wasit dalam hal pengaturan pemanfaatan frekuensi. Praktek monopoli dan persaingan usaha tak sehat juga dilarang keras. Semua itu diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Maka, jika salah satu perusahaan telekomunikasi memperoleh jatah frekuensi lebih besar dibanding yang lain, semuanya harus melalui proses yang akuntabel dan adil serta berpihak pada kepentingan publik.



Pada hakikatnya, frekuensi itu sendiri merupakan hak publik, dan negara memiliki kewajiban mengaturnya agar tetap berada pada koridor kepentingan umum, bukan pemilik modal. Para pemangku kepentingan perlu melaporkan kemungkinan praktek persaingan usaha tak sehat di balik keputusan penataan ulang frekuensi 800 megahertz ini kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Bila praktek itu terbukti, KPPU bisa memberikan rekomendasi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menyelidiki aspek korupsi, gratifikasi, atau penyalahgunaan wewenang dari pejabat yang membuat keputusan. Langkah penegakan hukum memang harus dilakukan karena bisnis operator GSM kanal pita lebar untuk layanan telekomunikasi seluler generasi ketiga (3G) ini merupakan ladang uang. Sejalan dengan tren makin murahnya telepon seluler cerdas (smartphone), keuntungan operator GSM dari layanan 3G meningkat dari rata-rata di bawah tiga persen pada 2008 menjadi di atas 15 persen. Alokasi frekuensi jelas merupakan hal vital bagi industri telekomunikasi, karena penambahan frekuensi sejalan dengan peningkatan laba. Untuk itu, menteri berikutnya juga perlu merevisi Peraturan Menteri Nomor 30 Tahun 2014 yang berisi penataan ulang frekuensi 800 megahertz. Semuanya dikembalikan ke prinsip bahwa frekuensi merupakan hak publik. Karena yang bermain dalam bisnis frekuensi ini perusahaan-perusahaan telekomunikasi dengan kapital sangat besar, mereka tak segan-segan bersaing keras demi memperoleh keuntungan jumbo di ladang bisnis teknologi tinggi ini. Publik benar-benar perlu dilindungi pemerintah agar tidak semata-mata menjadi pasar tempat meraup keuntungan. ● BERITA TERKAIT DI HALAMAN 96



5 OKTOBER 2014 |



| 33



LAPORAN UTAMA



34 |



| 5 OKTOBER 2014



T I NGGA L G E L ANGGANG P A R T A I ME R C Y Partai Demokrat memainkan politik dua muka dalam penentuan sistem pemilihan kepala daerah. Keluar dari ruang sidang merupakan manuver yang dirancang sejak awal.



TEMPO/DIAN TRIYULI HANDOKO



S



EPEKAN sebelum Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah, Setya Novanto mendapat kabar menyenangkan dari koleganya di Partai Demokrat. Nurhayati Assegaf, Ketua Fraksi Demokrat, menjamin partainya akan bersama Koalisi Merah Putih—kelompok partai pendukung Prabowo Subianto pada pemilihan presiden Juli lalu—dalam pengambilan keputusan rancangan peraturan itu. Kabar tersebut diterima Setya ketika Ketua Fraksi Partai Golkar itu bertemu dengan Tempo, Rabu dua pekan lalu. Nurhayati menghubunginya melalui telepon. Sepanjang berkomunikasi, Setya tertawa riang. ”Jadi kabar baik, ya?” ujarnya. Ia pun mengajak Nurhayati bertemu esok harinya. Begitu telepon ditutup, Bendahara Umum Golkar itu berujar senang, ”Aman.” Hari itu, Koalisi Merah Putih ketar-ketir terhadap sikap Partai Demokrat yang tidak jelas, apakah mendukung pemilihan kepala daerah tetap dilakukan secara langsung atau melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pada pagi hari itu, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono merilis pidato di YouTube, yang menyatakan mendukung pemilihan



■ Walkout anggota Fraksi Demokrat



dalam voting pengesahan RUU Pilkada di gedung DPR, Jakarta, Jumat pekan lalu.



kepala daerah secara langsung. Namun, kata Yudhoyono, sikap itu tak mencerminkan keputusan partainya. Usul mengembalikan pemilihan ke DPRD diusung kubu partai-partai pendukung Prabowo Subianto, yaitu Golkar, Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Keadilan Sejahtera. Mereka mengklaim, pemilihan oleh DPRD membuat mereka bisa menguasai pemerintah daerah. Sebab, gabungan kursi partai-partai ini lebih besar daripada koalisi pendukung Joko Widodo, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Hanura, Partai Kebangkitan Bangsa, serta Partai NasDem, yang akan mengisi Dewan periode 2014-2019. Dari hitung-hitungan Setya, kubunya bisa kalah dalam voting jika Demokrat mendukung pemilihan langsung. Dengan 148 kursi, Demokrat paling menentukan arah angin. Jika Demokrat bergabung dengan suara PDIP, PKB, dan Hanura, mereka unggul lima suara dari Koalisi Merah Putih, yang hanya memiliki 237 kursi. Esoknya, sikap Partai Demokrat ternyata terus berayun-ayun. Ketua Harian Demokrat Sjarifuddin Hasan seusai rapat di rumah Yudhoyono di Cikeas, Bogor, memastikan fraksinya akan mendukung pemilihan kepala daerah secara langsung. ”Jika ada yang membangkang, akan kami beri sanksi,” ujarnya. Pernyataan Sjarifuddin itu dikukuhkan oleh keterangan pers Nurhayati Assegaf. Sebagai ketua fraksi, kata Nurhayati, ia akan segera membuat surat menge-



5 OKTOBER 2014 |



| 35



LAPORAN UTAMA



sahkan keputusan Pengurus Pusat Demokrat. ”Kami dukung pemilihan langsung dengan sepuluh syarat yang belum masuk rancangan,” ujarnya. Syarat yang diajukan sebenarnya normatif, misalnya setiap calon kepala daerah harus mengikuti uji kompetensi publik, tak melakukan kampanye hitam, dan tak menyuap pemilih.



36 |



| 5 OKTOBER 2014



■ Protes anggota DPR terhadap



agenda pembahasan pengesahan RUU Pilkada di gedung DPR, Jakarta, Jumat pekan lalu. RUU Pemilihan Kepala Daerah. Ia mengatakan tak tahu jika pesan yang sama disampaikan Yudhoyono sendiri atau orang lain kepada politikus-politikus partainya di Demokrat. Seusai forum lobi selama empat jam, para peserta rapat paripurna kembali ke ruang sidang. Hari hampir berganti ke Jumat dinihari. Benny Kabur Harman, yang menjadi juru bicara Demokrat, memaparkan sepuluh syarat yang mereka minta dijadikan opsi pengesahan dan dicantumkan dalam RUU. Secara bergantian politikus PDIP, Hanura, dan PKB menyatakan mendukung keinginan itu. Penentangan datang dari Golkar, PPP, dan Gerindra, juga PKS. Mereka mengatakan opsi ketiga itu mustahil karena keputusan sejak awal hanya tinggal memilih satu dari dua opsi: langsung atau melalui DPRD. Sempat ricuh karena para politikus berlomba mengajukan interupsi, Priyo kembali menskors sidang. Politikus PDIP yang paling sengit meminta skors hingga maju ke meja Priyo. Pasalnya, Priyo hendak mengetuk palu memutuskan pilihan tinggal dua opsi. Menurut Arya Bima dari PDIP, ketukan palu Priyo itu akan memupus keinginan Demokrat. Walhasil, PDIP khawatir ditutupnya opsi ketiga itu akan membuat 129 politikus Demokrat menolak ikut voting. Jika itu yang terjadi, PDIP dipastikan kalah karena jumlah suara mereka jauh di bawah Koalisi Merah Putih. Rapat diskors lagi seperempat jam. Saat lobi itu, politikus PDIP kembali meyakinkan Nurhayati dan kawan-kawan akan mendukung opsi ketiga jika sidang di-



mulai lagi. Ketika para politikus memasuki kembali ruang sidang, Ruhut Sitompul mendatangi Max Sopacua, Wakil Ketua Umum Demokrat. Kepada Max, juru bicara Demokrat itu menanyakan keputusan akhir partainya. ”Dia bilang Demokrat akan netral,” kata Ruhut. ”Saya tanya apakah sudah atas sepengetahuan SBY. Max menjawab, instruksinya melalui pesan seluler ke Nurhayati.” Sebelum sidang diskors, Ruhut mengaku sempat bertelepon dengan Yudhoyono ihwal sikap akhir partainya. Karena menurut dia baterai teleponnya soak, percakapan terputus. Menurut Ruhut, setahu dia, Yudhoyono sejak awal mendukung pemilihan langsung. Ia menduga dalam percakapan terputus itu Yudhoyono hendak menyampaikan perintahnya. Maka, ketika Max memberitahukan bahwa Yudhoyono sudah memerintahkan netral, ia percaya. Priyo kembali membuka sidang dengan menyilakan Benny berbicara pertama untuk mengemukakan keputusan Demokrat. Benny mengulang permintaan opsi ketiga. Interupsi kembali bertubi antara pendukung dan pengecam. Fahri Hamzah dari PKS, misalnya, mengatakan opsi ketiga sudah tertutup karena keputusan kini tinggal ada dua opsi. Saat ribut-ribut di ruang sidang itu, Sjarifuddin Hasan masuk ke ruang balkon tempat masyarakat dan para wartawan memantau jalannya sidang. Diiringi lima ajudan, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ini berbicara lewat telepon, menutupnya, lalu menerima panggilan lagi. Ia berbicara pendek-pendek. Wajahnya tegang. Ia bahkan sempat salah masuk lorong. Rupanya, ia memanggil Agus Hermanto, Wakil Ketua Umum Demokrat, yang ada di ruang sidang. Sebagai Menteri, Sjarifuddin berada di



TEMPO/DIAN TRIYULI HANDOKO



●●●



KEPUTUSAN Demokrat itu tak tecermin dalam Sidang Paripurna DPR, Kamis pekan lalu. Diwarnai hujan interupsi, rapat selama 15 jam itu diskors tiga kali. Pemimpin rapat, Priyo Budi Santoso dari Golkar, menunda rapat agar fraksi-fraksi melakukan lobi karena Demokrat menginginkan sepuluh syarat pemilihan langsung dimasukkan sebagai opsi ketiga, di luar pemilihan langsung atau pemilihan melalui DPRD. Menurut Eva Kusuma Sundari, politikus PDIP, kolega-koleganya bertemu khusus dengan politikus Demokrat yang dipimpin Nurhayati mendiskusikan opsi itu. Kepada Nurhayati, kata Eva, PDIP dan dua partai koalisinya menjamin akan mendukung penuh keinginan Demokrat. ”Mau lima puluh opsi asal mendukung pemilihan langsung kami sokong,” ujarnya. Ketika para politikus keempat partai menggalang lobi, telepon Pramono Anung berdering sepanjang malam itu. Wakil Ketua DPR dari PDI Perjuangan ini dikontak Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto. Kepada Pramono, Djoko mengaku diminta Presiden Yudhoyono menyampaikan pesan tentang sikap Demokrat. Hari itu, Yudhoyono dan Djoko sedang berada di Amerika Serikat, antara lain menghadiri pelbagai sidang di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York. Menurut Pramono, Djoko mengatakan Demokrat akan bersama PDI Perjuangan mendukung pemilihan secara langsung. ”Karena itu, saya sampaikan bahwa PDIP mendukung opsi yang diajukan Demokrat,” kata Pramono. Djoko membenarkan bahwa ia menelepon Pramono atas permintaan Yudhoyono. ”Presiden mendukung pemilihan langsung dengan syarat ada sepuluh perbaikan,” ujarnya. Djoko mengaku hanya berkomunikasi dengan Pramono tentang



PUTAR



BAL I K



D EMO K R A S I



HASIL pemungutan suara oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat membalikkan arah demokrasi Indonesia. Kelompok fraksi pendukung pemilihan kepala daerah oleh DPRD memenangi voting. Rezim pemilihan secara langsung yang dimulai pada 2005 berakhir.



Pemilihan oleh DPRD



Pemilihan langsung



226



135



73 ORANG DARI GOLKAR 55 ORANG DARI PKS 44 ORANG DARI PAN 32 ORANG DARI PPP 22 ORANG DARI GERINDRA



88 ORANG DARI PDIP 20 ORANG DARI PKB 10 ORANG DARI HANURA 11 ORANG DARI GOLKAR 6 ORANG DARI DEMOKRAT



KANTONG SUARA DUA KUBU KOALISI Merah Putih—Golkar, PPP, PAN, Gerindra, plus Demokrat—menggagalkan pemilihan langsung untuk menguasai eksekutif di daerah. Koalisi PDIP, NasDem, PKB, dan Hanura diperkirakan hanya akan menang di Bali dan Kalimantan Barat pada pemilihan gubernur melalui DPRD, seperti terlihat pada perolehan kursi kedua kubu ini.



ACEH*



RIAU : PRABOWO 45, JOKOWI 20



KALIMANTAN UTARA : PRABOWO 22, JOKOWI 13



KEPULAUAN RIAU : PRABOWO 26, JOKOWI 19



GORONTALO : PRABOWO 33, JOKOWI 12



JAMBI : PRABOWO 36, JOKOWI 19



SULAWESI UTARA : PRABOWO 25, JOKOWI 18



KALIMANTAN BARAT : PRABOWO 37, JOKOWI 39 BANGKA BELITUNG : PRABOWO 29, JOKOWI 16 SUMATERA UTARA : PRABOWO 63, JOKOWI 3



KALIMANTAN TIMUR : PRABOWO 35, JOKOWI 20



KALIMANTAN TENGAH : PRABOWO 24, JOKOWI 21



SUMATERA BARAT : PRABOWO 49, JOKOWI 16 BENGKULU : PRABOWO 27, JOKOWI 18



DKI JAKARTA*



BANTEN : PRABOWO 52, JOKOWI 33



MALUKU UTARA : PRABOWO 25, JOKOWI 20 PAPUA BARAT : PRABOWO 28, JOKOWI 17



SULAWESI BARAT : PRABOWO 34, JOKOWI 11



SULAWESI TENGAH : PRABOWO 27, JOKOWI 18



KALIMANTAN SELATAN : PRABOWO 36, JOKOWI 19 JAWA TENGAH : PRABOWO 56, JOKOWI 44



SULAWESI SELATAN : PRABOWO 63, JOKOWI 22



BALI : PRABOWO 27, JOKOWI 28



SUMATERA SELATAN : PRABOWO 40, JOKOWI 30 LAMPUNG : PRABOWO 51, JOKOWI 34



*) DKI JAKARTA, YOGYAKARTA, ACEH, DAN PAPUA MEMAKAI UNDANG-UNDANG KHUSUS



SULAWESI TENGGARA : PRABOWO 33, JOKOWI 12



NUSA TENGGARA TIMUR : PRABOWO 34, JOKOWI 31



DI YOGYAKARTA* JAWA BARAT : PRABOWO 65, JOKOWI 35



JAWA TIMUR : PRABOWO 55, JOKOWI 41



NUSA TENGGARA BARAT : PRABOWO 47, JOKOWI 18



MALUKU : PRABOWO 25, JOKOWI 20



5 OKTOBER 2014 |



PAPUA*



| 37



LAPORAN UTAMA



●●●



38 |



| 5 OKTOBER 2014



■ Kesepakatan Koalisi Merah Putih



terkait dengan pemberian dukungan RUU Pilkada.



SIKAP Demokrat itu rupanya sudah dirancang sejak awal. Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy mengatakan walkout partai berlambang bintang Mercedes itu dilakukan pada dinihari sebagai skenario agar tak terlalu mencolok melakukan manuver. Menurut dia, Demokrat sebenarnya bisa mundur sejak pukul tujuh malam. ”Itu skenario dan janji Demokrat sejak awal,” ujarnya. Menurut seorang politikus Demokrat, gong dari seluruh skenario itu adalah komunikasi Sjarifuddin Hassan dengan Yudhoyono yang diteruskan Agus Hermanto kepada Benny Kabur di menit akhir. Karena itu, meski Priyo sudah mencabut dua opsi dan menerima syarat yang diajukan Demokrat sebagai satu pilihan, Benny malah menanggapinya dengan menyatakan mundur dari ruang sidang. Sjarifuddin Hassan berkelit mengkonfirmasi komunikasinya dengan Yudhoyono. Ia berjanji menjelaskan manuver partainya itu kepada Tempo pada Jumat malam pekan lalu. Ia meminta dihubungi lagi setelah menerima tamu. Namun, hingga dinihari, Sjarifuddin tak jua membalas pertanyaan. Dengan alasan yang sama, Agus Hermanto tak mau menanggapi perihal ia menjadi perantara perintah Yudhoyono. Nurhayati setali tiga kepeng. ”Saya tak mau berkomentar tentang peristiwa semalam,” katanya kepada Febriana Firdaus dari Tempo.



Langkah kuda Demokrat itu tak lepas dari bagi-bagi kekuasaan yang ditawarkan Koalisi Merah Putih. Mereka akan mendapat jatah kursi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. Partai lain akan menguasai parlemen: Golkar untuk kursi Ketua DPR, sementara wakil ketua dari Gerindra, PAN, PPP, dan PKS. ”Itu tak ada kaitannya dengan RUU Pilkada,” ujar Benny Kabur membantah. Menurut Romahurmuziy, ajakan koalisi dari PDI Perjuangan tak disertai insentif politik. Padahal, kata dia, dalam politik, insentif berupa bagi-bagi kekuasaan di parlemen ataupun pemerintahan sangat penting. Bagi Demokrat, bergabung dengan koalisi PDIP juga belum tentu mengungguli suara Koalisi Merah Putih. Joko Widodo perlu dua partai agar mendapat sokongan kuat di parlemen. Di Washington, Presiden Yudhoyono menyatakan kecewa atas hasil voting di Senayan. Ia mengklaim telah meminta Ketua Kehormatan Demokrat Amir Syamsuddin mengusut ”pembelot yang menggagas walkout”. Yudhoyono berjanji partainya akan menggugat peraturan itu ke Mahkamah Konstitusi. Namun, menurut Romahurmuziy, ”Pidato itu bagian dari pelengkap skenario manuver Demokrat.” ● BAGJA HIDAYAT, RUSMAN PARAQBUEQ, RIKY FERDIANTO, WAYAN AGUS PURNOMO, MUHAMMAD MUHYIDDIN



ISTIMEWA



kursi pemerintah bersama Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Djohermansyah Djohan. Ketika Agus tiba, Sjarifuddin berbicara serius dengannya. Agus hanya mengangguk. ”Ada perubahan sikap Demokrat,” ujar Sjarifuddin tanpa penjelasan lebih mendetail. Di ruang sidang, Benny, yang duduk di sebelah Nurhayati, bersiap berbicara lagi, setelah terpotong karena interupsi. Priyo lagi-lagi memutuskan opsi tinggal dua. PDIP menolak serta meminta politikus Golkar itu mencabutnya dan kembali membuka opsi ketiga yang diajukan Demokrat. Priyo mengalah. Ia mencabut dua opsi itu, menerima opsi ketiga, dan menyilakan Benny melanjutkan pernyataannya. Agus Hermanto terlihat setengah berlari menghampiri Benny, yang sudah menyalakan mikrofon. Ia berbisik, yang direspons Benny dengan anggukan. Dengan kalimat yang terukur, Benny membuat pernyataan yang mengubah sidang dinihari itu. ”Demokrat memutuskan menjadi kekuatan penyeimbang. Karena itu, kami bersikap netral dan walk out dari ruang sidang,” katanya. Aneh, ketika koalisi PDIP sudah menyatakan mendukung usul mereka, Demokrat meninggalkan gelanggang. Pernyataan Benny disambut gemuruh tepuk tangan politikus partai Koalisi Merah Putih. Adapun politikus PDI Perjuangan, PKB, dan Hanura hanya melongo melihat 123 orang Demokrat meninggalkan ruang sidang. Hanya enam yang bertahan. ”Ini rekayasa politik untuk menampilkan pencitraan,” kata Yasona Laoli. ”Seolah-olah mereka pejuang kedaulatan rakyat. Setelah kami dukung, Demokrat malah meninggalkan kami.” Dengan mundurnya Demokrat, hasil rapat paripurna itu sudah bisa ditebak. Koalisi Merah Putih menang telak dengan dukungan 226 suara, sementara pendukung pemilihan kepala daerah langsung hanya 135. Enam anggota Demokrat dan sebelas politikus Golkar mengambil sikap berbeda dari partainya dan menyatakan mendukung pemilihan langsung. Di antara mereka ada pendukung Joko Widodo dalam pemilihan presiden, seperti Nusron Wahid, Agus Gumiwang, dan Poempida Hidayatulloh dari Golkar.



■ Setya Novanto.



KANT ONG BER I NG I N D I PUCUK S EN Y AN Politikus Golkar dipastikan menduduki kursi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat. Bagian dari rencana koalisi pro-Prabowo.



K TEMPO/DHEMAS REVIYANTO



EMENANGAN



Koalisi Merah Putih dalam voting Rancangan UndangUndang Pemilihan Kepala Daerah pada Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat, Jumat dinihari pekan lalu, memuluskan jalan Partai Golkar menduduki kursi ketua parlemen. Ini skenario politikus pendukung Prabowo Subianto beroposisi terhadap pemerintah presiden terpilih Joko Widodo. Ada tiga kandidat yang muncul di Golkar: Bendahara Umum dan Ketua Fraksi Golkar di parlemen, Setya Novanto; Sekretaris Fraksi Ade Komarudin; serta Wakil Ketua Umum Fadel Muhammad. Dari ketiganya, Setya paling berpeluang karena diuntungkan sebagai orang dekat Ketua Umum Aburizal Bakrie. ”Teman-te-



man di Koalisi yang menyokong,” kata Setya, Rabu dua pekan lalu. Calon dari Golkar ini akan satu paket dengan calon wakil Fahri Hamzah dari Partai Keadilan Sejahtera, Zulkifli Hasan dari Partai Amanat Nasional, dan Fadli Zon dari Partai Gerindra. Demi memuluskan langkah, Setya rajin mendekati media massa. Para wartawan biasanya diundangnya ke Tee Box, kafe miliknya, di Jakarta Selatan. Kepada para wartawan, ia membantah terlibat dalam sejumlah kasus korupsi. Tapi Setya membantah mendekati media massa. Menurut dia, para wartawan itulah yang mendatanginya untuk wawancara. ”Supaya saya tak dituduh orang berkasus terus,” ujarnya. Namanya memang dikaitkan dengan



banyak kasus. Di parlemen, ia dijuluki ”Master Anggaran” karena kelihaiannya memainkan proyek-proyek pemerintah dan mendapatkan komisi dari sana. Ia juga pernah tersangkut pengalihan piutang Bank Bali pada 1998 sebesar Rp 798 miliar, kasus korupsi Pekan Olahraga Nasional di Riau, dan terakhir ia diduga terlibat memainkan tender pengadaan proyek kartu tanda penduduk elektronik di Kementerian Dalam Negeri. Kasus-kasus tersebut diungkit para pendemo yang rutin menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi selama dua pekan terakhir. Meski datang dengan nama organisasi berbeda, dalam fotofoto, para pendemo berwajah sama. Mereka meminta KPK menangkap Setya. Afandi Tomagola, koordinator lapangan demonstrasi itu, awalnya bersedia menjelaskan tuntutan dan organisasinya kepada Tempo. Ketika waktu dan tempat bertemu telah disepakati di sebuah kafe di kawasan Cikini, Afandi membatalkan-



5 OKTOBER 2014 |



| 39



LAPORAN UTAMA



nya. ”Untuk apa tanya-tanya?” katanya. Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Roem Kono meyakini demonstrasi itu bagian dari intrik internal persaingan menjadi calon Ketua DPR. Sebagai kandidat terkuat, Setya dirongrong dengan kasus korupsi. Ade dan Fadel memantau demodemo itu, tapi mereka mengaku tak paham siapa penggerak di baliknya. ”Persaingan wajar, tapi jangan terlalu kasar,” ujar Roem. Demo-demo itu tak urung membuat Setya rungsing. Selain mengumpulkan media untuk menepis tudingan bahwa ia terlibat di banyak kasus korupsi, Setya mengajak pentolan pendemo bertemu. ”Setelah saya jelaskan, mereka menjadi sahabat saya,” katanya. Agar langkahnya mulus setelah ditetapkan Golkar sebagai kandidat Ketua DPR, Setya juga banyak bermanuver bersama Koalisi Merah Putih untuk melapangkan jalannya ke kursi Senayan-1. Ia salah satu penggagas peninjauan ulang terhadap Undang-Undang tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Berkat manuvernya, jabatan Ketua DPR dan MPR tak otomatis menjadi jatah partai pemenang, yakni PDI Perjuangan. Sukses mengakali MD3, Setya pula orang di balik tuntutan pemilihan kepala daerah dilakukan lewat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Setiap pekan ia aktif mengumpulkan politikus Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, dan Gerindra untuk menyusun strategi mewujudkan skenario itu. Setya aktif melobi Partai Demokrat agar bergabung dengan koalisi partainya atau minimal netral agar dukungan untuk koalisi PDIP-Hanura-Partai Kebangkitan Bangsa gembos. Manuver itu juga mulus. Demokrat bersikap netral dan pemilihan kepala daerah kembali ke sepuluh tahun lalu, yakni me-



40 |



| 5 OKTOBER 2014



lalui DPRD. Jurus Setya menaklukkan Demokrat adalah memberi insentif Ketua MPR. Menurut Bambang Soesatyo, kolega Setya di Golkar, keputusan pemilihan kepala daerah membuat jatah Demokrat tak terkutik. ”Tetap Ketua MPR,” ujarnya. Juru bicara Demokrat, Ruhut Sitompul, membantah ada kesepakatan ini. Menurut dia, partainya berposisi sebagai penyeimbang dua kubu yang berseteru dan tidak mendukung salah satu paket pimpinan Dewan. ”Tidak ada itu kesepakatan jabatan,” kata Ruhut. Tanpa dukungan Demokrat, sebenarnya langkah Setya menuju pucuk pimpinan parlemen tetap mulus. Pada periode mendatang, jumlah kursi Koalisi Merah Putih sebanyak 292. Dengan masuknya Demokrat, yang memiliki 61 kursi, dukungan itu kian solid dan anggota parlemen dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur ini makin tak terbendung melaju menjadi pemimpin legislator. Langkah kuda Setya di Golkar bukan tanpa ganjalan. Ade dan Fadel juga bermanuver untuk meraih dukungan di lingkup internal. Keduanya membangun opini agar politikus Golkar memilih kandidat Ketua DPR bukan ”orang tercela”. Klausul ini dimasukkan ke syarat kandidat. Demo-demo menuntut KPK menangkap Setya mengkonfirmasi intrik ini untuk mempengaruhi prerogatif Aburizal Bakrie jika musyawarah mufakat tak tercapai. Pada Rabu pekan lalu, Ade mengumpulkan anggota Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia, organisasi pendiri Golkar. Di organisasi ini, anggota parlemen dari Purwakarta itu menjabat ketua umum. Ia meminta anggotanya hadir dalam rapat pengambilan keputusan partai pada Jumat pekan lalu. ”Saya hanya kulonuwun,” ujar Ade. Di parlemen, lobi Ade juga kuat. Tak seperti Setya yang memelihara jaringan di Koalisi Merah Putih, Ade meluaskan pen-



dekatan ke partai-partai lawan Golkar. Pada 11 September lalu, misalnya, ia diundang ke peringatan ulang tahun Puan Maharani, Ketua Fraksi PDI Perjuangan di parlemen. ”Dalam politik, komunikasi itu harus,” katanya. Fadel juga terus bergerak. Sejumlah pengurus Golkar menyebut Fadel sebagai lone ranger karena tak memiliki pendukung di partai. Fadel tak menampik kenyataan ini. Dengan jabatannya, ia mendekati Aburizal agar dipilih sebagai kandidat Ketua DPR. Saat Musyawarah Pimpinan Nasional Kosgoro 1957 dua pekan lalu di Ancol, Fadel berada satu mobil dengan bos Grup Bakrie itu. ”Saya menjemput Aburizal di rumahnya,” ujar Fadel. Kriteria calon tak tercela bisa berba-



■ Ade Komarudin.



lik kepada Fadel. Sejumlah petinggi Golkar mengingatkan bahwa mantan Gubernur Gorontalo ini masih tersangkut kasus dugaan korupsi anggaran daerah sebesar Rp 5,4 miliar pada 2001. Berkas penyidikannya masih ditahan Kejaksaan Tinggi Gorontalo. Fadel tak ambil pusing. ”Indonesia timur ingin saya menjadi pemimpin Dewan,” katanya. Dalam rapat pleno Golkar pada Jumat pekan lalu itu, tercapai kesepakatan jalan tengah. Ade akan dipromosikan sebagai Ketua Fraksi Golkar menggantikan Setya. Adapun untuk Fadel disediakan jabatan Ketua Mahkamah Kehormatan DPR. ”Saya serahkan kepada Aburizal,” ujar Ade. Sedangkan Fadel mengatakan, ”Saya akan patuh instruksi partai.” ● WAYAN AGUS PURNOMO



TEMPO/TONY HARTAWAN



Sukses mengakali MD3, Setya pula orang di balik tuntutan pemilihan kepala daerah dilakukan lewat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Setiap pekan ia aktif mengumpulkan politikus Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, dan Gerindra untuk menyusun strategi mewujudkan skenario itu.



VITALITAS SEKSUAL PRIA DAPAT DIPULIHKAN Penanganan disfungsi ereksi organik saat ini sudah sangat berkembang dan lebih fokus kepada upaya pemulihan jaringan erektil.



Dr. Nouval Shahab, Sp.U, Ph.D, FICS, FACS



V



italitas seksual sangat penting bagi kaum adam. Gangguan pada vitalitas seksual atau disfungsi seksual dapat menurunkan rasa percaya diri, produktivitas kerja, serta mengganggu keharmonisan rumah tangga sehingga menurunkan kualitas hidup seorang pria. Menurut dokter Nouval Shahab, Spesialis Urologi dari Ultimo Men’s Clinic, disfungsi seksual bisa timbul pada setiap fase dalam siklus seksual seperti gangguan hasrat seksual /libido, gangguan ereksi, gangguan ejakulasi dan orgasme. Sering gangguan yang dialami pria tak hanya mengenai satu fase dalam siklus seksual namun kombinasi antara berbagai fase dalam siklus seksual. “Misalnya, pria yang mengalami gangguan ereksi bisa pula disertai adanya gangguan ejakulasi dini dan penurunan hasrat seksual sehingga penanganannya harus paripurna menyangkut kesemua aspek yang terganggu ,” ujar dr. Nouval, penyandang predikat Ph.D dari Kyushu University Jepang, ini. Hasrat seksual /libido yang mengawali rangkaian siklus seksual sangat penting agar stimulus yang diperoleh saat berhubungan intim dapat berlanjut ke fase berikutnya dengan baik. Gangguan pada fase ini akan mengakibatkan terganggunya siklus seksual secara keseluruhan. Gangguan pada hasrat seksual dapat dipengaruhi faktor psikologis maupun organik , dimana terjadi penurunan kadar hormon asmara (hormon testosteron) yang di produksi oleh buah zakar (testis). Gangguan pada organ testis dapat mengakibatkan menurunnya produksi hormon ini. Selain itu, faktor usia juga akan menyebabkan turunnya hormon ini. Seorang pria yang telah berusia



LOW L OW OW IN INTENSITY NTENSITY TE SHOCK S SHO HOCK CK WAVE



diatas 50 tahun juga akan mengalami penurunan kadar testosteron dalam tubuhnya. Seperti halnya wanita yang mengalami menopause, seorang pria juga akan mengalami andropause, yang ditandai dengan menurunnya massa otot, meningkatnya lemak di dalam tubuh, kurang bergairah, akibat menurunnya hormon testosteron secara perlahanlahan. “Gangguan pada fase ini bisa diatasi dengan cara meningkatkan kadar hormon testosteron dalam tubuh melalui suntikan hormon setelah melalui evaluasi secara menyeluruh terhadap berbagai faktor yang melatarbelakanginya,” kata dokter Nouval. Disfungsi ereksi atau biasa dikenal dengan impotensi atau lemah syahwat adalah gangguan pada fase ereksi yang ditandai dengan ketidakmampuan seorang pria untuk memulai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk senggama yang memuaskan.



Gangguan ini juga disebabkan dua faktor yaitu gangguan psikologis dan gangguan organik. yaitu gangguan pada jaringan erektil di dalam penis yang bertanggung jawab dalam proses ereksi. Gangguan pada jaringan erektil ini dapat disebabkan oleh berbagai penyakit seperti kencing manis, darah tinggi, gangguan pada organ ginjal, hati dan saraf, dan lainnya. Terapi dengan obat-obatan efektivitasnya akan makin menurun dan lama kelamaan tidak akan memberikan efek jika tidak diikuti dengan upaya memulihkan kerusakan jaringan erektil yang makin luas yang melatarbelakangi gangguan tersebut karena obat-obatan menimbulkan ereksi tanpa pemulihan jaringan rusak. Penanganan disfungsi ereksi organik saat ini sudah sangat berkembang dan lebih fokus kepada upaya pemulihan jaringan erektil. Terapi dengan energi dari gelombang suara berintensitas rendah, low intensity shock wave (LISWT), sangat menjanjikan untuk pemulihan jaringan erektil serta aman dan saat ini sudah digunakan secara luas di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. “Penggunaan sel punca (stem cell) dari lemak tubuh pasien sendiri (adipose derived autologous stem cell) juga sudah diteliti dapat memperbaiki kerusakan jaringan erektil dalam penis,” katanya. Gangguan pada fase ejakulasi dan orgasme yang paling sering dialami pria adalah ejakulasi dini. Gangguan ini bisa sedemikian beratnya sehingga pria yang mengalaminya tidak pernah berhasil melakukan senggama dengan pasangannya sehingga sulit untuk memperoleh keturunan. Gangguan ini dapat diterapi dengan menggunakan obatobatan selain pendekatan psikologis oleh psikoterapis. z INFORIAL



NASIONAL PDIP



BANTENG MASIH UNTUK MEGA Pengurus PDIP daerah bergerilya mencalonkan Megawati lagi sebelum rapat kerja nasional. Akan menjadi ketua umum abadi.



P



UAN Maharani berhenti sejenak ketika membacakan sepuluh lembar rekomendasi Rapat Kerja Nasional IV Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Air matanya mengalir di depan 1.593 peserta yang hadir di Marina Convention Center, Semarang, pada Sabtu malam dua pekan lalu itu. ”PDI Perjuangan menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas dukungannya sehingga kami mampu memenangi pemilu legislatif dan pemilu presiden 2014,” kata Puan, putri Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, yang menempati posisi Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum PDI Perjuangan. Rekomendasi yang krusial bagi organisasi menyangkut dua hal. Pertama, menegaskan posisi politik partai banteng sebagai pendukung pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Dalam dua periode pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, partai ini berada di luar. Kedua, usul agar Megawati ditetapkan kembali sebagai ketua umum, periode 2015-2020, yang akan disahkan pada kongres April tahun depan. Megawati memimpin PDI Perjuangan sejak 1993, ketika partai itu masih bernama PDI. Artinya, pada akhir periode 2020, ia telah memimpin partai selama 27 tahun. Ia merangkap jabatan ketua umum ketika menjadi presiden pada 2004. Sebagian kalangan partai itu menafsirkan air mata Puan sebagai bentuk kekecewaan atas pencalonan kembali ibunya. ”Enggak ada alasannya kok nangis,” kata seorang politikus PDIP. Dimintai komentar soal ini, Puan mengatakan, ”Itu sudah kemarin.” Ia mengaku pusing oleh pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah. Orang dekatnya, Bambang Wuryanto,



42 |



| 5 OKTOBER 2014



membantah dugaan bahwa Puan menangis karena kecewa. Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan di Dewan Perwakilan Rakyat ini hanya membenarkan Puan masygul karena manuver para pengurus daerah ”menodong” Mega agar mau memimpin PDIP lagi. ”Mbak Puan sudah tahu gelagatnya,” ujarnya. Cerita bermula dari acara syukuran kemenangan pemilu di rumah peristirahatan milik Mega di Gadog, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, pada 14 September lalu. Berkumpul di sana para petinggi PDIP berikut para kepala daerah dari partai itu, pengurus daerah, serta anggota DPR. Jokowi dan Kalla juga hadir. ”Kumpul-kumpul, nyanyi,” kata Ketua PDIP Tubagus Hasanuddin. Mega menyanyikan tiga lagu untuk dilelang. Hasilnya dipakai untuk membiayai pembangunan kantor PDIP di Jalan Diponegoro 58, Jakarta Pusat. Salah satunya Cinta Hampa dari grup lawas D’Lloyd. Jokowi juga menyumbangkan lagu. ”Terkumpul Rp 4,8 miliar,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Baskara. Di salah satu ruangan, 18 ketua PDIP provinsi meriung, antara lain dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Kepulauan Riau, Bali, Nusa Tenggara Timur, Aceh, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Menurut Hasanuddin, yang juga Ketua PDIP Jawa Barat, obrolan ringan berubah menjadi serius ketika membahas tantangan pemerintahan Jokowi menghadapi serangan koalisi partai penyokong Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa—Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Persatuan Pembangunan. Contohnya pergulatan dalam pembahasan Undang-Undang tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,



dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah serta Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah. ”Masih akan ada serangan lain,” kata Hasanuddin. Maka pemimpin yang kuat mutlak diperlukan. Di sisi lain, ada persoalan suksesi kepemimpinan di PDIP menjelang kongres. ”Kesimpulannya, Ibu Mega masih diperlukan.” Pembahasan lanjutan disepakati dilakukan di Semarang di sela-sela rapat kerja nasional yang akan digelar lima hari kemudian. ●●●



RAKERNAS IV PDIP dibuka pada Jumat siang dua pekan lalu. Mega menyampaikan pidato yang menegaskan garis politik PDIP ke depan sebagai penopang pemerintah. ”Jangan biarkan Jokowi sendirian,” ujarnya. Di acara internal, Jokowi tampil me-



TEMPO/IMAM SUKAMTO



nyampaikan paparan mengenai pemasaran partai politik. Namun ada yang mengejutkan di akhir pidato. ”Saya usul agar Ibu Mega tetap menjadi ketua umum untuk lima tahun ke depan,” katanya. Pada pagi hari sebelum Rakernas dibuka, Ketua PDIP Jawa Tengah Heru Sudjatmoko sudah menyeruduk. ”Arah kami meminta Mega menjadi ketua umum lagi,” ucap Heru kepada pers. Pada Jumat malam, 31 ketua PDIP provinsi bertemu di rumah dinas Heru Sudjatmoko, Wakil Gubernur Jawa Tengah. ”Puan ketua panitia, kok pertemuan di rumah Heru,” ujar politikus PDIP mempersoalkan. Sebagian yang hadir merupakan politikus PDIP yang menjabat sebagai gubernur, seperti di Nusa Tenggara Timur, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Barat.



Rapat digelar sekitar pukul 23.00 sampai 01.00. Mereka mematangkan teknis penyampaian usul. Hasanuddin dan Heru seragam menyatakan gerak cepat dilancarkan karena kebetulan ada Rakernas IV, yang diadakan hanya tujuh bulan menjelang kongres. Diputuskan pula agar mempercepat penyampaian usul mengingat Mega berencana terbang ke Bali via Surabaya pada Sabtu siang. Ketua PDIP Sulawesi Utara, yang juga Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey, diutus melobi pemimpin sidang Andreas Parera agar Heru sebagai tuan rumah mendapat kesempatan pertama dalam memberi pandangan umum. ”Tapi Pak Olly tak memberitahukan materinya,” kata Heru. Esok harinya, Heru tampil pertama kali. ”Saya di sini mewakili 32 DPD yang lain,”



Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani di kantor DPP PDIP, Jakarta, Mei lalu.



ujarnya. Dia pun memanggil para ketua yang lain untuk berdiri di depan mendampinginya. Heru kemudian menyampaikan usul kepada Mega agar bersedia menjadi ketua umum lagi, sekaligus meminta Mega langsung menjawab. Semua mata tertuju kepada Mega, yang duduk di podium. Tapi Puan tak ada di dalam ruangan. Ketika Mega meraih pengeras suara, semua peserta Rakernas berdiri dengan sikap sempurna. Mega lalu berpidato menyampaikan kesediaannya. Teriakan ”merdeka” dan ”hidup Mega” membahana. ”Tapi saya sudah tua, tahun depan 68. Kalian pi-



5 OKTOBER 2014 |



| 43



Megawati Soekarnoputri membuka Rapat Kerja Nasional IV, September lalu.



kirkan itu,” kata Mega. Ia pun menyebutkan kongres nanti hanya mengukuhkannya sebagai ketua umum dan memilih pengurus pusat. Ketua steering committee Hasto Kristiyanto dan sekretarisnya, Ahmad Baskara, pun mengaku tak tahu sebelumnya. Hasanuddin membantah main rahasia. Dia berdalih, peserta obrolan Gadog didaulat mengabarkannya kepada pengurus daerah lain dan cabang masing-masing. Tapi, menurut Heru, ”Saya diwanti-wanti agar merahasiakan. Supaya tak ada prokontra.” Buru-buru dia menjelaskan, prokontra yang dikhawatirkan mengenai teknis pengusulan, bukan figur Mega. Heru mengaku ditegur oleh seorang pengurus pusat gara-gara tak mengabari Puan. Teguran muncul pada Ahad pagi ketika mengantar Puan ke Bandar Udara Ahmad Yani. ”Pak Heru, yang seperti itu secara substansi baik, tapi kenapa sih tidak memberi tahu saya dan Mbak Puan?” ujarnya menirukan pengurus itu. Namun Heru mengaku tiba-tiba didapuk menjadi juru bicara sehingga tak sempat mengabari Puan. Manuver tersebut mempercepat Rakernas karena para pengurus tak menyampaikan pandangan selain dukungan buat Mega. Walhasil, waktu 10 menit yang diberikan kepada tiap pengurus yang totalnya 33 hanya terpakai beberapa puluh menit.



44 |



| 5 OKTOBER 2014



Agenda rapat komisi dimajukan sehingga penutupan Rakernas yang semestinya Ahad siang dipercepat menjadi Sabtu malam. ”Konsumsi enggak ada yang makan,” kata seorang pengurus. ●●●



MANUVER Semarang memukul Puan, yang menurut sejumlah politikus PDIP menguasai Jawa Tengah, basis pendukung ideologis terbesar Bung Karno dan PDIP. Putri Taufiq Kiemas-Mega ini menangguk suara terbanyak untuk PDIP di Jawa Tengah dalam pemilu legislatif 2014, yakni 369.972 suara. Dia memimpin tim pemenangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo-Heru. ”Bu Mega beberapa kali mengadakan rapat pemenangan Ganjar tanpa Puan,” ujar seorang pengurus Jawa Tengah. Pemilihan sejumlah bupati dan wali kota di Jawa Tengah pun ditangani Puan. Beberapa politikus PDIP menyatakan Mega mengetahui skenario itu. Beberapa tokoh daerah pernah menyampaikan permintaan agar Mega memimpin lagi meski tak mendapat tanggapan memuaskan. Namun politikus yang dekat dengan Puan mengatakan gelagat Mega mau memimpin lagi sudah tercium. ”Pernah dalam pidato dan pernyataan dalam rapat pengurus pusat,” tuturnya. Mega menolak diwawancarai perihal pencalonannya dan regenerasi di partainya dengan alasan tak etis membicarakan diri sendiri. Dia minta diwakili Sekretaris



Jenderal Tjahjo Kumolo. Namun Tjahjo tak menanggapi permintaan wawancara. Politikus yang berseberangan dengan Puan mengatakan Puan menggalang dukungan menjadi ketua umum di beberapa daerah, termasuk Jawa Tengah dan Bengkulu. Sebagai ketua bidang politik, Puan juga menguasai banyak posisi strategis di partai dan fraksi. Tapi kinerjanya, terutama di DPR dan pemilu, tak kinclong. Perolehan 19 persen dalam pemilu lalu dianggap kegagalan Puan. Di sisi lain, PDIP membutuhkan trah Sukarno sebagai perekat, tapi Mega tak memberi sinyal mau memimpin lagi. Bambang Wuryanto membantah kabar bahwa Puan bergerilya mencari dukungan. ”Tapi memang ada pihak yang berpikir seperti itu,” ujarnya. Hasanuddin menampik anggapan bahwa gerilya Puan di partai menjadi salah satu faktor pendorong pencalonan Mega. Heru mengelak ketika ditanyai soal itu. ”Kami sepakat tak menjawab pertanyaan itu,” katanya Rabu pekan lalu. Muncul pula tudingan bahwa pencalonan Mega yang begitu cepat didorong manuver kader yang mengusung Jokowi sebagai ketua umum. ”Menggunakan relawan Projo,” ujar politikus di DPR yang dekat dengan Puan. Kader dan simpatisan PDIP Pro-Jokowi (Projo) lahir pada Desember 2013 untuk menyokong Jokowi sebagai calon presiden dari PDIP. Pencalonan itu disebut sebagai upaya desukarnoisasi di PDIP. Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi membantah tuduhan itu. ”Kami mendukung penuh Bu Mega ketimbang PDIP dipimpin kader yang belum memiliki sejarah,” kata mantan Wakil Ketua PDIP Jakarta ini, Kamis pekan lalu. Dia membenarkan wacana soal Jokowi sempat muncul, tapi pupus karena PDIP mutlak membutuhkan trah Sukarno. ”Namun belum ada trah Sukarno yang seperti Bu Mega.” Menurut politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko, Jokowi mengaku mendengar isu pencalonannya di Semarang. ”Makanya Pak Jokowi menyatakan mendukung Bu Mega untuk membuktikan bahwa dia tak bermain,” ujarnya. Adapun Mega mengaku kaget oleh ucapan Jokowi itu. ”Kebetulan saya lagi makan salak, hampir saja ketelen bijinya,” katanya Sabtu dua pekan lalu. ● JOBPIE SUGIHARTO, RIKY FERDIANTO, ROFIUDDIN (SEMARANG), ANANG ZAKARIA (YOGYAKARTA)



TEMPO/BUDI PURWANTO



NASIONAL PDIP



NASIONAL PDIP



DEMI GARIS DARAH Megawati menyiapkan kedua anaknya untuk memimpin PDIP. Tergantung kerja keras dan kontribusinya kepada partai.



R



APAT partai itu sudah le-



bih dari dua tahun lalu, tapi perdebatannya masih terekam kuat di ingatan Bambang Wuryanto. Sekretaris Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Dewan Perwakilan Rakyat ini masih ingat bagaimana Megawati Soekarnoputri tibatiba menahan palu yang digenggam Tjahjo Kumolo. ”Dengarkan dulu, jangan digedok,” kata Ketua Umum PDI Perjuangan itu seperti ditirukan Bambang kepada Tempo, Selasa pekan lalu. Megawati lalu meminta sang Sekretaris Jenderal menyimak protes para pengurus yang mempersoalkan rencana menetapkan Puan Maharani sebagai ketua fraksi. Beberapa pengurus yang hadir dalam rapat di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, sore itu mempertanyakan kapasitas putri bungsu Mega ini memimpin pasukan di Senayan. Sebagai pendatang baru, Puan diragukan bisa membawa pasukan banteng dan mengendalikan permainan politik ”beringas” di gedung wakil rakyat. Puan tak hadir dalam rapat sore itu sehingga tak bisa ditanyai soal penugasan tersebut. Mega akhirnya mengambil jalan tengah: menunda rapat hingga esok harinya. Esoknya, Mega panjang-lebar menjelaskan soal sejarah PDIP sebagai partai ideologis. Setelah itu, palu sidang diayunkan. Rapat memutuskan putri Mega itu menggantikan Tjahjo Kumolo sebagai ketua fraksi. Banyak orang memang bertanya mengapa Puan, yang belum genap satu periode menjadi anggota DPR, langsung meloncat jadi ketua fraksi. Ia baru tiga tahun menjadi anggota Dewan setelah lolos Pemilihan Umum 2009 dari daerah pemilihan Jawa



46 |



| 5 OKTOBER 2014



Muhammad Prananda Prabowo.



Tengah V. Puan juga baru setahun duduk sebagai Ketua PDIP Bidang Politik dan Hubungan Antar-Lembaga, hasil Kongres PDIP di Bali, April 2010. Masuknya Puan di arena kongres itu menutup peluang Muhammad Prananda Prabowo, kakaknya sendiri, masuk ke jajaran pengurus. Prananda adalah anak kedua Megawati dari suami pertama, Letnan Satu Pe-



nerbang Surindro Suprijarso. Nanan alias Uweng, begitu ia biasa dipanggil, masih dalam kandungan ketika Surindro dinyatakan hilang dalam kecelakaan pesawat di Biak, Papua Barat, pada 1970. Kakak Prananda, Mohammad Rizky Pratama alias Tatam, baru berusia dua tahun. Beberapa politikus PDIP menyatakan nama Puan dan Prananda dimunculkan



Taufiq dan Mega menjelang kongres di Bali, 2010. Ini terkait dengan perbedaan pandangan di antara keduanya. Kala itu, Taufiq, yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, menyatakan tak keberatan jika Partai Demokrat menawarinya koalisi. Namun Mega ngotot PDIP tetap di luar kekuasaan dan beroposisi terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. ”Prananda berada dalam satu garis dengan ibunya, berani berbeda sikap dengan Taufiq,” ujar salah satu politikus PDIP. Seorang politikus senior PDIP menyebutkan perselisihan itu memicu Taufiq dan Mega mendorong anak-anaknya tampil di jalur politik. Dalam satu jumpa pers sebelum kongres, Mega mengenalkan anakanaknya kepada publik. ”Prananda dan Puan adalah anak saya. Mereka bagian dari anak-anak muda PDIP yang punya potensi,” katanya. Mega yakin kedua anaknya siap ditempa untuk memimpin. ●●●



Politikus PDIP, Eva Kusuma Sundari, me-



suk politik dan langsung ditempa ayah-ibunya. Mega mengajak dia ke diskusi-diskusi politik, menjadi penonton atau peserta. Dia menemani ayahnya bertemu dengan politikus yang berseberangan dengan ibunya. Salah satunya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Di luar DPR, Puan sering memimpin acara nasional partai, turun ke daerah-daerah kantong suara partai, dan rutin menyambangi daerah pemilihannya. Karena itu, kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Puan dikenal menguasai lapangan politik di dalam dan di luar partai. Berbeda dengan adiknya, Prananda kalah moncer. Di PDIP, ia masuk struktur karena posisinya sebagai Kepala Ruang Pengendali dan Analisa Situasi PDIP. Tugastugasnya lebih berbau konsep dan bersentuhan dengan Ketua Umum. Misalnya menyusun strategi partai dan mengawasi apakah ada penyimpangan terhadap keputusan kongres. ”Ia mirip Sukarno muda, kuat dalam kajian ideologis,” kata Ganjar. Prananda mengecek segala persiapan



Megawati menyiapkan proses regenerasi di partainya dalam lima tahun terakhir. Salah satunya menempa anak-anaknya dalam kegiatan partai.



TEMPO/SUBEKTI (PRANANDA), TEMPO/ADITI NOVIANSYAH (EVA)



-POLITIKUS PDIP, EVA KUSUMA SUNDARI ngatakan Megawati menyiapkan proses regenerasi di partainya dalam lima tahun terakhir. Salah satunya menempa anak-anaknya dalam kegiatan partai. Trah Sukarno diharapkan bisa mempertahankan garis ideologi partai. ”Mereka punya beban sejarah melanjutkan ajaran Sukarno,” ujar Eva. Menyusul Mega dan Guruh Sukarno Putra, Puan dan Prananda masuk sebagai bagian generasi kedua PDIP. Juga Puti Guntur, putri Guntur Soekarnoputra, anak sulung sang Proklamator. Seperti sepupunya, Puan, Puti akan dilantik menjadi anggota parlemen pada pekan depan. Dia mewakili daerah pemilihan Jawa Barat. Di antara tiga cucu Sukarno di PDIP, karier Puan paling menjulang. Ia lebih dulu ma-



yang terkait dengan kegiatan Mega di daerah. Dia menemani kunjungan politik Ketua Umum ke luar negeri, melaporkan perkembangan pemilihan kepala daerah dan pencalonan anggota legislatif, serta memantau perilaku kader partai di legislatif. Walhasil, dia kerap disebut sebagai figur penting di balik layar Mega. Ayah dua anak ini adalah ghostwriter pidato ibunya sekaligus teman Mega bertukar gagasan—sebelum ibunya mengambil keputusan-keputusan strategis. Salah satunya keputusan Mega menarik Joko Widodo dari Solo untuk berlaga di pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2012. Keputusan Mega itu bertolak belakang dengan Taufiq Kiemas, yang ingin PDIP berkoalisi dengan Demokrat menyokong



Fauzi Bowo. Perbedaan gaya dan talenta kedua anaknya membuat Mega menguji mereka dengan cara masing-masing. Keduanya diminta memimpin pemenangan pemilihan kepala daerah di dua basis PDIP: Prananda di Bali; Puan di Jawa Tengah. Disokong ibu mereka, keduanya kerap dilanda isu rivalitas—semacam sibling rivalry. Puan dianggap anak ayahnya; Prananda dipandang anak ibunya. Isu rivalitas kian kencang ketika belakangan terungkap Prananda ikut berperan di balik ”operasi senyap” menyiapkan Jokowi sebagai calon presiden. Dari turut mengusulkan Jokowi membaca dedication of life dalam Rapat Kerja Nasional III PDIP di Ancol, Jakarta, pada September 2013, sampai ikut membentuk tim sebelas untuk menyiapkan Jokowi sebagai presiden. Pencalonan Jokowi sendiri kurang disukai sejumlah politikus PDIP di sekitar Puan. Akibat rivalitas itu, PDIP disebutsebut tak kompak menyokong Jokowi-Jusuf Kalla. Mega terpaksa turun gelanggang menjelaskan kabar tak sedap itu. Di depan kadernya saat apel siaga di Semarang, tiga hari sebelum pemungutan suara pemilihan presiden, Mega berbicara. Katanya, ”Ada yang menyebut Puan mendukung Prabowo, Prananda tak cocok dengan Puan, dan mereka bertentangan.” Akibatnya, menurut Mega, keluarganya disebut pecah. Kepada Tempo yang mewawancarainya April lalu, Puan membantah rivalitas dengan kakaknya. Dia mengaku senang karena Prananda kini ikut terjun ke dalam perahu politik yang sama. Prananda sendiri menolak diwawancarai. Berulang kali ditemui Tempo di berbagai kesempatan, pebisnis telekomunikasi ini lebih suka cengarcengir dan menghindar. Tentang perjalanan karier politiknya, dia hanya bilang begini: ”Biarlah waktu yang membuktikan.” Eva Sundari beranggapan Puan dan Prananda adalah aset Mega yang tak perlu bersaing satu sama lain. Mereka, seperti halnya generasi muda PDIP yang lain, punya waktu untuk membuktikan diri dan saling menyokong antarkader. Ini syarat PDIP bagi setiap kader bila ingin layak disebut pengurus atau pemimpin partai. Mega, menurut Eva, dengan caranya sendiri telah membawa kedua anaknya menempuh jalan tersebut—dan menyatukan kekuatan mereka ke dalam partai: Puan di lapangan, Prananda dalam ideologi. ● AGUSTINA WIDIARSI, ROFIUDDIN, MUHAMMAD RIZKI, RIKY FERDIANTO



5 OKTOBER 2014 |



| 47



NASIONAL KABINET JOKOWI



JARING PEMBURU MENTERI Joko Widodo mulai menelisik calon menterinya dengan melibatkan KPK dan PPATK. Dibantu tim yang menjaring nama-nama potensial.



B



Widodo ke meja panjang di ruang tengah rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati, Jakarta Pusat. Di kiri-kanan meja itu, duduklah Ketua Tim Transisi Rini Mariani Soemarno dan Andi Widjajanto, salah satu deputinya. Dalam pertemuan pada Rabu malam dua pekan lalu itu, Jokowi memperlihatkan sekitar 200 calon menteri kabinetnya. Tim pemburu nama, yang dibentuk Jokowi untuk membantunya memburu nama-nama potensial, telah menyiapkan profil rinci para tokoh itu—yang rata-rata dari kalangan profesional. Tim pemburu berasal dari lembaga profesional yang dikontrak resmi dan bekerja langsung di bawah Jokowi sejak 4 Agustus lalu. ”Mereka yang menyeleksi, tapi dikomunikasikan dengan Tim Transisi,” kata Andi Widjajanto kepada Tempo. Mereka harus meneken pakta kerahasiaan. Identitas mereka dirahasiakan demi menjaga independensi. ”Agar tugas menyaring ribuan usul nama tak diintervensi,” ujar Jokowi. Ribuan nama itu mulai diterima Jokowi pada Agustus lalu. Kepada Tempo, yang menemuinya Kamis dua pekan lalu, Jokowi melukiskan tumpukan berkas itu dengan membentangkan dua tangannya. Satu bundel berkas lamaran isinya 5-10 sentimeter. Selain memeriksa nama-nama yang diusulkan lewat berbagai pintu, tim pemburu menjaring para profesional seturut dengan bidangnya. Dari hampir sepuluh ribu nama, ada 2.800 nama yang disaring sesuai dengan kualifikasi menteri. Cara menyaringnya berlapis. Misalnya dari usia: kandidat di bawah 38 tahun langsung gugur. Sisanya dibagi dalam tiga ka-



48 |



| 5 OKTOBER 2014



Joko Widodo di Jakarta, 16 September lalu. tegori usia: 38-45 tahun, 45-58 tahun, dan di atas 58 tahun. Saringan kedua adalah rekam jejak. Jokowi meminta tim pemburu langsung menyingkirkan para pemula. Menteri dari kalangan profesional yang dikehendaki Jokowi paling tidak sekelas chief executive officer atau chief operating officer. Jika calonnya dari pejabat pemerintah, Jokowi mensyaratkan kandidat harus setara dengan eselon satu atau eselon dua dengan catatan khusus. ”Kalau analis harus analis senior, kalau peneliti harus peneliti senior,” kata Andi. Hingga rapat pada Rabu dua pekan lalu itu, 2.800 nama telah mengerucut menjadi 200—dan langsung dikelompokkan sesuai dengan keahlian dan bidang profesinya: ahli perbankan, pertanian, industri dan perdagangan, pakar telekomunikasi. Saringan teranyar telah bermuara pada 42 nama yang dipandang punya kapabilitas terbaik. Jokowi mengaku sedang mendalami profil 42 nama calon menteri tersebut



bersama Jusuf Kalla. Menurut Andi, kerja tim pemburu selesai begitu menghasilkan 42 nama. Mereka merekomendasikan daftar nama terbaik berdasarkan bidang profesi, kapabilitas teknis, ataupun manajerial—dan tak mengusulkan nama tertentu untuk kementerian tertentu. Jokowi-JK akan menyandingkan hasil kerja tim pemburu dengan calon-calon yang disorong partai penyokong koalisi. Senin tiga pekan lalu, Jokowi menyampaikan kabinetnya akan ditopang 34 menteri. Formasinya, 18 kementerian diisi profesional murni. Sisanya, 16 kementerian, calon menteri dari partai penyokong koalisi: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Nasional Demokrat, Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, serta partai baru peserta koalisi. Komposisi kursi tergantung besaran kontribusi partai pada pencalonan dan penguatan pemerintah Jokowi. Salah satu politikus yang terlibat pembahasan dengan Jokowi menuturkan, PDIP, misalnya, mendapat tujuh kursi menteri.



TEMPO/ADITIA NOVIANSYAH



ERKAS itu disorongkan Joko



Namun bisa berkurang menjadi lima kalau ada dua partai lain bergabung. Adapun PKB diproyeksikan mendapat tiga kursi, Nasdem tiga kursi, Hanura dua kursi, dan satu kursi menteri untuk PKPI. ●●●



HINGGA Jumat pekan lalu, PDIP belum menyodorkan nama-nama calon menteri. Menurut orang dekat Jokowi, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri masih menyaring siapa saja yang diusulkan. ”Kecuali yang sudah pasti, Rini Soemarno,” ucap politikus itu. Nama Menteri Perdagangan pada zaman Presiden Megawati itu masuk



kelompok profesional karena bukan pengurus PDIP. Rini diplot menjadi Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Keuangan, atau Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Di pos Menko Perekonomian, peluang Rini harus diadu dengan Sri Mulyani, mantan Menteri Keuangan yang kini menjadi Direktur Bank Dunia. Adapun di posisi Menteri Keuangan, Rini harus berhadapan dengan Dede Chatib Basri, Menteri Keuangan inkumben. Dari dapur PDIP, sejumlah petinggi partai menyebut beberapa nama. Umpamanya Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung, Deputi Kantor Transisi Hasto Kristiyanto, dan Puan Maharani, putri bungsu Megawati yang juga Ketua Fraksi PDIP. Jokowi mengaku belum menerima nama menteri pilihan Megawati. Wakil Sekretaris PDIP Hasto Kristiyanto menyebutkan, meski banyak nama beredar, hingga pekan lalu Mega belum sekali pun membahas nama. ”Stok banyak dan nama siapa pun boleh beredar, tapi keputusan Ibu Mega sering tak terduga,” katanya. Dibanding partai banteng, Partai Kebangkitan Bangsa lebih dulu menyodorkan empat nama. Menurut Eko Putro Sandjoko, politikus PKB dan Deputi Tim Transisi, empat nama yang disetor ke Jokowi adalah hasil saringan Ketua Dewan Tanfidz Muhaimin Iskandar. Siapa namanya, Eko enggan menyebutkan. ”Tokoh yang diajukan pasti yang punya rekam jejak dan profesional dari partai,” ujarnya. Tiga nama itu, menurut orang dekat Jokowi yang juga politikus PKB, adalah Ketua Fraksi PKB Marwan Ja’far; bos Lion Air, Rusdi Kirana; dan Muhaimin sendiri. Satu nama lain yang sedang dibahas akan disusulkan kemudian. Marwan dipilih karena pengalamannya selama sepuluh tahun di Komisi Perhubungan dan Perumahan Rakyat. Rusdi terjaring karena praktisi industri penerbangan. Adapun Muhaimin dikabarkan di-



Jokowi meminta tim pemburu langsung menyingkirkan para pemula. Menteri dari kalangan profesional yang dikehendaki Jokowi paling tidak sekelas chief executive officer atau chief operating officer.



plot sesuai dengan permintaannya, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Hanura mengajukan dua nama: anggota DPR, Saleh Husein, dan salah satu politikus Hanura, Yuddy Chrisnandi. Ketua Umum Hanura Wiranto menyerahkan langsung nama itu saat bertemu dengan Joko Widodo di Rumah Transisi, awal September lalu. Adapun PKPI ikut menyodorkan mantan Panglima Komando Daerah Militer Jakarta Sutiyoso, yang juga ketua umumnya sendiri, sebagai salah satu menteri. Dari NasDem, datang tiga nama: Sekjen NasDem Patrice Rio Capella, Ferry Mursyidan Baldan, dan Siti Nurbaya. Kepada Tempo, Patrice mengaku belum diajak bicara oleh Surya Paloh. Namun ia mengaku siap jika diminta. ●●●



JOKOWI hanya cengar-cengir ketika dimintai konfirmasi tentang usul nama-nama itu. Menurut dia, daripada memikirkan nama, ia memilih menelisik rekam jejak dan pemikiran mereka. Jokowi mulai memanggil sejumlah politikus, praktisi, dan mantan pejabat berdiskusi di rumah dinasnya. Mereka diminta memberi usul tentang kabinet. Dia juga membahas masalah di beberapa sektor dengan mereka. ”Sekali dayung, dua-tiga pulau terlampaui,” Jokowi menjawab dengan kelakar. Presiden baru ini mengaku menerima banyak saran soal siapa yang layak menjadi menteri. Termasuk memperhitungkan konfigurasi politik, sosial, dan gender dalam komposisi kabinet. Juga representasi Islam dan militer, wakil NU dan Muhammadiyah. Salah satu orang dekat Jokowi menuturkan, dari diskusi soal matrikulasi, muncul nama baru semacam Hasyim Muzadi, Nusron Wahid, Khofifah Indar Parawansa, dan Salahuddin Wahid. Kepada Tempo, Jokowi mengatakan, semakin banyak masukan, semakin banyak pertimbangan yang didapat, semakin mudah pula dia memutuskan. Semua nama yang sudah dijaring akan diuji kelayakan dan kemampuan mereka. Baru setelah itu Jokowi menyerahkan nama-nama tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan untuk dicek kebersihan kantongnya. ”Saya enggak mau menteri saya korupsi atau sudah korupsi,” dia menegaskan. ● ANANDA TERESIA, AGUSTINA WIDIARSI



5 OKTOBER 2014 |



| 49



Darwis yang Melenyapkan Diri Ziya Azazi, penari darwis kontemporer, merasa menari di nirwana. Tidak ada yang lebih elok selain melenyapkan diri. 50 |



| 5 OKTOBER 2014



D



IAWALI dengan suara-suara berderak, lampu panggung pertunjukan lalu memperlihatkan sesosok tubuh yang berpakaian serba putih menghadapi tiga ruang kosong yang dibagi tiga dengan pembatas putih persegi. Diiringi musik yang sekilas bernuansa rock, yang kemudian menjadi irama padang pasir, penari darwis kontemporer Ziya Azazi



TEMPO/WISNU AGUNG PRASETYO



TARI



Tari Dervish oleh Ziya Azazi di Teater Salihara, 19 September lalu.



energi yang berlimpahan. Dalam tarinya, ia menyelipkan gerak staccato yang sedikit mirip break dance. Di dalam ruangan kedua, Azazi menggelinding dan menggelinding, mengitari ruangan persegi itu dengan menyorongkan kepalanya ke depan, meliuk ke dalam, dan tubuhnya bertumpu pada punggung. Begitu terus menggelinding sampai memasuki ruangan ketiga. Di tengah ruangan ketiga itu terletak seonggok kain. Azazi berputar terus melawan arah jarum jam seperti sejak ia bergerak yang pertama. Dia merenggut segumpal kain yang tergeletak itu, lalu ia putarputarkan. Kain ini terlihat seperti sejumput kain penunjuk arah, yang lalu ia lemparkan ke arah penonton. Kemudian ia memungut kain putih lebar yang pada lubang kain ia sorongkan kepalanya. Nah, selembar kain putih itu adalah rok dalam tradisi kostum tari darwis gasing Tarekat Maul-



Ia memakai roknya sebatas pinggang, kencang berputar, hingga rok itu merangkak ke atas menutupi kepalanya, yang kemudian ia lepaskan ke atas menjelma payung di atas kepalanya yang terus berputar. Spektakuler. Inilah pertunjukan Dervish bagian pertama, ”Azab” (Agony), rentang 20 menit, di Festival Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada 19 dan 20 September 2014. Pertunjukan premier ”Azab” pada 2005 berlangsung di Sao Paulo, Brasil. Pada pertunjukan bagian kedua, ”Dervish in Progress”, yang pertunjukan premier karya ini digelar pada 2005 di Barcelona, Spanyol, tampak Azazi lebih bersenangsenang. Ia berdiri tegak di ujung panggung dengan kostum putih-putih. Dibalut musik yang terdengar berderak, selaras rock lalu berubah irama Timur Tengah, ditingkahi tata lampu (nah, ini dia, tata lampu yang mesti dicatat), menyiratkan lukisan hitamputih yang liris menguasai panggung bagai lukisan Henry Matisse. Ia berputar dan berputar dengan roknya, suatu olah repetitip yang mendatangkan kegembiraan hidup sampai Azazi ekstasip seperti menari



Ia berputar dan berputar dengan roknya, suatu olah repetitip yang mendatangkan kegembiraan hidup sampai Azazi ekstasip seperti menari tidak di sini, tapi di nirwana.



mulai menari berputar dan berputar. Panggung yang terdiri atas tiga maqam (tempat) berbentuk persegi dengan batas lembaranlembaran putih memanjang mengingatkan pada sistem kepribadian yang dikembangkan Sigmund Freud (pencipta ilmu jiwa dinamis): id, ego, dan superego. Di dalam ruangan pertama, Azazi menari, berputar melawan arah jarum jam, berjumpalitan, dan melakukan salto dengan



awiyah penyair dan mistikus Jalaluddin Rumi (1207-1273). Diceritakan, ketika seorang pandai (kerajinan) emas memahat-mahat aksesori emas, pukulan-pukulan tatahnya bagaikan melantunkan suara Allah, Allah, Allah, tak habis-habisnya. Tubuh Rumi pun sertamerta digerakkan oleh alunan pahatan itu. Diiringi zikir Allah, Allah, Allah, Rumi berputar-putar melawan arah jarum jam sebagaimana jemaah haji yang bertawaf mengitari Ka’bah melawan arah jarum jam. Maka lahirlah dari sini Tarekat Maulawiyah. Kostum berbentuk rok yang mengembang ketika tubuh berputar itu sebagai penyeimbang sehingga tubuh tidak jatuh. Di dalam maqam ketiga, superego (kalau bisa disebut demikian), Azazi mencabuti pembatas yang berwujud garis putih memanjang persegi sehingga ia menjadi bebas. Ia pun meliuk berputar dan berputar.



tidak di sini, tapi di nirwana. Azazi kali ini ternyata memakai tiga lembar rok warna putih, hitam, dan merah, yang ia susun ke atas bagai cendawan puisi liris energetik. Tiap tepi rok ia beri bandul rantai besi seberat dua kilogram (jadi enam kilogram untuk tiga rok). Lihatlah, getaran kinetiknya sama monumentalnya dengan karya-karya Richard Serra, 76 tahun, pematung arsitektur lanskap Amerika, dengan pagar besi besar memanjang atau labirin besi gigantik yang meliuk-liuk itu. Akhir dari pertunjukan ini, Azazi mengubur tubuhnya dengan salah satu lembar roknya itu sampai yang tampak hanya seonggok kain yang bergerak-gerak bagai napas terakhir…. Azazi, 45 tahun, yang memperoleh berbagai penghargaan internasional, memilih melenyapkan diri. ● DANARTO (SASTRAWAN)



5 OKTOBER 2014 |



| 51



SENI



Karya Jatiwangi Art Factory di Galeri Nasional, Kamis pekan lalu.



’Politik’ di Dunia Kriya



S



EBUAH situs kuno telah dite-



mukan di Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat. Dari tempat itu, muncul sejumlah temuan barang tembikar dan alat musik berbahan keramik yang bisa menerangkan asal-usul sejarah desa. Benda-benda purbakala itu diyakini sebagai bagian dari peninggalan Kerajaan Wanayasa, cikal-bakal terbentuknya Desa Jatiwangi—desa penghasil genting—dari abad ke-18. Kliping koran setempat, benda-benda temuan di lokasi perkara, foto lokasi situs, dan surat edaran dari aparat desa digelar di atas meja oleh kelompok Jatiwangi Art Factory (JAF) pada pameran Jakarta Contem-



52 |



| 5 OKTOBER 2014



porary Ceramics Biennale ketiga di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, 23 September13 Oktober 2014. ”Hubungan antara penduduk Jatiwangi dan tanahnya semakin merosot. Kami membuat simulasi penemuan situs itu untuk memperkuat lagi hubungan antara manusia dan tanahnya,” ujar salah seorang seniman JAF. Di lantai, teronggok obyek-obyek tembikar yang seakan-akan baru muncul dari dalam bumi, dengan garis polisi. Pasalnya, tak lama setelah ”penemuan” situs itu, dua artefak berbentuk umbi yang diduga ”seruling kuno” raib dari tempatnya. Itulah ”politik” representasi dari komunitas Jatiwangi—didirikan pada 2005—yang dikelola dari hasil penjualan genting oleh para seni-



man pendirinya. Ranah seni keramik terasa memperoleh lingkungan pergaulan baru pada pameran ini. Wilayah itu diberi makna ekspansi atau perluasan penciptaan keramik, dukungan kesertaan sejumlah seniman kontemporer (dari dalam dan luar negeri), dan pemilihan karya yang lebih menarik. Sejak awal 1990an, relasi antara seni dan kekriyaan memperoleh perhatian di lingkungan seni rupa kita. Muncul istilah kriya seni (art craft), yang menarik sumbu di antara karya lukisan, patung, dan tapestri dalam wacana seni dekoratif. Tradisi panjang kriya (kerja menghias, tampilan rupa keindahan) tidak sungguh-sungguh dinegasikan, di sana-sini bahkan mewarnai modernitas seni rupa kita.



FOTO-FOTO: TEMPO/M IQBAL ICHSAN



Jakarta Contemporary Ceramics Biennale ketiga berlangsung di Galeri Nasional. Makna penciptaan keramik makin luas.



Kelima 13 SEPTEMBER— 22 OKTOBER 2014 TIKET: UMUM RP100.000 PELAJAR / MAHASISWA RP50.000 *TIKET PROMO: UMUM RP75.000 PELAJAR / MAHASISWA RP35.000



TA R I



)



N CIS LUTIO PRAN REVO DUBOIS ( :00 WIB



20 VIER 2014, E OLI 03 OKTOBER N KE ATAS I N G AT, 022 TAHU OMPA



C



ON 1 -JUM KAMIS UK PENONT F UNT R SEL



U ATRE BE YODANCE THE ALIA)



TR AN IB RALI ART (AUS014, 20:00 W T S U 2 A W R E E B T S O OKT YS E ATA GARRINGGU, 11-12 15 TAHUN K



TO N -M SABTU TUK PENON SION UN F PAS



A)



NESI



TO NDO A PAR GKAS (I , 20:00 WIB



N 14 BER 20 AMU NG P , 15-16 OKTO A N DA BU-KAMIS



R E YEA H T F IB NS O EASOER 2014, 20:00 W Y S R U B O O THE FSABTU, 18 OKT LOVELY DWAIB 0 S THI A 2014, 20:0 GIA) ISN'T OKTOBER R RA



T E AT



EO RA (G G A G ADERN UGAN LE MO B M BUDR E ENS NSER RMAN) 0 WIB O K :0 (JE USIK 14, 20 MINGG



M



ER



U, 1 9



2 R A B U,



2 O K TO



BER 20



N A PE CAR



DAM



PING



B AN D :00 WI AS B T N 14, 17 E 0 P 2 R E B 1 O K TO B T U, 1 A THEBRS S , O H R B A P JIRA XPERIENCR E2014, 17:00 WI 5 WIB THE GEGU, 12 OKTOBE OBER 2014, 18:1 0 WIB MIN , 17:0 12 OKT R 2014 N G G U, E I B M O T , 00 WIB K GRIBS I, SABTU, 18 O TOBER 2014, 17: K U, 1 9 O I+YUY SASH IWA, MINGG K ATA WIB J , 18:15 :15 WIB JENA 4 1 MATA 0 2 R 8 K TO B E 014, 1 U, 1 1 O 8 O K TO B E R 2 8 : 1 5 W I B T B A S E, 4, 1 U, 1 AWWQALBI, SABT 19 OKTOBER 201 , IANO , MINGGU



OK T OB



ER



A



ADR S BOKIR BORI



INFORMASI



+6221-789-1202, +62857-193-111-50 www.salihara.org @salihara * Berlaku hingga seminggu sebelum acara



SENI



Karya Yee Sook-yung berjudul Transalted Vases. Asmudjo J. Irianto (dan Rifky Effendi, kurator pameran ini) gencar mewacanakan gagasan persilangan seni dan nonseni di ranah ini. Asmudjo, pengajar seni rupa di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung, sejak awal 2000-an memperkenalkan istilah kriya kontemporer melalui trikotomi seni murni, desain, dan kerajinan (craft). Dalam pembedaan itu, terutama di dunia Barat, kriya didefinisikan sebagai ”bukan seni” dan ”bukan desain”. Kerja keterampilan tangan, penguasaan medium yang dekat dengan alam (kayu, bambu, tanah liat, kertas, kulit, gelas, serat), dan berinduk pada tradisi bentuk wadah (pottery) merupakan determinasi wilayah kriya. Adalah filsafat seni pada abad ke-19 yang mengganjar seni sebagai representasi ide, tempat ”kebudayaan reflektif” dianggap menemukan bentuk idealnya. Dengan konsep demikian, kerja seni kian melupakan kecendekiaan tangan dan kriya yang lekat dengan kerja tangan terpinggirkan dalam ”politik” penjenjangan antara seni dan nonseni. Kriya kontemporer pada pameran ini menyerap gagasan-gagasan (seni) kontemporer, misalnya tradisi kritik, kejamakan medium, citra budaya konsumen, penggunaan media baru, pemanfaatan benda temuan, dan citra performatif tentang tubuh. Semua itu mengguncang kerja tangan, seolah-olah melampauinya, tapi tidak tanpa kecendekiaan tangan. Kita sudah menyinggung tentang Jatiwangi Art Factory di atas yang memperlakukan seni sebagai peristiwa simulasi—mela-



54 |



| 5 OKTOBER 2014



lui produk tembikar bikinan lokal—untuk penguatan identitas masyarakat setempat. Ada Eldwin Pradipta, seniman video dari Bandung, yang menggunakan proyeksi video untuk ”melabur” jambangannya dengan warna-warni pop seperti iklan produk cat. Citra menggantikan bentuk nyata, mengesankan pseudo-kriya. Karya ini mensimulasikan karya seniman kontemporer Ai Weiwei, yang gemar mengecat guci kuno yang banyak ditemukan di daratan Cina dengan bahan cat murahan. Antonio S. Sinaga, seniman muda lulusan Jurusan Seni Keramik ITB, menggabungkan karya fotografi, obyek buku, dan pecahan keramik. Pada foto-foto itu, tampak model-model perempuannya menggunakan topeng wajah Yesus dalam adegan pesiar di taman atau tengah bersulang. Pada alusi-alusi religius karya Sinaga, kita tidak serta-merta melihat identitas sebuah medium seperti pada tradisi kriya. Aghya Dhyaksa, juga dari Bandung, menggubah teks-teks verbal, berdesakan di antara bentuk keramiknya yang beraneka, menjauhi citra halus dan mendekatkan kita pada sifat ekspresif kerja tangan. Dadang Christanto dan Yuli Prayitno, keduanya dari Yogyakarta, lebih dikenal sebagai seniman instalasi. Representasi karya-karya Dadang bersifat kritik, menggunakan medium gerabah sebagai pernyataan seniman tentang korban peristiwa politik. Adapun Yuli menggubah bahan karet silikon untuk membentuk tipuan citra keramik antik berupa piring porselen putih-biru dan mangkuk kuno. Dua karyanya mengesankan sesuatu yang tidak biasa untuk pemajangan karya keramik, yakni melayang atau dibentangkan di dinding.



Perhatikan karya Yee Sook-yung, seniman ternama dari Korea. Konfigurasi pecahan jambangan yang direkat-susun menjadi bentuk baru sangat memikat. Dia melampaui tradisi bentuk wadah dengan cara yang radikal. Ia mengumpulkan pecahan produksi keramik dari desa-desa perajin di berbagai pelosok Korea, lalu merangkainya dengan sambungan bersepuh emas 24 karat. Inilah penciptaan seni yang dekat dengan tradisi kritis (kritik diri dan kritik ideologis) yang lazim digunakan para seniman di masa kini. Karya Yee Sook-yung setidaknya menyiratkan sebuah pandangan mengenai trauma, kegetasan, tapi juga keliatan dan ketangguhan. Wan Li Ya dari Cina menampilkan karya berbahan porselen berwujud benda-benda konsumen (kaleng minuman, botol sabun, dan kosmetik) yang dibubuhi citra lukisan Cina klasik yang sangat halus. Kekontemporeran karya Li Ya terletak pada penjajarannya di antara dua jenis budaya yang melahirkan konfigurasi baru. Keindahan lukisan lanskap itu seperti sebuah lapisan baru yang subversif pada benda konsumen dan bentuk pabrikan yang makin bersifat global. Dan, kita tahu, tidak ada ragam seni di mana pun yang lebih licin dan sekaligus bertahan dibanding tradisi lukisan lanskap. Wasinburee Supranichvoraparch, seniman Thailand, menggubah bentuk durian emas yang mencuatkan makna ganda: mimesis dan citra kemasan, antara yang artifisial dan yang real. Barangkali tidak ada pameran yang menyertakan lebih banyak peserta perempuan dibandingkan dengan pameran keramik, kriya, atau tapestri, misalnya. Pada pameran ini, tak kurang studio keramik yang dikelola seniman keramik perempuan, seperti Boneca (Bandung), Keramiku, Kolekkan (Jakarta), dan Clei Pottery (Ubud, Bali), serta belasan seniman keramik perempuan terlibat. Bukankah ini seakan-akan menunjukkan bahwa ranah kriya kontemporer tampaknya sebuah peluang bagi tampilnya seniman nonlaki-laki? Perkembangan (seni) keramik—kontemporer atau bukan—memperoleh kesempatan lebih besar pula dalam satu dekade terakhir ini. Selain bienial keramik, ada Pameran Seniman Muda Keramik Indonesia, Pameran Kriya Indonesia, dan pameran tapestri atau seni serat, yang cukup gencar dalam beberapa tahun terakhir ini. Belum lama ini diselenggarakan Biennale Desain dan Kriya (2013) serta Biennale Bambu di Solo (September 2014), yang sedang berlangsung untuk pertama kali. ● HENDRO WIYANTO, PENGAMAT SENI RUPA



Bahasa! POLITIK DAN AKRONIM Rocky Gerung*



K



ONTRAS adalah akronim dari Komisi untuk Orang



Hilang dan Korban Tindak Kekerasan. Itu resminya. Tapi sebetulnya ada sugesti subversif pada huruf S di ujung akronim: Soeharto. Jadi harus dibaca: KontraSoeharto. Memang demikianlah konteksnya. Di hari pertama Orde Baru menetapkan larangan demonstrasi pada 23 Februari 1998, sejumlah aktivis perempuan Jakarta justru melawannya dengan turun berdemonstrasi di Bundaran Hotel Indonesia membawa bendera Suara Ibu Peduli. Tuntutan mereka: ”Turunkan Harga Susu”. Dalam hari-hari rapat persiapan demo itu, yang dimaksud sebetulnya adalah ”Turunkan Soeharto”. Asal-usul politik menjadi penting untuk membaca akronim. Tak harus diterangkan dengan teori semiotik mutakhir karena ingatan sejarah masih cukup tersisa. Yang hampir hilang justru peringatan tentang betapa subversi yang harus disembunyikan melalui akronim, demi menghindar dari kekuasaan otoriter, kini justru harus diminta dengan cara mengemis kepada kekuasaan hasil reformasi. Setiap Kamis, di depan Istana Presiden, tuntutan pengadilan hak asasi manusia masih disuarakan oleh para korban. Sudah lebih dari 350 kali Aksi Kemisan itu digelar, tanpa kepedulian negara. Aksi ”menolak lupa” itu tentu bukan aksi mengemis hak. ●●●



Orde Baru memproduksi banyak akronim, dan sering dalam diksi patriarkis. Bahasa politik digunakan untuk menciptakan kontrol.



SUKARNO mengeksploitasi akronim untuk tujuan politik menggerakkan massa. Melalui akronim, psikologi massa dikendalikan. Ada perintah di dalamnya. Misalnya Trikora (Tri Komando Rakyat) dan Kogam (Komando Ganyang Malaysia). Atau, dalam upaya memberi sugesti pada politik massa, Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat) dan Nasakom (Nasionalisme-Agama-Komunis). Pada era itu juga politik masuk tubuh kebudayaan. Manifesto Kebudayaan, yang berisi dalil ”manusia merdeka”, ditentang oleh lawan politiknya, Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat), sebagai paham antirevolusi rakyat. Dalam konfrontasi itu, Manifesto Kebudayaan dilecehkan dalam akronim Manikebu alias sperma kerbau. Orde Baru memusuhi komunisme. Tak sekadar sebagai lawan politik setara, tapi juga sebagai ancaman ideologis yang berbahaya. Karena itu, ia harus dimusnahkan, dan pemusnahan itu harus monumental. Gerakan 30 September tidak hanya disingkat dalam sebuah rumus pengingat, G-30-S/PKI, tapi bahkan harus diingatkan dalam suatu akronim yang mengerikan: Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh), yang membawa ingatan pada kekejaman Gestapo Nazi-Hitler. Pelembagaan ”bahaya laten” itu bahkan dimandatkan kepada institusi militer dengan akronim yang juga mengerikan: Pangkopkamtib (Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban). Tentu bukan tindakan meringkas itu yang di-



56 |



| 5 OKTOBER 2014



ingat masyarakat, melainkan tindakan meringkus yang sewaktu-waktu dapat terjadi pada setiap orang yang dianggap membahayakan ”keamanan dan ketertiban”. Peristiwa 15 Januari 1974, yang diawali dengan demonstrasi mahasiswa dan berakhir dengan kerusuhan besar di Jakarta, juga sengaja disebut Malapetaka Lima Belas Januari—disingkat Malari—didekatkan dengan nama penyakit berbahaya, malaria. Yang didakwa pelaku adalah aktivis mahasiswa dan sejumlah tokoh yang dianggap menjalankan garis ideologi Partai Sosialis Indonesia, kendati partai itu sudah dibubarkan Presiden Sukarno pada 1960. Begitu juga peristiwa 27 Juli 1996, yang bermula dari upaya pengambilalihan kantor pusat PDI pimpinan Megawati Soekarnoputri, lalu meluas menjadi kerusuhan kekerasan. Peristiwa ini diakronimkan sebagai Kudatuli (Kerusuhan Dua Tujuh Juli)—akronim tendensius yang kemudian diarahkan kepada aktivis Partai Rakyat Demokratik, yang dianggap prokomunisme. Orde Baru memproduksi banyak akronim, dan sering dalam diksi patriarkis. Bahasa politik digunakan untuk menciptakan kontrol. Dengan mengeksploitasi psikologi massa, akronim menjadi peralatan efisiensi militer dalam mengamankan politik regimentasi. Di situ bekerja teknologi hegemoni, yaitu prinsip bahwa kekuasaan menjadi efektif karena menimbulkan kepatuhan. Kita tak mengingat sekwilda dalam pelesetan paradigmatis ”sekitar wilayah dada”, tapi sebagai rezim yang menentukan wilayah pembagian proyek di daerah. Pada zaman Orde Baru, sekwilda adalah ”orang kuat daerah”, yang harus direstui pusat. ”Pangkopkamtib”, ”gestapu”, ”nasakom”, ”malari”, dan ”kudatuli” tak mementingkan fungsi semantik, tapi lebih menekankan aspek psikologi, yaitu kengerian. ●●●



SETIAP rezim ingin memberitahukan politiknya secara singkat. Hari ini kita mendengar lagi slogan politik pada pemerintah baru: ”Trisakti”, ”Revolusi Mental”, ”Nawa Cita”. Di situ ada kesan penemuan ulang azimat revolusi. Tapi, dalam zaman yang sudah berbeda, isi psikologisnya menjadi tak otentik. Dalam politik akronim, kenyataan buruk dapat disembunyikan dalam ungkapan yang indah. Slogan ”Tegar Beriman” (Tertib, Segar, Bersih, Indah, Nyaman), misalnya, kini justru menjadi spanduk pengotor kota yang malang-melintang di setiap persimpangan. Bahasa adalah gudang ingatan. Ia menyimpan roman sekaligus kengerian zaman. Kekuasaan silih berganti. Roman datang dan pergi, tapi regimentasi adalah ciri tetap kekuasaan. Itulah sebabnya kita selalu risau bila kekuasaan sudah mulai diselenggarakan dengan slogan-slogan hiperbolik. Di situ bahasa bukan lagi menjadi alat argumentasi, melainkan alat regimentasi. ● *) PENGAJAR FILSAFAT FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA



Mengembangkan Pelayanan kepada Masyarakat



S



ebagai bentuk komitmen pengembangan pelayanan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), PAM JAYA merealisasikan dan mengoptimalkan pelayanan air minum bagi 400 kepala keluarga (KK) warga Rusun Waduk Pluit dengan membangun Instalasi Pengolah Air (IPA) Micro Hydraulic Mobile dengan kapasitas 5 liter per detik yang mulai beroperasi penuh pada 11 Juli 2013. Selain itu, PAM JAYA juga tengah melakukan pembangunan IPA dengan kapasitas produksi lebih besar, yaitu 10 liter per detik. IPA ini disiapkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Rusun Waduk Pluit II yang akan dihuni 800 KK. IPA ini dilengkapi dengan teknologi mutakhir sehingga mampu mengolah sumber air baku waduk pluit yang jauh di bawah baku mutu air baku, menjadi air bersih sesuai persyaratan.



Sementara itu, untuk meningkatkan ketahanan air warga Jakarta, PAM JAYA tengah melakukan rencana percepatan pembangunan danau seluas 2,27 hektare di Jalan T.B. Simatupang, Cilandak. Nantinya, dengan adanya danau tersebut, IPA Cilandak yang saat ini masih berkapsitas 400 liter per detik akan ditingkatkan menjadi 1000 liter per detik. Selama ini PAM JAYA juga membantu program pemerintah dalam melayani kebutuhan air langsung minum (potable water) pada acara-acara besar, seperti kegiatan Lebaran Betawi yang diselenggarakan Pemprov DKI serta Asean Hand Holdings yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri RI, pada 2013 lalu. Tahun 2014 PAM JAYA kembali berpartisipasi pada kegiatan Jambore Anak di Ragunan dan Lebaran Betawi yang diselenggarakan di Monas. z



Isuzu Astra Motor Indonesia



Mazda Motor Indonesia



Selenggarakan Program “Pintar Bersama Isuzu”



All New Mazda2 Diluncurkan



P



T Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menyelenggarakan program corporate social responsibilty (CSR) dengan menyerahkan dana pendidikan secara simbolis kepada 16 anak sopir truk Isuzu yang berada di area Jakarta. Penyerahan dana program “Pintar Bersama Isuzu” dilakukan Presiden Direktur IAMI Yohannes Nangoi di Indonesia International Motor Show, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (20/9). “Pintar Bersama Isuzu” merupakan program pemberian dana pendidikan senilai Rp 1 juta yang diberikan kepada anak-anak sopir truk Isuzu yang tergabung dalam KUNCI (Kumpulan Pencinta Truk Isuzu) di seluruh Indonesia. Dana ini diperuntukkan bagi anak-anak yang sedang bersekolah di bangku kelas 3 SD hingga 3 SMP, berusia 8–15 tahun yang memiliki nilai rapor dalam 3 semester 7 ke atas. Isuzu juga menyediakan paket tas, buku dan peralatan sekolah bagi 1.000 pendaftar pertama. Program CSR Isuzu Indonesia sendiri menitikberatkan kepada 4 bidang utama yaitu pendidikan, usaha kecil menengah, lingkungan dan kesehatan. z



P



T Mazda Motor Indonesia (MMI) meluncurkan All New Mazda2 di Jakarta, Kamis (18/9). All New Mazda2 menjadi model ke-4 yang mengadopsi fitur lengkap SKYACTIV Technology, KODOSoul of Motion dan i-ACTIVSENSE. Mesin SKYACTIV-G terbaru yang ditanamkan pada All New Mazda2 menawarkan sensasi responsif dan akselerasi yang bertenaga di semua rpm hingga mencapai kecepatan ideal sesuai input dari pengemudi. Paduan transmisi SKYACTIV-MT dan SKYACTIV-DRIVE mampu meningkatkan rasio efisiensi berperan pada konsumsi bahan bakar yang lebih ekonomis. Efisiensi bahan bakar juga menjadi hal yang sangat diperhatikan pada rancangan All New Mazda2 yang mengadopsi Mazda “i-stop”. Fitur ini secara otomatis menghentikan kinerja mesin saat pengemudi berhenti. Kinerja mesin akan kembali hidup secara otomatis saat pedal rem dilepas atau gas mulai dipijak. Sistem restart ini bekerja dengan sangat halus dan hanya membutuhkan waktu singkat sekitar 0,35 detik. z



SUBUH BERDARAH DI SUNGAI ULAR



FILM THE LOOK OF SILENCE



THE Look of Silence (Senyap), Ƥlm dokumenter terbaru Joshua Oppenheimer, hadir menyuguhkan sepenggal sejarah kelam di Deli Serdang, Sumatera Utara. Film yang merupakan lanjutan dari karya Oppenheimer sebelumnya, The Act of Killing, ini menambah panjang dokumentasi kekejaman yang terjadi pada saat tragedi politik ͣͫͨͧ. Dengan tokoh sentral Adi Rukun, Ƥlm ini menampilkan upaya Adi mencari jawab siapa yang membantai kakaknya, Ramli, yang dianggap terlibat Partai Komunis Indonesia. Adi menemui satu per satu para pembunuh sang kakak. Tempo berbincang dengan Adi Rukun, menemui jagal, dan menelusuri jejak kekejaman ͣͫͨͧ di Deli Serdang—dari makam Ramli hingga Sungai Ular, tempat mayat-mayat korban pembantaian dihanyutkan. Kami juga melakukan wawancara eksklusif dengan Werner Herzog, sutradara legendaris dunia asal Jerman yang menjadi produser Ƥlm ini.



”Bagaimana rasanya? Asin? Manis?” ”Ya.” ”Anda minum darah itu?”



L



ELAKI 78 tahun ber-



tubuh tinggi kurus dan bernama lengkap Inongsyah itu menceritakan bagaimana ia selalu meminum darah dari korban yang digoroknya. Meminum darah anggota Partai Komunis Indonesia adalah keharusan. Bila tidak dilakukan, itu akan membuat dia bakal dihantui terus. Ia bercerita tentang seorang temannya yang banyak memancung tapi tak mau meminum darah korban yang akhirnya menjadi gila. Sang teman pada subuh memanjat pohon sawit dan di ketinggian berteriak-teriak menyerukan azan. Itulah sebuah adegan film dokumenter Senyap (The Look of Silence) karya Joshua Oppenheimer yang menggiriskan. Dengan tenang, dalam film itu Inongsyah memperagakan bagaimana pada 1965 ia menjagal mereka yang dianggap anggota PKI dan membuangnya ke Sungai Ular. Tubuh-tubuh itu hanyut tanpa kepala. Film berlatar Deli Serdang dan Serdang Bedagai itu pada akhir Agustus lalu meraih lima piala Festival Film Internasional Venesia ke-71. Film ini merupakan kelanjutan film dokumenter Oppenheimer sebelumnya, The Act Killing. Sebagaimana The Act of Killing, film ini juga diproduseri sutradara legendaris dunia asal Jerman, Werner Herzog. Sementara pada Jagal (The Act of Killing) Oppenheimer memfokuskan penceritaan pada sosok Anwar Congo—preman pencatut karcis bioskop di Medan yang pada 1965 membantu tentara memburu dan membantai mereka yang dianggap PKI—kini ia bersama Adi Rukun, 44 tahun, mengitari Deli Serdang dan Serdang Bedagai untuk mewawancarai para pembunuh kakak Adi. Seorang kakak Adi bernama Ramli pada 1965 dianggap terlibat PKI dan oleh tetangganya sendiri dibantai.



60 |



| 5 OKTOBER 2014



Perutnya disobek, kemaluannya dipotong. Bersama Oppenheimer, Adi mendatangi satu per satu para pembunuh kakaknya. Film ini mungkin diberi judul Senyap karena, setelah para pelaku dengan bangga mengisahkan aksi ”kepahlawanan” mereka, suasana tiba-tiba senyap tatkala Adi kemudian berterus terang bahwa yang mereka bunuh salah satunya adalah kakak kandungnya. Tatapan mata mereka kosong. Entah perasaan berdosa atau apa yang mereka rasakan. Film ini lebih menusuk daripada The Act of Killing. Film ini terakhir, September lalu, ditayangkan di Festival Film Internasional Toronto, Kanada. Ketika film usai, satu per satu penonton berdiri sambil menyeka air mata. Tiga kali standing ovation diberikan penonton. Pertanyaan demi pertanyaan pun dilontarkan saat sesi tanya-jawab. Adi Rukun beberapa kali tercekat ketika harus menjawab pertanyaan dari mana ia mendapat kekuatan dan keberanian tampil terbuka dalam film. Lima belas menit waktu untuk sesi tanya-jawab buat film Senyap di Toronto International Film Festival rasanya terlalu sebentar. Terlihat masih banyak sekali pertanyaan penonton yang hendak ditujukan kepada Adi Rukun. Satu per satu mereka antre menyalami Adi. Ada yang penasaran akan keselamatan Adi dan keluarganya. Joshua Oppenheimer lalu menjelaskan bahwa saat ini Adi dan keluarga sudah pindah dari Medan ke tempat yang lebih aman.



T



EMPO berusaha menca-



ri makam Ramli. Setelah menyusuri jalan berbatu dengan mobil sejauh hampir tujuh kilometer, yang membelah perkebunan kelapa sawit di Afdeling Pelintahan, Matapao, Serdang Bedagai, akhirnya nisan itu ditemukan. Nisan itu terlihat dari jalan, kuranglebih hanya 30 meter jaraknya men-



INONGSYAH.



jorok ke dalam kebun sawit di Blok IV. Nisan putih itu diukir dengan nama Ramli dan tulisan Arab serta dipasangi keramik biru. Dua batang pohon suji ditautkan melengkung di atas pusara. Setengah botol minyak kasturi bermerek Putri Duyung tanpa tutup tergeletak di sudut nisan saat itu. ”Itu kuburan Ramli,” ujar mandor Radiman, 47 tahun. Siang itu Radiman tengah mengawasi empat anak buahnya memetik dan mengumpulkan kelapa sawit. ”Kabarnya dulu dia orang PKI. Dia dibabat tangannya, ususnya keluar, kelaminnya dipotong,” ucap mandor keturunan Jawa itu. ”Kata orang-orang tua dulu, dia merangkak dari Sungai Rampah sana, tapi tak kuat dan tewas di sini.” Rupanya, kuburan Ramli sudah diketahui masyarakat sekitar. Nama Ramli memang bukan nama yang asing bagi warga Matapao, Pasar Lama, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Nama Ramli masuk daftar korban yang tertoreh di buku stensil tulis-



TEMPO/SOETANA HASBY (INONGSYAH), TEMPO/ DIAN YULIASTUTI



FILM THE LOOK OF SILENCE



an Amir Hasan, mantan kepala sekolah dasar di Matapao. Amir (sudah almarhum sekarang) pada 1965-1966 menjadi salah satu pemimpin Komando Aksi di Teluk Mengkudu dan sekitarnya yang melakukan ”pembersihan”. Stensilan berjudul Embun Berdarah itu mengisahkan ”catatan heroik” operasinya. Dari stensilan itulah sutradara Joshua Oppenheimer membuat film Senyap. Berdasarkan petunjuk stensilan itu, Tempo mencoba menapak tilas tempat-tempat Ramli dan korban lain ditahan dan disiksa Komando Aksi. Stensilan itu menyebutkan para korban pertama-tama diciduk dari rumah dan ditahan di sebuah gedung bioskop di Sialang Buah. Tatkala Tempo ke sana, di tempat itu kini hanya tersisa bongkahan bangunan yang dipenuhi rumput setinggi pinggang. Bioskop itu dulu terletak di samping sungai kecil. Letaknya kurang-lebih 200 meter dari kantor Komando Rayon Militer 09/TM dan masjid besar di Desa Sialang Buah. Desa ini tak jauh dari Pantai Sialang Buah, yang menjadi tujuan wisata. Untuk menuju ke sana, harus melewati permukiman penduduk yang banyak memiliki babi, yang dibiarkan berkeliaran di jalan-jalan desa.



RADIMAN DI MAKAM RAMLI, 11 SEPTEMBER LALU.



Bioskop Sialang berhenti beroperasi hampir dua dasawarsa lalu. Sebelum tutup, bioskop ini memutarkan film tiap malam. ”Putar film porno juga kalau sudah malam ketika anak-anak telah tidur,” ujar seorang penjual minuman yang tinggal di samping bangunan itu. Setelah dari bioskop, Ramli dipindahkan ke tahanan Pos Polisi Firdaus di Desa Firdaus, Sei Rampah, kurang-lebih 13 kilometer dari Sialang Buah. Di situ ia ditahan beberapa minggu. Pos polisi itu kini menjadi kantor dinas perhubungan. Sedangkan kantor polisi berpindah lokasi, di Jalan Negara, tak jauh dari kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Serdang Bedagai. Dari Pos Polisi Firdaus, Ramli dipindahkan lagi ke bioskop Sialang Buah. Dari keterangan Amir Hasan di buku Embun Berdarah, mereka tak hanya menempatkan para tahanan di bioskop, tapi juga di Tanjung Kasau dan Gudang Hitam di Kabupaten Tebing Tinggi, yang berjarak 20-25 kilometer dari Sei Rampah atau lebih dari 80 kilometer dari Medan. Di Tanjung Kasau, Tempo menjumpai sisa bangunan menara air bekas rumah sakit Belanda di tengah kebun sawit. Masuk sejauh 150



meteran, suasananya sepi, menyeramkan. Menurut Ngadiman, 78 tahun, tempat itu pada 1965 menjadi tempat penahanan dan pembantaian. Ngadiman adalah bekas anggota pasukan Cakrabirawa yang dipenjara lebih dari 12 tahun dan menghabiskan masa tahanan di sana. Tak jauh dari sisa bangunan menara air, Tempo menjumpai kuburan massal dari 122 korban. Ngadiman mengatakan pernah menemukan 28 korban dimasukkan ke satu lubang berdiameter 1,5 meter. Dia pun menunjukkan lubang dan kuburan itu kepada Tempo. ”Saya menguburkan mereka bersama Pak Tambo—dia dipenjara 13 tahun, jadi juru masak sekaligus tukang gali kubur tahanan,” ucapnya. Dia juga memberi penanda dengan membangun sebuah tonggak semen setinggi 1,5 meter dan batu nisan. Setelah dari Tanjung Kasau, Tempo menengok Gudang Hitam. Gudang berdinding seng itu berukuran kira-kira 10 x 20 meter. Ngadiman mengatakan kondisi gudang itu tak berubah jauh. ”Sekarang menjadi tempat penyimpanan beras.” Ngadiman sempat ditahan di situ empat hari bersama ratusan orang lain. Dari stensilan Amir Hasan disebutkan bahwa Komando Aksi bergerak pada 21-22 Januari 1966. Dari bioskop Sialang Buah, mereka mencokok Lumban Gaol, Sukimin, Geger, M.S. Sipayung, dan Kustar. Berikutnya, pada Kamis malam Jumat Kliwon, 27 Januari 48 tahun silam, Komando Aksi bergerak lagi. Rombongan Amir Hasan dikawal Jumadi, Sinulingga, Samosir, dan Bahrum mengangkut Amat Juadi, Wasis, Kemat, Hasuim, Edy Sukirman, Pawit, Sarwan, dan Ramli menggunakan motor gerobak. Sesampai di Pasar Baru, terjadi keributan. Ramli berteriak minta berhenti. Tindakan ini memprovokasi para tahanan lain. Amir Hasan membacok seorang tahanan bernama Ribut dengan golok, tapi tak mempan. Samosir, anggota Komando Aksi lain, melepaskan tembakan. Sarwan, Edy Sukirman, Wasis, serta bapak-anak, Hasyim dan Mursaik,



5 OKTOBER 2014 |



| 61



S 62 |



EORANG kakak Adi Rukun lain, yang demi alasan keselamatan tak ingin disebut namanya, mengatakan | 5 OKTOBER 2014



kepada Tempo, saat Ramli ditahan di bioskop Sialang Buah dan kantor polisi di Firdaus, Sei Rampah, biasanya ia yang sering diminta orang tuanya mengantarkan makanan untuk Ramli. Saat itu dia berumur 11 tahun. Hingga suatu ketika pada bulan Ramadan itu, Ramli datang ke rumah orang tuanya di Pasar Lama dengan usus hampir terburai. ”Waktu itu terdengar bunyi senapan. Ayah sudah berpikir Abang tewas. Ternyata beberapa lama kemudian Abang datang,” ujarnya. Ia menceritakan bagaimana saat itu mamaknya menjemput istri Ramli yang sedang mengandung. Setelah berkumpul, ia dan bapaknya berupaya pergi mencari pertolongan ke Lubuk Cengel melintasi semak dan rawa-rawa di depan rumah. Tapi di seberang sana rupanya sudah banyak orang. Ia ingat, Ramli yang terluka parah minta dibuatkan kopi kesukaannya. Mamak lantas menjerang air.



BIOSKOP HORAS DI DESA SIALANG BUAH, SUMATERA UTARA, 11 SEPTEMBER LALU.



Kira-kira setelah subuh, baru saja air mendidih, rombongan Amir Hasan datang dengan jip. Beberapa orang masuk ke rumah dan mengatakan akan membawa Ramli ke rumah sakit. Orang tua Ramli (di film Oppenheimer, orang tua Ramli sekarang sudah amat tua) saat itu ingin menemani Ramli, tapi dilarang. Keesokannya mereka mendengar kabar dari orang-orang kampung bahwa Ramli ditemukan di Sungai Pekong. Dari keterangan stensilan Amir Hasan, rupanya tubuh Ramli hendak dibawa ke Sungai Ular, tapi tak jadi. Jip lalu membawa tubuh itu ke arah Sei Rampah, ke arah Tebing Tinggi. Tapi, sesampai di jembatan Sungai Pekong, tubuh Ramli dilemparkan ke sungai. Ramli diceritakan menggapai-gapai meminta pertolongan. Jembatan Sungai Pekong terletak di samping Pekong atau tempat sembahyang umat Cina di Jalan Protokol Dusun VI Sei Rampah, Serdang Be-



TEMPO/SOETANA HASBY



langsung tergeletak di motor gerobak itu. Sedangkan Ribut, Pawit, Kemat, dan Ramli lari dalam keadaan terluka. Ramli terluka cukup parah. Tawanan yang tersisa dan masih hidup, Edy Sukirman, dianiaya oleh Amir Hasan. Di atas motor yang masih berjalan, kepala Edy diletakkan di atas ban, lalu lehernya diletakkan besi. Dengan kejam Amir berjungkat-jungkit dengan leher Edy sebagai landasannya. Mayat Edy dan tahanan lain lalu dibuang ke Sungai Ular. Bila Anda ingin tahu lokasi penjagalan dan pembuangan Sungai Ular, tempatnya tak jauh dari jembatan Sungai Ular, yang menjadi tapal batas dengan Kabupaten Deli Serdang. Jika Anda dari arah Medan, sekitar 200 meter dari jembatan, Anda akan menemukan penambangan pasir liar. Di situlah lokasi penjagalan. Sepulang dari Sungai Ular, Amir Hasan dan kawan-kawan melapor ke kantor Bintara Urusan Teritorial dan Perlawanan Perbaungan. Di situ mereka mendapat informasi bahwa Ribut, yang kebal bacokan, telah tertangkap. Dia dititipkan ke Stasiun Kereta Api Teluk Mengkudu. Ribut diikat dengan kawat dan rantai di atas kereta. Mereka juga mendapat laporan bahwa mayat Pawit dengan usus terburai ditemukan di daerah Warung Atom. Kini yang disebut Warung Atom dikenal warga setempat sebagai warung esek-esek. Tak jauh dari warung itu kini terdapat sebuah menara telekomunikasi. Di dekat menara itulah Pawit dikuburkan. Amir Hasan dan anak buahnya malam itu juga mendapat laporan bahwa Ramli pulang ke rumah orang tuanya di Pasar Lama. Tak mau kecolongan lagi, Amir lalu menyusul menggunakan jip. Mereka kemudian menjemput Ramli, yang terluka parah. Bahunya terbacok nyaris putus, perut kiri sobek, dan punggungnya kena tombak.



FILM THE LOOK OF SILENCE



dagai. Ketika Tempo ke sana, sungainya tak terlalu lebar, boleh juga disebut parit. Lebarnya kurang-lebih hanya tiga meter. Saat Ramli dibuang ke Sungai Pekong itu, rupanya pada keesokan hari penduduk setempat menemukan tubuhnya. Dia masih hidup. Mendengar Ramli masih hidup, Komando Aksi Sei Rampah mengambil tubuh pria itu. Amir Hasan meminta Komando Aksi Sei Rampah mengamankan Ramli. Di Afdeling Pelintahan, Ramli lalu dihabisi nyawanya dengan keji.



D



AN akhirnya Tempo bertemu dengan Inongsyah, salah satu pelaku pembantaian yang menjadi sorotan di film Joshua Oppenheimer. Tempo mengunjungi rumahnya di Desa Pergulaan Dusun V, Sei Rampah. Lokasi rumahnya sekitar 15 kilometer dari Sei Rampah atau kurang-lebih 77 kilometer dari Medan ke arah Kecamatan Dolok Masihul.



Melewati perkampungan di tengah perkebunan sawit dan singkong, rumahnya sederhana bercat putih. Di samping kiri rumah terdapat kebun singkong dan di depan terdapat warung yang sudah ditutup. Memakai baju koko krem, sarung kotak-kotak hijau, dan kopiah cokelat tua, Inongsyah siang itu mengucap salam. Dia baru pulang dari masjid, sekitar 100 meter dari rumahnya. Tempo berbincang di ruang tamu berukuran 6,5 x 3 meter. Dinding ruang tamunya dihiasi fotofoto keluarga dan hiasan kaligrafi. Tampak tertempel foto Inong muda dengan ukuran A4. ”Ya, begini saja. Sebelum subuh ke masjid, siang juga begitu. Pulang sebentar, nanti sore ke masjid lagi,” ujarnya. Inongsyah menjelaskan bahwa ia sudah 16 tahun menjadi pengurus masjid. Tanpa ditutup-tutupi, Inong menceritakan masa mudanya ketika terlibat aksi pengganyangan. Waktu itu dia menjadi anggota Pemuda Marhaen. Anggota kelompok itu, kata Inong, adalah pemuda dari unsur Marhaen dan Ansor-Nahdlatul Ulama. ”Semuanya ada delapan orang,” ucapnya. Mereka bergerak setelah meletusnya Gerakan 30 September/PKI. Mereka menangkap anggota PKI yang sudah dilepaskan dari tahanan. Menurut Inong, mereka bergerak jika ada instruksi dari komandan mereka. Sang komandan mendapat informasi siapa saja yang harus ”dijagal” berdasarkan daftar dari tentara. ”Malam ini si A dilepaskan, ya, sudah kami ambil,” ujarnya. Biasanya mereka bergerak mengambil korban di daerah setelah pukul 19.00. Mereka beroperasi hingga pukul 01.00-02.00. Inong menampik jika disebut memancung korban dari luar daerahnya, termasuk mereka yang berasal dari Simpang Matapao dan Sialang Buah. ”Enggak sampai ke sana. Sudah ada kelompok lain itu,” ujarnya. Menurut Inong, hampir tiap malam ia tak tidur dan tiap minggu ada perintah menghabisi korban. Dia bercerita, sesudah menangkap ”mang-



sa”, kelompoknya akan membawa korban ke Sungai Ular. Biasanya mereka akan mencegat motor gerobak atau mobil yang lewat untuk membawa korbannya sampai Sungai Ular. ”Mereka kemudian kami pancung,” katanya dengan santai. Sebagaimana dikatakannya dalam film Senyap, Inong juga menceritakan kepada Tempo bahwa banyak jagal yang tak sanggup melakukan pemancungan lantas menjadi gila. Di daerahnya, Namo Sialang dan di Dolok Masihul—saat itu masih masuk Kabupaten Deli Serdang—banyak jagal yang gila karena tak sanggup menghadapi kenyataan membunuh banyak orang. Tapi, tak seperti pengakuannya di film Senyap, Inong membantah jika disebut ikut meminum darah korban. ”Tidak ada itu. Di kelompok kami tidak ada seperti itu. Darah itu kotor, haram,” ujarnya. Dia juga mengatakan kelompoknya enggan menghabisi para perempuan yang menjadi anggota PKI atau afiliasinya. ”Kami masih menghargai karena kami lahir dari perempuan.” Ketika Tempo menanyakan mengapa ia tega membunuh, sikap Inongsyah berubah. Kedua lututnya bergerak ke kiri-kanan. Nada bicaranya agak meninggi. Menurut kakek ini, para anggota PKI dan afiliasinya di desa sewenang-wenang merampas tanah. Menurut Inong, mereka juga mengatakan tak perlu ada agama. ”Menurut kami, suasana waktu itu tak keruan. Jika mereka menang, tak tahu apa yang terjadi. Kami pasti diciduk, jadi tumbal. Daripada didahului, kami habisi dulu mereka.” Saat disinggung tentang keinginan keluarga korban agar ia meminta maaf atas perbuatannya, Inongsyah hanya menjawab ringan. ”Mana buktinya? Kalau memang ada bukti kami membunuh keluarganya, saya minta maaf,” ujarnya sambil mengatupkan dua tangannya seperti menyembah meminta maaf. ● SENO JOKO SUYONO (JAKARTA), DIAN YULIASTUTI, SOETANA MONANG (DELI SERDANG DAN SERDANG BEDAGAI), FARAH DOMPAS (TORONTO)



5 OKTOBER 2014 |



| 63



ADI RUKUN:



BERZIARAH PUN KAMI DULU TAKUT...



P



ADA 2005, saya se-



dang main ke rumah orang tua di Sei Rampah. Di sana ada Joshua Oppenheimer. Joshua memperkenalkan diri sedang membuat film tentang keluarga saya, terutama tentang pembunuhan abang saya. Dia menjelaskan bahwa ia merekam para pelaku yang membunuh abang saya. Joshua juga kemudian memberikan buku Embun Berdarah. Fotokopian buku itu saya baca dan kami bahas. Di buku ditulis bahwa ayah saya guru silat, padahal ayah saya petani. Selama ini Ibu dan abang yang lain pernah bercerita tentang pembunuhan abang saya meski tak seberapa jelas ceritanya. Dari cerita mereka, pada bulan Ramadan, Ramli serta dua kakak lakilaki dan perempuan saya lainnya dipanggil dua kali ke kantor Bintara Urusan Teritorial dan Perlawanan atau Buterpra. Pada panggilan kedua, Ramli tidak boleh pulang. Dia ditahan di bioskop dekat kantor Buterpra. Ia kemudian dipindahkan ke Sei Rampah, yang jaraknya jauh, 12 kilometer dari rumah. Tiga minggu di sana, Ramli lalu dipindahkan ke bioskop lagi sampai ia diangkut dengan truk pada malam hari. Pada 2012, Joshua menanyakan apakah saya sanggup melihat rekaman pengakuan pembunuh Ramli. Dia berkali-kali bertanya untuk memastikan kesiapan saya. Joshua pertama kali menelusuri pembu-



64 |



| 5 OKTOBER 2014



nuhan warga yang dituding terlibat Partai Komunis Indonesia, bersama para pelaku, dari gedung bioskop dekat kantor Buterpra atau Komando Rayon Militer hingga ke tempat pembunuhan di Sumur Mati, Sungai Pekong, dan Sungai Ular. Joshua juga khusus mendapat keterangan dari Pak Kemat. Pak Kemat bersama abang saya, Ramli, diambil dari tahanan di bioskop. Saat di daerah Pasar Baru, abang saya memberontak dan mengatakan bahwa mereka akan dibunuh. Ramli dibacok. Bahunya hampir putus, ususnya terburai, dan punggungnya kena tombak. Ia melarikan diri dalam keadaan seperti itu. Pak Kemat menyusul lari persis di belakangnya. Ia juga kena tusuk dan terluka, tapi tidak seberapa. Keduanya lari pisah arah. Abang saya lari lewat kebun sawit, pulang ke rumah Mamak. Sedangkan Pak Kemat bersembunyi. Setelah menonton video rekaman Joshua pada 2012, saya menjadi lebih jelas. Saya percaya karena pembunuhnya sendiri yang langsung berbicara, bukan cerita Joshua yang ditambah-tambah. Saya baru tahu keterlibatan Amir Hasan, kepala sekolah, dari rekaman Joshua. Saya sangat jijik melihat pengakuannya. Ia menganggap dirinya pahlawan dan sangat pantas diberi penghargaan oleh pemerintah atas perbuatannya. Amir Hasan di bukunya menulis bahwa dia menandatangani daftar orang yang dibunuh lengkap de-



ngan cara, tempat, dan waktunya. Saya marah karena ia ingin dilihat sebagai pahlawan. Saat itu ingin sekali rasanya saya mendatangi para pembunuh dan memberitahukan bahwa saya adik Ramli. Saya ingin mereka mengaku salah. Saya saat itu menyampaikan kepada Joshua, tapi dia menahan dan meminta saya bersabar menunggu waktu yang tepat. Saya kemudian diajak bertemu dengan pihak lembaga bantuan hukum. Juga bertemu dengan orang dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Saya memikirkan cara bertemu dengan para pembunuh itu. Yang pertama saya temui adalah Inongsyah. Inong saat itu marah kepada Joshua karena ia membawa komunis ke rumahnya. Dia mengira saya komunis. Saya kesal karena dia menggunakan alasan agama untuk membenarkan perbuatannya, tapi ia salah menafsirkan Islam. Lalu, saat saya datang ke rumah



SUMBER: THE LOOK OF SILENCE



Berikut ini adalah pengakuan Adi Rukun dan bagaimana perasaannya saat melacak pembunuh kakaknya, Ramli.



FILM THE LOOK OF SILENCE



Amir Hasan dan Amir Siahaan, dia juga tidak mau mengakui kesalahannya. Ia malah mengancam halus. Dia pun akhirnya marah dan menolak meneruskan wawancara karena menganggap kami hanya membuka luka lama. Saya pahami sikap itu. Keluarga Amir tidak mau luka itu sembuh. Saya merasa tidak membuat luka baru, juga tidak membuka luka lama. Amir hanya ingin nama keluarganya tidak tercemar. Ia adalah tokoh masyarakat yang berjasa dalam sejarah. Saat mendatangi Samsir dan anaknya, saya tersentuh karena anaknya meminta maaf, dan saya bisa menerima. Lalu saya memeluk mereka. Saya kembali punya harapan. Namun saya kembali kecewa tatkala bertemu dengan Muhammad Yusuf Basrun. Dialah pejabat paling tinggi di Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai yang saya jumpai. Juga saat saya bertemu dengan paman di



ADI RUKUN (KIRI) MEWAWANCARAI AMIR SIAHAAN.



kampung, dan ternyata pamanlah yang menjaga penjara tempat Ramli ditahan. Kami tahu dari cerita di kampung, saat dibuang di Sungai Pekong, pagi harinya Ramli masih hidup dan menjadi tontonan orang ramai. Oleh Komando Aksi, Ramli kemudian diangkut lagi, dibawa ke kebun sawit Pelintahan, dan dibunuh di sana. Dari buku Embun Berdarah, saya mengetahui bahwa Amir Hasanlah yang membuang Ramli ke Sungai Pekong. Mereka tidak mengira Ramli masih bertahan hidup sampai paginya. Di Pelintahan, teman ayah yang bekerja di daerah itu menemukan mayat Ramli dan menguburkannya. Mayatnya hanya dikubur sedalam lutut orang dewasa. Mereka tak berani lebih jauh karena takut tersangkut. Sewaktu Ayah mengadakan selamatan (Yasinan) tiga hari meninggalnya Ramli, katanya sedikit seka-



li yang berani datang. Mendoakan orang meninggal saja saat itu takut tersangkut politik. Keluarga kami dan keluarga korban lain saat itu terkucil dari hubungan sosial. Sejak sekolah dasar, saya tahu bahwa abang saya dikuburkan di kebun sawit Pelintahan. Ramli tidak pernah dikuburkan kembali dengan layak. Kuburannya hanya ditandai batu. Setiap berziarah, kami harus berpura-pura kerja di kebun. Kopiah dan sarung disimpan di sepanjang perjalanan. Sepeda diparkir agak jauh. Lalu kami harus melihat-lihat kiri-kanan, apakah ada mandor atau orang yang tak dikenal. Kalau dirasa aman, baru kami memakai kopiah dan mengirim doa di kuburan Ramli di kebun sawit Pelintahan. Itu pun tidak bisa lama, sebentar saja, 10 menit barangkali. Kami terus pergi. Kopiah dan sarung disimpan lagi. Kejadian seperti ini berlangsung hingga 1998. ● DIAN YULIASTUTI, SJS



5 OKTOBER 2014 |



| 65



WERNER HERZOG:



INI FILM MENGENAI JIWA MANUSIA YANG TERDALAM



W



ERNER



Herzog adalah salah satu tokoh terbesar perfilman Jerman masa kini yang mendunia. Francois Truffaut, sineas terkenal Prancis, pernah menyebut Herzog sebagai ”sutradara film terpenting yang masih hidup”. Lelaki kelahiran Muenchen, Jerman, 5 September 1942, ini telah membuat puluhan film cerita, seperti The Enigma of Kaspar Hauser dan Aguirre, The Wrath of God. Dari tangannya juga lahir sejumlah film dokumenter, seperti The Flying Doctors of East Africa, Grizzly Man, dan On Death Row. Herzog dan film-filmnya berkali-kali diunggulkan dan menang di berbagai festival film. Dia pertama kali meraih Silver Bear Extraordinary Prize of the Jury untuk Signs of Life pada 1979. Setelah itu, berbagai penghargaan ia terima, seperti Sutradara Terbaik untuk Fitzcarraldo pada Festival Film Cannes 1982, The Special Jury Prize untuk The Enigma of Kaspar Hauser pada Festival Film Cannes 1975, Alfred P. Sloan Prize untuk Grizzly Man di Festival Film Sundance 2005, dan Film Dokumenter Terbaik untuk Encounters at the End of the World di Festival Film International Edinburgh 2008. Setelah namanya menjadi bagian dari legenda perfilman dunia, Herzog mulai mendorong lahirnya sutradara muda dengan mendirikan Rogue Film School. Salah satu yang didukungnya adalah Joshua Oppenheimer. Dia menjadi produser eksekutif untuk dua film Oppenheimer, The Act of Killing (Jagal) dan The Look of Silence (Senyap).



66 |



| 5 OKTOBER 2014



Tempo berusaha menghubungi Herzog untuk mewawancarainya mengenai perannya di kedua film Joshua Oppenheimer. Setelah berkomunikasi intens melalui surat elektronik, akhirnya Herzog, yang awal September lalu berada di San Francisco, bersedia diwawancarai wartawan Tempo Kurniawan dan Amanda Siddharta melalui telepon. Bagaimana mulanya Anda mengenal Joshua Oppenheimer? Saya pernah sekali bertemu dengan dia di Telluride Film Festival bertahun-tahun yang lalu. Saya bertemu dengan dia lagi di London saat saya akan mengejar pesawat. Ketika sarapan, Andre Singer, produser Jagal, mengatakan ada anak muda yang sangat ingin berbicara dengan saya. Joshua kemudian datang tergesa-gesa dan mengeluarkan laptopnya. Dia menunjukkan potongan delapan menit dari filmnya, Jagal, saat Anwar Congo, sang jagal, berdiri di bawah air terjun dan ada gadisgadis cantik menari. Sesuatu yang benar-benar surealistik. Saya langsung berkata bahwa saya tak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya. Apakah Anda kaget melihat isi potongan film itu? Saya melihat potongan film itu memiliki sisi politik yang mendalam. Ada sesuatu yang sangat humanis di sana, tentang manusia serta penderitaan dan delusi mereka. Ini film yang sangat humanis. Karena itu, ini bukan film mengenai Indonesia. Ini film mengenai jiwa manusia yang terdalam. Itu sebabnya mengapa film seperti ini bisa dibuat di Eropa, Brasil, Amerika, atau Ita-



lia. Kualitas dari dua karya Joshua sudah melampaui politik. Meskipun belum pernah ke Indonesia, saya menyukai negara Anda karena saya telah menonton film Joshua. Bagaimana kerja sama Anda dengan Joshua Oppenheimer kemudian? Joshua meminta saran. Saya menjadi lebih terlibat. Joshua menanyakan apakah saya keberatan jika nama saya ada di kredit filmnya dengan ucapan terima kasih khusus. Saya tidak ada masalah. Kemudian, di tahap terakhir penyelesaian film, saat saya memberi beberapa masukan, dia bertanya apakah saya mau menerima sebutan sebagai produser eksekutif. Saya bilang, jika itu bisa membantu filmnya, ya, saya bisa menerima itu. Jadi Anda lebih banyak membantu konsultasi? Saya mencoba tidak terlalu mempengaruhi Joshua agar dia berubah menjadi seorang Herzog. Saya selalu mengatakan, ”Kamu harus mempunyai gaya sendiri, wawasan sendiri, perspektif sendiri, visi sendiri.” Dan dia melakukannya. Bagaimana Anda berkomunikasi dengan Joshua? Kami banyak berbicara melalui Skype. Dia selalu mengirimkan bagian-bagian film yang sudah disunting dan menanyakan saran saya, juga mengirimkan versi awal dan beberapa versi lain. Saya menambahkan komentar dan saran. Produksi film Joshua dilakukan di Skandinavia. Anda kenal Anonymous, sutradara pendamping Joshua? Saya tidak bisa menjawab karena saya tidak tahu siapa dia. Dan Jos-



AP/DANNY MOLOSHOK



FILM THE LOOK OF SILENCE



hua tidak akan pernah mengungkapkan namanya kepada saya. Lebih baik seperti itu. Demi keamanan orang tersebut? Joshua tidak akan membuka namanya, meski katakanlah saya berkeras kepada Joshua, ”Berikan namanya karena saya ingin mengontak orang tersebut.” Anda setuju dengan judul The Look of Silence? Itu judul yang indah dan mengacu pada sesuatu yang terkait dengan senyap. Seluruh film penuh dengan kesunyian. Ini bukan hanya politik. Ini kesunyian. Kesunyian itu penuh harga diri dan penuh puisi. Itu yang memberi saya kesan yang baik tentang Indonesia. Bagaimana Anda menyebut film Senyap dalam satu kata? Sesuatu yang paling menakjubkan yang saya lihat dalam seperempat abad.



WERNER HERZOG.



Apa yang Anda lihat pada diri Joshua? Sebuah bakat hebat yang muncul, paling tidak dalam dekade terakhir. Saya memiliki mata untuk itu. Saya memulai Rogue Film School, sekolah film bergaya gerilya. Pembuat film muda datang dari seluruh dunia. Tapi mereka harus mengirimi saya film sebelum saya mengundang mereka. Saya memiliki mata yang bagus untuk melihat bakat mereka. Saya tidak ingin membuat mereka menjadi klon dari saya. Saya tidak ingin memberikan DNA saya kepada orang lain. Mereka harus mengembangkan visi mereka sendiri. Joshua adalah salah satunya. Apakah Anda pikir Joshua itu orisinal? Satu hal yang penting untuk saya tegaskan: film yang dibuat Joshua tidak membuat Indonesia terlihat buruk. Dia hanya telah memulai se-



buah kesadaran dan sebuah wacana. Negara Anda sangat indah, penuh puisi dan harga diri. Akan bagus sekali jika dari usaha ini, suatu hari, akan ada proses kesadaran dan semacam rekonsiliasi. Itu yang harus Anda harapkan. Indonesia negara yang hebat, memiliki masa lalu kelam, tapi juga kejayaan. Bagaimana Anda melihat pentingnya dokumenter di dunia perfilman? Saya rasa dokumenter menjadi semakin penting karena, saat penonton melihat film cerita sekarang, mereka melihat begitu banyak efek digital dan visual. Bahkan anak umur 6 tahun pun, saat mereka menonton Transformers atau The Lord of the Rings, bisa mengatakan, ”Ah, ini efek visual, itu efek visual.” Film dokumenter sedikit-banyak menempatkan Anda pada posisi Anda bisa mempercayai mata Anda kembali. Banyak sekali versi dari realitas



5 OKTOBER 2014 |



| 67



FILM THE LOOK OF SILENCE



di televisi dan Internet. Dan, tibatiba, dokumenter menarik perhatian. Jika Anda melihat film saya, misalnya Grizzly Man atau Cave of Forgotten Dreams, jumlah penontonnya lebih banyak daripada penonton film cerita. Apakah Anda melihat bangkitnya film dokumenter? Saya menyaksikannya sendiri. Saya tinggal di Amerika bukan karena Hollywood, melainkan karena saya telah menikah. Tapi saya pikir apa yang tidak dilihat negara-negara di Asia, ada gerakan besar dalam film dokumenter di Amerika, Eropa, dan di berbagai belahan dunia. Kalau Anda melihat, misalnya, Festival Film Sundance, tahun lalu, ada 6.000 dokumenter berusaha masuk ke festival. Enam ribu! Jerman juga mempunyai masa lalu yang kelam. Bisakah Jagal dan Senyap dibandingkan dengan film-film Jerman, yang banyak mengkritik masa lalunya?



lai, kesadaran dimulai. Ada pembunuh di dua film itu. Menurut Anda, apa yang terjadi pada mereka? Saya bukan hakim dan bukan juri. Saya bukan orang Indonesia. Semua itu terserah kepada negara Anda. Saya hanya ingin mengatakan satu hal. Saya telah membuat film seri Death Row di Amerika, kebanyakan di Texas. Di situ ada sejumlah pria dan dua wanita yang menunggu dieksekusi. Saya menjadi dekat dengan mereka. Dari observasi saya, yang luar biasa mengejutkan adalah bahwa mereka bukan monster, mereka manusia. Dan, saat saya melihat orang seperti Anwar Congo di Jagal, ia bukanlah monster. Pembunuhan dan kejahatannya memang mengerikan, tapi pelakunya masih manusia. Tapi orang di Death Row tahu bahwa mereka akan diadili atas perbuatan mereka, sementara Anwar tidak. Ya, situasinya berbeda dan kita ti-



SATU HAL YANG PENTING UNTUK SAYA TEGASKAN: FILM YANG DIBUAT JOSHUA TIDAK MEMBUAT INDONESIA TERLIHAT BURUK. DIA HANYA TELAH MEMULAI SEBUAH KESADARAN DAN SEBUAH WACANA. NEGARA ANDA SANGAT INDAH, PENUH PUISI DAN HARGA DIRI. AKAN BAGUS SEKALI JIKA DARI USAHA INI, SUATU HARI, AKAN ADA PROSES KESADARAN DAN SEMACAM REKONSILIASI. ITU YANG HARUS ANDA HARAPKAN. INDONESIA NEGARA YANG HEBAT, MEMILIKI MASA LALU KELAM, TAPI JUGA KEJAYAAN.



Indonesia dan Jerman tidak bisa dibandingkan. Saya mengatakan ini sebagai orang Jerman. Saya besar di era pascaperang di Jerman. Negeri saya memulai dua bencana besar, Perang Dunia I dan II, dan itu berakhir dengan kerusakan besar. Semua kota besar di Jerman benar-benar hancur. Saya besar di reruntuhan. Tidak ada sebuah batu di atas batu lainnya. Karena besarnya kejadian tersebut, Jerman mulai melakukan refleksi atas masa lalunya lebih cepat. Sekali lagi, situasi di Jerman tidak bisa dibandingkan dengan Indonesia. Satu-satunya hal yang sama adalah sebuah diskusi dimu-



68 |



| 5 OKTOBER 2014



dak bisa membandingkannya. Tapi perspektif yang mengejutkan juga jelas di Jagal. Kejahatannya memang mengerikan, tapi pelakunya bukan monster. Mereka manusia. Adi Rukun, yang muncul di Senyap, mungkin akan menghadapi bahaya. Apakah Anda sadar akan konsekuensi ini? Ketika memulai berbicara tentang hal itu, suatu risiko harus ditempuh tersendiri. Tapi itu hal yang harus diterima. Beberapa orang menilai film seperti ini membuka luka lama.... Saya rasa sejarah akan mengejar Anda. Apakah itu film dari Joshua



atau majalah Anda menulis tentang itu, itu adalah sejarah dan akan tetap ada. Jika Anda berusaha menutupinya, lalu Anda mengangkat penutupnya, api mungkin akan menyala lebih hebat. Saya pikir ini pertanyaan filosofis: bagaimana menghadapi ingatan Anda, bagaimana menangani masa lalu Anda. Sedikit-banyak, beberapa negara yang memiliki masa lalu yang bermasalah telah memulai proses rekonsiliasi. Saya rasa luka lama bisa ditutup kembali. Afrika Selatan, misalnya, telah menjalani proses rekonsiliasi. Memang lukanya akan jadi terlihat, tapi luka itu diatasi dengan cara yang bertanggung jawab. Rekonsiliasi yang Anda maksud itu antara korban dan pelaku? Iya. Carilah cara untuk rekonsiliasi, dan saya rasa Indonesia adalah negara yang hebat. Indonesia tentu punya budaya yang hebat untuk berekonsiliasi. Apa kerja sama selanjutnya antara Anda dan Joshua? Apakah akan ada trilogi? Saya coba menyarankan, tapi trilogi… saya rasa itu terserah Joshua. Saya melihat potongan film lain milik Joshua yang benar-benar tanpa unsur politik. Materi tentang puisi, keindahan, dan misteri yang belum pernah ada sebelumnya. Saya katakan, ”Kamu harus membuat film lagi dari potongan ini.” Di dalam Senyap, Anda melihat, misalnya, ada potongan langit malam dan kelelawar beterbangan dan tiba-tiba ada perasaan: ini adalah negara yang memiliki kemungkinan besar untuk menunjukkan puisi yang hebat. Apakah Anda akan mengunjungi Indonesia? Ada kemungkinan iya karena saya ingin memfilmkan gunung berapi. Entah itu akan terjadi entah tidak. Ini adalah negara tempat adanya ancaman dari gunung berapi setiap saat. Sisi kemanusiaannya menarik minat saya, bagaimana Anda bisa hidup di antara bahaya. Bukan hanya gunung berapi, ada sesuatu mengenai manusia dan penderitaan, ketakutan, harapan, serta mimpi di negara Anda. ●



Metode & Teknik Penyusunan SOP & KPI l



BATAM - SINGAPORE EVENT’S



l l



Hypnomotivation & Communication Skill with NLP Sebuah workshop/ training untuk pengembangan diri sebagai seorang Sales atau Marketing… atau siapapun yang tertarik mengembangkan kemampuan diri dan kemauan untuk berubah lebih baik, meningkatkan hubungan emosional yang harmonis dalam proses berkomunikasi serta menciptakan suasana beraktivitas yang menyenangkan dan elegant. Program pelatihan ini di desain menggunakan metode dan pendekatan teknologi Neuro Linguistic Programming (NLP) dan Unconscious Mind Communication (Hypnosis). Fasilitator: Certified Facilitator Of TEMPO Media Group



Mengerti latar belakang dan arti pentingnya penyusunan SOP Memahami prinsip, metode dan teknik penyusunan SOP Memberikan pedoman dalam pembuatan SOP yang efektif dalam rangka meningkatkan kinerja dan wawasan perusahaan.



HR Management Development Program l l l l l



Fasilitator: Eko Supriyatno SE, MM, Mtb



NEGOTIATION SKILLS PROGRAM



Bagaimana menjalankan tugas di bidang HR Pengetahuan tentang bagaimana HR Management ditangani secara baik. Memiliki kemampuan manajemen yang lebih baik untuk mengelola SDM di lingkungan kerjanya. Memahami bagaimana caranya menangani dan mencari solusi permasalahan SDM Mengerti seluk beluk dan tugas-tugas serta ruang lingkup yang dijalankan oleh Bagian SDM.



Fasilitator: H. Slamet Pririswanto, SE, MBA



KPI With Balanced Scorecard



Mengapa Workshop / Training Penting Diikuti? Sesuai dengan era globalisasi dan kemajuan tehnologi informatika, komunikasi serta persaingan dunia usaha yang semakin tajam. Keberhasilan dalam persaingan dan memanfaatkan peluang bisnis sangat tergantung pada kemampuan tehnologi industri dan kualitas sumber daya manusia dalam bernegosiasi.



Workshop ini didesain untuk memandu para peserta mengidentifikasi key performance indicators secara optimal, berdasar job des dan tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya. Didalamnya juga akan diuraikan mengenai cara mengukur dan memonitor pencapaian KPI serta target kinerja yang telah ditetapkan.



Fasilitator: Adrie Kaunang, SE, MBA



Fasilitator: Eko Supriyatno SE, MM, Mtb



Kamis-Jumat 27 - 28 November 2014, Selasa - Rabu, 23 - 24 Desember 2014 Pk 09.00- Pk 17.00 WIB Investasi: Rp 9.000.000,- / peserta (sudah termasuk penginapan), Rp 6.000.000,- / peserta (tidak termasuk penginapan) Informasi Pendaftaran : TEMPO KOMUNITAS, Telp : 021-5360409 ext. 216 / 222, Fax : 021- 53661253, HP. 0878 86688126, Email : [email protected] (Resti Ladayna) / HP. 0817185288, Email : [email protected] (Joko Prasetyo) Informasi lebih lengkap kunjungi website kami di www.komunitas.tempo.co dan follow twitter kami di @komunitas_Tempo



ANCAMAN PERTANDA KAMI DI JALAN YANG BENAR Bisakah Anda menceritakan asalmuasal Jagal dan Senyap? Saya mulai mewawancarai dan merekam keluarga korban 1965 di perkebunan kelapa sawit Sumatera Utara pada 2001. Saya melihat masih ada ketakutan dan trauma yang terus-menerus menghantui mereka, bahkan tiga tahun setelah rezim Soeharto tumbang. Saya mengalami gangguan dari pengelola perkebunan, polisi, intelijen, dan pejabat setempat. Para pengganggu ini juga mengintimidasi keluarga korban agar tidak berbicara kepada saya. Keluarga korban akhirnya menyarankan saya mewawancarai para pelaku pembantaian massal. Mereka juga ingin mendengar apa yang sebenarnya terjadi pada anak, ayah, ibu, paman, dan keluarga mereka yang dibunuh. Mereka seperti mengutus saya. Pada 2003, saya diajak oleh dua pembunuh ke Sungai Ular untuk memperagakan bagaimana mereka melakukan pembunuhan massal dengan bersemangat. Ini adalah embrio untuk kedua film saya, Jagal dan Senyap. Dari mana ide mempertemukan Adi Rukun dan pelaku lahir? Ide menemui para pembunuh Ramli lahir dari reaksi Adi ketika ia, atas permintaannya, menonton rekaman para pelaku yang bercerita tentang pembunuhan kakaknya, Ramli. Adi ingin bertemu dengan para pembunuh itu. Adi ingin men-



70 |



| 5 OKTOBER 2014



dengar langsung pengakuan dari para pembunuh, menjelaskan siapa dia, meluruskan fakta, dan memberi tahu bahwa keluarga korban tahu siapa para pelaku pembunuh saudaranya. Berbeda dengan ibunya, yang mengalami langsung tragedi pembantaian itu, Adi lebih terbuka dan siap memaafkan para pembunuh itu seandainya mereka menyesal, mengakui bahwa perbuatannya salah, dan meminta maaf. Apa kesulitan Anda dalam penggarapan Senyap? Kesulitan datang dari tentara, intelijen, polisi, dan pejabat setempat serta orang-orang suruhan perusahaan perkebunan. Mereka khawatir film ini akan merusak citra atau membicarakan hal buruk mengenai mereka. Para korban yang selamat dan keluarga korban yang saya rekam gambarnya sering didatangi intelijen atau polisi, yang menginterogasi mereka mengenai pembuatan film saya. Bahkan mereka diintimidasi dan dilarang menemui saya. Pernah juga suatu kali perusahaan perkebunan mengirim polisi untuk menghentikan syuting serta menahan semua awak film di kantor polisi dan ditanyai



selama beberapa jam. Keluarga Adi kini mungkin terancam. Apakah Anda memikirkan keselamatan mereka? Sejauh ini tidak ada ancaman kepada keluarga Adi. Walaupun begitu, kami merasa perlu memindahkan keluarga Adi dari Sumatera Utara sebagai antisipasi. Kami mempersiapkan dan membicarakan segala kemungkinan ancaman dengan serius selama beberapa bulan terakhir sebelum film diluncurkan dan kami hanya meluncurkan film itu ketika kami sudah yakin dengan keamanan keluarga Adi. Pemindahan ini juga kami maksudkan agar keluarga Adi bisa mendapat kehidupan yang lebih baik, anak-anaknya bisa bersekolah di tempat yang lebih baik, dan Adi bisa mempersiapkan kehidupannya di masa depan dengan lebih leluasa. Apakah Anda kini mendapat tekanan atau ancaman? Sejauh ini belum ada reaksi balik dari para pelaku pembunuhan yang saya wawancarai untuk film Senyap, mungkin karena filmnya belum menyebar luas. Sejak meluncurkan film Jagal, kami sering mendapat surat kaleng, biasanya lewat surat elektronik atau komentar di media sosial. Beberapa penyelenggara pemutaran juga mendapat ancaman serupa. Secara positif, setiap ancaman kami jadikan pertanda bahwa kami sudah berada di jalan yang benar dan kami sedang membuat sebuah perubahan. ● KURNIAWAN



REUTERS/TONY GENTILE



JOSHUA OPPENHEIMER:



YOGYAKARTA EVENT’S



HR MANAGEMENT DEVELOPMENT PROGRAM



METODE & TEKNIK PENYUSUNAN SOP & KPI



Apa yang mau di bahas ? • Bagaimana menjalankan tugas di bidang HR • pengetahuan tentang bagaimana HR Management ditangani secara baik. • Memiliki kemampuan manajemen yang lebih baik untuk mengelola SDM di lingkungan kerjanya. • Memahami bagaimana caranya menangani dan mencari solusi permasalahan SDM • Mengerti seluk beluk dan tugas-tugas serta ruang lingkup yang dijalankan oleh Bagian SDM.



• Mengerti latar belakang dan arti pentingnya penyusunan SOP • Memahami prinsip, metode dan teknik penyusunan SOP • Memberikan pedoman dalam pembuatan SOP yang efektif dalam rangka meningkatkan kinerja dan wawasan perusahaan. Fasilitator : Eko Supriyatno SE, MM, Mtb



Fasilitator : H. Slamet Pririswanto, SE, MBA



Kamis - Jum’at, 25 - 26 September 2014 Investasi : Rp 5.000.000,- / peserta (sudah termasuk penginapan) Rp 3.500.000,- / peserta (tidak termasuk penginapan) Informasi Pendaftaran : TEMPO KOMUNITAS Telp : 021-5360409 ext. 216 / 222, Fax : 021- 53661253 HP. 0878 86688126, Email : [email protected] (Resti Ladayna) / HP. 0817185288 Email : [email protected] (Joko Prasetyo), Informasi lebih lengkap kunjungi website kami di www.komunitas.tempo.co dan follow twitter kami di @komunitas_Tempo



BANDUNG EVENT’S



Procurement Fraud Apa yang akan di dapat dengan mengikuti pelatihan ini? • Pendeteksian potensi fraud dalam siklus procurement & manajemen perusahaan • Menganalisa proses procurement dengan metode yang tepat & efektif, mengembangkan metodologi investigasi & prosedur preventive action • Mengembangkan kemampuan lesson learnt dari setiap kasus fraud yang terjadi • Memahami pentingnya penerapan integritas & good governance di perusahaan / institusi. Fasilitator: Deni Danasenjaya, SE, MM, CNPE



Competency Base on Recruitment & Selection • Memahami tentang pentingnya proses rekrutmen dan seleksi. • Memahami proses rekrutmen dan seleksi berbasis pada kompetensi • Mengenalmodel kompetensi yang digunakan dalam rekrutmen dan seleksi. • Meningkatkan keterampilan untuk dapat melaksanakan rekrutmen dan seleksi dengan benar. Fasilitator: Damurijan Bahagia Drs. Psi. MM



Rabu-Kamis, 8 - 9 Oktober 2014, Pk 09.00- Pk 17.00 WIB Investasi : Rp 5.000.000,- / peserta (sudah termasuk penginapan) Rp 3.500.000,- / peserta (tidak termasuk penginapan)



Informasi Pendaftaran : TEMPO KOMUNITAS, Telp : 021-5360409 ext. 216 / 222, Fax : 021- 53661253, HP. 0878 86688126, Email : [email protected] (Resti Ladayna) / HP. 0817185288, Email : [email protected] (Joko Prasetyo) Informasi lebih lengkap kunjungi website kami di www.komunitas.tempo.co dan follow twitter kami di @komunitas_Tempo



FILM THE LOOK OF SILENCE



D



UA kurun sejarah paling kuat membentuk sosok bangsa-negara Indonesia. Pertama, sekitar 100 tahun lalu, sebuah badai revolusi mental besar-besaran yang disebut nasionalisme. Kedua, sekitar 50 tahun lalu, terkoyaknya landasan berbangsa tersebut dalam pembunuhan sekitar sejuta warga-bangsa oleh sesamanya pada 1965-1966. Menuturkan kedua kurun sejarah itu tidak mudah. Selain masalahnya sendiri rumit, setiap usaha menuturkan terancam disergap perdebatan emosional. Terlebih sulit karena berbagai pembungkaman, penyangkalan, dan pemalsuan fakta oleh berbagai pihak yang terlibat atau mereka yang menolak sejarah itu dikisahkan terbuka. Dalam novel empat jilid (tetralogi), Pramoedya Ananta Toer (19252006) menjadi penutur paling ulung tentang awal terbentuknya Indonesia: Bumi Manusia (1980), Anak Semua Bangsa (1980), Jejak Langkah (1985), dan Rumah Kaca (1988). Tidak ada karya sastra lain dari Indonesia yang berdampak internasional sehebat keempat novel ini. Sudah diterjemahkan dalam puluhan bahasa asing di dunia, tetralogi itu menjadi bacaan wajib bagi mahasiswa asing di dunia yang mempelajari Indonesia. Di tanah airnya sendiri, semua novel ini secara resmi dinyatakan terlarang. Dengan medium film, Joshua Oppenheimer dan mitra kerjanya yang anonim dari Indonesia hingga kini menjadi penutur paling unggul tentang sejarah 1965-1966. Mereka menyelesaikan dua film. Yang pertama, The Act of Killing (2012)—selanjutnya disingkat TAoK—atau Jagal dalam terjemahan resminya. Yang kedua, The Look of Silence (selanjutnya 72 |



| 5 OKTOBER 2014



disingkat TLoS) atau Senyap, baru diedarkan akhir Agustus lalu di sejumlah festival di Eropa. Tokoh utama dalam TLoS bernama Adi Rukun: pria gagah berusia 44 tahun, anak bungsu, orang tuanya lanjut usia, dan berbahasa Jawa Timuran. Adi juga seorang suami dalam keluarga dengan dua anak remaja. Ia lahir dua tahun sesudah kakaknya, Ramli, dibunuh dengan siksaan keji dalam masa pembantaian 1966. Bentuk siksaan itu dirinci dan diperagakan ulang dengan bersemangat oleh dua pembunuhnya sendiri (Amir Hasan dan Inong) untuk direkam Oppenheimer pada 2003. Hasil rekaman itu disaksikan Adi secara pribadi pada 2012. Alur-cerita utama dalam TLoS mengikuti pengalaman Adi menjumpai beberapa pembunuh 19651966 di sekitar kampungnya. Dia menjumpai anak-istri Amir Hasan beberapa tahun sesudah kematian Amir. Adi juga menemui paman-



THE LOOK OF SILENCE (SENYAP) SUTRADARA: JOSHUA OPPENHEIMER DAN ANONIM PRODUKSI: FINAL CUT FOR REAL (DENMARK) TAHUN: 2014



nya sendiri yang membantu—walau tidak langsung—para pembunuh 1965-1966 sebagai sipir penjara. Adegan paling dramatis dalam TLoS menggambarkan kegagapan para pembunuh menghadapi serangkaian pertanyaan Adi yang menggugat penjelasan dan pertanggungjawaban moral mereka atau keluarga mereka. Adi tidak berminat melakukan balas dendam, tapi membawa semacam perdamaian dan rujuk pribadi. Film TLoS mengingatkan saya pada film dokumenter bertema serupa dari Kamboja, peraih puluhan anugerah penghargaan internasional, Enemies of the People (2009, Lemkin). Tokoh utamanya Thet Sambath, wartawan dan sekaligus ko-sutradara film yang dibintanginya. Seperti Adi, Sambath datang dari keluarga korban. Kakak dan ayahnya dibunuh dalam pembantaian oleh pemerintah komunis Khmer Rouge pada paruh kedua 1970-an, yang memakan korban nyaris dua kali lipat jumlah korban 1965-1966 di Indonesia. Sambath tidak sekadar mampir sebentar di rumah beberapa algojo Khmer Rouge dan merekam perbincangan dengan mereka tentang cara mereka membunuh para korban. Selama 10 tahun ia mendekati dan dengan hati-hati membina kepercayaan Nuon Chea, tokoh terpenting setelah Pol Pot dalam Khmer Rouge. Tujuannya mengorek pemikiran sang tokoh tentang pembantaian oleh partainya. Hasilnya luar biasa. Nuon Chea tak hanya berbicara secara terbuka di depan kamera, dia juga menjadi sangat akrab dengan Sambath. Di ujung film, Nuon Chea ditangkap untuk diadili. Agustus lalu, pada usia 88 tahun, ia divonis penjara seumur hidup. TAoK dan TLoS merupakan sepasang film wajib tonton bagi siapa pun yang ingin memahami Indone-



SUMBER: THE LOOK OF SILENCE



MENCICIL UTANG SEJARAH



Paramount Land



London School of Public Relations-Jakarta



Luncurkan Bella@Arcadia Village



Ajang Pemilihan Mr dan Ms LSPR 2014



S



L



etelah sukses meluncurkan produk inovatif Virginia Village pada Agustus lalu, Paramount Land kembali meluncurkan produk terbaru La Bella@ Arcadia village, di Gading Serpong, Rabu (17/9). La Bella@Arcadia Village tersedia dalam dua tipe yaitu L5 dengan luas tanah 40 meter persegi dan luas bangunan 50 meter persegi, dan tipe L6 dengan luas tanah 48 meter persegi dan luas bangunan 59 meter persegi. Hunian ini dipasarkan antara Rp 747–Rp 986 juta per unit. Hunian compact ini memiliki desain best use & maximum land utilization yang memastikan penggunaan lahan yang maksimal. Presiden Direktur Paramount Land Ervan Adi Nugroho mengungkapkan, Paramount Land meluncurkan La Bella @Arcadia Village untuk memenuhi permintaan pasar akan hunian dengan harga di bawah Rp 1 miliar dengan fasilitas lengkap. “Karena itu sangat diminati konsumen dan sebanyak 503 unit yang ditawarkan sudah habis terjual pada saat peluncuran,” katanya. z



ondon School of Public RelationsJakarta (LSPR) kembali menggelar pemilihan duta kampus dalam ajang Mr & Ms LSPR 2014 di Prof Dr Djajusman Auditorium & Performance Hall, LSPR Jakarta Kampus B, Jumat (19/9). Acara ini merupakan rangkaian dari perayaan ulang tahun LSPR yang ke-22. Sepuluh pasang finalis terpilih sebelumnya telah melewati penyeleksian yang cukup ketat, salah satunya adalah memiliki IPK (indeks prestasi kumulatif) di atas 3,00. Selain penampilan yang menarik, kriteria penilaiannya juga mencakup kepribadian, pengetahuan umum dan akademis serta prestasi yang pernah diraih. The Colorful Ethnicity of ASEAN diangkat menjadi tema dalam ajang bergengsi LSPR tahun ini dalam rangka menyambut nota kesepahaman yang akan ditanda tangani LSPR bersama Kementerian Luar Negeri bidang ASEAN pada 13 Oktober 2014 mendatang untuk menjadikan LSPR Jakarta pusat kajian ASEAN berdasarkan perspektif kehumasan. z



PT CBN Nusantara



TRAC-Astra Rent a Car



Bertransformasi untuk Pelayanan Maksimal



Kembali meraih Indonesia Best Brand Award



P



T



T CBN Nusantara penyedia data center berskala enterprise bertransformasi dengan mengubah nama dan logo dari Cyber 2 Data Center menjadi NEX Data Center. Meningkatnya pasar di Asia Pasifik terutama di industri data center dengan proyeksi 13,76 persen hingga 2018, menjadi landasan CBN Nusantara atau kini akan lebih dikenal dengan NEX Data Center untuk memberikan pelayanan lebih berkualitas dan mengukuhkan dirinya sebagai pioner yang menyediakan infrastruktur yang netral dan menjadi pusat dari Internet Exchange di Indonesia. Hal ini ditandai dengan perubahan logo dan brand perusahaan yang lebih dinamis menandai perubahan perusahaan ke arah yang lebih modern, paralel dengan pelayanan berskala internasional yang ditawarkan NEX Data Center. “Perubahan sebagai salah satu komitmen kami untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan, hal ini juga dibarengi dengan pencapaian sertifikat Tier III bagi data center kami dari Uptime Institute,” kata Chief Technical Officer Ronald Setiawan di Jakarta, Kamis (11/9). z



RAC-Astra Rent a Car kembali menambah jajaran penghargaan yang diterimanya tahun ini dengan menerima Indonesia Best Brand Award (IBBA) dalam kategori Car Rental. Penghargaan ini merupakan yang kedelapan kalinya dengan predikat Platinum. TRAC-Astra Rent a Car meraih IBBA dengan brand value 51,9 dan merupakan yang tertinggi di kategorinya. Penghargaan diterima General Manager Leasing TRAC-Astra Rent A Car, Ferdinand Matondang, di Intercontinental–Mid Plaza Jakarta, Rabu (17/9). IBBA diberikan kepada merek-merek unggul setelah melalui survei yang dilakukan Mars Research bekerja sama dengan majalah SWA di tujuh kota besar di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar dan Banjarmasin. IBBA 2014 ini sekaligus mempertahankan predikat sebagai best car rental, dimana TRAC-Astra Rent a Car juga meraihnya pada 2013 di ajang yang sama. z



Ralat: pada caption foto inforial PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) edisi 22 September, tertulis “M. Noor Rachman (Dewan Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK), seharusnya “Deputi Komisioner”. Demikian koreksinya, dan mohon maaf atas kekeliruan ini.



FILM THE LOOK OF SILENCE



02



03



sia di masa lampau dan masa kini. TAoK menggambarkan Indonesia sebagai negara preman dan jagal yang hidup dengan harta dan kuasa berlimpah serta bebas dari hukum. Di situ tidak ada satu pun tokoh seperti Adi Rukun, yang menggugat banjir darah 1965-1966 yang tak terbahas dalam buku pelajaran sejarah dan pelakunya tidak pernah diadili. Sebaliknya, dalam TLoS, tidak ada jagal yang berkeliaran di antara pejabat tinggi negara seperti dalam TAoK. Di sini, hampir semua pelaku pembunuhan 1965-1966 sudah tua renta, pikun, dan loyo serta tanpa jabatan, apalagi kekuasaan politik. Sebagian besar tak berdaya menghadapi seorang Adi yang maju sendirian (kecuali si pembuat film yang sering bersembunyi), tanpa makian, megafon, demonstrasi, atau petisi massal. Indonesia dalam TAoK dan TLoS seakan-akan dua dunia yang berbeda. Di film pertama, para preman dan jagal menguasai negara: dari pejabat kementerian, parlemen, guber-



74 |



| 5 OKTOBER 2014



nur, hingga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Di film kedua, negara justru absen. Dalam TLoS, pembantaian 1965-1966 seakan-akan menjadi persoalan pribadi (keluargamu membunuh keluargaku). Maka, siapa pun yang berminat menonton, layak menonton TAoK dan TLoS, dan tidak hanya salah satu, untuk mendapatkan gambaran berimbang. Bukan hanya dalam hal isi TAoK dan TLoS berbeda. Gaya bertutur keduanya pun sangat kontras. TAoK memukau jagat perfilman karena secara gemilang menggugat kaidah dan batasan yang lazim tentang film dokumenter. Ia menggugat batasan fakta dan fiksi, antara sejarah dan bualan, antara korban dan pahlawan. Seperti teater Brecht, di sepanjang film TAoK, berkali-kali penonton diingatkan bahwa yang mereka saksikan bukan kenyataan fakta sejarah apa adanya, melainkan tontonan yang sengaja dibuat-buat di depan kamera. Banyak adegan menggambarkan para tokoh menyiapkan pembuatan film. Pengambil-



1. SAMSIR DAN ANAKNYA DALAM THE LOOK OF SILENCE.



2. RUMAH ADI RUKUN. 3. ORANG TUA ADI RUKUN.



an gambar mereka disela teriakan ”cut, cut, cut”. Sebaliknya, film TLoS bertutur dengan banyak mengandalkan ilusi realisme. Seakan-akan sebagian besar yang kita tonton adalah peristiwa nyata. Seakan-akan pembuat film dan kamera tidak (sengaja) hadir di adegan yang tampil. Dialog dramatis di antara para tokohnya berlangsung spontan. Padahal sulit dibayangkan apakah seorang Adi akan menjumpai berbagai mantan algojo itu serta mengajukan berbagai pertanyaan di waktu, tempat, dan cara yang telah ditempuhnya seandainya tidak ada kamera pembuat film yang hadir di situ dan merekam semua peristiwa itu. Untuk semua jasa mereka itulah kita layak berterima kasih sebesar-besarnya kepada Joshua Oppenheimer dan tim produksi. TAoK dan TLoS merupakan sumbangan yang tidak terkira nilainya bagi upaya bangsa ini mencicil utang sejarahnya. Pembantaian 1965-1966 memungkinkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berkesinambungan, bersamaan dengan teror-negara Orde Baru selama lebih dari 30 tahun. Sebagian besar dari kita adalah penikmat dan sekaligus korbannya, dengan bentuk, aspek, dan ukuran berbeda-beda. Maka utang sejarah 1965 bukan milik seorang atau bahkan sejuta korban seperti Adi sekeluarga dan para pembunuhnya. ● ARIEL HERYANTO, PROFESOR DI AUSTRALIAN NATIONAL UNIVERSITY, PENULIS BUKU



IDENTITY AND PLEASURE: THE POLITICS OF INDONESIAN SCREEN CULTURE (2014)



SUMBER: THE LOOK OF SILENCE



01



Kolom



DIPLOMASI EKONOMI NEGARA KEPULAUAN ARIF HAVAS OEGROSENO*



76 |



| 5 OKTOBER 2014



Di tingkat nasional, prinsip hukum negara kepulauan telah memberi Indonesia wilayah kedaulatan dan hak berdaulat yang sangat luas. Di perairan kepulauan yang luas, yang masih ditambah lagi dengan zona ekonomi eksklusif yang juga sangat luas, Indonesia telah memiliki hak memanfaatkan secara maksimal sumber daya alam baik hayati maupun nonhayati. Selain itu, Indonesia memiliki hak dan kewajiban dalam mengatur dan menjaga alur navigasi maritim yang menghubungkan titik-titik perekonomian dunia. Diplomasi ekonomi dalam konteks ini sangat berperan dalam upaya memajukan Indonesia. Diplomasi ekonomi dapat melengkapi diplomasi komersial, yang secara tradisional telah dilakukan dalam berbagai kegiatan misi perdagangan pemasaran hasil laut di pusat-pusat perdagangan dunia ataupun pembukaan wilayah eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam dasar laut berupa migas. Salah satu elemen utama dalam memanfaatkan secara maksimal hasil laut Indonesia adalah upaya penghapusan pencurian ikan di perairan Indonesia. Langkah ini tidak cukup dengan operasi keamanan saja, tapi perlu dilengkapi dengan beberapa kebijakan diplomasi ekonomi strategis, yakni penyusunan suatu aturan regional kawasan Asia Tenggara guna memerangi memerangi illegal, unreported and unregulated fishing, kerja sama Indonesia dengan lembaga regional yang mengatur kegiatan pemanfaatan dan konservasi perikanan, mengkaji berbagai kerja sama ekonomi bilateral yang memberi peluang munculnya illegal, unreported and unregulated fishing, serta kerja sama global dengan negara pasar hasil laut dunia, khususnya Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang. Indonesia perlu mempengaruhi kebijakan ekonomi pasar dunia agar tidak membeli hasil laut yang merupakan hasil pencurian baik yang dilakukan di wilayah Indonesia mau-



ILUSTRASI: EDI RM



S



EBELUM revolusi industri, produk domestik bruto (PDB) Asia mencapai 58 persen dari ekonomi dunia. Dua abad kemudian, pada 1950-an, anjlok menjadi 15 persen. Sebagian besar negara Asia menjadi negara miskin akibat penjajahan ratusan tahun. Saat ini kekuatan ekonomi Asia kembali bangkit ditandai oleh PDB sebesar 27 persen dari total output ekonomi global dan adanya beberapa negara Asia di G-20, termasuk Indonesia. Dengan kebijakan pembangunan yang tepat, abad ke-21 ini dapat menjadi abad Asia. Selain kemajuan teknologi, investasi, dan peningkatan sumber daya manusia, perdagangan menjadi salah satu pilar utama kebangkitan ekonomi Asia. Dalam hal ini, lalu lintas perdagangan antara pusat ekonomi dunia di Asia TimurTenggara dan wilayah dunia lain dilakukan melalui perairan Indonesia. Logistik pengiriman sepertiga barang yang diperdagangkan di dunia dan 80 persen kebutuhan energi Asia Timur dilakukan melalui Selat Malaka dan Singapura. Pada 2009, ada 71.359 kapal yang melintasi Selat Malaka dan Singapura. Jumlah ini meningkat menjadi 80.055 pada 2014. Ditambah lalu lintas antarselat dari perairan Indonesia, Malaysia, dan Singapura, jumlah navigasi laut di kawasan ini mencapai 20 kapal per jam atau 500 kapal per hari. Pada 2020, diperkirakan jumlah navigasi mencapai 140 ribu kapal per tahun—dua kali lipat. Peningkatan jumlah kapal, bobot muatan kapal, serta kondisi geografis Selat Malaka dan Singapura akan memaksa perpindahan navigasi melalui Selat Sunda atau Selat Lombok, yang saat ini juga merupakan perairan strategis untuk kegiatan perekonomian Pasifik dengan Asia Tenggara dan Asia Timur. Saat ini Selat Sunda dilalui 3.500 kapal per tahun dan Selat Lombok dilalui 3.900 kapal per tahun. Nilai strategis perairan Indonesia memang sangat tinggi. Bahkan konsep Jalan Sutra Maritim dari Cina pun harus menggunakan jalur navigasi perdagangan di perairan Indonesia. Peningkatan perdagangan dan investasi negara-negara Asia ke Afrika juga akan semakin meningkatkan nilai pentingnya perairan Indonesia pada skala global. Sesuai dengan prinsip hukum negara kepulauan, Indonesia memiliki sejumlah hak, kewajiban, dan bahkan keuntungan yang diberikan UNCLOS 1982. Keuntungan demi kepentingan nasional Indonesia ini tidak hanya bersifat nasional, tapi juga global. Berbagai keuntungan yang terkandung di dalam UNCLOS 1982 memberi dampak ekonomi dan perdagangan secara substansial. Kata-kata kunci dalam konteks ekonomi, seperti komersialisasi, perdagangan, kontrak, investasi, sumber daya, eksplorasi, eksploitasi, kabel, pipa, pembangunan, lingkungan hidup, pencemaran lingkungan, polusi, teknologi, dan bea-cukai, disebut berkali-kali dalam Konstitusi Samudra ini.



pun di wilayah lain. Komitmen untuk tidak mengimpor hasil laut ilegal perlu dilakukan oleh pelaku diplomasi ekonomi tingkat tinggi dalam suatu kesepakatan kerja sama ekonomi bilateral. Sertifikasi legal Indonesia bisa diakui pada tingkat global. Diplomasi ekonomi di bidang konservasi perikanan ini juga harus dilakukan pada tataran organisasi multilateral di mana kebijakan global dalam menghadapi overfishing perlu disusun secara sistematis. Indonesia telah menjadi pemimpin dalam perlindungan lingkungan kelautan, seperti World Coral Reef Conference dan Coral Reef Triangle Initiative, yang sekretariatnya berada di Indonesia. Namun konservasi lingkungan hidup kelautan ini sering tidak dibahas secara mendalam di forum global perubahan iklim. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia perlu mempengaruhi agenda perubahan iklim untuk tidak hanya mencakup masalah konservasi hutan dan lingkungan hidup daratan, tapi juga lingkungan hidup kelautan. Ekspor biofuel Indonesia akhir-akhir ini mengalami banyak tantangan terutama dikaitkan dengan debat di antara food vs fuel yang berasal dari minyak nabati. Hal ini memang perlu disikapi tersendiri dalam konteks pengelolaan pertanian, tapi teknologi baru telah membuka potensi rumput laut sebagai biofuel. Kerja sama ekonomi dan pembangunan dengan pasar penyerap biofuel dapat dikembangkan tidak hanya untuk menciptakan produk dan mata pencarian baru bagi rakyat Indonesia, tapi juga memenuhi tanggung jawab global Indonesia dalam pengurangan emisi gas rumah kaca. Diplomasi ekonomi juga diperlukan dalam mempengaruhi pembuatan aturan dunia tentang polusi kegiatan industri di laut, sehingga kasus pencemaran oleh anjungan pengeboran minyak lintas batas ataupun di dalam wilayah Indone-



sia yang berdampak ekologis dan ekonomis secara negatif dapat ditangani secara komprehensif. Indonesia perlu memanfaatkan lokasi strategisnya sebagai alur lintas navigasi global dengan membangun jaringan logistik yang menghubungkan pelabuhan Indonesia dengan pelabuhan di berbagai pasar dunia. Di pelabuhan Uni Eropa, seperti Antwerpen, Rotterdam, dan Hamburg, Indonesia perlu mendorong investasi perusahaan Indonesia atau badan usaha milik negara di bidang pergudangan dan logistik. Apabila investasi logistik ini dikembangkan di berbagai titik strategis pasar dunia di Asia, Eropa, Amerika Utara dan Selatan, serta Afrika, berbagai produk nasional Indonesia, baik yang bersifat komoditas maupun manufaktur, dapat dikirimkan langsung dari pelabuhan Indonesia. Sebagai negara yang telah mampu membuat tanker, Indonesia juga perlu memasarkan produk industri strategis kelautannya ke berbagai pasar dunia sebagai bagian dari diplomasi komersial. Hal ini telah lazim dilakukan negara-negara maju dalam promosi penjualan alat utama sistem persenjataan. Di tingkat global, UNCLOS 1982 memberi Indonesia keuntungan untuk melakukan eksploitasi dan eksplorasi di luar wilayah kedaulatan dan hak berdaulatnya, baik yang terletak di dekat Indonesia maupun jauh dari kawasan Asia Tenggara. Indonesia telah berhasil memperluas wilayah hak berdaulat di landas kontinen di luar 200 mil laut di sebelah barat Sumatera dan tengah melakukan kajian untuk dua wilayah lain, yakni di selatan Sumba dan di utara Papua. Namun Indonesia harus mampu memperluas upaya ini sehingga mencakup seluruh wilayah sebelah barat Pulau Sumatera dan wilayah-wilayah lain yang berada di luar 200 mil laut. Sumber daya alam yang ada tentunya sangat tinggi mengingat teknologi eksplorasi dan eksploitasi alam di masa depan masih terbuka luas sekali. Selain itu, Indonesia harus mempromosikan investasi di kawasan The Area, yang berada di laut lepas dan dikelola lembaga International Seabed Authority. Kawasan ini penuh dengan mineral masa depan. Sejumlah negara berkembang, seperti Kuba, Tonga, dan Fiji, menjadi kontraktor investasi di kawasan ini. UNCLOS 1982, sebagai Konstitusi Samudra, sering hanya diasosiasikan dengan hal-hal yang bersifat politis, seperti sengketa perbatasan laut, pengelolaan keselamatan pelayaran, dan operasi melawan perompak. Fakta hukumnya membuktikan bahwa masalah ekonomi, perdagangan, dan investasi juga telah diatur secara lengkap. Karena itu, penerapan semua elemen UNCLOS 1982 dengan menggunakan berbagai elemen diplomasi, termasuk diplomasi ekonomi dan komersial, harus menjadi bagian dari strategi politik luar negeri Indonesia. ● *) ALUMNUS HARVARD LAW SCHOOL 92, PRESIDEN KONFERENSI KONVENSI HUKUM LAUT PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA KE-20



5 OKTOBER 2014 |



| 77



SPORT



Yuni dan Juwita, yang baru pertama kali ikut Asian Games, langsung merebut medali perak. Muda usia, peluang berprestasi lebih tinggi terbuka.



S



EBUAH pesan pendek men-



darat di telepon seluler Junaidi, Sabtu dua pekan lalu. Isinya kekhawatiran sang istri tercinta, Supeni, akan peluang Sri Wahyuni Agustiani dalam perebutan medali di Asian Games 2014. Supeni mengirimkan pesan langsung dari Moonlight Garden Venue, Incheon, Korea Selatan, tempat cabang angkat besi digelar. ”Ayah, berat angkatannya,” tulis Supeni singkat. Posisi Yuni—panggilan akrab Sri Wahyuni—memang kritis saat itu. Angkatan clean and jerk-nya hanya membawa dia ke peringkat keenam. Kalau snatch-nya juga jelek, Yuni akan pulang dengan tangan kosong. Toh, Junaidi yakin Yuni akan mampu membalikkan keadaan. ”Saya yakin Yuni mendapat medali. Kalau enggak perak, ya, perunggu,” katanya kepada Tempo di kedi-



78 |



| 5 OKTOBER 2014



amannya di Bekasi, Selasa pekan lalu. Keyakinan Junaidi terwujud. Menjelang sore, sebuah kabar gembira mampir ke teleponnya. Yuni, yang turun di kelas 48 kilogram, sukses menggondol medali perak. Ia meraih total angkatan 187 kilogram (snatch 80 kilogram dan clean and jerk 107 kilogram). Emas direbut Margarita Yelisseyeva, lifter Kazakstan, yang mencatat angkat-



PRESTASI SRI WAHYUNI ● Emas SEA Games 2013 Myanmar kelas 48 kilogram. ● Dua medali emas dan satu perak di Kejuaraan Dunia Junior, Kazan, Rusia, 21-28 Juni 2014. ● Medali perak Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan.



an total 194 kilogram. Junaidi sebenarnya tidak asal menyampaikan keyakinan. Dia tahu Yuni bukanlah lifter sembarangan. Tiga bulan sebelum Asian Games, anak asuhnya itu sukses menyabet medali emas di Kejuaraan Dunia Junior. Praktis, dalam dua tahun terakhir, gadis kelahiran Bandung, 13 Agustus 1994, itu selalu membawa pulang medali di setiap kejuaraan yang diikuti. Kali ini yang dilakukan Yuni tergolong istimewa. Dia bersama atlet wushu Juwita Niza Wasni bagai menyelamatkan muka kontingen Indonesia dengan menyabet medali perak pada hari pertama Asian Games. Hingga hampir sepekan kemudian, medali yang diraup Indonesia hanya tiga perak dan empat perunggu—dua perak di antaranya dari Yuni dan Juwita itu. Istimewa karena inilah keikutsertaan pertama Yuni-Juwita di pesta olahraga negara-negara Asia itu. Usia mereka pun masih muda—Juwita bahkan baru berumur 18 tahun (baca: ”Karena Mata Terlalu Sayup”). Sepertinya masa depan mereka di dunia olahraga bakal cukup terang. Dan, di usia sebelia itu, sikap profesional sudah tertanam kuat. Yuni, misalnya, amat menyadari pentingnya disiplin dan tekad



REUTERS/JASON REED



DUA SRIKANDI PENYELAMAT MUKA



Atlet angkat besi Indonesia, Sri Wahyuni, saat berlaga di Asian Games, 20 September lalu.



baja. Dalam dua tahun terakhir, dia menjalani pemusatan latihan nasional di Bekasi secara spartan. Rutinitas harian adalah bangun pukul 04.30 setiap hari, lalu melahap menu latihan pagi dan sore hari. Dalam sepekan, dia menjalani lima sesi latihan dengan jatah dua hari libur. Ritme itu secara konsisten bahkan ia jalani sejak berusia 13 tahun. Tak ada keluh kesah meski masa latihan demikian panjang dan monoton. ”Enggak boleh nyerah sebelum berakhir. Saya masih muda, Mas. Masak, kalah sama yang udah tua?” tutur Yuni kepada Tempo di pinggir arena Moonlight Festival Park, Selasa pekan lalu. Saat itu, ia tengah menunggu pertandingan rekan seniornya, Sinta Darmariyani. Yuni tampak rileks dengan tas ransel yang setia dalam pelukannya. Dari ritsleting tas yang terbuka, tampak sebuah iPad menyembul dari dalam. Yuni lantas bercerita tentang perkenalan dirinya dengan olahraga maskulin ini pada saat berusia 13 tahun dan tinggal di Bandung. Dia diajak seorang mantan atlet angkat besi kelas 48 kilogram, Siti Aisyah, yang juga rekan sekantor ayahnya di Dinas



Pasar Banjaran, Kabupaten Bandung. Yuni lalu dikenalkan kepada atlet-atlet angkat besi yang berlatih di sentra latihan milik Maman Suryaman itu. ”Pertama saya cuma ngelihatin, tapi kok asyik. Akhirnya ikut latihan,” ujarnya. Melihat atlet angkat besi berlatih, perempuan sulung empat bersaudara ini mendapat kesan angkat besi akan membuatnya sama kuat dengan cowok. Itu yang membikin Yuni kian kesengsem. Siti Aisyah tak salah pilih. Yuni ternyata sangat berbakat. Ia mencetak prestasi tertinggi saat mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Nasional 2010 di Palembang. Pencapaian inilah yang membikin Supeni terpikat. Pelatih di pelatnas ini mengajak Yuni bergabung. Namun baru pada 2012 Yuni resmi berada dalam asuhan Supeni di pelatnas. Hari-hari panjang Yuni sebagai atlet nasional pun dimulai. Pada 2013, pelatnas dipindahkan ke Bekasi atas inisiatif Supeni. Ini dilakukan guna mencegah kebosanan para atlet. Supeni sendiri didampingi suaminya, Junaidi, yang melatih atlet junior dan pratama. Junaidi menuturkan, pelatnas dipindah-



Karena Mata Terlalu Sayup



ANTARA/SAPTONO



J



UWITA Niza Wasni tahu persis kenapa ”hanya” mampu meraih perak di Asian Games 2014 ini. Ekspresinya kurang garang saat beraksi di arena. ”Sebenarnya sewaktu latihan saya bisa, tapi sewaktu tanding matanya sayup lagi,” katanya kepada Tempo. Toh, ia tetap gembira dengan pencapaian tersebut. Tawanya pecah saat menceritakan suasana pertandingan. Juwita adalah penyelamat kontingen Indonesia pada hari pertama. Bersama Sri Wahyuni Agustiani di cabang angkat besi, ia mempersembahkan perak kepada Ibu Pertiwi. Gadis kelahiran Medan, 15 Agustus 1996, ini mempesona juri pada nomor nan dao (golok) dan nan quan (tangan kosong) di Ganghwa Dolmens Gymnasium, Incheon, Korea Selatan, Sabtu dua pekan lalu. Menurut Juwita, persaingan di tingkat Asia saat ini amat ketat. ”Awalnya saya tidak punya target, tapi alhamdulillah bisa meraih medali,” ujarnya. Juwita kalah bersaing dengan Cheau Xuen Tai dari Malaysia. Juwita Niza Wasni terjun ke dunia olahraga sejak usia 5 tahun. Ia memulainya dari cabang senam, lalu beralih ke wushu menjelang usia 12 tahun. Sepertinya masa depan gadis ini cerah di cabang wushu. Sebelum mempesona Asia, ia sudah meraih emas SEA Games 2013, medali perak PON XVIII Riau 2012, dan medali emas di Kejuaraan Nasional Wushu Riau 2013. ”Saya berharap bisa memberikan prestasi yang lebih lagi melalui olahraga wushu,” ucapnya. ● GADI MAKITAN (INCHEON)



kan ke Bekasi berkaca pada pengalaman Supeni. Saat di Jakarta, para atlet akan cepat jenuh karena tinggal di hotel. ”Di sana hidup atlet kayak di dalam kotak. Segitugitu aja aktivitasnya. Latihan, lomba, latihan, lomba,” ucap Junaidi. Karena itu, sejak Islamic Solidarity Games 2013 di Palembang, Supeni membuka pelatnas angkat besi di Bekasi. Para atlet yang berjumlah 11 orang tinggal di dua rumah terpisah di Perumahan Villa Mutiara Gading. Sedangkan latihan dilakukan di Gedung Arsip milik Pemerintah Kabupaten Bekasi di Jalan Rawa Tembaga Raya, Bekasi. Menurut Junaidi, dengan berbaur bersama masyarakat, keseharian atlet menjadi lebih berwarna. ”Kami juga ingin agar latihan atlet senior dan junior tidak dipisah. Tujuannya agar ada persaingan antar-atlet.” Dalam suasana semacam itulah Yuni dan teman-temannya menempa diri. Toh, sebagai atlet nasional, selalu ada yang membedakan dirinya dengan kebanyakan remaja lain. Misalnya Yuni menunjuk soal sekolah yang mau tak mau kerap ia tinggal. Tapi ia ogah mengeluh. Jauh-jauh hari Yuni sudah menyadari konsekuensi dari pilihannya menjadi seorang lifter. ”Saya sudah suka olahraga ini,” katanya. Soal lain adalah pertemanan. Yuni mengatakan saat ini lebih banyak memiliki teman lelaki daripada perempuan, meski sebenarnya itu sudah terjadi sejak ia duduk di sekolah dasar. Namun bukan berarti Yuni menutup diri terhadap teman-teman perempuan. Setiap kali ada kesempatan kongko, ia tak segan membagi waktunya. Tentu saja itu juga cara dia mengatasi saat serangan bosan mendera. Selain kongko, Yuni punya cara lain menghadapinya: berenang, jalanjalan, karaoke, dan menonton film India. Kenapa film India? ”Seneng nyanyinya, seneng lihat tariannya. Enak gitu didengerin,” ujarnya. Jalan Yuni masih panjang di arena angkat besi. Dan ia belum tahu apa yang akan dilakukan kelak ketika karier olahraganya usai. Yang jelas, gadis ini tak ingin kerja kantoran. ”Duduk di depan komputer gitu? Shhh…,” Yuni hanya bisa mendesis. Saat ini ia cuma ingin berkonsentrasi menjangkau prestasi yang lebih tinggi. ● ADITYA BUDIMAN, GADI MAKITAN (INCHEON)



5 OKTOBER 2014 |



| 79



LINGKUNGAN



MEMBUAT LUKA DI PULAU SAGU Pembangunan jaringan kanal oleh perusahaan besar mengakibatkan amblesan, intrusi air laut, dan kebakaran hutan di Pulau Tebing Tinggi. Perkebunan sagu rakyat lebih ramah lingkungan. 80 |



| 5 OKTOBER 2014



P



OHON ramin setinggi 50 meter itu berdiri kokoh di tepi kanal di lahan konsesi yang diklaim milik PT Lestari Unggul Makmur. Di sekelilingnya, tersisa sejumlah pohon yang lebih rendah dengan batang hangus terbakar. Termasuk ratusan batang pohon sagu milik warga Desa Sungai Tohor, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. ”Semua laki-laki warga desa datang ke



TEMPO/UNTUNG WIDYANTO



Perkebunan sagu PT Nasional Sago di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.



sini untuk memadamkan api,” kata Abdul Manan, tokoh masyarakat Sungai Tohor, yang menemani Tempo ke lokasi itu pada pekan terakhir bulan lalu. Warga berjibaku agar kebakaran yang terjadi pada Februari-Maret 2014 itu tidak meluas ke perkebunan sagu yang berdekatan dengan permukiman mereka. Kebakaran hutan dan lahan juga terjadi di lahan konsesi milik PT National Sago Prima, tetangga PT Lestari. Di sini kebakaran lebih parah, yaitu di lima titik dengan luas



2.200 hektare. Sebanyak 200 hektare kebun sagu milik warga di Dusun Kampung Baru dan Tanjung Bandul di Desa Kepau Baru ikut terbakar. Puluhan warga Sungai Tohor membantu tetangganya memadamkan api yang hampir mencapai permukiman penduduk. Si jago merah bermula di Blok K26 pada 31 Januari 2014 pukul 19.30. Angin kencang mempercepat penyebaran api. ”Udara dipenuhi asap selama satu bulan,” ujar Akiat, warga Desa Kepau Baru. Menurut Akiat, ini merupakan kebakaran yang paling besar semenjak desa berdiri pada 1970-an. Kebun sagu 1,5 hektare miliknya ikut terbakar. Kebakaran sepanjang Februari-Maret 2014 memang puncak dari merosotnya ekosistem di Pulau Sagu—sebutan untuk Pulau Tebing Tinggi, yang luasnya 89.250 ha. ”Lingkungan rusak setelah perusahaan membuka lahan dan membangun kanal untuk perkebunan,” kata Ibrahim Katan, tetua masyarakat yang lahir pada 1933 di Desa Sungai Tohor. Pada 31 Mei 2007, Menteri Kehutanan memberikan izin hutan tanaman industri akasia kepada PT Lestari Unggul Makmur dengan luas 10.390 hektare. Ternyata izin ini sebagian besar berada di hutan sagu dan kelapa milik warga Desa Sungai Tohor dan Desa Nipah Sendanu. Pada April 2008, Forum Kepala Desa Pulau Tebing Tinggi menolak rencana itu. Perusahaan akhirnya menunda membuat perkebunan akasia. Namun mereka sudah membersihkan sebagian lahan dan membangun kanal dengan panjang 10 kilometer, lebar 12 meter, dan kedalaman 5 meter. Jaringan kanal ini terhubung dengan kanal milik PT National Sago Prima yang ada di sebelah selatannya. Anak perusahaan Sampoerna Agro ini mendapat izin konsesi perkebunan seluas 21.418 hektare dari Menteri Kehutanan pada 2009. Sebelumnya, lahan itu atas nama PT National Timber and Forest Product. Pada 1996-1999, PT National Timber menanam sagu di lahan seluas 13.044 ha, yang kemudian dilanjutkan oleh PT National Sago Prima. Tempo, yang memasuki perkebunan ini, menyaksikan pohon sagu berjajar rapi. Ada 12 divisi yang luasnya masing-masing 1.000 ha. Tiap divisi terdiri atas 20-24 blok dan



tiap blok luasnya 50 ha. Batas blok berupa kanal-kanal yang berfungsi untuk transportasi, menjaga ketersediaan air, serta sebagai jalur panen dan pembatas. Lima tahun lalu, sebagian pohon sagu telah dipanen. Pada Desember 2011, mereka mengoperasikan pabrik pengolahan pati sagu dengan kapasitas 33 ribu ton tepung sagu per tahun. Pabrik sagu skala raksasa ini berada di Desa Kepau Baru. Pelabuhan yang ada di belakang pabrik langsung mengangkut pati sagu itu untuk pasar dalam dan luar negeri. Dampak dari pembukaan hutan dan pembangunan jaringan kanal oleh dua perusahaan swasta itu kini dirasakan warga desa, yang mayoritasnya petani sagu. ”Sejak 2010, pohon sagu saya mulai mati karena air laut yang asin masuk ke daratan ketika pasang,” ucap Nong Mel, mantan Sekretaris Desa Sungai Tohor, yang memiliki kebun sagu sejak 1960-an. Produksi sagu rakyat belakangan ini juga mulai turun. Sebelum 2012, kata Abdul Manan, produksi sagu rakyat di desanya mencapai 700 ton per tahun, tapi kini cuma 300-500 ton. Bukan hanya itu, anakan pohon sagu juga tak mau tumbuh dan mati ketika induknya ditebang (dipanen). Tanaman sagu memang seperti pohon pisang. Setiap batangnya ditebang akan muncul anakan baru, yang siap dipanen paling cepat delapan tahun. Mata pencarian Nong Mel, Abdul Manan, Ibrahim Katan, dan ribuan petani sagu di Pulau Tebing Tinggi kini terancam. Mereka merasakan suhu udara makin panas dan intrusi air laut makin masuk ke daratan. Ikan lele dan satwa lokal setempat pun sudah jarang lagi muncul. Oka Karyanto, ahli gambut dari Universitas Gadjah Mada, menyebutkan telah terjadi perubahan ekosistem besar-besaran di Pulau Tebing Tinggi. ”Pembangunan kanal-kanal itu seperti membuat luka, membuat lahan gambut menjadi kering dan mudah terbakar,” ujar doktor forest & ecosystem science dari Melbourne University ini. Menurut dia, jika dijatuhkan puntung rokok yang masih menyala, lahan itu mudah terbakar. Tebing Tinggi bersama tetangganya, Pulau Merbau, Pulau Rangsang, dan Pulau Padang di Kabupaten Kepulauan Meranti, memang pulau gambut. Ciri pulau ini adalah tandon airnya tidak luas. Tanahnya subur dan penghasil kayu-kayu besar yang bernilai tinggi. Jarak 1,5 kilometer dari bi-



5 OKTOBER 2014 |



| 81



LINGKUNGAN



KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI



Pulau Padang Pulau Merbau



Pulau Tebing TInggi



Desa Tohor Desa Nipah Sendanu



Pulau Rangsang



Desa Kepau Baru



jangka waktu 60 tahun, Pulau Padang terancam tenggelam. Kepolisian Daerah Riau telah menetapkan PT National Sago Prima sebagai tersangka pembakar lahan. Penyidik menemukan 2.200 hektare lahan yang terbakar sejak 30 Januari hingga 5 Maret 2014. Kebanyakan yang terbakar adalah tumpukan kayu steiking atau sisa land clearing. Area ini tumpang-tindih dengan lahan milik warga. Bajuri Ikhwani, Manajer Perkebunan PT National Sago Prima, mengakui salah seorang tersangka adalah karyawan yang motifnya diduga tidak puas terhadap manajemen perusahaan. ”Namun banyak titik api pada kebakaran lalu salah satunya berasal dari lahan masyarakat setempat,” katanya. Kebun sagu milik rakyat di Sungai Thor, Kabupaten Meranti, Riau.



PT National Sago Prima PT Lestari Unggul Makmur



Setio Budi Utomo, Forestry Support Coordinator PT National Sago Prima, menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan bantuan bibit jagung kepada warga yang menjadi korban. Abdul Hadi, juru bicara PT Lestari Unggul Makmur, menerangkan bahwa pihaknya tidak mengetahui lahan yang terbakar dan asal titik api. ”Sejak 2007, perusahaan belum pernah beroperasi dan sebagian lahan ditanami pohon sagu oleh warga,” ujarnya kepada Riyan Nofitra dari Tempo, Rabu pekan lalu. Hadi mengakui perusahaannya sedang memproses perubahan izin penanaman akasia ke pohon sagu—sesuai dengan permintaan Pemerintah Kabupaten Meranti. Mas Achmad Santosa, Deputi Bidang Hukum Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan, mengatakan penegakan hukum kepada perusahaan yang bersalah sangat diperlukan. ”Selama ini ada tuduhan bahwa negara tidak serius atau abai terhadap kebakaran hutan dan lahan yang berulang kali terjadi,” kata doktor ilmu hukum dari Universitas Indonesia itu. Menurut dia, seharusnya pemerintah pusat dan daerah serius mengawasi sehingga kebakaran dapat dicegah. Dia juga menyoroti sektor hulu, yaitu kebijakan perlindungan di ekosistem gambut. Pekan depan bakal keluar peraturan pemerintah tentang gambut. Salah satu poin penting adalah larangan membuat saluran drainase atau kanal yang menyebabkan gambut menjadi kering dan melakukan pembakaran. Ketentuan itu juga mengatur sejak perencanaan, pengelolaan, pemeliharaan, hingga pengawasan. ● UNTUNG WIDYANTO



82 |



| 5 OKTOBER 2014



TEMPO/UNTUNG WIDYANTO



bir pantai sudah masuk kawasan gambut dalam dengan kedalaman kubahnya di atas 4 meter. Menurut Oka, yang puluhan kali melakukan penelitian di Kabupaten Meranti, warga tidak membuat kanal-kanal ketika menanam sagu. Tanaman itu dibiarkan terendam dan sagu serta anakannya tumbuh subur. Tanahnya tetap lembap atau kaya air dan tidak kering. ”Perkebunan sagu rakyat malah melestarikan lingkungan,” katanya. Banyak riset menunjukkan pembangunan kanal di lahan gambut bakal menyebabkan amblesan atau penurunan muka tanah (subsiden) dan secara bertahap dapat menjadi lahan sulfat masam. ”Saya khawatir, dalam jangka panjang, pulau akan ambles dan makin mempercepat air laut masuk ke darat,” tutur Riko Kurniawan, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Riau. Oka mengutip sejumlah studi yang menunjukkan bahwa laju amblesan pada lahan gambut di Indonesia dan Sarawak berada pada kisaran 5 sentimeter per tahun. Padahal topografi pulau-pulau di Kabupaten Meranti berada di ketinggian 0-5 meter. Dia membuat kajian tentang ancaman ini di Pulau Padang, yang dipaparkan dalam forum Tim Mediasi Konflik Dewan Kehutanan Nasional. Asumsinya, tinggi elevasi lahan gambut dari muka air laut sekarang ini 5 meter. Lalu laju kenaikan muka air laut 4 milimeter per tahun dan laju subsiden tanah gambut 4 sentimeter per tahun. Maka, dalam



JADILAH EKSPORTIR KEBANGGAAN BANGSA



Kategori Eksportir Berkinerja ͳǤ —‹–ƒ‰‡”ƒ‰‡•‹†‘–ƒƒǡ ʹǤ ”‘™–Š•‹ƒǡ ͵Ǥ ‡ƒ”—‹„ǡ ͶǤ ‘›‘–ƒ‘–‘”ƒ—ˆƒ…–—”‹‰ †‘‡•‹ƒǡ



Kategori Eksportir Potensi Unggulan Ekspor ͳǤ ‹‘ƒƒ”ƒǡ ʹǤ ƒ”—‹ƒƒ–—”‡”ƒ•ƒǡ ͵Ǥ ‹ƒ” ‡„ƒ‰ƒ›ƒǡ ͶǤ —‹ƒ–‹•’‘” –‡”ƒ–‹‘ƒŽǡ ͷǤ ƒ•Š‹†ƒ—–”ƒ’”‹ƒǡ



Kategori Eksportir Pembangun Merek Global ͳǤ •‡”ƒ‡ƒǡ ʹǤ ‡Žƒƒ–‡’—”ƒ„ǡ ͵Ǥ ƒ”–„ǡ



Kategori Eksportir Pelopor Pasar Baru ͳǤ ‹‘ ƒ”ƒǡ ʹǤ ‘Ž›‹†‘‡”ƒ–ƒǡ ͵Ǥ ‡‹–ŠŽŽƒ”–”‡…‹•‹†‘ǡ



Iˆ‘”ƒ•‹Ž‡„‹ŠŽƒŒ—–Š—„—‰‹ ‡”‡–ƒ”‹ƒ–”‹ƒ‹›ƒ”–ƒǣ



‡†—‰–ƒƒ‡‡–‡”‹ƒ‡”†ƒ‰ƒ‰ƒ–Ǥ͵ǦͶ



ŽǤǤ Ǥ‹†™ƒƒ‹•‘Ǥͷǡ ƒƒ”–ƒ—•ƒ–ͳͲͳͳͲ ‡Ž’Ȁ ƒšǣȋͲʹͳȌʹ͵ͷʹͺ͸ͷͳǦͷʹ ƒ‹Žǣ’”‹ƒ‹›ƒ”–ƒ̷‡‡†ƒ‰Ǥ‰‘Ǥ‹† ‡„•‹–‡ǣ™™™Ǥ‡‡†ƒ‰Ǥ‰‘Ǥ‹†



ƒ–ƒ–ƒǣ ‡—ƒ‡‰‹ƒ–ƒ”‹ƒ‹›ƒ”–ƒ–‹†ƒ †‹’—‰—–„‹ƒ›ƒǤ‹Žƒƒ†ƒ’‹ŠƒǦ’‹Šƒ ›ƒ‰‡‰ƒ–ƒ•ƒƒƒƒ‹–‹ƒ—–— ‡’‡”‘Ž‡Š‡—–—‰ƒ’”‹„ƒ†‹ǡ ‘Š‘—–—–‹†ƒ†‹Žƒ›ƒ‹Ǥ



Penyerahan penghargaan ini akan diselenggarakan pada acara pembukaan Trade Expo Indonesia tanggal 8 Oktober 2014



PRIMANIYARTA



‹”‡–‘”ƒ– ‡†‡”ƒŽ‡‰‡„ƒ‰ƒ•’‘”ƒ•‹‘ƒŽ ‡‡–‡”‹ƒ‡”†ƒ‰ƒ‰ƒǡ„‡”†ƒ•ƒ”ƒ‡’—–—•ƒ‹ —”‹ǡ –‡ŽƒŠ‡‡–ƒ’ƒ‡‡”‹ƒ‡‰Šƒ”‰ƒƒ”‹ƒ‹›ƒ”–ƒ ƒŠ—ʹͲͳͶǡ›ƒ‹–—ǣ



AWARD



Penerima Penghargaan Primaniyarta 2014



HUKUM KESEHATAN



Kecanduan Makanan Sehat Gandrung pada pola makan sehat ternyata bisa berakibat negatif terhadap kesehatan jiwa. Belum dianggap sebagai gangguan kejiwaan. Tapi kehidupan pribadi dan sosial sudah sangat terganggu.



S



OPHIE Navita tengah me-



nyantap sayur urap di kotak makannya dengan kalem saat kami temui di daerah Prapanca, Jakarta Selatan, Selasa sore pekan lalu. Jarak satu suapan dengan suapan berikutnya bisa 5-10 menit. Tak mengherankan bila sejam mengobrol, makanannya belum juga tandas. Kata aktris 38 tahun itu, ia memang punya kebiasaan meresapi apa yang masuk ke saluran cernanya. Misalnya, sore itu, ia melahap urap sembari menyadari dari mana sayuran tersebut berasal, sekaligus mendaraskan doanya kepada para pembawa tumbuhan itu ke meja makannya. Sophie sadar caranya memperlakukan makanan itu dianggap berlebihan oleh orang lain. Dua tahun lalu, ia punya kebiasaan yang lebih lebay. Ia emoh makan jika yang disantap tak jelas asalusulnya—apakah ditanam secara organik atau tidak, apakah terkena pestisida, atau apakah proses pengemasannya benar. Kepada kawan yang tak sejalan dengannya, Sophie juga kerap bawel. Ia menceramahi mereka tentang arti pentingnya makanan sehat. ”Pernahlah sampai freak. Kalau enggak organik, gue enggak mau makan,” ucapnya. Bahkan, lantaran itu, ia mesti kehilangan beberapa teman dekat yang tak mau menerima perubahannya. Teman-teman yang hengkang dari hidupnya, kata Sophie, adalah mereka yang menganggap ibu dua putra itu ”tak asyik lagi” karena menolak diajak makan enak. Gara-gara itu pula ia di-



84 |



| 5 OKTOBER 2014



TE



MP



O/



RA



MD



AN



anggap ”sakit jiwa” oleh banyak orang. Tergila-gila pada makanan sehat memang bisa membikin masalah kejiwaan, meski tidak bisa dianggap sebagai gangguan kejiwaan, apalagi sakit jiwa. Masalah ini kerap disebut orthorexia. Kata itu diturunkan dari bahasa Yunani—ortho berarti lurus atau benar dan orexis bermakna lapar. Istilah ini diperkenalkan oleh dokter Steven Bratman pada 1997, setelah mengamati fenomena obsesi terhadap makanan sehat. Lewat bukunya, Health Food Junkies, ia menjelaskan bahwa pasien orthorexia biasanya menjalani diet ketat makanan sehat, tapi menjadi berlebihan. Dengan meningkatnya tren makan sehat belakangan ini, besar kemungkinan yang terkena orthorexia juga bertambah. Hal itu diprediksi oleh dokter yang juga konsultan penurunan berat badan, Grace Judio-Kahl. ”Biasanya itu terjadi pada mereka yang tingkat pendidikannya tinggi,” katanya. Apalagi kini masyarakat modern justru berlomba-lomba untuk hidup sehat. Hidup sehat itu tren dan keren. Orthorexia ini, menurut Grace, diderita oleh orang yang sadar akan kesehatan. Mereka bahkan dengan sukarela datang dari dokter ke dokter hingga rutin menjalani pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh untuk mencari pembenaran pola hidup yang dianut. Semakin ketat pola makan yang diterapkan, semakin besar adanya kemungkinan terkena orthorexia. Pengaturan pola makan itu dari sekadar menakar jumlah asupan, vegetarian, mengkonsumsi makanan organik, melahap makanan rebus-rebusan, fruitarian (makan buah-buahan saja), sampai hanya makan sayur atau buah mentah (raw food), seperti Sophie beberapa waktu lalu. Menurut dokter spesialis kejiwaan, Sylvia Detri Elvira, penyandang orthorexia semula hanya berpikir untuk makan sehat belaka. Lama-kelamaan keinginan itu menjadi obsesi. Apa yang dilakukannya bukan lagi didorong oleh kesadaran pentingnya makanan



sehat, melainkan sudah dilecut oleh alam bawah sadar. ”Obsesi itu membuat pikiran bawah sadarnya terdesak terus,” ujar Sylvia. Keinginan kuat tersebut lalu disalurkan lewat tindakan berulang atau kompulsi. Karena dilakukan secara kompulsif, kata Sylvia, hal itu mengakibatkan depresi. Apalagi biasanya orang-orang seperti ini perfeksionis. Segala sesuatunya harus sempurna. Dalam soal makanan, misalnya, mereka menetapkan standar tertinggi, ya raw food itu tadi. Kalau tidak sampai derajat sempurna, ujar pengajar di Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu, ”Harga dirinya turun.” Mereka beranggapan, kalau tidak makan sehat derajat tertinggi, berarti bukan dirinya lagi. Imbas gaya hidup ini terang saja merembet ke kehidupan sosial. Menurut Grace, gangguan pola makan itu tercapai jika dia sudah tidak memenuhi fungsi sosial lagi. ”Mau makan saja susah banget,” kata anggota International Association of Eating Disorder Professionals itu. Penderitanya jadi tidak bisa lepas dari ”makanan sehat”. Mereka selalu membawa makanan sendiri di mana pun berada. Bahkan untuk acara sosial, seperti arisan, hajatan, dan kumpul keluarga. Yang mengesalkan adalah, kata Grace, mereka mendadak menjadi dokter, ahli gizi, hingga marketing gaya hidup sehat ala mereka. Kalau cuma sesekali, mungkin tak mengapa. Tapi, saat hal itu dilakukan terus-menerus, Grace menuturkan, jelas banyak yang jengah dan menjauh dari kehidupan penderita orthorexia. Sayang, mereka tidak sadar bahwa kehidupannya sudah terganggu. ”Memang biasanya sulit mengakui diri sendiri karena ada bias dalam kehidupan mereka,” ujar pemegang sertifikat manajemen obesitas dari University of Sydney, Australia, itu. Dalam Pedoman Penggolongan Penyakit dan Diagnosis Gangguan Jiwa, orthorexia belum termasuk. Begitupun dalam standar global yang dimuat dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM). Mengutip ucapan Tim Walsh, profesor psikiatri dari Universitas Columbia, masalah utamanya adalah karena belum cukupnya penelitian klinis. ”Isu riilnya adalah data yang signifikan,” kata salah satu penelaah gangguan pola makan dalam buku DSM itu kepada majalah Time. Grace menambahkan, orthorexia ma-



suk kategori gangguan pola makan tidak spesifik. ”Belum ada pedoman baku untuk mendiagnosisnya,” ujarnya. Untuk disebut gangguan jiwa, definisi Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengharuskan penderitanya sudah mengalami gangguan fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Sylvia menengarai, karena masih bisa hidup normal ketimbang penderita gangguan jiwa lainnya, penderita orthorexia belum masuk kategori gangguan jiwa. Gastroenterolog atau ahli di bidang saluran pencernaan, Ari Fahrial Syam, menyatakan masalah gangguan pola makan memang erat hubungannya dengan otak. Dari pasien-pasien yang mengalami masalah saluran cerna saja, kata pengajar Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Universitas Indonesia itu, berawal dari pikiran. ”Sebesar 60-70 persen masalah bersumber dari situ,” ujarnya. Memulai hidup sehat, menurut Grace, itu perlu. ”Tapi, ya, jangan berlebihan,” katanya. Ada baiknya, ia mengingatkan, untuk memperhatikan gejala orthorexia. Pertama, ketakutan berlebihan terhadap sakit. Kedua, obsesi sehat itu kemudian diejawantahkan dengan mulai mengumpulkan informasi makanan sehat dan menjalaninya dengan ketat. Terakhir, penderita mulai menyalahkan segalanya pada makanan. Misalnya, kalau terkena flu atau tertular cacar air, penderita orthorexia yakin bahwa itu akibat mereka sempat menyantap makanan yang tidak sehat dan tidak murni. Sophie, yang sempat menjadi ”pejuang” raw food, belakangan menyadari kesalahannya. Bukan kesalahan dalam memilih hidup sehat, melainkan bagaimana ia memperlakukan makanan. ”Saya sempat bingung, frustrasi, dan terus-menerus bertanya kepada diri sendiri, ’Apa yang terjadi pada diri saya?’ Sampai akhirnya saya sadar, affair saya dengan makanan harus diperbaiki,” ujarnya. Ia menganggap obsesinya terhadap makanan sehat itu seperti adiksi atau kecanduan. Ia pun menjalani sederet meditasi dan perenungan, yang membuatnya mau berkompromi dan tidak lagi menjadi perfeksionis dalam soal makanan. Lepas dari adiksi menganalisis makanan dianggap Sophie sebagai perjuangan berat. ”Perjalanan saya ini enggak mudah. Proses untuk keluar dari sana penuh dengan air mata,” katanya. ● DIANING SARI, ISMA SAVITRI



5 OKTOBER 2014 |



| 85



86 |



| 5 OKTOBER 2014



HUKUM PEMERASAN



BERSEKONGKOL



MEMERAS NOTARIS DUA PEJABAT KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA MENJADI TERSANGKA KASUS PEMERASAN PENGANGKATAN NOTARIS. KAKI TANGANNYA MASIH BURON.



S



ILUSTRASI: KENDRA PARAMITA



TATUS tak mengenakkan



itu akhirnya tersandang juga oleh Lilik Sri Haryanto. Setelah hampir setahun dia mengundurkan diri dari jabatan Direktur Perdata di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, dua pekan lalu Kejaksaan Agung menetapkan dirinya sebagai tersangka. Lilik menjadi tersangka lantaran birokrat senior di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia itu diduga terlibat persekongkolan dalam urusan pengangkatan calon notaris. Dengan posisinya itulah Lilik diduga memeras para notaris dan calon notaris yang ingin mendapat surat pengangkatan atawa wilayah kerja di Ibu Kota. ”Kami tak melihat kasus ini sebagai penyuapan. Calon notaris terpaksa membayar untuk pengangkatan mereka,” kata Kepala Subdirektorat Tindak Pidana Korupsi Kejaksaan Agung Sarjono Turin, Kamis pekan lalu. Lilik terseret perkara ini karena laporan calon notaris yang mengaku menjadi korban pemerasan ke Inspektorat Jenderal di Kementerian Hukum dan HAM. Ketika menggeledah tempat tinggal Lilik di Apartemen Kalibata City pada 5 Oktober 2013, pukul 03.45, tim Inspektorat menemukan uang tunai Rp 95 juta, yang diduga ”setoran” korbannya. Kasus ini lantas dibawa Kementerian ke



Kejaksaan Agung. Semula Kejaksaan hanya menetapkan Nur Ali, Kepala Subdirektorat Notariat di Kementerian, sebagai tersangka. Kini Lilik dan Nur Ali sama-sama dijerat dengan Pasal 12 huruf e Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi. ●●●



TAK lama setelah dilantik sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM pada 2011, Denny Indrayana meminta Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum memberlakukan sistem online dalam pendaftaran calon notaris. Tujuannya: selain demi mempermudah proses pendaftaran, untuk menutup peluang terjadinya pungutan liar. Namun usul Denny ini tak kunjung dikerjakan. Sejumlah alasan dilontarkan. ”Setelah kasus (pemerasan) terbongkar, sistem online baru berjalan,” ujar Denny, Selasa pekan lalu. Nah, sejak awal 2014, layanan pendaftaran dan perpindahan notaris kini sepenuhnya dilakukan secara online. Calon notaris tak perlu lagi repot-repot antre di loket pendaftaran Kementerian. Mereka tinggal mengklik situs www.ahu.web.id. Di situs tersebut, selain tercantum prosedur pendaftaran, terpampang daerah penempatan notaris. Sebelum sistem online berlaku, informasi soal daerah penempatan notaris disimpan rapat di kalangan internal Direktorat



5 OKTOBER 2014 |



| 87



HUKUM PEMERASAN



88 |



| 5 OKTOBER 2014



notaris sebagian disetorkan kepada Lilik. Kepada jaksa, seorang calon notaris—sebut saja namanya Amelia—menggambarkan bagaimana komplotan jual-beli formasi notaris itu ”menjaring”-nya. Pada Mei 2013, Amelia berkenalan dengan Nurcahyanto di sebuah seminar di Gedung SMESCO, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Amelia mengeluhkan rumitnya pengajuan pengangkatan notaris untuk Kabupaten Sleman. Berkas yang ia ajukan bolak-balik dinyatakan tak lengkap. Kala itu, Nurcahyanto mengaku bisa membantu melalui temannya di Kementerian Hukum. Nurcahyanto menyerahkan nomor teleponnya kepada Amelia. Beberapa hari kemudian, keduanya bertemu kembali. Dalam pertemuan kedua,



Pendaftaran dan perpindahan notaris dengan sistem online. Nurcahyanto menawarkan bantuan dengan biaya Rp 120 juta. Amelia menawar. Akhirnya kesepakatan pun terjadi di angka Rp 85 juta. Nurcahyanto memberi jaminan: uang akan kembali bila surat keputusan pengangkatan notaris Amelia tak terbit. Amelia pun mentransfer uang ke rekening BCA milik Nurcahyanto. Nurcahyanto kemudian menghubungi Bagas, calo di Kementerian Hukum. Hampir tiap hari Bagas wira-wiri di Kementerian Hukum, antara lain di Ruang Arsip Notariat dan kantin. Kepada Amelia, Nurcahyanto mengaku telah menyerahkan uang Rp 80 juta kepada Bagas. Kepada Tempo, Sarjono Turin menyatakan sejumlah



TEMPO/NITA DIAN (PENDAFTARAN), TEMPO/ADITIA NOVIANSYAH (DENNY)



Administrasi Hukum Umum. Padahal, sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-02.AH.02.01 Tahun 2011, setiap tahun biasanya ada kesempatan penambahan jabatan (formasi) notaris di daerah tertentu, dari lima sampai sepuluh persen. ”Tak adanya publikasi itu disalahgunakan para pelaku,” kata Denny. Menurut Sarjono, dari penelusuran tim penyelidik, jual-beli informasi dalam pengangkatan dan perpindahan notaris melibatkan banyak pihak. Nur Ali, yang menjabat Kepala Subdirektorat Notariat selama tiga tahun dengan pangkat Pembina (golongan IV-A), memiliki peran penting dalam kejahatan ini. Dia menjadi simpul yang mengkoordinasikan anak buahnya. Uang yang ia terima dari calon



jaksa kini tengah menguber Bagas. ”Dia menjadi buron. Kami sudah melacak jejaknya,” kata Sarjono. Menurut penelisikan jaksa, Bagas memang memiliki banyak koneksi di Kementerian Hukum. Salah satunya Nurul Istiqomah, anggota staf di Seksi Perpanjangan dan Pemberhentian Notaris. Nurul diangkat Nur Ali untuk membantu pembuatan konsep surat keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang pengangkatan notaris. Nurul beberapa kali bertemu dengan Bagas di Ruang Arsip Notariat. Setelah menerima ”orderan” dari Bagas, Nurul menghubungi atasannya, Misgolda, Kepala Sek-



dari Misgolda, Nur Ali mengambil Rp 20 juta: Rp 10 juta untuk dirinya dan Rp 10 juta ia bagikan kepada anak buahnya, antara lain Misgolda dan dua kepala seksi, masingmasing Rp 2 juta. Sisanya ia bagikan kepada beberapa anggota staf, yang masing-masing menerima Rp 200-300 ribu. Saat diperiksa tim Inspektorat Kementerian Hukum, Nur Ali mengaku baru 12 kali mengerjakan ”proyek” pengangkatan notaris. Total uang yang terkumpul dari ”proyek” itu, menurut dia, sekitar Rp 500 juta. Dari jumlah itu, ia mengaku hanya mendapat jatah sekitar Rp 50 juta. ”Dia mengaku uangnya sudah habis,” ucap Sarjono.



lisik rekening para tersangka. Melihat tingginya animo para notaris ingin masuk Jakarta dan banyaknya calon notaris, tim penyelidik menduga duit notaris itu mengalir ke mana-mana alias tak berhenti hanya pada Lilik. ●●●



BEBERAPA notaris senior di Jakarta yang diwawancarai Tempo menyebutkan perputaran uang dalam jual-beli ”formasi” notaris terhitung sangat tinggi. Harga yang ditawarkan para ”makelar” formasi berbeda-beda, tergantung nilai strategis wilayah tersebut.



ISTIMEWA



Calon notaris tak perlu lagi repot-repot antre di loket pendaftaran Kementerian. Mereka tinggal mengklik situs www.ahu.web.id. Di situs tersebut, selain tercantum prosedur pendaftaran, terpampang daerah penempatan notaris. si Pengangkatan dan Perpindahan Notaris. Misgolda-lah yang menyampaikan permohonan pengangkatan notaris kepada Nur Ali. Selanjutnya, Nur Ali yang menentukan ”harga” berdasarkan formasi yang tersedia. Nilainya mengikuti ”pasar”. Semakin basah dan padat daerah yang diminta, semakin tinggi harganya. Dua pekan setelah mengetahui harga yang diminta Nur Ali, Bagas menyerahkan uang Rp 80 juta kepada Nurul di dalam lift kantor Kementerian Hukum di gedung Sentra Mulia, Kuningan, Jakarta Selatan. Uang itu tak berlama-lama di tangan Nurul. Dia menyerahkannya kepada Misgolda. Dari Misgolda, duit itu sampai ke Nur Ali. Pada tahap ini, jumlahnya berkurang menjadi Rp 70 juta. Ketika diperiksa tim Inspektorat dan penyidik Kejaksaan, Nur Ali mengaku beberapa kali menerima uang dari Misgolda. Namun dia mengaku tak mengenal Bagas. Menurut Nur Ali, uang dari Misgolda ia serahkan kepada Lilik di ruang kerjanya. ”Diatur saja, Mas,” ujar jaksa mengutip keterangan Nur Ali saat ia menyerahkan uang kepada Lilik. Tak semua fulus itu diserahkan Nur Ali kepada bosnya tersebut. Dia mengutip 1015 persen sebagai jatah untuknya dan anak buahnya. Dari Rp 70 juta yang diterimanya



Ketika jaksa mengkonfirmasi keterangan Nur Ali ini, Lilik—yang menjabat Direktur Perdata sejak 2012—menampik. Dia menegaskan tak pernah menerima uang sebagai imbalan pengangkatan notaris. Ia mengakui hanya sekali menerima uang dari Nur Ali. Uang itu dimasukkan ke dalam tas yang diletakkan di ruang tempat salat di kantornya. Lantas uang itu dibawanya ke Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, tempat tinggalnya. Duit itulah yang ditemukan tim Inspektorat. Lilik mengakui memang pernah suatu kali menemukan amplop cokelat berisi uang di ruang kerjanya. Dia mengatakan tidak tahu berapa jumlah uang itu dan siapa pengirimnya. Duit itu, kata Lilik, ia berikan kepada anggota stafnya. Selasa pekan lalu, Kejaksaan memeriksa sejumlah anggota staf Kementerian Hukum yang diduga terlibat atau mengetahui perihal ”jaring-jemaring” setoran duit dari calon dan para notaris itu. Kejaksaan juga meminta bantuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan mene-



Di kalangan notaris, wilayah kerja notaris lazim dibagi dalam tiga kategori: A, B, dan C. Para notaris muda selalu bermimpi ditempatkan di kota besar atau wilayah kategori A. Kota-kota itu, misalnya, Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Medan. Jumlah penduduk yang banyak, pertumbuhan ekonomi yang pesat, dan nilai transaksi keuangan yang jumbo di kota-kota besar itu menjadi faktor penarik, bak gula yang menarik kawanan semut. ”Penghasilan notaris wilayah yang ramai pasti lebih besar,” ucap seorang notaris kepada Tempo. Tapi bukan berarti izin untuk membuka kantor notaris di kota-kota kecil, misalnya di sebuah kabupaten di Sulawesi atau Nusa Tenggara Timur, juga gampang keluar. Semua ada angkanya. Praktek kongkalikong itu yang kini diselidiki Kejaksaan. Denny Indrayana sendiri, yang kini tinggal menghitung hari menduduki jabatan sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM, berharap Kejaksaan bisa membongkar kejahatan di instansinya itu sampai ke akar-akarnya. ● YULIAWATI, FEBRIYAN, ROBBY



5 OKTOBER 2014 |



| 89



HUKUM PEMERASAN



BEREBUT DI LAHAN BASAH



R



EZEKI” notaris bergantung pada ramai-tidaknya aktivitas bisnis di wilayah kerjanya. Semakin banyak transaksi bisnis di sebuah daerah, perannya, juga fulus yang mengalir ke koceknya, semakin deras. Karena itu, tak mengherankan bila Jakarta adalah wilayah ”impian” para notaris. ”Dua wilayah yang paling diincar adalah Jakarta Pusat dan Selatan,” ujar seorang notaris kepada Tempo. Ia berbisik soal angka rupiah yang harus disiapkan seorang notaris jika ingin menembus birokrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia agar turun izin ”memasang” papan namanya di Ibu Kota. ”Harus siapkan ratusan juta rupiah, bahkan bisa lebih dari setengah miliar,” katanya. Praktek suap tersebut berkaitan dengan izin notaris yang kini tengah disidik Kejaksaan Agung. Berbeda dengan izin notaris untuk kota-kota lain, notaris yang ingin berpraktek di Jakarta mesti mendapat rekomendasi dari Menteri Hukum dan HAM. Prosesnya juga tidak bisa dilakukan online seperti ketika meminta izin di kota lain, termasuk jika ingin ”masuk” ke Medan, Surabaya, atau Semarang. ”Jakarta itu wilayah khusus, paling tinggi terjadi transaksi bisnisnya. Di sini banyak perusahaan multinasional. Tidak masuk kategori A itu,” kata sumber Tempo yang juga bekas pengurus Ikatan Notaris Indonesia (INI) itu. Menurut data INI, saat ini ada 13 ribu notaris di seluruh Indonesia. Dari angka itu, 60 persen berada di Jawa. Adapun di Jakarta berjejalan sekitar 1.200 notaris. Menurut Ketua Bidang Hukum dan Perlindungan INI Syafran Sofyan, jumlah itu dinilai terlalu banyak. Dengan penduduk sekitar 10 juta orang, menurut dia, Jakarta idealnya hanya membutuhkan sekitar 500 notaris. Ketatnya persaingan itu ujung-ujungnya menghasil-







90 |



| 5 OKTOBER 2014



kan praktek tak sehat. Syafran mengatakan praktek banting harga hingga melakukan hal yang tak sesuai dengan kode etik kerap terjadi demi menggaet klien. Syafran mengaku pernah menjadi korban praktek seperti itu. ”Saya sudah keluar modal untuk melobi, entertain klien, eh ternyata enggak jadi karena ada yang nawarin harga lebih murah,” ujar pria yang sudah berpraktek selama 16 tahun itu. Tarif jasa notaris sebenarnya sudah ditetapkan dalam Pasal 36 Undang-Undang Jabatan Notaris. Untuk akta dengan nilai kontraknya hingga Rp 100 juta, seorang notaris bisa mematok harga hingga 2,5 persen dari nilai kontrak itu. Sementara itu, untuk kontrak bernilai Rp 100 juta-1 miliar, batas atas yang diperbolehkan oleh undang-undang sebesar 1,5 persen. Di atas Rp 1 miliar, tarif terbesar hanya 1 persen dari nilai kontrak. Peraturan ini, menurut Syafran, memiliki kelemahan. Tidak adanya ketentuan batas bawah tarif notaris kerap membuat banyak rekan seprofesinya banting harga hingga di luar nalar demi menggaet klien. ”Ada yang berani menerima cuma 0,01 persen. Ratusan ribu rupiah saja. Itu kan enggak sehat. Akta boleh murah, tapi jangan jadi murahan,” ujarnya, kesal. Selain banting harga, Syafran menambahkan, praktek notaris saat ini kerap diwarnai pelanggaran hukum dan etika. Misalnya soal pembacaan akta yang sudah selesai dibuat oleh notaris. Merujuk pada Pasal 16 ayat 1 huruf l Undang-Undang Jabatan Notaris, pejabat pembuat akta itu berkewajiban membacakan akta tersebut di hadapan kedua belah pihak yang bersangkutan. Namun pada prakteknya banyak notaris yang tak melakukan hal ini. ”Ada notaris yang bisa membikin 100 akta sehari. Apa mungkin itu dibacakan semua? Kalau satu akta butuh 30 menit untuk membacakannya, 100 akta 24 jam enggak akan cukup,” ujarnya. Praktek banting harga seperti itu juga diakui notaris senior M.J. Widijatmoko. Prinsip dagang murah untuk mendapatkan ”pembeli”, menurut dia, memang tak jarang terjadi. Tapi, pada akhirnya, notaris seperti itu tak akan banyak mendapatkan kepercayaan masyarakat. ”Karena masyarakat akan menilai kualitas pelayanan notaris itu juga,” ujar pria yang sudah 18 tahun bergelut di dunia notariat itu. Bagi notaris yang cukup punya nama, menurut dia, perburuan klien tak lagi didasari kualitas berapa akta yang bisa diselesaikannya dalam sehari, tapi lebih pada nilai kontrak ”jumbo”. Untuk memperbaiki persaingan di dunia notaris, Widijatmoko mengusulkan pemerintah harus memperketat pengawasan dan menindak tegas para notaris bandel tersebut. Selama ini, kata dia, pengawasan terhadap notaris sangat longgar. ”Pelanggaran itu jarang sekali ditindak tegas sampai pencabutan izin. Bahkan teguran pun sangat jarang,” ujarnya. ● FEBRIYAN



TEMPO/NITA DIAN (SEKTRETARIAT), ISTIMEWA (SYAFRAN)



Sekretariat Ikatan Notaris Indonesia di Jalan KH Hasyim Ashari, Roxy Mas, Jakarta.



TW Steel



Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)



Meraih Peluang Besar di Formula 1



Serial “Manikam Biru di Pagar Nusantara”



T



he Watch In Steel (TW Steel), brand baru di industri oversized watch, telah hadir di lebih dari 5.000 outlet retail di 120 negara. Kesuksesan TW Steel terletak pada inovasi dan kombinasi di setiap desainnya, kualitas produk yang terjaga, dan keikutsertaannya di sejumlah event olahraga terutama motorsports. Di awal musim F1 2013, TW Steel ditunjuk sebagai timing partner resmi Tim Sahara Force India. CEO TW Steel Jordy Cobelens, mengatakan, kerja sama tersebut akan mendorong pengenalan (awareness) untuk sejumlah pasar penting di Asia seperti India, Cina, Hong Kong, Singapura, dan Filipina. Formula 1 memberikan ekspose branding yang besar berkat logo yang terpasang di mobil F1 serta powerful tool untuk retail dan promosi. “Keikutsertaan kami di F1 memberikan banyak peluang,” ujar Jordy, di sela-sela kualifikasi hari kedua F1 Singapura, pekan silam. Secara resmi dipasarkan di Indonesia Agustus 2014, distributor PT GA Lumindo membuka showroom TW Steel di Plaza Indonesia yang berfungsi sebagai service center dan memudahkan pelayanan purnajual. z



P



ulau-pulau Kecil Terluar (PPKT) merupakan aset bangsa yang tak ternilai harganya, mengingat di PPKT ini memiliki titik-titik dasar koordinat geografis yang menghubungkan garis pangkal laut kepulauan di 20 provinsi dan mempunyai batas laut dengan 10 negara tetangga. “Apabila salah satu pulau itu hilang, maka luas wilayah kedaulatan laut RI akan berkurang,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo. Terdapat 92 PPKT yang tersebar di seluruh Indonesia, 31 pulau di antaranya berpenduduk dan 61 pulau tidak berpenduduk. Mempertimbangkan peran strategis PPKT dalam menentukan luas wilayah kedaulatan NKRI tersebut, KKP didukung Tempo Media Group mendokumentasikannya dalam bentuk buku serial “Manikam Biru di Pagar Nusantara”. Pada buku pertama mengulas mengenai PPKT Tidak Berpenduduk di Pulau Sumatera dan Sekitarnya, dilanjutkan dengan PPKT Tidak Berpenduduk di Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Saat ini tengah disiapkan seri ketiga PPKT Tidak Berpenduduk di Indonesia Bagian Tengah. z



HUKUM PERDA SYARIAH



Dewan Perwakilan Rakyat Aceh mengesahkan Qanun Jinayat. Hukum pidana Islam itu juga berlaku untuk warga nonmuslim.



P



ERISTIWA lima tahun lalu itu terulang lagi di ruang rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, Sabtu dinihari pekan lalu. Rapat paripurna yang hanya dihadiri separuh anggota DPRA kembali mengesahkan Rancangan Qanun tentang Hukum Jinayat. Qanun alias peraturan daerah ini bila kelak diteken Gubernur Aceh akan men-



92 |



| 5 OKTOBER 2014



jadi ”kitab induk” hukum pidana khusus di wilayah Serambi Mekah. Sebelumnya, pada 14 September 2009, sidang paripurna DPRA mengesahkan Rancangan Qanun Jinayat. Namun rancangan itu tidak jadi berlaku lantaran tak kunjung diteken Gubernur Aceh—kala itu—Irwandi Yusuf. Ketua Komisi G Bidang Agama DPRA Tengku Ramli Sulaiman menyatakan Qanun Jinayat ”versi” terbaru ini tak hanya



berlaku bagi warga Aceh yang beragama Islam. Orang nonmuslim di wilayah Aceh juga harus tunduk pada peraturan itu. ”Sepanjang jarimah (perbuatan terlarang) itu tak diatur KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana),” kata Ramli pekan lalu. Sebelum Qanun Jinayat disahkan, aturan tentang pemberlakuan syariat Islam di Aceh menyebar dalam sejumlah qanun. Misalnya Qanun Nomor 12 Tahun 2003 tentang Khamar (Minuman Keras) dan Sejenisnya, Qanun Nomor 13 Tahun 2003 tentang Maisir (Perjudian), dan Qanun Nomor 14 Tahun 2003 tentang Khalwat (Mesum).



AP/ HERI JUANDA



QANUN BARU, SASARAN BARU



Pelaku judi dihukum cambuk di Aceh Besar, Juni 2010.



TEMPO/ ADI WARSIDI



Sidang pengesahan Qanun Jinayat di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, Jumat pekan lalu (kanan). Semua qanun dengan hukuman cambuk itu, menurut Ramli, dibuat berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Keistimewaan Aceh dipertegas lagi oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Undang-undang terakhir ini merupakan pelaksanaan kesepakatan damai antara pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka di Helsinki, Finlandia, pada 15 Agustus 2005. Untuk menggabungkan semua qanun syariat itu, Rancangan Qanun Jinayat pun disusun pada masa DPRA periode 20042009. Namun qanun yang disahkan pada pengujung masa tugas DPRA itu terganjal perdebatan seputar hukuman rajam.



Pasal 24 Qanun Jinayat lama menyebutkan orang yang sengaja melakukan zina dihukum 100 kali cambuk bila mereka belum pernah menikah atau dihukum rajam (dilempari batu sampai mati) bila pernah menikah. Isyarat keberatan Gubernur Irwandi saat itu sebenarnya sudah disampaikan dalam sidang menjelang pengesahan qanun. Sekretaris Daerah Aceh Husni Bahri Tob waktu itu mengatakan hukuman rajam dalam Qanun Jinayat harus dikaji lebih saksama lagi. ”Kami belum sependapat soal itu,” ucap Husni dalam sidang. Walhasil, meski sudah disahkan DPRA, qanun tersebut dianggap ”kurang syarat” karena tak mendapatkan persetujuan bersama legislatif dan eksekutif. Pada Oktober 2009, DPRA periode 20092014 dilantik. Kali ini mayoritas kursi DPRA diisi anggota Partai Aceh. Partai lokal itu memenangi 33 kursi dari 69 kursi legislatif. Tiga bulan setelah dilantik, Ketua DPRA Hasbi Abdullah menyebutkan rencana merevisi Qanun Jinayat, termasuk lima prioritas kerja DPRA baru. ”Itu salah satu kewajiban kami,” ujarnya. Rancangan Qanun Jinayat mulai digodok lagi pada masa Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Tarmizi Karim, mulai Februari sampai awal Juni 2012. Jalan untuk menggulirkan lagi Qanun Jinayat kian lapang ketika Zaini Abdullah menjadi Gubernur Aceh pada 25 Juni 2012. Kebetulan wakil gubernurnya, Muzakir Manaf, juga berasal dari Partai Aceh. Belajar dari pengalaman pada 2009,



DPRA lantas melibatkan pemerintah sejak awal pembahasan. ”Legislatif, eksekutif, dan tokoh masyarakat kami ajak terlibat aktif,” kata Sekretaris Komisi G DPRA Moharriadi. Pada pertengahan September lalu, Rancangan Qanun Jinayat juga dipaparkan di Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, serta Mahkamah Agung. ”Jakarta tak keberatan sepanjang qanun tidak bertentangan dengan undang-undang di atasnya,” ujar Moharriadi. Dari segi isinya, Qanun Jinayat terbaru tak banyak berbeda dari Qanun Jinayat yang disahkan lima tahun lalu. Perbuatan jarimah yang diatur dalam ”qanun baru” berkaitan dengan khamar (minuman keras), maisir (judi), khalwat (perbuatan di tempat sunyi pasangan bukan suami-istri), dan ikhtilath (aksi bermesraan pasangan bukan suami-istri). Qanun juga melarang zina, pelecehan seksual, pemerkosaan, qadzaf (menuduh orang berzina tanpa mengajukan empat saksi), liwath (homoseksual), dan musahaqah (lesbian). Hukuman bagi pelanggar Qanun Jinayat adalah dicambuk, didenda dengan emas, atau dipenjara. Sanksi paling ringan berupa 10 kali cambuk, denda 100 gram emas, atau penjara 10 bulan. Sedangkan hukuman paling berat adalah 150 kali cambuk, denda 1.500 gram emas, atau penjara 150 bulan. ”Berat-ringannya hukuman bergantung pada jenis jarimah,” kata Ramli Sulaiman. Pada Qanun Jinayat terbaru, ketentu-



5 OKTOBER 2014 |



| 93



HUKUM PERDA SYARIAH



an soal rajam akhirnya dihapuskan. Hukuman bagi penzina, menurut pasal 33, hanya dicambuk 100 kali. Pelaku yang mengulang perbuatan zina diancam hukuman 120 kali cambuk dan bisa ditambah denda 120 gram emas atau 12 bulan penjara. Karena ”kerikil” rajam telah dihapuskan, sejumlah anggota DPRA optimistis Qanun Jinayat akan melenggang mulus. ”Kami berharap gubernur segera meneken, agar berlaku setahun setelah disahkan,” ucap Moharriadi. Namun pihak eksekutif ternyata masih punya catatan khusus. Menurut Sekretaris Daerah Aceh Dermawan, pemerintah mempertanyakan satu hal dalam Qanun Jinayat: pemberlakuan qanun untuk orang nonmuslim. Demi menjaga kerukunan hidup beragama, kata Dermawan, ”Rumusannya perlu dipertimbangkan lagi.” Pasal 5 huruf c Qanun Jinayat menyebutkan ketentuan dalam qanun juga berlaku untuk orang beragama bukan Islam. Dengan catatan, perbuatan itu tidak diatur KUHP atau ketentuan pidana lain di luar KUHP. Bila perbuatan yang sama diatur dalam KUHP atau undang-undang lain, menurut Ketua Komisi Agama DPRA Ramli Sulaiman, orang nonmuslim bisa memilih Qanun Jinayat atau KUHP dan undang-un-



94 |



| 5 OKTOBER 2014



dang lain itu. Meski opsi memilih KUHP dibuka, pilihan untuk orang nonmuslim tampaknya tetap terbatas. Soalnya, Qanun Jinayat mengatur lebih banyak dan lebih detail perbuatan yang tak dilarang KUHP. Soal hubungan seks di luar nikah, misalnya, KUHP hanya melarang hubungan dengan pasangan di bawah umur atau hubungan yang disertai pemaksaan. KUHP juga hanya melarang hubungan seks sesama jenis, bila pasangannya masih di bawah umur. Sebaliknya, Qanun Jinayat tak membedakan perbuatan itu berdasarkan umur. Menurut anggota tim ahli Komisi Agama DPRA, Alyasa Abubakar, pemberlakuan Qanun Jinayat untuk nonmuslim merupakan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006. Alyasa pun merujuk pada pasal 126 ayat 2 serta pasal 129 ayat 1 dan 2 undang-undang tersebut. ”Bagian itu hanya kami pindahkan,” katanya. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Aceh melontarkan pendapatnya perihal qanun ini. Menurut koordinatornya, Destika Gilang Lestari, Qanun Jinayat masih memuat banyak hal yang bisa jadi sasaran kritik. Soal hukuman cambuk, misalnya. Banyak kalangan, menurut Destika, menilai hukum-



an tersebut melanggar Kovenan Antipenyiksaan, yang jadi resolusi Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 10 Desember 1984. Padahal Indonesia sudah meratifikasi kovenan itu pada 28 September 1998. Menurut Destika, sejumlah pasal dalam Qanun Jinayat pun berpotensi memicu perbedaan tafsir. Contohnya pasal pemerkosaan. Korban pemerkosaan yang tak bisa membuktikan laporannya bisa dituntut balik dengan pasal qadzaf. ”Bagaimana kalau tak ada saksi? Bagaimana kalau pelaku berbohong? Itu perlu kajian mendalam lagi,” ujar Destika. Sehari menjelang pengesahan Qanun Jinayat pekan lalu, kalangan warga keturunan Tionghoa yang tergabung dalam Keluarga Besar Yayasan Hakka Aceh—yang juga bakal ”terkena” qanun ini jika kelak diberlakukan—belum menyatakan sikap tegas. ”Warga komunitas ada yang pro dan kontra,” kata Ketua Umum Hakka Aceh Kho Khie Siong alias Aky. ”Ada yang bilang, ’Bagus, untuk meminimalkan kejahatan’.” Namun, Aky menambahkan, ”Ada juga yang bilang, ’Gawat kalau kita sampai dicambuk’.” ● JAJANG JAMALUDIN, ADI WARSIDI (BANDA ACEH)



ANTARA/RAHMAD



Razia celana ketat oleh petugas Wilayatul Hisbah Dinas Syariat Islam di Lhokseumawe, Aceh, Rabu pekan lalu.



Eks karyawan PT Metro Batavia berunjuk rasa menuntut pembayaran pesangon setelah Batavia Air dinyatakan pailit, di Jakarta, Mei 2013.



HUKUM UNDANG-UNDANG TENAGA KERJA



PAILIT, UPAH PEKERJA NOMOR SATU Mahkamah Konstitusi memberikan tafsiran soal prioritas pemberian upah saat terjadi likuidasi perusahaan. Pelunasan upah buruh paling diutamakan.



M



TEMPO/IMAM SUKAMTO



ESKI belum pernah me-



rasakan pahitnya pemecatan, Syamsul Bahri Hasibuan bersama delapan kawannya mengajukan uji materi Pasal 95 ayat 4 Undang-Undang Nomor 13 Tahun2003 yang mengatur perihal ”posisi” buruh kala perusahaan pailit. Pada pertengahan September lalu, setahun setelah uji materi undang-undang itu didaftarkan, Mahkamah pun mengetukkan palunya: mengabulkan sebagian permohonan Syamsul. Inti putusan tersebut membuat Syamsul tersenyum lebar. Majelis menyatakan penafsiran pasal itu adalah upah seorang buruh mesti didahulukan pada kasus perusahaan dinyatakan pailit. ”Ini tonggak sejarah perburuhan di Indonesia. Pembayaran upah buruh menjadi hak istimewa,” kata Syamsul sumringah. Uji materi pasal 95 ayat 4 itu diajukan Syamsul dan kawan-kawan yang merupakan anggota Serikat Pekerja Pertamina Seluruh Indonesia (SPPSI). Selain Syamsul, mereka adalah Otto Geo Diwara Purba, Eiman, Robby Prijatmodjo, Macky Ricky Avianto, Yuli Santoso, Joni Nazarudin, Piere J. Wauran, dan Maison Des Arnoldi. Kesembilan orang itu menyatakan sebagai pihak yang potensial dirugikan jika pasal tersebut berlaku. ”Faktanya, banyak perusahaan swasta dan BUMN yang dilikuidasi,” kata Syamsul.



Bunyi pasal yang mereka gugat itu berbunyi, ”Dalam hal perusahaan dinyatakan pailit atau dilikuidasi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, upah dan hak-hak lainnya dari pekerja/buruh merupakan utang yang didahulukan pembayarannya.” Nah, para pemohon meminta Mahkamah menyatakan frasa ”didahulukan pembayarannya” ditafsirkan pelunasannya mendahului semua jenis kreditor. Selama ini ada tiga jenis kreditor yang mendapatkan jaminan saat perusahaan pailit, yakni kreditor separatis (istimewa), kreditor preference, dan kreditor konkuren. Menurut kuasa hukum pemohon, Janses E. Sihaloho, ketentuan pasal 95 ayat 4 itu menimbulkan ketidakpastian hukum karena tidak adanya penafsiran yang tegas. ”Akibatnya, timbul pengingkaran atau pelanggaran atas hak-hak para pekerja ketika perusahaan pailit,” kata Janses. Selama ini pelaksanaan putusan pailit mengacu pada Undang-Undang Perpajakan dan Usaha Perasuransian. Akibatnya, menurut Janses, pembayaran hak buruh dilakukan setelah tagihan terhadap hak negara, kantor lelang, dan badan hukum yang dibentuk pemerintah. Hal itu, kata dia, merugikan para pekerja. Dalam pertimbangannya, majelis menilai permohonan memiliki kesamaan substansi dengan pengujian beberapa pasal



dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Pada putusan 23 Oktober 2008, Mahkamah mengemukakan bahwa pernyataan pailit oleh hakim merupakan satu peletakan sita umum (algemene beslag) terhadap seluruh kekayaan seorang debitor. Mahkamah Konstitusi berpendapat hak buruh didahulukan dari kreditor separatis karena alasan aspek subyek hukum yang melakukan perjanjian, obyek, dan risiko. Dari aspek hukum, berbagai perjanjian, seperti gadai, hipotek, fidusia, dan perjanjian tanggungan lainnya, merupakan perjanjian antara pengusaha dan pemodal. Menurut majelis, perjanjian antara pengusaha dan pemodal secara sosial ekonomis dalam posisi yang sama. Adapun hubungan pengusaha dengan buruh tidaklah sejajar. ”Karena buruh secara sosial ekonomis berkedudukan lebih lemah dan rendah dibanding pengusaha dan hak-hak buruh dijamin UUD 1945, undang-undang harus memberikan jaminan perlindungan bagi hak buruh,” kata ketua majelis hakim Hamdan Zoelva. Adapun dari aspek obyek, berbagai perjanjian, seperti gadai, hipotek, fidusia, dan perjanjian tanggungan lainnya, yang menjadi obyeknya adalah properti. Sedangkan pada perjanjian kerja, yang menjadi obyeknya adalah tenaga atau keterampilan dengan imbalan jasa. ”Upah pekerja atau buruh sesungguhnya adalah utang pengusaha kepada pekerja atau buruh yang seharusnya dibayar sebelum kering keringatnya,” demikian bunyi putusan Mahkamah. Kendati putusan itu sangat berpihak kepada pekerja, Janses tetap menyayangkan Mahkamah yang tidak memasukkan pembayaran pesangon bagi buruh sebagai prioritas. Menurut dia, prioritas pembayaran pesangon ini penting karena, ketika buruh di-PHK dan tak dapat lagi bekerja di perusahaan lain, pesangon merupakan modal utama untuk melanjutkan hidup. Dalam hal pesangon, Mahkamah merujuk pada Pasal 28-D ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945. Menurut Mahkamah, hak upah buruh diatur secara konstitusional dalam pasal itu. Adapun hak-hak lain, termasuk pesangon tadi, tak memiliki kedudukan sama dengan upah. ● YULIAWATI



5 OKTOBER 2014 |



| 95



Iklan operator telepon seluler berbasis CDMA di sebuah pusat belanjaan di Jakarta.



96 |



| 5 OKTOBER 2014



EKONOMI TELEKOMUNIKASI



OBRAL FREKUENSI DI MASA TRANSISI LANGKAH KEMENTERIAN KOMUNIKASI MEMBERIKAN TAMBAHAN PITA FREKUENSI KEPADA TELKOM MENUAI BANYAK PROTES. ADA KESEPAKATAN YANG DILANGGAR.



TEMPO/ IMAM SUKAMTO



M



ENTERI Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring menghabiskan sepekan lalu untuk berpamitan. Masa jabatannya di Kabinet Indonesia Bersatu II baru berakhir pada 20 Oktober nanti. Tapi politikus Partai Keadilan Sejahtera itu mesti turun dari kursi menteri lebih cepat. Terhitung 1 Oktober, dia akan disumpah sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014-2019. Tak hanya berpamitan, Tifatul juga menyempatkan diri meneken Peraturan Menteri Nomor 30 Tahun 2014. Isinya penataan ulang frekuensi 800 megahertz (MHz), blok tempat beroperasi layanan code division multiple access (CDMA). Bersamaan dengan penataan ulang frekuensi 800 MHz, dia mengumumkan pembagian frekuensi televisi digital bagi sejumlah daerah. Dari dua aturan frekuensi, yang amat menuai kontroversi adalah frekuensi 800 MHz. Saat dikonsultasikan pada awal September lalu, sejumlah praktisi industri telekomunikasi memprotes peraturan tersebut. Tindakan Tifatul memaraf peraturan pada 10 September lalu itu dianggap tergesa-gesa karena diputuskan menjelang per-



gantian pemerintahan. Protes paling keras datang dari Direktur Utama PT Indosat Alexander Rusli. Dia menilai ada perbedaan mendasar antara peraturan menteri yang diteken dan konsep penataan yang disosialisasi dalam rapatrapat sebelumnya antara operator dan pemerintah. Perbedaan itu menyangkut pita selebar 2,5 MHz yang semula akan dilelang. Ternyata, dalam peraturan menteri, pita tersebut diberikan begitu saja kepada PT Telkom Tbk. Kejanggalan itu membuat Alex meminta penataan frekuensi ditunda dulu dan dikaji lebih mendalam. ”Saya berharap pemerintah baru nanti bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan,” katanya kepada Tempo. ●●●



RAPAT yang dihadiri empat operator telekomunikasi CDMA itu berlangsung di lantai 2 kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada pekan ketiga Juli lalu. ”Pertemuan itu membahas rencana penataan ulang frekuensi 800 MHz,” kata seorang pejabat yang mengetahui pertemuan tersebut. Menurunnya jumlah pelanggan CDMA



5 OKTOBER 2014 |



| 97



EKONOMI TELEKOMUNIKASI



beberapa tahun belakangan membuat frekuensi ini dinilai tak optimal penggunaannya. Dulu CDMA bertujuan memperbesar pasar telepon tetap. Teknologi ini kemudian tak berkembang dan jauh tertinggal dari global system for mobile communications (GSM). Merujuk pada masukan kalangan operator, pemerintah bermaksud menata ulang frekuensi tersebut. Selama ini frekuensi 800 MHz ditempati empat operator penyelenggara layanan CDMA, yakni Telkom, Bakrie Telecom, Smartfren, dan Indosat, di pita selebar 20 MHz. Kecuali Indosat yang 2,5 MHz, masing-masing punya 5 MHz dan 2,5 MHz lagi sebagai guard band atau pagar antar-operator. Dua operator, yakni Indosat, yang punya layanan StarOne, dan Telkom dengan layanan Flexi, memutuskan mengubah layanan mereka dari CDMA menjadi GSM. Pengguna Flexi, yang pada 2013 mencapai 15 juta pelanggan, melorot jauh menjadi 4 juta pada semester pertama 2014. Adapun StarOne hanya menyisakan 120 ribu pelanggan pada kuartal pertama tahun ini. Dengan kondisi seperti itu, bisnis CDMA tak bisa lagi dipertahankan. Indosat lantas mengajukan permintaan mengubah layanan CDMA ke GSM. Menurut rencana, ini nanti digabungkan de-



98 |



| 5 OKTOBER 2014



ngan frekuensi GSM yang sudah mereka punyai. Perusahaan yang dimiliki oleh Ooredoo Qatar itu cukup beruntung karena frekuensi CDMA-nya bersebelahan dengan frekuensi GSM. Yang agak rumit adalah frekuensi CDMA milik Telkom. Karena ingin mengubah layanan ke GSM, Telkom—yang sebelumnya bertetangga dengan Bakrie Telecom—harus bertukar tempat dengan Smartfren, yang bersebelahan dengan Indosat. Karena sama-sama GSM, kaveling Indosat dan Telkom akan bertetangga. Demikian pula Bakrie Telecom dan Smartfren, akan bersisian dan tetap bertahan di layanan CDMA. Perpindahan kaveling ini tak mengubah lebar pita frekuensi tiap operator. Termasuk Telkom, yang punya 5 MHz, setelah pindah akan tetap punya 5 MHz. Demikian pula Smartfren, yang bertukar tempat dengan Telkom, tetap memiliki 5 MHz. Rapat di Kementerian Komunikasi pada akhir Juli itu bersepakat mempertahankan alokasi pita frekuensi, tanpa ada perubahan atau penambahan. Adapun sisa frekuensi sebesar 2,5 MHz, menurut nota dinas menteri yang salinannya diperoleh Tempo, akan ditetapkan melalui proses lelang. Disebutkan dalam nota tersebut, kaveling frekuensi ini akan digunakan untuk mengembangkan komunika-



si seluler di daerah pelosok. Untuk itu, Kementerian akan membentuk tim yang bertanggung jawab melakukan beauty contest. Sebenarnya tiga operator lain—Bakrie, Smartfren, dan Indosat—ingin agar frekuensi 2,5 MHz tak dilelang. Menurut mereka, akan lebih baik bila frekuensi tersebut dijadikan guard band atau koridor yang letaknya di antara Bakrie, yang masih menggunakan teknologi CDMA, dan Telkom, yang akan beralih ke GSM. Koridor itu berfungsi agar tak terjadi interferensi atau gangguan sinyal antar-operator. Menurut pejabat tadi, sesudah rapat pada akhir Juli itu, pemerintah dan kalangan operator telekomunikasi kembali bertemu. Tiga kali rapat digelar untuk mematangkan penataan frekuensi 800 MHz. ”Terakhir, pada 1 September lalu, di Hotel Alila Jakarta, pemerintah tetap berpendapat bahwa 2,5 MHz itu akan dilelang,” katanya. Tiba-tiba, keesokan harinya, pada 2 September, Kementerian mengumumkan konsultasi publik rancangan Peraturan Menteri tentang Penataan Frekuensi 800 MHz. Isinya mengejutkan kalangan operator karena muatannya jauh berbeda dengan yang telah disosialisasi selama ini. Dalam rancangan itu, pemerintah memutuskan memberikan 2,5 MHz kepada Telkom. Itu artinya lebar frekuensi Telkom bertambah



ANTARA/AUDY ALWI



Tifatul Sembiring (ketiga dari kanan) bersama Direktur PT Indosat Tbk Alexander Rusli (berkacamata) saat turnamen futsal Hari Bhakti Postel ke-69 di Jakarta, 20 September lalu.



EKONOMI TELEKOMUNIKASI



menjadi 7,5 MHz, tanpa ada guard band antara Telkom dan Bakrie. ●●●



TIFATUL membantah anggapan bahwa keputusannya menata frekuensi 800 MHz dilakukan terburu-buru pada akhir masa jabatannya. Sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika, kata dia, saban hari pekerjaannya mengurusi frekuensi. ”Bukan lima tahun atau setahun sekali, saya tiap hari tanda tangan pengurusan izin frekuensi,” ujarnya. ”Segini,” ucapnya sambil melebarkan kedua tangan. Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Muhammad Budi Setiawan membantah kabar bahwa sisa frekuensi 2,5 MHz itu akan dilelang. Yang benar, frekuensi itu akan digunakan untuk membangun komunikasi seluler di



saat sinyal operator lain menghilang. Dua operator besar, Indosat dan XL, masih berkonsentrasi di wilayah perkotaan. ”Indosat bahkan sudah tak pernah membangun lagi,” katanya. Vice President Public Relations Telkom Arif Prabowo mengatakan wajar bila Telkom mendapat tambahan 2,5 MHz, mengingat jumlah pelanggan Telkomsel kini mencapai 135 juta. ”Market share kami terbesar. Jadi wajar bila mendapat tambahan.” Nantinya, kata dia, 5 juta pelanggan Flexi akan dipindahkan ke Telkomsel. ”Prosesnya sudah kami mulai.” Apa pendapat Budi tentang keinginan operator yang meminta ada guard band di antara Bakrie dan Telkom? Menurut dia, hal itu terjadi karena mereka masih menggunakan pola pikir lama. Dengan penerapan teknologi netral pada frekuensi 800



● SEBELUM PENATAAN



mungkinan gangguan sinyal itu, kata Budi, pemerintah akan menyerahkan kepada tiap operator untuk berkoordinasi agar tak terjadi interferensi sinyal. Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi punya argumentasi lain. Dia menegaskan, alasan pemerintah memberikan 2,5 MHz kepada Telkom adalah karena terbukti pengembangan daerah rural tak bisa diterima. Bekas anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia itu menuturkan kepada Tempo bahwa Telkom pernah mengembalikan beberapa zona di frekuensi 2,3 GHz kepada pemerintah. ”Frekuensi itu tak mereka gunakan,” katanya. Karena itu, menurut Heru, tak ada relevansi antara pemberian frekuensi dan pengembangan daerah rural. Arif Prabowo mengatakan Telkom memang pernah mengembalikan beberapa zona di frekuensi



CDMA



874,185 875,415



869,269 ● SOSIALISASI PENATAAN



879,105 880,905



CDMA



842,055



880



844,515



GSM



LELANG



875



870



840,825



825



887,5



890



Smartfren: 5 MHz, BTel: 5 MHz, Telkom: 5MHz, Indosat: 2,5 MHz, Lelang: 2,5 MHz ● PERATURAN MENTERI NOMOR 30 TAHUN 2014: CDMA



875



870



GSM



880



887,5



890



Tidak ada guard band, Smartfren: 5 MHz, BTel: 5 MHz, Indosat: 2,5 MHz, Telkom: 7,5 MHz, mendapat tambahan 2,5 MHz ■: Smartfren



■: Bakrie Telecom



■: Telkomsel



daerah pelosok. ”Itu kewenangan menteri membuat alokasi,” katanya. ”Jadi tidak disebut akan dilelang.” Karena itulah alokasi 2,5 MHz diberikan kepada Telkom, yang lewat anak perusahaannya, Telkomsel, dinilai terbukti membangun jaringan di daerah rural. Di sinilah, kata Budi, nilai lebih Telkom dibanding yang lain. ”Kalaupun ada beauty contest, kecantikan dia di situ karena yang lain tidak membangun,” ujarnya. Menurut Budi, tak perlu dilakukan kontes-kontesan karena kecantikan Telkomsel sudah jelas. ”Sudah zahir bisa dilihat,” katanya. Dia mencontohkan sinyal Telkomsel yang masih bisa ditangkap di Papua pada



100 |



| 5 OKTOBER 2014



■: Indosat



■: Guard band



MHz yang bisa diterapkan untuk teknologi 4G dan LTE, kata Budi, ”Tidak relevan lagi berbicara guard band.” Pernyataan Budi disanggah Alexander Rusli. Menurut dia, justru karena teknologi netral, operator bisa menerapkan teknologi apa pun. Karena itu, diperlukan guard band. Ini tecermin dari Bakrie dan Smartfren yang masih tetap menggunakan CDMA. Alex khawatir sinyal Esia milik Bakrie Telecom yang bersifat uplink, dari perangkat ke base station, akan mengganggu sinyal milik Indosat yang bersifat downlink, dari base station ke perangkat. Uplink mempunyai kekuatan sinyal yang lebih kuat dibanding downlink. Untuk mengatasi adanya ke-



2,3 GHz. ”Saat itu rencananya untuk teknologi WiMAX, tapi kemudian tidak jadi sehingga kami kembalikan,” katanya. Adapun Heru mempertanyakan isi peraturan menteri yang tak sesuai dengan sosialisasi yang sudah dilakukan. ”Isi peraturan berubah pada menit terakhir,” ujarnya. Dia berharap pemerintah segera merevisi peraturan menteri tersebut. Kalau tidak, dia meminta menteri yang baru nanti bisa merevisi atau membatalkan peraturan ini. Budi tak menampik kemungkinan peraturan yang diteken Tifatul kelak berakhir dengan revisi. ”Bisa saja diubah oleh menteri yang baru,” ucapnya. ● IQBAL MUHTAROM



EKONOMI TOL LAUT



Pelabuhan peti kemas Tanjung Priok, Jakarta.



Perdagangan internasional dirancang hanya melalui dua pintu masuk pelabuhan barat dan timur Indonesia. Bisa menekan ongkos logistik.



C



RANE tak berhenti berge-



rak mengangkut satu demi satu peti kemas dalam kapal yang berlabuh di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu pekan lalu. Truk kontainer hilir-mudik memadati area pelabuhan. Semakin malam, kegiatan bandar kapal tersibuk di Indonesia itu semakin ramai. Pada akhir pekan, pemandangan di pelabuhan akan semakin padat. Meskipun perekonomian Indonesia saat ini diprediksi hanya bertumbuh 5,5 persen, hal itu tak membuat arus ekspor-impor barang dan domestik menjadi sepi di Tanjung Priok. ”Pelabuhan bisa macet total jika sudah memasuki Kamis sampai Sabtu,” kata Abdul Azis, salah seorang petugas keamanan pelabuhan.



102 |



| 5 OKTOBER 2014



Sesaknya Tanjung Priok sudah dirasakan sejak Juli tahun lalu. Situasi semrawut ketika itu terjadi saat menjelang puasa karena volume impor yang meningkat. Waktu tunggu sejak kontainer diturunkan dari kapal sampai ke luar pelabuhan (dwelling time) tertunda hingga sembilan hari, bahkan bisa mencapai dua pekan. Keadaan itu membuat para pengusaha menjerit karena ongkos logistik menjadi mahal. Usul agar beban Tanjung Priok dibagi ke pelabuhan lain menguat. Selain untuk melancarkan arus barang, cara itu dianggap bisa membuat ekonomi tak hanya berdenyut di Jawa, tapi juga di wilayah paling barat dan timur Indonesia. Buruknya kondisi pelabuhan laut, menurut Deputi Infrastruktur Tim Transisi



Akbar Faizal, lantaran selama ini pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono terlalu berfokus pada pembangunan transportasi darat. ”Padahal luas wilayah Indonesia sebagian besar lautan. Karakter maritim dilupakan,” kata Akbar. Menurut dia, harus dilakukan revitalisasi pelabuhan utama atas dasar pembagian wilayah untuk pemerataan ekonomi. Blusukan yang dilakukan presiden terpilih Joko Widodo pada Selasa pekan lalu seolah-olah ingin memperlihatkan keseriusannya membenahi infrastruktur maritim Indonesia. Menggunakan speedboat dengan kawalan pasukan pengamanan presiden, Jokowi melihat langsung perkembangan pembangunan ”New Priok” yang direncanakan bisa menampung kapasitas hingga 9 juta TEUs per tahun pada 2018 itu. ”Infrastruktur maritim harus diperbaiki,” kata Jokowi. Dia optimistis pembangunan tol laut, yang membutuhkan dana Rp 60 triliun, bisa dikerjakan dalam waktu lima



TEMPO/TONY HARTAWAN



MENANTI TOL LAUT BERAKSI



PETA RENCANA TOL LAUT Jalur utama pintu timur



Jalur utama pintu barat Kuala Tanjung



Bitung Sorong



Makassar



Hub internasional



Pusat distribusi provinsi



tahun. Langkah awal yang akan dilakukan Jokowi adalah membenahi sistem pengurusan dokumen di pelabuhan. Target pertamanya, menekan dwelling time yang saat ini mencapai tujuh hari menjadi hanya empat hari dengan memangkas perizinan di pelabuhan menggunakan teknologi informasi. Selain itu, koordinasi antar-instansi yang ada di pelabuhan, seperti Direktorat Bea dan Cukai, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, serta PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), akan dibenahi. Akbar mengatakan revitalisasi pelabuhan secara bertahap akan dimulai pada awal 2015, di antaranya mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara dan Pelabuhan Bitung di Manado sebagai hub internasional. Nantinya perdagangan internasional hanya akan masuk di dua pelabuhan itu, yaitu arus barang dari Asia Timur masuk melalui Bitung dan dari Eropa Barat melalui Kuala Tanjung. ”Jalur ekspor-impor tidak di Tanjung Priok lagi,” katanya. Akbar mengakui strategi itu cukup ekstrem. Tapi, kata dia, hal itu harus dilakukan karena terjadi ketimpangan arus barang antara barat dan timur yang menyebabkan beban logistik melangit, yakni mencapai 27 persen terhadap produk domestik bruto. Akbar mencontohkan, satu kapal bisa mengangkut muatan penuh saat menuju timur. Tapi, ketika kembali ke Pelabuhan Priok, muatannya kosong karena tak ada barang yang diangkut. ”Biaya itu dibebankan kepada konsumen. Jadi jangan heran kalau harga semen di Papua mencapai Rp 1 juta,”



katanya. Maka biaya logistik bisa ditekan sampai di bawah 20 persen. Untuk menunjang kelancaran arus barang dan distribusi secara merata ke pulaupulau, sedikitnya di 15 pelabuhan pendukung (feeder port), sesuai dengan wilayah, akan ditingkatkan. Pelabuhan-pelabuhan tersebut antara lain Belawan, Banjarmasin, dan Pangkalpinang untuk wilayah barat; Semarang, Makassar, dan Banjarmasin untuk wilayah tengah; serta Sorong dan Merauke untuk wilayah timur. Peningkatan kapasitas pelabuhan pendukung itu diperkirakan memakan biaya Rp 4 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Selain itu, akan dilakukan pengembangan kapal dan menghidupkan kembali industri galangan kapal. ”Kami akan membuat 100 kapal perintis,” ujar Akbar lagi. Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II Richard Joost Lino tak setuju pintu masuk perdagangan internasional hanya ada di Kuala Tanjung dan Bitung. Menurut dia, kedua pelabuhan itu tidak siap secara volume sehingga para pengusaha tak akan tertarik melintas ke sana. ”Tidak bisa dipaksakan arus masuk internasional hanya ke Kuala Tanjung atau Bitung. Sekarang ini Tanjung Priok yang siap,” katanya. Sebelum adanya konsep tol laut, Pelindo sudah mempersiapkan Pendulum Nusantara, yang sudah dikaji lembaga konsultan internasional dan siap diimplementasikan. Dia mengatakan Pendulum sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tol laut, yaitu ingin membangun jaringan antarkonek-



si melalui maritim. Namun Pendulum Nusantara memilih Sorong untuk menjadi pelabuhan hub di wilayah timur. Menurut Lino, arus perdagangan melalui Tanjung Priok yang sudah berskala besar bisa mengundang kapal-kapal besar untuk langsung menuju ke sana, tanpa harus transit di Singapura atau Malaysia. Jika jalur perdagangan dipaksakan hanya karena ingin ada pemerataan ekonomi, akan membuat ongkos logistik menjadi lebih mahal. ”Pendulum nantinya lebih fleksibel, kalau kapal ingin masuk ke Kuala Tanjung atau Sorong silakan. Jadi nanti bersaing, misalnya, antara Sorong dan Priok,” ujar Lino. Berbeda dengan Lino, Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Koordinasi Perniagaan dan Kewirausahaan, Edy Putra Irawady, mengatakan konsep yang diusung Jokowi sejalan dengan cetak biru sistem logistik nasional berbasis maritim. Pelabuhan Bitung dan Kuala Tanjung, menurut dia, memang merupakan dua pelabuhan yang cocok untuk dijadikan hub internasional. ”Bitung untuk jalur perdagangan dari Trans Pasifik dan Kuala Tanjung dari Trans Atlantik. Sedangkan Priok akan dijadikan domestik hub untuk menghubungkan ke pulau-pulau di Indonesia,” katanya. Edy mengakui ketimpangan tarif antarwilayah di Indonesia disebabkan oleh perputaran logistik yang hanya berkutat di wilayah barat Indonesia. Menurut dia, tarif angkut per kontainer di Jakarta saat ini hanya Rp 600 ribu. Sedangkan tarif di Indonesia bagian timur bisa mencapai Rp 2,5 juta per kontainer. Menurut dia, jika dua pelabuhan hub internasional itu sudah rampung, tarif nantinya akan dibuat dengan cara dipatok, sehingga sama antara wilayah timur dan barat. Selain itu, ongkos logistik bisa turun sampai di bawah 20 persen. ”Nantinya kita bisa bersaing dengan Singapura dan Malaysia,” ujarnya. Sekretaris Jenderal Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia M. Akbar Johan menilai konsep tol laut yang ditawarkan Joko Widodo sangat feasible. Menurut dia, mengarahkan kapal-kapal yang melayani pengiriman internasional untuk masuk ke wilayah timur Indonesia, seperti Makassar dan Bitung, bisa mengimbangi muatan kapal dari timur ke barat. ”Selama ini return cargo tak seimbang dari timur ke barat,” ujarnya. ● ANGGA SUKMA WIJAYA, NURIMAN JAYABUANA



5 OKTOBER 2014 |



| 103



MOMEN EKONOMI EKONOMI ANGGARAN



PENERBANGAN



TARIF BATAS ATAS PESAWAT NAIK



P



EMERINTAH akan menaikkan tarif batas atas penerbangan sebesar 10 persen. Menurut rencana, payung hukum atas kenaikan tarif tersebut akan diteken oleh Menteri Perhubungan Evert Ernest Mangindaan pada pekan ini. Menurut Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmojo, biaya tambahan (surcharge) yang berlaku sekarang sebenarnya masih menutupi ongkos operasional maskapai penerbangan. Tarif surcharge pada Januari lalu ditetapkan berdasarkan asumsi kurs Rp 12 ribu per dolar AS dan harga avtur Rp 12 ribu per liter. Namun desakan maskapai membuat pemerintah membuat hitungan alternatif dengan asumsi nilai tukar Rp 13 ribu, dengan harga avtur yang sama. ”Setelah dihitung, kenaikannya 10 persen,” kata Djoko di Jakarta, Senin pekan lalu. Asosiasi Maskapai Nasional (INACA) mengusulkan tarif batas atas naik 25 persen. ●



MINYAK DAN GAS



PERTAMINA AKAN BANGUN SPBG TERINTEGRASI PT PERTAMINA (Persero) berencana membangun stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) terintegrasi dengan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) pada 2015. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya di Jakarta, Rabu pekan lalu, mengatakan SPBG akan dibangun di lokasi SPBU yang sudah ada. Dengan model ini, hanya dibutuhkan investasi peralatan sekitar Rp 10 miliar per unit SPBG. Saat ini terdapat sekitar 5.000 SPBU Pertamina di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, 3.000 SPBU berada di Jawa. Hanung menargetkan 5 persen dari SPBU yang telah ada di Jawa dilengkapi SPBG. Pemba-



104 |



| 5 OKTOBER 2014



ngunan SPBG diperkirakan membutuhkan investasi Rp 1,5 triliun, yang akan didanai dari kas internal dan penyisihan laba. ”Pemanfaatan BBG ini akan menekan impor sekaligus subsidi BBM,” kata Hanung. ●



PEMERINTAH dan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat menyepakati belanja subsidi energi pada tahun depan sebesar Rp 344,7 triliun dalam rapat kerja di Jakarta, Senin pekan lalu. Angka tersebut lebih rendah dari usul pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 sebesar Rp 363,5 triliun. Subsidi bahan bakar minyak dan elpiji 2015 ditetapkan Rp 276 triliun, terdiri atas subsidi BBM Rp 194,64 triliun dan subsidi untuk elpiji 3 kilogram senilai Rp 55,11 triliun. Anggaran subsidi itu termasuk pajak pertambahan nilai atas produk tersebut sebesar Rp 24,97 triliun dan pembayaran kekurangan subsidi tahun lalu sejumlah Rp 1,26 triliun. Subsidi listrik dialokasikan Rp 68,7 triliun, turun dari usul RAPBN 2015 sebesar Rp 72,4 triliun. Angka tersebut lebih rendah dibanding subsidi tahun berjalan APBN Perubahan 2014 senilai Rp 94,26 triliun. Penurunan disebabkan oleh bertambahnya jumlah golongan pelanggan yang tak lagi disubsidi. Mulai 1 November mendatang, pelanggan rumah tangga menengah dan industri besar membayar tarif keekonomian. ●



TEMPO/NITA DIAN (PENERBANGAN), TEMPO/DIAN TRIYULI HANDOKO (PERTAMINA), TEMPO/EKO SISWONO TOYUDHO (NEWMONT), REUTERS/ADREES LATIF (APPLE)



SUBSIDI ENERGI 2015 DISEPAKATI



KORPORASI



PERTAMBANGAN



BAKRIE TELEKOM DIGUGAT



NEWMONT DIIZINKAN EKSPOR LAGI



TIGA pembeli obligasi PT Bakrie Telekom Tbk (BTEL) mengajukan gugatan ke Pengadilan New York, Amerika Serikat, Senin pekan lalu, atas dugaan pelanggaran persyaratan. Ketiga investor itu—Universal Investment Advisory SA, Vaquero Master EM Credit Fund Ltd, dan Trucharman Ltd—menggugat BTEL senilai US$ 380 juta (sekitar Rp 4,6 triliun). Mereka mengatakan empat perusahaan Grup Bakrie telah dua kali gagal membayar bunga obligasi. Bahkan, seperti dikutip kantor berita Reuters, BTEL terindikasi bakal terus mengalami gagal bayar. Analis sekuritas dari Asia Financial Networks, Agus Susanto, mengatakan gagal bayar tersebut merupakan dampak mandeknya bisnis jaringan telekomunikasi code division multiple access (CDMA). Perusahaan Grup Bakrie lainnya, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), juga terancam gagal membayar bunga obligasi senilai US$ 100 juta (sekitar Rp 1,19 triliun). Akibatnya, Bursa Efek Indonesia menghentikan sementara perdagangan saham UNSP sejak 19 September lalu. ●



PEMERINTAH kembali mengizinkan PT Newmont Nusa Tenggara mengekspor konsentrat tembaga, pekan lalu. Izin ekspor diberikan setelah perusahaan menyerahkan uang jaminan pembangunan fasilitas pemurnian mineral sebesar US$ 25 juta (sekitar Rp 300 miliar) serta terbitnya surat persetujuan ekspor (SPE). Menurut Presiden Direktur Newmont Nusa Tenggara Martiono Hadianto, berdasarkan SPE, perusahaan asal Amerika Serikat itu diizinkan mengekspor 350 ribu ton konsentrat tembaga hingga Maret 2015. Izin tersebut memiliki masa berlaku enam bulan. ”Izin ini sampai Maret 2015 karena tahun ini hanya tersisa sekitar tiga bulan,” ujarnya di Jakarta, Rabu pekan lalu. Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Sukhyar menjelaskan, rekomendasi SPE untuk Newmont terbit dua pekan lalu. Setelah ada rekomendasi Kementerian Energi, Kementerian Perdagangan langsung memberikan izin ekspor sebanyak 304.515 ton konsentrat tembaga untuk periode enam bulan, terhitung mulai September 2014 hingga Februari 2015. ●



KORPORASI



RUSIA INCAR BAUKSIT INDONESIA PERUSAHAAN aluminium terbesar dunia, Rusal, akan membuka tambang bauksit di Kalimantan Barat. Memanfaatkan aturan larangan ekspor barang tambang mentah, perusahaan En+ Grup ini akan mengolah bauksit menjadi alumina. ”Kami bermitra dengan PT Arbaya Energi,” kata Maxim Sokov, Chief Executive Officer En+ Group, di Moskow, Rusia, 18 September lalu. Kelompok usaha ini siap menggelontorkan modal US$ 1,5 miliar (sekitar Rp 17,9 triliun). Diharapkan pasokan listrik memadai. Menurut rencana, sebagian alumina yang dihasilkan akan diekspor dan sebagian lagi diproses menjadi aluminium untuk pasar domestik. Juru bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Saleh Abdurrahman, mengapresiasi minat investor Rusia tersebut. ●



KORPORASI



PENJUALAN IPHONE 6 TEMBUS 10 JUTA UNIT APPLE Inc sukses menjual lebih dari 10 juta unit iPhone 6 dalam waktu sepekan. Chief Executive Officer Apple Inc Tim Cook mengatakan sebenarnya perusahaan bisa menjual lebih banyak lagi. ”Seandainya



stok ada, kami pasti bisa menjual lebih banyak lagi iPhone 6 dan iPhone 6 Plus,” katanya, seperti dikutip kantor berita Reuters, Rabu pekan lalu. Kesuksesan itu sudah diprediksi sejak Apple membuka pemesanan awal pada 12 September lalu. Saat itu tercatat 4 juta orang di 10 negara memesan awal. Penjualan dalam penawaran perdana iPhone 6 dan iPhone 6 Plus ini melampaui rekor penjualan perdana iPhone 5 pada dua tahun lalu. Saat itu tercatat ”hanya” 2 juta orang yang memesan awal iPhone 5. Sedangkan tahun lalu iPhone 5S dan 5C ”cuma” laku 9 juta unit selama pekan pertama penjualannya di 11 negara. Adapun pada pekan penjualan pertama iPhone 4 dan iPhone 4S, masing-masing laku 1,7 juta dan 4 juta unit. ●



5 OKTOBER 2014 |



| 105



John Kerry menunjuk berita utama Wall Street Journal yang menulis kerja sama di antara negara-negara Arab, dalam rapat dengar pendapat di Capitol Hill, Washington, 17 September lalu.



106 |



| 5 OKTOBER 2014



INTERNASIONAL ISIS



SERANGAN PUN MEMASUKI SURIAH Lima negara Arab mendukung serangan ke ISIS di Suriah. Amerika masih terus mengupayakan dukungan lebih luas.



AP / CAROLYN KASTE



D



I sekitar Raqqah, Suriah, pesawat-pesawat Amerika Serikat berdesing-desing, menghujani kawasan kekuasaan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS itu dengan bom. Serangan serupa berlangsung di kawasan yang dikuasai Khorasan, kelompok teroris lain yang oleh Presiden Amerika Barack Obama disebut sebagai operator Al-Qaidah di Suriah. Berbagai jenis pesawat terlibat dalam serangan itu, seperti pesawat tak berawak F-15E, F-16, F/A-18, pesawat pengebom B-1, bahkan pesawat baru, F-22 Raptor. ”Campuran pesawat Amerika dan pesawat di kawasan operasi Komando Pusat Amerika yang melangsungkan operasi,” kata pejabat Angkatan Udara Amerika dalam sebuah pernyataan. Pasukan Amerika juga melancarkan serangan misil dari USS Arleigh Burke dan USS Philippine Sea, yang beroperasi di perairan internasional di Laut Merah dan Teluk Arab. ”Kami masih menaksir hasil serangan. Tapi kami melihat indikasi awal bahwa serangan berhasil menghancurkan target-target yang dituju,” ujar sang pejabat. Serangan pekan lalu itu merupakan puncak dari upaya Washington mendapatkan dukungan atas serangan terhadap ISIS atau yang belakangan mendeklarasikan diri sebagai Negara Islam, baik di Irak maupun Suriah. Maklum, untuk kasus Suriah, tak ada undangan alias permintaan bantuan dari pemerintah Bashar al-Assad. Berbeda dengan di Irak, yang memang ada permintaan pertolongan dari Bagdad, pemerintah Al-Assad berkeras harus ada koordinasi dengan Damaskus bila akan ada serangan ke kelompok yang juga dikenal sebagai Negara Islam di Levant (ISIL) wilayah Suriah itu. Amerika mengabaikannya. ”Kami tak berkoordinasi, tidak juga meminta izin untuk melakukan serangan militer,” kata



Duta Besar Amerika untuk Indonesia, Robert O. Blake Jr., Kamis pekan lalu. Meski begitu, ia membenarkan adanya pemberitahuan kepada pemerintah Suriah soal serangan. Selain itu, saat itu tidak ada ”anggukan” dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Di dalam negeri, Kongres juga belum memberikan lampu hijau. Sendirian, Gedung Putih berusaha membujuk berbagai pihak, baik di dalam negeri maupun negara lain, untuk bersatu dalam barisan menghabisi ISIS. Menurut Blake, ada lima strategi yang telah ditetapkan Gedung Putih, yakni tindakan militer dengan target menyingkirkan kelompok teroris; melatih dan mempersenjatai militer Irak, pasukan Kurdi di Irak, juga milisi oposisi Suriah yang moderat; menghentikan arus ”relawan” ISIS dari berbagai negara; memotong sumber dana; serta menghadang ideologi ISIS. Selama ini Amerika telah menjalankan beberapa hal, yang juga diikuti beberapa negara lain. Misalnya memotong sumber dana, juga melawan ideologi ISIS. Lobi ke negara lain tak henti dilakukan, termasuk ke negara-negara Arab dan Barat, untuk bertindak lebih jauh, menggelar serangan ke markas-markas Negara Islam. Menurut Perdana Menteri Kanada Stephen Harper pada Rabu pekan lalu, pada hari-hari sebelum serangan, Amerika meminta kontribusi tambahan. ”Kami akan... kami sedang mempertimbangkannya,” ucapnya. Karena melihat perkembangan menjadi begitu mengancam, Amerika kemudian memperluas serangan, tak lagi sebatas Irak, tapi juga di Suriah. Dalam serangan pertama di kawasan Suriah pekan lalu itu, lima negara Arab bergabung dalam koalisi pimpinan Amerika, yakni Arab Saudi, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Yordania. Prancis, yang per-



5 OKTOBER 2014 |



| 107



INTERNASIONAL ISIS



MEREKA YANG BERGABUNG 1. ARAB SAUDI. Kerajaan kaya minyak ini pernah beroperasi bersama pasukan Amerika Serikat, seperti dalam Operasi Badai Gurun (Operation Desert Storm) dan Perang Teluk, pada 1990-an. Menurut pejabat Amerika, pemerintah Arab Saudi setuju melatih milisi pemberontak moderat di negerinya. 2. YORDANIA. Kerajaan yang dipimpin Raja Abdullah II ini menampung pengungsi dari Suriah dan Irak. Menurut Mohammed alMomani, juru bicara pemerintah Yordania, alasan keterlibatan negerinya dalam serangan adalah demi memerangi terorisme dan melindungi keamanan negerinya. 3. UNI EMIRAT ARAB. Negeri ini menerima jet-jet tempur Australia. Mereka juga pernah menyumbang pesawat bagi pasukan koalisi yang turun di Libya pada 2011. 4. BAHRAIN. Sekutu kunci Amerika di kawasan Timur Tengah ini menjadi “rumah” bagi US Navy’s Fifth Fleet (Armada Kelima Angkatan Laut Amerika), yang bertanggung jawab untuk wilayah Teluk Persia, Laut Merah, Laut Arab, dan sebagian Samudra Hindia. 5. QATAR. Negeri Teluk ini telah berkali-kali mengirim bantuan kemanusiaan ke Irak. Qatar memiliki ketegangan dengan Saudi dan Uni Emirat Arab karena kesediaannya menampung anggota-anggota Al-Ikhwan alMuslimun yang ditakuti penguasa beberapa negara Arab.



1 3 2 2



4 1



nah bergabung dalam serangan ke ISIS di Irak, tak bergabung. Sementara itu, Perdana Menteri Inggris David Cameron masih menunggu persetujuan dari parlemen. Bukannya bisa lebih santai, hari-hari setelah serangan menjadi hari-hari yang lebih sibuk lagi bagi pemerintahan Barack Obama. Apalagi Obama juga menegaskan bahwa urusan dengan kelompok di bawah Abu Bakar al-Baghdadi itu mungkin tak akan pendek. ”Ini bisa memakan waktu berbulan-bulan, mungkin tahunan,” ujar Blake. Pada awalnya jajaran Gedung Putih sibuk menjelaskan soal serangan, juga berusaha merangkul lebih besar dukungan. Misalnya Amerika menjelaskan tindakannya kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-



5 3 Mereka yang bergabung Yang tak terlibat



moon, lewat surat. Mereka mengacu pada Pasal 51 Piagam PBB perihal sebuah negara yang tak mampu mengatasi ancaman sendirian. ”Rezim Suriah menunjukkan tak bisa dan tak akan mengatasi tempat perlindungan kelompok militan ini dengan efektif,” kata Samantha Power, Duta Besar Amerika untuk PBB. Robert Blake menambahkan penjelasan. Sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB, semua anggota PBB memiliki hak mempertahankan diri tanpa resolusi Dewan Keamanan PBB. ”Dalam kasus ini, kami memiliki informasi bahwa Khorasan bersiap menyerang Amerika atau mungkin juga Eropa,” ujar Blake. Sehari setelah serangan, Presiden Obama bahkan menegaskan apa yang dilakukan Amerika adalah langkah yang seharusnya dilakukan untuk memerangi teroris. ”Kami tidak akan menoleransi adanya tempat perlindungan bagi teroris yang mengancam rakyat kami,” katanya. Perhelatan besar PBB di New York pekan lalu juga menjadi ajang kampanye Gedung



1. TURKI. Negara anggota NATO ini menampung paling banyak pengungsi akibat konflik di Suriah dan Irak. Turki juga menjadi tempat transit para milisi asing pendukung ISIS dan kelompok militan bersenjata lainnya. Turki memiliki alasan kuat tak terlibat dalam serangan. Sebanyak 49 warganya, termasuk diplomat senior dan keluarga mereka, ditawan kelompok militan, meski kini mereka telah dibebaskan. 108 |



| 5 OKTOBER 2014



2. MESIR. Negeri ini menerima banyak bantuan militer dari Amerika, tapi masih enggan bergabung.



3. IRAN. Republik Islam Iran memiliki pengaruh besar di Suriah dan Irak. Sebenarnya mereka berlawanan dengan kelompok militan ISIS yang Sunni dan mendukung pemerintah yang dikuasai kelompok Syiah di Irak. Tapi hubungan yang tak pernah mulus dengan Washington membuat Iran tak bergabung. Pada awal bulan lalu, pemimpin tertinggi Ayatullah Khamenei menolak bekerja sama dan menuduh Amerika memanfaatkan tindakan terhadap ISIS untuk menguasai kawasan.



AP/U.S. NAVY



YANG TAK TERLIBAT



MENUJU MEDAN DI SURIAH » AGUSTUS 2012 Presiden Amerika Serikat Barack Obama menjabarkan “garis merah” dalam konflik di Suriah dengan mengatakan penggunaan senjata kimia akan mengubah kalkulasi di Suriah.



» MARET-JUNI 2013 Pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia untuk menghadapi oposisi.



» AGUSTUS 2013 Obama menjabarkan rencana intervensi militer terbatas terhadap rezim Bashar al-Assad sembari meminta Kongres mempertimbangkannya.



» SEPTEMBER 2013



Rudal Tomahawk diluncurkan dari USS Philippine Sea, 23 September lalu.



REUTERS/BRENDAN MCDERMID



Barack Obama dan anggota lain memberikan suara dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat, Rabu pekan lalu (kanan).



Putih. Pada Rabu, selayaknya seorang pemimpin pada masa perang, Obama berbicara keras di sidang Majelis Umum tentang penanganan ISIS. ”Hari ini saya meminta dunia bergabung dalam upaya ini,” ujarnya. Menurut Obama, kekerasan merupakan satu-satunya bahasa yang dimengerti kelompok militan pimpinan Abu Bakar alBaghdadi itu. Dia juga menekankan rencananya melatih dan mempersenjatai pasukan yang memerangi mereka. Juga menggerogoti kantong mereka dan mencoba mencegah arus perekrutan warga asing ke tubuh ISIS. Tak berhenti di Majelis Umum, Obama memasuki ruang sidang Dewan Keamanan. Dia memimpin sidang yang tak biasa, yang dihadiri para kepala negara anggota, dan kemudian menghasilkan resolusi. Resolusi itu meminta negara anggota PBB untuk membuat peraturan yang melarang warganya bergabung dengan kelompok teroris di negara lain. Juga melarang warganya mendanai kegiatan terorisme. ”Kalaupun ada tantangan di dunia kita yang sa-



ling terhubung yang tidak dialami oleh satu negara sendirian, inilah,” ucapnya. ”Teroris menyeberangi perbatasan dan mengancam melepas kekerasan yang sampai tak terkatakan.” Banyak yang mendukung, ada pula yang adem, atau malah galak menentang. Yang mendukung, misalnya Perdana Menteri David Cameron, langsung menyatakan meminta parlemen di negerinya bersidang pada Jumat untuk pemungutan suara, apakah bergabung dengan koalisi yang dipimpin Amerika atau tidak. Tahun lalu ia kalah dalam pemungutan suara saat mencari dukungan untuk bersama Amerika melancarkan serangan ke Suriah setelah rezim Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia dalam menghadapi oposisi di negerinya. Yang galak menentang misalnya Iran dan Rusia. Tapi kesibukan tak hanya terjadi di New York atau Washington. Di Jakarta, Robert Blake juga bergerak, menjelaskan kebijakan Amerika kepada media Indonesia. Dia menegaskan, serangan awal pekan itu tak dilakukan hanya oleh Amerika. ”Kami tak bertindak sendirian,” kata Blake. ”Ada 40 negara yang menawarkan diri berpartisipasi dalam upaya mengurangi atau menghancurkan ISIL.” Yang pasti, Gedung Putih tak hanya harus bertempur di medan perang di Irak dan Suriah, tapi juga di berbagai lini lain. ● PURWANI D. PRABANDARI DAN ATMI PERTIWI (CNN,



FINANCIAL TIMES, THE GUARDIAN)



Kongres segan mendukung tindakan militer Amerika di Suriah. Tapi, kemudian, dalam proposal yang dibuat Rusia, Bashar al-Assad setuju menyerahkan senjata kimianya untuk dihancurkan. Obama menarik diri dari rencana tindakan militer.



» JUNI 2014 Obama mengirim lebih dari 300 penasihat militer ke Irak untuk membantu pasukan Irak dan melindungi fasilitas Amerika di sana. Lebih banyak lagi penasihat militer dikirimkan sebulan kemudian.



» 7 AGUSTUS 2014 Obama memutuskan Amerika melakukan serangan udara terhadap ISIS di Irak untuk menjaga fasilitas Amerika dan melindungi komunitas minoritas, seperti Yazidi.



» 20 AGUSTUS 2014 Beredar video eksekusi jurnalis asal Amerika, James Foley, oleh ISIS. Sesudah itu, menyusul jurnalis Amerika lainnya, Steven Sotloff, dan pekerja kemanusiaan asal Inggris, David Haines.



» 10 SEPTEMBER 2014 Obama mengumumkan militer Amerika boleh menyerang ISIS di Irak ataupun Suriah. Obama juga mengumumkan rencana mempersenjatai dan melatih 5.000 pemberontak moderat Suriah.



» 18 SEPTEMBER 2014 Kongres menyetujui rencana Obama mempersenjatai dan melatih pemberontak Suriah.



» 22 SEPTEMBER 2014 Berkoordinasi dengan lima negara Arab, Amerika melancarkan serangan udara pertama ke Suriah. SUMBER: BBC, CNN



5 OKTOBER 2014 |



| 109



DUA JAM BERSAMA PAUS Kunjungan Paus Fransiskus ke Asian Youth Day keenam di Korea Selatan memperkuat posisi Asia di peta Gereja mondial. Indonesia, untuk pertama kalinya, akan jadi tuan rumah Asian Youth Day pada 2017. Tempo melaporkan dari Daejeon dan Gwangju.



D



UDUK di tengah meja pan-



jang bertaplak putih, Paus Fransiskus memimpin doa, lalu membuka santap siang itu. Ditemani perwakilan pemuda Katolik dari 15 negara Asia, termasuk Indonesia, makan siang berlangsung di Seminari Tinggi Daejeon—sekitar 170 kilometer dari Seoul. Pertemuan tersebut adalah bagian dari acara Asian Youth Day (AYD) keenam pada 13-17 Agustus 2014 dan Korea Selatan menjadi tuan rumah. Acara tiga tahunan ini menghimpun kaum muda Katolik dari seluruh Asia. Fransiskus adalah paus pertama yang menghadiri AYD sejak acara ini bermula di Hua Hin, Thailand,



110 |



| 5 OKTOBER 2014



pada 1999. Bukan hanya pemeluk Katolik yang menyerap momentum ini di Korea Selatan. Dalam perbincangan dengan Tempo pekan lalu di Gwangju, Lim Myung-gyu, non-Katolik dan kandidat doktor filsafat dari Universitas Nasional Chonnam, menegaskan bahwa pemerintah Korea Selatan perlu memetik esensi penting dari kehadiran Paus di tanah Korea. ”Ini kunjungan pemimpin dunia yang sudi mendengarkan orang-orang kecil tanpa interes pribadi,” ujarnya. Pria 31 tahun itu menambahkan, kehadiran Paus adalah lonceng pengingat gereja-gereja Korea Selatan agar kembali ke peran sejatinya melayani kaum papa. ”Yang



Paus Fransiskus menyaksikan tarian Indonesia di Solmoe Sanctuary, Dangjin, Korea Selatan, 15 Agustus lalu. terjadi sekarang, gereja-gereja Korea justru lebih dekat dengan uang dan kekuasaan,” ucapnya. Apa yang diprihatinkan ilmuwan muda ini sejatinya dibahas di antara berbagai agenda kunjungan Paus. Fransiskus tampaknya sadar betul betapa Gereja memerlukan kaum muda sebagai pilar masa depan. ”Wake-up,” ujar Paus. Dia menyerukan tema AYD itu dalam khotbahnya di hadapan 10 ribu anak muda pada 15 Agustus lalu di Puri Haemi untuk mengenang para martir Korea. ”No one who sleeps can sing, dance or rejoice. Barangsiapa yang tidur, tak dapat menyanyi, menari, dan bersukacita.” Dia meminta anak-anak muda se-Asia mencemplungkan diri dalam karya kemanusiaan dan sosial,dan bukan berkutat pada kegiatan evangelis belaka. Seruan ini ia tekankan pula di Seminari Daejeon. Willem Turpijn, perwakilan Indonesia yang duduk semeja dengan Paus, melukiskan suasana ”histerikal” melanda tamu saat bekas Uskup Agung Buenos Aires itu tiba. ”Dari jendela ruang makan, kami melihat dia menenteng tas hitamnya, muncul, lalu menyapa setiap orang seraya tersenyum,” ujarnya kepada Tempo. Berlangsung selama dua jam, makan si-



AP/GREGORIO BORGIA



INTERNASIONAL KOREA SELATAN



DOK. WILLEM L. TURPIJN



ang bersama Paus diisi dengan diskusi, bertukar informasi, dan menikmati aneka hidangan. ”Paus mencicip sejenis bihun Korea dan tampak menyukainya,” kata Sekretaris Eksekutif Rektorat Universitas Katolik Atma Jaya itu. Di sela toast anggur merah ditemani salmon asap, irisan melon segar dibalut smoked beef, dan steak domba muda, Paus mengajak anak-anak muda itu menyampaikan urgensi dari tanah airnya masing-masing. Dia mendengarkan dengan saksama masukan dari Korea, Indonesia, dan Malaysia, antara lain. Misalnya tekanan terhadap kebebasan berkeyakinan dan tindak kekerasan yang mengusung nama Tuhan. Fransiskus menegaskan, ”We cannot use the God’s name to make war! We only can use the God’s name to make peace! Kita tak dapat menggunakan nama Tuhan untuk perang, tapi untuk perdamaian.” Larut dalam suasana guyub bersama Paus, Esther Park, perwakilan AYD Korea Selatan, bertanya, ”Apakah kita bisa makan lagi di lain waktu?” Paus menyahut dengan ramah, ”Sure. You can come every Wednesday and lunch together.” Pada setiap Rabu, bila tak sedang bepergian, Fransiskus beraudiensi dengan umat dari seluruh dunia di Lapangan Santo Petrus, Kota Vatikan. Selama lima hari di Korea Selatan, Paus ”meriung” sepenuhnya dengan kaum muda. Dia memilih cara komunikasi yang pas dengan umat yang jauh lebih muda. Dalam makan siang di Daejeon, Paus berbicara begini seraya melambai-lambaikan teks pidatonya: ”Jangan berbicara dengan kaum muda melalui kertas-kertas, dekati mereka secara spontan dari hati.”



Tatkala menerima buah tangan dari perwakilan Indonesia, Fransiskus terkesima melihat tenun ikat yang telah dijahit menjadi stola dan kasula—baju misa padri Katolik—yang indah. Kepada Willem Turpijn, Paus berjanji, ”...mendoakan Indonesia secara khusus, pada hari kemerdekaannya.” ●●●



KIM Jung-in, ibu rumah tangga asal Seoul, memberi pengakuan ini kepada Tempo dalam percakapan pekan lalu, ”Kami tak terlalu menghormati misionaris Barat di Korea Selatan. Tapi Fransiskus bukan dari Barat.” Jung-in agaknya lupa, Fransiskus— yang menurut dia ”amat dihormati di Korea”—dilahirkan dari puak Bergoglio yang asli Italia. Perempuan 30 tahun ini mengaku lama terkenang pada Paus yang melintasi jalanan di Kota Seoul dalam mobil Korea paling murah buatan KTX, Korean Trade Express. Jenis mobil ini digunakan kaum ekonomi lemah. ”Paus, yang bepergian hanya dengan sedikit pengawalan di negeri kami, menuai popularitas di mana-mana,” kata Jung-in. Hankyoreh, harian independen Korea Selatan yang kritis, mengingatkan warga Korea Selatan agar tidak mudah terharu oleh popularitas atau berpikir bahwa 100 jam kunjungan Paus akan berhasil mengubah banyak hal. Salah satu seruan Fransiskus yang merenggut perhatian para ekonom Korea Selatan adalah perlunya menggeser pendekatan globalisasi kapital ke globalisasi solidaritas. Dia mendesakkan penolakan model ekonomi yang tak manusiawi (inhuman economic models).



Paus Fransiskus dan Willem Turpijn, 15 Agustus lalu.



Desakan ini ibarat ”tantangan” terbuka terhadap Korea Selatan, yang dikenal sebagai salah satu naga ekonomi Asia—yang amat ”mendewakan pertumbuhan”. Pesan ini menjalar cepat melintasi di seantero Korea dan menjalar di negeri-negeri naga Asia lain, seperti Cina dan Jepang. Hankyoreh menulis sejumlah politikus bahkan tersengat betul oleh kunjungan Fransiskus. Umpamanya Ahn Hee-jung, Gubernur Provinsi Chungcheong Selatan. ”Saya betul-betul malu. Para politikus dan birokrat tak mampu membereskan konflik sosial. Sampai-sampai masyarakat berpaling ke arah Paus,” ujarnya. Fransiskus mengajak anak-anak muda itu menghadirkan falsafah, budaya, dan tradisi Asia yang amat kaya guna memperkuat Gereja universal. ”Wake-up, bangunlah,” dia menyerukan semboyan AYD keenam berulang kali. Tepuk tangan membahana, menyobek udara langit musim panas, menggeletarkan puri tempat Misa Kudus dipersembahkan. Paus menantang anak-anak muda agar berani membawa keyakinan dan iman mereka ke setiap aspek kehidupan sosial dalam komunitas masing-masing. ●●●



INDONESIA, negeri dengan mayoritas muslim terbesar di muka bumi, adalah wilayah penting dalam peta Gereja mondial. Masuk lima besar penyumbang terbesar misionaris Katolik di dunia selama satu dekade terakhir, para misionaris Indonesia kini tersebar di Eropa, Afrika, Amerika Serikat, dan negeri-negeri Amerika Latin. Posisi itu seakan-akan diteguhkan kembali saat Kardinal Osward Gracias dari India mewartakan berita ini pada akhir Asian Youth Day di Daejeon: Indonesia menjadi tuan rumah AYD ketujuh pada 2017. Perhelatan Asian Youth Day keenam telah mereda. Namun Korea Selatan rupanya belum kelar dengan urusan tanda mata. Negeri itu mengabadikan kunjungan Paus Fransiskus melalui ”alat ekonomi”—sektor yang dikritik keras oleh penguasa Takhta Vatikan. Sejak awal September ini, Bank Korea mengedarkan seri koin baru. Di atas uang perak dan perunggu itu tercetak salib dan beberapa lambang Vatikan. Di baliknya, terkembang gambar mugunghwa atau mawar Sharon yang elok—bunga nasional Korea. ● HERMIEN Y. KLEDEN (JAKARTA), LEONARDUS T. (DAEJEON), SEULKI LEE (GWANGJU)



5 OKTOBER 2014 |



| 111



INTERNASIONAL AFGANISTAN



SETELAH TELEPON DARI WASHINGTON Duel dua kandidat Presiden Afganistan berujung pada duet menjalankan pemerintahan. Ada campur tangan Amerika.



A



SHRAF Ghani Ahmadzai dan Abdullah Abdullah berangkulan dalam sebuah konferensi pers di istana negara Afganistan, Selasa pekan lalu. Ghani, presiden terpilih Afganistan, dan Abdullah, yang mendapat jabatan setara dengan perdana menteri, tampil mesra mengumumkan pembentukan pemerintahan nasional bersatu. Meski terlihat rukun dan menebar senyum, keduanya menyiratkan kesan dingin karena tak berbicara sepatah pun kepada media. Dua hari sebelumnya, Komisi Independen Pemilihan Umum menyatakan Ghani sebagai presiden kedua di negeri berpenduduk 30 juta orang itu. Komisi sengaja tak merinci perolehan suara akhir hasil penghitungan ulang untuk tiap kandidat. Sebab, hal itu bisa memicu kekerasan dari kalangan pendukung Abdullah yang kecewa. Dalam putaran pertama yang masih diikuti delapan kandidat, pada April lalu, Abdullah unggul dengan perolehan suara 45 persen, sedangkan Ghani 31 persen. Mereka bertarung dalam putaran kedua pada Juni. Hasilnya, Ghani mendapat 56 persen, sedangkan Abdullah 43 persen. Abdullah menuduh Ghani mencurangi surat suara. Ia meminta dilakukan penghitungan ulang. Meski pemilu itu dikawal Perserikatan Bangsa-Bangsa, tuduhan kecurangan masih ada. Apalagi persaingan antarkelompok suku sejak awal sudah mewarnai hubungan Ghani-Abdullah. Ghani, bekas ekonom Bank Dunia, berasal dari suku terbe112 |



| 5 OKTOBER 2014



sar di Afganistan, Pashtun. Abdullah, bekas pejuang anti-Taliban, mendapat dukungan dari suku kedua terbesar, Tajik, dan lainnya, Hazara. Di balik sikap saling antipati, Ghani dan Abdullah ternyata terlibat negosiasi. Mereka dimediasi oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry. Sebelum itu, menurut pejabat senior pemerintah di Gedung Putih, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menelepon Abdullah sebanyak tujuh kali dan Ghani enam kali sejak pertengahan Juni lalu. Tapi bekas senator Kerry bertindak lebih intensif. Berkunjung ke Kabul dua kali, tepatnya pada Juli dan Agustus, Kerry berusaha membujuk Ghani dan Abdullah agar berbagi kekuasaan. Ia juga berkomunikasi via telepon dengan kedua kandidat ataupun presiden lama, Hamid Karzai. Menurut seorang asisten senior di Kementerian Luar Negeri, Kerry menelepon Ghani sebanyak 13 kali, Abdullah 14 kali, dan Karzai 3 kali. ”Dia (Kerry) melakukan diplomasi personal dan kerja tim untuk menarik proses politik Afganistan kembali dari tepi jurang serta membuka jalan kesepakatan,” kata asisten yang mendokumentasikan proses panjang itu, seperti dikutip The Washington Post. Kerry berulang kali menyebutkan pilihan selain kesepakatan adalah kekacauan dan lebih banyak lagi perang. Dalam transkrip konferensi video Kerry dengan Abdullah dan lebih dari 30 penasihat si kandidat yang diperoleh The Washington Post, Kerry me-



ngatakan kemungkinan buruk menanti Afganistan jika tak ada kesepakatan damai. Ia pun mengancam. ”Saya perlu menekankan kepada Anda, jika Anda tak mau kesepakatan, tak bergerak menuju pemerintahan bersatu, Amerika tak akan bisa mendukung Afganistan,” katanya. Kerry merujuk pada penempatan 10 ribu tentara Amerika di Afganistan pada tahun depan setelah 40 ribu tentara dipulangkan akhir tahun ini. Belum lagi janji Amerika mengucurkan US$ 8 juta per tahun selama 10 tahun dalam bidang keamanan dan ekonomi. Babak perseteruan pemilu akhirnya ditutup dengan empat halaman kontrak bersama yang disepakati Ghani dan Abdullah. Isinya, pembagian kerja Ghani sebagai presiden dan Abdullah sebagai pejabat kepala eksekutif (CEO). Presiden memimpin kabinet, sedangkan CEO mengatur penerapan keputusan kabinet dalam kebijakan pemerintah. CEO punya kewenangan cukup luas. Ia bisa berpartisipasi bersama presiden dalam pertemuan bilateral, menjalankan pemerintahan dan hubungan eksekutif yang ditentukan oleh surat keputusan presiden, serta memimpin rapat dengan menteri. Baik presiden maupun CEO juga memiliki kesamaan hak dalam memilih pejabat kunci bidang keamanan dan para menteri perekonomian. Dalam pidato sehari sebelum penandatanganan kesepakatan dengan Abdullah, Ghani menyambut perdamaian di tanah airnya. ”Perdamaian adalah keinginan kita dan, atas kehendak Tuhan, itu akan datang,” katanya. ”Saya dan Dr Abdullah berpegang pada komitmen yang telah kami buat di hadapan rakyat.” Kerry memuji setinggi langit kesepakatan dua seteru itu. ”Kedua orang ini telah mendahulukan kepentingan rakyat Afganistan,” katanya. Ia menyebut kesepakatan Ghani-Abdullah sebagai ”momen kenegarawanan luar biasa”. Tidak semua optimistis duet pasangan ini akan berjalan lancar. Suara pesimistis justru datang dari pendukung Ghani dalam pemilu, Mir Mohammad Hassan Sharza, pemimpin Partai Islam dan Perdamaian Nasional Suku-suku Afganistan. ”Saya jamin mereka tidak bisa maju karena perbedaannya seperti hitam dan putih.” ● ATMI PERTIWI ( AFP, THE WASHINGTON POST,



THE DAILY MAIL, THE GUARDIAN, VOA )



REUTERS/OMAR SOBHANI



Ashraf Ghani Ahmadzai di Kabul, Afganistan, 22 September lalu.



DUNIA SEPEKAN CINA



REUTERS/MAXIM ZMEYEV (RUSIA), AP/ANDY WONG (ILHAM)



PEMBELA MUSLIM UIGHUR DIPENJARA PENGADILAN Cina menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada seorang aktivis pembela masyarakat muslim Uighur atas tuduhan terlibat kelompok separatis. ”Keputusan ini mengundang kecaman internasional,” kata Li Fangping, pengacara aktivis tersebut. Ilham Tohti, aktivis hak asasi manusia itu, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh pengadilan Intermediasi Rakyat Uighur di Urumqi, ibu kota daerah otonomi Xinjiang Uighur, pada Selasa pekan lalu. Pria 44 tahun itu didakwa mengobarkan kebencian dan terlibat dalam kegiatan separatisme. Kasusnya diserahkan ke pengadilan oleh jaksa pada akhir Juli lalu. Polisi setempat mengatakan Tohti, mantan profesor ekonomi di Universitas Minzu Beijing, menggunakan statusnya sebagai guru untuk memikat orang membentuk sebuah kelompok yang berhubungan dengan gerakan East Turkestan Islamic Movement. Kelompok ini terdaftar sebagai organisasi teroris dan mendapat sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tohti, yang menolak semua tuduhan, dikenal sebagai seorang moderat. Ia giat memperjuangkan hak-hak kaum minoritas Uighur yang hidup di bawah tekanan warga mayoritas suku bangsa Han. Ia ditahan pihak berwajib sejak Januari 2014 bersama tujuh mahasiswanya. Kepada kantor berita Reuters, Li Fangping mengatakan kliennya tak bersalah dan akan mengajukan upaya banding terhadap putusan pengadilan. ●



RUSIA



SEPARATIS PERCEPAT PEMILIHAN UMUM



P



EMBERONTAK pro-Rusia di



Ukraina, yang memproklamasikan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, berencana menyelenggarakan pemilihan pemimpin daerah dan badan legislatif. ”Pada 2 November nanti, kami akan menggelar pemilihan untuk Majelis Agung dan kepala pemerintahan republik ini,” kata Alexander Zakharchenko, yang bertindak sebagai Perdana Menteri Republik Rakyat Donetsk, kepada kantor berita Interfax, Selasa pekan lalu. Jadwal yang sama dipilih oleh Republik Rakyat Lugansk. ”Pemilu akan berlangsung pada waktu yang sama, seperti di Republik Rakyat Donetsk,” kata pemimpin Republik Rakyat Lugansk, Alexei Karyakin. Pengumuman itu dianggap sebagai pembangkangan terhadap pemerintah Ukraina, yang sepekan sebelumnya menggelar pemilihan parlemen. Dalam sidangnya, parlemen Ukraina bersepakat memberikan kewenangan kepada kelompok pemberontak untuk melaksanakan pemilihan sendiri pada Desember mendatang. Kewenangan itu diatur dalam undang-undang yang memberikan jaminan pemerintahan sendiri untuk wilayah Donetsk dan Lugansk selama tiga tahun. Menurut rencana, pemilihan kepala pemimpin daerah akan digelar pada 7 Desember. Kelompok separatis di Donetsk dan Lugansk menyatakan kemerdekaan dari kekuasaan Ukraina pada Maret lalu, setelah Rusia menganeksasi Crimea. Para pemberontak kemudian merebut beberapa kota hingga menyebabkan pertempuran selama lima bulan. ●



ISRAEL



TERDUGA PEMBUNUH REMAJA ISRAEL DITEMBAK PASUKAN Israel menembak mati dua warga Palestina yang dituduh sebagai penculik dan pembunuh tiga remaja Yahudi di Tepi Barat pada Juni lalu. Kedua pria Palestina itu, Marwan Kawasme dan Amer Abu Aysha, dikepung sejak Senin pekan lalu oleh Unit Antiterorisme Israel. ”Kami melepaskan tembakan. Mereka balas menembak, sebelum akhirnya keduanya tewas dalam baku tembak,” kata juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Peter Lerner, seperti dilansir Reuters, Selasa pekan lalu. Pasukan Israel telah berbulan-bulan mencari keberadaan dua pria yang diperkirakan berusia 30 tahun itu di Hebron. Mereka dijadikan tersangka pelaku penculikan terhadap GilAd Shaer, 16 tahun, Eyal Yifrah (19), dan Nafta-



li Fraenkel (16) pada 12 Juni lalu. Jasad ketiga remaja itu ditemukan pada 30 Juni, yang memicu gempuran tentara Israel ke Jalur Gaza selama 50 hari. Berdasarkan kesaksian penduduk Hebron, tentara Israel mengepung sebuah rumah pada dinihari dan terdengar tembakan. Militer Israel mengatakan tentara dan polisi telah mengetahui keberadaan Kawasme serta Abu Aysha di rumah itu, lalu berusaha menangkap keduanya hingga terjadi baku tembak. Gubernur Hebron Kamel Hmeid sudah memastikan dan mengumumkan lewat siaran radio Palestina bahwa keduanya tewas. ”Kami mengutuk kejahatan ini, pembunuhan ini, karena disengaja dan telah direncanakan untuk pembunuhan,” ujarnya. ●



5 OKTOBER 2014 |



| 113



inspirasi



Bersama Menyalakan Harapan Apa jadinya jika para pengusaha muda berkumpul untuk bersama menyalakan harapan dan optimisme bagi bangsa? Dari Yogyakarta, optimisme itu siap disebarkan ke penjuru Nusantara. Sejumlah pencari kerja memadati bursa tenaga kerja (job fair) mengadu untung mendapatkan pekerjaan yang diinginkannya.



M



enjadi penganggur tentu momok menakutkan bagi usia produktif. Ketika usai meraih gelar pendidikan, memang tak lantas pekerjaan yang diidamkan menghampiri. Itu sebabnya tidak sedikit kegiatan job fair diserbu ribuan pencari kerja dengan bidang dan kompetensi yang beragam. Angka pengangguran berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2014 mencapai 5,7 persen yang berarti 7,15 juta jiwa penduduk Indonesia tidak bekerja. Bukan jumlah yang sedikit. Tingginya angka pengangguran berbanding lurus dengan minimnya jumlah wirausahawan di Indonesia. BPS menyebutkan pada 2012 jumlah pengusaha yang mampu mendorong perekonomian Indonesia hanya 3,74 juta orang (1,56 persen) dari sekitar 240 juta penduduk Indonesia. Menjadi pegawai atau berbisnis masih menjadi dilema bagi kalangan muda. Sering terjadi, pebisnis muda yang gagal dalam kesempatan pertama memutuskan menyerah. Padahal, proses jatuh-bangun dalam merintis usaha adalah pelajaran yang dialami hampir semua pebisnis. Justru, kegagalan menjadi titik tolak keberhasilan selanjutnya.



Kegiatan First National Conference Forum Wirausaha Mandiri, Yogyakarta, 19-21 September 2014 yang diikuti sekitar 200 pengusaha muda dari seluruh Indonesia.



Diperlukan pemahaman yang luas bagi seseorang untuk terus berkomitmen pada kemandiriannya. Pemahaman ini diperoleh dari situasi lapangan yang ditemui, serta success story dari pebisnis sebelumnya yang sukses merintis karier dalam berwirausaha. Menjadi wirausaha, adalah sebuah pilihan. Menggantungkannya sebagai profesi masa depan, tentu perlu pembuktian. Awal tahun ini, Badan Pusat



Statistik mencatat jumlah wirausahawan per Februari 2014 mencapai 44,20 juta orang dari 118,17 juta orang penduduk Indonesia yang bekerja. Jumlah tersebut terdiri dari jumlah penduduk berusaha sendiri 20,32 juta orang, berusaha dibantu buruh tidak tetap 19,74 juta orang dan berusaha dibantu buruh tetap 4,14 juta orang. Dibandingkan survei BPS Februari 2013, jumlah tersebut mengalami peningkatan.



Ketika itu, jumlahnya mencapai 44,01 juta orang dengan perincian jumlah penduduk berusaha sendiri 19,66 juta orang, berusaha dibantu buruh tidak tetap 20,18 juta orang dan berusaha dibantu buruh tetap 4,06 juta orang. Menurut Sandiaga Uno, seorang penggiat wirausaha di Indonesia yang juga CEO Saratoga Capital, meyakini jumlah wirausahawan akan meningkat menjadi sekitar lima persen dari populasi Indonesia dalam lima sampai 10 tahun ke depan. “Kalau kita bisa menaikkan ease of doing business ke level 50 besar dunia,” ujar Sandiaga. International Finance Corporation (IFC), anggota dari Grup Bank Dunia, melansir laporan bertajuk doing business 2014. Dalam laporan yang bertujuan memotret kemudahan berbisnis di suatu negara itu, Indonesia menempati urutan 120 atau naik delapan peringkat dibandingkan 2013. Di antara negara-negara ASEAN, posisi Indonesia berada di bawah Singapura (urutan pertama), Malaysia (urutan keenam), Thailand (urutan 18), Brunei Darussalam (urutan 59), Vietnam (urutan 99) dan Filipina (urutan 108). Nah, di Yogyakarta pada 19 – 21 September lalu, sekitar 200 pengusaha muda dari seluruh Indonesia berkumpul di kegiatan Konferensi Nasional Forum Wirausaha Mandiri. Mereka masih muda, rata–rata berusia 25 – 35 tahun. Datang dengan latar belakang bisnis yang berbeda, para pengusaha muda ini memiliki tujuan yang sama: Menyalakan harapan untuk Indonesia mandiri. Menurut Presiden Forum Wirausaha Mandiri Firmansyah Budi Prasetyo, Konferensi ini adalah upaya untuk mempersatukan pengusaha muda dalam gerakan optimisme yang sama, searah dan saling mendukung “Kami ingin memberi kabar pada mereka yang pesimis dengan kondisi bangsa, bahwa para pengusaha muda di Forum Wirausaha Mandiri tak pernah kehilangan harapan. Harus terus optimistis,” kata pemilik Cokro Tela Cake Jogja ini. Firman menyatakan, Pengusaha hidup sehari-hari dihantui dengan bayangan kegagalan. Namun, menurut Firman,



S Elang Gumilang, pemilik usaha properti Elang Group menjadi salah satu ikon keberhasilan para wirausaha muda.



Kalau landasannya materi, setiap kerugian atau kegagalan pasti akan melemahkan. Tapi kalau usaha diarahkan oleh visi besar, maka setiap kegagalan pasti jadi peluang baru.



bukan soal berapa kali kita gagal tapi ini adalah tentang bagaimana berani bangkit setiap kali gagal Salah seorang anggota Forum Wirausaha Mandiri yang juga alumnus Kompetisi WMM 2007 adalah Elang Gumilang. Mengawali bisnis properti sejak



usia 18 tahun dengan berhutang ke rekanrekannya, kini Elang Gumilang adalah pemilik usaha properti Elang Group dengan nilai aset sebesar Rp 40 triliun. Bagi Elang, berbisnis bukan sekadar soal materi. Lebih jauh dari itu, yang akan menjadikan pengusaha tahan menghadapi jatuh–bangun bisnisnya adalah visi atau tujuan ideal. “Kalau landasannya materi, setiap kerugian atau kegagalan pasti akan melemahkan. Tapi kalau usaha diarahkan oleh visi besar, maka setiap kegagalan pasti jadi peluang baru. Selalu optimistis,” kata dia. Inspirasi untuk berani gagal dan pantang menyerah inilah yang ingin disampaikan pada generasi muda. “Kami mengajak anak muda Indonesia untuk berani memilih mandiri dengan berwirausaha. Beralih dari generasi pencari kerja menjadi generasi yang menciptakan lapangan kerja,” ungkap Elang yang baru saja menyelesaikan akuisisi saham senilai Rp 250 miliar milik PT Sedco Holding Capital, perusahaan berbasis di Arab Saudi. Dalam salah satu memoarnya, pebasket legendaris sepanjang masa Michael Jordan pernah berkata : Talents win games, but team work wins championship. Kesuksesan yang berdiri sendiri tak akan mampu melampaui keberhasilan bersama. Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Fransisca Nelwan Mok merasa bangga dengan kesuksesan pengusaha muda produk Kompetisi Wirausaha Mandiri. Menurutnya, Bank Mandiri sangat concern pada pengembangan semangat wirausaha generasi muda. “Kewirausahaan bertujuan menciptakan pemimpin Indonesia masa depan yang siap menghadapi persaingan global. Karena itu Bank Mandiri tidak hanya menyelenggarakan Kompetisi, tapi juga mengarahkan bisnis dan usaha mereka ke jalur yang tepat,” ujarnya. Bangsa ini memang masih dirundung masalah yang tak kunjung selesai. Tapi, semangat dan optimisme para pengusaha muda membuat kita percaya: Indonesia tak pernah kehilangan harapan.



z KHAIRURRIZQO



sia Moeldoko dipenuhi kebahagiaan. Rabu pekan lalu adalah hari jadi ke-29 pernikahannya dengan Koesni Harningsih. Rangkaian bunga anggrek berderet di teras rumah dinasnya di Menteng, Jakarta Pusat. Tapi Moeldoko sama sekali belum mengetahui siapa saja pengirim bunga-bunga tersebut. ”Sedang sibuk, nanti saya baca,” katanya. Di ruang makan, di depan tumpeng yang baru dipotong, pasangan ini duduk berbagi satu kursi. Tangan Koesni bergelayut di pundak suaminya—tempat empat bintang bertengger jika Moeldoko memakai baju dinas. Mereka mengenang masa-masa awal bertemu



116 |



| 5 OKTOBER 2014



dulu. ”Kami tidak berpacaran, langsung tubruk. Eh, dia (Koesni) mau,” Moeldoko berseloroh. Istrinya tersenyum dan menimpali, ”Masak? Bukannya kamu yang nongkrongin aku setiap hari?” Di tengah-tengah perayaan ulang tahun pernikahannya itulah kami—Hermien Y. Kleden, Qaris Tajudin, Budi Setyarso, Agustina Widiarsi, Heru Triyono, dan fotografer Wisnu Agung Prasetyo— mengajaknya berbicara serius. Dari bentrokan anak buahnya dengan anggota Brigade Mobil Kepolisian RI di Batam, Kepulauan Riau; pengangkatan Dato Sri Tahir (pemilik grup bisnis Mayapada) sebagai penasihat bidang kesejahteraan prajurit; sampai perayaan hari jadi tentara yang ke-69, yang akan dilakukan besar-besaran pada 7 Oktober mendatang.



TEMPO/IMAM SUKAMTO



M



ALAM itu Panglima Tentara Nasional Indone-



WAWANCARA



PANGLIMA TNI MOELDOKO:



DI DEPAN PRAJURIT, GUE ADALAH HERO NAMA: Moeldoko TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR: Kediri, Jawa Timur, 8 Juli 1957 PENDIDIKAN: Doktor bidang ilmu administrasi Program



Pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (2014) ● Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (1981) KARIER: Panglima Tentara Nasional Indonesia (2013-2015) ● Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (2013) ● Wakil Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (2013) ● Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (2011) ● Panglima Komando Daerah Militer III Siliwangi (2010) ● Panglima Komando Daerah Militer XII Tanjungpura (2010) ● Panglima Divisi Infanteri 1/Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (2010) ● Kepala Staf Komando Daerah Militer Jakarta Raya (2008)



Sebenarnya kronologi bentrokan antara anggota Batalion Infanteri 134 dan Brigade Mobil di Batam itu seperti apa? Jelas-jelas anak buah saya ke sana (Markas Komando Brimob) mau klarifikasi, tapi dikira mau menyerbu. Keempat anggota TNI ini tidak bersenjata. Salah seorang dari mereka lari, tapi tertangkap, kemudian digebukin. Ketika ada yang datang dari TNI untuk menyelesaikan masalah ini, mereka malah ngotot, kemudian ada suara tembakan. Saya tidak mau berkomentar le-



bih jauh lagi, nanti dikira mempengaruhi tim investigasi, takut mereka bias. Biar tim yang dibentuk TNI dan polisi bekerja. Apa yang Anda harapkan dari tim investigasi gabungan ini? Bisa mengungkap dengan baik apa yang sesungguhnya terjadi. Kami ingin mencari sumber masalahnya. Perlu tim independen untuk menyelidiki? Tidak perlu. Ini urusan internal. Saksinya ada. Tinggal digali saja informasinya. Berapa lama tim investigasi gabungan



akan bekerja? Satu minggu bisa selesai. Bagaimana jika hasilnya nanti menunjukkan bahwa yang bersalah adalah anggota TNI? Akan saya selesaikan. Copot, tidak ada cerita. Itu hal biasa di TNI. Selama ini saya sudah memberi contoh. Tapi terkadang polisi tidak. Ini sumber persoalannya. Kuncinya adalah proses yang transparan dari pihak sana. Komentar Anda soal ini sangat keras. Se5 OKTOBER 2014 |



| 117



WAWANCARA MOELDOKO



olah-olah hanya menyalahkan polisi. Saya begitu agar semua, baik TNI maupun Polri, melakukan refleksi. Kami ingin semua mengevaluasi diri. Evaluasi apa yang Anda inginkan dari pihak Polri? Saya ingin mereka (anggota Brimob yang menembak) ditindak tegas dan melalui proses yang transparan. Sangat disayangkan, Brimob mudah sekali menggunakan senjata. Anda menyalahkan Brimob? Yang saya salahkan adalah kepemimpinan di lapangan. Ada yang tidak beres. Bagaimana sebenarnya hubungan antara TNI dan polisi? Bagi kami, kepolisian adalah keluarga besar, yang hanya dipisahkan oleh tupoksi (tugas, pokok, dan fungsi). Di level pemimpin tidak ada masalah. Oke, di level atas tidak, tapi bentrokan tetap saja terjadi di lapangan. Apakah anggota TNI iri terhadap anggota kepolisian yang ”menguasai lahan basah”? Mungkin di level bawah ada ”perebutan kekuasaan”, seperti di Batam. Tapi perselisihan tidak hanya di situ. Di mana saja…. Tiga bulan lalu, dua anggota TNI meninggal di Biak, tertembak. Apakah ada perebutan kekuasaan dalam arti perebutan rezeki? Dalam hal ini, komandan di lapangan yang harus tahu dan memantau situasi. Ada kemungkinan bentrokan itu dipicu oleh praktek beking tentara terhadap penyelundup bahan bakar minyak. Saya tidak mau bicara kemungkinan. Masak, panglima menyampaikan kemungkinan? Bukankah penyerbuan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Yogyakarta, diawali perebutan lahan ”pengamanan”? Makanya, saya selalu memprioritaskan kesejahteraan prajurit, sehingga tidak ada yang main-main seperti itu. Apa yang Anda maksud dengan mainmain? Ada ”sumber” di sebuah tempat yang biasanya dijadikan ”permainan” anakanak (anggota TNI). Sebagai komandan lapangan, seharusnya bisa memetakan potensi main-main itu. Kalau memang ada, ya, harus cepat dibereskan. Anggota TNI yang main-main masih banyak? Masih ada. Hal itu tidak bisa dimungkiri, tapi yang main-main hanya satu-dua. Apakah soal kesejahteraan prajurit juga yang membuat Anda mengangkat seorang Tahir menjadi penasihat?



118 |



| 5 OKTOBER 2014



Jelas. Gaji prajurit saya habis hanya untuk bayar listrik dan kos-kosan. Dampaknya bisa menjadi tidak profesional. Kenapa Anda tidak mengajukan permintaan dana ke pemerintah? Sudah. Pemerintah tidak bisa. Mau apa lagi? Saya harus mencari terobosan. Kebetulan ada seorang filantropis (dermawan) yang tidak ada urusan bisnis dengan TNI. Dia memiliki rumah sakit, real estate, perbankan, dan bukan pengusaha narkotik atau tempat judi. Bagaimana awalnya Anda meminta Tahir sebagai Penasihat Peningkatan Kesejahteraan Prajurit TNI? Saya tanya ke dia, ”Pak Tahir, saya me-



Saya kira siapa pun presidennya akan membesarkan TNI. TNI adalah pride (kebanggaan) bangsa ini. Tidak ada ketakutan dari TNI akan dipimpin oleh sipil. miliki kesulitan seperti ini (masalah kesejahteraan), bagaimana menyelesaikannya?” Ya, karena kami memiliki koneksi emosional dan cocok, dia justru merasa terpanggil dan mau membantu. Anda merasa benar mengangkat pengusaha sebagai penasihat? Tidak ada yang salah. Sebelumnya Anda memang dekat dengan Tahir? Saya sudah kenal enam tahun. Nantinya yang diangkat jadi penasihat siapa saja selain Tahir? Sementara Pak Tahir saja. Pemilik Rajawali Group, Peter Sondakh? Belum. Itu nanti. Jika ada 200 orang seperti Tahir, akan saya angkat semuanya menjadi penasihat. Anda perlu banyak penasihat? Iya. Ini serius. Semakin banyak orang se-



perti Tahir, semakin cepat sejahtera prajurit saya. Bukankah tak ada makan siang yang gratis? Apa Anda tidak melihat bahwa ini adalah budi yang harus dibalas? Tidak. Mungkin bukan sekarang, tapi nanti…. Nanti kapan? Sebentar lagi gue pensiun. Jangan sampai, hingga pensiun, gue tidak berbuat apa-apa untuk prajurit. Saya tidak mau dinilai ngoceh doang di depan prajurit. Apakah boleh TNI menerima uang dari pengusaha? Boleh. Anda sudah berkonsultasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi atau lembaga lain yang terkait? Begini lho. Mungkin begitu orang mendengar ada bantuan seribu rumah untuk prajurit dan setiap rumah itu harganya Rp 60 juta, mereka berpikir, ”Moeldoko mendapat berapa dari Rp 60 miliar itu? Moeldoko beli apa lagi, ya?” Jam tangan mewah seperti yang pernah Anda banting itu…. Beli jam lagi? Ha-ha-ha…. Tolonglah, jangan melihat sisi negatifnya, lihat yang positif. Saya senang sama jam buatan Cina itu karena mereka bisa membuatnya mirip dengan jam seharga Rp 1 miliar. Itu inspirasi bagi saya. Sekarang jamnya itu di mana? Gelem po? (mau ya?), ha-ha-ha…. Setelah dibangun, rumah itu menjadi milik siapa? IKN, inventarisasi kekayaan negara, atau BMN, barang milik negara. Laporannya sebagai rumah dinas. Apakah bantuan dari pengusaha ini biasa di TNI? Sedari dulu sudah biasa. Zaman Feisal Tanjung juga ada pengusaha yang diangkat menjadi anggota staf bidang ekonomi TNI. Kenapa Anda memilih Tahir? Saya melihat integritasnya. Saya tahu motivasinya kenapa mau diangkat jadi penasihat. Dia merasa terpanggil. Sebagai penasihat, Tahir bisa mempengaruhi kebijakan Anda? Maksudnya? Mengarah-arahkan kebijakan keuangan TNI, misalnya? Apa urusannya? Tidak ada yang bisa mengarahkan Panglima TNI. Hanya satu yang bisa, presiden. Bukankah kedekatan tentara dengan pengusaha berisiko? Memangnya prajurit dan panglima malaikat? Saya ini harus berbuat. Masak, cuma bisa garuk-garuk doang? Saya sudah



TEMPO/IMAM SUKAMTO



bintang empat, tahu risikonya. Anda siap mendapat cap jelek karena dekat dengan pengusaha? Tidak ada urusan. Yang penting, di depan prajurit, gue adalah hero. Itu baru top. Sebenarnya perlu anggaran berapa untuk kesejahteraan prajurit? Sudah ada hitung-hitungannya? Saya diminta membuat anggaran untuk kesejahteraan prajurit oleh Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat. Ini positif, tapi itu memang belum kami buat. Sedang dirancang. Sementara ini, perumahan bagi prajurit yang sudah terpenuhi berapa persen? Baru 244 ribu unit, hampir 48 persen dari total 500 ribuan prajurit. Bukankah tugas menyejahterakan tentara adalah tugas negara? Jangan sedikit-sedikit meminta peran negara. Kalau model panglimanya begitu, telo namanya. Apa lagi yang akan Anda lakukan untuk kesejahteraan tentara? Saya ini sudah memikirkan untuk membuat semacam toko besar mirip American PX (Post Exchange) untuk militer. Di sana prajurit membeli barang dengan murah karena tanpa pajak. Nanti akan saya beli minyak langsung ke pabriknya. Pada saat kesejahteraan sedang diperjuangkan, kok mau membuat pesta ulang tahun TNI besar-besaran? Hadiah untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang segera turun? Bukan. Justru Presiden ingin memberikan hadiah kepada masyarakat Indonesia melalui panglima. Saya diminta optimal dalam merayakan hari jadi TNI. Kalau memberi hadiah, kenapa perayaan itu harus dilakukan dengan menutup sejumlah bandar udara dan mengganggu penerbangan sipil? Enggak. Jangan ekstrem begitulah. Sudah kami komunikasikan dengan navigasi bandara. Memang ada momen tertentu yang agak mengganggu karena ada pesawat yang naik-turun. Ya, setahun sekali terganggu beberapa jam, kan, enggak apa-apa. Ada upacara militer, berbagai demonstrasi, dan defile. Apakah kemajuan TNI sendiri begitu besar? Cukup signifikan. Sudah sekitar 38 persen dari rencana pembangunan yang kita janjikan sampai 2019. Kekuatan udara kita sudah bisa menerbangkan 16 Hercules dan 5 CN-295. Tank Leopard juga akan mengikuti defile di Pasuruan dan Jakarta. Leopard ini merupakan salah satu bagian dari penguatan postur pertahanan Indonesia yang digariskan untuk membangun keku-



Moeldoko memeriksa kesiapan Satuan Tugas TNI di lapangan udara TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Maret lalu.



atan pokok minimum (Minimum Essential Force/MEF) TNI. Sebenarnya tank Leopard ini sesuai dengan rencana atau proyek yang tiba-tiba ada? Memang direncanakan. Kita ini sedang memilih tank dari Turki atau Jerman. Indonesia masih membeli alat utama sistem senjata (alutsista) dari perantara (makelar)? Masih ada yang pakai perantara. Tapi, menurut saya, langsung ke pabrik lebih bagus, biar bisa menghemat. Kenapa masih memakai perantara? Itu di luar kewenangan saya, melainkan di Kementerian Pertahanan. Saya tidak mau komentar bukan-bukan. Dalam pemilihan senjata, user (TNI) atau Kementerian Pertahanan yang menentukan? User. Kebijakan saya adalah senjata itu harus selalu sesuai dengan keinginan pemakai. Yang kedua, barang itu yang terbaik, dengan harga proporsional. Artinya, semua pembelian alutsista itu berdasarkan persetujuan Anda semua? Oh, iya. Kami yang mengajukan. Contohnya, kami akan mengganti pesawat F-5 dengan opsi Sukhoi 35 atau F-16. Kami memberikan kajian dari TNI Angkatan Udara kepada Menteri Pertahanan tentang hal itu. Bagaimana dengan pembelian helikopter Apache? Jadi juga. Nanti akan diperagakan dua Apache saat ulang tahun TNI. Jumlah Apache itu akan meningkat sampai 2021.



Berarti dua Apache ini sudah punya TNI? Belum. Masih pinjam. Rencananya nanti kita akan punya delapan Apache. Bagaimana dengan pesawat latih yang banyak memakan korban? Sebenarnya kami akan membeli beberapa unit pesawat latih Grob buatan Jerman. Tapi, karena penghematan anggaran, pembelian itu batal. Sepuluh tahun negara ini bersama presiden yang berasal dari militer. Ada kekhawatiran saat memasuki era presiden dari kalangan sipil? Saya kira siapa pun presidennya akan membesarkan TNI. TNI adalah pride (kebanggaan) bangsa ini. Tidak ada ketakutan dari TNI akan dipimpin oleh sipil. Anda sudah bertemu dengan Joko Widodo? Sudah. Tapi bersama dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. Jokowi itu suka blusukan. Bagaimana Pasukan Pengamanan Presiden menyesuaikan…. Kami ini sudah terlatih PKT (perkiraan keadaan taktis), jadi sudah biasa. Anda diajak berbicara dengan Tim Transisi Jokowi-JK soal Menteri Pertahanan…. Kok, larinya ke sana? Atau ditawari? Anda ada-ada saja. Setelah pensiun tahun depan, apa yang akan Anda lakukan? Mengajar. Saya kan doktor, ha-ha-ha…. ●



5 OKTOBER 2014 |



| 119



POKOK POKOK & TOKOH &TOKOH



SONG GA YEON



ASLI NGOROK



PETARUNG mixed martial arts asal Korea Selatan, Song Ga Yeon, belakangan ini terkenal karena serial Roommate. Reality show ini tidak hanya populer di Korea, tapi juga di sejumlah negara yang terkena demam K-Pop, termasuk Indonesia. Namanya pun disejajarkan dengan bintang pop Korea. Namun ada adegan tak cantik dari gadis ayu ini di episode awal serial tersebut. Perempuan kelahiran 28 Desember 1994 ini tertangkap kamera sedang mengorok saat tidur. Aksinya yang tidak diedit itu disaksikan penonton di berbagai belahan dunia, tapi hal tersebut tidak membuatnya malu. ”Asliku memang begitu. Itulah diriku apa adanya,” katanya saat dihubungi Tempo pekan lalu. ”Keluargaku tidak peduli dengan dengkuranku itu.” Song beralasan, ia mendengkur karena terlalu lelah setelah seharian berlatih. Meski lebih cocok menjadi aktris atau penyanyi K-Pop, Song senang tetap menjadi petarung. Pertengahan Agustus lalu, dia mengalahkan petarung mixed martial arts asal Jepang, Emi Yamamoto. ”Perjalanan hidupku masih panjang. Mungkin nanti aku bisa menjadi penyanyi atau aktris. Tapi saat ini aku ingin menjadi atlet profesional dulu,” ujar perempuan yang mendapat julukan Deadly Beauty ini. ●



120 |



| 5 OKTOBER 2014



TULUS



CD KEMBAR TUJUH



FACEBOOK/DOK. ROAD FC (SONG GA YEON), TEMPO/ADITYA HERLAMBANG PUTRA (TULUS), TEMPO/ADITIA NOVIANSYAH (FARHAN), TEMPO/DWIANTO WIBOWO (WELAS), TEMPO/NURDIANSAH (JANE, BADAI)



MENGOLEKSI album lagu dalam format cakram padat (CD) adalah hal biasa. Namun mengoleksi CD dari album yang sama mungkin baru dilakukan oleh Tulus, penyanyi yang terkenal dengan lagu Jangan Cintai Aku Apa Adanya. Bahkan ia bisa memiliki tujuh CD dari satu album yang sama. CD itu disebar Tulus di berbagai tempat, seperti kamar tidur, ruang tamu, mobilnya, dan mobil sang ayah. Satu CD dibiarkannya tersegel agar bisa didengar anaknya kelak. ”Pokoknya disebar, deh. Jadi ke mana pun bisa dengar,” katanya. Kesenangan Tulus pada CD dimulai sejak ia duduk di kelas II sekolah menengah pertama. Sejak saat itu, ia menyisihkan uangnya untuk membeli CD favoritnya. Menurut pemilik nama lengkap Muhammad Tulus Rusydi itu, jumlah CD koleksinya sudah mencapai lebih dari seribu. ”Setengahnya ada di Bukittinggi, setengahnya lagi aku bawa ke Jakarta,” ucapnya. Meski kini zamannya orang membeli lagu dalam bentuk soft copy, Tulus tetap memiliki CD, selain mengunduh melalui iTunes. Ada keasyikan tersendiri baginya saat memperhatikan gambar, membaca lirik, dan membaca ucapan terima kasih dari musikus di sampul album CD. ”Seru aja dengerin lagu sambil lihat-lihat isinya,” ujarnya. ●



Apa yang paling dikenang dari film Pengkhianatan G-30-S/PKI?



”Yang paling mengerikan adalah bagian penculikan jenderal. Itu membuat aku merinding.”



”Film itu banyak pelesetannya. Salah satunya adalah bagian seorang pemimpin PKI, yang disorot close-up, sedang minum kopi sambil merokok dengan bibir hitamnya. Kemudian dia bilang, ’Jawa adalah kunci.’ Sejak itu, kalau kami lagi ngopi-ngopi, pasti tiba-tiba ada yang nyeletuk, ’Jawa adalah kunci.’”



”’Darah itu merah, Jenderal!’ Itu mengerikan banget lo adegannya, terutama buat anak kecil. Apalagi sampai darah diusap ke muka.”



—MUHAMMAD FARHAN, 44 tahun, presenter, aktor



—ASRI PRAMAWATI ALIAS ASRI WELAS, 35 tahun, presenter dan aktris



—JANE SHALIMAR, 34 tahun, aktris



MENGELUARKAN album solo sejatinya bukan perkara sulit buat Badai. Dia adalah pencipta lagu jempolan yang melambungkan kelompok musik Kerispatih yang dinakhodainya. Menyanyi pun ia jago. Satu-satunya masalah buat dia saat mempersiapkan album solo pada 2011 adalah bobot badannya saat itu masih 86 kilogram. ”Di kamera, kayaknya gue penuh banget. Tidak baguslah,” katanya saat peluncuran album solonya, Love, Life, Woman, dua pekan lalu. Selama ini berat badan itu tidak terlalu jadi masalah karena ia selalu berdiri di pojok panggung, di belakang keyboard. Saat tampil solo, dia tentu tak bisa lagi bersembunyi. Maka mau tak mau pria bernama asli Doadibadai Hollo itu harus mengecilkan badan selama tiga tahun belakangan ini. Dari berolahraga dua kali sepekan, berdiet karbohidrat, sampai menghindari santan dan gorengan. Masalah timbul saat Kerispatih manggung di luar kota. Dia tidak bisa dengan mudah menemukan makanan tak bersantan. Sering kali ia harus lebih dulu mencuci daging ayam gulai dengan air minum sebelum memakannya. ”Istri saya biasanya tertawa melihat saya melakukan itu. Tapi, ya, mau bagaimana lagi,” ujar pria yang akhirnya berhasil menurunkan beratnya sebanyak 25 kilogram dalam tiga tahun itu. ●



BADAI ’KERISPATIH’



CUCI AYAM



5 OKTOBER 2014 |



| 121



Catatan Pinggir



Bandit



B



AJINGAN dan pahlawan kadang-kadang manung-



gal dalam evolusi. Di Indonesia kita tahu kisah Ken Arok, di Australia orang kenal cerita Ned Kelly. Dalam Pararaton yang ditulis pada 1481 ditunjukkan Ken Arok sebagai seseorang yang bermula dari kehidupan yang terkutuk: ”perilakunya tak baik, memutuskan kendali kesusilaan, jadi pengganggu Hyang yang gaib”, lumaku tan rahayu amegati apusira pinakapamañcananing hyan Suksma. Ia juga dengan ambisi berkuasa yang ganas membunuh siapa saja yang ia perlukan untuk naik takhta. Dan ia memang naik takhta dan jadi pendiri Kerajaan Singasari di abad ke-14. Ia sendiri mati terbunuh, tapi berangsur-angsur evolusi terjadi: ia jadi pahlawan yang tak pernah hilang. Di abad ke-20 baik Muhammad Yamin maupun Pramoedya Ananta Toer membangun, dalam karya fiksi mereka, sosok Arok yang heroik. Di Australia, di abad ke-19, Ned Kelly memasuki sejarah sebagai perampok, pembunuh, musuh kekal polisi. Tapi, sementara ia bermula dari manusia yang dikecam, ia berakhir jadi tokoh yang memikat imajinasi orang Australia. Pelukis termasyhur Sidney Nolan menampilkannya dalam kanvas-kanvas yang memukau: Ned Kelly dalam topeng pelindungnya yang persegi dan penuh teka-teki. Sejak awal 1900-an beberapa film dibuat, termasuk yang dibintangi Mick Jagger dan Heath Ledger. Daftar bandit ini bisa panjang. Di Meksiko di awal abad ke20: Pancho Villa. Di India di abad kita: Phoolan Devi. Di antara penduduk Turki Siprus: Hassanpoulia, jagoan yang mati pada 1896. Di Amerika Serikat lebih terkenal: Billy the Kid. Setelah terbunuh pada 1881, ia juga lahir kembali sebagai kisah penjahat yang memikat, meskipun kebajingannya sebenarnya tak pernah spektakuler. Michael Ondaatje menulis novel puitik yang ia sebut The Collected Works of Billy the Kid: Left-Handed Poems pada 1970. Jauh sebelum itu, sederet film dibuat, antara lain oleh Sam Peckinpah, dan Bob Dylan menggubah musiknya. Bahkan sebelum itu pada 1938, si bandit masuk di pusat sebuah karya ballet Aaron Copland. Di Italia ada Salvatore Giuliano. Penjahat dari dusun miskin di Sisilia ini mulai beroperasi sebagai penyelundup kecil bahan makanan di pasar gelap ketika Italia Selatan terancam kelaparan setelah Perang Dunia II. Tapi segera ia sudah jadi legenda bahkan sebelum mati dibunuh pada 1950. Syahdan, di suatu hari di tahun 1944, penjahat berwajah tampan ini merampok rumah seorang bangsawan putri dari Pratameno. Bersama anak buahnya, Giuliano diam-diam masuk ke kediaman sang duchessa. Dengan hormat dan sopan, si kepala bandit mencium tangan nyonya rumah—tapi ia meminta agar emas berlian diserahkan. Ketika permintaannya ditolak, Giuliano mengancam akan menculik anak-anak keluarga itu. Sang duchessa menyerah. Giuliano pun pergi dengan harta rampasan yang cukup setelah mencopot cincin berlian dari



122 |



| 5 OKTOBER 2014



jari nyonya rumah dan meminjam satu buku karya John Steinbeck dari perpustakaan—buku yang seminggu kemudian ia kembalikan. Dengan cerita semacam itu sutradara Francesco Rosi membuat sebuah film dokumenter gaya neo-realis tentang Giuliano pada 1962. Dan tak mengherankan bila sejarawan Marxis terkenal, Eric Hobsbawm, dalam Bandits, menyebut Giuliano salah satu contoh bajingan dalam ”tradisi” Robin Hood. Giuliano pernah menembak mati kepala kantor pos yang mencuri parsel yang dikirim untuk orang dusun dari kerabatnya di Amerika, dan ia bunuh pemilik toko yang jadi lintah darat. Sudah tentu, evolusi dari bandit ke pahlawan bukan sebuah peristiwa sejarah. Umumnya ia lebih sebuah proses imajinasi sosial yang terbentur. Ia lahir ketika orang banyak merasakan ada Keadilan (dengan ”K”) tapi tak bisa diutarakan dalam suasana Ketidakadilan, ada Juru Selamat tapi tak terlihat. Dalam pelbagai dongeng rakyat yang dibangun dari tokoh nyata seperti Ken Arok dan Pancho Villa, sang pelanggar hukum adalah ungkapan bahwa hukum telah kehilangan auranya. Atau lebih tepat: kehilangan daya tipunya. Sang bandit jadi ”pahlawan” dengan menegaskan kata ”lawan”: ia bongkar ilusi dan tunjukkan bahwa hukum yang dirumuskan para legislator dan aparat negara sesungguhnya sebuah pencurian hak—yakni hak menentukan apa yang adil. Di Indonesia, hukum disebut ”undang-undang”. Seperti juga ”undangan”, ia memanggil dan memberi tahu orang ramai. Tampak, ada jalinan erat antara ”undang-undang” dan bahasa: dalam hukum—yang dirumuskan dengan kata-kata—ada kemestian berkomunikasi. Dan seperti bahasa, ”undang-undang” adalah sebuah konvensi, sebuah pegangan yang disepakati secara umum, tapi sekaligus tak bisa lepas dari dialek dan aksen yang berbeda-beda di suatu saat, di suatu tempat. Dengan kata lain, interpretasi, itulah proses yang menentukan. Penafsiran adalah cara mengakomodasi kecenderungan yang partikular dalam konstruksi hukum yang berniat universal itu. Maka tak ada undang-undang yang tak ditafsirkan, juga ketika tafsir dinyatakan terlarang. Penafsiran itulah cara membuat Keadilan (dengan ”K”) mewujud dalam hidup sehari-hari. Tapi tak pernah selesai. Ia selalu sia-sia. Dalam sejarah, Keadilan acap menggerakkan lahirnya hukum, tapi hukum tak pernah sama dengan Keadilan. Maka hukum hanya akan jadi berhala, ketika para penguasa tak mau mengakui bahwa seadil-adilnya undang-undang, hukum hanya gema dari Keadilan yang entah di mana. Derrida pernah mengatakan, ”Keadilan” selalu hanya akan datang, ”avenir”, tapi saya kira tidak. Keadilan telah hadir hari ini, namun selalu sejenak, selalu akhirnya mengelak. Dalam sejenak itulah terjadi revolusi, meledak protes, ada kemarahan. Dan kadang-kadang ada bandit, ada pahlawan. ● Goenawan Mohamad